commit to user
i
DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY
DI SURAKARTA
DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk memenuhi sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Seni Jurusan Desain Interior
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Disusun Oleh:
RINI TRI SUBEKTI C0806027
JURUSAN DESAIN INTERIOR
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
DESAIN INTERIOR MARKETING OFFICE GALLERY DI SURAKARTA
DENGAN PENDEKATAN KONSEP MODERN KONTEMPORER ( Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area )
Telah disetujui oleh Pembimbing untuk di Uji
Di hadapan Dewan Penguji
Disusun Oleh :
RINI TRI SUBEKTI
C0806027
Pembimbing I Pembimbing II
Drs.IF. B. Sulistyono. Sk, MT. arch Drs. Soepriyatmono, Msn.
NIP. 19621125 199303 1 001 NIP. 19560117 198811 1 001
Mengetahui,
Ketua jurusan Desain Interior
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn
commit to user
iii
PENGESAHAN
Telah disahkan dan dipertanggungjawabkan pada sidang Tugas Akhir
Jurusan Desain Interior Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta
Pada Hari Senin, Tanggal 26 Juli 2010
Penguji
Jabatan Nama Ttd.
1. Ketua Sidang Drs. Ken Sunarko, M. Si
19511128 198303 1 001
2. Sekretaris Iik Endang Siti Wahyuningsih, SSn, M.Ds
19771027 200112 2 002
3. Penguji I Drs. IF. Bambang Sulistyono, Sk., MT
19621125 199303 1 001
4. Penguji II Drs. Soepriyatmono, M. Sn
19560117 198811 1 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Dekan
Desain interior Fakultas Sastra dan Seni rupa
Drs. Rahmanu Widayat, M.Sn Drs. Sudarno, MA
commit to user
iv
PERNYATAAN
Nama : Rini Tri Subekti
NIM : C0806027
Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa laporan Tugas Akhir berjudul “ Desain
Interior Marketing Office Gallery di Surakarta dengan Pendekatan Konsep
Modern Kontemporer (Interior Office, Interior Exhibition Area, Lounge Area) “
adalah betul-betul karya sendiri, bukan plagiat dan dibuatkan orang lain. Hal-hal
yang bukan karya dalam bentuk Laporan Tugas Akhir ini diberi tanda citasi
(kutipan) dan ditunjukan dalam Daftar Pustaka.
Apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi akademik berupa pencabutan gelar Sarjana.
Surakarta,
Yang Membuat Pernyataan.
Rini Tri Subekti
commit to user
v
MOTTO
Dia yang menjadikan bumi untukmu dengan mudah kamu
jalani, maka berjalanlah kamu pada beberapa penjurunya dan
makanlah rezeki Allah, dan kepada-Nya (kamu) berbangkit.
( QS. AL-MULUK : 15 ).
Janganlah kamu lemah dan janganlah kamu berduka cita,
sedang kamu orang-orang yang lebih tinggi jika kamu beriman.
(QS. ALI IMRAN : 139)
Kesuksesan bukan untuk dikejar tapi menjadikan kita tertarik
untuk berkarya.
(Penulis)
Kendala dan Hambatan bukan alasan untuk menjadikan kita
menyerah dan berputus asa, akan tetapi Kendala dan Hambatan
merupakan ujian awal yang menghantarkan kita kepada keberhasilan
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Laporan ini penulis persembahkan kepada :
1. Nenek dan Kedua orangtuaku yang
senantiasa tulus memberikan doa, cinta,
kasih sayang serta dukungan di setiap
hari-hariku.
2. Kakak, adik dan keponakanku yang selalu
memberikan dukungan dan canda tawa.
3. Teman-teman desain Interior yang selalu
memberikan semangat dan bantuannya.
4. Sahabat-sahabatku yang terus memberikan
saran dan semangat di setiap hari-hariku.
5. Jurusan Desain Interior Universitas Sebelas
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. W r. W b
Tiada kata terindah selain ucapan syukur kehadirat Allah SWT yang
senantiasa melimpahkan rahmat, karunia dan berkah-Nya sehingga penulis
mendapat bimbingan dan kemudahan dalam menyelesaikan penyusunan Tugas
Akhir dengan judul Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta
Dengan Pendekatan Konsep Modern Kontemporer dalam meyelesaikan Tugas
Akhir ini tidak sedikit hambatan yang dihadapi oleh penulis, akhirnya penulis
dapat menyelesaikan dengan baik berkat bantuan dan pengarahan dari berbagai
pihak. Untuk itu, pada kesempatan yang baik ini penulis tidak lupa untuk
mengucapkan rasa terima kasih kepada :
1. Drs. Sudarno, M. A, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Rahmanu Widayat, M. Sn, selaku Ketua Jurusan Desain Interior Fakultas
Sastra dan Seni Rupa.
3. Drs. IF. B. Sulistyono Sk, MT. arch selaku Dosen Pembimbing I Mata Kuliah
Tugas Akhir.
4. Drs. Soepriyatmono, M.Sn, selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Tugas
Akhir.
5. Drs. Ken Sunarko, M. Si Selaku ketua Sidang Tugas Akhir.
6. Iik Endang S.W, S.Sn, M.Ds, selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir dan
sekretaris sidang.
7. Silfia Mona Aryani, ST selaku Dosen Pembimbing Akademik.
8. Bapak Shabirin yang telah membantu mengambilkan gambar kerja di kelas.
9. Keluargaku yang selalu memberikan do’a, dukungan dan kasih sayang
commit to user
viii
10.Keluarga besar Wirya Diharja yang selalu memberikan do’a dan dukungan
untuk maju dan bersemangat.
11.Om Saryana terimakasih telah memudahkan perizinan untuk survey di
Summarecon Marketing Gallery.
12.Sahabatku Fara, Berry, Tychan, Rinta, Gina, Mbak Ngi, Mbak Nga, Cik Yen
terimakasih untuk pinjaman komputer, dukungan untuk optimis.
13.Citra, Mas Daddo, Mas Triya terima kasih untuk kiriman file-file yang
dibutuhkan dan tambahan ilmu untuk cad, 3dsmax dan photosopnya. Mbak
Ina dan Pak herry terima kasih atas bimbingan dan tambahan ilmu mengenai
pengetahuan bahan. Seluruh keluarga besar Interni Asia terimakasih atas
kepercayaannya dan bimbingannya selama KP.
14.Mas Ole, Mas Leon, Mas Ary, Hafidh, Mas Danang terimakasih telah
membantu servis laptop.
15.Mas Chandra terima kasih untuk les 3dsmax dan plot-plotan gambar kerjanya.
16.Teman-teman Interior, Rosa, Titik, Cecep, Nur, Mas Khrisna, Mas Adin, Mas
Syukron, Mas Arya, Ginar, Fahmi terimakasih atas bantuan Setting, banner
dan maket.
Tiada sesuatu apapun yang dapat penulis persembahkan selain do’a semoga
Allah SWT memberi imbalan sesuai dengan jasa dan keikhlasan amalnya, Amin.
Penulis menyadari Tugas akhir ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang dapat membantu sehingga dapat
menyempurnakan penyusunan skripsi ini dari pembaca.
W assalamu’alaikum. W r. W b
Penulis
Rini Tri Subekti
commit to user
ix ABSTRAK
Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta
dengan pendekatan konsep Modern Kontemporer, Desain Interior, Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang terdiri dari : 1. Unit Penerimaan terdiri dari Front Office dan Area Lobby. 2. Unit Pameran terdiri dari area display maket, area display produk, area display brosur dan gallery proyek. 3. Unit Pemasaran terdiri dari Area konsultasi, Area kasir, dan ruang presentasi. 4. Unit Hiburan terdiri dari area lounge. 5. Unit perkantoran terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area Projek Desain, Area Projek Pemasaran, area Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior Library.
Permasalahan yang akan dibahas dalam laporan ini, yaitu: 1. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?2. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung? 3. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar? 4. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang?
Tujuan pembahasan dalam Tugas Akhir ini adalah: 1. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah dikenal oleh masyarakat. 2. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung. 3. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan alam sekitar. 4. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik dan teratur.
Sasaran yang ingin dicapai dalam Laporan Tugas Akhir ini, yaitu: Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara, 2. Observasi, 3. Populasi yang sangat membantu dalam penyelesaian desain ini.
Lokasi Penelitian untuk mendukung karya desain dilakukan di beberapa tempat, seperti ; 1. Summarecon Marketing Gallery, 2. Solo Paragon, 3. Display Interior Interni Asia, 4. Marketing Office Rasuna Epicentrum.
commit to user
x ABSTRACT
Rini Tri Subekti. C0806027. 2010. Interior Design Marketing Office Gallery at Surakarta
with The Approach Conception Modern Contemporary, Interior Design, The Letters And appearance Arts Faculty, Sebelas Maret Surakarta University.
Design and act of planning Interior this Marketing Office Gallery includes interior range space facilities consist of : 1. Acceptation units consist of front office and lobby area. 2. Exhibition units consist of maquet display area, product display area, brochure display area and project gallery. 3. Marketing units consist of consultation area, cashier area, and presentation room. 4. Entertainment units consist of lounge area. 5. Office complex units consist of director room, manager room, project design area, marketing project area, administration area, meeting room and interior design library.
Set of the problems will have discussed in this report, that is : 1. How do design and act of planning Interior Marketing Office Gallery incline to show off impression space system can be representative property department in order to easy knew by the society? 2. How do create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull? 3. How do create room situation comfortable and can interact with around the world? 4. How do manage room organizing system and circulation system good and arranged in order to obtain separate room be based on each room function?
Discussion purpose in this end task are : 1. Create interior plan Marketing Office Gallery can be to show off impression space system representative property department in order to easy knew by the society. 2. Create visual modern contemporary in this act of planning Marketing Office Gallery, so that the interest visitor can be pull. 3. Create room situation comfortable and can interact with around the world. 4. Separate room is based on each room function with manage room organizing system and circulation system good and arranged.
The target wish reached in this end report, that is : The middle to the top group society in particular for the husband-wife installed, the family although for investment necessity. The method are used in this examination : 1. Interview, 2. Observation, 3. The population is very help in this design solution.
The examination site for support the work design carried out at some place, such as : 1. Summarecon Marketing Gallery. 2. Solo Paragon. 3. Interni Asia’s Interior display. 4. Rasuna Epicentrum Marketing Office.
commit to user
c. Langit-langit……….……. 130
5. Desain Interior System………..……. 131
a. Pencahayaan………. 131
commit to user
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Perbandingan Penggunaan Lampu………... 63
Tabel 1.2 : Ikhtisar iluminasi penerangan dalam gedung……….. 64
Tabel 2 : Koleksi Benda Inventaris………. 111
Tabel 3 : Fasilitas Ruang………. 112
Tabel 4 : Besaran Ruang……….. 115
Tabel 5.1 : Pembentuk Ruang Lantai………. 130
Tabel 5.2 : Pembentuk Ruang Dinding……….. 130
Tabel 5.3 : Pembentuk Ruang Langit-langit………... 131
Tabel 6.1 : Tabel Pencahayaan……… 133
Tabel 6.2 : Tabel Penghawaan.……… 134
commit to user
Gambar 2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal …...… 34
Gambar 2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik …….…… 35
Gambar 2.5 : Besaran dan jarak ergonomik Hub. Meja tulis dengan credenza 36 Gambar 2.6 : Besaran dan jarak ergonomik aula/hall ……… 36
Gambar 3 : Bentuk ramp yang direkomendasikan ……….. 69
Gambar 4.1 : Tampak depan Summarecon Marketing Gallery …...……….. 74
Gambar 4.2 : Tampak Front Office Summarecon Marketing Gallery..…….. 76
Gambar 4.3 : Tampak Meeting room Summarecon Marketing Gallery ..….. 76
Gambar 4.4 : Tampak Presentation room Summarecon Marketing Gallery .. 77
Gambar 4.5 : Tampak Area Lobby Summarecon Marketing Gallery …..….. 77
Gambar 4.6 : Tampak Area Hall Summarecon Marketing Gallery …...….. 78
Gambar 4.7 : Tampak Area Cashier Summarecon Marketing Gallery …….. 78
commit to user
xvi
Gambar 10.1 : Zoning lantai 1 ………..……….……. 126
Gambar 10.2 : Zoning lantai 2 ………..……….……. 126
Gambar 10.3 : Grouping lantai 1 ………..……….……. 127
commit to user
xvii
DAFTAR SKEMA BAGAN
Skema 1 : Model Analisis Interaktif ……… 10
Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir DI MOG……….………. 11
Skema 3.1 : Aktivitas Dewan Komisaris ……… 27
Skema 3.2 : Aktivitas Direktur Utama ………... 27
Skema 3.3 : Aktivitas Manajer Utama ………..…. 28
Skema 3.4 : Aktivitas Sekretaris ……… 28
Skema 3.5 : Aktivitas Bagian Perencana ……… 29
Skema 3.6 : Aktivitas Devisi Desain ……….. 29
Skema 3.7 : Aktivitas Devisi Pemasaran ……… 30
Skema 3.8 : Aktivitas Devisi Proyek ……….. 30
Skema 3.9 : Aktivitas Devisi Keuangan ………. 31
Skema 3.10 : Aktivitas Karyawan ……… 31
Skema 3.11 : Aktivitas Pengunjung ………. 32
Skema 3.12 : Aktivitas Barang ………. 32
Skema 4 : Struktur Organisasi MOG ………... 103
Skema 5.1 : Organisasi ruang Publik ……….. 122
Skema 5.2 : Analisa Organisasi ruang penunjang ……….. 122
Skema 5.3 : Pola kegiatan pimpinan ……….. 122
Skema 6.1 : Hubungan Antar Ruang Lantai 1 ………... 124
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN GAMBAR SKEMA POLA PIKIR
LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DIMENTION PLAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR EXISTING DENAH ASLI LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH PERUBAHAN LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR DENAH INTERIOR LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1
LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR LAYOUT LANTAI 2 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR FLOOR PLAN LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 1 LAMPIRAN GAMBAR REFLECTED CEILING PLAN LANTAI 2
LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI PEMASANGAN PINTUKACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI TANGGA
LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING KACA LAMPIRAN GAMBAR DETAIL KONSTRUKSI CEILING GYPSUM LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN A-A’
LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN B-B’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN C-C’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN D-D’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN E-E’ LAMPIRAN GAMBAR TAMPAK POTONGAN F-F’ LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE A
LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE B LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE C LAMPIRAN GAMBAR FURNITURE D
LAMPIRAN GAMBAR DAFTAR FURNITURE
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF ARSITEKTUR SITE ASLI LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA RESEPTIONIST LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF SELASAR ATM
LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA DISPLAY MAKET LAMPIRAN GAMBAR PERSPEKTIF AREA OFFICE
commit to user
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. PROYEK
Merencana dan merancang desain interior Marketing Office Gallery di Surakarta.
B. LATAR BELAKANG MASALAH
Setiap orang memerlukan pemenuhan akan kebutuhan hidupnya yang
digolongkan dalam kebutuhan primer, sekunder dan tersier. Kebutuhan primer
merupakan kebutuhan pokok yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan
sifatnya wajib untuk dipenuhi meliputi kebutuhan akan papan, sandang dan
pangan. Kebutuhan akan papan lambat laun tidak hanya menjadi sebuah wadah
untuk tinggal dan berteduh saja namun juga menjadi jati diri (identity) dari
penggunanya untuk mengatakan kelas (class,status). Di dalam masyarakat Jawa
khususnya masyarakat Surakarta dalam proses pengerjaan suatu bangunan hanya
mengandalkan jasa tukang yang terkadang terjadi pembengkakan biaya yang tidak
terorganisasi dengan benar dan belum begitu mengenal peran penting desainer
interior dalam memecahkan setiap masalah yang dihadapi dalam proses
perencanaan dan perancangan bangunan.
Berdasarkan rencana umum tata ruang kotamadya dati II Surakarta pada
tahun 1993 sampai dengan tahun 2013 akan memfokuskan kegiatan yang
mengacu pada pengembangan fungsi-fungsi kotamadya Surakarta pada tahun
2013 yakni dengan penyediaan areal pusat pariwisata, pusat pengembangan
kebudayaan, olahraga, relokasi industri, perluasan dan pembangunan pendidikan,
pusat perdagangan, pusat perkantoran dan areal lingkungan perumahan. Kota
Surakarta yang sudah berkembang menjadi kota besar dan mapan juga
memerlukan fasilitas untuk kegiatan khusus yang berskala kota, terutama fasilitas
yang merupakan penjabaran dari TRI KRIDA UTAMA, komersial, perkantoran,
pendidikan, fasilitas sosial, hankam, industri dan perumahan yang berskala kota.
(RUTRK kota Surakarta. BAPPEDA : II.12)
Untuk mendukung program pemerintah tersebut dan memajukan kota
yang dapat menampung semua kebutuhan perencanaan dan perancangan
bangunan yang berskala kota. Hal ini bertujuan supaya masyarakat dapat
mengenal peran penting desain interior dan memudahkan pemilihan
produk-produk interior yang memiliki fasilitas unggul yang dapat disesuaikan dengan
budget pembangunan.
C. BATASAN MASALAH
Dalam perencanaan dan perancangan interior Marketing Office Gallery ini
dibatasi pada ruang lingkup kegiatan Marketing Office khususnya pada devisi
desain interior dan marketing. Adapun perencanaan dan perancangan interior
Marketing Office Gallery ini mencakup ruang lingkup fasilitas interior yang
terdiri dari :
1) Unit Penerimaan : terdiri dari Front Office dan Lobby.
2) Unit Pameran : terdiri dari Area display maket, Area display produk,
Area display brosur dan Gallery proyek.
3) Unit Pemasaran : terdiri dari Area Konsultasi, Area Transaksi, dan
Ruang Presentasi.
4) Unit Hiburan : terdiri dari Area Lounge.
5) Unit Perkantoran : terdiri dari Ruang Direktur, Ruang Manajer, Area
Projek Desain, Area Projek Pemasaran, Area
Administrasi, Ruang Rapat dan Desain Interior
Library.
Perencanaan dan perancangan desain Interior Marketing Office Gallery dibatasi
dengan pemakaian luas bangunan + 1500 m2.
D. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana merencanakan dan merancang interior Marketing Office
Gallery yang cenderung menonjolkan kesan tata ruang yang dapat
mewakili bidang property agar mudah dikenal masyarakat?
b. Bagaimana menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan
Marketing Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung?
c. Bagaimana menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat
berinteraksi dengan alam sekitar?
d. Bagaimana mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi
yang baik dan teratur agar dapat memisahkan ruang berdasarkan fungsi
masing-masing ruang?
E. TUJUAN
Berkaitan dengan latar belakang dan batasan masalah yang telah
dirumuskan di atas maka perancangan dan perencanaan Marketing Office Gallery
ini bertujuan untuk :
a. Menciptakan rancangan interior Marketing Office Gallery yang dapat
menonjolkan kesan tata ruang yang mewakili bidang property agar mudah
dikenal oleh masyarakat.
b. Menciptakan visual Modern-Kontemporer dalam perancangan Marketing
Office Gallery ini, Sehingga dapat menarik minat pengunjung.
c. Menciptakan suasana ruang yang nyaman dan dapat berinteraksi dengan
alam sekitar.
d. Memisahkan ruang berdasarkan fungsi masing-masing ruang dengan
mengelola system pengorganisasian ruang dan system sirkulasi yang baik
F. SASARAN
Dalam perencanaan dan perancangan Marketing Office Gallery ini
memuat beberapa sasaran, antara lain:
a. Manusia
Kelompok masyarakat menengah ke atas khususnya bagi pasangan
suami-Istri, keluarga maupun untuk keperluan investasi. Mayoritas
pengunjung terdiri dari kaum dewasa dimana golongan ini telah
mengenal kebutuhan akan papan dan karya desain interior.
b. Rancangan property
Rancangan Property ini meliputi gambar kerja dari berbagai sudut
pandangan yang biasanya dikemas dalam bentuk 2 dimensi dan 3
dimensi dengan disertai oleh display maket (miniatur tiruan bangunan
dengan skala tertentu) yang dipamerkan pada area Hall.
c. Suasana
Suasana merupakan salah satu unsur yang penting karena dapat menjadi
daya tarik pengunjung untuk datang ke suatu tempat. Suasana yang ingin
ditampilkan adalah sebuah perancangan interior yang membawa suasana
diluar ruangan menjadi sesuatu yang terbingkai di dalam ruangan dan
begitu pula sebaliknya.
G. MANFAAT
Dalam perencanaan dan perancangan ini diharapkan dapat memberikan
manfaat yang berguna terutama bagi pihak-pihak sebagai berikut :
Mendapatkan pengetahuan mengenai perencanaan dan perancangan desain
interior dan solusi desain dengan budget yang sesuai dengan kebutuhan.
b. Bagi Marketing Office Gallery
Mendapatkan investor-investor yang baru tanpa perlu mencari dan dapat
memberikan penjelasan mengenai bidang interior serta pentingnya
menggunakan jasa interior dalam membuat rancangan tempat tinggalnya.
c. Bagi Dunia Akademik
Memberikan pengetahuan dan wawasan mengenai segi penataan interior
dalam mewujudkan suatu kenyamanan, kelancaran dan keamanan serta
mendapatkan space untuk berlomba menciptakan karya-karya yang baru
agar dapat dipamerkan pada konsumen secara langsung.
d. Bagi Penulis
Mampu merancang sebuah kantor pemasaran yang memiliki gallery dan
fasilitas penunjang didalamnya yang mampu memenuhi unsur estetika,
tehnik, fungsi dan tingkat ergonomik serta akustik ruang.
H. METODE DESAIN
1. Lokasi Penelitian
Untuk memperoleh keakuratan data, perlu dilakukan survey penelitian
yang dilaksanakan pada beberapa Marketing Office Gallery dan display
show unit serta display produk-produk interior yang menunjang aktivitas
dalam desain ini. Dalam penelitian ini telah ditentukan beberapa tempat
sebagai lokasi penelitian, yaitu:
a. Summarecon Marketing Gallery
c. Display Interior Interni Asia
d. Marketing Office Rasuna Epicentrum
2. Bentuk Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang diajukan, dalam penelitian tersebut
peneliti lebih menekankan pada proses dan makna serta pengungkapan
informasi yang kualitatif dan tidak menekankan pada bentuk data berupa
angka maka digunakan bentuk penelitian deskripsi kualitatif, yaitu
“Penelitian yang prosedurnya menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata yang tertulis atau lisan dari orang-orang dan pelaku yang
diamati”.(Bedgan dan John dalam Moleong, 1995: 3)
“Bahwa deskripsi mempersyaratkan suatu usaha dengan kesibukan pikir
untuk merumuskan objeknya yang sedang dipelajari”.
(H.B. Sutopo, 2002 : 74)
3. Sumber Data
Sumber data yang diperlukan dalam perancangan ini sebagai acuan
desain, Adapun sumber data yang diperlukan sebagai berikut:
a. Informan
Dengan bertanya langsung kepada yang bersangkutan (perwakilan dari
instansi/staff karyawan)
b. Jadwal/ susunan kegiatan-kegiatan yang terjadi pada tempat tersebut.
c. Tempat dan peristiwa yang ada pada lokasi penelitian tersebut.
d. Foto-foto hasil survai dan buku-buku referensi serta bahan-bahan dari
4. Tehnik Pengumpulan Data
Sesuai dengan bentuk penelitian kualitatif, maka sumber data
diperoleh melalui tehnik :
a. Observasi
”Metode Observasi adalah pengamatan dan pencatatan dengan sistematis
fenomena yang diselidiki”. (Sutrisno Hadi, 1992:136). ”Pada observasi
yang dilakukan dengan mendatangi lokasi. Peneliti ingin mengamati dan
mencatat hal yang berlangsung menurut apa adanya (kondisi aslinya),
maka ia sebaiknya jangan berbuat apapun atau membuat catatan dalam
jangka waktu tertentu”. (H. B. Sutopo, 2002 : 65-66). Mengadakan
pengamatan secara langsung tentang berbagai hal yang ada kaitannya
dengan obyek penelitian. Observasi dalam penelitian kualitatif sering
disebut sebagai observasi berperan pasif. Observasi ini dilakukan secara
formal dan informal untuk mengamati berbagai kegiatan di lokasi
penelitian yang sesuai dengan daftar masalah. Observasi ini juga
menggunakan alat Bantu observasi seperti alat pencatat, kamera serta alat
pendukung lainnya.
b. Wawancara
”Interview adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan data tentang
permasalahan yang sedang diteliti secara langsung dengan dialog yang
dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari
terwawancara”. (Arikunto, 1998 : 126). Wawancara ini bersifat open
ended dan mendalam yang dilakukan secara informal, wawancara ini
memperoleh data atau hal yang sifatnya tidak terungkap secara fisik.
(Sutrisno Hadi, 1985: 31). Wawancara ini dilakukan dengan struktur yang
lentur tetapi dengan “pertanyaan yang semakin memfokus sehingga
informasi yang dikumpulkan cukup mendalam”.(H.B.Sutopo,1989: 31)
c. Kontek Analisa ( Analisa Dokumen )
Tehnik ini akan dilakukan untuk mengumpulkan data yang bersumber dari
dokumen dan arsip yang terdapat pada lokasi penelitian.
d. Metode Dokumentasi
”Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti,
notulen, rapat, legger”. (Arikunto, 1998: 159). Metode ini peniliti terapkan
untuk memperoleh informasi mengenai teknik produksi dari awal sampai
akhir produksi dengan ikut serta dalam proses produksi dan menggunakan
alat untuk mendokumentasikan keadaan lokasi untuk menunjukkan
keadaan nyata lokasinya.
5. Tehnik Cuplikan
Dalam penelitian kualitatif, teknik cuplikan yang digunakan bukanlah
cuplikan statistik atau yang biasa dikenal sebagai ”probability sampling”
yang biasa digunakan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
cenderung menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif dengan
menggunakan pertimbangan berdasarkan konsep teoritis yang digunakan,
keingintahuan pribadi peneliti, karakteristik empirisnya, dan lain-lainnya.
Oleh karena itu cuplikan yang akan digunakan dalam penelitian ini lebih
”criterion-based selection”. Dengan hal ini peneliti akan memilih informan yang
dianggap paling tahu, sehingga kemungkinan pilihan informan dapat
berkembang sesuai dengan kebutuhan dan kemantapan peneliti dalam
memperoleh data. Cuplikan semacam ini cenderung sebagai ”internal
sampling” yang memberi kesempatan bahwa keputusan dapat diambil
begitu peneliti mempunyai suatu pikiran umum yang muncul mengenai
apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan berbicara, kapan perlu
melakukan observasi yang tepat (time sampling), dan juga berapa jumlah
serta macam dokumen yang perlu ditelaah. Karena berbagai alasan maka
tidak semua hal yang ingin dijelaskan atau diramalkan atau dikendalikan
dapat diteliti. ”Sampel adalah sebagian dari populasi yang diteliti dengan
menggunakan cara-cara tertentu” (Arikunto, 2002: 109). Selain itu, sampel
juga dapat diartikan ”sebagian yang diambil dari populasi dengan
menggunakan cara-cara tertentu”(Sudjana, 1996: 161).
6. Validitas Data
Guna menjamin validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini
maka penelitian kualitatif ini menggunakan trianggulasi data dan
trianggulasi teori, dimana diharapkan dengan cara ini bisa menguju lebih
dalam tentang berbagai sumber data dan perspektif teori yang ada dan
diperoleh saat melakukan penelitian ini.
7. Analisa Data
Dalam penelitian ini analisa data ysng digunakan adalah dengan model
analisa interaktif. Semua dilakukan dalam bentuk interaksi pada tiga
verivikasi. Aktivitas tersebut dilakukan dengan cara interaksi baik antar
komponennya atau dengan proses pengumpulan data sehingga membentuk
sebuah siklus, dimana peneliti bergerak sesuai dengan urutannya sehingga
data yang diperoleh tetap atau hanya bergerak pada ketiga komponen yang
dianalisis, sesudah pengumpulan data bergerak maka peneliti bergerak
pada tiga komponen tadi dengan menggunakan waktu yang masih tersisa
(H. B. Sutopo, 2002 : 91).
Gambar skema proses analisis interaktif:
Skema Bagan 1: Model Analisis Interaktif
( Sumber : Metodologi Penelitian Kualitatif, H.B. Sutopo, 2002 : 96 ) Pengumpulan data
Penarikan simpulan/verifikasi
I. SKEMA POLA PIKIR
Skema 2 : Skema Bagan Pola Pikir Desain Interior Marketing Office Gallery. (Sumber : analisa penulis 2010)
J. SISTEMATIKA PENULISAN
Sistematika penulisan dalam Desain Interior Marketing Office Gallery di
Surakarta ini adalah :
TAHAP I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang masalah , batasan masalah, rumusan
masalah, tujuan, sasaran perancangan, manfaat, metodologi
penelitian dan sistematika penulisan.
Kajian Teori berisi tentang uraian tentang prinsip teori/ kajian
teoritis mengenai proyek Desain Interior Marketing Office Gallery
di Surakarta yang meliputi pembahasan teori tentang kantor
pemasaran dan gallery secara umum yang mencakup di dalamnya
pengertian, klasifikasi, pengertian besaran ruang, jenis ruang, pola
organisasi ruang, komponen pembentuk ruang, sistem interior,
serta pertimbangan desain.
Studi Lapangan berisi tentang hasil observasi di lapangan, sebagai
dasar atau acuan untuk mangkaji desain yang sesuai untuk sebuah
public space yang akan didesain. Segala keadaan yang berada di
lapangan memberi gambaran mengenai kondisi yang diharapkan
sesuai kebutuhan penggunanya. Data observasi yang diperoleh dari
lapangan mampu menjadi masukan dalam perencanaan maupun
sebagai bahan pembanding dan pengayakan bagi proses analisa
dari konsep Desain Interior Marketing Office Gallery di Surakarta.
TAHAP III ANALISA DESAIN
Berisi analisa perencanaan dan perancangan yang diperoleh dari
kajian teoritis dan hasil observasi lapangan yang merupakan dasar
konsep perencanaan dan perancangan. Disini diuraikan tentang
ide/gagasan yang melatarbelakangi terciptanya perancangan desain
interior.
Berisi tentang kesimpulan dari hasil analisa data , evaluasi konsep
perencanaan dan perancangan serta keputusan desain dari konsep
commit to user
BAB IIKAJIAN OBYEK TA
A. STUDI LITERATUR
1. Tinjauan Umum Marketing (Pemasaran)
Pemasaran (Marketing) adalah
a. Suatu bentuk kegiatan yang menawarkan produk atau jasa tertentu agar
dapat menarik minat beli untuk khalayak umum. (Encarta Encyclopedia)
b. Segala kegiatan yang menawarkan suatu produk untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen. (Fajar Laksana. 2008. Manajemen
Pemasaran Pendekatan Praktis. Yogyakarta : Graha Ilmu.)
c. “is a societal process by which individuals and groups obtain what they
need and want through creating, offering, and freely exchanging products
and services of value with others”. Pemasaran yaitu suatu proses social
yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara
bebas menukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
(Kotler Philip. 1995. Marketing management, Analisis Planning,
Implementation and control, Prentice Hall).
2. Tinjauan Umum Office (Kantor)
Kantor adalah
a. Setiap tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan
tata usaha (pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun
b. An office is generally a room or other area in which people work, but may
also denote a position within an organization with specific duties attached
to it. (see officer, office-holder, official)
(www. en. Wikipedia. org)
Biasanya terdapat suatu ruang atau area lain dimana tempat orang-orang
bekerja, tetapi boleh juga menandakan suatu posisi di dalam suatu
organisasi dengan ‘spesifik’ tugas-tugas berkaitan dengan itu (misalnya :
petugas, office-holder, pejabat).
(www. en. Wikipedia. org)
c. Berasal dari bahasa Belanda Kantoor adalah sebutan untuk tempat dimana
suatu perniagaan atau perusahaan dijalankan sehari-hari.
(www. en. Wikipedia. org)
d. balai, gedung, rumah, ruang tempat tulis-menulis atau mengurus sesuatu
pekerjaan, perusahaan dan sebagainya.
( Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta : Balai Pustaka, 2001.)
e. sebuah tempat yang biasanya digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
atau tata usaha ( pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis ) dengan nama
apapun tempat itu diberikan.
( Drs. Moekijat, 1989 : 16)
Dalam Perancangan Solo Marketing Gallery tidak lepas dari keterkaitan
sebuah konteks mengenai ’Kantor’. Bagi masyarakat kita istilah kantor bukan
merupakan sesuatu hal yang asing untuk diperdengarkan akan tetapi merupakan
istilah yang sudah ladzim dimengerti, terutama seorang karyawan yang umumnya
tempat yang biasanya dipergunakan untuk melaksanakan pekerjaan tata usaha
(pekerjaan kantor, pekerjaan tulis menulis) dengan nama apapun tempat itu
diberikan. (Drs. Moekijat, 1989:16)
1) Pengertian kantor ditinjau dari dua segi yaitu :
a) Dari segi fisik
Yaitu kantor dalam arti sempit, kantor dalam bentuk luarnya atau
gedungnya, sehingga bersifat statis, kantor merupakan suatu tempat melaksanakan
suatu kegiatan tata usaha atau kegiatan yang bersifat tulis menulis. Disini
diberitahukan bahwa kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang, ruang
kerjanya menjadi tempat pelaksanaan kegiatan tata usaha dan kegiatan-kegiatan
manajemen maupun berbagai tugas resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi.
(Dr. Ig. Wursanto,1987:24)
b) Dari segi aktifitas/kegiatan
Dalam hal ini mempunyai sifat dinamis, dalam arti didalamnya ada
pembagian tugas/pekerjaan yang merupakan salah satu asas dalam organisasi,
sehingga pengertian kantor adalah pusat pengolahan keterangan-keterangan,
tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna
kepentingan kantor. Tempat menyelesaikan pekerjaan tata usaha. (Dr. Ig.
Wursanto, 1987:24)
Di sini dapat diambil kesimpulan bahwa kantor adalah keseluruhan
gedung dalam ruang kerjanya yang menjadi tempat bagi aktifitas pelaksanaan
pekerjaan tata usaha dan kegiatan-kegiatan manajemen maupun berbagai tugas
resmi lainnya dari pimpinan suatu organisasi dengan melakukan pengolahan
segala sesuatu guna kepentingan kantor dan tempat pegawai menyelesaikan
pekerjaan tata usaha.
2) Fungsi Kantor
Untuk memenuhi konsep pengelolaan ruang kantor, maka perlu mengingat
kembali fungsi kantor yaitu sebagai proses informasi. Dalam kantor, informasi
mengalir seperti aliran bahan baku menjadi barang jadi di sebuah pabrik. Dalam
aliran tersebut perlu diketahui rute transportasinya, dimana waktu adalah
pertimbangan yang paling utama. Bagaimana ruang itu dirancang dan digunakan
akan mempengaruhi sifat, efisiensi dan produktifitas para pekerja. (Slamet
Soesanto.SE, 1995:55)
Hampir semua pegawai dalam kegiatan perekonomian yang maju bekerja
dalam ruang-ruang perkantoran. Pekerjaan perkantoran yang paling utama adalah
kegiatan penanganan informasi dan kegiatan pembuatan maupun pengambilan
keputusan berdasarkan informasi tersebut.
3) Kegiatan kantor
Organisasi perkantoran sebagai suatu sistem kerjasama dimana
kelompok-kelompok bagian kerja saling berhubungan. Hubungan-hubungan ini harus diatur
sedemikian rupa dalam mencapai tujuan organisasi. George Terry dalam bukunya
”Office Management and Control” yang oleh The Liang Gie merumuskan
pengertian itu sebagai berikut :
Pekerjaan perkantoran meliputi penyampaian keterangan secara lisan dan
pembuatan warkat-warkat tertulis dan laporan-laporan sebagai ciri untuk
meringkas banyak hal dengan cepat guna menyediakan suatu landasan fakta bagi
Berdasarkan keterangan di atas, hubungan-hubungan aktifitas kantor
hendaknya benar-benar direncanakan, selanjutnya segenap bentuk hubungan yang
terjadi dipolakan menjadi saluran yang jelas, pasti dan diketahui.
4) Manajemen ruang kantor
Manajemen ruang kantor melibatkan bentuk fisik dari suatu kantor,
khususnya desain kantor itu sendiri, kebutuhan organisasi termasuk lokasi
departemen, fasilitas-fasilitas khusus seperti ruang komputer, kebutuhan kantor
eksekutif, bentuk kerja, jumlah karyawan sekarang dan perkiraan dimasa datang,
termasuk perabot dan peralatan yang diperlukan. (Slamet Soesanto. SE, 1995:57)
Dalam Prinsip-prinsip ruang kantor ditekankan pada tata letak sebagai
faktor utama untuk mendapatkan efisiensi ruang. Berikut ini adalah pedoman
penyusunan tata letak ruang kantor menurut Slamet Soesanto. SE agar efisiensi
kerja dapat tercapai :
− Menjamin terselenggaranya komunikasi dan transportasi yang
mengalir secara garis lurus bukannya saling menyilang.
− Sebaiknya ruangan tidak dibagi lagi menjadi ruanngan kecil,
melainkan dibiarkan dalam ruangan lebar yang terbuka sifatnya.
Pengarahan dan pengendalian lebih mudah dipelihara, komunikasi
antar masing-masing karyawan bisa bersifat langsung dan
kemungkinan dalam pertukaran udara maupun dalam hal
penerangannya.
− Dinding penyekat hendaknya yang dapat dipindah-pindahkan. Untuk
ruang-ruang yang bersifat lebih pribadi, sebaiknya tidak menggunakan
− Ruangan hendaknya dibuat agar sehemat mungkin tanpa mengekang
tempat-tempat kerja individual.
− Bagian yang memerlukan kontak langsung dengan konsumen (Bagian
pembelian, penjualan, personalia) harus ditempatkan disuatu ruangan
yang memudahkan hubungan dengan konsumen atau masyarakat.
Sedangkan ruang-ruang yang membutuhkan terjaganya rahasia
perusahaan (akutansi, pemrograman, riset dan pengembangan) harus
dipindahkan dari jangkauan orang-orang yang tidak berkepentingan.
− Alokasi ruang didasarkan pada aliran-aliran tugas utama yang
berfungsi disekitar penyimpanan dokumen seperti pesanan pembelian,
faktur penjualan untuk bagian-bagian yang membutuhkan komunikasi
dengan departemen lain harus diletakkan berdekatan satu dengan yang
lainnya.
− Harus direncanakan peningkatan volume kerja, pedoman yang bisa
dipakai untuk meramal ini adalah dengan membandingkan kenaikan
rata-rata. Volume kerja di atas kenaikan tiap tahunnya.
3. Tinjauan Umum Gallery
Gallery adalah
a. Serambi, aula.
(Kamus Besar Bahasa Indonesia, ed. 3. Jakarta Balai Pustaka, 2001)
b. Place for art exhibitions
maksudnya sebuah tempat dimana kegiatan dan karya kesenian
dipamerkan. terkadang difungsikan sebagai tempat yang menjual
c. enclosed walkway
maksudnya sebuah coridor, hall, atau ruangan tertutup yang
diperuntukkan bagi pengunjung didalam sebuah bangunan.
d. Long narrow room
maksudnya sebuah ruangan khusus yang disediakan untuk tujuan tertentu
yang lebih signifikan.
e. Part of Theater
maksudnya area duduk yang tertata mengelilingi lantai utama dari
auditorium.
(Encarta Encyclopedia).
4. Tinjauan Umum Kota Surakarta
a. Sejarah Perkembangan Kota
Kota Solo yang juga salah satu merupakan kota besar di Jawa
Tengah. Yang mana berdekatan dengan kota - kota Semarang,
Jogjakarta, Madiun dan Surabaya. Dengan berbagai potensi di segala
bidang pada kota solo khususnya budaya dan posisi geografis yang
strategis serta memiliki fasilitas - fasilitas kota yang banyak, serta
jajanan khas kota solo berikut dengan menu kuliner nya yang beragam,
adalah merupakan salah satu daya pikat masyarakat luar untuk datang
berkunjung ke Kota Solo. Solo sebagai pusat kebudayaan Jawa, baik
berwisata belanja, wisata ilmiah, wisata budaya dan spiritual maupun
wisata malam hari.
Kota Surakarta didirikan pada tahun 1745, ditandai dengan
Kartasura yang hancur akibat pemberontakan orang-orang Tionghoa
melawan kekuasaan Pakubuwono (PB) II yang bertakhta di Kartasura
pada tahun 1742. Pemberontakan ini bahkan mengakibatkan PB II
menyingkir ke Ponorogo.
Dengan bantuan VOC, pemberontakan dapat ditumpas dan
Kartasura direbut kembali, tapi keraton sudah hancur dan dianggap
"tercemar". Sunan Pakubuwana II lalu memerintahkan Tumenggung
Honggowongso dan Tumenggung Mangkuyudo serta komandan pasukan
Belanda J.A.B. van Hohendorff untuk mencari lokasi Ibukota Kerajaan
Mataram Islam yang baru. Maka dibangunlah keraton baru di Surakarta
(menurut pihak tertentu, nama asli adalah "Salakarta"), 20 km ke arah
tenggara dari Kartasura, pada 1745, di desa Sala di tepi Bengawan Solo.
Pembangunan kraton baru ini menurut catatan menggunakan bahan kayu
jati dari kawasan hutan di dekat Wonogiri (Alas Kethu) dan kayunya
dihanyutkan melalui sungai.
Berlakunya Perjanjian Giyanti (13 Februari 1755) menyebabkan
Surakarta menjadi pusat pemerintahan Kasunanan Surakarta, dengan
rajanya PB III. Yogyakarta menjadi pusat pemerintahan Kasultanan
Yogyakarta, dengan rajanya Mangkubumi (Sultan Hamengkubuwono
(HB) I). Keraton dan kota Yogyakarta mulai dibangun pada 1755,
dengan pola tata kota yang sama dengan Surakarta yang lebih dulu
dibangun.
Perjanjian Salatiga 1757 memperluas wilayah kota Solo, dengan
Sambernyawa (Mangkunagara I). Sejak saat itu, Solo merupakan kota
dengan dua sistem administrasi, yang berlaku hingga 1946, pada masa
Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Saat ini kota Surakarta berkembang menjadi kota besar yang
mempunyai fungsi ganda, yakni sebagai pusat administrasi tingkat
regional, kota industri, kota perdagangan, pariwisata, budaya dan olahraga.
Perkembangan fisik dan kegiatannya telah melampaui batas wilayah
administrasi Kotamadya Daerah Tingkat II Surakarta yang merupakan
cikal bakal dan inti pertumbuhan kota Surakarta sekarang.
b. Keadaan Geografis
Surakarta (juga disebut Solo atau Sala) merupakan kota peringkat
kesepuluh terbesar (setelah Yogyakarta). Secara Astronomis Kota Solo
terletak diantara 110° 46’ - 110° 51’ Bujur Timur dan antara 7° 31’- 7°
35’ Lintang Selatan. Secara geografis Kota Solo terletak diantara dua buah
gunung yaitu Gunung Lawu dan Gunung Merapi, dan berada ditepi sungai
Gambar . 1 Peta Kota Solo
(Sumber : www.surakarta.go.id)
Wilayah administratif Kota Solo terletak di tengah wilayah eks
Karesidenan Surakarta, dengan batas wilayah: sebelah utara berbatasan
dengan Kabupaten Boyolali, sebelah timur berbatasan dengan
Kabupaten Karanganyar, sebelah selatan dan barat berbatasan dengan
Kabupaten Sukoharjo. Transportasi Kota Surakarta terletak di pertemuan
antara jalur selatan Jawa dan jalur Semarang-Madiun, yang menjadikan
posisinya yang strategis sebagai kota transit. Jalur kereta api dari jalur
utara dan jalur selatan Jawa juga terhubung di kota ini.
c. Sosial dan Budaya
Berdasarkan Monografi kelurahan jumlah penduduk tahun 2003
sebanyak 555.395 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki 273.516 jiwa dan
jiwa dan yang berusia tidak produktif sebanyak139.148 jiwa. Jumlah dan
struktur penduduk seperti itu menunjukkan potensipangsa pasar dan
deferensiasi pasar yang cukup besar. Perbandingan jumlah penduduk
laki-laki dengan perempuan yang seimbang dan lebih dari 75%
penduduk berusia produktif, Kota Surakarta memiliki sumber daya
manusia yang potensial untuk menangani berbagai sektor. Bahasa daerah
yang digunakan di Surakarta adalah bahasa Jawa dialek Surakarta.
Dialek ini berbeda sedikit dengan dialek-dialek Jawa yang digunakan di
kota-kota lain seperti di Semarang maupun Surabaya.
Perbedaannya berupa kosakata yang digunakan, ngoko(kasar),
krama(halus)nya, dan intonasinya. Bahasa Jawa dari Surakarta
digunakan sebagai standar bahasa Jawa nasional (dan internasional,
seperti di Suriname). Di Solo, juga terdapat salah satu sistem religi dan
kepercayaan kejawen memang mengajarkan agar seseorang
membiasakan laku spiritual seperti laku prihatin berjaga malam (Jawa:
lek-lekan). Dengan kebiasaan melakukan ritual lek-lekan, orang Jawa
meyakini sebagai sarana komunikasi transendental seorang makhluk
(jagad alit) dengan sang kholiq (jagad ageng) guna mencari
keharmonisan dan keselarasan hidup.
d. Sosio Kependudukan
Beberapa ciri, karakteristik dan sifat penduduk Surakarta pada
umumnya dapat diidentifikasikan dan patut dipertimbangkan dalam
- Sebagian besar dipengaruhi oleh kebudaayaan dan kepercayaan Jawa
tradisional dan hanya sebagian kecil saja yang masih menganut paham
feodalis.
- Mempunyai jiwa seni dan dunia usaha.
- Senang makan, berekreasi.
- Pelan, tapi punya tujuan, bergerak maju dan pasti.
- Bertatakrama etis jawa yang masih kental.
e. Perekonomian Kota
Kegiatan perekonomian Kotamadya Surakarta, berdasar
perkembangan PDRB nya didominasi oleh sektor pemerintahan,
perdagangan, jasa dan industri. Sektor perbankan, walaupun belum
memberikan kontribusi yang besar terhadap PDRB, perkembangannya
mengalami kemajuan yang pesat dan hal ini sejalan dengan perkembangan
sektor perdagangan. Walaupun demikian, masalah penyediaan lapangan
kerja masih merupakan tantangan bagi pemerintah daerah setempat. Sektor
industri, nampaknya berkembang terbatas pada industri kecil dan
kerajinan, karena industri besar sudah mulai berelokasi ke daerah
pinggiran (tidak termasuk wilayah kotamadya). Di samping sektor
ekonomi formal, sektor ekonomi informal mulai mendapat perhatian dari
pemerintah, dengan menyediakan berbagai fasilitas seperti permodalan,
bimbingan dan fasilitas niaga.
5. Tinjauan Umum Marketing Office Gallery
Desain Interior Marketing Office Gallery ini merupakan sebuah
perkantoran yang bergerak di bidang marketing property dan menyediakan
area pamer dan area promosi serta memfasilitasi pengunjung dengan
fasilitas hiburan. Marketing Office Gallery menawarkan kemudahan
kepada konsumen untuk bertransaksi secara langsung maupun tidak
langsung dan untuk lebih mengenal bidang property yang masih tabu
dikalangan masyarakat Surakarta dan sekitarnya.
b. FungsiDesain Interior Marketing Office Gallery
Perancangan dan perencanaan Marketing Gallery ini bertujuan
sebagai suatu tempat yang menyediakan media pemasaran property yang
memudahkan masyarakat untuk ikut serta berinvestasi serta bertujuan
untuk memperkenalkan peran penting bidang desain interior kepada
masyarakat Surakarta. Sehingga hal ini menjadikan perkembangan kota
Surakarta menjadi kota yang modern tetapi di dalamnya terdapat
kebudayaan-kebudayaan masa lampau yang masih dilestarikan
keberadaannya untuk menjadikan Surakarta sebagai pusat pariwisata
internasional dapat dengan mudah terwujud.
c. Kegiatan Pengelolaan
Kegiatan pengelolaan dalam Marketing Office Gallery, meliputi :
a. Administrasi umum, yaitu kegiatan yang menyangkut
administrasi secara umum.
b. Operasional, yaitu koordinasi antara pengunjung, koordinator,
c. Service dan maintenance, koordinasi teknis dan pelayanan dalam
bangunan.
d. Pelaku Kegiatan
Pengunjung Marketing Office Gallery dapat digolongkan menjadi beberapa
rentan usia yang terdiri dari :
1) Dewasa (Usia 20 – 49 tahun)
Usia dewasa dapat membedakan antara kesenangan, hoby,
pekerjaan atau kegiatan-kegiatan yang lain sehubungan dengan aktivitas
yang dilakukan. Rentan usia kerja yang salah satunya terdiri dari eksekutif
muda atau pengantin baru dimana mereka membutuhkan papan baru untuk
tempat tinggal dan merupakan sasaran utama Marketing Office Gallery
untuk menawarkan produk-produk interior serta target investasi property.
2) Orang Tua (50 tahun keatas)
Usia ini mempunyai kecenderungan memisahkan diri dengan
lingkungan dan lebih memfokuskan persiapankan diri untuk beristirahat
dari rutinitas kerja. Rentan Usia ini merupakan target investasi yang telah
matang dimana mereka berpikiran untuk mempersiapkan hari tua dengan
e. Aktivitas Marketing Office Gallery
1) Aktifitas Dewan Komisaris
Skema 3.1 : Aktviitas Dewan Komisaris (Sumber : analisa penulis 2010)
2) Aktivitas Direktur Utama
Skema 3.2 : Aktviitas Direktur Utama (Sumber : analisa penulis 2010)
Datang Ruang
Meeting
Aktivitas :
- mengecek kinerja karyawan. - Rapat kemajuan perusahaan. - Mendapatkan informasi
mengenai perkembangan proyek yang sedang dikerjakan.
Pulang Melihat Koleksi Gallery.
- Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari manajer
utama.
- Menandatangani surat-surat penting.
- Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada dewan komisaris.
- Menyeleksi beberapa ide gagasan proyek.
- Mengatur kerjasama dengan beberapa instansi terkait. Istirahat
3) Aktivitas Manajer Utama
Skema 3.3 : Aktviitas Manajer Utama (Sumber : analisa penulis 2010)
4) Aktivitas Sekretaris
Skema 3.4 : Aktviitas Sekretaris (Sumber : analisa penulis 2010)
Pulang
Datang Ruang
Kerja
Aktivitas :
- Mengecek kinerja karyawan. - Mengecek Laporan dari kepala
bagian perencanaan.
- Rapat kemajuan perusahaan dan bertanggung jawab kepada direktur utama.
- Terjun Langsung untuk mengecek keadaan proyek di lapangan. Ruang
Meeting
Istirahat
Mengecek kondisi proyek di lapangan
Pulang
Datang Ruang
Kerja
Aktivitas : - Mengatur jadwal aktivitas
Direktur Utama&Manajer Utama - Melengkapi dan menyalin laporan
dari beberapa devisi.
- Mengerjakan tugas-tugas yang diberikan direktur utama/manajer utama.
- Menghubungkan klien dengan direktur utama/manajer utama. Ruang Direktur
/Manager Utama
Istirahat
5) Aktivitas Bagian Perencanaan
Skema 3.5 : Aktviitas Bagian Perencanaan (Sumber : analisa penulis 2010)
6) Aktivitas Devisi Desain Pulang
Datang Ruang
Kerja
Aktivitas :
- Mengecek kinerja devisi desain, pemasaran, proyek dan keuangan. - Membuat laporan untuk
diserahkan kepada manajer utama - Rapat perkembangan proyek - Terjun Langsung untuk mengecek
keadaan proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display
gallery Ruang
Meeting
Istirahat
Mengecek kondisi proyek di lapangan Mengarahkan susunan
- Membuat gambar kerja dan maket proyek.
- Mengkoordinir dan
bekerjasama dengan tukang di lapangan.
- Rapat membahas dan mendiskusikan alternativ desain
- Terjun Langsung untuk mengarahkan masalah-masalah proyek di lapangan. - Mengarahkan susunan display
gallery.
- Membuat desain-desain baru untuk diajukan ke direktur utama dan bagian
perencanaan. Ruang
Meeting
Istirahat
Mengarahkan kondisi proyek di lapangan Mengarahkan susunan
Skema 3.6 : Aktviitas Devisi Desain (Sumber : analisa penulis 2010)
7) Aktivitas Devisi Pemasaran
Skema 3.7 : Aktviitas Devisi Pemasaran (Sumber : analisa penulis 2010)
8) Aktivitas Devisi Proyek
Skema 3.8 : Aktviitas Devisi Proyek
Pulang
Datang Ruang
Kerja
Aktivitas :
- Berinteraksi langsung dengan pengunjung.
- Membuat laporan pemasaran yang diserahkan kepada manager utama.
- Rapat perkembangan tingkat pemasaran dan jumlah investasi. - Melayani konsultasi pengunjung
mengenai permasalahan perencanaan interior.
- Melayani transaksi investasi property.
- Memberikan informasi kepada pengunjung mengenai marketing office gallery dan proyek-proyek interior melalui powerpoint. Ruang an acara kegiatan
pemasaran
Pulang
Datang Ruang
Kerja
Aktivitas :
- Mengkoordinir dan mengarahkan kinerja mandor dan tukang di lapangan.
- Membuat jadwal acuan penyelesaian proyek.
- Rapat perkembangan proyek dan masalah-masalah proyek di lapangan.
(Sumber : analisa penulis 2010)
9) Aktivitas Devisi Keuangan
Skema 3.9 : Aktviitas Devisi Keuangan. (Sumber : analisa penulis 2010)
10)Aktivitas Karyawan
Skema 3.10 : Aktviitas karyawan (Sumber : analisa penulis 2010)
Pulang
Datang Ruang
Kerja
Aktivitas :
- Membuat laporan keuangan untuk diserahkan kepada Manager utama dan kepala bagian perencanaan.
- Mendata barang yang masuk dan keluar kantor.
- Rapat kondisi keuangan perusahaan dan hasil investasi property.
- Membuat kontrak perjanjian dengan instansi lain dalam hal bantuan permodalan.
Ruang Meeting
Istirahat
Ruang Kerja
Datang Ruang Kerja
11)Aktivitas Pengunjung
Skema 3.11: Aktivitas Pengunjung (Sumber : analisa penulis 2010)
12)Aktivitas barang
Skema 3.12: Aktivitas Barang (Sumber : analisa penulis 2010)
f. Fasilitas dan Besaran Ruang secara Umum
1) Lobby
Definisi Lobby adalah ruang yang secara operasional berhubungan
langsung dengan ruang tamu. ( Darsono Agustinus, 1992, hal 9 ).
Berfungsi sebagai ruang penerimaan tamu dan sebagai pusat informasi
mengenai Marketing Office Gallery. Datang
Pulang - Mendapatkan pelayanan
informasi mengenai marketing office gallery dan pertimbangan perancangan interior.
- Berkonsultasi tentang perancangan interior dengan konsultan ahli.
- Melihat-lihat display gallery. - Menggunakan fasilitas lounge
sebagai fasilitas pemasaran. - Memperoleh pelayanan
kemudahan bertransaksi investasi property.
Mempergunakan Fasilitas-fasilitas yang disediakan
Barang
Service Ruang utilitas
Bongkar Muat Gudang Display
Gbr.2.1 : Besaran dan jarak ergonomik meja resepsionis ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
2) Area display maket
Area ini berfungsi sebagai tempat memajang miniatur proyek/maket
proyek dalam skala tertentu.
3) Area display produk
Area ini berfungsi sebagai tempat untuk memamerkan produk-produk
interior.
4) Area display Brosur
Area ini berfungsi sebagai tempat untuk mendapatkan informasi tambahan
mengenai promo proyek property dimana pada area ini terdapat
banner-banner dan leafleat dari perusahaan property.
5) Gallery Proyek (Hall)
Berfungsi sebagai aula untuk memamerkan proyek-proyek yang sedang
dikerjakan berupa maket dan gambar kerja serta baliho dalam sekala
tertentu.
Gbr.2.3 : Besaran dan jarak ergonomik bidang pandang optimal ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
6) Area Konsultasi
Berfungsi sebagai tempat untuk konsumen berkonsultasi dan mendapatkan
informasi mengenai permasalahan perancangan interior.
7) Area Transaksi
Berfungsi sebagai area pembayaran transaksi jual beli property secara
Gbr.2.4 : Besaran dan jarak ergonomik lebar lintasan publik ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
8) Ruang Presentasi
Berfungsi sebagai tempat untuk mengadakan pembahasan mengenai suatu
proyek yang akan direncanakan dan sebagai tempat untuk memberikan
penjelasan yang mendetail kepada klien mengenai peran penting desain
interior.
9) Ruang Rapat
Berfungsi sebagai tempat untuk membicarakan mengenai proyek yang
sedang dikerjakan dan pembahasan mengenai permasalahan-permasalahan
masing-masing devisi.
10) Office Area
Berfungsi sebagai ruang kerja karyawan dimana setiap orang bekerja
Gbr.2.5 : Besaran dan jarak ergonomik meja tulis dengan credenza ( Sumber : Human Dimantion, 2003 )
11) Stage
Berfungsi sebagai tempat mengadakan dan memfasilitasi
kegiatan-kegiatan pemasaran property.
Gbr. 2.6 Besaran dan jarak ergonomik sebuah aula/hall ( Sumber : Theatre Planning,1974 )
13)Lounge Area
Berfungsi sebagai area duduk untuk bersantai yang menyuguhkan
pertunjukan-pertunjukan musik dan didalamnya terdapat fasilitas bar
14)Pantry
Bagian dari area untuk memasak dan mempersiapkan menu makanan dan
minuman bagi pengunjung ataupun karyawan.
15)Gudang
Gudang digunakan untuk menaruh dan mengatur proses kaluar-masuk
barang seperti buah dan sayur organic beserta segala peralatan.
16)Lavatory
Sebagai tempat atau fasilitas melakukan MCK.
g. Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi merupakan pola hirarki yang berarti. Pola-pola alur
sirkulasi berupa:
1. Linier
Semua alur adalah linier. Alur yang lurus dapat menjadi unsur
pengorganisir yang utama untuk satu deretan ruang-ruang. Dicirikan
dengan garis-garis gerakan yang sinambung pada satu arah atau lebih.
Merupakan alur sirkulasi yang lurus, namun dapat melengkung atau
terdiri dari segmen-segmen, memotong jalan lain, bercabang atau
membentuk kisaran (loop).
Kelebihan: Berfungsi sebagai penunjuk arah, menggambarkan gerak
pemekaran dan pertumbuhan karena jarak yang
menunjang.
Kekurangan: Bentuk ruang kurang vareatif tapi dapat memaxsimalkan
2. Radial
Sirkulasi ini melibatkan konvergensi pada suatu titik pusat yang
fungsional dan memudahkan pencapaian sepanajang titik-titik
tersebut yang merupakan tujuan bagi pengunjung. Bentuk radial
memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada sebuah
pusat, titik bersama.
Kelebihan: Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan
dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah sesuai
dengan kebutuhan.
Kekurangan: Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.
3. Spiral
Sebuah bentuk spiral adalah sesuatu alur yang menerus yang berasal
dari titik pusat, berputar mengelilinginya dengan jarak yang berubah.
Kelebihan: Dapat menerima yang berlaina ukurn bentuk, fungsi
tetapi berhubungan berdasarkan penempatan dan ukuran
visual seperti simetris atau sumbu.
Kekurangan: Tidak ada tempat utama yang terkandung di dalam
ruangan ini.
Bentuk grid ini terdiri dari dua set alur-alur sejajar yang saling
berpotongan pada jarak yang sama dan menciptakan bujur sangkar
atau kawasan-kawasan ruang segiempat.
Kelebihan: - Dapat memiliki hubungan bersama walaupun berbeda
ukuran, bentuk dan fungsi.
- Dapat mengalami perubahanbentuk yang lain dengan
cara pengurangan, penambahan kepadatan / dibuat
berlapis dan identitasnya sebagai sebuah grid tetapi
dipertahankan oleh kemampuan mengorganisasi
ruang.
Kekurangan: Dalam aspek bentuk, posisi, hubungan antar ruangan
semua diatur oleh pola grid 3 dimensi/ bidang
sehingga sifatnya tidak fleksible.
( Ching, Francis, D. K. 1996. hal. 205-239)
5. Network
Suatu bentuk jaringan terdiri dari beberapa jalan yang
menghubungkan titik-titik tertentu di dalam ruang.
6. Komposit
Suatu susunan hirarkis di antara jalur-jalur alur bisa dicapai dengan
Bentuk ruang sirkulasi:
1. Tertutup
Membentuk koridor yang berkaitan dengan ruang-ruang yang
dihubungkan melalui pintu-pintumasuk pada bidang dinding.
2. Terbuka pada salah satu sisi
Untuk memberikan kontinuitas visual/ ruang dengan ruang-ruang yang
dihubungkan.
3. Terbuka pada kedua sisinya
Menjadi perluasan fisik dari ruang yang ditembusnya.
Dalam suatu ruang pasti memerlukan suatu pola sirkulasi. Pola sirkulasi
yang ada terbagi menjadi 2 jenis,yaitu:
1. Pola Sirkulasi Makro yaitu berpola radial terpusat
Bentuk radial memiliki jalan yang berkembang dari atau berhenti pada
sebuah pusat, titik bersama.
Bentuk Radial terpusat ini memiliki kelebihan dan kekurangan, yaitu:
Kelebihan: - Bentuk radial ini sangat mudah dalam menyesuaikan
dengan bentuk lingkungan, sehingga dapat berubah
sesuai dengan kebutuhan.
- Menciptakan konfigurasi keseluruh ruang geometris
teratur dan simetris terhadap 2 sumbu atau lebih
Kekurangan: - Bentuk tidak teratur sehingga harus cukup untuk
mengumpulkan sejumlah ruang sekunder sekitarnya.
- Bentuk radial ini membutuhkan ruang yang luas.
2. Pola Sirkulasi Mikro
Dalam pola sirkulasi ini terbagi menjadi 2 yaitu:
a. Cara pencapaian
Dalam ruang gereja ini hanya terdapat ruang yang bersar sehingga
cara pencapaiannya dapat ditempuh dalam bentuk:
a. 1. Langsung
yaitu dengan cara menuju langsung kepusat kegiatan.
a. 2. Tersebar
Maksudnya di sini ialah saat menuju kesuatu ruang perlu
melalui banyak jalan, meskipun jalan yang ditempuh berbeda
a. 3. Berputar
Cara ini dilakukan dengan mengintari seluruh bagian ruang
untuk dapat menuju ke pusat tujuan.
b. Jalan Mencapai
b. 1. Melewati ruang
b. 2. Menembus ruang
b. 3. Berakhir pada sebuah ruang
Secara umum kriteria sirkulasi yang benar ialah:
a. Efisiensi dan efektivitas suatu kegiatan
b. Efisiensi penggunaan dan pemanfaatan luasnya lantai dan area yang
produktif
c. Fleksibilitas dalam gerak
d. Kemudahan untuk memperoleh sesuatu
h. Furnitur
1) Ergonomik
Memiliki nilai keamanan dan kenyamanan sehingga manusia yang
menggunakan atau melakukan kegiatan terhadap furniture tersebut tidak
mengalami cidera.
2) Fungsional
Memiliki fungsi atau tujuan tertentu untuk setiap furniture dan
selain memiliki bentuk yang sangat stylist namun juga dapat memenuhi
kebutuhan pengguna.
3) Estetika
Memiliki unsur keindahan sehingga meningkatkan nilai dari
furniture itu sendiri. Karena keindahan menjadi daya tarik tersendiri untuk
sebuah furniture.
4) Material
Unsur material sangat mendukung terciptanya sebuah furniture
yang indah, kuat juga menyokong struktur atau dekat kaitannya dengan
tehnik. Sehingga pemilihan furniture yang tepat dapat membuat sebuah
furniture lebih indah dan memiliki daya tahan yang cukup panjang.
i. Elemen Pembentuk Ruang
Pada sebuah bangunan tentunya ada elemen-elemen pembentuk
ruangnya. Baik itu dinding, lantai, dan ceiling. Umumnya interior atau ruang
dalam adalah ruang yang dibatasi oleh adanya lantai, dinding dan langit-langit.
membatasi ruang secara fisik berbentuk lantai pada bagian bawah, dinding
pada begian samping dan langit-langit pada bagian atas.
Ruang-ruang interior dalam bangunan dibentuk elemen-elemen yang
bersifat arsitektur dari struktur dan pembentuk ruangnya, dinding, lantai dan
atap. Elemen-elemen tersebut memberi bentuk pada bangunan,
memisahkannya dari ruang luar, dan membentuk pola tatanan ruang-ruang
interior.
a. Lantai
Lantai adalah bagian bangunan yang penting, yang berhubungan
langsung dengan beban, baik beban mati maupun beban hidup atau bergerak.
Lantai harus kuat mendukung beban-beban yang datang dari benda perabot,
manusia yang ada didalam ruang dan sebagainya. Sehingga lantai dituntut
selalu kuat memikul beban, kaku, dan tidak bergetar. Contoh bahan lantai
seperti: kayu, batu alam atau buatan, logam, beton dan sebagainya. Dalam
merencanakan lantai ruang pamer perlu diperhatikan beberapa hal yaitu :
1) Fungsi Lantai
Lantai berfungsi sebagai bidang dasar yang digunakan untuk
aktifitas manusia dalam melakukan kegiatan diatasnya dan sebagai
alas dari suatu ruang.
2) Sifat Lantai
Lantai dapat membentuk sifat tertentu sesuai dengan fungsinya.
Dimana lantai dapat membentuk sifat/daerah dalam ruang, yaitu
dengan membuat penaikan atau penurunan dari sebagian lantai.