• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PEMBAHASAN

4.1.5 Reduksi Data

Tabel 3. Reduksi Data

Informan Strategi CSR Public Relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 dalam menjaga citra di lingkungan masyarakat Desa Sampecita

Robert Sitompul

 Penilaian masyarakat terhadap keberadaan perusahaan cukup baik

 Strategi Pokphand Charoen dalam menjaga citra yaitu lewat program CSR

 Program CSR dari perusahaan meliputi lingkungan hidup, pengembangan sosial dibidang pendidikan dan kesehatan, bantuan sosial kemanusiaan, bantuan pembangunan fasilitas sosial, program masyarakat sejahtera, dan program bantuan kemasyarakatan lewat pengajuan proposal

 Sasaran utama masyarakat Desa Sampeciata, sasaran lainnya masyarakat dari luar daerah

 Tujuan CSR sebagai upaya dalam membentuk citra positif di masyarakat

 Program CSR perusahaan berkoordinasi dengan pemerintah desa dan OKP setempat

 PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 pernah mengalami krisis yang menyebabkan perusahaan hampir kehilangan kepercayaan dari masyarakat

 Upaya penyelesaian yang dilakukan melalui metode diskusi dengan masyarakat

 Program CSR dapat membantu mengembalikan kepercayaan masyarakat kepada perusahaan yang sebelumnya hilang

Siami Purnamasari

 Terdapat perbedaan sebelum dan sesudah PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 berdiri. Perusahaan memberikan dampak yang positif setelah berdiri di Desa Sampecita.

 Program CSR dari PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 berupa bantuan pembangunan mesjid, gereja, jembatan, subsidi pupuk, proposal kegiatan masyarakat, pemberian santunan untuk masyarakat yang berduka, serta lapangan pekerjaan.

 Pernah kecewa dengan perusahaan karena kasus wabah lalat.

 Kekecewaan hilang karena hasil diskusi dengan perusahaan menunjukkan bahwa penyebab dari wabah lalat bukan PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7

 Program CSR dapat mengembalikan kepercayaan masyarakat yang sudah hilang

 Sebelum tahu CSR perusahaan, awalnya mengira bahwa perusahaan tidak berdampak bagi masyarakat, namun kenyataannya perusahaan membantu meningkatkan taraf hidup masyarakat

 PT.Charoen Pokphand sudah melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik lewat program CSR

Aditya Mawan  Setelah perusahaan berdiri, banyak masyarakat bekerja disana.

Jadi bisa dikatakan keberadaan perusahaan ini memberikan dampak positif bagi masyarakat di Desa Sampecita.

 Program CSR PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 yaitu bantuan pembangunan fasilitas sosial, proposal kegiatan masyarakat, santunan dukacita, hingga lapangan pekerjaan

 Setelah tahu program CSR dari perusahaan akhirnya sadar bahwa perusahaan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat setempat

 Pernah kecewa dengan perusahaan terkait kasus lapangan pekerjaan

 Upaya penyelasaian yang dilakukan perusahaan lewat forum diskusi dengan masyarakat

 Program CSR sangat membantu meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Desa Sampecita

Irianto Sinulingga

 Berdirinya PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 di Desa Sampecita memberi banyak dampak positif bagi masyarakat, terutama dibidang ekonomi. Tingkat pengangguran dan kriminalitas yang sebelumnya tinggi di Desa Sampecita semakin berkurang seiring banyaknya masyarakat yang bekerja di perusahaan tersebut

 Perusahaan berkoordinasi dengan desa terkait kegiatan CSR yang akan dilakukan

 Perusahaan juga membantu menyelesaiakan permasalahan yang terjadi pada perusahaan dengan mengumpulkan masyarakat dalam sebuah forum diskusi

 Masyarakat bisa protes ke perusahaan melalu kepala desa

 Lapangan pekerjaan tidak dipungut biaya

 Forum diskusi antara perusahaan dengan masyarakat dibentuk setiap ada kasus

 Pemerintah Desa pernah bekerja sama dengan perusahaan dalam membangun jembatan di Dusun IV Desa Sampecita

 PT. Charoen Pokphand sudah melakuakan tanggung jawabnya dengan baik lewat program CSR merek

Mima Sitepu  Desa Sampecita dulunya masih tertinggal di bidang ekonomi dan pendidikan dengan desa lainnya. Setelah perusahaan ini berdiri, keadaan ini semakin lama semakin membaik.

Masyarakat banyak yang sudah bekerja dan sekolah dikarenakan bantuan dari perusahaan.

 PMS dan PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 berkoordinasi pada kegiatan CSR yang meliputi subsidi kotoran ayam, pemberian santunan terhadap masyarakat Desa Sampecita yang meninggal dunia, serta akses terhadap lowongan pekerjaan dari perusahaan

 Biaya untuk mengajukan lamaran kerja lewat PMS hanya berupa uang terima kasih atau uang pengganti jasa

 PMS belum pernah terlibat dalam program CSR perusahaan di bidang pembangunan fasilitas sosial

 Masyarakat pernah melakukan protes terhadap perusahaan lewat PMS

 PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 sudah melakukan tanggung jawabnya lewat program CSR dengan sangat baik.

Sumber: Hasil wawancara dan observasi peneliti 4.2 PEMBAHASAN

Keberadaaan Public Relations dalam sebuah perusahaan sangat penting.

Public relations bila dilihat dari studi ilmu komunikasi adalah salah satu teknik komunikasi yang menitikberatkan kepada usaha untuk menumbuhkan suatu suasana kerja sama (goodwil) dan menciptakan saling pengertian (mutual understanding) antara publik yang berkepentingan untuk mencapai tujuan bersama dalam iklim yang saling menguntungkan (favourable) (dalam Danandjaja, 2016: 44). Masa depan suatu perusahaan ditentukan oleh kepercayaan dari mitra kerja mereka, baik itu masyarakat, pemerintahan, konsumen, media, hingga pihak pemegang saham. Public relations suatu perusahaan bertugas menjaga kepercayaan tersebut. Adapun tugas-tugas dari seorang public relations sebagaimana diungkapkan dalam Ishaq (2017: 64) adalah sebagai berikut:

1. Menciptakan dan memelihara suatu citra yang baik dan tepat atas perusahaan, baik yang berkenan dengan kebijakan-kebijakan, produk, jasa, maupun dengan para pegawainya.

2. Memantau pendapat eksternal menangani segala sesuatu yang berkaitan dengan citra, kegiatan, reputasi, maupun kepentingan-kepentingan perusahaan, dan menyampaikan setiap informasi yang penting langsung kepada pihak manajemen atau pimpinan puncak untuk segera ditindak lanjuti.

3. Memberi nasihat atau masukan kepada pihak manajemen mengenai berbagai masalah komunikasi yang penting, berikut teknik-teknik untuk mengatasinya.

4. Menyediakan berbagai informasi kepada khalayak perihal kebijakan perusahaan, kegiatan, produk, jasa, dan personalia selengkap mungkin demi menciptakan suatu pengetahuan yang maksimal dalam rangka menjangkau pengertian khalayak.

Berdasarkan keempat tugas yang disebutkan diatas, dapat dikatakan bahwa tugas utama dari seorang public relations adalah untuk menjaga citra dari perusahaan lewat kebijakan dan kegiatan yang berhubungan dengan khalayak serta upaya penyelesaian masalah untuk menghindari krisis kepercayaan terhadap perusahaan tersebut. Tugas tersebut harus dilakukan oleh manajemen public relations suatu perusahaan dengan baik, supaya perusahaan memiliki tingkat keberlangsungan yang tinggi.

Namun dalam proses pengaplikasian tugas tersebut, tentunya manajemen public relations membutuhkan strategi agar kinerja yang dilakukan dapat tepat sasaran dan memberikan hasil yang maksimal. Strategi yang mungkin dapat digunakan oleh public relations dalam upaya untuk melahirkan atau menjaga citra dari perusahaan seperti media relations, press release, pelaksanaan event, community involvement, hingga lewat program CSR. Diantara beberapa strategi ini, mungkin program CSR adalah salah satu strategi yang paling menguntungkan dan memudahkan perusahaan untuk meraih citra. Hal ini disebabkan karena program CSR memiliki dampak langsung terhadap kebutuhan masyarakat, sehingga efek yang ditimbulkan dari kegiatan tersebut juga bisa langsung didapatkan oleh perusahaan.

CSR merupakan sebuah program dari perusahaan sebagai bentuk tanggungjawab terhadap aktivitas yang dilakukan perusahaan ditengah-tengah masyarakat. Kebijakan CSR perusahaan ini juga diatur dalam Undang-Undang (UU) Nomor 40 Tahun 2007 Pasal 74 ayat (1) Tentang Perseroan Terbatas. UU ini menggunakan kata Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebagai

pengganti istilah CSR. UU ini menyebutkan bahwa Perseroan harus berkomitmen untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perusahaan sendiri (keberlangsungan perusahaan atau sustainability), komunitas setempat, hingga masyarakat pada umumnya. Dengan kata lain, perusahaan memiliki kewajiban hukum untuk memberikan sumbangsi dalam upaya meningkatkan kualitas masyarakat di sekitar lokasi aktivitas dari perusahaan. Oleh karena itu, tentu akan sangat menguntungkan apabila perusahaan menggunakan strategi CSR ini sebagai sarana paling efektif untuk mendapatkan kepercayaan dan menjaga citra di masyarakat.

PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 merupakan perusahaan cabang dari PT. Charoen Pookphand Indonesia. PT. Charoen Pokphand Indonesia merupakan salah satu perusahaan dibidang peternakan ayam terbesar di Indonesia.

Sebagai sebuah perusahaan yang memiliki reputasi seperti ini, PT. Charoen Pokphand Indonesia tentunya harus konsisten menjaga citra dan kepercayaan di masyarakat sebagai upaya keberlangsungan jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu, kemudian PT. Charoen Pokphand Indonesia membentuk sebuah unit atau internal yang mereka namakan Charoen Pokphand Foundation. Unit ini bertujuan untuk melahirkan, mengontrol, dan menjaga agar perusahaan tetap memiliki citra yang positif dari masyarakat. Namun selain dari unit ini, setiap kantor cabang maupun pusat dari PT. Charoen Pokphand Indonesia tentunya memiliki tugas yang sama untuk menjaga citra perusahaan.

Salah satu perusahaan cabang dari PT. Charoen Pokphand Indonesia yaitu PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 yang berlokasi di Desa Sampecita, Kec.

Kutalimbaru, Kab.Deli Serdang menggunakan strategi CSR dalam upaya menjaga kepercayaan dari masyarakat, khususnya masyarakat Desa Sampecita sebagai wilayah dari ring 1 perusahaan. Perusahaan ini mulai berdiri di Desa Sampecita pada tahun 2012, dan sejak saat itu perusahaan sudah mendapatkan citra yang positif dari masyarakat. Menurut pengakuan dari informan 2 dan 3 yang merupakan warga Desa Sampecita, terjadi perubahan yang sangat terasa kala perusahaan ini mulai beroperasi. Alasan yang paling menonjol adalah karena berkurangnya pengangguran di Desa Sampecita. Seperti yang disampaikan oleh

Robert Sitompul, 75% karyawan dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 merupakan masyarakat yang tinggal di Desa Sampecita dan sekitarnya. Hal ini tentu menjadi modal penting bagi pertumbuhan ekonomi dan sumber daya manusia di Desa Sampecita. Menurut Mima Sitepu yang merupakan ketua OKP PMS di Desa Sampecita sekaligus menjadi masyarakat asli yang lahir di desa tersebut, pada awal tahun 2000-an masyarakat Desa Sampecita masih tertinggal dengan desa lainnya dibidang ekonomi dan pendidikan. Pada masa itu masyarakat masih banyak yang pengangguran dan tidak tamat sekolah. Rata-rata jenjang pendidikan tertinggi hanya sampai di tingkatan SMP dan SMA saja, sangat jarang ada yang bisa sampai sarjana. Hal ini yang kemudian mendorong banyaknya muncul tingkat kriminalitas seperti pencurian hasil tanaman hingga barang-barang di rumah warga. Bagaimanapun kewajiban untuk memenuhi kebutuhan hidup memaksa beberapa warga harus mengupayakan segala cara untuk meraih pundi-pundi uang. Hal yang sama juga dikemukakan oleh informan dalam penelitian ini yang merupakan kepala Desa Sampecita selama 2 periode terakhir. Menurutnya, kebijakan perusahaan dalam menampung masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan sangat membantu aliran ekonomi di Desa Sampecita.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, faktor-faktor ini yang kemudian memberikan citra positif perusahaan di lingkungan masyarakat Desa Sampecita. Robert Sitompul selaku kepala public relations PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 mengaku selalu mendapat sambutan yang positif dari masyarakat ketika turun ke lapangan untuk pemberian bantuan dan sosialiasi maupun saat bertemu secara tidak resmi di warung-warung kopi yang ada di Desa Sampecita. Menurutnya apabila memang citra perusahaan di masyarakat itu buruk, maka ketika ia berjumpa dengan masyarakat, tentu ia akan merasakan ketidaksukaan tersebut. Oleh karena itu, untuk menjaga citra positif tersebut, tentunya Robert Sitompul harus memikirkan strategi agar masyarakat tetap menaruh kepercayaan bagi PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7. Strategi yang digunakan oleh public relations PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 ini yaitu lewat program CSR.

Selama bertugas sebagai kepala staff public relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7, Robert Sitompul mengatakan bahwa perusahaan ini

sudah banyak melakukan kegiatan CSR. Adapun bentuk dari kegiatan CSR yang dilakukan PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 ini berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan Robert Sitompul adalah sebagai berikut:

1. Program Lingkungan hidup. Program ini adalah sebuah program pengolahan limbah dari perusahaan yang kemudian dapat dijadikan sebagai pupuk tanaman.

Pupuk tanaman ini kemudian dijual kepada masyarakat yang membutuhkan dengan harga subsidi yang sangat terjangkau. Hasil penjualan pupuk ini kemudian dibagikan kepada setiap keluarga yang ada di Desa Sampecita.

2. Program Pengembangan sosial dibidang pendidikan dan kesehatan. Program pengembangan sosial dibidang pendidikan dan kesehatan yang dimaksud disini yaitu Program Anak Asuh dan pembagian telur fertil. Program anak asuh adalah pemberian beasiswa bagi anak SD yang kurang mampu di Desa Sampecita.

Beasiswa yang diberikan hanya sebatas bantuan sekolah hingga anak tersebut tamat SD. Sampai saat ini, program ini sudah memberikan beasiswa kepada 15 orang anak di Desa Sampecita. Sedangkan pembagian telur fertil adalah pembagian telur sehat sebagai bentuk perbaikan gizi anak-anak di seluruh Sekolah Dasar yang ada di Desa Sampecita.

3. Program Bantuan sosial kemanusiaan. Program bantuan sosial disini yaitu pemberian santunan bagi seluruh masyarakat Desa Sampecita yang meninggal dunia. Bantuan ini disalurkan melalui OKP setempat yaitu PMS kepada keluarga yang bersangkutan. Bantuan yang diberikan berupa uang Rp500.000 dan beras sejumlah 30kg. Proses yang dibutuhkan juga cukup mudah, keluarga masyarakat yang bersangkutan hanya perlu menunjukkan KTP atau KK kepada Pemerintah Desa, kemudian Pemerintah Desa meneruskan ke perusahaan, dan kemudian perusahaan memberikan bantuan tersebut kepada PMS untuk kemudian disalurkan ke masyarakat tersebut.

4. Program Bantuan pembangunan fasilitas sosial. Bantuan yang diberikan PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 sejauh ini terhadap pembangunan fasilitas sosial di Desa Sampecita yaitu bantuan pembangunan lampu jalan di sepanjang jalan Desa Sampecita, pembangunan jembatan di Dusun IV Desa Sampecita, pembangunan Gereja GBKP Runggun Rimbun Baru, serta pembangunan Mesjid Al-Furqon Desa Sampecita.

5. Program masyarakat sejahtera. Program ini yaitu pemberian lapangan pekerjaan bagi masyarakat setempat untuk dapat bekerja di perusahaan. Sejauh ini, program masyarakat sejahtera sudah memberikan dampak paling nyata terhadap kesejahteraan masyarakat. Tingkat pengangguran dan kriminalitas jauh di Desa Sampecita jauh berkurang berkat program ini. Hal ini dikarenakan dulunya ketika perusahaan belum berdiri, masyarakat yang tidak mempunyai pekerjaan sering mencuri hasil kebun masyarakat lainnya untuk memperoleh uang. Saat ini, jumlah masyarakat Desa Sampecita yang bekerja diperusahaan berjumlah 75% dari total seluruh karyawan di PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7.

6. Program bantuan kemasyarakatan lewat pengajuan proposal. Program ini merupakan bantuan sosial terhadap kegiatan kemasyarakatan yang diajukan melalui proposal kepada perusahaan. Bantuan ini tidak terbatas hanya kepada masyarakat setempat saja, namun juga berlaku untuk masyarakat diluar daerah.

Apabila perusahaan melihat proposal kegiatan yang diajukan merupakan suatu bentuk kegiatan demi kepentingan masyarakat bersama, maka peluang bantuan kepada kegiatan tersebut akan lebih besar.

Program-program tersebut juga sudah dikonfirmasi oleh Kepala Desa Sampecita dan Ketua PMS sebagai tokoh di masyarakat yang mengetahui dan turut langsung dalam program CSR yang dilakukan oleh PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7. Dari 6 poin program CSR dari perusahaan ini, bisa dilihat bagaimana keseriusan public relations PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 dalam upaya menjaga citra perusahaannya. Meskipun dalam penyampaiannya Robert Sitompul enggan menggunakan kata public relations ketika berbicara mengenai program CSR yang dilakukan oleh perusahaan, tetapi kenyataannya program CSR ini dikelola dan diurusi oleh public relations dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7.

Dalam proses pengaplikasian kegiatan CSR ini, public relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 berkoordinasi dengan Pemerintahan Desa Sampecita dan OKP setempat. Hal ini ditujukan sebagai media promosi perusahaan kepada masyarakat terhadap kegiatan CSR yang akan dilakukan.

Pemerintahan Desa Sampecita dan OKP merupakan organisasi atau lembaga yang dihormati oleh masyarakat Desa Sampecita, sehingga dengan menggandeng kedua

lembaga dan organisasi ini, akan sekaligus memudahkan penyampaian informasi kepada masyarakat terkait kegiatan CSR yang tengah dilakukan. Selain sebagai media promosi, Pemerintahan Desa Sampecita dan OKP juga dapat menjadi pihak mediator apabila terjadi permasalahan antara perusahaan dan masyarakat. Dalam beberapa kasus seperti wabah lalat, polusi debu, dan pungutan liat terhadap pelamar PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7, Pemerintahan Desa Sampecita dan OKP membantu mengumpulkan masyarakat untuk kemudian membentuk sebuah forum diskusi dalam upaya penyelesaian masalah yang tengah terjadi.

Tentunya ini menjadi keuntungan tersendiri bagi perusahaan apabila mengalami kondisi krisis dimana terancam kehilangan kepercayaan dari masyarakat. Karena dengan terjalinnya komunikasi dan hubungan yang baik dengan tokoh-tokoh masyarakat di Desa Sampecita, maka proses penyelesaian masalah ini juga akan lebih mudah dilakukan, dan kepercayaan dari masyarakat yang sebelumnya sudah ada akan kembali didapatkan.

Selain sebagai sarana pembentukan citra, public relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 ini juga menyadari tentang tanggungjawab perusahananya untuk berkomitmen memberikan bantuan dalam upaya peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan masih memiliki etiket yang baik untuk berkontribusi dalam pembangunan SDM dan Fasilitas umum di masyarakat Desa Sampecita.

Kesadaran seperti ini juga akan meningkatkan citra positif masyarakat di Desa Sampecita, karena ketika perusahaan melakukan kegiatan pembangunan SDM ini tidak didasari oleh keterpaksaan dan tujuan pembangunan citra, tetapi karena kesadaran akan tanggungjawab sebagai sebuah perusahaan yang berdiri ditengah-tengah masyarakat Desa Sampecita. Seperti yang diungkapkan oleh Robert Sitompul, ia menyadari bahwa bantuan sekecil apapun bisa sangat membantu masyarakat. Seperti kasus ketika ada bantuan terhadap pembangunan gereja GBKP Rimbun Baru. Meskipun tujuannya utama dari perusahaan bukan untuk membangun citra, tetapi sebagai bentuk pelaksanaan tanggung jawab, kenyataannya beberapa orang masyarakat yang sebelumnya bermasalah dengan perusahaan terkait masalah pemungutan liar di proses pengajuan lamaran kerja

lambat laun melunak dan kembali memberikan kepercayaan bagi perusahaan karena melihat bantuan yang diberikan perusahaan bagi gereja mereka.

Meskipun public relations PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 sudah berkoordinasi dengan pemerintahan Desa dan OKP setempat agar program CSR yang dilakukan perusahaan bisa disosialisasikan dengan masyarakat, namun masih ada beberapa masyarakat yang belum mengetahui seluruh rangkaian program CSR yang dilakukan perusahaan. Contohnya saja seperti 2 informan tambahan yang diwawancarai peneliti seperti Siami dan Mawan. Keduanya tidak tahu bahwa perusahaan mengadakan program anak asuh dan telurisasi. Padahal dua program ini merupakan bentuk tanggung jawab perusahaan untuk mencerdaskan masyarakat yang dimulai sejak usia dini. Tentunya ini dapat menjadi kerugian bagi perusahaan karena jika informasi mengenai program CSR ini seluruhnya bisa sampai ke masyarakat, maka citra perusahaan di masyarakat juga akan lebih positif dan tingkat kepercayaan terhadap perusaaan juga akan semakin kuat.

Strategi CSR yang digunakan public relations perusahaan ini untuk membangun dan menjaga citra di lingkungan masyarakat Desa Sampecita ini ternyata juga dapat membantu menyelesaikan krisis dan masalah yang terjadi.

Penyelesaian yang dimaksud disini bukan dalam bentuk terjadinya kepahaman antara dua belah pihak yaitu perusahaan dan masyarakat, melainkan membantu mengembalikan kepercayaan yang sebelumnya rusak karena suatu masalah.

Biasanya setelah adanya suatu masalah, citra perusahaan tidak langsung kembali seperti sedia kala meskipun masalah tersebut selesai dengan baik. Ada proses dimana masyarakat membutuhkan waktu untuk kembali percaya akan sumbangsi dari keberadaan perusahaan bagi kehidupan mereka. Disinilah peran program CSR dari perusahaan, yaitu mempercepat proses kembalinya kepercayaan masyarakat kepada perusahaan. Seperti yang diungkapkan oleh Robert Sitompul, Program CSR yang pada dasarnya dilakukan dengan tujuan sebagai pemenuhan tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat, namun tidak dapat dipungkiri kegiatan ini mendapat efek dan feedback yang baik dari masyarakat sekitar. Kedua informan tambahan peneliti yang merupakan warga Desa Sampecita yaitu Siami dan Mawan. Mereka yang juga pernah kecewa dengan aktivitas dan kebijakan

perusahaan mengganggap bahwa program CSR yang dilakukan perusahaan sangat membantu mengembalikan kepercayaan mereka yang sebelumya sudah luntur.

Selain itu ditambah lagi oleh dua tokoh penting dari masyarakat seperti Kepala Desa dan OKP setempat yang juga memberikan pengertian dan klarifikasi, seperti proses pemulihan dari masalah ini menuju keadaan seperti sedia kala akan semakin mudah terjadi. Dengan kata lain, program CSR ini dapat mengontrol opini publik dan membentuk citra kearah yang positif.

Secara keseluruhan, berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara, peneliti melihat bahwa masyarakat sudah melihat program CSR yang dilakukan oleh public relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 ini sebagai sesuatu yang positif bagi kemajuan kualitas kehidupan masyarakat di Desa Sampecita.

Keempat informan yang peneliti wawancara juga secara kompak mengatakan program CSR yang dilakukan oleh public relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 ini juga sudah cukup baik. Namun ada beberapa hal yang harus menjadi catatan bagi public relations dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7, yaitu sosialisasi secara merata tentang seluruh program CSR yang dilakukan perusahaan kepada semua khalayak sasaran dari program CSR mereka. Dengan ditemukannya beberapa masyarakat yang tidak mengetahui tentang beberapa kegiatan CSR dari perusahaan, padahal respon dari masyarakat tentang CSR perusahaan sangat positif, tentunya menjadi kerugian tersendiri. Seharusnya apabila sosialisasi ini dilakukan dengan baik, dan seluruh lapisan masyarakat tahu

Keempat informan yang peneliti wawancara juga secara kompak mengatakan program CSR yang dilakukan oleh public relations PT.Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7 ini juga sudah cukup baik. Namun ada beberapa hal yang harus menjadi catatan bagi public relations dari PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Unit 7, yaitu sosialisasi secara merata tentang seluruh program CSR yang dilakukan perusahaan kepada semua khalayak sasaran dari program CSR mereka. Dengan ditemukannya beberapa masyarakat yang tidak mengetahui tentang beberapa kegiatan CSR dari perusahaan, padahal respon dari masyarakat tentang CSR perusahaan sangat positif, tentunya menjadi kerugian tersendiri. Seharusnya apabila sosialisasi ini dilakukan dengan baik, dan seluruh lapisan masyarakat tahu