BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Saran yang dapat diberikan oleh penulis terkait dengan Implementasi Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan ini adalah:
1. Standar dan Sasaran Kebijakan
Diharapkan agar setiap pelaksana kebijakan ini lebih ketat dalam melakukan pengawasan di lapangan agar setiap masyarakat tidak ada lagi yang melakukan pelanggaran lalu lintas. Sehingga tujuan dari kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini dapat tercapai yaitu untuk menciptakan ketertiban lalu lintas di Kota Medan.
2. Sumber Daya
Diharapkan agar pelaksana kebijakan ini lebih meningkatkan pengawasan ke seluruh ruas jalan yang ada di kawasan tertib lalu lintas. Dengan menempatkan personel yang bertugas untuk mengawasi lalu lintas di kawasan tertib lalu lintas ini. Selain itu, diharapkan juga Dinas Perhubungan Kota Medan lebih melengkapi fasilitas berupa pos penjagaan di kawasan tertib lalu lintas ini.
3. Komunikasi Antar Pelaksana
Komunikasi implementor kebijakan ini sudah berjalan dengan optimal, hal tersebut perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan.
Namun untuk sosialisasi kepada masyarakat, para pelaksana kebijakan harus melakukan sosialisasi kembali melalui sosial media atau surat edaran agar setiap masyarakat mengetahui tentang kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini.
4. Karakteristik Agen Pelaksana
Para agen pelaksana sudah mengetahui pembagian tugas mereka dalam pelaksanaan dari kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini. Hal ini perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan.
5. Disposisi Implementor
Para implementor sudah memahami SOP dari kebijakan kawasan tertib lalu lintas, hal ini perlu dipertahankan dan lebih ditingkatkan.
Namun diharapkan agar setiap petugas yang akan diletakkan di lapangan dibekali untuk tetap melakukan pengawasan dan penindakan kepada masyarakat yang melakukan pelanggaran.
6. Kondisi Sosial, Politik, dan Ekonomi
Terkait dengan lingkungan sosial, instansi pelaksana sebaiknya memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat tentang kawasan tertib lalu lintas, tentang larangan atau yang harus dilakukan jika berada di kawasan tertib lalu lintas. Terkait dengan lingkungan ekonomi, diharapkan untuk memberikan tempat khusus kepada pedagang kaki lima untuk berjualan dan becak bermotor untuk mencari
99
penumpang. Terkait dengan lingkungan politik, diharapkan dapat menggunakan kamera yang telah disediakan sebaik mungkin untuk membantu pengawasan kepada lalu lintas.
DAFTAR PUSTAKA Sumber Buku.
Alamsyah, Alik Ansyori. 2008. Rekayasa Lalu Lintas (Edisi Revisi). Malang : Universitas Muhammadiyah Malang Press
Andi, Prastowo. 2010. Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Yogjakarta: DIVA Press
Anggara, Sahya. 2014. Kebijakan Publik Bandung : CV Pustaka Setia
Agustino, Leo. 2006. Dasar – Dasar Kebijakan Publik. Bandung : CV. Alfabeta.
___________. 2008. Dasar-Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta Morisson. 2019. Riset Kualitatif. Jakarta : Prenadamedia Group.
Mulyadi, Deddy. 2015. Study Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung : Alfabeta.
______________. 2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik, Konsep dan Aplikasi Proses Kebijakan Publik Berbasis Analisis Bukti untuk Pelayanan Publik. Bandung : Alfabeta.
Noor, Juliansyah. 2011. Metodologi Penelitian. Prenada Media Group, Jakarta.
Nugroho, Riant. 2003. Kebijakan Publik Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.
Jakarta : Elex Media Komputindo
_____________. 2009. Public Policy Teori Kebijakan, Analisis Kebijakan, Proses Kebijakan, Perumusan, Implementasi, Evaluasi, Revisi, Risk Management Dalam Kebijakan Publik, Kebijakan Sebagai The Fifth Estate, Metode Penelitian Kebijakan. Jakarta : Elex Media Komputindo.
Nur’Aini, Fajar. 2016. Pedoman Praktis Menyusun SOP. Yogyakarta : Quadrant Risdiyanto, 2014. Rekayasa dan Manajemen Lalu Lintas Teori dan Aplikasi.
Yogyakarta : Leutikaprio
Salim, H.A. Abbas. 2013. Manajemen Transportasi, Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.
Setyawan, Dody. 2017. Pengantar Kebijakan Publik. Malang : Intelegensia Media.
Subarsono, A.G. 2005. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
_____________. 2009. Analisis Kebijakan Publik : Konsep, Teori, dan Aplikasi.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta.
________. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta, CV.
Suyanto, Bagong., dan Sutinah. 2011. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Kencana
Taufiqurokhman. 2014. Kebijakan Publik Pendelegasian Tanggungjawab Negara Kepada Presiden Selaku Penyelenggara Pemerintah. Jakarta : Universitas Moestopo Beragama (Pers).
Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
____________. 2010. Desain Penelitian Manajemen Strategik. Jakarta: Raja Grafindo.
Winarno, Budi. 2016. Kebijakan Publik Era Globalisasi(Teori,Proses dan Studi Kasus Kompratif), Yogyakarta : CAPC(Center Of Academic Publishing Service)
Yusuf, Muri. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif & Penelitian Gabungan. Jakarta : Prenadamedia Group.
Sumber Jurnal, Skripsi, Tesis.
Arisandi, Fri Adek., Lubis, Marwan., Hasibuan, M. Husni Malik. 2020.
Penerapan Managemen Lalu Lintas pada Jaringan Jalan di Kota Kisaran Kabupaten Asahan. Bulettin Utama Teknik. 15 (2). Universitas Islam Sumatera Utara.
Ahsanuddin, Sigit. 2016. Optimalisasi Peran Masyarakat dalam Penerapan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kabupaten Blora. Tesis. Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Gulo, Antonius Amonio., Aritonang, Emmy Ria., Naibaho, Polin. 2018. Usulan Penataan Pedagang Kaki Lima di Kawasan Lapangan Merdeka Medan.
1(2). Jurnal Arsitektur ALUR
Nasution, Zainuddin. 2019. Kebijakan Pemerintah Kota Medan dalam Penataan dan Pemberdayaan Pedagang Kaki Lima di Pasar Simpang Limun Kota Medan. Jurnal Taushiah FAI UISU. 9 (2). Universitas Islam Sumatera Utara.
Oktavianti, Dinar Rizki., Lituhayu, Dyah. 2017. Implementasi Kebijakan Transportasi Umum di Kota Semarang (Studi Kasus Perum Damri).
Journal Of Public Policy and Management Review. 6 (3). Universitas Diponegoro.
Saputri, Novi Dwi. 2014. Pelaksanaan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Pontianak. Jurnal PublikA 3 (3). 1 – 18. Universitas Tanjung Pura.
Sinaga, Sunardi Manampiar., Hamdi, Muchlis., Wasistiono, Sadu., Lukman, Sampara. 2019. Implementasi Kebijakan Angkutan Umum Massal Berbasis Bus Rapid Transit (BRT) dalam Mewujudkan Sistem Transportasi Publik Perkotaan yang Berkeadilan dan Berkelanjutan di Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Papatung. 2 (3). 203 – 220. Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).
Van Meter, Donald S., dan Van Horn, Carl E.. 1975. The Policy Implementation Process: A Conceptual Framework. 462 – 472. Administration & Society Wahyu, Ida Bagus Harta G. 2013. Implementasi Kebijakan Penetapan Kawasan
Tertib Lalu Lintas di Kota Palu. E-Jurnal Katalogis 1 (2). 171 – 181.
Universitas Tadulako.
Watri, Nidi. 2018. Implementasi Kebijakan Peraturan Walikota Medan Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Kawasan Tertib Lalu Lintas Kota Medan dalam Rangka Meningkatkan Pengawasan Tertib Lalu Lintas di Dinas Perhubungan Kota Medan. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.
Undang – Undang.
Penjelasan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2011 Tentang Manajemen dan Rekayasa, Analisis Dampak, Serta Manajemen Kebutuhan Lalu Lintas
Peraturan Walikota Medan Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Kawasan Tertib Lalu Lintas.
Peraturan Walikota Medan Nomor 49 Tahun 2018 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan
Peraturan Walikota Medan 63 Tahun 2017 Tentang Rincian Tugas dan Fungsi diakses pada tanggal 1 Februari 2021 Pukul 20.22 WIB
https://pemkomedan.go.id/album-2619-kepala-dinas-perhubungan-kota-medan-renward-parapat-memimpin-rapat-forum-lalu-lintas-di-ruang-rapat-.html, diakses pada tanggal 5 April 2021 Pukul 20.21 WIB
https://jdih.pemkomedan.go.id/perundangan-190-perwal-nomor-16-tahun-2011.html, diakses pada 6 Mei 2021 Pukul 20.16 WIB
https://sumut.antaranews.com/berita/223017/dinilai-penyebab-kemacetan-warga-minta-dishub-medan-tertibkan-becak-dan-angkot, diakses pada 30 September 2021 pukul 21.24 WIB
Lampiran 1. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA Dinas Perhubungan Kota Medan
1. Tujuan
Untuk mengetahui implementasi kebijakan kawasan tertib lalu lintas di Kota Medan.
2. Pertanyaan Panduan a. Identitas Diri
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir : b. Pertanyaan Penelitian
1. Standar dan Sasaran Kebijakan
Apa yang menjadi standar dan sasaran kebijakan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apa yang dilakukan agar standar dan sasaran kebijakan kawasan
tertib lalu lintas ini dapat terlaksana sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan?
Apa yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
2
Bagaimana mekanisme prosedur (Standard Operating Procedures) dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apa latar belakang dikeluarkannya kebijakan kawasan tertib lalu
lintas ini?
2. Sumber Daya
Sumber daya apa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apakah sumber daya tersebut sudah memadai untuk pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Setiap tahunnya berapakah dana yang dikeluarkan untuk
pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini dan dari manakah dana tersebut berasal?
Apakah fasilitas di ruas jalan kawasan tertib lalu lintas ini seperti
rambu – rambu lalu lintas sudah terpasang? Dan bagaimana kondisi fasilitas tersebut?
3. Karakteristik Agen Pelaksana
Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apa saja tugas pokok dan fungsi subjek yang berperan dalam
implementasi kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
4. Komunikasi Antar Badan Pelaksana
Bagaimana komunikasi antar instansi pelaksana kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
3
Apakah ada rapat koordinasi untuk pelaksaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apakah ada masalah dalam komunikasi antar badan pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apakah sudah ada tindakan sosialisasi yang dilakukan kepada
masyarakat tentang kewajiban dan pelanggaran di kawasan tertib lalu lintas ini?
Seperti apakah tindakan sosialisasi yang telah dilakukan oleh dinas
perhubungan kepada masyarakat?
5. Sikap/Kecenderungan Para Pelaksana
Bagaimana pemahaman pelaksana dalam menjalankan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Bagaimana kemampuan pelaksana dalam menjalankan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Apakah seluruh pelaksana kebijakan ini sudah paham tentang SOP dari kebijakan tersebut?
Bagaimana tindakan para pelaksana dalam menjalankan kebijakan
kawasan tertib lalu lintas ini?
6. Kondisi sosial, ekonomi dan politik
Adakah dampak dari lingkungan sosial, ekonomi, dan politik terhadap kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Bagaimana pengaruh eksternal dalam keberhasilan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
4
PEDOMAN WAWANCARA Satlantas Polrestabes Kota Medan
1. Tujuan
Untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan dengan melihat kondisi pengawasan di lapangan.
2. Pertanyaan Panduan a. Identitas Diri
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir : b. Pertanyaan Penelitian
1. Seperti apakah pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini di lapangan?
2. Dalam kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini terdapat larangan untuk becak bermotor melewati ruas jalan tersebut, apakah masyarakat sudah mengetahui tentang peraturan ini? Apakah sudah ada sosialiasasi kepada masyarakat tentang kebijakan ini?
3. Seperti apakah bentuk pengawasan yang dilakukan oleh satlantas dalam kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
4. Apakah ada rapat koordinasi yang dilakukan oleh para pelaksana kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
5. Apa saja bentuk pelanggaran yang terjadi pada ruas jalan kawasan tertib lalu lintas ini?
5
6. Jika terjadi pelanggaran terhadap peraturan ini, apa tindakan yang dilakukan oleh satlantas?
7. Apakah terdapat hambatan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
8. Apakah ada pengaruh dari eksternal dalam menjalankan kebijakan ini?
9. Apakah satlantas yang melakukan pengawasan di lapangan sudah dibekali dengan SOP kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
10. Apakah satlantas yang melakukan pengawasan di lapangan sudah paham dengan kebijakan ini?
6
PEDOMAN WAWANCARA Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan
1. Tujuan
Untuk mengetahui Implementasi Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan dengan melihat kondisi pengawasan di lapangan.
2. Pertanyaan Panduan a. Identitas Diri
1. Nama :
2. Jabatan :
3. Umur :
4. Pendidikan terakhir : b. Pertanyaan Penelitian
1. Seperti apakah peran dari Satpol PP dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
2. Seperti apakah pengawasan atau penertiban yang dilakukan oleh Satpol PP?
3. Dalam kebijakan ini sudah ada larangan untuk pedagang kaki lima, apakah mereka sudah mengetahui tentang kebijakan ini? Apakah sudah disosialisasikan kepada masyarakat tentang larangan tersebut?
4. Apakah ada rapat koordinasi para pelaksana kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
5. Jika terjadi pelanggaran peraturan ini, tindakan apa yang dilakukan oleh satpol PP?
6. Apakah terdapat pengaruh eksternal dalam pelaksanaan kebijakan ini?
7
7. Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
8. Apakah dalam penertiban pedagang kaki lima di kawasan tertib lalu lintas ini, Satpol PP ada melakukan kerjasama?
8
PEDOMAN WAWANCARA
Masyarakat (Supir Becak Bermotor dan Pedagang Kaki Lima) 1. Tujuan
Untuk mengetahui keadaan di lapangan tentang Implementasi Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan
2. Pertanyaan Panduan a. Identitas diri
Nama : Umur :
b. Pertanyaan Penelitian
1. Apakah Bapak/Ibu sudah mengetahui tentang kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
2. Apakah sudah pernah dilakukan sosialisasi tentang kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini kepada masyarakat?
3. Jika sudah pernah dilakukan sosialisasi dimana dan melalui apa disosialisasikan? Jika dilakukan dari media massa, apakah Bapak/Ibu mudah untuk mengakses berita tersebut?
4. Apakah sudah ada pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan/Satlantas/Satpol PP?
5. Apakah sudah pernah dilakukan tindakan yang dilaksanakan oleh Dinas Perhubungan/Satlantas/ Satpol PP di kawasan tertib lalu lintas ini?
6. Apakah ada dampak kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini untuk Bapak/Ibu?
9 Lampiran 2. Pedoman Observasi
PEDOMAN OBSERVASI
Dalam pengamatan (observasi) yang dilakukan pada Implementasi Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan.
a. Tujuan
Observasi ini bertujuan untuk memperoleh informasi dan data baik secara tertulis maupun tidak tertulis dalam Implementasi Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan.
b. Aspek yang diamati
1. Gambaran Lokasi Penelitian Dinas Perhubungan Kota Medan, Satlantas Polrestabes Medan, dan Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan.
2. Sarana dan Prasarana yang ada di Ruas Jalan pada Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan.
3. Becak bermotor yang melintas di Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan.
4. Pedagang Kaki Lima yang berdagang di Ruas Jalan Kawasan Tertib Lalu Lintas di Kota Medan.
5. Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Perhubungan, Satlantas Polrestabes dan Satpol PP Kota Medan.
10 Lampiran 3. Pedoman Dokumentasi
PEDOMAN DOKUMENTASI
Adapun dokumentasi yang diperlukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Lokasi Penelitian.
2. Struktur Organisasi.
3. Sarana dan Prasarana yang terdapat pada Ruas Jalan di Kawasan Tertib Lalu Lintas Kota Medan.
4. Becak bermotor yang melintas di Kawasan Tertib Lalu Lintas Kota Medan.
5. Pedagang Kaki Lima yang berjualan di badan jalan pada Ruas jalan Kawasan Tertib Lalu Lintas Kota Medan.
6. Rapat Koordinasi Forum Lalu Lintas Kota Medan.
11
Jabatan : Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan
Umur : 47 Tahun
Pendidikan Terakhir : S2
1.2. Pertanyaan dan Jawaban Penelitian 1. Standar dan Sasaran Kebijakan
Apakah tujuan dari Kebijakan Kawasan Tertib Lalu Lintas?
Tujuan dikeluarkannya kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini adalah sebagai ruas jalan percontohan dan untuk menciptakan tertib berlalu lintas di Kota Medan, yang dimulai dari kawasan yang terbatas dan diharapkan menjadi kawasan yang luas, sehingga seluruh Kota Medan menjadi tertib berlalu lintas.
Mengapa tujuh ruas jalan yang ada di peraturan walikota medan nomor 16 tahun 2011 tentang kawasan tertib lalu lintas ini dipilih sebagai kawasan tertib lalu lintas tersebut?
Ketujuh ruas jalan tersebut dipilih karena merupakan bagian jalan yang riskan dan sering terjadi kemacetan serta banyaknya pedagang kaki lima yang berjualan disana sehingga merusak fasilitas jalan.
Apa yang menjadi standar dan sasaran kebijakan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Yang menjadi sasaran dari kebijakan ini adalah untuk menciptakan ketertiban berlalu lintas kepada masyarakat.
12
Apa yang dilakukan agar standar dan sasaran kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini dapat terlaksana sesuai dengan peraturan yang telah dikeluarkan?
Saat awal dikeluarkannya kebijakan ini kita menempatkan pengawas – pengawas yang dari dinas perhubungan, polisi dan satpol PP. Selain itu kita memberikan sosialisasi tentang peraturan ini kepada masyarakat.
Apa yang hendak dicapai dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Seperti yang tadi, yang ingin dicapai adalah supaya masyarakat dapat melaksanakan ketertiban dalam berlalu lintas
Apakah ada hambatan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Hambatannya tentu ada, yaitu masyarakat yang tidak tertib pada peraturan yang sudah ditetapkan.
Bagaimana mekanisme prosedur (Standard Operating Procedures) dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Mekanisme prosedurnya tentu kita melakukan pengawasan disetiap jalan – jalan kawasan tertib lalu lintas ini, dan jika ada masyarakat yang melanggar akan kita tindak dengan memberi sanksi berupa tilang dan denda dengan maksimal denda yang telah ditentukan.
2. Sumber Daya
Sumber daya apa yang dibutuhkan dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Sumber daya yang dibutuhkan itu tentu seperti marka jalan, rambu – rambu lalu lintas dan traffic lights yang dipasang di setiap jalan di kawasan tertib lalu lintas ini.
13
Apakah sumber daya tersebut sudah memadai untuk pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Sudah memadai, seperti rambu lalu lintas, marka jalan dan traffic lights. Namun dibutuhkan juga pos penjagaan di setiap ruas jalan kawasan tertib lalu lintas ini untuk pengawasan yang lebih maksimal lagi.
Apakah fasilitas yang diletakan di setiap ruas jalan yang ada di kawasan tertib lalu lintas tersebut mendapatkan perawatan secara rutin?
Tentu saja, fasilitas – fasilitas di kawasan tertib lalu lintas ini rutin untuk diperbaiki atau diberi perawatan, terlebih untuk traffic lights akan diperbaiki setiap hari agar ridak terjadi kerusakan.
3. Karakteristik Agen Pelaksana
Siapa saja yang terlibat dalam pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Pelaksana yang terlibat yaitu, Dinas Perhubungan, Satlantas, dan Satpol PP.
Apa saja tugas pokok dan fungsi subjek yang berperan dalam implementasi kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Kalau dinas perhubungan sendiri melakukan pengawasan bersama dengan polisi lalu lintas dan memberikan sanksi bagi masyarakat yang melanggar peraturan tertib lalu lintas ini.
Satpol PP bertugas untuk melakukan pengawasan dan penertiban pedagang kaki lima yang masih ada di kawasan tertib lalu lintas ini.
Apa yang menjadi acuan dalam melaksanakan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Yang menjadi acuan kita itu ya Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Kawasan Tertib Lalu Lintas ini. Dalam peraturan ini dibuat siapa saja yang melakukan kebijakan ini, apa saja larangannya, apa saja rambu – rambu yang kita letakkan
14
disana, ruas jalan yang termasuk kawasan tertib lalu lintas dan tindakan apa yang kita lakukan.
4. Komunikasi Antar Badan Pelaksana
Bagaimana komunikasi antar instansi pelaksana kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Setiap instansi pelaksana kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini sering berkomunikasi terlebih dengan adanya teknologi yang mempermudah kami untuk berkomunikasi jika tidak dapat bertatap muka. Selain itu, untuk komunikasi secara tatap muka ada juga rapat forum lalu lintas.
Apakah ada rapat koordinasi untuk pelaksanaan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Rapat koordinasinya ada, namanya forum lalu lintas.
Apakah sudah ada tindakan sosialisasi yang dilakukan kepada masyarakat tentang kewajiban dan pelanggaran di kawasan tertib lalu lintas ini?
Ya, sudah ada disosialisasikan saat awal dikeluarkannya kebijakannya.
Seperti apakah tindakan sosialisasi yang telah dilakukan oleh dinas perhubungan kepada masyarakat?
Tindakan sosialisasi ke masyarakat yang kita lakukan itu seperti dari radio atau spanduk yang kita pasang di kawasan lalu lintas agar setiap masyarakat tahu bahwa mereka memasuki kawasan tertib lalu lintas. Sosialisasinya tidak dibuat di media sosial karena kan peraturan ini sudah keluar lumayan lama, dan saat itu belum ada media sosial sehingga kita memberitahukannya dari radio dan spanduk.
5. Sikap Pelaksana
Bagaimana pemahaman pelaksana dalam menjalankan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
15
Setiap instansi yang terkait dengan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini sudah dijelaskan terlebih dahulu tentang kebijakan tersebut dan tentang SOP yang telah ditetapkan.
Apakah seluruh pelaksana kebijakan ini sudah paham tentang SOP dari kebijakan tersebut?
Ya, sudah paham.
Bagaimana tindakan para pelaksana dalam menjalankan kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Tindakan yang dilakukan adalah seperti tadi melakukan pengawasan untuk lalu lintas dan menindak para pelanggar peraturan lalu lintas di kawasan tertib lalu lintas ini. Tindakan yang dilakukan dinas perhubungan seperti misalnya jika terdapat parkir liar akan kita angkut pakai mobil derek atau ban mobilnya akan kita kempeskan.
6. Kondisi Sosial, Politik dan Ekonomi.
Adakah dampak dari lingkungan sosial, ekonomi, dan politik terhadap kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Dampak lingkungan itu ada, seperti masyarakat yang sering melanggar peraturan lalu lintas yang sudah ditetapkan pemerintah.
Bagaimana lingkungan ekonomi mempengaruhi kebijakan kawasan tertib lalu lintas ini?
Kalau untuk ekonomi, mungkin lebih ke anggaran lah ya, kita tidak bisa pastikan berapa setiap tahunnya, tapi yang kita butuhkan itu untuk perbaikan – perbaikan fasilitas yang ada di kawasan tertib lalu lintas ini. Seperti perbaikan untuk traffic lights, marka jalan dan rambu – rambu lalu lintas. Tapi kalau ditaksirkan itu akan mencapai 100 sampai 200 juta.
Apakah ada pengaruh lingkungan politik dalam pelaksanaan kebijakan ini?
Kalau dari segi politiknya, ya dari pembuatan kebijakan ini lah, kebijakan ini kan ditetapkan di pusat tentang lalu lintas secara
16
keseluruhan, nah begitu peraturannya dikeluarkan pusat, kita lihat keadaan lalu lintas kita di Medan seperti apa, lalu kita sesuaikan. Kalau memang perlu kita buat peraturan khusus di Medan, ya kita buat. Baru para pemimpin itu menjelaskan ke
keseluruhan, nah begitu peraturannya dikeluarkan pusat, kita lihat keadaan lalu lintas kita di Medan seperti apa, lalu kita sesuaikan. Kalau memang perlu kita buat peraturan khusus di Medan, ya kita buat. Baru para pemimpin itu menjelaskan ke