PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (PROBLEM BASED LEARNING) UNTUK MENINGKATKAN
HASIL BELAJAR MENGHITUNG RENCANA ANGGARAN BIAYA SISWA KELAS XI TEKNIK KONSTRUKSI
BATU BETON SMK NEGERI 1 BALIGE
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan
Oleh :
JEPRI TAMBUNAN 5123111023
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN MEDAN
i ABSTRAK
JEPRI TAMBUNAN, NIM 5123111023. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) untuk meningkatkan Hasil Belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige.
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang bertujuan untuk menerapakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan Hasil Belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya pada Indikator Menghitung Volume Pekerjaan Bangunan dan Menghitung Harga Satuan Pekerjaan.
Uji coba instrumen penelitian terdiri dari 23 soal pada siklus I dan terdapat 20 soal valid, uji tingkat kesukaran terdapat terdapat 20 soal sedang, uji daya pembeda tes terdapat 12 soal baik dan 8 soal baik sekali, uji reliabilitas tes didapat 0,96 (sangat tinggi). Pada siklus II terdapat 23 soal dan diperoleh 19 soal yang valid, uji tingkat kesukaran terdapat 18 soal sedang, dan 1 soal sulit, uji daya pembeda tes terdapat 11 soal baik dan 8 soal baik sekali, uji reliabilitas tes didapat 0,95 (sangat tinggi). Penelitian ini dikatakan berhasil apabila nilai rata-rata hasil belajar siswa memperoleh nilai minimal 80 dan berhasil secara klasikal jika 75% siswa yang tuntas.
Hasil penelitian menunjukkan perolehan hasil belajar siswa terjadi peningkatan, pada siklus I dengan nilai rata-rata 76,85 dengan persentase ketuntasan 44,44% dan meningkat pada siklus II dengan nilai rata-rata 85,77 dengan persentase ketuntasan 81,48%. Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa dengan menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige.
ii ABSTRACT
Jepri TAMBUNAN, NIM 5123111023. Application of Problem Based Learning Model to improve learning outcomes Calculating Budget Plan Student Class XI Stone Concrete Construction Engineering SMK Negeri 1 Balige.
This research is a classroom action research aimed at applying the model of learning that can improve learning outcomes Calculating Budget Plan at Work Volume Counting Indicator Counting Unit Price Building and Works. The data was taken from the test results of the students' learning.
Trial research instrument consisted of 23 questions in the first cycle and there are 20 valid questions, test difficulty level there are 20 questions were, test distinguishing tests are 12 questions about the good and 8 excellent, test the reliability of the test gained 0.96 (very high ). In the second cycle there are 23 questions and obtained 19 valid questions, test questions difficulty level, there are 18 medium and one difficult problem, test distinguishing test has 11 questions about the good and 8 excellent, test the reliability of the test gained 0.95 (very high ). This study is successful if the value of the average result of learning students get at least 80 and managed in classical if 75% of students who pass
Results showed gains increased student learning outcomes, in the first cycle with an average value of 76.85 with 44.44% passing rate and the increase in cycle II with an average value of 85.77 with 81.48% passing rate. Based on these results that by applying the model of Problem Based Learning can improve learning outcomes Calculating Budget Plan Student Class XI Stone Concrete Construction Engineering SMK Negeri 1 Balige.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat dan kasih karunia-Nya yang memberikan kesehatan, hikmat, dan kebijaksanaan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
Skripsi berjudul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam tulisan ini terdapat kekurangan dalam penulisan, isi dan penyampaiannya. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang setulus-tulusnya kepada :
1. Prof. Dr. Efendi Napitupulu, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan, bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan skripsi ini.
6. Prof. Dr. Zainuddin, ST, M.Pd., selaku pembimbing akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis.
iv
8. Drs. Tigor Siahaan, M. Si., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Balige. 9. Tamboran Hutagaol, S. Pd, selaku guru mata pelajaran MRAB.
10.Seluruh staff pengajar dan tata usaha di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Unimed.
11.Guru dan staaf pegawai di SMK Negeri 1 Balige.
12.Teristimewa buat ayahanda D. Tambunan dan Ibunda J. Marpaung yang senantiasa mendoakan dan mendukung studiku. Teristimewa juga buat abangku Rizal Tambunan, yang senantiasa mendukung dan membiayai selama masa perkuliahan.
13.Kak Friska Tambunan, kak Jayanti Tambunan, kak Dina Tambunan, dan kak Asna Tambunan yang selalu mendukungku.
14.Teristimewa buat Lidya Marpaung yang banyak memberi semangat dan dukungan. Terimakasih juga buat Lesmar Marpaung, Ridwan Marpaung dan Mawardi Marpaung teman satu kost yang banyak membantu selama masa perkuliahan.
15.Teman-teman PTB 2012 (Fernando, Jesica, Lasta Maria, Faldy, Daniel, Santa, Tessa, Cut, Dary, Ridho, Harton, Wahyu, Bukner, Lomudur, Vera, Aldini, Desy, Chandra, Afis, Anatoly, Oding, dan yang lain tidak bisa disebutkan satu persatu).
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini dan semoga penelitian yang dilakukan penulis dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuju keberhasilan di dalam dunia pendidikan. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat.
Medan, Maret 2017 Penulis,
iii
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori 10
1. Hakikat Hasil Belajar MRAB 10
a. Pengertian Belajar 10
b. Hakikat Hasil Belajar 12
c. Hasil Belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya 14
2. Hakikat Model Pembelajaran PBL 16
a. Model Pembelajaran 16
b. Model Pembelajaran PBL 19
c. Langkah-langkah Dalam Proses Pembelajaran PBL 22 d. Pelaksanaan Model Pembelajaran PBL Dalam
pembelajaran Menghitug Rencana Anggaran Biaya 23 e. Keunggulan dan kelemahan Model Pembelajaran
Problem Based-Learning 26
B. Penelitian Yang Relevan 28
C. Kerangka Konseptual 30
iv
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN
A. Siklus I (Dua Pertemuan) 52
1. Tahap Perencanaan (Planning) 52
2. Tahap Pelaksanaan (Acting) 52
3. Tahap Pengamatan (Observing) 58
4. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and
Replainning) 58
B. Siklus II (Dua Pertemuan) 59
1. Tahap Perencanaan (Planning) 59
2. Tahap Pelaksanaan (Acting) 60
3. Tahap Pengamatan (Observing) 67
5. Tahap Refleksi dan Perencanaan Ulang (Reflecting and
Replainning) 67
C. Pembahasan Penelitian 68
1. Hasil Belajar 68
2. Analisa Ketercapaian Peningkatan Hasil Belajar 68
BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan 71
B. Implikasi 71
C. Saran 72
vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Nilai hasil belajar MRAB Kelas XI dalam 3 tahun terakhir
Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige 3 Tabel 2.1 Langkah-langkah Model Pembelajaran Problem
Based-Learninng 22
Tabel 3. 1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas 38
Tabel 3. 2 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus I 43
Tabel 3. 3 Kisi-kisi Tes Uji Instrumen Siklus II 43
Tabel 3. 4 Kriteria Penilaian Tes 44
Tabel 3. 5 Kriteria Penilaian Tes 50
Tabel 4. 1 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Siklus I 56
Tabel 4. 2 Rekapitulasi Hasil Nilai Tes Siswa Siklus II 64
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas 35
Gambar 4. 1 Grafik Hasil Belajar Siklus I 57
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Silabus 76
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 78
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 86
Lampiran 4 Naskah Pembelajaran Pertemuan I 95
Lampiran 5 Naskah Pembelajaran Pertemuan II 98
Lampiran 6 Naskah Pembelajaran Pertemuan III 101
Lampiran 7 Naskah Pembelajaran Pertemuan IV 105
Lampiran 8 Tes Hasil Belajar Siklus I 109
Lampiran 9 Tes Hasil Belajar Siklus II 113
Lampiran 10 Kunci Jawaban Tes Hasil Belajar Siklus I dan II 119
Lampiran 11 Lembar Jawaban Siklus I 120
Lampiran 12 Lembar Jawaban Siklus II 121
Lampiran 13 Perhitungan uji validitas, reliabilitas, uji tingkat kesukaran
dan uji daya beda siklus I 122
Lampiran 13 Perhitungan uji validitas, reliabilitas, uji tingkat kesukaran
dan uji daya beda siklus II 130
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian 138
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting dalam mencerdaskan
bangsa dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Proses pendidikan salah
satunya dapat diwujudkan melalui pendidikan formal yang dapat meningkatkan
penguasaan pengetahuan bagi peserta didik, kemampuan, keterampilan serta
pengembangan sikap peserta didik ke arah yang lebih positif.
Dalam Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual,
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Seseorang
yang memiliki pendidikan diharapkan dapat meningkatkan kualitas
keberadaannya dan mampu berpartisipasi dalam pembangunan bangsa yang lebih
baik.
Pendidikan adalah upaya untuk meningkatkan kualitas setiap individu
secara sadar untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
siswa dapat mengembangkan potensi dirinya dalam mengikuti laju perkembangan
ilmu pengetahuan serta kemajuan teknologi. Sekolah adalah dimana proses belajar
mengajar dilaksanakan, sehingga pembelajaran yang terjadi di sekolah melibatkan
2
mengelolah pembelajaran dengan lebih efektif, dinamis, efisien dan positif. Guru
juga sebagai penginisiatif awal dan pengarah serta pembimbing, sedangkan siswa
sebagai yang mengalami dan terlibat aktif untuk memperoleh perubahan diri
dalam pembelajaran.
Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK
(2006), SMK memiliki tujuan untuk : 1) menyiapkan peserta didik agar menjadi
manusia produktif, mampu bekerja mandiri, mengisi lowongan pekerjaan yang
ada di dunia usaha dan dunia industri sebagai tenaga kerja tingkat menengah
ssesuai dengan kompetensi dalam program keahlian yang dipilihnya, 2)
menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan gigih dalam
berkompetensi, beradaptasi di lingkungan kerja, dan mengembangkan sikap
profesional dalam bidang keahlian yang diminatinya, 3) membekali peserta didik
dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, agar mampu mengembangkan diri
di kemudian hari baik secara mandiri maupun melalui jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, 4) membekali peserta didik dengan kompetensi-kompetensi yang
sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya.
SMK Negeri 1 Balige merupakan lembaga pendidikan formal yang salah
satunya memiliki jurusan bidang teknik bangunan. Bidang teknik bangunan ini
terbagi menjadi Teknik Gambar Bangunan, Teknik Konstruksi Batu dan Beton,
dan Teknik Kostruksi Kayu. Dari berbagai program keahlian yang ada di bidang
Teknik Bangunan, penelitian yang akan dilakukan khusus pada program keahlian
Teknik Konstruksi Batu Beton, pada mata pelajaran Menghitung Rencana
3
Rencana anggaran biaya dipilih karena merupakan ilmu yang sangat
diperlukan didalam dunia kerja konstruksi. Dewasa ini, sangat dibutuhkan
lulusan-lulusan SMK Bangunan yang bisa menghitung rencana anggaran biaya
suatu bangunan, bukan hanya mampu untuk menggambar saja. Dikarenakan saat
ini, sangat banyak nya dilakukan pembangunan infrastrukur.
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti pada
06 September 2016 di SMK Negeri 1 Balige, di dapatkan bahwa nilai mata
pelajaran Menghitung Rencana Anggaran Biaya kurang optimal yang dapat dilihat
dari daftar nilai ulangan harian siswa selama tiga tahun terakhir, diperoleh nilai
ulangan harian siswa seperti terlihat pada tabel berikut :
Tabel 1.1 : Data Hasil Belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya dalam 3 tahun terakhir kelas XI Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu Beton
SMK Negeri 1 Balige.
Tahun Ajaran Nilai Jlh Siswa Persentase % Keterangan
2013 / 2014
Tahun Ajaran Nilai Jlh Siswa Persentase % Keterangan
2014 / 2015
<75,00 8 32,00 Tidak Kompeten
75,00-79,99 10 40,00 Cukup Kompeten
80,00-89,99 5 20,00 Kompeten
90,00-100 2 8,00 sangat Kompeten
Jumlah 25 100
Tahun Ajaran Nilai Jlh Siswa Persentase % Keterangan
2015 / 2016
4
Adanya kenyataan seperti disebutkan diatas, dapat menunjukkan
kekurangmampuan siswa memperoleh hasil belajar sesuai dengan sasaran
pembelajaran yang dirumuskan guru dalam setiap pengajaran pada proses belajar
mengajar di sekolah.
Masalah yang ditemui pada saat observasi di sekolah yaitu pertama
masalah komunikasi antara guru dan siswa dimana siswa tidak memahami apa
yang dijelaskan guru. Kedua, yaitu sikap siswa yang kurang aktif saat proses
pembelajaran berlangsung karena sehari – hari kelas di isi dengan pembelajaran
konvensional. Ketiga, seluruh informasi pembelajaran hanya berasal dari guru.
Keempat, ketidakmauan siswa untuk mencari sumber-sumber pembelajaran
lainnya. Kelima, kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang berbeda
dari contoh yang diberikan sangat kurang. Keenam, penerapan model
pembelajaran oleh guru yang kurang bervariasi dalam peyampaian materi ajar.
Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik untuk
menghafal informasi. Akibatnya, ketika peserta didik lulus sekolah, mereka pintar
teorotis tetapi mereka miskin aplikasi.
Guru lebih menekankan kepada siswa untuk menghafal konsep-konsep,
terutama rumus rumus praktis yang biasa digunakan siswa dalam menjawab soal
ulangan, tanpa melihat secara nyata manfaat materi yang diajarkan dalam
kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain, proses pendidikan tidak diarahkan
membentuk manusia cerdas, memiliki kemampuan memecahkan masalah hidup,
5
Pembelajaran yang berpusat pada guru sudah sewajarnya diubah pada
pembelajaran yang berpusat pada siswa.
Jika siswa dilatih untuk meyelesaikan masalah, maka siswa itu akan
mampu mengambil keputusan sebab siswa itu menjadi mempunyai keterampilan
tentang bagaimana mengumpulkan informasi yang relevan, menganalisis
informasi dan menyadari betapa perlunya meneliti kembali hasil yang telah
diperolehnya.
Karena pada kenyataannya setiap manusia akan selalu dihadapkan kepada
masalah. Dari mulai masalah yang sederhana sampai kepada masalah yang
kompleks, dari mulai masalah pribadi sampai kepada masalah keluarga, masalah
sosial kemasyarakatan, masalah negara sampai kepada masalah dunia. Setiap
masalah tersebut menuntut manusia untuk dapat menemukan pemecahan masalah
tersebut. Dimana proses pemecahan masalah tersebut melibatkan proses berpikir
yang tinggi. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru dapat menggunakan
pendekatan, srategi, model atau metode pembelajaran yang inovatif. Salah satu
model pembelajaran yang dapat digunakan adalah model Pembelajaran Berbasis
Masalah (Problem Based Learning) atau disingkat dengan PBL.
Pembelajaran Berbasis Masalah melibatkan peserta didik dalam proses
pembelajaran yang aktif, kolaboratif, berpusat kepada siswa, yang
mengembangkan kemampuan pemecahan masalah dan kemampuan belajar
mandiri yang diperlukan untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan dan
6
Pembelajaran berbasis masalah memberikan tantangan kepada siswa untuk
belajar sendiri. Dalam hal ini, siswa lebih diajak untuk membentuk suatu pengetahuan dengan sedikit bimbingan atau arahan guru sementara pada
pembelajaran konvensional, siswa lebih diperlakukan sebagai penerima
pengetahuan yang diberikan secara terstruktur oleh seorang guru. Pendekatan
pembelajaran berbasis masalah membuat siswa bertanggung jawab pada
pembelajaran mereka melalui penyelesaian masalah dalam rangka
mengembangkan proses penalaran. Pembelajaran Berbasis Masalah lebih
mendekatkan guru sebagai fasilitator daripada sebagai sumber.
Dengan kata lain model Pembelajaran Berbasis Masalah ini diasumsikan
dapat mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari MRAB dan siswa dapat
menemukan sendiri penyelesaian masalah. Sehingga siswa akan termotivasi untuk
belajar Rencana Anggaran Biaya dan mampu mengembangkan ide dan gagasan
mereka dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan Rencana
Anggaran Biaya.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik mengadakan penelitian
dengan judul “Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem
Based Learning) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri
7
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang di kemukakan diatas, ada
beberapa masalah yang dapat diidentifikasi antara lain :
1. Hasil belajar RAB siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK N.
1 Balige pada Tahun Ajaran 2015/2016 didapat 29,41% yang dibawah
nilai 75 sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal yang ditetapkan
sekolah.
2. Siswa kurang aktif kurang saat proses pembelajaran berlangsung karena
sehari-hari kelas di isi dengan pembelajaran konvensional.
3. Seluruh informasi pembelajaran hanya berasal dari guru.
4. Minimnya sumber belajar yang digunakan dan tidak adanya kemauan
siswa dalam mencari sumber belajar lainnya.
5. Kemampuan siswa dalam memecahkan masalah yang berbeda dari contoh
yang diberikan sangat kurang.
6. Proses pembelajaran di kelas diarahkan kepada kemampuan peserta didik
untuk menghafal infomasi.
7. Penerapan model pembelajaran yang digunakan masih kurang tepat.
8. Belum diterapkannya model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran MRAB pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton
SMK Negeri 1 Balige.
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar permasalahan yang akan
8
1. Penelitian ini menerapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah
(Problem Based Learning) dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Mengingat luasnya cakupan masalah pada pelajaran RAB dan keterbatasan
peneliti, maka penelitian ini dibatasi pada indikator Menghitung volume
pekerjaan bangunan dan menghitung harga satuan pekerjaan.
3. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton
SMK N.1 Balige TA. 2016/2017 sebanyak 27 orang.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah dengan penerapan model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan
hasil belajar RAB siswa kelas XI TKBB (Teknik Konstruksi Batu Beton) SMK
N.1 Balige TA. 2016/2017 ?
E. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka yang
menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
peningkatan hasil belajar siswa dengan penerapan model pembelajaran berbasis
masalah (Problem Based Learning) pada indikator Menghitung Volume
Pekerjaan Bangunan dan Menghitung Harga Satuan Pekerjaan pada mata
pelajaran RAB di kelas XI TKBB SMK N.1 Balige TA. 2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
Sejalan dengan tujuan penelitian ini diatas, diharapkan penelitian ini akan
9
1. Manfaat Teoritis
Secara Teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan,
wawasan baru dalam pembelajaran dan sebagai informasi bagi guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat bagi
pembacanya.
2. Manfaat Praktis
Hasil dari penelitian ini diharapkan diharapkan dapat memberi manfaat
yaitu :
a. Bagi peneliti, menambah wawasan, pengetahuan, dan pengalaman yang
sangat berguna tentang keterampilan mengajar.
b. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagi bahan
pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran pada waktu yang
akan datang.
c. Bagi guru, menambah masukan tentang alternatif pembelajaran dalam
upaya meningkatkan kualitas pembelajaran RAB.
d. Bagi peserta didik, dapat menerima pengalaman belajar yang lebih
71
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bebarapa hal sebagai berikut :
1. Penerapan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar mata pelajaran Menghitung Rencana Anggaran Biaya siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini dapat diketahui dari nilai rata-rata hasil belajar peserta didik mengalami penimgkatan, yaitu pada siklus I dengan nilai rata-rata komulatif kelas 76,85 dengan persentase ketuntasan 44,44% meningkat menjadi dengan nilai rata-rata komulatif kelas 85,77 dengan persentase ketuntasan 81,48% pada akhir siklus II.
B. Implikasi
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, terdapat hubungan positif anatar model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) terhadap hasil belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya pada siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dapat meningkatkan hasil belajar Menghitung Rencana Anggaran Biaya pada siswa kelas XI Teknik Konstruksi Batu Beton SMK Negeri 1 Balige. Hal ini menjadi bukti bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dapat diterapkan pada mata pelajaran Menghitung Rencana Anggaran Biaya untuk meningkatkan hasil belajar.
72
kemampuan individu, memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah, menambah kemampuan dalam bertanya, berpikir kritis dan lebih kreatif dalam belajar, berdiskusi, menganalisis, dan mampu menyelesaikan tugas tepat waktu dalam mengikuti proses pembelajaran.
Keterlibatan semua aspek pendukung baik itu guru, siswa, sarana maupun prasarana sangat berperan demi tercapainya kegiatan pembelajaran ini. Keterlibatan guru sangat diperlukan karena guru yang menjalankan proses kegiatan ini dengan merancang kagiatan pembelajaran dengan menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan menjalankan 5 komponen utama yaitu mengorientasi siswa pada masalah, mengorganisasi siswa untuk belajar, membimbing pengalaman individual/kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, dan menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Dalam proses belajar mengajar menggunakan model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) peserta didik dilatih untuk bekerja sama, dapat berdiskusi dalam kelompok, serta mampu mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Inilah yang menjadi poin inti dari model ini sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian membuktikan bahwa model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar peserta didik Menghitung Rencana Anggaran Biaya, terlihat dari rata-rata hasil belajar yang mengalami peningkatan.
C. Saran
Setelah melihat hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :
1. Bagi kepala sekolah karena kegiatan ini sangat bermanfaat khususnya bagi sekolah, maka diharapkan mendukung pelaksanaan secara berkesinambungan sebagai referensi yang dapat digunakan oleh guru mata pelajaran lain.
73
Based Learning) sebagai suatu alternatif dalam mata pelajaran Menghitung Rencana Anggaran Biaya untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik. Guru diharapkan menjadi motivator sekaligus fasilitator yang terus menerus membimbing peserta didik dalam proses belajar mengajar.
74
DAFTAR PUSTAKA
Arijo.(1984). Pedoman Belajar. Jakarta: Remaja Karya.
Arikunto, S. (2011). Prosedur Penelitian Satuan Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
Bachtiar. (1993). Rencana dan Estimate Real of Coast. Jakarta: Bumi Aksara. Dasna, I. W. 2005. Penggunaan Model Pembelajaran Problem-based Learning
dan Kooperatif learning untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar kuliah metodologi penelitian. Malang: Lembaga Penelitian UM. Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Djamarah. (2006). Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Gurupkn. (2014). http:/gurupkn.wordpress.com-pembelajaran-berdasarkan-masalah. Diakses September-Oktober 2016
Http:/arafuru.com/sipil/pengertian-rencana-anggaran-biaya-rab-proyek-bangunan. Html. Diakses September-November 2016
Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Sertifikat Guru. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Mukomoko. (2011). Dasar Penyusunan Anggaran Biaya Bangunan. Jakarta: Gaya Media Pratama.
Nurdin, N. N. (2014). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Ilmu Statika dan Tegangan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Konstruksi Batu dan Beton SMK Negeri 2 Binjai. Skripsi. Fakultas Tenik Universitas Negeri Medan. Medan.
Pardede, R. S. (2013). Penerapan Srategi Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Sebagai Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Praktek Kerja Batu (PKB) Pada Siswa Kelas XI Teknik Konstruksi Batu dan Beton di SMK N 1 Berastagi. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan.
Prasetya, W. (2015). Penerapan Srategi Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Mata Diklat Kewirausahaan Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan. Medan.
Purwanto. (2011). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
75
Sagala, S. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Sani, R. A. (2013). Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Sanjaya, W. (2006). Srategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Penerbit Kencana.
Sardiman, A. M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Slameto. (2002). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana, N. (1988). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru.
Suprijono, A. (2009). Cooperative Learning: Teori Dan Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Penerbit Pustaka Belajar.
Susanto, A. (2012). Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.