• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut.

1. Wawancara

Sukmadinata (2011) menjelaskan bahwa wawancara merupakan salah satu bentuk teknik pengumpulan data yang dilakukan secara lisan dalam pertemuan tatap muka yang terencana baik secara individual maupun kelompok. Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data untuk menemukan permasalahan yang akan diteliti dan mengetahui hal-hal yang lebih mendalam dari responden (Sugiyono, 2014). Wawancara didasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau pengetahuan maupun keyakinan pribadi.

Widoyoko (2012) menjelaskan bahwa wawancara dibedakan menjadi 2 macam yaitu wawancara terstruktur dan wawancara tidak terstruktur. Wawancara terstruktur merupakan wawancara yang dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara yang telah disusun secara lengkap dan sistematis untuk pengumpulan data.

Wawancara tidak terstruktur merupakan wawancara bebas, di mana pewawancara tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara lengkap dan sistematis untuk pengumpulan data.

Dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan pedoman wawancara yang berupa pertanyaan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis wawancara terstruktur yang telah disiapkan lembar pedoman wawancaranya.

Wawancara dilakukan kepada guru kelas IV SD Negeri Jomblang 2.

Pada lembar kisi-kisi pedoman wawancara, peneliti menggunakan empat aspek yaitu proses pembelajaran, siswa, media, dan teknologi.

Proses pembelajaran, siswa, media dan teknologi pembelajaran saling berhubungan satu sama lain. Hubungan antara media dan teknologi pembelajaran sangat erat karena teknologi pembelajaran dapat diterapkan dengan menggunakan media. Media digunakan untuk menyampaikan pesan yang berbentuk materi dengan mudah sehingga siswa dapat menerima dengan baik. Teknologi pembelajaran tidak akan dapat mencapai tujuan pembelajaran secara maksimal tanpa adanya media (Ichsan, 2013; Riduan, 2012; Trianda, 2015).

Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui nilai mata pelajaran matematika yang tidak memenuhi KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), proses pembelajaran, siswa, media, dan teknologi yang digunakan guru dalam proses pembelajaran matematika pada pokok bahasan KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil).

2. Observasi

Sudjana (2011) menjelaskan bahwa observasi merupakan alat penilaian yang digunakan untuk mengukur tingkah laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun situasi buatan. Observasi

dilakukan untuk melengkapi masalah yang akan diteliti. Observasi bertujuan untuk mengeksplorasi hasil yang akan diperoleh dengan gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang diteliti dan petunjuk tentang cara memecahkannya (Taniredja & Musdalifah, 2011).

Sugiyono (2014) menjelaskan bahwa observasi dibedakan menjadi empat macam yaitu observasi partisipan, observasi nonpartisipan, observasi terstruktur, dan observasi tidak terstruktur.

Dalam observasi terstruktur, peneliti telah mengetahui variabel yang akan diamati seperti subjek penelitian, lingkungan, tujuan subjek penelitian, jenis perilaku yang akan diamati, frekuensi, dan lama perilaku. Observasi tidak terstruktur adalah observasi di mana yang akan diobservasi tidak disiapkan secara sistematis. Observasi partisipan adalah observasi di mana observer terlibat secara langsung dalam kegiatan orang yang sedang diobservasi. Observasi non partisipan adalah observasi di mana observer tidak terlibat secara langsung dalam kegiatan orang yang sedang diobservasi (Widoyoko, 2012).

Penelitian ini menggunakan teknik observasi terstruktur karena alat untuk observasi sudah dirancang sesuai dengan hal-hal yang akan diamati. Peneliti juga menyiapkan lembar pedoman observasi sesuai dengan kisi-kisi yang telah disiapkan. Lembar kisi-kisi yang digunakan peneliti meliputi tiga aspek yaitu media, siswa, dan guru. Guru, siswa, dan media saling berhubungan karena dalam pembelajaran guru

berperan sebagai fasilitator siswa dalam kegiatan belajar. Guru juga merancang kegiatan pembelajaran secara sistematis yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Guru mempunyai tantangan pada Kurikulum 2013 untuk melakukan pembenahan dalam mempersiapkan desain dan inovasi di bidang sumber belajar dan media pembelajaran.

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mengoptimalkan pencapaian melalui penggunaan dan pemanfaatan sumber belajar serta media pembelajaran. Sumber belajar pada penelitian ini adalah guru dan siswa (Asmara, 2014; Hidayatullah, 2010; Rahman, 2011; Sunardi, 2010).

3. Kuesioner

Arikunto (2010) menjelaskan bahwa kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahui. Widoyoko (2012) menjelaskan bahwa kuesioner memiliki dua fungsi yaitu fungsi deskripsi dan fungsi pengukuran. Fungsi deskripsi adalah fungsi kuesioner yang memberikan gambaran tentang karakteristik dari individu atau kelompok responden, sedangkan fungsi pengukuran adalah fungsi di mana peneliti dapat mengukur variabel-variabel individual atau kelompok berdasarkan respon dari responden.

Arikunto (2010) dan Prasko (2012) menjelaskan bahwa menurut sudut pandangnya kuesioner dibedakan menjadi beberapa jenis. Beberapa jenis kuesioner tersebut adalah sebagai berikut.

a. Dipandang dari cara menjawabnya

Berdasarkan cara menjawabnya, kuesioner dibedakan menjadi dua yaitu kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Kuesioner terbuka merupakan kuesioner yang memberikan kesempatan kepada responden untuk menjawab dengan kalimatnya sendiri. Kuesioner tertutup merupakan kuesioner yang sudah diberikan jawabannya sehingga responden tinggal memilih.

b. Dipandang dari jawaban yang diberikan

Berdasarkan jawaban yang diberikan, kuesioner dibedakan menjadi dua yaitu kuesioner langsung dan kuesioner tidak langsung.

Kuesioner langsung adalah kuesioner di mana responden menjawab tentang dirinya sendiri. Kuesioner tidak langsung adalah kuesioner di mana responden menjawab tentang orang lain.

c. Dipandang dari bentuknya

Berdasarkan bentuknya, kuesioner dibedakan menjadi empat, yaitu:

1) Kuesioner pilihan ganda, yang sama dengan kuesioner tertutup 2) Kuesioner isian, yang adalah kuesioner terbuka

3) Check list atau daftar di mana responden tinggal membubuhkan tanda check (√) pada kolom yang sesuai

4) Rating-scale (skala bertingkat) yang merupakan sebuah pernyataan yang diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan

tingkatan-tingkatan, misalnya mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju

Peneliti menggunakan kuesioner tertutup karena kuesioner yang diberikan kepada validasi ahli, guru dan siswa kelas IV SD Negeri Jomblang 2 sudah diberikan jawabannya sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia. Kuesioner digunakan peneliti untuk mendapatkan penilaian mengenai produk yang dikembangkan oleh peneliti.