• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Pelayanan Kesehatan melalui Kegiatan Gebyar Posyandu di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peningkatan Pelayanan Kesehatan melalui Kegiatan Gebyar Posyandu di Desa Cibereum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR

KKL-PPM

PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MELALUI KEGIATAN GEBYAR POSYANDU DI DESA CIBEUREUM KECAMATAN KERTASARI

KABUPATEN BANDUNG

Oleh :

MULFI MUHAMMAD AZIZ

41709032

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG

(2)

vi

Halaman

HALAMAN PENGESAHAN...

RINGKASAN...i

PRAKATA...iv

DAFTAR ISI...vi

DAFTAR TABEL...vii

DAFTAR GAMBAR...viii

DAFTAR LAMPIRAN...ix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan KKL-PPM ... 1

1.2 Manfaat dan Tujuan KKL-PPM ... 3

1.2.1Manfaat

……….

3

1.2.2

Tujuan………...

4

1.3 Rumusan Masalah………...

5

BAB II TARGET DAN LUARAN 2.1 Target ... 6

2.2 Luaran ... 9

BAB IIIMETODE PELAKSANAAN 3.1 Metode pelaksanaan KKL-PPM ... ..17

3.2 Gambaran Umum dan Deskripsi Kegiatan KKL-PPM ... ..25

(3)

vii

BAB IV HASIL YANG DICAPAI

4.1 Evaluasi Hasil KKL-PPM...31

4.1.1 Hasil KKL-PPM...31

4.1.2 Hasil Observasi KKL-PPM...32

4.1.3 Hasil Wawancara KKL-PPM

4.2 Faktor Penghambat KKL-PPM...35

4.3 Faktor Pendukung KKL-PPM... 35

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Kegiatan KKL-PPM ... 38

5.2 Saran Kegiatan KKL-PPM ... 38

DAFTAR PUSTAKA... 40

(4)

viii

Tabel I Observasi Kegiatan...17

Tabel II Wawancara...19

Tabel III Jadwal Kuliah Kerja Lapangan...27

(5)

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kegiatan Gebyar Posyandu

Gambar 2 Kegiatan penyuluhan oleh tim kesehatan

Gambar 3 Pembuatan plang batas desa

Gambar 4 Kelompok KKL-PPM Bersama dosen Program Studi Ilmu

Pemerintahan

(6)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Biodata Penulis...41

Halaman Pengesahan...49

Lembar Wawancara...49

Jawaban Wawancara...50

Observasi Kuliah Kerja Lapangan...51

(7)

iv PRAKATA

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kehidupan dan anugerah yang tak terhingga, atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Kerja Lapangan yang berjudul

“PENINGKATAN PELAYANAN KESEHATAN MELALUI KEGIATAN GEBYAR

POSYANDU DI DESA CIBEUREUM KECAMATAN KERTASARI KEBUPATEN

BANDUNG”

Maksud dari Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini adalah sebagai syarat kelulusan pada mata Kuliah Kerja Lapangan Program Studi Ilmu Pemerintahan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia Bandung.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan selalu penulis harapkan sebagai masukan yang berguna bagi kesempurnaan karya selanjutnya.

Dalam Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini, penulis mendapatkan bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik berupa moril maupun berupa materil. Dengan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs. MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia.

2. Dr. Dewi Kurniasih S.IP.,M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Pemerintahan di Universitas Komputer Indonesia dan selaku pembimbing Kuliah Kerja Lapangan pada Program Studi Ilmu Pemerintahan di Universitas Komputer indonesia,yang telah memberikan bimbingan, saran serta motivasinya kepada penulis

3. Rino Adibowo, S.IP Selaku dosen wali penulis pada Program Studi Ilmu Pemerintahan Universitas Komputer Indonesia

(8)

v

6. Kedua Orang Tua penulis, yang selalu menginspirasi penulis, 7. Teman-teman penulis di Program Studi Ilmu Pemerintahan 2009.

Akhir kata, semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya untuk membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu terselesaikan Kuliah Kerja Lapangan ini, dan semoga Laporan Kuliah Kerja Lapangan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Desember 2013

(9)

40

DAFTAR PUSTAKA

Dosen Ilmu Pemerintahan Unikom. 2013. Panduan Kuliah Kerja Lapangan –

Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat. Bandung.

Suharto, Edi. 2006. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung : PT. Refika Aditama.

Soetrisno, Loekman. 1995. Menuju Masyarakat Partisipatif. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Prodi Ilmu Pemerintahan, Panduan KKL Berbasis Pembelajaran dan

(10)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap Ibu dan Balita di Negara Indonesia memiliki hak yang sama untuk mendapatkan layanan kesehatan yang layak, Salah satunya dengan didirikanya Posyandu yang berfungsi untuk melayani kesehatan Balita. Posyandu sejatinya adalah suatu forum komunikasi. Alih teknologi dan pelayanan kesehatan masyarakat yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini, posyandu juga merupakan tempat kegiatan terpadu antara program keluarga berencana dengan kesehatan di tingkat desa, selain itu dapat pula diartikan bahwa posyandu merupakan pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan kesehatan dan keluarga berencana

Kesehatan merupakan faktor sangat diperlukan oleh setiap masyarakat khususnya bagi ibu dan balita, karena kesehatan merupakan aset atau kekayaan yang paling berharga bagi masyarakat di seluruh dunia. Namun masalah yang dihadapi oleh pemerintah adalah masyarakat yang minim akan pengetahuan kesehatan bagi balita, oleh karena itu dari Dinas kesehatan memberi intruksi kepada semua Puskesmas khusunya pemerintah desa untuk mengadakan Posyandu ke kampung-kampung setiap satu bulan sekali.

(11)

2

Dengan itu, Pemerintah khususnya Departemen Kesahatan dan Presiden Republik Indonesia telah meluncurkan program Posyandu bagi para Ibu dan balita dalam Gerakan Nasional Pemantauan Tumbuh Kembang Anak

Begitupun dengan masyarakat Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, berhak mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya bagi balita. Dengan diadakanya Kegiatan Gebyar Posyandu pada tanggal 20 Juli 2013 lalu di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, diharapkan dengan berjalanya kegiatan tersebut dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di sekitar Desa Cibeureum khususnya bagi Balita dan dalam kegiatan ini dapat memberikan contoh bahwa, pentingnya kesehataan bagi Ibu dan khususnya bagi Balita untuk mendapatkan imunisasi sehingga terhindar dari gizi buruk. Di dalam gebyar posyandu yang diadakan di Desa Cibeureum, sedikitnya dapat bermanfaat bagi ibu-ibu yang memiliki balita dan memahami bahwa pentingnya imunisasi bagi balita mereka sehingga tumbuh berkembang menjadi anak yang sehat

Disamping itu, peran pemerintah juga sangat penting, dikarenakan penulis melihat fakta bahwa dengan diadakanya kegiatan gebyar posyandu, ibu-ibu di Desa Cibeureum sangat antusias dalam mengikuti penyuluhan tentang pentingnya kesehatan bagi balita mereka. Oleh karena itu mensosialisasikan program ini kedepanya harus dilakukan secara berkala oleh kader-kader posyandu di Desa Cibeureum.

(12)

lebih balita indonesia mengalami gizi buruk. Angka itu tidak bisa diacuhkan tinggi badan mereka lebih rendah dibandingkan balita normal, sudah pasti mereka membutuhkan asupan makanan yang bergizi dan makan ringan yang sehat, oleh sebab itu dalam hal ini perlunya sosialisasi yang baik tentang pentingnya kesehatan gizi bagi sang buah hati oleh pemerintah kapada masyarakat di pedesaan seperti di Desa Cibeureum.

Dan yang penulis temukan dilapangan masih banyaknya balita yang kekurangan asupan gizi. Sangatlah miris jika di zaman moderen seperti sekarang ini masih ada saja fenomena gizi buruk yang terjadi.

1.2 Manfaat dan Tujuan Program Gebyar Posyandu

1.2.1 Manfaat

Adapun manfaat dari kegiatan Gebyar Posyandu ini diantaranya:

1. Untuk menambah referensi pengetahuan pembaca mengenai masalah-masalah yang terjadi terhadap pelayanan kesehatan kepada masyarakat melalui Gebyar Posyandu

2. Memberi informasi mengenai pentingnya kesehatan bagi ibu dan balita di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung;

(13)

4

1.2.2 Tujuan Program Gebyar POsyandu

Laporan mengenai tujuan diadakannya program Gebyar Posyandu:

1. Untuk memberi informasi kepada masyarakat mengenai peran pelayanan posyandu bagi kesehatan Ibu dan Balita

2. Kepada Program Studi Ilmu Pemerintahan Unikom: laporan ini bertujuan untuk melaporkan apa saja yang terjadi di lapangan dan juga sebagai laporan akhir dalam kelengkapan nilai KKL-PPM Program Studi Ilmu Pemerintahan Unikom.

3. Kepada masyarakat Cibeureum: laporan ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat Cibeureum bagaimana Seharusnya pelayanan kesehatan terhadap masyarakat khususnya ibu dan balita.

(14)

1.3 Rumusan Masalah

(15)

6

BAB II

TARGET DAN LUARAN

2.1 Target

Sejatinya pelayanan kesehatan yang baik dapat diwujudkan dengan cara merealisasikan program-program pemerintah yang berkaitan dengan kesehatan contohnya dengan menjalankan program pelayanan kesehatan terhadap masyarakat melalui kegiatan program Gebyar Posyandu di Desa Cibeureum yang bertujuan sebagai berikut:

1. Mempercepat penurunan angka kematian ibu dan anak

2. Meningkatkan angka pelayanan kesehatan ibu

3. Mempercepat penerimaan norma keluarga kecil bahagia sejahtera

4. Peningkatan dan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat dalam usaha meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada penduduk berdasarkan letak geografi

5. Meningkatkan dan pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka alih teknologi dan swakelola usaha kesehatan masyarakat

Berikut ini sasaran yang dituju oleh kegiatan Program Gebyar Posyandu ini adalah:

1. Bayi yang kurang dari 1 tahun

(16)

Dengan program tersebut penulis mengharapakan bahwa pelayanan kesehatan bagi masyarakat di Desa Cibeureum dapat ditingkatkan kearah yang lebih baik lagi untuk kedepanya, karena bagaimanapun juga pelayanan kepada masyarakat khususnya di bidang kesehatan sangatlah penting, maka dari itu diharapkan adanya upaya pemerintah yang lebih serius lagi dalam penanganan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat.

Dan peningkatan kualitas pelayanan posyandu dapat dilakukan dari berbagai aspek pelayanan seperti peningkatan fasilitas sarana dan prasarana, sumber daya manusia, dan kegiatan pelaksanaan posyandu. Pelayanan posyandu yang berkualitas harus diikuti oleh tugas dan fungsi institusi pembina posyandu secara keseluruhan yaitu

kelangsungan posyandu sebagai unit pelayanan kesehatan dasar masyarakat, khususnya dari kelompok paling rentan ibu dan anak. Meskipun posyandu merupakan unit pelayanan kesehatan dasar berbasis masyarakat yang berada di desa/kelurahan, namun karena peran posyandu sangat menentukan terhadap gambaran kondisi ibu dan anak secara nasional, maka disetiap daerah perlu dilakukan pemantauan kegiatan melalui Revitalisasi Posyandu. Frekuensi dan jenis kegiatan Revitalisasi Posyandu yang dipantau ditetapkan atas kebutuhan masing-masing daerah. Padatingkat operasional (desa/kelurahan, kecamatan), pemantauan dilakukan secara bulanan,dengan melaksanakan kunjungan lapangan atau dengan mempelajari laporan yang disampaikan oleh posyandu di wilayah kerjanya.

(17)

8

meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat, Pembinaan dapat dilakukan dengan cara memberikan pendampingan melalui petugas puskesmas maupun melalui pendidikan/pelatihan bagi para kader. Selain itu para pendamping juga terus berusaha untuk memberikan motivasi kepada para kader agar melaksanakan kegiatan posyandu secara rutin dan lancar. Dengan adanya pembinaan ini para kader posyandu bisa bertahan cukup lama walaupun tanpa adanya imbalan material maupun financial.

Dalam hal ini peningkatan status kesehatan dan gizi balita melalui posyandu diharapkan semakin cepat peningkatanya yaitu seperti dalam data peningkatan status gizi balita dimana indeks menunjukan peningkatan jumlah balita yang status gizi normal dari 33,8% menjadi 40,7% dan penurunan jumlah balita yang status gizi

2.1.1 Faktor yang mempengaruhi rendahnya kunjungan ibu dan balita ke posyandu

a. Pengetahuan, merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

b. Jarak Rumah dengan Lokasi Posyandu, jarak antara rumah tempat tinggal dan tempat layanan kesehatan (dalam km) dan biaya transport adalah biaya yang dikeluarkan dari rumah menuju ke fasilitas pelayanan kesehatan (dalam rupiah).

(18)

d. Sarana dan Prasarana Penunjang Pelaksanaan Posyandu, sarana prasarana dapat

diartikan sebagai suatu aktifitas maupun materi yang berfungsi melayani kebutuhan individu atau kelompok di dalam suatu lingkungan kehidupan.

e. Sikap dan perilaku Lansia, sikap sebagai suatu pola perilaku terdensi atau kesiapan antisipatif, predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara sederhana. Sikap adalah respon terhadap stimuli sosial yang telah terkondisi.

f. Penghasilan atau Ekonomi, penghasilan menentukan tingkat hidup seseorang terutama dalam kesehatan. Apabila penghasilan yang didapat berlebih, maka seseorang lebih cenderung untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang lebih baik, contohnya seperti rumah sakit dengan fasilitas yang ada di lingkungan tempat tinggalnya.

2.2 Luaran Program Gebyar Posyandu

Pembelajaran untuk meningkatkan mutu kesehatan yang ada di dalam diri sendiri begitu pentingnnya kesehatan bagi diri kita dan lingkungan sekitar kita. Karna kesehatan sangat berpengaruh bagi aktivitas kita sehari-hari.pola hidup sehat bisa dimulai dengan cara makan, makanan yang bergizi bagi tubuh kita serta olahraga yang teratur dan istirahat yang cukup.

(19)

10

diselenggarakan atas usaha masyarakat sendiri. Posyandu dapat dikembangkan dari pos pengembangan balita pos imunisasi, pos KB, pos kesehatan. Pelayanan yang diberikan posyandu meliputi: KB, KIA, gizi imunisasi, dan penanggulangan diare serta kegiatan sektor lain.

Pelayanan KB Kesehatan perlu dipadukan untuk memberikan kemudahan dan keuntungan bagi masyarakat, karena di posyandu tersebut masyarakat dapat memperoleh pelayanan lengkap pada waktu dan tempat yang sama. Tujuan untuk mempercepat penurunan angka kematian bayi, anak dan angka kelahiran. Untuk mempercepat penerimaan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS) agar masyarakat dapat mengembangkan kegiatan kesehatan dan kegiatanlain yang menunggu, sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya. Sasaran Pelayanan Semua anggota masyarakat, terutama ibu hamil, ibu menyusui, balita, pasangan usia subur. Cakupan pelayanan sebaiknya sekitar 100 balita (120 KK) atau sesuai dengan kemampuan petugas setempat.

Lokasi dan Penyelenggaraan:

Berada di tempat yang mudah di datangi oleh masyarakat dan di tentukan oleh masyarakat seperti pos pelayanan yang sudah ada, rumah penduduk, balai kelurahan, balai RW/RT. Prioritas dibentuk di tempat yang rawan di bidang gizi, kesehatan lingkungan. Pelayanan KB kesehatan-direncanakan dan di kembangkan oleh kader bersama kepala desa/lurah, LKMD (Seksi KB, Kesehatan dan PKK), tokoh masyarakat, pemuda dll. Dengan bimbingan tim pembina LKMD tingkat kecamatan.

Kegiatan/pelayanan yang diberikan:

(20)

1. Penimbangan bulanan

2. Pelayanan gizi

3 .Pencegahan terhadap penyakit

4. Pengobatan penyakit

5. Penyuluhan KB Kesehatan

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu menyusui, dan pasangan usia subur (PUS) melalui:

Pelayanan gizi, pencegahan terhadap penyakit, pengobatan penyakit, pelayanan kontrasepsi, penyuluhan KB-Kesehatan, pengaturan.

Meja I:

Pendaftaran dan penyuluhan

Meja II:

Penimbangan bayi dan balita.

Pelayanan ibu menyusui, ibu hamil, PUS.

Meja III:

Pengisian KMS (kartu menuju sehat).

Meja IV:

Penyuluhan perorangan pada ibu hamil, menyusui, PUS.

Pelayanan oralit, vitamin A dosis tinggi.

(21)

12

Pemberian pil, kondom, tablet busa.

Meja V:

Pelayanan KIA (pemeriksaan ibu hamil, pemberian imunisasi).

Pelayanan KB.

Pelayanan pengobatan.

Peran Fungsi Perawat Kesehatan di Posyandu:

Memberi bimbingan teknis pada saat pendaftaran, penimbangan, pengobatan, hasil penimbangan bayi/balita. Membantu menyuluh, menyediakan media penyuluhan. Memberikan pelayanan imunisasi dan pengobatan sederhana. Memberikan penyuluhan dan merujuk pasien ke Puskesmas. Pelayanan kontrasepsi.

Peran Kader dalam Kegiatan:

Pemeliharaan kesehatan bayi dan balita, mencatat pendaftaran, membantu menimbang, mencatat dalam buku register, penimbangan dan KMS, memberikan penyuluhan, menemukan dan mengirim kepetugas kesehatan. Menemukan penderita diare/muntaber, memberikan penyuluhan, memberikan oralit dan merujuk kasus yang berat. Menemukan, mencatat, menyuluh dan merujuk, bayi yang belum di imunisasi petugas kesehatan. Pemeliharaan ibu hamil. Mencatat dalam buku. Memberikan penyuluhan, merujuk, dan memberikan tablet tambah darah. Pemeliharaan ibu menyusui. Mencatat, memberikan penyuluhan tentang KB, kesehatan, dan ibu menyusui. Merujuk ke petugas kesehatan.

(22)

Persiapan kader merencanakan kegiatan setelah musyawarah masyarakat desa dan latihan kader sudah selesai. Kegiatan direncanakan bersama Lurah, LKMD (Sie KB Kes. PKK) dengan bimbingan tim LKMD tingkat kecamatan.

Perencanaan kegiatan meliputi:

Penyusunan tenaga pelaksanaan dan tugasnya dengan memanfaatkan kelompok kegiatan yang ada. Penyusunan jadwal kegiatan. Penentuan tempat kegiatan. Cakupan keluarga/sasaran. Perlengkapan yang diperlukan. Kader mengisiregistrasi gizi dan KB untuk data desa. Kader mengajak kelompok sasaran untuk datang ke posyandu dengan cara pendekatan kelompok, perorangan melalui tokoh.

Sehari sebelum pelaksanaan:

Sebelum pelaksanaan memberitahu kepada ibu hamil, ibu menyusui, PUS, orang tua, bayi dan anak balita agar datang ke posyandu.Kader menyediakan alat-alat yang diperlukan, meja, kursi, dacin, buku register, poster, KMS, oralit, vit.A, tablet tambah darah, alat kontrasepsi, pemberian obat sederhana.

Pada hari pelaksanaan:

Penyuluhan kelompok tentang 5 program terpadu. Pendaftaran sasaran di buku register, imunisasi. Penimbangan bayi, balita dicatat di KMS. Di bawah garis merah, 3 kali tidak naik, sakit dirujuk kepetugas kesehatan; usia 3 sampai 14 bulan pelayanan imunisasi; dan diare diberi oralit, dan penyuluhan kepada orang tua.

(23)

14

hamil lebih dari 3 Kali, tinggi badan kurang dari 145 cm, hamil kurang dari 20 tahun dan diatas 30 tahun, perdarahan dari alat kelamin, belum imunisasi. Pelayanan ibu menyusui, pengobatan, penyuluhan, pelayanan KB. Rujukan ke Puskesmas. Pelayanan pasangan usia subur, kegiatan di Posyandu 1-2 kali dalam sebulan. Waktu yang dipilih merupakan hasil kesepakatan bersama antara Lurah, LKMD, masyarakat dan Puskesmas.

Pertemuan untuk membahas hasil kegiatan dan mengusahakan dukungan masyarakat melalui penyuluhan KB dan

kesehatan pada setiap kesempatan yang ada seperti arisan, pengajian, selamatan, pertunjukkan. Mengajak masyarakat ikut terlibat dalam pelaksanaan. Menggali dan menghimpun kemampuan masyarakat untuk melengkapi kebutuhan Posyandu dengan dana, sarana, pemikiran. Mengusahakan swadaya masyarakat seperti dana sehat, usaha peningkatan pendapatan keluarga, koperasi simpan pinjam. Kunjungan rumah bagi peserta yang tidak hadir di Posyandu. Melaporkan masalah dan perkembangan kepada Lurah/LKMD. Mengusahakan kegiatan untuk pembinaan kader seperti olahraga, arisan, karyawisata, kesenian, koperasi, pakaian seragam dan lain-lain.

2.2.1 Manfaat dari Program Gebyar Posyandu

(24)

untuk mendapatkan informasi dan pelayanan kesehatan dasar, masyarakat memperoleh layanan secara profesional dalam pemecahan masalah kesehatan terutama terkait kesehatan ibu dan anak, serta masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan dasar terpadu dan pelayanan sosial dasar.

Dengan mengikuti kegiatan dan menerima pelayanan di Posyandu, baik ibu hamil; ibu menyusi; bayi dan balita; serta pasangan usia subur akan mendapatkan informasi yang memadahi terkait dengan kondisi masing-masing individu. Semakin banyak informasi yang mereka dapatkan, pengetahuan mereka semakin tinggi, maka masyarakat akan semakin mampu untuk menjaga kesehatan dirinya masing-masing dan memiliki persiapan yang matang untuk menjalani kondisinya sekarang.

Seterusnya, masyarakat akan mendapatkan pelayanan secara profesional yang meliputi pelayanan dasar saat datang ke posyandu. Pelayanan yang diberikan akan disesuaikan dengan kondisi tiap-tiap individu. Dengan begitu, kesehatan masing-masing orang akan semakin terjamin dan penangan yang sesuai akan semakin memperkecil kemungkinan untuk terjadi kematian.

Dengan program ini diharapakan dapat meningkatkan kualitas Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Usaha peningkatan kesehatan ibu dan anak memang perlu mendapat perhatian, khususnya bagi wilayah-wilayah pedesaan yang terpencil.

(25)

16

kunjungan ke Posyandu dan perkembangan jumlah masyarakat yang memanfaatkan jasa Posyandu.

(26)

17 BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Metode Pelaksanaan KKL-PPM

Metode pelaksanaan kegiatan yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Metode Observasi (Pengamatan).

Pengamatan adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara sistimatik gejala-gejala yang ada pada posyandu di Desa Cibeureum kecamatan kertasari. Pada metode pegamatan ini, penulis terjun langsung untuk mengamati secara langsung terhadap pelaksanaan KKL-PPM, kegiatan-kegiatan dan fenomena-fenomena sosial yang terjadi sebagai dampak dari pelaksanaan KKL-PPM yang diterapkan. Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, mengamati secara langsung di posyandu Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, tentang proses pelaksanaan Pelayanan kesehatan di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari melalui program posyandu.

Tabel I

Hasil Observasi Kegiatan

No Kegiatan Peran Penulis Keterangan S TS

(27)

18 untuk Program Gebyar Posyandu √ Tim kesehatan memeriksa Balita yang ada di desa Cibeureum √ Tim kesehatan memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak

tugas / kegiatan Gebyar Posyandu √

(28)

2. Metode Interview

Metode ini disebut juga dengan metode wawancara, yaitu suatu metode pengumpulan data yang dilakukan melalui Tanya jawab secara langsung dengan sumber data. Interview merupakan alat pengumpulan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan secara lisan, untuk dijawab secara lisan juga, ciri utama dari interview adalah kontak langsung dengan tatap muka antara pencari informasi dengan sumber informasi”.

Wawancara secara mendalam ini dilakukan oleh peneliti terhadap informan yang menjadi obyek dari penelitian ini yaitu Kepala Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari . Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang ada relevansinya dengan pokok persoalan penelitian yaitu Pelayanan kesehatan terhadap masyarakat melalui program posyandu.

Tabel II

Hasil Wawancara

No. Pertanyaan Jawaban

1.

Apa yang anda ketahui tentang Informasi yang ada di posyandu ?

(29)

20

2. Menurut anda, apakah program Informasi kesehatan posyandu sudah diterapakan di desa Cibeureum Kecamatan Kertasari ?

Sudah akan tetapi pelaksanaannya belum berjalan maksimal karna masih kurangnnya tenaga medis di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari.

3. Apa pendapat anda tentang posyandu di desa Cibeureum Kecamatan Kertasari ?

Menurut saya, pelaksanaanya sudah baik, akan tetapi terhalang oleh kendala fasilitas dan tenaga medis yang kurang memadai

4. Apakah penting bagi

masyarakat desa Cibeureum Kecamatan Kertasari informasi program dari posyandu ?

Sangat penting tetapi pelayanan pun harus di tingkatkan agar hesehatan terhadap masyarakat lebih baik.

Sumber : Data di ambil dari wawancara penulis dengab kepala desa

3. Metode Dokumentasi

(30)

Gambar 1

Kegiatan Gebyar Posyandu

Sumber: Dokumentasi KKN Unikom, Ilmu Pemerintahan

Pada gambar diatas, tampak ibu-ibu dari Desa Cibeureum sedang mengikuti penyuluhan dari tim kesehatan.

(31)

22

Gambar 2

Kegiatan Penyuluhan Oleh Tim Kesehatan

Sumber: Dokumentasi KKN Unikom, Ilmu Pemerintahan

(32)

Gambar 3

Pembuatan plang batas desa

Sumber: : Dokumentasi KKL-PPM Unikom, Ilmu Pemerintahan

(33)

24

Gambar 4

Kelompok KKL-PPM Bersama Dosen Program Studi Ilmu Pemerintahan

Sumber: : Dokumentasi KKL-PPM Unikom, Ilmu Pemerintahan

Foto bersama setelah melakukan Program Gebyar Posyandu di Desa Cibeureum

Gambar 5

Kegiatan Gebyar Posyandu yang sedang berlangsung

Sumber: : Dokumentasi KKL-PPM Unikom, Ilmu Pemerintahan

(34)

3.2 Gambaran Umum dan Deskripsi Kegiatan KKL-PPM

Pelaksanaan kegiatan kuliah kerja Lapangan (KKL) terlebih dahulu diadakan pembekalan materi kuliah kerja Lapangan yang telah di programkan oleh panitia dalam bentuk konsolidasi Kuliah Kerja Nyata di kampus yang bertujuan untuk membekali peserta Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, agar dapat memahami dan menjalankan program – program yang akan di buat oleh penulis, namun pada kegiatan kuliah kerja Lapangan (KKL) penulis dibantu beberapa anggota dari kelompok kami sendiri.

Pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) menjadi panutan untuk mahasiswa dalam bermasyarakat, maksud dari kegiatan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini adalah memberi gambaran kepada mahasiswa tentang bagaiamana caranya mahasiswa bermasyarakat khususnya dilokasi masing-masing yang telah ditentukan oleh panitia pelaksana Kuliah Kerja Lapangan (KKL) sehingga mahasiswa lebih siap dan dapat mempersiapkan diri.

Kegiatan pembekalan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) meliputi pemberian materi - materi mengenai bagaimana menemukan jati diri, dan penjelasan mengenai tatacara pelaksanaan kuliah kerja Lapangan (KKL) sampai dengan penyusunan laporan Kuliah Kerja Lapangan (KKL).

Penyerahan mahasiswa ke Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari yang dilanjutkan dengan penyerahan oleh pembimbing kepada kepala Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari. Serah terima ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 11 Juli 2013 pukul 09.00 WIB bertempat di kantor Desa Cibeureum.

(35)

26

pengembangan kedewasaan sosial mahasiswa serta yang berhubungan dengan institusi yang berwenang dan yang menjadi motivator untuk mahasiswa.

Mahasiswa dalam menyelenggarakan program ini merupakan satu bentuk nilai yang sebenarnya dan selayaknya dapat tercapai dalam tahap pelaksanaan Kuliah Kerja Lapangan (KKL) itu sendiri di samping itu memang sebagai satu bentuk tuntutan studi bagi mahasiswa yang harus ditempuh bagi mahasiswa guna memenuhi salah satu syarat kelulusan. Sehingga ada beberapa kegiatan dalam Kuliah Kerja Lapangan (KKL) ini yang harus penulis lakukan.

Pelaksanaan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL) di Desa Cibeureum, penulis membuat beberapa program kerja dalam bidang kesehatan, yakni Gebyar Posyandu di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari. Dalam pelaksanaa program dari KKL ini masyarakat sangat antusias mengikuti acara Gebyar Posyandu.

(36)

Tabel II

Jadwal Kuliah Kerja Lapangan

3.3 Pra Pelaksanaan KegiatanKKL-PPM

Pada minggu pertama kegiatan KKL dilaksanakan dengan meliputi kegiatan – kegiatan seperti persiapan dan pendekatan, inventarisasi dalam melaksanakan kegiatan bidang keagamaan, pendidikan, pemerintahan, sosial budaya, ekonomi, budaya, dan hukum, kesehatan serta kegiatan penyusunan kegiatan program kerja.

1. Persiapan dan pendekatan

Dalam kegiatan persiapan dan pendekatan ini kami seluruh anggota KKL kelompok setelah dilaksanakannya acara penyerahan tim KKL oleh koordinator KKL tingkat Desa kepada bapak Kepala Desa Cibeureum, kami langsung menuju lokasi terutama Madrasah aliyah Nurul huda Kertasari, untuk melakukan sosialisasi dan perkenalan dengan aparat desa dan tokoh masyarakat yang dilanjutkan dengan menentukan tempat sebagai posko kegiatan KKL.

No Nama Kegiatan

(37)

28

2. Inventarisasi

Dalam kegiatan ini kami melakukan kegiatan pendataan, konsultasi dan survey yang meliputi keberadaan masyarakat, potensi wilayah, serta bidang - bidang yang berkaitan dengan program KKL.

Adapun kegiatan inventarisasi atas bidang-bidang yang berkaitan dengan bidang kegiatan KKL tersebut dapat kami jelaskan sebagi berikut :

a. Bidang keagamaan

Dalam bidang keagamaan kegiatan inventarisasi meliputi :

1) Pendataan sekaligus melaksanakan kunjungan/silaturahmi ke tokoh masyarakat khususnya para alim ulama setempat melalui majlis ta’lim yang ada di Desa Cibeureum.

2) Pendataan dan observasi ke MTS dan Aliyah 3) Konsultasi system pengajaran dan jumlah murid b. Bidang pendidikan

1) Inventarisasi data sekolah, murid yang ada Desa Cibeureum c. Bidang administrasi dan pemerintahan

1) Konsultasi terhadap kelengkapan administrasi pemerintahan desa yang ada di kantor Desa Cibeureum.

d. Bidang sosial, ekonomi budaya dan hukum

1) Melakukan wawancara dengan masyarakat yang terdiri dari aparatur desa, pengusaha lokal,petani,pedagang,buruh,PNS, dan golongan masyarakat lainnya

e.Bidang kesehatan

(38)

3. penyusunan program

Minggu kedua kegiatan kuliah kerja Lapangan (KKL) sudah mulai dilaksanakan dengan rutin dan berdasarkan buku panduan dan program – program kuliah kerja nyata yang telah dibentuk, program kegiatan yang dilaksanakan dengan meliputi kegiatan – kegiatan seperti persiapan dan pendekatan, inventarisasi dalam melaksanakan kegiatan bidang pendidikan, sosial budaya, ekonomi, budaya, dan hukum, kesehatan serta kegiatan pnyusunan kegiatan program kerja.

1. Bidang Pendidikan

a. Mengajar komputer di MTS dan Aliyah. 2. Bidang Sosial, Ekonomi, Budaya dan Hukum

a. Pembuatan plang selamat datang di Desa Cibeureum. b. membuat plang gang.

c. Mengunjungi para petani yang berada di wilayah desa sekaligus memberikan arahan atau motivasi pagi para petani tersebut untuk lebih selektif dalam menentukan bibit yang lebih berkualitas dan penggunaan pupuk yang berdasarkan penelitian para ahli pertanian untuk mencapai hasil panen yang memuaskan.

3. Bidang Kesehatan

a. Melakukan observasi ke setiap posyandu yang ada di desa. b. Mengadakan Gebyar Posyandu.

Tujuan dilaksanakannya kegiatan KKL pada masing-masing program kegiatan di atas adalah dalam rangka mengembangkan keilmuan dan manfaat dari masalah yang di teliti yang situasi yang berbeda atau bertolak belakang dengan konsep atau teori yang ada sehingga dicarikan solusi atau tindakan yang lebih tepat dan bermanfaat baik bagi mahasiswa maupun masarakat khususnya maupun semua lapisan masarakat.

(39)

30

meruakan suatu cara praktis dalam menangani masalah, yang mana setiap kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak terlepas dari system atau asas musyawarah yang dipandu dengan konsep dan teori yang ada sehingga dapat diselesaikan dengan baik dan berhasil.

3.4 Pelaksanaan Kegiatan KKL-PPM

Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dilaksanakan dengan berbagai penuturan dari penjelasan diatas, penulis membuat beberapa rencana program kerja dalam bidang kesehatan yakni,Melaksanakan Gebyar Posyandu bagi ibu dan balita Desa Cibeureum. Program ini dilaksanan dengan tujuan untuk meningkatan kesehatan balita yang ada di Desa Cibeureum.

Dalam upaya pembuatan rencana program kerja, terlebih dahulu penulis melakukan observasi dan pendekatan-pendekatan dengan pemerintah desa setempat dan masyarakat Desa Cibeureum untuk meminta dan memperoleh izin untuk melaksanakan program kerja yang telah penulis programkan, penulis juga harus mengumpulkan data-data yang diperlukan dan yang dianggap akurat untuk melaksanakan program tersebut dan yang kemudian bisa menghasilkan suatu rencana awal dari target yang akan diperoleh dari program yang telah dibuat penulis terlebih dahulu. KKL ini diprogramkan selama satu bulan pelaksaannya, Alhamdulillah dapat mencapai sasaran sesuai dengan program yang dibuat oleh Penulis dalam melaksanakan KKL.

Pelaksanaan KKL selama satu bulan yaitu dimulai tanggal 11 Juli 2013 sampai dengan 5 Agustus 2013 yang dilaksanakan di masyarakat di Desa Cibeureum.

Pelaksanaan KKL dilaksanakan sejak hari Senin tanggal 11 Juli 2013 sampai dengan 5 Agustus 2013 dengan rincian kegiatan sebagai berikut: a. Studi pendahuluan

(40)

31 4.1 Evaluasi Hasil KKL-PPM

Penulis melihat selama melakukan kegiatan belajar mengajar di lokasi kuliah kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) tepatnya di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung, penulis telah melaksanakan kegiatan yang telah diprogramkan oleh penulis sendiri sebelumnya, karena program Gebyar Posyandu mendapat respon yang positif dari pihak masyarakat, kepala Desa sangat setuju dengan adanya program ini, karena dengan adanya pemahaman masyarakat dengan program Gebyar Posyandu ini bisa mempermudah bagi orang tua agar lebih mengetahui kesehatan balitanya dengan wawasan bertambah.

4.1.1 Hasil KKL-PPM

Dari evaluasi di atas bisa dikatakan hasil akhir yang diperoleh penulis dari kegiatan kuliah kerja Lapangan ini berhasil, karena dari program kerja penulis yakni kegiatan Gebyar Posyandu khususnya di Desa Cibeureum, membuat masyarakat bisa mengetahui dan mengerti apa itu posyandu, dan juga bisa memahami begituh pentingnya kesehatan bagi pertumbuhan balita saat usianya masih dibawah lima tahun.

(41)

32

4.1.2 Hasil Obsevasi KKL-PPM

Penulis menyatakan keberhasilan atas pelaksanaan program Gebyar Posyandu di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari didukung dengan hasil observasi ini.

Tabel III

Hasil Observasi Warga Desa Cibeureum

No Kegiatan Peran Penulis Keterangan S TS

kesehatan terhadap ibu dan anak √ Penulis mensosialisasikan warga untuk Program Gebyar Posyandu √ Tim kesehatan memeriksa Balita yang ada di desa Cibeureum √ Tim kesehatan memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak

(42)

kepada ibu agar balita dalam kondisi sehat

terhadap masyarakat bagaimana cara merawat balita dengan sebagaimana mestinya

4. Tim kesehatan memberikan pemahaman kepada ibu tentang kesehatan balita

Tim kesehatanmengevaluaskan terhadap

tugas / kegiatan Gebyar Posyandu √

*Ket : S = Setuju, TS = Tidak setuju

4.1.3 Hasil Wawancara KKL-PPM

Penulis seteleah selesai melakukan kegiatan kuliah kerja

Lapangan (KKL) di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari, penulis melakukan wawancara dengan kepala Desa Cibeureum.

Tabel IV

Wawancara Kepala Desa

(43)

34

1.

Apa yang anda ketahui tentang Informasi yang ada di posyandu ?

Posyandu adalah merupakan suatu forum komunikasi, alih teknologi dan pelayanan kesehatan untuk masyarakat, dengan adanya posyandu ini diharapkan agar meningkatkan kemampuan masyarakat untuk mengembangkan kegiatan masyarakat dalam usaha peningkatan kemampuan hidup sehat di Desa Cibeureum

2. Menurut anda, apakah program Informasi kesehatan posyandu sudah diterapakan di desa Cibeureum Kecamatan Kertasari ?

Sudah akan tetapi pelaksanaannya belum berjalan maksimal oleh karena masih kurangnnya tenaga medis di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari.

3. Apa pendapat anda tentang posyandu di desa Cibeureum Kecamatan Kertasari ?

Menurut saya, pelaksanaanya sudah baik, akan tetapi terhalang oleh kendala fasilitas dan tenaga medis yang kurang memadai 4. Apakah penting bagi

masyarakat desa Cibeureum Kecamatan Kertasari informasi program dari posyandu ?

(44)

4.2 Faktor Penghambat KKL-PPM

Penulis dalam melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung mengalami kendala-kendala yang tak di duga oleh penulis, sehingga penulis merasa kurang maksimal dalam menjalankan program Gebyar Posyandu.

adapun faktor-faktor yang menghambat kinerja penulis dalam melaksanakan kegiatan program Kuliah Kerja Lapangan di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari sebagai berikut:

a. kurangnya fasilitas pendukung di Desa Cibeureum untuk mendukung program kerja penulis untuk memberikan sosialisasi tentang kesehatan program program kepada masyarakat.

b. kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, ini dikarenakan tidak adanya perhatian dari program tersebut sehingga penulis sedikit mengalami kesulitan.

c. kurangnya durasi waktu penyuluhan yang diberikan untuk penulis dalam menerapkan program posyandu karena waktu yang diberikan pihak Desa Cibeureum kepada penulis.

4.3 Faktor Pendukung KKL-PPM

(45)

36

a. adanya anggota KKL yang bersedia membantu penulis dalam memberikan sosialisasi tentang kesehatan yang disampaikan lebih tepat sasaran.

b. respon positif dari pihak Desa Cibeureum karena di Desa Cibeureum sangat membutuhkan tenaga kesehatan agar kesehatan lebih baik.

c. antusias dari para masyarakat Desa Cibeureum yang sangat senang dengan adanya program dari penulis yakni program Gebyar Posyandu.

Selama pelaksaan Kuliah Kerja Nyata mahasiswa juga memperoleh kemudahan yaitu :

a. Masyarakat di Desa Cibeureum mudah bersosialisasi dan tidak tertutup dengan apa yang ada sehingga penerimaannya lebih baik.

b. Fasilitas keagamaan terutama mesjid, kantor desa, balai pertemuan, yang strategis sehingga mudah di jangkau.

c. Sosial budaya serta adat istiadat masyarakat Desa Cibeureum tidak bertentangan dengan agama bahkan tokoh masyarakat dan para guru di Desa Cibeureum sehingga penerimaannya sangat baik.

(46)

Pada akhir kegiatan Kuliah Kerja Lapangan mahasiswa, kami peserta KKL-PPM Unikom dapat melaksanakan Program KKL sampai dengan selesai, meskipun masih banyak kekurangan dan tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, walaupun demikian kami tetap optimis bahwa kegiatan yang dilaksanakan dapat bermanfaat. Selama kegiatan KKL kami mengucapkan terima kasih kepada pembimbing dan penitia pelaksana yang telah memberi arahan serta dukungan atas terlaksananya program kegiatan KKL di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung.

(47)

38 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan Kegiatan KKL-PPM

Program Gebyar Posyandu di Desa Cibeureum telah berjalan lancar dan sesuai dengan apa yang penulis rencanakan meskipun terdapat beberapa faktor kendala dalam pelaksanaan program kuliah kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) baik secara teknis maupun non teknis, namun semua itu dapat penulis lalui berkat batuan dari dari peserta Kuliah Kerja Lapangan lainnya dan juga pihak lain yang membantu.

kuliah kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) yang dilaksanakan oleh pihak Universitas Komputer Indonesia program studi Ilmu Pemerintahan di Desa Cibeureum telah membuahkan satu hubungan kekeluargaan dan terjadinya tali silaturahim antar mahasiswa KKL-PPM dan warga setempat, dan dengan adanya kerjasama dari warga membuat program-program kuliah kerja Lapangan Berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) yang dilaksanakan merupakan suatu proses aplikasi ilmu yang dipelajari menjadi sangat berarti dan dapat sedikit membantu masyarakat.

5.2 Saran Kegiatan KKL-PPM

(48)
(49)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama Lengkap : Mulfi Muhammad Aziz Nama Panggilan : Azi

Status Perkawinan : Belum kawin

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung 08 Juni 1990

Alamat Lengkap : Pasir jati RT 02 RW 12 Kecamatan Cilengkrang Bandung

NIM : 41709032

Jurusan : Ilmu Pemerintahan Jenis Kelamin : Laki – laki

Agama : Islam

Nama Ayah : Dadan Hamdan S.pd Pekerjaan Ayah : PNS

Nama Ibu : Dedeh Sumiati Pekerjaan Ibu : Ibu rumah tangga

Alamat Lengkap Orang Tua : Pasir jati RT 02 RW 12 Kecamatan Cilengkrang Bandung

Pendidikan : SD Rancakasumba

SMP PGRI 115 Ujungberung SMA Pasundan 8

Gambar

Tabel I
Tabel II
Gambar 1 Kegiatan Gebyar Posyandu
Gambar 2            Kegiatan Penyuluhan Oleh Tim Kesehatan
+6

Referensi

Dokumen terkait

Ilham ini pula yang akan menjadi ujian bagi manusia dalam kehidupannya di dunia ini.. Ilham ketakwaan dan kefajiran ini akan selalu bertarung dalam

(2) Meskipun perubahan lingkungan dapat menyebabkan perubahan pada peralatan dan bahan-bahan untuk Nyeruit, nyeruit tetap dapat terus berlangsung karena nyeruit

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari Design Expert 9.0.2.0, didapatkan formula tablet ekstrak daun Salam yang optimum pada kombinasi gelatin 4% dan natrium alginat 8% dengan

2.2.1 Konsep dalam Bahasa Sumber yang Sudah Dikenal dalam Bahasa Sasaran

responsibility; regular, active engagement with children; recognizing the asymmetry of parent- child relationships in regard to responsibility for caregiving; frequent evaluation

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh dari struktur modal yang diukur dengan leverage, likuiditas, profitabilitas dan ukuran perusahaan terhadap

Pemahaman yang dimiliki oleh Divisi Public Relations The Hermitage dan pihak reporter yaitu memahami bahwa program ini memberikan manfaat kepada The Hermitage

Menurut AS, peningkatan militer tersebut merupakan bagian dari strategi global perang melawan terorisme dalam jangka waktu yang lama dan merupakan pesan pada

muimduiuciluf r iinaiaiduii nnomoumrimf ioJ5zp11w nuiluwli~tl~iuimr~d~uia~~t~u~~~tiit~ diniuclcunuu~voiuopu"~~~dw"ad~zpItd ~In%u \&iimue~uwuqii$ 4.1 unr turuprii/ 4.2