• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Jakarta Terhadap Rubrik Langlang Pada Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah Dan Komunikasi UIN Jakarta Terhadap Rubrik Langlang Pada Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

(1)

RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN

KOMUNIKASI UIN JAKARTA TERHADAP RUBRIK

“LANGLANG” PADA MAJALAH

INTISARI

EDISI JANUARI – DESEMBER 2008

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh

Nanda Febrama

NIM 105051102023

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar strata 1 di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penelitian ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau

merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ciputat, Juli 2009

(3)

RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN

KOMUNIKASI UIN JAKARTA TERHADAP RUBRIK

“LANGLANG” PADA MAJALAH

INTISARI

EDISI JANUARI – DESEMBER 2008

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)

Oleh: Nanda Febrama NIM 105051102023

Di Bawah Pembimbing

Noor Bekti Negoro, S.TP, S.E,, M.Si. NIP 19650301 199903 1 001

KONSENTRASI JURNALISTIK

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(4)

PENGESAHAN PANITIA UJIAN

Skripsi berjudul RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH

DAN KOMUNIKASI UIN JAKARTA TERHADAP RUBRIK

“LANGLANG” PADA MAJALAH INTISARI EDISI JANUARI –

DESEMBER 2008 telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Agustus 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Sosial Islam (S.Sos.I.) pada Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Konsentrasi Jurnalistik.

Jakarta, 12 Agustus 2009

Sidang Munaqasyah

Ketua merangkap anggota, Sekretaris merangkap anggota,

Drs. Wahidin Saputra, MA NIP 150 276 299

Rubiyanah, MA NIP 19730822 199803 2 001 Anggota,

Penguji 1

Dra. Mahmudah Fitriah ZA, M. Pd NIP 19640212 199703 2 001

Penguji 2

Drs. Suhaimi, M. Si NIP 19670906 199403 1 002

Pembimbing

(5)

ABSTRAK

NANDA FEBRAMA

Respon Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap Rubrik “Langlang“ pada Majalah Intisari Edisi Januari – Desember 2008

Media massa cukup besar pengaruhnya dalam mempengaruhi masyarakat dan membentuk opini masyarakat. Media massa seperti surat kabar, majalah, radio, televisi, internet dan sebagainya, merupakan media komunikasi pada masa kini yang sudah menjadi kebutuhan bagi khalayak. Media-media tersebut, termasuk majalah dapat memberikan informasi kepada khalayak.

Media yang dicari oleh khalayak tidak lepas dari keingintahuan khalayak itu sendiri. Dalam hal ini pembaca akan memilih majalah yang sesuai untuk memahami informasi dan isi berita yang disajikan, sehingga pembaca memiliki sikap terhadap berita tersebut.

Majalah intisari adalah majalah bulanan yang banyak menyuguhkan informasi dan pengetahuan dengan bahasa yang ringan dan sederhana. Rubrik “langlang” adalah salah satu rubrik dalam majalah intisari yang merupakan tulisan berbentuk feature tentang perjalanan (travelogue feature) atau cerita tentang objek-objek wisata yang menarik, selain itu rubrik “langlang” juga berisi tema tentang lingkungan hidup.

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan analisis deskriptif. Penghitungan analisanya menggunakan rumus rata-rata (mean), frekuensi relatif, dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan respon antara pembaca berdasarkan jenis kelamin, jurusan, dan asal sekolah (latar belakang pendidikan), maka digunakan rumus chi square. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan instrument berbentuk kuesioner.

Berdasarkan hasil penelitian respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” majalah Intisari, maka dapat disimpulkan tidak ada perbedaan signifikan dalam memberikan respon, bila dilihat dari perbedaan jenis kelamin dan sebagainya. Ini menunjukkan bahwa responden bersikap rasional dalam merespon rubrik tersebut.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil alamin Segala puji dan syukur penulis panjatkan bagi Allah Swt Tuhan semesta alam, atas limpahan karunia dan ridho-Nya yang tidak pernah putus memberikan nikmat dan barakah-Nya kepada seluruh makhluk-Nya. Shalawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Rasulullah Saw yang telah membawa ummatnya dari jalan kesesatan menuju jalan kebenaran.

Penulis bersyukur setelah melalui proses yang cukup panjang, akhirnya penulis pun dapat menyelesaikan karya ilmiah ini untuk mencapai gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I). Dalam penyusunan karya ilmiah ini tentu penulis menemui beberapa hambatan maupun rintangan, namun Alhamdulillah penulis dapat

menyelesaikan karya ini dengan baik.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan, namun penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembacanya. Tanpa adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan karya ini dengan baik. Maka dari itu pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Secara khusus kepada kedua orang tua penulis, H.Agus Luthan dan Hj.Lily Suhana yang selalu memberikan kasih sayang berlimpah dan tidak akan pernah bisa terbalas, terima kasih ayah dan bunda. Hanya Doa penulis kepada Allah SWT semoga ridho-Nya selalu menyertai ayah dan bunda Tercinta.

(7)

bidang Kepegawaian, serta Drs. Studi Rizal LK. M.A. Sebagai Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan.

3. Drs. Suhaimi, M.Si. Sebagai Ketua Konsentrasi Jurnalistik, dan Dra. Rubiyanah, M.A. Sebagai Sekretaris Konsentrasi Jurnalistik yang telah banyak memberikan pengarahan dan bantuan kepada penulis selama kuliah.

4. Noor Bekti Negoro, STP, SE, M.Si. Sebagai pembimbing yang telah banyak memberi bimbingan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.

5. Seluruh Dosen, Karyawan, dan Staf Fakultas Dakwah dan Komunikasi, yang telah banyak memberikan ilmu pada penulis selama proses perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

6. Kepada adik penulis, Nadia Tuscany terima kasih atas dukungannya selama proses penyusunan skripsi ini.

7. Untuk Lisa, terima kasih atas dukungan dan motivasinya pada penulis

selama ini.

8. Teman-teman seperjuangan di konsentrasi Jurnalistik 2005 yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Kalian telah banyak memberikan kenangan, suka maupun duka kita bersama-sama selama kuliah di Fakultas Dakwah dan Komunikasi. Terima kasih semuanya.

(8)

semakin menambah Rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Penulis mohon maaf bila terdapat kesalahan dalam penulisan karya ilmiah ini, Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk para pembacanya, Aamiin Yaa Robbal Aalamiin.

Wassalam Jakarta, 9 Juli 2009

(9)

DAFTAR ISI A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Batasan dan Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Tinjauan Pustaka ... 5

E. Metodologi Penelitian ... 6

F. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II LANDASAN TEORI A. Sejarah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta ... 25

B. Visi dan Misi ... 26

C. Struktur Organisasi ... 27

D. Sejarah Majalah Intisari ... 28

E. Struktur Redaksi Majalah Intisari ... 33

F. Profil Pembaca dan Sirkulasi ... 34

BAB IV ANALISIS DATA A. Karakterisitik Responden ... 36

B. Respon Mahasiswa terhadap Rubrik “Langlang” Majalah Intisari... 39

1....R espon Mahasiswa terhadap Rubrik tentang Pariwisata ... 40

2....R espon Mahasiswa terhadap Rubrik tentang Lingkungan Hidup... 48

(10)

D. Perbandingan Respon dengan Analisis Chi Square... 52 1. Perbedaan menurut Jenis Kelamin ...53 2. Perbedaan menurut Jurusan ...55 3. Perbedaan menurut Asal Sekolah (Latar Belakang Pendidikan) ...57 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ... 60 B. Saran-saran ... 61

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.Jumlah Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi Angkatan 2006

... 8

Tabel 2. Rubrik “Langlang” Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008 .... 12

Tabel 3. Kararakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin ... 37

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurursan. ... 37

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah ... 38

Tabel 6. Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi, Edisi Februari 2008 ... 40

Tabel 7. Hamburg : Kota Seribu Jembatan, Edisi Maret 2008... 41

Tabel 8. Menikmati Salju di “Taman Dewa-Dewi”, Edisi April 2008... 42

Tabel 9. Jet Coaster dengan Pari hantu di Raja Ampat, Edisi Mei 2008 ... 43

Tabel 10. Menangkap Kejutan Wisata Negeri Gila Bola, Edisi Juni 2008... 44

Tabel 11. Bayang-bayang Masa Silam Kamboja, Edisi Agustus 2008 ... 45

Tabel 12. Wisata 3 in 1 di Trawas, Edisi September 2008 ... 46

Tabel 13. Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce, Edisi Desember 2008 ... 47

Tabel 14. Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon, Edisi Januari 2008... 48

Tabel 15. Menikmati Kemolekan Kaki Gede-Pangrango, Edisi Juli 2008 ... 49

Tabel 16. Sarajevo Tiga Kali Memukau Dunia, Edisi Oktober 2008... 50

Tabel 17. Mengikuti Perjalanan Sehelai Sutera. Edisi November 2008 ... 51

Tabel 18. Perbandingan Respon Mahasiswa Terhadap Tema Rubrik ... 52

Tabel 19. Perbedaan Menurut Jenis Kelamin... 53

Tabel 20. Penghitungan X² Berdasarkan Jenis Kelamin... 54

Tabel 21. Perbedaan Menurut Jurusan... 55

Tabel 22. Penghitungan X² Berdasarkan Jurusan... 56

Tabel 23. Perbedaan Menurut Asal Sekolah ... 57

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini media massa sudah menjadi kebutuhan hidup orang banyak, hampir setiap hari orang membaca koran atau majalah, menonton televisi, atau mendengarkan radio. Sehingga arus informasi pun mengalir deras tanpa mengenal ruang dan waktu. Kita bisa mengetahui dengan segera peristiwa yang terjadi di belahan bumi lain hanya dalam hitungan menit, bahkan detik dengan menggunakan fasilitas televisi atau internet. Bisa dikatakan media massa dapat mempermudah dan memperluas wawasan kita.

Media massa adalah alat yang digunakan dalam penyampaian pesan dari sumber kepada khalayak (penerima) dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, film, radio, dan televisi.1 Media massa dalam arti bentuk produk jurnalistik terbagi menjadi dua, yaitu media cetak dan media elektronik. Yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah media cetak bentuk majalah. Jurnalistik media cetak dipengaruhi oleh dua faktor, faktor verbal dan visual.2 Verbal, sangat menekankan pada kemampuan memilih dan menyusun kata dalam rangkaian kalimat dan paragraf yang efektif dan komunikatif. Visual, menunjuk pada kemampuan dalam menata mendesain tata letak.

1

Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2005), h. 122.

2

(13)

Dalam perspektif jurnalistik setiap informasi yang disajikan kepada khalayak bukan saja harus benar, jelas dan akurat. Melainkan juga harus menarik, membangkitkan minat dan selera.3 Dalam hal ini media cetak harus bisa membangkitkan minat para pembaca.

Masing-masing majalah memiliki orientasi isi sesuai dengan pembacanya sendiri-sendiri. Perkembangan majalah baik pada aspek kuantitas maupun kualitas, telah ikut mendorong semakin majunya budaya komunikasi masyarakat. Majalah seperti juga surat kabar atau media cetak lainnya, memiliki segmen pembaca.

Melalui strategi pemberitaannya majalah tidak pernah merasa ketinggalan waktu untuk mengangkat berita tentang suatu peristiwa yang sudah lama dan banyak diberitakan oleh koran, radio, maupun televisi.4 Dengan demikian majalah tetap laris dibaca orang.

Di sini penulis akan meneliti bagaimana respon pembaca, khususnya mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Jakarta terhadap rubrik

“Langlang” majalah Intisari. Majalah Intisari merupakan salah satu majalah senior di negeri ini yang terbit sejak 1963 dengan P.K. Ojong sebagai pendirinya. Majalah Intisari adalah majalah bulanan yang banyak menyuguhkan berbagai informasi dan pengetahuan dengan bahasa yang ringan dan sederhana. Rubrik “Langlang” adalah salah satu rubrik dalam majalah Intisari yang merupakan tulisan berbentuk feature tentang perjalanan (travelogue feature) atau cerita tentang objek-objek wisata yang menarik. Bila dikategorikan majalah intisari

(14)

masuk dalam kategori majalah umum. Majalah umum adalah majalah yang berisi berbagai macam hal dan ditujukan tidak pada segmen tertentu.5

Feature perjalanan merupakan kisah perjalanan wartawan atau seseorang

beserta kelompoknya ke objek-objek tertentu yang menarik seperti gunung, hutan, lembah, laut, danau, pantai, gua, termasuk juga objek-objek wisata peninggalan sejarah. Feature jenis ini terutama dimaksudkan untuk memberi informasi serta memotivasi khalayak untuk lebih mengenali dan mencintai alam, flora dan fauna, baik di dalam maupun di luar negeri.6

Feature jenis inilah yang ditulis dalam rubrik “Langlang” majalah Intisari

tersebut, dengan menyajikan kisah perjalanan, judul atau tema objek wisata yang berbeda-beda setiap bulannya, selain itu rubrik “Langlang” juga berisi tema tentang lingkungan hidup.

Beberapa ciri khas tulisan feature salah satunya adalah mengandung segi human interest. Artinya feature harus mengungkap fakta-fakta yang mampu

menggugah emosi dan menyentuh rasa manusiawi pembacanya. Karena itu

feature masuk dalam kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih

menggunakan emosi.7 Selain itu tulisan feature juga mengandung unsur penulisan sastra. Jadi feature adalah jenis berita yang sifatnya ringan dan menghibur, namun tetap mengandung unsur 5W+1H di dalamnya. Dapat dikatakan bahwa feaure tidak hanya memberikan informasi kepada pembacanya, namun juga memberikan

5

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2005), h. 93.

6

Haris Sumadiria, h. 163.

7

(15)

segi hiburan.8 Selain itu feature relatif tidak akan pernah “basi“ karena tidak tergantung pada waktu, dengan kata lain feaure bersifat delayed news.

Bagaimana respon pembaca khususnya mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang“ pada majalah Intisari akan diungkap dalam penelitian skripsi ini. Maka dari itu penulis mengangkat judul skripsi: RESPON MAHASISWA FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN

JAKARTA TERHADAP RUBRIK “LANGLANG“ PADA MAJALAH

INTISARI EDISI JANUARI – DESEMBER 2008.

B. Batasan dan Rumusan Masalah

Penulis membatasi masalah dari penelitian ini hanya terbatas pada satu rubrik yaitu rubrik “Langlang“ pada majalah Intisari, dan hanya terbatas pada edisi bulan Januari– Desember 2008. Sedangkan respon mahasiswa UIN Jakarta yang diteliti dalam penelitian ini hanya satu fakultas saja, yaitu Fakultas Dakwah dan Komunikasi dengan responden mahasiswa angkatan tahun 2006.

Kemudian rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta

terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari tinggi, sedang, atau rendah?

2. Apakah ada perbedaan respon mahasiswa Faklultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” majalah Intisari bila dilihat berdasarkan perbedaan jenis kelamin, jurusan, dan asal sekolah?

8

(16)

C. Tujuan dan Manfaat penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” majalah Intisari termasuk tinggi, sedang, atau rendah dan untuk mengetahui apakah ada perbedaan respon bila dilihat berdasarkan perbedaan jenis kelamin, jurusan, dan asal sekolah.

Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan akan bermanfaat bagi pengetahuan ilmiah dalam bidang komunikasi, khususnya dalam penelitian dengan respon khalayak terhadap media massa.

2. Manfaat praktis

Hasil penelitian ini diharapkan akan menambah pengetahuan penulis dan juga pembaca, serta kepada pemerhati di bidang komunikasi pada

umumnya.

D. Tinjauan Pustaka

(17)

Yang membedakan dengan skripsi ini adalah subjek dan objek penelitiannya, dalam skripsi ini penulis akan membahas bagaimana respon mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari edisi Januari – Desember 2008.

E. Metodologi Penelitian

1. Bentuk dan Metode Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Riset kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Dengan demikian tidak terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis. Periset lebih mementingkan aspek keluasan data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh populasi.9 Penulis menggunakan metode deskriptif analitis, menurut Suharsimi Arikunto metode ini adalah:

“Salah satu metode yang dapat digunakan dalam prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan mengambarkan dan melukis keadaan subjek dan objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang, berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya. Secara singkat dapat dikatakan bahwa, metode deskriftif analitis merupakan langkah-langkah melakukan refresentatif objektif tentang gejala-gejala yang terdapat didalam masalah yang diselidiki.”10

a. Populasi dan Sampel

9

Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana 2006), h. 57.

10

(18)

Populasi adalah jumlah keseluruhan subjek atau elemen yang ada di dalam wilayah penelitian.11 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa FDK

UIN Jakarta. Sedangkan sampel adalah bagian atau wakil dari populasi yang telah diteliti dan dianggap dapat menggambarkan populasinya.12 Sampel harus representatif/mewakili populasi yang ada dalam kerangka sampling untuk mencapai hasil yang valid.13

Sampel dari penelitian ini akan diambil sebanyak 82 responden. Cara pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling, yaitu sampel yang diambil secara acak. Dalam teknik random sampling setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih menjadi sampel.14

Disini penulis mengambil responden dari Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta angkatan 2006. Alasan penulis memilih responden dari angkatan 2006 adalah karena angkatan tersebut dianggap telah “matang” karena telah melalui masa adaptasi di kampus. Sehingga dapat diasumsikan dalam merespon mereka bisa lebih rasional, karena kemungkinan sudah tidak

dipengaruhi oleh hal-hal seperti latar belakang pendidikan dan sebagainya.

Berikut ini adalah tabel jumlah populasi mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2006:

11

Ibid, h. 15

12

Irwan Suharsono, Metodologi Penelitian Sosial, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1999), h. 75.

13

Andi Bulaeng, Metode Penelitian Komunikasi Kontemporer, (Yogyakarta: ANDI 2004, h. 138.

14

(19)

Tabel 1. Jumlah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan 2006

JURUSAN JUMLAH MAHASISWA (Orang)

KPI (Komunikasi Penyiaran Islam 160

Jurnalistik 41

BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam) 32

MD (Manajemen Dakwah) 41

PMI (Pengembangan Masyarakat Islam) 32

Kessos (Kesejahteraan Sosial) 22

TOTAL 328

Sumber: Tata usaha Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta Dari Tabel 1, terlihat bahwa jumlah total populasi adalah 328 mahasiswa. Penulis akan mengambil sampel 25% dari jumlah populasi yaitu : 82 orang. Dengan rincian sebagai berikut :

1) Jurusan KPI : 40 orang 2) Jurusan Jurnalistik : 10 orang 3) Jurusan BPI : 8 orang 4) Jurusan MD : 10 orang 5) Jurusan PMI : 8 orang 6) Jurusan Kessos : 6 orang

Untuk jurusan KPI karena terbagi menjadi empat kelas, maka penulis Mengambil secara acak (random) responden dari kelas-kelas jurusan tersebut. Sehingga jumlahnya menjadi 40 0rang seperti yang disebutkan di atas.

(20)

Untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan penulis melakukan tahapan-tahapan sebagai berikut:

1) Kuesioner/angket, penulis akan terjun langsung dan memberikan angket kepada responden, dalam hal ini mahasiswa FDK UIN Jakarta. Untuk mendapat data-data yang diperlukan.

2) Dokumentasi, penulis mengumpulkan majalah, dokumen-dokumen, lampiran dan sebagainya.

c. Data dan Sumber Data 1) Data primer

Kuesioner yang telah disebar dan diisi oleh responden dikumpulkan, kemudian diproses melalui proses coding dan tabulating. Selanjutnya data tersebut diolah dan dianalisis.

2) Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini adalah majalah Intisari edisi Januari –

Desember 2008, yaitu 12 edisi. Rubrik yang diteliti adalah rubrik “Langlang“.

d. Operasional Variabel Penelitian

Penelitian tentang respon mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang“ pada majalah Intisari edisi Januari – Desember 2008 menetapkan dua variabel.

1) Variabel dependen

(21)

dependen adalah respon mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari.

DefinisiOperasional:

Respon atau reaksi adalah segala bentuk aktivitas individu yang bangkit karena adanya stimulus (rangsangan).15 Bagaimana respon mahasiswa FDK UIN Jakarta terhadap rubrik “Langlang” pada majalah Intisari, dan apakah ada pengaruh setelah membaca rubrik tersebut.

Indikator:

a) Pengetahuan pembaca tentang lingkungan hidup dan pariwisata bertambah, pembaca menjadi lebih tahu tentang tempat-tempat menarik yang dapat dijadikan objek wisata.

b) Menambah kecintaan pembaca terhadap lingkungan hidup.

2) Variabel Independen

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab munculnya variabel dependen. variabel independen dalam penelitian skripsi ini adalah rubrik “Langlang” majalah Intisari edisi Januari – Desember 2008.

DefinisiOperasional:

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rubrik adalah kepala karangan atau ruang tetap pada surat kabar, majalah, dan sebagainya.16

15

M. Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1993), h. 37.

16

(22)

Yaitu menyangkut tulisan yang disajikan oleh rubrik Langlang majalah Intisari. Rubrik “Langlang” adalah salah satu rubrik dalam majalah

Intisari yang merupakan tulisan berbentuk feature tentang perjalanan

(travelogue feature) atau cerita tentang objek-objek wisata yang menarik Indikator:

a) Adanya kecintaan pada lingkungan hidup, yaitu ajakan untuk melestarikan lingkungan.

b) Adanya berita mengenai objek wisata, yaitu kisah perjalanan ke objek-objek wisata yang ditulis dalam bentuk feature.

c) Adanya berita mengenai peninggalan sejarah, yaitu peninggalan sejarah yang dijadikan objek wisata dan harus dilestarikan.

e. Analisis Data

1)Editing, adalah proses mempelajari kembali berkas-berkas data yang telah terkumpul, sehingga keseluruhan berkas itu dapat diketahui dan

dinyatakan baik, sehingga dapat disiapkan untuk proses berikutnya. 2) Tabulating, mentabulasikan atau memindahkan jawaban-jawaban

(23)

Tabel 2. Rubrik “Langlang“ Majalah Intisari edisi tahun 2008

Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi Hamburg: Kota Seribu Jembatan

Menikmati Salju di “Taman Dewa-Dewi“ Jet Coaster dengan Pari Hantu di Raja Ampat Menangkap Kejutan Wisata Negeri Gila Bola

Menikmati Kemolekan Kaki Gede-Pangrango Bayang-Bayang Masa Silam Kamboja

Wisata 3 in 1 di Trawas

Sarajevo Tiga kali Memukau Dunia Mengikuti Perjalanan Sehelai Sutra Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce

Analisis data yang digunakan adalah melalui penghitungan mean (rata-rata), frekuensi relatif, dan chi square.

a) Mean adalah nilai rata-rata dari total bilangan.

(24)

Keterangan

M= mean (rata-rata) fX= pengamatan N= jumlah pengamatan

(25)

Keterangan

X²= chi kuadrat (apakah ada perbedaan antara frek observasi dan frek harapan)

Fo= frekuensi yang diperoleh observasi Fh= frekuensi harapan

F. Sistematika Penulisan

Penulis menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I: Pendahuluan terdiri dari Latar Belakang Masalah, Batasan dan Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metodologi Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB II: Landasan Teori terdiri Pengertian Respon, Pengertian Majalah, Pengertian Berita, Pengertian Rubrik, dan Sejarah Singkat Media Cetak.

BAB III: Gambaran Umum terdiri dari Sejarah Fakultas Dakwah dan

Komunikasi UIN Jakarta, Visi dan Misi, Struktur Organisasi, Sejarah majalah Intisari, Struktur Redaksi Majalah Intisari, dan Profil Pembaca dan Sirkulasi.

BAB IV: Analisis Data terdiri dari Karekteristik Responden, Respon Mahasiswa terhadap Rubrik Langlang Majalah Intisari, Perbandingan Respon Mahasiswa terhadap Rubrik yang Bertema Pariwisata dan Lingkungan Hidup, dan Perbandingan Respon dengan Analisis Chi Square.

(26)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Respon

Respon berasal dari kata response, yang berarti jawaban, menjawab, balasan atau tanggapan (reaction).19 Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa Respons adalah tanggapan, reaksi, atau jawaban terhadap suatu gejala atau peristiwa yang terjadi.20 Jadi tanggapan atau reaksi atas suatu peristiwa atau rangsangan disebut sebagai respon.

Pada dasarnya respon adalah feedback atau umpan balik yang diberikan komunikan kepada komunikator. Setelah komunikator dalam hal ini adalah media massa menyampaikan pesan kepada komunikan yaitu khalayak, akan ada efek yang ditimbulkan dan ada umpan balik dari khalayak. Umpan balik atau efek yang terjadi pada khalayak setelah mengkonsumsi media massa itulah yang disebut sebagai respon.

Ada tiga dimensi efek komunikasi massa, yaitu kognitif, afektif, dan konatif atau behavioral. Efek kognitif yaitu tentang kesadaran, belajar, dan pengetahuan. Efek efektif berhubungan dengan emosi, jiwa, perasaan, dan sikap. Sedangkan efek behavioral berhubungan dengan perilaku untuk melakukan sesuatu menurut cara tertentu.

19

Sulistyo Anggoro dan Chandra A. P, Kamus Lengkap Inggris-Indonesia, (Solo: Penerbit Delima), h. 123.

20

(27)

Respon khalayak terhadap media massa yang terbentuk terus menerus dan dalam jumlah besar, lama-kelamaan akan membentuk sebuah opini publik. Sikap, opini, dan perilaku merupakan aspek psikologis yang penting yang menyangkut efek komunikasi sosial.21 Menurut Alexis S. Tan dalam buku “Mass Communication Theories and Research” menyatakan bahwa:

“Kebanyakan definisi mengenai sikap mencakup satu atau lebih ciri-ciri berikut: komponen kognitif yang merupakan informasi atau pengetahuan seseorang tentang objek sikap, komponen afektif yang merupakan perasaan seseorang megenai objek sikap yang biasanya disimpulkan sebagai perasaan suka atau tidak suka, dan komponen konatif atau behavioral yang merupakan tindakan seseorang atas objek sikap.”

Melalui saluran komunikasi yaitu media yang dilalui oleh pesan dari komunikator kepada komunikan,22 saluran komunikasi dalam hal ini adalah media

massa. Maka dari itu sikap dari terpaan media massa, yaitu antara pikiran dan perasaan dapat ditunjukkan dalam bentuk suatu tindakan atau perilaku secara fisik. Inilah yang disebut dengan efek komunikasi massa kognitif, afektif, dan konatif atau behavioral.

Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri khalayak yang bersifat suatu informasi bagi dirinya. Efek kognitif meliputi tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam memberi informasi yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitif. Melalui media massa, khalayak memperoleh informasi tentang hal-hal baru yang belum pernah diketahui sebelumnya.

Efek afektif, adalah yang menyangkut emosi atau perasaan. Setelah mengkonsumsi dan mendapat suatu informasi dari media massa, maka khalayak

21

Onong Uchana Effendy, Spektrum Komunikasi, (Bandung: Penerbit Mandar Maju 1992), h. 41.

22

(28)

akan tersentuh emosi atau perasaannya dan ikut merasakan hal seperti yang disajikan media massa itu. Dengan begitu media massa dapat menyentuh perasaan dan emosi khalayak.

Efek konatif atau behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan.23 Misalnya dengan banyak menonton atau membaca berita tentang kekerasan, akan mempengaruhi seseorang menjadi agresif. Atau seseorang yang mengkonsumsi informasi tentang kegiatan-kegiatan petualangan di media massa, maka sedikit banyak perilakunya akan meniru apa yang disampaikan media tersebut.

Namun dari berbagai studi terhadap pengaruh dalam komunikasi, dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa cenderung lebih banyak mempengaruhi pengetahuan dan tingkat kesadaran seseorang, sedangkan komunikasi antar pribadi cenderung mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang.24 Jadi dapat disimpulkan bahwa komunikasi massa lebih banyak berpengaruh pada efek kognitif dan afektif.

B. Pengertian Majalah

Oleh beberapa ahli, majalah didefinisikan sebagai kumpulan berita, artikel, cerita, iklan, dan sebagainya, yang dicetak dalam lembaran kertas ukuran kuarto atau folio dan dijilid dalam bentuk buku, serta diterbitkan secara berkala, seperti seminggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali. Ada pula yang membatasi pengertian majalah sebagai media cetak yang terbit secara berkala, tapi bukan

23

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 1985), h. 240.

24

(29)

terbit setiap hari. Media cetak itu haruslah bersampul, setidak-tidaknya punya wajah, dan dirancang secara khusus. Selain itu, media cetak itu dijilid atau sekurang-kurangnya memiliki sejumlah halaman tertentu. Bentuknya harus berformat tabloid, atau saku, atau format konvensional sebagaimana format majalah yang kita kenal selama ini.

Pengertian majalah menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai liputan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui pembaca. Dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya. Serta menurut pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, wanita, remaja, olahraga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.25

Majalah adalah media cetak yang muncul setelah adanya surat kabar, dan merupakan publikasi yang diterbitkan secara teratur. Dibandingkan dengan media elektronik, media cetak seperti surat kabar, buku, dan majalah mampu memberikan pemahaman yang tinggi kepada pembacanya, karena analisisnya

yang lebih dalam dibandingkan dengan media lainnya.26

Tidak seperti surat kabar yang umumnya terbit setiap hari, majalah ada yang terbit mingguan, dwi mingguan, atau bulanan. Selain majalah berita, ada pula jenis majalah pocket magazine (majalah saku), specialized magazine

25

http://ramakertamukti.wordpress.com/2008/09/11/media-internal-uii/, di ambil pada

tanggal 17 Mei 2009, pukul 14:00 wib.

26

(30)

(majalah khusus), majalah scholary (ilmiah), cultural (kebudayaan), dan literary (kesusastraan).27

Majalah Readers Digest adalah majalah yang mempopulerkan bentuk majalah saku. Di Indonesia masyarakat mengenal pocket magazine (majalah saku) lewat majalah Intisari, yang berisi berbagai tulisan feature ringan tentang berbagai kisah kehidupan.

Selain majalah umum, ada juga beberapa kategori majalah khusus. Di tengah peningkatan sirkulasi majalah umum, beredar pula majalah-majalah yang melayani minat-minat khusus (specialist) masyarakat.28 Majalah-majalah khusus ini membahas tentang berbagai hal khusus yang ditujukan pada segmen pembaca tertentu.

Berbagai kategori majalah khusus, di antaranya adalah:

1. Majalah Berita, majalah yang mengkombinasikan unsure aktualitas peristiwa mingguan dengan peliputan mendalam. Contoh majalah jenis ini adalah Time, Gatra, atau Tempo.

2. Majalah Religius, adalah majalah yang memuat artikel-artikel keagamaan. Cukup banyak variasi majalah religius ini. Contoh majalah religius adalah Almuslimun, Hidayah.

3. Majalah Pria atau Wanita, ini adalah jenis majalah yang secara khusus mengincar segmen pembaca pria atau wanita. Contoh majalah pria adalah Matra, sedangkan majalah wanita seperti Femina atau Gadis.

27

Septiawan Santana K, Jurnalisme Kontemporer, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia 2005), h. 92.

28

(31)

4. Majalah Olahraga, tema berita maupun artikelnya berkisar pada olahraga dan aktivitas fisik di luar ruangan (outdoor activities).29 Selain majalah olahraga yang bersifat umum, adapula yang khusus pada topik tertentu, seperti Raket untuk tennis dan bulutangkis, atau Sportif untuk sepakbola. C. Pengertian Berita

Berita merupakan sajian utama dalam media massa, berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca. Sederhananya berita adalah laporan mengenai suatu kejadian atau peristiwa yang dikemas dalam media massa. Ada beberapa unsur yang harus dipenuhi oleh suatu berita agar memenuhi nilai-nilai berita dan layak dimuat di media massa. Unsur-unsur tersebut yaitu:

1. Berita harus cepat, aktual, dan tepat waktu.

2. Berita harus nyata yaitu harus berdasarkan fakta, bukan fiksi atau karangan.

3. Berita harus penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak.

4. Berita harus menarik dan mengundang orang untuk membaca.30

Kemudian berita dapat terbagi dua, yaitu berita langsung (straight News) dan berita yang ditunda (delayed News). Disini penulis akan membahas bentuk tulisan feature yang termasuk dalam kategori delayed news.

Feature merupakan tulisan berita yang berbentuk karangan khas yang

menuturkan fakta, peristiwa, atau proses disertai riwayat terjadinya, duduk perkaranya, proses pembentukannya, dan cara kerjanya.31 Feature penuh dengan

29

Ibid, h. 96.

30

Asep Syamsul M. Romli, Jurnalistik Praktis Untuk Pemula Edisi Revisi, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2005), h. 6.

31

(32)

sentuhan human interest sehingga bersifat ringan, menghibur, dan informatif. Selain itu feature ditulis dan diwarnai secara pribadi oleh wartawan atau penulisnya. Feature sengaja diwarnai agar menarik untuk dibaca dan sesuai dengan fungsi feature, yaitu mengemukakan suatu pribadi dan melukiskan suasana (personality dan atmosphere).32

Tulisan feature merupakan sebuah karya jurnalistik yang unik, keunikannya terletak pada orisinalitas penulisan dan paparannya yang bersifat deskriptif. Nilai orisinal feature di antaranya terkait dengan kandungan human interest.33 Kisah human interest dalam feature menjadi hidup dan berwarna, ketika pembaca diajak membayangkan detail-detail kejadian dan tindakan-tindakan tertentu. Ini seolah membawa pembaca ke tempat kejadian sehingga pembaca merasa seolah-olah berada di sana.

D. Pengertian Rubrik

Pengertian rubrik dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia adalah kepala

karangan dalam surat kabar atau ruangan khusus dalam koran, majalah, dan sebagainya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang dimaksud dengan rubrik adalah, kepala karangan atau ruang tetap dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya.34 Sedangkan menurut Onong Uchana Efendi dalam bukunya Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, rubrik adalah ruangan pada halaman surat kabar

32

Christianto Wibisono, Pengetahuan Dasar Jurnalistik, (Jakarta: Media Sejahtera 1991), h. 137.

33

Septiawan Santana K, h. 36.

34

(33)

atau media lain mengenai aspek-aspek dalam kehidupan masyarakat, misalnya rubrik kewanitaan, rubrik olah raga, dan sebagainya.35

Rubrik dibuat oleh pengasuh surat kabar atau majalah untuk membedakan tema pembahasan yang ditulis dalam media tersebut. Umumnya setiap rubrik memiliki segmen pembaca masing-masing.

Jadi dapat disimpulkan bahwa rubrik adalah kepala karangan atau ruang tetap yang umumnya berada pada surat kabar atau majalah, yang berisi berita, artikel, atau karangan dengan tema-tema tertentu. Misalnya ekonomi, politik, atau budaya.

E. Sejarah Singkat Media Cetak

Sejarah media massa, berawal dari nama Gutenberg, seorang ahli dari Jerman. Pemilik nama lengkap Johannes Gutenberg ini menemukan mesin cetak kira-kira pada tahun 1450.36 Kemudian Max Weber bisa disebut sebagai salah satu orang yang membuka jalan ke arah penyelidikan sosiologis terhadap

persuratkabaran. Pada kongres sosiologi pertama di kota Frankfurt, Jerman, pada tahun 1910, Max Weber mengemukakan dua pokok persoalan yang hingga kini tidak kehilangan aktualitasnya. Dua pokok persoalan itu adalah mengenai modal dan pengaruh para pemilik modal kepada redaksi dan sifat kelembagaan (Institution Character) dari surat kabar.37

Mengenai soal modal dan pengaruh para pemilik modal kepada redaksi, Max Weber menjelaskan adanya suatu kenyataan betapa pentingnya peranan

35

Onong Uchana Efendi, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek, (Bandung: Remaja Rosdakarya 1994), h. 149.

36

Asa Briggs dan Peter Burke, Sejarah Sosial Media, (Jakarta: Yayasan Obor Imdonesia 2006), h. 18.

37

(34)

pemilik modal bagi kehidupan persuratkabaran, namun tidak selamanya di antara pihak direksi yang diwakili para pemegang saham dan pihak redaksi terdapat persamaan pendapat dan sikap dalam menafsirkan suatu situasi.

Kemudian menurut Max Weber setiap surat kabar/media cetak modern memiliki apa yang disebut “Institution Character” yaitu memiliki sifat-sifat kelembagaan, sebagai suatu lembaga social surat kabar memiliki kepribadian sendiri. Inti dari kedua pengertian yang dikemukakan itu adalah bahwa pada keduanya terdapat pengakuan adanya sifat kelembagaan pada surat kabar/media cetak.38

Kini di negara-negara berkembang yang non komunis, pers menikmati derajat kebebasan yang beraneka ragam, misalnya bersifat mesti menyensor diri sendiri (self censorship). Kebebasan pers benar-benar dinikmati oleh media yang hidup di negara-negara yang berbahasa laporan most English speaking dan negara-negara Eropa Barat.39

Di Indonesia sendiri sejarah pers sudah ada sejak munculnya media cetak

berawal pada masa kolonial pemerintahan Hindia Belanda. Ada empat belas surat kabar, dan enam terbitan berkala yang beredar di Hindia Belanda pada tahun 1900.40 Terbitan berkala pertama milik pribumi yaitu Soenda Berita terbit pada 17 Agustus 1903, namun Soenda Berita yang pertama kali dimiliki, diedit, dan dikelola oleh pribumi ini hanya bertahan selama dua tahun.41

Secara umum setelah tahun 1900-an, banyak berkembang majalah baru. Majalah mulai berfokus pada ide atau genre tertentu. Ada majalah khusus wanita

Ahmat Adam, Sejarah Awal Pers dan Kebangkitan Kesadaran Keindonesiaan, (Jakarta: Hasta Mitra Pustaka Utan Kayu 1995), h. 184.

41

(35)

atau majalah bisnis. Ada juga majalah berita yang terbit mingguan dan berfokus pada berita dan analisa.

Pada tahun 1990-an, majalah mulai memasuki era komputerisasi. Terdapat desktop publishing, yaitu proses editing peletakkan atau memasukkan foto majalah dalam komputer desktop.42 Era ini juga semakin memodernisasi sistem pengiriman atau penyebaran majalah pada khalayak. Dan media cetak pun mulai tersegmentasi pada khalayak tertentu.

42

http://ekawenats.blogspot.com/2007/03/buku-dan-majalah-memahami

(36)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta

Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta menjadi fakultas yang dahulu bernama Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Sekarang UIN Syarif Hidayatullah Jakarta telah memiliki 10 fakultas yaitu : Ilmu Tarbuyah dan Keguruan, Adab dan Humaniora, Ushuluddin dan Filsafat, Syariah dan Hukum, Dakwah dan Komunikasi, Dirasat Islamiyah, Psikologi, Ekonomi dan Ilmu Sosial, Sains dan Teknologi, Ilmu Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, serta Program Pasca Sarjana (Program Magister S2), dan Program Doktor S3.

Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah fakultas yang merupakan pengembangan dari Jurusan Dakwah pada Fakultas Ushuluddin IAIN Syarif Hidayatullah, yang secara resmi dibuka pada tahun akademik 1990/1991 diawali dengan membuka satu jurusan yaitu, Penyiaran dan Penerangan Agama (PPA). Tahun 1992/1993 Fakultas Dakwah membuka Jurusan Bimbingan Penyuluhan Masyarakat (BPM) lalu pad tahun 1994/1995 berganti nama menjadi Bimbingan Penyuluhan Agama (BPA). Tahun 1996/1997 terjadi perubahan nama kembali, Jurusan PPA berganti menjadi Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) dan Jurusan BPA berubah menjadi Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI).

(37)

Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI). Fakultas memiliki 4 jurusan yaitu, KPI, BPI, MD, dn PMI. Tahun akademik 1998/1999 Fakultas Dakwah dan Komunikasi juga membuka non-reguler.

Sejalan dengan tuntutan kebutuhan unutk ikut menyelesaikan problematika sosial menyangkut masalah kemiskinan, anak jalanan, narkoba, konflik etnis, maka pada tahun akademik 2003/2004 dibuka Konsentrasi Kesejahteraan Sosial. Konsentrasi ini dibuka bekerjasama dengan Mc.Gill University. Pada tahun 2004/2005 dibuka pula Konsentrasi Jurnalistik yang berada dibawah Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).43

B. Visi dan Misi

Adapun Visi dan Misi Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah sebagai

berikut :

Visi:

Menjadikan Fakultas Dakwah dan Komunikasi sebagai pusat keunggulan dalam keilmuan dakwah.

Misi:

1. Menyelenggarakn pendidikan dan pengajaran dalam Ilmu Dakwah dan Komunikasi.

2. Melakukan penelitian di bidang Dakwah dan Komunikasi.

43

(38)

3. Melaksanakan pengabdian pada masyarakat dalam rangka mengamalkan ilmu Dakwah dan Komunikasi untuk kepentingan masyarakat.

4. Melaksanakan kerjasama dengan berbagai pihak yang terkait dengan Fakultas Dakwah dan Komunikasi baik di dalam maupun luar negeri.

5. Melakukan pembinaan akhlak mulia.

C. Struktur Organisasi

Fakultas Dakwah dan Komunikasi adalah salah satu unsur pelaksana akademik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang melaksanakan sebagian tugas dan fungsi UIN yang berada dibawah Rektor. Susunan organisasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi terdiri dari :

1. Dekan dan pembantu Dekan 2. Senat Fakultas

(39)

Bagan Struktur organisasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi

D. Sejarah Majalah Intisari

Berawal dari 45 tahun silam PK Ojong pendiri majalah intisari bekerjasama dengan Jakob Oetama, yang saat itu adalah mahasiswa doctoral di Fakultas Sospol Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Lalu disepakatilah majalah itu akan terbit bulanan, bersifat informasi yang menghadirkan

Senat Fakultas D e k a n

Dosen Lab./Perpust Bad.Eks. Mhs

(40)

pengetahuan populer. Dengan niat untuk menjawab kehausan masyarakat Indonesia akan bahan bacaan akibat politik isolasi informasi internasional.

Majalah ini boleh dibilang merupakan majalah informasi dan pengetahuan pertama di Indonesia, yang kira-kira setingkat dengan Riders Digest. Ada banyak sekali pembahasan ilmu pengetahuan populer di majalah itu, tidak hanya itu, seperti rubrik bahasa yang dulu diasuh oleh JS Badudu, belajar matematika dengan teka-teki pada rubrik tolong dong, belajar Kelirumologi dengan Jaya Suprana, ada kolom Science yang diasuh oleh Yohanes Surya dan rubrik-rubrik lainnya.44

Seperti yang ditulis oleh Lily Wibisono pemimpin redaksi majalah Intisari, yang dimuat di koran Kompas pada 18 Agustus 2008, bahwa majalah

intisari edisi perdana lahir tak berbaju. Maksudnya, sampulnya cuma halaman daftar isi tanpa cover, dan kertas yang digunakan pun kertas koran. Edisi perdana itu terbit pada 17 Agustus 1963, bertepatan dengan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Tahun ini majalah Intisari memasuki usia 46 tahun.

Pada edisi nomor 6, bulan Januari 1964, majalah ini mulai memakai cover. Sudah sejak awal kisah tentang tokoh-tokoh dunia terjalin dengan kisah-kisah dari ranah sejarah (Perang Dunia II) atau arkeologi. Penulis, seperti Asrul Sani, Pak Kasur, Mohammad Roem, Prof Dr Slamet Iman Santoso, Soe Hok Gie, Haryati Soebadio, dan Driyarkara SJ, hanya beberapa contoh nama yang telah atau bakal menjadi tokoh pada masa mendatang yang turut memeriahkan isi Intisari.

(41)

Sementara itu penulis tetap, seperti Tan Fay Tjhion (human interest), Tjiptono Darmaji (kedokteran), Siswadhie (kepurbakalaan), Slamet Soeseno (flora-fauna), dan HOK Tanzil (perjalanan). Juga Paula Isman (ilustrasi sampul) dan Bisono

(ilustrasi isi) sebagai penulis tetap.45

Majalah Intisari, yang terbit pertama tanggal 17 Agustus 1963 ini dengan Jakob Oetama sebagai pemimpin redaksi, bisa disebut sebagai pemula bagi Kelompok Kompas Gramedia (KKG). Kelompok Kompas Gramedia adalah perusahaa Indonesia yang bergerak di bidang media massa yang didirikan pada tanggal 28 Juni 1965 Oleh PK Ojong dan Jakob Oetama.

Intisari pernah mencatat pengalaman berharga. Nomor perdana yang

dicetak 10.000 eksemplar langsung terjual habis sehingga nomor kedua dicetak 12.000 eksemplar. Angka ini ternyata sangat optimistis sehingga masih tersisa, maka nomor tiga dicetak 11.000 dan akhirnya bisa terjual semua. Pengalaman itu mengajarkan sikap kehati-hatian berikut kecermatan dalam membaca pasar dan selera khalayak.46

Pada tulisan di koran kompas tanggal 17 September 2003, Jakob Oetama mengungkapkan bahwa saat Intisari pertama terbit:

"Masa itu Indonesia berpolitik pintu tertutup. Informasi dikontrol dan bahkan informasi dari luar sangat dibatasi." Naluri Jakob dan Ojong, dua bekas guru yang akhirnya memilih profesi wartawan, menolak hal tersebut. Sebagaimana perbincangan yang mereka rumuskan di Candi Prambanan, ketika Ojong datang ke Yogyakarta menemui Jakob yang tengah menyelesaikan studi akhir di Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM), tidak mungkin orang hidup

45

www.kompas.com/read/xml/2008/08/18/07473496/majalah.intisari.masuk.usia.45.tahun , di ambil pada tanggal 18 Mei 2009, pukul 22:00 wib.

46

(42)

dengan pintu tertutup. Tidak mungkin sebuah bangsa hidup dalam isolasi. Intisari terbit didorong oleh pandangan bahwa warga dan bangsa Indonesia memerlukan informasi, memerlukan komunikasi, juga dengan dunia luar. Pilihan isi dan gayanya, segala sesuatu yang memperkaya dan membuka cakrawala kehidupan. Amat kuat dalam pengalaman hidup manusia, menonjol dalam ilmu pengetahuan populer, menyajikan hal-hal menarik, menyangkut kehidupan sehari-hari, pengalaman para tokoh, pengalaman sejarah serta cerita kriminal yang dikemas menarik."

Majalah Bulanan INTISARI yang terbit setiap hari Rabu pertama kini bertiras 119.700 eksemplar. Dengan lingkup pembahasan teknologi, pengetahuan umum, cerita kriminal, human interest, inspirasi, dan petualangan, majalah yang ditujukan pada khalayak umum ini kini dibaca sekitar 267.000 orang.47

Tahun ini dengan slogan ”lebih segar dan elegan”, tampilan dan logo Intisari berubah meski jelas ada batas tak kasatmata yang tak mungkin dilangkahi. Intisari bukanlah majalah gaya hidup. Apa boleh buat bagi sebagian orang, Intisari mungkin tetap akan terasa serius. Tetapi bagi sebagian yang lain, intisari

menyajikan ilmu dengan santai.48

Logo baru majalah Intisari:

47

www.gramedia-majalah.com, di ambil pada tanggal 18 Mei 2009, pukul 22:00 wib.

48

(43)

Kemudian Gramedia majalah sebagai pencetak majalah Intisari memiliki visi misi sebagai berikut:

Visi: Menjadi perusahaan penyaji informasi dan layanan edutainment yang terbesar, pilihan utama masyarakat indonesia, dan memuaskan serta membanggakan bagi para stakeholders.

Misi: Menyediakan informasi dan layanan edutainment yang beretika, dan ikut serta dalam upaya mencerdaskan bangsa indonesia melalui pembentukan manusia yang kreatif, mandiri, dan berwawasan.

Tujuan organisasi:

1. Kelanggengan dan pertumbuhan dengan mengemban bisnis sehat 2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan kesejahteraannya 3. Mengemban tugas kesejahteraan sosial dan memperluas kesempatan kerja

Nilai:

1. Menghargai Karyawan pada Harkatnya Sebagai Manusia, mengembangkan potensi Sumber Daya Manusia, menghargai prestasi, peduli atas kepentingan dan kesejahteraan karyawan, partisipatif

2. Watak baik (kepribadian yang positif), jujur, proaktif, disiplin, kebersamaan dalam sinergi, keterbukaan, setia pada lembaga, syukur kepada Tuhan

(44)

4. Tanggung Jawab Sosial, berpartisipasi atas kebutuhan dan penderitaan masyarakat, memperluas lapangan kerja, etik usaha bersih, memperhatikan lingkungan hidup49

E. Struktur Redaksi Majalah Intisari

Susunan redaksi majalah Intisari adalah:

Pendiri : P.K. Ojong, JakobOetama

Pemimpin Umum : Djati Surendro

Pemimpin Perusahaan : Evie Fadjari Pemimpin Redaksi : Lily Wibisono Redaktur Pelaksana : Muhammad Sulhi

Editor Senior : Al. Heru Kustara, I Gede Agung Yudana, Mayong

Suryo Laksono, Xenia Moeis

Redaktur : Fransisca Setiawan, L.R. Supriyapto Yahya,

Yds. Agus Surono

Staf Redaksi : A. Bimo Wijoseno, Christantiowati, Dharnoto,

M. Sholekhudin, T.Tjahjo Widyasmoro

Redaktur Artistik : Ag. Djoko Wahono

Staf Artistik : Almadira Kamita, Anton Nugroho, Jaimoerti Jr.,

49

(45)

M. Bisron Anwar, Nana Wildiana, Y. Agus Rustanto

Fotografer : Sabar Basuki

Sekretaris : K. Tatik Wardayati, Panggawani H.

Dokumentasi : Riyadi Sudaryanto

Rumah Tangga : Hamam Sucipto

Asisten Manajer Bisnis : Hendra Mulia

Sirkulasi : Eko Suranto, Teguh Wiarso

Promosi : Fanny Sukma Gumay, Sapto Budi Utomo

Iklan : Asri Yunianawati, Shirley Wasito, Sigit

Alamat : Gedung Gramedia Majalah, Jln. Panjang No 8A,

Kebon Jeruk, Jakarta Barat 11530.50

F. Profil Pembaca dan Sirkulasi

Profil pembaca majalah Intisari: Jenis Kelamin : Pria (64%)

Wanita (36%) Usia : 20-29 tahun (37%)

30-39 tahun (30%) 40 tahun ke atas (26%)

50

(46)

Pendidikan : SLTP (15%) SMU (39%) Akademi (8%) Universitas (26%)

Post Graduate (3%) Profesi : Eksekutif (20%)

Pekerja (31%) Pengusaha (20%) Pelajar/mahasiswa (9%)

Ibu rumah tangga (7%) Lain-lain (14%)51

Rata-rata sirkulasi: Jabotabek : (37%)

Jawa Barat : (11%) Jawa Tengah : (16%) Jawa Timur : (12%)

Sumatera : (11%)

Indonesia Timur : (13%)52

51

/www.gramedia-majalah.com, di ambil pada tanggal 18 Mei 2009, pukul 22:00 wib.

52

(47)

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Karakterisitik Responden

Setelah dilakukan penelitian, penulis menemukan beberapa hal yang menjadi temuan lapangan, untuk mengetahui respon mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Jakarta angkatan 2006 terhadap rubrik “Langlang” pada Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008.

Pada penelitian ini, responden adalah Mahasiswa FDK UIN Jakarta angkatan 2006, mahasiswa yang dijadikan sample adalah sebanyak 82 orang. Kemudian penulis akan menjelaskan analisanya dalam bentuk tabel serta uraian dari masing-masing tabel.

Dari 82 kuisioner (angket) yang telah terkumpul, penulis mendapatkan data mengenai responden dan selanjutnya penulis mengklasifikasikan menjadi tiga bagian yaitu identitas responden berdasarkan jenis kelamin, jurusan responden, dan asal sekolah (latar belakang pendidikan) responden. Adapun frekuensi jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada tabel 3 berikut

Identitas Responden

Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.

No. Jenis Kelamin Frekuensi Frek Relatif (%)

(48)

2 Perempuan 40 48,8%

Total 82 100

Berdasarkan Tabel 3 terlihat bahwa identitas responden berdasarkan jenis kelamin mahasiswa laki-laki berjumlah 42 orang (51,2%), sedangkan mahasiswa perempuan sebanyak 40 orang (48,8%). Dengan begitu terlihat bahwa dalam penelitian ini jumlah responden laki-laki dan perempuan hampir seimbang.

Selanjutnya, karakteristik responden berdasarkan Jurusan responden dapat diihat pada Tabel 4 di bawah ini.

Tabel 4. Karakteristik Responden Berdasarkan Jurusan.

No. Jurusan Frekuensi Frek Relatif (%)

1 KPI (Komunikasi Penyiaran Islam) 40 48,8%

2 BPI (Bimbingan Penyuluhan Islam) 8 9,7%

3 MD (Manajemen Dakwah) 10 12,2 %

4 PMI (Pengembangan Masyarakat Islam)

8 9,7%

5 Kessos (Kesejahteraan Sosial) 6 7,3%

6 Jurnalistik 10 12,2 %

Total 82 100

(49)

berdasarkan jurusan dengan jumlah sama seperti jumlah responden secara keseluruhan atau setidaknya mendekati, yaitu 25% dari jumlah total responden.

Selanjutnya berdasarkan Asal Sekolah (latar belakang pendidikan) responden dapat dilihat pada tabel 5 di bawah ini.

Tabel 5. Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Sekolah.

No. Asal Sekolah Frekuensi Frek Relatif (%)

1 SMA/SMK 30 36,6 %

2 MAN/Aliyah 24 29,2%

3 Pesantren 20 24,4%

4 MAN+Pesantren 8 9,7%

Total 82 100

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa responden dengan asal sekolah SMA/SMK berjumlah 30 orang (36,6 %), dari MAN/Aliyah berjumlah 24 orang (29,2%), Pesantren berjumlah 20 orang (24,4%), dan untuk yang berasal dari MAN+Pesantren sebanyak 8 orang (9,7%). Terlihat bahwa responden dengan asal sekolah SMA/SMK berjumlah paling banyak yaitu 30 orang, kemudian dari MAN/Aaliyah 24 orang, diikuti oleh responden yang berasal dari pesantren yaitu 20 orang, sedangkan responden yang jumlahnya paling sedikit adalah yang berasal dari MAN+Pesantren yaitu 8 orang.

B. Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik “Langlang” Majalah Intisari

(50)

adalah edisi bulan Februari (Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi), Maret (Hamburg : Kota Seribu Jembatan), April (Menikmati Salju di “Taman Dewa-Dewi”), Mei (Jet Coaster dengan Pari Hantu di Raja Ampat), Juni (Menangkap Kejutan Wisata Negeri Gila Bola), Agustus (Bayang-Bayang Masa Silam Kamboja), September (Wisata 3 in 1 di Trawas), dan Desember (Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce). Sedangkan tema tentang lingkungan hidup adalah edisi Januari (Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon), Juli (Menikmati Kemolekan Kaki Gede-Pangrango), Oktober (Sarajevo Tiga Kali Memukau Dunia), dan November (Mengikuti Perjalanan Sehelai Sutra).

1. Respon Mahasiswa terhadap Rubrik tentang Pariwisata

Tabel 6. Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi, Edisi Februari 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

5. Konservasi merupakan tindakan mencintai lingkungan hidup

342 3

(51)

Berdasarkan ranking penilaian respon mahasiwa tentang Wisata Bahari Sekaligus Belajar Konservasi, terlihat bahwa mahasiwa menyetujui Pohon Bakau sangat berarti untuk mencegah abrasi di tepi pantai karena abrasi pantai dapat menyebabkan bencana, seperti banjir dari laut. Dan pohon bakau berperan penting untuk mencegah abrasi dan menjaga kelestarian pantai. Kemudian para responden juga setuju bahwa, Wisata bahari di Kepulauan Seribu bisa menjadi alternatif liburan penduduk Jakarta, ini dikarenakan letak Pulau Seribu yang relatif mudah dijangkau dari Jakarta.

Tabel 7. Hamburg : Kota Seribu Jembatan, Edisi Maret 2008

Berdasarkan ranking penilaian respon mahasiswa terhadap rubrik Hamburg : Kota Seribu Jembatan, para responden setuju bahwa Tata kota yang baik akan memperindah lingkungan hidup, hal ini karena prinsip tata kota yang

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Tata kota yang baik akan memperindah lingkungan hidup

357 1

2. Hamburg adalah kota yang dikelilingi sungai dan memiliki jembatan terbanyak di dunia

260 5

3. Pariwisata perlu didukung oleh dinas perhubungan 326 2 4. Bila akan mengunjungi negeri orang sebaiknya

mempelajari budayanya terlebih dahulu

296 3

5. Miniatur patung pembawa air merupakan cinderamata favorit di Hamburg

268 4

(52)

baik merupakan hal yang mendasar untuk terciptanya lingkungan hidup yang indah dan teratur serta nyaman.

Tabel 8. Menikmati Salju di “Taman Dewa-Dewi”, Edisi April 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Bermain ski hanya dapat dilakukan oleh orang yang terlatih

300 3

2. Hokkaido bisa disebut sebagai pulau salju di Jepang 297 4 3. Sebaiknya gunakan paket wisata unutk berwisata di

Hokkaido

287 5

4. Penghangat ruangan sangat penting di tempat-tempat bersalju

357 1

5. Bangunan yang terbuat dari es merupakan salah satu daya tarik di daerah bersalju

319 2

Rata-rata 312

(53)

Tabel 9. Jet Coaster dengan Pari Hantu di Raja Ampat, Edisi Mei 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Ikan Pari raksasa adalah spesies langka yang perlu dilestarikan

326 3

2. Bila ingin menyelam di laut hendaknya segala sesuatunya dipersiapkan dengan matang

248 2

3. Ketika berwisata di bawah laut TIDAK perlu ingat daratan

186 5

4. Adanya terumbu karang memperindah pemandangan di bawah laut

349 1

5. Laut adalah sumber air bagi dunia 316 4

Rata-rata 305

Berdasarkan ranking penilaian respon mahasiswa terhadap judul rubrik Jet Coaster dengan Pari Hantu di Raja Ampat, para responden setuju bahwa Adanya terumbu karang memperindah pemandangan di bawah laut, ini menunjukkan bahwa terumbu karang turun menjaga kelestarian habitat laut dan juga dapat memperindah bagian dasar laut, bahkan banyak orang yang ingin menyelam untuk melihat keindahan terumbu karang. Maka dari itu, terumbu karang perlu dijaga kelestariannya.

(54)

No. Pernyataan Skor Ranking 1. Brazil merupakan negeri dengan keanekaragaman

hayati terkaya didunia

Berdasarkan rangking penilaian respon mahasiswa terhadap judul rubrik Menangkap Kejutan Wisata Negeri Gila Bola, terlihat bahwa para responden setuju Kita harus lebih bangga pada keindahan alam di negeri sendiri, ini menunjukkan masih adanya jiwa nasionalisme pada mahasiswa yang cinta pada tanah air, negara kita pun memiliki pemandangan alam yang indah dan menarik bagi wisatawan mancanegara sehingga patut untuk dibanggakan.

Tabel 11. Bayang-Bayang Masa Silam Kamboja, Edisi Agustus 2008

No .

Pernyataan Skor Ranking

1. Candi Angkor Wat di Kamboja merupakan peninggalan sejarah yang perlu dijaga dan dilestarikan

(55)

2. Angkor Wat layak menjadi salah satu dari tujuh

4. Banyaknya rakyat yang mengkonsumsi serangga mengindikasikan bahwa Kamboja adalah negara miskin

Berdasarkan rangking penilain respon mahasiswa terhadap Bayang-Bayang Masa Silam Kamboja, para responden merespon tinggi Objek wisata sejarah perlu diperbaiki agar semakin menarik wisatawan, ini menunjukkan bahwa, menjaga dan memperbaiki aset-aset sejarah dapat membangkitkan pariwisata negara dan dapat menarik minat para wisatawan.

Tabel 12. Wisata 3 in 1 di Trawas, Edisi September 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Kawasan wisata Trawas perlu dipromosikan untuk menarik pengunjung

297 5

2. Sebaiknya jangan mengotori tempat wisata dengan sampah

361 1

3. Belajar lingkungan perlu diterapkan pada anak-anak sejak dini

(56)

4. Mengunjungi tempat wisata adalah salah satu cara

Berdasarkan ranking penilaian respon mahasiswa terhadap judul rubrik Wisata 3 in 1 di Trawas, para responden setuju Sebaiknya jangan mengotori tempat wisata dengan sampah karena kita memang diharuskan untuk menjaga objek wisata agar tetap indah dan lingkungan yang bersih dapat menyehatkan, maka buanglah sampa pada tempat yang disediakan. Kemudian, para responden juga merespon tinggi Belajar lingkungan perlu diterapkan pada anak-anak sejak dini, hal ini karena, seharusnya anak-anak sejak kecil diajarkan mencintai lingkungan disekitarnya agar kebiasaan tersebut dapat diteruskan hingga mereka dewasa.

Tabel 13. Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce, Edisi Desember 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Tempat-tempat bersejarah seperti Benteng Tolukko harus dilestarikan

4. Mengunjungi tempat-tempat bersejarah dapat menambah wawasan

306 4

5. Pariwisata di Indonesia bisa ditingkatkan dengan memelihara tempat-tempat bersejarah dan cagar budaya

(57)

Rata-rata 320

Berdasarkan ranking penilaian respon mahasiswa terhadap judul rubrik Ke Ternate Melacak Wallace & Dorce, para responden merespon tinggi Pariwisata di Indonesia bisa ditingkatkan dengan memelihara tempat-tempat bersejarah dan cagar budaya, hal ini dikarenakan untuk meningkatkan industri pariwisata maka, harus menjaga kualitas obyek-obyek wisata seperti, memelihara tempat-tempat bersejarah dan cagar budaya, agar semakin banyak wisatawan yang berkunjung ke Indonesia dan dapat menambah devisa negara.

2. Respon Mahasiswa terhadap Rubrik tentang Lingkungan Hidup

Tabel 14. Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon, Edisi Januari 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Tempat yang gersang pun bisa menarik bila lingkungannya terjaga

291 3

2. Tanah api di Chile kaya akan kenaekaragaman hayati

280 5

3. Chile adalah negeri yang indah dengan bentangan Pegunungan Andes

287 4

4. Gunung berapi yang dijadikan arena bermain ski sebenarnya berbahaya

314 2

5. Kita harus menjaga lingkungan hidup demi masa depan dunia

360 1

(58)

Berdasarkan ranking penilaian mahasiswa terhadap judul rubrik Ke Tanah Api di Bawah Lubang Ozon, respon tertinggi dari mahasiswa adalah bahwa mahasiswa lebih setuju, Kita harus menjaga lingkungan hidup demi masa depan dunia. Ini berhubungan dengan lingkungan hidup yang harus dijaga agar tidak timbul kerusakan di muka bumi pada masa yang akan datang.

Tabel 15. Menikmati Kemolekan Kaki Gede-Pangrango, Edisi Juli 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Jangan coba-coba mendaki gunung bila belum berpengalaman

303 4

2. Pergi ke gunung merupakan salah satu tanda mencintai alam

276 5

3. Peta dan kompas berperan sangat penting dalam penjelajahan alam

244 1

4. Pegunungan adalah paru-paru dunia 333 3

5. Menjelajahi pegunungan diperlukan bekal yang cukup

343 2

Rata-rata 319,8

(59)

juga merespon tinggi Menjelajahi pegunungan diperlukan bekal yang cukup, karena di pegunungan sulit untuk mendapatkan bahan makanan dan lain-lain untuk keperluan bertahan hidup. Maka dari itu, sebelum menjelajahi gunung kita perlu mempersiapkan diri dan membawa perbekalan yang cukup.

Tabel 16. Sarajevo Tiga Kali Memukau Dunia, Edisi Oktober 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Kota-kota bersejarah didunia jangan dilupakan begitu saja

328 1

2. Sarajevo menarik perhatian dunia karena menjadi tempat meletusnya Perang Dunia I

273 4

3. Perang Saudara antara Bosnia dan Serbia berakibat buruk bagi penduduk Sarajevo

286 2

4. Bosnia adalah salah satu negara dengan pemandangan alam yang indah

269 5

5. Turis berdatangan ke Sarajevo karena tertarik aspek sejarah, agama, dan kulturnya

281 3

Rata-rata 287,4

(60)

Tabel 17. Mengikuti Perjalanan Sehelai Sutra, Edisi November 2008

No. Pernyataan Skor Ranking

1. Kain sutra mahal karena proses pembuatannya yang rumit

303 3

2. Daun murbei sebagai makanan ulat sutra sangat berperan dalam pembuatan sehelai kain sutra

348 2

3. Peternakan ulat sutra di pegunungan merupakan objek wisata yang menarik

351 1

4. Daun murbei lebih bermanfaat bila dijadikan teh daripada dijadikan makanan ulat sutra

246 5

5. Memakai kain sutra berarti turut melestarikan lingkungan hidup karena bahannya alami

296 4

Rata-rata 308,8

(61)

C. Perbandingan Respon Mahasiswa Terhadap Rubrik yang Bertema Pariwisata dan Lingkungan Hidup

Dari analisis sebelumnya telah dilihat respon mahasiswa terhadap rubrik dengan tema pariwisata dan lingkungan hidup. Kemudian berikutnya akan dilihat perbandingan respon mahasiswa terhadap tema rubrik secara keseluruhan.

Tabel 18. Perbandingan Respon Mahasiswa terhadap Tema Rubrik Langlang Majalah Intisari Edisi Januari-Desember 2008

NO TEMA SKOR RATA-RATA

1 Pariwisata 12304 1538

2 Lingkungan Hidup 6112 1528

Dilihat dari tabel 18 terlihat bahwa skor rata-rata untuk tema pariwisata dan lingkungan hidup hampir seimbang, yaitu 1538 untuk tema pariwisata dan 1528 untuk lingkungan hidup. Ini menunjukkan bahwa responden merespon secara merata atau hampir seimbang untuk masing-masing tema rubrik.

D. Perbandingan Respon dengan Analisis Chi Square

Gambar

Tabel 1. Jumlah mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi angkatan
Tabel 2. Rubrik “Langlang“ Majalah Intisari edisi tahun 2008
Gambaran Umum terdiri dari Sejarah Fakultas Dakwah dan
Tabel 3. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa pesan dakwah yang terdapat dalam rubrik cerpen anak Majalah Nurul Hayat edisi bulan Maret dan April 2017 adalah pesan dakwah

Anwar Zahid melalui YouTube terhadap pemahaman mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2012, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, UIN Sunan Ampel Surabaya,

Maka dari itu, penulis tertarik untuk mengangkat salah satu majalah yang banyak memberikan kontribusinya dalam menyampaikan pesan dakwah Islam dalam bentuk media cetak

Menunjukkan bahwa strategi yang digunakan pihak Fakultas Dakwah & komunikasi UIN Alauddin Makassar dalam menarik minat calon mahasiswa baru melalui kegiatan

Dalam rangka pelaksanaan penyusunan skripsi, saya Widya Nastiti, mahasiswa Jurusan Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah

Adapun judul skripsi ini adalah “Representasi Citra Perempuan Dalam Foto Majalah (Analisis Semiotika Foto Iklan Fashion pada Rubrik Fashion Spread di Majalah Gogirl!

IMPLEMENTASI KODE ETIK JURNALISTIK DALAM RUBRIK LAPORAN UTAMA MAJALAH SUARA HIDAYATULLAH Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi

Negara Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Alauddin Makassar. Penelitian ini berjudul “Peran Resimen Mahasiswa Dalam Membangun Kesadaran Bela Negara