Informasi Dokumen
- Penulis:
- Devika Kesuma Ulung
- Pengajar:
- Ratna Pelawati, M. Biomed
- Maftuhah, Ph.D
- Sekolah: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
- Mata Pelajaran: Keperawatan
- Topik: Persepsi Mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap Interprofessional Education
- Tipe: Skripsi
- Tahun: 2014
- Kota: Jakarta
Ringkasan Dokumen
I. Pendahuluan: Relevansi Persepsi Mahasiswa terhadap Objektif Pendidikan
Bab ini menelaah latar belakang pentingnya Interprofessional Education (IPE) dalam konteks peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia, khususnya dalam mengatasi isu malpraktik dan meningkatkan kolaborasi antar tenaga kesehatan. Kajian ini menunjuk kepada keperluan memahami persepsi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap IPE sebagai langkah awal untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan pencapaian objektif pembelajaran. Persepsi mahasiswa merupakan faktor krusial dalam keberhasilan implementasi IPE, dan penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki persepsi tersebut untuk menginformasikan strategi pengembangan IPE yang lebih efektif di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Kajian literatur mengenai IPE dan kolaborasi antar profesional turut memperkuat argumen relevansi penelitian ini dengan objektif pendidikan tinggi kesehatan.
1.1 Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian
Bab ini menggariskan rumusan masalah penelitian yang berfokus pada identifikasi persepsi mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap IPE, termasuk perbedaan persepsi berdasarkan gender dan program studi. Tujuan penelitian diuraikan secara spesifik, meliputi penggambaran karakteristik responden, pengukuran persepsi terhadap IPE, serta analisis perbedaan persepsi berdasarkan jenis kelamin dan program studi. Tujuan-tujuan ini selaras dengan objektif pendidikan yang berhasrat menghasilkan lulusan yang kompeten dalam kolaborasi antarprofesional. Dengan memahami persepsi mahasiswa, institusi dapat merumuskan strategi pembelajaran yang lebih efektif dan selaras dengan kebutuhan mahasiswa.
1.2 Manfaat Penelitian dan Ruang Lingkup
Bab ini menerangkan manfaat penelitian bagi berbagai pihak, termasuk peneliti, institusi pendidikan, pemerintah, dan rumah sakit. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan berharga untuk pengembangan IPE di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan di institusi pendidikan kesehatan lainnya di Indonesia. Ruang lingkup penelitian dibatasi pada persepsi mahasiswa FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terhadap IPE menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Penggunaan IEPS (Interprofessional Education Perception Scale) yang telah dimodifikasi menjadi instrumen utama penelitian, memastikan fokus pada pengukuran persepsi dan relevansi dengan objektif pembelajaran yang menekankan kolaborasi antarprofesional.
II. Tinjauan Pustaka: Kerangka Teoritis dan Konseptual IPE
Bab ini memberikan tinjauan komprehensif mengenai konsep Interprofessional Education (IPE) dan Interprofessional Collaboration (IPC), termasuk definisi, karakteristik, manfaat, kompetensi, dan pendekatan pembelajaran yang relevan. Teori-teori dan prinsip-prinsip yang berkaitan dengan persepsi, kolaborasi tim, dan pembelajaran berbasis masalah diulas secara mendalam. Kajian literatur ini membina kerangka teoritis yang kukuh untuk menganalisis data penelitian dan menghubungkan temuan dengan objektif pendidikan yang bertujuan untuk memupuk kolaborasi yang efektif di kalangan tenaga kesehatan.
2.1 Interprofessional Collaboration (IPC)
Subbab ini mengupas pelbagai definisi dan model IPC, menekankan pentingnya kolaborasi antar tenaga kesehatan dalam meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien. Ia mengkaji kompetensi yang diperlukan untuk kolaborasi yang efektif, seperti komunikasi, penyelesaian konflik, dan pemahaman peran masing-masing profesi. Kajian ini relevan dengan objektif pendidikan karena ia memberikan pemahaman tentang kebolehan dan keterampilan yang perlu dimiliki oleh mahasiswa agar berjaya dalam konteks kerja berpasukan.
2.2 Interprofessional Education (IPE)
Subbab ini mengkaji secara mendalam definisi, karakteristik, manfaat, dan pendekatan pembelajaran IPE. Ia menekankan pentingnya IPE dalam melahirkan tenaga kesehatan yang berdaya saing tinggi dan mampu menghadapi cabaran sistem kesihatan yang kompleks. Kajian ini juga merangkumi pelbagai pendekatan pembelajaran yang dapat digunakan dalam konteks IPE, dan ini menghubungkannya secara langsung dengan strategi pedagogi yang tepat untuk mencapai objektif pendidikan yang lebih berkesan.
2.3 Persepsi dan Faktor-faktor Berkaitan
Subbab ini meneliti konsep persepsi dan komponen-komponennya dalam konteks penerimaan dan pelaksanaan IPE. Ia mengkaji bagaimana persepsi mahasiswa terhadap IPE boleh dipengaruhi oleh pelbagai faktor, seperti gender, program studi, pengalaman pembelajaran, dan latar belakang budaya. Pemahaman terhadap konsep persepsi amat penting bagi pengurusan pendidikan kerana ia dapat mempengaruhi keberkesanan strategi pengajaran dan pembelajaran.
III. Metodologi Penelitian: Desain dan Instrumen
Bab ini menerangkan reka bentuk dan metodologi penyelidikan secara terperinci, termasuk reka bentuk kajian, populasi dan sampel, instrumen pengukuran, dan teknik analisis data. Ia juga membincangkan isu-isu etika penyelidikan dan langkah-langkah yang telah diambil untuk memastikan integriti dan kebolehpercayaan data. Penggunaan IEPS yang telah dimodifikasi dibincangkan secara mendalam bagi memastikan ketepatan dan kebolehpercayaan data yang dikumpul.
3.1 Reka Bentuk Kajian dan Sampel
Subbab ini menjelaskan secara terperinci reka bentuk kajian kuantitatif deskriptif dengan pendekatan cross-sectional. Populasi dan teknik persampelan dispesifikasikan, bersama-sama dengan justifikasi bagi pemilihan sampel. Pemilihan sampel yang representatif memastikan kebolehpercayaan dapatan kajian dan kebolehgunaan hasilnya bagi konteks pendidikan yang lebih luas.
3.2 Instrumen Penyelidikan dan Analisis Data
Subbab ini menjelaskan instrumen penyelidikan yang digunakan, iaitu IEPS yang telah dimodifikasi. Proses pengesahan dan kebolehpercayaan instrumen dibincangkan secara terperinci, termasuk analisis faktor dan kebolehpercayaan dalaman. Teknik analisis data yang digunakan, termasuk analisis deskriptif dan ujian statistik, juga diterangkan secara terperinci bagi memastikan ketelusan dan kebolehulangan kajian.
IV. Hasil Penelitian: Persepsi Mahasiswa terhadap IPE
Bab ini membentangkan dapatan kajian secara sistematik, termasuk karakteristik responden dan persepsi mereka terhadap IPE. Dapatan disusun secara sistematik dan disokong oleh data statistik, termasuk jadual dan carta. Ia mengkaji corak persepsi mahasiswa terhadap komponen-komponen IPE dan membandingkan persepsi berdasarkan jantina dan program studi. Pembentangan dapatan yang jelas dan ringkas membolehkan pembaca memahami temuan kajian dengan mudah.
4.1 Karakteristik Responden
Subbab ini membentangkan karakteristik demografi responden, seperti pengagihan berdasarkan jantina, program studi, dan angkatan. Analisis demografi memberikan gambaran umum mengenai sampel penyelidikan dan membantu dalam mentafsir dapatan kajian. Ia membantu dalam mengenal pasti faktor-faktor demografi yang mungkin mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap IPE.
4.2 Persepsi terhadap IPE Secara Keseluruhan
Subbab ini membentangkan dapatan utama kajian, iaitu persepsi mahasiswa terhadap IPE secara keseluruhan. Ia membandingkan skor persepsi responden dengan skor ambang yang telah ditetapkan untuk menentukan tahap persepsi (baik, sederhana, atau rendah). Analisis ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai persepsi mahasiswa terhadap IPE di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.3 Perbandingan Persepsi berdasarkan Jantina dan Program Studi
Subbab ini membandingkan persepsi mahasiswa terhadap IPE berdasarkan jantina (lelaki dan perempuan) dan program studi. Analisis ini dijalankan menggunakan ujian statistik yang sesuai untuk mengenal pasti sama ada terdapat perbezaan signifikan dalam persepsi antara kumpulan yang berbeza. Dapatan ini boleh digunakan untuk merancang strategi pendidikan yang lebih khusus dan memenuhi keperluan kumpulan sasaran yang berlainan.
V. Perbahasan: Implikasi terhadap Objektif Pembelajaran
Bab ini membincangkan implikasi dapatan kajian terhadap objektif pembelajaran IPE di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia mengaitkan dapatan kajian dengan kerangka teori dan literatur yang berkaitan, memberikan penjelasan terhadap temuan kajian, dan menghuraikan kekuatan dan kelemahan kajian. Ia juga membincangkan faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi mahasiswa terhadap IPE dan menggariskan implikasi bagi pedagogi dan amalan pendidikan.
5.1 Implikasi Pedagogi
Subbab ini meneliti implikasi dapatan kajian terhadap amalan pedagogi dalam pengajaran IPE di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia mencadangkan strategi pengajaran yang lebih efektif dan inovatif yang selaras dengan persepsi mahasiswa dan objektif pembelajaran. Cadangan pedagogi perlu mengambil kira faktor-faktor yang boleh menjejaskan persepsi mahasiswa terhadap IPE, seperti gaya pengajaran, kaedah pembelajaran, dan sokongan daripada pensyarah.
5.2 Implikasi terhadap Kurikulum dan Dasar Polisi
Subbab ini membincangkan implikasi kajian terhadap reka bentuk kurikulum dan polisi yang berkaitan dengan IPE. Ia mencadangkan perubahan atau penambahbaikan yang boleh dilakukan untuk meningkatkan keberkesanan IPE dalam konteks pendidikan tinggi. Cadangan ini perlu mengambil kira persepsi dan keperluan mahasiswa, objektif pembelajaran, dan sumber yang tersedia.
VI. Kesimpulan dan Cadangan
Bab ini merumuskan dapatan kajian dan menyimpulkan implikasi terhadap objektif pembelajaran IPE di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia juga memberikan cadangan bagi penyelidikan akan datang dan strategi untuk meningkatkan keberkesanan IPE dalam mencapai objektif pendidikan yang telah ditetapkan. Kesimpulan yang padat dan cadangan yang jelas memberi panduan bagi institusi pendidikan dalam usaha untuk memperkukuhkan program IPE mereka.