Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI PALM FATTY
ACID DESTILATE (PFAD) DAN COCONUT FATTY ACID
DESTILATE (CFAD)
KARYA ILMIAH
NUKHE ANDRI SILVIANA
052401112
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KIMIA ANALIS DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI PALM FATTY ACID DESTILATE ( PFAD) DAN COCONUT FATTY ACID DESTILATE (CFAD)
KARYA ILMIAH
Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya
NUKHE ANDRI SILVIANA 052401112
PROGRAM STUDI DIPLOMA 3 KIMIA ANALIS DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
PERSETUJUAN
Judul : ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI
PALM FATTY ACID DESTILATE (PFAD) DAN COCONUT FATTY ACID DESTILATE (CFAD)
Kategori : KARYA ILMIAH
Nama : NUKHE ANDRI SILVIANA
Nomor Induk Mahasiswa : 052401112
Program Studi : DIPLOMA – 3 KIMIA ANALIS
Departemen : KIMIA
Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM ( FMIPA ) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Disetujui
Medan, Juni 2008
Diketahui/Disetujui oleh
Departemen Matematika FMIPA USU Pembimbing Ketua,
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
PERNYATAAN
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI PALM FATTY ACID DESTILATE DAN COCONUT FATTY ACID DESTILATE
KARYA ILMIAH
Saya mengakui bahwa karya ilmiah ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.
Medan,
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
PENGHARGAAN
Assalamu Alaikum Wr . Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan berkat rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini.
Penyusunan Karya Ilmiah ini dilakukan berdasarkan pada pengamatan penulis selama melaksanakan PKL di PT.PALMCOCO LABORATORIES. Adapun judul Karya
Ilmiah adalah “ ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI PALM FATTY
ACID DESTILATE ( PFAD ) DAN COCONUT FATTY ACID DESTILATE ( CFAD ) ”.
Karya Ilmiah ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam mencapai gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma 3 Kimia Analis Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa tersusunnya Karya Ilmiah ini tidak lepas dari perhatian, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak baik bantuan moril maupun material,sehingga dengan keikhlasan dan kerendahan hati, Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada pihak yang telah mendukung. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs.Saut Nainggolan selaku pembimbing Karya Ilmiah yang telah sabar meluangkan waktu untuk memberikan arahan dan bimbingan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Karya Ilmiah ini, Ibu Dr.Rumondang Bulan selaku ketua Departemen Kimia F-MIPA USU,serta Bapak Zul Alkaf BSc, selaku pembimbing lapangan sekaligus kepala Laboratorium PT.PALMCOCO LABORATORIES. Dan Tak lupa saya ucapkan kepada seluruh rekan – rekan mahasiswa/i Kimia Analis angkatan 2005, 2006, 2007 khususnya teman – teman PKL penulis ( Prima, Iman, Risa dan Tina ) yang senantiasa memberikan semangat kepada penulis, serta Kakak dan Abang Alumni yang banyak membantu penulis selama menjalani masa perkuliahan.
Secara khusus dan tulus dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih kepada AYAHANDA KHAIRUL AMIN RAO dan IBUNDA TERCINTA PAUJIAH TANJUNG , yang selama ini tiada hentinya memberikan dukungan semangat, perhatian dan selalu mendoakan penulis menyelesaikan Program Studi Diploma-3 Kimia Analis F-MIPA USU. Buat adik-adikku tersayang yang memberikan dukungan dan doa kepada Penulis. Terima kasih buat semua, tanpa kalian penulis tidak akan dapat menyelesaikan semua ini.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sehingga menjadi masukan bagi penulis.
Medan, Juni 2008 Penulis
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
ANALISIS KADAR ASAM LEMAK BEBAS DARI PALM FATTY ACID DESTILATE (PFAD) DAN COCONUT FATTY ACID DESTILATE (CFAD)
ABSTRAK
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
ANALYSIS OF FFA FOR PALM FATTY ACID DESTILATE ( PFAD) AND COCONUT FATTY ACID DESTILATE ( CFAD )
ABSTRACT
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 22
4.1. Hasil ... 22
Tabel 5.2. Data Pengamatan Kadar Asam Lemak Bebas dari CFAD ... 27
Tabel 6. Data Akhir Perhitungan Standar Deviasi dari PFAD... 28
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Tanaman kelapa sawit ( Elaeis guinensis JAQC ) adalah tumbuhan penghasil
minyak mentah ( CPO), dan produk pangan yang berbahan baku minyak sawit .Bagian
yang paling penting diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Buah merupakan bagian
tanaman kelapa sawit yang bernilai ekonomi lebih tinggi dibanding dengan bagian
lainnya.
Sedangkan tanaman kelapa adalah tanaman tropis yang terdapat dibeberapa negara
Asia dan Pasifik. Disamping menjadi devisa negara, tanaman ini juga memberikan
kehidupan bagi puluhan juta petani.
Dalam industri minyak kelapa sawit dan minyak kelapa sangat banyak dibutuhkan
oleh masyarakat, karena salah satu produk pangan berbahan baku minyak kelapa sawit
maupun minyak kelapa..
Dalam pengolahan minyak kelapa sawit dan minyak kelapa diperoleh beberapa
turunan diantaranya adalah hasil destilat dari minyak sawit adalah PFAD ( Palm Fatty
Acid Destilate) yang banyak digunakan sebagai bahan campuran makanan ternak dan
akhir – akhir ini juga digunakan sebagai bahan baku biodiesel,sedangkan dari minyak
kelapa diperoleh hasil destilat yaitu CFAD ( Coconut Fatty Acid Destilate ) yang
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Salah satu standar mutu dari minyak kelapa sawit dan minyak kelapa adalah asam
lemak bebas. Kenaikan asam lemak bebas yang tinggi dapat mengganggu kualitas dari
minyak tersebut yang mengakibatkan timbulnya ketengikan, perubahan warna dan bau
pada minyak tersebut.
Berdasarkan perbandingan asam lemak antara minyak kelapa sawit dan minyak
kelapa, Minyak kelapa sawit lebih besar dibandingkan dengan minyak kelapa.Oleh
karena itu penulis menganalisa kadar asam lemak bebas dari olahan minyak sawit dan
minyak kelapa apakah sesuai dengan standar mutu PORAM ( Palm Oil Research
Association Of Malaysian ), dimana kadar yang diperbolehkan minimal 85 %. Dari
uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk memilih judul ini “ANALISIS KADAR
ASAM LEMAK BEBAS DARI PALM FATTY ACID DESTILATE (PFAD) DAN
COCONUT FATTY ACID DESTILATE ( CFAD ) ” .
1.2. Permasalahan
Apakah kadar asam lemak bebas dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) dan
Coconut Fatty Acid Destilate ( CFAD ) memenuhi standar mutu menurut PORAM (Palm
Oil Research Association Malaysian ) .
1.3.Tujuan
Adapun tujuan untuk karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
Untuk menentukan kadar asam lemak bebas dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD)
dan Coconut Fatty Acid Destilate ( CFAD ) .
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Untuk mengetahui kadar asam lemak bebas dari Palm Fatty Acid Destilate
(PFAD) dan Coconut Fatty Acid Destilate ( CFAD ), serta dapat mencegah proses
hidrolisa dan teroksidasinya minyak tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KELAPA SAWIT
2.1.1. Sejarah Kelapa Sawit
Kelapa sawit ( Elaeis guinensis JAQC ) adalah tanaman berkeping satu yang
termasuk dalam familia Palmae. Nama genus Elaeis berasal dari bahasa yunani yaitu
Elaeis atau minyak, sedangkan nama species Guinensis berasal dari kata Guinea, yaitu
tempat dimana seorang ahli bernama Jaqcuin menemukan tanaman kelapa sawit pertama
kali di pantai Guinea.
Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah beriklim tropis dengan curah
hujan 2000 mm/tahun dan kisaran suhu 22– 32 0C . Dimana daerah penanaman kelapa sawit diIndonesia adalah daerah Jawa Barat ( Lebak dan Tangerang) ,Lampung, Riau,
Sumatera Barat, Sumatera utara dan Aceh, Negara penghasil kelapa sawit selain
Indonesia adalah Malaysia, Amerika Tengah, dan Nigeria.
( Ketaren,2005 )
Bagian yang paling banyak diolah dari kelapa sawit adalah buahnya. Karena buah
merupakan bagian tanaman kelapa sawit yang bernilai tinggi dibanding bagian lainnya.
Bagian daging buah menghasilkan minyak kelapa sawit mentah yang diolah menjadi
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
sawit adalah harga yang murah, rendah kolesterol, dan memiliki kandungan karoten yang
tinggi. Minyak sawit juga diolah menjadi bahan baku margarin.
Kelapa sawit terdiri dari beberapa jenis, berdasarkan ketebalan cangkangnya
kelapa sawit dibagi menjadi :
1. Dura
Dura merupakan sawit yang buahnya memiliki cangkang tebal sehingga
Dianggap memperpendek umur mesin pengolah namum biasanya tandan buahnya besar
dan kandungan minyak pertandannya berkisar 18 %.
2. Pisifera
Pisifera adalah sawit yang buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga
Betinanya steril sehingga sangat jarang menghasilkan buah.
3. Tenera
Tenera adalah persilangan antara induk Dura dan Pisifera. Jenis ini dianggap
Bibit unggul sebab melengkapi kekurangan masing – masing induk dan sifat cangkang
buah tipis namun bunga betinanya tetap fertil. Beberapa tenera unggul persentase daging
per buahnya dapat mencapai 90 % dan kandungan minyak pertandannya dapat mencapai
28 %.
2.1.2. Pengolahan Kelapa Sawit
Pengolahan minyak kelapa sawit mentah ( CPO ) secara umum dilakukan dalam
beberapa tahap yaitu :
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Proses sterilisasi ini bertujuan untuk menghentikan aktivitas enzimatis dan
mengumpulkan protein dalam buah sawit serta membunuh mikroba. Dimana
pengumpulan protein bertujuan agar tidak ikut terekstrak pada waktu pengepresan
minyak ( ekstraksi ). Manfaat lain dari proses ini untuk pengawetan dan memudahkan
perontokan buah
Pengempaan
Buah dalam bak penumpukan dimasukkan dalam tangki penghancur, sebagai
pembantu dalam proses ini dipakai uap air panas. Pengepresan dilakukan pada tekanan
sebesar 200 – 300 kg per cm3 dengan kecepatan penekanan 5 sampai 6 kali dalam satu menit .
Perebusan
Perebusan ini bertujuan untuk memecahkan struktur emulsi, memasak minyak dan
memisahkan kotoran dan air dari minyak.
Penjernihan
Proses penjernihan ini bertujuan untuk memasak minyak dan memisahkan
kotoran dan air. Pada proses penjernihan ini tidak boleh terjadi kondensasi uap air.
Pemanasan juga bertujuan untuk mencegah pembekuan minyak pada proses selanjutnya.
Penyaringan
Minyak yang dialirkan dari tangki penjernihan, disaring dalam alat penyaring
sentrifugal. Dari tangki penyaringan sentrifugal minyak bersih dipompakan kedalam
tangki penimbun, sedangkan air dan kotoran dikembalikan kedalam tangki pengendapan.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Bagian dalam tangki penyimpanan minyak sawit dilengkapi dengan pipa uap
untuk memanaskan minyak sawit supaya tidak sampai membeku.
Pemisahan Ampas dan Biji Sawit
Ampas yang keluar dari stasiun kempa diangkut oleh pengangkut berulir ke alat
pemisah ampas. Selama pengangkutan, ampas dipanasi dengan uap dan dicacah dengan
pisau sehingga ampas yang dihasilkan lebih halus. ( Ketaren , 2005 )
2.2. Proses Terbentuknya Palm Fatty Acid Destilate ( PFAD )
2.2.1. Proses Pengolahan
Minyak kelapa sawit diekstraksi dari tandan buah segar yang mengandung
sejumlah kecil komponen pengotor. Termasuk serabut buah, air, asam lemak bebas,
fospolipid, logam berat, produk oksidasi dan senyawa – senyawa yang berbau.
Ada dua metode yang digunakan pada proses pemurnian yaitu secara fisika dan
kimia. Pada dasarnya ini dilakukan untuk menghilangkan asam lemak bebas. Pemurnian
secara fisika merupakan proses yang melibatkan beberapa pengujian yang sederhana,
sehingga dalam proses ini menghasilkan penghilangan warna maupun bau pada minyak.
Proses awal dilakukan dengan menghilangkan lemak pada minyak kelapa sawit ,
proses awal ini digunakan untuk mencampurkan minyak kelapa sawit dengan asam posfat
pekat dan melakukan pembersihan secara adsorpsi dengan menggunakan adsorben.
Minyak kelapa sawit dicampur dengan asam posfat (konsentrasinya 0,05 – 0,2 % dari
minyak ), setelah itu dipanaskan pada suhu 90 – 1000 C lalu didinginkan selama 15 – 30
menit sebelum dialirkan ke dalam alat untuk proses pemucatan, tanah bertindak sebagai
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Proses pemucatan dilakukan dalam vacum pada tekanan 20 – 25 mmHg dengan
suhu dari 95 – 1100 C dengan waktu retensi dari 30 – 45 menit. Adsorben yang
digunakan pada proses ini , disaring terlebih dahulu untuk memisahkan minyak.
Kemudian minyak hasil dari proses awal tersebut dilanjutkan pada tahap
penghilangan bau yang dilakukan dengan penghilangan asam lemak bebas, lalu minyak
hasil dari proses pemucatan dipanaskan pada suhu 240 – 2700 C dengan menggunakan pengganti panas sebelum dipompakan pada alat penghilangan bau, setelah itu
diperhatikan suasana vakum pada tekanan antara 2 – 5 mmHg. Pada kondisi ini asam
lemak bebas yang ada dalam minyak hasil dari pemucatan ( BPO) didestilasi bersama
dengan senyawa – senyawa yang mudah menguap dan menghasilkan hasil oksidasi
seperti aldehid dan keton, dan hasilnya adalah Refined Bleaching Deodorised Palm Oil (
RBDPO). Dimana hasil destilat dari RBDPO tersebut adalah Palm Fatty Acid Destilate (
PFAD ) , seperti bagan yang ditunjukkan dibawah ini.
( Shahidi,F.,2005)
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Kandungan jenis minyak sawit tersusun dari unsur – unsur C , H , dan O. Minyak
sawit ini terdiri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang.
Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat ( 1
%),asam palmitat (45 % ), dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam
lemak tidak jenuh yang terdiri dari asam oleat ( 39 % ) dan asam linoleat (11%).
Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak inti sawit
dan minyak kelapa. Secara rinci , komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak
jenuh yang terdapat dalam tiga jenis minyak nabati dapat dilihat dalam tabel berikut ini.
Tabel 1. Komposisi beberapa asam lemak dalam tiga jenis minyak nabati .
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
kandungan air, kotoran minyak, asam lemak bebas, warna dan bilangan peroksida dari
minyak.
Mutu minyak kelapa sawit yang baik mempunyai kadar air kurang dari 0.1 persen
dan kadar kotoran lebih kecil dari 0.01 persen, kandungan asam lemak bebas serendah
mungkin ( lebih kurang 2 persen), bilangan peroksida dibawah 2, bebas dari warna merah
dan kuning ( harus berwarna pucat) tidak berwarna hijau, dan kandungan logam berat
serendah mungkin atau bebas dari ion logam
Tabel 2. Standar mutu Special Prime Bleach (SPB) dan Ordinary
Kandungan SPB Ordinary
sangat merugikan. Tingginya asam lemak bebas ini mengakibatkan rendemen minyak
turun. Untuk itulah perlu dilakukan usaha pencegahan terbentuknya asam lemak bebas
dalam minyak sawit.
Kenaikan kadar asam lemak bebas ditentukan mulai dari saat tandan dipanen
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
reaksi hidrolisa pada minyak. Reaksi ini dipercepat dengan adanya faktor-faktor seperti
panas, air, keasaman, dan katalis (enzim). Semakin lama reaksi ini berlangsung , maka
semakin banyak kadar asam lemak bebas yang terbentuk.
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan peningkatan kadar asam lemak bebas
yang relatif tinggi dalam minyak sawit antara lain :
- Pemanenan buah sawit yang tidak tepat waktu
- Keterlambatan dalam pengumpulan dan pengangkutan buah,
- Penumpukan buah yang terlalu lama.dan
- Proses hidrolisa selama pemrosesan dipabrik. ( Tim Penulis PS ,1992)
2.4. TANAMAN KELAPA
2.4.1. Sejarah Tanaman Kelapa
Kelapa merupakan tanaman tropis yang penting bagi negara – negara Asia dan
Pasifik . Disamping itu tanaman kelapa dapat memberikan devisa bagi negara juga
merupakan mata pencarian jutaan petani,yang mampu memberikan penghidupan puluhan
juta keluarganya. .
Mengenai asal usul kelapa belum ada kesepakatan diantara para ahli. Child
(1974) melakukan penelaahan menyeluruh terhadap literatur – literatur tentang asal usul
kelapa.Pada abad ke-9, pertama kali dikenal mata dagangan serat dan minuman keras
yang dibuat dari kelapa , diproduksi oleh pedagang bangsa Arab bernama Soleyman yang
mengunjungi negeri Cina. Diantara penulis abad pertengahan yang membuat referensi
tentang kelapa adalah Marco Polo dan Friar Jordanas. Kelapa (coconut) dikenal dengan
sebutan seperti Nux indica, al djanz al kindi, ganz – ganz ,nargil, narle, tenga, temuai, dan
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Kata coco ( coquo) pertama kali digunakan oleh Vasco da Gama, kata ini
berhubungan dengan kera atau wajah aneh seperti tempurung kelapa yang bermata tiga.
Pada tanaman kelapa, bagian yang penting adalah kopra karena bagian ini dapat diolah
menjadi minyak kelapa. ( Suhardiyono , 1995 )
2.4.2.Pengolahan Kelapa
Proses untuk membuat minyak kelapa secara umum dari daging buah kelapa segar
dapat dilakukan dengan cara yaitu :
a) Proses basah
Pada proses ini dilakukan dengan cara menambahkan air untuk mengekstraksi
minyak . Biasanya proses ini dikenal dengan cara tradisional. Pada proses kering ini
memiliki modifikasi bahan mentah yang diproses, yaitu daging buah kelapa segar.
Bedanya dengan proses kering adalah buah kelapa segar tidak dibuat kopra , melainkan
diparut dengan menggunakan mesin selanjutnya daging buah kelapa parutan ini digoreng
selama 30 menit dan dalam keadaan panas dimasukkan dalam expeller untuk diperas
minyaknya.
b) Proses kering
Cara yang paling sederhana untuk memperoleh minyak dari kopra, adalah dengan
membungkus kopra dalam kain , kemudian ditumbuk menggunakan penumbuk dari kayu
dan selanjutnya dimasukkan kedalam air mendidih. Minyak akan mengapung
dipermukaan dan dapat dipisahkan dari air dengan mengambil minyaknya. Dengan
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
minyak , kopra diberi perlakuan penekanan pada wadah yang statis, yang selanjutnya
berkembang dengan penggunaan penekan ulir.
2.5. Proses Terbentuknya CFAD ( Coconut Fatty Acid Destilate )
2.5.1.Proses Pengolahan
Pemurnian minyak dan lemak dilakukan dengan beberapa cara untuk
memindahkan kadar zat pengotor dari gliserida sehingga menghasilkan produk yang
dapat dikonsumsi untuk kehidupan. Komponen pengotor meliputi asam lemak , ion
logam, produk oksidasi, dan zat yang mudah menguap.
Pemurnian minyak kelapa dapat dilakukan dengan cara pemurnian secara fisika
dan pemurnian secara kimia. Kedua cara ini saling berhubungan dalam pengerjaannya.
Proses pengerjaan dilakukan dengan cara destilasi yang bertujuan untuk
menghilangkan asam lemak bebas dan komponen yang menguap dari minyak. Proses
awal pengerjaannya dilakukan dengan menghilangkan ion logam, kadar pengotor serta
unsur fospor.
Pada proses penghilangan lemak, minyak kelapa dipanaskan pada suhu antara 80 –
900 C dengan menambahkan asam posfat yang konsentrasinya antara 0,05 – 0,10 % .
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Setelah itu minyak dikeringkan didalam vacum dengan menambahkan jumlah antara
tanah pemucat dan karbon aktif ( 10 : 1 ),lalu selanjutnya mengubah bentuk warna dan
mengabsorpsi zat pengotornya. Pemucatan minyak diperoleh dari hasil proses
penyaringan , pengepresan, dan pemurnian yang dilakukan dengan berbagai cara .
Proses ini dilakukan pada suhu yang tinggi. Penghilangan bau, proses penghilangan
lemak dan pemucatan minyak merupakan proses pemanasan yang dilakukan pada suhu
2400 C, pada proses ini menghasilkan hasil akhir yang bernilai ekonomis. Minyak yang
berada dalam mesin pemanas berada dibawah unit kolom operasi yang memiliki tekanan
sebesar 600 – 1000 Pa dari 4 bagian pemanas dalam ejektor. Minyak yang diperoleh
berada pada bagian bawah dari kolom. Didinginkan selama 1 – 1,5 h dari proses
penghilangan lemak dan materi . Penguapan asam lemak adalah merupakan hasil
destilasi dari asam lemak yang disebut dengan CFAD .Penghilangan bau dari minyak
kelapa keluar dari kolom dan setelah itu dilakukan proses pendinginan agar diperoleh
pemucatan minyak dari bagian minyak mentahnya .Pendingingan diakhiri dimana
temperatur berada pada suhu 40 -50 0C, kemudian ditambahkan Asam nitrit setelah
penyaringan. . Untuk memperjelas uraian diatas dapat dilihat pada bagan berikut ini (
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Bagan 2.2. Proses Terbentuknya CFAD
2.5.2. Komposisi Kimia Kelapa
Produk minyak kelapa murni mengandung beberapa jenis dari asam lemak. Hasil
analisis menunjukkan bahwa kandungan asam lemak dari produk minyak kelapa murni
yang dibuat telah sesuai dengan standar CODEX 19-1991 rev.2-1999.
Tabel 3. Kandungan Asam Lemak Minyak Kelapa
No. Jenis Asam Lemak Standard CODEX 19-1991 rev.
2-1999 Kandungan
1. C6:0 asam kaproat 0,4 – 0,6 % 0,5%
2 C8:0 asam kaprilat 5,0 – 10,0 % 8,4%
3. C10:0 asam kaprat 4,5 – 8,0 % 7,1%
4. C12:0 asam laurat 43,0 – 53,0 % 51,7%
5. C14:0 asam miristat 16,0 – 21,0 % 17,4%
6. C16:0 asam palmitat 7,5 – 10,0 % 7,1%
7. C18:0 asam stearat 2,0 – 4,0 % 2,2%
8. C18:1 asam oleat 5,0 – 10,0 % 4,9%
9. C18:2 asam linoleat 1,0 – 2,5 % 0,8%
10. C18:3 – C24:1 <0,5 % Tidak tercantum
RBDCNO
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Kandungan asam laurat yang tinggi merupakan ciri khas dari produk minyak kelapa ,
berdasarkan kandungan asam lemaknya minyak kelapa mengandung asam laurat yang
tinggi.
Asam lemak yang terdapat pada minyak kelapa terdiri dari 90 persen asam lemak
jenuh dan 10 persen sisanya adalah asam lemak tak jenuh berupa oleat dan linoleat.
Kandungan asam lemak jenuh dalam minyak kelapa murni didominasi oleh asam laurat
(51,7 persen) dan miristat (17,4 persen). Tingginya asam lemak jenuh ini menyebabkan
minyak kelapa murni tahan terhadap proses ketengikan akibat oksidasi
2.5.3.Standar Mutu
Analisis mutu produk minyak kelapa dilakukan terhadap beberapa sifat kimia,
meliputi analisis bilangan peroksida, asam lemak bebas, dan kadar air dari produk dengan
rendemen minyak kelapa tertinggi, yaitu minyak kelapa yang dibuat dari campuran air
kelapa dan air hangat dengan perbandingan 1 : 1 untuk air perasan santannya. Hasil
analisis menunjukkan bahwa mutu minyak kelapa yang dibuat telah sesuai dengan
standar yang dipersyaratkan, yaitu standar CODEX 19-1991 rev.2-1999. Hasil analisis
dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 4. Hasil Analisis Mutu Kimia Minyak Kelapa Murni
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Hasil analisis kadar air minyak kelapa sebesar 0,22 persen menunjukkan bahwa
kandungan air dalam minyak kelapa sangat rendah dan rendahnya kadar air inilah yang
memungkinkan minyak kelapa tahan lama untuk disimpan dan tidak cepat menjadi
tengik. Air, baik yang terdapat di dalam minyak maupun yang berasal dari udara adalah
penyebab utama terjadinya ketengikan hidrolisis.Proses Hidrolisis lemak pada minyak
tersebut menghasilkan gliserol dan asam-asam lemak bebas .
Asam lemak bebas dengan berat molekul rendah, bersama dengan campuran aldehid,
keton, zat pengoksidasi dan hidroksi adalah komponen yang terbentuk pada proses
kerusakan minyak. Asam lemak bebas terdapat di dalam minyak atau lemak sejak bahan
mulai dipanen dan jumlahnya akan terus bertambah selama proses pengolahan dan
penyimpanan . Keberadaan asam lemak bebas biasanya dijadikan petunjuk awal
terjadinya kerusakan minyak . Hasil analisis kadar asam lemak bebas pada minyak kelapa
sebesar 0,13 persen menunjukkan bahwa minyak tersebut memiliki kualitas yang bagus.
Menurut Salunkhe, et. al. (1992), minyak kelapa mentah yang berkualitas bagus memiliki
kandungan asam lemak bebas sampai dengan 3 persen.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1. Metodologi Percobaan
Metode yang digunakan pada analisa kadar asam lemak bebas menggunakan
Metode Volumetris yaitu titrasi asam – basa. Teknik sampling yang digunakan pada
analisis ini dilakukan secara acak sederhana ( Random ).
Teknik Sampling secara acak sederhana dilakukan pada tangki darat, dengan
pengambilan dari beberapa titik yaitu :
1. Top
Top adalah titik pengambilan sampel dibagian atas tangki darat.
2. Middle
Middle adalah titik pengambilan sampel dibagian tengah tangki darat.
3. Bottom
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
3.1.1. Penyediaan Sampel
Sampel yang akan dianalisis berwujud padat dan cair. Untuk analisis sampel
yang berwujud padat terlebih dahulu dipanaskan pada suhu ± 80oC yang bertujuan untuk menghomogenkan sampel, sedangkan sampel yang berwujud cair tidak perlu dilakukan
pemanasan sebelum analisis.
3.1.2. Alat – alat
- Neraca Analitis Sartorius
- Gelas Piala 100 mL Pyrex
- Labu takar 500 mL Pyrex
- Pengaduk
- Spatula
- Erlenmeyer 100 mL Pyrex
- Pipet volume 5 mL Pyrex
- Mikroburet 5 mL Pyrex
- Statif dan Klem
- Penangas air Thermostat magnetic stirer
- Pipet tetes
- Gelas ukur 10 mL Pyrex
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
- Dititrasi dengan larutan KOH 0.1013 N, sampai terjadi perubahan warna
hijau muda .
- Dicatat volume KOH yang digunakan .
- Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali .
2. Sampel Minyak CFAD
- Ditimbang 0,1 gram CFAD , dan dimasukan kedalam erlenmeyer .
- Ditambahkan dengan 10 ml n-Heksan dan 25 ml Alkohol netral .
- Ditambahkan 3 tetes indikator Tymol Blue 1 % .
- Dititrasi dengan larutan KOH 0.1013 N , sampai terjadi perubahan warna
Hijau muda .
- Dicatat volume KOH yang digunakan .
- Dilakukan perlakuan yang sama sebanyak 3 kali .
Perhitungan :
Asam Lemak Bebas ( %FFA ) = BM Asam x N KOH x ml KOH x 100%
Berat sampel x 1000
Keterangan :
BM Asam Palmitat : 256
Contoh perhitungan :
Sampel Minyak PFAD
Asam Lemak Bebas ( %FFA ) = BM Asam x N KOH x ml KOH
Berat sampel x 1000
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid
Untuk data selengkapnya dapat dilihat pada halaman lampiran ( tabel 5 )
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Data Penelitian
Tabel 6 . Data akhir hasil perhitungan standar deviasi dari minyak PFAD
Nama Perlakuan % FFA Rata-rata % FFA Standar sampel analisa ( Sbg As.palmitat) ( Sbg As.palmitat) Deviasi
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Keterangan : PFAD (A) = Palm Fatty Acid Destilate yang berasal dari Dumai
PFAD (B) = Palm Fatty Acid Destilate yang berasal dari Padang
Tabel 7 . Data akhir hasil perhitungan standar deviasi dari minyak CFAD
Nama Perlakuan % FFA Rata-rata % FFA Standar sampel analisa ( Sbg As.Palmitat) (Sbg As.Palmitat) Deviasi
1 85,88
Keterangan : CFAD (A) = Coconut Fatty Acid Destilate yang berasal dari Dumai
CFAD (B) = Coconut Fatty Acid Destilate yang berasal dari Padang
4.1.2. Perhitungan
Standar deviasi
Untuk mencari harga standar deviasi pada sampel minyak PFAD dan sampel
Minyak CFAD dapat ditentukan dengan menggunakan rumus dibawah ini .
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid
Kadar asam lemak bebas dari Palm Fatty Acid Destilate ( PFAD ) dan
Coconut Fatty Acid Destilate ( CFAD ) dapat ditentukan dengan menggunakan metode
Volumetri. Dari hasil analisa, kadar Asam lemak bebas (sebagai asam palmitat) pada
Palm Fatty Acid Destilate ( PFAD ) diperoleh 86,36 % ( Dumai ) dan 87,94 % ( Padang ),
sedangkan pada Coconut Fatty Acid Destilate ( CFAD ) diperoleh 85,48 % ( Dumai ) dan
86,28 % ( Padang ). Dari hasil tersebut Coconut Fatty Acid Destilate ( CFAD ) tidak
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Kemungkinan hal ini terjadi karena adanya faktor sistematik dan non-sistematik yang
meliputi ketidaktelitian waktu menimbang sampel, alat yang digunakan kurang bersih,
kesalahan menganalisa cukup besar, penambahan pereaksi yang berlebihan , dan hal lain
terjadi karena pengambilan sampel yang terlalu lama, karena adanya kontaminasi oleh
bakteri dan logam, terlalu lama disimpan dalam tangki penyimpanan sehingga
menimbulkan proses hidrolis sehingga ikatan rangkap pada minyak ( trigliserida ) putus.
Proses ini mengakibatkan kualitas dari minyak tersebut tidak bagus, perubahan warna dan
bau yang menimbulkan ketengikan. Salah satu mutu dari minyak sawit maupun minyak
kelapa ditentukan dengan mengetahui kadar asam lemak bebas yang terdapat didalamnya,
apabila kadar asam lemak bebas rendah dan sesuai dengan standar mutu maka mutu
minyak tersebut berkualitas baik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa , kadar asam lemak bebas diperoleh :
1. PFAD : a).Dumai = 86,36 ± 0,1932 %
b). Padang = 87,94 ± 0,1979 %
2. CFAD : a). Dumai = 85,48 ± 0,1885 %
b). Padang = 86,28 ± 0,1932 %
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
1.Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menganalisa sampel minyak PFAD
dan CFAD dari daerah yang berbeda dengan menggunakan parameter yang lain sebagai
bahan perbandingan untuk menentukan standar mutu.
2.Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menganalisa kadar asam lemak dari
hasil olahan Minyak sawit dan Minyak kelapa lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Fereidon,S.,2005.Baileys Industrial Oil And Fat Products.Sixth Edition.Volume 2.
John Wiley and Sons .Inc.Memorial University Of NewFoundland.
Ketaren,S.,1986.Pengantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan.Edisi I.Jakarta:
UI-Press.
April 2008.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Suhardiyono,L.,1995.Tanaman Kelapa Budidaya dan Pemanfaatannya.Cetakan
Kelima.Jakarta : Penerbit Kanisius ( Anggota IKAPI )
Tim Penulis,PS.1992.Kelapa Sawit Usaha Budidaya,Pemanfaatan Hasil Dan Aspek
Pemasaran.Cetakan I. Jakarta : Penebar Swadaya.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 5.1. Data pengamatan Kadar Asam Lemak Bebas dari PFAD
Nama Jumlah
Berat
Sampel N.KOH V .
KOH % FFA
Rata - rata % FFA
Sampel Analisa ( g )
( Sbg as.Palmitat)
( Sbg As.Palmitat)
1 0,1058 0,1013 3,52 86,28
PFAD - (A) 2 0,1058 0,1013 3,51 86,03 86,36
3 0,1058 0,1013 3,54 86,77
1 0,1042 0,1013 3,55 88,35
PFAD - (B) 2 0,1042 0,1013 3,53 87,85 87,94
3 0,1042 0,1013 3,52 87,60
Keterangan : PFAD (A) : Palm Fatty Acid Destilate yang berasal dari Dumai
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
Tabel 5.2. Data pengamatan Kadar Asam Lemak Bebas dari CFAD
Nama Jumlah
Tabel 6. Data akhir hasil perhitungan standar deviasi dari PFAD
Nama Perlakuan % FFA Rata-rata % FFA Standar sampel analisa ( Sbg As.palmitat) ( Sbg As.palmitat) Deviasi
1 86,28
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
USU Repository © 2009
PFAD (B) : Palm Fatty Acid Destilate yang berasal dari Padang
Tabel 7. Data akhir hasil perhitungan standar deviasi dari CFAD
Nama Perlakuan % FFA Rata-rata % FFA Standar sampel analisa (Sbg As.Palmitat) ( Sbg As.Palmitat) Deviasi
1 85,88
CFAD - (A) 2 85,4 85,48 ± 0,1885
3 85,16
1 86,61
CFAD - (B) 2 86,36 86,28 ± 0,1932
3 85,87
Keterangan : CFAD (A) : Coconut Fatty Acid Destilate yang berasal dari Dumai
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.
Nukhe Andri Silviana : Analisis Kadar Asam Lemak Bebas Dari Palm Fatty Acid Destilate (PFAD) Dan Coconut Fatty Acid Destilate (CFAD), 2008.