• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

3. Scratch

Scratch merupakan sebuah pemrograman visual yang memungkinkan penggunanya untuk belajar pemrograman komputer pada saat mengerjakan proyek secara pribadi seperti cerita animasi dan permainan. Scratch diciptakan oleh Lifelong Kindergarten Group di MIT Media Laboratory yang bekerja sama dengan Yasmin Kafai’s Grup

di UCLA. Scratch dibangun di atas ide Logo dengan mengganti kode pengetikan dengan drag and drop yang terinspirasi oleh LogoBlocks dan EToys (Kadir, 2011;Resnick, 2009 ; Wulan, 2017).

Scratch dapat digunakan oleh semua umur, mulai dari anak usia 8-16 tahun yang termasuk murid/pelajar di sekolah maupun guru dan orang tua. Scratch mempermudah setiap orang dari beragam latar belakang untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan belajar kreatif dalam membuat animasi, permainan (games), cerita interaktif dan simulasinya sendiri. Pengguna Scratch dapat membuat program (project) dengan menyusun blok-blok perintah (blocks) secara visual sehingga memudahkan semua orang untuk dapat fokus dengan logika dan alur pemrograman tanpa mendapatkan kesalahan (error) (Iskandar & Raditya, 2017; Kadir, 2011; Resnick, 2009; Wulan, 2017).

Gambar 2.1 Antarmuka Scratch

Manus (2013) menjelaskan bahwa Scratch memiliki beberapa fitur penting yang dapat dijabarkan sebagai berikut.

a. Stage (Panggung) : tempat di mana pembuat atau pengguna Scratch melihat animasi

dan gamenya beraksi

b. Sprite List (Daftar Sprite) : fitur yang ada di dalam Scratch

yang dapat digunakan untuk

memilih berbagai macam

karakter

c. Block Pallete (Palet Blok) : fitur yang ada di dalam Scratch yang berguna untuk memberi perintah atau instruksi untuk menjalankan sprite

d. Script Area (Area skrip) : tempat membuat program di

Scratch

e. Backpack : fitur yang ada di dalam Scratch yang dapat menyalin skrip atau sprite.

Scratch dapat disebut sebagai program visual karena Scratch digunakan untuk membuat suatu program dengan cara menyusun blok-blok perintah yang tersusun dari beberapa warna. Block yang ada di dalam Scratch disebut block warna. Blok warna memudahkan pengguna

dalam menggunakan Scratch. Blok warna dapat meminimalisir terjadinya kesalahan dalam penulisan kode pemrograman karena bentuknya hanya dapat digunakan dengan pasangan yang tepat. Hal itu menjadi bantuan bagi pengantar pemrograman dan menyelamatkan banyak pelajar yang frustasi ketika mereka lupa menuliskan titik, koma, atau tanda kurung pada saat menuliskan kode pemrograman (Wilson &

Moffat, 2017).

Maloney, Resnick, Rusk, Silverman, dan Eastmond (2010) menjelaskan bahwa secara umum block dalam Scratch dibedakan menjadi empat macam, yaitu block perintah, block fungsi, block pemicu, dan block perintah struktur kontrol. Jenis block dalam Scratch dan kegunaannya dapat dilihat dalam tabel berikut.

Tabel 2.2 Tipe block warna Scratch

Gambar Keterangan

Blok perintah ada di bagian atas dan tonjolan yang cocok di bagian bawah.

Blok perintah dapat digabungkan untuk membuat urutan perintah yang disebut tumpukan

Blok fungsi mengembalikan nilai. Blok fungsi tidak memiliki lekukan

Blok pemicu memiliki bagian atas yang bundar. Blok menjalankan taktik di bawahnya pada saat peristiwa terjadi.

Blok perintah struktur kontrol memiliki bukaan untuk menahan nested

Seng (2010) menjelaskan bahwa keempat macam block di atas dapat dibagi lagi menjadi 10 jenis command block yang dijelaskan sebagai berikut.

a. Motion : blok motion berisikan blok-blok yang dapat digunakan untuk menggerakkan sprites dalam project user

b. Looks : blok ini dapat digunakan untuk mengganti costume sprites, background stage, ukuran sprite, dan sebagainya

c. Sound : blok-blok yang mengatur penggunaan efek suara dapat ditemukan dalam sound block ini d. Pen : mengatur penggunaan pen dan stamps di

project

e. Data : berisi blok-blok yang dapat digunakan untuk membuat variabel dan list, maupun

menghapusnya

f. Events : berisi perintah awal suatu kejadian untuk membuat kapan suatu sprite dapat bergerak g. Control : blok ini berisikan sejumlah blok utama script

agar dijalankan dan blok struktur kendali h. Sensing : terkait hal-hal yang dapat dikerjakan sprites

i. Operators : berisi berbagai operator aritmatika yang dapat digunakan dalam project

j. More Blocks : berisi blok yang dapat digunakan untuk membuat blok baru jika diperlukan.

Blok-blok tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 2.2 Command Blocks

Selain beberapa fungsi blocks di atas, Scratch juga memiliki beberapa kelebihan. Scratch didapatkan secara gratis (freeware) dengan mengunduh perangkat lunak tersebut dari internet. Scratch memudahkan penggunanya untuk tidak perlu mengingat atau mengetik perintah apapun, cukup dengan menggeser dan menarik (drag and drop). Selain itu, program visual Scratch tersedia dalam berbagai bahasa seperti Bahasa Indonesia, Arab, English, dll. Scratch memandu pengguna pada saat menulis program sehingga Scratch meminimalisir kesalahan logis pada saat pengetikan kode pemrograman (Iskandar & Raditya, 2017).

Perintah di dalam Scratch diberi kode warna (block warna) agar dapat memudahkan penggunanya untuk menulis kode pemrograman. Scratch

juga membantu siswa memahami konsep logika komputer dan matematika secara menyenangkan (Gunawan & Irsyadi, 2016; Martanti, Hardyanto, Sopyan , 2013; Manus, 2013). Kelebihan Scratch, menurut Resnick (2009), dibagi menjadi 2 yaitu perbedaan (diversity) dan personalisasi. Perbedaan mendukung banyak tipe proyek yang berbeda (cerita, permainan, animasi, dan simulasi), sehingga orang-orang dengan berbagai macam kalangan tertarik untuk bekerja pada proyek yang mereka buat. Personalisasi mempermudah orang-orang untuk membuat proyek Scratch dengan memasukkan foto dan video, merekam suara, dan membuat grafik.

Meskipun memiliki beberapa kelebihan, Scratch juga memiliki kekurangan yaitu hasil pembuatan tidak bisa langsung di-export ke dalam bentuk –exe. Meskipun demikian, Scratch dapat di-export ke dalam bentuk SWF dan dimainkan dalam laptop atau komputer yang memiliki Flash Player. Selain itu latar atau gambar yang ada pada Scratch tidak tersedia secara lengkap (Fefuli, 2017; Prasetyo, 2016;

Sanjaya, 2008).

Dari semua paparan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa Scratch merupakan sebuah program visual yang dapat digunakan untuk semua umur yang didapatkan secara gratis. Scratch memudahkan penggunanya menuliskan kode pemrograman dengan drag and drop. Hasil pembuatan bisa di-export ke format SWF dengan bantuan aplikasi converter SWF.