• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Learning Management System di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Learning Management System di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi"

Copied!
293
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

TRIO NUGRAHA

10108101

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
(10)

iii

menyusun dan menyelesaikan laporan penelitian ini, dan shalawat serta salam

semoga senantiasa selalu tercurah kepada panutan kita Nabi Besar Muhammad

SAW, keluarga, sahabat, serta pengikutnya hingga akhir zaman, Amin.

Penyusunan laporan penelitian ini diajukan sebagai salah satu persyaratan

dalam penyajian Sidang Skripsi Program Studi Teknik Informatika Fakultas

Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia. Laporan penelitian

ini berjudul, “PEMBANGUNAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM DI

SMA PASUNDAN 2 KOTA CIMAHI”.

Dalam penyusunan penelitian ini penulis telah mendapatkan dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak, untuk itu penulis dengan segala kerendahan hati

memberikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, kasih, dan sayang-Nya sehingga

dapat diselesaikannya penelitian dalam skripsi ini.

2. Laporan skripsi ini penulis dedikasikan untuk Orang tua tercinta yaitu Bapak

Suparjo dan Ibu Sujami untuk segala pengorbanannya, cinta, doa, dukungan

moral, material, dan dukungan yang tidak pernah putus untuk kelancaran

pengerjaan penelitian skripsi ini.

3. Bapak Dr. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc, selaku Rektor Universitas

Komputer Indonesia.

4. Bapak Prof. Dr. Ir Denny Kurniadie, M.Sc. Selaku Dekan Fakultas Teknik dan

Ilmu Komputer.

5. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku ketua Program Studi Teknik

Informatika.

6. Bapak Adam Mukharil Bachtiar S.Kom., M.T. selaku Penguji 2/ Pembimbing

dan dosen wali yang telah telah berkenan dan meluangkan waktunya

memberikan bimbingan, membina, mengarahkan dan memberikan petunjuk

(11)

iv

memberikan arahan dan saran dalam perbaikan penulisan skripsi ini.

9. Seluruh staf dan dosen pengajar Universitas Komputer Indonesia yang telah

membekali penulis dengan pengetahuan, terutama staf dosen pengajar jurusan

teknik informatika.

10.Staf kesekretariatan program studi teknik informatika untuk pelayanan dan

informasinya.

11.Bapak Drs.H. Tata Hidayat, M.Si. selaku kepala sekolah dan Sri Rahayu

Irianingsih, S.Pd. selaku Wakasek Kurikulum yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian dalam penyusunan

skripsi di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi.

12.Bapak Andrian Pardiana, A.Md. selaku pembimbing di SMA Pasundan 2 Kota

Cimahi dan guru TIK yang telah memberikan pengarahan, bantuan dalam

pengumpulan dokumen sekolah, dan bantuan waktunya selama penyusunan

laporan skripsi ini.

13.Seluruh Guru dan Staf SMA Pasundan 2 Kota Cimahi.

14.Kakak-kakakku yaitu Ari Nur Cahyanto, SE., Arni Sri Mitasari, SE., Novi

Merdekawati,S.Pd.I, untuk dukungan dan bantuannya.

15.Teman baikku Guntur Sulaeman dan Dimas Mulyana Ramadhan atas

dukungan dan bantuannya.

16.Rekan-rekan IF-03 angkatan 2008 yang mendukung dan membantu dalam

penyelesaian penelitian.

17.Teman-teman dan seluruh pihak yang telah membantu penyelesaian laporan

skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, semoga ketulusan doa dan bantuan yang telah diberikan

kepada penulis akan mendapatkan balasan dari Sang Pencipta Allah SWT, Amin.

Cimahi, Agustus 2013

(12)

203

[2] R. S. Pressman, Rekayasa Perangkat Lunak, 7 penyunt., D. Hardjono,

Penyunt., Yogyakarta: ANDI, 2012, pp. 45-46.

[3] A. Kadir, Dasar Perancangan & Implementasi Database Relasional, F. S.

Suyantoro, Penyunt., Yogyakarta: Andi, 2009.

[4] E. Sutanta, Basis Data dalam Tinjauan Konseptual, B. R. W., Penyunt.,

Yogyakarta: Andi, 2011.

[5] W. Memehami Sistem Informasi, Bandung: Informatika, 2004.

[6] Daryanto, Media Pembelajaran Peranannya Sangat Penting Dalam

Mencapai Tujuan Pembelajaran, Yogyakarta: Gava Media, 2010.

[7] A. Mayub, E-learning Fisika Macromedia Flash MX, Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2005.

[8] Y. Suyanto. [Online]. Available:

http://yanto.staff.ugm.ac.id/wp-content/uploads/e-learning-yan.pdf. [Diakses Senin Juni 2013].

[9] Digital Library & Distance Learning Lab, Januari 2012. [Online].

Available:

http://elearning.pancabudi.ac.id/pluginfile.php/187/mod_forum/attachment

/117/Buku%202%20-

%20Petunjuk%20Teknis%20Penggunaan%20Sistem%20e-Learning%20untuk%20Pengajar.pdf. [Diakses Kamis Juni 2013].

[10] A. Jafar dan H. Anwar, Evaluasi Pembelajaran dalam Konteks KTSP,

Bandung: humaniora, 2011.

[11] I. Susanto, Mei 2012. [Online]. Available:

http://cio-

indo.blogspot.com/2012/05/apa-sih-yang-dimaksud-dashboard-dalam.html. [Diakses Kamis Juni 2013].

(13)

Berbasis Web Sebagai Sarana Evaluasi Diri BerkalaPersiapan Penilaian

Akreditasi Berdasarkan Standar Badan Akreditasi Nasional Perguruan

Tinggi,” JURNAL TEKNIK ITS Vol. 1, (Sept, 2012) ISSN: 2301-9271, p. 6, 2012.

[13] E. Satriyanto, A. Fariza dan M. , “Pengembangan Dan Analisa Key

Performance Indicators (KPI) Sebagai Sistem Pendukung Dalam

Perencanaan Pengembangan Institusi Secara Online,” [Online]. Available:

http://www.eepis-its.edu/uploadta/downloadmk.php?id=1791. [Diakses

Kamis Juni 2013].

[14] T. Suryana dan J. Sarwono, Membuat Web Pribadi dan Bisnis dengan

HTML, Yogyakarta: Gava Media, 2007.

[15] A. Kadir, Dasar Pemograman Web Dinamis Menggunakan PHP,

Yogyakarta: Andi, 2008.

[16] A. P. Adi dan R. Sanjaya, Web Makin Dahsyat dengan jQuery, Jakarta: PT

(14)

1

SMA Pasundan 2 Kota Cimahi adalah salah satu sekolah swasta yang

beralamat di Jalan Melong Raya No. 4, Perumnas Cijerah II. SMA Pasundan Kota

2 Cimahi berdiri sejak 1983 status Terakreditasi “A”. SMA Pasundan 2 Kota Cimahi mempunyai dua program studi yaitu program IPA dan program IPS.

Pembagian program studi IPA ataupun IPS ketika siswa naik kelas menjadi kelas

XI. Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Andrian Pardiana, A.Md. selaku

pembimbing sekaligus pengajar mata pelajaran TIK (Teknologi Informasi dan

Komunikasi) dan salah satu guru biologi yaitu Bapak Dedi Farid Kurniawan, Spd.

M.M., mengatakan bahwa masih terdapat beberapa masalah di dalam proses

pengarsipan materi yang telah dibuat terkadang guru kurang baik dalam

penyimpanan materi, sehingga materi yang telah dibuat sering kali hilang yang

mengakibatkan materi yang telah dibuat harus dibuat kembali ketika tahun

pelajaran berganti. Di dalam pengumpulan tugas terdapat masalah pada

pengarsipan atau dalam proses administratif pengumpulan tugas masih kurang

baik, karena sering terjadi beberapa arsip tugas siswa yang hilang.

Permasalahan lain yang dimiliki sekolah yaitu dalam proses penilaian

latihan soal ataupun ujian memerlukan waktu yang cukup lama untuk memeriksa

hasil dari latihan/ ujian tersebut, karena harus memeriksa jawaban satu per satu,

dan terkadang guru sibuk karena mengerjakan tugas dari dinas. Di dalam

pemantauan (monitoring) hasil belajar siswanya, terkadang kepala sekolah

kesulitan dalam memperoleh informasi mengenai siswanya, karena kepala sekolah

perlu bertemu dengan wali kelas atau guru bidang studi yang mengajar untuk

mengetahui perkembangan seluruh siswa. Siswa dipantau oleh kepala sekolah

dengan cara melihat dari hasil ujian sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimum

(KKM) atau belum. Selain pemantauan hasil belajar siswa, kepala sekolah juga

kesulitan dalam memantau aktifitas guru dalam pemberian bahan materi pelajaran

(15)

menanyakannya langsung satu per satu kepada guru, akan memerlukan waktu

yang tidak sebentar jika bertanya satu per satu kepada guru.

Di dalam proses belajar dan mengajar komunikasi menjadi salah satu

kunci kesuksesan dalam proses pembelajaran. Komunikasi sangat dibutuhkan

dalam proses pembelajaran. Pada saat ini, proses pembelajaran yang berlangsung

di sekolah, siswa kesulitan dalam melontarkan pertanyaan yang tidak dimengerti

jika bertatap muka di dalam kelas, sehingga siswa cenderung pasif. Padahal guru

memberikan kesempatan untuk bertanya di kelas akan tetapi siswa yang justru

diam, perasaan malu atau takut untuk bertanya yang menjadi permasalahan yang

terjadi pada siswa. Dibutuhkan media komunikasi untuk berdiskusi di luar sekolah

agar dapat membantu guru dalam berkomunikasi dengan siswa dan diharapkan

siswa dapat mengikuti forum diskusi yang dibuat agar siswa mempunyai

keberanian untuk mengemukakan pendapat sedikit demi sedikit.

Berdasarkan permasalahan yang diuraikan SMA Pasundan 2 Kota Cimahi,

membutuhkan sebuah media lain yang dapat menunjang dalam proses pengolahan

dan pembelajaran di luar sekolah. SMA Pasundan 2 Kota Cimahi akan

memanfaatkan teknologi internet, maka akan dibangun Learning Managemen

System (LMS) di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi, agar memudahkan dalam

pengolahan data administratif dan pembelajaran seperti proses dalam

pengumpulan tugas, pemberian materi, pemberian ujian, penilaian hasil ujian,

pemberian informasi, analisis soal ujian serta memudahkan kepala sekolah untuk

memantau hasil belajar siswa-siswanya.

I.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan maka perumusan

masalahnya adalah bagaimana membangun learning management system di SMA

Pasundan 2 Kota Cimahi.

I.3 Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun Learning Management

(16)

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Membantu guru dalam mengolah rekap materi-materi yang telah dibuat dan

membantu siswa dalam mendapatkan materi

2. Membantu guru dalam mengolah tugas dan membantu siswa dalam

pengumpulan tugas.

3. Membantu guru dalam mengolah latihan soal dan membantu siswa dalam

mengerjakan latihan.

4. Membantu kepala sekolah dan guru dalam memantau (monitoring) hasil

belajar siswa-siswanya.

5. Membantu kepala sekolah dalam memantau aktifitas keaktifan guru dalam

pemberian materi dan tugas.

6. Membantu dalam proses komunikasi antara guru dan siswa, sehingga siswa

dapat lebih aktif dan menggali pengetahuan.

I.4 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini proses yang akan dibuat,

diantaranya:

1. Sistem dirancang hanya untuk instansi pendidikan SMA Pasundan 2 Kota Cimahi

2. Aplikasi ini hanya mengolah data untuk keperluan Learning Managemant

System, tidak mengolah data untuk kepentingan sistem akademik sekolah.

3. Aplikasi ini hanya sebagai pendukung kegiatan belajar mengajar bukan

menggantikan kegiatan belajar mengajar yang sudah ada.

4. Jenis ujian yang ada adalah pilihan ganda.

5. Analisis butir tes yang digunakan hanya analisis kesukaran butir tes dan

analisis daya pembeda butir tes.

a. Indeks kesukaran yang baik antara 0,3 – 0,7.

b. Indeks daya beda butir yang lebih stabil dan sensitif menggunakan 27%

untuk kelas atas (nilai yang bagus) dan 27% untuk kelas bawah (nilai yang

kurang) setelah diurutkan dari nilai yang terbesar ke yang terkecil..

c. Untuk nilai indeks daya pembeda jika hasil hitungnya bernilai negatif

(17)

sebaiknya tidak digunakan, dan jika hasilnya bernilai positif dapat

digunakan terutama yang indeks kesukarannya 0,3 – 0,7

6. Analisis butir tes hanya dilakukan pada latihan pilihan ganda.

7. Untuk pemantauan (monitoring) siswa dengan menggunakan Kriteria

Ketuntasan Minimum (KKM) sebagai batas minimum nilai dari setiap mata

pelajaran.

8. Nilai KKM dapat berbeda-beda sesuai dengan mata pelajaran dan sesuai

tahun pelajaran.

9. Pendekatan analisis pembangunan perangkat lunak yang digunakan adalah

pendekatan analisis terstruktur.

I.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

analisis deskriptif. Metode penelitian yang dilakukan ada dua cara, yaitu metode

pengumplan data dan metode pembangunan perangkat lunak.

1. Metode pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Observasi

Observasi yang dilakukan adalah peninjauan langsung ke SMA Pasundan 2

Kota Cimahi untuk melihat proses belajar-mengajar.

b. Studi Literatur.

Studi Literatur yang di lakukan adalah dengan membaca situs-situs web dan

buku yang membahas tentang Learning Management System (LMS).

c. Wawancara

Wawancara yang dilakukan dengan mengadakan tanya jawab dengan

pembimbing di sekolah sekaligus guru TIK (Teknologi Informasi dan

Komunikasi) yaitu Bapak Andrian Pardiana, A.Md. dan salah satu guru

biologi yaitu Bapak Dedi Farid, S.Pd. M.M. mengenai proses belajar

mengajar di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi, dan masalah-masalah yang

dialami ketika proses belajar mengajar berlangsung dan sistem administarif,

(18)

yang akan dibangun serta menanyakan bermanfaatkah dibuatkannya aplikasi

learning management system (LMS).

d. Pencarian dokumen manual

Pencarian dokumen manual yang dilakukan adalah dengan meminta dokumen

atau data yang terdapat di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi, seperti meminta

contoh data siswa, guru, mata pelajaran, dan data-data lainnya.

2. Metode pembangunan perangkat lunak.

Metode yang digunakan dalam pembangunan perangkat lunak adalah

metode waterfall. Metode pengembangan perangkat lunak menggunakan model

waterfall. Model ini terkadang dinamakan siklus hdup klasik (classic life cycle),

hal ini menyiratkan pendekatan yang sistematis dan berurutan pada

pengembangan perangkat lunak, yang dimulai dengan spesifikasi kebutuhan

pengguna dan berlanjut melalui tahapan-tahapan perancangan (planning),

pemodelan (modeling), konstruksi (construction), serta penyerahan sistem

berkelanjutan pada perangkat lunak yang dihasilkan. Tahapan pembangunan

perangkat lunak dapat dilihat pada Gambar I-1 [2].

Komunikasi

Perencanaan

Pemodelan

Konstruksi

Penyerahan Sistem

Gambar I-1 Model Waterfall

Tahap tahap utama dari model ini memetakan kegiatan-kegiatan

pengembangan dasar yaitu sebagai berikut.

1) Komunikasi

Komunikasi adalah tahapan awal untuk mendapatkan spesifikasi kebutuhan

pengguna. Tahap komunikasi ini dilakukan langsung dengan pihak sekolah

(19)

kepada pihak sekolah untuk menganalisis dan menyimpulkan permasalahan

pembelajaran yang ada di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi.

2) Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan membuat prakiraan-prakiraan penjadwalan

pelacakan. Perencanaan yang dilakukan adalah dengan menentukan solusi

untuk menyelesaikan permasalahan dalam pengolahan administratif

pembelajaran yang ada di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi yaitu dengan

pembangunan learning management system, kemudian menentukan tujuan

untuk menyelesaikan setiap poin permasalahan yang ada dan dapat diatasi

dengan pembangunan learning management system.

3) Pemodelan

Tahap pemodelan ini adalah tahap perancangan sistem dari learning

management system yang disesuaikan dengan kebutuhan atau tujuan yang

akan dicapai.

4) Konstruksi

Tahapan konstruksi adalah penulisan kode-kode program pengujian. Tahapan

ini pembangunan dari sistem learning management system yang telah

dirancang. Kemudian sistem yang dibangun akan dilakukan pengecekan

(pengujian) sistem untuk pendeteksian kesalahan sistem.

5) Penyerahan Sistem / Perangkat Lunak Kepada Pelanggan/ Pengguna

Setelah sistem learning management system lolos dari pengujian, maka

sistem ini akan langsung di implementasikan di SMA Pasundan 2 Kota

Cimahi dengan harapan sistem learning management system yang dibangun

dapat menyelesaikan permasalahan pengolahan administratif pembelajaran

yang ada di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi.

I.6 Sistematika Penulisan

(20)

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang permasalahan, merumuskan

inti permasalahan yang dihadapi, menentukan maksud dan tujuan penelitian yang

kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini dibagi menjadi 2 yaitu Profil Sekolah dan Landasan Teori. Profil

sekolah berisikan tentang sejarah singkat sekolah, visi, misi sekolah, dan stuktur

organisasi sekolah. Sedangkan landasan teori berisikan tentang teori-teori

pendukung dalam membangun Learning Management System di SMA Pasundan 2

Kota Cimahi.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini membahas analisa terhadap sistem yang dibuat serta bagaimana

merancang suatu aplikasi learning management system (LMS) untuk SMA

Pasundan 2 Kota Cimahi. Analisis dalam membangun Learning Managemant

System (LMS) yaitu analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan,

analisis bisnis, analisis kebutuhan, analisis pengkodean, spesifikasi kebutuhan

perangkat keras, analisis kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan non

fungsional, analisis data, analisis kebutuhan fungsional, spesifikasi proses, dan

kamus data DFD. Perancangan sistemnya yaitu perancangan data, perancangan

arsitektural perangkat lunak, perancangan struktur menu, perancangan antarmuka

perangkat lunak, perancangan pesan, perancangan jaaringan semantik, dan

perancangan prosedural.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisikan hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan

yang telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini yang

dilakukan di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi sehingga diketahui apakah sistem

yang dibangun sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang mudah digunakan.

Implementasi sistem meliputi implementasi perangkat lunak, perangkat keras,

implementasi basis data, dan implementasi antarmuka, serta dilakukan pengujian

(21)

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran yang sudah diperoleh dari

(22)

9

teori. Profil sekolah terdiri dari sejarah instansi, visi dan misi, struktur organisasi,

dan juga deskripsi kerja struktur organisasi. Untuk landasan teori menjelaskan

teori-teori yang berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun.

II.1 Profil Instansi

SMA Pasundan 2 Kota Cimahi berdiri sejak tahun 1983 dengan surat izin

pendiri sekolah No. 139/ 102/ Kep/ E. 83 Tanggak 1 Oktober 1983. SMA

Pasundan 2 Kota Cimahi terletak di Jalan Melong Raya No. 4 Perumnas Cijerah

2, Kota Cimahi, Kelurahan Melong, Kecamatan Cimahi Selatan. Status

Akreditasi SMA Pasundan 2 Kota Cimahi adalah Terakreditasi “A”.

Penyelenggaraan Sekolah di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi dilaksanakan pagi

hari saja.

II.1.1 Sejarah Instansi

Pendirian SMA Pasundan Melong Asih tidak bisa lepas dari usaha

penggunaan SMEA Pasundan Bandung, oleh karena adanya SMA Pasundan

Melong itu pada hakekatnya adalah sebagai akibat sampingan dari rencana

pemindahan SMEA Pasundan dari jalan Balonggede No. 28 Bandung ke Melong

Asih Cijerah Bandung.

Sesungguhnya sudah menjadi tekad sejak SMEA Pasundan didirikan tahun

1968 untuk berusaha agar suatu saat SMEA Pasundan dapat menempati gedung

yang mandiri dan tidak bersatu lagi dengan sekolah lain seperti sekarang.

Namun rencana tersebut tertunda lama dan baru bisa dijajaki pada tahun

1981 ketika kebutuhan lokal SMA Pasundan 2 demikian mendesaknya sehingga

terpaksa harus menggeser lokal yang biasa dipergunakan oleh SMEA Pasundan

Bandung.

Pada waktu itu dengan sepengetahuan yayasan diadakanlah consensus

antara SMA dan SMEA Pasundan bahwa lokal yang biasa dipakai oleh SMEA

(23)

sumbangan pendidikan dari lokal SMEA yang akan dipakai oleh SMA akan

diserahkan kepada SMEA Pasundan Bandung.

II.1.2 Visi dan Misi Instansi

Visi “Unggul Dalam bidang akademik, terampil dan kompetitif di era globalisasi”. Indikatornya adalah sebagai berikut :

1. Memiliki intelektual tinggi

a. Meraih SKHU tertinggi di Kota Cimahi.

b. Gain score selalu meningkat

c. Kompetitif dalam SMPTN

2. Memiliki tingkat emosional yang tinggi

a. Santun Kepada orang Tua dan Guru

b. Tampil juara dalam kompetensi olah raga dan musabaqoh keagamaan

c. Masuk event regional dan nasional

d. Mandiri dalam sikap dan bertindak secara rasional

3. Terdepan dalam budaya

a. Tidak pernah berhenti berkreativitas

b. Inovatif

4. Taat Beragama

a. Ramai memakmurkan mesjid

b. Giat melaksanakan shalat berjamaah dan shalat sunat

c. Semarak dalam belajar dan mengajar AL-QURAN

d. Toleransi antar umat beragama

5. Santun dalam Pergaulan

a. Taat Kepada orang tua, guru dan Tata Usaha

b. Hormat kepada yang lebih tua, saling menghargai antar teman

sebaya.dan sayang terhadap yang lebih muda

c. Hormat kepada Tamu

d. Menjunjung tinggi tata krama dan tata tertib

e. Dalam keseharian membiasakan senyum, salam, sapa dan santun

Misi SMA Pasundan 2 Kota Cimahi adalah sebagai berikut :

(24)

2. Meningkatkan profesionalisme guru.

3. Meningkatkan ketaqwaan dan rasa solidaritas yang tinggi sehingga

menjadi landasan dalam segala tindakan.

4. Menggali dan mengembangkan bakat, minat dan kemampuan siswa

melalui kegiatan ekstrakurikuler.

5. Menggali, mengembangkan dan melestarikan budaya sunda yakni Bahasa,

Kesenian dan Sejarah.

II.1.3 Struktur Organisasi Instansi dan Deskripsi Kerja

Struktur organisasi di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi terdapat pada

Gambar II-1.

Gambar II-1 Struktur Organisasi

KEPALA SEKOLAH

Drs. Tata Hidayat, M.Si. NIP. 19600101 198403 1 020

BENDAHARA

Achmad Riyanto NUP. 101.0410

KEPALA TU

Enjang Saman Sahri NUP. 101.0116

WAKASEK KURIKULUM

Sri Rahayu Irianingsih, S.Pd NIP. 19620403 198412 2 003

WAKASEK KESISWAAN

Much. Sabur, S.Pd NIP. '19620404 198204 1 003

STAF TATA USAHA DAN PELAKSANAAN

- Dedi Supriadi

NUP. 101.0357

- Anita Handayani

NUP. 101.0218

- Soleh Sodikin

NUP. 101.0409

- Dicky Effendi

- Martino Wiguna

- Iin Syamsudin

NUP. 101.0055

- Aep Saepudin

- Endang

WAKASEK SARANA

Drs. Ondi Kuswandi NIP. 19530606 199112 1 000

KEPALA PERPUSTAKAAN

Rr. Dany Nurdewi A., S.Pd NUP. 101. 0358

KA. LABORATORIUM

Drs. Dadang Saefudin NIP. '19571216 198303 1 009

KOORDINATOR BP/BK

(25)

Job Description SMA Pasundan 2 Kota Cimahi dipimpin oleh kepala

sekolah. Kepala sekolah adalah pimpinan sekolah yang memiliki tugas dan

tanggungjawab dalam mengawasi terhadap seluruh kegiatan para guru terhadap

siswa, kepala sekolah sebagai yang memutuskan kebijakan. Kepala sekolah

memiliki staf wakil untuk mensukseskan program-program sekolah, diantaranya

Wakil Ketua Kesiswaan yang mempunyai tugas bertanggungjawab terhadap

kesiswaan SMA Pasundan 2 Kota Cimahi. Wakil Ketua Kurikulum yang

mempunyai tugas bertanggungjawab terhadap Kurikulum SMA Pasundan 2 Kota

Cimahi dengan dibantu oleh Wakil Ketua Sarana. Wakil Ketua Sarana

mempunyai tanggungjawab terhadap penyediaan sarana dan prasarana. Kepala

Tata Usaha mempunyai tanggungjawab terhadap tata usaha SMA Pasundan 2

Kota Cimahi dengan dibantu oleh Staf Tata Usaha. Kepala Perpustakaan

bertanggungjawab terhadap perpusatakaan. Kepala Laboratorium

bertanggungjawab terhadap laboratorium IPA.

II.2 Landasan Teori

Di dalam landasan teori terdapat teori-teori yang bersangkutan dengan

learning management system yang akan dibangun.

II.2.1 Sistem Informasi

Yang dimaksud dengan sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur

kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk

mencapai tujuan dalam sebuah organisasi [3].

Dalam arti yang luas sistem informasi dapat dipahami sebagai sekumpulan

subsistem yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama dan membentuk

satu kesatuan, saling berinteraksi dan bekerja sama antara bagian satu dengan

lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,

menerima masukan (input) berupa data-data, kemudian mengolahnya

(processing), dan menghasilkan keluaran (output) berupa informasi sebagai dasar

bagi pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata yang dapat

dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga mampu di masa mendatang,

(26)

memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut

guna mencapai tujuan.

Berdasarkan komponen fisik penyusunnya, sistem informasi terdiri atas

komponen berikut:

1. Perangkat keras

Perangkat keras dalam sistem informasi meliputi perangkat-perangkat

yang digunakan oleh sistem komputer untuk masukan dan keluaran (input/

output device), memory, modem, pengolah (processor), dan periferal

lainnya.

2. Perangkat lunak

Perangkat lunak dalam sistem informasi adalah berupa program-program

komputer yang meliputi sistem operasi (Operating System/ OS), bahasa

pemograman (programming language), dan program-program aplikasi

(application).

3. Berkas basis data (file)

Berkas merupakan sekumpulan data dalam basis data yang disimpan

dengan cara-cara tertentu sehingga dapat digunakan kembali dengan

mudah dan cepat.

4. Prosedur (procedure)

Prosedur meliputi prosedur pengoperasian untuk sistem informasi, manual,

dan dokumen-dokumen yang memuat aturan-aturan yang berhubungan

dengan sistem informasi dan lainnya.

5. Perangkat Pikir

Perangkat pikir yang terlibat dalam suatu sistem informasi meliputi

operator, programmer, system analyst, manajer sistem informasi, manajer

pada tingkat operasional, manajer pada tingkat manjerial, manajer pada

tingkat strategis, teknisi, administrator basis data (Database Administrator/

DBA), serta individu lainnya yang terlibat di dalamnya [4].

Elemen proses dari sistem informasi antara lain mengumpulkan data (data

gathering) mengelola data yang tersimpan, menyebarkan informasi. Agar sistem

(27)

bertugas untuk mengelola dan memelihara sumber daya dan layanan-layanan

sistem informasi, yang digunakan untuk mendukung proses-proses di dalam

organisasi [5].

Spesialis informasi (information specialist) menggambarkan pegawai

perusahaan yang bertanggung jawab penuh untuk mengembangkan dan

memelihara sistem informasi berbasis komputer (Computer Based Information

Systems/ CBIS). Spesialis informasi digolongkan menjadi lima macam, yaitu :

1. Analis sistem

Analis sistem adalah seseorang pakar yang mampu mendefinisikan

masalah dan menyiapkan dokumentasi tertulis mengenai cara komputer

membantu pemecahan masalah. Analis sistem bekerja sama dengan

pemakai mengembangkan sistem baru dan memperbaiki sistem yang ada

sekarang.

2. Pengelola basis data (DatabaseAdministrator/ DBA)

DBA bekerja sama dengan pemakai dan analis sistem menciptakan basis

data yang berisi data yang diperlukan untuk menghasilkan informasi bagi

pemakai. Selanjutnya, pengolahan basis data mengelola basis data sebagai

sumber daya penting bagi perusahaan.

3. Spesialis jaringan (networkspecialist)

Spesialis jaringan adalah orang yang ahli dalam bidang komputer dan

telekomunikasi. Spesialis jaringan bekerja sama dengan analis sistem dan

pemakai membentuk jaringan komunikasi data yang menyatukan berbagai

sumber daya komputer yang tersebar.

4. Pemrogram (programmer)

Pemrogram bekerja dengam menggunakan dokumantasi yang disiapkan

oleh analis sistem untuk membuat kode dalam bahasa tertentu untuk

memproses data masukan yang tersedia menjadi keluaran berupa informasi

bagi para pemakai.

(28)

Operator mengoperasikan peralatan komputer berskala besar (misalnya

mainframe, mini), mamantau layar komputer, mengganti ukuran kertas di

printer, mengelola pustaka diskstorage, dan lain-lain [4].

II.2.2 E-Learning dan LMS (Learning Management System)

E-learning adalah sistem pembelajaran yang memanfaatkan media

elektronik sebagai alat untuk membantu kegiatan pembelajaran. Sebagian besar

elektonik yang dimaksud di sini lebih diarahkan pada penggunaan teknologi

komputer dan internet. Kegiatan siswa dalam mengakses bahan belajar melalui

e-learning dapat dideteksi apa yang mereka pelajari, bagaimana prosesnya,

bagaimana kemajuan belajarnya, berapa skor hasil belajarnya dan lain-lain [6].

Pada hakekatnya konsep e-learning dapat diartikan sebagai usaha

membuat kelas-kelas elektronik (maya) yang setara dengan kelas-kelas

konvensional yang ada di sekolah resmi. Pengertian setara disini diartikan bahwa

kelas-kelas elektronik tersebut dapat menggantikan kelas-kelas di sekolah yang

selama ini kita kenal. Bukan hanya sebagai pelengkap sekolah yang sudah ada.

Oleh karena itu, sebuah lembaga pendidikan virtual seperti e-learning

haruslah mempunyai tugas dan misi yang sama dengan sebuah lembaga

pendidikan konvensional. Dengan demikian, sistem e-learning mau tidak mau

harus dapat mengadopsi sistem-sistem yang sudah ada pada sekolah konvensional

ke dalam bentuk sistem digital dan internet dengan melakukan

penyesuaian-penyesuaian teknik yang diperlukan [7].

Strategi pembelajaran yang meliputi pengajaran, diskusi, mambaca,

penugasan, presentasi dan evaluasi, secara umum keterlaksanaannya tergantung

satu atau lebih tiga model dasar dialog atau komunikasi [6], adalah sebagai

berikut:

1. Komunikasi antara guru dengan siswa

2. Komunikasi siswa dengan sumber belajar

3. Komunikasi siswa dengan siswa.

Di dalam perkembangannya, e-learning terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

(29)

Suatu bentuk e-learning dimana siswa tidak perlu hadir ke tempat institusi

pendidikan secara langsung. Jadi, sejak si siswa itu mendaftar, melakukan

kegiatan belajar, mengikuti ujian, hingga ia dinyatakan lulus dan berhak

untuk menerima sertifikat semuanya terjadi secara on-line. Umumnya sistem

seperti ini akan menarik sejumlah biaya tertentu kepada siswa atas jasa

pendidikan yang telah ia berikan selama masa pendidikan. Sistem seperti ini

tentu akan lebih memerlukan dukungan infrastruktur dan manajemen yang

tangguh dan berkelanjutan. Karena jika tidak maka dapat memberikan citra

yang buruk bagi lulusan atau alumninya.

b. E-learning sebagai pendukung sistem pembelajaran konvensional

Suatu bentuk e-learning yang hanya menjadi pendukung proses kegiatan

belajarmengajar di kelas. Implementasi bentuk seperti ini lebih mudah dan

murah bila dibandingkan dengan e-learning bentuk pertama di atas, baik

dilihat dari segi infrastruktur maupun manajerialnya. E-learning model kedua

ini dapat dijadikan sarana bagi siswa, dosen, bahkan staff untuk lebih

meningkatkan wawasan dan pengetahuannya atas mata kuliah yang berkaitan

dengan perkuliahan masing-masing [8].

LMS merupakan singkatan dari Learning Management System yang

merupakan aplikasi yang mengotomatisasi dan memvirtualisasi proses belajar

mengajar secara elektronik. Learning Management System dikembangkan untuk

mendukung proses belajar mengajar dimana pengajar dan peserta ajar tidak

bertemu secara langsung.

Learning Management System (LMS) merupakan seperangkat software

yang dapat digunakan untuk mengirimkan, melacak (tracking), dan mengelola

berbagai aktifitas yang terkait dengan kegiatan belajar mengajar beserta berbagai

servis yang terdapat didalamnya. LMS juga banyak diintegrasikan dengan

Learning Content Management System (LCMS). LCMS merupakan multi-user

environment dimana learning developer dapat membuat, menyimpan,

menggunakan kembali, mengelola, mengimpor dan mengekspor konten learning.

Pada umumnya LMS memiliki fitur-fitur seperti pengelolaan aktifitas

(30)

pengumpulan tugas, pelacakan dan pelaporan kemajuan peserta didik, penilaian

hasil pembelajaran, manajemen arsip, pengumuman, kalender, serta berbagai

forum diskusi online yang lainnya. Bahkan di masa mendatang LMS dapat

diintegrasikan dengan wireless dan perangkat portable lainnya sehingga dapat

terbentuk trend baru dalam proses belajar mengajar yang memanfaatkan

e-learning, yaitu mobile learning.

Pada sistim e-learning konvensional, LMS dapat meningkatkan kecepatan

dan efektifitas dalam proses belajar mengajar serta komunikasi antara siswa,

pengajar, dan staf administrasi. Sementara pada system pembelajaran jarak jauh

LMS memberikan kemudahan kepada pembelajar untuk tetap dapat melakukan

proses belajar meskipun berada di lokasi yang berbeda-beda. Pelajar dapat

mengakses learning object kapan saja dan dimana saja melalui internet. Proses

belajar mengajar melalui LMS dapat dilakukan baik secara synchronous maupun

asynchronous, misalkan dengan mengadakan video conference, kuis online,

diskusi online, dan lain sebagainya. Dengan demikian dapat menghemat besarnya

biaya dan waktu yang harus dikeluarkan akibat adanya perbedaan lokasi

geografis.

Meskipun LMS memiliki banyak kelebihan, akan tetapi LMS tidak

memiliki kemampuan untuk membuat konten baru dan mengirimkannya dengan

ukuran yang lebih kecil. Pengembangan LMS lebih ditekankan pada pembuatan

laporan dan pelacakan kehadiran, registrasi, daftar kelas, nilai, jadwal

pembelajaran, serta berbagai masalah administratif lainnya dalam proses belajar

mengajar.

LMS akan sangat berguna bagi para pengajar dalam menerapkan

pembelajaran berbasis TIK. Adapun beberapa fitur utama LMS terdapat pada

Tabel II-1.

Tabel II-1 Fitur Utama LMS

NO FITUR KEGUNAAN

(31)

NO FITUR KEGUNAAN

2 Forum and Chats Fitur ini digunakan sebagai media komunikasi dua arah antara pendidik dengan peserta didik. Kemudian dengan adanya fasilitas ini memungkinkan juga peserta didik untuk berdiskusi dengan pembelajar lainnya.

3 Quizzes and Surveys Kuis dan survei online dapat digunakan untuk memberikan

feedback secara cepat dari pendidik untuk peserta didik. 4 Gathering and

Reviewing assignment

Fitur ini memfasilitasi pserta didik untuk mengumpulkan

tugas secara online dan memungkinkan pendidik untuk

melakukan review terhadap tugas yang dikumpulkan oleh

peserta didik.

5 Recording Grades Fitur ini berfungsi menyimpan nilai peserta didik sesuai konfigurasi yang dilakukan oleh pendidik.

6 Recording Log Fitur ini berguna untuk merekam log semua kegiatan peserta didik. Dengan adanya fitur ini pendidik dengan mudah memperoleh informasi terkait keaktifan peserta didik yang akan digunakan untuk personalisasi pembelajaran.

Dengan fitur-fitur yang disediakan LMS memungkinkan bagi para

pengajar menyampaikan materi kepada para peserta ajar dan fungsi kontrol

kepada para peseta ajarpun dapat dipantau dengan pemanfaatan LMS ini secara

optimal [9].

II.2.3 Pengenalan Database

Database terdapat istilah dasar yang disebut data. Dapat dikatakan bahwa

data adalah suatu bahan mentah yang kelak dapat diolah lebih lanjut untuk

menjadi sesuatu yang lebih bermakna. Data inilah yang nantinya akan disimpan

dalam database.

Seringkali dinyatakan bahwa informasi adalah hasil pemrosesan data.

Prosesnya sendiri dapat berupa peringkasan, pereratan, penyajian, ke bentuk

grafik, ataupun yang lain, dengan tujuan untuk memudahkan interpretasi manusia.

Sebuah database mencatat berbagai data yang diperlukan oleh suatu

organisasi. Rekaman-rekaman data tersebut pada suatu saat akan diambil dan

melalui suatu pemrosesan akan diperoleh informasi yang dikehendaki oleh

pengguna.

Database relasional adalah jenis database yang menggunakan model

relasional. Pada model relasional, data disusun dalam bentuk sejumlah relsi dan

(32)

II.2.4 DBMS (Database Management System)

DBMS (Database Management System) adalah suatu perangkat lunak

yang ditujukan untuk menangani penciptaan, pemeliharaan, dan pengendalian

akses data. Dengan menggunakan perangkat lunak ini pengelolaan data menjadi

lebih mudah dilakukan. Selain itu perangkat lunak ini juga menyediakan berbagai

peranti yang berguna, misalnya peranti yang memudahkan dalam membuat

berbagai bentuk laporan.

Sejauh ini banyak sekali produk DBMS yang beredar. Oracle, Microsoft

SQL Server, dan Microsoft Access merupakan contoh produk DBMS komersial

yang terkenal di dunia. Produk non-komersial untuk pengolahan database juga

tersedia dan dapat diunduh di Internet. MySQL ataupun PostgreSQL dapat

menjadi pilihan untuk mengimplementasikan database [3].

II.2.5 Basis Data

Istilah basis data dapat dipahami sebagai suatu kumpulan data terhubung

(interrelated data) yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, tanpa

mengatap satu sama lain atau tidak perlu suatu media, tanpa mengatap satu sama

lain atau tidak perlu suatu kerangkapan data (kalaupun ada maka kerangkapan

data tersebut harus seminimal mungkin dan terkontrol [controlled redundandy]),

data disimpan dengan cara-cara tertentu sehingga mudah digunakan atau

ditampikan kembali; data dapat digunakan oleh satu atau lebih program-program

aplikasi secara optimal; data disimpan tanpa mengalami ketergantungan dengan

program yang akan menggunakannya; data disimpan sedemikian rupa sehingga

proses penambahan, pengambilan, dan modifikasi data dapat dilakukan dengan

mudah dan terkontrol.

Istilah sistem basis data juga didefinisikan sebagai sekumpulan subsistem

yang terdiri atas basis data dengan para pemakai yang menggunakan basis data

secara bersama-sama, personal-personal yang mengolah basis data, teknik-teknik

untuk merancang dan mengelola basis data, serta sistem komputer untuk

mendukungnya.

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem basis data

(33)

1. Basis data sebagai inti dari sistem basis data

2. Perangkat lunak (softwere) untuk perancangan dan pengelolaan basis data

3. Perangkat keras (hardwere) sebagai pendukung operasi pengelolaan data

4. Manusia (brainwere) yang mempunyai peran penting dalam sistem

tersebut, yaitu sebagai pemakai atau peran spesialis informasi yang

mempunyai fungsi sebagai perancang atau pengelola.

Perangkat lunak untuk pengelolaan basis data merupakan perangkat lunak

yang umumnya mempunyaipa dua fungsi, yaitu untuk mendefinisikan data dalam

basis data dan untuk mengakses/ pengelolaan data dalam basis data tersebut [4].

Model E-R adalah suatu model yang digunakan untuk menggambarkan

data dalam bentuk entitas, atribut dan hubungan antarentitas. Huruf E sendiri

menyatakan entitas dan R menyatakan hubungan (dari kata relationship). Model

ini dinyatakan dalam bentuk diagram. Itulah sebabnya model E-R juga disebut

sebagai diagram E-R. Perlu diketahui bahwa model seperti ini tidak

mencerminkan bentuk fisik yang nantinya akan disimpan dalam database,

melainkan hanya bersifat konseptual. Itulah sebabnya model E-R tidak bergantung

pada produk DBMS yang akan digunakan. Model E-R melibatkan sejumlah notasi

[3].

Data Flow Diagram (DFD) atau dalam bahasa Indonesia Diagram Aliran

Data (DAD) adalah representasi grafik yang menggambarkan aliran informasi dan

transformasi informasi yang diaplikasikan sebagai data yang mengalir dari

masukan (input) dan keluaran (output).

DFD dapat digunakan untuk merepresentasikan sebuah sistem atau

perangkat lunak pada beberapa level abstraksi. DFD dapat dibagi menjadi

beberapa level yang lebih detail untuk merepresentasikan aliran informasi atau

fungsi yang lebih detail. DFD menyediakan mekanisme untuk pemodelan

fungsional ataupun pemodelan aliran informasi. Oleh karena itu, DFD lebih sesuai

digunakan untuk memodelkan fungsi-fungsi perangkat lunak yang akan

diimplementasikan menggunakan pemrograman terstruktur karena pemograman

terstruktur membagi-bagi bagaimana dengan fungsi-fungsi dan prosedur-prosedur

(34)

Kamus data (data dictionary) dipergunakan untuk memperjelas aliran data

yang digambarkan pada DFD. Kamus data adalah kumpulan daftar elemen data

yang mengalir pada sistem perangkat lunak sehingga masukan (input) dan

keluaran (output) dapat dipahami secara umum (memiliki standar cara penulisan).

Kamus data biasanya berisi :

1. nama  nama dari data

2. digunakan pada  merupakan proses-proses yang terkait data

3. deskripsi  merupakan deskripsi data

4. informasi tambahan  seperti tipe data, nilai data, batas nilai data, dan

komponen yang membentuk data.

Kamus data pada DFD nanti harus dapat dipetakan dengan hasil

perancangan basis data yang dilakukan sebelumnya. Jika ada kamus data yang

tidak dapat dipetakan pada tabel hasil perancangan dengan DFD masih belum

sesuai, sehingga harus ada yang diperbaiki baik perancangan basis datanya,

perancangan DFD-nya atau keduanya [1].

II.2.6 Aliran Dokuman

Tidak setiap orang dapat melihat aliran dokumen tidak setiap sistem

informasi didukung oleh aliran dokumen. Cara pengenalan ini marupakam cara

klasik.

Biasanya aliran dokumen dapat diketahui oleh adanya model dokumen

flow map, yang sudah ada di suatu perusahaan atau berdasarkan ingatan salah satu

karyawan. Persoalannya, tidak semua organisasi mempunyai model dokuman ini.

Bahkan kalaupun ada, biasanya tidak lengkap, karena para pelaku di dalam aliran

dokumen sudah terbiasa. Mereka masing-masing sudah tahu, ketika sampai ke

majanya, hal-hal yang perlu dilakukan terhadap suatu dokumen. Sesudah itu,

mereka juga sudah tahu, dokumen itu harus diserahkan ke meja yang mana.

Dengan dokumen flow map terdiri dari beberapa kolom yang merupakan

ruang lingkup bagian-bagian organisasi, ataupun entitas luar dari organisasi.

Bagian-bagian ini, masing-masing disinggahi dokumen pendukung suatu fungsi

(35)

II.2.7 Pembahasan Analisis Butir Tes

Di dalam pembahasan ini terdapat pembahasan mengenai perlunya analisis

butir tes dan proses analisis butir tes.

II.2.7.1 Perlunya Anaisis Butir Tes

Beberapa alasan mengapa diperlukan analisis terhadap butir-butir tes

adalah

1. Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan setiap butir tes sehingga dapat

dilakukan perbaikan dan atau pemillihan butir-butir tes yang berkualitas.

2. Untuk memberikan informasi tentang spesifikasi butir tes secara lengkap,

sehingga akan lebih memudahkan bagi guru dalam menyusun perangkat

tes untuk memenuhi kebutuhan pengujian dalam bidang dan tingkat

tertentu.

3. Untuk segera dapat diketahui kelemahan yang terkandung dalam setiap

butir tes, seperti butir yang mudah atau sukar dan kemampuan butir tes

untuk membedakan siswa kelompok atas dan kelompok bawah. Hal ini

bila diketahui dengan segera akan memungkin bagi guru untuk

mengambil keputusan apakah butir tes yang bermasalah harus dibuang,

diperbaiki, atau tetap dipertahankan guna mengukur hasil belajar siswa.

II.2.7.2 Proses Analisis Butir Tes

Analisis butir tes bertujuan untuk mendapatkan informasi tentang: (1)

Indeks kesukaran (2) Indeks daya beda butir. Secara empiris informasi tersebut

dibutuhkan karena saling berhubungan antara satu dengan yang lainnya, di mana

keberfungsian pilihan dapat meningkatkan indeks kesukaran butir tes, indeks

kesukaran butir tes dapat menentukan daya beda butir.

Analisis butir tes akan bermanfaat secara maksimal apabila diterapkan

dalam tes acuan norma. Proses analisis butir pada tes acuan norma dilakukan

untuk menentukan: (1) seberapa sulit butir tes terhadap kelompok siswa yang

mencapai skor tinggi dan rencah, (2) seberapa tepat setiap butir tes dalam

membedakan kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi dan rendah, (3)

untuk tes pilihan ganda, seberapa efektif pilihan yang tersedia pada setiap butir

(36)

menjawab salah terhadap suatu butir tes, sedangkan daya beda adalah kemampuan

butir tes untuk membedakan kelompok siswa yang memiliki kemampuan tinggi

dan rendah.

Indeks kesukaran dan indeks daya beda butir tes digunakan untuk

penyempurna butir-butir tes apabila dari hasil analisis ditemukan butir yang: (1)

terlalu mudah, (2) terlalu sukar, dan (3) tidak mampu membedakan antara

kelompok atas dan kelompok bawah. Di samping itu, informasi yang diperoleh

dari analisis butir mungkin pula digunakan untuk menilai keefektifan

pembelajaran di kelas dan menentukan pokok bahasan atau subpokok bahasan

yang memerlukan pengajaran remedial.

Beberapa tahapan dalam analisis butir tes adalah: (1) memberi skor

terhadap jawaban siswa, (2) menyusun jawaban siswa dari skor tertinggi ke skor

terendah, (3) menentukan kelompok atas, kelompok sedang, dan kelompok bawah

dengan cara mengambil 27% dari skor tertinggi sebagai kelompok atas dan 27%

dari skor terendah sebagai kelompok bawah, (4) menghitung tingkat kesukaran

setiap butir tes, (5) menghitung daya pembeda setiap butir tes.

1. Indeks Kesukaran Butir Tes (p)

Indeks kesukaran butir tes adalah proposal peserta yang menjawab benar

butir tes. Indeks kesukaran butir yang baik antara 0,3 – 0,7. Butir-butir

tes yang memiliki indeks kesukaran di bawah atau di atas 0,3 – 0,7 dapat

digunakan apabila ada pertimbangan keterwakilan pokok bahasan yang

diukurnya. Indeks kesukaran butir tes dihitung dengan menggunakan

rumus:

atau disingkat menjadi

Penggunaan informasi tingkat kesukaran butir tes. Tingkat kesukaran

butir tes dapat digunakan untuk kepentingan ujian dan pembelajaran di

kelas [10].

(37)

a. Nilai p kurang dari 0,3 maka soal yang diberikan sulit.

b. Nilai p antara 0,3-0,7 maka soal yang diberikan sedang.

c. Nilai p lebih dari 0,7 maka soal yang diberikan mudah.

2. Indeks Daya Pembeda Butir Tes (D)

Daya pembeda butir adalah kemampuan butir tes untuk membedakan

siswa mampu dan kurang mampu. Pembagian kelompok siswa mampu

dan tidak mampu dapat diacu dari pendapat Kelly (1939) dalam Crocker

dan Algina (1996) bahwa indeks daya beda butir yang lebih stabil dan

sensitif dapat dicapai dengan menggunakan 27 persen kelompok atas dan

27 persen kelompok bawah. Rumus yang digunakan untuk menghitung

indeks beda butir (D) adalah :

D

atau disingkat menjadi

Indeks daya beda butir (D) mempunya rentang nilai -1 sampai

dengan +1. Nilai D positif berarti butir tes tersebut lebih banyak

yang dijawab kelompok atas. Nilai D negatif berarti butir tes

tersebut berfungsi sebaliknya, yaitu lebih banyak dijawab benar

oleh kelompok bawah [10]. Beberapa kemungkinan nilai D adalah:

a. Nilai D negatif berarti lebih banyak dijawab benar oleh kelompok

bawah. Butir seperti ini perlu dikaji kembali, apakah perlu diperbaiki

atau sama sekali tidak digunakan dalam tes. Jika tidak ditemukan

kesalahan dalam penulisan butir tes, maka kemungkinan yang terjadi

adalah kelompok atau belum mempelajari sasaran ukur butir

tersebut.

b. Nilai D positif berarti lebih banyak dijawab benar oleh kelompok

atas. Butir ini dapat digunakan dalam tes, terutama yang memiliki

(38)

c. Nilai D = 0 butir seperti ini tidak mampu membedakan kelompok

atas dan kelompok bawah. Jumlah jawaban benar pada kelompok

atas sama dengan jumlah jawaban benar pada kelompok bawah.

Butir seperti ini sebaiknya tidak digunakan.

II.2.8 Dashboard

Dashboard adalah sebagai alat untuk memonitor organisasi dari hari ke

hari. Informasi ditampilkan dalam sebuah antar muka tunggal, sehingga

pengambilan keputusan dapat mengakses Key Performance Indocator, yaitu

informasi yang dapat digunakan untuk memberikan panduan secara aktif terhadap

kinerja bisnis. Dashboard berfungsi seperti internet eksekutif, situs dimana semua

informasi penting ditampilkan dalam kelompok-kelompok logika. Definisi lain

mengenai dashboard adalah sebuah alat yang memberikan tampilan antar muka

visual, yang menyajikan informasi penting yang diperlukan untuk mencapai

tujuan tertentu, secara sekilas dalam satu layar (single screen) [11].

Ada beberapa macam tipe dari Dashboard, yaitu:

1. Dashboard strategis

Dashboard strategis digunakan untuk mendukung manajemen level

strategis memberikan informasi dalam membuat keputusan bisnis, memprediksi

peluang, dan memberikan arahan pencapaian tujuan strategis.

2. Dashboard taktis

Dashboard tipe ini berfokus pada proses analisis untuk menentukan

penyebab dari suatu kondisi atau kejadian tertentu.

3. Dashboard operasional

Dashboard operasional yang berfungsi sebagai pendukung monitoring dari

aktifitas proses bisnis yang spesifik. Fokus pada monitoring aktifitas dan kejadian

yang tidak berubah secara konstan [12].

Key Performance Indicator adalah performance indicator atau penunjuk

kinerja. Contohnya performance suatu proses diukur atau ditunjuk melalui suatu

KPI. KPI bukan hanya mengukur suatu panjang, suatu waktu proses, suatu umur

alat tetapi lebih tepat ukuran dari suatu performance atau kinerja. Lebih lanjut,

(39)

ukuran seadanya / sambil lalu dari suatu bisnis proses. Dengan demikian, KPI

sangat erat berhubungan dengan obyektif dari proses yang akan diukur.

KEY PERFORMANCE INDICATORS = Indikator Kinerja Kunci.

KEY PERFORMANCE INDICATORS merupakan indikator yang memberikan

informasi sejauh mana kita telah berhasil mewujudkan target kerja yang telah kita

tetapkan :

1. Indikator KPI harus bersifat terukur. Harus bisa dihitung/diukur.

2. Indikator KEY PERFORMANCE, INDICATORS juga merujuk pada hasil

kerja kita (output kerja)

3. Ukuran keberhasilan harus menunjukkan indikator kinerja yang jelas,

spesifik dan terukur [13].

II.2.9 Hyper Text Markup Language (HTML)

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah suatu format data yang

digunakan untuk membuat dokumen hyper text yang dapat dibaca dari satu

platform lainnya tanpa melakukan suatu perubahan apapun. Dokumen HTML

sebenarnya adalah suatu dokumen teks biasa, sehingga di platform apapun

dokumen tersebut bisa dibaca. Dokumen HTML disebut Markup Languange

karena mengandung tanda-tanda tertentu yang digunakan untuk menentukan

tampilan teks dan tingkat kepentingan dari teks tertentu dalam suatu dokumen.

HTML (Hyper Text Markup Language) adalah bahasa dari Word Wide

Web yang dipergunakan untuk menyusun dan membentuk dokumen agar dapat

ditampilkan pada program browser.

Pada HTML dipergunakan hypertext link atau hubungan antara teks dan

dokuman lain. Dengan demikian pembaca dokumen bisa melompat dari satu

dokumen ke dokumen yang lain dengan mudah. Selain mencari informasi, setiap

pengguna Internet juga bisa memberikan/ menyediakan informasi. Syaratnya,

mereka harus memanfaatkan layanan WWW (Word Wide Web). Tatacara

penulisan HTML itu sebenarnya tidak sukar. Dokumen dibagi menjadi dua bagian

besar, yaitu HEADER (bagian atas) dan bagian BODY (tubuh dokumen). Bagian

HEAD berisikan judul dokumen dan informasi-informasi dasar lain, sedangakan

(40)

II.2.10PHP

Menurut dokumen resmi PHP, PHP merupakan singkatan dari PHP

Hypertext Preprocessor. Ia merupakan bahasa berbentuk skrip yang ditempatkan

dalam server dan diproses di server. Hasilnya yang dikirimkan ke klien, tempat

pemakai menggunakan browser.

Secara khusus, php dirancang untuk membentuk aplikasi web dinamis.

Artinya, ia dapat membentuk satu tampilan berdasarkan permintaan terkini. Pada

prinsipnya PHP mempunyai fungsi yang sama dengan skrip-skrip seperti ASP

(Active Server Page), Cold Fusion, ataupun Perl. Namun, perlu diketahui bahwa

PHP sebenarnya bisa dipakai secara command line. Artinya skrip PHP dapat

dijalankan tanpa melibatkan web server maupun browser.

Model kerja HTML diawali dengan permintaan suatu halaman web oleh

browser. Berdasarkan URL (Uniform Resource Locator) atau dikenal dengan

sebutan alamat internet, browser mendapatkan alamat dari web server,

mengidentifikasi halaman yang dikehendaki, dan menyampaikan segala informasi

yang dibutuhkan oleh web server [15].

II.2.11JQuery

JQuery merupakan sebuah Javascripts Library atau bisa disebut juga

sebagai perpustakaan dari kumpulan kode/ listing Javascript yang siap pakai.

Dalam arti sederhana JQuery dapat digunakan untuk meringkas sebuah listing

Javascript yang panjang dalam sebuah proyek pembuatan website. JQuery

merupakan program yang berjalan pada sisi server dan akan ditampilkan pada

Browser Web. JQuery dapat berjalan di dalam HTML, atau bahasa pemograman

berbasis web lainnya seperti PHP atau JSP.

JQuery memiliki keunggulan yang lebih dibandingkan dengan Javascript

Library pendahuluannya seperti Yahoo User Interface, Mootools, dan Prototype.

Hal ini dikarenakan JQuery memiliki beberapa keunggulan, diantaranya :

a. Mudah dioperasikan, karena hanya mengetikkan beberapa baris kode saja,

sehingga tidak perlu menuliskan program yang panjang.

b. JQuery menyediakan fasilitas Plugins yang beragam. Plugins-plugins ini

(41)

c. JQuery dapat menyesuaikan style CSS dalam semua browser web,

sehingga pengguna dapat menikmati tampilan Web.

d. Menyediakan fasilitas untuk tampilan Animasi seperti pada pembuatan

animasi menggunakan Flash.

e. Didukung oleh komunitas dan pengembang JQuery yang tersebar

diseluruh dunia.

f. JQuery merupakan Open Source, sehingga bebas dan gratis digunakan

(42)

29

Kegiatan analisis sistem adalah kegiatan untuk melihat sistem yang sudah

berjalan, melihat bagian mana yang bagus dan tidak bagus, dan kemudian

mendokumentasikan kebutuhan yang akan dipenuhi dalam sistem yang baru. Di

dalam analisis sistem terdapat analisis masalah, analisis sedang berjalan, aturan

bisnis, analisis pengkodean, spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, analisis

kebutuhan fungsional, analisis data, analisis kebutuhan fungsional, spesifikasi

proses, dan kamus data DFD.

III.1.1 Analisis Masalah

Berdasarkan latar belakang didapatkan permasalahan dalam sistem

pembelajaran di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi, yaitu :

1. Proses pengarsipan (administratif) materi kurang baik, sehingga materi

yang telah dibuat sering kali membuat ulang dikarenakan materinya hilang

atau lupa menyimpan.

2. Pengarsipan tugas-tugas yang telah dikumpulkan proses pengarsipannya

yang kurang baik sehingga sering terjadi kehilangan.

3. Penilaian latihan soal ataupun ujian memerlukan waktu yang cukup lama

yang mengakibatkan siswa dalam mengetahui kemampuan atas

pemahaman yang telah dipelajari menjadi lebih lama.

4. Kepala sekolah dan guru kesulitan dalam pemantauan (monitoring) hasil

belajar siswanya dikarenakan jika kepala sekolah ingin mengetahui

informasi mengenai siswanya kepala sekolah harus bertemu dengan wali

kelas atau guru bidang studi mengenai perkembangan siswa.

5. Kepala sekolah kesulitan dalam pemantauan guru di dalam pemberian

materi dan tugas dikarenakan guru tidak melaporkan berapa materi yang

sudah diberikan dan berapa tugas yang guru sudah diberikan, sehingga

(43)

6. Siswa mengalami kesulitan dalam melontarkan pertanyaan kepada guru

jika berada di dalam kelas dan siswa sulit untuk bertanya kepada guru

diluar jam pelajaran sehingga siswa cenderung menjadi pasif, perasaan

malu atau takut untuk bertanya yang menjadi permasalahan pada siswa.

III.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Didapatkan dari hasil wawancara berikut ini adalah prosedur yang sedang

berjalan di SMA Pasundan 2 Kota Cimahi, yaitu Prosedur Pemberian Bahan

Materi, Prosedur Pemberian Tugas, Prosedur Evaluasi Latihan, Prosedur Analisis

Soal, Prosedur Pengolahan Nilai Akhir, dan Prosedur Monitoring Siswa.

III.1.2.1 Prosedur Pengolahan Data Siswa

Prosedur pengolahan data siswa adalah langkah-langkah yang dilakukan

oleh tata usaha untuk pengolah data siswa. Flowmap ini tidak mengambarkan

proses pembayaran siswa, hanya proses pengolahan daya siswa saja. Proses

pengolahan data siswa, sebagai berikut :

1. Tata usah memberikan formulir pendaftaran kepada siswa

2. Siswa mengisi formulir pendaftaran

3. Siswa menyerahkan formulir pendaftaran yang sudah terisi

4. Tata usaha memasukan data siswa ke dalam excel.

5. Tata usaha menyimpan data siswa di dalam komputer

6. Tata usaha mengarsipkan formulir data siswa.

Pada Gambar III-2 menjelaskan prosedur pengolahan data siswa.

III.1.2.2 Prosedur Pemberian Bahan Materi

Prosedur bahan materi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru

untuk pemberian bahan materi kepada siswa. Proses pemberian bahan materi,

sebagai berikut :

1. Guru memberikan materi kepada ketua murid

2. Ketua murid menduplikasi materi untuk dibagikan kesemua siswa

3. Ketua Murid mengembalikan materi yang asli kepada guru

4. Ketua murid mengambil satu materi hasil duplikasi dan membagikan

materi yang diduplikasi kepada siswa.

(44)

Pengolahan Data Siswa

Tata Usaha Siswa

P

h

a

se

Formulir Pendaftaran

Formulir Pendaftaran

Pengisian Formulir Formulir telah terisi Formulir telah terisi

Data Siswa Pengolahan Data

Siswa Data Siswa .xlx

Formulir telah diolah

A1

Gambar III-1 Flowmap Prosedur Pengolahan Data Siswa

Keterangan

(45)

Prosedur Pemberian Bahan Materi

KM (Ketua Murid)

Guru Siswa

P

h

as

e

Materi Materi

Penduplikasian Materi

n ...

1

Materi yang sudah diduplikasi Materi asli Materi asli

n ...

2

Materi yang sudah diduplikasi

A2

A3

A3

Gambar III-2 Flowmap Pemberian Bahan Materi

Keterangan :

A2 : Arsip materi guru

A3 : Arsip copy-an materi siswa

III.1.2.3 Prosedur Pemberian Tugas

Prosedur pemberian tugas LKS (Lembar Kerja Siswa) adalah

langkah-langkah yang dilakukan oleh guru untuk pemberian tugas LKS kepada siswa,

Gambar III-3 dijelaskan prosedur pemberian tugas di SMA Pasundan 2 Kota

Cimahi. Flowmap yang digambarkan setelah siswa membeli Lembar Kerja Siswa

(LKS) dari guru. Flowmap ini menggambarkan ketika guru sudah memberikan

tugas LKS kepada siswa, dan siswa tinggal mengerjakan dan mengumpulkan

(46)

Proses pemberian tugas LKS, sebagai berikut :

1. Siswa mendapatkan LKS dari guru.

2. Siswa mengerjakan LKS.

3. Siswa mengumpulkan LKS ke guru setelah dikerjakan.

4. Guru menilai hasil LKS yang telah dikerjakan.

5. Guru membuka daftar nilai dan memasukan nilai hasil LKS yang sudah

dinilai

6. Guru memberikan LKS kepada siswa setelah LKS diperiksa.

Prosedur Tugas LKS (Lembar Kerja Siswa)

Guru Siswa

P

ha

se

LKS LKS

Mengerjakan Tugas LKS

LKS telah dikerjakan LKS telah

dikerjakan

Penilaian LKS

LKS telah dinilai Daftar Nilai

Pemasukan Hasil Tugas ke

dafar nilai

Daftar Nilai telah

diisi LKS telah diperiksa

A5

LKS telah diperiksa

A4

(47)

Keterangan :

A4 : Arsip soal/ Lembar Kerja Siswa (LKS)

A5 : Arsip lembar daftar nilai

III.1.2.4 Prosedur Evaluasi Belajar

Prosedur evaluasi adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh guru dalam

evaluasi belajar. Gambar III-4 dijelaskan prosedur evaluasi. Flowmap yang

digambarkan lembar jawaban tidak dikembalikan kepada siswa karena akan

dianalisis butir tes terlebih dahulu, guru hanya menyimpan soal ujian jika tidak

dibuat latihan dirumah, dan lembar kunci jawaban. Flowmap ini juga

menggambarkan lembar jawaban ujian yang telah diperiksa dan dimasukkan ke

dalam daftar nilai oleh guru. Proses evaluasi belajar, sebagai berikut :

1. Guru memberikan soal dan lembar jawaban latihan kepada siswa

2. Siswa mengerjakan soal latihan

3. Jika soal latihan akan dipakai sebagai latihan siswa untuk belajar dirumah

maka soal latihan akan disimpan oleh siswa dan apabila tidak akan dipakai

untuk latihan maka siswa mengumpulkan soal dan lembar jawaban yang

telah diisi kepada guru.

4. Guru membuka lembar jawaban siswa.

5. Guru membuka lembar kunci jawaban untuk memeriksa lembar jawaban

6. Guru memeriksa lembar jawaban siswa.

7. Guru menilai hasil jawaban siswa.

8. Guru membuka daftar nilai berdasarkan arsip.

9. Guru memasukkan nilai siswa ke dalam daftar nilai.

10. Jika guru tidak akan melakukan analisis butir tes makan lembar jawaban

akan langsung diberikan kepada siswa, jika akan melakukan butir tes maka

lembar jawaban akan disimpan diguru terlebih dahulu

Keterangan :

A5 : Arsip Lembar Daftar Nilai

A6 : Arsip Soal Latihan

A7 : Arsip Lembar Jawaban Latihan

(48)

Prosedur Evaluasi Belajar

Lembar Jawaban Latihan

Soal Latihan

Lembar Jawaban Latihan

Pengerjaan Soal Latihan

Lembar Jawaban Latihan telah diisi Soal Latihan Tidak

dipakai

Lembar Jawaban Latihan telah diisi

A6

Lembar Kunci Jawaban

Memeriksa Latihan

Lembar Kunci Jawaban telah dipakai

Lembar Latihan siswa telah dinilai

A8

A5

Daftar Nilai Telah diisi Tugas

Pemasukan Nilai Latihan

Daftar Nilai telah diisi Tugas, Latihan

Lembar Jawaban Latihan Akan Dianalisis A5

A7

Dipakai sebagai Latihan?

Soal Latihan akan dipakai Latihan

Lembar Jawaban Latihan Tidak Akan

Dianalisis

A7

Tidak Soal Latihan Tidak

dipakai Tidak

(49)

III.1.2.5 Prosedur Analisis Butir Tes

Prosedur analisis butir tes adalah langkah-langkah yang dilakukan oleh

guru untuk menganalisis soal yang telah diujikan. Proses analisis butir tes

dilakukan setelah guru selesai memeriksa hasil ujian siswa. Pada flowmap ini

format analisis butir tes telah disimpan dikomputer dalam bentuk format excel,

sehingga guru hanya perlu membuka format analisis tes dan memasukkan hasil

ujian siswa ke dalam format analisis soal tersebut. Proses analisis butir tes,

sebagai berikut :

1. Guru membuka lembar jawaban yang telah dimasukkan ke daftar nilai.

2. Guru membuka data format analisis butir tes .xlx dari file excel

3. Guru mengisi/ memasukkan data analisis butir tes yang telah dibuka

4. Guru menyimpan data analisis butir tes yang telah terisi di komputer

dalam format excel .xlx.

5. Guru memberikan lembar jawaban yang telah diproses kepada siswa.

Pada Gambar III-5 menjelaskan prosedur analisis butir tes.

Prosedur Analisis Butir Tes

Guru Siswa

P

h

a

se

A6

n

Data Analisis Butir Tes Format Analisis

Butir Tes .xlx

Format Analisis Soal sudah terisi

.xlx

A7

... 1

Lembar Jawaban Latihan Akan Dianalisis

Data Jawaban Siswa

n ...

1

Lembar Jawaban Latihan sudah Dianalisis

n ...

1

Lembar Jawaban Latihan sudah Dianalisis

Gambar III-5 Prosedur Analisis Butir Tes

Keterangan :

Gambar

grafik, ataupun yang lain, dengan tujuan untuk memudahkan interpretasi manusia.
Gambar III-1 Flowmap Prosedur Pengolahan Data Siswa
Gambar III-2 Flowmap Pemberian Bahan Materi
Gambar III-3 Flowmap Prosedur Pemberian Tugas LKS
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berikut adalah hasil pengujian lihat item dengan kasus data benar dapat dilihat pada Tabel 4.31. Tabel 4.31 Pengujian Lihat Item Dengan Kasus Data Benar Kasus dan Hasil

Data Kelas Data Guru Data Materi Data File Materi Data Tugas Data Ujian Data Soal Data Nilai Data Diskusi Data Komentar Data Pesan Data Pengumuman Info Guru Info Siswa Info

Dapat dilihat pengujian dari pengubahan data penjualan dengan kasus dan hasil uji kemudian diamati dab menghasilkan kesimpulan dari pengujian tersebut, terdapat pada Tabel 4.35.

Telp Nama Alamat Logo Email Profil Kepsek Monitoring Siswa Monitoring Guru - Edit Profil Kepsek - Ganti Password - Ganti Email Profil Keluar. Gambar 3.88 Perancangan Halaman Ubah

Siswa Admin Wakasek Kesiswaan Wakasek Kurikulum 3.0 Pengolahan Data Master Guru Siswa Admin Matapelajaran Mengajar Tahun Ajaran Kelas Detail Kelas 4.0 Pengolahan Akun Pengguna

Input Data tugas, data mata pelajaran, data materi pelajaran, data kelas Output Info tugas, Info mata pelajaran, Info materi pelajaran, Info kelas Destination guru, siswa..

data login admin data login admin valid data lupapassword Admin data profil admin data petugas data guru data siswa data detailkelas data kelas data tahunajaran data matapelajaran

Untuk penjelasan lebih lanjut tentang pengujian data benar ubah password. operator/admin maka dapat dilihat pada Tabel 4.67