PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA BERGAMBAR KELAS X SEMESTER II
Oleh:
Dwi Endah Larasati NIM 4123131023
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iii
PENGEMBANGAN BUKU PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA BERGAMBAR KELAS X SEMESTER II
Dwi Endah Larasati (4123131023) ABSTRAK
Penelitian ini untuk mengembangkan buku penuntun praktikum kimia yang dilengkapi dengan gambar pada alat, bahan, dan prosedur kerja untuk kelas X semester II. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan buku penuntun praktikum kimia bergambar yang dikembangkan serta mengetahui tanggapan siswa terhadap buku penuntun praktikum kimia bergambar yang dikembangkan. Penelitian ini menerapkan metoderesearch and developmentdengan tahapan: (1) potensi dan masalah (2) mengumpulkan informasi (analisis buku) (3) Desain produk (buku penuntun praktikum kimia bergambar) (4) Validasi desain buku penuntun praktikum kimia bergambar (5) Perbaikan desain buku penuntun praktikum kimia bergambar (6) Uji coba terbatas buku penuntun praktikum kimia bergambar. Pada tahap validasi buku penuntun praktikum kimia bergambar dinyatakan sangat layak oleh 2 (dua) guru SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dan SMA Cerdas Murni skor rata-rata 91%, 2 (dua) dosen kimia FMIPA Unimed yang menyatakan sangat layak dengan skor rata-rata 90%, 2 (dua) mahasiswa Bahasa Indonesia yang memperoleh skor rata-rata 93% dan 2 (dua) mahasiswa seni rupa yang menyatakan sangat layak dengan skor rata-rata 88%. Pada tahap uji coba terbatas buku penuntun praktikum kimia bergambar diujicobakan di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dengan judul praktikum Larutan elektrolit dan nonelektrolit dan SMA Cerdas Murni dengan judul Reaksi Redoks. Tanggapan siswa terhadap buku penuntun praktikum kimia bergambar di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dan SMA Cerdas Murni positif berdasarkan aspek tampilan, aspek materi, aspek manfaat memperoleh skor rata-rata 87%, 88%, dan 87%.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memeberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu sesuai dengan yang telah direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X Semester II” disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Nurfajriani, M.Siselaku dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan, bimbingan dan saran-saran sejak awal penelitian hingga selesainya penulisan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dra. Ani Sutiani, M.Si, Bapak Drs. Kawan Sihombing, M.Si, dan Ibu Dra. Hafni Indriati Nasution, M.Si, selaku Dosen Penguji yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini.Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen Pembimbing Akademik, Bapak (Alm) Drs. Rahmat Nauli, M.Si, yang telah membimbing penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ibu Prof. Dr. Retno Dwi Suyanti, M.Si dan Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si yang telah membantu penulis dalam standarisasi buku penuntun praktikum yang dibuat. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta staf pegawai Jurusan Kimia, Fakultas matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
v
Penulis mengucapkan terima kasih kepada yang teristimewa sahabat-sahabat tercinta, yaitu Dyah Tri Renartika (satu PA dan PS), Aida Husni, Derin Putri Sianipar, Devi Lestari, Dini Oktavianti, dan Amru Daulay, terima kasih karena selalu ada kapanpun. Terima kasih juga kepada Sri Warda Ningsih, Ika Susilawati dan Muhammad Rizky yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kelemahan dalam penyusunan skripsi ini. Namun penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Medan, Agustus 2016 Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Tabel ix
Daftar Gambar xi
Daftar Lampiran xii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang 1
1.2. Identifikasi Masalah 5
1.3. Batasan Masalah 6
1.4. Rumusan Masalah 6
1.5. Tujuan Penelitian 6
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Definisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8
2.1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan 8
2.2. Pengertian Belajar 8
2.2.1.Belajar dengan Jalan Menjalani 9
2.3. Faktor-Faktor Belajar 10
vii
2.4.1.Bahan Ajar 11
2.4.2.Jenis Bahan Ajar 12
2.4.3.Pengembangan Bahan Ajar 17
2.4.3.1. Tujuan dan Manfaat Pengembangan Bahan Ajar 18 2.4.4.Prinsip Penyusunan Bahan Ajar 19 2.5. Media Sebagai Alat Bantu Belajar 21 2.5.1.Pengertian Media Instruksional Edukatif 22 2.5.2.Klasifikasi Media Instruksional Edukatif 22
2.5.2.1. Media Gambar 24
2.6. Pengertian Laboratorium 24
2.6.1.Arti Penting Laboratorium 25
2.7. Materi Kimia Kelas X Semester II 26
2.8. Kerangka Konseptual 28
BAB III METODE PENELITIAN 30
3.1. Tinjauan Penelitian 30
3.2. Waktu dan Lokasi Penelitian 30
3.3. Populasi dan Sampel Peneletian 30
3.4. Instrumen Penelitian 31
3.5. Prosedur Penelitian 32
3.5.1. Pengembangan Penuntun Praktikum Kimia 34
3.6. Metode Analisis Data 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36
4.1. Potensi dan Masalah 36
4.2. Mengumpulkan Informasi 36
4.3. Desain Produk (Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X
viii
4.4. Validasi Desain (Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X
Semester II) 41
4.5. Perbaikan Desain (Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas
X Semester II) 46
4.6. Uji Coba Produk (Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X
Semester II) Terbatas 51
BAB V PENUTUP 55
5.1. Kesimpulan 55
5.2. Saran 55
DAFTAR PUSTAKA 56
ix
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kimia di
SMA/MA untuk Kelas X Semester II 27 Tabel 2.2 Materi Pokok Kimia Kelas X Semester II yang Memiliki
Kemungkinan untuk Dipraktikumkan 27 Tabel 3.1 Kriteria Kelayakan Buku Penuntun Praktikum Kimia
SMA/MA 35
Tabel 4.1 Analisis Buku Penuntun Praktikum Kimia 36 Tabel 4.2 Hasil Perbaikan Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar
Kelas X Semester II 42
Tabel 4.3 Hasil Kelayakan Isi Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II 44
Tabel 4.4 Hasil Kelayakan Bahasa Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II 44
Tabel 4.5 Hasil Kelayakan Kegrafikan Buku Penuntun Praktikum
Kimia Bergambar Kelas X Semester II 45 Tabel 4.6 Judul Percobaan Kimia Kelas X Semester II yang
Diujicobakan di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dan SMA
Cerdas Murni 52
Tabel 4.7 Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Buku Penuntun Praktikum
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 3.1 Diagram Alur Penelitian untuk Pengembangan Buku
Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X Semester II 34 Gambar 4.1 Hasil Penilaian Kelayakan Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II Oleh Validator 46 Gambar 4.2 (a) Cover Depan Sebelum Perbaikan (b) Cover Depan
Setelah Perbaikan 47
Gambar 4.3 (a) Cover Judul Praktikum Sebelum Perbaikan (b) Cover
Judul Praktikum Setelah Perbaikan 48 Gambar 4.4 (a) Tampilan Buku Penuntun Praktikum Sebelum Perbaikan
(b) Tampilan Buku Penuntun Praktikum Setelah Perbaikan 49 Gambar 4.5 (a) Tanda Panah dalam Buku Penuntun Praktikum Sebelum
Perbaikan (b) Tanda Panah dalam Buku Penuntun Praktikum
Setelah Perbaikan 50
Gambar 4.6 (a) Kata dalam Buku Penuntun Praktikum Sebelum
Perbaikan (b) Kata dalam Buku Penuntun Praktikum Setelah
Perbaikan 51
Gambar 4.7 Hasil Tanggapan Siswa Terhadap Buku Penuntun Praktikum
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman Lampiran 1 Silabus Mata Pelajaran Kimia 59 Lampiran2 Analisis Buku Penuntun Praktikum Kimia 65 Lampiran3 Angket Penilaian Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II (Komponen Isi) 71 Lampiran 4 Angket Penilaian Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II (Komponen Bahasa) 73 Lampiran 5 Angket Penilaian Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II (Komponen Kegrafisan) 75 Lampiran 6 Angket Tanggapan Siswa Tentang Buku Penuntun Praktikum
Kimia Bergambar Kelas X Semester II 76 Lampiran 7 Hasil Penilaian Rancangan Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II Oleh Dosen 77 Lampiran 8 Hasil Penilaian Rancangan Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II Oleh Guru 78 Lampiran 9 Hasil Penilaian Rancangan Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II Oleh Mahasiswa Jurusan
Bahasa Indonesia Universitas Negeri Medan 79 Lampiran 10 Hasil Penilaian Rancangan Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II Oleh Mahasiswa Jurusan
xii
Lampiran 11 Hasil Penilaian Tanggapan Siswa Kelas X-2 SMA Negeri 1 Tanjung Morawa Terhadap Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II 81
Lampiran 12 Hasil Penilaian Tanggapan Siswa Kelas X-1 SMA Cerdas Murni Terhadap Buku Penuntun Praktikum Kimia
Bergambar Kelas X Semester II 83
Lampiran 13 Jadwal Penelitian 85
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian 86
Lampiran 15 Surat 88
Lampiran 16 Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
Pendidikan mempunyai peranan penting dalam kemajuan bangsa dan negara. Menurut Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Peningkatan mutu pendidikan senantiasa diupayakan dengan perbaikan maupun pembaharuan kurikulum untuk mengembangkan potensi siswa dalam memaksimalkan proses belajar mengajar, sehingga dihasilkan manusia yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.
Kurikulum Berbasis Kompetensi yang dikenal dengan kurikulum 2004 dikembangkan menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dikenal dengan kurikulum 2007 memiliki prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkna kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri. Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut pengembangan kompetensi peserta didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan. Memiliki posisi sentral berarti kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik (BSNP, 2006). Oleh sebab itu, pembelajaran yang relevan digunakan adalah pembelajaran yang melibatkan siswa secara aktif. Salah satunya yaitu pembelajaran yang dilakukan melalui praktikum.
2
kebenaran atau bukti dari teori yang dipelajarinya. Praktikum juga melatih siswa untuk mampu menyampaikan proses eksperimen secara efektif mulai dari tujuan, alat, bahan, prosedur kerja hingga kesimpulan.
Hasil studi lapangan yang dilakukan oleh Jahro dan Susilawati menunjukkan bahwa sebagian besar pokok bahasan dalam mata pelajaran kimia memerlukan penguatan pemahaman dan pengembangan wawasan melalui penerapan metode praktikum. Ada kira-kira 20 judul praktikum kimia yang idealnya dilakukan atau diamati oleh siswa selama mereka belajar kimia di SMA. Sampai saat ini banyak SMA yang tidak melaksanakan praktikum pada proses pembelajaran kimia. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya tenaga penyelenggara praktikum, kurangnya alat dan bahan praktikum, serta kurangnya waktu yang tersedia untuk praktikum (Jahro dan Susilawati, 2009).
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Darsana, dkk yang menyatakan bahwa pelaksanaan praktikum kimia khususnya di SMA masih jarang dilakukan. Hal ini disebabkan oleh ketidaksesuaian penuntun praktikum dengan kebutuhan siswa dan keberadaan laboratorium sekolah, keberadaan alat dan bahan praktikum di laboratorium, kurangnya keterampilan guru dalam mengatasi keterbatasan alat dan bahan dan tidak tersedianya petugas laboratorium yang memiliki kualifikasi pendidikan laboran (Darsana, dkk. 2014). Survei yang dilakukan oleh Rosmalinda juga menyatakan bahwa banyak kendala yang dialami guru dalam memaksimalkan kegiatan praktikum siswa salah satunya yaitu belum tersedianya penuntun praktikum kimia yang dapat membantu mengarahkan siswa ketika praktikum (Rosmalinda, dkk. 2013).
3
dengan kondisi laboratorium sekolah yaitu penggunaan alat yang belum tersedia lengkap, bahan yang sulit didapatkan serta prosedur kerja yang menggunakan kata-kata yang sulit dipahami siswa.
Buku penuntun praktikum adalah sebuah buku yang disusun untuk membantu pelaksanaan praktikum yang memuat judul percobaan, dasar teori, alat dan bahan dan pertanyaan yang mengarah ke tujuan dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah (Arifah,dkk. 2014). Penggunaan penuntun praktikum yang tidak optimal dapat menyebabkan diperolehnya hasil yang tidak sesuai dengan tujuan praktikum yang hendak dicapai. Oleh sebab itu, sangat penting mengembangkan buku penuntun praktikum yang didesain sedemikian rupa sehingga menarik sesuai dengan kebutuhan siswa, mudah dilaksanakan dan tidak terlalu banyak membutuhkan alat dan bahan. Salah satu cara mendesain penuntun praktikum agar menarik adalah menggunakan media gambar.
Media gambar adalah media yang paling umum digunakan. Hal ini dikarenakan siswa lebih menyukai gambar daripada tulisan, apalagi jika gambar dibuat dan disajikan sesuai dengan persyaratan yang baik, sudah tentu akan menambah semangat siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Media gambar adalah media yang paling umum dipakai, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana saja. Media gambar merupakan peniruan dari benda-benda pemandangan dalam hal bentuk, rupa serta ukurannya relatif terhadap lingkungan (Soelarko, 1980). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media gambar adalah media yang paling umum digunakan dan mudah dipahami karena merupakan peniruan dari benda-benda.
4
Pernyataan di atas sesuai dengan penelitian Karen L Vavra, dkk pada tahun 2011 dengan judul“Visualization in Science Education”yang menyatakan bahwa objek visualisasi dalam pendidikan sains membantu menjelaskan, mengembangkan, dan mempelajari konsep. Dalam hal ini objek visualisasi dapat mendeskripsikan sebuah fenomena dan menwarkan sarana untuk membayangkan yang gaib (molekul, atom, subatom).
Berdasarkan penelitian Dechsri, Jones dan Heikkinen mahasiswa dalam kelompok eksperimental (yang menggunakan laboratorium manual dengan ditambahkan gambar dan diagram) lebih baik pada penafsiran data dan menunjukkan sifat lebih positif terhadap pelaksanaan laboratorium dibandingkan dengan kelompok kontrol (menggunakan laboratorium manual tanpa gambar dan diagram) (Vavra, dkk. 2011).
Berdasarkan penelitian Arif Hidayat, dkk pada tahun 2015 dengan judul “Media Pembelajaran Berupa Ensiklopedia Hukum-Hukum Dasar Kimia untuk Pembelajaran Kimia Kelas X SMA Negeri 1 Boyolali dan SMA Negeri 1 Teras” memiliki kelayakan yang baik. Pada penelitian ini ensiklopedia memuat media gambar (Hidayat, dkk. 2015).
Hal ini sejalan dengan penelitian Anom Jadmiko Handono, dkk pada tahun 2015 dengan judul “Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Numbering Head Together(NHT) Disertai Media Kartu Pintar dan LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI SMA N 1 Karanganyar Tahun Pelajaran 2013/2014” yang menyatakan penggunaan modelnumber head together disertai kartu pintar lebih baik daripada model number head together dengan menggunakan LKS terhadap prestasi belajar siswa pada materi pokok termokimia. Pada penelitian ini kartu pintar adalah media pembelajaran visual dua dimensi yang di dalamnya berisi tentang fakta-fakta seputar materi termokimia (Warih, dkk. 2015)
5
pada tahun 2009. Pada penelitian ini peneliti menggunakan media visual diam sepereti gambar-gambar, sketsa, poster, chart, atau apapun yang dapat dipasang di ruang kelas. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa pembelajaran dengan media visual di ruang kelas berpengaruh terhadap minat dan hasil belajar siswa pada materi pokok larutan elektrolit dan nonelektrolit dan konsep redoks. (Subroto, dkk. 2009)
Atas dasar latar belakang inilah peneliti tertarik untuk meneliti tentang “Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X Semester II”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan prinsip Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) siswa memiliki posisi sentral pada proses pembelajaran.
2. Penggunaan buku penuntun praktikum kimia di SMA yang kurang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi laboratorium di sekolah.
3. Sarana dan prasarana di laboratorium yang kurang memadai.
1.3. Batasan Masalah
Untuk menghindari meluasnya permasalahan pada penelitian ini, maka diperlukan batasan masalah. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 1 Tanjung Morawa yang terletak di Jl. Sultan Serdang Pasar VIII No. 151 Kecamatan Tanjung Morawa dan SMA Cerdas Murni yang terletak di Jl. Beringin No. 33 Tembung yang melibatkan masalah pengembangan dan kelayakan buku penuntun praktikum kimia.
6
3. Uji coba buku penuntun praktikum secara mikro atau terbatas pada satu materi di masing-masing sekolah.
1.4. Rumusan Masalah
1. Apakah Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X Semester II layak digunakan oleh pendidik?
2. Bagaimana tanggapan siswa/i SMA terhadap Buku Penuntun Praktikum Kimia Bergambar Kelas X Semester II?
1.5. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui kelayakan buku penuntun praktikum kimia bergambar kelas X semester II yang digunakan oleh pendidik.
2. Mengetahui tanggapan siswa/i SMA terhadap buku penuntun praktikum kimia bergambar kelas X semester II.
1.6. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Bagi peneliti, dijadikan sebagai acuan untuk mengembangkan buku penuntun praktikum kimia yang lebih baik lagi untuk penelitian berikutnya.
2. Bagi guru, memberikan informasi tentang pentingnya buku penuntun praktikum dalam pembelajaran kimia.
3. Bagi peneliti lain, produk buku penuntun praktikum kimia bergambar kelas X Semester II dapat dijadikan sebagai pertimbangan untuk melakukan penelitian yang lebih luas.
1.7. Defenisi Operasional
1. Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas
7
percobaan, landasan teori, alat dan bahan, prosedur kerja, dan pertanyaan yang mengarah ke tujuan dengan mengikuti kaidah penulisan ilmiah. 3. Media gambar adalah segala sesuatu yang diwujudkan secara visual ke
dalam bentuk dua dimensi sebagai curahan ataupun pikiran yang bermacam-macam.
55
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada BAB IV, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengembangan buku penuntun praktikum kimia bergambar kelas X semester II dinyatakan sangat layak oleh validator berdasarkan kelayakan komponen isi memperoleh skor rata-rata 91%, kelayakan komponen bahasa memperoleh skor rata-rata 93% dan kelayakan komponen kegrafikan memperoleh skor rata-rata 91%, 93%, dan 88%.
2. Tanggapan siswa terhadap buku penuntun praktikum kimia bergambar kelas X semester II melalui angket yang disusun peneliti berdasarkan aspek tampilan, aspek materi dan aspek manfaat memperoleh tanggapan positif dari siswa SMA Negeri 1 Tanjung Morawa dan SMA Cerdas Murni dengan skor rata-rata 87% untuk aspek tampilan, 88% untuk aspek materi, dan 87% untuk aspek manfaat.
5.2. Saran
Adapun saran yang peneliti sampaikan terkait dengan hasil penelitian ini adalah:
1. Bagi guru agar dapat menyusun buku penuntun praktikum kimia yang inovatif sesuai dengan tujuan pembelajaran. Karena dalam pelaksanaan praktikum kimia sangat membutuhkan penuntun agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.
2. Bagi sekolah SMA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi laboratorium.
56
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo dan Kosasih., (2007), Optimalisasi Media Pembelajaran, Grasindo, Jakarta
Arifah, I., Maftukhin, A., dan Fatmaryanti, S.D., (2014), Pengembangan Buku Petunjuk Praktikum BerbasisGuided Inquiry untuk MengoptimalkanHands On Mahasiswa Semester II Program Studi Pendidikan Fisika Universitas Muhammadiyah Purworejo Tahun Akademik 2013/2014, Radiasi, 5(1):24-28
Arifin, M., (1995), Pengembangan Program Pengajaran Bidang Studi Kimia, Airlangga University Press, Surabaya
Astrini, L., (2013), Pengembangan Bahan Ajar Menulis Petunjuk Bagi Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual pada Siswa SMP, Jurusan
Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Skripsi,
Universitas Negeri Semarang, Semarang
BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta
BSNP, (2008), Deskripsi Butir Instrumen Penilaian Buku Teks Pelajaran SMP, SMA, SMK Komponen Kegrafikan, Jakarta
Darsana, I.W., Sadia, I.W., dan Tika, I.N., (2014), Analisis Standar Kebutuhan Laboratorium Kimia dalam Implementasi Kurikulum 2013 pada SMA Negeri di Kabupaten Bangli,E-Journal Program Pasca sarjana Universitas Pendidikan Ganesha, 4(1):1-10
Decaprio, R., (2013), Tips Mengelola Laboratorium Sekolah IPA, Bahasa, Komputer dan Kimia, Diva Press, Jogjakarta
Depdiknas, (2003), Kurikulum 2004 Standar Kompetensi, Jakarta: Puskur.Dit PTKSD
Depdiknas, (2006),Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta: Depdiknas Hidayat, A., Saputro, S., dan Sukardjo, J.S., (2015), Pengembangan Media
Pembelajaran Ensiklopedia Hukum-Hukum Dasar Kimia untuk Pembelajaran Kimia Kelas X SMA Negeri 1 Boyolali dan SMA Negeri 1 Teras,Jurnal Pendidikan Kimia,4(2): 47-56
Jahro, I.S., dan Susilawati., (2009), Desain Praktikum Alternatif Sederhana (PAS) Wujud Kreatifitas dalam Pelaksanaan Kegiatan Praktikum pada Pembelajaran Kimia,Jurnal Pendidikan Kimia, 1(2): 44-47
57
Maharani, M.U., (2013),Pengembangan Petunjuk Praktikum IPA Terpadu Tema Fotosintesis Berbasis Learning Cyrcle untuk Siswa SMP, Pendidikan IPA, FMIPA, Skripsi, Universitas Negeri Semarang
Majid, A., (2008), Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung
Meyhandoko, A., (2013), Pengembangan Petunjuk Praktikum Kontekstual dengan Pemanfaatan Kondisi Lingkungan Lokal dalam Pembelajaran
Materi Pencemaran di SMA Negeri 2 Rembang, Jurusan Biologi, FMIPA,
Skripsi, Universitas Negeri Semarang
Purba, M., (2006),Kimia untuk SMA Kelas X, Erlangga, Jakarta
Puskur, (2006),Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Depdiknas, Jakarta
Putra, N., (2013),Research & Development Penelitian dan Pengembangan Suatu Pengantar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Riduwan., (2012), Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian, Alfabeta, Bandung
Rohani, A., (1997),Media Instruksional Edukatif, PT. Rineka Cipta Jakarta Rosmalinda, D., Rusdi, M., dan Haryadi, B., (2013), Pengembangan Modul
Praktikum Kimia SMA Berbasis Problem Based Learning, Edu-Sains, 2(2):1-7
Rustaman, N., (2003),Media Pengajaran, Sinar Baru, Bandung
Salirawati, D., (2011),Materi Pelatihan Kepala Laboratorium Kimia Bagi
Guru-Guru Kimia Kabupaten Kulon Progo, Disampaikan di Laboratorium
FMIPA UNY Yogyakarta, 1 Oktober 2011
Sawitri, S., (2008), Model Pengembangan Buku Petunjuk Praktek Mata Kuliah Draping,Jurnal Penelitian Pendidikan, 24(1): 23-24
Siagian, H.S., (2012), Pengembangan dan Standarisasi Penuntun Praktikum
Kimia SMA Kelas X Semester II Sesuai dengan Tuntutan KTSP, Jurusan
Kimia, FMIPA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
Simare-mare, S., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Nilai-Nilai Spiritual pada Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp), Jurusan Kimia, FMIPA, Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan
58
Subroto, T., Priatmoko, S., dan Siyamita, N., (2009), Pengaruh Media Visual di Ruang Kelas Terhadap Minat dan Hasil Belajar Kimia Siswa,Jurnal Inovasi Pendidikan Kimia, 3(1): 400-405
Sudjana, N., (1992),Metode Statistika, Tarsito, Bandung
Sugiyono., (2008),Metode Penelitian Pendidikan,CV. Alfabeta, Bandung
Vavra, K.L., Watrich, V.J., Loerke, K., Phillips, L.M., Norris, S.P., dan Macnab, J., (2011), Visualization in Science Education,ASEJ, 41(1): 22-30
Warih, A.J.P., Masykuri, M., dan Saputro, A.N.C., (2015), Pembelajaran Kimia Menggunakan Model Numbered Heads Together (NHT) Disertai Media Kartu Pintar dan LKS Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Termokimia Kelas XI SMA Negeri 1 Karanganyar dan SMA Negeri 1 Teras,Jurnal Pendidikan Kimia, 4(2): 98-107