LAMPIRAN I
KUESIONER PENELITIAN
NO: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN INOVASI
TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA COFFEBOX SUN PLAZA
MEDAN
Responden yang terhormat,
Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) penelitian ini. Informasi yang Saudara/i berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Informasi yang Saudara/I berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas bantuan Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.
I.
Nama :
Identitas responden
Jenis Kelamin :
Usia :
Tingkat Pendidikan :
II
Silahkan Anda pilih jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.
Petunjuk Pengisian
NO. PERNYATAAN VARIABEL
INOVASI SS S KS TS STS
1 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza mampu menciptakan produk yang unik 2 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza
mampu mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha sejenis lain 3 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza
memiliki ide kreatif dalam
mengkreasikan konsep desain tempat usaha
kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah kopi
5 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan
6 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya
7 Menurut saya produk makanan dan minuman yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan dari sebelumnya
8 Menurut saya produk yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza saat ini lebih baik dari produk sebelumnya
9 Menurut saya produk yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain 10 Saya lebih memilih kopi CoffeBox Sun
Plaza karena memiliki kenikmatan kopi yang khas
11 Menurut saya kualitas kopi CoffeBox Sun Plaza membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan usaha sejenis lain.
NO. PERNYATAAN VARIABEL
KUALITAS PELAYANAN SS S KS TS STS
1 Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza cepat dan mudah diakses 2 Fasilitas pelengkap yang disediakan
CoffeBox (kursi, meja, AC, dll) bersih dan dalam keadaan baik
3 Tempat yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza nyaman dan mampu menampung banyak orang
4 Karyawan CoffeBox cekatan dalam melayani kebutuhan akan pesanan para konsumen
5 CoffeBox memberikan perhatian serius terhadap konsumen ketika tempat penuh 6 Saya tidak terlalu lama mengantri dalam
memesan makanan ataupun minuman 7 Saya tidak terlalu lama menerima menu
karyawan CoffeBox memiliki waktu luang untuk membantu anda
9 Karyawan CoffeBox memiliki
pengetahuan tentang menu yang dipesan 10 CoffeBox selalu menjaga kebersihan
dan kesegaran makanan dan minuman 11 Cita rasa menu yang disajikan CoffeBox
selalu sama setiap kali anda berkunjung 12 Anda merasa aman dan nyaman ketika
berada di CoffeBox Sun Plaza 13 Karyawan CoffeBox selalu bersikap
sopan dan sabar kepada para konsumen 14 Karyawan CoffeBox memberikan
perhatian khusus kepada anda 15 Karyawan CoffeBox memiliki
kesungguhan dalam merespon permintaan anda
16 Karyawan CoffeBox memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang status social
NO PERNYATAAN VARIABEL MINAT
BELI KONSUMEN SS S KS TS STS
1 Saya selalu berusaha mencari informasi tentang keberadaan kafe yang menyediakan kopi
2 Saya selalu memilih kafe yang menawarkan bermacam-macam jenis kopi
3 Saya berminat untuk mencoba produk CoffeBox Sun Plaza karena pengaruh dari teman/lingkungan
4 Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena lokasinya yang strategis
5 Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena merasa nyaman dengan pelayanannya
Lampiran 2 Cronbach's Alpha N of Items
Lampiran 3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y X1 X2
N 85 85 85
Normal Parametersa,b Mean 24.1294 43.7059 64.6235 Std. Deviation 2.34413 4.59509 5.82682
Most Extreme Differences
Absolute .143 .192 .148
Positive .143 .192 .148
Negative -.127 -.132 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 1.771 1.363
Asymp. Sig. (2-tailed) .061 .004 .049
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Uji Nilai Tolerance dan VIF
95.0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
-1.585 2.319
.163 .305 .898 .587 .246 .289 3.462
Hasil Regresi Linier Berganda
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAa
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Model
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Lampiran 4
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Inovasi
4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kualitas Pelayanan
5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5
Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Minat Beli Konsumen
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Arafah, Willy, 2005. Konsep Ekonomi Lingkungan Bisnis danEntrepreneurship, Universitas Trisakti, Jakarta.
Astamoen, Moko p, 2005.Entrepreneurship, CVAlfabeta, Bandung.
Basrowi, 2014. Kewirausahaan, Ghalia Indonesia.
Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.
Hendro, 2011.Dasar-dasar Kewirausshaan, Erlangga, Jakarta.
Hutagalung,Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida ramadini, 2010. Kewirausahaan, USU Press,Medan.
Jogiyanto, 2004. Metodelogi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.
Kasali, dkk, 2010. Pt Mizan Publika, Jakarta.
Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSS Untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.
Nasution, Arman Hakim, Bustanul Arifin Noerdan Mokhammad Suef, 2001.
Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia,PT Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter, 2010. Manajemen, Erlangga, Jakarta.
Rochaety, Ety, Ratih Trasnatidan Abdul Madjid Latief, 2009. Metodelogi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, bandung.
Sugiono, 2010.Metode Penelitian Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif / Kualitatif dan R&D), Alfabeta, Bandung.
Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis Edisi 3, USU Press, Medan.
Suryana, 2008.Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakarta.
Zimmerer, Thomas W, Norman M. Scarborough dan Doug Wilson, 2008. Salemba Empat, Jakarta.
JURNAL:
Ellitan, 2006. “Strategi Inovasi dan Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia : Pendekatan Model Simultan dan Model Sekuensial”, Jurnal Manajemen, Volume 6 Nomor 14 hal 1 – 22
Hadiyati, 2011. “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 13 Nomor 1 hal 8 - 16
Hartini, 2012. “Peran Inovasi : Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 14 Nomor 1 hal 1 - 7
Lestari,Fitria, 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung, Jurnal Universitas Komputer Indonesia.
SKRIPSI:
Fauza, Yundi. 2010. "Pengaruh Persepsi dan Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pondok Lesehan Sari Raos". Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen USU Medan.
Simbolon, Indra Yuriko. 2010. "Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Usaha Ritel (Studi Kasus Pada Distro Kontjo Brothers Medan)" . Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen USU Medan.
Suratmi, Epi. 2011. “Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen USU Medan.
PUBLIKASI ELEKTRONIK:
Bathin, Win Ruhdi. 2012. Kenapa kopi Gayo Spesial? http://ekonomi.kompasiana.com (11 Jan. 2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini meneliti mengenai “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Inovasi terhadap Minat Membeli Konsumen di Coffee Box Sun Plaza Medan.
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan kuantitatif yang bertujuan
untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dan
menggambarkan fenomena-fenomena, karakteristik individual, situasi atau
kelompok tertentu secara akurat. Dan pendekatan dilakukan dengan cara
kuantitatif berupa pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada usaha Coffee Box Sun Plaza Medan, yang
beralamat di Jln H. Zainul Arifin Medan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan
dari bulan September 2016 - Desember 2016.
3.3 Batasan Operasional
1. Variabel Independen (X) yaitu Kualitas Pelayanan (X1) dan Inovasi (X2).
2. Variabel Dependen (Y) yaitu Minat Membeli Konsumen.
3.4 Definisi Operasional
1. Kualitas Pelayanan (X1)
Kualitas Pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan
atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Kualitas
pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu suatu usaha.
2. Inovasi (X2)
ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru
penulisan, atau cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode
baru untuk manajemen sebuah organisasi.
3. Minat Membeli (Y)
Minat merupakan sesuatu hal yang penting, karena minat merupakan suatu
kondisi yang mendahului sebelum individu mempertimbangkan atau membuat
keputusan untuk membeli suatu barang, sehingga minat membeli merupakan
sesuatu hal yang harus diperhatikan oleh para produsen atau penjual.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Kualitas
1. Ruang tunggu pelayanan 2. Loket Pelayanan 3. Penampilan petugas
pelayanan
Likert Kehandalan
(Reliability)
1. Keandalan petugas dalam member informasi pelayanan
2. Keandalan petugas dalam melancarkan prosedur pelayanan
3. Keandalan petugas dalam memudahkan teknis
1. Kemampuan administrasi petugas pelayanan 2. Kemampuan teknis
petugas pelayanan 3. Kemampuan sosioal
petugas pelayanan
Empati (empathy)
1. Perhatian petugas pelayanan
2. Kepedulian petugas 3. Keramahan petugas
Lanjutan Tabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Inovasi
Inovasi Produk 1. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)
1. Proses penciptaan produk
2. Proses produksi 3. Proses teknologi
pengemasannya 4. Proses riset dan
pengembangan 5. Proses menciptakan
mesin baru, dan lain – lain
Inovasi Tekhnikal
1. Teknik desain 2. Teknik pengawasan 3. Teknik pengerjaan,
dan lain – lain
Inovasi Administrasi
1. Penyimpanan data 2. Pembuatan dan
LanjutanTabel 3.1
Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala
Minat Membeli
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan
menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan
untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang
tentang fenomenasosial. Instrumen dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana
setiap item soal disediakan jawaban. Untuk masing-masing jawaban tersebut akan
Tabel 3.2 Skala Likert
No Skala Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Kurang Setuju 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
Sumber: Sugiyono (2005)
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono (2009:91) populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.
Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan jumlah konsumen di
Coffee Box Sun Plaza dalam satu hari yang berjumlah 600 responden.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono,2005:116). Teknik yang digunakan adalah random
sampling karena peneliti mengambil secara acak responden yang akan dijadikan
sampel penelitian dan tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah
dengan rumus Slovin. Menurut rumus Slovin (Surjarweni, 2014) adalah sebagai
n=
n=
n= 85 Orang
Keterangan: n : Ukuran Sampel N : Populasi
e : Persentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan
Dalam menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel
yang tepat agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan
keadaan populasi secara maksimal. Sampel yang diambil adalah konsumen Coffee
Box Sun Plaza yang ditarik sebanyak 85 orang.
3.7 Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Data Primer, dalam penelitian ini adalah data-data yang berkenaan dengan
identitas responden seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan berapa kali
para responden mengunjungi Coffee Box Sun Plaza.
2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi
dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah
dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka
dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau
kerangka konseptual yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk
mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam
3.8 Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1. Metode Kuesioner
Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel kreativitas dan
inovasi terhadap minat membeli konsumen. Data dikumpulkan dengan
memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden. Metode
kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup
karena jawaban telah disediakan. Kuesioner yang digunakan adalah pilihan
ganda.
2. Metode wawancara
Peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai
responden di lapangan.
3. Metode Dokumentasi
Peneliti mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan internet yang
menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan instrument
penelitian sehingga memberikan informasi yang akurat. Pengujian instrument
dilakukan terhadap 30 responden Coffee Box Sun Plaza Medan diluar sampel
penelitian. Cara yang digunakan untuk menghitung korelasi yaitu dengan program
SPSS memakai teknik korelasi produk moment. Kriteria dalam menentukan
1. Jika r hitung>r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.
2. Jika r hitung< r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
Scale Mean if
Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai
Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas
0,312 sehingga dapat dinyatakan 33 (tiga puluh tiga) butir pernyataan pada
kuesioner dalam penelitian ini valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Menurut (Sugiyono, 2005 :110) instrument yang reliable adalah
instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang
sama akan menghasilkan data yang sama, maka akan ditentukan reliabilitasnya
dengan kriteria sebagai berikut:
Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik
Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable
Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner
memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,958 lebih
besar dari 0,80
3.9.3 Uji Reliabilitas
Menurut (Sugiyono, 2005 :110) instrument yang reliable adalah instrument
yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan
menghasilkan data yang sama, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika r alpha positif atau> r tabel maka pernyataan reliable.
2. Jika r alpha negative atau < r tabel maka pernyataan tidak reliable.
3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data
yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian
diinterprestasikan secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran yang
jelas mengenai fakta dan sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.
3.10.2 Analisis Linier Berganda
Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah
dengan menggunakan multiple regression analisis (analisis regresi berganda).
Teknik ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen
terhadap variabel dependen. Rumus persamaan regresi tersebut adalah sebagai
berikut:
Keterangan :
Y = Minat Membeli Konsumen
X1 = Kualitas Pelayanan
X2 = Inovasi
β1 = Koefisien Kualitas Pelayanan dan Minat Membeli Konsumen
β2 = Koefisien Inovasi dan Minat Membeli Konsumen
e =Standard Error persamaan Y
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada
analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi
analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi
klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinalebelum melakukan analisis
regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan
pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:
1. Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah
data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas
dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan
menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed)
diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal
(Situmorang, 2010:97).
2. Uji Heteroskedasitas
Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai
adalah tidak terjadi Heteroskedasitas. Heteroskedasitas diuji dengan
menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel
independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen,
maka ada indikasi terjadinya Heteroskedasitas. Jika probabilitas
signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model
regresi tidak mengarah adanya Heteroskedasitas.
3. Uji Multikolinearitas
Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk
mengetahui ada tidaknya gejala Multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui
program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang
biasa dipakai adalah nilai Tolerance>1 atau nilai VIF <5, maka tidak
terjadi Multikolinearitas (Situmorang, 2010:136).
3.10.4 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan dan Inovasi terhadap Minat
Membeli Konsumen pada Coffee Box Sun Plaza Medan, maka dilakukan
pengujian dengan menggunakan:
3.10.4.1. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)
Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu secara parsial untuk
membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi
(X2) terhadap Minat Membeli konsumen (Y) pada Coffee Box Sun Plaza Medan.
H0 : β = 0 . Maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh Kualitas
Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap Minat Membeli Konsumen (Y).
Ha : β = 0. Maka ada pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap
Minat Membeli Konsumen (Y).
Dengan kriteria keputusan:
H0 diterima jika t hitung< t tablepada α = 5%
Ha diterima jika t hitung< t table pada α = 5%
3.10.4.2. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat.
Kriteria pengujinya adalah:
H0 :b1b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap minat membeli
konsumen (Y).
H0 : b1b2≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap Minat Membeli Konsumen (Y).
Kriteria pengambilan keputusannya adalah:
H0 diterima jika F hitung< F tablepada α = 5%
Ha ditolakjika F hitung> F table pada α = 5%
3.10.5 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar
pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien
Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap Minat Membeli Konsumen (Y)
dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan
tertulis R square berkisar antara angka 0 sampai dengan 1 (satu). Apabila R
Square semakin kecil atau mendekati angka 0 (nol), maka hubungan antara
variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) semakin lemah. Sebaliknya apabila
R Square makin besar atau mendekati angka 1 (satu), maka hubungan kedua
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Kawasan Coffee Box Sun Plaza
Belakangan resto atau café dengan beragam konsep muncul bak cendawan
di musim hujan. Coffee Box yang berlokasi di lantai 4 Blok C Sun Plaza Medan.
Di cafe ini, akan disodori deretan menu tradisional asli Indonesia, tak terkecuali
menu lokal khas Medan seperti lontong sayur, laksa, gado-gado, lontong pecel,
martabak telur, bahkan bakwan dan pisang goreng serta kue-kue tradisional
lainnya. Sun Plaza dikenal sebagai mall kelas menengah ke atas yang terkenal di
Medan. Selain menjadi surga belanja aneka fashion up to date, di mall ini
terdapat banyak tempat untuk hang out, baik berupa café, kedai kopi modern
maupun resto. Menjejaki lantai 4 mall ini, Coffee Box tak sulit ditemukan. Keluar
dari lift atau eskalator, akan melihat lokasi Coffee Box yang saling berhadapan
berada di 2 hook atau sudut yang mengapit deretan toko-toko tenant Sun Plaza
lainnya. Keberadaan café ini cukup mencolok karena tak pernah sepi pengunjung
terutama di hari-hari libur atau akhir pekan. Pemiliknya sengaja memisahkan dua
lokasi ruang makan café-nya yang didominasi interior dan meja kursi dari kayu,
yaitu ruang merokok dan ruang bebas asap rokok. Keunikan lainnya yang mudah
menarik perhatian pengunjung mall adalah aneka hiasan ala tempo doeloe dan
cahaya penerang cafe yang sebagian berasal lampu mall, namun di bagian atas
cafe digantungkan beberapa lampu jadoel seperti teplok dan petromaks, sehingga
4.2 Analisis Deskriptif
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah
pernyataan seluruhnya adalah 11 butir untuk variabel X1 (inovasi), 16 butir untuk
variabel X2 (kualitas pelayanan), dan 6 butir untuk variabel Y (minat beli
konsumen). Jadi total seluruh pernyataan adalah 33 butir. Sebagaimana tujuan
penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan
pernyataan mengenai inovasi (X1), kualitas pelayanan (X2) terhadap minat beli
konsumen (Y). Responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha handphone
Plaza Milenium Medan yang berjumlah 85 responden.
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1
Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. Laki-laki 30 35,29
2. Perempuan 55 64,70
Total 85
Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis
kelamin laki-laki dengan persentase (35,29%) atau berjumlah 30 orang, dan
responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (64,70%) atau
4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2
Karateristik Responden Berdasarakan Usia
No. Kategori
(Tahun)
Jumlah
Nominal %
1. 20 – 30 35 41,17
2. 31 – 40 30 35,29
3. 41 – 50 15 17,64
4. > 51 5 5,88
Total 85
Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan
usia terdiri dari usia 20 - 30 Tahun berjumlah 35 orang (41,17%), usia 31 - 40
tahun berjumlah 30 orang (35,29%), usia 41 - 50 tahun berjumlah 15 orang
(17,64%) dan usia > 51 tahun berjumlah 5 orang (5,88%)
4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir
No. Kategori Jumlah
Nominal %
1. SMA/SMK 10 11,76
2. Diploma 30 35,29
3. Sarjana (S1) 35 41,17
4. Pasca Sarjana 10 11,76
Total 85
Berdasarkan Table 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden
berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SMA/SMK berjumlah 10 orang
(11,76%), Diploma berjumlah 30 orang (35,29%), Sarjana berjumlah 35 orang
4.3 Deskriptif Variabel
4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Tabel 4.4
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mampu
menciptakan produk yang unik”, sebanyak 29,41% responden menyatakan
sangat setuju kalau Coffebox Sun Plaza mampu menciptakan produk yang
unik, 64,70% responden menyatakan setuju, dan 5,88% responden
menyatakan kurang setuju kalau coffebox Sun Plaza mampu menciptakan
produk yang unik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mampu
mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha sejenis lain.”,
sebanyak 41,17% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mampu
mengekreasikan produk kopinya, 47,05% responden menyatakan setuju, No.
Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
8,23% responden menyatakan kurang setuju dan 3,52% responden
menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak mampu mengekreasikan produk
kopinya. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza memiliki ide
kreatif dalam mengkreasikan konsep desain tempat usaha”, sebanyak 47,05%
responden menyatakan sangat setuju bahwa coffeeBox Sun Plaza mempunyai
ide kreatif dalam mengkreasikan konsep desainnya, 47,05% menyatakan
setuju, dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju bahwa CoffeBox Sun
Plaza tidak memiliki ide kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “menurut saya karyawan CoffeBox Sun Plaza
mampu menunjukkan kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah
kopi”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka
dapat menunjukkan kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah kopi,
58,82% responden menyatakan setuju, dan 11,76% responden menyatakan
kurang setuju karena mereka belum bisa menunjukkan kreativitasnya kepada
pelanggan dalam mengolah kopi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai
tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan”, sebanyak 32,94% responden
menyatakan sangat setuju bahwa CoffeBox mempunyai adaptasi terhadap
kebutuhan pelanggan, 55,29% responden menyatakan setuju, dan 11,76%
beradaptasi terhadap kebutuhan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai
kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya”, sebanyak
35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka bisa menciptakan
ide baru terhadap produknya, dan 64,70% responden menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, “menurut saya produk makanan dan minuman yang
ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan dari sebelumnya”,
sebanyak 29,41% responden menyatakan sangat setuju dan 70,58%
responden menyatakan setuju bahwa produk makanan dan minuman yang
ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “menurut saya produk yang ditawarkan
CoffeBox Sun Plaza saat ini lebih baik dari produk sebelumnya.”, sebanyak
35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa produk CoffeBox Sun
Plaza mempunyai produk yang lebih baik, 58,82% responden menyatakan
setuju dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju karena produk
CoffeBox Sun Plaza masih kurang baik dari sebelumnya. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
9. Pada pernyataan kesembilan, “menurut saya produk yang ditawarkan
CoffeBox Sun Plaza lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis
lain”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa produk
CoffeBox Sun Plaza mempunya variasi dari usaha sejenis lainnya, 58,82%
menyatakan setuju, dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju karena
produk CoffeBox Sun Plaza belum mempunyai variasi dibandingkan usaha
sejenis lain. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan tersebut.
10.Pada pernyataan kesepuluh, “Saya lebih memilih kopi CoffeBox Sun Plaza
karena memiliki kenikmatan kopi yang khas”, sebanyak 47,05% responden
menyatakan sangat setuju bahwa Kopi CoffeBox Sun Plaza mempunyai ciri
khasnya, 47,05% responden menyatakan setuju, dan 5,88% responden
menyatakan kurang setuju karena kopi CoffeBoz Sun Plaza tidak memiliki
ciri khas sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
11.Pada pernyataan kesebelas, “menurut saya kualitas kopi CoffeBox Sun Plaza
membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan usaha sejenis lain”,
sebanyak 41,17% responden menyatakan sangat setuju bahwa kualitas kopi
CoffeBox Sun Plaza membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan usaha
sejenis lain, 47,05% responden menyatakan setuju, dan 11,76% responden
menyatakan kurang setuju karena kualitas kopi CoffeBox bukan membuatnya
lebih dikenal dibandingkan dengan usaha sejenis lainnya . Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pelayanan Tabel 4.5
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pelayanan
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza cepat
dan mudah diakses”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat setuju
bahwa Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza cepat dan mudah diakses,
58,82% responden menyatakan setuju, dan 5,88% responden menyatakan
kurang setuju karena Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza masih
lambat dan agak susah diakses. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Fasilitas pelengkap yang disediakan CoffeBox
(kursi, meja, AC, dll) bersih dan dalam keadaan baik.”, sebanyak 47,05%
responden menyatakan sangat setuju bahwa fasilitas yang disediakan
CoffeBox Sun Plaza masih bagus dan masih dalam keadaan baik, 47,05% No.
Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
responden menyatakan setuju, dan 5,88 responden menyatakan kurang setuju
karena fasilitas masih ada yang kurang bagus di CoffeBox Sun Plaza. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Tempat yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza
nyaman dan mampu menampung banyak orang”, sebanyak 41,17%
responden menyatakan sangat setuju bahwa tempat yang ditawarkan
CoffeBox Sun Plaza bias menampung banyak orang dan nyaman, 47,05%
menyatakan setuju, dan 11,76% responden menyatakan kurang setuju karena
tempat yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza masih kurang bias menampung
banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Karyawan CoffeBox cekatan dalam melayani
kebutuhan akan pesanan para konsumen”, sebanyak 35,29% responden
menyatakan sangat setuju bahwa karyawan CoffeBox cekatan dalam
melayani konsumen, dan 64,70% responden menyatakan setuju dengan
pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “CoffeBox memberikan perhatian serius terhadap
konsumen ketika tempat penuh”, sebanyak 29.41% responden menyatakan
sangat setuju, dan 70,58% responden menyatakan setuju bahwa CoffeBox
dapat memberikan perhatian yang serius ketika tempat penuh. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
6. Pada pernyataan keenam, “Saya tidak terlalu lama mengantri dalam memesan
makanan ataupun minuman”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat
setuju, 58,82% responden menyatakan setuju bahwa tidak terlalu lama
mengantri dalam memesan makanan dan minuman dan 5,88 responden
menyatakan kurang setuju karena agak terlalu lama mengantri dalam
memesan makanan dan minuman di CoffeBox Sun Plaza. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya tidak terlalu lama menerima menu yang saya
pesan”, sebanyak 32,94% responden menyatakan sangat setuju, 55,29%
responden menyatakan setuju bahwa tidak terlalu lama menerima menu yang
dipesan, dan 11,76 responden menyatakan kurang setuju karena terlalu lama
menerima menu yang dipesan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
8. Pada pernyataan kedelapan, “Ketika anda membutuhkan sesuatu karyawan
CoffeBox memiliki waktu luang untuk membantu anda.”, sebanyak 35,29%
responden menyatakan sangat setuju, dan 64,70% responden menyatakan
setuju bahwa karyawan CoffeBox sangat membantu konsumen. Hal ini
menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
9. Pada pernyataan kesembilan, “Karyawan CoffeBox memiliki pengetahuan
tentang menu yang dipesan”, sebanyak 29,41% responden menyatakan sangat
memiliki pengetahun tentang menu yang dipesan. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
10.Pada pernyataan kesepuluh, “CoffeBox selalu menjaga kebersihan dan
kesegaran makanan dan minuman”, sebanyak 35,29% responden menyatakan
sangat setuju, 58,82% responden menyatakan setuju, bahwa CoffeBox selalu
menjaga kebersihan dan kesegaran makanan dan minumannya dan 5,88%
responden menyatakan kurang setuju karena CoffeBox belum bisa menjaga
kebersihan dan kesegaran makanan dan minumannya. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
11.Pada pernyataan kesebelas, “Cita rasa menu yang disajikan CoffeBox selalu
sama setiap kali anda berkunjung”, sebanyak 35,29% responden menyatakan
sangat setuju, dan 64,70% responden menyatakan setuju bahwa cita rasa
menu yang disajikan CoffeBox selalu sama setia konsumen berkunjung. Hal
ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
12.Pada pernyataan keduabelas, “Anda merasa aman dan nyaman ketika berada
di CoffeBox Sun Plaza”, sebanyak 41,17% responden menyatakan sangat
setuju, 47,05% menyatakan setuju bahwa konsumen merasa aman dan
nyaman ketika berada di CoffeBox Sun Plaza, dan 11,76 menyatakan kurang
setuju karena merasa kurang nyaman ketika berada di CoffeBox Sun Plaza.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap
pernyataan tersebut.
13.Pada pernyataan ketigabelas, “Karyawan CoffeBox selalu bersikap sopan dan
setuju, 58,82% responden menyatakan setuju bahwa karyawan di CoffeBox Sun
Plaza selalu bersikap sopan dan sabar kepada para konsumen, dan 5,88%
responden menyatakan kurang setuju karena ada sebagian konsumen yang
kurang ramah dan sopan kepada konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
14.Pada pernyataan keempatbelas, “Karyawan CoffeBox memberikan perhatian
khusus kepada anda”, sebanyak 29,41% responden menyatakan sangat setuju,
dan 70,58% responden menyatakan setuju bahwa karyawan CoffeBox bisa
memberikan perhatian yang khusus kepada konsumen. Hal ini menunjukkan
bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
15.Pada pernyataan kelimabelas, “Karyawan CoffeBox memiliki kesungguhan
dalam merespon permintaan anda”, sebanyak 35,29% responden menyatakan
sangat setuju, 58,82% responden menyatakan setuju bahwa karyawan
CoffeBox memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan konsumen ,
dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju karena ada karyawan
CoffeBox belum memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan
konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan tersebut.
16.Pada pernyataan keenambelas, “Karyawan CoffeBox memberikan pelayanan
yang sama tanpa memandang status sosial”, sebanyak 29,41% responden
menyatakan sangat setuju, dan 70,58% responden menyatakan setuju bahwa
karyawan CoffeBox memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang
status sosial. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Beli Konsumen Tabel 4.6
Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Beli Konsumen
Sumber: Hasil Penelitian (2016)
1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu berusaha mencari informasi tentang
keberadaan kafe yang menyediakan kopi”, sebanyak 41,17% responden
menyatakan sangat setuju, 47,05% menyatakan setuju karena selalu
berusaha dalam mencari informasi tentang keberadaan kafe yang
menyediakan kopi, dan 11,76% responden menyatakan kurang setuju
karena tidak selalu berusaha mencari informasi tentang keberadaan kafe
yang menyediakan kopi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu memilih kafe yang menawarkan
bermacam-macam jenis kopi”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat
setuju, dan 64,70% responden menyatakan setuju memilih kafe yang
menawarkan bermacam-macam jenis kopi. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berminat untuk mencoba produk CoffeBox
Sun Plaza karena pengaruh dari teman/lingkungan”, sebanyak 29.41% No.
Item
Sangat Setuju Setuju Kurang
setuju berminat mencoba produk CoffeBox Sun Plaza karena pengaruh
teman/lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4. Pada pernyataan keempat, “Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox
Sun Plaza karena lokasinya yang strategis”, sebanyak 35,29% responden
menyatakan sangat setuju, 58,82% responden menyatakan setuju berminat
untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena lokasinya yang strategis
dan 5,88 responden menyatakan kurang setuju karena kurang berminat
untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena lokasinya kurang
strategis. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan
setuju terhadap pernyataan tersebut.
5. Pada pernyataan kelima, “Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox
Sun Plaza karena merasa nyaman dengan pelayanannya”, sebanyak
35,29% responden menyatakan sangat setuju, 58,82% responden
menyatakan setuju berminat untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza
karena merasa nyaman dengan pelayanannya, dan 5,88% responden
menyatakan kurang setuju karena kurang berminat untuk berkunjung ke
CoffeBox Sun Plaza karena merasa kurang nyaman dengan pelayanannya.
Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju
terhadap pernyataan tersebut.
6. Pada pernyataan keenam, “Saya berminat membeli kopi di CoffeBox Sun
Plaza karena kualitas rasa kopinya yang enak”, sebanyak 29,41%
responden menyatakan sangat setuju, dan 70,58% responden menyatakan
kopi yang enak. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden
menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.
4.4 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau
tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan
statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
4.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti
atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan
pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%
maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel
residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)
Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :
a. Pendekatan Histogram
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.1
Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi
normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak
melenceng ke kiri atau ke kanan.
b. Pendekatan Grafik
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas
Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot erlihat titik yang
mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual
peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).
c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov
Tabel. 4.7
Kolmogorov Smirnov
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Y X1 X2
N 85 85 85
Normal Parametersa,b Mean 24.1294 43.7059 64.6235 Std. Deviation 2.34413 4.59509 5.82682
Most Extreme Differences
Absolute .143 .192 .148
Positive .143 .192 .148
Negative -.127 -.132 -.126
Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 1.771 1.363
Asymp. Sig. (2-tailed) .061 .004 .049
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas:
Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima
Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak
Sehingga dari hasil Kolmogorov-Smirnov diatas maka:
Y = 1..322 yang artinya > 0.05 maka minat beli konsumen berdistribusi
normal
X1 = 1.771 yang artinya > 0.05 maka inovasi berdistribusi normal
X2 = 1.363 yang artinya > 0.05 maka kualitas pelayanan berdistribusi normal
4.4.2 Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala
multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value
dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :
1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.
2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.
3. Apabila tolerance < 0,1 maka mempunyai persoalan multikolinearitas.
4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.
Tabel 4.8
Uji Nilai Tolerance dan VIF
95.0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics
Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF
-1.585 2.319
.163 .305 .898 .587 .246 .289 3.462
.154 .265 .907 .635 .280 .289 3.462
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah
lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini
dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.
4.4.3 Uji Heteroskedastisitas
Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu
pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang
Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Gambar 4.3
Scatterplot Heteroskedastisitas
Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta
titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan
metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai
untuk memprediksi minat beli konsumen berdasarkan masukan variabel inovasi
dan kualitas pelayanan.
4.5 Analisis Regresi Linear Berganda
Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa
besar pengaruh variabel bebas (inovasi dan kualitas Pelayanan) terhadap variabel
dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun
bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :
Y = α + b1X1 + b2X2+ e
Dimana :
Y = Minat Beli Konsumen X1 = Inovasi
X2 = Kualitas Pelayanan
α = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror
Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear
berganda dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini :
Tabel 4.9
Hasil Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .367 .981 .374 .709
X1 .234 .036 .459 6.558 .000
X2 .209 .028 .521 7.448 .000
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui pada kolom kedua (unstandardized
Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel inovasi sebesar 0,234 nilai b2
variabel kualitas pelayanan sebesar 0,209 dan nilai konstanta (a) adalah 0,367
maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :
Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Konstanta (a) = 0,367 ini menunjukkan bahwa jika variabel inovasi dan
kualitas pelayanan dianggap konstan maka tingkat variabel minat beli
konsumen akan bernilai 0,367
2. Koefisien b1 (X1) = 0,234 menunjukkan bahwa jika inovasi meningkat satu
satuan maka nilai minat beli konsumen meningkat sebesar 0,234 satuan.
3. Koefisien b2 (X2) = 0,209 menunjukkan bahwa jika kualitas pelayanan
meningkat satu satuan maka nilai minat beli konsumen akan meningkat
sebesar 0,209 satuan.
4.6 Pengujian Hipotesis
4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau
hubungan signifikan variabel bebas berupa inovasi dan kualitas pelayanan
terhadap variabel terikat berupa minat beli konsumen pada konsumen coffe box
Sun Plaza.
Tabel 4.10
Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 408.121 2 204.060 313.024 .000b
Residual 53.456 82 .652
Total 461.576 84
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X2, X1
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Tabel 4.10 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 313,024
95% (α = 0,05) adalah 3,11. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu
F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa
pengaruh variabel bebas (inovasi dan kualitas pelayanan) secara serempak adalah
signifikan terhadap minat beli konsumen.
4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah inovasi dan kualitas
pelayanan secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap
minat beli konsumen pada para konsumen Coffe Box Sun Plaza Medan.
Tabel 4.11
Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) .367 .981 .374 .709
X1 .234 .036 .459 6.558 .000
X2 .209 .028 .521 7.448 .000
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
1. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat
beli konsumen hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari
0,05 dan t-hitung (6,558) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,98).
2. Variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat beli konsumen hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000)
lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (7,448) lebih besar dibandingkan t-tabel
(1,98).
4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)
terikat (minat beli konsumen). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai
satu (0 ≤ R2≥ 1).
Tabel 4.12
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .940a .884 .881 .80740
Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :
1. Nilai R sebesar 0.940 sama dengan 94% berarti hubungan antara variabel
inovasi dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen sebesar 94%
artinya memiliki hubungan yang erat.
2. Nilai Adjusted R Square 0,881 berarti 88,1% minat beli konsumen dapat di
jelaskan oleh inovasi dan kualitas pelayanan Sedangkan sisanya 11,9% dapat
dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pengaruh Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki
(Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya
sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah
hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi
(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi
Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel inovasi
Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh inovasi mengindikasi bahwa
semakin tinggi inovasi yang dimiliki sebuah usaha maka semakin tinggi minat
beli konsumen tersebut. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan
pernyataan mengenai inovasi yang mendapatkan respon setuju yang paling
dominan (70,58% reponden) adalah “menurut saya produk makanan dan minuman
yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan dari
sebelumnya”,.
Menurut Suryana (2003:2) Dalam suatu usaha kreativitas dan inovasi
sangat diperlukan untuk keberhasilan usaha. Inovasi menurut Rogers dalam Hafni
(2011) adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh
individu atau kelompok masyarakat, sehingga dengan begitu karyawan dapat
menciptakan gagasan yang baru untuk pengembangan usaha dan keberhasilan
usaha yang sedang berjalan. Inovasi juga merupakan salah satu penemuan baru
yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.
4.7.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen
Kualitas layanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas
keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh.
Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu suatu
usaha. Semakin baik pelayanan yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang
dirasakan pelanggan sehingga usaha tersebut akan dinilai semakin bermutu.
Sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan kurang baik dan memuaskan, maka
usaha tersebut juga dinilai kurang bermutu. Oleh karena itu usaha untuk
meningkatkan kualitas pelayanan harus terus dilakukan agar dapat
Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas
pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli
konsumen. Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh Kualitas Pelayanan
(tangible, emphaty, responsiveness, reliability, dan assurance) mengindikasi
bahwa semakin tinggi Kualitas Pelayanan (tangible, emphaty, responsiveness,
reliability, dan assurance) yang dimiliki oleh usaha maka semakin tinggi minat
beli konsumen tersebut. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan
pernyataan mengenai kualitas pelayanan yang mendapatkan respon setuju yang
paling dominan (70,58% reponden) adalah “Karyawan CoffeBox memberikan
pelayanan yang sama tanpa memandang status social”.
Kepuasan konsumen dapat dipengaruhi melalu dua komponen, yaitu: 1.
Desire Service pelayanan yang diharapkan akan diterima, berupa tanggapan
pelanggan sebeulum menerima pelayanan. 2. Adequate Service pelayanan yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam
penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan, yaitu inovasi dan kualitas
pelayanan berpengaruh yang positif terhadap dalam meningkatkan minat beli
konsumen di CoffeBox Sun Plaza. Sedangkan berdasarkan hasil uji parsial yang
diperoleh, yaitu variabel inovasi dan kualitas pelayanan berpengaruh secara
signifikan terhadap minat beli konsumen di CoffeBox Sun Plaza Medan. Variabel
inovasi dan kualitas pelayanan dominat terhadap minat beli konsumen.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran
sebagai berikut :
1. Bagi CoffeBox Sun Plaza, agar lebih memperhatikan inovasi dan kualitas
pelayanan yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Minat Beli. Dimana setiap peningkatan inovasi dan kualitas
pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli karena
setiap peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan maka minat beli
konsumen juga akan meningkat.
2. Bagi wirausaha, dapat menggunakan inovasi dan kualitas pelayanan untuk
dapat meningkatkan dan memprediksi Minat Beli konsumen. Dalam
penelitian ini usaha CoffeBox Sun Plaza dimana inovasi dan kualitas
beli. Pengaruh inovasi dan kualitas pelayanan yang positif menjelaskan
bahwa semakin tinggi atrau meningkatnya inovasi dan kualitas pelayanan
yang dimiliki oleh wirausaha akan meningkatkan minat beli konsumen.
3. Inovasi bagi Coffee Box dalam menu harus ditingkatkan dengan kualitas
rasa yang baru dan berbeda dari café café saingan lain yang ada di
sekitarnya sehingga Coffee Box dapat menjadi pilihan utama bagi
konsumen untuk menambah omset serta menambah minat beli nya.
4. Berhubung dengan ramenya konsumen Coffee Box pemilik harus melihat
situasi tersebut dengan memperluas tempat atau menambah meja dan kursi
di Coffee Box Sun Plaza dan menambah karyawan serta melatihnya agar
kualitas pelayanan di Coffe Box lebih baik kedepannya.
5. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk minat beli
konsumen, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan
memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kualitas Pelayanan
Layanan yang baik menjadi salah satu syarat kesuksesan suatu produk dalam
perusahaan. Menurut Kotler (2002:83) defenisi pelayanan adalah setiap tindakan atau
kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku
produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi
tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kolter juga mengatakan bahwa
perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi
dan jika pelayanan bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta
pembelian ulang yang lebih sering.
Adrian (2002:72) menyatakan “Pelayanan adalah suatu produk yang tidak
nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa (producer)
dan penerima jasa (customer) melalui suatu atau beberapa aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan nasabah. Pelayanan merupakan hal, cara atau melayani,
menyediakan segala apa yang diperlukan orang.
Menurut Tjiptono (2005:259) kualitas jasa/pelayanan berfokus pada upaya
pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya
Menurut Gronroos (dalam Tjiptono,2005:260), kualitas jasa yang
dipresepsikan pelanggan terdiri atas dua dimensi :
1. Technical quality
a. Berkaitan dengan kualitas output jasa yang dipresepsikan pelanggan.
b. Dijabarkan menjadi tiga jenis :
1. Search quality (dapat dievaluasi sebelum dibeli, misalnya harga).
2. Experience quality (hanya bisa dievaluasi setelah dikonsumsi,
contohnya ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan kerapihan hasil).
3. Credence quality (sukar dievaluasi pelanggan sekalipun telah
mengkonsumsi jasa, misalnya kualitas operasi bedah jantung)
2. Functional quality
a. Berkaitan kualitas cara penyampaian jasa atau menyangkut proses transfer
kualitas teknis, output, atau hasil akhir jasa dari penyedia jasa kepada
pelanggan. Contoh : mesin ATM, pramugari, restoran.
b. Juga dipengaruhi kehadiran pelanggan lain yang secara simultan
mengkonsumsi jasa yang sama atau serupa.
Kualitas layanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas
keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh.
Lebih lanjut dalam Wardhani (2010:115) mengemukakan bahwa kualitas
pelayanan merupakan suatu proses evaluasi menyeluruh pelanggan mengenai
kesempatan kinerja layanan. Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi
pelanggan tentang mutu suatu usaha. Semakin baik pelayanan yang akan
mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan sehingga usaha
diberikan kurang baik dan memuaskan, maka usaha tersebut juga dinilai kurang
bermutu. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan harus
terus dilakukan agar dapat memaksimalkan kualitas jasa.
2.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan
Menurut Parasuraman, et al., dalam Tjiptono (2008:95) ada 5 (lima) dimensi
dalam menetukan kualitas pelayanan yaitu:
1. Bukti fisik (tangible)
Berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan,
sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan. Sebagai contoh,
investasi dekorasi dan pencahayaan akan dilakukan oleh jasa salon yang khusus
melayani klien vip (very important person) dengan tarif yang mahal yang
meyakini bahwa dekorasi dan pencahayaan mempengaruhi baiknya jasa salon
tersebut.
2. Kehandalan (reliability)
Berkaitan dengan kemapuan perusahaan untuk menyampaikan layanan yang
dijanjikan akurat sejak pertama kali. Sebagai contoh, sebuah perusahaan
mungkin memilih konsultan berdasarkan reputasi. Apabila konsultan tersebut
mampu memberikan apa yang diingainkan klien, klien tersebut akan puas dan
membayar fee konsultasi. Namun, apabila konsultan tersebut gagal
mewujudkan apa yang diinginkan oleh klien, fee tidak akan dibayar penuh
(tergantung dalam negosiasi awal).
3. Daya tanggap (responsiveness)
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk
Dengan kata lain, apakah ada keinginan para staff untuk membantu para
pelanggan dan memberikan layanan kepada konsumen.
4. Jaminan (assurance)
Berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemapuan
mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri (trust) dan keyakinan pelanggan
(confidence). Bila klien yang menggunakan jasa konsultan, klien tentu ingin
mendapat jaminan bahwa konsultan yang akan disewa benar-benar ahli dan
kompeten dalam mengatasi masalahnya.
5. Empati (empathy)
Berarti bahwa perusahaan mengalami masalah para pelanggannya dan
bertindak demi kepentingan pelanggannya, serta memberikan perhatian
personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.
2.1.3 Persepsi Pelanggan
Adapun menurut menurut Lupiyoadi (2006:236) salah satu faktor yang
menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas
jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa , yaitu:
1. Dimensi Bukti Fisik adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba,
seperti dekorasi ruangan, kebersihan, kerapian, kenyaman ruangan, loket
pelayanan yang baik dan penampilan petugas.
2. Dimensi Kehandalan adalah aspek-aspek keandalan sistem pelayanan yang
diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah jasa yang diberikan sesuai
dengan standar-standar umum dengan kata lain, menunjukan kemampuan
untuk mewujud kan jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara tepat,
daftar menu dan para petugas pelayan memudahkan para konsumen untuk
memesan menu yang diinginkan.
3. Dimensi Daya tanggap adalah keinginan untuk membantu dan menyediakan
jasa atau pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Dapat juga berarti kecepatan
pemberi jasa dalam pelayanan, sekaligus mampu menangkap aspirasi-aspirasi
yang muncul dari konsumen termasuk keluhan, saran, dan kritikan dari
pelanggan.
4. Dimensi Jaminan adalah adanya jaminan bahwa jasa yang ditawarkan
memberikan pelayanan, memberikan jaminan keamanan, kemampuan,
(kompetensi) sumber daya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan
standar, dan hal-hal lain yang sifatnya memberikan jaminan bahwa seluruh
unsur pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan misalnya kemampuan
administrasi petugas.
5. Dimensi Empati berkaitan dengan memberi perhatian penuh kepada konsumen,
misalnya melayani konsumen dengan ramah, kemudahan dalam mendapatkan
pelayanan, keramahan, serta komunikasi dan kemampuan memahami
kebutuhan konsumen.
2.2 Inovasi
2.2.1 Pengertian Inovasi
Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat
diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki
(Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya
hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi
(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.
Menurut Quinn (dalam Hendro,2011:122), faktor – faktor pendukung
untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :
1. Harus berorientasi pasar
Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu;
pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan
persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan Customer
Behavior (perilaku konsumen)
2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan
Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan
dan perkembangan perusahaan
3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas
Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang
ditemukan, maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi
kemajuan perusahaan
4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan
Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang
dari arah pertumbuhan usaha.
5. Harus bisa ditingkatkan lagi
Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang
berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan