• Tidak ada hasil yang ditemukan

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )"

Copied!
159
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY

DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan

Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior

Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Disusun Oleh:

RINI TRI SUBEKTI C0806027

JURUSAN DESAIN INTERIOR

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA

DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )

Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji

Di hadapan Dewan Penguji

Disusun Oleh :

RINI TRI SUBEKTI

C0806027

Pembimbing I Pembimbing II

Drs.IF. B. Sulistyono. Sk, MT. arch Drs. Soepriyatmono, Msn.

NIP. 19621125 199303 1 001 NIP. 19560117 198811 1 001

Mengetahui,

Ketua jurusan Desain Interior

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn

(3)

commit to user

iii

PENGESAHAN

Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir

Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Pada Hari Senin, Tanggal 26 Juli 2010

Penguji

Jabatan Nama Ttd.

1. Ketua Sidang Drs. Ken Sunarko, M. Si

19511128 198303 1 001

2. Sekretaris Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn, M.Ds

19771027 200112 2 002

3. Penguji I Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT

19621125 199303 1 001

4. Penguji II Drs. Soepriyatmono, M. Sn

19560117 198811 1 001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Dekan

Desain interior Fakultas Sastra dan Seni rupa

Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, MA

(4)

commit to user

iv

PERNYATAAN

Nama : Rini Tri Subekti

NIM : C0806027

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul “ Desain

Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan Pendekatan Konsep

Modern Kontemporer (Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area) “

adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal

yang bukan karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi

(kutipan) dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.

Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana.

Surakarta,

Yang Membuat Pernyataan.

Rini Tri Subekti

(5)

commit to user

v

MOTTO

Dia yang menjadikan bumi untukmu dengan mudah kamu

jalani, maka berjalanlah kamu pada beberapa penjurunya dan

makanlah rezeki Allah, dan kepada-Nya (kamu) berbangkit.

( QS. AL-MULUK : 15 ).

Janganlah kamu lemah dan janganlah kamu berduka cita,

sedang kamu orang-orang yang lebih tinggi jika kamu beriman.

(QS. ALI IMRAN : 139)

Kesuksesan bukan untuk dikejar tapi menjadikan kita tertarik

untuk berkarya.

(Penulis)

Kendala dan Hambatan bukan alasan untuk menjadikan kita

menyerah dan berputus asa, akan tetapi Kendala dan Hambatan

merupakan ujian awal yang menghantarkan kita kepada keberhasilan

(6)

commit to user

vi

PERSEMBAHAN

Laporan ini penulis persembahkan kepada :

1. Nenek dan Kedua orangtuaku yang

senantiasa tulus memberikan doa, cinta,

kasih sayang serta dukungan di setiap

hari-hariku.

2. Kakak, adik dan keponakanku yang selalu

memberikan dukungan dan canda tawa.

3. Teman-teman desain Interior yang selalu

memberikan semangat dan bantuannya.

4. Sahabat-sahabatku yang terus memberikan

saran dan semangat di setiap hari-hariku.

5. Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas

(7)

commit to user

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. W r. W b

Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang

senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis

mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas

Akhir dengan judul Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta

Dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer dalam meyelesaikan Tugas

Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis

dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk

mengucapkan rasa terima kasih kepada :

1. Drs. Sudarno, M. A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

2. Drs. Rahmanu Widayat, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas

Sastra dan Seni Rupa.

3. Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. arch selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah

Tugas Akhir.

4. Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Tugas

Akhir.

5. Drs. Ken Sunarko, M. Si Selaku ketua Sidang Tugas Akhir.

6. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir dan

sekretaris sidang.

7. Silfia Mona Aryani, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik.

8. Bapak Shabirin yang telah membantu mengambilkan gambar kerja di kelas.

9. Keluargaku yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang

(8)

commit to user

viii

10.Keluarga besar Wirya Diharja yang selalu memberikan do’a dan dukungan

untuk maju dan bersemangat.

11.Om Saryana terimakasih telah memudahkan perizinan untuk survey di

Summarecon Marketing Gallery.

12.Sahabatku Fara, Berry, Tychan, Rinta, Gina, Mbak Ngi, Mbak Nga, Cik Yen

terimakasih untuk pinjaman komputer, dukungan untuk optimis.

13.Citra, Mas Daddo, Mas Triya terima kasih untuk kiriman file-file yang

dibutuhkan dan tambahan ilmu untuk cad, 3dsmax dan photosopnya. Mbak

Ina dan Pak herry terima kasih atas bimbingan dan tambahan ilmu mengenai

pengetahuan bahan. Seluruh keluarga besar Interni Asia terimakasih atas

kepercayaannya dan bimbingannya selama KP.

14.Mas Ole, Mas Leon, Mas Ary, Hafidh, Mas Danang terimakasih telah

membantu servis laptop.

15.Mas Chandra terima kasih untuk les 3dsmax dan plot-plotan gambar kerjanya.

16.Teman-teman Interior, Rosa, Titik, Cecep, Nur, Mas Khrisna, Mas Adin, Mas

Syukron, Mas Arya, Ginar, Fahmi terimakasih atas bantuan Setting, banner

dan maket.

Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain do’a semoga

Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan amalnya, Amin.

Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis

mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga dapat

menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.

W assalamu’alaikum. W r. W b

Penulis

Rini Tri Subekti

(9)

commit to user

ix ABSTRAK

Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta

dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer, Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.

perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1. Unit Penerimaan terdiri dari Front Office dan Area Lobby. 2. Unit Pameran terdiri dari area display maket, area display produk, area display brosur dan gallery proyek. 3. Unit Pemasaran terdiri dari Area konsultasi, Area kasir, dan ruang presentasi. 4. Unit Hiburan terdiri dari area lounge. 5. Unit perkantoran terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library.

Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu: 1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?2. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? 4. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang?

Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. 2. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. 3. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. 4. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur.

Sasaran yang ingin dicapai dalam Laporan Tugas Akhir ini, yaitu: Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, 2. Observasi, 3. Populasi yang sangat membantu dalam penyelesaian desain ini.

Lokasi Penelitian untuk mendukung karya desain dilakukan di beberapa tempat, seperti ; 1. Summarecon Marketing Gallery, 2. Solo Paragon, 3. Display Interior Interni Asia, 4. Marketing Office Rasuna Epicentrum.

(10)

commit to user

x ABSTRACT

Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Interior Design Marketing Office Gallery at Surakarta

with The Approach Conception Modern Contemporary, Interior Design, The Letters And appearance Arts Faculty, Sebelas Maret Surakarta University.

Design and act of planning Interior this Marketing Office Gallery includes interior range space facilities consist of : 1. Acceptation units consist of front office and lobby area. 2. Exhibition units consist of maquet display area, product display area, brochure display area and project gallery. 3. Marketing units consist of consultation area, cashier area, and presentation room. 4. Entertainment units consist of lounge area. 5. Office complex units consist of director room, manager room, project design area, marketing project area, administration area, meeting room and interior design library.

Set of the problems will have discussed in this report, that is : 1. How do design and act of planning Interior Marketing Office Gallery incline to show off impression space system can be representative property department in order to easy knew by the society? 2. How do create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull? 3. How do create room situation comfortable and can interact with around the world? 4. How do manage room organizing system and circulation system good and arranged in order to obtain separate room be based on each room function?

Discussion purpose in this end task are : 1. Create interior plan Marketing Office Gallery can be to show off impression space system representative property department in order to easy knew by the society. 2. Create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull. 3. Create room situation comfortable and can interact with around the world. 4. Separate room is based on each room function with manage room organizing system and circulation system good and arranged.

The target wish reached in this end report, that is : The middle to the top group society in particular for the husband-wife installed, the family although for investment necessity. The method are used in this examination : 1. Interview, 2. Observation, 3. The population is very help in this design solution.

The examination site for support the work design carried out at some place, such as : 1. Summarecon Marketing Gallery. 2. Solo Paragon. 3. Interni Asia’s Interior display. 4. Rasuna Epicentrum Marketing Office.

(11)
(12)
(13)

commit to user

c. Langit-langit……….……. 130

5. Desain Interior System………..……. 131

a. Pencahayaan………. 131

(14)

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu………... 63

Tabel 1.2 : Ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung……….. 64

Tabel 2 : Koleksi Benda Inventaris………. 111

Tabel 3 : Fasilitas Ruang………. 112

Tabel 4 : Besaran Ruang……….. 115

Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai………. 130

Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding……….. 130

Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-langit………... 131

Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan……… 133

Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan.……… 134

(15)

commit to user

Gambar 2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal …...… 34

Gambar 2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik …….…… 35

Gambar 2.5 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Meja tulis dengan credenza 36 Gambar 2.6 : Besaran dan jarak ergonomik aula/hall ……… 36

Gambar 3 : Bentuk ramp yang direkomendasikan ……….. 69

Gambar 4.1 : Tampak depan Summarecon Marketing Gallery …...……….. 74

Gambar 4.2 : Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery..…….. 76

Gambar 4.3 : Tampak Meeting room Summarecon Marketing Gallery ..….. 76

Gambar 4.4 : Tampak Presentation room Summarecon Marketing Gallery .. 77

Gambar 4.5 : Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery …..….. 77

Gambar 4.6 : Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery …...….. 78

Gambar 4.7 : Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery …….. 78

(16)

commit to user

xvi

Gambar 10.1 : Zoning lantai 1 ………..……….……. 126

Gambar 10.2 : Zoning lantai 2 ………..……….……. 126

Gambar 10.3 : Grouping lantai 1 ………..……….……. 127

(17)

commit to user

xvii

DAFTAR SKEMA BAGAN

Skema 1 : Model Analisis Interaktif ……… 10

Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir DI MOG……….………. 11

Skema 3.1 : Aktivitas Dewan Komisaris ……… 27

Skema 3.2 : Aktivitas Direktur Utama ………... 27

Skema 3.3 : Aktivitas Manajer Utama ………..…. 28

Skema 3.4 : Aktivitas Sekretaris ……… 28

Skema 3.5 : Aktivitas Bagian Perencana ……… 29

Skema 3.6 : Aktivitas Devisi Desain ……….. 29

Skema 3.7 : Aktivitas Devisi Pemasaran ……… 30

Skema 3.8 : Aktivitas Devisi Proyek ……….. 30

Skema 3.9 : Aktivitas Devisi Keuangan ………. 31

Skema 3.10 : Aktivitas Karyawan ……… 31

Skema 3.11 : Aktivitas Pengunjung ………. 32

Skema 3.12 : Aktivitas Barang ………. 32

Skema 4 : Struktur Organisasi MOG ………... 103

Skema 5.1 : Organisasi ruang Publik ……….. 122

Skema 5.2 : Analisa Organisasi ruang penunjang ……….. 122

Skema 5.3 : Pola kegiatan pimpinan ……….. 122

Skema 6.1 : Hubungan Antar Ruang Lantai 1 ………... 124

(18)

commit to user

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN GAMBAR SKEMA POLA PIKIR

LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1

LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 2

LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 2

LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI PEMASANGAN PINTUKACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI TANGGA

LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING KACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING GYPSUM LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN A-A’

LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN B-B’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN C-C’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN D-D’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN E-E’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN F-F’ LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE A

LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE B LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE C LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE D

LAMPIRAN GAMBAR DAFTAR FURNITURE

LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF ARSITEKTUR SITE ASLI LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA RESEPTIONIST LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SELASAR ATM

LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA DISPLAY MAKET LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA OFFICE

(19)

commit to user

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. PROYEK

Merencana dan merancang desain interior Marketing Office Gallery di Surakarta.

B. LATAR BELAKANG MASALAH

Setiap orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya yang

digolongkan dalam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer

merupakan kebutuhan pokok yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan

sifatnya wajib untuk dipenuhi meliputi kebutuhan akan papan, sandang dan

pangan. Kebutuhan akan papan lambat laun tidak hanya menjadi sebuah wadah

untuk tinggal dan berteduh saja namun juga menjadi jati diri (identity) dari

penggunanya untuk mengatakan kelas (class,status). Di dalam masyarakat Jawa

khususnya masyarakat Surakarta dalam proses pengerjaan suatu bangunan hanya

mengandalkan jasa tukang yang terkadang terjadi pembengkakan biaya yang tidak

terorganisasi dengan benar dan belum begitu mengenal peran penting desainer

interior dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dalam proses

perencanaan dan perancangan bangunan.

Berdasarkan rencana umum tata ruang kotamadya dati II Surakarta pada

tahun 1993 sampai dengan tahun 2013 akan memfokuskan kegiatan yang

mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kotamadya Surakarta pada tahun

2013 yakni dengan penyediaan areal pusat pariwisata, pusat pengembangan

kebudayaan, olahraga, relokasi industri, perluasan dan pembangunan pendidikan,

pusat perdagangan, pusat perkantoran dan areal lingkungan perumahan. Kota

Surakarta yang sudah berkembang menjadi kota besar dan mapan juga

memerlukan fasilitas untuk kegiatan khusus yang berskala kota, terutama fasilitas

yang merupakan penjabaran dari TRI KRIDA UTAMA, komersial, perkantoran,

pendidikan, fasilitas sosial, hankam, industri dan perumahan yang berskala kota.

(RUTRK kota Surakarta. BAPPEDA : II.12)

Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan memajukan kota

(20)

yang dapat menampung semua kebutuhan perencanaan dan perancangan

bangunan yang berskala kota. Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat

mengenal peran penting desain interior dan memudahkan pemilihan

produk-produk interior yang memiliki fasilitas unggul yang dapat disesuaikan dengan

budget pembangunan.

C. BATASAN MASALAH

Dalam perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini

dibatasi pada ruang lingkup kegiatan Marketing Office khususnya pada devisi

desain interior dan marketing. Adapun perencanaan dan perancangan interior

Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang

terdiri dari :

1) Unit Penerimaan : terdiri dari Front Office dan Lobby.

2) Unit Pameran : terdiri dari Area display maket, Area display produk,

Area display brosur dan Gallery proyek.

3) Unit Pemasaran : terdiri dari Area Konsultasi, Area Transaksi, dan

Ruang Presentasi.

4) Unit Hiburan : terdiri dari Area Lounge.

5) Unit Perkantoran : terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area

Projek Desain, Area Projek Pemasaran, Area

Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior

Library.

Perencanaan dan perancangan desain Interior Marketing Office Gallery dibatasi

dengan pemakaian luas bangunan + 1500 m2.

D. RUMUSAN MASALAH

(21)

a. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office

Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat

mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?

b. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan

Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung?

c. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat

berinteraksi dengan alam sekitar?

d. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi

yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi

masing-masing ruang?

E. TUJUAN

Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah

dirumuskan di atas maka perancangan dan perencanaan Marketing Office Gallery

ini bertujuan untuk :

a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat

menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah

dikenal oleh masyarakat.

b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing

Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.

c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan

alam sekitar.

d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan

mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik

(22)

F. SASARAN

Dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini

memuat beberapa sasaran, antara lain:

a. Manusia

Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan

suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Mayoritas

pengunjung terdiri dari kaum dewasa dimana golongan ini telah

mengenal kebutuhan akan papan dan karya desain interior.

b. Rancangan property

Rancangan Property ini meliputi gambar kerja dari berbagai sudut

pandangan yang biasanya dikemas dalam bentuk 2 dimensi dan 3

dimensi dengan disertai oleh display maket (miniatur tiruan bangunan

dengan skala tertentu) yang dipamerkan pada area Hall.

c. Suasana

Suasana merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat menjadi

daya tarik pengunjung untuk datang ke suatu tempat. Suasana yang ingin

ditampilkan adalah sebuah perancangan interior yang membawa suasana

diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai di dalam ruangan dan

begitu pula sebaliknya.

G. MANFAAT

Dalam perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang berguna terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut :

(23)

Mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan dan perancangan desain

interior dan solusi desain dengan budget yang sesuai dengan kebutuhan.

b. Bagi Marketing Office Gallery

Mendapatkan investor-investor yang baru tanpa perlu mencari dan dapat

memberikan penjelasan mengenai bidang interior serta pentingnya

menggunakan jasa interior dalam membuat rancangan tempat tinggalnya.

c. Bagi Dunia Akademik

Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior

dalam mewujudkan suatu kenyamanan, kelancaran dan keamanan serta

mendapatkan space untuk berlomba menciptakan karya-karya yang baru

agar dapat dipamerkan pada konsumen secara langsung.

d. Bagi Penulis

Mampu merancang sebuah kantor pemasaran yang memiliki gallery dan

fasilitas penunjang didalamnya yang mampu memenuhi unsur estetika,

tehnik, fungsi dan tingkat ergonomik serta akustik ruang.

H. METODE DESAIN

1. Lokasi Penelitian

Untuk memperoleh keakuratan data, perlu dilakukan survey penelitian

yang dilaksanakan pada beberapa Marketing Office Gallery dan display

show unit serta display produk-produk interior yang menunjang aktivitas

dalam desain ini. Dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa tempat

sebagai lokasi penelitian, yaitu:

a. Summarecon Marketing Gallery

(24)

c. Display Interior Interni Asia

d. Marketing Office Rasuna Epicentrum

2. Bentuk Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut

peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan

informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa

angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu

“Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang

diamati”.(Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3)

“Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir

untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari”.

(H.B. Sutopo, 2002 : 74)

3. Sumber Data

Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan

desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut:

a. Informan

Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan (perwakilan dari

instansi/staff karyawan)

b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.

c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.

d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari

(25)

4. Tehnik Pengumpulan Data

Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data

diperoleh melalui tehnik :

a. Observasi

”Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis

fenomena yang diselidiki”. (Sutrisno Hadi, 1992:136). ”Pada observasi

yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan

mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya),

maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam

jangka waktu tertentu”. (H. B. Sutopo, 2002 : 65-66). Mengadakan

pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya

dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering

disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara

formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi

penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga

menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat

pendukung lainnya.

b. Wawancara

”Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang

permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang

dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari

terwawancara”. (Arikunto, 1998 : 126). Wawancara ini bersifat open

ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini

(26)

memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik.

(Sutrisno Hadi, 1985: 31). Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang

lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga

informasi yang dikumpulkan cukup mendalam”.(H.B.Sutopo,1989: 31)

c. Kontek Analisa ( Analisa Dokumen )

Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari

dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.

d. Metode Dokumentasi

”Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,

notulen, rapat, legger”. (Arikunto, 1998: 159). Metode ini peniliti terapkan

untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai

akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan

alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan

keadaan nyata lokasinya.

5. Tehnik Cuplikan

Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah

cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai ”probability sampling”

yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan

menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan,

keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya.

Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih

(27)

”criterion-based selection”. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang

dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat

berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam

memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai ”internal

sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil

begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai

apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu

melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan juga berapa jumlah

serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka

tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan

dapat diteliti. ”Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan

menggunakan cara-cara tertentu” (Arikunto, 2002: 109). Selain itu, sampel

juga dapat diartikan ”sebagian yang diambil dari populasi dengan

menggunakan cara-cara tertentu”(Sudjana, 1996: 161).

6. Validitas Data

Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini

maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan

trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguju lebih

dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan

diperoleh saat melakukan penelitian ini.

7. Analisa Data

Dalam penelitian ini analisa data ysng digunakan adalah dengan model

analisa interaktif. Semua dilakukan dalam bentuk interaksi pada tiga

(28)

verivikasi. Aktivitas tersebut dilakukan dengan cara interaksi baik antar

komponennya atau dengan proses pengumpulan data sehingga membentuk

sebuah siklus, dimana peneliti bergerak sesuai dengan urutannya sehingga

data yang diperoleh tetap atau hanya bergerak pada ketiga komponen yang

dianalisis, sesudah pengumpulan data bergerak maka peneliti bergerak

pada tiga komponen tadi dengan menggunakan waktu yang masih tersisa

(H. B. Sutopo, 2002 : 91).

Gambar skema proses analisis interaktif:

Skema Bagan 1: Model Analisis Interaktif

( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002 : 96 ) Pengumpulan data

Penarikan simpulan/verifikasi

(29)

I. SKEMA POLA PIKIR

Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir Desain Interior Marketing Office Gallery. (Sumber : analisa penulis 2010)

J. SISTEMATIKA PENULISAN

Sistematika penulisan dalam Desain Interior Marketing Office Gallery di

Surakarta ini adalah :

TAHAP I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan

masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi

penelitian dan sistematika penulisan.

(30)

Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian

teoritis mengenai proyek Desain Interior Marketing Office Gallery

di Surakarta yang meliputi pembahasan teori tentang kantor

pemasaran dan gallery secara umum yang mencakup di dalamnya

pengertian, klasifikasi, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola

organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior,

serta pertimbangan desain.

Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai

dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah

public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di

lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan

sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari

lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun

sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa

dari konsep Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta.

TAHAP III ANALISA DESAIN

Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari

kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar

konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang

ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain

interior.

(31)

Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep

perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep

(32)

commit to user

BAB II

KAJIAN OBYEK TA

A. STUDI LITERATUR

1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)

Pemasaran (Marketing) adalah

a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar

dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia)

b. Segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen

Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)

c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they

need and want through creating, offering, and freely exchanging products

and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social

yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka

butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara

bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning,

Implementation and control, Prentice Hall).

2. Tinjauan Umum Office (Kantor)

Kantor adalah

a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan

tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun

(33)

b. An office is generally a room or other area in which people work, but may

also denote a position within an organization with specific duties attached

to it. (see officer, office-holder, official)

(www. en. Wikipedia. org)

Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang

bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu

organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya :

petugas, office-holder, pejabat).

(www. en. Wikipedia. org)

c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana

suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.

(www. en. Wikipedia. org)

d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu

pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.

( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.)

e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan

atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama

apapun tempat itu diberikan.

( Drs. Moekijat, 1989 : 16)

Dalam Perancangan Solo Marketing Gallery tidak lepas dari keterkaitan

sebuah konteks mengenai ’Kantor’. Bagi masyarakat kita istilah kantor bukan

merupakan sesuatu hal yang asing untuk diperdengarkan akan tetapi merupakan

istilah yang sudah ladzim dimengerti, terutama seorang karyawan yang umumnya

(34)

tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha

(pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu

diberikan. (Drs. Moekijat, 1989:16)

1) Pengertian kantor ditinjau dari dua segi yaitu :

a) Dari segi fisik

Yaitu kantor dalam arti sempit, kantor dalam bentuk luarnya atau

gedungnya, sehingga bersifat statis, kantor merupakan suatu tempat melaksanakan

suatu kegiatan tata usaha atau kegiatan yang bersifat tulis menulis. Disini

diberitahukan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang, ruang

kerjanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kegiatan-kegiatan

manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi.

(Dr. Ig. Wursanto,1987:24)

b) Dari segi aktifitas/kegiatan

Dalam hal ini mempunyai sifat dinamis, dalam arti didalamnya ada

pembagian tugas/pekerjaan yang merupakan salah satu asas dalam organisasi,

sehingga pengertian kantor adalah pusat pengolahan keterangan-keterangan,

tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna

kepentingan kantor. Tempat menyelesaikan pekerjaan tata usaha. (Dr. Ig.

Wursanto, 1987:24)

Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa kantor adalah keseluruhan

gedung dalam ruang kerjanya yang menjadi tempat bagi aktifitas pelaksanaan

pekerjaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas

resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi dengan melakukan pengolahan

(35)

segala sesuatu guna kepentingan kantor dan tempat pegawai menyelesaikan

pekerjaan tata usaha.

2) Fungsi Kantor

Untuk memenuhi konsep pengelolaan ruang kantor, maka perlu mengingat

kembali fungsi kantor yaitu sebagai proses informasi. Dalam kantor, informasi

mengalir seperti aliran bahan baku menjadi barang jadi di sebuah pabrik. Dalam

aliran tersebut perlu diketahui rute transportasinya, dimana waktu adalah

pertimbangan yang paling utama. Bagaimana ruang itu dirancang dan digunakan

akan mempengaruhi sifat, efisiensi dan produktifitas para pekerja. (Slamet

Soesanto.SE, 1995:55)

Hampir semua pegawai dalam kegiatan perekonomian yang maju bekerja

dalam ruang-ruang perkantoran. Pekerjaan perkantoran yang paling utama adalah

kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan

keputusan berdasarkan informasi tersebut.

3) Kegiatan kantor

Organisasi perkantoran sebagai suatu sistem kerjasama dimana

kelompok-kelompok bagian kerja saling berhubungan. Hubungan-hubungan ini harus diatur

sedemikian rupa dalam mencapai tujuan organisasi. George Terry dalam bukunya

Office Management and Control” yang oleh The Liang Gie merumuskan

pengertian itu sebagai berikut :

Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan

pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai ciri untuk

meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi

(36)

Berdasarkan keterangan di atas, hubungan-hubungan aktifitas kantor

hendaknya benar-benar direncanakan, selanjutnya segenap bentuk hubungan yang

terjadi dipolakan menjadi saluran yang jelas, pasti dan diketahui.

4) Manajemen ruang kantor

Manajemen ruang kantor melibatkan bentuk fisik dari suatu kantor,

khususnya desain kantor itu sendiri, kebutuhan organisasi termasuk lokasi

departemen, fasilitas-fasilitas khusus seperti ruang komputer, kebutuhan kantor

eksekutif, bentuk kerja, jumlah karyawan sekarang dan perkiraan dimasa datang,

termasuk perabot dan peralatan yang diperlukan. (Slamet Soesanto. SE, 1995:57)

Dalam Prinsip-prinsip ruang kantor ditekankan pada tata letak sebagai

faktor utama untuk mendapatkan efisiensi ruang. Berikut ini adalah pedoman

penyusunan tata letak ruang kantor menurut Slamet Soesanto. SE agar efisiensi

kerja dapat tercapai :

− Menjamin terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang

mengalir secara garis lurus bukannya saling menyilang.

− Sebaiknya ruangan tidak dibagi lagi menjadi ruanngan kecil,

melainkan dibiarkan dalam ruangan lebar yang terbuka sifatnya.

Pengarahan dan pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi

antar masing-masing karyawan bisa bersifat langsung dan

kemungkinan dalam pertukaran udara maupun dalam hal

penerangannya.

− Dinding penyekat hendaknya yang dapat dipindah-pindahkan. Untuk

ruang-ruang yang bersifat lebih pribadi, sebaiknya tidak menggunakan

(37)

− Ruangan hendaknya dibuat agar sehemat mungkin tanpa mengekang

tempat-tempat kerja individual.

− Bagian yang memerlukan kontak langsung dengan konsumen (Bagian

pembelian, penjualan, personalia) harus ditempatkan disuatu ruangan

yang memudahkan hubungan dengan konsumen atau masyarakat.

Sedangkan ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia

perusahaan (akutansi, pemrograman, riset dan pengembangan) harus

dipindahkan dari jangkauan orang-orang yang tidak berkepentingan.

− Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang

berfungsi disekitar penyimpanan dokumen seperti pesanan pembelian,

faktur penjualan untuk bagian-bagian yang membutuhkan komunikasi

dengan departemen lain harus diletakkan berdekatan satu dengan yang

lainnya.

− Harus direncanakan peningkatan volume kerja, pedoman yang bisa

dipakai untuk meramal ini adalah dengan membandingkan kenaikan

rata-rata. Volume kerja di atas kenaikan tiap tahunnya.

3. Tinjauan Umum Gallery

Gallery adalah

a. Serambi, aula.

(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001)

b. Place for art exhibitions

maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan dan karya kesenian

dipamerkan. terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual

(38)

c. enclosed walkway

maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang

diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.

d. Long narrow room

maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu

yang lebih signifikan.

e. Part of Theater

maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari

auditorium.

(Encarta Encyclopedia).

4. Tinjauan Umum Kota Surakarta

a. Sejarah Perkembangan Kota

Kota Solo yang juga salah satu merupakan kota besar di Jawa

Tengah. Yang mana berdekatan dengan kota - kota Semarang,

Jogjakarta, Madiun dan Surabaya. Dengan berbagai potensi di segala

bidang pada kota solo khususnya budaya dan posisi geografis yang

strategis serta memiliki fasilitas - fasilitas kota yang banyak, serta

jajanan khas kota solo berikut dengan menu kuliner nya yang beragam,

adalah merupakan salah satu daya pikat masyarakat luar untuk datang

berkunjung ke Kota Solo. Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, baik

berwisata belanja, wisata ilmiah, wisata budaya dan spiritual maupun

wisata malam hari.

Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan

(39)

Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa

melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertakhta di Kartasura

pada tahun 1742. Pemberontakan ini bahkan mengakibatkan PB II

menyingkir ke Ponorogo.

Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan

Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur dan dianggap

"tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung

Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan

Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi Ibukota Kerajaan

Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta

(menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah

tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo.

Pembangunan kraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu

jati dari kawasan hutan di dekat Wonogiri (Alas Kethu) dan kayunya

dihanyutkan melalui sungai.

Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan

Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan

rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan

Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono

(HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755,

dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu

dibangun.

Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota Solo, dengan

(40)

Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Solo merupakan kota

dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1946, pada masa

Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).

Saat ini kota Surakarta berkembang menjadi kota besar yang

mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat

regional, kota industri, kota perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga.

Perkembangan fisik dan kegiatannya telah melampaui batas wilayah

administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang merupakan

cikal bakal dan inti pertumbuhan kota Surakarta sekarang.

b. Keadaan Geografis

Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) merupakan kota peringkat

kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Secara Astronomis Kota Solo

terletak diantara 110° 46’ - 110° 51’ Bujur Timur dan antara 7° 31’- 7°

35’ Lintang Selatan. Secara geografis Kota Solo terletak diantara dua buah

gunung yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dan berada ditepi sungai

(41)

Gambar . 1 Peta Kota Solo

(Sumber : www.surakarta.go.id)

Wilayah administratif Kota Solo terletak di tengah wilayah eks

Karesidenan Surakarta, dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan

dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan

Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan

Kabupaten Sukoharjo. Transportasi Kota Surakarta terletak di pertemuan

antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan

posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur

utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.

c. Sosial dan Budaya

Berdasarkan Monografi kelurahan jumlah penduduk tahun 2003

sebanyak 555.395 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 273.516 jiwa dan

(42)

jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan

struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan

deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk

laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75%

penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya

manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah

yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta.

Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di

kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya.

Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngoko(kasar),

krama(halus)nya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta

digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional,

seperti di Suriname). Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan

kepercayaan kejawen memang mengajarkan agar seseorang

membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam (Jawa:

lek-lekan). Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa

meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk

(jagad alit) dengan sang kholiq (jagad ageng) guna mencari

keharmonisan dan keselarasan hidup.

d. Sosio Kependudukan

Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada

umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam

(43)

- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa

tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham

feodalis.

- Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha.

- Senang makan, berekreasi.

- Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti.

- Bertatakrama etis jawa yang masih kental.

e. Perekonomian Kota

Kegiatan perekonomian Kotamadya Surakarta, berdasar

perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan,

perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum

memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya

mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan

sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan

kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor

industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan

kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah

pinggiran (tidak termasuk wilayah kotamadya). Di samping sektor

ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari

pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan,

bimbingan dan fasilitas niaga.

5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery

(44)

Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah

perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan

area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan

fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan

kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak

langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu

dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya.

b. FungsiDesain Interior Marketing Office Gallery

Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan

sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang

memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan

untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada

masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota

Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat

kebudayaan-kebudayaan masa lampau yang masih dilestarikan

keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata

internasional dapat dengan mudah terwujud.

c. Kegiatan Pengelolaan

Kegiatan pengelolaan dalam Marketing Office Gallery, meliputi :

a. Administrasi umum, yaitu kegiatan yang menyangkut

administrasi secara umum.

b. Operasional, yaitu koordinasi antara pengunjung, koordinator,

(45)

c. Service dan maintenance, koordinasi teknis dan pelayanan dalam

bangunan.

d. Pelaku Kegiatan

Pengunjung Marketing Office Gallery dapat digolongkan menjadi beberapa

rentan usia yang terdiri dari :

1) Dewasa (Usia 20 – 49 tahun)

Usia dewasa dapat membedakan antara kesenangan, hoby,

pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang lain sehubungan dengan aktivitas

yang dilakukan. Rentan usia kerja yang salah satunya terdiri dari eksekutif

muda atau pengantin baru dimana mereka membutuhkan papan baru untuk

tempat tinggal dan merupakan sasaran utama Marketing Office Gallery

untuk menawarkan produk-produk interior serta target investasi property.

2) Orang Tua (50 tahun keatas)

Usia ini mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan

lingkungan dan lebih memfokuskan persiapankan diri untuk beristirahat

dari rutinitas kerja. Rentan Usia ini merupakan target investasi yang telah

matang dimana mereka berpikiran untuk mempersiapkan hari tua dengan

(46)

e. Aktivitas Marketing Office Gallery

1) Aktifitas Dewan Komisaris

Skema 3.1 : Aktviitas Dewan Komisaris (Sumber : analisa penulis 2010)

2) Aktivitas Direktur Utama

Skema 3.2 : Aktviitas Direktur Utama (Sumber : analisa penulis 2010)

Datang Ruang

Meeting

Aktivitas :

- mengecek kinerja karyawan. - Rapat kemajuan perusahaan. - Mendapatkan informasi

mengenai perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.

Pulang Melihat Koleksi Gallery.

- Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari manajer

utama.

- Menandatangani surat-surat penting.

- Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris.

- Menyeleksi beberapa ide gagasan proyek.

- Mengatur kerjasama dengan beberapa instansi terkait. Istirahat

(47)

3) Aktivitas Manajer Utama

Skema 3.3 : Aktviitas Manajer Utama (Sumber : analisa penulis 2010)

4) Aktivitas Sekretaris

Skema 3.4 : Aktviitas Sekretaris (Sumber : analisa penulis 2010)

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari kepala

bagian perencanaan.

- Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada direktur utama.

- Terjun Langsung untuk mengecek keadaan proyek di lapangan. Ruang

Meeting

Istirahat

Mengecek kondisi proyek di lapangan

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas : - Mengatur jadwal aktivitas

Direktur Utama&Manajer Utama - Melengkapi dan menyalin laporan

dari beberapa devisi.

- Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama/manajer utama.

- Menghubungkan klien dengan direktur utama/manajer utama. Ruang Direktur

/Manager Utama

Istirahat

(48)

5) Aktivitas Bagian Perencanaan

Skema 3.5 : Aktviitas Bagian Perencanaan (Sumber : analisa penulis 2010)

6) Aktivitas Devisi Desain Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Mengecek kinerja devisi desain, pemasaran, proyek dan keuangan. - Membuat laporan untuk

diserahkan kepada manajer utama - Rapat perkembangan proyek - Terjun Langsung untuk mengecek

keadaan proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display

gallery Ruang

Meeting

Istirahat

Mengecek kondisi proyek di lapangan Mengarahkan susunan

- Membuat gambar kerja dan maket proyek.

- Mengkoordinir dan

bekerjasama dengan tukang di lapangan.

- Rapat membahas dan mendiskusikan alternativ desain

- Terjun Langsung untuk mengarahkan masalah-masalah proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display

gallery.

- Membuat desain-desain baru untuk diajukan ke direktur utama dan bagian

perencanaan. Ruang

Meeting

Istirahat

Mengarahkan kondisi proyek di lapangan Mengarahkan susunan

(49)

Skema 3.6 : Aktviitas Devisi Desain (Sumber : analisa penulis 2010)

7) Aktivitas Devisi Pemasaran

Skema 3.7 : Aktviitas Devisi Pemasaran (Sumber : analisa penulis 2010)

8) Aktivitas Devisi Proyek

Skema 3.8 : Aktviitas Devisi Proyek

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Berinteraksi langsung dengan pengunjung.

- Membuat laporan pemasaran yang diserahkan kepada manager utama.

- Rapat perkembangan tingkat pemasaran dan jumlah investasi. - Melayani konsultasi pengunjung

mengenai permasalahan perencanaan interior.

- Melayani transaksi investasi property.

- Memberikan informasi kepada pengunjung mengenai marketing office gallery dan proyek-proyek interior melalui powerpoint. Ruang an acara kegiatan

pemasaran

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Mengkoordinir dan mengarahkan kinerja mandor dan tukang di lapangan.

- Membuat jadwal acuan penyelesaian proyek.

- Rapat perkembangan proyek dan masalah-masalah proyek di lapangan.

(50)

(Sumber : analisa penulis 2010)

9) Aktivitas Devisi Keuangan

Skema 3.9 : Aktviitas Devisi Keuangan. (Sumber : analisa penulis 2010)

10)Aktivitas Karyawan

Skema 3.10 : Aktviitas karyawan (Sumber : analisa penulis 2010)

Pulang

Datang Ruang

Kerja

Aktivitas :

- Membuat laporan keuangan untuk diserahkan kepada Manager utama dan kepala bagian perencanaan.

- Mendata barang yang masuk dan keluar kantor.

- Rapat kondisi keuangan perusahaan dan hasil investasi property.

- Membuat kontrak perjanjian dengan instansi lain dalam hal bantuan permodalan.

Ruang Meeting

Istirahat

Ruang Kerja

Datang Ruang Kerja

(51)

11)Aktivitas Pengunjung

Skema 3.11: Aktivitas Pengunjung (Sumber : analisa penulis 2010)

12)Aktivitas barang

Skema 3.12: Aktivitas Barang (Sumber : analisa penulis 2010)

f. Fasilitas dan Besaran Ruang secara Umum

1) Lobby

Definisi Lobby adalah ruang yang secara operasional berhubungan

langsung dengan ruang tamu. ( Darsono Agustinus, 1992, hal 9 ).

Berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu dan sebagai pusat informasi

mengenai Marketing Office Gallery. Datang

Pulang - Mendapatkan pelayanan

informasi mengenai marketing office gallery dan pertimbangan perancangan interior.

- Berkonsultasi tentang perancangan interior dengan konsultan ahli.

- Melihat-lihat display gallery. - Menggunakan fasilitas lounge

sebagai fasilitas pemasaran. - Memperoleh pelayanan

kemudahan bertransaksi investasi property.

Mempergunakan Fasilitas-fasilitas yang disediakan

Barang

Service Ruang utilitas

Bongkar Muat Gudang Display

(52)

Gbr.2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

2) Area display maket

Area ini berfungsi sebagai tempat memajang miniatur proyek/maket

proyek dalam skala tertentu.

3) Area display produk

Area ini berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan produk-produk

interior.

(53)

4) Area display Brosur

Area ini berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tambahan

mengenai promo proyek property dimana pada area ini terdapat

banner-banner dan leafleat dari perusahaan property.

5) Gallery Proyek (Hall)

Berfungsi sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang

dikerjakan berupa maket dan gambar kerja serta baliho dalam sekala

tertentu.

Gbr.2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

6) Area Konsultasi

Berfungsi sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan

informasi mengenai permasalahan perancangan interior.

7) Area Transaksi

Berfungsi sebagai area pembayaran transaksi jual beli property secara

(54)

Gbr.2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

8) Ruang Presentasi

Berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu

proyek yang akan direncanakan dan sebagai tempat untuk memberikan

penjelasan yang mendetail kepada klien mengenai peran penting desain

interior.

9) Ruang Rapat

Berfungsi sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang

sedang dikerjakan dan pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan

masing-masing devisi.

10) Office Area

Berfungsi sebagai ruang kerja karyawan dimana setiap orang bekerja

(55)

Gbr.2.5 : Besaran dan jarak ergonomik meja tulis dengan credenza ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )

11) Stage

Berfungsi sebagai tempat mengadakan dan memfasilitasi

kegiatan-kegiatan pemasaran property.

Gbr. 2.6 Besaran dan jarak ergonomik sebuah aula/hall ( Sumber : Theatre Planning,1974 )

13)Lounge Area

Berfungsi sebagai area duduk untuk bersantai yang menyuguhkan

pertunjukan-pertunjukan musik dan didalamnya terdapat fasilitas bar

(56)

14)Pantry

Bagian dari area untuk memasak dan mempersiapkan menu makanan dan

minuman bagi pengunjung ataupun karyawan.

15)Gudang

Gudang digunakan untuk menaruh dan mengatur proses kaluar-masuk

barang seperti buah dan sayur organic beserta segala peralatan.

16)Lavatory

Sebagai tempat atau fasilitas melakukan MCK.

g. Sistem Sirkulasi

Sistem sirkulasi merupakan pola hirarki yang berarti. Pola-pola alur

sirkulasi berupa:

1. Linier

Semua alur adalah linier. Alur yang lurus dapat menjadi unsur

pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Dicirikan

dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih.

Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau

terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau

membentuk kisaran (loop).

Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak

pemekaran dan pertumbuhan karena jarak yang

menunjang.

Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan

(57)

2. Radial

Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang

fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik

tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. Bentuk radial

memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah

pusat, titik bersama.

Kelebihan: Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan

dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai

dengan kebutuhan.

Kekurangan: Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.

3. Spiral

Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu alur yang menerus yang berasal

dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.

Kelebihan: Dapat menerima yang berlaina ukurn bentuk, fungsi

tetapi berhubungan berdasarkan penempatan dan ukuran

visual seperti simetris atau sumbu.

Kekurangan: Tidak ada tempat utama yang terkandung di dalam

ruangan ini.

(58)

Bentuk grid ini terdiri dari dua set alur-alur sejajar yang saling

berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar

atau kawasan-kawasan ruang segiempat.

Kelebihan: - Dapat memiliki hubungan bersama walaupun berbeda

ukuran, bentuk dan fungsi.

- Dapat mengalami perubahanbentuk yang lain dengan

cara pengurangan, penambahan kepadatan / dibuat

berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetapi

dipertahankan oleh kemampuan mengorganisasi

ruang.

Kekurangan: Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruangan

semua diatur oleh pola grid 3 dimensi/ bidang

sehingga sifatnya tidak fleksible.

( Ching, Francis, D. K. 1996. hal. 205-239)

5. Network

Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang

menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.

6. Komposit

Suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur alur bisa dicapai dengan

(59)

Bentuk ruang sirkulasi:

1. Tertutup

Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang

dihubungkan melalui pintu-pintumasuk pada bidang dinding.

2. Terbuka pada salah satu sisi

Untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang dengan ruang-ruang yang

dihubungkan.

3. Terbuka pada kedua sisinya

Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.

Dalam suatu ruang pasti memerlukan suatu pola sirkulasi. Pola sirkulasi

yang ada terbagi menjadi 2 jenis,yaitu:

1. Pola Sirkulasi Makro yaitu berpola radial terpusat

Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada

sebuah pusat, titik bersama.

Bentuk Radial terpusat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:

Kelebihan: - Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan

dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah

sesuai dengan kebutuhan.

(60)

- Menciptakan konfigurasi keseluruh ruang geometris

teratur dan simetris terhadap 2 sumbu atau lebih

Kekurangan: - Bentuk tidak teratur sehingga harus cukup untuk

mengumpulkan sejumlah ruang sekunder sekitarnya.

- Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.

2. Pola Sirkulasi Mikro

Dalam pola sirkulasi ini terbagi menjadi 2 yaitu:

a. Cara pencapaian

Dalam ruang gereja ini hanya terdapat ruang yang bersar sehingga

cara pencapaiannya dapat ditempuh dalam bentuk:

a. 1. Langsung

yaitu dengan cara menuju langsung kepusat kegiatan.

a. 2. Tersebar

Maksudnya di sini ialah saat menuju kesuatu ruang perlu

melalui banyak jalan, meskipun jalan yang ditempuh berbeda

(61)

a. 3. Berputar

Cara ini dilakukan dengan mengintari seluruh bagian ruang

untuk dapat menuju ke pusat tujuan.

b. Jalan Mencapai

b. 1. Melewati ruang

b. 2. Menembus ruang

b. 3. Berakhir pada sebuah ruang

Secara umum kriteria sirkulasi yang benar ialah:

a. Efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan

b. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan luasnya lantai dan area yang

produktif

c. Fleksibilitas dalam gerak

d. Kemudahan untuk memperoleh sesuatu

(62)

h. Furnitur

1) Ergonomik

Memiliki nilai keamanan dan kenyamanan sehingga manusia yang

menggunakan atau melakukan kegiatan terhadap furniture tersebut tidak

mengalami cidera.

2) Fungsional

Memiliki fungsi atau tujuan tertentu untuk setiap furniture dan

selain memiliki bentuk yang sangat stylist namun juga dapat memenuhi

kebutuhan pengguna.

3) Estetika

Memiliki unsur keindahan sehingga meningkatkan nilai dari

furniture itu sendiri. Karena keindahan menjadi daya tarik tersendiri untuk

sebuah furniture.

4) Material

Unsur material sangat mendukung terciptanya sebuah furniture

yang indah, kuat juga menyokong struktur atau dekat kaitannya dengan

tehnik. Sehingga pemilihan furniture yang tepat dapat membuat sebuah

furniture lebih indah dan memiliki daya tahan yang cukup panjang.

i. Elemen Pembentuk Ruang

Pada sebuah bangunan tentunya ada elemen-elemen pembentuk

ruangnya. Baik itu dinding, lantai, dan ceiling. Umumnya interior atau ruang

dalam adalah ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding dan langit-langit.

(63)

membatasi ruang secara fisik berbentuk lantai pada bagian bawah, dinding

pada begian samping dan langit-langit pada bagian atas.

Ruang-ruang interior dalam bangunan dibentuk elemen-elemen yang

bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, dinding, lantai dan

atap. Elemen-elemen tersebut memberi bentuk pada bangunan,

memisahkannya dari ruang luar, dan membentuk pola tatanan ruang-ruang

interior.

a. Lantai

Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan

langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak.

Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari benda perabot,

manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut

selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai

seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam

merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :

1) Fungsi Lantai

Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk

aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai

alas dari suatu ruang.

2) Sifat Lantai

Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.

Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu

dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai.

Gambar

Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu
Tabel ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung:
Gambar.4.1
Gambar.4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Jadi pengertian judul dari Desain Interior International Playgroup di Surakarta dengan pendekatan psikologi anak adalah sebuah karya perancangan badan pendidikan anak usia

Desain Interior Ancol Ocean Boutique Hotel di Jakarta Utara dengan Pendekatan Konsep Bahari Kolonial adalah perancangan ruang dalam suatu bangunan yang menggunakan tata kehidupan

Desain Interior Museum Sepak Bola Indonesia di Surakarta dengan Konsep Modern adalah merencanakan dan merancang bagian dalam sebuah bangunan yang bersifat umum

(2) dalam Desain Interior Museum Seni Tari Tradisi Surakarta, tema perancangan memiliki peran penting didalam memecahkan suatu masalah yang mana ide gagasan

(2) dalam Desain Interior Museum Kebudayaan China, tema perancangan memiliki peran penting didalam memecahkan suatu masalah yang mana ide gagasan bisa bermula

Area perancangan desain interior Museum TNI-AL Loka Jala Crana ini difokuskan pada beberapa ruang terpilih yang bersifat publik pada Museum TNI- AL Loka Jala Crana