ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2012 Oleh RASIMIN
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki ketrampilan meningkatkan kesehatan pribadi melalui penyuluhan kesehatan pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu.
Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran Kecamatan Pagelaran kabupaten pringsewu yang berjumlah 20 siswa, dengan perincian 11 laki-laki dan 9 perempuan. Sedangkan tekhnik pengumpulan data dilakukan melalui observasi dengan menggunakan instrument penilaian tes ketrampilan kesehatan pribadi baik tentang kesehatan mata, maupun cara menggosok gigi dengan baik sesuai dengan ilmu kesehatan.
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU
TAHUN 2012
Oleh :
RASIMIN
1013118034
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA PENDIDIKAN
pada
Program Stdui Penjaskes Strata 1 Dalam Jabatan Jurusan Ilmu Pendidikan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA
KELAS V SDN 4 PAGELARAN TAHUN
2011
(Proposal Penelitian)
Oleh :Rasimin
1013118034
PENDIDIKAN JASMANI DAN KESEHATAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
DAFTAR ISI
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan ... 13
F. Pembinaan Kesehatan pribadi ... 13
III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 16
B. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ... 17
C. Teknik Pengumpulan data ... 18
D. Proses Penyuluhan Kesehatan ... 18
E. Validnya Penelitian Tindakan Kelas ... 20
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah swt. yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahNya, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat
serta salam semoga selalu tercurah kepada baginda Nabi Muhammad saw.
Skripsi ini dengan judul “UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI
MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012” adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan ( S 1 ) di Universitas Lampung.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. Selaku Dekan FKIP Universitas Lampung.
2. Bapak Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd selaku ketua Jurusan Ilmu Pendidikan.
3. Bapak Drs. Wiyono, M. Pd. Selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.
4. Bpk Drs. Rahmat Hermawan M. Kes. Selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan
kepada penulis.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Penjaskes FKIP UNILA yang telah memberikan ilmu Pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani
Studi.
7. Segenap Staf dan Karyawan FKIP UNILA yang telah memberikan kelancaran dalam urusan administrasi.
8. Kepala Sekolah SD Negeri 4 Pagelaran Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Penelitian.
9. Siswa-siswi kelas V SD Negeri 4 Pagelaran Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, terimakasih atas waktu dan kerjasamanya.
10.Teman-teman seperjuangan di Program S 1 dalam jabatan, terutama kelas A, ayo sukseskan program S 1 secepatnya dan tetap semangat.
11.Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian tugas akhir ini.
Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin…
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bandar Lampung, ………2012
MOTTO
Usaha merasa gagal sebelum menjalaninya, karena tak
selamanya kita gagal. Tersenyumlah , hidup ini akan terasa
indah jika kita mensyukurinya. Yakinlah esok akan menjadi
lebih baik dari yang terbaik.
PENGESAHAN
1. Tim Penguji
Penguji :………. ……….
Penguji :
Bukan Pembimbing : ………
……….
2. Dekan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan,
Dr. H. Bujang Rahman, M. Si. NIP. 196003151985031003
PERNYATAAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : R A S I M I N NPM : 1013118034
TTL : Bumiratu, 04 Februari 1967 Alamat : Pekon Bumiratu RT/RW : 01/04
Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu Propinsi Lampung.
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “UPAYA MENINGKATAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012” adalah benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal……….2012. skripsi ini bukan hasil meniplak, dan atau hasil karya orang lain.
Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya , atas perhatiannya, saya ucapkan terimakasih.
Bandar Lampung, …………..2012
PERSEMBAHAN
Karya ini kupersembahkan untuk :
1. Allah swt. karena berkat kuasa dan karuniaNya saya mampu
menyusun skripsi ini hingga selesai.
2. Bapak Dosen Pembimbing dan pembahas yang telah member
pengarahan yang kami butuhkan sehingga saya bisa tahu hal-hal yang belum tahu.
3. Bapak Kepala Sekolah yang telah mengizinkan dan
bertanggungjawab atas pelaksanaan penelitian Saya.
4. Istri dan anak-anakku tersayang karena telah mendukung dan
menjadi motivatorku.
5. Sahabatku, semoga silaturrahmi yang sudah baik ini akan tetap
terjalin selamanya.
6. Almamaterku FKIP UNILA, tempat yang mendewasakanku.
Judul Skripsi : UPAYA MENINGKATKAN KESEHATAN PRIBADI MELALUI PENYULUHAN KESEHATAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 PAGELARAN KECAMATAN
PAGELARAN KABUPATEN PRINGSEWU TAHUN 2012
Nama Mahasiswa : R A S I M I N
NPM : 1013118034
Program Studi : Penjaskes
Jurusan : Ilmu Pendidikan
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
MENYETUJUI
Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan, Dosen Pembimbing,
Drs. Baharuddin Risyak, M. Pd. ……….
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bumiratu kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu pada tanggal ……….. tahun 1967……
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan kesehatan merupakan bagian dari keseluruhan upaya kesehatan (promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif) yang menitikberatkan pada upaya untuk meningkatkan
perilaku hidup sehat. Adalah upaya agar masyarakat berperilaku atau mengadopsikan
perilaku kesehatan dengan cara persuasi, bujukan, himbauan, ajakan, memberi informasi,
memberi kesadaran dan sebagainya. Upaya agara perilaku individu, kelompok dan
masyarakat mempunyai pengaruh positif terhadap pemeliharaan dan peningkatan
kesehatan. Secara konsep: penkes merupakan upaya mempengaruhi/mengajak orang lain
(individu, keompok, masyarakat) agar berperilaku hidup sehat. Secara operasional:
penkes adalah semua kegiatan untuk memberikan/ meningkatkan pengetahuan, sikap dan
praktek masyarakat dalam memelihara dan meingkatkan kesehatannya.
Setelah munculnya SK Mendikbud RI No. 0413/U/1987 yang menyatakan bahwa
pendidikan olahraga dan kesehatan (orkes) pada kurikulum yang telah disempurnakan,
berubah namanya menjadi Pendidikan Jasmani yang berlaku mulai dari tingkat sekolah
dasar (SD) sampai dengan sekolah menengah pertama (SMP). Kemudian menyusul
lahirnya Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) No. 2 tahun 1989
menjadi “Pendidikan Jasmani dan Kesehatan”, yaitu sebagai salah satu bahan kajian dan
pelajaran yang wajib termuat dalam isi kurikulum setiap jenis, jalur dan jenjang
2
Dalam kurikulum 1994, mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan salah satu mata
pelajaran inti bagi Sekolah Dasar (SD)., bahwa tujuan pendidikan jasmani dan kesehatan
di sekolah dasar ialah membantu siswa untuk perbaikan derajat kesehatan dan kebugaran
jasmani melalaui pengertian, pengembangan positif dan ketrampilan gerak dasar serta
berbagai aktivitas Jasmani, agar dapat ;
a. Memacu pertumbuhan
b. Mengembangkan kesehatan dan kesegaran jasmani, ketrampilan gerak dan cabang
olahraga.
c. Mengerti akan pentingnya kesehatan, kebugaran jasmani dan olahraga terhadap
perkembangan jasmani dan mental.
d. Mengerti peraturan dan dapat mewasiti pertandingan.
e. Mengerti dan dapat menerapkan prinsip-prinsip pengutamaan pencegahan penyakit
dalam kaitannya dengan kesehatan dan keselamatan.
f. Menumbuhkan sikap positif dan mampu mengisi waktu luang dengan bermain.
Oleh karena itu, pendidikan jasmani dan kesehatan di sekolah dasar ditekankan pada ;
a. Memenuhi hasrat untuk bergerak
b. Merangsang pertumbuhan dan perkebangan jasmani, serta perkembangan gerak
c. Memelihara dan meningkatkan kesehatan serta kebugaran jasmani
d. Menyembuhkan suatu penyakit dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap suatu
penyakit
e. Mengurangi kejenuhan
f. Menanamkan disiplin, kerjasama, sportivitas, dan mengikuti peraturan dan ketentuan
yang berlaku
g. Meningkatkan daya tangkal terhadap pengaruh buruk dari luar
3
Dalam kaitan pendidikan kesehatan terdapat suatu usaha kesehatan di sekolah-sekolah
baik tingkat sekolah dasar hingga menengah atas melalui penyuluhan-penyuluhan
kesehatan ke sekolah yang bertujuan meningkatkan kesadaran hidup sehat pada murud di
sekolah, maka dengan keberadaan penyuluhan kesehatan yang ada di sekolah-sekolah
diharapkan mampu menerapkan pokok-pokok pendidikan kesehatan yang diarahkan pada
pembinaan pola dan kesadaran hidup sehat siswa di sekolah guna meningkatkan
kesehatan siswa.
Penyuluhan kesehatan banyak memberikan manfaat dalam meningkatkan kesadaran serta
memelihara kesehatan yang ada di sekolah baik warga sekolah hingga mewujudkan
lingkungan sekitar sekolah yang sehat guna menunjang proses pembelajaran. Oleh karena
itu keberadaan penyuluhan kesehatan di sekolah-sekolah memiliki peranan penting dalam
meningkatkan kesehatan pribadi sesuai dengan pendidikan kesehatan sebagai sasaran
pendidikan yang mengintegrasikan pengetahuan, sikap, nilai dan perbuatan nyata
berkenaan dengan kesehatan pribadi sebagai diri pribadi dan warga masyarakat. Jadi,
pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama sekolah dasar sebaiknya
diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung sebanyak mungkin (Rusli, 1995).
Berdasarkan pendapat tersebut, dengan penyuluhan kesehatan mampu mewujudkan serta
meningkatkan kesehatan pribadi dan warga sekolah.
Di SDN 4 Pagelaran, belum memiliki kesehatan pribadi yang baik sesuai dengan
pendidikan kesehatan. oleh karena itu di sini penulis melalui Penyuluhan Kesehatan di
Sekolah diharapakan dapat meningkatkan kesadaran hidup sehat di sekolah dasar
4
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut dapat didentifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah sebagai berikut :
1. Pada umumnya siswa masih rendah tentang pentingnya kesehatan pribadi, hal ini
ditunjukan dengan prilaku sehari-hari .
2. Siswa kurang memiliki kesadaran hidup sehat dengan ditunjukan dengan lingkungan
yang kotor dan kurang bersih.
3. Siswa kurang memiliki pengetahuan yang cukup tentang hidup sehat.
C. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan fokus masalah penelitian sebagai
berikut :”Apakah melalui Penyuluhan Kesehatan dapat memberikan kontribusi terhadap
peningkatan kesehatan pribadi pada siswa sekolah dasar SDN 4 Pagelaran?”.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Meningkatkan kesehatan pribadi para siswa di SDN 1 Tulung Agung.
2. Untuk memberikan kontribusi positif terhadap kesehatan siswa.
3. Untuk memperbaiki dan meningkatkan kesadaran hidup sehat melalui penyuluhan
5
E. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai wawasan dan masukan bagi :
1. Bagi siswa
Sebagai perbandingan untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui Penyuluh
Tenaga Kesehatan..
2. Bagi guru penjas
Sebagai sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kesehatan pribadi melalui
Penyuluh Kesehatan secara benar di sekolah juga untuk memperbaiki metode
pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan khususnya SDN 4 Pagelaran.
3. Bagi Program Studi
Sebagai kontribusi terhadap Pendidikan Kesehatan melalui Penyuluh Kesehatan
dengan meningkatkan kesadaran hidup sehat.
4. Bagi FKIP
Sebagai model pembelajaran yang berguna untuk mata kuliah terutama bekal
persiapan PPL di sekolah
F. Hipotesis
Hipotesis merupakan petunjuk arah proses penelitian untuk menjelaskan permasalahan
yang harus dicari pemecahannya. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah :
“Jika proses pembelajaran pendidikan kesehatan mealalui Penyuluh Kesehatan diberikan
kepada siswa, maka dapat meningkatkan kesadaran serta kesehatan pribadi pada siswa
6
II. KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan dan Penyuluhan Kesehatan
1. Pendidikan Kesehatan
merupakan bagian integral dari proses pendidikan secara keseluruhan. Oleh karena itu
bidang pengajaran pendidikan kesehatan memiliki peranan yang sangat penting dan
strategis sekali dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas,
terutama dalam segi fisik dan mental.
Pengertian pendidikan kesehatan dalam pedoman khusus yang diterbitkan oleh
Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994 dalam Rahmat, mengemukakan definisi
Pendidikan kesehatan sebagai berikut :
Pendidikan kesehatan adalah usaha yang diberikan berupa bimbingan atau tuntunan kepada seseorang atau anak didik tentang kesehatan yang meliputi seluruh aspek pribadi (fisik, mental, sosial) agar dapat tumbuh dan berkembang secara harmonisi”.
Pendidikan kesehatan pada dasarnya berkaitan dengan pendidikan jasmani, sehingga
menjadi pendidikan jasmani dan kesehatan yang juga merupakan bagian integral dari
pendidikan keseluruhan. , pendidikan kesehatan di lingkungan sekolah terutama
sekolah dasar sebaiknya diselenggarakan melaui pengalaman nyata dan langsung
sebanyak mungkin (Rusli, 1995).
2. Penyuluhan Kesehatan
Penyuluhan kesehatan adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang
melalui tehnik praktek belajar atau instruksi dengan tujuan mengubah atau
mempengaruhi perilaku manusia secara individu, kelompok maupun masyarakat untuk
7
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan yang
berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana individu,
keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin hidup sehat, tahu
bagaimana caranya dan melakukan apa yang bisa dilakukan, secara perseorangan
maupun secara kelompok dengan meminta pertolongan (Effendy, 2003).
B. Sasaran dan Materi /Pesan.
1. Sasaran penyuluhan.
Sasaran penyuluhan kesehatan mencakup individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat. Dalam penyuluhan kesehatan ini penulis menekanakan dan mentargetkan
kepada siswa di kelas V SDN 4 Pagelaran.
2. Materi atau pesan.
Materi /pesan yang disampaikan kepada sasaran hendaknya disesuaikan dengan
kebutuhan kesehatan dari siswa, sehingga materi yang disampaikan dapat dirasakan
langsung manfaatnya. Materi yang disampaikan sebaiknya menggunakan bahasa
yang mudah dimengerti, tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran, dalam
penyampaian materi sebaiknya menggunakan metode dan media untuk mempermudah
pemahaman dan untuk menarik perhatian sasaran (Effendy, 2003).
C. Metode
Menurut Notoatmodjo (2007), metode penyuluhan merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi tercapainya suatu hasil penyuluhan secara optimal. Metode yang
dikemukakan antara lain :
8
Dalam penyuluhan kesehatan metode ini digunakan untuk membina perilaku baru atau
seseorang yang telah mulai tertarik pada suatu perubahan perilaku atau inovasi. Dasar
digunakan pendekatan individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau
alasanyang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru tersebut.
Bentuk dari pendekatan ini antara lain :
a. Bimbingan dan penyuluhan
Dengan cara ini kontak antara klien dengan petugas lebih intensif. Setiap masalah yang
dihadapi oleh klien dapat dikoreksi dan dibantu penyelesaiannya. Akhirnya klien akan
dengan sukarela, berdasarkan kesadaran dan penuh pengertian akan menerima perilaku
tersebut.
b. Wawancara
Cara ini sebenarnya merupakan bagian dari bimbingan dan penyuluhan. Wawancara
antara petugas kesehatan dengan klien untuk menggali informasi mengapa ia tidak
atau belum menerima perubahan, ia tertarik atau belum menerima perubahan, untuk
mempengaruhi apakah perilaku yang sudah atau akan diadopsi itu mempunyai dasar
pengertian dan kesadaran yang kuat, apabila belum maka perlu penyuluhan yang lebih
mendalam lagi.
D. Alat Bantu dan Media Penyuluhan
1. Alat Bantu Penyuluhan (Peraga)
Alat bantu penyuluhan adalah alat-alat yang digunakan oleh penyuluh dalam
9
untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses penyuluhan (Notoatmodjo,
2007). Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada
setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak
indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin
jelas pula pengertian/pengetahuan yang diperoleh. Dengan kata lain, alat peraga ini
dimaksudkan untuk mengerahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek
sehingga mempermudah persepsi. Secara terperinci, fungsi alat peraga adalah untuk
menimbulkan minat sasaran, mencapai sasaran yang lebih banyak, membantu
mengatasi hambatan bahasa, merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan
kesehatan, membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan tepat, merangsang
sasaran untuk meneruskan pesan yang diterima kepada orang lain, mempermudah
memperoleh informasi oleh sasaran, mendorong keinginan orang untuk mengetahui,
kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik,
dan membantu menegakkan pengertian yang diperoleh.
Pada garis besarnya ada 3 macam alat bantu penyuluhan yaitu :
a. Alat bantu lihat
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasikan indera mata pada waktu
ternyadinya penyuluhan. Alat ini ada 2 bentuk yaitu alat yang diproyeksikan
misalnya slide, film dan alat yang tidak diproyeksikan misalnya dua dimensi, tiga
dimensi, gambar peta, bagan, bola dunia, boneka dan lain-lain.
b. Alat bantu dengar
Alat ini berguna dalam membantu menstimulasi indera pendengar, pada waktu
proses penyampaian bahan penyuluhan misalnya piringan hitam, radio, pita suara
10
c. Alat bantu lihat-dengar
Alat ini berguna dalam menstimulasi indera penglihatan dan pendengaran pada
waktu proses penyuluhan, misalnya televisi, video cassette dan lain-lain. Sebelum
membuat alat-alat peraga kita harus merencanakan dan memilih alat peraga yang
paling tepat untuk digunakan dalam penyuluhan. Untuk itu perlu diperhatikan
hal-hal sebagai berikut :
1. Tujuan yang hendak dicapai
a. Tujuan pendidikan adalah untuk mengubah pengetahuan/pengertian, pendapat
dan konsep-konsep, mengubah sikap dan persepsi, menanamkan tingkah
laku/kebiasaan yang baru.
b. Tujuan penggunaan alat peraga adalah sebagai alat bantu dalam latihan/
penataran/ penyuluhan, untuk menimbulkan perhatian terhadaq sesuatu masalah,
mengingatkan sesuatu pesan/informasi dan menjelqskan fakta-fakta, prosedur
dan tindakin.
2. Persiapan penggunaan alat peraga
Semua alat peraga yang dibuat0berguna sebagai alat rantu belajar dan tetap harus
diingat bahwa alat ini dapat berfungsi mengajar dengan sendirinya. Kita harus
mengemfangkan keterampilan dalam memilih, mengadakan alat peraga secara
tepat sehingga mempunyai hasil yang maksimal.
2. Media Penyuluhan
Media penyuluhan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan
11
meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke
arah positif terhadap kesehatan. Penyuluhan kesehatan tak dapat lepas dari media
karena melalui media, pesan yang disampaikan dapat lebih menarik dan dipahami,
sehingga sasaran dapat mempelajari pesan tersebut sehingga sampai memutuskan
untuk mengadopsinya ke perilaku yang positif. Tujuan atau alasan mengapa media
sangat diperlukan di dalam pelaksanaan penyuluhan kesehatan antara lain adalah :
a. Media dapat mempermudah penyampaian informasi.
b. Media dapat menghindari kesalahan persepsi.
c. Media dapat memperjelas informasi.
d. Media dapat mempermudah pengertian.
e. Media dapat mengurangi komunikasi verbalistik.
f. Media dapat menampilkan objek yang tidak dapat ditangkap dengan mata.
g. Media dapat memperlancar komunikasi.
Berdasarkan fungsinya sebagai penyaluran pesan kesehatan, media ini dibagi
menjadi 3 yakni :
a. Media cetak
Media ini mengutamakan pesan-pesan visual, biasanya terdiri dari gambaran sejumlah
kata, gambar atau foto dalam tata warna. Yang termasuk dalam media ini adalah
booklet, leaflet, flyer (selebaran), flip chart (lembar balik), rubric atau tulisan pada
surat kabar atau majalah, poster, foto yang mengungkapkan informasi kesehatan. Ada
beberapa kelebihan media cetak antara lain tahan lama, mencakup banyak orang, biaya
rendah, dapat dibawa kemana-mana, tidak perlu listrik, mempermudah pemahaman
dan dapat meningkatkan gairah belajar. Media cetak memiliki kelemahan yaitu tidak
12
b. Media elektronik
Media ini merupakan media yang bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dan
penyampaiannya melalui alat bantu elektronika. Yang termasuk dalam media ini
adalah televisi, radio, video film, cassette, CD, VCD. Seperti halnya media cetak,
media elektronik ini memiliki kelebihan antara lain lebih mudah dipahami, lebih
menarik, sudah dikenal masyarakat, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca
indera, penyajiannya dapat dikendalikan dan diulang-ulang serta jangkauannya lebih
besar. Kelemahan dari media ini adalah biayanya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu
listrik dan alat canggih untuk produksinya, perlu persiapan matang, peralatan selalu
berkembang dan berubah, perlu keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk
mengoperasikannya.
c. Media luar ruang
Media menyampaikan pesannya di luar ruang, bisa melalui media cetak maupun
elektronik misalnya papan reklame, spanduk, pameran, banner dan televisi layar lebar.
Kelebihan dari media ini adalah lebih mudah dipahami, lebih menarik, sebagai
informasi umum dan hiburan, bertatap muka, mengikut sertakan seluruh panca indera,
penyajian dapat dikendalikan dan jangkauannya relatif besar. Kelemahan dari media
ini adalah biaya lebih tinggi, sedikit rumit, perlu alat canggih untuk produksinya,
persiapan matang, peralatan selalu berkembang dan berubah, memerlukan
keterampilan penyimpanan dan keterampilan untuk mengoperasikannya. Media
penyuluhan kesehatan yang baik adalah media yang mampu memberikan informasi
atau pesan-pesan kesehatan yang sesuai dengan tingkat penerimaan sasaran, sehingga
sasaran mau dan mampu untuk mengubah perilaku sesuai dengan pesan yang
13
E. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penyuluhan
Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh faktor penyuluh,
sasaran dan proses penyuluhan.
1. Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi yang akan
dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa yang digunakan
kurangdapat dimengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil dan kurang dapat
didengarserta penyampaian materi penyuluhan terlalu monoton sehingga
membosankan.
2. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga sulit menerima
pesan yang disampaikan, tingkat sosial ekonomi terlalu rendah sehingga tidak begitu
memperhatikan pesan-pesan yang disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan
yang lebih mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam sehingga
sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat tinggal sasaran yang tidak
mungkin terjadi perubahan perilaku.
3. Faktor proses dalam penyuluhan, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai dengan
waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat dengan keramaian sehingga
menggangu proses penyuluhan yang dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan yang
terlalu banyak, alat peraga yang kurang, metoda yang digunakan kurang tepat sehingga
membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang dimengerti oleh sasaran.
F.Pembinaan Kesehatan pribadi
a. Definisi Sehat
Apa arti sehat? Sehat adalah pribadi seseorang seutuhnya meliputi sehat fisik, sehat
14
yang dimaksud kesehatan adalah keadaan yang meliputi kesehatan fisik, mental, dan
sosial dan bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit, cacat dan kelemahan. Jadi,
sehat secara menyeluruh melibatkan faktor fisik, mental dan sosial. Selaras dengan
rumusan tersebut , Undang-undang kesehatan No. 23 Tahun 1992 menyebutkan,
kesehatan adalah sejahtera dari badan, jiwa dan social dan ekonomis.
Pendidikan kesehatan merupakan proses sepanjang hayat. Tujuan itu akan tercapai
melalui interaksi antara lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Ada beberapa
alasan tentang perlunya pendidikan kesehatan di sekolah. Seperti kita ketahui, tujuan
hidup pribadi dan masyarakat adalah untuk mencapai kehidupan yang berbahagia,
lebih sehat dan lebih produktif. Sehubungan dengan itu, maka peserta didik perlu
diajarkan bagaimana hidup bermasyarakat. Kita dihadapan dengan biaya kesehatan
yang mahal. Jadi, pendidikan kesehatan itu mengandung tanggung jawab social dan
ekonomi.
b. Kebiasaan (penerapan) Hidup Sehat
Kebiasaan terbentuk melalui praktik yang berulang-ulang sehingga melekat. Bila suda
terbentuk kebiasaan, maka kebiasaan itu dilakukan tanpa sadar semuanya berlangsung
secara otomatis tanpa pertimbangan. Pendidikan kesehatan di sekolah
menitikberatkan pada upaya untuk memajukan pengetahuan, sikap, nilai, norma, dan
tindakan nyata. Jadi, pembentukan pola kebiasaan hidup sehat akan dapat dicapai
melalui praktik nyata yang dilakukan oleh peserta didik itu sendiri.
c. Kesehatan Pribadi
Pada dasarnya kesehatan pribadi membicarakan dan mempelajari mengenai ;
15
b. Penampilan pribadi
c. Keadaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan Kesehatan panca indera
e. Pemeliharaan kesehatan gigi
f. Penyakit menular dan tidak
g. fungsi alat-alat tubuh
h. pertumbuhan
16
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Dalam memecahkan masalah sangat diperlukan suatu cara atau metode. Karena
metode merupakan faktor penting dalam menentukan keberhasilan dari suatu penelitian
terhadap suatu subjek yang akan diteliti. Dalam hal ini peneliti ingin menggunakan
metode penelitian tindakan (kaji tindak) yang akan dilaksanakan pada siswa kelas V
SDN 4 Pagelaran dengan alasan siswa kelas V SDN 4 Pagelaran memilki kesadaran
kesehatan pribadi yang kurang.
Penelitian tindakan bertujuan untuk mengembangkan ketrampilan-ketrampilan baru atau
cara pendekatan baru dan untuk memecahkan masalah dengan penerapan langsung di
dunia kerja atau dunia aktual lain.
Penelitian ini bercirikan sebagai berikut :
1. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan
perkembangan- perkembangan baru yang lebih baik.
2. Bersifat kolaboratif
3. Tujuan untuk meningkatkan pelaksanaan suatu program pembelajaran yang efektif
dan efesien.
4. Dilakukan melalui putaran-putaran berspiral.
Sedangkan tujuan utama dari PTK adalah untuk perbaikan dan peningkatan praktik
pembelajaran secara berkesinambungan, juga untuk pengembangan kemampuan
ketrampilan guru untuk menghadapi permasalahan aktual pembelajaran dikelasnya dan
atau di sekolahnya sendiri. Dalam penelitian ini penulis merencanakan penelitian sampai
17
Menurut John Elliot bahwa yang dimaksud dengan penelitian tindakan kelas (PTK)
adalah kajian tentang situasi soasial dengan maksud untuk meningkatkan kualitas
tindakan di dalamnya (Elliot, 1982). Seluruh prosesnya telaah, diagnosis, perencanaan,
pelaksanaan, pemantauan dan pengaruh menciptakan hubungan yang diperlukan antara
evaluasi diri dari perkembangan professional. Dalam penelitian ini penulis
merencanakan penelitian sampai tiga siklus dan disetiap siklus memiliki tindakan yang
berbeda.
Dalam pelaksanaanya setiap proses penelitian merupakan tindak lanjut dari siklus
sebelumnya. Penelitian tindakan ini dilakukan melalui putaran yang setiap siklusnya
terdiri dari rencana, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Subyek Penelitian
Populasi adalah subjek penelitian yang berfungsi sebagi sumber data atau subjek dimana
itu diperbaiki (Darsono Sujoso ;179). Yang dimaksud subyek penelitian ini adalah
siswa kelas V SDN 4 Pagelaran, dengan pertimbangan bahwa siswa di SD tersebut
memiliki kesadaran kesehatan pribadi yang kurang..
B. Tempat dan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di siswa kelas V SDN 4 Pagelaran. pada siswa kelas V.
b. Pelaksanaan Penelitian
18
C. Teknik Pengumpulan data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara, yang
meliputi beberapa aspek dan berpedoman pada kesehatan pribadi dari Rusli Lutan dalam
Rahmat Hermawan (1998), yaitu meliputi:
a. Makan dan minum yang kuantitas & kualitasnya seimbang (termasuk sarapan)
b. Aktivitas jasmani/fisik
c. Cukup santapan rohani
d. Istirahat yang cukup
e. Lingkungan bekerja/belajar yang cukup bersih dan nyaman
f. Berobat ketika ssakit
g. Periksa dokter secara periodik
h. Keseimbangan antara waktu belajar, bekerja dan kegiatan lain
i. Ada waktu luang/rekreasi
D. Proses Penyuluhan Kesehatan
Siklus I
Rencana :
1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dan instrumen yang
diperlukan untuk mengobservasi tindakan.
2. Menyiapkan siswa untuk mengikuti proses penyuluhan kesehatan.
Tindakan :
1. Memberikan penjelasan tentang pentingnya hidup sehat kepada siswa pada siklus
pertama.
2. Menceritakan keuntungan dan kerugian bagi orang yang tidak memiliki
19
Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan
dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi
yang dapat di replay ulang untuk menjaga objektifitas penilaian.
Refleksi :
1. Hasil observasi disimpulkan dan dianalisis, bahwa pelaksanaan tindakan siklus
pertama dengan penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh terhadap proses
peningkatan kesehatan pribadi, namun masih terdapat kekurangan.
2. Merencanakan tindakan untuk siklus kedua, yang mana penulis berencana
memberikan penyuluhan kesehatan.
Siklus II
Rencana :
1. Menyiapkan materi atau bahan penyuluhan kesehatan dan instrument yang
diperlukan untuk mengobservasi tindakan.
2. Menyiapkan alat atau media berupa poster tentang berbagai penampilan yang
berkaitan upaya meningkatkan kesehatan pribadi
Tindakan :
1. Menunjukan gambar tentang berbagai kondisi hidup sehat
2. Menunjukan gambar tentang berbagai penyakit yang ditimbulkan karena tidak
memperhatikan kesehatan pribadi
Observasi :
Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi, diberikan waktu pengulangan dan
dinilai/dievaluasi dari hasil pada siklus pertama dibantu oleh alat perekam evaluasi
20
Refleksi
1. Hasil observasi disimpulkan, bahwa pelaksanaan tindakan siklus kedua dengan
proses penyuluhan kesehatan sangat berpengaruh, namun masih terdapat
kekurangan.
2. Merencanakan tindakan untuk siklus ketiga, bila hasil observasi terdapat skor
atau indikator yang rendah
E. Validnya Penelitian Tindakan Kelas
Menurut Freire and Cuningham dalam Muhadjir (1997), mengatakan bahwa validnya
penelitian tindakan kelas bila tindakan itu memang aplikatif dan dapat berfungsi untuk
memecahkan masalah yang dihadapi. Sehingga criteria validitas penelitian tindakan kelas
terletak pada aplikatifnya atau berfungsinyatindakan untuk mengupayakan perbaikan atas
masalah yang dihadapi.
Didasarkan pendapat di atas maka penelitian dalam setiap siklus telah memberikan
dampak terhadap dalam upaya peningkatan kesehatan pribadi melalui penyuluhan
25
V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan.
Berdasarkan hasil dan pembahasan pada Bab IV, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut :
1. Melalui penyuluhan kesehatan pribadi dapat meningkatkan kualitas kesehatan
pribadi pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan Pagelaran kabupaten
Pringsewu.
2. Dengan meningkatnya kualitas kesehatan pribadi tersebut maka pembelajaran
tentang kesehatan pribadi pada siswa kelas V SD Negeri 4 Pagelaran kecamatan
Pagelaran kabupaten Pringsewu telah dianggap berhasil.
B. Saran.
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka perlu diajukan beberapa
saran sebagai berikut :
1. Agar hasil penelitian ini lebih komprehensip terutama dalam upaya meningkatkan
atau perbaikan kesehatan pribadi melalui model penyuluhan bagi Sekolah Dasar,
sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda dan
obyek diteliti dari aspek yang berbeda pula.
26
DAFTAR PUSTAKA
.
Kurikulum Pendidikan Dasar GBPP Sekolah Dasar, 1993, Mata pelajaran Pendidikan
Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.
Kurikulum Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Prajabatan, 1995, Dirjendikti-Depdikbud, Jakarta.
Lutan, Rusli, 1995, Hakikat dan Karakteristik Penjaskes, Makalah yang disajikan dalam
Program Pelatihan Dosen Bidang Studi Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm
Remy Muchtar, 1995, Model Pembelajaran Pendidikan Jasmani dan Kesehatan di Sekolah
Dasar. Makalah yang disajikan dalam Program Pelatihan Dosen Bidang Studi
Program D-II PGSD BP3GSD Dirjendikti di Cisarua tanggal 26 Nopember-26 Desember 1995. 25 hlm.
Rahmat Hermawan, 1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Bahan Kuliah, Untuk Mahasiswa Program D-II PGSD, FKIP Universitas Lampung, Bandar Lampung.
Syarfudin, A dan Munaji, 1991/1992, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud, Jakarta.
Toho Cholik, M. dan Rusli, L. 1996.1997, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, Depdikbud Dirjendikti BP3GSD, Jakarta
Arikunto, Suharsimi dkk, 2006, Penelitian Tindakan Kelas, Bumi Aksara, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, (1991), Prosedur Penelitian. Edisi Revisi.
PT. Rineka Sipta Jakarta.
Arikunto, Suharsimi, (1992), Prosedur Penelitian Suatu Pendidikan Praktik.
Bina Aksara, Jakarta.
Ellioat, John, 1982, “Developing Hypothesis about Classroom From Teachers Practical
Constructs : an Account of the Work af the Ford TeachingProject”. The Action
Research Reader Geelong Victoria : Deakin University.
Kartono, Kartini, 1980, Metodologi Penelitian Sosial, Alumni Bandung.
Muhadjir, Noeng, 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Kaji Tindak, BPGSD,
Yogyakarta.
Konsep Pengajaran Pendidikan Kesehatan
27
Surachmad, Winarno, 1990, Pengantar Penelitian Ilmaih Dasar dan Metode Teknik, PT.
Tarsito, Bandung.
Unverstas Lampung, 1985, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah, Unila Press, Bandar
Lampung.
www.blogspot.com www.wikipedia.com