• Tidak ada hasil yang ditemukan

Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Prosedur Penyusunan Anggaran Kas Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten"

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Kerja Praktek

Pembangunan nasional dewasa ini, perkembangan organisasi-organisasi pada

umumnya ditandai dengan meningkatnya jumlah aktivitas dan juga kemajuan teknologi yang semakin maju dari waktu ke waktu, baik yang bergerak di bidang produksi maupun bidang jasa. Peranan listrik jadi sangat besar bahkan sudah

menjadi bagian hidup, itu terbukti dengan segala aktivitas manusia sebagian besar menggunakan listrik sebagai alat penunjang kegiatannya. Mengingat pentingnya peranan tenaga listrik, di Indonesia organisasi tersebut dibentuk oleh pemerintah

dengan nama Perusahaan Listrik Negara (PLN) atau lebih lengkapnya PT.PLN (Persero) Indonesia. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

merupakan salah satu Kantor Distribusi yang membawahi 16 area Pelayanan dan jaringan yang berada di daerah Jawa Barat dan Banten.

Keberhasilan perusahaan khususnya tidak lepas dari upaya pengelolaan yang

dilakukan oleh manajemen (manager) yang terampil dan berbakat dalam mengelola perusahaan tersebut, manajemen bertumpu pada fungsi perencanaan,

fungsi pelasanaan dan fungsi pengendalian sehingga diharapkan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan dapat tercapai, dengan demikian nampaklah bahwa anggaran adalah alat bagi manajemen untuk membantu menjalankan

(2)

Anggaran lazim digunakan sebagai system perencanaan, koordinasi dan pengawasan dalam perusahaan. Anggaran nampaknya cukup memadai

dipergunakan sebagai alat perencanaan yang baik, sehingga kordinasi dan pengawasan yang dilaksanakan dapat memadai pula. Anggaran menjadi masalah yang cukup menarik untuk dibahas, karena dengan disususnnya anggaran, maka

dapat dilihat taksiran-taksiran dari hasil-hasil atau pengeluaran-pengeluaran, jauh sebelum kegiatan dilaksanakan.

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa dan produksi dan di dirikan dengan tujuan utama turut serta melaksanakan pembangunan

nasional dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat umum. Disamping itu juga mempunyai tujuan untuk memperoleh laba sehingga kegiatan perusahaan dapat

terus berjalan dan tetap eksis dalam kondisi bisnis yang cepat berubah seperti sekarang ini.

PT. PLN (Persero) sebagai salah satu BUMN dalam rangka untuk mencapai

efektifitas perusahaan juga menyusun suatu anggaran untuk mencapai tingkat pencapaian hasil program dengan target yang diharapkan, salah satunya adalah

anggaran arus kas. Dalam penyusunan anggaran arus kas pada PT. PLN (Persero) sudah memenuhi prosedur penyusunan anggaran pada perusahaan sektor publik,

(3)

Anggaran menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten (2004:2) merupakan suatu rencana kerja yang

disusun secara terinci, sistematis, rasional dan formal, meliputi seluruh kegiatan perusahaan, dinyatakan dalam unit kuantitatif dan moneter berlaku untuk jangka waktu tertentu umumnya satu tahun. Dasar anggaran pada PT.PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten sesuai dengan surat edaran direksi No.009.A.E/82/DIR/1994 tanggal 1 agustus 1994 tentang batasan beban operasi

dan biaya investasi.

Berdasarkan uraian dan latar belakang diatas, maka untuk penulisan laporan

KPK ini mengambil judul : “PROSEDUR PENYUSUNAN ANGGARAN PADA PT.PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN.

1.2Tujuan Kerja Praktek

Tujuan penulis melakukan Kerja Praktek pada PT.PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan banten, yaitu :

1. Untuk mengetahui jenis-jenis anggaran yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

(4)

1.3Kegunaan Kerja Praktek 1. Bagi Perusahaan / intansi

Mendapatkan informasi yang bergua sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan perbaikan yang sekiranya dianggap perlu.

2. Bagi Peserta PKL

a. Memperoleh pengalaman kerja sebagai bekal awal dan proses adaptasi sebelum memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

b. Menambah pengetahuan dan keterampilan yang berkenan dengan tugas-tugas yang dilakukan selama Praktek Kerja Lapangan.

c. Mampu bekerja sama dengan baik dan disiplin sesuai dengan aturan

yang berlaku di lingkungan perusahaan / instansi.

d. Keahlian profesi yang di peroleh melalui PKL dapat mengangkat rasa

percaya diri. 3. Bagi Institusi Pendidikan

a. Institusi pendidikan memperoleh masukan dalam mengembangkan

kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja.

b. Dapat menghasilkan sumber daya manusia perofesional yang snagat

(5)

1.4Lokasi dan Waktu Kerja Praktek

Lokasi pelaksanaan kerja praktek ini yaitu di PT. PLN (PERSERO)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN. Jl. Asia Afrika No. 63 Bandung 40111 Telepon : (022) 4230747 Web : http://www.pln-jabar.co.id Facsimile : (022) 4230822.

Dan adapun waktu kerja praktek yang dilakukan oleh penulis dimulai dari tanggal 2 Agustus 2010 sampai dengan tanggal 6 September 2010. Dimana hari

(6)

6 2.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Sejarah adanya listrik di Indonesia dimulai pada abad ke-19, pada saat itu

penguasaan dan perusahaan listrik (kelistrikan) di Indonesia dipegang dan

diselenggarakan secara monopoli oleh perusahaan-perusahaan Belanda.

1. Masa Penjajahan Belanda

Sejak masa penjajahan Belanda sampai permulaan tahun 1942 di

Indonesia telah dikenal suatu badan atau perusahaan yang menyediakan

tenaga listrik, baik milik pemerintah, daerah otonom (gemente) maupun swasta atau sumbangan antara pihak pemerintah dan swasta.

Di Jawa Barat khususnya kota Bandung, peruahaan yang mengelola

penyediaan listrik untuk kepentingan umum yaitu Bandungsche Electriciet Maarschaappij(BEM) yang bertujuan untuk membangun jaringan listrik yang berdiri tahun 1905. Pada tanggal 1 Januari 1920 berdirilah perusahaan

perseroan Gemeenschappelijk Electricitiet Voor Bandoeng (GEBEO) yang menggantikan BEM dengan kata pendirian NotarisMr. Adriaan Hendrik Van OphuisenNo. 213 tanggal 31 Desember 1919.

(7)

Pada masa penjajahan Jepang (1942-1945), pendistribusian tenaga

listrik dilaksanakan oleh Djawa Denki Djigyo Sha Bandoeng Shi Sa dengan wilayah kerja di seluruh wilayah Jawa.

3. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Sampai Saat ini

Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945, Indonesia menjalani periode perjuangan fisik sampai tiba

saatnya penyerahan kemerdekaan RI dari pemerintahan Hindia Belanda. Sejak

itu perusahaan listrik dikuasai oleh bangsa Indonesia dan diganti namanya

menjadi “Djawatan Listrik” yang berdomisili di Jawa Barat.

Pada 27 Desember 1957 GEBEO di Bandung diambil alih oleh

pemerintah RI yang dikukuhkan dengan Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun

1958, Peraturan Pemerintah No. 18 tahun 1959 tentang penentuan perusahaan

listrik dan gas milik Belanda ang dikenakan nasionalisme, Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.19 tentang Perusahaan Listrik

Negara (PLN).

Pada tahun 1961 pemerintah menetapkan aturan dengan peraturan

Pemerintah No. 67 tahun 1961 dibentuk Badan Pimpinan Umum Listrik

Negara (BPUPLN), lalu istilah PLN Bandung diubah menjadi PLN

Eksploitasi XI sebagai kesatuan/wadah BPUPLN di Jawa Barat, dengan

wilayah kerja di seluruh Jawa Barat kecuali DKI Jaya dan Tanggerang.

Berdasarkan peraturan Menteri PUTL No. 013/PRT/1975 tanggal 8

(8)

Negara, maka PLN mengadakan reorganisasi menyangkut nama, tugas dan

wilayah kerja daerah.

Berdasarkan pengumuman PLN Eksploitasi XI No. 05/DII/Sek/1975

tanggal 17 Juli PLN Eksploitasi XII diubah namanya menjadi “Perusahaan

Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat”. Karena kebutuhan akan listrik

semakin meningkat, PLN memerlukan dana yang cukup besar. Kebutuhan

dana tersebut tidak dapat dipenuhi oleh PLN dan pemerintah, maka dari itu

untuk mendapatkan dana tersebut PLN dan pemerintah memutuskan untuk

meminjam dari luar/swasta maka berubahlah status Perusahaan Umum Listrik

Negara Distribusi Jawa Barat dari PERUM manjadi PT sesuai dengan

peratuan pemerintah No. 23 tahun 1994 dengan sebutan “PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat” sejak 30 Juli 1994.

Visi PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai berikut :

1. Mempertahankan posisi sebagai market leader

2. Mewujudkan perusahaan setara sekelas dunia

3. Sumber daya manusia profesionalisme

4. Aktivitas usaha akrab di lingkungan

Misi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

(9)

2. Melakukan usaha sesuai dengan kaidah ekonomi yang

sehat

3. Memperhatikan kepentinganstakeholdersI 4. Menjaga kualitas produk

5. Memuaskan pelanggan

Moto PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah:

Listrik untuk kehidupan yang lebih baik.

Penerapan nilai-nilai:

1. Saling percaya

2. Integritas

3. Peduli

4. Pembelajar

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan

yang bergerak di bidang jasa, yang merupakan pemegang kuasa ketenagalistrikan

dan mempunyai tugas memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya kepada

masyarakat. Selain memberikan pelayanan yang baik serta memberikan tenaga

listrik secara berkesinambungan dengan mutu dan keadaan yang baik, masih ada

pelayanan lain yang diberikan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten kepada konsumen yaitu perbaikan terhadap gangguan penyediaan tenaga

(10)

Tugas pokok PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah

sebagai fungsi pendistribusian dan pengusahaan ketenagalistrikan sesuai dengan

kebijaksanaan yang diterapkan oleh Menteri serta berdasarkan peraturan

Perundang-Undangan yang berlaku.

Fungsi pendistribusian yang dilakukan oleh PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sarana pendistribusian tenaga

listrik

2. Pengoprasian dan pemeliharaan system pendistribusian tenaga listrik

3. Perencanaan dan pembinaan penjualan tenaga listrik dan pelayanan

kepada pelanggan

4. Pengelolaan sumber daya manusia

5. Pengawasan pelaksanaan distribusi

Adapun cabang-cabang/unit PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten adalah sebagai berikut

1. Cabang Cirebon

2. Cabang Tasikmalaya

3. Cabang Garut

4. Cabang Sukabumi

(11)

6. Cabang Banten

7. Cabang Purwakarta

8. Cabang Cimahi

9. Cabang Bandung

10. Cabang Cianjur

11. Cabang Majalaya

12. Cabang Bekasi

13. Cabang Depok

14. APD

15. Cabang Sumedang

16. Cabang Karawang

2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

ditetapkan melalui surat keputusan General Manajer PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten No. 101.K/021/GM.DJBB/2004. Stuktur organisasi PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan struktur organisasi

fungsional dan staf yang terdiri dari unsur pimpinan, pembantu pimpinan, dan

unsur pengawasan yaitu auditor internal yang berada dibawah dan bertanggung

jawab kepada pimpinan yang merupakan pejabat tertinggi pada PT. PLN

(12)

Secara garis besar struktur organisasi PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten adalah sebagai berikut:

1. Unsur pimpinan adalah General Manajer

2. Unsur pembantu pimpinan, yaitu:

a. Manajer Perencanaan

b. Manajer Niaga

c. Manajer Distribusi

d. Manajer Keuangan

e. Manajer Sumber Daya Manusia

f. Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi

3. Unsur pengawasan adalah auditor internal

Untuk lebih jelasnya mengenai garis besar struktur organisasi PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten struktur organisasi yang lengkap

dapat dilihat pada lembar lampiran, sedangkan struktur organisasi bagian

pengelolaan biaya PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Bantendapat

(13)

DEPUTI MANAJER PENGELOLAAN

BIAYA

AHLI MUDA PRATAMA

KEUANGAN SPV. PENGENDALIAN KEUANGAN

JURU UTAMA PENGENDALIAN

SPV. VERIFIKASI DOKUMEN TRANSAKSI

Sumber: bagian keuangan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Gambar 2.1

Bagan Struktur Organisasi

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

2.3 Deskripsi Jabatan

1. Deputi Manajer Pengelolaan Biaya

Deputi Manajer Pengelolaan Biaya bertanggung jawab dan mengawasi

(14)

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Selain itu juga Deputi

Manajer Pengelolaan Biaya bertugas dalam penandatanganan cek dan giro.

2. Supervisor Pengendalian Keuangan

Tugas Pokok:

a. Memeriksa bukti bank penerimaan dan pengeluaran dan

meneliti kebenaran pencantuman pos anggaran dan kode

akuntansi

b. Membuat/mengisi giro bilyet dan cek

c. Mencatat transaksi harian bank penerimaan dan pengeluaran ke

dalam buku bank pembantu (Extracomtabel)

d. Memeriksa dan meneliti kebenaran laporan bulanan cash flow kantor Distribusi dan laporan realisasi kartu anggaran

e. Mencocokan daftar pungutan pajak dengan potongan pajak

pada buku bank pembantu

f. Memonitor/mengawasi penyetoran dan pelaporan pajak

g. Memeriksa dan memonitor laporan pajak triwulan kantor

Distribusi dan gabungan

h. Membuat daftar rekonsiliasi bank antara buku bank PLN

dengan rekening Koran

i. Memonitor permohonan dropping uang ke PLN pusat sesuai

(15)

j. Memonitor dan mengevaluasi dropping dropping uang ke

APJ/APD sesuai dengancashbudgetdan PA tambahan

k. Bekerja sama dan saling membantu antar pegawai serta

koordinasi dengan bidang terkait.

3. Supervisor Verifikasi Dokumen Transaksi

Tugas Pokok:

a. Pengambilan dan penyetoran uang ke bank

b. Verifikasi berkas tagihan atas kelengkapan dan kebenaran

dokumen sesuai syarat-syarat pembayaran yang berlaku

c. Membuat bukti bank penerimaan dan pengeluaran sebagai

transaksi harian bank (dummy) baik bank operasi maupun bank receipt

d. Membuat surat pemindahbukuan ke bank untuk membayar

kepada pihak ke-3, dropping AO & AI ke APJ/APD

e. Memeriksa bukti bank penerimaan dan pengeluaran serta

meneliti kebenaran pencantuman pos anggaran dank ode

akuntansi

f. Pengisian amplop pensiunan dan pembayaran manfaat pension

g. Bekerja sama dan saling membantu antar pegawai serta

(16)

4. Ahli Muda Pratama KeuanganTugas Pokok:

a. Pengambilan dan penyetoran uang ke bank

b. Membuat bukti bank penerimaan dan pengeluaran sebagai

transaksi harian bank (dummy) baik untuk bank operasi maupun bankreceipt

c. Mengaktualkan transaksi harian penerimaan dan pengeluaran

untuk bahan laporancash flow

d. Pengisian amplop pensiunan dan pembayaran manfaat pension

e. Membuat laporan bulanancash flowkantor Distribusi

f. Membuat dan menyusun laporan bulanan realisasi kartu

anggaran

g. Membuat dan menyusun daftar titipan sementara bulanan

untuk bahan setoran ke rekeningreceiptbagian pendapatan h. Menyusun daftar pungutan pajak dengan potongan pajak pada

buku bank pembantuextracomptabel

i. Bekerja sama dan saling membantu antar pegawai serta

berkoordinasi dengan bidang terkait.

5. Juru Utama Pengendalian Keuangan

Tugas Pokok:

(17)

b. Membuat bukti bank penerimaan dan pengeluaran sebagai

transaksi harian bank (dummy) baik untuk bank operasi maupunreceipt

c. Pengisian amplop pensiunan dan pembayaran manfaat

pensiunan

d. Membuat laporan persekot dinas dan membuat surat

pemberitahuan tunggakan persekot dinas

e. Menerima dan membayarkan uang

f. Membuat laporan PUMP KPR dan BPRP untuk Kantor

Distribusi dan gabungan

g. Menbuat rekonsiliasi PUMP KPR dan BPRP dengan bagian

ASDM dan bagian akuntansi

h. Membuat laporan cicilan rumah dinas

i. Bekerja sama dan saling membantu antar pegawai serta

berkoordinasi dengan bidang terkait.

2.4 Aspek Kegiatan Perusahaan

PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan

yang bergerak di bidang pelayanan jasa dan sebagai pemegang kuasa

ketenagalistrikan. Bidang usahan pertama PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat

(18)

industriawan, dan pebisnis di samping membentuk atau memperoleh atas laba.

Berdasarkan peraturan pemerintah no.17 tanggal 28 mei 1990 pasal 6, lapangan

usaha PLN adalah sebagai berikut :

“Dengan mengindahkan prinsip ekonomi da terjaminnya keselamatan

kekayaan Negara, PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten

menyediakan tenaga listrik meliputi kegiatan pembangkitan, tranmisi dan

pembayaran tenaga listrik.”

PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten mempunyai tiga sasaran

dalam mengusahakan tenaga listrik, yaitu :

1. Meningkatkan jumlah pelanggan.

2. Meningkatkan daya terpasang.

3. Meningkatkan jumlah penjualan KWH (satuan tenaga listrik).

PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten dalam melaksanakan

aktivitasnya, mempunyai beberapa kegiatan operasional yang terdiri dari :

1. Pelayanan pada pelanggan, diantaranya :

a. Permintaan sambungan dan penambahan daya.

b. Permintaan ganti nama atau tarif.

c. Permintaan atau pengembangan sambungan rumah.

(19)

2. Pemeliharaan rutin terhadap gardu, jaringan sambungan rumah, gedung, dan

kabel-kabel.

3. Pembacaan meter, mlaksanakan pencatatan, standmeter atas pemakaian

tenaga listrik.

4. Pembuatan rekening listrik atas pemaki tenaga listrik.

5. Pembukuan tenaga listrik.

6. Penerimaan dan peluansan pembayaran rekening listrik.

7. Pengawasan tunggakan rekening listrik dan tindak lanjut.

PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten selain memberikan

pelayanan yang baik, serta tenaga listrik secara berkesinambungan dengan mutu

dan keadaan yang baik, masih ada pelayananan lain yang diberikan kepada

konsumen yaitu perbaikan terhadap gangguan penyediaan tenaga listrik yang

disalurkan, penambahan daya jangka pendek serta sambungan antara lain : pasar

malan dan keperluan lainnya.

Kedudukan PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten merupakan

unsur pelaksanaan dari sebagian tugas pokok dan fungsi departemen

pertambangan dan energi. Tugas pokok PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat

dan Banten yaitu fungsi pendistribusian dan pengusahaan ketenagalistrikan sesuai

dengan kebijakan yang diterapkan oleh menteri serta berdasarka peraturan

(20)

Fungsi pendistribusian yang dilakukan oleh PT.PLN (Persero)Distribusi jawa

Barat dan Banten sebagai berikut :

1. Perencanaan dan pelaksanaan pembangunan sarana pendistribusian tenaga

listrik.

2. Pengoperasian dan pemeliharaan system pendistribusian tenaga listrik.

3. Perencanaan dan pembinaan penjualan tenaga listrik dan pelayanan kepada

pelanggan.

4. Pengelolaan sumber daya manusia.

5. Pengawasan pelaksanaan distribusi.

Kantor distribusi Jawa Barat dan banten merupakan kantor induk yang

membawahi unit pelaksana sebagai berikut :

1. Area pelayanan dan jaringan Cirebon

2. Area pelayanan dan jaringan Tasikmalaya

3. Area pelayanan dan jaringan Garut

4. Area pelayanan dan jaringan Cianjur

5. Area pelayanan dan jaringan Sukabumi

6. Area pelayanan dan jaringan Bogor

7. Area pelayanan dan jaringan Banten

8. Area pelayanan dan jaringan Purwakarta

9. Area pelayanan dan jaringan Cimahi

(21)

11. Area pelayanan dan jaringan Majalaya

12. Area pelayanan dan jaringan Bekasi

13. Area pelayanan dan jaringan Depok

14. Area pelayanan dan jaringan Sumedang

15. Area pelayanan dan jaringan Karawang

16. Area pengatur distribusi Bandung

Produk yang dihasilakan dan dijual oleh PT.PLN (Persero)Distribusi jawa

Barat dan Banten adalah energy listrik yang bisa dipergunakan untuk

menjalankan mesin dan penerangan. PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan

Banten dalam menjual produknya, melainkan ditetapkan oleh pemerintah melalui

keputusan presiden (KEPRES). Harga jual tenaga listrik untuk tahun 2003

ditetapkan melalui KEPRES no. 89 tahun 2002 tanggal 31 Desember 2002

tentang tariff dasar Listrik (TDL) 2003 yang mulai diberlakukaan tanggal 1

januari 2003.

Berdasarkan peruntukannya maka TDL 2003 terbagi dalam 8 golongan tarif

yaitu :

1. Tarif S, untuk kepentingan social.

2. Tarif R, untuk kepentingan rumah tangga.

3. Tarif B, untuk kepentingan Bisnis.

4. Tarif I, untuk kepentingan Industri.

(22)

6. Tarif M, untuk kepentingan multi guna

7. Tarif T, untuk kepentingan Traksi / kereta Listrik.

8. Tarif C, untuk kepentingan khusus

PT.PLN (Persero)Distribusi jawa Barat dan Banten say ini bertahap tengah

menggambarkan Inovasi Produk layanan Pelanggan, diantaranya

mengembangkan teknologi CIS (customer Information system) dan GIS

(23)

23 BAB III

PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK

3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek

PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten yang bergerak pada bidang produksi dan jasa. Dalam melakukan kegiatan perusahaan memiliki staf-staf pekerja yang bekerja sesuai dengan tugas, wewenang, dan

tanggung jawab masing-masing. Diantaranya yaitu pada bagian keuangan. Penulis melaksanakan kerja praktek pada PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten dan ditempatkan pada bagian keuangan meliputi :

Pemeriksaan surat masuk dan surat keluar serta kelengkapan dokumen-dokumen lainnya. Selama kerja praktek, penulis mendapatkan bimbingan dari

pegawai di bidang tersebut yang sekaligus sebagai koordinator pelaksanaan kerja praktek tersebut. Adapun tugas penulis dalam bidang pelaksanaan kerja praktek tersebut adalah membantu tugas harian di bidang pemeriksaan surat

masuk dan surat keluar, serta kelengkapan dokumen-dokumen keuangan.

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek

Dalam melaksanakan kerja praktek penulis melakukan kegiatan yang ada di PT. PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Penulis diberikan

(24)

Teknis pelaksanaan kerja praktek yang penulis lakukan pada bagian administrasi dan pemasaran pada PLN (PERSERO) Distribusi Jawa Barat dan

Banten adalah sebagai berikut :

1. Memeriksa dan menyusun surat masuk dan surat keluar. 2. Membantu memasukkan dan mencatat data keuangan.

3.3 Hasil Pelaksanaan Kerja Praktek

3.3.1 Jenis-jenis Anggaran yang Terdapat Pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Jenis anggaran yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten ada dua, yaitu :

1. Anggaran operasi menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah rencana kerja

operasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang menggambarkan semua kegiatan operasi dengan masa manfaat tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

Ciri-ciri anggaran operasi menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, diantaranya:

a. Menunjang kegiatan sehari-hari bagi kelancaran jalannya

perusahaan.

b. Memberi manfaat pada tahun yang bersangkutan atau manfaatnya

habis tercapai pada tahun tersebut.

(25)

d. Perubahan dari bagian tertentu suatu aktiva tetap yang masih tercatat dalam kode perkiraan yang sama dan tidak menambah

kapasitas atau masa pakai aktiva tetap yang bersangkutan.

2. Anggaran investasi menurut perencanaan dan pengendalian anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten adalah rencana kerja

investasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang direncanakan untuk kegiatan pembangunan fisik, penambahan instalasi dan atau perluasan serta

penambahan dan perluasan fasilitas kerja dengan masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahun.

Cirri-ciri anggaran investasi menurut perencanaan dan pengendalian

Anggaran PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, diantaranya :

a. Menambah kapasitas dari suatu aktiva tetap yang ada.

b. Meningkatkan kualitas output aktiva tetap.

c. Menambah dan atau memperluas aktiva tetap, secara tekns dan ekonomis mempunyai manfaat melebihi satu tahun.

d. Mengganti peralatan yang tercatat pada satu kode perkiraan.

Anggaran operasi yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten merupakan rencana kerja yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang menggambarkan semua kegiatan operasi dengan masa manfaat

(26)

tunjangan-tunjangan (perumahan, transport, jabatan, dan lain-lain), tunjangan Hari raya, Tunjangan cuti tahunan, dan biaya kesehatan pension.

Anggaran investasi yang terdapat pada PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan rencana kerja investasi yang dinyatakan dalam bentuk uang, yang direncanakan untuk kegiatan pembangunan fisik dengan

masa manfaat lebih dari 1 (satu) tahum, adapun yang teermasuk dalam anggaran investasi diantaranya pembangunan jaringan baru untuk perluasan

pelayanan, peningkatan sarana pelayanan, peningkatan sarana teknologi informasi, dan perbaikan mutu tegangan.

Pos anggaran atau kode anggaran adalah untuk memudahkan indentifikasi

dari uraian suatu kegiatan, terdiri dari anggaran pendapatan pos anggaran 1. Pendapatan Operasi, 2. Penerimaan Investasi, 3. Hasil diluar Operasi dan 4.

Penerimaan lain-lain sedangkan anggaran biaya pos anggaran 5. Biaya Operasi, 6. Biaya Investasi, 7. Beban diluar Operasi dan 8. Pengeluaran

Lain-lain.

3.3.2 Prosedur Penyusunan Anggaran Pada PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten

Dalam rangka perusahaan melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian uang tunai dalam suatu periode, maka diatur mengenai

(27)

PT. PLN (Persero) di dalam pengelolaan keuangan menganut system cash control yang artinya bahwa semua pendapatan ditransfer secara otomatis ke

PLN Kantor Pusat melalui Bank receipt dan pembiayaan kegiatan unit diberikan droping dari Pusat melalui Bank Imprest atas dasar Anggaran Operasi dan Investasi yang telah disetujui oleh Direksi yang terutang di dalam

Rencana Kerja Anggaran Perusahaan (RKAP).

Informasi pendukung dalam penyusunan anggaran arus kas pada PT. PLN

(Persero) adalah sebagai berikut :

a. Rencana/time schedule pelaksanaan kegiatan pembangunan, pengadaan anggaran tunai serta rencana

pengadaan dari kantor pusat.

b. Rencana kebutuhan material, jumlah persediaan gudang

yang mendukung kebutuhan serta rencana pengadaan dari pusat/distribusi.

c. Saldo kas maksimum yang harus dipenuhi untuk mempertahankan likuiditas unit.

d. Target penjualan dan perilaku konsumen melunasi

kewajibannya.

e. Rencana biaya operasi dan kebiasaan perusahaan

membayar tiap- tiap pos biaya serta peraturan-peraturan yang melingkupinya.

Adapun langkah-langkah penyusunan Anggaran Arus Kas pada PT.

(28)

a. Tentukan saldo kas maksimum yang harus ada untuk menjaga likuiditas unit atau sesuai ketentuan.

b. Menyusun arus kas masuk/keluar dari aktivitas operasi dengan mengacu kepada Anggaran Operasi.

Macam-macam anggaran operasi yaitu :

1. Penerimaan Penjualan diisi dengan menghitung saldo piutang tahun sebelumnya + rencana penjualan yang dapat dilunasi. Sisa rencana

penjualan yang tidak terlunasi merupakan saldo piutang tahun berikutnya (Neraca) mengacu pada perputaran piutang (receivable turn over).

2. Penerimaan dari Biaya Penyambungan (BP) diisi dengan jumlah rencana penerimaan BP satu tahun.

3. Penerimaan Uang Jaminan Langganan (UJL) diisi dengan total rencana penerimaan UJL satu tahun.

4. Pendapatan Jasa dan Wisma diisi dengan total rencana pendapatan jasa dan wisma satu tahun.

5. Pendapatan Operasi Lainnya diisi dengan jumlah rencana pendapatan

satu tahun.

6. Biaya Pembelian Tenaga Listrik, sesuai kebijakan manajemen bahwa

jual beli tenaga listrik diatur oleh direksi, maka kebutuhan cash unit nihil.

7. Sewa Diesel dihitung dengan memperhitungkan saldo hutang biaya

(29)

terbayar dalam tahun yang direncanakan menjadi saldo hutang tahun yang akan datang.

8. Bahan Bakar mengacu kebijakan Direksi bahwa pembayaran pembelian bahan bakar terpusat nihil.

9. Ongkos Angkut diisi dengan memperhitungkan saldo hutang biaya

tahun sebelumnya + rencana biaya ongkos angkut yang akan dilunasi pada tahun yang direncanakan (mengacu perjanjian pengangkutan).

Saldo biaya yang belum dilunasi menjadi saldo hutang biaya tahun yang akan datang.

10.Minyak Pelumas/Bahan Kimia dihitung dengan memperhatikan pola

pembelian pelumas oleh perusahaan, bila pembelian tunai biaya merupakan kebutuhan tunainya.

11.Biaya Pemeliharaan.

a. Material, dihitung dengan (jumlah rencana kebutuhan material satu

tahun - persediaan barang yang ada + kebutuhan untuk persediaan besi tahun yang akan datang) dikalikan dengn harga yang direncanakan.

b. Jasa Borongan, dihitung dengan memperhatikan jumlah hutang tahun sebelumnya + rencana biaya tahun yang akan direncanakan

dan akan dilunasi). Saldo biaya yang belum terlunasi menjadi saldo hutang biaya tahun yang akan datang.

12.Biaya Kepegawaian dihitung dengan mengacu kepada jumlah biaya

(30)

13.Biaya Administrasi dihitung dengan mengacu kepada jumlah biaya yang direncanakan dan cara pembayaran dari tiap-tiap sub biaya

administrasi (dibayar tunai atau dibelakang). 14.Pendapatan/Pengeluaran Diluar Operasi

a. Pendapatan diluar operasi, dihitung dengan mengacu kepada

rencana pendapatan diluar operasi satu tahun.

b. Pengeluaran diluar operasi, dihitung dengan memperhatikan saldo

hutang tahun sebelumnya + rencana pengeluaran tahun berjalan yang akan dibayar. Saldo yang belum terbayar merupakan saldo hutang tahun yang akan datang.

15.Dropping dari Kantor Pusat merupakan aliran kas masuk dari PLN Kantor Pusat ke Unit dibawahnya untuk mendanai Biaya Operasi

maupun pengeluaran diluar operasi. Hal ini karena seluruh penerimaan unit ditransfer secara otomatis ke PLN Pusat melalui Kantor Distribusi,

sebagai alat kontrol.

c. Arus Kas dari Aktivitas Investasi mengacu Anggaran Investasi Macam-macam anggaran investasi yaitu :

1. Investasi Pendirian Tetap dihitung dengan mengacu kepada kemajuan pisik yang belum terbayar pada akhir tahun yang sebelumnya (hutang)

+ dengan rencana kemajuan pisik yang direncanakan selesai dan akan dibayar. Selisih kemajuan pisik yang belum terbayar sebagai saldo hutang tahun yang akan datang.

(31)

baru yang akan dibayar. Saldo investasi yang belum terbayar merupakan aldo hutang tahun yang akan datang.

3. Investasi Barang Gerak/Inventaris dihitung mengacu kepada kebutuhan barang inventaris yang telah disepakati.

4. Droping dari Kantor Pusat dihitung dengan menjumlah seluruh

kebutuhan dana kas untuk aktivitas investasi yang telah disetujui, yang terdiri dari investasi pendirian tetap, pendirian tetap untuk sambungan

baru maupun investasi barang gerak (inventaris). d. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

Mengacu pada kebijakan Direksi bahwa seluruh aktivitas pendanaan

masih dikelola oleh PLN Pusat, maka seluruh kebutuhan dana untuk aktivitas tersebut diisi oleh PLN Pusat : Bunga Pinjaman, Angsuran

(32)

32 4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada PT. PLN

(persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten, maka dapat disimpulkan :

1. Jenis-jenis anggaran yang terdapat pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten adalah : a. Anggaran operasi b. Anggaran Investasi

2. Prosedur penyusunan anggaran PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

a. Tentukan saldo kas maksimum yang harus ada untuk menjaga likuiditas unit atau sesuai ketentuan.

b. Menyusun arus kas masuk/keluar dari aktivitas operasi dengan

mengacu kepada Anggaran Operasi.

c. Arus kas dari Aktivitas Investasi mengacu kepada Anggaran Investasi.

(33)

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat, penulis mencoba memberikan

saran sebagai masukan bagi perusahaan, diantaranya :

Anggaran dapat dilihat pada data anggaran yang telah ditetapkan

(34)

DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN

Laporan Kerja Praktek

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Dalam menempuh Jenjang SI

Program Studi Manajemen

Oleh :

NAMA : Devi Rachmawati

NIM

: 21207084

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(35)

iii LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR LAMPIRAN ... v

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerja Praktek ... 1

1.2 Tujuan Kerja Praktek ... 3

1.3 Kegunaan Kerja Praktek ... 4

1.4 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek ... 5

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 2.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 6

2.2 Struktur Organisasi PT. Samudera (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 11

2.3 Deskripsi Jabatan PT. (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten .. 13

2.4 Aspek Kegiatan PT. (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 17

BAB III PELAKSANAAN KERJA PRAKTEK 3.1 Bidang Pelaksanaan Kerja Praktek ... 23

3.2 Teknis Pelaksanaan Kerja Praktek ... 23

(36)

iv

3.3.2 Prosedur penyusutan anggaran pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten ... 26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 32

4.2 Saran ... 33

(37)

1. Data Pribadi:

Nama : Devi Rachmawati

NIM : 21207084

Tempat Tanggal Lahir : Bandung, 20 Januari 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Umur : 21 Tahun

Status : Belum Kawin

Domisili : Bandung

Kewarganegaraan : Indonesia

Alamat : Jl. Permana No.30 Kec. Cimahi Utara Kel. Citeureup

2. Data Pendidikan:

2000/2001 : SD Negeri Harapan II

2003/2004 : SLTP Negeri 7 Cimahi

2006/2007 : SMA Pasundan 1 Cimahi

2007-Sampai sekarang : Mahasiswa Universitas Komputer Indonesia

(38)

Gambar

Gambar 2.1Bagan Struktur Organisasi

Referensi

Dokumen terkait

Pengaruh kompetensi terhadap kinerja karyawan PT PLN (PERSERO) distribusi Jawa Barat dan Banten di area pelayanan jaringan Cimahi. Universitas Pendidikan Indonesia |

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten SUPERVISOR AKUNTANSI BIAYA SUPERVISOR AKUNTANSI UMUM SUPERVISOR AT, PDP DAN MATERIAL UMUM

Yang menjadi fokus pada penelitian ini adalah mengenai rendahnya prestasi kerja karyawan pada Kompartemen SDM di PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat Dan Banten Area

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten terdapat prosedur dan pelaksanaan penerimaan persediaan material dari rekanan dimana pelaksanaan dari prosedurnya

3.1.2 Pelaksanaan Penggajian dengan Program SAP pada PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Karyawan bersangkutan akan membuat nota dinas yang ditujukan untuk Supervisor Bagian Administrasi dan Keuangan PT.PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

Pada bulan Januari 2008, PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten meluncurkan suatu sistem baru berlangganan listrik dengan menggunakan token yang disebut dengan Listrik

Sarana dan prasarana lainnya yang tersedia di tempat pelaksanaan kegiatan PKL (Praktek kerja Lapangan) yaitu di bagian Humas PT PLN Distribusi Jawa Barat