• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V ANALISA STRUKTUR MUSIK TIUP DALAM UPACARA ADAT

5.10 Ritme

Ritme merupakan sebuah yang pengulangan secara terus menerus dan teratur yang terbentuk dari suara dan diam yang digabungkan. Ritme dapat diperoleh dengan beberapa cara yakni:

 repetisi: melalui pengulangan bentuk.

 Variasi: melalui penyelangan dan pergantian.

 Progresi atau gradasi: suatu urutan atau tingkatan seperti dari besar makin lama makin mengecil.

 Kontiniu: melalui gerak garis kesinambungan.

Pola ritme yang digunakan pada repertoar pertama, kedua dan ketiga dalam tulisan ini menggunakan ritme yang sama dan berulang-ulang. Dalam hal ini penulis mengambil melodi dari sulim sebagai contohnya karena sulim merupakan pembawa melodi utama pada ketiga repertoar tersebut.

Berikut contoh pola ritme yang digunakan pada repertoar Marnini Marnono

Contoh pola ritme pada lagu Horbo Paung

Contoh pola ritme Hasahatan

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Setelah diuraikan dan dikaji secara meluas dan mendalam dari Bab I sampai V, maka pada Bab VI, disimpulkan hasil penelitian yang penulis lakukan terhadap musik tiup di Kota Medan dipergunakan dalam upacara adat kematian, upacara adat perkawinan dan acara yang tidak masuk dalam konteks adat Batak Toba. Hingga kini musik tiup masih menjalankan aktivitasnya dengan perubahan struktur instrumen dan penyajian repertoar. Dan genre musik ini diterima oleh masyarakat sebagai pengiring tortor dalam setiap upacara adat.

Pada saat ini di wilayah kota Medan, istilah musik tiup itu sendiri bukan lagi hanya berpatokan pada alat musik tiup saja, namun sudah menggunakan alat musik gitar, bass, drum set, keyboard dan saxophone. Namun, walaupun penggunaan alat musiknya sudah beda istilah musik tiup tetap masih populer digunakan dalam ensambel alat musik yang berasal dari budaya barat tersebut

Musik tiup itu disajikan dalam kegiatan upacara adat dengan melihat berbagai karakter dalam kaidah musiknya. Sehingga dengan menganalisa perubahan struktur penyajian dan repertoar musik tiup dalam upacara adat, dapat disebutkan:

struktur musik pada musik tiup tetap sama dengan konsep musikal masyarakat Batak Toba tetapi isi dari lagu-lagu yang terdapat dalam repertoar adalah berbeda.

Dari hasil penelitian yang peneliti lakukan terhadap musik yang digunakan dalam upacara saur matua di Kota Medan dapat disimpulkan bahwa musik Batak Toba mengalami pergeseran dari yang dulunya menggunakan gondang dalam setiap upacaranya, sekarang sudah menggunakan musik tiup. Struktur musikal musik tiup

dari tiga lagu yang diambil memiliki struktur musik: tangga nada yang digunakan adalah pentatonik menggunakan lima nada, wilayah nada rata-rata terdiri dari empat dan lima laras, nada dasar yang dipakai adalah nada F, jumlah nada yang paling banyak adalah nada ketiga, interval yang paling banyak adalah 1P dan 2M, formula melodi dari ketiga lagunya ada lima, enam dan dua bentuk. Pola kadens di ujung adalah memakai nada-nada naik sementara konturnya ada yang statis, pendulous dan descending. Semua lagu menggunakan meter empat yang diisi oleh ritem duple dan quadruple. Harmoni menggunakan akord I, IV dan V dengan pola kadens akord I dan V.

6.2 Saran

Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, dengan rendah hati penulis bersedia untuk diberikan saran atau kritik yang membangun agar tulisan ini lebih baik lagi. Penulis juga memberikan saran kepada masyarakat Batak Toba agar kiranya tetap memelihara dan memberikan perhatian terhadap kebudayaan yang ada baik seni musik, seni vokal, tortor, sastra, dan lain-lainnya.

Untuk itu penulis berharap akan adanya penelitian lebih lanjut tentang arti musik tiup sebagai bagian dari upacara adat masyarakat Batak Toba. Membuat penelitian tentang pengaruh teknologi yang dipergunakan dalam upacara adat Batak Toba, melihat sisi lain dari pekerjaan seorang musisi sebagai pekerjaan tetap yang menghasilkan. Membuat dokumentasi verbal dan digital tentang keberadaan musik tiup yang mengiringi pesta adat masyarakat Batak Toba.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Mariance, 2006. Dinamika Organisasi Musik Tiup pada Masyarakat Batak Toba di Kota Medan. Medan: Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU.

Purba, Elvis F. Purba., O.H.S. Purba, 1997. Migrasi Batak Toba: di Luar Tapanuli Utara (Suatu Deskripsi). Medan: Monora.

Hutagalung Ikin. R. 2009. Deskripsi Penyajian Musik Brass Band Sebagai Pengiring Pesta Adat Perkawinan Masyarakat Batak Toba. Tarutung: (t.p).

Hutajulu, Rithaony dan Irwansyah Harahap. 2005. Gondang Batak Toba.

Bandung:P4ST-UPI.

Koentjaraningrat, 1990. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Malinowski. 1987. Teori Fungsional dan Struktural, Teori Antropologi.

Koentjaraningrat (ed.). Jakarta: Universitas Indonesia Press

Malm, William P. 1977. Music Culture of the Pasific, the Near East and Asia. 2ded.

Englewood Cliffs, New Jersey: Pritice Hall Inc.

Merriam, Alan P., 1964. The Anthropology of Music. Chicago: North Western University Press.

Moleong, Lexy J. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Muhadjir, Noeng. 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Rake Sarasin.

Nettl, Bruno. 1964. Theory and Method in Ethnomusicology. New York: Free Press Macmillan Publishing Co, Inc.

Parbato Medan, 1988. Rumusan Seminar Adat Batak Toba dalam Pedoman Umum Pelaksanaan Adat Batak Toba. Medan: Bintang.

Parkin, Hary, 1978. Batak Fruit Hindu Thought. Madras: Cristian Literature Society.

Pasaribu, Ben Marojahan, 1989.Taganing Batak Toba: Suatu Kajian Dalam Konteks Gondang Sabangunan (Universitas Sumatera Utara: Jurusan Etnomusikologi.

Purba, Mauly.1989. “Mangido Gondang Dalam Penyajian Musik Gondang Sabangunan Pada Masyarakat Batak Toba.” Makalah pada Temu Ilmiah Masyarakat Musikologi Indonesia , Jakarta.

Purba, Mauly, 1995. “Gereja dan Adat: Kasus Gondang Sabangunan dan Tortor.”

Jurnal Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia. Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.

Purba, Elisabeth, 2015. Kajian Manajemen Organisasi, Produksi, dan Pemasaran Grup Musik Tiup Di Kota Medan. Medan: Tesis magister Seni Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Priskila, Anita Romauli, 2015. Musik pada Upacara Adat Perkawinan Batak Toba di Kota Medan: Kajian Fungsi, Kontinuitas, dan Perubahan. Medan: Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU

Ratna, Nyonya Kutha. 2006. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra-dari Struturalisme hingga Postrukturalisme. Yogyakarta. Pustaka Belajar.

Sangti, Batara. 1975. Sejarah Batak. Balige: Karl Sianipar Company.

Santosa dan Rizaldi Siagian. 1992. Etnomusikologi Defenisi dan Perkembangannya.

Surakarta: Yayasan Masyarakat Musikologi Indonesia.

Sachs, Curt & M. Von Hornbostel. 1962. The Wellsprings of Music. New York: Da Capo Press Inc.

Siahaan, Nalom. 1964. Sedjarah Kebudajaan Batak. Medan: C.V. Napitupulu &

Sons.

Siahaan, Nalom. 1982. Adat Dalihan Natolu. Medan: Prima Anugerah.

Sianturi, Monang Asi, 2011. Ensambel Musik Tiup pada Upacara Adat Batak Toba.

Medan: Tesis magister Seni Program Studi Magister Penciptaan dan Pengkajian Seni, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Sinurat, Horasman.2001.“Perkembangan Musik Brass di Kota Medan dengan Masuknya Unsur Musik Tradisi Batak Toba. Studi Kasus Kelompok Musik Sopo Nauli.” Skripsi S-1 Etnomusikologi Fakultas Sastra USU Medan.

Soedarsono, R.M. 1999. Metodologi Penelitian Seni Pertunjukkan dan Seni Rupa.

Bandung. Masyarakat Seni Pertunjukkan Indonesia.

Siagian, Musa, 2000. Suatu Tinjauan tentang Perkembangan Ensambel Musik Tiup pada Masyarakat Batak Toba di Kotamadya Medan. Medan: Skripsi sarjana Jurusan Etnomusikologi USU.

Suyono, Aryanto, 1985. Kamus Antropologi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tarihoran, P. Emerson, 1994. Analisis Perkembangan Repertoar Musik Brass band dengan Gondang Sabangunan dalam Sipitu Gondang di Kotamadya Medan.

Medan: Skripsi Sarjana Etnomusikologi USU.

Titon, Jeff Todd. 1984. World of Musics: An Introduction to the Music of the World’s People. New York: Schirner Book A Division of Macmillan, Inc.

Vergouwen, J.C. 2004. Masyarakat dan Hukum Adat Batak Toba. LKIS.

Yogyakarta.

DAFTAR INFORMAN 1. Nama : Sudiro Sirait

Tempat/ tanggal lahir : Medan/ 13 April 1979 Pekerjaan : Wiraswasta / Pemusik

2. Nama : Kabul Tampubolon Tempat/ tanggal lahir : Poriaha / 2 Oktober 1955 Pekerjaan : Wiraswasta

3. Nama : Rosliani Simatupang

Tempat/ tanggal lahir : Tapanuli Utara / 23 Maret 1957 Pekejaan : Pensiunan PNS

4. Nama : Parlindungan Pakpahan Tempat/ tanggal lahir : Samosir / 20 Maret 1975 Pekerjaan : Wiraswasta / Pemusik

5. Nama : Sunggul Hutagalung Tempat/ tanggal lahir : Balige / 1 Juni 1973 Pekerjaan : Wiraswasta / Pemusik

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Gambar: para pemusik sedang bermain

Gambar: penulis dengan informan