• Tidak ada hasil yang ditemukan

KOMPAS Pemimpin Umum

4.3. Transformasi dari Analog ke Digital

Dalam subbab ini, dijelaskan mengenai transformasi Kompas menuju era digital. Uraian ini dipaparkan dalam bentuk kronologi. Menurut Jakob Oetama (Sularto, 2011), strategi transformasi mengelola penerbitan pers dapat melalui tujuh fase. Pertama, tetap menjadi penerbit tunggal yang mandiri tanpa bergabung dengan penerbitan lain dan bisa memasarkan sendiri. Kedua, menerbitkan satu atau lebih dari satu penerbitan pers secara mandiri, tetapi pemasarannya dan penjualannya dilakukan pihak lain. Ketiga, menerbitkan lebih dari satu penerbitan pers dan pemasarannya dilakukan sendiri. Keempat, menerbitkan lebih dari satu penerbitan pers dengan pemasaran dilakukan sendiri dan berekspansi dengan mengakuisisi beberapa penerbitan lain dengan tetap di core business di bidang penerbitan pers.

Kelima, menerbitkan lebih dari satu penerbitan pers dan diverifikasi ke bidang usaha lain yang nonpenerbitan pers. Keenam, perusahaan nonpers mendirikan dan atau mengakuisisi penerbitan pers. Dan ketujuh adalah seiring dengan perkembangan teknologi dan situasi lingkungan bisnis di media cetak diarahkan untuk melakukan transformasi menuju era digital. Sosok media ditampilkan melalui multimedia, multichannel, multiplatform dengan strategi triple M.

Dalam pidato pengukuhan sebagai doktor kehormatan dari Fisipol UGM 17 April 2003, Jakob Oetama menegaskan sekurang-kurangnya ada dua faktor yang memengaruhi cara kerja media. Pertama, revolusi teknologi informasi. Kedua, perubahan dan perkembangan masyarakat yang kini berlangsung dalam interaksi global. Untuk membuat hubungan kejadian dan dan masalah menjadi bermakna, maka berkembanglah cara bermedia yang dikenal dengan jurnalisme

komprehensive, jurnalisme in depth, dan jurnalisme investigative. (Sularto, 2011)

Pengaruh revolusi teknologi di bidang informasi sangat luar biasa. Semua dicirikan global, interaktif, dan serentak. Globalisasi memberikan pengaruh atau dampak pada bidang-bidang lain di seluruh dunia. Teknologi komunikasi akan menghasilkan medium baru, media baru. Kemajuan teknologi mutakhir melahirkan new media, media digital yang sebenar-benarnya menaklukkan ruang dan waktu. Setiap medium baru berpengaruh terhadap media cetak. Pengaruh itu sejak munculnya televisi disertai dengan ancaman persaingan. Selain itu juga berpengaruh terhadap eksistensi media cetak dalam hal isi, bentuk, distribusi, kebijakan harga, dan periklanan. Dalam setiap perubahan itu kata kuncinya adalah adaptasi, inovasi, atau meninggalkan atau ditinggalkan.

Setidaknya ada empat pengaruh media digital dan media internet. Isi media bergeser dari seragam ke personal. Siklus publikasi berkembang dari periodic menuju up todate atau actual. Volume bergeser dari overload berlebihan menuju selektif. Arah berubah dari menunggu ke menjemput bola. Khalayak, konsumen, dan pemakai semua aktif.

Teknologi informasi, khususnya internet memengaruhi industri penerbitan pers secara radikal. Revolusi teknologi telah memperkuat budaya nonton masyarakat Indonesia dan munculnya hambatan baru untuk tumbuhnya budaya membaca. Kemajuan teknologi telah membawa konsekuensi lain bagi media massa. Yakni kesempatan sekaligus tuntutan media berkembang dalam kelipatan sebagai multiple media.

Kompas terbit pertama kali tanggal 28 Juni 1965 dengan sistem analog.

Sejumlah perubahan untuk menyesuaikan dengan perkembangan, baik teknologi maupun artistik dilakukan oleh Kompas. Tahun 1971 misalnya, Kompas

melakukan perubahan desain secara sederhana, yaitu penghilangan garis batas kolom dalam satu berita. Perubahan karena faktor adaptasi dengan teknologi terjadi tahun 1990. (Litbang Kompas, 2012)

Proyek komputerisasi dimulai bersamaan dengan pembangunan gedung baru. Sistem editorial dibangun dengan sistem berbasis PC yang terhubung dalam jaringan dengan WS4 sebagai pengolah kata. Dengan Macintosh tidak ada lagi SURVHV ³FXW DQG SDVWH´ VHFDUD PDQXDO 7DWD OHWDN ³FHQWHUVSUHDG´ PHQMDGL XWXK untuk dua halaman, tanpa sambungan di tengah. Ilustrasi penuh dengan permainan garis dan raster yang sangat halus. (Litbang Kompas, 2012)

Berdasarkan catatan Litbang Kompas (2012), setelah sistem komputerisasi atau digital mulai diimplementasikan di Kompas maka tahun 1995 mulai dilakukan transformasi media dengan membentuk Kompas online sebagai wujud

Kompas cetak dalam versi online atau internet. Launching Kompas online

diadakan pada tanggal 14 September 1995.

Perubahan yang dilakukan Kompas salah satu daya dukungnya adalah untuk memenuhi kepuasan konsumen yaitu pembaca Kompas. Maka pada tahun 1997, tepatnya tanggal 1 September, untuk mempercepat distribusi Kompas ke tangan pembaca di seluruh Indonesia, Kompas mulai melakukan cetak jarak jauh. Dengan sistem cetak jarak jauh ini Kompas tiba di tengah pembaca lebih pagi, karena Kompas dapat dicetak dalam waktu bersamaan di delapan lokasi tersebut. Saat ini sistem cetak jarak jauh Kompas sudah berada di delapan kota yaitu Bandung, Semarang, Surabaya, Makassar, Medan, Palembang, Denpasar, dan Banjarmasin. (Subagyo dalam Sularto, 2007)

Pada tahun 1998 KompasOnline merubah namanya menjadi Kompas.com dengan berfokus pada pengembangan isi, desain, dan strategi pemasaran yang baru. Kompas.com pun memulai langkahnya sebagai portal berita terpercaya di Indonesia. (www.kompas.com, 2012)

Mengikuti perkembangan sistem editorial, pada tahun 2001 Kompas

mengimplementasikan sistem Good News 3 (GN3) menjadi sistem editorial. Proses produksi lebih terintegrasi antara teks dan grafis, antara redaksi dan iklanSistem ini memungkinkan untuk melakukan penambahan halaman tanpa hambatan. (Subagyo dalam Sularto, 2007)

Di antara sejumlah perubahan yang dilakukan Kompas, perubahan terbesar terjadi pada 28 Juni 2005, ketika Kompas ulang tahun ke-40. Kompas melakukan redesigning dan resizing. Jumlah kolom berubah dari Sembilan menjadi tujuh kolom. Logo berubah dari warna hitam menjadi biru. Ada navigasi di sisi kiri. Halaman iklan terpisah menjadi klasika. Kompas melakukan resizing dengan dilengkapi restructuring dan redesigning. Resizing dari 84 sentimeter menjadi 76 sentimeter. Restrukturisasi yaitu perubahan jenis-jenis komponen, susunan baru komponen-komponen, dan sekaligus penataan kembali dari segi spasial, sistem ruang, susunan ruang, dan kemasan ruang-ruang di dalamnya.

Filosofi dasar perubahan Kompas 2005 adalah membuat semua lapisan informasi menjadi tampak (visual), gampang dikenal (visible), dan didukung metode jurnalistik post modern yaitu visual thinking. Visuality, visibility, dan dengan dukungan visual thinking. (Sularto, 2011)

Pada tahun 2007 itu, Kompas makin menyadari betapa dominannya kehandalan teknologi informasi (TI) dalam menyongsong masa depan media. Maka pada tahun 2007, Kompas berupaya meningkatkan kehandalan dan fleksibilitas sumber daya TI. Sementara di sisi lain Kompas juga meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) dan kualitas layanan SDM melalui manajemen kinerja dan sistem remunerasi untuk memotivasi, menarik, dan mempertahankan karyawan. Kompas juga mendukung operasional bisnis, sinergi antara bisnis dan multimedia. (Sularto, 2007)

Inisiatif Kompas untuk menuju konvergensi media mulai diwujudkan dengan mengembangkan multiplatform Kompas dan Kompas.com. Dan yang menarik, mulai tahun 2008 tersebut, Kompas mencanangkan semangat untuk

mengembangkan unit multimedia sebagai pilar baru untuk memperkuat konvergensi media. Di Direktorat Redaksi muncul inisiatif untuk mengembangkan Kompas multimedia, mengembangkan produk sesuai dengan kebutuhan pembaca, dan memperbaiki kualitas produk dan desain harian. Sementara itu di direktorat bisnis berinisiatif untuk mengembangkan diversifikasi produk iklan. (Kompas, 2012)

Dalam situs Kompas.com disebutkan, pada 29 Mei 2008 Kompas.com hadir dengan format dan konsep baru, tampil dengan perubahan penampilan yang VLJQLILNDQ 0HQJXVXQJ LGH ³5HERUQ´Kompas.com membawa logo, tata letak, hingga konsep baru di dalamnya. Selanjutnya Kompas.com bisa diakses melalui handphone atau dapat diunduh sebagai aplikasi gratis di smartphone BlackBerry.

Kompas.com juga tampil dalam format iPad dan akan terus tumbuh mengikuti

teknologi yang ada. Pada bulan Juli tahun yang sama Kompas memproklamirkan

Kompas Goes Digital. Kompas mendeklarasikan sebagai surat kabar nasional

dalam format ePaper.dalam format e-paper, sebuah replika digital di internet yang dapat diakses melalui Kompas.com. (www.kompas.com, 2012)

KompasOnline diluncurkan kembali pada tahun 2008 dengan merek baru

yang disebut Kompas.com. Ini diluncurkan kembali dengan beberapa perubahan dalam desain, isi, dan cara dikelola. Isi dari Kompas.com tidak lagi edisi online harian Kompas, tetapi mencakup berita terbaru dan banyak artikel yang berhubungan dengan khalayak yang lebih muda. (www.kompas.com, 2012)

Direktur Kompas.com, Taufik H Mihardja dalam tulisannya di Kompas Edisi Khusus WAN-IFRA, 10 April 2012 mengungkapkan, dengan strategi ini,

berusia tua ke yang lebih muda. Kedua, perluasan konten digital menciptakan lebih banyak pendapatan. Kompas.com telah berkembang dengan pesat dan menjadi salah satu sumber utama pendapatan. (Mihardja, 2012)

Setelah beberapa saat langkah ini sukses, tampaknya tidak cukup. Kompas

memutuskan untuk menerapkan kebijakan Tripple M: multimedia, multichannel, dan multiplatform. Singkatnya, semua konten Kompas harus tersedia dalam berbagai format: teks, foto, grafis, animasi, audio, dan video. Ini harus didistribusikan secara digital dan fisik. Semua isi harus dapat diakses melalui berbagai media: cetak, komputer, ponsel pintar, tablet, dan bahkan televisi. Konsep dasar dari kebijakan Triple M adalah mengepak ulang konten yang akan dinikmati oleh audiens di mana saja, kapan saja, dengan perangkat apapun yang mereka miliki. (Mihardja, 2012)

Pada 15 Juni 2009, menurut Taufik H Mihardja (2012), Kompas menjadi koran multimedia pertama di Indonesia setelah menghadirkan inovasi terbaru dengan menggunakan teknologi QR Code (Quick Response Code). Pembaca dengan menggunakan kamera telepon selular dapat mengakses informasi lebih dalam dan mutakhir dalam bentuk teks, infografis, foto, serta video.

Tahun 2010 Kompas melakukan sejumlah inovasi dalam kaitannya dengan transformasi media. Tanggal 30 Januari, Kompas mengintegrasikan tulisan dengan ³YLGHRRQdHPDQG´PHODOXLYRGKompas.com. Tanggal 18 Mei pada tahun yang sama Kompas diperkaya dengan Augmented Reality (AR) dan menjadi Koran pertama di Asia yang menggunakan teknologi AR. Pada bulan yang sama Kompas

perangkat ipad. Pada bulan Juni Kompas menghadirkan KompasHGLWRU¶V&KRLVH

khusus ipad. (Kompas, 2010)

Pada tahun 2011, tanggal 6 April diperkenalkan Kompas dalam Format Digital. KompasCetak.com; epaper.Kompas.com; dan reader.Kompas.com. Pada tahun yang sama tepatnya 28 Juli, Kompas menerbitkan rubrik Kompasiana Freez setiap hari Kamis. Rubrik ini berisi tulisan para pewarta warga di blog sosial

Kompasiana. (http://digital.kompas.com, 2012)

Melalui bendera PT Gramedia Media Nusantara, tanggal 9 September 2011, diluncurkan Kompas TV sebagai penyedia konten. Dengan konsep siaran digital, Kompas TV dengan tagline Inspirasi Indonesia dipancarluaskan melalui kerjasama atau jaringan dengan 10 televisi lokal. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program tayangannews, adventure & knowledge,

entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas

TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. (www.kompas.tv, 2012) Pada tahun 2012, CEO Kompas Gramedia Agung Adiprasetyo mencanangkan sebagai tahun terakhir tahapan transformasi menuju era digital. Secara umum, tema yang diusung adalah Sustainable growth with synergy,

bertumbuh secara berkesinambungan melalui sinergi. Fokus terhadap sinergi sumber daya dan bisnis ini diharapkan dapat mendapatkan hasil yang jauh lebih berkualitas dan dengan biaya yang lebih efisien. Kompas menjadi salah satu

kelompok sinergi bersama KOMPAS.com dan Kompas TV dalam wadah media nasional. (Business Process Management, 2011)

Tema transformasi, khususnya unit bisnis media ditetapkan untuk menghadapi perubahan industri yang luar biasa. Kompas berupaya agar dampak dari perubahan industri yang terjadi bukan menjadi ancaman namun menjadi peluang pertumbuhan unit usaha, sehingga perlu dirumuskan strategi transformasi bisnis MMM atau Tripple M atau 3M. Melalui strategi tersebut setiap konten informasi dapat disampaikan kepada audience dalam berbagai media (audio, video, teks, grafis), saluran (fisik dan nonfisik), dan platform (cetak, elektronik, digital). (Business Process Management, 2011)