• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Coffee Box Sun Plaza Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Coffee Box Sun Plaza Medan"

Copied!
99
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN I

KUESIONER PENELITIAN

NO: PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN INOVASI

TERHADAP MINAT MEMBELI KONSUMEN PADA COFFEBOX SUN PLAZA

MEDAN

Responden yang terhormat,

Saya mohon kesediaan saudara/saudari untuk mengisi daftar pertanyaan (kuesioner) penelitian ini. Informasi yang Saudara/i berikan adalah sebagai data penelitian dalam rangka penyusunan skripsi. Informasi yang Saudara/I berikan merupakan bantuan yang sangat berarti dalam penyelesaian penelitian ini. Atas bantuan Saudara/i, saya ucapkan terima kasih.

I.

Nama :

Identitas responden

Jenis Kelamin :

Usia :

Tingkat Pendidikan :

II

Silahkan Anda pilih jawaban yang menurut Anda paling sesuai dengan memberikan tanda (√) pada pilihan jawaban yang tersedia.

Petunjuk Pengisian

NO. PERNYATAAN VARIABEL

INOVASI SS S KS TS STS

1 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza mampu menciptakan produk yang unik 2 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza

mampu mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha sejenis lain 3 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza

memiliki ide kreatif dalam

mengkreasikan konsep desain tempat usaha

(2)

kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah kopi

5 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan

6 Menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya

7 Menurut saya produk makanan dan minuman yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan dari sebelumnya

8 Menurut saya produk yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza saat ini lebih baik dari produk sebelumnya

9 Menurut saya produk yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis lain 10 Saya lebih memilih kopi CoffeBox Sun

Plaza karena memiliki kenikmatan kopi yang khas

11 Menurut saya kualitas kopi CoffeBox Sun Plaza membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan usaha sejenis lain.

NO. PERNYATAAN VARIABEL

KUALITAS PELAYANAN SS S KS TS STS

1 Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza cepat dan mudah diakses 2 Fasilitas pelengkap yang disediakan

CoffeBox (kursi, meja, AC, dll) bersih dan dalam keadaan baik

3 Tempat yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza nyaman dan mampu menampung banyak orang

4 Karyawan CoffeBox cekatan dalam melayani kebutuhan akan pesanan para konsumen

5 CoffeBox memberikan perhatian serius terhadap konsumen ketika tempat penuh 6 Saya tidak terlalu lama mengantri dalam

memesan makanan ataupun minuman 7 Saya tidak terlalu lama menerima menu

(3)

karyawan CoffeBox memiliki waktu luang untuk membantu anda

9 Karyawan CoffeBox memiliki

pengetahuan tentang menu yang dipesan 10 CoffeBox selalu menjaga kebersihan

dan kesegaran makanan dan minuman 11 Cita rasa menu yang disajikan CoffeBox

selalu sama setiap kali anda berkunjung 12 Anda merasa aman dan nyaman ketika

berada di CoffeBox Sun Plaza 13 Karyawan CoffeBox selalu bersikap

sopan dan sabar kepada para konsumen 14 Karyawan CoffeBox memberikan

perhatian khusus kepada anda 15 Karyawan CoffeBox memiliki

kesungguhan dalam merespon permintaan anda

16 Karyawan CoffeBox memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang status social

NO PERNYATAAN VARIABEL MINAT

BELI KONSUMEN SS S KS TS STS

1 Saya selalu berusaha mencari informasi tentang keberadaan kafe yang menyediakan kopi

2 Saya selalu memilih kafe yang menawarkan bermacam-macam jenis kopi

3 Saya berminat untuk mencoba produk CoffeBox Sun Plaza karena pengaruh dari teman/lingkungan

4 Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena lokasinya yang strategis

5 Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena merasa nyaman dengan pelayanannya

(4)

Lampiran 2 Cronbach's Alpha N of Items

(5)

Lampiran 3

(6)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Y X1 X2

N 85 85 85

Normal Parametersa,b Mean 24.1294 43.7059 64.6235 Std. Deviation 2.34413 4.59509 5.82682

Most Extreme Differences

Absolute .143 .192 .148

Positive .143 .192 .148

Negative -.127 -.132 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 1.771 1.363

Asymp. Sig. (2-tailed) .061 .004 .049

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Nilai Tolerance dan VIF

95.0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics

Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF

-1.585 2.319

.163 .305 .898 .587 .246 .289 3.462

(7)

Hasil Regresi Linier Berganda

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAa

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Model

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

(8)

Lampiran 4

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Inovasi

(9)
(10)

4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Variabel Kualitas Pelayanan

(11)
(12)

5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5

Distribusi Jawaban Pernyataan Responden Minat Beli Konsumen

(13)
(14)
(15)

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Arafah, Willy, 2005. Konsep Ekonomi Lingkungan Bisnis danEntrepreneurship, Universitas Trisakti, Jakarta.

Astamoen, Moko p, 2005.Entrepreneurship, CVAlfabeta, Bandung.

Basrowi, 2014. Kewirausahaan, Ghalia Indonesia.

Erlina, 2011.Metode Penelitian,USU Press, Medan.

Hendro, 2011.Dasar-dasar Kewirausshaan, Erlangga, Jakarta.

Hutagalung,Raja Bongsu, Syafrizal Helmi Situmorang dan Frida ramadini, 2010. Kewirausahaan, USU Press,Medan.

Jogiyanto, 2004. Metodelogi Penelitian Bisnis, BPFE, Yogyakarta.

Kasali, dkk, 2010. Pt Mizan Publika, Jakarta.

Lubis, Ade Fatma, Arifin Akhamd dan Firmansyarif, 2007. Aplikasi SPSS Untuk Penyusunan Skripsi dan Tesis, USU Press, Medan.

Nasution, Arman Hakim, Bustanul Arifin Noerdan Mokhammad Suef, 2001.

Membangun Spirit Enterpreneur Muda Indonesia,PT Elex Media

Komputindo, Jakarta.

Robbins, Stephen P. dan Mary Coulter, 2010. Manajemen, Erlangga, Jakarta.

Rochaety, Ety, Ratih Trasnatidan Abdul Madjid Latief, 2009. Metodelogi Penelitian Bisnis Dengan Aplikasi SPSS, Mitra Wacana Media, Jakarta.

Sugiyono, 2006. Metode Penelitian Bisnis, CV Alfabeta, bandung.

Sugiono, 2010.Metode Penelitian Penelitian Pendidikan ( Pendekatan Kuantitatif / Kualitatif dan R&D), Alfabeta, Bandung.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Muslich Lufti, 2014.Analisis Data Untuk Riset Manajemen dan Bisnis Edisi 3, USU Press, Medan.

Suryana, 2008.Kewirausahaan Pedoman Praktis Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakarta.

(16)

Zimmerer, Thomas W, Norman M. Scarborough dan Doug Wilson, 2008. Salemba Empat, Jakarta.

JURNAL:

Ellitan, 2006. “Strategi Inovasi dan Kinerja Perusahaan Manufaktur di Indonesia : Pendekatan Model Simultan dan Model Sekuensial”, Jurnal Manajemen, Volume 6 Nomor 14 hal 1 – 22

Hadiyati, 2011. “Kreativitas dan Inovasi Berpengaruh Terhadap Kewirausahaan Usaha Kecil”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 13 Nomor 1 hal 8 - 16

Hartini, 2012. “Peran Inovasi : Pengembangan Kualitas Produk dan Kinerja Bisnis”, Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, Volume 14 Nomor 1 hal 1 - 7

Lestari,Fitria, 2013. Pengaruh Jiwa Kewirausahaan Dan Kreativitas Terhadap Keberhasilan Usaha Pada Sentra Industri Rajutan Binong Jati Bandung, Jurnal Universitas Komputer Indonesia.

SKRIPSI:

Fauza, Yundi. 2010. "Pengaruh Persepsi dan Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen Pondok Lesehan Sari Raos". Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen USU Medan.

Simbolon, Indra Yuriko. 2010. "Pengaruh Strategi Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Usaha Ritel (Studi Kasus Pada Distro Kontjo Brothers Medan)" . Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen USU Medan.

Suratmi, Epi. 2011. “Pengaruh Kreativitas dan Inovasi Terhadap Kinerja Karyawan pada Usaha Pengrajin Rotan di Lingkungan Jl. Gatot Subroto Medan”. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Departemen Manajemen USU Medan.

PUBLIKASI ELEKTRONIK:

Bathin, Win Ruhdi. 2012. Kenapa kopi Gayo Spesial? http://ekonomi.kompasiana.com (11 Jan. 2015)

(17)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini meneliti mengenai “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan

Inovasi terhadap Minat Membeli Konsumen di Coffee Box Sun Plaza Medan.

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan kuantitatif yang bertujuan

untuk memberikan gambaran tentang suatu keadaan secara objektif dan

menggambarkan fenomena-fenomena, karakteristik individual, situasi atau

kelompok tertentu secara akurat. Dan pendekatan dilakukan dengan cara

kuantitatif berupa pengumpulan dan pengukuran data yang berbentuk angka.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada usaha Coffee Box Sun Plaza Medan, yang

beralamat di Jln H. Zainul Arifin Medan. Sedangkan waktu penelitian dilakukan

dari bulan September 2016 - Desember 2016.

3.3 Batasan Operasional

1. Variabel Independen (X) yaitu Kualitas Pelayanan (X1) dan Inovasi (X2).

2. Variabel Dependen (Y) yaitu Minat Membeli Konsumen.

3.4 Definisi Operasional

1. Kualitas Pelayanan (X1)

Kualitas Pelayanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas keunggulan

atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh. Kualitas

pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu suatu usaha.

2. Inovasi (X2)

(18)

ide baru, sebuah teori baru, sebuah hipotesis baru, sebuah gaya baru

penulisan, atau cara melukis sebuah invensi (invention), atau sebuah metode

baru untuk manajemen sebuah organisasi.

3. Minat Membeli (Y)

Minat merupakan sesuatu hal yang penting, karena minat merupakan suatu

kondisi yang mendahului sebelum individu mempertimbangkan atau membuat

keputusan untuk membeli suatu barang, sehingga minat membeli merupakan

sesuatu hal yang harus diperhatikan oleh para produsen atau penjual.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Kualitas

1. Ruang tunggu pelayanan 2. Loket Pelayanan 3. Penampilan petugas

pelayanan

Likert Kehandalan

(Reliability)

1. Keandalan petugas dalam member informasi pelayanan

2. Keandalan petugas dalam melancarkan prosedur pelayanan

3. Keandalan petugas dalam memudahkan teknis

1. Kemampuan administrasi petugas pelayanan 2. Kemampuan teknis

petugas pelayanan 3. Kemampuan sosioal

petugas pelayanan

Empati (empathy)

1. Perhatian petugas pelayanan

2. Kepedulian petugas 3. Keramahan petugas

(19)

Lanjutan Tabel 3.1

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Inovasi

Inovasi Produk 1. Isinya (rasa, kualitas, dan lain - lain)

1. Proses penciptaan produk

2. Proses produksi 3. Proses teknologi

pengemasannya 4. Proses riset dan

pengembangan 5. Proses menciptakan

mesin baru, dan lain – lain

Inovasi Tekhnikal

1. Teknik desain 2. Teknik pengawasan 3. Teknik pengerjaan,

dan lain – lain

Inovasi Administrasi

1. Penyimpanan data 2. Pembuatan dan

(20)

LanjutanTabel 3.1

Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala

Minat Membeli

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Skala instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan

menggunakan skala Likert. Menurut Sugiyono (2005), skala Likert digunakan

untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang

tentang fenomenasosial. Instrumen dibuat dalam bentuk pilihan ganda dimana

setiap item soal disediakan jawaban. Untuk masing-masing jawaban tersebut akan

(21)

Tabel 3.2 Skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang Setuju 3

4 Tidak Setuju 2

5 Sangat Tidak Setuju 1

Sumber: Sugiyono (2005)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:91) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan.

Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Populasi penelitian ini adalah keseluruhan jumlah konsumen di

Coffee Box Sun Plaza dalam satu hari yang berjumlah 600 responden.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono,2005:116). Teknik yang digunakan adalah random

sampling karena peneliti mengambil secara acak responden yang akan dijadikan

sampel penelitian dan tehnik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah

dengan rumus Slovin. Menurut rumus Slovin (Surjarweni, 2014) adalah sebagai

(22)

n=

n=

n= 85 Orang

Keterangan: n : Ukuran Sampel N : Populasi

e : Persentasi kelonggaran ketidakterikatan karena kesalahan pengambilan sampel yang masih diinginkan

Dalam menentukan sampel diperlukan suatu metode pengambilan sampel

yang tepat agar diperoleh sampel yang representatif dan dapat menggambarkan

keadaan populasi secara maksimal. Sampel yang diambil adalah konsumen Coffee

Box Sun Plaza yang ditarik sebanyak 85 orang.

3.7 Jenis dan Sumber Data

Adapun jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:

1. Data Primer, dalam penelitian ini adalah data-data yang berkenaan dengan

identitas responden seperti: usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan berapa kali

para responden mengunjungi Coffee Box Sun Plaza.

2. Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumentasi

dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, dan majalah

dan situs internet untuk mendukung penelitian. Melalui tinjauan pustaka

dapat dibangun landasan teori yang sesuai dengan permasalahan atau

kerangka konseptual yang berkaitan dengan pembahasan penelitian untuk

mencari teori-teori dan prinsip-prinsip yang dapat diterapkan dalam

(23)

3.8 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Metode Kuesioner

Metode ini digunakan untuk memperoleh data variabel kreativitas dan

inovasi terhadap minat membeli konsumen. Data dikumpulkan dengan

memberikan daftar pertanyaan atau kuesioner kepada responden. Metode

kuesioner yang dipakai dalam penelitian ini adalah jenis kuesioner tertutup

karena jawaban telah disediakan. Kuesioner yang digunakan adalah pilihan

ganda.

2. Metode wawancara

Peneliti melakukan wawancara untuk mendapatkan informasi mengenai

responden di lapangan.

3. Metode Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan data melalui buku, jurnal, dan internet yang

menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji ini dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana ketepatan instrument

penelitian sehingga memberikan informasi yang akurat. Pengujian instrument

dilakukan terhadap 30 responden Coffee Box Sun Plaza Medan diluar sampel

penelitian. Cara yang digunakan untuk menghitung korelasi yaitu dengan program

SPSS memakai teknik korelasi produk moment. Kriteria dalam menentukan

(24)

1. Jika r hitung>r tabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika r hitung< r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

(25)

Scale Mean if

Sumber : Hasil Pengelolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 3.3 diatas terlihat seluruh pernyataan valid, karena seluruh nilai

Corrected Item-Total Correclation pada tiap pernyataaan memiliki nilai diatas

0,312 sehingga dapat dinyatakan 33 (tiga puluh tiga) butir pernyataan pada

kuesioner dalam penelitian ini valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono, 2005 :110) instrument yang reliable adalah

instrument yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang

sama akan menghasilkan data yang sama, maka akan ditentukan reliabilitasnya

dengan kriteria sebagai berikut:

Jika nilai Cronbach's Alpha > 0,8 maka reliabilitas sangat baik 0,7 < Cronbach's Alpha < 0,8 maka reliabilitas baik

Jika nilai Cronbach's Alpha < 0,7 maka tidak reliable

(26)

Tabel 3.4 menjelaskan bahwa semua butir pernyataan instrument kuesioner

memiliki reliable sangat baik karena nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,958 lebih

besar dari 0,80

3.9.3 Uji Reliabilitas

Menurut (Sugiyono, 2005 :110) instrument yang reliable adalah instrument

yang apabila digunakan berulang kali untuk mengukur objek yang sama akan

menghasilkan data yang sama, maka akan ditentukan reliabilitasnya dengan

kriteria sebagai berikut:

1. Jika r alpha positif atau> r tabel maka pernyataan reliable.

2. Jika r alpha negative atau < r tabel maka pernyataan tidak reliable.

3.10 Teknik Analisis 3.10.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data

yang telah diperoleh, disusun, dikelompokkan, dianalisis, kemudian

diinterprestasikan secara objektif sehingga dapat memberikan gambaran yang

jelas mengenai fakta dan sifat serta hubungan antar fenomena yang diteliti.

3.10.2 Analisis Linier Berganda

Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis penelitian ini adalah

dengan menggunakan multiple regression analisis (analisis regresi berganda).

Teknik ini dipakai untuk menganalisis pengaruh beberapa variabel independen

terhadap variabel dependen. Rumus persamaan regresi tersebut adalah sebagai

berikut:

(27)

Keterangan :

Y = Minat Membeli Konsumen

X1 = Kualitas Pelayanan

X2 = Inovasi

β1 = Koefisien Kualitas Pelayanan dan Minat Membeli Konsumen

β2 = Koefisien Inovasi dan Minat Membeli Konsumen

e =Standard Error persamaan Y

3.10.3 Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada

analisis regresi linear berganda yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi

analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi

klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinalebelum melakukan analisis

regresi, agar mendapatkan perkiraan yang tidak bias dan efisien maka dilakukan

pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah

data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan pendekatan kolmogrov Smirnov. Dengan

menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai Asymp.sig.(2-tailed)

diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal

(Situmorang, 2010:97).

2. Uji Heteroskedasitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai

(28)

adalah tidak terjadi Heteroskedasitas. Heteroskedasitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel

independen signifikan secara statistic mempengaruhi variabel dependen,

maka ada indikasi terjadinya Heteroskedasitas. Jika probabilitas

signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model

regresi tidak mengarah adanya Heteroskedasitas.

3. Uji Multikolinearitas

Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model

regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk

mengetahui ada tidaknya gejala Multikolinearitas dapat dilihat dari

besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui

program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang

tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai umum yang

biasa dipakai adalah nilai Tolerance>1 atau nilai VIF <5, maka tidak

terjadi Multikolinearitas (Situmorang, 2010:136).

3.10.4 Uji Hipotesis

Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan dan Inovasi terhadap Minat

Membeli Konsumen pada Coffee Box Sun Plaza Medan, maka dilakukan

pengujian dengan menggunakan:

3.10.4.1. Uji Signifikan Parsial (Uji – t)

Uji hipotesis dilakukan dengan uji-t yaitu secara parsial untuk

membuktikan hipotesis awal tentang pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi

(X2) terhadap Minat Membeli konsumen (Y) pada Coffee Box Sun Plaza Medan.

(29)

H0 : β = 0 . Maka tidak ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh Kualitas

Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap Minat Membeli Konsumen (Y).

Ha : β = 0. Maka ada pengaruh Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap

Minat Membeli Konsumen (Y).

Dengan kriteria keputusan:

H0 diterima jika t hitung< t tablepada α = 5%

Ha diterima jika t hitung< t table pada α = 5%

3.10.4.2. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap

variabel terikat.

Kriteria pengujinya adalah:

H0 :b1b2 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap minat membeli

konsumen (Y).

H0 : b1b2≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap Minat Membeli Konsumen (Y).

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

H0 diterima jika F hitung< F tablepada α = 5%

Ha ditolakjika F hitung> F table pada α = 5%

3.10.5 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinan (R2) digunakan untuk melihat seberapa besar

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Dengan kata lain, koefisien

(30)

Kualitas Pelayanan (X1) Inovasi (X2) terhadap Minat Membeli Konsumen (Y)

dalam output SPSS, koefisien determinasi terletak pada table Model Summary dan

tertulis R square berkisar antara angka 0 sampai dengan 1 (satu). Apabila R

Square semakin kecil atau mendekati angka 0 (nol), maka hubungan antara

variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) semakin lemah. Sebaliknya apabila

R Square makin besar atau mendekati angka 1 (satu), maka hubungan kedua

(31)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Kawasan Coffee Box Sun Plaza

Belakangan resto atau café dengan beragam konsep muncul bak cendawan

di musim hujan. Coffee Box yang berlokasi di lantai 4 Blok C Sun Plaza Medan.

Di cafe ini, akan disodori deretan menu tradisional asli Indonesia, tak terkecuali

menu lokal khas Medan seperti lontong sayur, laksa, gado-gado, lontong pecel,

martabak telur, bahkan bakwan dan pisang goreng serta kue-kue tradisional

lainnya. Sun Plaza dikenal sebagai mall kelas menengah ke atas yang terkenal di

Medan. Selain menjadi surga belanja aneka fashion up to date, di mall ini

terdapat banyak tempat untuk hang out, baik berupa café, kedai kopi modern

maupun resto. Menjejaki lantai 4 mall ini, Coffee Box tak sulit ditemukan. Keluar

dari lift atau eskalator, akan melihat lokasi Coffee Box yang saling berhadapan

berada di 2 hook atau sudut yang mengapit deretan toko-toko tenant Sun Plaza

lainnya. Keberadaan café ini cukup mencolok karena tak pernah sepi pengunjung

terutama di hari-hari libur atau akhir pekan. Pemiliknya sengaja memisahkan dua

lokasi ruang makan café-nya yang didominasi interior dan meja kursi dari kayu,

yaitu ruang merokok dan ruang bebas asap rokok. Keunikan lainnya yang mudah

menarik perhatian pengunjung mall adalah aneka hiasan ala tempo doeloe dan

cahaya penerang cafe yang sebagian berasal lampu mall, namun di bagian atas

cafe digantungkan beberapa lampu jadoel seperti teplok dan petromaks, sehingga

(32)

4.2 Analisis Deskriptif

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Jumlah

pernyataan seluruhnya adalah 11 butir untuk variabel X1 (inovasi), 16 butir untuk

variabel X2 (kualitas pelayanan), dan 6 butir untuk variabel Y (minat beli

konsumen). Jadi total seluruh pernyataan adalah 33 butir. Sebagaimana tujuan

penulisan ini, daftar pernyataan disebarkan kepada responden berisikan

pernyataan mengenai inovasi (X1), kualitas pelayanan (X2) terhadap minat beli

konsumen (Y). Responden dalam penelitian ini adalah pemilik usaha handphone

Plaza Milenium Medan yang berjumlah 85 responden.

4.2.1 Karakteristik Responden

4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel 4.1

Karateristik Responden Berdasarakan Jenis Kelamin

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. Laki-laki 30 35,29

2. Perempuan 55 64,70

Total 85

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa mayoritas responden berjenis

kelamin laki-laki dengan persentase (35,29%) atau berjumlah 30 orang, dan

responden berjenis kelamin perempuan dengan persentase (64,70%) atau

(33)

4.2.1.2 Karateristik Responden Berdasarkan Usia

Tabel 4.2

Karateristik Responden Berdasarakan Usia

No. Kategori

(Tahun)

Jumlah

Nominal %

1. 20 – 30 35 41,17

2. 31 – 40 30 35,29

3. 41 – 50 15 17,64

4. > 51 5 5,88

Total 85

Berdasarakan Tabel 4.2 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan

usia terdiri dari usia 20 - 30 Tahun berjumlah 35 orang (41,17%), usia 31 - 40

tahun berjumlah 30 orang (35,29%), usia 41 - 50 tahun berjumlah 15 orang

(17,64%) dan usia > 51 tahun berjumlah 5 orang (5,88%)

4.2.1.3 Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Tabel 4.3

Karateristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No. Kategori Jumlah

Nominal %

1. SMA/SMK 10 11,76

2. Diploma 30 35,29

3. Sarjana (S1) 35 41,17

4. Pasca Sarjana 10 11,76

Total 85

Berdasarkan Table 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan pendidikan terakhir terdiri dari SMA/SMK berjumlah 10 orang

(11,76%), Diploma berjumlah 30 orang (35,29%), Sarjana berjumlah 35 orang

(34)

4.3 Deskriptif Variabel

4.3.1 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi

Tabel 4.4

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Inovasi

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mampu

menciptakan produk yang unik”, sebanyak 29,41% responden menyatakan

sangat setuju kalau Coffebox Sun Plaza mampu menciptakan produk yang

unik, 64,70% responden menyatakan setuju, dan 5,88% responden

menyatakan kurang setuju kalau coffebox Sun Plaza mampu menciptakan

produk yang unik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mampu

mengkreasikan produk kopinya secara berbeda dari usaha sejenis lain.”,

sebanyak 41,17% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka mampu

mengekreasikan produk kopinya, 47,05% responden menyatakan setuju, No.

Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(35)

8,23% responden menyatakan kurang setuju dan 3,52% responden

menyatakan tidak setuju bahwa mereka tidak mampu mengekreasikan produk

kopinya. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza memiliki ide

kreatif dalam mengkreasikan konsep desain tempat usaha”, sebanyak 47,05%

responden menyatakan sangat setuju bahwa coffeeBox Sun Plaza mempunyai

ide kreatif dalam mengkreasikan konsep desainnya, 47,05% menyatakan

setuju, dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju bahwa CoffeBox Sun

Plaza tidak memiliki ide kreatif. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “menurut saya karyawan CoffeBox Sun Plaza

mampu menunjukkan kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah

kopi”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka

dapat menunjukkan kreativitasnya kepada pelanggan dalam mengolah kopi,

58,82% responden menyatakan setuju, dan 11,76% responden menyatakan

kurang setuju karena mereka belum bisa menunjukkan kreativitasnya kepada

pelanggan dalam mengolah kopi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai

tingkat adaptasi terhadap kebutuhan pelanggan”, sebanyak 32,94% responden

menyatakan sangat setuju bahwa CoffeBox mempunyai adaptasi terhadap

kebutuhan pelanggan, 55,29% responden menyatakan setuju, dan 11,76%

(36)

beradaptasi terhadap kebutuhan pelanggan. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “menurut saya CoffeBox Sun Plaza mempunyai

kemampuan dalam menciptakan ide baru terhadap produknya”, sebanyak

35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa mereka bisa menciptakan

ide baru terhadap produknya, dan 64,70% responden menyatakan setuju

dengan pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “menurut saya produk makanan dan minuman yang

ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan dari sebelumnya”,

sebanyak 29,41% responden menyatakan sangat setuju dan 70,58%

responden menyatakan setuju bahwa produk makanan dan minuman yang

ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “menurut saya produk yang ditawarkan

CoffeBox Sun Plaza saat ini lebih baik dari produk sebelumnya.”, sebanyak

35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa produk CoffeBox Sun

Plaza mempunyai produk yang lebih baik, 58,82% responden menyatakan

setuju dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju karena produk

CoffeBox Sun Plaza masih kurang baik dari sebelumnya. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(37)

9. Pada pernyataan kesembilan, “menurut saya produk yang ditawarkan

CoffeBox Sun Plaza lebih bervariasi dibandingkan dengan usaha sejenis

lain”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat setuju bahwa produk

CoffeBox Sun Plaza mempunya variasi dari usaha sejenis lainnya, 58,82%

menyatakan setuju, dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju karena

produk CoffeBox Sun Plaza belum mempunyai variasi dibandingkan usaha

sejenis lain. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

10.Pada pernyataan kesepuluh, “Saya lebih memilih kopi CoffeBox Sun Plaza

karena memiliki kenikmatan kopi yang khas”, sebanyak 47,05% responden

menyatakan sangat setuju bahwa Kopi CoffeBox Sun Plaza mempunyai ciri

khasnya, 47,05% responden menyatakan setuju, dan 5,88% responden

menyatakan kurang setuju karena kopi CoffeBoz Sun Plaza tidak memiliki

ciri khas sama sekali. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11.Pada pernyataan kesebelas, “menurut saya kualitas kopi CoffeBox Sun Plaza

membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan usaha sejenis lain”,

sebanyak 41,17% responden menyatakan sangat setuju bahwa kualitas kopi

CoffeBox Sun Plaza membuatnya lebih dikenal dibandingkan dengan usaha

sejenis lain, 47,05% responden menyatakan setuju, dan 11,76% responden

menyatakan kurang setuju karena kualitas kopi CoffeBox bukan membuatnya

lebih dikenal dibandingkan dengan usaha sejenis lainnya . Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(38)

4.3.2 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pelayanan Tabel 4.5

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Kualitas Pelayanan

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza cepat

dan mudah diakses”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat setuju

bahwa Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza cepat dan mudah diakses,

58,82% responden menyatakan setuju, dan 5,88% responden menyatakan

kurang setuju karena Wi-fi yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza masih

lambat dan agak susah diakses. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Fasilitas pelengkap yang disediakan CoffeBox

(kursi, meja, AC, dll) bersih dan dalam keadaan baik.”, sebanyak 47,05%

responden menyatakan sangat setuju bahwa fasilitas yang disediakan

CoffeBox Sun Plaza masih bagus dan masih dalam keadaan baik, 47,05% No.

Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(39)

responden menyatakan setuju, dan 5,88 responden menyatakan kurang setuju

karena fasilitas masih ada yang kurang bagus di CoffeBox Sun Plaza. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Tempat yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza

nyaman dan mampu menampung banyak orang”, sebanyak 41,17%

responden menyatakan sangat setuju bahwa tempat yang ditawarkan

CoffeBox Sun Plaza bias menampung banyak orang dan nyaman, 47,05%

menyatakan setuju, dan 11,76% responden menyatakan kurang setuju karena

tempat yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza masih kurang bias menampung

banyak orang. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Karyawan CoffeBox cekatan dalam melayani

kebutuhan akan pesanan para konsumen”, sebanyak 35,29% responden

menyatakan sangat setuju bahwa karyawan CoffeBox cekatan dalam

melayani konsumen, dan 64,70% responden menyatakan setuju dengan

pernyataan tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “CoffeBox memberikan perhatian serius terhadap

konsumen ketika tempat penuh”, sebanyak 29.41% responden menyatakan

sangat setuju, dan 70,58% responden menyatakan setuju bahwa CoffeBox

dapat memberikan perhatian yang serius ketika tempat penuh. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

(40)

6. Pada pernyataan keenam, “Saya tidak terlalu lama mengantri dalam memesan

makanan ataupun minuman”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat

setuju, 58,82% responden menyatakan setuju bahwa tidak terlalu lama

mengantri dalam memesan makanan dan minuman dan 5,88 responden

menyatakan kurang setuju karena agak terlalu lama mengantri dalam

memesan makanan dan minuman di CoffeBox Sun Plaza. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

7. Pada pernyataan ketujuh, “Saya tidak terlalu lama menerima menu yang saya

pesan”, sebanyak 32,94% responden menyatakan sangat setuju, 55,29%

responden menyatakan setuju bahwa tidak terlalu lama menerima menu yang

dipesan, dan 11,76 responden menyatakan kurang setuju karena terlalu lama

menerima menu yang dipesan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas

responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

8. Pada pernyataan kedelapan, “Ketika anda membutuhkan sesuatu karyawan

CoffeBox memiliki waktu luang untuk membantu anda.”, sebanyak 35,29%

responden menyatakan sangat setuju, dan 64,70% responden menyatakan

setuju bahwa karyawan CoffeBox sangat membantu konsumen. Hal ini

menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

9. Pada pernyataan kesembilan, “Karyawan CoffeBox memiliki pengetahuan

tentang menu yang dipesan”, sebanyak 29,41% responden menyatakan sangat

(41)

memiliki pengetahun tentang menu yang dipesan. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

10.Pada pernyataan kesepuluh, “CoffeBox selalu menjaga kebersihan dan

kesegaran makanan dan minuman”, sebanyak 35,29% responden menyatakan

sangat setuju, 58,82% responden menyatakan setuju, bahwa CoffeBox selalu

menjaga kebersihan dan kesegaran makanan dan minumannya dan 5,88%

responden menyatakan kurang setuju karena CoffeBox belum bisa menjaga

kebersihan dan kesegaran makanan dan minumannya. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

11.Pada pernyataan kesebelas, “Cita rasa menu yang disajikan CoffeBox selalu

sama setiap kali anda berkunjung”, sebanyak 35,29% responden menyatakan

sangat setuju, dan 64,70% responden menyatakan setuju bahwa cita rasa

menu yang disajikan CoffeBox selalu sama setia konsumen berkunjung. Hal

ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

12.Pada pernyataan keduabelas, “Anda merasa aman dan nyaman ketika berada

di CoffeBox Sun Plaza”, sebanyak 41,17% responden menyatakan sangat

setuju, 47,05% menyatakan setuju bahwa konsumen merasa aman dan

nyaman ketika berada di CoffeBox Sun Plaza, dan 11,76 menyatakan kurang

setuju karena merasa kurang nyaman ketika berada di CoffeBox Sun Plaza.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap

pernyataan tersebut.

13.Pada pernyataan ketigabelas, “Karyawan CoffeBox selalu bersikap sopan dan

(42)

setuju, 58,82% responden menyatakan setuju bahwa karyawan di CoffeBox Sun

Plaza selalu bersikap sopan dan sabar kepada para konsumen, dan 5,88%

responden menyatakan kurang setuju karena ada sebagian konsumen yang

kurang ramah dan sopan kepada konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

14.Pada pernyataan keempatbelas, “Karyawan CoffeBox memberikan perhatian

khusus kepada anda”, sebanyak 29,41% responden menyatakan sangat setuju,

dan 70,58% responden menyatakan setuju bahwa karyawan CoffeBox bisa

memberikan perhatian yang khusus kepada konsumen. Hal ini menunjukkan

bahwa mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

15.Pada pernyataan kelimabelas, “Karyawan CoffeBox memiliki kesungguhan

dalam merespon permintaan anda”, sebanyak 35,29% responden menyatakan

sangat setuju, 58,82% responden menyatakan setuju bahwa karyawan

CoffeBox memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan konsumen ,

dan 5,88% responden menyatakan kurang setuju karena ada karyawan

CoffeBox belum memiliki kesungguhan dalam merespon permintaan

konsumen. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

16.Pada pernyataan keenambelas, “Karyawan CoffeBox memberikan pelayanan

yang sama tanpa memandang status sosial”, sebanyak 29,41% responden

menyatakan sangat setuju, dan 70,58% responden menyatakan setuju bahwa

karyawan CoffeBox memberikan pelayanan yang sama tanpa memandang

status sosial. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

(43)

4.3.3 Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Beli Konsumen Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden Terhadap Minat Beli Konsumen

Sumber: Hasil Penelitian (2016)

1. Pada pernyataan pertama, “Saya selalu berusaha mencari informasi tentang

keberadaan kafe yang menyediakan kopi”, sebanyak 41,17% responden

menyatakan sangat setuju, 47,05% menyatakan setuju karena selalu

berusaha dalam mencari informasi tentang keberadaan kafe yang

menyediakan kopi, dan 11,76% responden menyatakan kurang setuju

karena tidak selalu berusaha mencari informasi tentang keberadaan kafe

yang menyediakan kopi. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

2. Pada pernyataan kedua, “Saya selalu memilih kafe yang menawarkan

bermacam-macam jenis kopi”, sebanyak 35,29% responden menyatakan sangat

setuju, dan 64,70% responden menyatakan setuju memilih kafe yang

menawarkan bermacam-macam jenis kopi. Hal ini menunjukkan bahwa

mayoritas responden menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

3. Pada pernyataan ketiga, “Saya berminat untuk mencoba produk CoffeBox

Sun Plaza karena pengaruh dari teman/lingkungan”, sebanyak 29.41% No.

Item

Sangat Setuju Setuju Kurang

(44)

setuju berminat mencoba produk CoffeBox Sun Plaza karena pengaruh

teman/lingkungan. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4. Pada pernyataan keempat, “Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox

Sun Plaza karena lokasinya yang strategis”, sebanyak 35,29% responden

menyatakan sangat setuju, 58,82% responden menyatakan setuju berminat

untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena lokasinya yang strategis

dan 5,88 responden menyatakan kurang setuju karena kurang berminat

untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza karena lokasinya kurang

strategis. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan

setuju terhadap pernyataan tersebut.

5. Pada pernyataan kelima, “Saya berminat untuk berkunjung ke CoffeBox

Sun Plaza karena merasa nyaman dengan pelayanannya”, sebanyak

35,29% responden menyatakan sangat setuju, 58,82% responden

menyatakan setuju berminat untuk berkunjung ke CoffeBox Sun Plaza

karena merasa nyaman dengan pelayanannya, dan 5,88% responden

menyatakan kurang setuju karena kurang berminat untuk berkunjung ke

CoffeBox Sun Plaza karena merasa kurang nyaman dengan pelayanannya.

Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden menyatakan setuju

terhadap pernyataan tersebut.

6. Pada pernyataan keenam, “Saya berminat membeli kopi di CoffeBox Sun

Plaza karena kualitas rasa kopinya yang enak”, sebanyak 29,41%

responden menyatakan sangat setuju, dan 70,58% responden menyatakan

(45)

kopi yang enak. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden

menyatakan setuju terhadap pernyataan tersebut.

4.4 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk melihat apakah suatu model layak atau

tidak layak digunakan dalam penelitian.Uji asumsi klasik adalah persyaratan

statistik yang harus dipenuhi pada regresi liner berganda. Uji Asumsi Klasik yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti

atau mendekati distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan

pendekatan Kolmogorov Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikansi 5%

maka jika nilai Asymp.sig. (2-tailed)diatas, nilai signifikan 5% artinya variabel

residual berdistribusi normal (Situmorang dan Lufti, 2012:100)

Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik

histrogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua absorvasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal :

a. Pendekatan Histogram

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.1

(46)

Berdasarkan Gambar 4.1 dapat diketahui bahwa variabel berdistribusi

normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak

melenceng ke kiri atau ke kanan.

b. Pendekatan Grafik

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.2 Plot Uji Normalitas

Pada Gambar 4.2 menunjukkan bahwa pada scatter plot erlihat titik yang

mengikuti data di sepanjang garis diagonal. Hal ini menunjukkan bahwa residual

peneliti normal. Namun untuk lebih memastikan bahwa di sepanjang garis

diagonal berdistribusi normal, maka dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov (K-S).

c. Pendekatan Kolmogorov-Smirnov

Tabel. 4.7

Kolmogorov Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Y X1 X2

N 85 85 85

Normal Parametersa,b Mean 24.1294 43.7059 64.6235 Std. Deviation 2.34413 4.59509 5.82682

Most Extreme Differences

Absolute .143 .192 .148

Positive .143 .192 .148

Negative -.127 -.132 -.126

Kolmogorov-Smirnov Z 1.322 1.771 1.363

Asymp. Sig. (2-tailed) .061 .004 .049

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

(47)

Dasar pengambilan keputusan adalah berdasarkan probabilitas:

Jika nilai probabilitas > 0,05 maka Ho diterima

Jika nilai probabilitas < 0,05 maka Ho ditolak

Sehingga dari hasil Kolmogorov-Smirnov diatas maka:

Y = 1..322 yang artinya > 0.05 maka minat beli konsumen berdistribusi

normal

X1 = 1.771 yang artinya > 0.05 maka inovasi berdistribusi normal

X2 = 1.363 yang artinya > 0.05 maka kualitas pelayanan berdistribusi normal

4.4.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk mendeteksi ada atau tidaknnya gejala

multikolinearitas pada data dapat dilakukan dengan melihat nilai tolerance value

dan Varians Inflation factor (VIF). Dengan kriteria sebagai berikut :

1. Apabila VIF > 5 maka diduga mempunyai persoalan Multikolinearitas.

2. Apabila VIF < dari 5 maka tidak terdapat Multikolinearitas.

3. Apabila tolerance < 0,1 maka mempunyai persoalan multikolinearitas.

4. Apabila tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

Tabel 4.8

Uji Nilai Tolerance dan VIF

95.0% Confidence Interval for B Correlations Collinearity Statistics

Lower Bound Upper Bound Zero-order Partial Part Tolerance VIF

-1.585 2.319

.163 .305 .898 .587 .246 .289 3.462

.154 .265 .907 .635 .280 .289 3.462

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Pada Tabel 4.8 terlihat bahwa nilai tolerance semua variabel bebas adalah

(48)

lebih kecil dari nilai ketetapan 5. Oleh karna itu, data dalam penelitian ini

dikatakan tidak mengalami masalah multikolinearitas.

4.4.3 Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu

pengamatan dengan pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas.

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Gambar 4.3

Scatterplot Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar 4.3 dapat terlihat bahwa tidak ada pola yang jelas serta

titik-titik menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka berdasarkan

metode grafik tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi layak dipakai

untuk memprediksi minat beli konsumen berdasarkan masukan variabel inovasi

dan kualitas pelayanan.

4.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui berapa

besar pengaruh variabel bebas (inovasi dan kualitas Pelayanan) terhadap variabel

(49)

dan pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.Adapun

bentuk umum persamaan regresi yang digunakan adalah sebagai berikut :

Y = α + b1X1 + b2X2+ e

Dimana :

Y = Minat Beli Konsumen X1 = Inovasi

X2 = Kualitas Pelayanan

α = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi e = Standar eror

Berdasarkan pengujian menggunakan SPSS, maka hasil persamaan regresi linear

berganda dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini :

Tabel 4.9

Hasil Regresi Linier Berganda

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .367 .981 .374 .709

X1 .234 .036 .459 6.558 .000

X2 .209 .028 .521 7.448 .000

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.9 diketahui pada kolom kedua (unstandardized

Coefficients) bagian B diperoleh nilai b1 variabel inovasi sebesar 0,234 nilai b2

variabel kualitas pelayanan sebesar 0,209 dan nilai konstanta (a) adalah 0,367

maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut :

(50)

Dari persamaan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

1. Konstanta (a) = 0,367 ini menunjukkan bahwa jika variabel inovasi dan

kualitas pelayanan dianggap konstan maka tingkat variabel minat beli

konsumen akan bernilai 0,367

2. Koefisien b1 (X1) = 0,234 menunjukkan bahwa jika inovasi meningkat satu

satuan maka nilai minat beli konsumen meningkat sebesar 0,234 satuan.

3. Koefisien b2 (X2) = 0,209 menunjukkan bahwa jika kualitas pelayanan

meningkat satu satuan maka nilai minat beli konsumen akan meningkat

sebesar 0,209 satuan.

4.6 Pengujian Hipotesis

4.6.1 Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat secara bersama-sama pengaruh atau

hubungan signifikan variabel bebas berupa inovasi dan kualitas pelayanan

terhadap variabel terikat berupa minat beli konsumen pada konsumen coffe box

Sun Plaza.

Tabel 4.10

Hasil Uji F Signifikansi Simultan (UJI-F) ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 408.121 2 204.060 313.024 .000b

Residual 53.456 82 .652

Total 461.576 84

a. Dependent Variable: Y

b. Predictors: (Constant), X2, X1

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Tabel 4.10 diatas mengungkapkan bahwa nilai F-hitung adalah 313,024

(51)

95% (α = 0,05) adalah 3,11. Oleh karena itu pada kedua perhitungan yaitu

F-hitung > F-tabel dan tingkat signifikansinya (0,000) < 0,05 menunjukan bahwa

pengaruh variabel bebas (inovasi dan kualitas pelayanan) secara serempak adalah

signifikan terhadap minat beli konsumen.

4.6.2 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah inovasi dan kualitas

pelayanan secara parsial atau masing-masing berpengaruh signifikan terhadap

minat beli konsumen pada para konsumen Coffe Box Sun Plaza Medan.

Tabel 4.11

Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) .367 .981 .374 .709

X1 .234 .036 .459 6.558 .000

X2 .209 .028 .521 7.448 .000

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

1. Variabel inovasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat

beli konsumen hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000) lebih kecil dari

0,05 dan t-hitung (6,558) lebih besar dibandingkan t-tabel (1,98).

2. Variabel kualitas pelayanan berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap minat beli konsumen hal ini terlihat dari nilai signifikan (0,000)

lebih kecil dari 0,05 dan t-hitung (7,448) lebih besar dibandingkan t-tabel

(1,98).

4.6.3 Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

(52)

terikat (minat beli konsumen). Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai

satu (0 ≤ R2≥ 1).

Tabel 4.12

Hasil Pengujian Koefisien Determinasi

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .940a .884 .881 .80740

Sumber :Hasil pengolahan SPSS (2016)

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa :

1. Nilai R sebesar 0.940 sama dengan 94% berarti hubungan antara variabel

inovasi dan kualitas pelayanan terhadap minat beli konsumen sebesar 94%

artinya memiliki hubungan yang erat.

2. Nilai Adjusted R Square 0,881 berarti 88,1% minat beli konsumen dapat di

jelaskan oleh inovasi dan kualitas pelayanan Sedangkan sisanya 11,9% dapat

dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang diteliti dalam penelitian ini.

4.7 Pembahasan

4.7.1 Pengaruh Inovasi Terhadap Minat Beli Konsumen

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat

diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki

(Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya

sesuatu hal yang baru, misalnya berupa sebuah ide baru, sebuah teori baru, sebuah

hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi

(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel inovasi

(53)

Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh inovasi mengindikasi bahwa

semakin tinggi inovasi yang dimiliki sebuah usaha maka semakin tinggi minat

beli konsumen tersebut. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan

pernyataan mengenai inovasi yang mendapatkan respon setuju yang paling

dominan (70,58% reponden) adalah “menurut saya produk makanan dan minuman

yang ditawarkan CoffeBox Sun Plaza mengalami perkembangan dari

sebelumnya”,.

Menurut Suryana (2003:2) Dalam suatu usaha kreativitas dan inovasi

sangat diperlukan untuk keberhasilan usaha. Inovasi menurut Rogers dalam Hafni

(2011) adalah suatu gagasan, praktek, atau benda yang dianggap/dirasa baru oleh

individu atau kelompok masyarakat, sehingga dengan begitu karyawan dapat

menciptakan gagasan yang baru untuk pengembangan usaha dan keberhasilan

usaha yang sedang berjalan. Inovasi juga merupakan salah satu penemuan baru

yang berbeda dari yang sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya.

4.7.2 Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Minat Beli Konsumen

Kualitas layanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas

keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh.

Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi pelanggan tentang mutu suatu

usaha. Semakin baik pelayanan yang akan mempengaruhi tingkat kepuasan yang

dirasakan pelanggan sehingga usaha tersebut akan dinilai semakin bermutu.

Sebaliknya apabila pelayanan yang diberikan kurang baik dan memuaskan, maka

usaha tersebut juga dinilai kurang bermutu. Oleh karena itu usaha untuk

meningkatkan kualitas pelayanan harus terus dilakukan agar dapat

(54)

Berdasarkan hasil uji t-parsial, dapat disimpulkan bahwa variabel kualitas

pelayanan secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat beli

konsumen. Adanya pengaruh positif yang ditunjukkan oleh Kualitas Pelayanan

(tangible, emphaty, responsiveness, reliability, dan assurance) mengindikasi

bahwa semakin tinggi Kualitas Pelayanan (tangible, emphaty, responsiveness,

reliability, dan assurance) yang dimiliki oleh usaha maka semakin tinggi minat

beli konsumen tersebut. Hal ini diketahui dari jawaban responden dengan

pernyataan mengenai kualitas pelayanan yang mendapatkan respon setuju yang

paling dominan (70,58% reponden) adalah “Karyawan CoffeBox memberikan

pelayanan yang sama tanpa memandang status social”.

Kepuasan konsumen dapat dipengaruhi melalu dua komponen, yaitu: 1.

Desire Service pelayanan yang diharapkan akan diterima, berupa tanggapan

pelanggan sebeulum menerima pelayanan. 2. Adequate Service pelayanan yang

(55)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dilakukan dalam

penelitian ini, maka peneliti mengambil kesimpulan, yaitu inovasi dan kualitas

pelayanan berpengaruh yang positif terhadap dalam meningkatkan minat beli

konsumen di CoffeBox Sun Plaza. Sedangkan berdasarkan hasil uji parsial yang

diperoleh, yaitu variabel inovasi dan kualitas pelayanan berpengaruh secara

signifikan terhadap minat beli konsumen di CoffeBox Sun Plaza Medan. Variabel

inovasi dan kualitas pelayanan dominat terhadap minat beli konsumen.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka peneliti memberi saran

sebagai berikut :

1. Bagi CoffeBox Sun Plaza, agar lebih memperhatikan inovasi dan kualitas

pelayanan yang pada penelitian ini mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Minat Beli. Dimana setiap peningkatan inovasi dan kualitas

pelayanan mempunyai pengaruh yang positif terhadap minat beli karena

setiap peningkatan inovasi dan kualitas pelayanan maka minat beli

konsumen juga akan meningkat.

2. Bagi wirausaha, dapat menggunakan inovasi dan kualitas pelayanan untuk

dapat meningkatkan dan memprediksi Minat Beli konsumen. Dalam

penelitian ini usaha CoffeBox Sun Plaza dimana inovasi dan kualitas

(56)

beli. Pengaruh inovasi dan kualitas pelayanan yang positif menjelaskan

bahwa semakin tinggi atrau meningkatnya inovasi dan kualitas pelayanan

yang dimiliki oleh wirausaha akan meningkatkan minat beli konsumen.

3. Inovasi bagi Coffee Box dalam menu harus ditingkatkan dengan kualitas

rasa yang baru dan berbeda dari café café saingan lain yang ada di

sekitarnya sehingga Coffee Box dapat menjadi pilihan utama bagi

konsumen untuk menambah omset serta menambah minat beli nya.

4. Berhubung dengan ramenya konsumen Coffee Box pemilik harus melihat

situasi tersebut dengan memperluas tempat atau menambah meja dan kursi

di Coffee Box Sun Plaza dan menambah karyawan serta melatihnya agar

kualitas pelayanan di Coffe Box lebih baik kedepannya.

5. Penelitian ini menggunakan dua variabel bebas untuk minat beli

konsumen, sehingga disarankan bagi peneliti selanjutnya diharapkan

memperhatikan variabel tersebut dengan mengembangkan indikator yang

(57)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Kualitas Pelayanan

Layanan yang baik menjadi salah satu syarat kesuksesan suatu produk dalam

perusahaan. Menurut Kotler (2002:83) defenisi pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, pada dasarnya

tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat

dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku

produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi

tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kolter juga mengatakan bahwa

perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi

dan jika pelayanan bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta

pembelian ulang yang lebih sering.

Adrian (2002:72) menyatakan “Pelayanan adalah suatu produk yang tidak

nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara pemberi jasa (producer)

dan penerima jasa (customer) melalui suatu atau beberapa aktivitas untuk

memenuhi kebutuhan nasabah. Pelayanan merupakan hal, cara atau melayani,

menyediakan segala apa yang diperlukan orang.

Menurut Tjiptono (2005:259) kualitas jasa/pelayanan berfokus pada upaya

pemenuhan kebutuhan dan keinginan pelanggan, serta ketepatan penyampaiannya

(58)

Menurut Gronroos (dalam Tjiptono,2005:260), kualitas jasa yang

dipresepsikan pelanggan terdiri atas dua dimensi :

1. Technical quality

a. Berkaitan dengan kualitas output jasa yang dipresepsikan pelanggan.

b. Dijabarkan menjadi tiga jenis :

1. Search quality (dapat dievaluasi sebelum dibeli, misalnya harga).

2. Experience quality (hanya bisa dievaluasi setelah dikonsumsi,

contohnya ketepatan waktu, kecepatan layanan, dan kerapihan hasil).

3. Credence quality (sukar dievaluasi pelanggan sekalipun telah

mengkonsumsi jasa, misalnya kualitas operasi bedah jantung)

2. Functional quality

a. Berkaitan kualitas cara penyampaian jasa atau menyangkut proses transfer

kualitas teknis, output, atau hasil akhir jasa dari penyedia jasa kepada

pelanggan. Contoh : mesin ATM, pramugari, restoran.

b. Juga dipengaruhi kehadiran pelanggan lain yang secara simultan

mengkonsumsi jasa yang sama atau serupa.

Kualitas layanan didefinisikan sebagai penilaian pelanggan atas

keunggulan atau keistimewaan suatu produk atau layanan secara menyeluruh.

Lebih lanjut dalam Wardhani (2010:115) mengemukakan bahwa kualitas

pelayanan merupakan suatu proses evaluasi menyeluruh pelanggan mengenai

kesempatan kinerja layanan. Kualitas pelayanan berkaitan erat dengan persepsi

pelanggan tentang mutu suatu usaha. Semakin baik pelayanan yang akan

mempengaruhi tingkat kepuasan yang dirasakan pelanggan sehingga usaha

(59)

diberikan kurang baik dan memuaskan, maka usaha tersebut juga dinilai kurang

bermutu. Oleh karena itu usaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan harus

terus dilakukan agar dapat memaksimalkan kualitas jasa.

2.1.2 Dimensi Kualitas Pelayanan

Menurut Parasuraman, et al., dalam Tjiptono (2008:95) ada 5 (lima) dimensi

dalam menetukan kualitas pelayanan yaitu:

1. Bukti fisik (tangible)

Berkenaan dengan penampilan fisik fasilitas layanan, peralatan/perlengkapan,

sumber daya manusia, dan materi komunikasi perusahaan. Sebagai contoh,

investasi dekorasi dan pencahayaan akan dilakukan oleh jasa salon yang khusus

melayani klien vip (very important person) dengan tarif yang mahal yang

meyakini bahwa dekorasi dan pencahayaan mempengaruhi baiknya jasa salon

tersebut.

2. Kehandalan (reliability)

Berkaitan dengan kemapuan perusahaan untuk menyampaikan layanan yang

dijanjikan akurat sejak pertama kali. Sebagai contoh, sebuah perusahaan

mungkin memilih konsultan berdasarkan reputasi. Apabila konsultan tersebut

mampu memberikan apa yang diingainkan klien, klien tersebut akan puas dan

membayar fee konsultasi. Namun, apabila konsultan tersebut gagal

mewujudkan apa yang diinginkan oleh klien, fee tidak akan dibayar penuh

(tergantung dalam negosiasi awal).

3. Daya tanggap (responsiveness)

Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan penyedia layanan untuk

(60)

Dengan kata lain, apakah ada keinginan para staff untuk membantu para

pelanggan dan memberikan layanan kepada konsumen.

4. Jaminan (assurance)

Berkenaan dengan pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemapuan

mereka dalam menumbuhkan rasa percaya diri (trust) dan keyakinan pelanggan

(confidence). Bila klien yang menggunakan jasa konsultan, klien tentu ingin

mendapat jaminan bahwa konsultan yang akan disewa benar-benar ahli dan

kompeten dalam mengatasi masalahnya.

5. Empati (empathy)

Berarti bahwa perusahaan mengalami masalah para pelanggannya dan

bertindak demi kepentingan pelanggannya, serta memberikan perhatian

personal kepada para pelanggan dan memiliki jam operasi yang nyaman.

2.1.3 Persepsi Pelanggan

Adapun menurut menurut Lupiyoadi (2006:236) salah satu faktor yang

menentukan kepuasan pelanggan adalah persepsi pelanggan mengenai kualitas

jasa yang berfokus pada lima dimensi kualitas jasa , yaitu:

1. Dimensi Bukti Fisik adalah aspek-aspek nyata yang bisa dilihat dan diraba,

seperti dekorasi ruangan, kebersihan, kerapian, kenyaman ruangan, loket

pelayanan yang baik dan penampilan petugas.

2. Dimensi Kehandalan adalah aspek-aspek keandalan sistem pelayanan yang

diberikan oleh pemberi jasa, dalam hal ini apakah jasa yang diberikan sesuai

dengan standar-standar umum dengan kata lain, menunjukan kemampuan

untuk mewujud kan jasa sesuai dengan yang telah dijanjikan secara tepat,

(61)

daftar menu dan para petugas pelayan memudahkan para konsumen untuk

memesan menu yang diinginkan.

3. Dimensi Daya tanggap adalah keinginan untuk membantu dan menyediakan

jasa atau pelayanan yang dibutuhkan konsumen. Dapat juga berarti kecepatan

pemberi jasa dalam pelayanan, sekaligus mampu menangkap aspirasi-aspirasi

yang muncul dari konsumen termasuk keluhan, saran, dan kritikan dari

pelanggan.

4. Dimensi Jaminan adalah adanya jaminan bahwa jasa yang ditawarkan

memberikan pelayanan, memberikan jaminan keamanan, kemampuan,

(kompetensi) sumber daya dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan

standar, dan hal-hal lain yang sifatnya memberikan jaminan bahwa seluruh

unsur pemberi jasa sesuai dengan apa yang diharapkan misalnya kemampuan

administrasi petugas.

5. Dimensi Empati berkaitan dengan memberi perhatian penuh kepada konsumen,

misalnya melayani konsumen dengan ramah, kemudahan dalam mendapatkan

pelayanan, keramahan, serta komunikasi dan kemampuan memahami

kebutuhan konsumen.

2.2 Inovasi

2.2.1 Pengertian Inovasi

Inovasi adalah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang dapat

diimplementasikan dan memberikan nilai tambah atas sumber daya yang dimiliki

(Suryana, 2008:32). Menurut Winardi (2008:234), inovasi merupakan timbulnya

(62)

hipotesis baru, sebuah gaya baru penulisan, atau cara melukis sebuah invensi

(invention), atau sebuah metode baru untuk manajemen sebuah organisasi.

Menurut Quinn (dalam Hendro,2011:122), faktor – faktor pendukung

untuk tercapainya keberhasilan penerapan kemampuan inovatif adalah :

1. Harus berorientasi pasar

Hubungan inovasi dengan pasar yang didalamnya terdapat 5C, yaitu;

pesaing), Competition (persaingan), Change of Competition (perubahan

persaingan), Change Driver (penentu arah perubahan), dan Customer

Behavior (perilaku konsumen)

2. Mampu meningkatkan nilai tambahan perusahaan

Adanya value added sehingga mampu menjadi pendongkrak pertumbuhan

dan perkembangan perusahaan

3. Punya unsur efisiensi dan efektivitas

Tanpa adanya efisiensi dan efektivitas dari sebuah inovasi yang

ditemukan, maka inovasi tersebut tidak mempunyai arti atau dampak bagi

kemajuan perusahaan

4. Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan

Harus sejalan dengan visi dan misi perusahaan agar tidak menyimpang

dari arah pertumbuhan usaha.

5. Harus bisa ditingkatkan lagi

Inovasi harus bisa diinovasikan lagi sehingga terjadi inovasi yang

berkelanjutan hingga menumbuhkan perusahaan menjadi lebih baik dan

Gambar

Tabel 4.11
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2 Skala Likert
Tabel 3.3 Validasi Tiap Pernyataan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Coffee Shop Sun Plaza Medan. Dapat dilihat bahwa nasabah berpendapatan antara di atas Rp 7.500.000 yang menjadi responden lebih banyak pada Starbucks Coffee Shop Sun Plaza

Tujuan dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dari komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Kobrew Coffee terhadap minat beli konsumen.. Metode

Penelitian ini dilakukan untuk meneliti pengaruh perilaku konsumen dan desain produk terhadap keputusan pembelian pada konsumen Miniso Sun Plaza Medan yang dilatarbelakangi oleh

Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh citra merek dan harga diskon terhadap minat beli konsumen pada produk Nike di Sports Station Tunjungan Plaza Surabaya. Penelitian

melakukan penelitian dengan judul “Analisis Pengaruh Suasana Toko (Store Atmosphere) dan Lokasi Terhadap Minat Beli Konsumen Di Ramayana Department Store Cabang Buana Plaza

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kreativitas dan inovasi terhadap minat beli konsumen Lopian Kafe Kopi.. Jenis data yang digunakan dalam

Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa variabel Inovasi dan Kualitas Produk memiliki pengaruh yang signifikan terhadap minat beli ulang konsumen produk Breadtalk Lombok Epicentrum

Penelitian ini dilakukan untuk menguji bagaimana pengaruh kualitas produk, country of origin dan inovasi produk terhadap minat beli Viva cosmetics pada konsumen Indonesia.Penelitian