• Tidak ada hasil yang ditemukan

Membangun Kepuasan Siswa Melalui Pelayanan dengan Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) di Medan (Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Membangun Kepuasan Siswa Melalui Pelayanan dengan Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) di Medan (Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan)."

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

MEDAN

Membangun Kepuasan Siswa Melalui Pelayanan dengan

Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan

Kinerja (Performance) di Medan

(

Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan

)

DRAFT SKRIPSI

OLEH

HARTO WIBOWO 030502031 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

Puji syukur dan hormat peneliti panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan anugrahNya telah memperkenankan peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi dengan memilih judul “ Membangun Kepuasan Siswa Melalui Pelayanan dengan Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan Kinerja (Performance) di Medan (Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan)”.

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh sebab itu peneliti mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, peneliti berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi berbagai pihak.

Peneliti di dalam perkuliahan hingga penulisan skripsi ini telah banyak mendapat bimbingan, nasihat dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, MSi selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

(3)

5. Bapak Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS selaku dosen Penguji I yang juga telah banyak memberikan arahan kepada peneliti untuk penyempurnaan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Lucy Anna, MSi selaku dosen Penguji II yang juga telah banyak memberikan arahan kepada peneliti untuk penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Prof. Dr. Arnita Zainudin, MSi selaku dosen Wali dan Pembimbing Akademik yang telah banyak memberikan arahan kepada peneliti selama perkuliahan.

8. Seluruh Dosen serta staf Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, untuk jasa-jasanya selama perkuliahan peneliti.

9. Kepada seluruh staf dan pegawai BBC – Learning Centre, atas bantuan dan kerjasamanya pada saat penulis melakukan riset di BBC – Learning Centre Medan.

10.Kepada kedua orangtua saya, Susanto dan Christina atas segala dukungannya secara moril maupun materil, nasehat dan doanya hingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan sampai saat ini.

11.Kepada abang saya William dan adik saya Budi, terima kasih atas dukungannya serta banyak hal lainnya.

(4)

14.Kepada teman – teman kuliah yang telah banyak membantu dan memberi dukungan: Andy Bogankz, Antony 04, Bos Marketer Arief, Atut, Claudia 526^^, CT bos pulsa, Daniel 00, Daniel S’balok, David Marbun, Donny cakep man, Erika Khang, Erwin 05, Esther + Deborah, Ery, Fany, Fenny Tupai, Iin, Iman, Junita ‘A Be’ Elisabeth Sibarani, SE (thanx bgt atas pinjeman buku2 SPSS-nya,hehe..), Jungsen, Lapranto, Mans, Nina, Pesta Toman, Rudy, Sigit, Sumiaty Mpok Atiek, Susan Akun, Toga, Ummi + Ikhwan, Wendy, dan teman-teman 03 lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

15.Kepada Frans, Madi + Fanny, thanx yah udah kasih dukungan.

16.Kepada Manajer, ibu Phei Yin dan ibu Tina dan rekan – rekan kerja The Fortune, thanx buat pengertian yang diberikan pada saat pengerjaan skripsi. Sori kalo sering minta izin waktu kerja,hehe..

Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti lainnya, khususnya Mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manajemen Konsentrasi Pemasaran Universitas Sumatera Utara. Terima Kasih. Rule The World!! See You at The Top!!

Medan, Juli 2008 Peneliti

(5)

ABSTRAK

KATA PENGANTAR ... .. i

DAFTAR ISI ... .. iv

DAFTAR TABEL ... .. vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Kerangka Konseptual ... 3

D. Hipotesis ... 4

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

F. Metodologi Penelitian ... 5

1. Batasan Operasional ... 5

2. Definisi Operasional ... 6

3. Skala Pengukuran Variabel ... 8

4. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 8

5. Populasi dan Sampel ... 8

6. Jenis dan Sumber Data ... 9

7. Teknik Pengumpulan Data ... 9

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 10

9. Metode Analisis Data ... 14

BAB II URAIAN TEORITIS ... 21

A. Penelitian Terdahulu ... 21

B. Definisi Jasa ... 21

C. Karakteristik Jasa... 22

D. Kualitas Pelayanan ... 23

(6)

H. Mempertahankan Pelanggan ... 29

I. Definisi Kepentingan dan Kinerja ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 31

A. Sejarah BBC – Learning Centre Medan ... 31

B. Visi dan Misi BBC – Learning Centre Medan ... 32

C. Struktur BBC – Learning Centre Medan ... 34

D. Program Pelatihan BBC – Learning Centre Medan ... 34

E. Kelas-Kelas Reguler Bahasa Inggris ... 39

F. Teknik Pengajaran ... 41

G. Staf Pengajar ... 42

Bab IV ANALISIS DAN EVALUASI ... 43

A. Karakteristik Responden ... 43

B. Hasil Penelitian ... 44

C. Pengujian Hipotesis ... 45

1. Uji Hipotesis Pertama ... 45

2. Uji Hipotesis Kedua ... 53

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN ... 59

A. Kesimpulan ... 59

B. Saran ... 61

(7)

DAFTAR TABEL

No Halaman

Tabel 1.1 : Operasional Variabel Penelitian ... 7

Tabel 1.2 : Pernilaian Daftar Pertanyaan Penelitian ... 8

Tabel 1.3 : Data Kepentingan Siswa ... 11

Tabel 1.4 : Item – Total Statistics ... 12

Tabel 1.5 : Validitas Butir-Butir Pertanyaan ... 13

Tabel 1.6 : Realibilitas Statistics ... 14

Tabel 1.7 : Kriteria Tingkat Kesesuaian Penelitian (Tki) ... 16

Tabel 4.1 : Pendidikan ... 43

Tabel 4.2 : Jenis Kelamin Responden ... 43

Tabel 4.3 : Distribusi Jawaban Kinerja BBC – Learning Centre Medan ... 44

Tabel 4.4 : Distribusi Jawaban Kepentingan BBC – Learning Centre Medan . 45 Tabel 4.5 : ANOVA(b) ... 46

Tabel 4.6 : Coefficients(a) ... 47

Tabel 4.7 : Model Summary(b) 48

Tabel 4.8 : Tingkat Kesesuaian Kepentingan Siswa BBC – Learning Centre Medan terhadap Kinerja BBC – Learning Centre Medan ... 53

Tabel 4.9 : Kepuasan Mahasiswa ... 54

Tabel 4.10 : Perhitungan Rata-Rata dari Rata-Rata Kepentingan dan Kinerja pada Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Siswa BBC – Learning Centre Medan ... 55

(8)

No Halaman

Gambar 1.1 : Model Kerangka Konseptual ... 4

Gambar 1.2 : Diagram Kartesius ... 17

Gambar 2.1 : Kesenjangan Kualitas Jasa ... 26

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi ... 34

(9)

dengan Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan Kinerja

(Performance) di Medan (Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan). Dibimbing oleh Dr. Rismayani, SE, MSi, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen, Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS dan Dra. Lucy Anna, MSi selaku dosen penguji.

BBC (British Broadcasting Center) – Learning Centre Medan sebagai

salah satu dari sedikit institusi bahasa Inggris terkemuka di Medan harus

menghadapi persaingan yang ketat dari institusi bahasa Inggris lainnya. Hal utama

yang harus diprioritaskan oleh BBC – Learning Centre Medan adalah

mengupayakan institusinya agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar. Oleh karena itu, BBC – Learning Centre Medan harus memberikan kinerja pelayanan yang sesuai dengan kepentingan dari siswanya agar dapat memberikan kepuasan kepada para siswanya. Untuk membangun kepuasan siswa melalui pelayanan bisa dilakukan dengan menggunakan analisis kepentingan siswa dan kinerja dari instansi (Importance and Performance Analysis).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan terhadap kepuasan siswa?.

2. Bagaimana kesesuaian kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre

Medan dengan kepentingan siswa?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan terhadap kepuasan

siswa dan mengetahui dan menganalisis tingkat kesesuaian antara kepentingan siswa atas kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre Medan. Pengujian data dilakukan dengan kuestioner yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti: uji Validitas dan Realibilitas dengan bantuan SPSS 13.0 for Windows serta Importance and Performance Analysis untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

1. Semua faktor memiliki tingkat kesesuaian (TKi) dengan predikat sangat sesuai

(80% keatas). Keadaan ini menggambarkan bahwa siswa BBC – Learning

Centre Medan merasa pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan sangat sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian semua faktor sudah dapat dikategorikan sangat menggembirakan.

2. Angka perbedaan antara nilai kinerja dan kepentingan sebesar – 183, apabila seluruh dimensi yang mempengaruhi kepuasan tersebut dianggap memiliki bobot yang sama maka data ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasaannya adalah -0,98 > -1. Hal ini berarti bahwa kinerja BBC – Learning Centre Medan berhasil memberikan kepuasan kepada siswanya..

3. Faktor-faktor yang menjadi prioritas utama: Ruang kelas yang bersih, rapi, dan nyaman (F1), Karyawan santun dalam memberi pelayanan (F15), Keluhan

siswa selalu diperhatikan (F16) dan BBC – Learning Centre Medan

(10)

BBC – Learning Centre Medan memahami kesulitan siswa (F18), Guru bersedia membantu siswa dalam mengatasi permasalahan studi (F20) dan Guru bersikap bersahabat dengan siswa (F22).

5. Faktor-faktor yang termasuk prioritas rendah adalah: Ruang kelas dilengkapi dengan audiovisual dan alat-alat tulis (F2), Jumlah guru cukup (F10), Pelayanan administrasi yang cepat, tidak berbelit-belit (F11), BBC – Learning Centre Medan tidak melakukan kesalahan administrasi (F12), Petugas administrasi yang memadai (F14) dan Waktu konsultasi tidak dipersulit (F17).

6. Faktor-faktor yang dianggap berlebihan pelaksanaannya tetapi dinilai kurang penting adalah: Perpustakaan yang mendukung (F3), Administrasi yang tidak bertele-tele (F4), Guru datang tepat waktu (F8), Guru tidak absen (F9), Siswa dibantu dalam memecahkan kesulitan administrasi (F13) dan Petugas administrasi menghargai siswa (F22) oleh para siswa BBC – Learning Centre Medan.

7. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji Fhitung sebesar 0,909 dan Ftabel

sebesar 2,45 sehingga Fhitung < Ftabel (0,909<2,45) pada α = 5%. Sehingga

disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3,

X4, X5) yaitu kualitas pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati,

dan bukti fisik) terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan (Y).

8. Kesimpulannya Secara serentak kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati,

dan bukti fisik sangat berpengaruh terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan (Y), dan secara parsial terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan (Y); dan Siswa menilai 95,94% kinerja BBC – Learning Centre Medan yang sesuai dan 4,06% yang belum sesuai dengan kepentingan mereka. Dengan kata lain, siswa benar-benar merasa puas atas

pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan. Adanya gap

tersebut mengatakan bahwa masih ada atribut yang belum memenuhi kepentingan siswa.

(11)

dengan Menggunakan Analisis Kepentingan (Importance) dan Kinerja

(Performance) di Medan (Studi Kasus di BBC-Learning Centre Medan). Dibimbing oleh Dr. Rismayani, SE, MSi, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, Msi selaku Ketua Departemen Manajemen, Prof. Dr. Paham Ginting, SE, MS dan Dra. Lucy Anna, MSi selaku dosen penguji.

BBC (British Broadcasting Center) – Learning Centre Medan sebagai

salah satu dari sedikit institusi bahasa Inggris terkemuka di Medan harus

menghadapi persaingan yang ketat dari institusi bahasa Inggris lainnya. Hal utama

yang harus diprioritaskan oleh BBC – Learning Centre Medan adalah

mengupayakan institusinya agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa pasar. Oleh karena itu, BBC – Learning Centre Medan harus memberikan kinerja pelayanan yang sesuai dengan kepentingan dari siswanya agar dapat memberikan kepuasan kepada para siswanya. Untuk membangun kepuasan siswa melalui pelayanan bisa dilakukan dengan menggunakan analisis kepentingan siswa dan kinerja dari instansi (Importance and Performance Analysis).

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis membuat perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan terhadap kepuasan siswa?.

2. Bagaimana kesesuaian kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre

Medan dengan kepentingan siswa?

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas

pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan terhadap kepuasan

siswa dan mengetahui dan menganalisis tingkat kesesuaian antara kepentingan siswa atas kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre Medan. Pengujian data dilakukan dengan kuestioner yang akan dianalisis dengan menggunakan analisis statistik seperti: uji Validitas dan Realibilitas dengan bantuan SPSS 13.0 for Windows serta Importance and Performance Analysis untuk menjawab permasalahan yang dikemukakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa

1. Semua faktor memiliki tingkat kesesuaian (TKi) dengan predikat sangat sesuai

(80% keatas). Keadaan ini menggambarkan bahwa siswa BBC – Learning

Centre Medan merasa pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan sangat sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan demikian semua faktor sudah dapat dikategorikan sangat menggembirakan.

2. Angka perbedaan antara nilai kinerja dan kepentingan sebesar – 183, apabila seluruh dimensi yang mempengaruhi kepuasan tersebut dianggap memiliki bobot yang sama maka data ini menunjukkan bahwa tingkat kepuasaannya adalah -0,98 > -1. Hal ini berarti bahwa kinerja BBC – Learning Centre Medan berhasil memberikan kepuasan kepada siswanya..

3. Faktor-faktor yang menjadi prioritas utama: Ruang kelas yang bersih, rapi, dan nyaman (F1), Karyawan santun dalam memberi pelayanan (F15), Keluhan

siswa selalu diperhatikan (F16) dan BBC – Learning Centre Medan

(12)

BBC – Learning Centre Medan memahami kesulitan siswa (F18), Guru bersedia membantu siswa dalam mengatasi permasalahan studi (F20) dan Guru bersikap bersahabat dengan siswa (F22).

5. Faktor-faktor yang termasuk prioritas rendah adalah: Ruang kelas dilengkapi dengan audiovisual dan alat-alat tulis (F2), Jumlah guru cukup (F10), Pelayanan administrasi yang cepat, tidak berbelit-belit (F11), BBC – Learning Centre Medan tidak melakukan kesalahan administrasi (F12), Petugas administrasi yang memadai (F14) dan Waktu konsultasi tidak dipersulit (F17).

6. Faktor-faktor yang dianggap berlebihan pelaksanaannya tetapi dinilai kurang penting adalah: Perpustakaan yang mendukung (F3), Administrasi yang tidak bertele-tele (F4), Guru datang tepat waktu (F8), Guru tidak absen (F9), Siswa dibantu dalam memecahkan kesulitan administrasi (F13) dan Petugas administrasi menghargai siswa (F22) oleh para siswa BBC – Learning Centre Medan.

7. Berdasarkan pengujian hipotesis dengan uji Fhitung sebesar 0,909 dan Ftabel

sebesar 2,45 sehingga Fhitung < Ftabel (0,909<2,45) pada α = 5%. Sehingga

disimpulkan terdapat pengaruh yang positif dari variabel bebas (X1, X2, X3,

X4, X5) yaitu kualitas pelayanan (kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati,

dan bukti fisik) terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan (Y).

8. Kesimpulannya Secara serentak kualitas pelayanan yang terdiri dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) yaitu kehandalan, daya tanggap, jaminan, empati,

dan bukti fisik sangat berpengaruh terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan (Y), dan secara parsial terdapat pengaruh dari variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) terhadap kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan (Y); dan Siswa menilai 95,94% kinerja BBC – Learning Centre Medan yang sesuai dan 4,06% yang belum sesuai dengan kepentingan mereka. Dengan kata lain, siswa benar-benar merasa puas atas

pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan. Adanya gap

tersebut mengatakan bahwa masih ada atribut yang belum memenuhi kepentingan siswa.

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal yang paling penting dalam

kehidupan. Persaingan yang semakin ketat di era globalisasi menuntut seorang

individu untuk memiliki pengetahuan, keterampilan, keahlian maupun

kemampuan tersendiri. Salah satu aspek yang sangat penting dalam menghadapi

persaingan di era globalisasi adalah kemampuan untuk berbahasa Inggris dengan

baik dan benar secara aktif dan minimal pasif.

Kita ketahui bahwa bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang telah

diakui oleh seluruh dunia. Di dunia kerja, bahasa Inggris juga sangat diperlukan

dan umumnya perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih menerima pelamar

yang menguasai bahasa Inggris. Melihat begitu pentingnya penguasaan akan

bahasa Inggris, maka bahasa Inggris menjadi salah satu mata pelajaran wajib di

pendidikan formal, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Lanjutan Tingkat

Pertama (SLTP), Sekolah Menengah Umum (SMU) sampai Perguruan Tinggi.

Bahkan dewasa ini sudah banyak bermunculan sekolah-sekolah maupun

perguruan tinggi yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar

dalam menyampaikan materi dan mewajibkan pemakaiannya dalam percakapan di

lingkungan sekolah tersebut.

Karena minimnya waktu belajar untuk pelajaran bahasa Inggris di sekolah

(hanya 2 sampai 3 jam pelajaran seminggu), banyak siswa yang merasa perlu

untuk mendapat pelatihan lagi di luar sekolah. Sebagai jawaban dari pemenuhan

(14)

cukup di sekolah, maka ada yang mengambil kursus di tempat kursus dan ada juga

yang les privat bahasa Inggris.

Mengingat kebutuhan akan kemampuan dalam berbahasa Inggris tesebut,

dewasa ini semakin banyak kursus-kursus bahasa Inggris yang menawarkan jasa

dalam bidang kursus bahasa Inggris dengan berbagai produk-produk unggulan

yang dirasa dapat membantu pesertanya dalam memiliki kemampuan dalam hal

berbahasa Inggris.

Apabila seseorang memilih sebuah tempat kursus sebagai tempat baginya

untuk menimba ilmu dan menambah pengetahuan. Tentunya ia memiliki sebuah

harapan terhadap tempat kursus yang telah dipilihnya itu. Selain kualitas dari

tempat kursus yang telah dipilihnya tersebut, tentu banyak faktor-faktor lain yang

mempengaruhi kepuasan dari siswa yang kursus di sana, dan salah satu

diantaranya adalah pelayanan. Kinerja dari pelayanan yang diberikan oleh institusi

pendidikan harus memperhatikan kepentingan dari para siswanya agar pelayanan

dapat dilakukan secara maksimal sehingga dapat memberikan kepuasan kepada

siswa-siswanya.

BBC (British Broadcasting Center) – Learning Centre Medan sebagai

salah satu dari sedikit institusi bahasa Inggris terkemuka di Medan harus

menghadapi persaingan yang ketat dari institusi bahasa Inggris lainnya. Hal utama

yang harus diprioritaskan oleh BBC – Learning Centre Medan adalah

mengupayakan institusinya agar dapat bertahan, bersaing dan menguasai pangsa

pasar. Oleh karena itu, BBC – Learning Centre Medan harus memberikan kinerja

pelayanan yang sesuai dengan kepentingan dari siswanya agar dapat memberikan

(15)

pelayanan bisa dilakukan dengan menggunakan analisis kepentingan siswa dan

kinerja dari instansi (Importance and Performance Analysis). Penulis meneliti

BBC – Learning Centre Medan karena BBC sudah merupakan icon dari bahasa

Inggris itu sendiri.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis membuat

perumusan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan BBC – Learning

Centre Medan terhadap kepuasan siswa?.

2. Bagaimana kesesuaian kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre

Medan dengan kepentingan siswa?

C. Kerangka Konseptual

Pada literatur pemasaran jasa, pendekatan kualitas jasa pertama kali

diperkenalkan oleh Gronroos lewat konsep Service Quality dan model kualitas

jasa total. Pendekatan itu masih memainkan peranan penting didalam memberikan

fondasi bagi sebagian riset kualitas jasa dan perkembangan teori pemasaran jasa.

Lima kriteria penentu kualitas jasa pelayanan dalam memberikan jasa

pelayanan yang baik kepada pelanggan yaitu: kehandalan, responsif, keyakinan,

empati serta berwujud (Kotler dalam Buchari, 2003:31). Kelima unsur akan

menjadi acuan utama dalam kerangka penelitian ini dan terbentuk dalam gambar

(16)

Gambar 1.1 : Model Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka dihipotesiskan sebagai

berikut:

1. Kualitas pelayanan yang diberikan BBC – Learning Centre Medan

berpengaruh terhadap kepuasan siswa.

2. Kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre Medan sesuai dengan

kepentingan siswa.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang diberikan BBC –

Learning Centre Medan terhadap kepuasan siswa.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis tingkat kesesuaian antara kepentingan

siswa atas kinerja yang diberikan BBC – Learning Centre Medan.

(17)

Manfaat penelitian ini adalah:

1. Bagi penulis

Penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan dalam bidang yang

diteliti dan memperdalam pengetahuan terutama dalam riset pemasaran.

2. Bagi pihak instansi pendidikan

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dalam rangka

menentukan strategi pengambilan keputusan mengenai pelayanan dan

kinerjanya terhadap siswa BBC – Learning Centre Medan, terutama

pihak pemilik BBC – Learning Centre Medan harus memperhatikan

hal-hal atau faktor-faktor apa saja yang dianggap penting oleh siswa agar

mereka merasa puas.

3. Bagi peneliti lanjutan

Penelitian ini bermanfaat sebagai referensi dan dapat memberikan

perbandingan dalam melakukan penelitian pada masa yang akan datang.

F. Metodologi Penelitian 1. Batasan Operasional

Batasan operasional dalam penelitian ini adalah:

a. Variabel X, yang merupakan tingkat kinerja BBC – Learning Centre Medan

yang dapat memberikan kepuasan kepada siswanya.

b. Variabel Y, yang merupakan tingkat kepentingan siswa BBC – Learning

Centre Medan atau merupakan apa yang siswa anggap penting dan inginkan

(18)

Penelitian ini hanya sampai pada tahap penentuan positioning tiap faktor pada

diagram kartesius dan menghasilkan saran-saran untuk para pengambil

keputusan di BBC – Learning Centre Medan dalam mengkonsentrasikan

usaha perbaikan mutu pelayanan pada siswanya berdasarkan hasil penelitian.

2. Definisi Operasional

a. Kualitas Pelayanan / Tingkat Kinerja (X)

1. Berwujud (tangible), yaitu berupa penampilan fasilitas fisik, peralatandan

berbagai materi komunikasi di BBC – Learning Centre Medan (X1).

2. Keandalan (reliability), yaitu kemampuan dari para guru di BBC –

Learning Centre Medan untuk memberikan jasa sesuai dengan yang

dijanjikan, terpercaya, akurat, dan konsisten(X2).

3. Daya Tanggap (responsiveness), yaitu kemauan dari keryawan maupun

pemilik dari BBC – Learning Centre Medan untuk membantu siswa dan

memberikan jasa dengan cepat serta mendengar dan mengatasi keluhan

yang diajukan siswa(X3).

4. Kepastian (assurance), yaitu berupa kemampuan karyawan BBC –

Learning Centre Medan untuk menimbulkan keyakinan dan kepercayaan

terhadap janji yang telah dikemukakan kepada konsumen (X4).

5. Empati (empathy), yaitu kesediaan karyawan dan pemilik BBC – Learning

Centre Medan untuk lebih peduli memberikan perhatian secara pribadi

kepada siswa (X5).

b. Kepuasan Siswa / Tingkat Kepentingan (Y), yang merupakan apa yang siswa

anggap penting dan inginkan dari kualitas pelayan BBC – Learning Centre

(19)

Definisi operasional variabel-variabel yang diteliti disajikan pada Tabel 1.1

berikut:

Tabel 1.1

Operasional Variabel Penelitian

Varibel Dimensi Indikator

Kualitas

 Ruang kelas yang bersih, rapi, dan nyaman.

 Ruang kelas dilengkapi dengan audiovisual dan alat-alat tulis.

 Perpustakaan yang mendukung.

 Administrasi yang tidak bertele-tele

 Guru menguasai menguasai materi pengajaran.

 Guru memberi nilai secara objektif.

 Guru terbuka untuk ditanya.

 Guru datang tepat waktu.

 Guru tidak absen.

 Jumlah guru cukup.

 Pelayanan administrasi yang cepat, tidak berbelit-belit.

 BBC – Learning Centre Medan tidak melakukan kesalahan administrasi.

 Siswa dibantu dalam memecahkan kesulitan administrasi.

 Petugas administrasi yang memadai.

 Karyawan santun dalam memberi pelayanan.

 Keluhan siswa selalu diperhatikan.

 Waktu konsultasi tidak dipersulit

 BBC – Learning Centre Medan memahami kesulitan siswa.

 BBC – Learning Centre Medan menghargai keberadaan siswa.

 Guru bersedia membantu siswa dalam mengatasi permasalahan studi.

 Guru bersikap bersahabat dengan siswa.

 Petugas administrasi menghargai siswa.

Kepuasan

(20)

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala yang digunakan adalah skala Likert yang digunakan untuk

mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang

fenomena sosial (Sugiono, 2003:86). Penelitian ini menggunakan skala lima

tingkat untuk mengukur hal-hal yang memang dianggap penting oleh siswa BBC

Learning Centre Medan serta kinerja dari pihak BBC – Learning Centre Medan.

Tabel 1.2

Pernilaian Daftar Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan Jawaban Bobot

Kepentingan Sangat Penting (SPg)

Penting (Pg)

Kurang Penting (KPg) Tidak Penting (TPg) Sangat Tidak Penting (STPg)

5

Sangat Tidak Puas (STPs)

5 4 3 2 1

Sumber: Kotler dalam Supranto (2001:244) (diolah)

4. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dimulai dari bulan Januari 2008 – Mei 2008. Lokasi

penelitian adalah BBC – Learning Centre Medan, bertempat di Jl.Sei Serayu

no.41 Medan.

5. Populasi dan Sampel a. Populasi

Menurut Sugiyono (2003:72) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulan.

(21)

Learning Centre Medan. Populasi pada saat penelitian ini dilakukan adalah

berjumlah 455 orang (N = 455).

b. Sampel

Sampel adalah suatu himpunan bagian (subset) dari unit populasi (Kuncoro,

2003:103). Pembagian kuestioner dilakukan di BBC – Learning Centre

Medan. Teknik pengambilan sampel ditentukan dengan purposive sampling

dengan hanya membagikan kuestioner pada siswa yang berpendidikan SMP,

SLTA dan Mahasiswa. Menurut Gay (Umar, 2000:79), jumlah sampel 10%

dari populasi sudah mencukupi, sehingga total siswa yang diberikan

kuestioner adalah 46 orang (n = 46).

6. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para siswa berupa

jawaban atas pertanyaan dalam daftar pertanyaan (questionaire).

b. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui data yang telah diteliti dan

dikumpulkan oleh pihak lain yang berkaitan dengan permasalahan penelitian

ini, yang berasal dari buku-buku pemasaran, majalah, internet, jurnal.

7. Teknik Pengumpulan Data

a. Daftar pertanyaan (questionaire) yang diberikan pada siswa BBC – Learning

Centre Medan yang terpilih sebagai responden.

b. Wawancara langsung (interview) dengan yang berhak dan berwenang

memberi data dan informasi pada BBC – Learning Centre Medan yang

diperlukan dalam penelitian; dan responden, yaitu siswa – siswa di BBC –

Learning Centre Medan mengenai kinerja yang diberikan pihak BBC –

(22)

c. Studi dokumen asli, yaitu mengumpulkan dan mempelajari data dan informasi

dari buku-buku, jurnal dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur dalam penelitian dapat mengukur

sesuatu yang memang ingin diukur. Dalam hal ini penulis menggunakan

kuesioner yang terdiri atas 22 butir pertanyaan kepentingan dan 22 butir

pertanyaan kinerja. Pertanyaan dikelompokkan dalam satu faktor karena

menggunakan Importance Performance Analysis (Setiawan dalam Simposium

VIII FSTPT, 2005:4). Dimana setiap butir disiapkan 5 interval jawaban, jawaban

terendah diberi skor 1 dan tertinggi diberi skor 5. Pengujian validitas instrumen

ditujukan kepada 30 orang diluar sampel yang masih berada dalam populasi.

Penulis melakukan analisis dan pengujian instrumen dengan menggunakan alat

bantu program SPSSversi 13,00.

Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu korelasi skor

tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Seperti yang

(23)

Tabel 1.3

(24)

Tabel 1.4

Pada tabel 1.4 menunjukkan :

1. Scale Mean if Item Deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel

tersebut dihapus. Misalnya jika P1 atau butir 1 dihapus maka rata-rata total

bernilai 93.57 dan seterusnya.

2. Scale Variance if Item Deleted menerangkan besarnya varian total jika

variabel (butir) tersebut dihapuskan. Total butir 1 dihapuskan 61.978 dan

(25)

3. Corrected Item-Total Correlation merupakan korelasi antara skor item dengan

skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen.

Untuk mengetahui validitas butir pertanyaan harus dibandingkan dengan rtabel.

rtabel pada α = 5% dengan df = jumlah kasus-2, jumlah kasus adalah 22 butir

jadi df adalah 20. Sehingga rtabel(0,05;20) = 0,2841.

Pengambilan keputusan :

a. Jika rhitung > rtabel maka butir tersebut valid.

b. Jika rhitung < rtabelmaka butir tersebut tidak valid.

Tabel 1.5

Validitas Butir-Butir Pertanyaan

Pertanyaan Corrected

Item-Total Correlation rtabel Validitas

(26)

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas instrumen digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsistensi didalam mengukur gejala yang sama.

Setelah semua butir pertanyaan dinyatakan valid, maka uji selanjutnya adalah

menguji realibilitas instrumen.

Cara pengambilan keputusan :

a. Jika ralpha positif dan lebih besar dari rtabel maka realibilitas.

b. Jika ralpha negatif dan lebih kecil dari rtabel maka tidak realibilitas.

Tabel 1.6 Realibilitas Statistics Cronbach's

Alpha

(r alpha) r tabel .886 .2841

Sumber : Hasil Penelitian (2008)

Total menunjukkan hasil pengujian realibilitas instrumen kepentingan dan

kinerja dengan nilai Cronbach’s Alpha atau ralpha sebesar 0,886. Hal ini

membuktikan instrumen kepentingan dan kinerja adalah reliabel karena ralpha

yang bernilai 0,886 lebih besar dan positif dari rtabel yang bernilai 0,2841.

Masing – masing variabel kepentingan dan kinerja yang terdiri dari 22

pertanyaan sudah dinyatakan valid dan reliabel maka kuestioner bisa

digunakan untuk penelitian.

9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif

Merupakan salah satu metode analisis dengan cara data yang disusun,

(27)

masalah yang dihadapi dan untuk memperjelas hasil penelitian dan

Importance and Performance Analysis untuk menjawab permasalahan yang

dikemukakan sebelumnya.

Metode Importance Performance Analysis (IPA) pertama kali diperkenalkan

oleh Martilla dan James pada tahun 1977 dengan tujuan untuk mengukur

hubungan antara persepsi konsumen dan prioritas peningkatan kualitas

produk/jasa yang dikenal pula sebagai quadrant analysis (Brandt, 2000 dan

Latu & Everett, 2000). Importance Performance Analysis telah diterima

secara umum dan dipergunakan pada berbagai bidang kajian karena

kemudahan untuk diterapkan dan tampilan hasil analisa yang memudahkan

usulan perbaikan kinerja (Martinez, 2003). Importance Performance Analysis

mempunyai fungsi utama untuk menampilkan informasi berkaitan dengan

faktor-faktor pelayanan yang menurut konsumen sangat mempengaruhi

kepuasan dan loyalitas mereka, dan faktor-faktor pelayanan yang menurut

konsumen perlu ditingkatkan karena kondisi saat ini belum memuaskan

(Setiawan dalam Simposium VIII FSTPT, 2005:3).

Adapun tahapan-tahapan dalam Importance and PerformanceAnalysis adalah:

1. Penentuan Tingkat Kesesuaian Pelayanan

Tki = Yi Xi

x 100%

Dengan: Tki : Tingkat kesesuaian responden yang akan menentukan

urutan prioritas peningkatan faktor-faktor yang

mempengaruhi kepuasan siswa BBC – Learning Centre

Medan

Xi : Skor pernilaian kinerja pihak BBC – Learning Centre

(28)

Yi : Skor pernilaian kepentingan siswa BBC – Learning Centre Medan

Tabel 1.7

Kriteria tingkat Kesesuaian Penelitian (Tki)

Tingkat Kesesuaian Keterangan

80% keatas

Sumber : Sihombing 2003:10 (diolah)

2. Kepuasan Siswa atas Pelayanan BBC – Learning Centre Medan

Penentuan kriteria kepuasan dengan menggunakan perhitungan gap menurut

Sihombing (2003:10), dinilai dengan ketentuan:

 Bila gap > -1 maka siswa sangat puas  Bila gap = -1 maka siswa puas

 Bila gap < -1 maka siswa kecewa

3. Penentuan positioning faktor-faktor kualitas pelayanan

Selanjutnya sumbu mendatar (X) akan diisi oleh skor tingkat pelaksanaan,

sedangkan sumbu tegak (Y) akan diisi oleh skor tingkat kepentingan. Dalam

menyederhanakan rumus, maka untuk setiap faktor yang mempengaruhi

kepuasan siswa BBC – Learning Centre Medan dengan:

X =

dimana: X : Skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan

Y : Skor rata-rata tingkat kepentingan

(29)

Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian

yang dibatasi oleh dua buah garis yang berpotongan tegak lurus pada titik-titik

(X ,Y), dimana X merupakan rata-rata dari rata-rata skor tingkat

pelaksanaan atau kepuasan siswa BBC – Learning Centre Medan seluruh

faktor atau atribut. Y adalah rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan

seluruh faktor yang mempengaruhi kepuasan siswa BBC – Learning Centre

Medan. Seluruhnya ada K faktor dimana K= 22.

Rumus selanjutnya:

kepuasan pelanggan(dalam penelitian ini K=22)

Selanjutnya tingkat unsur-unsur tersebut akan dijabarkan dan dibagi menjadi

empat bagian ke dalam diagram kartesius seperti pada gambar 1.2 berikut.

Kepentingan Gambar 1.2 :Diagram Kartesius

(30)

A. Disebut dengan daerah Prioritas Utama yang harus dibenahi

karena tingkat kepentingan tinggi, sedangkan tingkat kinerjanya

rendah.

B. Disebut dengan daerah yang harus Dipertahankan Prestasinya,

karena tingkat kepentingan tinggi dan tingkat kinerjanya juga

tinggi.

C. Disebut dengan Prioritas Rendah, karena daerah ini tingkat

kepentingannya rendah dan tingkat kinerjanya juga rendah.

D. Dikategorikan sebagai Daerah Berlebihan, karena tingkat

kepentingannya rendah, sedangkan tingkat kinerjanya tinggi, jadi

bukan termasuk prioritas untuk dibenahi.

b. Analisis Regresi Linear Berganda

Peneliti menganalisis dengan menggunakan metode analisis regresi linear

berganda. Analisis regresi linear berganda digunakan untuk mengadakan

prediksi nilai dari variabel terikat yaitu kepentingan siswa BBC – Learning

Centre Medan (Y) dengan memperhitungkan nilai-nilai variabel bebas yaitu

kualitas pelayanan yang terdiri dari berwujud (X1), keandalan (X2), daya

tanggap (X3), keyakinan (X4), dan empati (X5), sehingga dapat diketahui

pengaruh positif atau negatif kinerja kualitas pelayanan terhadap kepentingan

siswa BBC – Learning Centre Medan. Analisis regresi linear berganda dalam

penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 13.00 for Windows. Adapun model

persamaan yang dipergunakan adalah sebagai berikut:

(31)

Keterangan:

Y = Variabel Kepentingan

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien Regresi

X1 = Berwujud

X2 = Keandalan

X3 = Daya tanggap

X4 = Keyakinan

X5 = Empati

e = Standard Error

c. Metode Analisis Statistik 1. Uji F hitung

Uji F hitung dilakukan untuk melihat secara serentak bagaimana pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan

dalam uji F hitung ini adalah :

H0 : b1, b2 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) secara serentak

tidak berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1, b2≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) secara serentak

berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Nilai Fhitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 13.00 for Windows. Selanjutnya nilai Fhitung akan

dibandingkan dengan Ftabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n – k), (k – 1).

(32)

H0 diterima jika Fhitung < Ftabel pada CI = 95%

Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada CI = 95%

2. Uji t hitung

Uji t hitung dilakukan untuk melihat secara parsial bagaimana pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat. Model hipotesis yang digunakan

dalam uji t hitung ini adalah sebagai berikut:

H0 : b1 = 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) secara parsial tidak

berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Ha : b1 ≠ 0, artinya variabel bebas (X1, X2, X3, X4, X5) secara parsial

berpengaruh terhadap variabel terikat (Y).

Nilai t hitung dapat diperoleh dengan menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 13.00 for Windows. Selanjutnya nilai t hitung akan

dibandingkan dengan t tabel dengan tingkat kesalahan (α = 5%) dan derajat

kebebasan (df) = (n – k)

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada CI = 95%

(33)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Umberto Sihombing (2003) jurnal: “Membangun Kepuasan Pelanggan

Melalui Pelayanan Studi Kasus Terhadap Mahasiswa Program Pascasarjana

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Trianandra Jakarta”. Dari hasil pembahasan

diketahui bahwa:

1. Tingkat kesesuaian rata-rata antara kepentingan mahasiswa terhadap

kinerja STIE Trianandra yang dicerminkan oleh hasil penilaian atas 5

dimensi yang diteliti adalah 63,58%

2. dari 5 dimensi penentu kualitas pelayanan setelah diperhatikan bobot yang

diberikan mahasiswa, mahasiswa memiliki kepuasan tertinggi pada

pelayanan Tangible, dan terendah pada pelayanan responsiveness.

3. Terdapat 8 faktor yang menjadi prioritas utama yang perlu diperhatikan

STIE Trianandra, 12 faktor yang perlu dipertahankan, 8 faktor yang

penanganannya yang merupakan prioritas rendah, dan 7 faktor yang

ditangani secara berlebihan.

B. Definisi Jasa

Perkembangan pemasaran berawal dari tukar menukar barang secara

sederhana tanpa menggunakan alat tukar berupa uang ataupun logam mulia.

Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan, maka semakin dibutuhkannya suatu

(34)

memerlukan jasa yang mengurus hal-hal tertentu, sehingga jasa menjadi salah satu

bagian utama dalam pemasaran.

Adapun beberapa definisi jasa:

Menurut Kotler (1997:476) bahwa

“Jasa merupakan setiap tindakan atau perbuatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.”

Menurut Lovelock (2002:6) bahwa

“Jasa adalah suatu kinerja yang diberikan dari seseorang kepada yang lainnya. Walaupun prosesnya mungkin terikat pada produk nyata, kinerja itu wajib tidak berwujud dan biasanya tidak mengakibatkan kepemilikan dari faktor produksi apapun.”

Berdasarkan defenisi tersebut maka dapat disimpulkan bahwa jasa

merupakan suatu kinerja, tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan

sesuatu. Dalam strategi pemasaran, definisi jasa harus diamati dengan baik,

karena pengertiannya sangat berbeda dengan produk berupa barang. Kondisi dan

cepat lambatnya pertumbuhan jasa akan sangat bergantung pada pernilaian

pelanggan terhadap kinerja yang ditawarkan pihak produsen (Supranto,

2001:227).

C. Karakteristik Jasa

Menurut Kotler (1997), karakteristik jasa dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Tidak berwujud (Intangible)

Suatu jasa mempunyai sifat tidak berwujud, tidak dapat dirasakan dan

(35)

2. Tidak dapat dipisahkan (Inseparibility)

Pada umumnya, jasa yang diproduksi (dihasilkan) dan dirasakan pada

waktu bersamaan dan apabila dikehendaki oleh seseorang untuk

diserahkan kepada pihak lainnya, maka dia akan tetap merupakan bagian

dari jasa tersebut.

3. Bervariasi (Variability)

Jasa senantiasa mengalami perubahan, tergantung dari siapa penyedia jasa,

pemberi jasa dan kondisi dimana jasa tersebut diberikan.

4. Tidak tahan lama (Perishability)

Daya tahan suatu jasa tergantung suatu situasi yang diciptakan oleh

berbagai faktor.

D. Kualitas Pelayanan

Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu

yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari

penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan

dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai

pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.

Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta

kualitas yang diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan

harapan dan keinginan pelanggan. (Supranto, 2001:228)

Kotler(1997) membagi jasa sebagai berikut:

1. Barang berwujud murni

Disini hanya terdiri dari barang berwujud seperti sabun, pasta gigi, dan

(36)

2. Barang berwujud yang disertai jasa

Disini terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau lebih

jasa untuk mempertinggi daya tarik pelanggan. Contohnya: produsen

mobil tidak hanya menjual mobil saja, melainkan juga kualitas dan

pelayanan kepada pelanggannya (seperti reparasi, asuransi, pelayanan

pasca jual, dan pelayanan lainnya).

3. Campuran

Disini terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama. Contohnya:

restoran yang harus didukung oleh makanan dan pelayananya.

4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan

Disini terdiri dari jasa utama dan jasa tambahan dan/atau barang

pelengkap. Contohnya: penumpang pesawat terbang membeli makanan,

minuman, majalah dan hal-hal lainnya yang ditawarkan selama dalam

perjalanan.

5. Jasa murni.

Disini hanya terdiri dari jasa tanpa disertai dengan barang pelengkap.

Contohnya: jasa perawatan anak, psikoterapi, dan jasa-jasa lainnya.

Lebih lanjut Kotler menyebutkan lima determinan kualitas pelayanan, yaitu:

1. Keandalan (reliability): kemampuan untuk melaksanakan jasa yang

dijanjikan dengan tepat dan terpercaya.

2. Tanggapan (responsiveness): kemampuan untuk membantu pelanggan dan

memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan.

3. Keyakinan (confidence): pengetahuan dan kesopanan karyawan serta

(37)

4. Empati (empaty): menunjukkan syarat untuk peduli, memberi perhatian

pribadi kepada pelanggan.

5. Bukti Fisik (tangible): menunjukkan penampilan fasilitas fisik, peralatan,

personel dan media komunikasi.

E. Mengelola Kualitas Jasa

Salah satu cara perusahaan jasa untuk tetap diminati adalah memberikan

jasa dengan kualitas yang lebih tinggi dan menarik secara konsisten. Harapan

pelanggan dibentuk oleh pengalaman masa lalu, pembicaraan dari mulut ke mulut

serta promosi yang dilakukan oleh perusahaan penghasil jasa tersebut, kemudian

dibandingkan (Supranto, 2001:230).

Parasuraman dalam Buchari (2003:30) membentuk model kualitas jasa

yang menyoroti syarat-syarat utama untuk memberikan kualitas jasa yang

diharapkan. Model itu mengidentifikasi lima kesenjangan yang mengakibatkan

kegagalan penyampaian jasa, yaitu:

1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen.

Manajemen tidak selalu memahami dengan benar apa yang menjadi

keinginan pelanggannya.

2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa.

Manajemen mungkin benar dalam memahami keinginan pelanggannya,

tetapi tidak menetapkan standar pelaksanaan yang spesifik.

3. Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyampaian jasa.

Para personel mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu memenuhi

standar.

(38)

Harapan konsumen yang dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat wakil-

wakil dan iklan perusahaan.

5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan.

Terjadi karena konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang

berbeda dan memiliki persepsi yang keliru mengenai kualitas jasa.

Untuk menjelaskan kelima kesenjangan tersebut, maka dapat dilihat dari

(39)

F. Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan ditentukan oleh pelayanan yang diberikan baik secara

tangible maupun intangible. Kepuasan pelanggan merupakan evaluasi spesifik

terhadap keseluruhan pelayanan yang diberikan pemberi jasa, sehingga kepuasan

pelanggan hanya dapat dinilai berdasarkan pengalaman yang pernah dialami saat

proses pemberian pelayanan (Setyawan dan Susila dalam Usahawan, 2004:31)

Kepuasan adalah tingkat perasaan setelah membandingkan kinerja/hasil

yang dirasakan dengan harapannya (Oliver dalam Supranto, 2001:233). Tingkat

kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dengan

harapan. Pelanggan akan kecewa apabila kinerja dibawah harapan. Pelanggan

akan puas bila kinerja sesuai dengan harapan. Pelanggan akan sangat puas bila

kinerja melebihi harapan (Supranto, 2001:234). Harapan pelanggan pada

umumnya merupakan perkiraan atau keyakinan pelanggan tentang apa yang akan

diterimanya bila ia membeli atau mengkonsumsi suatu produk (barang atau jasa).

Sedangkan kinerja yang dirasakan adalah persepsi pelanggan terhadap apa yang ia

terima setelah mengkonsumsi produk yang dibeli (Setyawan dan Susila dalam

Usahawan, 2004:31). Harapan pelanggan dapat dibentuk oleh pengalaman masa

lalu, komentar dari kerabat serta janji dan informasi pemasar dan saingannya.

Pelanggan yang merasa puas akan setia lebih lama, kurang sensitif terhadap harga

dan memberikan komentar yang baik tentang pemakaian jasa tersebut.

Ada beberapa strategi yang dapat dipadukan untuk meraih dan

(40)

1. Strategi pemasaran berupa relationship marketing, yaitu strategi dimana

transaksi pertukaran antara pembeli dan penjual berkelanjutan, tidak

berakhir setelah penjualan selesai.

2. Strategi superior customer service, yaitu menawarkan pelayanan yang

lebih baik daripada pesaing. Hal ini membutuhkan dana yang besar,

kemampuan SDM yang handal, dan usaha yang gigih agar tercipta suatu

pelayanan yang superior.

3. Strategi penanganan keluhan yang efisien, yaitu dengan memberikan

peluang untuk mengubah seorang pelanggan yang tidak puas menjadi

pelanggan yang puas. Prosesnya dimulai dari identifikasi dan penentuan

sumber masalah yang menyebabkan pelanggan tidak puas dan mengeluh.

4. Strategi peningkatan kinerja perusahaan, meliputi berbagai upaya seperti

melakukan pemantauan atau pengukuran kepuasan pelanggan secara

berkesinanbungan, memberikan pendidikan dan pelatihan menyangkut

komunikasi, salesmanship, dan public relation kepada pihak manajemen

dan karyawan dalam melaksanakan tugasnya.

5. Menerapkan Quality Function Deployment (QFD), yaitu menerjemahkan

apa yang dibutuhkan pelanggan menjadi apa yang dihasilkan organisasi.

Hal ini dilaksanakan dengan melibatkan pelanggan dalam proses

pengembangan produk sedini mungkin.

G. Sebab-sebab Timbulnya Ketidakpuasan

Banyak penyebab munculnya rasa tidak puas terhadap sesuatu baik itu

produk maupun jasa. Buchari (2003:23) menyebutkan ketidakpuasan itu bisa

(41)

1. Tidak sesuai harapan dengan kenyataan yang dialami

2. Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan

3. Suasana dan kondisi fisik lingkungan tidak menunjang

4. Biaya yang mahal, karena jarak yang terlalu jauh dan banyaknya waktu

yang terbuang

5. Promosi yang terlalu muluk, sehingga tidak sesuai dengan kenyataan.

H. Mempertahankan Pelanggan

Dengan semakin ketatnya persaingan, maka perusahaan-perusahaan

merasa perlu untuk mempertahankan pelanggannya. Menurut Supranto

(2001:236) terdapat berbagai cara untuk menarik dan mempertahankan pelanggan,

antara lain adalah:

1. Memberikan potongan harga kepada pelanggan setia.

2. Memberikan pelayanan yang lebih baik daripada pesaing, sehingga

pelanggan merasa puas dan tidak akan beralih ke perusahaan saingan.

I. Definisi Kepentingan dan Kinerja

Tingkat kepentingan (importance) menurut Parasuraman (dalam

Sihombing, 2003:10) adalah merupakan standart perbandingan yang biasa

digunakan dalam dua cara yang berbeda yaitu:”yang berarti apa yang akan

dipikirkan pelanggan dalam menghadapi pelayanan (persepsi) dan apa yang ingin

dipikirkan pelanggan (keinginan). Pernilaian pelanggan terhadap layanan yang

diberikan perusahaan akan dinyatakan baik atau tidak tergantung pada apakah

tingkat pelayanan yang diperoleh sesuai dengan atau melebihi pengharapannya.

(42)

apabila ingin memuaskan pelanggannya dengan meletakkan harapan pelanggan

pada tahap yang wajar.

Kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian

pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi dan misi

organisasi yang tertuang dalam strategic planning suatu organisasi (Mahsun,

2006:25). Istilah kinerja sering digunakan untuk menyebutkan prestasi atau

tingkat keberhasilan individu maupun kelompok individu.

Menurut Whittaker (dalam Mahsun, 2006:25), pengukuran kinerja (performance

measurement) merupakan suatu alat manajemen yang digunakan untuk

meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. Simons (dalam Mahsun, 2006:26)

menyebutkan bahwa pengukuran kinerja membantu manajer dalam memonitor

implementasi strategi bisnis dengan cara membandingkan antara hasil aktual

dengan sasaran dan tujuan strategis. Jadi pengukuran kinerja adalah suatu metode

atau alat yang digunakan untuk mencatat dan menilai pencapaian kegiatan

berdasarkan tujuan, sasaran dan strategi sehingga dapat diketahui kemajuan

(43)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah BBC – Learning Centre Medan

BBC – Learning Centre Medan adalah salah satu dari sedikit institusi

bahasa Inggris terkemuka di Medan. Dalam kurun waktu 15 tahun, BBC –

Learning Centre Medan telah berkembang dan menjadi pusat pendidikan dan

pelatihan yang solid dan dapat diandalkan dengan melayani semua tingkatan

umur dan strata sosial masyarakat.

BBC – Learning Centre Medan didirikan pada tangggal 3 Agustus 1987,

dan saat itu BBC – Learning Centre Medan hanya memfokuskan diri dalam

pengajaran Bahasa Inggris untuk siswa-siswa sekolah (SMP dan SMU). Seiring

dengan perjalanan waktu, tim LITBANG BBC – Learning Centre Medan secara

terus menerus melakukan pengembangan dan telah menjadikan BBC – Learning

Centre Medan menjadi salah satu institusi pendidikan bahasa yang terkenal di

Medan pada masa sekarang. Hal ini mungkin terjadi, karena BBC – Learning

Centre Medan memiliki fasilitas pengajaran yang memadai dan staf pengajar yang

profesional. Saat ini, BBC – Learning Centre Medan tidak hanya melayani

pengajaran Bahasa Inggris, tapi juga pelatihan Komputer dan Perpajakan.

BBC – Learning Centre Medan terus memperkokoh keberadaan dan

ketenarannya diantara lembaga pelatihan lainnya dengan menciptakan

inovasi-inovasi mutakhir dalam strategi dan materi pengajaran. Kualitas peserta belajar

dari anak-anak hingga dewasa menjadi tujuan murni BBC – Learning Centre

(44)

BBC – Learning Centre Medan sebagai kursus yang terus berkembang,

juga dipercaya untuk melaksanakan pelatihan-pelatihan Bahasa Inggris di

perusahaan-perusahaan dan instansi terkemuka seperti Pemerintah Provinsi

Sumatera Utara, Kantor Badan Meteorologi dan Geofisika, BUMN seperti PT.

TELKOM, PT. Bank BNI, PT. JASA MARGA, perusahaan swasta seperti PT.

NATS Sumatera, PT. Harian Waspada, dan PT. Berlian Unggas Sakti.

B. Visi dan Misi BBC – Learning Centre Medan 1. Visi

BBC – Learning Centre Medan mempunyai institusi Bahasa Inggris paling

bebeas, inovatif dan dapat dipercaya.

2. Misi

BBC – Learning Centre Medan mempunyai misi sebagai berikut:

a. Keunggulan

BBC – Learning Centre Medan menghadirkan layanan dan pendidikan

yang unggul dari awal hingga akhir pembelajaran. Keunggulan tersebut

meliputi:

i. Pendekatan Pengajaran:

- Prioritas utama adalah siswa

Hubungan yang seimbang antara siswa dengan guru adalah sangat

penting untuk memastikan bahwa BBC – Learning Centre Medan

tidak pernah kehilangan pantauan terhadap kebutuhan siswa. BBC

– Learning Centre Medan akan selalu dapat mengenali, memonitor,

(45)

- Kesetaraan

Siswa harus merasa percaya diri dan nyaman dalam suasana

kesetaraan sehingga siswa tidak akan takut untuk memulai

berbicara secara alami. Takut akan perasaan malu adalah hambatan

pertama dalam belajar bahasa. BBC – Learning Centre Medan akan

selalu berusaha untuk menghilangkan hambatan tersebut.

ii. Materi Pengajaran:

BBC – Learning Centre Medan meyediakan hanya materi yang

berstandar tinggi dan terus menerus memperbaiki kualitas bahan

pengajaran agar dapat menciptakan suasana kelas yang terbaik. BBC –

Learning Centre Medan juga menerapkan standar profesionalisme dan

kualifikasi yang tinggi, pelatihan berkala dan komunikasi

berkesinambungan.

b. Kepastian Kualitas

BBC – Learning Centre Medan tidak akan puas dengan memberikan

apapun yang lebih rendah dari kualitas pendidikan terbaik. BBC –

Learning Centre Medan berjanji untuk dengan cepat mengenali dan

memecahkan masalah apapun yang menghalangi pencapaian kualitas. Staf

BBC – Learning Centre Medan selalu siap sedia untuk berdiskusi dan

(46)

C. Struktur BBC – Learning Centre Medan

Gambar 3.1 Struktur Organisasi

Sumber BBC – Learning Centre Medan

Keterangan : ESP adalah English for Speciffic Purposes

D. Program Pelatihan BBC – Learning Centre Medan

BBC – Learning Centre Medan sebagai intitusi Bahasa Inggris selalu

berkomitmen untuk memperbaiki program-program sesuai dengan kebutuhan.

Adapun program pelatihan tersebut terdiri dari:

1. Bahasa Inggris

a. Program Percakapan

Boards Of Director (Direktur)

Student (Siswa) Teacher

(Guru) Academic

(Akademik) General

Affair (Umum)

Customer Service (Pusat Data) Finance

(47)

Program Percakapan BBC – Learning Centre Medan adalah program

lengkap pelajaran Bahasa Inggris yang terdiri dari 6 tingkatan yang

menggunakan pendekatan alamiah yang unik. Pemerolehan gaya bahasa

yang kaya disajikan dalam percakapan-percakapan yang asli dilengkapi

dengan kegiatan audio yag membantu siswa menyerap fungsi-fungsi

bahasa, struktur dan perbendaharaan kata-kata baru. Suasana belajar yang

nyaman dan bersahabat menawarkan tidak hanya latihan yang terfokus

namun juga kesempatan untuk berinteraksi secara alami yang pada

akhirnya meningkatkan kelancaran sekaligus ketepatan. Para siswa akan

memperoleh kemajuan melalui pembelajaran yang komprehensif dengan

materi dan silabus yang disusun secara hati-hati. Walaupun program ini

mencakup keseluruhan empat keahlian dasar berbahasa: mendengar,

berbicara, membaca dan menulis. Namun 4 tingkatan pertama lebih

berkonsentrasi kepada pengaktifan keahlian mendengan dan berbicara

yang merupakan bentuk bahasa utama. Sedangkan dua tingkatan terakhir

memberikan pelatihan lebih untuk keahlian membaca dan menulis.

b. Kelas Persiapan TOEFL

Tes TOEFL adalah sebuah tes untuk mengukur tingkat kelancaran Bahasa

Inggris bagi pengguna Bahasa Inggris sebagai bahasa kedua. Tes ini

disyaratkan khususnya oleh Universitas atau Perguruan Tinggi yang

menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Kelas persiapan

TOEFL BBC – Learning Centre Medan menawarkan kepada siswa

tinjauan dan latihan menyeluruh yang dibutuhkan untuk meraih skor tinggi

(48)

dengan metode intensif dan ekstensif, pembahasan masalah Grammar

selangkah demi selangkah dan latihan membaca yang efektif untuk

meningkatkan jumlah perbendaharaan kata dan kemampuan memahami

teks. Para siswa akan memperoleh pengalaman mengerjakan soal TOEFL

yang sesungguhnya dengan mengerjakan Model Test. Staf pengajar akan

membantu siswa baik di ruang kelas ataupun ketika siswa belajar mandiri

di perpustakaan dengan koleksi buku referensi TOEFL dan CD-ROM.

c. Bahasa Inggris untuk Bisnis

Kelas bisnis disusun khusus untuk pekerja kantor, calon pekerja kantor,

dan para siswa yang harus lulus dalam ujian Bahasa Inggris sebagai bagian

pelatihan bisnisnya. Pelatihan ini membutuhkan penguasaan dasar

Intermediate untuk hasil yang lebih optimal. Pelatihan ini meliputi

pelatihan keahlian lisan dan tulisan. Beberapa hal yang tercakup dalam

pelatihan ini antara lain:

i. Ringkasan

Pelatihan ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk

memahami dan melatih semua jenis-jenis ringkasan atau tulisan

yang akan dijumpai di kantor; surat bisnis, memo, telegram dan

teleks. Pelatihan ini akan membantu siswa melatih statistik dan

diagram yang biasa digunakan di kantor.

ii. Pemahaman

Siswa akan diberi pelatihan untuk memahami teks bisnis, dokumen

(49)

iii. Mengarang/Menulis

Pelatihan ini difokuskan untuk memberikan pelatihan kepada siswa

dalam menulis dokumen bisnis, surat-surat, memo, pesan,

telegram, teleks, deskriptif statistik, dan mengisi daftar isian bisnis.

iv. Lisan

Siswa akan dibimbing dalam memperbaiki keahlian berbicara dan

mendengar, memberikan dan menerima pesan-pesan lisan,

memberikan perintah, teknik berbicara di telepon, dan pemecahan

masalah.

d. Bahasa Inggris untuk Perbankan

Sebuah pelatihan khusus untuk membantu para bankir atau calon bankir

menguasai keahlian berbahasa Inggris yang dibutuhkan untuk

berkomunikasi dalam sistem perbankan internasional. Pelatihan ini akan

mencakup keahlian lisan maupun tulisan. Bagian berbicara dan

mendengarkan akan diajarkan dengan mengadaptasi suasana perbankan

yang asli dan mengadakan kegiatan bermain peran. Pada tahap-tahap awal,

pembelajar akan dilatih untuk mengenali dan menguasai fungis-fungsi

dasar bahasa. Daftar perbendaharaan kata bisnis dan perbankan membuat

bahan pelatihan ini sangat sesuai untuk pembelajar yang masih awam

dengan istilah-istilah perbankan. Untuk keahlian membaca dan menulis,

program ini menyediakan pelatihan menulis surat-surat yang dibutuhkan

dalam transaksi perbankan standar

2. Komputer

(50)

a. Microsoft Office

b. Internet

c. Web-Design

3. Perpajakan

Tujuan program ini adalah untuk melatih peserta belajar menyelesaikan

masalah pajak seperti kemampuan menghitung, mengisi dan melaporkan

permasalahan pajak secara benar, akurat, dan jelas dan pada akhirnya

peserta belajar memperoleh kemampan untuk menjadi konsultan pajak dan

sejenisnya.

Program belajar:

a. Brevet A dan B

b. Pelatihan singkat perpajakan

c. In House office training

Materi belajar:

a. Ketentuan Umum Perpajakan

b. Pajak penghasilan ps.21 s/d PPh 26

c. Pajak Pertambahan Nilai Barang Mewah

d. PPN barang dan jasa

e. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)

f. Bea Materai

g. Pengisian SPPT PPh/PPN

(51)

E. Kelas-Kelas Reguler Bahasa Inggris

Adapun kelas-kelas reguler untuk bahasa Inggris adalah:

1. Kelompok Bermain dan TK Bahasa Inggris (Usia 3-7 tahun)

Program bahasa Inggris untuk anak adalah sebuah program multi media

yang dikembangkan khusus untuk anak-anak usia pra-sekolah. Program ini

didesain untuk menyajikan dasar pengajaran yang luas melalui buku-buku,

kaset audio, alat bantu visual, permainan, lagu, dan kegiatan lain bahkan

semua jenis alat bantu pengajaran yang beraneka ragam. Anak-anak akan

mengembangkan banyak keahlian penting sambil belajar bahasa Inggris.

Secara keseluruhan, program ini mencakup keseluruhan daerah

pengembangan yang penting, meliputi:

a. Keahlian sosial dan emosional

b. Keahlian mendengarkan

c. Keahlian awal kecakapan tangan

d. Keahlian visual

e. Keahlian membaca

f. Keahlian awal matematika

2. Kelas Pre-NEC (Usia 8-12 tahun)

Kelas Pre-NEC atau Pre-Grammar adalah kelas-kelas interaktif yang

menyenangkan. Tujuan dari kelas ini adalah menyajikan kepada siswa

konteks yang bermakna dimana struktur dan fungsi bahasa serta

perbendaharaan dipelajari dengan sukacita tanpa harus membahas

Grammar-nya. Topik bahasannya diangkat dari hal-hal yang dekat dengan

(52)

disiplin ilmu kepada siswa. Bahasa yang digunakan asli dan nyata dan

siswa didorong untuk percaya diri dalam berlatih dan bermain bahasa

secara alami dan spontan. Pendekatan ini didasarkan pada teori EYL

(Bahasa Inggris untuk remaja), yakni dengan mengesampingkan Grammar

dan memfokuskan program bagaimana membantu siswa memperoleh

bahasa lisan.

3. Kelas NEC (Usia 13-18 tahun)

Tujuan program NEC (New English Course) adalah menyajikan program

belajar yang komprehensif yang akan memungkinkan siswa mempelajari

bagaimana mempergunakan bahasa Inggris untuk berkomunikasi dengan

pembicara bahasa Inggris lainnya. Pendekatan pelatihan didasarkan pada

pandangan bahwa belajar bahasa asing melibatkan proses intelektual

(kognitif) dan materi pengajaran harus disampaikan, dijelaskan, dan dilatih

dalam semua jenis pelatihan seperti mendengar, berbicara, menulis, dan

membaca. Program NEC digunakan secara luas di seluruh dunia dan

membuktikan bahwa program ini paling efektif untuk siswa remaja.

Program ini juga dikembangkan dan dilengkapi dengan materi tambahan

terpilih termasuk program lagu dan movie.

4. Program Bahasa Inggris plus Komputer atau English Profiency (EP) paket

satu tahun (tamatan SMU atau dewasa)

Program English Profiency adalah program yang paling intensif dan

lengkap. Program ini disusun berdasarkan penemuan bahwa sebahagian

besar siswa gagal menguasai bahasa asing karena mereka gagal

(53)

tujuh pertemuan seminggu dan mencakup semua pelajaran utama bahasa

Inggris: mendengar dan berbicara, membaca, menulis, Grammar,

terjemahan, pengenalan bahasa Inggris bisnis, persiapan TOEFL dan

komputer. Program ini memastikan penguasaan bahasa Inggris lisan

sekaligus tulisan.

F. Teknik Pengajaran

Semua program, kecuali kelas persiapan ujian TOEFL, memprioritaskan

pada pengaktifan keahlian percakapan. Manajemen kelas dan metode pengajaran

disusun untuk mencapai tujuan tersebut. BBC – Learning Centre Medan

menggunakan pendekatan formal tetapi lebih sering menggunakan metode

informal, menyenangkan dan ramah.

Beberapa teknik mengajar dan kegiatan kelas di BBC – Learning Centre

Medan adalah:

1. Teknik Terkendali: pemanasan, setting, pengorganisasian kelas, penjelasan

materi, penyajian dialog/narasi, tanya jawab display, identifikasi, pemahaman,

pengulangan dan latihan bermakna.

2. Teknik Setengah Terkendali: Brainstorming, metode bercerita, tanya jawab

rujukan, tukar menukar informasi, rujukan.

3. Teknik Bebas: bermain peran, permainan laporan, penyelesaian masalah,

drama, simulasi, interview, perbincangan, diskusi, debat, dan presentasi

(54)

G. Staf Pengajar

BBC – Learning Centre Medan memiliki staf pengajar muda dan dinamis.

Staf pengajar terlatih dan sangat diakui secara akademis karena mereka lulus dari

Universitas terkemuka di Medan. Beberapa staf pengajar telah menyelesaikan

Pasca Sarjana dan yang lainnya mendapat pelatihan di luar negeri, seperti

Amerika Serikat, Inggris, dan Australia. BBC – Learning Centre Medan

mengadakan program pengembangan Sumber Daya Manusia secara teratur setiap

(55)

BAB IV

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Karakteristik Responden

Berikut ini diperlihatkan karakteristik responden yang dilihat dari segi

Pendidikan dan Gender responden.

Tabel 4.1 Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid SMP 14 31.1 31.1 31.1

SLTA 15 33.3 33.3 64.4

Mahasiswa 16 35.6 35.6 100.0 Total 45 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian (2008)

Tabel 4.1 menunjukkan mayoritas pendidikan responden adalah

mahasiswa sebesar 35,6%, siswa SLTA sebesar 33,3% sedangkan pendidikan

responden yang masih SMP ada 31,1%.

Tabel 4.2

Jenis Kelamin Responden

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid Laki-Laki 19 42.2 42.2 42.2

Perempuan 26 57.8 57.8 100.0 Total 45 100.0 100.0

Sumber : Hasil Penelitian (2008)

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas jenis kelamin responden adalah

perempuan, yakni sebesar 57,8% sedangkan gender responden yang laki - laki ada

Gambar

Gambar 1.1 : Model Kerangka Konseptual
Tabel 1.1 Operasional Variabel Penelitian
Tabel 1.2 Pernilaian Daftar Pertanyaan Penelitian
Tabel 1.3 Data Kepentingan Siswa
+7

Referensi

Dokumen terkait

Untuk setiap Kecamatan yang diteliti, yaitu Kecamatan Medan Deli, Medan Barat dan Medan Timur agar terus mempertahankan dan meningkatkan kemudahan prosedur pelayanan

Pirngadi Kota Medan khususnya para dokter untuk mempertahankan meningkatkan pelayanan dokter kepada pasien khususnya di ruang rawat inap Kelas Bangsal.. Kata Kunci : tingkat

Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan informasi dan memberikan manfaat sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan mengenai indeks kepuasan masyarakat terhadap kualitas

Melalui wawancara dengan 159 responden mahasiswa terhadap 14 jenis kriteria pelayanan diperoleh tanggapan tingkat kepentingan dan nilai kepuasan seperti pada Tabel 2..

“Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Pelayanan Pemerintah di Kecamatan Medan Marelan dan Kecamatan Medan Labuhan”,Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera

memberikan manfaat sebagai masukan bagi Pemerintah Kota Medan mengenai indeks kepuasan masyarakat terhadap kualitas pelayanan publik pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu,

Judul Geladikarya : Analisis Kinerja dan Pelayanan Pegawai Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada PDAM Tirtanadi Cabang Sei Agul Medan?. Nama : Gunawan

Adapun sasaran penelitian ini adalah mengetahui nilai Customer Satisfaction Indeks (CSI) melalui perhitungan nilai kinerja dan tingkat kepentingan pengguna jasa terhadap pelayanan