• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan Coklat dengan Contoh Kasus Alania Chocolava

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan Coklat dengan Contoh Kasus Alania Chocolava"

Copied!
78
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGOLAHAN COKLAT

DENGAN CONTOH KASUS ALANIA CHOCOLAVA

MUHAMAD ZULKYFLI LUTHAN

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA*

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan coklat Dengan Contoh Kasus Alania Chocolava adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Juli 2014

Muhammad Zulkyfli Luthan

(4)
(5)

ABSTRAK

MUHAMAD ZULKYFLI. Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan coklat Dengan Contoh Kasus Alania Chocolava. Dibimbing oleh RATNA WINANDI.

Indonesia merupakan negara penghasil biji coklat ke tiga terbesar didunia, tapi dari 440 ribu ton biji kakao yang diproduksi dalam negeri hanya 30 ribu ton yang diolah menjadi coklat olahan jadi. Alania chocolava merupakan salah satu industri pengolahan coklat yang mengolah coklat dasar (kakao bubuk, kakao liquor, dan lemak kakao) menjadi berbagai makanan dari coklat. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis kelayakan bisnis dari industri pengolahan coklat di Indonesia untuk melihat bagaimana tingkat kelayakan industri coklat yang ada di dalam negeri dengan contoh kasus usaha pengolahan coklat Alania Chocolava. Hasil penelitian dari aspek keuangan, Alania Chocolava layak dijalankan, karena hasilnya menunjukkan NPV positif sebesar Rp 1 274 140 425, net b / c senilai 2, lebih dari 1. IRR adalah 33 persen lebih besar dari tingkat diskonto yang 7%., payback period 3 tahun 4 bulan, dan analisis switching value menunjukan penurunan penjualan sampai 15,6 persen. Analisis aspek non-finansial, yang meliputi aspek hukum, manajemen, teknis, pasar layak untuk dijalankan

Kata kunci: Alania Chocolava, analisis kelayakan, aspek keuangan, aspek non-keuangan

ABSTRACT

MUHAMAD ZULKYFLI. Feasibility Analysis Business chocolate processing with case Alania Chocolava Company. Supervised by RATNA WINANDI.

Indonesia is the 3rd largest cocoa bean producer in the world, but of 440 thousand tons of cocoa beans in the country is only 30 thousand tons were processed into chocolate foods. Chocolava Alania is one of the companies that process the chocolate base (cocoa powder, cocoa liquor and cocoa butter) into a variety of foods from chocolate. . The purpose of this study was to analyze the feasibility of the business of cocoa processing industry in Indonesia to see how the level of the existing feasibility chocolate industry in the country with cocoa processing business case Chocolava Alania. The results of the study of the financial aspects, Alania Chocolava decent run, because the results show a positive NPV of Rp 1 274 140 425greater than zero, the net b / c worth 2 feasible because more than 1. IRR is 33 percent greater of the discount rate was set at 7 percent. payback period of 4 years and 3 months, analitical switching value showed maximum decrease of sales until 15,6 persen. Analysis of the non-financial aspects, which include legal aspects, management, technical, market feasible

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Agribisnis

ANALISIS KELAYAKAN BISNIS PENGOLAHAN COKLAT

DENGAN CONTOH KASUS ALANIA CHOCOLAVA

DEPARTEMEN AGRIBISNIS

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR 2014

(8)
(9)

Judul Skripsi : Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan Coklat dengan Contoh Kasus Alania Chocolava

Nama : Muhamad Zulkyfli Luthan NIM : H34100073

Disetujui oleh

Dr Ir Ratna Winandi, MS Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Ir Dwi Rachmina, MSi Ketua Departemen

(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan maret 2014 ini ialah usahatani, dengan judul Analisis Kelayakan Bisnis Pengolahan Coklat dengan Contoh Kasus Alania Chocolava.

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis usaha kelayakan perusahaan pengolahan coklat dengan mengambil contoh kasus Alania Chocolava cabang Jl Pangrango kota Bogor. Metode yang dilakukan adalah analisis secara kuaitatif dan kuantitatif dengan bantuan software Microsoft Excel 2010 dan interpretasi data secara deskriptif.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr Ir Ratna Winandi, MS atas bimbingannya selama penulisan skripsi dan kepada Ibu Yanti Nuraeni M, SP, MAgribuss serta Ibu Siti Jahroh, Ph.D atas koreksinya selaku dosen penguji. Kemudian penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Riza selaku supervisor Alania Chocoalava atas pemberian izin untuk melakukan penelitian. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada ayah, ibu, seluruh keluarga, dan teman-teman Agribisnis 47 atas doa dan dukungannya. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan karena keterbatasan dan kendala yang dihadapi, namun demikian penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bogor, Juli 2014

(12)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL viii

DAFTAR GAMBAR viii

DAFTAR LAMPIRAN ix

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Tujuan Penelitian 6

Manfaat Penelitian 6

Ruang Lingkup Penelitian 6

TINJAUAN PUSTAKA 7

Analisis Kelayakan Bisnis 7

Definisi Coklat 8

KERANGKA PEMIKIRAN 10

Kerangka Pemikiran Teoritis 10

Kerangka Operasional 14

METODE 17

Lokasi dan Waktu Penelitian 17

Jenis dan Sumber Data 17

Metode Pengumpulan Data 17

Metode Pengolahan dan Analisis Data 17

Analisis Switching Value 19

Asumsi Dasar 19

HASIL DAN PEMBAHASAN 20

Profil perusahaan 20

Analisis Non Finansial 20

Analisis Finansial 33

SIMPULAN DAN SARAN 39

SIMPULAN 39

SARAN 40

(13)

LAMPIRAN 42

RIWAYAT HIDUP 64

(14)

DAFTAR TABEL

1 Penghasil kakao terbesar dunia tahun 2010-2013a 1

2 Negara tujuan ekspor biji kakao Indonesiaa 2

3 Negara pengkonsumsi coklat terbanyak dunia tahun 2013 2

4 Produsen coklat di dunia tahun 2013a 3

5 hasil analisis kriteria investasi Alania Chocolava 38

DAFTAR GAMBAR

1 Diagram Alir analisis kelayakan bisnis 16 2 Permintaan produk chocolava tahun 2011-2014 24

3 Struktur organisasi Alania Chocolava 26

4 Layout bangunan Alania Chocolava 32

DAFTAR LAMPIRAN

1 Cash flow Alania Chocolava 2011-2016 42

2 Laporan Laba rugi Chocolava 2011-2015 46

3 Biaya Investasi chocolava Jl Pangrango 48

4 Penjualan chocolava tahun 2012 dan 2013 50

5 Cashflow penurunan penjualan 20% 52

6 Cashflow penurunan penjualan 30% 56

(15)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Komoditi perkebunan merupakan salah satu komoditi yang memiliki prospek positif untuk dikembangkan karena banyak sekali industri saat ini yang menggunakan komoditi perkebunan sebagai bahan bakunya untuk diolah menjadi berbagai macam produk turunan. Banyaknya permintaan akan komoditi perkebunan Indonesia, menjadikan komoditi perkebunan sangat berpengaruh besar terhadap PDB negara. Berdasarkan data yang disampaikan kementrian pertanian tahun 2013 kontribusi PDB subsektor perkebunan terhadap sektor pertanian (diluar kehutanan dan perikanan) atas dasar harga berlaku meningkat 8,14 persen dari 19,9 persen pada Tahun 2011 menjadi 21,52 persen di Tahun 2012, untuk PDB atas dasar harga konstan 2000 meningkat 30,98 persen dari 18,6 persen pada Tahun 2011 menjadi 24,36 persen di Tahun 2012.

Kakao merupakan salah satu komoditi unggulan perkebunan yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Indonesia saat ini adalah produsen biji kakao terbesar ketiga di dunia setelah Pantai Gading dan Ghana. Produksi rata-rata biji kakao nasional dari tahun 2010-2013 secara umum terjadi sedikit penurunan pada tahun 2012 tetapi rata-rata produksi nasional berada pada angka 400 ribu ton/tahun (Tabel 1).

Tabel 1 Penghasil kakao terbesar dunia tahun 2010-2013a Negara/tahun

( dalam 000 Ton) 2010/2011 2011/2012 2012/2013

Pantai Gading 1 511 1 486 1 480

Ghana 1 025 879 850

Indonesia 440 450 430

a

Sumber: ICCO 2013

(16)

Tabel 2 Negara tujuan ekspor biji kakao Indonesiaa

Sumber: International Trade Center 2011 dalam Outlook Industri 2012

Data BPS menunjukkan volume ekspor coklat olahan Indonesia pada tahun 2009 hanya mencapai 115.170 ton yang terdiri dari produk antara (cocoa liquor, cocoa cake, cocoa butter, cocoa powder) sebanyak 83.642 ton dan produk akhir sebanyak 31.528 ton.

Konsumsi coklat negara asia khususnya Indonesia sangatlah kecil. Menurut laporan perusahaan analisis pasar Euromonitor International, saat ini orang India mengkonsumsi sekitar 169 gram coklat per tahunnya, Cina hanya sekitar 99 gram per tahun per kapita dan di Indonesia sendiri konsumsi coklat perkapita pertahun kurang dari satu kilogram yaitu sebesar 0.02 kg/kapita/tahun. Sedangkan di Jepang baru mencapai 1 kg/kapita/tahun. Berdasarkan penelitian dari Leatherhead Food Research tahun 2013 telah didapatkan negara pengkonsumsi coklat terbanyak yang didominasi negara-negara Eropa

Tabel 3 Negara pengkonsumsi coklat terbanyak dunia tahun 2013

Negara Konsumsi coklat

(17)

Sebaran negara-negara pengkonsumsi coklat terbanyak di dunia rata-rata berada di benua eropa sedangkan negara penghasil biji kakao tidak termasuk di dalamnya. Kenyataan ini menjadi pertanyaan besar, kenapa negara yang sudah nyata memiliki keunggulan absolut dalam hal memproduksi biji kakao, tetapi rakyatnya mengkonsumsi coklat lebih sedikit dibanding negara yang sama sekali tidak memproduksi biji kakao. Masalah yang mungkin terjadi adalah pada industri coklat yang kurang berkembang, khususnya di Indonesia. Sebagai contoh, menurut laporan market survey produk kakao dipasar Jerman tahun 2010 dari kementrian perdagangan, menyebutkan bahwa hasil dari industri coklat di Jerman telah meningkatkan pendapatan perkapita hingga 46 euro pertahun. Negara-negara Eropa seperti Jerman membeli coklat dasar (kakao bubuk, kakao liquor, kakao

butter) dari negara lain dan juga indonesia kemudian mengubahnya menjadi berbagai macam coklat olahan, coklat olahan itu yang kemudian dipasarkan di negara lain khususnya indonesia, salah satu coklat Jerman yang terkenal adalah

Toblerone

Indonesia yang merupakan tiga besar penghasil biji kakao dunia, selama ini belum memfokuskan pada industri hilir biji kakao khususnya coklat. Industri hilir kakao justru berkembang di negara-negara yang relatif tidak memiliki sumber bahan baku biji kakao, seperti negara-negara Eropa, Amerika Serikat, China, Malaysia dan Singapura. Berdasarkan data dari ICCO (2013), menunjukan industri pengolahan coklat saat ini masih dikuasai oleh negara-negara di Eropa yang dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Produsen coklat di dunia tahun 2013a

Perusahaan Penjualan bersih 2012

(US$ 000000)

Mars Inc (USA) 16 800

Mondelez International Inc (USA) 15 480

Barcel SA, Division of Group Bimbo (Mexico) 14 095

Nestle SA, (Switzerland ) 12 808

Meiji Co Ltd (Japan) 12 428

Hershey Foods Corp (USA) 6 460

Ferrero Group (Italy) 5 627

Chocoladenfabriken Lindt & sprungli AG

(Switzerland) 2 791

August Storck KG (Germany) 2 272

Yildiz Holding (Turkey) 2 200

a

Sumber: ICCO (2013)

(18)

kenyataanya sampai saat ini tidak banyak perusahaan pengolahan coklat Indonesia yang dapat menjual produk dengan merek sendiri secara besar baik di domestik atau ekspor.

Indonesia sebagai penghasil biji kakao terbesar ke tiga di dunia perlu mengembangkan ke arah subsistem lainya khususnya industri pengolahan. Pemerintah saat ini telah menetapkan kebijakan berupa bea keluar untuk ekspor biji kakao. Hal ini bisa menjadi dorongan pengusaha biji kakao untuk lebih memilih mengekspor coklat dasar atau olahan dibanding mengekspor biji kakao.

Perusahaan makanan yang menggunakan coklat sebagai bahan dasarnya yang terdaftar di Kementrian Perindustrian saat ini mencapai 105 perusahaan dan Industri pengolahan biji kakao dan coklat di Indonesia yang terdaftar di Kementrian Perdagangan saat ini berjumlah 28 perusahaan. Perusahaan yang pengolahan biji kakao dan coklat yang ada di Indonesia, menurut ketua Askindo dalam diskusi tentang kakao ternyata 7 perusahaan dikuasai negara asing dengan kapasitas produksi hingga 75persen dari total biji kakao indonesia yang diolah di domestik. Hal ini sangat disayangkan karena pengusaha pengolahan dalam negeri masih kalah bersaing dengan perusahaan yang dikelola negara asing. Daftar perusahaan tersebut antara lain PT Papandayan Cocoa Industry atau Barry Calebaut kapasitas giling 120.000 ton/tahun. PT Asia Cocoa Indonesia-Batam dengan kapasitas 120.000 ton/tahun. Cargill kapasitas giling 60.000 ton/tahun. PT Mars Indonesia kapasitas giling 30.000 ton/tahun. JB Cocoa kapasitas giling 30.000 ton/tahun. Barry Comextra kapasitas giling 30.000 ton/tahun. PT Cocoa Ventures Indonesia kapasitas giling 14.000 ton/tahun.

Rendahnya minat pengusaha dalam negeri untuk mengembangkan industri pengolahan coklat di Indonesia diduga karena kurang tertariknya investor dalam negeri, dan lebih tertarik hanya menjual biji kakao, karena selain pasar penjualan biji kakao dari Indonesia sangat luas, permintaan biji kakao dunia setiap tahunya selalu meningkat. Investor domestik ragu berinvestasi pada industri pengolahan coklat diduga karena besarnya teknologi yang harus dikuasai dan diinvestasikan akan tidak sebading dengan penerimaan jika mengembangkan industri pengolahan coklat di Indonesia, tetapi dari sisi ekonomi perlu dilakukan analisis kelayakan usaha pengolahan coklat, untuk melihat seberapa besar tingkat keuntungan jika membuat pengolahan coklat. Layak atau tidaknya pembuatan pengolahan coklat di Indonesia, aspek mana yang kira-kira yang mempengaruhi kelayakan usaha, dan nantinya akan menjadi masukan bagi para pengusaha dan investor dalam negeri untuk mengembangkan industri pengolahan coklat

Perumusan Masalah

(19)

konsep coklat dengan makanan berat, D Chocolate Fountain yang mengolah coklat dengan campuran buah, dan Waroeng Coklat yang fokus membuat coklat bar dengan macam rasa.

Lokasi penelitian usaha pengolahan coklat adalah Alania Alania Chocolava, merupakan salah satu perusahaan pengolahan coklat yang didirikan sejak Juli 2009 di Bogor. Alania Chocolava memfokuskan pada pengolahan coklat dasar asli Indonesia menjadi beberapa produk seperti coklat bar, minuman coklat, coklat blok, dan aneka cake coklat. Pada tanggal 1 Mei 2011 perusahaan Alania Alania Chocolava mendirikan sebuah kafe yang juga sebagai store penjualan sekaligus lokasi produksi untuk berbagai macam makanan olahan dari coklat. Sampai saat ini Alania Chocolava sudah memiliki 5 cabang perusahaan 3 di Kota Bogor dan 2 di Jakarta, tetapi lokasi pertama adalah di Jalan Pangrango yang menjadi lokasi penelitian, dan baru di tahun 2013-2014 Alania Chocolava membuka cabang perusahaan lain di beberapa daerah Bogor dan Jakarta. Semua cabang masih diatur oleh satu manajemen, hanya saja kegiatan produksi dilakukan masing-masing tempat. Pemilihan Alania Chocolava diakarenakan kondisi usaha pengolahan dan penjualan produk olahan coklat Alania Chocolava sangat cepat berkembang dibanding pesaing lainya, hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun sudah mempunyai 5 cabang. Pemilihan lokasi Alania Chocolava yang berada di Jalan Pangrango karena merupakan lokasi strore dan tempat produksi pertama yang dibuat Alania Alania Chocolava. Atas pertimbangan itu kondisi kelayakan investasi bisnis Alania Chocolava yang pertama, bisa dijadikan salah satu faktor pemilik untuk membuka cabang-cabang yang lain.

Kegiatan produksi yang dilakukan perusahaan Alania Alania Chocolava saat ini adalah dengan mengolah bahan intermediate seperti cocoa powder, cocoa butter, cocoa liquor untuk menjadi berbagai macam makanan berbahan dasar coklat, seperti cake, coklat bar, minuman coklat. Industri coklat Alania Chocolava tidak mengolah biji kakao menjadi coklat tetapi di mulai dari produk intermediet,

sehingga tidak dibutukan pabrik khusus untuk lokasi produksi. Tempat produksi dan tempat penjualan berada disatu tempat yang sama untuk memudahkan penjualan dan mengurangi biaya produksi. Usaha pengolahan coklat seperti Alania Chocolava lakukan, penentuan lokasi usaha yang strategis sangat penting diperhatikan karena produk yang dihasilkan akan langsung dijual kepada konsumen ditempat dimana produk dihasilkan. Sehingga investasi bangunan merupakan investasi yang sangat penting, dan penentuan jenis produk olahan juga harus disesuaikan dengan kondisi pasar dimana lokasi usaha berada

Analisis kelayakan investasi bisnis perusahaan Alania Alania Chocolava dilakukan untuk melihat bagaimana kelayakan suatu usaha pengolahan coklat, yang nantinya diharapkan akan meningkatkan minat investor dalam negri untuk mengembangkan industri coklat nasional dalam rangka menaikan nilai tambah kakao indonesia. Analisis ini nantinya juga akan membantu pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan baik dari aspek finansial dan non finansial sehingga akan meningkatkan pendapatan dari perusahaan.

(20)

1. Bagaimana kelayakan bisnis pengolahan coklat Alania Chocolava dilihat dari aspek finansial, aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis, aspek sosial?

2. Berapa penurunan penjualan maksimal dengan analisis switching value

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menganalisis kelayakan dari perusahaan pengolahan coklat Alania Chocolava dari aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis, aspek sosial

2. Menganalisis kelayakan dari Perusahaan pengolahan coklat Alania Chocolava dari aspek finansial

3. Melakukan analisis switching value terhadap batas penurunan maksimum dari penjualan sampai usaha masih layak dijalankan

Manfaat Penelitian

Terdapat beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini diantaranya sebagai berikut :

1. Bagi pelaku bisnis atau investor, penelitian ini berguna untuk memberikan solusi terhadap pengambilan keputusan investasi khususnya industri coklat Indonesia

2. Bagi peneliti sendiri, penelitian ini berguna untuk menambah wawasan dalam bidang studi yang diminati

3. Bagi akademisi, penelitian ini berguna sebagai bahan acuan terhadap penelitian selanjutnya dan sebagai bahan pendukung pihak-pihak yang berkepentingan dalam suatu kegiatan investasi.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian dilakukan di Alania Chocolava daerah Bogor di Jalan Pangrango karena merupakan pusat dan kafe pertama dari Alania Alania Chocolava. Analisis kelayakan investasi bisnis Alania Chocolava yang akan dilakukan meliputi :

1. Analisis dari aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek manajemen dan hukum, aspek teknis dan aspek sosial

2. Analisis aspek finansial yaitu dengan menganalisis berdasarkan kriteria investasi seperti Net Present value (NPV), Net B/C, internal rate of return

(IRR). Dan Payback Period.(PP)

(21)

TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Kelayakan Bisnis

Analisis kelayakan bisnis merupakan cara analisis untuk mengetahui apakah suatu kegiatan bisnis atau investasi yang akan dilakukan dapat memberikan profit yang direncanakan saat dilakukan. Setelah melakukan analisis kelayakan terhadap suatu bisnis barulah diputuskan untuk menolak untuk menjalankan suatu rencana bisnis yang akan dibuat, atau memberhentikan suatu bisnis yang sedang berjalan karena secara analisis tidak akan memberi manfaat yang sesuai selama umur bisnis atau melakukan perbaikan diaspek-aspek yang membuat bisnis tersebut tidak layak. Penilaian dari melihat kelayakan suatu bisnis antara lain meliputi aspek finansial, dan aspek non-finansial yang terdiri dari, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen-hukum, aspek sosial. Nurmalina et al(2010)

Penelitian Terdahulu terdahulu terkait analisis kelayakan usaha antara lain penelitian dari Hamdani 2009 tentang analisis pembuatan industri pengolahan kakao skala kecil di kabupaten Tanggamus Lampung. Analisis ini mengkaji pembuatan pengolahan kakao skala 50ton biji kakao, dengan kapisatas produksi 20 ton lemak kakao, 22 ton bubuk kakao, dengan biaya investasi sebesar 1,2 milyar, dengan perbanding 750 juta aset, dan 450 juta modal kerja. Ruang lingkup penelitian yang dilakukan terkait kelayakan dari aspek finansial, aspek pasar dan pemasaran, teknis, manajemen dan hukum. Hasil penelitian menujukan dari aspek pasar dipilih produk lemak kakao, bubuk kakao, dan olahan minuman kakao sebagai produk. Analisis aspek finansial menunjukan dari umur ekonomis 10 tahun yang didasarkan pada investasi peralatan yang dikeluarkan, menunjukan bahwa NPV yang dihasilkan sebesar Rp. 482 juta, dengan IRR sebesar 24,5persen dan B/C rasio 1,5 serta PP selama 3 tahun 9 bulan yang mana menunjukan usaha ini layak dijalankan. Analisis sensitifitas terhadap kenaikan bahan baku serta penurunan harga jual menunjukan batas maksimal harga mencapai 21.500 dan rasio penurunan harga jual sebesar 2 kali lipat harga awal. Analisis kelayakan pembuatan suatu industri seperti pabrik perlu menganalisis masalah perizinan dan masalah kelayakan lingkunga, penelitian ini sudah memperhitungkan terkait legalitas, perizinan apa saja yang harus diurus sebelum memulai usaha, dan sudah memperhitungkan masalah penanganan limbah terkait aspek lingkungan.

Analisis Kelayakan Usaha Death By Chocolate & Spaghetti Restaurant

Kota Bogor Jawa Barat oleh Heidyaningsih (2009) dengan ruang lingkup penelitian yang mencangkup aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial layak dijalankan. Analisis kelayakan secara finansial dilakukan dengan diskonto 7 persen, diperoleh NPV sebesar Rp 632.62 juta selama umur bisnis atau lebih besar dari nol. Kemudian Net B/C yang dihasilkan sebesar 3. Pada penghitungan IRR diperoleh hasil sebesar 27 persen yang mana lebih besar dari tingkat diksontonya 7persen. Melalui penghitungan Payback Period

(22)

Kelayakan usaha ini pun tidak sensitif terhadap perubahan yang ada pada penurunan harga output 5 persen, karena nilai IRR sebesar 20 persen sementara nilai Net B/C sebesar 2.33 dan Payback Period 8 tahun 5 bulan. Aspek finansial yang dilakukan, khususnya analisis sensitivitas sudah dilakukan dengan sangat mendalam, dengan melihat trend kenaikan harga dan jumlah output yang pernah terjadi dalam usaha.

Analisis kelayakan bisnis kedai kopi mobile di kota Bogor oleh Alhusna (2011) menganalisis kelayakan dari aspek finansial, aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis, dan aspek sosial. Berdasarkan hasil penelitian aspek finansial menunjukan usaha layak dijalankan karena mendapat NPV sebesar Rp 215.185.000 . Nilai IRR sebesar 38persen, Net B/C 2,221 dengan PP selama 3 tahun 8 bulan dibanding umur analisis usaha selama 10 tahun. Analisis sensitivitas dari penelitian ini menunjukan bahwa saat terjadinya kenaikan bahan baku sebesar 14persen, bisnis masih dapat dijalankan, dan dari analisis switching value didapat, batas maksimal kenaikan harga bahan baku sampai perusahaan mendapat NPV sama dengan nol adalah 16,9 persen. Penunjukan ini merupakan analisis perencanaan untuk membuat usaha kedai kopi, dalam analisis ini semua penggunaan barang sudah dijabarkan secara sempurna, kekurangan hanya terjadi pada perkiraan analisis sensitivitas, tidak dijelasan bahan baku apa saja yang berpotensi mengalami kenaikan.

Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian terdahulu melihat dari jenis usaha yang dilakukan berkaitan dengan usaha pengolahan coklat dan makanan. Metode analisis kelayakan usaha yang dilakukan penelitian terdahulu juga memiliki kesamaan karena menganalisis aspek finansial, aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial. Perbedaan yang ada dibandingkan dari penelitian terdahulu adalah lokasi dan waktu penelitian ini dilakukan dan beberapa perbedaan metode yang dipilih peneliti terdahulu

Definisi Coklat

Coklat merupakan olahan dari tanaman kakao yang menurut sejarah pada awalnya banyak tumbuh disepanjang sungai amazon sampai ke daerah meksiko. Penduduk amerika latin kemudian memanfaatkan biji kakao untuk membuat coklat, hal ini diketaui setelah tangki-tangki dari Suku Maya dan Aztec yang ditemukan disekitar Puerto Rico ternyata mengandung residu coklat.

Coklat masuk kedaratan Eropa dan mulai menjadi sangat terkenal pada sekitar abad 16-17 dimana perwakilan Bangsa Guatemala membawa minuman coklat untuk Raja Spanyol. Kemudian coklat menyebar di eropa sebagai sebuah minuman di kalangan elit, karena sangat berharganya coklat saat itu tahun 1657 di London dibuka gudang penyimpanan coklat dengan nama “House of Chocolate” untuk menyimpan cadangan coklat.

(23)

dikeringkan lalu dipanggang dan terakhir digiling. Seiring berkembangnya teknologi, teknik pengolahan coklat juga berkembang, salah satunya metode emulsifikasi yaitu mencampurkan coklat dengan karbonasi kalium dan natrium untuk memudahkan gilingan coklat bercampur dengan air, atau mencampur coklat dengan susu. Walaupun coklat pertama kali ditemukan diamerika latin, tetapi sampai saat ini tekhnologi dan industri pengolahan coklat terbesar dan terbanyak ada pada daratan eropa.

Cocoa Powder (Bubuk Kakao)

Bubuk kakao merupakan bentuk bubuk dari kakao padat. Kakao padat sendiri merupakan zat sisa setelah prosess mengekstrak coklat butter dari biji kakao. Bubuk coklat alami memiliki warna coklat muda dan tingkat pH 5.1-5.4. Olahan cocoa powder warnanya lebih gelap , mulai dari merah kecoklatan hampir hitam, dengan pH 6.8-8.1. Proses alkalisasi mengurangi kepahitan dan meningkatkan kelarutan, yang penting untuk aplikasi produk minuman. Semua nilai-nilai pH ini dianggap aman untuk penggunaan makanan. Dalam padatan kakao ini mengandung banyak antioksidan flavanoid. Jumlah flavonoid tergantung pada jumlah pengolahan dan manufaktur bubuk kakao. Kakao bubuk dapat mengandung sampai 10persen flavonoid dari masa biji kakao. Buah dan biji kakao mengandung kadar flavonoid tinggi, tetapi ketika kakao diproses dengan alkali, flavanoidnya secara substansial berkurang. Flavanoid juga ditemukan dalam buah-buahan dan sayuran. Manfaat kesehatan tertentu dari flavanoid ini adalah membantu penyemuhan penyakit jantung koroner dan stroke. Manfaat mekanisme ini dapat memperbaiki fungsi endotel, tingkat lipid, tekanan darah, dan resistensi insulin.

Cocoa Liquor

Cocoa liquor merupakan hasil dari pengolahan biji kakao yang masih murni danberbentuk cair . dalam cocoa liquor,mengandung jumlah kakao padat dan cocoa butter dalam proporsi yang kurang lebih sama. Proses menghasilkan

cocoa liquor yaitu biji kakao yang telah difermentasi, kemudian dikeringkan dan dipanggang terakhir dipisahkan dari kulit bijinya, kakao yang sudah mengalami proses tersebut kemudian diolah menjadi pasta kakao. Pasta kemudian dilebur menjadi cocoa liquor, kemudian didinginkan dan dicetak menjadi blok-blok tanpa diberi pemanis. Coklat blok ini lah yang kemudian diolah dengan berbagai macam campuran untuk dijadikan produk olahan coklat. Cocoa liquor mengandung sekitar 53persen cocoa butter, sekitar 17persen karbohidrat , protein 11persen (Stevans,2011)

Cocoa Butter

(24)

sebagai campuran atau untuk pengencer dalam adonan coklat. Pada beberapa perusahaan makanan yang membuat coklat, cocoa butter biasanya diganti dengan minyak nabati lain seperti minyak sawit yang harganya lebih murah, tetapi tentu saja tidak bisa menggantikan tekstur dan aroma asli dari cocoa butter.

Cocoa butter merupakan salah satu lemak yang diketahui paling stabil ditambah dengan kandungan antioksidan alami. Aroma yang sedap dari cacao dan sifat emolien dari cocoa butter telah menjadikan cocoa butter banyak digunakan dalam produk perawatan kulit, seperti sabun dan lotion .

KERANGKA PEMIKIRAN

Kerangka Pemikiran Teoritis

Investasi dan Bisnis

Kegiatan investasi dilakukan suatu perusahaan dalam rangka mendapatkan pendapatan lebih besar. Cara yang dilakukan perusahaan dengan memutarkan sejumlah dana dimasa sekarang dalam suatu kegiatan usaha dengan maksud mendapatkan pendapatan lebih besar dimasa depan dari sejumlah biaya yang dikeluarkan dimasa sekarang. Investasi meruapakan suatu pilihan keputusan untuk mengembangkan perusahaan untuk jangka waktu yang lebih panjang, selain melakukan perbaikan pada manajemen (Herbowo et al 2013). Menurut Nurmalinaet al, investasi merupakan suatu kegiatan yang direncanakan dengan memanfaatkan berbagai macam sumber untuk mendapatkan suatu benefit. Invetasi bisa diartikan sebagai menanamkan sejumlah dana yang digunakan saat bisnis belum dijalankan dalam arti di masa persiapan dan di waktu usaha berjalan, dengan tujuan menginginkan pengembalian ditambah keuntungan yang diinginkan dalam waktu tertentu di masa depan.(William et al 1995)

Kashmir dan jakfar (2010) menjelaskan ada dua jenis investasi yaitu invetasi nyata dan investasi finansial. Investasi nyata merupakan investasi yang dikeluarkan dalam barang tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, mesin-mesin. Invetasi finansial adalah investasi yang dikeluarkan bentuk pembelian saham, obligasi dan surat-surat berharga. Semua jenis dari kegiatan investasi ini bertujuan sama yaitu mengeluarkan sejumlah dana di awal dengan tujuan mendapat keuntungan di masa depan.

Bisnis adalah kegiatan usaha yang diakukan dengan tujuan mendapat keuntungan sesuai dengan rencana bisnis yang telah dilakukan saat usaha itu dilakukan. Keuntungan dari bisnis ini bisa dirasakan di masa depan lebih dari 1-5 tahun jika investasi yang dikeluarkan besar dan berumur ekonomis lama, atau bisa langsung bisa didapatkan saat bisnis selesai dilakukan dalam waktu kurang dari satu tahun. Keuntungan merupakan tarrget utama dalam kegiatan bisnis, terutama dalam jangka panjang dan jangka pendek.

(25)

Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan dalam bisnis merupakan suatu studi dan analisis berdasarkan data dan informasi untuk mendapatkan kepastian apakah suatu investasi atau bisnis tersebut layak untuk dapat dilajankan berdasarkan apakah bisnis itu dapat memberi benefit lebih banyak dibandingkan cost investasi yang dikeluarkan oleh perusahaan tersebut. Kelayakan bisnis dibagi dua, yaitu perhitungan dengan diskonto dan tanpa diskonto. Perhitungan dengan diskonto jika investasi yang dilakukan membutuhkan waktu panjang hingga 5-25 tahun tergantung dari lama umur investasi yang dilakukan dan berapa lama usaha masih dapat dijalankan sesuai umur ekonomis peralatan investasi, yang harus dipertimbangkan adalah adanya perbedaan waktu antara biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang diterima selama umur bisnis yang panjang tersebut sehingga perlu diperhitungkan time value of money dengan mengalikan tingkat diskonto tertentu (Nurmalina et al 2010). Menurut herbst (1986) investasi yang membutuhkan beberapa tahun sampai jumlah yang dinvestasikan kembali, perlu memperhatikan interest rate dalam perhitungan, karena pada waktu yang sama jika uang diinvestasikan pada lembaga keuangan lain, bisa menghasilkan bunga beberapa persen, sehingga diperlukan tingkat diskonto tertentu jika investasi yang dikeluarkan membutuhkan beberapa tahun sampai tingkat pengembalian usaha dapat menutupinya.Sedangkan kelayakan bisnis tanpa diskonto, untuk bisnis yang kurang dari satu tahun. Hasil dari analisis data informasi dapat diputuskan tentang apakah proyek tersebut akan sukses saat dijalankan, dan bagaimana keberlanjutan dari proyek tersebut apakah akan dilanjutkan pada jangka waktu tertentu atau akan dihentikan.

Analisis kelayakan bisnis bertujuan untuk menguji apakah bisnis yang akan dilakukan layak dikerjakan dan dilanjutkan dimasa yang akan datang. Untuk menguji kelayakan bisa dengan melihat dari beberapa aspek sebagai tolak ukur kelayakan yaitu, aspek finansial, aspek pasar, aspek manajemen, aspek tekhnis, dan aspek sosial- ekonomi .

Aspek Finansial

Aspek finansial melihat kelayakan suatu usaha dari kinerja keuangan perusahaan. Penilaian terhadap aspek keuangan meliputi sumber dana yang diperoleh, kebutuhan biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi yang dibutuhkan selama umur bisnis, proyeksi aliran kas (cashflow) dan laporan laba/rugi, dan kriteria penilaian investasi (Kasmir dan Jakfar 2010).

Sumber dana yang digunakan untuk investasi sangat penting diperhitungkan. Dana yang berasal dari pinjaman maka kewajiban untuk membayar pinjaman beserta beban bunga yang dikenakan akan mempengaruhi aliran uang keluar dari perusahaan.

(26)

dibandingkan antara sejumlah uang pada masa sekarang dengan sejumlah uang yang sama pada masa yang akan datang (Nurmalina et al 2010). Beberapa kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan adalah Net Present Value (NPV), Net Benefit Ratio (Net B/C), Internal Rate of Return (IRR), dan Payback Period (Kasmir dan Jakfar 2010).

Cashflow (arus kas) merupakan aliran kas yang ada pada suatu perusahaan dalam suatu periode tertentu. Arus kas adalah jumlah uang yang masuk dan keluar dalam suatu perusahaan mulai dari investasi dilakukan hingga berakhirnya investasi tersebut (Kasmir dan Jakfar 2010).

Aspek Non Finansial

1. Aspek Pasar

Aspek pasar dilakukan dengan pertimbangan sangat jarang usaha yang memerlukan bahan baku coklat sebagai bahan utama. Memproyeksi tentang permintaan dan penawaran akan suatu produk, terkait jumlah yang ditawarkan pesaing, bagaimana perkembangan dimasa lalu dan bagaimana perkiraan di masa yang akan datang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Aspek pasar menjadi penting untuk diperhatikan karena jika pasar yang ingin dituju oleh perusahaan tidak jelas maka akan menimbulkan risiko kegagalan bisnis yang besar (Kasmir dan Jakfar 2010).

Analisis aspek pasar yang perlu diperhatikan adalah analisis tentang permintaan dan penawaran. Permintaan dirinci baik perhitungan total atau dirinci berdasar daerah, konsumen, perusahaan pemakai produk, dalam analisis permintaan perlu diperhitungakan berapa proyeksi permintaan di masa depan. Penawaran, perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran, seperti ada tidak barang pesaing atau barang subsitusi, kebijakan pemerintah dan lainya yang kira-kira berdampak terhadap penawaran (Nurmalina et al 2010) .

(27)

Aspek pasar yang perlu dianalisis selanjutnya adalah penentuan bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang dipilih menggunakan 7P. Penentuan 7P dipilih, jika perusahaan tidak hanya menjual produk dalam kegiatan usahanya, tetapi ketersediaan jasa seperti pelayanan, keramahan, penentuan lokasi juga berperan penting terhadap terjualnya produk. Bauran pemasaran yang dianalisis antara lain product, price, place, promotion, process, people, phisical evidence . 2. Aspek Teknis

Aspek teknis berkaitan dengan pembangunan bisnis yang dijalankan dan kegiatan operasional dari bisnis yang dijalankan. Berdasarkan analisis aspek teknis, dapat diketaui rancangan awal dari usaha yang akan dijalankan sehingga bisa diperhitungakan perkiraan biaya investasinya. Analsisi aspek teknis berhubungan dengan input dan output yang berupa barang nyata dan jasa. Aspek-aspek lain dari suatu usaha/proyek akan dapat berjalan jika analisa dari Aspek-aspek teknis sudah layak dilakukan. Analisis teknis akan dapat mengidentifikasi perbedaan yang terdapat dalam informasi yang harus dipenuhi baik dalam tahap suatu perencanaan suatu proyek dan setelah tahap pelaksanaan proyek (Gitinger 1986).

Pertanyaan utama yang harus dijawab dalam menganalisis aspek teknis antara lain, Lokasi bisnis yang terkait dengan dimana bisnis akan dijalankan, seberapa besar skala produksi bisnis tersebut, tekhnologi dan eqiuipment apa saja yang perlu untuk digunakan, bagaimana proses produksi dilakukan dan bagaimana layout pabrik, apakah tata letak ruangan pabrik mendukung proses produksi (Nurmalina et al 2010).

3. Aspek Manajemen

Menurut Nurmalina et al (2010). aspek manajemen mempelajari tentang manajemen dalam masa pembangunan bisnis dan manajemen dalam masa operasi. Manajemen dalam masa pembangunan bisnis, terkait dengan siapa pelaksana bisnis, bagaimana jadwal penyelesaian bisnis, dan siapa yang melakukan studi masing-masing aspek kelayakan bisnis. Manajemen dalam masa operasi, terkait bagaiman bentuk organisasi atau badan usaha yang dipilih, bagaiman struktur organisasi, bagaimana deskripsi masing-masing jabatan, berapa banyak jumlah tenaga kerja yang digunakan dan menentukan siapa-siapa anggota direksi dan tenaga-tenaga inti.

Terkait keperluan studi kelayakan bisnis menurut Kashmir dan Jakfar, yang perlu dianalisis dalam aspek manajemen adalah bagaiamana fungis manajemen seperti perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dapat terlaksana dengan benar.

1. Perencanaan: Adalah proses menentukana arah dalam kegiatan yang akan ditempuh dalam rangka mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Pada proses perencanaan akan ditentukan apa yang harus dikerjakan, bagaimana melaksanakanya, dan cara apa yang paling tepat untuk dilakukan.

(28)

3. Pelaksanaan: Menjalankan kegiatan dalam suatu organisasi, dimana atasan bertugas untuk menggerakan bawahanya untuk mengerjakan pekerjaan yang telah ditentukan sebelumnya dengan memberi arahan, perintahm dan petunjuk pelaksanaan.

4. Pengawasan: proses untuk mengukur dan menilai pelaksanaan tugas apakah telah sesuai dengan yang direncanakan, kemudian melakukan evaluasi jika dalam prosesnya terjadi kesalahan dan memberi masukan penetuan proses yang benar.

4. Aspek Sosial dan Ekonomi

Aspek sosial, ekonomi, berkaitan dengan akibat yang akan ditimbulkan dari aktivitas bisnis yang dilaksanakan, baik dilihat dari sisi sosial, ekonomi, maupun lingkungan bagi masyarakat luas dan bagi pemerintah. Bagi masyarakat, dampak sosial dari adanya suatu bisnis akan dinilai dari manfaat yang dapat diterima masyarakat dengan tersedianya sarana dan prasarana yang dibutuhkan seperti listrik, pembangunan jalan, jembatan, dan sarana lainnya, sedangkan dampak ekonomi akan dinilai dari apakah bisnis yang dijalankan memberikan peluang peningkatan pendapatan, khususnya bagi masyarakat di sekitar lokasi bisnis, serta peningkatan aktivitas ekonomi yang dapat dilakukan oleh masyarakat. Bagi pemerintah, dampak sosial dari adanya suatu bisnis dapat dilihat dari kontribusi bisnis tersebut dalam pembukaan lapangan kerja atau pengurangan pengangguran, sedangkan dampak ekonomi dari adanya suatu bisnis dapat dilihat dari peranan bisnis tersebut dalam memberikan peluang peningkatan pendapatan asli daerah maupun peningkatan perekonomian secara nasional (Kasmir dan Jakfar 2010). 5. Aspek Hukum

Untuk memulai studi kelayakan bisnis, urutan terawal menurut Kashmir dan Jakfar lebih baik diawali dari aspek hukum. Tujuan dari analisis aspek hukum adalah untuk meneliti keabsahan, kesempurnaan, dan keaslian dari dokumen-dokumen perizinan usaha. Dokumen yang penting untuk diuji keabsahanya antara lain badan hukum, sertifikat tanah, bangunan, pajak, dan setifikat khusus lainya yang disesuaikan dengan usaha yang dilakukan (Kasmir dan Jakfar 2010).

Pentingnya meniliti keabsahan dan legalisasi dari usaha yang dijalankan, bertujuan agar dikemudia hari bisnis tidak menimbulkan masalah baik dari segi hukum dan lingkungan. Jika badan hukum ternyata belum terdaftar, dan hanya fiktif akan menimbulkan masalah kepada pemerintah dikemudian hari. Perusahaan makanan, penting untuk memiliki perizinan dari BPPOM dan MUI agar makanan yang dijual tidak merugikan konsumen.

Kerangka Operasional

(29)

dalam negeri untuk komoditi kakao hanya berupa membudidayakan kakao oleh kebanyakan petani kecil dengan luas lahan kecil pula, serta kegiatan ekspor pun hanya berupa biji kakao, dan sedikit sekali berupa produk jadi mapun semi jadi. Untuk itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji kelayakan dalam pembukaan dan pengembangan industri pengolahan coklat dalam negeri. Apakah industri pengolahan coklat layak untuk dikembangkan bila ditinjau dari beberapa aspek kelayakan. Alania Alania Chocolava sebagai salah satu perusahaan pengolahan coklat, melakukan usaha pengolahan coklat dasar (cocoa butter, cocoa powder, cocoa liquor) sampai dengan produk coklat yang siap konsumsi.

(30)

Gambar 1 Diagram Alir analisis kelayakan bisnis

Switching Value

-Indonesia penghasil kakao ketiga terbesar dunia

-Permintaan coklat dunia naik 2,2 juta ton pertahun

- Masih sedikit coklat olahan dari perusahaan domestik

PT Alania chocolava

Analisis Kelayakan Bisnis

Aspek Non-Finansial - Aspek Pasar

- Aspek Teknis

- Aspek Manajemen dan Hukum

- Aspek Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan

Aspek Finansial - NPV

- Net B/C - IRR

- Payback Period

Hasil Kelayakan Bisnis

Layak (Dilanjutkan)

(31)

METODE

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Alania Chocolava bertempat di kota Bogor, sebagai salah satu perusahaan pengolah coklat yang ada di Indonesia. Waktu penelitian dilakukan antara bulan februari hingga april 2014

Jenis dan Sumber Data

Sumber dan jenis data yang digunakan untuk penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara langsung kepada pihak perusahaan, yaitu kepada pemilik perusahaan dan kepada karyawan perusahaan khususnya karyawan produksi. Untuk data sekunder didapat dari laporan perusahaan, laporan keuangan keungan perusahaan, literatur jurnal, data dari Badan Pusat Statistik, data dari Kementrian Pertanian Dirjen Perkebunan, data dari Kementrian Perdagangan.

Metode Pengumpulan Data

Data yang akan digunakan adalah data sekunder yang berupa data time series. Data sekunder yang akan digunakan ini bersumber dari BPS, Departemen Pertanian, Kementrian Perdagangan. Dan data primer yang dikumpulkan dari hasil penelitian di lapang

Pengumpulan data primer dengan melakukan wawancara atau diskusi langsung kepada responden yaitu dengan bagian produksi, bagian administrasi dan bagian keuangan, selain itu juga melalui pengamatan langsung di tempat penelitian. Pengumpulan data sekunder dengan mencari data-data dari BPS, Deptan, penelitian sebelumnya, dan juga dari pembukuan perusahaan.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Dalam penelian ini menggunakan konsep analisis kelayakan dari usaha atau investasi dalam pendirian industri pengolahan. Analisis secara kualitatif dilakukan untuk menganalisis kelayakan dari aspek non finansial, yaitu aspek hukum, aspek pasar, aspek manajemen, aspek teknis. Analisis finansial secara kuantitatif dianalisis dengan memperhitungkan kriteria investasi yaitu Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Net Benefit-Cost Ratio (Net B/C),

Payback Period (PP), dan Switching Value. NPV (Net Present Value)

(32)

layak dijalankan. NPV<0 maka investasi tersebut merugikan dan jika NPV=0 maka tidak ada untung yang diperoleh.

∑ t IRR (Internal Rate of Return)

Adalah nilai discount rate yang membuat NPV sama dengan nol. IRR merupakam tingkat rata-rata keuntungan internal tahunan perusahaan. Jika IRR> dari discount rate maka investasi layak dijalankan dan bila kurang dari discount rate maka tidak layak dijalankan

i

x i

i

)

Merupakan perbandingan antara nilai manfaat sekarang dengan nilai biaya sekarang. Jika Net B/C lebih besar atau sama dengan satu, maka investasi layak dan beitu sebaliknya jika kurang sama dengan satu maka tidak layak dijalankan.

i1 = discount rate yang menghasilkan NPV positif i1 = discount rate yang menghasilkan NPV negatif

Pay Back Period

(33)

didiskontokan. Hasil dari ini berupa satuan waktu, jika nilainya lebih kecil dari

maximum discounted payback period, maka layak untuk dijalankan.

a a

i t

Keterangan

I = Biaya investasi yang dikeluarkan

Ab = Manfaat bersih yang diperoleh setiap tahunnya Analisis Switching Value

Analisis switching value dilakukan untuk mengetahui berapa kira-kira batasan peningkatan biaya maksimum yang dapat terjadi sampai Net Present Value perusahaan mencapai titik negatif. Sumber biaya yang diasumsikan berubah dan mempengaruhi NPV dipilih biaya apa saja yang kira-kira memiliki sifat lebih fluktuatif dan sangat mempengaruhi penerimaan. Seperti biaya bahan baku, tenaga kerja dan biaya energi.

Asumsi Dasar

1. Perhitungan umur usaha didasarkan pada investasi peralatan produksi dengan umur terlama yaitu selama 5 tahun, didasarkan pada investasi Bangunan yang merupakan biaya sewa dengan lama 5 tahun, tetapai dibayar seluruhnya ditahun awal, dan beberapa peralatan terlama yaitu 5 tahun. 2. Penerimaan (inflow) semua didapatkan dari penjualan produk coklat olahan

dari Alania Chocolava, tidak ada penerimaan dari penjualan lain, dan nilai sisa

3. Pengeluaran (outflow) yaitu biaya investasi, biaya operasional, dan pajak. 4. Harga yang ditetapkan untuk memperhitungkan penerimaan mulai dari

tahun pertama usaha berjalan sampai saat ini belum ada kenaikan, dan pengeluaran variabel untuk tenaga kerja juga tidak mengalami kenaikan. Untuk beberapa bahan baku seperti telur, terigu hanya mengalami kenaikan disaat tertentu jika harga dipasar sangat tinggi, tetapi diasumsikan tidak mengalami kenaikan karena adanya perjanjian tidak tertulis dengan supplier. 5. Sumber pendanaan berasal dari uang pemilik sendiri, tidak ada dari modal pinjaman sehingga tidak ada perhitungan bunga yang dikeluarkan pada laporan laba rugi

6. Harga input dan output yang digunakan dianggap konstan, yaitu saat waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari 2014.

7. Penyusutan dihitung dengan metode garis lurus yaitu: Penyusutan = Nilai beli – nilai sisa

(34)

8. Besarnya diskonto yang digunakan yaitu tujuh (7) persen, hal ini ditetapkan berdasarkan tingkat suku bunga deposito Bank BCA periode Desember 2013, dan nilai tersebut disetarakan selama setahun. Pemilik menggunakan modal sendiri, sehingga besarnya diskonto yang ditetapkan mengacu pada tingkat suku bunga bank dari dana yang didepositokan

9. Pajak pendapatan yang digunakan berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008, pasal 17 ayat 2a yaitu dengan tarif pajak sebesar 25persen dari penghasilan usaha.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Profil perusahaan

Alania Alania Chocolava didirikan pada tanggal 01 Mei 2011 di Kota Bogor untuk mengembangkan berbagai produk olahan kakao Indonesia, seperti minuman coklat, coklat bar (milk chocolate & dark chocolate), coklat blok, coklat chip, permen coklat, wafer, biskuit dan produk coklat lainnya. Pengembangan produk-produk ini selanjutnya akan dilakukan secara bertahap sesuai dengan perkembangan penyerapan produk oleh pasar.

Pembuatan Alania Chocolava yang menjadikan coklat sebagai dasar dari produk utamanya didasarkan niat pendirinya Prof. Dr. Ir Erliza Hambali yang merupakan guru besar Fakultas Tekhnologi Pertanian IPB untuk meningkatkan nilai tambah kakao dalam negeri, sehingga muncul niatan untuk mengembangkan macam-macam produk makanan dari bahan dasar coklat

Formulasi dari produk Alania Chocolava ini dikembangkan oleh ahli teknologi proses agroindustri dari Institut Pertanian Bogor. Produk ini telah melalui serangkaian analisis laboratorium dan panel tes yang dilaksanakan oleh para ahli dari Institut Pertanian Bogor.

Visi dari Alania Alania Chocolava adalah menjadi produsen produk makanan coklat olahan nomor satu di Indonesia dengan menggunakan kakao asli Indonesia. Misi Alania Chocolava adalah untuk ikut berperan dalam meningkatkan nilai tambah kakao Indonesia melalui pengembangan berbagai macam produk olahan berbasiskan coklat yang merupakan hasil salah satu produk turun dari kakao yang dapat diterima oleh pasar.

Analisis Non Finansial

Analisis Pasar

(35)

dapat diserap perusahaan dari keseluruhan market potensial yang ada. Strategi pemasaran yang akan dilakukan perusahaan melalui bauran pemasaran (price, produk, promotion, place) dan menetapkan segmentasi pasar, target pasar, posisi produk dalam pasar.

Segmentasi, Target Pasar, Posisi Pasar

a. Segmentation

Segmentasi secara geografi, karena terletak di kota Bogor, maka segmentasi berdasar letak geografis adalam masyarakat kota bogor dan masyarakat sekitar bogor yang berkunjung ke Kota bogor. Segmentasi demografis berdasarkan usia, coklat Alania Chocolava diperuntukan untuk kalangan remaja dan dewasa dengan rentang usia 17-40 tahun. Segmentasi psikografis didasarkan pada masyarakat yang suka berpergian dan penyuka coklat.

b. Targeting

Target pasar sasaran dari Alania Chocolava adalah masyarakat penyuka coklat dengan range usia antara 17-40 tahun karena pada usia tersebut sudah memiliki penghasilan sendiri yang berdomisili di kota Bogor dan sekitar Bogor.

c. Positioning

Alania Chocolava menentukan posisi pasar dari produknya adalah pengolah cake, roti, dan minuman dari coklat olahan yang menggunakan kakao powder, kakao liquor, kakao lemak dari biji kakao asli indonesia yang mengedankan inovasi dan variasi terhadap semua produknya.

Bauran Pemasaran

a. Product

Produk yang dibuat dan dijual oleh Alania Chocolava adalah cake dan minuman dengan bahan dasar coklat. Coklat dasar utama yang digunakan adalah kakao liquor, kakao butter, kakao powder. Untuk produk yang dijual Alania Chocolava secara umum antara lain birthday cake, cake and cup cake, pastries, cookies, chocobars, breads, puddings, chocodrink.

Untuk produk unggulan dari Alania Chocolava adalah beberapa cup cake dari sub cake dan cup cake dan yang paling terkenal adalah cup cake Alania Chocolava classic dan original yang. Inovasi yang dilakukan pada cupcake Alania Chocolava tergolong sukses karena menjadi brand image dari Alania Alania Chocolava.

Produk lain yang merupakan hasil inovasi besar dari Alania Chocolava adalah chocodrinks. Pada awal pembentukan Alania Chocolava, perusahaan melakukan riset untuk menghasilkan resep dan campuran khusus untuk chocodrink, dan diawal berdirinya sebelum kafe coklat Alania Chocolava didirikan chocodrink diusung sebagai produk andalan untuk dijual secara masal.

(36)

b. Price

Harga yang ditawarkan untuk setiap produk Alania Chocolava berbeda-beda sesuai dengan jenis dan ukuran produk, untuk harga setiap produk dapat dilihat dilampiran. Penentuan harga produk juga didasarkan terhadap inovasi produk tersebut untuk produk baru yang merupakan hasil riset dari perusahaan tentu memiliki harga lebih tinggi.

Untuk penentuan harga yang ditawarkan untuk setiap produk menggunakan metode cost plus pricing dengan mark up yang rata-rata mark up

adalah 2 kali lipat dari harga pokok dan price by value. Price by value

ditetapkan untuk beberapa produk dengan inovasi khusus dan tergolong berhasil deterima pasar seperti Alania Chocolava cupcake dan chocodrinks.

Penetapan harga yang tinggi tidak mempengaruhi terhadap permintaan produk dari Alania Chocolava. Dapat dilihat pada Gambar 3 penjualan produk Alania Chocolava untuk tahun awal dan tahun 2013 terus mengalami kenaikan. Hal ini bisa dikarenakan konsumen tidak membandingkan harga dari produk Alania Chocolava dengan produk coklat olahan dari kafe lain karena walaupun sama-sama makanan olahan coklat, setiap perusahaan memiliki ciri berbeda dan produk andalan tersendiri. Untuk Alania Chocolava adalah Alania Chocolava cup cake dan chocodrink.

c. Place

Lokasi kafe dan tempat memproduksi berada pada tempat yang sama. Tempat penelitian berada dilokasi Jalan Pangrango Kota Bogor. Alasan pemilik memilih lokasi tersebut di daerah Pangrango karena merupakan pusat wisata kuliner yang berada di kota Bogor, sehingga memudahkan bagi pengunjung baik dari Bogor atau daerah sekitar Bogor

Alania Chocolava melakukan riset oleh para ahli teknologi proses agroindustri dari Institut Pertanian Bogor untuk mengembangkan formula dan resep yang tepat untuk produknya. Pemilihan Kota Bogor bisa untuk memudahkan dalam melakukan kontrol serta riset dan pengembangan untuk produk dari Alania Chocolava sendiri dan menargetkan penduduk Kota Bogor khususnya sebagai pangsa pasar dari produk Alania Chocolava.

d. Promotion

Kegiatan promosi Alania Chocolava dengan menyebarkan info-info tentang produk mereka sampai saat ini lebih banyak di media-media sosial. Alania Chocolava memiliki website resmi yang menjelaskan berbagai macam informasi tentang Alania Chocolava mulai dari struktur organisasi, sejarah perusahaan dan berbagai macam menu-menu yang ditawarkan Alania Chocolava.

Kegiatan promosi juga dilakukan dengan memberikan diskon dan promosi pada event-event tertentu dan untuk menyebarkan informasi tersebut, Alania Chocolava memberitahunya melalui media sosial khususnya website. Untuk promosi melalui pamlet dirasa pihak manajemen kurang efektif, maka hanya dilakukan jika Alania Chocolava mengikuti acara pameran-pameran tertentu sambil menyebarkan pamflet atau kupon diskon.

(37)

dan promo langsung jika pengunjung website telah mendaftarkan dirinya melalui

sign up diwebsite tersebut. Selain itu, Alania Chocolava juga memiliki karyawan khusus yaitu executive marketing and media social untuk mengelola secara langsung promosi di media sosial.

e. Physical Evidence

Keadaan kafe Alania Chocolava di jalan pangrango untuk ruangan etalase terletak ditengah kafe dimana terdapat beberapa etalase dan cold storage yang di dalamnya terdapat berbagai macam produk Alania Chocolava. Kemudian untuk meja makan in door terdapat disamping dan out door terdapat di ruangan meja makan dan ruangan etalase. Desain ruangan yang diterapkan oleh pengelola meniru kepada kenyamanan ruangan rumah. Sehingga untuk pemilihan beberapa interior seperti meja dan kursi menggunakan sofa dan meja khusus yang biasanya terdapat di ruangan keluarga.

Semua ruangan juga terdapat akses internet melalui Wi-Fii yang dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung. Semua ruangan juga dilengkapi pendingin udara. Desain wastafel dan toilet juga dibuat seperti keadaan dirumah

f. People

Pengunjung Alania Chocolava selain membeli produk yang dijual juga mengharapkan adanya pelayanan yang baik dari Alania Chocolava. Untuk memenuhi ekspektasi dari konsumen tersebut, pihak Alania Chocolava juga sangat memperhatikan pelayanan kepada pengunjung. Pada meja kasir selalu ada orang yang siap melayani pengunjung. Tiga orang tersebut memiliki job desk

berbeda agar tidak terjadi antrian yang membuat pengunjung tidak nyaman. Dua orang akan melayani dan menanyakan apa yang ingin dibeli pengunjung dan satu orang di meja kasir. Jika dimeja kasir kekurangan orang karena sedang melayani pembeli, supervisor Alania Chocolava selalu turun langsung untuk melayani pengunjung.

Selain menyediakan banyak pelayan dan kasir, Alania Chocolava juga sangat selektif untuk memilih karyawan dibagian pelayan dan kasir. Setiap karyawan diberi pakaian seragam khusus dan bisa dilihat secara objektif penampilan setiap kasir juga terlihat menarik.

g. Process

Proses dalam membuat produk makanan olahan coklat alania chocolava secara umum mudah. Pertama, 2 orang karyawan mencampurkan semua bahan-bahan pembuatan coklat menjadi satu adonan yang telah diperhitungkan takaranya. Kedua, adonan tersebut kemudian di masak di oven dan di kompor langsung setelah selesai diolah. Ketiga, setelah matang 2, 2 orang karyawan produksi kemudia melakukan finishing dengan memberi hiasan dan tambahan coklat di cake yang sudah matang. Terakhir, cake yang sudah jadi di beri kemasan seperti kertas alumunium, dan plastik khusus untuk menjaga daya tahanya, baru diletakan di lemari etalase khusus diruang utama.

(38)

oleh pihak manajemen. Untuk produk yang dapat bertahan lama di pajang dibeberapa rak etalase Alania Chocolava. Dan untuk produk dengan umur sekitar satu hari maka disiapkan beberapa jam sebelum kafe dibuka dan disimpan di kulkas yang diletakan juga di ruang utama untuk dapat dilihat langsung oleh pengunjung.

Pengunjung yang datang kemudian akan langsung memesan kepada kasir tentang produk yang diiginkan, setelah itu barulah pramusaji akan memasukan makanan itu kedalam microwave beberapa menit agar makanan tetap hangat. Dengan sistem seperti ini Alania Chocolava dapat melayani penjualan dengan cepat dan produknya juga tetap terjaga kualitasnya.

Permintaan dan Penawaran

Permintaan produk Alania Chocolava mulai dari tahun awal (2011) sampai tahun ketiga (2013) yang diproyeksikan berdasarkan total penjualan sampai tahun ke tiga

Gambar 2 Permintaan produk chocolava tahun 2011-2014

Regulasi perusahaan yang ketat sehingga perusahaan tidak dapat memberikan data permintaan dari semua produk setiap bulanya selama usaha berjalan sampai saat ini. (gambar 2) dilihat dari data penerimaan peningkatan pada tahun awal pernjualan memang dibatasi dan penjualan baru dimulai pada bulan juli. permintaan tahun ke dua dan ketiga mengalami peningkatan sebesar 9,34 persen. Permintaan pada tahun ke empat dan ke lima diasumsikan tetap, sama dengan penjualan tahun ke tiga. Hal ini dikarenakan produk chocolava bukan makanan pokok, sehingga peningkatan permintaan produk didasarkan keadaan ekonomi konsumen sehingga peningkatan penjualan tiap tahun tidak dapat

0 200.000.000 400.000.000 600.000.000 800.000.000 1.000.000.000 1.200.000.000 1.400.000.000 1.600.000.000

Tahun 2011

Tahun 2012

Tahun 2013

Penjualan Chocolava tahun 2011-2013

(39)

dipastikan. Berdasarkan wawancara dengan pihak perusahaan, permintaan perbulanya selalu mengalami fluktuasi, tetapi permintaan tertinggi selalu terjadi pada bulan juni-juli, dikarenakan pada dua tahun belakangan merupakan bulan ramadhan dan libur lebaran sehingga permintaan meningkat untuk makanan buka puasa dan bingkisan lebaran, kemudian pada bulan desember-januari merupakan hari libur awal tahun dan pada bulan feberuari yang merupakan hari valentine. Penjualan bada bulan lain cendrung fluktuatif namun tetap stabil pada stiap bulanya, dan kenaikan penjualan 2012 ke tahun 2013 sebesar.

Penawaran untuk Alania Chocolava didasarkan pada target penjualan yang diberikan oleh Alania Chocolava. Hasil wawancara dengan supervisor, menjelaskan perbandingan target penjualan dengan permintaan produk rata-rata setiap bulan mayoritas target penjualan lebih besar 10 persen kecuali hari libur dan hari raya nasional permintaan bisa melebihi 20-30 persen dari target penjualan sehingga untuk hari libur dan hari raya nasional Alania Chocolava sudah mempersiapkan produk tambahan.

Karena peningkatan pendapatan dari penjualan produk yang selalu meningkat tiap tahun, dapat diasumsikan bahwa permintaan produk selalu bertambah.

Hasil Analisis Aspek Pasar

Dari Analisis aspek pasar Alania Chocolava, bisnis Alania Chocolava layak untuk dijalankan. Alania Chocolava sudah menetapkan strategi pemasaran dengan bauran pemasaran 7P (price, product, promotion, place, people, phisical evidence, process) penetapan 7P karena Alania Chocolava bukan hanya menjual produk saja tetapi juga menjual jasa dan pelayanan. Penentuan lokasi yang strategis, pelayanan dan jasa dalam melayani pembeli sangat penting bagi usaha pengolahan coklat seperti Alania Chocolava, karena produk coklat langsung dijual di toko/cafe Chocolava, sehingga srategi promosi untuk menarik konsumen datang sangat penting untuk diperhatikan. Penetapan segmentasi produk, Alania Chocolava juga sudah mengetahui dengan pasti posisi pasar yang bisa dimasuki Alania Chocolava dengan jenis produk yang dihasilkan. Alania Chocolava juga sudah dapet memutuskan target pasar potensial untuk diusahakan perusahaan dan telah menyesuaikan produknya sesuai target pasar yang dipilih perusahaan. Berdasarkan permintaan dan penawaran juga sudah dinyatakan layak, walaupun perbulan penjualan fluktuatif, hal ini dapat ditolerir karena produk coklat Alania Chocolava bukanlah makanan pokok, sehingga penjualan terbesar hanya terjadi di event tertentu saja. Hanya saja, strategi diversifikasi produk lama-kelamaan lebih kearah bakery, yang mana penggunaan coklat lebih sedikit dibanding bahan baku lain yaitu tepung, dan dikhwatirkan melenceng dari visi misi perusahaan untuk mengembangkan industri coklat

Analisis Hukum dan Manajemen

(40)

dikeluarkan di Bandung 13 September 2011 untuk produknya dan terdaftar atas nama Erliza chocolate factory dengan nomor daftar 01121043200909. Alania Chocolava juga sudah lulus tes terhadap produknya di LP-POM. Karena telah terdaftar sebagai badan usaha, Alania Chocolava juga sudah memiliki nomor pokok wajib pajak, sehingga dapat menuntaskan kewajibanya kepada negara dengan membayar pajak

Alania Chocolava sudah memiliki struktur organisasi yang baik sehingga setiap kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik. Alania Chocolava merupakan Perseroan terbatas tertutup yang hanya dimiliki oleh keluarga, sehingga dalam struktur organisasi semuanya adalah satu keluarga. struktur organisasi Alania Chocolava dapat dilihat sebagai berikut

(41)

Dari bagan organisasi di atas, kenyataanya untuk kegiatan dan pengontrolan produksi dan kegiatan yang berlangsung di kafe diawasi oleh supervisor dan

supervisor baru memberikan laporan mingguan kepada chief operating dan Manajer.

a. Manajer

Manajer dari Alania Chocolava merupakan salah satu dari pendiri awal Alania Alania Chocolava. Tugas dari manajer adalah menentukan dasar dari perusahaan dan memastikan visi dan misi dari Alania Alania Chocolava dapat berjalan dengan semestinya. Selain itu Manajer disini berperan dalam menentukan strategi bisnis Alania Alania Chocolava kedepan setelah melihat kinerja perusahaan dan mengkonsultasikanya kepada business advisor.

b. Business advisor

Business advisor untuk Alania Alania Chocolava saat ini diduduki oleh beberapa orang yang juga pendiri dari Alania Alania Chocolava. Fungsi dari

business advisor adalah untuk memberi masukan kepada Manajer mengenai strategi bisnis kedepan.

Business advisor sendiri dibagi menjadi advisor untuk marketing dan untuk divisi operasi. Tetapi untuk setiap chief tetap bertanggung jawab kepada Manajer atas segala keputusan yang diambilnya.

c. Chief operating

Bertanggung jawab dalam menjalankan dan memastikan kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan seefisien mungkin. Chief operating

merumuskan strategi dan sistem operasi dari Alania Chocolava berdasarkan saran dari operasing advisor.

d. Chief marketing

Bertanggung jawab dalam kegiatan penjualan dan pemasaran serta promosi dari Alania Chocolava. Salah satu tugas utama yang dijalankan chief marketing

saat ini adalah melakukan promosi lewat website resmi alania Alania Chocolava dan media sosial lainya.

e. Marketing dan social media executive

Tugasnya adalah membantu chief marketing dalam merumuskan perencanaan penjualan dan pemasaran serta pengelolaan website secara teratur.

f. Supervisor

Supervisor di Alania Alania Chocolava bertugas untuk mengontrol jalannya operasional dan kegiatan jual beli serta produksi Alania Chocolava setiap harinya berdasar arahan dan perintah dari chief marketing dan chief operasional. Sehari-harinya supervisor lah yang bertugas mengambil keputusan saat para kepala tidak berada di tempat.

Hasil Analisis Aspek Hukum dan Manajemen

(42)

makanan, Alania Chocolava juga lulus uji tes di LP-POM dan mereka juga sudah mendapat label halal dari MUI untuk memastikan kenyamanan dan keamanan pengunjung bergama Islam.

Penilaian aspek manajeman dari Alania Chocolava juga sudah layak untuk dijalankan. Secara struktur organisasi, Alania Chocolava sudah memiliki divisi-divisi khusus untuk bagian marketing, dan produksi, manajer juga sudah tidak merangkap jabatan lain sehingga memudahkan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Alania Chocolava juga memiliki busines advisor untuk setiap divisi yang bertanggung jawab terhadap manajer untuk membantu memberikan masukan dalam pengembangan usaha.

Analisis Teknis

Analisis aspek teknis berkaitan dengan proses jalanya bisnis dan operasi/ produksi setelah bisnis berjalan. Dengan menganalisis aspek teknis, dapat diperkirakan perkiraan dari biaya-biaya yang dibutuhkan baik investasi dan operasional (Nurmalina et al 2010). Dengan melihat kelayakan aspek tekKnis dapat diperhitungkan kesiapan perusahaan dalam menjalankan usahanya dengan menilai ketepatan pemilihan lokasi, luas produksi, ketepatan layout bangunan, serta pemilihan mesin dan tekhnologi yang digunakan (Kashmir dan Jakfar 2003). Lokasi Bisnis

1. Ketersediaan bahan baku

Bahan baku utama yang digunakan Alania Chocolava untuk membuat semua produk coklat olahanya antara lain cocoa liquor, cocoa butter, cocoa powder, telur, terigu, tepung, gula, dan bahan tambahan seperti pewarna dan lainya. Untuk semua bahan dasar coklat yang digunakan Alania Chocolava semuanya merupakan kualitas terbaik. Alania Chocolava menggunakan coklat butter walaupun harganya tergolong mahal dibanding menggunakan minyak nabati biasa, hal ini untuk memuaskan ekspektasi dari penikmat coklat yang tinggi.

Pembelian semua bahan dasar coklat seperti cocoa butter, liquor, powder,

semuanya merupakan kakao asli Indonesia yang dibeli dari salah satu perusahaan pengolahan kakao Indonesia yang cukup besar di daerah tanggerang, karena ketatnya peraturan dari Alania Chocolava, pihak Alania Chocolava tidak memberi tahu siapa mitra perusahaan kakao tersebut dan bagaimana Alania Chocolava bisa memiliki akses untuk bermitra dengan perusahaan tersebut.

Gambar

Tabel 1 Penghasil kakao terbesar dunia tahun 2010-2013a
Tabel 3 Negara pengkonsumsi coklat terbanyak dunia tahun 2013
Tabel 4 Produsen coklat di dunia tahun 2013a
Gambar 1  Diagram Alir analisis kelayakan bisnis
+6

Referensi

Dokumen terkait

Analisis aspek finansial ini bertujuan untuk menilai seberapa besar biaya- biaya yang dikeluarkan dan seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika usaha burung

Analisis aspek finansial ini bertujuan untuk menilai seberapa besar biaya- biaya yang dikeluarkan dan seberapa besar pendapatan yang akan diterima jika usaha burung kenari

Analisis kelayakan finansial usaha pengolahan surimi dilakukan terhadap usaha pengolahan surimi yang sudah ada saat ini, untuk mendapatkan gambaran besarnya biaya yang telah

penerimaan dan biaya (R/C ratio ), dan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi biaya produksi dan pendapatan usahatani padi organik maupun anorganik. Pengolahan data

Rincian Rata-Rata Biaya Penyusutan Peralatan dalam Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Mie Iris Ubi Per Produksi Untuk 30

Analisis finansial diawali dengan analisis biaya dan manfaat dari suatu proyek. Analisis finansial bertujuan untuk membandingkan pengeluaran uang dengan revenue

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keberadaan fasilitas pengolahan sampah dengan metode CBA, dengan mempertimbangkan total biaya yang dibutuhkan dan total manfaat

Hasil analisis finansial menunjukkan nilai NET B/C usaha produksi tahu XY yaitu sebesar 2,92. Hal ini menunjukkan setiap Rp. 1 yang dikeluarkan untuk menjalankan proyek maka