• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tetap Damai dan Bersih

Dalam dokumen DIORGANISASI UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK YEHUWA (Halaman 145-161)

apa yang orang lain katakan atau lakukan. (Rm. 3:23) Kalau itu terjadi, bagaimana kita bisa menyelesaikannya?

4Yehuwa tahu bahwa itu bisa terjadi. Melalui Firman-Nya, Dia memberi tahu kita apa yang harus dilakukan.

Para penatua, yaitu para gembala rohani yang pengasih, juga bisa membantu kita. Dengan mengikuti nasihat me-reka yang berdasarkan Alkitab, kita bisa punya hubung-an yhubung-ang baik lagi denghubung-an orhubung-ang lain dhubung-an tetap dikasihi oleh Yehuwa. Kalau kita didisiplin atau ditegur karena te-lah berbuat sate-lah, kita bisa yakin bahwa itu berarti Ba-pak kita di surga masih sayang kepada kita.—Ams. 3:

11, 12; Ibr. 12:6.

MENYELESAIKAN MASALAH SEPELE

5Kadang, perbedaan pendapat atau masalah sepele terjadi di antara rekan seiman di sidang. Ini harus segera diselesaikan dengan kasih persaudaraan. (Ef. 4:26; Flp.

2:2-4; Kol. 3:12-14) Biasanya, masalah yang bisa meme-ngaruhi hubungan kita dengan saudara seiman bisa di-selesaikan dengan mengikuti nasihat Rasul Petrus, ”Ka-sihilah satu sama lain dengan sungguh-sungguh, karena orang yang memiliki kasih selalu rela memaafkan.” (1 Ptr.

4:8) Alkitab berkata, ”Kita semua sering berbuat salah.”

(Yak. 3:2) Kalau kita mengikuti Aturan Emas, yaitu mem-perlakukan orang lain seperti kita ingin dimem-perlakukan, se-ring kali kita bisa memaafkan dan melupakan kesalahan kecil.—Mat. 6:14, 15; 7:12.

6Kalau Saudara tahu bahwa ada yang tersinggung de-ngan kata-kata atau tindakan Saudara, segeralah berda-mai dengan dia. Ingatlah bahwa itu juga memengaruhi

hubungan Saudara dengan Yehuwa. Yesus menasihati murid-muridnya, ”Kalau kamu membawa pemberian ke mezbah, dan di sana kamu ingat bahwa saudara-mu sedang kesal terhadapsaudara-mu, tinggalkan pemberiansaudara-mu di sana di depan mezbah, lalu pergilah berdamai dulu dengan saudaramu itu, baru kembali dan persembah-kan pemberianmu.” (Mat. 5:23, 24) Mungkin ada ke-salahpahaman. Maka, bicarakanlah itu dengan terus terang. Kalau semua saudara-saudari di sidang berko-munikasi dengan baik, kesalahpahaman bisa dihindari dan masalah yang timbul akibat ketidaksempurnaan bisa diselesaikan.

MEMBERIKAN NASIHAT ALKITAB

7Kadang, para pengawas mungkin perlu memberikan nasihat untuk memperbaiki cara berpikir seseorang. Ini tidak selalu mudah. Rasul Paulus menulis kepada orang Kristen di Galatia, ”Saudara-saudara, kalau ada yang sa-lah langkah dan belum menyadarinya, kalian yang rohani perlu dengan lembut membawa dia kembali ke jalan yang benar.”—Gal. 6:1.

8Dengan menggembalakan kawanan domba, para pengawas bisa melindungi sidang dari banyak baha-ya rohani dan mencegah timbulnbaha-ya masalah baha-yang seri-us. Para penatua berupaya melayani sidang dengan baik dan ”menjadi seperti tempat persembunyian dari angin, seperti tempat berlindung dari hujan badai, seperti alir-an air di talir-anah yalir-ang kering, seperti naungalir-an tebing be-sar di tanah yang gersang”, sesuai janji Yehuwa melalui Yesaya.—Yes. 32:2.

MENANDAI ORANG-ORANG YANG TIDAK TERTIB

9Rasul Paulus memberikan peringatan tentang orang-orang tertentu yang bisa memberikan pengaruh buruk di sidang, ”Kami ingin memberi petunjuk ini . . . Jauhi saudara mana pun yang bertingkah laku tidak tertib dan tidak sesuai dengan petunjuk yang kalian terima dari kami.” Lalu, dia menjelaskan, ”Kalau ada yang ti-dak mengikuti petunjuk di surat kami ini, tandai orang itu, dan jangan bergaul lagi dengannya supaya dia malu.

Tapi, jangan anggap dia musuh. Sebaliknya, teruslah na-sihati dia sebagai seorang saudara.”—2 Tes. 3:6, 14, 15.

10Kadang, seseorang memang tidak melakukan dosa serius yang bisa membuatnya dikeluarkan dari sidang.

Tapi, dia terang-terangan mengabaikan standar Allah bagi orang Kristen. Dia mungkin sangat malas, suka mengkritik, atau jorok. Dia mungkin suka ”ikut cam-pur urusan orang lain”. (2 Tes. 3:11) Atau, dia mung-kin membuat siasat untuk mendapat keuntungan materi dari orang lain atau menyukai hiburan yang tidak pantas.

Tingkah laku yang tidak tertib itu bisa merusak nama baik sidang dan membuat orang Kristen lain melakukan hal yang sama.

11Pertama-tama, para penatua akan membantu orang yang tidak tertib itu dengan memberinya nasihat Alki-tab. Tapi, kalau dia tetap mengabaikan prinsip Alkitab meski sudah berulang kali dinasihati, para penatua bisa memutuskan untuk menyampaikan khotbah untuk mem-peringatkan sidang tentang hal itu. Para penatua akan mempertimbangkan apakah situasi tertentu cukup seri-us dan mengganggu orang lain sehingga khotbah

perlu disampaikan. Saudara yang berkhotbah akan mem-berikan nasihat yang cocok tentang tingkah laku yang dak tertib itu, tapi dia ti-dak akan menyebutkan nama orang yang tidak tertib. Jadi, saudara-saudari yang me-ngetahui situasi yang

dijelas-kan dalam khotbah itu tidak adijelas-kan bergaul dengan orang tersebut, kecuali sewaktu berhimpun atau berdinas. Dan, mereka bisa ’menasihati dia sebagai seorang saudara’.

12Mudah-mudahan, sewaktu saudara-saudari yang se-tia di sidang bersikap tegas seperti itu, orang yang tidak tertib menjadi malu akan perbuatannya dan tergerak un-tuk berubah. Kalau terlihat jelas bahwa dia sudah benar-benar berubah, dia tidak perlu lagi diperlakukan sebagai orang yang ditandai.

MENYELESAIKAN KESALAHAN SERIUS TERTENTU

13Kalau kita mengabaikan kesalahan seseorang dan memaafkannya, itu tidak berarti kita tutup mata de-ngan perbuatan salahnya atau menyetujuinya. Tapi, ti-dak semua kesalahan disebabkan oleh ketiti-daksempurna- ketidaksempurna-an. Kita tidak boleh mengabaikan kesalahan serius. (Im.

19:17; Mz. 141:5) Menurut Hukum Musa, ada dosa yang lebih serius daripada dosa lainnya. Prinsip yang sama berlaku bagi orang Kristen.—1 Yoh. 5:16, 17.

14Yesus menjelaskan cara menangani masalah serius yang bisa terjadi di antara rekan seiman, ”Kalau sauda-ramu berbuat dosa, [1] ungkapkan kesalahannya antara

Dengan menjaga

kamu dan dia saja. Kalau dia mendengarkan kamu, kamu sudah mendapatkan saudaramu. Tapi kalau dia tidak mendengarkan, [2] ajaklah satu atau dua orang lagi, ka-rena supaya suatu keterangan dianggap benar, itu harus dikatakan oleh dua atau tiga saksi. Kalau dia tidak men-dengarkan mereka, [3] bicaralah kepada sidang jemaat.

Kalau sidang jemaat pun tidak dia dengarkan, anggap dia seperti orang dari bangsa lain dan seperti pemungut pajak.”—Mat. 18:15-17.

15Menurut perumpamaan yang Yesus berikan di Matius 18:23-35, kelihatannya salah satu dosa yang disebutkan di Matius 18:15-17 berkaitan dengan masalah keuangan atau harta, seperti tidak membayar utang atau penipu-an. Atau, bisa jadi kesalahannya adalah fitnah yang me-rusak nama baik seseorang.

16Kalau Saudara punya bukti bahwa seseorang di si-dang melakukan dosa seperti itu kepada Saudara, ja-ngan cepat-cepat melaporkannya kepada para penatua dan meminta mereka menanganinya. Seperti kata Yesus, pertama-tama bicaralah dengan orang itu. Coba sele-saikan masalah itu di antara kalian berdua saja, tanpa melibatkan orang lain. Ingatlah, Yesus tidak mengatakan

’ungkapkan kesalahannya sekali saja’. Jadi, kalau orang itu tidak mengakui kesalahannya dan tidak meminta maaf, Saudara sebaiknya berbicara lagi dengannya di waktu lain. Kalau masalah bisa diselesaikan dengan cara ini, orang yang bersalah pasti akan senang karena Sau-dara tidak menceritakan kesalahannya kepada orang lain atau merusak nama baiknya di sidang. Saudara telah membantu dia kembali ke jalan yang benar.

17Kalau orang yang berbuat salah mau bertanggung jawab, meminta maaf, dan berupaya memperbaiki ke-salahannya, masalah tidak perlu diperpanjang. Meski se-rius, kesalahan seperti itu bisa diselesaikan di antara orang-orang yang terlibat.

18Kalau Saudara tidak bisa membantu dia dengan membicarakan kesalahannya dengan dia saja, Saudara boleh melakukan apa yang Yesus katakan, yaitu ’meng-ajak satu atau dua orang’ dan berbicara dengan dia lagi.

Orang yang Saudara ajak juga harus punya tujuan untuk membantu dia. Lebih baik kalau mereka adalah saksi dari perbuatan salah yang dituduhkan itu. Tapi kalau tidak ada saksi, Saudara bisa meminta satu atau dua orang untuk menjadi saksi dari pembicaraan itu. Mereka mung-kin punya pengalaman tentang masalah seperti itu dan bisa menilai apakah yang terjadi memang perbuatan sa-lah. Kalau yang dipilih sebagai saksi adalah penatua, me-reka tidak mewakili sidang, karena badan penatua tidak menugasi mereka untuk melakukan itu.

19Kalau masalah itu tidak selesai setelah Saudara ber-ulang kali berbicara dengan dia saja dan bersama satu atau dua orang lainnya, dan Saudara merasa bahwa Saudara tidak bisa membiarkan kesalahan itu, Sauda-ra harus melaporkannya kepada paSauda-ra pengawas sidang.

Ingatlah, tujuan mereka adalah menjaga sidang tetap damai dan bersih. Setelah berbicara dengan para pe-natua, biarkan mereka menyelesaikan masalah itu dan percayalah kepada Yehuwa. Jangan sampai tingkah laku orang lain membuat Saudara tersandung atau tidak ber-sukacita lagi dalam melayani Yehuwa.—Mz. 119:165.

20Para gembala kawanan domba akan memeriksa ma-salahnya. Kalau terbukti bahwa orang itu telah melaku-kan dosa serius kepada Saudara, tidak mau bertobat, dan tidak memberikan ganti rugi yang masuk akal dan pantas, sebuah panitia yang terdiri dari beberapa peng-awas mungkin perlu mengeluarkan orang itu dari sidang.

Dengan begitu, mereka melindungi kawanan domba dan menjaga sidang tetap bersih.—Mat. 18:17.

MENANGANI KASUS PERBUATAN SALAH YANG SERIUS

21Kalau ada yang melakukan kesalahan serius, seperti berbuat cabul, berzina, berhubungan seks dengan sesa-ma jenis, murtad, menyembah berhala, dan melakukan dosa besar lainnya, dia tidak bisa sekadar diampuni oleh orang yang dirugikan. (1 Kor. 6:9, 10; Gal. 5:19-21) Ka-rena kebersihan rohani dan moral sidang terancam, dosa seperti itu harus dilaporkan kepada para penatua dan ditangani oleh mereka. (1 Kor. 5:6; Yak. 5:14, 15) Ada yang berbicara kepada para penatua untuk mengakui dosa mereka atau melaporkan apa yang mereka ketahui tentang perbuatan salah orang lain. (Im. 5:1; Yak. 5:16) Tidak soal dari mana para penatua pertama kali men-dengar tentang kesalahan serius yang dilakukan oleh se-orang penyiar terbaptis di sidang, dua penatua akan me-nyelidikinya. Kalau sudah dipastikan bahwa laporan itu benar dan ada bukti bahwa suatu dosa serius telah di-lakukan, badan penatua akan membentuk panitia peng-adilan yang terdiri dari setidaknya tiga penatua untuk menangani masalah itu.

22Para penatua menjaga kawanan domba dengan baik dan berupaya melindungi mereka dari apa pun yang bisa

merusak secara rohani. Mereka juga berupaya menggu-nakan Firman Allah dengan terampil untuk menegur si-apa pun yang berbuat salah dan membantunya agar se-hat lagi secara rohani. (Yud. 21-23) Ini sesuai dengan petunjuk Rasul Paulus kepada Timotius, ”Di hadapan Allah dan Kristus Yesus, yang akan menghakimi orang hidup dan orang mati . . . , aku memberimu perintah:

. . . Berikan teguran, peringatan, dan nasihat dengan pe-nuh kesabaran dan keterampilan mengajar.” (2 Tim. 4:

1, 2) Itu semua butuh banyak waktu. Tapi, itu adalah tu-gas para penatua. Sidang sangat menghargai kerja ke-ras mereka dan menganggap mereka pantas ”dihormati dua kali lipat”.—1 Tim. 5:17.

23Kalau seseorang sudah pasti berbuat salah, para pe-natua akan berfokus untuk memulihkan kesehatan ro-hani orang itu. Kalau dia benar-benar bertobat dan ma-sih bisa dibantu, mereka akan memberikan teguran, baik secara pribadi atau di hadapan saksi yang hadir sela-ma pemeriksaan awal. Teguran itu akan mendisiplin-nya dan membuat orang lain takut untuk berbuat dosa.

(2 Sam. 12:13; 1 Tim. 5:20) Orang yang ditegur akan mendapat pembatasan. Dengan begitu, dia bisa diban-tu undiban-tuk ”berjalan lurus”. (Ibr. 12:13) Pembatasan akan dicabut kalau sudah terlihat bahwa dia mulai pulih seca-ra rohani.

PENGUMUMAN TEGURAN

24Kalau panitia pengadilan sudah memastikan bahwa seseorang bertobat tapi kasusnya kemungkinan akan di-ketahui oleh sidang atau oleh masyarakat, atau kalau

sidang perlu waspada terhadap orang itu, sebuah peng-umuman singkat akan disampaikan pada Perhimpunan Pelayanan dan Kehidupan Kristen. Isinya, ”Saudara (Sau-dari) [nama] telah ditegur.”

JIKA KEPUTUSANNYA ADALAH PEMECATAN

25Dalam beberapa kasus, seseorang terus berbuat dosa dan tidak mau dibantu. Selama pemeriksaan peng-adilan, dia tidak memperlihatkan ”hal-hal yang membuk-tikan pertobatan”. (Kis. 26:20) Apa yang harus dilaku-kan? Dalam kasus seperti itu, orang yang tidak bertobat harus dikeluarkan dari sidang. Dia bukan lagi bagian dari umat Yehuwa yang bersih. Pengaruh buruk orang itu disingkirkan dari sidang. Hasilnya, sidang tetap ber-sih secara moral dan rohani dan nama baik sidang te-tap terjaga. (Ul. 21:20, 21; 22:23, 24) Setelah Rasul Paulus mengetahui tingkah laku yang memalukan dari seseorang di sidang Korintus, dia menyuruh para pena-tua menyerahkan ”orang seperti itu kepada Setan, supa-ya . . . kerohanian sidang jemaat tetap terjaga”. (1 Kor.

5:5, 11-13) Paulus juga melaporkan tentang pemecat-an orpemecat-ang-orpemecat-ang ypemecat-ang memberontak melawpemecat-an kebenarpemecat-an pada abad pertama.—1 Tim. 1:20.

26Jika sudah diputuskan bahwa orang yang tidak ber-tobat harus dipecat, panitia pengadilan harus memberi tahu dia tentang keputusan itu, dan menjelaskan prin-sip-prinsip Alkitab untuk pemecatan itu. Panitia juga akan memberi tahu dia bahwa kalau dia merasa ada kekeliruan sewaktu kasusnya ditangani dan dia ingin mengajukan banding, dia harus menulis surat untuk

me-nyebutkan alasannya. Dia diberi waktu tujuh hari untuk melakukan ini sejak panitia memberi tahu dia keputusan pemecatan ini. Setelah permohonan banding diterima, badan penatua akan menghubungi pengawas wilayah.

Lalu, dia akan memilih para penatua yang memenuhi syarat untuk menjadi panitia banding. Panitia ini akan memeriksa kembali kasus ini. Mereka akan berupaya mengadakan pemeriksaan banding dalam waktu satu minggu setelah surat permohonan banding diterima. Ka-lau ada banding, pengumuman pemecatan akan ditun-da. Sementara itu, orang yang tertuduh tidak diizinkan untuk berkomentar dan memimpin doa di perhimpunan, dan tidak diberi tanggung jawab di sidang.

27Kesempatan untuk banding diberikan karena kebaik-an hati bagi orkebaik-ang ykebaik-ang tertuduh. Ini adalah kesempat-an baginya untuk menyampaikkesempat-an keluhkesempat-annya. Jadi, jika dia sengaja tidak datang saat pemeriksaan banding, dan sudah ada upaya yang masuk akal untuk menghubungi dia, pemecatan akan diumumkan.

28Kalau dia tidak ingin mengajukan banding, panitia pengadilan akan menjelaskan kepada dia pentingnya bertobat dan apa saja yang perlu dilakukan agar dia bisa dipulihkan. Itu tindakan yang baik hati dan bisa mem-bantu dia. Itu dilakukan agar dia bisa memperbaiki diri dan akhirnya memenuhi syarat untuk kembali ke organi-sasi Yehuwa.—2 Kor. 2:6, 7.

PENGUMUMAN PEMECATAN

29Ketika orang yang tidak bertobat harus dipecat dari sidang, sebuah pengumuman singkat akan disampaikan.

Isinya, ”Bapak (Ibu) [nama] bukan lagi seorang Saksi Ye-huwa.” Dengan adanya pengumuman itu, orang-orang yang setia di sidang tidak akan lagi bergaul dengan orang itu.—1 Kor. 5:11.

MENGUCILKAN DIRI

30Mengucilkan diri adalah tindakan yang dilakukan se-seorang yang terbaptis karena dia tidak mau lagi men-jadi bagian dari sidang Kristen. Dia menyatakan bahwa dia tidak mau lagi dikenal sebagai seorang Saksi-Saksi Yehuwa. Atau, dia mungkin menunjukkan itu melalui tin-dakan, misalnya dengan menjadi anggota dari organisasi dunia yang tujuannya bertentangan dengan ajaran Alki-tab dan yang akan dibinasakan oleh Allah Yehuwa.—Yes.

2:4; Why. 19:17-21.

31Di zaman Rasul Yohanes, ada orang-orang yang me-ninggalkan sidang Kristen. Dia menulis tentang mereka,

”Mereka tadinya bersama-sama kita, tapi mereka keluar karena mereka berbeda dengan kita. Kalau mereka sama dengan kita, mereka pasti masih bersama kita.”—1 Yoh.

2:19.

32Sewaktu seseorang mengucilkan diri, keadaannya di hadapan Yehuwa sangat berbeda dengan orang Kris-ten yang tidak aktif, yang tidak lagi ikut dalam pelayan-an. Seseorang mungkin menjadi tidak aktif karena ti-dak mempelajari Firman Allah secara rutin. Atau, dia mungkin punya masalah pribadi atau dianiaya sehingga tidak bersemangat lagi melayani Yehuwa. Para penatua dan semua saudara-saudari di sidang akan terus

mem-berikan bantuan rohani yang cocok baginya.—Rm. 15:1;

1 Tes. 5:14; Ibr. 12:12.

33Tapi, kalau seorang Kristen memilih untuk mengucil-kan diri, sebuah pengumuman singkat amengucil-kan disampaimengucil-kan kepada sidang. Isinya, ”Bapak (Ibu) [nama] bukan lagi seorang Saksi Yehuwa.” Dia diperlakukan sama seperti orang yang dipecat.

PENERIMAAN KEMBALI

34Orang yang dipecat atau yang mengucilkan diri dari sidang bisa diterima kembali jika dia memberikan bukti pertobatan. Dia harus menunjukkan selama bebe-rapa waktu yang masuk akal bahwa dia telah mening-galkan jalan hidupnya yang berdosa dan ingin punya hubungan yang baik dengan Yehuwa. Para penatua per-lu membiarkan waktu berlaper-lu cukup lama baginya un-tuk membuktikan bahwa dia benar-benar bertobat. Itu bisa berlangsung selama beberapa bulan, setahun, atau bahkan lebih lama, bergantung keadaan. Setelah badan penatua menerima surat permohonan penerimaan kem-bali, panitia penerimaan kembali akan berbicara dengan orang itu. Panitia itu akan memeriksa apakah ada ”hal-hal yang membuktikan pertobatan” darinya dan memu-tuskan apakah dia sudah bisa diterima kembali atau ti-dak.—Kis. 26:20.

35Kalau seseorang yang memohon untuk diterima kembali sebelumnya dipecat di sidang lain, panitia pe-nerimaan kembali dari sidang setempat harus berte-mu dengan orang itu dan mempertimbangkan permo-honannya. Kalau panitia itu setuju bahwa orang itu bisa

diterima kembali, mereka akan mengajukannya ke ba-dan penatua dari siba-dang yang awalnya menangani ka-sus itu. Semua panitia yang terlibat akan bekerja sama untuk memastikan bahwa semua fakta sudah terkum-pul sehingga keputusan yang adil bisa dibuat. Tapi, yang membuat keputusan untuk menerima kembali adalah pa-nitia penerimaan kembali dari sidang yang awalnya me-nangani kasus itu.

PENGUMUMAN PENERIMAAN KEMBALI

36Setelah panitia penerimaan kembali yakin bahwa orang yang dipecat atau mengucilkan diri benar-benar bertobat dan bisa diterima kembali, pengumuman pene-rimaan kembali akan disampaikan di sidang yang awal-nya menangani kasus itu. Kalau orang itu sekarang ber-gabung dengan sidang lain, pengumuman juga akan disampaikan di sana. Isinya, ”Saudara (Saudari) [nama]

diterima kembali sebagai seorang Saksi Yehuwa.”

KASUS YANG MELIBATKAN ANAK DI BAWAH UMUR

37Kalau seorang anak terbaptis yang masih di bawah umur melakukan kesalahan serius, itu harus dilaporkan kepada para penatua. Sewaktu para penatua menangani dosa serius yang dilakukan anak di bawah umur, orang tua yang terbaptis dari anak itu sebaiknya hadir. Orang tua harus bekerja sama dengan panitia pengadilan dan tidak mencoba melindungi anaknya dari disiplin. Panitia pengadilan berupaya menegur dan memulihkan anak itu, sama seperti ketika menangani orang dewasa yang ber-buat salah. Tapi, jika anak itu tidak bertobat, dia harus dipecat.

PENYIAR BELUM TERBAPTIS YANG BERBUAT SALAH

38Apa yang harus dilakukan ketika penyiar belum ter-baptis melakukan kesalahan serius? Karena dia bukan seseorang yang terbaptis, dia tidak bisa dipecat. Tapi, dia mungkin tidak memahami sepenuhnya standar Alki-tab. Kalau dia diberi nasihat yang pengasih, dia mung-kin bisa ”berjalan lurus” lagi.—Ibr. 12:13.

39Kalau dia tidak bertobat setelah dua penatua ber-bicara dengannya dan mencoba membantunya, sidang perlu diberi tahu. Sebuah pengumuman singkat akan di-sampaikan, isinya, ”Bapak (Ibu) [nama] tidak lagi diakui sebagai penyiar belum terbaptis.” Sidang akan meman-dang dia sebagai orang dunia. Meski dia tidak dipecat, orang Kristen perlu waspada sewaktu bergaul dengan-nya. (1 Kor. 15:33) Kita tidak akan menerima laporan di-nas darinya.

40Pada waktunya, orang yang belum terbaptis dan su-dah tidak diakui sebagai penyiar mungkin ingin men-jadi penyiar lagi. Kalau begitu, dua penatua akan ber-temu dengannya dan memastikan kemajuan rohaninya.

Kalau dia memenuhi syarat, sebuah pengumuman sing-kat akan disampaikan, isinya, ”Bapak (Ibu) [nama] telah diakui lagi sebagai penyiar belum terbaptis.”

YEHUWA MEMBERKATI IBADAH YANG DAMAI DAN BERSIH

41Sekarang, semua yang bergabung dengan sidang Allah bisa berbahagia karena menikmati firdaus rohani yang Yehuwa sediakan bagi umat-Nya. Padang rumput rohani kita benar-benar subur, dan kita punya berlimpah air kebenaran yang menyegarkan. Yehuwa juga dengan

pengasih melindungi kita melalui Kristus sebagai kepala sidang. (Mz. 23; Yes. 32:1, 2) Karena berada di firdaus rohani pada hari-hari terakhir yang penuh kesulitan ini, kita merasa aman.

42Dengan menjaga sidang tetap damai dan bersih, kita terus memancarkan terang kebenaran Kerajaan. (Mat.

5:16; Yak. 3:18) Dengan berkat Allah, kita akan bersuka-cita melihat lebih banyak orang mengenal Yehuwa dan melayani bersama kita untuk melakukan kehendak-Nya.

KALAU kita ingin diorganisasi untuk melakukan kehen-dak Yehuwa, kita harus tunduk kepada Allah, Penguasa Alam Semesta. Kita mengakui Putra-Nya sebagai Kepala atas sidang Kristen dan mengikuti prinsip kekepalaan di bidang lainnya. Ketundukan seperti itu bermanfaat bagi kita.

2Ketundukan kepada pihak yang diberi wewenang di-perkenalkan kepada manusia di Taman Eden. Itu

2Ketundukan kepada pihak yang diberi wewenang di-perkenalkan kepada manusia di Taman Eden. Itu

Dalam dokumen DIORGANISASI UNTUK MELAKUKAN KEHENDAK YEHUWA (Halaman 145-161)