• Tidak ada hasil yang ditemukan

Strategi Transformasi Kompas ³ Tripple M ´

KOMPAS Pemimpin Umum

4.4. Kompas dan Konvergens

4.4.2. Strategi Transformasi Kompas ³ Tripple M ´

Makin populernya media baru, online, dan mobile serta makin kukuhnya generasi digital seolah-olah masa depan surat akabar ada di bibir jurang. Padahal tidak hanya surat kabar saja yang terancam, tetapi masa depan jurnalistik juga khawatir. Nasihat yang jitu akhir-akhir ini muncul yaitu writing for print and

digital media. (Sularto, 2011)

Perkembangan teknologi informasi sudah membuat orang berubah pula cara mendapatkan infomasinya. Informasi tidak hanya melalui media cetak yang digeluti Kompas 40 tahun, tetapi sejak tahun 1990 sudah dapat diperoleh melalui internet. Speed atau kecepatan menjadi karakter paling dominan dalam era digital ini. Meskipun kecepatan menjadi karakter baru, Sularto (2011) menyatakan, untuk pencapaiannya Kompas tetap mengedepankan akurasi dan kredibilitas. Inilah cirri khas media cetak yang mencoba beradaptasi dengan perekmbangan dunia digital teknologi informasi.

Tidak kurang dari 40 juta orang di Indonesia tahun 2011 mengakses internet. Perilaku yang dinamis dari masyarakat dalam mencari informasi ini mendorong Kompas untuk melaNXNDQ³UHYROXVL´0DNDVHMDNVHVXDLWHPD NRUSRUDW ³PHPEDZD Kompas *UDPHGLD NH GXQLD GLJLWDO´ Kompas

mengimplementasikan strategi 3M. Intinya konten Kompas harus bisa dibaca melalui segala wahana seperti kertas, komputer, televisi, mobile phone dan gadget

lainnya. Bentuk konten yang disajikan melalui berbagai wahana itu bukan hanya teks dan foto, tetapi juga bentuk grafis, video, atau gabungan dari semuanya. (Sularto, 2011)

Kompas sudah berhasil menjadi nomor satu di media cetak. Kompas juga sudah berhasil muncul di dunia digital melalui Kompas.com. Sedangkan untuk televisi setelah TV7 bergabung dengan Trans Corp, mulai September 2011

Kompas meluncurkan Konten Provider bernama Kompas yang dapat diakses

melalui jaringan televisi berbayar. Dengan platform yang lengkap Kompas

mampu bergerak lincah dalam mendeliver konten ke semua segmen pembacanya. Bukan hanya ke masyarakat pembacanya, tetapi juga ke masyarakat pendengar dan pemirsa. Dan audiens Kompas pun tidak lagi dibatasi secara geografis.

Kompas memiliki harta karun berupa arsip digital yang dimilikinya sejak

pertama kali terbit hingga terakhir. Catatan peristiwa yang pernah dimuat dirangkai menjadi sebuah informasi yang menarik dalam bentuk film dokumenter. Inilah salah satu konten yang akan ditayangkan dengan strategi 3M yang dikemas kembali dari sumber informasi yang dimiliki Kompas ke dalam bentuk yang lebih visual, bergerak, dan menarik. (Sularto, 2011)

Brand Kompas dengan karakter yang sangat kuat terus dipelihara,

diperkuat, di update sesuai kebutuhan dan perilaku masyarakat dalam memperoleh informasi. Kompas tetap ingin berdiri di depan, ingin leads the way.

Kompas beranggapan, masa depan adalah today. Bukan hanya dalam menyajikan

konten, tetapi bisnisnya, Kompas juga ingin nomor satu. Maka disiapkan konsep pengelolaan bisnis multimedia Kompas.

Demikian juga dengan iklan, selain menawarkan untuk pelanggan cetak

Kompas, juga harus berani mengajukan proposal tentang media solution

multimedia, multichannel, dan multiplatform. Implementasi 3M sebagai upaya untuk menangkap peluang transformasi media dari cetak ke digital. Bagi Kompas,

Sularto (2011) menyatakan, multimedia adalah mutlak dan tidak bisa ditunda.

Kompas ingin menjadi content provider yang dapat disajikan oleh media-media

lain, tidak hanya Kompas.com, tetapi unit-unit industri di lingkungan Kompas

Gramedia.

Keinginan Kompas menjadi content provider menegaskan bahwa keharusan perubahan sebagai jati diri media. Media cetak (single media) harus berubah menjadi multimedia. Kematian media cetak seperti yang disampaikan Philip Meyer, Murdoch, dan Noam Chomsky (dalm Sularto, 2011) akan terhindarkan jika media cetak tidak arogan, dalam arti menutup diri terhadap perkembangan teknologi informasi yang meniadakan periodisasi media cetak dengan cara menerobos dengan kedalaman dan kekhasan peliputan. Selain itu media cetak hendaknya tidak merasa jumawa setelah ratusan tahun menguasai dunia sarana informasi dan mau memberikan perhatian kepada anak muda.

Jurnalisme di masa yang akan datang dan sudah dimulai sekarang adalah jurnalisme multiplemedia. Terjadi hubungan simbiosis mutualistis di antara media elektronik, digital, dan cetak. Hubungan simbiosis mutualistis ini dibangun melalui strategi 3M. Multimedia artinya membuat dan menyediakan informasi / konten dalam berbagai format teks, gambar, grafik, video, animasi, dan audio berkembang menjadi gambar. Multichannel, menggunakan dan memaksimalkan kelebihan teknologi informasi untuk menjangkau khalayak lebih luas dengan berbagai sambungan / kanal yang bisa mendistribusikan informasi secara fisik dan nonfisik (digital). Multiplatform, menggunakan berbagai tools dan perangkat untuk mengakses informasi, seperti kertas, TV, komputer, dan smartphone, serta

Kompas berkomitmen akan terus mengimplementasikan strategi 3M sehingga bisa mengubah ancaman yang datang dari teknikal dan sosiokultural menjadi peluang. Selanjutnya mengusahakan agar tetap menjadi sarana demokratisasi di segala bidang, antara lain kebutuhan dasar yang asasi dengan kemampuan dan kesempatan yang ada dan tidak lepas dari visi dan misi Kompas

dari awal.

Implementasi 3M juga ingin menunjukkan kesiapan melakukan perubahan dan kesiapan masuk dalam strategi survival. Tidak dalam kecemasan mengenai stgnasi oplah dan stgnasi bisnis, tetapi lebih dari itu yaitu terhadap benturan- benturan komplementer yang bisa terjadi karena nafsu bisnis yang menomorduakan idealisme. Cita-cita untuk menjadi Indonesia Mini disesuaikan dengan perubahan-perubahan dan diharapkan semakin intensif dengan implementasi strategi 3M.

Dalam berbagai kesempatan diskusi baik lokal, nasional, regional, maupun internasional tema masa depan media cetak sangat hangat dan menarik dibicarakan. Apalagi sejumlah media cetak besar di negara maju banyak yang sudah tidak terbit. Topik pembicaraan yang hangat dibicarakan antara lain

survival media cetak dan upaya menemukan kiat baru membangun sebuah sinergi

konvergensi melalui strategi 3M. (Sularto, 2011)

Dalam Sosialisasi Strategi 3M, Hardanto Subagyo (2011) mengatakan,

Kompas sebagai market leader menetapkan diri untuk menjadi terdepan dalam

industri media baik cetak maupun digital. Kompas berkomitmen untuk menjadi yang pertama dalam inovasi dan penerapan digital (internet dan mobile) di Indonesia. Pembentukan desk multimedia untuk mewadahi inisiatif digital oleh

redaksi. Selain itu Kompas memelopori KG Inc yang meliputi KGwire dan newsroom multimedia yang terintegrasi. Semuanya ini akan terwujud dengan bersinergi bisnis antara tim cetak dan dotcom dalam mengkomersialisasikan inisiatif digital dan sinergi TI antara tim cetak dan dotcom untuk mengakselerasi inisiatif digital. (Sularto, 2011)

Bukan perkara mudah untuk merealisasi impian di atas. Pekerjaan rumah yang berat. Mindset sumber daya manusia menjadi faktor strategis yang harus terus menerus diperjuangkan. Perubahan pola pikir, tidak lagi hanya industri cetak tetapi juga digital. Setiap sumber daya manusia harus siap akan perubahan dinamis yang cepat dan terus menerus yanag disebabkan oleh faktor teknologi dan new media. Yang tidak kalah penting adalah proaktif untuk mengenal dan menggunakan prroduk digital Kompas 3M dan menjadi promotor Kompas 3M di lingkungan masing-masing. (Subagyo, 2011)