• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan,

Sumatera Utara

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) Pada Departemen Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Oleh

Muda Rahmansyah Nasution 100903100

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara

Nama : Muda Rahmansyah Nasution

NIM : 100903100

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Beti Nasution, M.Si

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. Terjadinya komplain dari pelanggan atas adanya keterlambatan serta lambatnya respon dari petugas gangguan instalasi listrik, serta karyawan dituntut lebih sigap dan tanggap dalam soal layanan pelanggan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kompensasi, mengetahui kinerja, dan pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, metode penyajian data penelitian diperoleh dari kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 40 reponden sebagai sampel. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji instrumen, regresi linear sederhana , uji signifikan dan koefisen determinasi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada kantor PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. menunjukkan bahwa pemberian kompensasi berupa gaji, tunjangan dan insentif secara simultan berpengaruh positif serta signifikan terhadap kinerja karyawan dan berada pada kategori sangat tinggi yakni sebesar 93,2%. Ini berarti kompensasi sangat dibutuhkan bagi setiap karyawan yang dapat membantu karyawan memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.

(3)

Compensation Effect on Employee Performance In PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera

This research is motivated by the problems in the performance of employees of PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera. The occurrence of complaints from customers over the delay as well as the slow response of officers interruption of electrical installations. Therefore, employees are forced to be more alert and responsive in terms of customer service.

The purpose of this study was to investigate the implementation of the compensation, track performance, and the effect of compensation to employee performance in PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera.

This study uses a quantitative research methods, methods of presentation of the research data obtained from questionnaires and direct observation in the field. The data obtained by distributing questionnaires to 40 respondents in the sample. The acquired data is processed by using test instruments, simple linear regression, significant test and the coefficient of determination.

The result showed that the effect of compensation to employee performance at the office of PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera. indicates that compensation in the form of salaries, allowances and incentives simultaneously positive and significant effect on the performance of employees and are at very high category namely 93.2%. This means that compensation is needed for every employee who can help employees meet the needs of themselves and their families.

(4)

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh:

Nama : MUDA RAHMANSYAH NASUTION

NIM : 100903100

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Konpensasi Terhadap Kinerja Karyawan di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara

Medan, Oktober 2015

Dosen Pembimbing Ketua Departemen

Ilmu Administrasi Negara

Dra. Beti Nasution M.Si Drs. Rasudyn Ginting M.Si

NIP 196106251987112001 NIP 195908141986011002

Dekan FISIP USU

(5)

Alhamdulillahirabbil alamin puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat

Allah SWT, serta shalawat beriringkan salam kepada Nabi Muhammad SAW

yang safaatnya kita harapkan kelak. Yang telah memberikan penulis kesehatan

dan kesempatan untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, yang berjudul “ Pengaruh

Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Di Kantor PT. PLN (Persero) Area

Padang Sidimpuan, Sumatera Utara”

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak, maka penyusunan skripsi ini tidak dapat berjalan dengan baik. Penulis telah

banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, baik moril maupun

materil. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pada kesempatan ini

perkenankanlah penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Kepada kedua orang tua tercinta, Papa (Pardomuan Nasution) dan Umak

(Chariyah Samosir) yang selalu mendoakan penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini dengan kesabaran telah memberikan dukungan dan tiada

hentinya memberikan motivasi kepada penulis.

2. Bapak Drs. Zakaria, M.SP, selaku a.n. Dekan, Wakil Dekan I Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara

3. Bapak Drs. Rasudin Ginting, M.Si selaku ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

(6)

dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Dosen-dosen dan Staf Pengajar Ilmu Administrasi Negara yang telah

banyak membantu penulis dalam kegiatan akademis.

6. Kepada Kak Mega dan Kak Dian selaku pegawai pendidikan FISIP USU

yang selalu membantu penulis dalam urusan administrasi yang

berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.

7. Kepada para pegawai PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan,

Sumatera Utara lainnya yang telah bersedia memberikan data dan

informasi serta mengisi kuesioner yang dibagikan.

8. Kepada Kakakku Herlina yang telah memberikan dukungan dan doa dalam

penyelesaian skripsi ini dan Adikku Sri Hartati semoga cepat nyusul

skripsinya dan Adikku juga Ida Hafni semoga lancar kuliahnya.

9. Untuk sahabatku dari semasa kuliah Anak Karjo (Fahmi, Alung,Agri men,

Bang Lany, Bang Fadly dan Fitri widya), terimakasih karena kalian selalu

setia menemani penulis dalam suka duka dan makan malam juga, semoga

kebersamaan kita selalu terjalin.

10.Untuk sahabat-sahabatku AN 010 (Martin, Adit, Chandra, Yudo, Risky)

dan teman-teman saya yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu, dimana

kita selalu saling mendukung, membantu, dan mendoakan dalam

menyelesaikan perkuliahan kita. Penulis berharap kebersamaan kita selalu

(7)

Penulis telah berupaya secara maksimal dalam menyelesaikan skripsi ini,

namun penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun tata

bahasa yang digunakan, untuk itu penulis memohon maaf atas kurang

sempurnanya skripsi ini dan kiranya skripsi ini bermanfaat bagi yang

membacanya.

Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada

semua pihak yang telah turut membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Medan, Oktober 2015 Hormat saya,

(8)

KATA PENGANTAR ...iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ...x

DAFTAR GAMBAR ...xii

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...1

1.2 Perumusan Masalah ...5

1.3 Tujuan Penelitian ...5

1.4 Manfaat Penelitian ...5

1.5 Kerangka Teori ...6

1.5.1 KOMPENSAS...6

1.5.1.1 Pengertian Kompensasi ...6

1.5.1.2 Jenis – Jenis Kompensasi ...7

1.5.1.3 Tujuan Kompensasi ...8

1.5.1.4 Asas Kompensasi ...10

1.5.1.5 Tahapan Penetapan Kompensasi ...10

1.5.1.6 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi ...11

1.5.1.7 Teknik Penetapan Kompensasi melalui Penilaian Pekerjaan ...13

1.5.2 KINERJA ...15

1.5.2.1 Pengertian Kinerja ...15

1.5.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ...16

1.5.2.3 Penilaian Kinerja ...18

(9)

BAB II METODE PENELITIAN ...23

2.1 Bentuk Penelitian ...23

2.2 Lokasi Penelitian ...23

2.3 Populasi dan Sampel ...23

2.3.1 Populasi ...23

2.3.2 Sampel ...23

2.4 Data dan Teknik Pengumpula Data ...24

2.5 Teknik Pengukuran Skor ...25

2.6 Teknik Analisis Data ...26

2.6.1 Uji Instrumen ...27

2.6.2 Regresi Linear Sederhana ...27

2.6.3 Uji Signifikan ...28

2.6.4 Koefisien Determinasi ...29

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ...30

3.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero) ...30

3.2 Lambang PT. PLN (Persero) ...32

3.3 Profil PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan ...35

3.3.1 Tujuan, Visi dan Misi PT. PLN (Persero)...35

3.3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas ...36

BAB IV HASIL PENELITIAN………...44

4.1. Karakteristik Responden ...45

4.2 Variabel Penelitian ...48

(10)

4.3 Uji Validitas dan Realiabilitas ...69

4.3.1 Uji Validitas Variabel Kompensasi (X) ...70

4.3.2 Uji Validitas Variabel Kinerja (Y) ...71

4.4 Regresi Linear ...72

4.5 Uji Signifikan “t” ...74

4.6 Koefisien Determinan ...75

BAB V PEMBAHASAN ..……… 76

5.1 Kompensasi ...73

5.2 Kinerja ...78

5.3 Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan ...79

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...81

6.1 Kesimpulan ...81

6.2 Saran ...82

DAFTAR PUSTAKA KUESIONER

(11)

Tabel 4.2 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Usia... 46

Tabel 4.3 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Pendidikan... 47

Tabel 4.4 Distribusi Jawaban Responden Berdasarkan Jabatan/Bidang...47

Tabel 4.5 Gaji yang Bapak/Ibu terima dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari...48

Tabel 4.6 Gaji yang diberikan kepada Bapak/Ibu sesuai dengan perjanjian...49

Tabel 4.7 Gaji yang diberikan kepada Bapak/Ibu sesuai jabatan yang dimiliki....49

Tabel 4.8 Gaji yang Bapak/Ibu terima mempunyai jaminan yang pasti...50

Tabel 4.9 Insentif yang diberikan sesuai dengan jabatan...51

Tabel 4.10 Insentif yang diberikan dapat memenuhi kebutuhan di hari raya...51

Tabel 4.11 Insentif yang diterima dapat meningkatkan motivasi kerja...52

Tabel 4.12 Insentif yang diterima adil dan sesuai dengan prestasi kerja...52

Tabel 4.13 Asuransi yang diberikan sesuai dengan jasa dan pekerjaan yang dilaksanakan...53

Tabel 4.14 Asuransi dana pensiun yang adil sesuai dengan jabatan yang dimiliki...53

Tabel 4.15 Asuransi kesehatan yang terima sesuai untuk masa depan...54

Tabel 4.16 Asuransi yang diperoleh sesuai dengan resiko pekerjaan...54

Tabel 4.17 Fasilitas yang diberikan sesuai dengan kebutuhan pekerjaan...55

Tabel 4.18 Fasilitas yang diterima sesuai dengan prestasi kerja...56

Tabel 4.19 Fasilitas yang diberikan dapat menambah motivasi kerja...56

Tabel 4.20 Fasilitas yang diberikan sesuai dengan jabatan yang dimiliki...57

Tabel 4.21 Tunjangan yang diterima sesuai dengan tanggung jawab diberikan....57

Tabel 4.22 Tunjangan struktural yang diterima sesuai dengan jabatan...58

(12)

...60

Tabel 4.26 Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan teliti...61

Tabel 4.27 Bapak/Ibu dapat mengemban tanggung jawab yang diberikan...61

Tabel 4.28 Bapak/Ibu mampu meminimalkan kasalahan kerja...62

Tabel 4.29 Bapak/Ibu mampu mencapai volume kerja sesuai dengan harapan perusahaan...62

Tabel 4.30 Bapak/Ibu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan prosedur...63

Tabel 4.31 Bapak/Ibu dapat menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu...63

Tabel 4.32 Bapak/Ibu kerjakan sesuai sasaran yang diberikan...64

Tabel 4.33 Bapak/Ibu dapat mengeluarkan inovasi dalam pekerjaan...65

Tabel 4.34 Bapak/Ibu mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan...65

Tabel 4.35 Bapak/Ibu mempunyai inisiatif jika ada kendala dalam pekerjaan...66

Tabel 4.36 Bapak/Ibu memiliki kemampuan bekerja dalam tim...66

Tabel 4.37 Bapak/Ibu memiliki komunikasi yang baik dengan rekan kerja...67

Tabel 4.38 Bapak/Ibu mempunyai hubungan baik dengan lingkungan kerja...67

Tabel 4.39 Bapak/Ibu saling membantu apabila menemukan kendala dalam pekerjaan...68

Tabel 4.40 Uji Validitas / Variabel (X)...70

Tabel 4.41 Uji Validitas / Variabel (Y)...71

Tabel. 4.4.2 Uji Reliabilitas...72

Tabel. 5.1.1 Hasil Regresi Linear...73

Tabel. 5.2.1 Uji Signifikan “t”...74

(13)

Gambar. 3.1 Bentuk Lambang PT. PLN (Persero)...32

Gambar. 3.2 Bidang Persegi Panjang Vertical...33

Gambar. 3.3 Petir Dan Kilat...34

Gambar. 3.4 Tiga Gelombang...34

(14)

PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara

Nama : Muda Rahmansyah Nasution

NIM : 100903100

Departemen : Ilmu Administrasi Negara Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Pembimbing : Dra. Beti Nasution, M.Si

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. Terjadinya komplain dari pelanggan atas adanya keterlambatan serta lambatnya respon dari petugas gangguan instalasi listrik, serta karyawan dituntut lebih sigap dan tanggap dalam soal layanan pelanggan.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pelaksanaan kompensasi, mengetahui kinerja, dan pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, metode penyajian data penelitian diperoleh dari kuesioner dan observasi langsung di lapangan. Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada 40 reponden sebagai sampel. Selanjutnya data yang diperoleh diolah dengan menggunakan uji instrumen, regresi linear sederhana , uji signifikan dan koefisen determinasi.

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan pada kantor PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, Sumatera Utara. menunjukkan bahwa pemberian kompensasi berupa gaji, tunjangan dan insentif secara simultan berpengaruh positif serta signifikan terhadap kinerja karyawan dan berada pada kategori sangat tinggi yakni sebesar 93,2%. Ini berarti kompensasi sangat dibutuhkan bagi setiap karyawan yang dapat membantu karyawan memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.

(15)

Compensation Effect on Employee Performance In PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera

This research is motivated by the problems in the performance of employees of PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera. The occurrence of complaints from customers over the delay as well as the slow response of officers interruption of electrical installations. Therefore, employees are forced to be more alert and responsive in terms of customer service.

The purpose of this study was to investigate the implementation of the compensation, track performance, and the effect of compensation to employee performance in PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera.

This study uses a quantitative research methods, methods of presentation of the research data obtained from questionnaires and direct observation in the field. The data obtained by distributing questionnaires to 40 respondents in the sample. The acquired data is processed by using test instruments, simple linear regression, significant test and the coefficient of determination.

The result showed that the effect of compensation to employee performance at the office of PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan, North Sumatera. indicates that compensation in the form of salaries, allowances and incentives simultaneously positive and significant effect on the performance of employees and are at very high category namely 93.2%. This means that compensation is needed for every employee who can help employees meet the needs of themselves and their families.

(16)

1.1 Latar Belakang

Menghadapi era globalisasi, banyak tantangan yang harus dihadapi oleh

perusahaan dalam rangka memenangkan persaingan. Salah satu faktor yang

pent-ing menciptakan keunggulan bersapent-ing adalah dengan menghasilkan keunggulan

produk dan sumber daya manusia yang berkualitas. Keberadaan sumber daya

manusia di dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting.

Dunia bisnis sekarang dituntut untuk menciptakan kinerja karyawan yang tinggi

untuk mengembangkan perusahaan.

Perusahaan merupakan suatu organisasi yang mendukung pembangunan

negara di bidang ekonomi. Perusahaan itu sendiri memerlukan sumberdaya yang

saling terkait satu sama lain. Sumber daya tersebut antara lain tenaga kerja, modal,

bahan baku, dan teknologi. Perusahaan juga mempunyai salah satu tujuan yang

dalam pengelolaannya ada sumber daya manusia yang terampil dan

berkompen-ten. Sumber daya manusia merupakan aset yang dapat meningkatkan

keberhasi-lan perusahaan, kemampuan sumber daya manusia merupakan kunci utama untuk

mampu menghadapi persaingan dalam era globalisasi, kemampuan ini sering

disebut dengan keunggulan kompetitif. Hal tersebut dicerminkan dari peran

sum-ber daya manusia dalam kegiatan perusahaan. Karyawan memiliki potensi yang

sangat besar untuk menjalankan aktivitas perusahaan. Potensi setiap individu yang

ada didalam perusahaan harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya dan

(17)

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting baik secara perorangan

ataupun kelompok, dan sumber daya manusia merupakan salah satu penggerak

utama atas kelancaran jalannya kegiatan sebuah perusahaan, bahkan maju

mun-durnya perusahaan ditentukan oleh keberadaan sumber daya manusianya. Untuk

itu setiap perusahaan perlu memperhatikan dan mengatur keberadaan

karyawann-ya sebagai usaha meningkatkan kinerja karyawann-yang baik. Salah satu cara karyawann-yang ditempuh

oleh perusahaan dalam meningkatkan kinerja pegawainya, misalnya dengan

me-lalui pendidikan, pelatihan, pemberian kompensasi yang layak, pemberian

motiva-si, dan menciptakan lingkungan kerja yang kondusif.

Sukses tidaknya seorang karyawan dalam bekerja akan dapat diketahui

apabila perusahaanatau organisasi yang bersangkutan menerapkan sistem

penilaian kinerja. Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang

atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan

tanggung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan perusahaan

yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral

maupun etika. Jadi kinerja merupakan hal yang penting bagi perusahaan atau

or-ganisasi serta dari pihak pegawai itu sendiri. Kinerja pegawai dipengaruhi oleh

beberapa faktor baik yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun

yang berhubungan dengan lingkungan perusahaan atau organisasi.

PT. PLN (Persero) merupakan organisasi atau perusahaan listrik negara

yang bergerak dibidang jasa energi yaitu listrik, PT. PLN (Persero) sendiri

merupakan salah satu perusahaan yang sukses dalam mengelola manajemen

manusia dalam mengelola usahanya. Sebagaimana salah satu visinya agar diakui

(18)

dengan bertumpu pada pada potensi insani.

Sebagai perusahaan yang mengandalkan potensi insani atau SDM, PT.

PLN tentunya sangat bertumpu pada potensi karyawannya untuk menjalankan

dan mengelola perusahaannya. Oleh karena itu, PT. PLN (Persero) tentunya

sangat mengandalkan kinerja karyawannya. Kinerja yang dihasilkan oleh

karyawannya diharapkan dapat berdampak positif terhadap perusahaan.

Salah satu hal yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah kompensasi,

karena besarnya kompensasi mencerminkan ukuran nilai karya mereka diantara

para karyawan itu sendiri, keluarga, dan masyarakat. Kompensasi adalah

penghasilan yang diberikan oleh Perseroan kepada karyawan dalam bentuk uang

untuk kurun waktu bulanan atau tahunan (Keputusa Direksi PT. PLN (Persero)

No.007.K/DIR/2008).

Dalam konteks ini prioritas utama PT. PLN (Persero) Area Padang

Sidimpuan adalah bagaimana memberikan pelayanan yang baik (service

excellence) kepada pelanggan ataupun konsumen dengan harapan tidak terjadi

komplain dikarenakan kebutuhan akan pelayanan telah terpenuhi dengan baik

sehingga mereka merasa puas.

Namun dalam kenyataannya masih terjadi komplain dari masyarakat

berkaitan dengan kinerja karyawan PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan,

yaitu masih adanya keterlambatan dalam pemeliharaan instalasi listrik, dan target

kinerja gangguan trafo yang belum tercapai (metrotabagsel.com). Selain itu ada

juga yang mengatakan bahwa kompensasi yang di terima oleh para karyawan PLN

memang lebih dari cukup, tetapi terdapat perbedaan gaji antara karyawan tetap

(19)

karyawan tetap PLN golongan terendah. Padahal pekerjaan atau kinerja mereka

tidak kalah dengan karyawan tetap serta mereka juga menjadi ujung tombak

perusahaan di lapangan (forum.detik.com).

Hal ini berdampak buruk pada citra perusahaan karena kinerja

karyawannya dianggap menurun dan tidak memuaskan padahal dalam

meningkatkan kinerja karyawannya perusahaan sudah menempuh beberapa cara

misalnya melalui pendidikan, pelatihan, menciptakan lingkungan kerja yang

kondusif dan pemberian motivasi. Melalui proses-proses tersebut, karyawan

diharapkan akan lebih memaksimalkan tanggung jawab atas pekerjaan mereka

karena para karyawan telah terbekali oleh pendidikan dan pelatihan yang tentu

berkaitan dengan implementasi kerja mereka.

Prestasi kerja karyawan bukanlah suatu kebetulan saja, akan tetapi salah

satu faktor yang mempengaruhi diantaranya pemberian kompensasi. Prestasi kerja

akan dapat dicapai jika didahului dengan perbuatan yaitu melaksanakan tugas

yang dibebankan. Para karyawan mungkin akan lebih termotivasi untuk

melakukan tanggung jawab dan terus berinovasi atas pekerjaan mereka apabila

perusahaan mengerti dan memperhatikan betul akan kebutuhan para karyawan

yang pada dasarnya adalah mereka bekerja untuk mendapatkan uang, dalam hal

ini berbentuk gaji dan insentif.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk meneliti

perusahaan tersebut dengan memilih judul : “ Pengaruh Kompensasi terhadap

(20)

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “ Seberapa besar Pengaruh

Kompensasi terhadap Kinerja karyawan di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan ”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pelaksanaan kompensasi di PT. PLN (Persero) Area

Padang Sidimpuan.

2. Untuk mengetahui kinerja di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan.

3. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja yang dihasilkan

karyawan di PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain:

1. Bagi PT. PLN (Persero) Area Padang Sidimpuan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan/evaluasi bagi PT. PLN

(Persero) Area Padang Sidimpuan, untuk menambah referensi tentang

pem-berian kompensasi yang tepat terhadap karyawan.

2. Bagi penulis

Penelitian ini memberikan tambahan wawasan dan pengetahuan bagi penulis

khususnya dalam bidang manajemen sumber daya manusia serta memberikan

(21)

3. Bagi Fakultas

Hasil penelitian ini diharapkan bisa memperkaya referensi ilmiah penelitian

ilmu sosial dan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang

akan datang. Khususnya bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Imu Politik

Universitas Sumatera Utara.

1.5 Kerangka Teori

Dalam penelitian kerangka teori digunakan untuk memberikan landasan

dasar yang berguna untuk memberikan landasan dasar yang berguna untuk

mem-bantu penelitian dalam memecahkan masalah. Kerangka Teori dimaksudkan untuk

memberi gambaran dan batasan tentang konsep – konsep yang digunakan sebagai

landasan penelitian yang akan dilakukan, dengan demikian penulisan dapat

menggunakan teori – teori yang relevan dengan tujuan penelitian.

1.5.1 KOMPENSASI

1.5.1.1 Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan setiap bentuk penghargaan yang diberikan kepada

karyawan sebagai balas jasa atas kontribusi yang mereka berikan kepada

organ-isasi atau perusahaan (Panggabean, 2002:75). Menurut William B. Werther dan

Keith Davis dalam Sofyandi, (2008:160), kompensasi adalah sesuatu yang

diterima karyawan sebagai balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukannya, baik

dalam bentuk upah per jam ataupun gaji secara periodik yang didesain dan

(22)

Nawawi (2008:315), menyatakan bahwa kompensasi merupakan

penghargaan/ganjaran pada para pekerja yang telah memberikan kontribusi dalam

mewujudkan tujuannya, melalui kegiatan yang disebut bekerja. Sedangkan

menurut Hasibuan (2005:133) kompensasi adalah semua pendapatan yang

ber-bentuk uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan

sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan.

Berdasarkan beberapa pendapat diatas tentang kompensasi, maka dapat

dikatakan bahwa kompensasi adalah segala sesuatu yang diberikan oleh

perus-ahaan kepada karyawan baik dalam bentuk uang sebagai ganti kontribusi yang

telah diberikan oleh karyawan untuk bekerjasama mencapai tujuan yang

diharap-kan. Dengan kata lain kompensasi adalah faktor penting yang mempengaruhi

bagaimana dan mengapa orang–orang bekerja pada suatu organisasi dan bukan

pada organisasi yang lain.

1.5.1.2 Jenis – Jenis Kompensasi

Menurut (Hasibuan,2005:118) Pada dasarnya kompensasi dapat

dikelompokkan ke dalam 2 kelompok, yaitu kompensasi langsung dan tidak

lang-sung.

1. Kompensasi langsung merupakan hak bagi karyawan dan menjadi kewajiban

bagi perusahaan untuk membayarnya. Kompensasi langsung yang diberikan

dapat berupa :

a. Gaji

merupakan balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan serta

mempunyai jaminan yang pasti, dengan kata lain akan tetap dibayarkan

(23)

b. Insentif

yaitu tambahan balas jasa yang diberikan kepada karyawan tertentu yang

prestasinya diatas prestasi standar.

2. Kompensasi tidak langsung merupakan seluruh imbalan yang diterima oleh

karyawan secara tidak langsung dan diberikan berdasarkan kebijaksanaan

pe-rusahaan terhadap semua karyawan dalam usaha untuk meningkatkan

kese-jahteraan. Kompensasi tidak langsung terdiri dari tiga bagian, yaitu :

a. Program-program perlindungan, termasuk didalamnya asuransi kesehatan,

pensiun, jaminan sosial tenaga kerja.

b. Bayaran diluar jam kerja, misalnya liburan, hari besar, cuti tahunan, cuti

hamil, dan lembur.

1.5.1.3 Tujuan Kompensasi

Menurut Notoadmojo (2003:254), adapun tujuan pemberian kompensasi

adalah sebagai berikut.

1. Menghargai prestasi kerja

Pemberian kompensasi yang memadai adalah suatu penghargaan organisasi

terhadap prestasi kerja para karyawannya. Selanjutnya akan mendorong

per-ilaku-perilaku atau performance karyawan sesuai yang diinginkan

perus-ahaan/ organisasi.

2. Menjamin keadilan

Kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan diantara karyawan

dalam perusahaan/organisasi. Masing- masing karyawan akan memperoleh

(24)

3. Mempertahankan karyawan

Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan betah dan

ber-tahan bekerja pada perusahaan tersebut. Hal ini berarti mencegah keluarnya

karyawan dari organisasi itu untuk mencari pekerjaan yang lebih.

4. Memperoleh karyawan yang bermutu

Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon

kar-yawan. Dengan banyaknya pelamar atau calon karyawan, akan lebih

mem-permudah perusahaan untuk mencari dan memiliki karyawan yang bermutu

tinggi.

5. Pengendalian biaya

Dengan sistem kompensasi yang baik, akan mengurangi seringnya melakukan

rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya karyawan yang keluar

men-cari pekerjaan yang lebih menguntungkan. Hal ini berarti penghematan biaya

untuk rekrutmen dan seleksi calon karyawan baru.

6. Memenuhi peraturan–peraturan

Sistem administrasi kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari

pemerintah (hukum). Suatu organisasi/perusahaan yang baik, dituntut

mem-iliki sistem administrasi yang baik pula.

Ambar (2009 : 261 ) berpendapat bahwa tujuan dari kompensasi adalah

1. Pemenuhan kebutuhan ekonomi.

2. Mendorong peningkatan produktivitas kerja.

3. Peningkatan kompensasi dengan kesuksesan organisasi.

(25)

1.5.1.4 Asas Kompensasi

Menurut Dessler (2005:78), penghargaan menjembatani kesenjangan

anta-ra tujuan organisasi dengan aspianta-rasi serta penghaanta-rapan karyawan. Supaya efektif,

kompensasi seharusnya dapat :

1. Memenuhi kebutuhan dasar.

2. Mempertimbangkan adanya keadilan eksternal (menjamin bahwa posisi yang

lebih tinggi atau orang- orang yang memiliki kualitas yang lebih baik didalam

organisasi mendapat gaji yang lebih tinggi).

3. Mempertimbangkan adanya keadilan internal (menjamin bahwa pembayaran

harus sebanding dengan tarif yang ada pada bagian lain).

4. Pemberiannya disesuaikan dengan kebutuhan individu.

Panggabean (2002:78) mengemukakan bahwa penghargaan dapat meningkatkan

prestasi kerja dan kepuasan kerja apabila :

1. Mereka merasakan adanya keadilan dalam penggajian.

2. Penghargaan yang mereka terima dikaitkan dengan kinerja mereka.

3. Penghargaan yang mereka terima dikaitkan dengan kebutuhan individu.

1.5.1.5 Tahapan Penetapan Kompensasi

Perusahaan dalam menetapkan upah karyawan diperlukan beberapa tahapan yang

harus dilalui. Menurut Dessler (2005:425) ada 5 tahapan yang perlu dilalui

perus-ahaan sebelum menetapkan tingkat upah karyawan yaitu :

1. Adakan survei gaji.

(26)

3. Mengelompokkan pekerjaan- pekerjaan yang serupa ke dalam jenjangnya

(paygrades).

4. Menetapkan harga masing- masing paygrades melalui kurva gaji.

5. Menyempurnakan tingkat upah.

Menurut Rivai (2005:366), tahapan menetapkan kompensasi adalah:

1) mengevaluasi tiap pekerjaan dengan menggunakan informasi analisis

pekerjaan, untuk menjamin keadilan internal yang didasarkan pada nilai

relatif setiap pekerjaan.

2) melakukan survei upah dan gaji untuk menentukan keadilan eksternal yang

didasarkan pada upah pembayaran dipasar kerja.

3) menilai harga tiap pekerjaan untuk menentukan pembayaran upah yang

didasarkan pada keadilan internal dan eksternal.

1.5.1.6 Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Kompensasi

Menurut Hasibuan (2005:127) faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya

kompensasi, antara lain yaitu:

Penawaran dan permintaan tenaga kerja

Biaya hidup

Kemampuan dan kesediaan perusahaan

Posisi jabatan karyawan

Serikat buruh Pendidikan dan pengalaman karyawan

Produktivitas kerja karyawan Kondisi perekonomian nasional Pemerintah dengan UU dan

keppresnya

Jenis dan sifat pekerjaan

Sedangkan menurut Sofyandi (2008:162) dalam menentukan besarnya

kompensasi sangat dipengaruhi oleh :

(27)

Permintaan tenaga kerja artinya pihak perusahaan sangat membutuhkan

tena-ga kerja maka secara otomatis kompensasi relatif tinggi. Penawaran tenatena-ga

kerja artinya pihak individu yang membutuhkan pekerjaan, maka kompensasi

relatif lebih rendah.

2. Kemampuan dan kesediaan perusahaan membayar

Bahwa ukuran besar kecilnya kompensasi yang akan diberikan kepada

kar-yawan akan sangat tergantung kepada kemampuan finansial yang dimiliki

pe-rusahaan, dan juga seberapa besar kesediaan dan kesanggupan perusahaan

menentukan besarnya kompensasi untuk karyawannya.

3. Serikat buruh atau organisasi karyawan

Pentingnya eksistensi karyawan dalam perusahaan, maka karyawan akan

membentuk suatu ikatan dalam rangka proteksi atas kesemena-menaan

pim-pinan dalam memberdayakan karyawan.

4. Produktifitas kerja/prestasi kerja karyawan

Kemampuan karyawan dalam menghasilkan prestasi kerja akan sangat

mempengaruhi besarnya kompensasi yang akan diterima karyawannya.

5. Biaya hidup

Tingkat biaya hidup disuatu daerah akan menentukan besarnya kompensasi.

Sebagai contoh: tingkat upah didaerah atau dikota terpencil akan lebih kecil

dibandingkan dengan tingkat upah di kota- kota besar.

6. Posisi atau jabatan karyawan

Tingkat jabatan yang dipegang karyawan akan menentukan besar- kecilnya

kompensasi yang akan diterimanya, begitu juga dengan berat- ringannya

(28)

7. Tingkat pendidikan dan pengalaman kerja

Pendidikan dan pengalaman berperan dalam menentukan besarnya

kompen-sasi bagi karyawan. Semakin tinggi pendidikan dan pengalaman kerja

karya-wan, maka semakin tinggi pula kompensasinya.

8. Sektor pemerintah

Pemerintah sebagai pelindung masyarakat berkewajiban untuk menertibkan

sistem kompensasi yang ditetapkan perusahaan/organisasi, serta instansi-

in-stansi lainnya, agar karyawan mendapatkan kompensasi yang adil dan layak,

seperti dengan dikeluarkannya kebijakan pemerintah dalam hal pemberian

upah minimum bagi para karyawan.

1.5.1.7 Teknik Penetapan Kompensasi melalui Penilaian Pekerjaan

Menurut Ambar (2009:270), penilaian pekerjaan adalah prosedur yang

sistematik untuk menentukan nilai relatif dari berbagai pekerjaan dalam suatu

or-ganisasi. Tujuannya adalah untuk menentukan pekerjaan mana yang dibayar lebih

tinggi atau lebih rendah dari pekerjaan-pekerjaan lain. Faktor-faktor yang perlu

dipertimbangkan antara lain adalah besar- kecilnya tanggung jawab

pelaksa-naannya, pengetahuan atau keterampilan yang dituntut, berat ringannya upaya

yang harus dikerahkan dan kondisi pekerjaan yang harus dipenuhi.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2000 : 100) adapun teknik-tekniknya

dalam melakukan penilaian pekerjaan, perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Evaluasi kerja

Prosedur sistematis yang dapat digunakan untuk menentukan nilai relatif dari

suatu pekerjaan. Meskipun dalam evaluasi pekerjaan ini terdapat beberapa

(29)

tanggung jawab, kemampuan, upaya mental, upaya fisik, dan kondisi kerja.

Tujuan dari evaluasi kerja ini adalah untuk menentukan jenis pekerjaan mana

yang sepantasnya memperoleh upah yang lebih banyak.

2. Peringkat kerja ( Job Ranking )

Metode ini merupakan metode yang paling sederhana dan hasilnya kurang

te-pat. Cara kerjanya sebagai berikut : atasan meninjau informasi analisis kerja,

kemudian masing- masing pekerjaan itu disusun menurut peringkat secara

subjektif.

3. Klasifikasi kerja ( Job Grading )

Metode ini juga disebut dengan job clasification dan hasilnya sedikit lebih

tangguh dibandingkan dengan peringkat kerja tetapi masih kurag akurat.

4. Faktor perbandingan ( comparison factor )

Metode ini memerlukan komite evaluasi kerja untuk membandingkan

kom-ponen kerja yang penting. Komkom-ponen kerja tersebut meliputi tanggung jawab,

kemampuan, gaya mental, upaya fisik, dan kondisi kerja.

5. Sistem poin ( system point)

Evaluasi ini mengevaluasi faktor- faktor penting dari masing- masing

peker-jaan.

6. Survei upah dan gaji

Untuk menentukan tingkat kompensasi yang adil, sebagian perusahaan

(30)

1.5.2 KINERJA

1.5.2.1 Pengertian Kinerja

Istilah kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

(prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Kinerja adalah

hasil kerja seorang pegawai/karyawan selama periode tertentu dibandingkan

dengan berbagai kemungkinan, misalnya standard target , sasaran, atau kriteria

yang telah ditentukan terlebih dahulu dan disepakati bersama. Jika pegawai tidak

melakukan pekerjaannya, maka suatu organisasi akan mengalami kegagalan.

Sep-erti juga perilaku manusia, tingkat, dan kualitas kinerja ditentukan oleh sejumlah

variabel perseorangan dan lingkungan. Untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan

beberapa pengertian kinerja.

Kinerja berasal dari kata to perform yang artinya melakukan suatu

kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil

seperti yang diharapkan. Sementara itu dalam praktek manajemen sumber daya

manusia banyak terminologi yang muncul dengan kata kinerja yaitu evaluasi

kinerja (performance evaluation), dikenal juga dengan istilah penilaian kinerja

(performance appraisal, performance rating, performance assessment, employe

evaluation, rating, efficiency rating, service rating) pada dasarnya merupakan

proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi job performance.

Dan Moeheriono (2009:60), berpendapat bahwa kinerja atau performance

(31)

kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi

organ-isasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis suatu organorgan-isasi.

Sedangkan menurut Mangkunegara (2000:120), kinerja adalah hasil kerja

secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya.

1.5.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Dale dalam Wesha (1992:97), bahwa pada dasarnya kinerja dari

seseorang merupakan hal yang bersifat individu karena masing-masing dari

kar-yawan rnempunyai tingkat kemampuan yang berbeda. Kinerja seseorang

tergan-tung pada kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang diperoleh.

Lingkungan kerja yang menyenangkan mungkin menjadi kunci pendorong bagi

karyawan untuk menghasilkan kinerja puncak.

Sedangkan Robbins (1996:102), menyatakan kinerja sebagai fungsi

in-teraksi antara kemampuan atau ability, kompensasi dan motivasi serta

kesem-patan.

1. Faktor Kemampuan

Secara psikologi, kemampuan karyawan terdiri dari kemampuan dalam

hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian. Artinya karyawan

yang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka ia

akan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu,

kar-yawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Faktor Konpensasi dan Motivasi

(32)

untuk mendapatkan uang dan Motivasi terbentuk dari sikap seorang

kar-yawan dalam menghadapi situasi kerja. Motivasi merupakan kondisi

penggerakkan diri karyawan yang terarah untuk mencapai tujuan

organ-isasi.

3. Faktor Kesempatan

Peluang merupakan salah satu hal yang mempengaruhi kinerja dari seorang

karyawan. Kesempatan inilah yang akan menjadi alasan setiap karyawan untuk

meningkatkan kinerja mereka.

Menurut Mangkunegara (2000:70),faktor yang mempengaruhi kinerja antara lain :

1. Faktor kemampuan,

Secara psikologis kemampuan (ability) pegawai terdiri dari kemampuan

po-tensi (IQ) dan kemampuan realita (pendidikan). Oleh karena itu pegawai

per-lu dtempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahlihannya.

2. Faktor Motivasi,

Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang pegawai dalam menghadapi

situasi (situasion) kerja. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri

pegawai terarah untuk mencapai tujuan kerja. Sikap mental merupakan

kon-disi mental yang mendorong seseorang untuk berusaha mencapai potensi

ker-ja secara maksimal.

Mangkunegara (2000:68), berpendapat bahwa ada hubungan yang positif

antara motif berprestasi dengan pencapaian kerja. Motif berprestasi adalah suatu

dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan

(33)

ter-puji.

1.5.2.3 Penilaian Kinerja

Penilaian kinerja (performance appraisal) pada dasarnya merupakan faktor

kunci guna mengembangkan suatu organisasi secara efektif dan efisien, karena

adanya kebijakan atau program yang lebih baik atas sumber daya manusia yang

ada dalam organisasi.

Menurut Alwi (2001:187) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan

sebagai suatu yang bersifat evaluation dan development. Yang bersifat evaluation

harus menyelesaikan :

1. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar pemberian kompensasi.

2. Hasil penilaian digunakan sebagai staffing decision.

3. Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem seleksi.

Sedangkan yang bersifat development penilai harus menyelesaikan :

1. Prestasi riil yang dicapai individu

2. Kelemahan- kelemahan individu yang menghambat kinerja

3. Prestasi- pestasi yang dikembangkan.

Sedangkan menurut Bernardin dan Russel dalam Sutrisno (2010:179)

mengajukan enam kinerja primer yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja,

yaitu:

1. Quality. Merupakan tingkat sejauh mana proses atau hasil pelaksanaan

(34)

2. Quantity. Merupakan jumlah yang dihasilkan, misalnya jumlah rupiah, unit,

dan siklus kegiatan yang dilakukan.

3. Timeliness. Merupakan sejauhmana suatu kegiatan di selesaikan pada waktu

yang dikehendaki, dengan memerhatikan koordinasi output lain serta waktu

yang tersedia untuk kegiatan orang lain.

4. Cost efectifeness. Merupakan tingkat sejauh mana penggunaan sumberdaya

organisasi (manusia, keuangan, teknologi, dan material) dimaksimalkan untuk

mencapai hasil tertinggi atau pengurangan kerugian dari setiap unit

penggunaan sumber daya.

5. Need for supervision. Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat

melaksanakan suatu fungsi pekerjaan tanpa memerlukan pengawasan seorang

supervisor untuk mencegah tindakan yang kurang diinginkan.

6. Interpersonal impact. Merupakan tingkat sejauh mana karyawan memelihara

harga diri, nama baik, dan kerja sama diantara rekan kerja dan bawahan.

1.6 Hipotesis

Hipotesis adalah suatu penjelasan sementara tentang perilaku, fenomena,

atau keadaan tertentu yang telah terjadi atau yang akan terjadi. Hipotesis

merupa-kan pernyataan peneliti tentang hubungan antar variabel-variabel dalam

penelitian, serta pernyataan yang spesifik (Kuncoro, 2003:59).

Hipotesis tersebut harus terbukti kebenarannya dan ketidakbenarannya lewat

pengumpulan dan penganalisaan data penelitian.

Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:

1. Hipotesis Nihil (Ho)

(35)

pegawai di Kantor Area Padang Sidempuan, Kota Padang Sidempuan.”

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

“Terdapat pengaruh positif antara konpensasi terhadap kinerja pegawai di

Kantor Area Padang Sidempuan, Kota Padang Sidempuan.”

1.7 Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian menurut Sapto Haryoko dalam Iskandar

(2008:54) menjelaskan secara teoritis model konseptual variabel-variabel

penelitian, tentang bagaimana pertautan teori-teori yang berhubungan dengan

var-iabel-variabel penelitian yang ingin diteliti, yaitu variabel bebas dengan variabel

terikat. Tujuannya adalah untuk mendapatkan pembatasan yang jelas dari setiap

konsep yang diteliti, berdasarkan judul yang dipilih oleh peneliti, maka

kompensasi sebagai variabel independen (bebas) dan kinerja sebagai variabel

dependen (terikat) seperti berikut ;

Gambar 1.7.1 Kerangka Konseptual Penelitian

1.8 Defenisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu

var-iabel dengan cara memberikan arti/menspesifikasikan kegiatan ataupun

(36)

Adapun variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yakni satu variabel

bebas yaitu variabel (X) yang mempengaruhi dan satu variabel (Y) terikat yaitu

variabel yang dipengaruhi.

Definisi operasional pada penelitian ini sebagai berikut;

1. Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang

langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas

jasa yang diberikan kepada perusahaan. (Hasibuan, 2005, Panggabean,

2002, Sofyandi, 2008). Indikatornya ; 1) Gaji, 2) Insentif, 3) Asuransi,

4) Fasilitas, 5) Tunjangan.

2. Kinerja merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan

suatu program kegiatan atau kebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan strategis

suatu organisasi. (Moeheriono, 2009, Mangkunegara, 2000, Eka dan

Subowo, 2005). Indikatornya ; 1) Kualitas, 2) Kuantitas 3) Kreativitas,

(37)

Gambar. 1.8.1

Definisi Operasional Variabel

No Variabel Definisi Indikator Teknik

Pengumpulan Data

Skala Pengukuran

1 Kompensasi (X)

Kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang atau barang lang-sung atau tidak langlang-sung yang

diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perus-ahaan.

1. Kuesioner Ordinal

(likert)

2 Kinerja (Y)

Kinerja merupakan gambaran

mengenai tingkat pencapaian pelaksa-naan suatu program kegiatan atau ke-bijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang dituangkan melalui perencanaan

strat-1. Kuesioner Ordinal

(38)

2.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan oleh penelitian adalah penelitian

kuantitatif yaitu penelitian yang mencari pengaruh variable independen (X)

dengan variable dependen (Y) yang menggunakan rumus statistik. Dengan metode

ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan fakta

yang diperoleh di lapangan.

2.2. Lokasi Penelitian

Adapun yang menjadi lokasi penelitian ini adalah kantor PT. PLN

(Persero) Area Padang Sidimpuan, di jalan Sisingamangaraja KM.4 Batu Nadua,

Kota Padang Sidimpuan,Sumatera Utara.

2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1. Populasi

Yang dimaksud dengan populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karaketeristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono, 2005:90)

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan PT. PLN

(Persero) Area Padang Sidempuam yang berjumlah +100 responden.

2.3.2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

(39)

Menurut Arikunto dalam Singarimbun (2008:53), bila populasi kurang dari 100

orang, maka diambil keseluruhannya, sehingga penelitian merupakan penelitian

populasi. Selanjutnya jika populasi lebih dari 100 orang, maka dapat diambil

10-15 persen atau 20-25 persen sampel atau lebih. Maka dapat diambil 25 persen atau

± 40 responden sebagai sampel.

2.4. Data dan Teknik Pengumpula Data

Dalam peneliti ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis

dan sumbernya, yaitu:

1. Teknik pengumpulan data primer

Teknik pengmpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument

se-bagai berikut:

a. Metode Angket/ Kuesioner digunakan sebagai alat pendamping dalam

mengumpulkan data. Daftar dibuat pertanyaan semi terbuka yang

member pilihan jawaban pada responden dan memberikan

penjelasan-penjelasan yang diperlukan oleh penullis

b. Metode Wawancara, yaitu teknik pengumpulan data dengan

mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung kepada pihak yang

berhubungan dengan penelitian. Dalam penelitian ini peneliti

mewa-wancarai karyawan/pegawai untuk memperoleh jawaban langsung

re-sponden.

c. Metode Observasi, yaitu pelaksanaan pengamatan secara langsung

(40)

2. Teknik pengumpulan data sekunder :

a. Penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan data dan

informa-si melalui literature yang relevan dengan judul penelitian seperti

buku-buku, artikel dan makalahyang memiliki relevansi dengan masalah

yang diteliti.

b. Studi dokumentasi yaitu dengan cara memperoleh data melalui

pengkajian dan penelaahan terhadap catatan penulis maupun

dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah-masalah yang diteliti.

2.5. Teknik Pengukuran Skor

Teknik pengukuran skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert,

yaitu untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok

orang tentang fenomena sosial (Sugiono,2008:134).

Adapun jawaban setiap item instrumen memiliki penentuan skor dari setiap

instrumennya yaitu:

Tabel 2.1 Skala Likert

No. Jawaban Skala Likert

1 Sangat Setuju (SS) Skor 5

2 Setuju (S) Skor 4

3 Kurang Setuju (KS) Skor 3

(41)

5 Sangat Tidak Setuju Skor 1

Sumber:Sugiyono (2008:135)

Untuk mengetahui kategori jawaban responden dari masing-masing variabel

tergolong tinggi, sedang atau rendah maka terlebih dahulu ditentukan skala

intervalnya dengan cara sebagai berikut:

�������� =������������� − �����������ℎ

Sehingga dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing

variabel yaitu:

1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21-5,00

2. Skor untuk kategori tinggi : 3,41-4,20

3. Skor untuk kategori sedang : 2,61-3,40

4. Skor untuk kategori rendah : 1,81-2,60

5. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00-1,80

2.6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Regresi

Linear sederhana untuk menguji hubungan antara variabel bebas (X) adalah

(42)

2.6.1 Uji Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Arikunto (2006:27), Validitas adalah suatu ukuran yang

menunjukkan kevalidan atau kesahihan suatu instrument. Sebuah instrument

dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta mampu

mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

i

Bila rhitung > rtabel, maka pernyataan dikatakan valid. Sebaliknya,bila rhitung <

rtabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini, uji validitas

dilakukan untuk menguji data yang valid atau tidak valid setelah

menggunakan alat kuesioner.

2. Uji Reabilitas

Tujuan pengujian reabilitas adalah untuk melihat apakah instrument

penelitian merupakan instrument yang handal dan dapat dipercaya.Suatu

in-strument dikatakan reliabel apabila inin-strument tersebut digunakan untuk

subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang berbeda, tetap menunjukkan

hasil yang sama. Bila rhitung > rtabel, maka kuesioner dinyatakan reliabel.

Se-baliknya, bila rhitung < rtabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji

Va-liditas dan reliabilitas ini diukur dengan menggunakan bantuan aplikasi

Soft-ware SPSS 16.0 for Windows.

2.6.2 Regresi Linear Sederhana

(43)

secara benar agar dapat ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini metode yang

digunakan yaitu metode analisis regresi linear dengan bantuan SPSS yang

meru-pakan paket program komputer yang digunakan dalam mengolah data statistik.

Regresi Linier Sederhana didasarkan pada hubungan fungsional atau

kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2008:270) ”Regresi sederhana didasarkan pada

hub-ungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel

dependen”. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh

Konpensasi (X) terhadap Kinerja (Y).

Persamaan Regresi Linier Sederhana :

Y = a + bX

Y = Subjek dalam variable dependen/terikat yang diprediksikan

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Koefisien regresi

x = Variabel bebas

2.6.3 Uji Signifikan

Uji signifikasi adalah uji yang dilakukan untuk menentukan hipotesa

diterima atau ditolak.Uji signifikasi ini dilakukan terhadap hipotesis nol (Ho)

yang berbunyi:“Tidak ada korelasi antara variable X dengan variabel Y”. Ho

di-tolak apabila nilai t- hitung lebih besar dari harga t-tabel (t-hitung > t-tabel), dan

diterima bila harga t- hitung lebih kecil dari harga t-tabel.

(44)

2

1 2

r n r t

− − =

Dimana : r = koefisisen korelasi product moment

n = jumlah sampel

2.6.4 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar (presentase)

pengaruh yang ditimbulkan oleh variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

( )

r 2x100%

D= xy

Keterangan:

D = Koefisien Determinasi

rxy = Koefisien korelasi product moment antara x dan y

(45)

3.1 Sejarah Singkat PT. PLN (Persero)

Listrik mulai dikenal di Indonesia pada akhir abad ke-19 yaitu pada masa

pemerintahan Hindia Belanda. Pada saat itu penyediaan tenaga listrik di Indonesia

dikelola oleh beberapa perusahaan salah satu nya adalah NV OGEM (Overzeese

Gasa dan Electritiest Maathappy) yang berpusat di Negara Belanda, sedangkan di

Indonesia berpusat di Jakarta. Tiga puluh tahun kemudian (1923) listrik mulai ada

di Medan. Sentral nya di bangun di pertapakan kantor PLN cabang medan yang

sekarang di jalan Listrik No.8 Medan, dibangun oleh NV NIGEM/OGEM, yaitu

salah satu perusahaan swasta Belanda. Kemudian menyusul pembangunan listrik

di Tanjung Pura dan Pangkalan Brandan pada tahum 1924, Tebing Tinggi 1927,

Sibolga, Berastagi, dan Tarutung 1929, Tanjung Balai 1931, Labuhan Bilik 1936,

dan Tanjung Tiram 1937.

Masa penjajahan Jepang hanya mengambil alih pengelolaan perusahaan

listrik milik swasta Belanda tanpa mengadakan penambahan mesin dan perluasan

jaringan. Daerah kerjanya dibagi menjadi perusahaan listrik Sumatera, perusahaan

listrik Jawa dan seterusnya sesuai struktur organisasi pemerintahan tentara Jepang

waktu itu. Setelah proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, dikumandangkan

lah Kesatuan Aksi Karyawan Perusahaan Listrik diseluruh penjuru tanah air untuk

mengambil alih perusahaan listrik bekas milik swasta Belanda dari tangan Jepang.

Perusahaan listrik yang sudah diambil alih itu diserahkan kepada pemerintah RI

(46)

Untuk mengenang peristiwa ambil alih itu, maka dengan Penetapan

Pemerintah No 1 SD/45 ditetapkan tanggal 27 Oktober sebagai Hari Listrik.

Sejarah memang membuktikan kemudian bahwa dalam suasana yang makin

memburuk dalam hubungan Indonesia-Belanda, tanggal 3 Oktober 1953 keluar

Surat Keputusan Presiden No 163 yang memuat ketentuan Nasionalisasi

Perusahaan Listrik milik swasta Belanda sebagai bagian dari perwujudan pasal 33

ayat (2) 1945. Setelah aksi ambil alih itu, sejak tahun 1955 di Medan berdiri

Perusahaan Listrik Negara distribusi cabang Sumatera Utara (Sumatera Timur dan

Tapanuli) yang mula-mula dikepalai oleh Ahmad Syaifullah. Setelah BPU PLN

berdiri dengan SK Menteri PUT No 16/1/20 Mei 1961, maka Organisasi

Kelistrikan dirubah. Sumatera Utara, Aceh, Sumbar, dan Riau menjadi PLN

Eksploitasi I tahun 1965, BPU PLN dibubarkan dengan peraturan Menteri PUT

No 9/PRT/64 dan dengan Peraturan Menteri No 1/RT/65 ditetapkan pembagian

daerah kerja PLN menjadi 15 kesatuan daerah Eksploitasi Sumatera Utara tetap

menjadi Eksploitasi I.

Sebagai tindak lanjut dari pembentukan PLN Eksploitasi I Sumatera Utara

maka dengan keputusan Direksi PLN No KPts 009/DIRPLN/66 tanggal 14 April

1966, PLN Eksploitsi I dibagi menjadi empat cabang dan satu sector, yaitu cabang

Medan, Binjai, Sibolga, P.Siantar (berkedudukan di Tebing Tinggi). PP No 18

tahun 1972 mempertegas kedudukan PLN sebagai Perusahaan Umum Listrik

Negara dengan hak, wewenang dan tanggung jawab membangkitkan,

menyalurkan dan mendistribusikan tenaga listrik ke seluruh wilayah RI. Dalam

SK Menteri tersebut PLN Eksploitasi I Sumatera Utara seluruh wilayah RI. Dalam

(47)

Eksploitasi II Sumatera Utara. Kemudian menyusul Peraturan Menteri PUTL No

013/PRT/75 yang merubah PLN Eksploitasi menjadi PLN Wilayah. PLN

Eksploitasi II menjadi PLN Wilayah II Sumatera Utara. Sesuai keputusan Menteri

Pertambangan dan Energi No 4564.K/702/M.PE/1993, tanggal 17 Desember 1993

telah dibentuk Tim Pengalihan Bentuk Perusahaan Umum Listrik Negara menjadi

PT. PLN (Persero).

3.2 Lambang PT. PLN (Persero)

Bentuk, warna dan makna lambing perusahaan resmi yang digunakan

adalah sesuai yang tercantum pada Lampiran Surat Keputusan Direksi Perusahaan

Umum Listrik Negara No 031/DIR/76 tanggal 1 Juni 1976, mengenai Pembakuan

Lambang Perusahaan Umum Listrik Negara.

Gambar 3.1. Bentuk lambang PT.PLN(Persero)

(48)

1. Bidang Persegi Panjang Vertikal

Menjadi bidang dasar bagi elemen-elemen lambang lainnya,

melambangkan bahwa PT PLN (Persero) merupakan wadah atau

orgasinasi yang terorganisir dengan sempurna. Berwarna kuning untuk

menggambarkan pencerahan, seperti yang diarapkan PLN bahwa listrik

mampu menciptakan pencerahan bagi kehidupan masyarakat. Kuning juga

melambangkan semangat yang menyala yang dimiliki tiap insane yang

berkarya di perusahaan ini.

Gambar 3.2. Bidang Persegi panjang Vertical

Sumber : PT.PLN (Persero) Area padang Sidempuan

2. Petir atau Kilat

Melambangkan tenaga listrik yang terkandung di dalamnya sebagai

produk jasa utama yang dihasilakn perusahaan. Selain itu petir pun

mengartikan kerja cepat dan tepat para insan PT. PLN (Persero) dalam

memberikan solusi terbaik bagi para pelanggannya. Warnanya yang merah

melambangkan kedewasaan PT PLN (Persero) sebagai perusahaan listrik

pertama di indonesia dan kedinamisan gerak laju perusahaan beserta tiap

insan perusahaan serta keberanian dalam menghadapi tantangan

(49)

Gambar 3.3. Petir atau Kilat

Sumber : PT.PLN (Persero) Area padang Sidempuan

3. Tiga Gelombang

Memiliki arti gaya rambat energy listrik yang dialirkan oleh tiga bidang

usaha utama yang digeluti perusahaan yaitu pembangkitan, penyaluran dan

distribusi yang seiring sejalan dengan kerja keras para insan PT. PLN

(Persero) guna memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. Diberi

warna biru untuk menampilkan kesan konstan (sesuatu yang tetap) seperti

halnya listrik yang tetap diperlukan dalam kehidupan manusia. Disamping

itu biru juga melambangkan keandalan yang dimiliki nsan-insan

perusahaan dalam memberikan layanan terbaik bagi para pelangganya.

Gambar 3.4. Tiga Gelombang

(50)

3.3 Profil PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan

PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuam, Sumatera Utara pada

mulanya dibuat sebagai cabang pembantu dari cabang Sibolga untuk

menkoordinir luasnya wilayah Tapanuli Selatan, berlokasi di Jalan

Sisingamangaraja No.11 KM.4 Batunadua, Kota Padang Sidempuan, Sumatera

Utara dengan jumlah pegawai tetap sebanyak 107 orang.

3.3.1 Tujuan, Visi dan Misi PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan

Tujuan dari PT PLN (Persero) Area Padang Sidempuan adalah

melaksanakan manajemen, pengawasan, dan prasarana ketenagalistrikan hingga

ke pelosok daerah untuk diselesaikan sesuai dengan lingkup pekerjaan yang

ditetapkan, jadwal yang telah direncanakan dan dengan kualitas pekerjaan

terpasang yang memenuhi spesifikasi kontrak dan atau standar yang berlaku

serta menyelanggarakan tertib administrasi dan system pelaporan kegiatan

perusahaan yang baik.

Visi PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan, Sumatera Utara yakni

“Diakui sebagai perusahaan kelas dunia yang bertumbuh kembang, unggul, dan

terpercaya dengan bertumpu pada potensi insani.”

Misi PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan, Sumatera Utara yakni: 1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait.

2) Menjadikan tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan ekonomi.

(51)

3.3.2 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas

Struktur organisasi PT. PLN (Persero) Area Padang Sidempuan, Sumatera Utara

sebagai berikut:

Gambar 3.5. Struktur Organisasi

Sumber : Database PT.PLN(Persero) Area Padang sidempuan

Susunan Organisasi Kantor PT.PLN (Persero) Area Padang Sidempuan, yaitu :

1. Manager Area

2. Asisten Manager mempunyai 3 Bidang, yaitu :

PA, JARTEK, TEL

3. Manager Rayon ada 7, yaitu :

a. Rayon Padang sidempuan

b. Rayon Sipirok

MANAGER AREA

ASITEN MANAGER BIDANG JARINGAN &

TEKNIK

ASISTEN MANAGER TRANSAKSI ENERGI

LISTRIK ASISTEN MANAGER

BIDANG PELAYANAN & ADMINISTARASI

(52)

c. Rayon Natal

d. Rayon Panyabungan

e. Rayon Kota Nopan

f. Rayon Gunung Tua

g. Rayon Sibuhuan

Uraian fungsi dan tugas pokok pada PT PLN (Persero) Area Padang sidempuan

yaitu:

I. Manager Area

Mengelola dan melaksanakan kegiatan penjualan tenaga listrik, pelayanan

pelanggan, pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi tenaga

listrik di wilayah kerjanya secara efisien sesuai tata kelola perusahaan

yang baik berdasarkan kebijakan Kantor Induk untuk menghasilkan

pendapatan perusahaan yang didukung dengan pelayanan, tingkat mutu

dan keandalan pasokan yang baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan ,

serta melakukan pembinaan dan pemberdayaan Unit Asuhan dibawahnya.

Adapun tugas pokok manager area, yaitu :

1) Bertanggung jawab atas pencapaian kinerja bagian dan unit

2) Optimalisasi sumber daya dan aset perusahaan

3) Bertanggung jawab atas terjaganya citra perusahaan

II. Asisten Manager

A. Bidang Pelayanan dan Administrasi

Melaksanakan upaya pencapaian pendapatan, penyelamatan pendapatan

(53)

tenaga listrik serta menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Melaksanakan kegiatan inventarisasi, pembukuan dan penagihan rekening

listrik ke pelannggan yang menunggak dan mengkoordinasikan

penyelenggaraan pengelola anggaran,keuangan, perpajakan dan asuransi

sesuai dengan prinsip manajemen dan membuat laporan keuangan dan

akuntansi akurat dan tepat waktu. Bertanggung jawab melaksanakan

administrasi tata usaha keuangan pengusahaan, sarana penyediaan tenaga

listrik dan pelaporan penggunaan setiap pos anggaran. Melaksanakan

kegiatan administrasi tata usaha langganan meliputi pelayanan pelanggan,

administrasi pelanggan, penagihan dan kegiatan pemutusan dan

penyambungan. Untuk melaksanakan tugas pokok bagian pelayanan dan

administrasi mempunyai tugas sebagai berikut :

1 Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan bagian niaga dan pelayanan

pelanggan

2 Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pelanggan

sesuai kebijakan manajemen

3 Menyusun RAO/UAI bagian niaga dan pelayanan secara berkala

4 Mengkaji laporan-laporan yang berkaitan dengan kegiatan pelayanan

pelanggan

5 Melaksanakan inventarisasi piutang listrik

6 Melakukan pembukuan piutang listrik

7 Melaksanakan kegiatan penangihan rekening listrik

(54)

9 Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas-tugas di lingkungan bagian

keuangan

10 Mengendalikan kegiatan yang berkaitan dalam pengelolaan keuangan

11 Mengkoordinasikan usulan RAO/UAI sesuai kebutuhan unit

pelaksanaan

12 Menyusun laporan laporan yang berkaitan dengan kegiatan

pengelolaan keuangan.

13 Memberikan informasi tentang BP dan UJL kepada calon pelanggan

14 Mengelola data pelanggan meliputi jumlah, jenis tarif, dan

penggolongan rekening listrik

15 Mengelola DIL dalam rangka pengusahaan penjualan tenaga listrik

16 Melakukan perhitungan pemakaian rekening listrik

17 Mengevaluasi Kwh meter yang terpakai akibat pemakaian ilegal

sebagai dasar penurunan susut jaringan

18 Melaksanakan penjualan rekening listrik berdasarkan rekenining

bercetak

19 Melaksanakan forum komunikasi dengan pelanggan

20 Melaksanakan kegiatan penagihan rekening listrik

21 Melaksanakan kegiatan pengawasan piutang listrik

22 Melaksanakan pengawasan atas pendapatan dari hasil penjualan

(55)

B. Bidang Jaringan Dan Teknik

Mengkordinasikan perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan sarana

pendistribusian tenaga listrik yang efektif,efisien dengan mutu serta

keandalan yang baik dan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Melaksanakan pengoperasian sistem pendistribusian tenaga listrik dan

penertiban penggunaan jaringan distibusi tenaga listrik kepada pelanggan.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana di jelaskan diatas, Bagian

Jaringan mempunyai fungsi:

1 Merencanakan pengembangan sistem pendistribusian tenaga listrik

untuk meningkatkan mutu dan keandalan pendistribusian tenaga listrik

2 Merencanakan pengoperasian dan pemeliharaan jaringan distribusi

tenaga listrik

3 Merencanakan dan melaksanakan pembangunan sarana

pendistribusian tenaga listrik dan bangunan sipil

4 Merencanakan kebutuhan material untuk pengoperasian dan

pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga listrik

5 Mengoperasikan dan melaksanakan pemeliharaan system

pendistribusian tenaga listrik

6 Melaksanakan pelayanan gangguan pendistribusian tenaga listrik

7 Menyusun RAO/UAI bagian distribusi

8 Mengkaji dan mengevaluasi mutu dan keandalan pendistribusian

(56)

9 Melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan gardu serta

jaringan distribusi jaringan listrik

10 Melaksanakan kegiatan pengaturan operasional system pendistribusian

tenaga listrik

11 Melaksanakan pelayanan / penanggulangan gangguan jaringan tenaga

rendah,gardu distribusi, alat pengukur dan pembatas (APP) rangkaian

ke pelanggan

12 Melaksanakan penyusunan sasaran opersai pemeriksaan (P2TL) APP

pelanggan

13 Melaksanakan pembuatan berita acara pemeriksaan dan penyimpanan

dokumen serta bukti penyalahgunaan jaringan listri pada pelanggan

14 Melaksanakan pengawasan pemeliharaan sarana pendistribusian tenaga

listrik

15 Melakukan pengawasan pekerjaan pemasangan JTM & JTR serta

peralatan jaringan listrik

16 Mengawasi pekerjaan pemeliharaan distribusi yang dilakukan oleh

pihak ketiga.

C. Bidang Transaksi Energi Listrik

Mengkoordinasikan pengoperasian / pemeliharaan peralatan pengukuran,

proteksi dan mengawasi pengoperasian / pemeliharaan AMR untuk

meningkatkan keandalan penyaluran tenaga listrik yang efektif & efesien

kepada masyarakat pelanggan. Bertanggung jawab atas tersusunnya

(57)

penjualan tenaga listrik yang berorientasi kepada kebutuhan pelanggan,

serta kesediaan standar pelaksanaan kerja dan tercapainya interaksi kerja

yang baik antar unit-unit pelaksana dan menerapkan tata kelola perusahaan

yang baik. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana butir 2 diatas,

bagian transaksi energi memiliki tugas :

1 Merencanakan jadwal pemeliharaan proteksi dan pengukuran

2 Mengawasi pelaksanaan pemeliharaan system proteksi dan pengukuran

3 Mengkordinir pengoperasian & pemeliharaan perangkat AMR

4 Mengawasi kegiatan peneraan KWh meter dan pemeliharaan

peralatantera

5 Menghitung arus gangguan dan merencanakan koordinasi setting relay

proteksi

6 Memonitor unjuk kerja system proteksi dan pengukuran

7 Merencanakan pengembangan system proteksi dengan konfigurasi

loop-scheme

8 Membuat SOP pekerjaan pemasangan / pemeliharaan system proteksi

pengukuran

9 Mengawasi pelaksanaan pemasangan / pemeliharaan APP pelanggan

khususnya pelanggan > 66 KVA

10 Mengevaluasi hasil pembacaan KWh terima dari G.induk, Pembangkit

yang menjadi energi terima di unit Cabang

11 Mengevaluasi dan analisa data DLPDyang ditampilkan dari hasil

pembacaan AMR

Gambar

Gambar 1.7.1 Kerangka Konseptual Penelitian
Gambar. 1.8.1
Tabel 2.1 Skala Likert
Gambar 3.1. Bentuk lambang PT.PLN(Persero)
+7

Referensi

Dokumen terkait

PLN (Persero) Kantor Wilayah Sumatera Utara Medan untuk menerapkan pemberian sistem imbalan yang sesuai dengan prestasi yang dicapai dan lebih transparan dalam pemberiannya

Kuesioner Penelitian Insentif Dalam Meningkatkan Prestasi Kerja Karyawan Pada PT PLN (Persero) Wilayah II Sumatera.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) pembangkitan Sumatera

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendidikan dan pelatihan mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT PLN (Persero) pembangkitan Sumatera

Jumlah Peserta Pendidikan dan Pelatihan karyawan PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara Tahun 2011-2013. Pendidikan Dan Pelatihan Jumlah Peserta Pendidikan Dan

Untuk mengetahui pengaruh Komitmen Organisasional dan Kepuasan Kerja secara simultan terhadap Kinerja Karyawan pada PT PLN (Persero) Pembangkitan Sumatera Bagian Utara

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk nengetahui pengaruh pelatihan dan penempatan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT.. PLN Provinsi Sumatera Utara Kantor Cabang

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan pada karyawan PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Timur Area Malang tentang pengaruh kompensasi terhadap kepuasan