• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI PENYELENGGARAAN MAKANAN ANAK SEKOLAH DASAR DI INDONESIA

(Study of School Feeding Implementation in Elementary Schools in Indonesia)

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan penyelenggaraan makanan anak sekolah dasar yang telah dilakukan di Indonesia. Penyelenggaraan makanan anak telah dilaksanakan dengan berbagai model di beberapa sekolah di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan metode survei. Penelitian mengobservasi lima penyelenggaraan makanan anak sekolah dasar, yang akan dipergunakan sebagai referensi dasar untuk pengembangan model penyelenggaraan makanan anak sekolah di SD yang siswanya berasal dari keluarga miskin. Berdasarkan observasi yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa model pelaksanaan penyelenggaraan makanan anak sekolah bergantung pada fasilitas yang ada di sekolah dan sekitar sekolah dengan tetap memperhatikan sanitasi makanan, lingkungan, dan higiene penjamah makanannya.

Kata kunci : model penyelenggaraan makanan, anak sekolah SD, siswa miskin

Abstract

This study aimed to know the implementation of school feeding in Indonesia. School feeding has been implemented in some schools with various models. The study was conducted by survey method. This study observed the implementation of school feeding in five schools, which will be used as a reference for the development of models of school meals in elementary school children from poor families. According to observations of school feeding, the results obtained that the implementation of the school feeding depends on the existing facilities at the school and surrounding of the school with due to care to food hygiene, environmental, and food handler.

Pendahuluan

Anak-anak sekolah di negara sedang berkembang umumnya menderita kelaparan jangka pendek, kekurangan energi protein, dan kekurangan Iodium, vitamin A, dan besi. Beberapa studi menemukan bahwa status gizi dan kesehatan berpengaruh penting pada kapasitas belajar anak-anak dan kinerja mereka di sekolah. Anak-anak usia sekolah yang kekurangan gizi tertentu dalam makanan mereka, terutama besi dan Iodium, atau yang menderita kekurangan energi-protein, kelaparan, dan/atau infeksi parasit atau penyakit lain, tidak memiliki kapasitas yang sama untuk belajar seperti anak-anak yang sehat dan gizinya baik (Cueto & Chinen 2008).

Tujuan utama pemberian makan di sekolah adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi anak selama berada di sekolah, dapat meningkatkan status gizi anak sekolah, sehingga mampu mengikuti kegiatan belajar mengajar (Sinaga 2007). Kekurangan gizi pada anak di sekolah akan mengakibatkan siswa menjadi lemah, cepat lelah dan sakit-sakitan, sehingga anak menjadi sering tidak masuk di kelas serta mengalami kesulitan untuk mengikuti dan memahami pelajaran dengan baik. Banyak siswa yang terpaksa mengulang di kelas yang sama (tinggal kelas) atau meninggalkan sekolah (drop-out) sebagai dampak kurang gizi (WNPG 1998).

Dalam mengelola kegiatan penyelenggaraan makanan anak sekolah di Indonesia, ada beberapa model yang dapat diterapkan. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan, fasilitas dan situasi yang ada dilingkungan sekolah tersebut. Tujuan observasi yang dilakukan terhadap lima sekolah dasar adalah untuk mengetahui model yang dapat diterapkan dan kendala-kendala apa saja yang mempengaruhi sehingga suatu model dapat dilaksanakan.

Metode Penelitian

Desain

Desain penelitian menggunakan metode survey dengan teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi atau pengamatan langsung di sekolah yang telah melaksanakan penyelenggaraan makanan anak sekolah.

Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilakukan di Yayasan Al-Muslim Tambun Cibitung Bekasi, Sekolah Marsudirini Parung Bogor, Sekolah Alam Bogor (SAB), SD IT Insantama Bogor dan di SDN 1 Malangsari Cipanas Lebak Banten sebagai salah

satu penerima PMT-AS tahun 2011. Penelitian dilaksanakan bulan Januari 2011 sampai dengan Desember 2011.

Peralatan

Peralatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah kamera,

timbangan bahan pangan,dan kuesioner.

Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Data yang yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Tabel 1 Variabel, data, metode pengukuran dan responden penelitian

No Variabel Data Metode

pengukuran Responden 1 Input penyelenggaraan makanan anak sekolah  Sumberdaya manusia  Peralatan  Bahan pangan  Biaya  Metode Wawancara dan pengamatan langsung Pihak sekolah dan tenaga penjamah makanan 2 Proses penyelenggaraan makanan anak sekolah  Perencanaan menu  Pembelian bahan pangan  Penerimaan bahan pangan  Penyimpanan bahan

pangan

 Pengeluaran bahan pangan

 Penyiapan bahan pangan  Pemasakan bahan pangan  Pemorsian dan penyajian

makanan

 Pendistribusian makanan  Hygiene dan Sanitasi

Wawancara dan pengamatan langsung Tenaga penjamah makanan 3 Output penyelenggaraan PMT-AS

 Tingkat kesukaan dan daya terima siswa terhadap kudapan PMT- AS Kuesioner form tingkat kesukaan dan daya terima Siswa

Data primer meliputi: 1) tenaga penjamah makanan yang diperlukan; 2) sarana dan prasarana fisik dapur; 3) biaya yang dibutuhkan; 4) perencanaan menu; 5) pembelian bahan pangan; 6) penerimaan bahan pangan; 7) penyimpanan bahan pangan; 8) pengeluaran bahan pangan; 9) penyiapan bahan pangan; 10) pemasakan bahan pangan; 11) Pemorsian dan Penyajian makanan; 12) pendistribusian makanan; 13) hygiene & sanitasi. Semua data primer

tersebut dilakukan dengan cara wawancara dan pengamatan langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Data sekunder diperoleh dari pihak penyelenggaraan makanan sekolah meliputi jumlah orang yang dilayani, dan menu yang dipergunakan.

Pengolahan dan Analisis Data

Proses pengolahan data meliputi entry, cleaning dan edit data. Setiap komponen dalam penyelenggaraan makanan anak sekolah diolah dan disajikan secara deskriptif. Hasil analisis data disajikan dalam bentuk tabel, diagram dan gambar. Data tingkat kesukaan dan daya terima siswa terhadap makanan dilakukan khusus untuk kudapan PMT-AS. Data tingkat kesukaan siswa diperoleh dari uji organoleptik, berupa uji hedonik/kesukaan, dan tingkat kesukaan ini dikategorikan menjadi suka dan tidak suka. Daya terima siswa terhadap kudapan, dikelompokkan menjadi 6 kategori : dimakan habis, dimakan ¾ bagian, dimakan ½ bagian, dimakan ¼ bagian, hanya dicicipi, dan tidak dimakan.