PERAN PELAYANAN DALAM MEMPENGARUHI
MINAT BELI KONSUMEN PADA DISTRO
AKAR BUMI SETIA BUDI MEDAN
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan Program Sarjana (SI)
Pada Program Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara
Disusun oleh :
HABIYASA PUTRA SIREGAR
090907155
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh : HALAMAN PERSETUJUAN
Nama : Habiyasa Putra Siregar
NIM : 090907155
Departemen : Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga
Judul : Peran Pelayanan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Pada Distro Akar Bumi Setia Budi Medan
Medan, Januari 2014
Dosen Pembimbing Ketua Departemen
Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga
(Ir. Eddy Aswari, M.M) (Prof. Dr. Marlon Sihombing,
MA)NIDN. 0811805551 NIP. 195908161986111001
Dekan FISIP USU
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI BISNIS/NIAGA
Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi
Departemen Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara oleh :
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Habiyasa Putra Siregar
NIM : 090907155
Departemen : Ilmu Administrasi Bisnis/Niaga
Judul : Peran Pelayanan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen
Pada Distro Akar Bumi Setia Budi Medan
yang dilaksanakan pada :
Hari :
Tanggal :
Waktu :
Ketua : Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA
NIP : 195908161986111001
( ..……….. )
Anggota I : ( ..……….. )
NIP :
Anggota II : ( ..……….. )
ABSTRAK
Peran Pelayanan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen pada Distro Akar Bumi Setia Budi Medan.
Nama : Habiyasa Putra Siregar
NIM : 090907155
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, USU Dosen Pembimbing : Ir, Eddy Aswary, M.M
Gaya hidupadalah prestise individu, yang dibangun melalui pendidikan, wawasan,
selera yang dibiasakan menjadi tata cara dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bagi masyarakat kota(urbanisme)tata busana dalam gaya hidup sangat penting sekali karena menyangkut citra (image) seseorang. Tata busana sangat kuat hubungannya dengan faktor usia, sehingga pebisnis harus mengetahui segmen pasar sasaran. Distro Akar Bumi berada di segmen usia 12 hingga 25 Tahun. Pada segmen ini produk sangat terikat dengan faktor trend, model atau disain yang tentunya diikuti harga tinggi.Strategi pelayanan maksimum diperkirakan dapat mengimbangi harga tinggi untuk menciptakan minat beli pengunjung dan pelanggan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pelayanan
mempengaruhi minat beli. Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung dan
pembeli selama Juni, Juli, Agustus, 2013 sebanyak 1987 orang dan sampel ditentukan dengan rumus Slovin, maka diperoleh sebanyak 96 responden dengan teknik nonprobabiliti sampling dengan metode Sampling accidental atau secara kebetulan kepada pengunjung dan pembeli selama bulan Oktober 2013. Analisis data menggunakan statistik regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 18.00. Hasil analisis menyatakan bahwa antara peran pelayanan berhubungan erat dengan minat beli, sehingga apabila peran pelayanan dinaikan satu kali atau 100% maka akan diikuti miningkatnya minat beli sebesar 0,183.38.7% lagi dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak ikut diteliti.Sebaiknya pengusaha atau manajemen Distro Akar Bumi Setia Budi, secara terus meningkatkan kualitas pelayanan,memberikan pelayanan pasif seperti menyediakan tempat (fitting room) yang nyaman juga melakukan dekorasi pada interior dan eksterior sesuai dengan konsep khusus yang menjadi atributnya
ABSTRACT
Service Role In Influencing Consumer Buy Interests (Business Study at Akar
Bumi Distro Setia Budi Medan)
Author : Habiyasa Putra Siregar
NIM : 090907155
Department : Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, USU Advisor : Ir, Eddy Aswary, M.M
Style is an individual prestige, which is built through education , insight , taste that becomes accustomed to undergo the procedure in daily life . For the people of the city ( urbanism ) a fashion lifestyle is very important because it concerns the image of a person. Fashion are strongly linked with aging, so businesses need to know the target market segment . Akar Bumi Distro are in the age segment of 12 to 25 years . In this segment the product is very tied to the trend factor , which is certainly a model or design followed by a high price . The maximum service strategy is expected to offset the high prices to create buying interest for visitors and customers . This study aims to determine how the service affects the role of buying interest . The population of this study is the visitors and shoppers during June, July, August 2013, as many as 1987 people , and the sample was determined by Slovin formula, it is obtained as many as 96 respondents with nonprobability sampling technique with accidental sampling method or by chance to the visitors and shoppers during the month of October 2013 . Statistical analysis of the data using a simple linear regression with SPSS 18.00.The results of the analysis states that the role of services closely linked with buying interest, so that if the role of services increased or 100 % of the time it will be followed by buying interest at 0.183. 38.7 % more is influenced by other factors or variables that do not come under study. Employers or management of Akar Bumi Distro, Should continuously improving quality of care , providing services such as providing a passive comfortable fitting room also do interior and exterior decorating in accordance with the specific concepts that become the attributes.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Dengan hormat
Syukur Alhamdulillah saya sampaikan kehadirat ALLAH SWT yang
melimpahkan rahmat, hidayahserta karunia-Nya yang tak terhingga, sehingga
dapat menyelesaikan penelitian dan menulis skripsi yang diberi judul “Peran
Pelayanan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen pada Distro Akar Bumi
Setia Budi Medan”.
Penelitian dan menyusun skripsi adalah tugas akhir untuk memenuhi
syaratdalam memperoleh gelar sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara. Saya menyadari sepenuhnya bahwa penelitian
dan penyusunan skripsi ini berkat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,
oleh karena itu sewajarnya saya menyampaikan rasa terima kasih khususnya
kepada kedua orang tua dan kedua adik-adik saya yang telah memberikan kasih
sayang dan memberi banyak petuah dan juga memberikan motivasi dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Selain itu saya juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah banyak membantu dan membimbing diantaranya;
1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof.Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu
3. Bapak M. Arifin Nasution, S.sos, M.SP selaku sekertaris Departemen Ilmu
Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.
4. Bapak Ir. Eddy Aswari M.M selaku Dosen Pembimbing yang memberikan
nasihat dan motivasi dengan tulus iklas dan meluangkan waktunya yang
begitu berharga.
5. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah
memberikan ilmu yang bermanfaat.
6. Kepada Bang Farid dan Kak Siswati selaku pegawai pendidikan
Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU yang selalu membantu penulis
dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun
skripsi.
7. Terima kasih kepada pimpinan Distro Akar Bumi Setia Budi Medan, serta
seluruh metalhead yang telah memberikan kesempatan melakukan
penelitian, memberi data dan informasi yang dibutuhkan.
8. Kepada MJM dan kawan kawan terima kasih atas segala bentuk dukungan
yang telah diberikan.
9. Kepada anak-anak Adm. Bisnis 2009 dan kepada semua pihak yang telah
membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa penelitian dan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
maka diharapkan kritik dan saran yang membangun demi kebaikan, semoga akan
membawa manfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2014
DAFTAR ISI
BAB II KERANGKA TEORI 2.1 Landasan Teori ... 5
2.1.3.3 Meneliti Proses Keputusan Pembelian ... 14
2.1.3.4 Tahapan Proses Keputusan Pembelian ... . 15
2.1.4 Teori AIDDA ... 18
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 35
4.1.1 Sejarah Singkat ... 35
4.1.2Tujuan pendirian Distro Akar Bumi... 36
4.1.3 Struktur Organisasi ... 37
4.1.5 Visi dan Misi Distro Akar Bumi ... 38
4.1.6 Penyajian Data ... 39
4.1.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 39
4.1.6.2 Analisis Tabel Tunggal... 43
4.1.6.3 Karakteristik Responden ... 43
4.1.6.4 Data hasil kuisioner variabel X (Peran pelayanan)... 47
4.1.6.5 Data hasil kuisioner variabel Y (Minat beli)... 61
4.2 Analisis Hasil Penelitian... 68
4.2.1 Analisis Tabel Silang ... 68
4.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana... 71
4.2.3 Uji Asumsi Klasik... 72
4.2.3.1 Uji Normalitas ... 72
4.2.3.2 Uji Heteroskedastisitas... 73
4.2.4 Uji Hipotesis ... 74
4.2.4.1 Uji t ... 74
4.2.4.2 Koefisien Determinasi (��)... 74
4.3 Pembahasan ... 75
BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 79
5.2 Saran ... 80
DAFTAR TABEL
4.7 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir... 45
4.8 Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 46
4.9 Frekuensi Berkunjung Responden ... 46
Kuisioner variabel X 4.10 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.01 ... 47
4.11 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.02 ... 48
4.12 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.03... 48
4.13 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.04... 49
4.14 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.05... 50
4.15 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.06... 50
4.16 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.07... 51
4.17 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.08... 52
4.18 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.09 ... 53
4.19 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.10... 54
4.20 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.11 ... 55
4.21 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.12... 56
4.22 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.13... 57
4.23 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.14... 45
4.24 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.15... 59
4.25 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.16 ... 60
Kuisioner variabel Y 4.26 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.01 ... 61
4.27 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.02... 62
4.28 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.03... 63
4.29 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.04... 64
4.31 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.06... 66
4.32 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.07... 67
4.33 responden Tanggapan terhadap pertanyaan No.08... 68
4.34 Analisis tabel silang antara kebolehan para karyawan pelayan dengan kerja melayani pengunjung dan pembeli... 69
4.35 Analisis tabel silang antara kebolehan para karyawan pelayan dengan kerja melayani pengunjung dan pembeli ... 70
4.36 Hubungan antara hasil kerja pelayanan dengan terciptanya minat beli dan beli lagi ... 71
4.37 Hasil Analisis regresi Linier Sederhana ... 72
4.38 Hasil Uji t ... 75
DAFTAR GAMBAR
Gambar halaman
2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap ... 15
3.1 Definisi Konsep ... 25
ABSTRAK
Peran Pelayanan Dalam Mempengaruhi Minat Beli Konsumen pada Distro Akar Bumi Setia Budi Medan.
Nama : Habiyasa Putra Siregar
NIM : 090907155
Prodi : Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, USU Dosen Pembimbing : Ir, Eddy Aswary, M.M
Gaya hidupadalah prestise individu, yang dibangun melalui pendidikan, wawasan,
selera yang dibiasakan menjadi tata cara dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Bagi masyarakat kota(urbanisme)tata busana dalam gaya hidup sangat penting sekali karena menyangkut citra (image) seseorang. Tata busana sangat kuat hubungannya dengan faktor usia, sehingga pebisnis harus mengetahui segmen pasar sasaran. Distro Akar Bumi berada di segmen usia 12 hingga 25 Tahun. Pada segmen ini produk sangat terikat dengan faktor trend, model atau disain yang tentunya diikuti harga tinggi.Strategi pelayanan maksimum diperkirakan dapat mengimbangi harga tinggi untuk menciptakan minat beli pengunjung dan pelanggan.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran pelayanan
mempengaruhi minat beli. Populasi dari penelitian ini adalah pengunjung dan
pembeli selama Juni, Juli, Agustus, 2013 sebanyak 1987 orang dan sampel ditentukan dengan rumus Slovin, maka diperoleh sebanyak 96 responden dengan teknik nonprobabiliti sampling dengan metode Sampling accidental atau secara kebetulan kepada pengunjung dan pembeli selama bulan Oktober 2013. Analisis data menggunakan statistik regresi linier sederhana dengan bantuan SPSS 18.00. Hasil analisis menyatakan bahwa antara peran pelayanan berhubungan erat dengan minat beli, sehingga apabila peran pelayanan dinaikan satu kali atau 100% maka akan diikuti miningkatnya minat beli sebesar 0,183.38.7% lagi dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak ikut diteliti.Sebaiknya pengusaha atau manajemen Distro Akar Bumi Setia Budi, secara terus meningkatkan kualitas pelayanan,memberikan pelayanan pasif seperti menyediakan tempat (fitting room) yang nyaman juga melakukan dekorasi pada interior dan eksterior sesuai dengan konsep khusus yang menjadi atributnya
ABSTRACT
Service Role In Influencing Consumer Buy Interests (Business Study at Akar
Bumi Distro Setia Budi Medan)
Author : Habiyasa Putra Siregar
NIM : 090907155
Department : Ilmu Administrasi Bisnis, FISIP, USU Advisor : Ir, Eddy Aswary, M.M
Style is an individual prestige, which is built through education , insight , taste that becomes accustomed to undergo the procedure in daily life . For the people of the city ( urbanism ) a fashion lifestyle is very important because it concerns the image of a person. Fashion are strongly linked with aging, so businesses need to know the target market segment . Akar Bumi Distro are in the age segment of 12 to 25 years . In this segment the product is very tied to the trend factor , which is certainly a model or design followed by a high price . The maximum service strategy is expected to offset the high prices to create buying interest for visitors and customers . This study aims to determine how the service affects the role of buying interest . The population of this study is the visitors and shoppers during June, July, August 2013, as many as 1987 people , and the sample was determined by Slovin formula, it is obtained as many as 96 respondents with nonprobability sampling technique with accidental sampling method or by chance to the visitors and shoppers during the month of October 2013 . Statistical analysis of the data using a simple linear regression with SPSS 18.00.The results of the analysis states that the role of services closely linked with buying interest, so that if the role of services increased or 100 % of the time it will be followed by buying interest at 0.183. 38.7 % more is influenced by other factors or variables that do not come under study. Employers or management of Akar Bumi Distro, Should continuously improving quality of care , providing services such as providing a passive comfortable fitting room also do interior and exterior decorating in accordance with the specific concepts that become the attributes.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia usaha semakin mengalami perubahan, baik untuk usaha skala besar
maupun kecil.Perubahan ini salah satunya disebabkan oleh konsumen yang
semakin pintar dalam memilih produk untuk memenuhi kebutuhannya, dan
persaingan antar penjual yang semakin ketat untuk menarik lebih banyak
pelanggan. Persaingan terjadidikarenakanoleh banyaknya produk yang ditawarkan
di pasar melebihi jumlah permintaan, sehingga menciptakan kesempatan bagi
konsumen untuk memilih produk mana yang akan dibeli. Situasi seperti ini
mengharuskan setiap penjual untuk meningkatkan kualitas nya dengan tujuan
untuk menjaga pelanggan agar tidak beralih ke pesaing dan juga menarik minat
pelanggan untuk membeli produk.Dalam beberapa kasus peningkatan kualitas
juga digunakan untuk mengeliminasi pesaing.
Dalam menjaga dan menarik minat beli pelanggan, penjual harus
meningkatkan dan mempertahankan kualitas pelayanan. Menurut pendapat
Kasmir., (2005: 15) bahwa, Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau perbuatan
seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan.
Pelayanan dari sudut pandang marketing adalah faktor yang diyakini dapat
mempengaruhi minat beli konsumen dan mendukung proses penjualan untuk
meningkatkan omset. Jika faktor ini ditingkatkan maka penjualan dan
mengetahui pelayanan seperti apa yang menarik, dan di inginkan oleh pelanggan.
Untuk itu penjual selayaknya melakukan riset pemasaran terhadap pelayanan dan
pengaruhnya terhadap minat beli konsumen.Pelayanan yang baik selain ditujukan
untuk memberi kepuasan kepada pelanggan dan mempertahankan pelanggan yang
lama juga ditujukan untuk menarik pelanggan baru.Munculnya minat
belimerupakan tujuanyang di harapkan oleh penjual melalui pelayanan yang
diberikan kepada pelanggan di toko.
Distro Akar Bumi merupakan toko yang menjual pakaian dan aksesoris
dengan tema musik metal yang memiliki pelanggan potensial yang spesifik, yaitu
kalangan musisi, penikmat, dan penggemar musik ataupun gaya hidupmetal.Jika
ditinjau dari aspek bauran promosi, Distro Akar Bumi yang berlokasi di Jalan
Setia Budi Pasar 2 Medan ini menjual berbagai produk dan aksesoris yang
bertemakan musik metal dengan harga yang relatif terjangkau sebagai produknya.
Distro ini menggunakan media online dan promosi word of mouth atau yang biasa
disebut promosi dari mulut ke mulut sebagai media promosinya sehingga
pelanggan dari Distro Akar Bumi selalu datang langsung ke toko dan melakukan
pembelian langsung ataupun sekedar melihat dan mencoba produk yang
ditawarkan karena Distro Akar Bumi tidak melakukan penjualanonline.
Pelanggan yang datang langsung ke toko akan berhadapan langsung
dengan karyawan toko sehingga timbul interaksi antara penjual dan pembeli
dalam bentuk pelayanan yang diberikan oleh karyawan toko dalam menawarkan
produk. Pelayanan dan penawaran ini dilakukan oleh penjual dengan tujuan agar
memunculkan minat beli.Melihat pentingnya faktor pelayanan dalam mendukung
proses penjualan, maka perlu dilakukan analisis terhadap pelayanan yang
diberikan sehingga dapat diketahui kekurangan dan kelebihannya, serta dapat pula
dijadikan dasar untuk melakukan perbaikan dan pengembangan kualitas
pelayanan dari Distro Akar bumi. Berdasarkan latar belakang ini maka penelitian
ini dilakukan dan diberi judul; “Peran Pelayanan Dalam Mempengaruhi Minat
Beli Konsumen pada Distro Akar Bumi Setia Budi Medan”.
1.2 Batasan Masalah
Batasan masalah digunakan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan dalam penelitian ini. Adapun yang
menjadi batasan masalah yang diteliti adalah :
a. Objek penelitian adalah konsumen yang dating berkunjung ke Distro Akar
Bumi Setia Budi Medan
b. Penelitian ini mengkaji tentang pelayanan dari Distro Akar Bumi Setia
Budi Medan
1.3 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya, maka
dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
“Apakah pelayanan di Distro Akar Bumi mempengaruhi minat beli
1.4 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Untuk mengukur pengaruh dari pelayanan yang di berikan Distro Akar
Bumi terhadap minat beli konsumen.
b. Untuk mengetahui sejauh mana pelayanan berpengaruh terhadap minaat
beli konsumen pada Distro Akar Bumi.
1.5 Manfaat Peneltian
a. Bagi peneliti, berguna untuk melatih dan mengembangkan kemampuan
berpikir ilmiah dan sistematis melalui penelitian karya ilmiah dibidang
bisnis.
b. Bagi pemilik usaha penelitian ini dapat memberikan masukan untuk
pengembangan atau perbaikan pelayanan.
c. Bagi Departemen Administrasi Bisnis Fisip USU, penelitian dapat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Landasan Teori
Menurut Masri Singarimbun (2009:37), teori adalah serangkaian asumsi,
konsep, konstrak, defenisi dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena
sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antar konsep. Untuk
memudahkan penulis dalam rangka menyusun penelitian ini, maka dibutuhkan
teori-teori sebagai pedoman yang disebut kerangka teori untuk menggambarkan
dari sudut mana peneliti menyoroti masalah yang dipilih.
2.1.1 Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu upaya yang dilakukan perusahaan untuk
merubah sumber daya menjadi keuntungan ataupun laba. Pemasaran juga
merupakan cara bagi perusahaan untuk mengidentifikasi apa yang menjadi
keinginan dan kebutuhan konsumen sehingga perusahaan akan berusaha untuk
memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen tersebut. Dalam hal ini pemasaran
memegang peranan penting dalam upaya sebuah perusahaan untuk mencapai
tujuannya.
Pemasaran melibatkan aktivitas aktivitas tertentu yang memfasilitasi
individu dan sekelompok orang untuk memperoleh apa yang menjadi kebutuhan
dan keinginannya melalui pembentukan dan pertukaran nilai antara satu dengan
lainnya.Menurut Basu Swastha (2010:8), pemasaran adalah sistem keseluruhan,
merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan brang,
jasa, ide kepada pasar sasaran agar dapat mencapai tujuan organisasi.
Menurut Kotler dan Armstrong., (2003: 215), pemasaran sebagai suatu
proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan menciptkan, menawarkan dan
secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
2.1.2 Pelayanan
Banyak upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan
dilakukan dengan prioritas.Peningkatkan omset penjualan atau jumlah pelanggan
merupakan aspek yang paling penting untuk dilakukan melalui pemberian
pelayanan yang paling optimal karena dengan pelayanan yang optimal dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan. Kepuasan ini akan menjadi promosi
dari pelanggan yang sudah merasakannya kemudian disebarkan ke calon
pelanggan lainnya.
2.1.2.1 Pengertian Pelayanan
Menurut Kasmir (2005:15), Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau nasabah. Menurut Haksever.,et, all .(2005: 78) menyatakan bahwa
pelayanan didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang menghasilkan waktu,
tempat, bentuk dan kegunaan psikologis.Sedangkan menurut Edvarsdsson.,
et.all.(2005) pelayanan juga merupakan kegiatan, proses dan interaksi serta
merupakan perubahan dalam kondisi orang atau sesuatu dalam kepemilikan
2.1.2.2 Kualitas Pelayanan
Service Quality adalah seberapa jauh perbedaan antara harapan dan
kenyataan para pelanggan atas layanan yang mereka terima.Service Quality dapat
diketahui dengan cara membandingkan persepsi pelanggan atas layanan yang
benar-benar mereka terima dengan layanan sesungguhnya yang mereka harapkan.
Kualitas pelayanan menjadi hal utama yang diperhatikan serius oleh perusahaan,
yang melibatkan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan.
Konsep kualitas pelayanan merupakan faktor penilaian yang merefleksikan
persepsi konsumen terhadap lima dimensi spesifik dari kinerja layanan.
Parasuraman et, all.(dalam Kotler, 2007:56) menyimpulkan bahwa ada lima
dimensi ServQual (Service Quality) yang dipakai untuk mengukur kualitas
pelayanan,yaitu :
a. Tangible, atau bukti fisik yaitu kemampuan suatu perusahaan dalam
menunjukkan eksistensinya kepada pihak eksternal. Penampilan dan
kemampuan sarana dan prasarana fisik perusahaan dan keadaanlingkungan
sekitarnya adalah bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi
jasa.
b. Reliability, atau keandalan yaitu kemampuan perusahaan untuk
memberikan pelayanan sesuai yang dijanjikan secara akurat dan
terpercaya.
c. Responsiveness atau ketanggapan yaitu suatu kemauan untuk membantu
dan memberikan pelayanan yang cepat (responsif) dan tepat kepada
d. Assurance, atau jaminan dan kepastian yaitu pengetahuan,
kesopansantunan, dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk
menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada perusahaan.
e. Emphaty, yaitu memberikan perhatian yang tulus dan bersifat individual
atau pribadi yang diberikan kepada para pelanggan dengan berupaya
memahami keinginan konsumen.
Untuk lebih menjelaskan pembahasan mengenai dimensi SerQual (Service
Quality) maka di bawah ini dijabarkan secara mendetail mengenai kelima dimensi
konsep Service Quality. Antara lain :
a. Tangible (hal-hal yang terlihat)
Adalah bukti fisik suatu perusahaan dalam menunjukkan
eksistensinya kepada pihak eksternal.Penampilan dan kemampuan sarana
dan prasarana fisik perusahaan dan keadaan lingkungan sekitarnya adalah
bukti nyata dari pelayanan yang diberikan oleh pemberi jasa.
Indikator yang dapat diukur dari tangible adalah sebagai berikut :
1. Penampilan luar fasilitas fisik perusahaan :
- Kondisi gedung.
- Kondisi sarana penunjang kegiatan sehari-hari.
2. Penampilan dalam perusahaan :
- Kondisi kebersihan.
- Suasana dalam gedung.
- Sirkulasi udara (ventilasi).
- Jumlah loket yang tersedia.
- Poster, spanduk atau brosur sebagai sarana penunjang kegiatan
perusahaan sehari-hari.
b. Reliability (kehandalan)
Dalam unsur ini, pemasar dituntut untuk menyediakan produk/jasa
yang handal.Produk/jasa jangan sampai mengalami kerusakan/kegagalan.
Dengan kata lain, produk/jasa tersebut selalu baik. Para anggota
perusahaan juga harus jujur dalam menyelesaikan masalah sehingga
pelanggan tidak merasa ditipu.Selain itu, pemasar juga harus tepat janji
bila menjanjikan sesuatu kepada pelanggan.Sekali lagi perlu diperhatikan
bahwa janji bukan sekedar janji, namun janji harus ditepati.Oleh karena
itu, time schedule perlu disusun dengan teliti.
Indikator yang dapat diukur dari Reliability adalah sebagai berikut :
1. Memberikan pelayanan sesuai janji.
2. Melakukan pelayanan pada saat pertama.
3. Menyediakan pelayanan pada waktu yang dijanjikan.
c. Responsiveness (ketanggapan)
Para anggota perusahaan harus memerhatikan janji spesifik kepada
pelanggan. Unsur lain yang juga penting dalam hal cepat tanggap ini
adalah anggota perusahaan selalu siap membantu pelanggan. Apapun
posisi seseorang dalam perusahaan hendaknya selalu memerhatikan
pelanggan yang menghubungi perusahaan.Dalam hal ini bisa diartikan
Indikator yang dapat diukur dari responsiveness adalah sebagai berikut:
1. Karyawan cepat tanggap terhadap jasa yang dibutuhkan pelanggan.
2. Pelayanan yang tepat pada pelanggan.
3. Keinginan untuk membantu pelanggan.
d. Assurance (Jaminan)
Pada saat persaingan semakin kompetitif, anggota perusahaan
harus tampil lebih kompeten, artinya memiliki pengetahuan dan keahlian
di bidang masing masing.Faktor security, yaitu memberikan rasa aman dan
terjamin kepada pelanggan merupakan hal yang penting pula.Dalam situasi
banyak pesaing, sangatlah beresiko bila menipu pelanggan.Selain itu
anggota perusahaan harus bersikap ramah dengan menyapa pelanggan
yang datang.
Dalam hal ini perilaku para karyawan harus membuat konsumen
tenang dan merasa perusahaan dapat menjamin jasa pelayanan yang
dibutuhkan pelanggan. Selain kedua faktor yang telah dijelaskan di atas,
ada indikator dari pengukuran Assurance seperti yang terdapat di bawah
ini :
1. Karyawan memberi tahu konsumen, apa pelayanan yang
dibutuhkan konsumen dan akan dikerjakan.
2. Perilaku karyawan yang memberikan ketenangan bagi konsumen
bahwa transaksi yang dilakukannya terjamin.
e. Empathy (Empati)
hendaknya dapat mengelola waktu agar mudah dihubungi, baik melalui
telepon ataupun bertemu langsung. Dering telepon usahakan maksimum
tiga kali, lalu segera dijawab. Ingat, waktu yang dimiliki pelanggan sangat
terbatas sehingga tidak mungkin menunggu terlalu lama.Usahakan pula
untuk melakukan komunikasi individu agar hubungan dengan pelanggan
lebih akrab.Anggota perusahaan juga harus memahami pelanggan, artinya
pelanggan terkadang seperti anak kecil yang menginginkan segala sesuatu
atau pelanggan terkadang seperti orang tua yang cerewet.
2.1.3 Minat Beli Konsumen
2.1.3.1 Pengertian
Konsumen adalah setiap individu pengguna barang dan jasa yang tersedia
dalam masyarakat, dan tidak diperdagangkan.Minat beli merupakan bagian dari
komponen perilaku dalam sikap mengkonsumsi.Minat beli adalah tahap
kecenderungan konsumen untuk bertindak sebelum keputusan membeli
benar-benar dilaksanakan.Minat beli merupakan kecenderungan konsumen untuk
membeli suatu merk atau mengambil tindakan yang berhubungan dengan
pembelian yang diukur dengan tingkat kemungkinan konsumen melakukan
pembelian.
Para pemasar harus mendalami berbagai pengaruh terhadap para pembeli
dan mengembangkan suatu pemahaman mengenai bagaimana sebenarnya para
konsumen membuat keputusan pembelian mereka. Para pemasar harus
mengindentifikasi siapa yang membuat keputusan pembelian, jenis keputusan
Minat beli (wiilingness to buy) merupakan bagian dari komponen prilaku
dalam sikap mengkomsumsi. Minat beli adalah tahap kecenderungan responden
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.Minat beli
adalah perhatian, kesukaan, kesenangan seseorang terhadap suatu keinginan
didalam membeli sesuatu.Bila dikaitkan dengan pelayanan maka minat adalah
sikap yang timbul dalam diri seseorang setelah melihat, mendengarkan, atau
merasakan dan mengalami suatu pelayanan dimana orang tersebut menjadi ingin
tahu mengenai produk yang ditawarkan dan berhasrat ingin memilikinya atau
membelinya.
2.1.3.2 Prilaku Pembelian
Menurut Kotler (2008: 213) empat jenis prilaku pembelian :
a. Prilaku pembelian kompleks
Para konsumen memiliki prilaku yang berbeda dan kompleks
ketika mereka terlibat dalam suatu pembelian dan menyadari adanya
perbedaan nyata antara berbagai merk.Para konsumen sangat terlibat bila
suatu produk mahal, jarang dibeli, berisiko, dan mempunyai ekspresi
pribadi yang tinggi. Konsumen yang ingin membeli biasanya akan melalui
suatu proses belajar yang pertama ditandai dengan mengembangkan
kepercayaan mengenai produk tersebut, kemudian pendirian dan kemudian
membuat pilihan pembelian dengan bijaksana. Pemasar dari suatu produk
yang mempunyai keterlibatan tinggi harus memahami prilaku
pengumpulan informasi dan evaluasi dari konsumen yang mempunyai ciri
membantu pembeli dalam mempelajari atribut-atribut dari kelas produk
tersebut, kepentingan relatifnya, dan kedudukan merk perusahaan yang
tinggi pada atribut yang paling penting.Pemasar tersebut perlu untuk
membedakan keistimewaan produk tersebut.
b. Prilaku pembelian yang mengurangi ketidaksesuaian
Kadang-kadang konsumen sangat terlibat dalam suatu pembelian
tetapi tidak melihat banyak perbedaan dalam merk.Keterlibatan yang
tinggi berdasarkan kenyataan bahwa pembelian tersebut bersifat mahal,
jarang dan berisiko.
c. Prilaku pembelian menurut kebiasaan
Banyak produk yang dibeli dengan keterlibatan konsumen yang
rendah dan tidak ada perbedaan merk yang signifikan.
d. Prilaku pembelian yang mencari variasi
Beberapa situasi pembelian ditandai dengan keterlibatan konsumen
yang rendah tetapi perbedaan merk bersifat nyata.Disini konsumen dilihat
banyak melakukan peralihan merk.
Sedangkan menurut Morissan (2010:113) jenis prilaku pembelian
berdasarkan tingkat keterlibatan dalam pembeli dan tingkat perbedaaan merk:
a. Pembelian rumit, konsumen terlibat dalam prilaku pembelian yang rumit
bila mereka sangat terlibat dalam pembelian dan sadar akan adanya
perbedaan besar diantara merk.
rendah yang sering dibeli oleh konsumen proses keputusan terdiri atas
tidak lebih dari pengenalan masalah, melakukan pencarian internal secara
cepat, dan melakukan pembelian.
c. Pembelian yang mencari variasi, beberapa situasi pembelian ditandai oleh
keterlibatan konsumen yang rendah pada suatu produk, namun berbagai
merk yang ada memiliki perbedaan yang signifikan antara satu dengan
yang lain.
Sedangkan menurut Ginting (2011:55) jenis prilaku pembelian atas dasar
keterlibatan dan perbedaan antar merk yaitu:
a. Prilaku pembelian kompleks, konsumen akan melakukan pembelian
komplek apabila sangat terlibat dalam pembelian dan mempunyai persepsi
yang sangat mahal, penuh resiko, jarang dibeli dan sangat mengesankan
diri.
b. Prilaku pembelian pengurangan ketidakcocokan, terjadi bila pembeli
sangat terlibat tetapi persepsi atas perbedaan merknya rendah.
c. Prilaku pembelian kebiasaan, terjadi bila keterlibatan konsumen dan
persepsi perbedaan merk rendah.
2.1.3.3 Meneliti Proses Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2008: 215) “Perusahaan yang pintar akan meneliti proses
keputusan pembelian yang melibatkan kategori produk mereka. Perusahaan akan
bertanya kepada konsumen kapan mereka pertama kali mengenal kategori produk
dan merk, apa kepercayaan merk dari perusahaan, seberapa keterlibatan mereka
dan seberapa puas konsumen yang setelah pembelian”.
Sedangkan menurut Morissan (2010:111) “Pada suatu titik dalam proses
pembelian, konsumen harus berhenti mencari dan berhenti melakukan evaluasi
untuk membuat keputusan pembelian. Sebagai evaluasi alternatif konsumen mulai
mengarahkan pada niat atau keinginan membeli merk tertentu”.
2.1.3.4 Tahapan Proses Keputusan Pembelian
Gambar 2.1
Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber : Kotler (2008: 216)
Menurut Kotler (2008: 216) tahap-tahap dalam pengambilan keputusan:
a. Pengenalan produk
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenal suatu masalah
atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan antara keadaan dia
yang nyata dengan keadaan yang diinginkan.
b. Pencarian informasi
Seorang konsumen yang bergerak oleh stimuli akan berusaha untuk
mencari lebih banyak informasi. Kita dapat membedakan dua tingkatan
disebut perhatian yang memuncak hanya bersikap lebih menerima
terhadap informasi mengenai tujuan.informasi aktif mencari keterangan
akan dicari konsumen dan kepentingan relatifnya terhadap keputusan
pembelian sesudahnya. Sumber-sumber informasi konsumen terdiri dari
empat kelompok:
1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga, dan kenalan
2. Sumber komersial: iklan, tenaga penjual, pedagang perantara,
pengemasan
3. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaaan, penggunaan
produk
4. Sumber publik: media massa, organisasi rating konsumen
c. Evaluasi alternative
Ternyata bahwa tidak ada proses evaluasi tunggal yang sederhana
yang digunakan oleh semua konsumen atau bahkan oleh seorang
konsumen dalam semua situasi pembelian.
d. Keputusan pembelian
Konsumen mungkin juga membentuk suatu maksud pembelian
untuk membeli merk yang disukai.Namun demikian dua faktor dapat
mempengaruhi maksud pembelian dan keputusan pembelian. Faktor yang
pertama adalah sikap atau pendirian orang lain. Sampai dimana pendirian
orang lain dapat mengurangi alternatif yang disukai sesorang tergantung
pada dua hal:
1. Intensitas dari pendirian negative orang lain terhadap alternatif
yang disukai konsumen
pembelian juga dipengaruhi oleh faktor situasi yang diantisipasi.
Konsumen membentuk suatu maksud pembelian atas dasar
faktor-faktor seperti pendapatan keluarga yang diharapkan, harga yang
diharapkan dan manfaat produk yang diharapkan. Ketika
konsumen akan bertindak, faktor situasi yang tidak di antisipasi
mungkin terjadi untuk mengubah maksud pembelian tersebut.
e. Prilaku setelah pembelian
Kepuasan pembeli merupakan fungsi dari berapa dekat antara
harapan pembeli atas produk tersebut dengan daya guna yang dirasakan
dari produk tersebut. Jika daya guna produk dibawah harapan pelanggan,
pelanggan tersebut akan merasakan dikecewakan. Jika memenuhi harapan
pelanggan tersebut akan merasakan puas, jika melebihi harapan pelanggan
akan merasakan sangat puas. Perasaan-perasaan ini mempunyai arti dalam
hal apakah pelanggan tersebut akan membeli produk itu lagi dan
membicarakan tentang produk tersebut kepada orang lain secara
menguntungkan atau merugikan.
Sedangkan menurut Ginting (2011:60) lima tingkatan yang dilewati
pembelian dalam mencapai keputusan pembelian yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan, pembeli merasakan bedanya antara keadaan actual
dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan dapat dipacu oleh rangsangan
internal bila suatu kebutuhan normal personal.
b. Pencarian informasi, bila dorongan konsumen cukup kuat dan produk
konsumen akan menyimpan dalam ingatannya atau mencari informal.
c. Penilaian pilihan, pemasar perlu mengetahui penilaian pilihan yakni
bagaimana konsumen memproses informasi untuk sampai pada
pemilihannya.
d. Keputusan pembeli, dalam tingkat evaluasi konsumen membuat urutan
merk dan membentuk tujuan pembelian. Umumnya keputusan konsumen
adalah membeli merk yang paling dikehendaki.
e. Prilaku pasca beli, pekerjaan pemasar belum berakhir walaupun produk
sudah dibeli. Sesudah membeli konsumen mersa puas atau tidak puas akan
memerlukan perhatian pemasar yakini prilaku pasca beli.
2.1.4 Teori AIDDA
Menurut Effendy., (2003:305) Teori AIDDA disebut A-A Prosedur atau
from attention to action procedure, yang dikemukakan oleh Wilbur Schramm.
Dalam Effendy., (2003: 308) AIDDA merupakan akronim dari kata-kata sebagai
berikut:
a. Attention: dalam tahap ini konsumen mempunyai perhatian atau minat
terhadap suatu produk.
b. Interest: kemudian konsumen merasakan tertarik dan berusaha untuk
memahami apakah produk tersebut berguna atau tidak baginya.
c. Desire: tahap selanjutnya konsumen tersebut menunjukkan perasaan suka
atau tidak suka.
yang diinginkannya.
e. Action : merupakan tahapan terakhir yang mencerminkan tindakan yang
diambil konsumen, membeli atau tidak.
Konsep AIDDA ini adalah proses psikologis dari diri khalayak. Teori ini
mengajukan bahwa para konsumen memberi respon kepada pesan pemasaran
dalam urutan kognitif (berpikir), affektif (perasaan), dan konatif (melakukan).
Berdasarkan konsep AIDDA agar khalayak melakukan action, maka pertama-tama
mereka harus dibangkitkan perhatiannya (attention) sebagai awal suksesnya
komunikasi.Apabila perhatian komunikasi telah terbangkitkan, maka disusul
dengan upaya menumbuhkan minat (interst), yang merupakan derajat yang lebih
tinggi dari perhatian.Minat adalah kelanjutan dari perhatian yang merupakan titik
tolak bagi timbulnya hasrat (desire) untuk melakukan suatu kegiatan yang
diharapkan komunikatornya.Hasrat saja pada diri komunikasi, bagi komunikator
belum berarti apa-apa sebab harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan
(decision), yakni keputusan untuk melakukan tindakan (action) sebagaimana yang
diharapkan komunikator.
Dalam hal ini teori aidda digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh minat beli konsumen untuk mendukung agar konsumen tertarik untuk
membeli produk yang ditawarkan, sehingga perusahaan bisa mengetahui apa saja
yang diinginkan konsumen.
2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Ratih Hardiyanti (2010: 215)
Konsumen Menggunakan Jasa Penginapan (Villa) Agrowisata Kebun Teh
Pagilaran.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengeruh reliability, tangible,
dan relativeness dari pelayanan terhadap kepuasan konsumen.Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan pendekatan
kuantitatif.Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel
kualitas pelayanan dalam kelima dimensinya memiliki pengaruh yang positif dan
signifikan terhadap kepuasan konsumen. Hal ini dikarenakan bahwa dengan
pemberian pelayanan yang berkualitas, maka hal tersebut akan menciptakan
kepuasan dalam diri konsumen.
Yundi Fauza (2010: 121) dengan judul “Pengaruh Persepsi dan Pelayanan
Terhadap Minat Beli Konsumen Pondok Lesehan Sari Raos”.Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pelayanan apakah berpengaruh
positif terhadap minat beli konsumen.Metode yang digunakan adalah analisis
deskriptif dan metode regresi berganda.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
secara keseluruhan untuk kualitas pelayanan Pondok Lesehan Sari Raos, minat
beli konsumen Pondok Lesehan Sari Raos adalah signifikan.Yang berarti terdapat
pengaruh positif antara pelayanan terhadap minat beli konsumen.
Tommy Sidharta (2008: 157) dengan judul “Pengaruh Kualitas Pelayanan
Terhadap Minat Beli Kembali Konsumen (studi kasus pada konsumen perusahaan
jasa servis Daihatsu Astra International di Surakarta)”.Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui :
1. Pengaruh bukti langsung terhadap minat beli kembali konsumen pada jasa
2. Pengaruh keandalan terhadap minat beli kembali konsumen pada jasa
servis Daihatsu Astra International di Surakarta.
3. Pengaruh daya tanggap terhadap minat beli kembali konsumen pada jasa
servis Daihatsu Astra International di Surakarta.
4. Pengaruh jaminan terhadap minat beli kembali konsumen pada jasa servis
Daihatsu Astra International di Surakarta.
5. Pengaruh empati terhadap minat beli kembali konsumen pada jasa servis
Daihatsu Astra International di Surakarta.
Data diperoleh dengan kuesioner dan wawancara. Pengujian validitas
menggunakan korelasi product moment pearson dan pengujian reliabilitas
menggunakan alpha cronbach. Pengujian asumsi klasik menggunakan uji
multikolinearitas, heteroskedastisitas, normalitas, autokorelasi.Analisis data
menggunakan regresi linear berganda.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh hasil bahwa dari kelima aspek
kualitas pelayanan yang meliputi bukti langsung, keandalan, daya tanggap,
jaminan, dan empati terbukti mempengaruhi minat beli konsumen jasa servis
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian
asosiatif dengan pendekatan kuantitatif deskriptif. Dalam penelitian ini berupaya
untuk mengkaji bagaimanana suatu variabel memiliki keterkaitan atau
berhubungan denagan variabel lainnya, atau apakah suatu variabel dipengaruhi
oleh variabel lainnya.
3.2 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat terjadinya masalah penelitian.Adapun
yang dijadikan sebagai tempat penelitian adalah Distro Akar Bumi Setia Budi
Medan.Yang bertempat di Jalan Setia Budi Tanjung Sari Pasar 2 Medan.
3.3 Populasi dan Sampel
3.3.1 Populasi
Menurut Sugiyono., (2012:80), populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah keseluruhan pengunjung dan
pembeli di Distro Akar Bumi Setia Budi Medan, selama bulan Juni, Juli, Agustus
3.3.2 Sampel
Dalam penelitian ini sampel akan diambil dengan menggunakan rumus
slovin yaitu :
� = �
1 +�(�)2
Keterangan :
n = Besaran Sampel
N = Besaran Populasi
e = Nilai kritis (batas ketelitian) yang diinginkan (persen
kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan penarikan sampel).
Dengan demikian jumlah sampel yang diperlukan untuk dijadikan
responden sebagai sumber data dan informasi dari lapangan adalah:
� = �
1 +�(�)2
Jumlah sampel adalah: � = 1987
1+1987(0,1)2
� = 1987
1+20,87
� = 95,208
Dari hasil perhitungan sampel sebesar 95,208 orang akan dibulatkan
menjadi 96 orang. Dengan demikian maka sampel yang digunakan pada
penelitian ini berjumlah 96 pengunjung dan pembeli di Distro Akar Bumi Setia
3.3.3 Teknik Pengambilan Sampel
Menurut Sugiyono., (2012: 18), teknik pengambilan sampel dalam
penelitian ini secara probabilitas sampling, meliputi:
a. Sampling insidental yaitu suatu penarikan sampel kepada konsumen yang
secara kebetulan melakukan kunjungan dan pembelian pada Distro Akar
Bumi Setia budi medan.
b. Acceptanced random sampling yaitu metode penarikan sampel kepada
konsumen yang memang memang mempunyai kemampuan dan kemauan
mengisi kuesioner.
3.4 Hipotesis
Menurut Sugiyono., (2012:70), hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dikatakan sementara karena jawaban yang
diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada
faktor-faktor empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Dalam hal ini, hipotesis
yang dikemukakan adalah :
Ho = bi < 0, Peran pelayanan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependenminat beli.
Ha = bi > 0, Peran pelayananmemiliki pengaruh yang signifikan terhadap
pengaruh dependen minat beli.
3.5 Definisi Konsep
Faktor yang diteliti dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel penelitian
penelitian ini, yaitu pelayanan dan minat beli.
a. Pelayanan
Menurut Kasmir (2005:15), Pelayanan diberikan sebagai tindakan atau
perbuatan seseorang atau organisasi untuk memberikan kepuasan kepada
pelanggan atau nasabah.
b. Minat Beli
Minat beli adalah tahap kecenderungan responden untuk bertindak
sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.Minat beli adalah
perhatian, kesukaan, kesenangan seseorang terhadap suatu keinginan
didalam membeli sesuatu.
Gambar 3.1 Definisi Konsep
3.6 Definisi Operasional
Definisi operasional digunakan untuk mengukur sejauh mana variabel
berkaitan dengan variabel faktor lainnya. Definisi operasional dari proposal ini
yaitu:
a. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas bertindak sebagai penyebab yang mempengaruhi
variabel terikat. Pelayanan dapat diukur dengan indikator indikator yaitu :
1. Reliabilitas
Reliabilitas pelayanan dapat dilihat dari bagaimana karyawan dapat Peran p elayanan
(X)
memahami dan memberikan standar pelayanan yang di tetapkan.
2. Daya Tanggap
Melalui daya tanggap peneliti dapat melihat bagaimana karyawan
dapat cepat dan tanggap atas pelayanan atau permintaan maupun
keluhan pengunjung.
3. Jaminan
Melalui jaminan peneliti dapat melihat apakah karyawan mampu
mengutamakan kepentingan pengunjung.
4. Empati
Dapat dilihat bagaimana karyawan dapat tetap ramah, sopan, dan
beretika dalam melayani pengunjung dan dapat memberikan
pelayanan tambahan kepada pengunjung.
5. Bukti Fisik
Dimana dapat dilihat apakah karyawan mampu memberikan
pelayanan yang ditetapkan.
b. Variabel Terikat (Y)
Merupakan variabel yang tergantung dan dipengaruhi oleh variabel
bebas. Dalam penelitian ini minat beli dapat diukur dengan menggunakan
indikator seperti berikut:
1. Perhatian (attention)
2. Ketertarikan (interest)
3. Keinginan (desire)
4. Keyakinan (decision)
Kelima indikator ini dapat dilihat dari respon pengunjung terhadap
pelayanan yang diperoleh melalui pengumpulan data.
Tabel 3.1
a. Karyawan dapat memahami
dan memberikan standar pelayanan yang ditetapkan.
b. Karyawan mampu membe
rikan pelayanan yang ditetapkan.
c. Karyawan dapat memberikan
pelayanan tambahan.
d. Karyawan dapat cepat dan
tanggap atas pelayanan atau permintaan maupun keluhan pengunjung.
e. Karyawan tetap ramah, sopan
dan beretika dalam melayani pengunjung.
a. Perhatian ( attention)
b. Ketertarikan (interest)
c. Keinginan ( desire)
d. Keyakinan (decision)
e. Tindakan (action)
Likert
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
3.7.1 Pengumpulan data primer
Data primer diperlukan untuk mendapatkan teori-teori dan informasi yang
berkaitan dengan masalah penelitian. Data primer ini akan diperoleh dari bahan
bacaan yang bersumber dari perpustakaan
3.7.2 Pengumpulan data Sekunder
a. Wawancara guna memperoleh informasi yang diperlukan.
b. Metode kuisioner yang menggunakan angket atau kuisioner adalah suatu
cara pengumpulan data dengan memberikan dan menyebarkan daftar
pertanyaan kepada responden (pengunjung dan pembeli di Distro Akar
Bumi Setia Budi Medan). Jawaban responden akan dinilai dengan
menggunakan skala penilaian Likert ; Sugiyono., (2012: 246)dengan
ketentuan sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skoring Jawaban
Singkatan Keterangan Skor
SS Sangat Setuju 4
S Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
STS Sangat Tidak Setuju 1
Kuisioner yang disebarkan terdiri dari 16 Pertanyaan yang menyangkut
varisbel bebas X dan 8 pertanyaan yang menyangkut variabel terikat Y. Sehingga
jumlah pertanyaan ada 24 item. Untuk mengetahui kategori dari jawaban
masing-masing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut :
Interval = ������������� −����������� ℎ
Dengan interval 0,75 maka kategori jawaban responden masing-masing
variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
Tabel 3.3
Sumber: Data diolah penulis
Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban
Tabel 3.4 Lay Out Angket
Variabel Indikator No
Item operasional toko
• Daya tanggap
Sumber: Data diolah penulis
3.8 Teknik Analisa Data
Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yang
merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat
dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka.
Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan
3.8.1 Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisis yang dilakukan dengan
membagi-bagikan variabel penelitian ke dalam kategori-kategori yang dilakukan
atas dasar frekuensi.Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa
data yang terdiri dari kolom, sejumlah frekuensi dan presentasi untuk setiap
kategori Masri Singarimbun, (2009: 226).
3.8.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Menurut Sugiyono., (2012:270) ”Regresi sederhana didasarkan pada
hubungan fungsional ataupun kausal satu variabel independen dengan satu variabel
dependen”. Dengan demikian penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh
Peran Pelayanan(X) terhadap Minat Beli (Y).
Persamaan Regresi Linier Sederhana :
Y= a + bX
Y = Subjek dalam variable dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)
x = Variabel bebas
3.9 Uji Asumsi Klasik
3.9.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model
regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau
tidak.Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan
dari nilai probabilitasnya.Jika nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan (Asymp.
Sig. (2-tailed) > α 0,05) maka data adalah normal.
3.9.2 Uji Hipotesis
3.9.2.1Uji
t
(parsial)Uji statistic t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen secara individual menerangkan variasi variabel
dependen.Hipotesis yang di gunakan :
Ho: bi < 0, maka variabel independen (peran pelayanan) tidak berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen (minat beli).
Ho: bi > 0, maka variabel independen (peran pelayanan) memiliki pengaruh
yang signifikan terhadap pengaruh dependen (minat beli).
Cara melakukan uji
t
dengan tingkat signifikan (a) = 0,05 adalah denganmembandingkan
t
hitungnya dengant
tabel. Apabilat
tabel >t
hitungnya maka Hoditerima dan Ha ditolak, sedangkan apabila
t
tabelnya <t
hitungnya maka Hoditolak dan Ha diterima.
3.9.2.2 Koefisien Determinasi
Menurut Kuncoro (2001) nilai koefesien determinasi adalah di antara nilai
nol dan satu.Nilai �2 yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen
menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas.Nilai yang mendekati satu
berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang di
butuhkan untun variasi variabel dependen.
Pada intinya, koefesien determinasi mengukur seberapa jauh variabel
adalah antara nol dan satu.Apabila hasil �2mendekati 1 maka hasil tersebut
mengindikasikan korelasi yang kuat antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Namun apabila hasil �2mendekati 0 berarti mengindikasikan korelasi yang lemah
antara variable bebas dengan variabel terikat Ghozali., (2009 231).
3.9.2.3 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid bila
terdapat kesenian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang diteliti.Sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid
bila ada ketidak sesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek.Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka
selanjutnya dapat dilakukan pengujian reliabilities alat ukur.Sebaliknya bila alat
ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya
hams dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat/efektif.
Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai
r
hitung dengannilai
r
tabel. Jikar
tiap butir lebih besar darir
dan nilair
positif, maka butir ataupertanyaan tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan uji satu sisi, taraf signifikan 5% dengan df = n-2.
Dengan ketentuan:
Jika
r
hitung > rtabelmaka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan).3.9.2.4 Uji Reabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam
penggunaannya. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama, atau jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan
adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang
dipakai. Sesuatu konstruktur atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat
Distro akar bumi didirikan pada tanggal 12 januari 2010 oleh pemiliknya
yang bernama ary. Awalnya Distro ini didirikan atas dasar keinginan pemilik
untuk ikut serta meramaikan industri musik metal di kota medan baik dari segi
merchandise maupun dari atribut metal. Distro ini pertama kali bertempat di areal
pajak USU medan, dan pada pertengahan tahun 2011, lokasi distro berpindah ke
Jalan Setia Budi Tanjung Sari Pasar II Medan. Dari Tempat ini Pemilik Distro
Akar Bumi melanjutkan tujuannya dalam mengembangkan usaha dan pergerakan
musik metal di kota medan.
Distro Akar Bumi adalah sebuah tempat usaha yang bergerak dalam
bidang penjulan music merchandise atau atribut metal baik itu kaos, celana,
zipper, sweater, handband, bandana, CD, DVD, sticker, emblem, topi, tas, poster.
Produk produk yang disediakan Distro Akar Bumi diperoleh dari berbagai distro
yang ada di indonesia, sedangkan sebagian lainnya diproduksi oleh Distro Akar
Bumi sendiri. Distro Akar Bumi juga bergerak dalam bidang event organizer yang
sering mengadakan event music metal seperti, High Voltage Fest (Februari 2013),
Akar Bumi Fest I. (november 2011), Akar Bumi Fest II. padajuni 2012. Distro
Akar Bumi juga mendukung beberapa kegiatan pentas musik (support event
Distro Akar Bumi beroperasi setiap hari dari jam 10 pagi hingga jam 10
malam. Distro Akar Bumi dioperasikan oleh 2 orang karyawan yang bergantian
dalam 2 shift kerja yaitu pada jam 10 pagi hingga 5 sore dan jam 5 sore hingga
jam 10 malam. Media promosi dari Distro Akar Bumi lebih banyak menggunakan
media sosial (facebook, wechat, twitter, line) sedangkan penjualan dilakukan
langsung di lokasi Distro Akar Bumi ataupun delivery order dengan setiap
pembelian minimal 6 unit produk.
4.1.2 Tujuan pendirian Distro Akar Bumi
Tujuan didirikannya Distro Akar Bumi adalah sebagai sumber utama
penghasilan dari pemilik melalui;
a. Profitabilitas usaha dari hasil penjualan.
b. eningkatan kualitas pelayanan Pengunjung dan pembeli.
c. Meningkatkan kepuasan pengunjung dan pembeli.
d. Meningkatkan jumlah pengunjung dan pembeli.
e. Menjaga kelangsungan hidup usaha.
f. Meningkatkan kesejahteraan pemilik dan karyawan.
Distro Akar Bumi juga bertujuan untuk menampung aspirasi dan karya
karya band metal medan yang berbentuk lagu sehingga setiap band yang memiliki
demo lagu ciptaan sendiri minimal 3 lagu akan dibuatkan merchandise oleh Distro
Akar Bumi untuk kemudian dipasarkan. Selain itu Distro Akar Bumi juga
difungsikan sebagai tempat berkumpulnya para penggemar musik metal baik itu
4.1.3 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah susunan dari komponen-komponen dalam suatu
organisasi dan menjelaskan tentang adanya pembagian kerja dan menjelaskan
tentang bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda.Berdasarkan bentuk dari
organisasi yang diterapkan Distro Akar Bumi adalah organisasi garis dan staff, ini
artinya keputsan manajemen diturunkan dari atas ke bawah (top down), dilain sisi
untuk masukan dalam membuat kebijakan meminta dari bawah ke atas (bottom
up). Untuk jelasnya kita lihat gambar di bawah ini;
Gambar 4.1
Struktur Organisasi Distro Akar Bumi
4.1.4 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
a. Pemilik usaha dan sekaligus pengendali operasioal bertanggung jawab atas
operasional usaha serta kelancaran usaha. Selain itu bertindak sebagai
pengawas.
Pemilik Usaha/ Pengendali Operasional
Penasehat
Devisi Event Organizers
Karyawan Karyawan
Karyawan Karyawan
b. Penasehat, yaitu memberikan saran, pendapat maupun pertimbangan
mengenai kegiatan usaha serta memberikan pelatihan dan pengembangan
karyawan.
c. Kepala divisi Toko dan penjualan bertanggung jawab langsung kepada
Pemilik usaha dan sekaligus pengendali operasioal dalam hal kelancaran
operasional atau kegiatan usaha.
d. Kepala devisi Event Organizers bertanggung jawab langsung kepada
Pemilik usaha dan sekaligus pengendali operasioal mulai dari rencana
event, penyususnan panitia palaksana, tempat dan perizinan, emanan serta
pelaksanaan event sampai dengan selesaikelancaran operasional atau
kegiatan usaha.
e. Karyawan, yaitu melaksanakan perintah dan tugas yang diarahkan oleh
masing-masing atasannya yang berkaitan dengan kegiatan usaha.
4.1.5 Visi dan Misi Distro Akar Bumi Setia Budi Medan
Visi
Distro Akar Bumi bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan
industri musik metal di kota medan dan memberdayakan masyarakatnya
Misi
Distro Akar Bumi memberi dukungan kepada seluruh masyarakat metal di
kota medan dan sumatra utara dalam bentuk merchandise, event organizer,
4.1.6 Penyajian Data
Dari hasil penelitian akan disajikan data yang telah diperoleh dari
lapangan dengan cara penyebaran kuesioner kepada responden yang ditemui
sesuai dengan metode yang telah ditetapkan.
Adapun penyajian data berisikan identitas responden beserta data variabel
penelitian. Penyajian data mengenai identitas responden adalah untuk mengetahui
spesifikasi yang di miliki oleh responden seperti usia, pekerjaan dan pendidikan
terakhir. Sedangkan penyajian data tentang variabel penelitian adalah untuk
menjawab permasalahan penelitian.
4.1.6.1Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil penelitian agar memiliki tingkat kesahihan atau validitas yang tingi,
maka setiap variabel yang digunakan harus diuji kecermatannya. Metode yang
digunakan adalah dengan membandingkan antara nilai korelasi (
r
hitung) darivariabel penelitian dengan
r
tabel didasarkan pada derajat keyakinan tertentudengan n = jumlah responden.
Apabila nilai r hitung >
r
tabel berarti data empirik dari variabel penelitianvalid atau sahih. Sedangkan uji keandalan untuk mengetahui tingkat konsistensi
dari variabel atau instrumen penelitian pada objek penelitian yang sama secara
berulang, apabila hasilnya sama atau mendekati, maka dinyatakan data empirik
yang diuji handal reliabel.Kriteria untuk pengambilan keputusan:
a. Untuk validitas tiap pertanyaan dalam kuesioner:
Jika r hitung >
r
tabel, maka pertanyaan dikatakan validb. Untuk reliabilitas kuesioner:
Jika r alpha >
r
tabel, maka kuesioner dinyatakan reliabelJika r alpha <
r
tabel, maka kuesioner dinyatakan tidak reliableTabel 4.1
Uji Validitas Peran pelayanan(X)
Sumber: Data hasil olahan, 2013.
Kolom corrected item-total correlation menunjukan korelasi antara skor
item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Uji kuesioner sebanyak 10 orang responden. Pada signifikansi 5%
dilihat bahwa nilai corrected item total correlation (
r
hitung) lebih besar daripadar
tabel, sehingga seluruh pertanyaan dinyatakan valid.Pada pengujian reliabilitas pada Tabel 4,1maka berdasarkan kriteria
pengambilan keputusan melalui perbandingan
r
alpha denganr
tabel secara umumkuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrumen penelitian.
Tabel 4.2
Reliabilitas Kuesioner (variabel X)
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.844 16
Sumber: Data hasil olahan, 2013.
Nilai koefisien reliabilitas (Cronbach's Alpha) di atas adalah sebesar 0,844
dengan demikian sama dengan pengujian manual sebelumnya nilai ini lebih besar
dari 0,2 sehingga kesimpulannya adalah instrumen merupakan instrumen yang
Tabel 4.3
Uji Validitas Kuesioner (variabel Y)
Corrected Item Total
Correlation
r
tabel Validitas (r
hitung)Butir 1 0.575 0.20 Valid
Butir 2 0.395 0.20 Valid
Butir 3 0.468 0.20 Valid
Butir 4 0.429 0.20 Valid
Butir 5 0.373 0.20 Valid
Butir 6 0.372 0.20 Valid
Butir 7 0.593 0.20 Valid
Butir 8 0.394 0.20 Valid
Sumber: Data hasil olahan, 2013.
Kolom corrected item-total correlation menunjukan korelasi antara skor
item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas
instrumen. Pada signifikansi 5% dengan derajat bebas df = n - 2, df = 10 - 2,
r
tabel sebesar 0,20.Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai corrected item total
correlation (
r
hitung) lebih besar daripadar
tabel, sehingga seluruh pertanyaandinyatakan valid.
Pada pengujian reliabilitas pada Tabel 4.3 maka berdasarkan kriteria
pengambilan keputusan melalui perbandingan r alpha dengan r tabel secara umum