• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STRATA-1 MEDAN

ANALISIS PENGARUH LINGKUNGAN DALAM TOKO TERHADAP NIAT PEMBELIAN ULANG PADA

KONSUMEN HYPERMART SUN PLAZA MEDAN

SKRIPSI

OLEH:

ASRY M BATUBARA 060502134 MANAJEMEN

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan

(2)

ABSTRAK

Asry M. Batubara (2010) “Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan”. Dra. Ulfah, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., sebagai Ketua Departemen Manajemen, Dra. Marhaini, M.Si., sebagai Dosen Penguji I, Dra. Nisrul Irawati, MBA, sebagai Dosen Penguji II.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dalam toko, yang terdiri dari ambient factors, social factors, dan design factors terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. Populasi penelitian ini adalah seluruh pembeli terutama wanita atau ibu rumah tangga yang melakukan transaksi pembelian di Hypermart Sun Plaza Medan pada bulan Juni 2010, dimana jumlahnya tidak diketahui sehingga menggunakan rumus Supramono dan Haryanto yang menghasilkan sampel sebanyak 96 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel. Karakteristik dalam pengambilan sampel ini adalah pembeli yang berusia minimal 17 tahun dan telah melakukan pembelian minimal dua kali.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner dan data sekunder berupa studi dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS

15.0 for windows pada uji asumsi klasik, metode analisis regresi linier berganda,

dan uji hipotesis.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa variabel ambient factors, social

factors, dan design factors secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap niat pembelian ulang. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel social

factors adalah variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap niat pembelian

ulang.

Nilai Adjusted R Square = 0.191, berarti 19.1% faktor-faktor niat pembelian ulang dapat dijelaskan oleh variabel ambient factors, social factors, dan design

factors, sedangkan sisanya 80,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti.

(3)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan hormat hanya kepada Tuhan Allah, yang hanya oleh kasih dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan di Fakultas Ekonomi dan akhirnya menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Skripsi ini merupakan tugas akhir yang harus diselesaikan penulis sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi.

Penulis selama mengerjakan penelitian ini telah banyak menerima saran, motivasi, dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Nisrul Irawati, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Ulfah, M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak membimbing dan memberikan pengarahan dalam penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Marhaini, M.Si selaku Dosen Penguji I yang telah banyak memberikan saran untuk perbaikan skripsi ini.

(4)

7. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staf dan pegawai Fakultas Ekonomi yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama perkuliahan.

8. Orangtua tercinta, Bapak S. Batubara dan Mama S. Sitorus, serta kakak dan abang tersayang (Imelda Batubara, SP, Juliana Batubara, ST, David Batubara ST, Reynold Batubara, ST, Indrayani Batubara, S.Si, dan Nancy Batubara, SE), yang senantiasa memberi semangat, kasih sayang, dan doa bagi penulis. Skripsi ini kupersembahkan terkhusus buat bapak dan mama.

9. Teman-teman seperjuangan di manajemen 2006, terima kasih atas semangat dan dukungannya.

10.Teman-teman pelayanan KK God’s Ship (kak Inez, Mariati, Renita dan Irma), Paduan Suara Consolatio (kak Uci, Yani dan Siska), dan juga sahabatku Bella dan Vivi, terima kasih atas setiap doa dan dukungan yang senantiasa dapat penulis rasakan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, banyak kekurangan karena keterbatasan penulis. Dengan demikian, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Medan, Juni 2010 Penulis

(5)

DAFTAR ISI

2. Definisi Operasional Variabel ... 9

3. Skala Pengukuran Variabel ... 12

4. Tempat dan Waktu Penelitian... 12

5. Populasi dan Sampel ... 12

6. Jenis dan Sumber Data ... 14

7. Teknik Pengumpulan Data ... 14

8. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 15

9. Metode Analisis Data ... 16

BAB II URAIAN TEORETIS ... 20

A. Penelitian Terdahulu ... 20

B. Perilaku Konsumen ... 21

C. Usaha Retail (Retailing) ... 22

D. Hypermarket ... 23

E. Niat Pembelian Ulang ... 24

F. Lingkungan Fisik... 27

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 30

A. Sejarah Berdirinya PT. Matahari Putra Prima Tbk ... 30

B. Visi dan Misi PT. Matahari Putra Prima Tbk ... 31

C. Struktur Organisasi PT. Matahari Putra Prima Tbk ... 32

D. Hypermart ... 40

E. Hypermart Sun Plaza Medan ... 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN ... 45

A. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 45

(6)

2. Uji Reliabilitas ... 47

B. Metode Analisis Deskriptif ... 48

1. Deskriptif Responden ... 48

2. Distribusi Penilaian Responden... 52

C. Uji Asumsi Klasik ... 58

1. Uji Normalitas ... 58

2. Uji Heterokedastisitas ... 58

3. Uji Multikolinearitas ... 59

D. Metode Analisis Regresi Linier Berganda ... 60

E. Uji Hipotesis ... 62

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F) ... 62

2. Uji Signifikan Parsial (Uji t) ... 63

3. Pengujian Koefisien Determinan (R2) ... 65

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 67

A. Kesimpulan ... 67

B. Saran... 68

(7)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Omzet Toko Modern Terbesar di Indonesia ... 3

Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel ... 10

Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert ... 12

Tabel 4.1 Item-Total Statistics ... 45

Tabel 4.2 Validitas Instrument ... 47

Tabel 4.3 Reliability Statistics ... 47

Tabel 4.4 Karakteristik Berdasakan Jenis Kelamin ... 48

Tabel 4.5 Karakteristik Berdasarkan Usia ... 49

Tabel 4.6 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan ... 49

Tabel 4.7 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan ... 50

Tabel 4.8 Karakteristik Berdasarkan Kuantitas Kunjungan ... 50

Tabel 4.9 Sumber Informasi Responden ... 50

Tabel 4.10 Alasan Responden Berbelanja ... 51

Tabel 4.11 Hari Kunjungan Responden ... 51

Tabel 4.12 Waktu Kunjungan Belanja ... 52

Tabel 4.13 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Ambient Factors ... 52

Tabel 4.14 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Social Factors ... 54

Tabel 4.15 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Design Factors ... 55

Tabel 4.16 Distribusi Penilaian Responden Terhadap Variabel Niat Pembelian Ulang ... 56

Tabel 4.17 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 58

Tabel 4.18 Coefficients(a) ... 59

Tabel 4.19 Coefficients(a) ... 59

Tabel 4.20 Variables Entered/Removed(b) ... 60

Tabel 4.21 Coefficients(a) ... 61

Tabel 4.22 ANOVA(b) ... 63

Tabel 4.23 Coefficients(a) ... 64

(8)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 7

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran ... 22

Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Matahari Putra Prima Tbk ... 33

(9)

ABSTRAK

Asry M. Batubara (2010) “Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan”. Dra. Ulfah, M.Si., sebagai Dosen Pembimbing, Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si., sebagai Ketua Departemen Manajemen, Dra. Marhaini, M.Si., sebagai Dosen Penguji I, Dra. Nisrul Irawati, MBA, sebagai Dosen Penguji II.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dalam toko, yang terdiri dari ambient factors, social factors, dan design factors terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan. Populasi penelitian ini adalah seluruh pembeli terutama wanita atau ibu rumah tangga yang melakukan transaksi pembelian di Hypermart Sun Plaza Medan pada bulan Juni 2010, dimana jumlahnya tidak diketahui sehingga menggunakan rumus Supramono dan Haryanto yang menghasilkan sampel sebanyak 96 responden. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive random sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter dan ciri-ciri yang ditentukan terlebih dahulu untuk membatasi sampel. Karakteristik dalam pengambilan sampel ini adalah pembeli yang berusia minimal 17 tahun dan telah melakukan pembelian minimal dua kali.

Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan metode analisis kuantitatif. Jenis data yang digunakan adalah data primer berupa kuesioner dan data sekunder berupa studi dokumentasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran skala Likert dan diolah secara statistik dengan program SPSS

15.0 for windows pada uji asumsi klasik, metode analisis regresi linier berganda,

dan uji hipotesis.

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa variabel ambient factors, social

factors, dan design factors secara simultan berpengaruh positif dan signifikan

terhadap niat pembelian ulang. Secara parsial dapat dilihat bahwa variabel social

factors adalah variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap niat pembelian

ulang.

Nilai Adjusted R Square = 0.191, berarti 19.1% faktor-faktor niat pembelian ulang dapat dijelaskan oleh variabel ambient factors, social factors, dan design

factors, sedangkan sisanya 80,9% dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang

tidak diteliti.

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan bisnis di Indonesia khususnya bisnis ritel kini semakin berkembang, terbukti dengan banyaknya jumlah supermarket, pasar swalayan,

hypermarket dan usaha ritel sejenis yang beroperasi di pusat-pusat kota yang

semakin hari menarik minat konsumen. Dengan persaingan yang sangat ketat, pengusaha ritel besar hampir melakukan semua cara untuk menarik konsumen sebanyak-banyaknya. Pengusaha ritel terus mengembangkan strategi pemasarannya dalam upaya meningkatkan niat beli konsumen di toko mereka.

Menurut Winkel timbul karena adanya perasaan senang yang diperkuat oleh sikap positif. Hal ini berarti bila seseorang senang dengan suatu produk, maka niat beli konsumen dapat meningkat. Niat pembelian ulang merupakan pernyataan sikap konsumen atas perilaku pembelian yang telah dilakukan sebelumnya. Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli (Suryani, 2008:19). Ketika konsumen merasa lingkungan dalam toko sesuai dengan apa yang diinginkan dan merasa puas, maka konsumen akan memperlihatkan sikap dan perilaku positif yang dapat mempengaruhi niat konsumen untuk mengambil keputusan yaitu niat melakukan pembelian ulang di toko tersebut.

(11)

perilaku, sikap, dan keyakinan konsumen ke arah yang diinginkan (Mowen, 2002:133). Brady dan Cronin (Tjiptono, 2005:288) mengungkapkan bahwa kualitas lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, design factors, dan social factors. Ambient factors merupakan faktor yang berkenaan atau berhubungan dengan lingkungan toko seperti aroma, musik, dan temperatur.

Social factors merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan

perilaku pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko.

Design factors merupakan fungsi keindahan atau estetik dari sebuah toko yang

tercermin melalui arsitekturnya, penataan, dan layout. Lingkungan dalam toko seperti aroma, musik, temperatur, suasana toko, tata ruang toko (store layout), bentuk dan perilaku dari pelanggan lain maupun pramuniaga dapat mempengaruhi persepsi dan perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian karena keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh rangsangan-rangsangan yang ada di sekitarnya (Kotler, 2001:202).

Hypermart (Matahari Food Business) merupakan salah satu perusahaan di bawah naungan PT Matahari Putra Prima Tbk. Sepanjang 2009, PT Matahari Putra Prima Tbk. berhasil membukukan total omzet penjualan hingga Rp 13,8 triliun yang melonjak 15% dibandingkan penjualan tahun 2008 yang senilai Rp 12 triliun. Pada tahun 2008, Matahari telah membuka 39 gerai Hypermart di seluruh Indonesia dan 47 gerai pada tahun

Economic Review 2009, terdapat tiga hypermarket yang menguasai 88,59 persen

(12)

Tabel 1.1

Omzet Toko Modern Terbesar di Indonesia dalam US$ Juta Merek Toko Format Toko Tahun 2008 Carrefour Hipermarket 789

Ramayana Departement Store 530 Matahari Departement Store 472 Hypermart Hipermarket 385

Giant Hipermarket 357

Sumber: Majalah Ritel Asia 2008 dal

Pada tabel 1.1 menunjukkan bahwa Hypermart menduduki peringkat keempat omzet toko modern terbesar di Indonesia yaitu sebesar US$ 385 juta dan peringkat kedua dalam format toko hypermarket pada tahun 2008. Pada tahun 2007, omzet penjualan Hypermart mencapai Rp 4.455 miliar, pada tahun 2008 mencapai Rp 5.662 miliar dan pada tahun 2009 mencapai Rp 6.490 miliar membukukan penjualan diperkirakan mencapai Rp 1,087 triliun. Dari keterangan di atas dapat kita lihat bahwa omzet Hypermart mengalami peningkatan penjualan dari tahun ke tahun yang menandakan bahwa Hypermart tidak kalah bersaing dengan hypermarket lainnya dan Hypermart tetap menjadi pilihan utama konsumen dalam berbelanja dan melakukan pembelian ulang baik karena harga yang murah, barang yang ditawarkan maupun lingkungan dalam toko. Dengan motto “low price and more…” yang berarti harga murah dan masih banyak keuntungan lainnya, Hypermart mengharapkan jumlah konsumen yang semakin bertambah dari tahun ke tahun.

(13)

berbelanja pilihan konsumen di kota Medan karena letaknya yang strategis, yaitu didalam salah satu plaza terbesar di kota Medan, serta dapat diakses dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum, memungkinkan masyarakat menjangkaunya dengan mudah. Selain karena letaknya yang strategis, Hypermart Sun Plaza juga memiliki lingkungan dalam toko yang menarik minat konsumen dalam berbelanja. Desain dan tata ruang toko Hypermart yang menarik memudahkan konsumen untuk mendapatkan barang yang mereka cari, musik yang diperdengarkan di dalam toko membuat suasana berbelanja menjadi menyenangkan, aroma dalam toko yang wangi, temperatur yang sejuk, dan juga wiraniaga yang siap siaga di setiap gerai untuk melayani pelanggan yang berbelanja, menjadi keunggulan Hypermart Sun Plaza sebagai tempat tujuan utama konsumen dalam berbelanja..

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka ingin dilakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko Terhadap Niat Pembelian Ulang Pada Konsumen Hypermart Sun Plaza Medan”.

B. Perumusan Masalah

(14)

C. Kerangka Konseptual

Menurut Schiffman dan Kanuk (Sumarwan, 2004:25), istilah perilaku konsumen diartikan sebagai perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka. Perilaku konsumen bukanlah sekadar mengenai pembelian barang. Perilaku konsumen adalah suatu hal yang dinamis, yang mencakup suatu hubungan interaktif antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan (Simamora, 2003:163).

(15)

a. Niat Tradisional, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi. b. Niat Referensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar juga dibeli orang lain.

c. Niat Preferensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsinya. Preferensi ini hanya dapat diganti apabila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

d. Niat Eksploratif, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu mencari informasi mengenai produk yang diminatinya dan mencari informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilangganinya.

Setelah melakukan proses pembelian, konsumen akan mengevaluasi atas keputusan dan tindakannya dalam membeli (Suryani, 2008:19). Ketika konsumen merasa lingkungan dalam toko sesuai dengan apa yang diinginkan dan merasa puas, maka konsumen akan memperlihatkan sikap dan perilaku positif yang dapat mempengaruhi niat konsumen untuk mengambil keputusan yaitu melakukan pembelian ulang di toko tersebut.

Lingkungan fisik (physical surrondings) merupakan aspek fisik dan tempat yang konkrit dari lingkungan yang meliputi suatu kegiatan konsumen (Mowen dan Minor, 2002:133). Lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient

(16)

aspek-aspek nonvisual seperti musik, temperatur dan aroma, social factors mengacu pada jumlah orang di dalam toko beserta perilaku mereka, seperti wiraniaga dan pembeli, sedangkan design factors meliput i layout atau arsitektur lingkungan baik fungsional (praktikal), maupun estetis (menarik secara visual) (Tjiptono, 2005:288).

Faktor lingkungan dalam toko memberikan pengaruh pada perilaku konsumen. Lingkungan fisik yang menarik akan mendorong konsumen untuk melakukan pembelian baik pembelian terencana, pembelian tak berencana atau bahkan akan melakukan pembelian kembali (pembelian ulang) di toko tersebut.

Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka konseptual dibuat secara sistematis dalam penelitian sebagai berikut:

Lingkungan dalam toko (X)

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Sumber: Brady & Cronin(2001) dalam Tjiptono (2005), diolah

Ambient factors (X1)

Social factors (X2)

Design factors (X3)

(17)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah: Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang yang dilakukan konsumen Hypermart Sun Plaza Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lingkungan dalam toko terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan.

2. Manfaat penelitian a. Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi dan masukan mengenai lingkungan dalam toko untuk pengembangan perusahaan.

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian pada bidang yang sama di masa mendatang. c. Bagi Penulis

(18)

F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional

Penelitian ini terdiri dari variabel independen yaitu lingkungan dalam toko terhadap variabel dependen yaitu niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan.

a. Variabel Independen (X), yaitu lingkungan dalam toko yang terdiri dari: X1 = Ambient factors

X2 = Social factors X3 = Design factors

b. Variabel Dependen (Y), yaitu niat pembelian ulang pada konsumen Hypermart Sun Plaza Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dari penelitian ini adalah:

a. Variabel Independen (X), yaitu lingkungan dalam toko yang terdiri dari:

1) Ambient factors (X1) merupakan faktor yang berkenaan atau yang berhubungan dengan aspek-aspek nonvisual, seperti temperatur udara, musik, dan aroma dalam toko.

2) Social factors (X2) merupakan faktor yang berkenaan dengan jumlah, bentuk dan perilaku dari pelanggan lain serta pramuniaga atau karyawan yang ada di dalam toko.

(19)

b. Variabel Dependen (Y) yaitu niat pambelian ulang, merupakan pernyataan tentang keinginan konsumen untuk berbelanja kembali di Hypermart Sun Plaza Medan.

Berdasarkan definisi operasional yang telah diuraikan, maka peneliti merumuskan mekanisme penganalisaan variabel seperti pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2

Definisi Operasional Variabel Variabel Sub

Variabel

Definisi Indikator Skala

(20)

Variabel Sub Variabel

Definisi Indikator Skala

Ukur

(21)

3. Skala Pengukuran Variabel

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert, sebagai alat untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Ginting dan Situmoramg, 2008:121).

Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini untuk mengukur sikap terhadap lingkungan dalam toko dan niat pembelian ulang konsumen. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban sebagai berikut:

Tabel 1.3

Instrumen Skala Likert No. Item Instrumen Skor 1. Sangat Setuju (SS) 5

2. Setuju (S) 4

3. Kurang Setuju (KS) 3 4. Tidak Setuju (TS) 2 5. Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Ginting dan Situmorang (2008:121)

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Hypermart Sun Plaza lantai empat, yang berlokasi di Jalan H. Zainul Arifin No. 7 Medan. Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan Juli 2010.

5. Populasi dan Sampel

(22)

n = (Zα)2 (p) (q) d2 Keterangan:

n = jumlah sampel

Zα = nilai standar normal yang besarnya tergantung α, bila α = 0,05 → Z = 1,67

bila α = 0,01 → Z = 1,96 p = estimasi proporsi populasi q = 1 – p

d = penyimpangan yang ditolelir sebesar 10%

Untuk memperoleh n (jumlah sampel) yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5 dengan α = 0,01. Dengan demikian,

jumlah sampel (n) yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: n = (Zα)2

(p) (q) d2

n = (1,96)2 (0,5) (0,5) (0,1)2

n = 96,04 = 96 orang

Penarikan sampel yang digunakan adalah metode purposive random

sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan karakter dan

(23)

kali berbelanja, dan telah berusia minimal 17 tahun, sebagai pelanggan dewasa yang dapat mengambil keputusan pembelian atau paling tidak mempengaruhi keputusan pembelian.

6. Jenis dan Sumber Data

Dilihat dari sumber datanya, maka data yang digunakan dalam penelitian ini berupa:

a. Data Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli. Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada pengunjung Hypermart Sun Plaza Medan yang menjadi sampel.

a. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (yang dicatat, diterbitkan oleh pihak lain). Data sekunder diperoleh dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, internet dan dari organisasi, dalam hal ini perusahaan yang bersangkutan.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara

(24)

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara mengajukan daftar pertanyaan kepada responden yang terpilih, yakni konsumen sebagai pengunjung Hypermart Sun Plaza Medan.

c. Studi Dokumentasi

Teknik ini dilakukan dengan mempelajari dan memperoleh data melalui berbagai macam buku, jurnal, artikel, dan tulisan dari internet yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu skala pengukur dikatakan valid apabila skala tersebut digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Ginting dan Situmorang, 2008:172). Alat ukur yang digunakan yakni kuesioner dengan menggunakan bantuan aplikasi software SPSS 15,0 for windows. Kriteria dalam menentukan validitas kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut valid. 2. Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut tidak valid.

(25)

pertanyaan yang sudah valid. Uji ini menggunakan Cronbach Alpha. Kriteria dalam menentukan reliabilitas kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif > r tabel, maka pertanyaan reliabel. 2. Jika r alpha negatif < r tabel, maka pertanyaan tidak reliabel. 9. Metode Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun, dan menganalisis data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti.

b. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak layak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Uji Normalitas

(26)

2. Uji Heterokedastisitas

Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas, dan jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas (Erlina, 2008;106).

3. Uji Multikolinearitas

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lain (Erlina, 2008:105).

c. Metode Analisis Regresi Linear Berganda

(27)

3 , 2 , 1

b = Koefisien Regresi e = Standar Error d. Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel independen terhadap variabel dependen. Pengambilan keputusannya dengan membandingkan nilai F-hitung dengan nilai F-tabel. Bila nilai F-hitung lebih besar dari nilai F-tabel maka dapat disimpulkan bahwa variabel independen dalam model mempengaruhi variabel independen. Model hipotesis yang digunakan:

Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y).

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0 artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif signifikan dari variabel independen (X1,X2,X3) terhadap variabel dependen (Y). Adapun kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima jika F-hitung < F-tabel pada α= 5% Ha ditolak jika F-hitung > F-tabel pada

α

= 5% 2. Uji Signifikan Parsial (Uji t)

(28)

Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya variabel independen secara parsial tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya variabel independen secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan:

Ho diterima bila t hitung < t tabel pada α = 5% Ha ditolak bila t hitung > t tabel pada α = 5% 3. Pengujian Koefisien Determinasi (R ) 2

Pengujian koefisien determinan (R ) digunakan untuk melihat seberapa 2

besar pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai dengan satu (0<R >1), jika 2 R 2

semakin besar (mendekati satu) menunjukkan bahwa semakin kuat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika R semakin 2

(29)

BAB II

URAIAN TEORITIS

A. Penelitian Terdahulu

Purba (2008), melakukan penelitian yang berjudul ”Analisis Pengaruh Lingkungan Dalam Toko terhadap Niat Pembelian Ulang pada Konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari faktor lingkungan dalam toko, yang terdiri dari ambient factors, social factors dan design factors terhadap niat pembelian ulang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ambient factors, social factors dan design factors secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap niat pembelian ulang di Toserba Carrefour Plaza Medan Fair. Variabel ambient factors memiliki pengaruh yang paling dominan terhadap niat pembelian ulang pada konsumen Toserba Carrefour Plaza Medan Fair.

(30)

berpengaruh pada niat pembelian ulang melalui kepuasan sebagai variabel moderating pada toko Swalayan Mirota Kampus di Gejayan Yogyakarta.

B. Perilaku Konsumen

Pemahaman mengenai perilaku konsumen merupakan kunci kesuksesan utama bagi para pemasar. Perilaku konsumen menurut Solomon (Tjiptono 2005:39) adalah studi mengenai proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu. Sedangkan menurut Schiffman & Kanuk (Sumarwan, 2004:25), perilaku konsumen adalah perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka.

Perilaku konsumen pada hakikatnya untuk memahami ”why do consumers

do what they do”. Perilaku konsumen bukanlah sekadar mengenai pembelian

barang. Perilaku konsumen adalah suatu hal yang dinamis, yang mencakup suatu hubungan interaktif antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan (Simamora, 2003:163).

(31)

C. Usaha Ritel (Retailing)

Usaha ritel atau eceran (retailing) dapat dipahami sebagai semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa secara langsung kepada konsumen akhir untuk penggunaan pribadi dan bukan penggunaan bisnis (Utami, 2006:4).

Kegiatan yang dilakukan dalam usaha eceran adalah menjual berbagai produk, jasa, atau keduanya, kepada konsumen untuk keperluan konsumsi pribadi maupun bersama. Para peritel berupaya memuaskan kebutuhan konsumen dengan mencari kesesuaian antara barang-barang yang dimilikinya dengan harga, tempat, dan waktu yang diinginkan pelanggan. Karena itu usaha eceran memiliki peranan penting dalam proses pemenuhan kebutuhan konsumen, karena merupakan tahap akhir dari saluran distribusi yang menyampaikan produk langsung kepada konsumen akhir.

Jalur distribusi merupakan sekumpulan atau beberapa perusahaan yang memudahkan penjualan kepada konsumen sebagai konsumen akhir. Produsen menjual poduknya kepada peritel maupun peritel besar (wholesaler). Hal ini akan membentuk suatu jalur distribusi, antara produsen ke konsumen akhir (Utami, 2006:4), seperti pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Jalur Distribusi Barang Dagangan pada Usaha Eceran Sumber: Utami (2006:5)

(32)

D. Hypermarket

Hypermarket merupakan supermarket yang memiliki luas antara lebih dari

18.000 meter persegi dengan kombinasi produk makanan 30-40%. Hypermarket merupakan salah satu bentuk supermarket yang memiliki persediaan lebih sedikit dengan supercenter yaitu lebih dari 25.000 item yang meliputi produk makanan, perkakas (hardware), peralatan olahraga, furnitur, perlengkapan rumah tangga, komputer, elektronik dan sebagainya (Utami, 2006:10).

Menurut Berman dan Evans (2001) dalam

Dari segi

Hypermarket adalah sebuah tempat yang berukuran sangat luas dan nyaman, di

mana terdapat berbagai macam kebutuhan konsumen mulai dari pakaian, obat-obatan, bahan makanan, dan kebutuhan umum lainnya dengan harga yang murah, serta memberikan sebuah pengalaman berbelanja yang tidak didapatkan konsumen di tempat belanja lain.

pada

hypermarket memiliki

(33)

E. Niat Pembelian Ulang

Niat berkaitan dengan keinginan terhadap suatu hal yang biasanya diikuti oleh tingkah laku yang mendukung keinginan tersebut. Menurut Fishbein dan Kotler melakukan tindakan atau perilaku atau sesuatu yang segera mendahului tingkah laku pembelian yang sebenarnya.

Menurut Winke dapat timbul karena adanya perasaan senang yang diperkuat oleh sikap positif. Hal ini berarti bila seseorang senang dengan suatu produk maka niat beli konsumen dapat meningkat. Proses timbulnya niat ini dapat dilihat dalam urutan psikologis sebagai berikut:

Perasaan senang Sikap positif Niat

Jadi, proses terjadinya niat beli dipahami sebagai proses yang didahului oleh adanya kesadaran akan kebutuhan, adanya perhatian terhadap suatu produk yang disertai dengan perasaan tertarik dan adanya perasaan senang atau sikap positif terhadap suatu produk yang diperoleh melalui proses sensasi dan persepsi.

Menurut Russel dan Pratt dapat ditunjukkan melalui perilaku:

1. Kesenangan berbelanja di toko.

2. Menambah waktu yang digunakan untuk melihat dan memperhatikan barang-barang yang ditawarkan.

(34)

4. Kecenderungan untuk mengeluarkan lebih banyak uang dari pada yang sebenarnya direncanakan.

5. Keinginan untuk kembali ke toko pada saat yang akan datang.

Perasaan tertarik, senang dan sikap positif konsumen terhadap suatu produk pada akhirnya dapat menimbulkan niat konsumen untuk melakukan pembelian ulang.

Menurut Bigne et al. (2001), niat berperilaku dikaji dari dua elemen yaitu

return (keinginan pelanggan untuk kembali menggunakan layanan yang diberikan

provider) dan recommend (keinginan pelanggan untuk memberikan rekomendasi pada pihak lain untuk mencoba layanan yang pernah dialaminya). Dalam konsep pembelian kembali ada dua konsep yang banyak dibahas yaitu intensitas membeli ulang (repurchase intentions) dan perilaku membeli ulang yang aktual (actual

repurchase behavior

Perilaku pembelian ulang seringkali dihubungkan dengan loyalitas. Menurut Tjiptono (2005:386), perbedaannya adalah, loyalitas mencerminkan komitmen psikologis terhadap merek atau produk tertentu, sedangkan perilaku pembelian ulang semata-mata menyangkut pembelian merek tertentu yang sama secara berulang kali. Pembelian ulang bisa merupakan hasil dominasi pasar oleh suatu perusahaan yang berhasil membuat produknya menjadi satu-satunya alternatif yang tersedia. Konsekuensinya, pelanggan tidak memiliki peluang untuk memilih.

(35)

kembali merek yang sama. Bila tidak ada dominasi pasar atau usaha promosi intensif tersebut, maka pelanggan bersangkutan mungkin beralih merek. Sebaliknya, pelanggan yang setia pada merek tertentu cenderung “terikat” pada merek tersebut dan akan membeli produk yang sama lagi sekalipun tersedia banyak alternatif lainnya.

Menurut Schiffman dan Lanuk dalam pembelian ulangan biasanya menandakan bahwa produk memenuhi persetujuan konsumen dan bahwa ia bersedia memakainya lagi dan dalam jumlah yang lebih besar. Menurut Augusty Ferdinand, salah satu dimensi dari perilaku pembelian adalah niat membeli ulang. Berdasarkan teori-teori niat membeli ulang yang ada, indikator niat beli ulang adalah sebagai berikut:

a. Niat Tradisional, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang berkeinginan untuk selalu membeli ulang produk yang telah dikonsumsi. b. Niat Referensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang

cenderung mereferensikan produk yang sudah dibelinya agar juga dibeli orang lain.

c. Niat Preferensial, niat ini menggambarkan perilaku seseorang yang selalu memiliki preferensi utama pada produk yang telah dikonsumsinya. Preferensi ini hanya dapat diganti apabila terjadi sesuatu dengan produk preferensinya.

(36)

informasi untuk mendukung sifat-sifat positif dari produk yang dilangganinya.

F. Lingkungan Fisik

Peter dan Olson (Sumarwan, 2004:271) mengartikan lingkungan sebagai

”The environment refers to all the physical and social characteristics of a

consumer’s external world, including physical objects (products and stores),

spatial relationships (location of stores and products in stores), and social

behavior of other people (who is around and what they are doing)”. Berdasarkan

defenisi tersebut, lingkungan konsumen terbagi ke dalam dua macam, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan fisik.

(37)

Brady dan Cronin dalam Tjiptono (2005:288) mengungkapkan bahwa kualitas lingkungan fisik dalam toko terdiri dari ambient factors, design factors, dan social factors yang dijelaskan sebagai berikut:

1. Ambient factors merupakan faktor yang berkenaan atau berhubungan dengan

lingkungan toko seperti aroma, musik, dan temperatur. Menurut Mowen (2002:134) salah satu komponen lingkungan fisik dalam toko yang ternyata mempengaruhi konsumen adalah musik latar belakang. Latar belakang musik digunakan agar konsumen merasa nyaman berbelanja. Banyak keputusan membeli yang didasarkan pada emosi dan bau memiliki dampak yang besar pada emosi konsumen. Bau, lebih dari indera lainnya, adalah penentu perasaan gembira, kelaparan, jijik, dan nostalgia. Penelitian menunjukkan bahwa wangi-wangian memiliki dampak positif pada pembelian dan kepuasan pelanggan (Utami, 2006:241).

(38)

disebabkan oleh terlalu banyaknya masyarakat, bidang fisik yang terbatas, atau gabungan dari keduanya (Mowen, 2002:135).

(39)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Berdirinya PT. Matahari Putra Prima Tbk.

PT. Matahari Putra Prima Tbk. merupakan peritel pertama yang mengangkat konsep multi format modern retail dengan menjual pakaian dan peralatan rumah tangga lainnya dengan target sasaran untuk masyarakat kelas menengah dan menengah ke atas. Matahari didirikan pada tahun 1958 oleh Bapak Hari Darmawan dengan membuka gerai pertama di kawasan Pasar Baru, Jakarta. Beliau merupakan seorang peritel Indonesia yang memiliki reputasi dan pengalaman yang baik dalam pasar nasional dan internasional.

Pada tahun 1996, kepemilikan Matahari mengalami perubahan yaitu dari Bapak Hari Darmawan ke Lippo Group, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang multi bussiness in various industries baik di tingkat domestik maupun internasional. Dalam masa peralihan kepemilikan ini, Matahati mengalami perubahan dalam struktur organisasinya dan Matahari juga menyusun strategi bisnis yang baru. Di bawah kepemimpinan Benjamin J. Mailool, The Company

President Director & CEO, Matahari mulai memperluas pasarnya untuk menjadi

peritel modern di dalam aspek ritel di Indonesia.

(40)

Products and Sevices Straight from Our Hearts” adalah pedoman matahari dalam

menjalankan bisnis ini. Matahari kian berkembang pesat hingga akhirnya memiliki toko cabang yang tersebar di 50 kota di Indonesia.

Kantor pusat Matahari terletak di Lippo Karawaci, Tangerang, Banten. Toko cabang Matahari telah dibuka di kota-kota besar di berbagai provinsi di Indonesia. Hingga saat ini, Matahari telah membuka 80 Department Store, 47 Hypermart, 29 supermarkets, 46 health and beauty centers, dan lebih dari 90 pusat hiburan lainnya. Denga reputasi yang baik di tingkat domestik dan internasional membawa Matahari mendapatkan penghargaan Gold Award in the

Retail Asia Pacific, Top 500 Awards 2004, 2005, 2006, dan 2007. Selain itu, juga

mendapatkan The Most Prestigious Award untuk pertama kalinya yaitu Best of

Best, 2007 Retail Asia Pasific Top 500 Awards yang merepresentasikan

pencapaian tertinggi di antara industri ritel di kawasan Asia Pasific.

B. Visi dan Misi PT. Matahari Putra Prima Tbk. 1. Visi PT. Matahari Putra Prima Tbk. adalah:

”Peritel Pilihan Utama Konsumen”.

2. Misi PT. Matahari Putra Prima Tbk. adalah:

(41)

C. Struktur Organisasi PT. Matahari Putra Prima Tbk.

Suatu dasar yang berguna dalam penyusunan struktur organisasi perusahaan adalah pertimbangan bahwa organisasi itu harus fleksibel, dalam arti memungkinkan adanya penyesuaian-penyesuaian tanpa harus mengadakan penambahan total. Organisasi juga harus dapat menunjukkan garis wewenang dan tanggung jawab yang jelas. Ada tiga macam struktur organisasi yang penting, yaitu: 1. Line Organization

2. Line and Staff Organization 3. Fungsional Organization

Struktur organisasi pada PT. Matahari Putra Prima Tbk. disusun berdasarkan struktur divisi, yang secara garis besar menggambarkan peran, wewenang, dan tanggung jawab serta hubungan koordinasi yang satu dengan yang lain. Struktur organisasi yang digunakan PT. Matahari Putra Prima Tbk. adalah

Line and Staff Organization. Berikut ini disajikan ikhtisar kegiatan-kegiatan

(42)

(43)

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

RUPS diadakan paling sedikit setahun sekali. Tugas pemegang saham adalah membuat keputusan-keputusan yang prinsipil dan konstitusional bagi haluan perusahaan. Adapun keputusan-keputusan yang dibuat dalam rapat adalah anggaran dasar, anggaran rumah tangga, pengangkatan Dewan Komisaris dan Presiden Direktur, pengesahan budget, prinsip-prinsip bagi keuangan, personalia, pemasaran, serta hubungan perusahaan dengan pihak luar perusahaan.

2. Dewan Komisaris

Adapun tugas Dewan Komisaris adalah:

a. Mengawasi Direksi di dalam menjalankan tugas-tugas apakah sudah sesuai dengan hasil keputusan RUPS.

b. Memberhentikan Direksi apabila dilakukan penyelewengan-penyelewengan.

c. Memberikan pertimbangan terhadap keputusan-keputusan yang akan diambil oleh Direksi.

d. Memantau perkembangan-perkembangan yang telah dicapai oleh perusahaan.

3. Direksi

Adapun tugas Direksi adalah:

a. Mengatur jalannya aktivitas perusahaan secara keseluruhan.

(44)

c. Mengkoordinasikan, mengawasi, serta bertanggungjawab terhadap pekerjaan para manajer di bawahnya

d. Bertanggungjawab atas perkembangan, kemajuan, dan segala sesuatu yang menyangkut perusahaan.

4. Internal Audit

Internal Audit harus berada di luar lini operasi organisasi perusahaan.

Adapun tugas Internal Audit adalah:

a. Mengawasi apakah setiap bagan telah melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan.

b. Melakukan review terhadap setiap bagian dari prosedur dan metode operasi untuk menilai keefisienan dan keefektifannya.

5. Manager Divisi Merchandising

Adapun tugas Manager Divisi Merchandising adalah: a. Mengkoordinasi bagian-bagian yang ada di bawahnya

b. Mengawasi aktivitas pembelian, usaha-usaha promosi, dan menjaga hubungan perusahaan dengan pihak supplier

c. Bertanggungjawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan divisi

merchandising.

Berikut adalah penjelasan tugas-tugas ‘kepala bagian’ yang dianggap penting:

a. Kepala Bagian Pembelian

(45)

1) Merencanakan, mengatur, dan melaksanakan kegiatan pembelian barang untuk dapat memenuhi kebutuhan persediaan barang dagangan.

2) Menghubungi pemasok untuk mendapatkan informasi tentang harga dan mutu, serta mempertimbangkan syarat pembelian agar sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan.

3) Melakukan negosiasi harga beli dan jangka waktu pembayaran dengan pemasok.

4) Mengajukan tuntutan pada pemasok jika barang yang diterima tidak memenuhi syarat, maka perusahaan berhak untuk meretur barang.

b. Kepala Bagian Perencanaan dan Pengendalian Barang

Adapun tugas Kepala Bagian Perencanaan dan Pengendalian Barang adalah:

1) Mengelola jumlah persediaan barang di seluruh toko dan pengalokasian barang-barang ke seluruh toko sesuai dengan kebutuhan masing-masing toko, sehingga menghasilkan tingkat perputaran barang yang optimal. 2) Menetapkan harga penjualan yang tetap agar mendapat margin laba kotor

yang diharapkan.

3) Menyusun dan mengoperasikan prosedur-prosedur kendali mutu atas produk yang dihasilkan.

4) Memantau kecenderungan penjualan dan penelitian atas selera konsumen, serta merencanakan target penjualan yang ingin dicapai.

(46)

6) Melakukan pengawasan terutama dengan fungsi-fungsi bagian yang berada di bawahnya karena bagian pembelian merupakan bagian yang sensitif untuk melakukan penyelewengan-penyelewengan yang dapat merugikan perusahaan.

6. Manajer Divisi Pengembangan Toko (Store Development)

Manajer Divisi Pengembangan Toko (Store Development) bertanggungjawab secara langsung kepada Presiden Direktur. Adapun tugas Manajer Divisi Pengembangan Toko (Store Development) adalah:

a. Mencari lokasi-lokasi yang strategis di dalam usaha untuk pengembangan toko-toko baru.

b. Mendesain toko baik luar maupun dalam.

c. Mengadakan negosiasi dengan para kontraktor sampai dengan pengawasan konstruksi.

7. Manajer Sumber Daya Manusia

Sumber Daya Manusia merupakan salah satu bagian yang penting dalam menunjang keberhasilan perusahaan. Adapun tugas Manajer Sumber Daya Manusia adalah:

a. Merekrut dan menyeleksi karyawan-karyawan baru yang berpotensial untuk bekerja di perusahaan.

b. Membuat peraturan tata tertib di perusahaan.

(47)

d. Mengatur, merencanakan, dan melaksanakan mutasi dan pemberhentian karyawan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

e. Mengurus surat-surat ijin dari departemen tenaga kerja mengenai asuransi tenaga kerja.

f. Melakukan pencatatan yang cermat atas data personalia dari seluruh karyawan.

g. Mengikuti perkembangan peraturan pemerintah yang menyangkut fungsi kepegawaian.

8. Manajer Toko

Adapun tugas Manajer Toko adalah:

a. Bertanggungjawab atas jumlah kehilangan yang diperhitungkan pada saat

stock opname.

b. Menjamin agar pelaksanaan operasional toko sehari-hari dapat berjalan dengan lancar.

c. Menjamin kepuasan pelanggan dalam berbelanja. d. Menjaga agar tata tertib perusahaan terus dilaksanakan. e. Berusaha untuk terus meningkatkan penjualan

f. Berusaha untuk terus meningkatkan efisiensi dan efektivitas di dalam toko.

9. Manager Distribution Centre (Gudang)

(48)

b. Memastikan bahwa barang-barang yang dibeli dari supplier tidak rusak sebelum barang dikirim ke toko-toko.

c. Menjamin barang-barang yang diterima oleh toko sesuai dengan dokumen. d. Berusaha untuk meningkatkan keefisienan dan keefektifan di dalam

gudang.

e. Menjamin keamanan barang-barang yang ada di gudang. 10. Manager General Affairs

Tugas Manager General Affairs adalah menjamin tersedianya semua peralatan yang dibutuhkan oleh perusahaan guna menunjang aktivitas perusahaan 11. Manager Management Information System

Adapun tugas Manager Management Information System adalah:

a. Menjamin tersedianya data-data yang berguna bagi semua pihak yang membutuhkan.

b. Mengembangkan program-program baru yang berguna untuk mempermudah jalannya operasi perusahaan.

12. Finance Manager

Finance Department dikepalai oleh seorang Finance Manager yang

(49)

13. Accounting Manager

Adapun tugas Accounting Manager adalah:

a. Bertanggungjawab atas pengadaan catatan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan perusahaan secara periodik.

b. Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Accounting Directur.

C. Hypermart

Hypermart merupakan salah satu kontributor pertumbuhan terbesar untuk PT. Matahari Putra Prima Tbk. Hypermart menggambarkan bisnis hypermarket dengan gaya terpadu dan modern di dalam pasar ritel Indonesia yang sedang tumbuh secara pesat dengan operasinya di seluruh negeri melalui 47 gerai di lebih 21 kota dan akan berekspansi di daerah-daerah utama di Indonesia. Hypermart menyediakan lebih dari 60.000 item dengan harga terbaik, pelayanan terbaik, dan produk-produk terbaik di bawah satu atap untuk para konsumen di Indonesia.

D. Hypermart Sun Plaza Medan 1. Visi Hypermart Sun Plaza Medan

Hypermart Sun Plaza Medan Mempunyai Visi sebagai berikut :

(50)

2. Misi Hypermart Sun Plaza Medan a. Misi Internal

a. Hypermart Sun Plaza akan menjadi salah satu pilihan utama tempat berbelanja bagi warga Medan secara universal dengan fokus pada customer

middle (menengah) dan middle up (atas).

b. Hypermart Sun Plaza merupakan sebuah tempat proses transformasi yang dapat menjdi frame work , landasan berpikir dan berikir secara efektif dan efisien dalam menempatkan diri, mengembangkan organisasi, system, strategi, taktik dan komunikasi sehingga seluruh sumber daya manusia dan pihak terkait dapat bekerja sepenuh hati dan jiwa.

c. Melalui perusahan ini menjadikan karyawan dapat mengelola diri sendiri lebih baik, sehingga mencerminkan karakter pemimpin, karakter pemenang yang memiliki jiwa enthepreneurship (jiwa berwirausaha) untuk diimplementasikan.

b. Misi Eksternal

“Hypermart Sun Plaza Medan turut berperan serta untuk memajukan lingkungan sekitar Hypermart melalui pembinaan usaha kecil menengah (UKM), penelitian kewirausahaan dan pelatihan lainnya untuk

mengembangkan kepribadian positif dan ekonomi kerakyatan. 3. Stuktur Organisasi

(51)

a) Head of Store Operation

Bertanggung jawab atas operasional seluruh gerai Hypermart yang ada di Indonesia.

b) Regional Manager

Bertanggung jawab atas suatu regional atau wilayah, yang terbagi atas 3

wilayah/regional, yaitu regional A (wilayah barat), regional B (wilayah tengah), regional C (wilayah timur).

c) Store Manager

Bertanggung jawab atas gerai atau toko yang dipimpinnya, antara lain mengenai seluruh produk yang dijual di toko, keseluruhan karyawan yang bekerja di toko, dan sebagainya.

d) Divisi Manager

Divisi Manager bertanggung jawab atas divisinya masing-masing, misalnya menganalisis jumlah penjualan, target penjualan, dan sebagainya. Masing-masing divisi manager membawahi beberapa department manager. Hypermart Sun Plaza mempunyai tiga divisi, yaitu:

1. Divisi Groceries

Membawahi department groceries food/drink dan department health beauty

care.

2. Divisi General Merchandise (GMS)

Membawahi Department Electronic, Department Bazaar Do it Yourself

(52)

Household, Department Softline Man/Ladies, dan Department Softline

Baby/Child.

3. Divisi Fresh

Membawahi department Produce, department dairy frozen, department fish

meat, department ready to eat (RTE), dan department bakery.

e) Department manager

Bertanggung jawab atas departmennya masing-masing dan membawahi beberapa team leader dan staff. Hypermart Sun Plaza mempunyai 18

departmen, 13 diantaranya dibawahi pula oleh beberapa divisi, namun ada 5 departmen yang langsung dibawahi oleh store manager, yaitu:

1. Department Supporting

2. Department Personalia

3. Department Front-End

4. Department Back-End

5. Department Loss Prevention (LP)

f) Team Leader

Merupakan pemimpin dari beberapa staff pada suatu departemen. g) Staff

(53)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

A. Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan software SPSS 15.0 for

windows dengan ketentuan apabila nilai rhitung > rtabel berarti data empirik dari variabel penelitian adalah valid. Penyebaran kuesioner dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang di luar sampel, yaitu seluruh pembeli yang melakukan transaksi pembelian di Hypermart Grand Palladium Medan pada bulan Juni 2010. Nilai rtabel dengan ketentuan N (jumlah sampel) = 30 dan taraf signifikansi 5%, maka angka yang diperoleh = 0.361.

(54)

Berdasarkan pengolahan SPSS pada tabel 4.1 terhadap 13 variabel pernyataan yang diberikan kepada 30 orang responden dalam kuesioner penelitian, diperoleh item-total statistics yang menerangkan beberapa hal berikut ini:

a) Scale mean if item deleted menunjukkan nilai rata-rata total jika variabel

tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka rata-rata totalnya bernilai 46.1000, dan seterusnya.

b) Scale variance if item deleted menunjukkan besarnya variance total jika

variabel tersebut dihapus, misalnya jika variabel 1 dihapus maka nilai

variance adalah 24.714, dan seterusnya.

c) Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom corrected item total correlation merupakan nilai rhitung yang dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap variabel pernyataan. Adapun taraf signifikansinya adalah 5% dan N (jumlah sampel) = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0.361.

(55)

Tabel 4.2

2. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Uji reliabilitas menggunakan

software SPSS 15.0 for windows, dengan ketentuan apabila ralpha positif > rtabel,

maka pernyataan adalah reliabel atau handal.

Tabel 4.3

(56)

Cronbach’s Alpha > 0.80. Berdasarkan hasil pengolahan SPSS pada tabel 4.3,

maka 13 pernyataan dinyatakan reliabel dengan kriteria tersebut.

B. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, penyusunan, dan penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari responden melalui kuesioner yang berisikan tentang karakteristik responden dan pernyataan-pernyataan untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang telah dirumuskan.

1. Deskriptif Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pengunjung Hypermart Sun Plaza terutama wanita atau ibu rumah tangga yang melakukan transaksi pembelian di Hypermart Sun Plaza Medan pada bulan Juni 2010. Karakteristik responden yang ditentukan adalah para pengunjung yang telah melakukan pembelian minimal 2 kali dan minimal berusia 17 tahun.

Tabel-tabel dalam penjelasan berikut menjelaskan deskripsi responden yang berjumlah 96 orang.

Tabel 4.4

Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (orang) (%)

Pria 7 7

Wanita 89 93

Total 96 100

(57)

Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 96 orang responden yang berbelanja di Matahari Departemen Store Plaza Medan Fair, 7% adalah pria dan 93% adalah wanita. Hal ini menjelaskan bahwa wanita lebih gemar berbelanja daripada pria.

Tabel 4.5

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 96 orang responden, 21% berusia 17-21 tahun, 32% berusia 22-26 tahun, 16% berusia 27-31 tahun, 14% berusia 32-36 tahun, 7% berusia 37-41 tahun, dan 10% berusia lebih dari 41 tahun. Usia 22-26 tahun merupakan jumlah terbanyak pada penelitian ini.

Tabel 4.6

Sumber: Data primer, diolah

(58)

Tabel 4.7

Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan

Jenis Pekerjaan Jumlah (orang) (%)

Pegawai Negri Sipil 14 15

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.7 menunjukkan bahwa Pegawai Swasta adalah responden terbanyak yang melakukan transaksi pembelian di Hypermart Sun Plaza Medan, yaitu sebesar 35%.

Tabel 4.8

Karakteristik Berdasarkan Kuantitas Kunjungan Kuantitas

Kunjungan Jumlah Persentase

<1 kali sebulan 3 3%

1 kali sebulan 30 31%

2-3 kali sebulan 31 32%

>3 kali sebulan 32 34%

Total 96 100%

Sumber: Data primer, diolah

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah responden terbanyak yaitu sebesar 34 % memiliki kuantitas kunjungan ke Hypermart Sun Plaza lebih dari 3 kali dalam sebulan. Sedangkan jumlah responden terkecil yaitu sebesar 3 % memiliki kuantitas kunjungan ke Hypermart Sun Plaza Medan kurang dari 1 kali sebulan atau tidak rutin setiap bulannya.

Tabel 4.9

Sumber Informasi Responden tentang Hypermart Sun Plaza Sumber Informasi Jumlah Presentase

Iklan 29 30%

Dari Orang lain 44 46%

Lain-lain 23 24%

Total 96 100%

(59)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengetahui Hypermart Sun Plaza Medan pertama sekali adalah dari orang lain, yaitu sebesar 46%.

Tabel 4.10

Alasan Responden Berbelanja di Hypermart Sun Plaza Medan Alasan Berbelanja Jumlah Persentase

Alasan lokasi 36 37%

Alasan kelengkapan 14 15%

Alasan pertimbangan harga

13 14%

Alasan suasana toko 10 10%

Kombinasi alasan-alasan 23 24%

Total 96 100%

Sumber: Data primer, diolah

Tabel 4.10 menunjukkan bahwa lokasi menjadi alasan responden berbelanja di Hypermart Sun Plaza Medan, yaitu sebesar 37%. Lokasi yang strategis dan mudah dijangkau membuat responden memilih berbelanja ke Hypermart Sun Plaza Medan dari pada lokasi perbelanjaan lainnya.

Tabel 4.11

Hari Kunjungan Responden

Hari Berbelanja Jumlah Presentase

Hari biasa 58 61%

Akhir pekan 32 33%

Hari libur 6 6%

Total 96 100%

Sumber: Data primer, diolah

(60)

untuk berbelanja, tetapi juga untuk berjalan-jalan atau refreshing bersama keluarga atau kerabat.

Tabel 4.12

Waktu Kunjungan Belanja

Waktu Jumlah Persentase

Siang hari 41 43%

Sore hari 42 44%

Malam hari 13 13%

Total 96 100%

Sumber: Data primer, diolah

Pada Tabel 4.12 terlihat sebanyak 44% responden lebih suka berbelanja ke Hypermart pada sore hari. Menurut responden, mereka memiliki waktu luang lebih banyak pada sore hari selepas melakukan rutinitas dari pagi hingga siang hari, misalnya setelah pulang sekolah/kuliah atau setelah selesai bekerja. Sedangkan 43% responden menyatakan lebih suka berbelanja pada siang hari. Sisanya, 13% responden lebih suka berbelanja pada malam hari.

2. Distribusi Penilaian Responden

a) Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Ambient Factors Tabel 4.13

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Ambient Factors

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 28 29.2 61 63.5 5 5.2 2 2.1 0 0 96 2 9 9.4 43 44.8 39 39.6 4 4.2 2 2.1 96 3 11 11.5 54 56.3 26 27.1 4 4.2 1 1.0 96

Sumber: Data primer, diolah

(61)

menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2.1% responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pernyataan kedua “Sekeliling toko memiliki aroma yang wangi”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 9 orang atau 9.4% responden, 43 orang atau 44.8% responden menyatakan setuju, 39 orang atau 39.6% responden menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 4.2% responden menyatakan tidak setuju, dan 2 orang atau 2.1% responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pernyataan ketiga “Alunan musik yang diperdengarkan di dalam toko menimbulkan suasana yang menyenangkan”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 orang atau 11.5% responden, 54 orang atau 56.3% responden menyatakan setuju, 26 orang atau 27.1% responden menyatakan kurang setuju, 4 orang atau 4.2% responden menyatakan tidak setuju, dan 1 orang atau 1.0% menyatakan sangat tidak setuju.

(62)

b) Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Social Factors Tabel 4.14

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Social Factors

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 14 14,6 60 62,5 18 18,8 2 2,1 2 2,1 96 2 11 11,5 56 58,3 21 21,9 8 8,3 0 0 96 3 21 21,9 53 55,2 18 18,8 4 4,2 0 0 96

Sumber: Data primer, diolah

Pernyataan pertama “Perilaku wiraniaga dalam melayani pelanggan sangat baik”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 14 orang atau 14.6% responden, 60 orang atau 62.5% responden menyatakan setuju, 18 orang atau 18.8% responden menyatakan kurang setuju, 2 orang atau 2.1% responden menyatakan tidak setuju, dan 2 orang atau 2.1% responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pernyataan kedua “Wiraniaga yang tersedia untuk melayani pelanggan cukup banyak”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 orang atau 11.5% responden, 56 orang atau 58.3% responden menyatakan setuju, 21 orang atau 21.9% responden menyatakan kurang setuju, 8 orang atau 8.3% responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju.

(63)

Kebanyakan konsumen menyatakan setuju dengan pernyataan pertama yaitu perilaku wiraniaga dalam melayani pelanggan sangat baik, sebesar 62.5% responden, sehingga mendukung penilaian variabel Social Factors terhadap niat pembelian ulang konsumen.

c) Distribusi Penilaian Responden terhadap Design Factors

Tabel 4.15

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Design Factors

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 16 16,7 65 67,7 13 13,5 1 1,0 1 1,0 96 2 11 11,5 69 71,9 12 12,5 3 3,1 1 1,0 96 3 10 10,4 69 71,9 16 16,7 1 1,0 0 0 96

Sumber: Data primer, diolah

Pernyataan pertama “Penataan ruang di dalam toko teratur”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 16 orang atau 16.7% responden, 65 orang atau 67.7% responden menyatakan setuju, 13 orang atau 13.5% responden menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1.0% responden menyatakan tidak setuju, dan 1 orang atau 1.0% responden menyatakan sangat tidak setuju.

Pernyataan kedua “Ruang rak yang disediakan untuk tempat produk telah sesuai dengan banyaknya jumlah produk”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 11 orang atau 11.5% responden, 69 orang atau 71.9% responden menyatakan setuju, 12 orang atau 12.5% responden menyatakan kurang setuju, 3 orang atau 3.1% responden menyatakan tidak setuju, dan 1 orang atau 1.0% responden menyatakan sangat tidak setuju.

(64)

responden, 69 orang atau 71.9% responden menyatakan setuju, 16 orang atau 16.7% responden menyatakan kurang setuju, 1 orang atau 1.0% responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

Keseluruhan penilaian responden terhadap pernyataan variabel design

factors dapat disimpulkan bahwa sikap konsumen terhadap variabel design factors

pada lingkungan dalam toko Hypermart Sun Plaza Medan bernilai baik, sehingga dapat mempengaruhi niat pembelian ulang konsumen.

d) Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Niat Pembelian Ulang Tabel 4.16

Distribusi Penilaian Responden terhadap Variabel Niat Pembelian Ulang

Item SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F %

1 12 12,5 77 80,2 7 7,3 0 0 0 0 96 2 7 7,3 62 64,6 24 25,0 3 3,1 0 0 96 3 7 7,3 48 50,0 34 35,4 7 7,3 0 0 96 4 5 5,2 45 46,9 37 38,5 9 9,4 0 0 96

Sumber: Data primer, diolah

Pernyataan pertama “Saya berkeinginan untuk melakukan pembelian ulang di Hypermart Sun Plaza pada saat yang akan datang”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 12 orang atau 12.5% responden, 77 orang atau 80.2% responden menyatakan setuju, 7 orang atau 7.3% responden menyatakan kurang setuju, dan tidak ada responden menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

(65)

Penyataan ketiga “Saya lebih suka berbelanja di Hypermart Sun Plaza dari pada tempat berbelanja yang lain”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 7 orang atau 7.3% responden, 48 orang atau 50.0% responden menyatakan setuju, 34 orang atau 35.4% responden menyatakan kurang setuju, 7 orang atau 7.3% responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju.

Penyataan keempat “Saya akan selalu mencari segala informasi penting yang berhubungan dengan Hypermart Sun Plaza”, yang menyatakan sangat setuju sebanyak 5 orang atau 5.2% responden, 45 orang atau 46.9% responden menyatakan setuju, 37 orang atau 38.5% responden menyatakan kurang setuju, 9 orang atau 9.4% responden menyatakan tidak setuju, dan tidak ada responden menyatakan sangat tidak setuju. Sebagian besar responden yang menyatakan setuju pada faktor-faktor dalam variabel niat pembelian ulang menunjukkan bahwa responden berniat untuk berbelanja kembali di Hypermart Sun Plaza Medan.

Berdasarkan pengolahan keseluruhan data yang diperoleh dari kuesioner, dapat disimpulkan bahwa lingkungan dalam toko yang terdiri dari ambient

factors, social factors, dan design factors memiliki peranan penting dalam

(66)

C. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal atau tidaknya sebaran data yang dianalisis. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal.

Kolmogorov-Smirnov Z .794

Asymp. Sig. (2-tailed) .554

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.17 terlihat nilai Asymp. Sig. (2-tailed) adalah 0.554 dan di atas nilai signifikan (0.05). Hal ini menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya tetap, maka terjadi homoskedastisitas. Jika berbeda, maka disebut heteroskedastisitas.

(67)

Model

a Dependent Variable: absut Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Tabel 4.18 menunjukkan tidak satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen absolut (absut). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya di atas tingkat kepercayaan 5%, jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas.

3. Uji Multikoliniearitas

Uji multikoliniearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi di antara variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen.

Tabel 4.19

a Dependent Variable: Niat Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Variance Inflation

Factor (VIF), yaitu VIF < 5 dan Tolerance > 0.1 maka tidak terjadi

Gambar

Tabel 1.1 Omzet Toko Modern Terbesar di Indonesia dalam US$ Juta
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual Sumber: Brady & Cronin(2001) dalam Tjiptono (2005), diolah
Tabel 1.2 Definisi Operasional Variabel
Tabel 1.3 Instrumen Skala Likert
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suasana toko ( store atmosphere ) dan lokasi terhadap minat beli konsumen di Ramayana Department

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh respon lingkungan berbelanja yang terdiri dari variabel kesenangan (pleasure), kegairahan (arousal),

Berdasarkan perhitungan koefisien determinasi ( R 2 ), menunjukkan bahwa hubungan antara variabel bebas motif berbelanja ( shopping motives) , atribut toko ( store attributes)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan televisi Pokkits terhadap keputusan pembelian pada konsumen Kentucky Fried Chicken Cabang

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh Customer Experience yang terdiri dari variabel sense, feel, think, act , dan relate terhadap kepuasan konsumen pada J.CO Donuts

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh suasana toko terhadap emosi konsumen serta dampaknya pada perilaku pembelian pada toko tekstile. Data

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bauran pemasaran yang terdiri dari product, Price, place, promotion terhadap kepuasan konsumen di Toko Buku Rohani

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh iklan televisi Pokkits terhadap keputusan pembelian pada konsumen Kentucky Fried Chicken Cabang