PROPOSAL
PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
PENGGUNAAN SISTEM MANAJEMEN DAN INFORMASI OBJEK PAJAK DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN
ADMINISTRASI PENDAFTARAN BARU MELALUI PERMOHONAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR PELAYANAN
PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN
Disusun oleh
NAMA : PUTRI WAHYU SARMITA
NIM : 082600005
Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Menyelesaikan Studi pada Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, berkah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dengan judul “Penggunaan Sistem Manajemen Dan Informasi Objek Pajak Dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Baru Melalui Permohonan Wajib Pajak Bumi Dan Bangunan Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan”. Serta teerimakasih kepada orang tua tercinta yang telah memberikan dukungan yang sangat besar kepada ananda tercinta yang tidak mungkin terbalas oleh apapun.
Laporan PKLM ini disusun guna memenuhi syarat untuk menyelesaikan Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin. M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Alwi Hashim Batubara, M.Si selaku ketua Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Fauziah, SE M.Si selaku dosen pembimbing dalam penulisan laporan PKLM ini yang telah bersedia meluangkan waktu dan memberikan masukan berupa saran, arahan, dan bimbingan dalam penyusunan laporan PKLM ini. 4. Bapak Delvi Azraaf selaku Kepala Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Belawan.
5. Bapak Joseph Sinaga selaku Kepala Sub Bagian Umum Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
6. Buat Ayahanda tercinta Sardani dan ibunda tersayang Erlinda yang telah memberikan seluruh pengorbanannya untuk membesarkan dan mendidik penulis untuk menjadi anak yang baik dan sukses sampai saat ini.
7. Buat Adikku Angga Andira yang selama ini telah membuat penulis menjadi kakak yang bisa memahami adiknya.
8. Buat staff pengajar di Diploma III Administrasi Perpajakan FISIP USU 9. Buat seluruh keluarga besar penulis atas support dan dukungannya.
11. Buat Senior-seniorku Bang Denan (wak jenggot), Bang Armansyah (gelex), Bang Topik, Kak Fitrah (cifit), Bang Iwan, Bang Hot, yang telah menjadikan penulis lebih dewasa serta membimbing penulis menjadi lebih baik.
12. Buat Bg Chebonk, yang pernah singgah di hatiku dan mewarnai hari-hariku. Terima kasih atas perhatian dan kasih sayangnya.
13. Buat junior2 stambuk 09 & 10 yang sudah memberikan supportnya.
Akhir kata penulis berharap semoga laporan PKLM ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak.
Medan, Juni 2011
Penulis
Putri Wahyu Sarmita
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……… i
DAFTAR ISI……… ………... iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri……… 1 B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan mandiri……….... 3 C. Uraian Teoritis Tentang Pajak Restoran……….. 6 D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri………... 11 E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri……… 11 F. Metode Pengumpulan Data Praktik Kerja lapangan mandiri….. 12 G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan
Mandiri…...… 13 BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
A. Sejarah Singkat Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Belawan………15 B. Struktur Organisasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan
Belawan………...16 C. Uraian Tugas Pokok dan Fungsi KPP Pratama Medan
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK
A. Dasar Pembentukan Sistem Informasi Objek Pajak... 21 B. Maksud dan Tujuan SISMIOP...………..… 23 C. Pembentukan Basis Data...………23 BAB IV ANALISA DATA DAN EVALUASI
A. Jumlah Wajib Pajak Patuh PBB Tahun 2008 dan 2009 di KPP Pratama Medan Belawan ... 27 B. Jumlah Luas Tanah dan bangunan yang dimiliki WP PBB
Tahun 2008 dan 2009 di KPP Pratama Medan Belawan... 28 C. Analisa Terhadap Jumlah WP Patuh PBB Tahun Serta Jumlah
Luas Tanah Bangunan 2008 dan 2009 di KPP Pratama Medan Belawan... 30 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan………..… 32 B. Saran……… 32 DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
Sistem adalah suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel-variabel yang terialisasi, saling berinteraksi, saling bergantung satu sama lain dan terpadu. Yang dimaksud unsur atau komponen pembentuk organisasi disini bukan hanya bagian-bagian yang tampak secara fisik, tetapi juga hal-hal yang mungkin bersifat abstrak atau konseptual seperti misi, pekerjaan, kegiatan, kelompok informal dan lain-lain.
Informasi terdiri dari data yang diambil, diolah atau digunakan untuk memberikan dukungan keterangan bagi pengambil kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk pengamalan atau pengambilan keputusan. Sedangkan manajemen merupakan proses atau kegiatan yang dilakukan seorang pimpinan didalam organisasi untuk mencapai tujuan , yang meliputi kegiatan planning, organising, staffing, directing, coordinating/controlling dan budgeting.
Didalam pengadministrasian hal-hal perpajakan, Direktorat Jendral Pajak menggunakan suatu isitem informasi yang berupa Sistem Manajemen dan Informasi Objek Pajak (SISMIOP). Sistem Informasi dan Manajemen Objek Pajak merupakan program nasional yang telah dilaksanakan diseluruh wilayah Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Direktorat Jendral Pajak Nomor Kep -31/PJ.06/1993 tanggal 27 Maret 1993 tentang pembentukan basis data SISMIOP yang mengatur prosedur pembentukan basis data masukan dan keluaran serta aplikasi komputer sebagai sarana bantu sistem SISMIOP ini mencakup prosedur pembentukan basis data, pemutakhiran basis data dan produk keluaran yang dapat mencakup semua informasi perpajakan. Sistem Informasi dan Manajemen Objek Pajak sebagai bentuk pengembangan sistem administrasi perpajakan dengan bantuan komputer guna pengelolah keseluruhan informasi / data obyek/subyek pajak serta membentuk suatu basis data yang benar, lengkap dan jelas. Selanjutnya data atau produk keluarannya harus dapat diintegrasikan dengan system lainnya, baik didalam maupun luar organisasi, sehingga terbentuk suatu kesatuan aktivitas administrasi perpajakan dengan bantuan komputer yang relevan, tepat waktu, andal dan mutakhir.
Hasil dari kegiatan SISMIOP tersebut adalah berupa data atribut, data numerik, dan data grafis. Data-data yang dihasilkan dan kegatan pembentukan basis data ini diintegrasi dalam SISMIOP yang merupakan instrumen sebagai sarana pelayanan kepada masyarakat dan peningkatan kinerja organisasi.
SISMIOP ) melalui komputerisasi pekerjaan administrasi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan dan menuangkan dalam tugas akhir ini dengan judul
“ PENGGUNAAN SISMIOP DALAM UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN ADMINISTRASI PENDAFTARAN BARU MELALUI PERMOHONAN WAJIB PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN”
B. TUJUAN DAN MANFAAT PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
1. Tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM)
Secara teoritis Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) merupakan kegiatan intrakurikuler yang dilakukan mahasiswa secara mandiri dengan cara praktis dilapangan yang langsung berhubungan dengan teori-teori keahlian yang diterima dari para dosen Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melaksanakan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini adalah :
2) Untuk mengetahui hasil dari SISMIOP dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Baru Melalui Permohonan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
2. Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM) a. Bagi Mahasiswa
1) Menambah wawasan di bidang perpajakan khususnya tentang Penggunaan SISMIOP dalam Upaya Peningkatan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Baru Melalui Permohonan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
2) Agar dapat mempraktikkan teori-teori yang telah diperoleh selama masa perkuliahan dalam kegiatan selama pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
3) Agar dapat meningkatkan keahlian dan keterampilan dalam bidang perpajakan maupun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. 4) Sebagai wadah untuk mempersiapkan diri menghadapi dunia
b. Bagi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan 1) Meningkatkan kerjasama yang baik antara pihak Universitas
dengan Instansi Pemerintah khususnya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
2) Mempermudah pelayanan kepada Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
3) Dapat mempromosikan image Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan kepada Wajib Pajak (WP) yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
c. Bagi Program Diploma III Administrasi Perpajakan
1)Mempererat hubungan antara Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur dengan pihak Universitas khususnya Program Studi Diploma III Administrasi Perpajakan.
2)Mendapat masukan berupa ide, saran, dan gagasan dari Perguruan Tinggi menyangkut penanganan masalah perpajakan.
C. URAIAN TEORITIS 1. Definisi dan Fungsi Pajak a. Definisi Pajak
Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochman Soemitro, SH yaitu :
Iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan digunakan untuk membayar pengeluaran umum. (Mardiasmo, 2009 : 31)
Sedangkan pengertian pajak menurut Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 tentang ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Dari berbagai definisi tentang pajak di atas, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pajak memiliki beberapa aspek dasar :
1. Pembayaran pajak harus berdasarkan undang-undang 2. Sifatnya dapat dipaksakan
3. Tidak ada kontraprestasi yang langsung daapat dirasakan oleh pembayar pajak; 4. Pemungutan pajak yang dilakukan oleh negara baik pemerintah pusat maupun daerah;
b. Fungsi Pajak
1. Fungsi Anggaran (Budgetair), sebagai sumber pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran negara. Untuk menjalankan tugas-tugas rutin negara dan melaksanakan pembangunan, negara membutuhkan biaya. Biaya ini dapat diperoleh dari penerimaan pajak. Dewasa ini pajak digunakan untuk pembiayaan rutin seperti belanja pegawai, belanja barang, pemeliharaan, dan lain sebagainya.
2. Fungsi Mengatur (Regulerend), pemerintah bisa mengatur pertumbuhan ekonomi melalui kebijaksanaan pajak. Dengan fungsi mengatur, pajak bisa digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Contohnya dalam rangka menggiring penanaman modal, baik dalam negeri maupun luar negeri, diberikan berbagai macam fasilitas keringanan pajak. Dalam rangka melindungi produksi dalam negeri, pemerintah menetapkan bea masuk yang tinggi untuk produk luar negeri.
3. Fungsi Stabilitas, dengan adanya pajak, pemerintah memiliki dana untuk menjalankan kebijakan yang berhubungan dengan stabilitas harga sehingga inflasi dapat dikendalikan. Hal ini bisa dilakukan antara lain dengan jalan mengatur peredaran uang di masyarakat, pemungutan pajak, penggunaan pajak yang efektif dan efisien. 4. Fungsi Redistribusi Pendapatan, pajak yang sudah dipungut oleh
umum, termasuk juga untuk membiayai pembangunan sehingga dapat membuka kesempatan kerja, yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Jenis Pajak
1) Menurut Golongannya
a. Pajak Langsung yaitu pajak yang harus di pikul sendiri oleh Wajib Pajak (WP) dan tidak dapat di bebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya Pajak Penghasilan b. Pajak Tidak Langsung yaitu Pajak yang pada akhirnya
dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai
2) Menurut Sifatnya
a. Pajak Subjektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada subjek pajaknya. Contohnya Pajak Penghasilan.
b. Pajak Objektif yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada objeknya tanpan memperhatikan keadaan wajib pajak. Contohnya Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah.
3) Menurut Lembaga Pemungutnya
Penjualan Atas Barang Mewah, Pajak Bumi dan Bangunan, dan Bea Materai.
b. Pajak Daerah yaitu Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Pajak Daerah terdiri atas dua yaitu Pajak Provinsi (Pajak Kendaraan Bermotor dan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor) dan Pajak Kabupaten/Kota (Pajak Hotel, Pajak Restoran dan Pajak Hiburan).
5. Asas Pemungutan Pajak a. Asas Domisili
Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya, baik penghasilan yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak Dalam Negeri.
b. Asas Sumber
Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
c. Asas Kebangsaan
6. Dasar Hukum Pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan
Adapun dasar hukum pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan antara lain :
a. Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 sebagaimana telah diganti dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
b. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2002 tentang Pajak Bumi dan Bangunan.
c. Ketentuan Direktur Jenderal Pajak Nomor 533/PJ/2000 sebagaimana telah diubah dengan KEP DJP Nomor 115/PJ./2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak dalam rangka Pembentukan atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen dan Informasi Objek Pajak.
7. Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan
a. Objek pajak Bumi dan Bangunan adalah bumi dan atau bangunan yang terdiri dari 5 sektor yaitu Pedesaan, Perkotaan, Perkebunan, Perhutanan, Pertambangan.
D. RUANG LINGKUP PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM) Adapun ruang lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri ialah :
1. Penggunaan SISMIOP dalam upaya Peningkatan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Baru Melalui Permohonan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Medan Belawan.
2. Hasil dari SISMIOP dalam upaya Peningkatan Pelayanan Administrasi Pendaftaran Baru Melalui Permohonan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Medan Belawan.
E. METODE PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi sesuai dengan metode yang digunakan sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini, penulis melakukan penentuan tempat Praktik Kerja Lapangan Mandiri (PKLM), mencari dan mengumpulkan bahan untuk pembuatan proposal dan konsultasi dengan pihak dosen yang bersangkutan.
2. Studi Literatur
3. Observasi Lapangan
Penulis melakukan peninjauan atau pengamatan secara langsung secara langsung terhadap masalah yang dibahas dan meninjau secara langsung terhadap kondisi pelaksanaan kegiatan untuk mengetahui sistem kerja yang berlaku pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis melakukan pengumpulan data yang berhubungan dengan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri.
5. Analisis Data dan Evaluasi
Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data dan kemudian akan dipresentasikan secara objektif, jelas dan sistematis.
F. METODE PENGUMPULAN DATA
Adapun cara pengumpulan sumber-sumber data yang digunakan ialah sebagai berikut:
1. Daftar Wawancara (Interview Guide)
Melalui Permohonan Wajib Pajak Bumi dan Bangunan pada Kantor Pelayanan Medan Belawan.
2. Data Observasi (Observation Guide)
Yaitu dengan melakukan pengamatan langsung atas kegiatan yang akan dilakukan dalam pencatatan terhadap masalah yang menjadi objek yang dibahas.
3. Daftar Dokumentasi (Optional)
Yaitu dengan mengumpulkan dokumen atau informasi yang berhubungan dengan penggunaan SISMIOP.
G. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI (PKLM)
Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini disusun oleh penulis dalam lima bab. Adapun rincian dari tiap-tiap bab seperti terlihat di bawah ini: BAB I PENDAHULUAN
BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA
LAPANGAN MANDIRI
Pada bab ini penulis menguraikan sejarah singkat mengenai lokasi Praktik Kerja Lapangan Mandiri, struktur organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi dari tiap-tiap seksi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan.
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Pada bab ini penulis akan menguraikan tentang SISMIOP dalam upaya peningkatan pelayanan administrasi pendaftaran baru melalui permohonan wajib pajak bumi dan bangunan pada kantor pelayanan pajak pratama medan belawan.
BAB IV ANALISA DAN EVALUASI
Pada bab ini penulis akan menganalisa data yang diperoleh dan mengevaluasi data yang telah diterima selama proses Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
A. SEJARAH SINGKAT KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN
Sebagai gambaran umum, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan semula bernama Kantor Pelayanan Pajak Medan Utara, yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 94/KMK.01/1994 tanggal 29 Maret 1994 yang kemudian diubah namanya menjadi Kantor Pelayanan Pajak Medan Belawan dengan Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 dan dengan adanya modernisasi di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak (DJP), maka sejak tanggal 27 Mei 2008 berubah nama menjadi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan yang merupakan gabungan dari Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan serta Kantor Pemeriksaan Pajak, yang akan melayani Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangungan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), serta melakukan pemeriksaan tetapi bukan sebagai lembaga yang memutuskan keberatan.
pelayanan, dan pengawasan wajib pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Bumi dan Bangungan (PBB), Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B. STRUKTUR ORGANISASI KANTOR PELAYANAN PAJAK
PRATAMA MEDAN BELAWAN
Di setiap perusahaan / kantor mempunyai struktur organisasi untuk menggambarkan secara jelas unsur-unsur yang membantu pimpinan dalam menjalankan perusahaan. Dengan adanya struktur organisasi yang jelas, dapat diketahui posisi, tugas dan wewenang setiap anggota. Tujuannya adalah untuk pencapaian kerja dalam organisasi yang berdasarkan pada pola hubungan kerja serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab. Jenis struktur organisasi yang diguanakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan adalah line and staff organization atau gabungan jenis struktur organisasi lini dan staf. Sedangkan wilayah kerja Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan terdiri dari 4 kecamatan, yaitu :
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan membawahi seksi / sub bagian umum dan kelompok fungsional pemeriksa pajak yang mana setiap seksi pengawasan dan konsultasi terdiri dari beberapa orang
Account Representatives / AR yang dibantu oleh pelaksana. Adapun seksi
yang terdapat di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan yaitu : 1. Sub Bagian Umum
2. Seksi Pengolahan Data dan Informasi 3. Seksi Pelayanan
4. Seksi Pemeriksaan 5. Seksi Penagihan 6. Seksi Ekstensifikasi
7. Seksi Pengawasan dan Konsultasi I 8. Seksi Pengawasan dan Konsultasi II 9. Seksi Pengawasan dan Konsultasi III 10. Seksi Pengawasan dan Konsultasi IV
STRUKTUR ORGANISASI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA
C. URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN
Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan menyelenggarakan fungsi :
1. Pengumpulan, pencarian dan pengolahan data, pengamatan potensi perpajakan, penyajian informasi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, serta penilaian objek Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). 2. Penetapan dan penerbitan produk hukum perpajakan.
3. Pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan Surat Pemberitahuan (SPT) serta penerimaan surat lainnya.
4. Penyuluhan perpajakan.
5. Pelaksanaan registrasi Wajib Pajak (WP). 6. Pelaksanaan ekstensifikasi perpajakan.
7. Penatausahaan piutang dan pelaksanaan penagihan pajak. 8. Pelaksanaan pemeriksaan pajak.
9. Pengawasan kepatuhan kewajiban perpajakan WP. 10. Pelaksanaan konsultasi perpajakan.
11. Pelaksanaan intensifikasi perpajakan. 12. Pembetulan ketetapan pajak.
13. Pengurangan Pajak Bumi dan Bangunan serta Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.
D. GAMBARAN JUMLAH PEGAWAI KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA MEDAN BELAWAN
KPP Pratama Medan Belawan ini dikepalai oleh seorang Kepala Kantor yang membawahi 9 seksi dan 1 kelompok Jabatan Fungsional. Dan berdasarkan data hingga akhir Mei 2011, jumlah pegawai KPP Pratama Medan Timur adalah sebanyak 86 orang, dengan rincian sebagai berikut : 1. Berdasarkan Pangkat
a. Golongan IV 3 orang b. Golongan III 40 orang c. Golongan II 38 orang 2. Berdasarkan Eselon
a. Eselon III 1 orang b. Eselon IV 9 orang c. Fungsional 15 0rang
d. Account Representative (AR) 17 orang
e. Pelaksana 39 orang 3. Berdasarkan Jenis Kelamin
BAB III
GAMBARAN SISTEM INFORMASI OBJEK PAJAK SECARA UMUM A. Dasar Pembentukan Sistem Informasi Objek Pajak (SISMIOP)
Tujuan utama reformasi perpajakan nasional adalah modernisasi aktivitas administrasi pajak dan meningkatkan pelayanan kepada Wajib Pajak (WP). Implementasi modernisasi administrasi dengan cara memanfaatkan teknologi computer untuk memudahkan proses pengelolaan pajak serta penyediaan data yang akurat sebagai alat kontrol dan pengambilan keputusan. Hal Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yakni Pembentukan Basis Data SISMIOP dengan melibatkan teknologi komputer menjadi kebutuhan urgen.
Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) merupakan sistem yang terintegrasi untuk mengolah data / informasi Objek PBB dengan bantuan komputer, sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftaran, pendataan, penilaian), pemberian identitas objek pajak (Nomor objek Pajak/NOP), perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran (berupa SPPT, STTS, DHKP dan sebagainya). Pemantauan penerimaan dan pelaksanaan penagihan pajak, sampai dengan pelayanan kepada WP melalui Pelayanan Satu Tempat.
Objek dan Subjek OBB. Kegiatan tersebut dapat dilaksanakan sendiri oleh Direktorat Jenderal Pajak atau bekerja sama dengan pihak lain / pihak ketiga yang ditentukaan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Kegiatan ini dapat dilaksanakan dengan berbagai alternatif, yaitu bisa dengan penyampaian dan pengembalian Surat Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) Identifikasi Objek Pajak, Verifikasi Data Objek Pajak, dan Pengukuran Bidang Objek Pajak. Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) merupakan program nasional yang telah dilkasanakan diseluruh wilayah Indonesia sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak KEP-115/PJ./2002 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pendaftaran, Pendataan dan Penilaian Objek dan Subjek Pajak Bumi dan Bangunan dalam rangka Pembentukan atau Pemeliharaan Basis Data Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak. SISMIOP ini mencakup prosedur pembentukan basis data, pemeliharaan basis data, dan produk keluaran yang dapat mencakup informasi perpajakan. Data-data yang dihasilkan dari kegiatan pembentukan basis Data-data ini diintegrasi dalam SISMIOP yang merupakan instrumen sebagai sarana pelayanan kepada masyarakat dan peningktana kinerja organisasi.
diterima dari WP yang bersangkutan ataupun laporan dari petugas Direktorat Jenderal Pajak dan petugas lainnya.
B. Maksud dan Tujuan Sistem Informasi Objek Pajak (SISMIOP)
Kegiatan pendaftaran, pendataan, dan penilaian objek dan subjek PBB dimaksudkan untuk menciptakan suatu basis data yang akurat dan up to date dengan mengintegrasikan semua aktivitas administrasi PBB ke dalam suatu wadah, sehingga pelaksanaannya dapat lebih seragam, sederhana, cepat dan efisien. Dengan demikian akan tercipta pengenaan pajak yang adil dan merata, peningkatan realisasi / pokok ketetapan, peningkatan tertib administrasi dan peningkatan penerimaan PBB serta dapat memberikan pelayanan yang lebih baik lagi kepada WP. Untuk mejaga akurasi data objek dan subjek PBB yang memenuhi unsur relevan, tepat waktu, handal, dan mutakhir, maka basis data tersebut perlu dipelihara dengan baik.
C. Pembentukan Basis Data 1. Pendaftaran
Pendaftaran objek dan subjek PBB dapat dilakukan oleh Subjek Pajak dengan cara mengambil, mengisi, dan mengembalikan SPOP ke Kantor Pelayanan Pajak Pratama dimana ia terdaftar. Pada saat pengembalian SPOP, petugas di KPP Pratama harus teliti bahwa SPOP tersebut telah diisi dengan benar, jelas dan lengkap oleh subjek pajak serta menandatanganinya.
Perekaman data ke dalam komputer dilakukan oleh Operator Data
Console. Perekaman data dilakukan setiap hari, dan apabila jumlah yang direkam cukup banyak, perekaman dapat dilaksanakan siang dan malam dan untuk itu perlu dibutakan jadual penugasan Operator Data Entry. 2. Pendataan
Pendataan objek dan subjek PBB dilaksanakan oleh KPP Pratama Medan Belawan atau pihak lain yang ditunjuk pemerintah dan dilakukan sekurang-kurangnya untuk satu wilayah administrasi desa / kelurahan dengan memilih alternatif berikut :
a. Pendataan dengan penyampaian dang pemantauan pengembalian SPOP b. Pendataan dengan identifikasi objek pajak
c. Pendataan dengan verifikasi data pajak
d. Pendataan dengan pengukuran bidang objek pajak 3. Penilaian
Mengingat banyaknya jumlah objek pajak yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, sedangkan jumlah tenaga penilai dan waktu penilaian yang terbatas, maka penilaian dilaksanakan dengan dua cara, yakni :
a. Penilaian Massal
b. Penilaian Individual
Penilaian ini dilakukan untuk objek pajak umum yang bernilai tinggi (high value). Penilaian ini memperhitungkan karakteristik objek pajak tersebut. Pelaksanaan pendataannya dilakukan dengan menggunakan SPOP sedangkan untuk data tambahan dengan Lembar Kerja Objek Khusus (LKOK) stsupun dengan lembar catatan lain untuk menampung informasi tambahan sesuai dengan keperluan penialain masing-masing objek pajak.
4. Pemeliharaan Basis Data
Pemeliharaan basis data dilaksanakan atas basis data yang telah terbentuk karena adanya perubahan data objek pajak dan subjek pajak. Dalam pelaksanaan pemeliharaan basis data yang menyangkut perubahan data seperti pendaftaran objek pajak baru, pemecahan atau penggabungan, tidak dibenarkan dilakukan perubahan data numeis sebelum dilakukan pemutakhiran data numerisnya. Adapun cara melakukan pemeliharaan basis data ini yaitu :
a. Pemeliharaan Basis Data secara Pasif
b. Pemeliharaan Basis Data secara Aktif
Dilaksanakan untuk tahun pajak berjalan, digunakan untuk ketetapan tahun pajak yang akan datang. Dan pada umumnya secara massal atas dasar rencana kerja yang telah disusun oleh KPP Pratama sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan.
5. Pengawasan, Pelaporan dan Evaluasi
Pengawasan pekerjaan lapangan adalah pekerjaan yang ditekankan pada kendali mutu pekerjaan lapangan. Hal ini dimaksudkan agar pekerjaan lapangan sesuai jadual, prosedur dan materi rencana kerja yang telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan dimaksudkan untuk mengetahui secara dini apabila terdapat hambatan atau penyimpangan dalam pekerjaan lapangan. Selanjutnya pengawasan pekerjaan lapangan berfungsi untuk mencarikan alternatif terbaik dan secepat mungkin dengan tetap berpedoman pada rencana kerja serta petunjuk pejabat yang berwenang, meningkatkan koordinasi pengawasan, dan mendukung upaya menghilangkan hambatan / penyimpangan dalam pekerjaan lapangan.
BAB IV
ANALISIS DAN EVALUASI
A. Jumlah Wajib Pajak Patuh PBB Tahun 2008 dan 2009 di KPP Pratama Medan Belawan
1. Kecamatan Medan Deli
2. Kecamatan Medan Labuhan
No Kelurahan Jml Objek Pajak (org) Jml Perbandingan
2008 2009 Permohonan (org)
1 Kampung Besar 5621 5,758 137
2 Martubung 2,817 2,897 80
3 Sei Mati 2,106 2,681 575
4 Pekan Labuhan 2,565 2,651 86
5 Tangkahan 3,136 3,336 200
6 Nelayan Indah 2,206 2,280 74
3. Kecamatan Medan Marelan
No Kelurahan Jml Objek Pajak (org) Jml Perbandingan
2008 2009 Permohonan (org)
1 Labuhan Deli 2176 2,416 240
2 Rengas Pulau 11,197 11,672 475
3 Terjun 5,220 5,641 421
4 Tanah Enam Ratus 5,247 5,329 82
5 Paya Pasir 1,605 1,649 44
No Kelurahan Jml Objek Pajak (org) Jml Perbandingan
2008 2009 Permohonan (org)
1 Tanjung Mulia 5,027 5,191 164
2 Tanjung Mulia Hilir 4,108 4,345 237
3 Mabar 4,221 4,330 109
4 Kota Bangun 1,534 1,607 73
5 Titi Papan 4,364 4,873 509
4. Kecamatan Medan Belawan
No Kelurahan Jml Objek Pajak (org) Jml Perbandingan
2008 2009 Permohonan (org)
1 Belawan Sicanang 3781 4,020 239
2 Belawan Bahari 1,546 1,691 145
3 Belawan Bahagia 1,620 1,652 32
4 Belawan I 3,463 3,515 52
5 Belawan II 3,449 3,742 293
6 Bagan Deli 1,681 1,742 61
5. Jumlah Wajib Pajak Patuh di KPP Pratama Medan Belawan
No Kecamatan Jml Objek Pajak (org) Jml Perbandingan
2008 2009 Permohonan (org)
1 Medan Deli 23,811 24,957 1,146
2 Medan Labuhan 18451 19603 1152
3 Medan Marelan 25,445 26,707 1,262
4 Medan Belawan 15540 16362 822
JUMLAH 83,247 87,629 4,382
B. Jumlah Luas Tanah dan Bangunan yang dimiliki Wajib Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2008 dan 2009 di KPP Pratama Medan Belawan
1. Kecamatan Medan Deli
No Kelurahan Jml Tanah (m²) Jml Bangunan (m²) % Peningkatan
2008 2009 2008 2009 Tanah Bangunan
1 Tanjung Mulia 2,452,358 3,600,233 779,364 1,297,930 0.47 0.67
2 Tanjung Mulia Hilir 2,499,645 2,501,566 430,276 466,037 0.00 0.08
3 Mabar 3,148,169 3,168,674 849,542 857,989 0.01 0.01
4 Kota Bangun 1,477,303 1,486,402 309,192 317,474 0.01 0.03
5 Titi Papan 3,294,646 3,598,506 372,859 406,203 0.09 0.09
2. Kecamatan Medan Labuhan
No Kelurahan
Jml Tanah (m²) Jml Bangunan (m²) % Peningkatan
2008 2009 2008 2009 Tanah Bangunan
1 Kampung Besar 3,133,528 3,155,029 303,885 310,645 0.01 0.02
2 Martubung 2,419,215 2,446,665 189,248 215,172 0.01 0.14
3 Sei Mati 7,545,813 7,546,164 139,749 158,158 0.00 0.13
4 Pekan Labuhan 1,035,094 1,317,703 205,593 268,704 0.27 0.31
5 Tangkahan 1,052,405 4,059,910 121,118 130,208 2.86 0.08
6 Nelayan Indah 3,203,325 3,316,705 35,518 38,093 0.04 0.07
3. Kecamatan Medan Marelan
No Kelurahan
Jml Tanah (m²) Jml Bangunan (m²) % Peningkatan
2008 2009 2008 2009 Tanah Bangunan
1 Labuhan Deli 1,970,430 2,089,310 92,345 101,915 0.06 0.10
2 Rengas Pulau 6,553,945 6,563,344 681,886 706,090 0.00 0.04
3 Terjun 4,891,839 5,322,861 145,602 157,136 0.09 0.08
4 Tanah Enam Ratus 2,900,383 2,903,133 238,325 255,281 0.00 0.07
5 Paya Pasir 2,285,255 2,284,769 80,999 94,825 0.00 0.17
4. Kecamatan Medan Belawan
No Kelurahan
Jml Tanah (m²) Jml Bangunan (m²) % Peningkatan
2008 2009 2008 2009 Tanah Bangunan
1 Belawan Sicanang 10,470,007 11,086,458 168,109 361,377 0.06 1.15
2 Belawan Bahari 1,346,229 1,461,899 100,554 105,600 0.09 0.05
3 Belawan Bahagia 402,977 405,596 96,646 97,519 0.01 0.01
4 Belawan I 752,760 102,765,785 352,106 786,764 135.52 1.23
5 Belawan II 2,423,738 2,431,387 278,275 292,208 0.00 0.05
5. Jumlah Luas Tanah dan Bangunan di KPP Pratama Medan Belawan
No Kelurahan
Jml Tanah (m²) Jml Bangunan (m²) % Peningkatan
2008 2009 2008 2009 Tanah Bangunan
1
Medan Deli 15,738,738 17,223,954 2,934,703 3,558,735 1 1
2
Medan Labuhan 18389380 21842176 995111 1120980 3.18 0.75
3
Medan Marelan 18,601,852 19,163,417 1,239,157 1,315,247 0.15 0.46
4
Medan Belawan 17159952 120219893 1175025 2106816 135.85 4.08
JUMLAH 69,889,922 178,449,440 6,343,996 8,101,778 139.76 6.26
C. Analisa Terhadap Jumlah Wajib Pajak Patuh PBB Tahun serta Jumlah Luas Tanah dan Bangunan 2008 & 2009 di KPP Pratama Medan Belawan
Berdasarkan tabel-tabel diatas, diketahui bahwa Jumlah Wajib Pajak Patuh PBB untuk tahun 2008 sebanyak 83.247 WP dan kemudian mendapat tambahan sebanyak 4.382 WP, sehingga menjadi 87.629 WP pada tahun 2009. Dan peningkatan yang terjadi di tahun 2009 dalam hal luas tanah sebagai objek PBB
yakni seluas 108.559.518 m² sedangkan luas bangunan mencapai 1.757.782 m².
dengan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa persentase peningkatan nya
sebesar 146,01%. Dan terjadinya peningkatan ini dikarenakan adanya
peningkatan Wajib Pajak yang selama ini belum terdaftar di KPP Pratama
Medan Belawan.
Sampai dengan bulan Mei 2011, pengaplikasian SISMIOP di Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan sudah berjalan optimal. Tidak
ditemukan adanya kendala dalam segi aksesibilitas yaitu kemampuan
aplikasi SISMIOP, dalam segi kauntitas yaitu jumlah pegawai yang
mengoperasikan aplikasi ini juga sudah memadai dan dari segi sumber daya
manusia juga sudah optimal.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN
1. Sistem Manajemen Informasi Objek Pajak (SISMIOP) merupakan sistem yang terintegrasi untuk mengolah data / informasi Objek PBB dengan bantuan komputer, sejak dari pengumpulan data (melalui pendaftaran, pendataan, penilaian), pemberian identitas objek pajak (Nomor objek Pajak/NOP), perekaman data, pemeliharaan basis data, pencetakan hasil keluaran.
2. Pelaksanaan SISMIOP di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Belawan
sudah berjalan optimal. Basis data yang diperoleh dari 4 kecamatan di
wilayah kerja KPP Pratama Medan Belawan sampai dengan Desember 2009
yaitu jumlah WP sebanyak 87.629 WP dan luas tanah dan bangunan sebagai
objek PBB yakni seluas 186,551,218 m² .
3. Dalam pengaplikasianna SISMIOP pada KPP Pratama Medan Belawan juga tidak ditemukan adanya kendala. Dilihat dari segi aksesibilitas, kuantitas maupun sumber daya manusia telah optimal dalam upaya peningkatan pelayanan administrasi perpajakan.
B. SARAN
peningkatan kompetensi petugas pajak. Jika ada berbagai perubahan dalam pengoperasiannya, maka pegawai yang mempunyai tugas pokok dan fungsinya berkaitan dengan SISMIOP akan dapat beradaptasi dan lebih optimal.
DAFTAR PUTAKA
Judowinarso, Endarto. Pajak Bumi dan Bangunan, Jakarta, Lembaga Pengkajian Keuangan Publik dan Akuntansi Pemerintah (LKPAP) Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan (BPPK)
Mardiasmo, 2009. Perpajakan Edisi Revisi 2009, Yogyakarta, Andi Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 9 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 12 Tahun 1994 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 12 Tahun 1985 tentang Pajak Bumi dan Bangunan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan
Republik Indonesia, Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan