• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROPOSAL PERENCANAAN USAHA Berikut adalah proposal perencanaan usaha :

Dalam dokumen kewirausahaan smk 11 xi (Halaman 151-154)

Garis Besar Rencana Usaha

Sampul Depan: Nama perusahaan, nama pemilik, alamat, dan nomor telepon

฀ Pernyataan Tujuan ฀ Daftar Isi

฀ Bagian Pertama: Tentang Perusahaan A. Uraian Usaha B. Produk/Jasa C. Pasar D. Lokasi Usaha E. Persaingan F. Manajemen

6 G. Personalia

H. Penerapan dan Pengaruh yang Diharapkan dari Pinjaman I. Ikhtisar

Bagian Kedua: Data Keuangan

A. Sumber dan Penggunaan Dana B. Daftar Kebutuhan Barang Modal C. Neraca

D. Analisis Titik Pulang Pokok

E. Proyeksi Laba (Laporan Laba Rugi) 1. Ikhtisar Tiga tahunan

2. Rincian bulanan untuk tahun pertama

3. Rincian keuartalan untuk tahun kedua dan ketiga 4. Catatan penjelasan

F. Proyeksi Arus Kas

1. Rincian bulanan untuk tahun pertama

2. Rincian kuartalan untuk tahun kedua dan ketiga 3. Catatan penjelasan

G. Analisis Penyimpangan

H. Laporan Keuangan Historis dari Bisnis yang Telah Ada 1. Neraca untuk tiga tahun terakhir

2. Laporan Laba Rugi untuk tiga tahun terakhir 3. Pengembalian Pajak

Bagian Ketiga: Dokumen-dokumen Pendukung

Riwayat hidup, neraca pribadi, anggaran biaya hidup, laporan kredit, surat referensi, uraian pekerjaan, surat pernyataan niat, (letter of intent), foto kopi perjanjian sewa, kontrak-kontrak, dokumen resmi,dan dokumen-dokumen lain yang relevan dengan rencana ini.

Pernyataan Tujuan

Halaman pertama dari rencana Anda harus menyatakan tujuan-tujuan Anda sesederhana mungkin. Jika rencana itu hanya digunakan oleh Anda, pernyataan itu harus merupakan uraian yang jelas tentang bagaimana keinginan Anda untuk menggunakan rencana itu jika telah dikembangkan. Contohnya:”Rencana ini akan menjadi pedoman pelaksanaan dan kebijakan untuk Finestkind Seafood, inc”

Jika rencana itu juga digunakan sebagai proposal pembiayaan, pernyataan tujuan menjadi lebih rumit. Pernyataan itu harus mencakup tanggapan-tanggapan yang timbul atas pertanyaan-pertanyaan berikut:

1. Siapa yang membutuhkan dana?

2. Bagaimana struktur bisnis (contohnya: pemilikan tunggal, persekutuan, perseroan, Sub-Chapter S corporation)?

3. Berapa jumlah uang yang diperlukan? 4. Untuk apa uang tersebut?

5. Bagaimana dana tersebut akan bermanfaat bagi bisnis?

6. Mengapa pinjaman atau investasi ini membuat bisnis menjadi layak? 7. bagaimana dana-dana tersebut akan dibayar kembali?

7 Daftar Isi

Daftar Isi berfungsi sebagai pedoman untuk menulis dan mengatur rencana usaha Anda. Daftar Isi harus mengikuti Pernyataan Tujuan, yang diperluas dan didukung dalam sebagian rencana usaha.

Ada tiga bagian utama dari rencana Anda: ฀ Bisnis itu sendiri;

฀ Data Keuangan

฀ Dokumen-dokumen Pendukung

Bagian-bagian ini dapat diuraikan lebih lanjut jika diperlukan. Karena rencana usaha, bahkan untuk yang paling sederhanapun, dapat terdiri dari 20 halaman atau lebih, Anda tentu ingin membantu pembaca agar mudah menentukan bagian-bagian atau subbagian yang menjadi perhatian tertentu. Pernyataan Tujuan telah menyatakan apa tujuan Anda. Daftar Isi memudahkan untuk menemukan bahan-bahan pendukung.

Contoh Daftar Isi Bagian Pertama : Bisnis

A. Uraian Usaha B. Produk/Jasa C. Pasar D. Lokasi Usaha E. Persaingan F. Manajemen G. Personalia

H. Penerapan dan pegaruh yang Diharapkan dari Pinjaman I. Ikhtisar

Bagian Kedua: Data Keuangan

A. Sumber dan Penggunaan Dana B. Daftar Kebutuhan Barang Modal C. Neraca

D. Analisis Titik Pulang Pokok

E. Proyeksi Laba (Laporan Laba-Rugi) 1. Ikhtisar Tiga Tahunan

2. Rincian Bulanan untuk Tahun Pertama

3. Rincian Kuartalan untuk Tahun Kedua dan Ketiga 4. Catatan Penjelasan

F. Proyeksi Arus Kas

1. Rincian Bulanan untuk Tahun Pertama

2. Rincian Kuartalan untuk Tahun Kedua dan Ketiga 3. Catatan Penjelasan

Bagian Ketiga: Dokumen-dokumen Pendukung

Bentuk seperti ini memudahkan Anda untuk menemukan bagian yang paling penting setiap saat. Anda harus mengisi halaman yang sesungguhnya setelah Anda selesai, dan Daftar Isi berfungsi sebagai pedoman untuk menulis dan mengorganisir rencana usaha Anda.

8 Sebagian besar uang yang diperlukan untuk memulai usaha disediakan oleh pemilik usaha itu sendiri. Akan tetapi, Anda mungkin memerlukan tambahan dana untuk meluncurkan usaha tersebut, atau untuk menopang pertumbuhan pada saat usaha telah dimulai.

Dana dari pihak luar terdiri dari dua bentuk: ekuitas atau pinjaman

Dana ekuitas berasal dari penjualan sebagaian dari usaha itu kepada Anda sendiri atau pihak lain. Jumlah yang Anda jual untuk memperoleh dana yang diperlukan mencerminkan jumlah risiko yang dihadapi investor. Jika usaha Anda tampaknya mengandung risiko, mungkin Anda harus menjual sebagian besar saham. Jika dianggap tidak terlalu berisiko, Anda tidak perlu menyerahkan sebagaian besar kepemilikan Anda. Akan tetapi, sangatlah besar manfaatnya untuk menekan risiko serendah mungkin dan sebuah rencana usaha dapat melakukan hal ini.

Hutang merupakan suatu pinjaman, biasanya dari bank, dan pemberi pinjaman mengaharapkan Anda untuk membayarnya kembali pada waktu yang telah ditetapkan. Pemberi pinjaman biasanya menerima suatu pengembalian atas dana yang telah digunakan dalam bentuk bunga. Suku bunga mencerminkan risiko yang dihadapi pemberi pinjaman. Semakin tinggi risiko, semakin tinggi bunganya. Rencana anda harus memperhitungkan kebutuhan dana untuk membayar kembali pinjaman, baik pokok maupun bunganya seperti yang yang tealh disepakati. Hal ini akan sangat mempengaruhi laba dan arus kas Anda. Oleh karena itu, pinjamlah dengan hati-hati.

Jika Anda menggunakan investor ekuitas dari luar, Anda tidak perlu membayar kembali dana tersebut, tetapi Anda menyerahkan bagian kepemilikan dan harus membagi pengambilan keputusan dan keuntungan. Jika usaha Anda tumbuh sampai pada titik di mana Anda berharap untuk dapat menjualnya, biaya yang sesungguhnya dari investor ekuitas dapat jauh lebih besar dari bunga suatu pinjaman.

Jika Anda menggunakan pinjaman bank, Anda akan tergantung kepada perjanjian pinjaman itu yang secara efektif memaksa Anda untuk membagi pengambilan keputusan dengan kreditur-kreditur Anda. Contohnya, suatu perjanjian dapat membatasi jumlah hutang yang dapat Anda minta berdasarkan kekayaan bersih perusahaan Anda, yang dapat memaksa Anda untuk menemukan ekuitas baru agar usaha Anda bisa tetap tumbuh.

Anda akan menemukan bahwa semakin banyak saran atas masalah-masalah seperti ini, maka akan semakin membantu. Akuntan atau bankir Anda dapat memberikan saran ini (dalam banyak hal Anda harus memiliki hubungan yang baik dengan bankir ataupun akuntan Anda begitu Anda merencanakan untuk mendirikan perusahaan).

Contoh

Dalam dokumen kewirausahaan smk 11 xi (Halaman 151-154)