• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

SKRIPSI

PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA DAN

RETURN SPREAD TERHADAP LIKUIDITAS PERUSAHAAN

OTOMOTIF DAN KOMPONENNYA YANG TERDAFTAR DI

BEI

OLEH:

NAMA

:

MELVATANTI D PARDOSI

NIM

: 050503116

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

GUNA MEMENUHI SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA EKONOMI

(2)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul:

“Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread terhadap Likuiditas

pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya yang terdaftar di BEI “.

Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul tersebut belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa dalam konteks penulisan skripsi level program S1 Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Semua sumber data dan informasi yang diperoleh, telah dinyatakan jelas, benar apa adanya. Dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 15 November 2009 Yang membuat pernyataan

(3)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan hormat yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan kuasa-Nya saya bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

Skripsi ini berjudu l Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif dan Komponennya

yang terdaftar di BEI, disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ekonomi Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

Selama proses penyusunan skripsi ini, saya banyak memperoleh bimbingan, dukungan, nasehat, dan bantuan lain baik secara moril maupun materil dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak. dan Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, Ak. selaku Ketua Departemen Akuntansi dan Sekretaris Departemen Akuntansi Universitas Sumatera Utara.

(4)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

4. Bapak Drs. Sucipto, MM, Ak. selaku Dosen Penguji I dan Bapak Drs. Hotmal Jafar, MM, Ak. selaku Dosen Penguji II, atas segala saran dan masukan yang telah diberikan.

5. Bapak Drs. Chairul Nazwar, Ak. selaku Dosen Wali yang telah membantu saya dalam konsultasi akademik selama perkuliahan.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang telah mendidik saya selama perkuliahan dan para pegawai Departemen Akuntansi yang telah banyak membantu saya.

7. Kedua orang tua saya yang tercinta, G. Pardosi dan I. H. Sinaga. Terimakasih buat cinta, kasih sayang, nasehat, dukungan dan semangatnya selama ini.

Saya berharap skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak. Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu memberkati kita dalam kasih dan damai-Nya.

Medan, 15 November 2009 Penulis

(5)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap likuiditas pada perusahaan otomotif dan komponennya yang tedaftar di BEI dari tahun 2005-2007. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah perputaran modal kerja dan return spread sebagai variabel independen dan Likuiditas sebagai variabel dependen.

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI. Penelitian dilakukan pada 17 perusahaan yang memenuhi kriteria pengambilan sampel dari 19 perusahaan otomotif dan komponenya yang terdaftar di BEI. Data penelitian adalah data sekunder berupa laporan keuangan 17 perusahaan yang diterbitkan di BEI.

Penelitian menganalisis hubungan antara perputaran modal kerja dan

return spread dengan Likuiditas. Metode statistik yang digunakan adalah regresi

linear sederhana dengan melakukan uji asumsi klasik terlebih dahulu.

Hasil penelitian menunjukkan perputaran modal kerja dan return spread mempunyai pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap Likuiditas pada perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI.

(6)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

ABSTRACT

The objective of this research is to know the influence working capital turnover and return spread to the likuidity of the automotive companies that listed in BEI since 2005 up to 2007. Variable that used in this research are working capital turnover and return spread as independent variable and Likuidity as dependent variable.

This research is in automotive company that listed in BEI. This research is done on 17 companies that proper over the criterias of sampling taking from 19 automotive company that listed in BEI. The data of this research is secunder data like financial statement from the 17rd automotive company listed in BEI.

This research has analized the influence working capital turnover and

return spread to likuidity. The research used the linear regression with assumption

test first.

The result of this research shows that working capital turnover and return

spread to likuidity positifely and not significant influence to likuidity of the

automotive companies listed in BEI.

(7)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT...v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Perumusan Masalah ... 5

C. Batasan Penelitian ... 5

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teoritis ... 7

1. Modal Kerja ... 7

a. Pengertian Modal Kerja ... 7

b. Jenis-jenis Modal Kerja ... 7

(8)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

d. Fungsi Modal Kerja ... 9

e. Perputaran Modal Kerja ... 10

2. Return Spread ... 10

3. Likuiditas ... ...12

a. Pengertian Likuiditas ... 12

b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Likuiditas ... 12

c. Cara meningkatkan Tingkat Likuiditas... 13

d. Rasio Likuiditas ... 14

4. Pengaruh Perputaran Modal Kerja, dan Return Spread ... 15

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 16

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 21

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 21

C. Jenis Data dan Sumber Data ... 23

D. Teknik Pengumpulan Data ... 23

E. Identifikasi Variabel Penelitian ... 24

F. Definisi Operasional ... 24

G. Metode Analisis Data ... 26

H. Jadwal Penelitian ... 30

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 31

(9)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

2. Uji Asumsi Klasik ... 32

3. Analisis Regresi ... 40

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 46

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 47

B. Keterbatasan Penelitian ... 48

C. Saran ... 48

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(10)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 19

Gambar 4.1 Histogram ... 34

Gambar 4.2 Grafik Normal P-Plot ... 35

(11)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

Tabel 2.1 Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu...16

Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria...22

Tabel 3.2 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson...27

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian...30

Tabel 4.1 Descriptive Statistics...32

Tabel 4.2 One-Sample Kolmogorov-SmirnovTes...33

Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas………...36

Tabel 4.4 Hasil Uji Autokorelasi...39

Tabel 4.5 Analisis Hasil Regresi...40

Tabel 4.6 Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi...42

Tabel 4.7 Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi...43

Tabel 4.8 Hasil Uji t...44

(12)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul

Lampiran 1 Populasi, Kriteria Perusahaan dan Sampel Lampiran 2 Data Penelitian

(13)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Likuiditas merupakan kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban-kewajiban keuangan jangka pendek atau yang harus segera dibayar. Masalah likuiditas merupakan salah satu masalah penting dalam suatu perusahaan yang relatif sulit dipecahkan. Dipandang dari sisi kreditur, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi merupakan perusahaan yang baik; karena dana jangka pendek kreditur yang dipinjam perusahaan dapat dijamin oleh aktiva lancar yang jumlah relatif lebih banyak. Tetapi jika dipandang dari sisi manajemen, perusahaan yang memiliki likuiditas yang tinggi menunjukkan kinerja manajemen yang kurang baik karena likuiditas yang tinggi menunjukkan adanya saldo kas yang menganggur, persediaan yang relatif berlebihan, atau karena kebijakan kredit perusahaan yang tidak baik sehingga mengakibatkan tingginya piutang usaha.

(14)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

dalam aktiva lancar yang berlebihan. Salah satu bentuk pengelolaan aktiva lancar dan hutang lancar (modal kerja) adalah kebijakan mengenai modal kerja. Modal kerja adalah dana yang digunakan untuk kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari. Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja yang telah ditetapkan merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan.

Penetapan besarnya modal kerja yang dibutuhkan perusahaan berbeda-beda, salah satunya tergantung pada jenis perusahaan dan besar kecilnya perusahaan itu sendiri. Kegiatan penyediaan modal tersebut bersifat dinamis sehingga harus disesuaikan dengan perkembangan perusahaan. Besarnya modal kerja merupakan salah satu alat ukur yang dapat dipergunakan untuk menyelesaikan masalah likuiditas perusahaan.

Return Spread merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan

(15)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

meningkatkan likuiditasnya agar dana yang berada di kas tinggi, sehingga dana itu dapat digunakan untuk mendanai investasi pada saat diperlukan.

Pengaruh modal kerja terhadap likuiditas telah beberapa kali diteliti, dan hasil dari penelitian tersebut ada yang menyebutkan bahwa modal kerja tidak berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas, ada juga penelitian yang menyebutkan bahwa modal kerja berpengaruh terhadap likuiditas. Berdasarkan hal ini, penulis tertarik untuk meneliti kembali pengaruh modal kerja terhadap likuiditas dengan menambahkan Return Spread sebagai variabel yang diteliti agar penelitian ini dapat menambah pengetahuan mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat likuiditas perusahaan.

(16)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Peluang bisnis pada sektor industri otomotif di pasar Asia Tenggara dimanfaatkan sebaik mungkin oleh PT. Astra Daihatsu. Hal ini terbukti pada tanggal 5 Februari 2008, Menperin melepas ekspor perdana kendaraan niaga Daihatsu “Grand Max” dalam keadaan utuh (CBU) ke Jepang. Ekspor kendaraan jenis niaga itu akan dilakukan secara berkala setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan pabrik Toyota Motor Company. Keberhasilan PT. Astra Daihatsu Motor menembus pasar Jepang merupakan suatu prestasi luar biasa dan patut diberikan apresiasi karena ekspor dalam keadaan utuh ke Jepang baru pertama kali dilakukan sejak Indonesia mengembangkan industri otomotif. Jepang dikenal sangat ketat dalam hal kualitas produk apapun yang akan dipasarkan ke Jepang. Apabila kendaraan jenis niaga ini dibeli oleh Toyota yang merupakan salah satu raksasa otomotif dunia, sehingga jika produk ini diterima oleh publik Jepang maka peluang kendaraan niaga buatan Indonesia ini akan sangat besar untuk bisa menembus pasar diberbagai negara.

Keberhasilan PT. Astra Daihatsu ini diharapkan diikuti oleh perusahaan yang lain yang bergerak dalam industri otomotif dan komponennya sehingga dapat meningkatkan volume penjualan baik untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun untuk ekspor. Peningkatan volume penjualan ini maka akan mempengaruhi perputaran modal kerja dan

return spread perusahaan. Perputaran modal kerja dan return spread

(17)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Populasi penduduk Indonesia yang sangat besar merupakan pasar yang potensial bagi perusahaan untuk memasarkan produknya. Salah satu pasar yang potensial adalah perusahaan otomotif. Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul “ Pengaruh Perputaran Modal Kerja

dan Return Spread terhadap Likuiditas pada Perusahaan Otomotif dan

Komponennya yang terdaftar di BEI “.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis merumuskan masalah, yaitu “Apakah perputaran modal kerja dan Return Spread berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan, baik secara parsial maupun secara simultan?”

C. Batasan Penelitian

Agar tujuan penelitian dapat tercapai maka peneliti membuat batasan penelitian sebagai berikut:

1. Perusahaan yang menjadi objek penelitian adalah merupakan perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI. 2. Data yang akan digunakan dalam penelitian ini yaitu mengacu pada

(18)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

3. Varibel return spread dihitung dengan mencari selisih antara ROA dan suku bunga SBI.

4. Likuiditas diukur dengan menggunakan rasio lancar.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial.

2. Manfaat penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, untuk menambah pengetahuan peneliti mengenai pengaruh perputaran modal kerja dan return spread terhadap tingkat likuiditas perusahaan.

2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang berkepentingan dalam menentukan kebijakan investasi dan kebijakan perusahaan dalam mengelolah jumlah modal kerja secara tepat di masa yang akan datang.

(19)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Modal Kerja

a. Pengertian Modal Kerja

Menurut Harahap (2001 : 288) modal kerja adalah ”Aktiva lancar dikurang utang lancar. Modal kerja juga bisa dianggap sebagai dana yang tersedia untuk diinvestasikan terhadap aktiva tidak lancar atau untuk membayar utang tidak lancar”.

Menurut Riyanto, modal kerja dapat dibagi menurut konsep sebagai berikut:

a. Konsep kuantitatif, modal kerja adalah jumlah keseluruhan dari aktiva lancar disebut modal kerja bruto (gross working capital).

b. Konsep kualitatif, modal kerja adalah sebagian aktiva lancar yang benar-benar digunakan untuk membiayai operasi perusahaan tampa menggunakan likuiditasnya. Dengan kata lain, modal kerja ini merupakan kelebihan aktiva lancar di atas hutang lancar, oleh karena itu disebut modal kerja netto (net working capital).

(20)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

b. Jenis-Jenis Modal Kerja

Menurut Taylor dalam Sawir (2005 : 132), modal kerja dapat digolongkan menjadi:

a. Modal kerja permanen

Modal kerja permanen (permanent working capital) yaitu modal kerja yang harus tetap ada pada perusahaan untuk dapat menjalankan fungsinya atau dengan kata lain modal kerja secara terus menerus diperlukan untuk kelancaran usaha.

b. Modal kerja variabel

Modal kerja variabel (variabel working capital) yaitu jumlah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan keadaan.

c. Sumber Modal Kerja

Menurut Harahap (2001 : 288) menyatakan bahwa:

Kenaikan dalam modal kerja terjadi apabila aktiva menurun atau dijual atau karena kenaikan dalam utang jangka panjang dan modal sedangkan penurunan dalam modal kerja timbul akibat aktiva tidak lancar naik atau dibeli atas utang jangka panjang naik.

Sumber-sumber modal kerja menurut Munawir (2002 : 120) adalah sebagai berikut:

1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah laba bersih yang nampak dalam laporan laba-rugi ditambah dengan depresiasi dan amortisasi. Jumlah ini menunjukkan jumlah modal kerja yang berasal dari hasil operasi perusahaan. Dengan adanya keuntungan dan laba dari perusahaan, dan apabila laba tersebut tidak diambil oleh pemilik perusahaan, maka laba tersebut akan menambah modal perusahaan yang bersangkutan.

(21)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

berharga berubah menjadi uang kas. Keuntungan yang diperoleh dari penjualan surat berharga ini merupakan suatu sumber untuk bertambahnya modal kerja.

3. Penjualan aktiva tidak lancar. Modal kerja dapat bertambah dari penjualan aktiva tetap, investasi jangka panjang dan aktiva tidak lancar lainnya yang tidak diperlukan lagi oleh perusahaan. Perubahan dan aktiva ini menjadi kas atau piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil penjualan tersebut.

4. Penjualan saham atau obligasi untuk menambah dana atau modal kerja yang dibutuhkan perusahaan dapat pula mengadakan emisi saham baru atau meminta kepada para pemilik perusahan untuk menambah modalnya, disamping itu perusahaan dapat pula mengeluarkan obligasi atau bentuk hutang jangka panjang lainnya guna memenuhi kebutuhan modal kerjanya.

Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut maka Munawir (2002 : 123) menyimpulkan modal kerja akan bertambah apabila:

1. Adanya kenaikan sektor modal baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham / tambahan investasi dari pemilik perusahaan.

2. Adanya pengurangan / penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar karena adanya penjualan aktiva tetap maupun melalui proses depresiasi. 3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam

bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva tetap.

d. Fungsi Modal Kerja

Tunggal (1995) mengemukakan beberapa fungsi modal kerja antara lain sebagai berikut:

(22)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

2. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk membayar semua utang lancarnya tepat pada waktunya dan untuk memenfaatkan potongan tunai; dengan menggunakan potongan tunai maka jumlah yang akan dibayarkan untuk pembelian barang menjadi berkurang.

3. Modal kerja yang cukup memungkinkan perusahaan untuk memelihara “credit standing” perusahaan yaitu penilaian pihak ketiga, misalnya bank dan para kreditor akan kelayakan perusahaan untuk memelihara kredit. Salain itu,memungkinkan perusahaan untuk menghadapi situasi darurat sepetri: pemogokan,banjir.

e. Perputaran Modal Kerja

Menurut Ahmad (2002) dalam bukunya “Dasar-Dasar Manajemen Modal Kerja”, fungsi modal kerja adalah

“Menutup” jarak antara saat dikeluarkan uang tunai (kas) untuk membayar/membeli persediaan bahan baku dan biaya lainnya dengan saat diterimanya hasil penjualan. Jarak yang dimaksud disebut periode perputaran modal kerja (working capital turnover period) atau suatu kegiatan operasi suatu kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Semakin pendek periode tersebut berarti semakin cepat perputarannya (turnover) atau makin tinggi tingkat perputaran.

Perputaran modal kerja dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

WCTO ( Working Capital Turnover) = Total Sales Net working capital

2. Return Spread

Menurut (Kustiadi, 2006) Return spread yaitu:

(23)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

mendanai kegiatan investasinya dari pada menanam dananya di bank. Kegiatan investasi tersebut pada umumnya memerlukan dana yang relatif besar, dan perusahaan harus menyediakan dana untuk itu jika tidak ingin memperbesar ketergantungannya pada dana eksternal. Jika spread tinggi maka manajer akan mempertinggi likuiditas agar dana yang berada di kas juga tinggi, dengan harapan dana tersebut akan dapat digunakan untuk mendanai investasi ketika suatu saat diperlukan; karena dengan melakukan investasi tersebut perusahaan akan memperoleh laba yang lebih tinggi jika dibandingkan dananya hanya disimpan di bank.

Menurut Kim (1998 : 349) return spread adalah “selisih antara

return yang dihasilkan oleh aset perusahaan dengan return aset bebas

risiko”.

Kim (1998) mengelompokkan faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas, yaitu:

1. Cost of External Financing

Faktor cost of external financing ini berkaitan dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan jika perusahaan menggunakan pendanaan dari luar perusahaan. Menggunakan proxy ukuran perusahaan (firm size) dan kesempatan bertumbuh (growth

opportunities) untuk mengukur faktor cost of external financing tersebut.

2. Cash Flow Uncertainty

Perusahaan-perusahaan dengan tingkat ketidakpastian arus kas yang tinggi akan cenderung melakukan investasi dalam aktiva likuid dengan jumlah yang besar.

3. Current and future investment opportunities

Current and future investment opportunities adalah

kesempatan investasi yang dihadapi perusahaan, baik saat ini maupun saat mendatang. Berkaitan dengan current and future

investment opportunities ini manajemen akan

mempertimbangkan, apakah lebih baik melakukan investasi dalam bentuk aktiva tetap atau melakukan investasi dalam aktiva likuid. Return spread merupakan proxy dari current and

future investment opportunities.

4. Transactions Demand for Liquidity

Transactions Demand for Liquidity ini berkaitan dengan dana

(24)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Mengacu pada formula yang digunakan Kim, maka formula yang digunakan untuk menghitung return spread adalah:

Return spread = return aset yang dihasilkan perusahaan – return aset

bebas resiko.

3. Likuiditas

a. Pengertian Likuiditas

Munawir (2002 : 31) mengemukakan definisi likuiditas sebagai berikut: ”Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih”.

Menurut Riyanto (2001 : 25) tentang masalah likuiditas menyatakan bahwa:

(25)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

lebih besar daripada hutang lancar. Tetapi apabila terjadi sebaliknya, berarti perusahaan dalam keadaan ”likuid”.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Likuiditas

Faktor-faktor yang mempengaruhi likuiditas suatu perusahaan adalah:

1. Besarnya investasi pada harta tetap dibandingkan dengan seluruh dana jangka panjang.

Pemakaian dana untuk pembelian harta tetap adalah salah satu sebab utama dari keadaan tidak likuid. Jikalau makin banyak dana perusahaan yang dipergunakan untuk harta tetap, maka sisanya untuk membiayai kebutuhan jangka pendek tinggal sedikit. Oleh karena itu, rasio likuiditas menurun.

2. Volume Kegiatan Perusahaan

Peningkatan volume kegiatan perusahaan akan menambah kebutuhan dana untuk membiayai harta lancar. Sebagian dari kebutuhan tersebut dipenuhi dengan meningkatkan hutang-hutang.

3. Pengendalian Harta Lancar

(26)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

perbaikan dalam pengendalian investasi semacam itu akan dapat memperbaiki rasio likuiditas.

c. Cara Meningkatkan Tingkat Likuiditas

Menurut Riyanto (2001 : 28), apabila kita mengukur tingkat likuiditas dengan menggunakan current ratio sebagai alat ukurnya, maka tingkat likuiditas atau current ratio suatu perusahaan dapat ditingkatkan dengan jalan sebagai berikut:

1. Dengan utang lancar (current liabilities) tertentu, diusahakan untuk menambah aktiva lancar (current aset).

2. Dengan aktiva lancar tertentu, diusahakan untuk mengurangi jumlah utang lancar.

3. Dengan mengurangi jumlah utang lancar bersama-sama dengan mengurangi aktiva lancar. Hal ini dapat berlaku jika current

ratio itu lebih dari satu.

d. Rasio likuiditas

Menurut Harahap (2001 : 301) “Rasio likuiditas menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya, rasio-rasio ini dapat dihitung melalui sumber informasi tentang modal kerja yaitu pos-pos aktiva lancar dan hutang lancar.”

Berikut adalah rasio-rasio yang dapat digunakan untuk mengukur likuiditas perusahaan:

(27)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

%

Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar. Semakin besar perbandingan aktiva lancar dengan utang lancar semakin tinggi kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya. Rasio ini dapat dibuat dalam bentuk berapa kali atau dalam bentuk persentasi. Apabila rasio lancar ini 1:1 atau 100% ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi semua utang lancar. Rasio lancar yang lebih aman adalah jika berada di atas 1 atau di atas 100%. Artinya aktiva lancar harus jauh di atas jumlah hutang lancar.

2. Rasio Cepat

Rasio cepat = Kas+Surat Berharga+Piutang x 100 % Hutang lancar

Rasio ini menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancar. Semakin besar rasio ini semakin baik. Rasio ini disebut juga Acid Test Ratio. Angka rasio ini tidak harus 100% atau 1:1.

3. Rasio Kas atas Aktiva Lancar

(28)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Aktiva Lancar

Rasio ini menunjukkan porsi jumlah kas dibandingkan dengan total aktiva lancar.

4. Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Return Spread terhadap

Likuiditas

”Likuiditas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih” (Munawir, 2002 : 31).

”Periode perputaran modal kerja (working capital turnover

period) dihitung sejak suatu kas diinvestasikan dalam

komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas” (Ahmad, 2002 : 7).

(29)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Return spread berpengaruh positif dan signifikan terhadap

likuiditas, hal ini berarti semakin tinggi return spread antara return aktiva bebas risiko dengan return aktiva maka likuiditas perusahaan juga akan semakin tinggi (Kim, 1998)

A. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Ringkasan Tinjauan Penelitian Terdahulu

(30)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

(31)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Indonesia Heteroskedastis

C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis

1. Kerangka Konseptual

Berdasarkan tinjauan pustaka dan tinjauan terdahulu, maka kerangka konseptual penelitian ini adalah sebagai berikut:

(32)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Variabel Y : Likuiditas

Modal kerja menggambarkan aktiva lancar dikurang utang lancar. Perputaran modal kerja menggambarkan suatu kegiatan operasi suatu kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Perputaran modal kerja ini dapat dihitung dari rasio antara total penjualan terhadap modal kerja bersih. Besarnya modal kerja setiap perusahaan berbeda-beda, tergantung kebijakan masing-masing perusahaan.

Return Spread menggambarkan selisih antara bunga yang

diterima dari bank seandainya dana yang dimiliki perusahaan disimpan di bank, dengan hasil atau return yang diterima jika dana digunakan untuk mendanai investasi.

Likuiditas menggambarkan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar, yaitu aktiva lancar dibagi utang lancar.

(33)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

2. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara yang harus diuji kebenarannya atas suatu penelitian yang dilakukan agar dapat mempermudah dalam menganalisis. Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

H1 : Perputaran modal kerja dan return spread berpengaruh terhadap tingkat likuiditas perusahaan.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Peneliti menggunakan desain kausal yang berguna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2003 : 30).

B. Populasi dan Sampel Penelitian

(34)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

otomotif dan komponennya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2005 - 2007 yaitu sebanyak 19 perusahaan.

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Sugiyono, 2006 : 56). Penelitian ini menggunakan sampel yang ditentukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel bertujuan (purposive sampling), yaitu teknik pengambilan sampel dari populasi berdasarkan suatu kriteria tertentu (Jogiyanto, 2004 : 79). Kriteria pengambilan sampel yang ditetapkan oleh peneliti adalah sebagai berikut:

1. Perusahaan industri otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI tahun 2005-2007.

2. Perusahaan menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit selama periode tahu 2005-2007.

3. Data yang dimiliki perusahaan tersebut lengkap dan sesuai dengan variabel yang diteliti.

Berdasarkan kriteria diatas ada didapat 17 perusahaan otomotif dan komponennya yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu:

Tabel 3.1

Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria

NO Perusahaan Kriteria

1 2 3

1 PT. Astra Internasional Tbk. (ASII) √ √ √

2 PT. Astra Otoparts Tbk. (AUTO) √ √ √

3 PT. Indo Mobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) √ √ √

4 PT. Goodyear Indonesia Tbk. (GDYR) √ √ √

(35)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

6 PT. Hexindo Adiperkasa Tbk. (HEXA) √ √ √

7 PT. Indospring Tbk. (INDS) √ √ √

8 PT. Intraco Penta Tbk. (INTA) √ √ √

9 PT. Multistrada Arah Sarana Tbk. (MASA) √ √ √

10 PT. Nipress Tbk. (NIPS) √ √ √

11 PT. Prima Alloy Stell Tbk. (PRAS) √ √ √

12 PT. Selamat Sempurna Tbk. (SMSM) √ √ √

13 PT. Allbond Makmur Usaha Tbk. (SQMI) √ √ √

14 PT. Sugi Samapersada Tbk. (SUGI) √ √ √

15 PT. Tunas Ridean Tbk. (TURI) √ √ √

16 PT. United Tractor Tbk. (UNTR) √ √ √

17 PT. Multi Prima Sejahtera Tbk. (LPIN) √ √ √

Sumber: Penulis, 2009

C. Jenis Data dan Sumber Data

Menurut jenisnya, data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Menurut Umar (2003 : 60) “Data sekunder merupakan data primer yang telah diolah lebih lanjut, misalnya dalam bentuk tabel, grafik, diagram, gambar dan sebagainya sehingga lebih informatif jika digunakan oleh pihak lain”. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini adalah informasi keuangan yang berhubungan dengan variabel penelitian yaitu: 1. Informasi mengenai perputaran modal kerja.

2. Informasi mengenai return spread. 3. Informasi mengenai likuiditas perusahaan.

(36)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

fenomena tertentu yang didapat dalam beberapa interval waktu tertentu, misalnya minggua n, bulanan atau tahunan dan data cross-section yaitu sekumpulan data suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja (Umar, 2003 : 61). Penelitian ini menggunakan data selama 3 tahun (series) yaitu tahun 2005 - 2007.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data sekunder, teknik yang digunakan peneliti adalah studi dokumentasi yaitu dengan mengumpulkan data sekunder berupa catatan-catatan, laporan keuangan maupun informasi lainnya yang berkaitan dengan penelitian ini. Data penelitian ini diperoleh dari

E. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya. (Sugiyono, 2006 : 31).

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Independen (Bebas)

(37)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

2. Variabel Dependen (Terikat)

Variabel terikat merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2006 : 33). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah likuiditas perusahaan tahun 2005 - 2007.

F. Definisi Operasional

1. Perputaran Modal Kerja

Perputaran modal kerja ( working capital turnover period ) adalah suatu kegiatan operasi suatu kas dinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai kembali lagi menjadi kas. Rumus perputaran modal kerja adalah sebagai berikut:

Perputaran modal kerja = Total Penjualan

Modal kerja bersih

2. Return Spread

Return spread adalah selisih antara return yang dihasilkan oleh

(38)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Kim et al. (1998 : 349), maka formula yang digunakan untuk menghitung return spread adalah sebagai berikut:

Return Spread = ROA - suku bunga SBI

3. Likuiditas

Likuiditas menunjukan kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih. Rasio likuiditas yang digunakan adalah rasio lancar, yaitu:

Rasio lancar = Akitva Lancar x 100 % Hutang lancar

G. Metode Analisis Data

Keseluruhan data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis untuk dapat memberikan jawaban dari masalah yang dibahas dalam penelitian ini. Dalam menganalisis data, peneliti menggunakan program SPSS. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pengujian Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

(39)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

yang dapat digunakan untuk menguji apakah variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal adalah dengan melakukan uji Kolmogrov-Smirnov terhadap model yang diuji. Kriteria pengambilan keputusan adalah apabila nilai signifikansi atau probabilitas lebih besar dari 0,05 maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka residual tidak memiliki distribusi normal.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas menurut Ghozali (2005 : 110) sebagai berikut:

1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2005 : 111) uji heteroskedastisitas bertujuan untuk melihat apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel pengganggu dari satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Suatu model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.

(40)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Menurut Ghozali (2005 : 95) uji autokorelasi menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson (DW). Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi dilihat dalam tabel 3. 2:

Tabel 3.2

Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Durbin Watson

Hipotesis Nol Keputusan Jika

Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0<d<dl

Tidak ada autokorelasi positif No decision dl≤d≤du

Tidak ada korelasi negatif Tolak 4-dl<d<4

Tidak ada korelasi negatif No decision 4-du≤d≤4-dl

Tidak ada korelasi positif atau

negatif Tidak ditolak du<d<4-du

Sumber: Ghozali, 2005 : 96

2. Analisis Regresi

(41)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Dalam penelitian ini terdapat dua variabel independen, yaitu perputaran modal kerja dan return spread, dan satu variabel dependen, yaitu likuiditas yang diduga mempunyai hubungan interaktif (saling mempengaruhi, sehingga penelitian ini menggunakan analisis regresi linier ganda. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah sebagai berikut :

Y= a+ b1X1 + b2X2 + e Keterangan :

Y : Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan a : Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b1,b2 : Koefisien regresi

X1 : Perputaran Modal Kerja X2 : Return Spread

e : Tingkat kesalahan penggangu

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji T

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H1 : Perputaran modal kerja dan return spread berpengaruh

(42)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung

dengan ketentuan:

Jika thitung < ttabel dan nilai sig> 0.05, maka Ha ditolak

Jika thitung >ttabel dan nilai sig< 0.05, maka Ha diterima

b. Uji F

Secara simultan, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji F-test. Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen ( Ghozali, 2005 : 84).

Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut:

H1 : Perputaran modal kerja dan return spread berpengaruh terhadap

tingkat likuiditas perusahaaan secara simultan.

Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi Fhitung

dengan ketentuan:

Jika Fhitung < Ftabel dan nilai sig> 0.05, maka Ha ditolak

Jika Fhitung >Ftabel dan nilai sig< 0.05, maka Ha diterima

(43)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

dengan membandingkan thitung dengan ttabel dengan ketentuan sebagai berikut:

Jika thitung < 0,05; maka H1 diterima Jika thitung > 0,05; maka H1 ditolak

H. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian direncanakan sebagai berikut:

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian Sept 09

Okt 09

Nov 09

Des 09

Pengajuan Proposal √

Bimbingan Proposal √ √

(44)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Pengumpulan Data √ √

Pengolahan Data √ √

Penyampaian hasil penelitian √

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Hasil Penelitian

1. Data Penelitian

(45)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) resmi berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI). Pada tahun 2004 - 2007 perusahaan-perusahaan yang dijadikan sampel masih terdaftar di BEJ, tetapi karena data penelitian diambil pada tahun 2008, maka peneliti menggunakan nama BEI. Setelah dilakukan pemilihan sampel dengan teknik purposive sampling diperoleh 17 perusahaan. Dapat dilihat pada lampiran 1.

Periode penelitian dimulai dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2007 sehingga data penelitian secara keseluruhan berjumlah 51 sampel.

Peneliti menggunakan metode statistik deskriptif dalam penelitian ini, yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh gambaran yang sebenarnya tentang kondisi perusahaan dalam analisis. Statistik deskriptif memberikan penjelasan mengenai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata (mean), dan nilai standar deviasi dari variabel-variabel independen dan variabel dependen.

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

perputaran modal kerja 51 -102.6773 623.6572 16.1621 89.2772

return spread 51 -.8657 .0158 -.3140 .3447

rasio lancar/likuiditas 51 .5611 5.3772 1.6689 1.0033

Valid N (listwise) 51

(46)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

minimum dan nilai rata-rata yang negatif. Sedangkan likuiditas memiliki nilai minimum, nilai maksimum dan nilai rata-rata yang positif. Berikut ini adalah perincian data deskriptif yang telah diolah:

1. Variabel Perputaran Modal Kerja memiliki nilai minimum sebesar

-102,6773, nilai maksimum sebesar 623,6572, nilai rata-rata sebesar

16,1621 dan standar deviasi sebesar 89,2772 dengan jumlah sampel

sebanyak 51.

2. Variabel Return Spread memiliki nilai minimum sebesar -0,8657 nilai maksimum sebesar 0,0158, nilai rata-rata sebesar -0,3140 dan standar deviasi sebesar 0,3447 dengan jumlah sampel sebanyak 51.

3. Variabel Likuiditas memiliki nilai minimum sebesar 0,5611, nilai maksimum sebesar 5,3772, nilai rata-rata sebesar 1,6689 dan standar deviasi sebesar 1,0033dengan jumlah sampel sebanyak 51.

2. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel residual berdistribusi normal. Uji statistik yang dapat digunakan untuk menguji apakah residual berdistribusi normal adalah uji statistik non parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) dengan membuat hipotesis:

(47)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Apabila nilai signifikansi lebih besar dari 0.05, maka H0 diterima dan sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka H0 ditolak atau H1 diterima.

Tabel 4.2

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 51

Normal Parametersa Mean .0000000 Std. Deviation .99883558 Most Extreme Differences Absolute .168

Positive .168

Negative -.155

Kolmogorov-Smirnov Z 1.197

Asymp. Sig. (2-tailed) .114

a. Test distribution is Normal.

Dari hasil pengolahan data tersebut, diperoleh besarnya nilai K-S adalah 1,197 dan signifikan pada 0,114. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, maka H0 diterima yang berarti data residual berdistribusi normal. Setelah data terdistribusi secara normal, maka dilajutkanlah uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini dilampirkan grafik histogram dan grafik p-plot data yang telah berdistribusi normal.

(48)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Grafik histogram pada gambar 4.1 menunjukkan distribusi normal karena grafik tidak menceng kiri maupun menceng kanan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas. Demikian pula hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik normal P-Plot.

(49)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Pada grafik normal P-Plot terlihat bahwa model regresi telah memenuhi asumsi normalitas.

b. Uji Multikolinearitas

Menurut Erlina dan Mulyani (2007 : 107), “ Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen.

(50)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

(2003), jika suatu variabel bebas memiliki nilai VIF<10 maka dapat disimpulkan bahwa variable tersebut menunjukkan tidak terjadi multikolinearitas dengan variabel bebas lainnya. Berikut adalah hasil uji multikolinearitas: a. Dependent Variable: rasio lancar/likuiditas

Hasil perhitungan nilai VIF menunjukkan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

c. Uji Heteroskedastisitas

(51)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

menggunakan program SPSS. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas. Dasar pengambilan keputusannya adalah:

1) Jika tidak ada pola yang jelas, seperti titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homoskedastisitas.

2) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang terartur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.

Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heteroskedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar.

(52)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Hasil Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar scatterplot di atas, dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tidak membentuk pola tertentu atau tidak teratur, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini mengindikasikan tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.

d. Uji Autokorelasi

(53)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Autokorelasi menunjukkan adanya korelasi antara kesalahan pengganggu pada data yang tersusun, baik berupa data cross sectional dan/ atau time series. Jika terjadi autokorelasi dalam model regresi berarti koefisien korelasi yang diperoleh menjadi tidak akurat, sehingga model regresi yang baik adalah model regresi yang bebas dari autokorelasi.

Cara yang dapat dilakukan untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi adalah dengan melakukan pengujian Durbin Watson (DW). Dalam model regresi tidak terjadi autokorelasi apabila nilai du<w<4-du. Tabel 4-4 menyajikan hasil uji Durbin Watson dengan menggunakan SPSS versi 16.

Tabel 4-4

a. Predictors: (Constant), return spread, perputaran modal kerja

b. Dependent Variable: rasio lancar/likuiditas

Hasil uji autokorelasi di atas menunjukkan nilai statistik Durbin

Watson (Dw) sebesar 1,687, nilai ini akan kita bandingkan dengan

(54)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Durbin Watson didapat nilai batas atas (du) sebesar 1,676 dan nilai

batas bawah (dl) sebesar 1,629. Oleh karena itu, nilai (Dw) lebih besar dari 1,676 dan lebih kecil dari 4 – 1,676 atau dapat dinyatakan bahwa 1,676 < 1,687 < 4 – 1,676 (du < d < 4 – du). Dengan demikian dapat disimpulkan tidak terdapat autokorelasi baik positif maupun negatif.

3. Analisis Regresi

Dari hasil pengujian asumsi klasik disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah memenuhi model estimasi yang

Best Linear Unbiased Estimator (BLUE) dan layak dilakukan analisis

regresi.

a. Persamaan Regresi

Dalam pengolahan data dengan menggunakan regresi linear, dilakukan beberapa tahapan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen, melalui pengaruh Perputaran Modal Kerja (X1), Return Spread (X2) terhadap Likuiditas (Y). Hasil regresi dapat dilihat pada tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Analisis Hasil Regresi

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

(55)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.710 .197 8.673 .000

perputaran modal kerja -.001 .002 -.093 -.644 .523 .995 1.005

return spread .078 .419 .027 .187 .853 .995 1.005 a. Dependent Variable: rasio lancar/likuiditas

Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas adalah sebagai berikut.

Y= a+ b1X1 + b2X2 + e

Likuiditas = a+ b1X1 + b2X2 + e Dengan:

a (konstanta) = 1,710 b1 (koefisien regresi) = 0,001 b2 (koefisien regresi) = 0,078

diperoleh persamaan:

Likuditas = 1,710 + 0,001 Perputaran Modal Kerja + 0,078

Return Spread + e

Interpretasi dari persamaan di atas adalah sebagai berikut: a. a = 1,710

Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa apabila tidak ada variabel perputaran modal kerja dan return spread (X=0), maka likuiditas adalah 1,710.

(56)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Koefisien regresi b1 ini menunjukkan bahwa setiap variabel perputaran modal kerja meningkat sebesar satu satuan, maka likuiditas akan meningkat sebesar 0,001 satuan atau 0,1%.

c. b2 = 0,078

Koefisien regresi b2 ini menunjukkan bahwa setiap variabel

return spread meningkat sebesar satu satuan, maka likuiditas akan

meningkat sebesar 0,078 satuan atau 7,8%

b. Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0.5 dan mendekati 1.

Tabel 4.6

Pedoman Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 - 0,199 Sangat rendah

0,20 - 0,399 Rendah

0,40 - 0,599 Sedang

0,60 - 0,799 Kuat

0,80 - 1,000 Sangat kuat

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2003, hal 183.

Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya. Nilai R

square adalah nol sampai dengan satu. Apabila nilai R square

(57)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas. Nilai Rsquare memiliki

kelemahan yaitu nilai R square akan meningkat setiap ada penambahan satu variabel independen meskipun variabel independen tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.

Tabel 4.7

Hasil Analisis Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi

Model Summaryb

a. Predictors: (Constant), return spread, perputaran modal kerja

b. Dependent Variable: rasio lancar/likuiditas

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,095 yang berarti bahwa korelasi atau hubungan antara variabel Likuiditas (Likuiditas) dengan variabel independennya (PMK dan RS) adalah sangat rendah dengan didasarkan pada nilai R yang berada di atas 0,5.

(58)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

c. Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Untuk mengetahui apakah variabel independen dalam model regresi berpengaruh terhadap variabel dependen, maka dilakukan pengujian dengan menggunakan uji t (t test). Adapun hipotesis untuk uji t adalah sebagai berikut:

H1 : Perputaran modal kerja dan return spread berpengaruh

terhadap tingkat likuiditas perusahaan.

Uji t ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi thitung dengan ketentuan:

(59)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Dari uji t yang telah dilakukan, maka diperoleh nilai signifikansi untuk variabel independen perputaran modal kerja (PMK) adalah 0,523 dan nilai ini lebih besar dari 0.05 yang berarti bahwa H1 ditolak. Selain itu, dari uji t di atas, diperoleh

nilai t hitung untuk perputaran modal kerja adalah 0,644. Sementara t tabel yang dihitung dengan ketentuan α = 5% dan derajat kebebasan (n – 2) = 49 menghasilkan tα/2 (n – 2) = t0, 025 (49) = 1.9879. Nilai t hitung (0,644) ini lebih kecil dari nilai t tabel (1.9879). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak atau perputaran modal kerja tidak berpengaruh

signifikan terhadap Likuiditas.

Variabel return spread (RS) adalah 0,853 dan nilai ini lebih besar dari 0.05 yang berarti bahwa H1 ditolak. Selain itu, dari

uji t di atas, diperoleh nilai t hitung untuk return spread adalah 0,187. Sementara t tabel yang dihitung dengan ketentuan α = 5% dan derajat kebebasan (n – 2) = 97 menghasilkan tα/2 (n – 2) = t0, 025 (49) = 1.9879. Nilai t hitung (0.187) ini lebih kecil dari nilai t tabel (1.9879). Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa H1 ditolak atau return spread tidak berpengaruh

signifikan terhadap likuiditas.

(60)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Tabel 4.9 Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .451 2 .226 .217 .806a

Residual 49.884 48 1.039

Total 50.335 50

a. Predictors: (Constant), return spread, perputaran modal kerja

b. Dependent Variable: rasio lancar/likuiditas

Dari uji Anova atau F-test, diperoleh nilai F hitung sebesar 0,217 dengan tingkat signifikansi 0,806. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel perputaran modal kerja dan return spread secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel likuiditas karena tingkat signifikansi sebesar 0,806 (>0,005).

B. Pembahasan Hasil Penelitian

(61)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dikemukakan dalam bab empat, maka kesimpulan yang dapat diambil adalah bahwa hasil penelitian ini menunjukkan variabel independen yaitu perputaran modal kerja, dan return spread secara simultan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen yaitu Likuiditas pada perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI. Persamaan regresi yang diperoleh, yaitu Likuditas = 1,710 + 0,001 Perputaran Modal Kerja + 0,078 Return Spread + e

(62)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

dengan penelitian Marlene (2005) yang menghasilkan kesimpulan bahwa perputaran modal kerja berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas.

Variabel return spread juga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas. Berbeda dengan penelitian Kustiadi (2006) yang menyatakan return

spread berpengaruh secara signifikan terhadap likuiditas.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki beberapa keterbatasan. Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain:

1. Jumlah data yang digunakan dalam penelitian masih relatif sedikit, sehingga tingkat generalisasi hasil estimasi regresi yang diperoleh masih diragukan.

2. Model regresi yang diperoleh tersebut hanya menggambarkan perilaku likuiditas untuk perusahaan otomotif dan komponennya yang terdaftar di BEI, tidak berlaku untuk jenis perusahaan yang lain.

3. Variabel bebas yang digunakan masih mungkin untuk ditambah dengan variabel-variabel lain yang secara konseptual memiliki pengaruh terhadap likuiditas perusahaan.

(63)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Untuk menambah manfaat penulisan skripsi ini, penulis mencoba memberikan beberapa saran yang mungkin dapat berguna bagi perusahaan. Adapun saran yang penulis berikan adalah :

1. Bagi Perusahaan

Likuiditas merupakan variabel penting dalam mendukung kelancaran operasi dan kelangsungan hidup perusahaan. Oleh karena itu pihak manajemen harus senantiasa mampu melakukan pengendalian terhadap likuiditas secara optimal, artinya, mampu mengatur likuiditas perusahaannya sedemikian rupa agar kas yang dipegang mampu mengatasi kewajiban-kewajibannya. Di sisi lain jumlah kas yang dipegang akan mengurangi kemampuan perusahaan untuk melakukan investasi dan mengurangi kesempatan dalam memperoleh laba. Perusahaan juga harus selalu memperhatikan kebutuhan modal kerja dan mempergunakan modal kerja secara produktif dalam menghasilkan penjualan agar tidak terdapat modal kerja yang menganggur di perusahaan dan tingkat perputaran modal kerja perusahaan akan tetap tinggi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

(64)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Kamaruddin, 2002. Dasar-dasar Manajemen Modal Kerja, Rineka Cipta, Jakarta.

Djarwanto, Ps, 2004. Pokok-pokok Analisis Laporan Keuangan, Edisi 2, BPFE, Yogyakarta.

Erlina dan Mulyani, 2007. Metodologi Penelitian Bisnis untuk akuntansi dan

Manajemen, Edisi Pertama, USU Press, Medan.

Farhan, Akhmad Fanny, 2005. Pengaruh Perputaran Modal Kerja terhadap

Tingkat Likuiditas Perusahaan (Studi Survei pada Perusahaan Telekomunikasi yang Terdaftar di BEJ, Skripsi, Jurusan Akuntansi,

Fakultas Ekonomi, Universitas Widyatama, Bandung.

Ghozali, Imam, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Harahap, Sofyan Safri, 2001. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Hartawan, Edward, 2009. Pengaruh Modal Kerja terhadap Rentabilitas

Ekonomis pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Skripsi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas

Sumatera Utara, Medan.

Jogiyanto, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis: Salah Kaprah dan

Pengalaman-pengalaman, Edisi Pertama, BPFE, Yogyakarta.

Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi USU, 2004. Buku Petunjuk Teknis

(65)

Melvatanti D. Pardosi : Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Return Spread Terhadap Likuiditas Perusahaan Otomotif Dan Komponennya Yang Terdaftar Di BEI, 2010.

Kim C.S., David C. Mauer, and Ann E. Sherman. “The Determinants of Corporate Liquidity: Theory and Evidence”. Journal of Financial and Quantitative Analysis. Volume 33, Number 3, September, pp. 335-339.

Kustiadi, Listi Aldiyanti, 2006. Faktor-faktor Penentu Likuiditas Perusahaan

Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta (BEJ) Tahun 2000-2004, Skripsi

Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Marlene, Renata, 2005. Analisis Likuiditas dan Perencanaan Modal Kerja (StudiKasus PT. Suba Indah,Tbk , Tesis, Program Pascasarjana Manajemen dan Bisnis IPB.

Munawir, S, 2002. Analisis Laporan Keuangan, Edisi Kedua, YPKN, Yogyakarta.

Riyanto, Bambang, 2001. Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Sawir, Agnes, 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan

Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Sinaga, Marselina, 2008. Pengaruh Perputaran Modal Kerja dan Perputaran

Aktiva Operasi terhadap Tingkat Rentabilitas pada Industri Otomotif dan Komponennya yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta, Skrisi

Akuntansi, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sugiyono, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, Cv Alfabeta Bandung.

Sugiyono, 2006. Statistika untuk Penelitian, Alfabeta, Bandung.

Tunggal, Amin Widjaja, 1995. Dasar-dasar Analisis Laporan Keuangan, Cetakan pertama, Rineka Cipta, Jakarta.

Umar, Husein, 2003. Metode Riset Akuntansi Terapan, Ghalia Indonesia, Jakarta.

Gambar

Gambar 2.1     Kerangka Konseptual .................................................................
Tabel 2.1
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Daftar Perusahaan yang Memenuhi Kriteria
+7

Referensi

Dokumen terkait

Judul Penelitian : DESAIN STRUKTUR DAN PEMBUATAN PARKING BUMPER DARI BAHAN POLYMERIC FOAM DIPERKUAT SERAT TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS) TERHADAP BEBAN IMPAK DAN

Namun karena berbagai alasan misalnya pengetahuan, sikap dan tindakan ibu hamil yang kurang baik, efek samping tablet yang ditimbulkan tablet tersebut dapat memicu seseorang

Hal ini melihat pada ketentuan Pasal 10 UU Pengadilan HAM yangmengatur bahwa dalam hal tidak ditentukan lain dalam UU ini, hukum acara atas perkara pelanggaran HAM yang berat

Akibatnya, negara yang merasa dirugikan oleh polusi udara yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dari suatu negara yang mengalami suatu kebakaran hutan dalam skala yang besar

Dalam penelitian tentang prototipe pompa vakum untuk menaikkan air dari sumur dengan memanfaatkan pipa kapiler dan gaya gravitasi ini yang pertama dilakukan adalah

Berdasarkan mayoritas teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dapat ditarik simpulan bahwa metode penerjemahannya adalah metode penerjemahan literal dengan

Sebagai informasi perlu saya beritahukan bahwa penjelasan nada yang akan penulis jelaskan merupakan penjelasan berdasarkan kesimpulan pribadi dan tidak memiliki referensi formal

[r]