• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Disiplin Kerja dan Imbalan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Sanobar Gunajaya Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Disiplin Kerja dan Imbalan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Sanobar Gunajaya Medan"

Copied!
94
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN IMBALAN TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN PADA

PT. SANOBAR GUNAJAYA MEDAN

Oleh:

MIRNA PIAY

090502131

PROGRAM STUDI SRATA 1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan imbalan terhadap produktivitas kerja karyawan yang berguna untuk mencapai tujuan dan meningkatkan pendapatan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan.

Jenis peneltian ini adalah desain kausal yaitu jenis penelitian yang mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian servis PT. Sanobar Gunajaya Medan yang berjumlah 115 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 53 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.

Hasil uji-F menunjukkan bahwa disiplin kerja dan imbalan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil uji-t pada disiplin dan imbalan memiliki pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 88,2% sisanya 11,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(3)

ABSTRACT

The research objective is to investigate and analyze the effect of discipline work and benefits on employee productivity is useful to achieve goals and increase revenue at PT. Sanobar Gunajaya Medan.

Type of this research is the design of the type of research that causal relations between measured variables and is useful for analyzing how a variable affects other variables. The population in this study were employees of services. PT. Sanobar Gunajaya field totaling 115 people. Samples taken in this study is 53 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00

F-test results show that the discipline of work and benefits simultaneously positive and significant impact on employee productivity. t-test results on discipline and benefits has a partial effect on employee productivity at PT.Sanobar Gunajaya Medan. Test results of the coefficient of determination (R2) to 88.2% in the remaining 11.8% is explained by other factors not examined.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadiran Allah SWT karena dengan berkat dan

rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan penelitian skripsi ini. Skripsi ini

berjudul “Pengaruh Disiplin Kerja dan Imbalan Terhadap Produktivitas Kerja

Karyawan Pada PT. Sanobar Gunajaya Medan”.

Pada kesempatan ini, peneliti mengucapkan terima kasih yang tidak

terhingga kepada kedua orang tua peneliti, Papa Rolly Piay dan Mama Rahmayanti. Terima kasih buat doa, kasih, nasehat, kerja keras, semangat yang diberi.

Peneliti juga telah memperoleh banyak masukan, bimbingan, nasehat,

motivasi dan doa dari berbagai pihak. Oleh karena itu peneliti ingin

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, S.E., M.Ec., Ak. sebagai Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., M.E., selaku Ketua Departemen S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Marhayanie, M.Si, selaku Sekretaris Departemen S1 Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, S.E., M.Si, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

5. Ibu Dra. Komariah Pandia, MSi, selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan ilmu dan waktunya yang berharga untuk membimbing dan

(5)

6. Ibu Dra. Friska Sipayung, MSi., selaku Dosen Pembaca Penilai yang telah

memberikan waktu, saran dan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Terima kasih kepada Abang saya Boyke Piay, SE., dan Fazrul Piay, SH yang

selalu mendukung dalam suka dan duka.

8. Terima kasih kepada Edo Nugraha atas segala doa, dukungan dan

semangatnya yang telah banyak memberikan motivasi bagi peneliti dalam

rangka menyelesaikan studi ini.

9. Terima kasih kepada sahabat-sahabat terbaik Fathira Aini, SKg Sarah

Noviriana, SKg dan Salwa Nurhasanah, SKed

10.Terima kasih kepada sahabat-sahabat Risma Aryanti, Qeny Erli, Indah Fadilla,

Vilany Lafiza dan Dian Insana untuk

11.Terima kasih untuk sahabat-sahabat Suma Wijaya, Ayu Fizza dan Mario

Samuel atas cerita, canda tawa dan semangat yang selalu diberi.

12.Dan tidak lupa terima kasih kepada teman-teman Fadil, Tanto, Dika, Siti, Nana,

Farah, Dedi Harry, Surya, Novi Rinanda yang mau meluangkan waktunya untuk

membantu memberi masukan dalam pengerjaan skripsi ini dan seluruh

teman-teman manajemen 2009 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Akhir kata, peneliti berharap semoga tulisan ini bermanfaat dan peneliti

sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna

menyempurnakan skripsi ini.

Medan, September 2013

(6)

DAFTAR ISI

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 28

3.6 Populasi dan Sampel ... 28

3.6.1 Populasi ... 28

3.6.2 Sampel ... 29

3.7 Jenis dan Sumber Data ... 29

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 30

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 31

3.10 Teknik Analisis ... 32

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 35

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 35

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ... 35

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 36

(7)

4.2 Hasil Penelitian ... 40

4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden ... 40

4.2.2 Uji Validitas dan Reliabilitas... 45

4.2.3 Uji Asumsi Klasik ... 48

4.2.4 Metode Analisis Berganda ... 51

4.2.5 Pengujian Hipotesis ... 52

4.3 Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 56

4.3.1 Pengaruh Disiplin Kerja terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ... 56

4.3.2 Pengaruh Imbalan terhadap Produktivitas Kerja Karyawan ... 57

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1 Kesimpulan ... 60

5.2 Saran ... 60

(8)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

Tabel 1.1 Jumlah Barang Yang Diservis PT. Sanobar Gunajaya

Medan Tahun 2013 ... 4

Tabel 1.2 Tingkat Kehadiran Karyawan PT. Sanobar Gunajaya Medan Tahun 2013 ... 4

Tabel 1.3 Pemberian Imbalan Karyawan PT. Sanobar Gunajaya Medan Tahun 2013 ... 5

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 27

Tabel 3.2 Skala Pengukuran Variabel ... 28

Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin ... 40

Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur ... 41

Tabel 4.3 Pendapat responden terhadap Disiplin Kerja (X1) ... 41

Tabel 4.4 Pendapat responden terhadap Imbalan (X2) ... 42

Tabel 4.5 Pendapat responden terhadap Produktvitas Kerja Karyawan (Y) ... 44

Tabel 4.6 Item – Total Statistics ... 46

Tabel 4.7 Reliability Statistics ... 47

Tabel 4.8 Coefficients VIF ... 50

Tabel 4.9 Coefficients ... 51

Tabel 4.10 Uji - F (Anova) ... 52

Tabel 4.11 Uji - t (Coefficients) ... 54

(9)

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ... 23

Gambar 4.1 Struktur Organiasasi ... 38

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas ... 48

(10)

DAFTAR LAMPIRAN

No. Judul Halaman

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 64

Lampiran 2 Tabulasi Uji Validitas ... 67

Lampiran 3 Hasil Program SPSS versi 16.00 ... 69

Lampiran 4 Tabulasi Jawaban Responden tentang Disiplin

Kerja (X1) ... 77

Lampiran 5 Tabulasi Jawaban Responden tentang Imbalan (X2) ... 79

Lampiran 6 Tabulasi Jawaban Responden tentang Produktivitas

(11)

ABSTRAK

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan imbalan terhadap produktivitas kerja karyawan yang berguna untuk mencapai tujuan dan meningkatkan pendapatan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan.

Jenis peneltian ini adalah desain kausal yaitu jenis penelitian yang mengukur hubungan-hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain.. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian servis PT. Sanobar Gunajaya Medan yang berjumlah 115 orang. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 53 orang. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda. Penganalisisan data menggunakan software pengolahan data statistic yaitu SPSS versi 16.00.

Hasil uji-F menunjukkan bahwa disiplin kerja dan imbalan secara serempak berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan. Hasil uji-t pada disiplin dan imbalan memiliki pengaruh secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan. Hasil uji koefisien determinasi (R2) di dapat sebesar 88,2% sisanya 11,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti.

(12)

ABSTRACT

The research objective is to investigate and analyze the effect of discipline work and benefits on employee productivity is useful to achieve goals and increase revenue at PT. Sanobar Gunajaya Medan.

Type of this research is the design of the type of research that causal relations between measured variables and is useful for analyzing how a variable affects other variables. The population in this study were employees of services. PT. Sanobar Gunajaya field totaling 115 people. Samples taken in this study is 53 people. Hypothesis testing is performed using multiple linear regression. Analyzing data using statistical data processing software namely SPSS version 16.00

F-test results show that the discipline of work and benefits simultaneously positive and significant impact on employee productivity. t-test results on discipline and benefits has a partial effect on employee productivity at PT.Sanobar Gunajaya Medan. Test results of the coefficient of determination (R2) to 88.2% in the remaining 11.8% is explained by other factors not examined.

(13)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi saat ini, segala aspek kehidupan dituntut untuk

bersaing menunjukan yang terbaik, karena yang terbaiklah yang akan dipilih,

untuk dapat bersaing dalam pasar. Sebuah perusahaan seharusnya

mempersiapkan diri menghadapi tantangan yang ada, dan sejatinya manusia

yang memegang peran besar dalam sebuah organisasi atau perusahaan.

Untuk melakukan perubahan ke arah yang positif, maka dibutuhkan

manusia-manusia handal. Dalam kepentingannya manusia harus ditata dalam

sebuah manajemen yaitu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM).

Seperti diketahui dalam perusahaan/organisasi terdapat salah satu unsur yaitu ;

manusia yang merupakan sumber daya penggerak dalam tujuan suatu

perusahaan arau organisasi dan paling banyak berperan untuk menentukan

berhasil atau tidaknya tujuan perusahaan dapat dicapai. Sumber daya manusia

yang disebut sebagai karyawan berperan dalam perencanaan, pelaksanaan,

pengawasan, dan pengendalian organisasi agar perusahaan mencapai misi

dengan baik.

Setiap perusahaan mengharapkan agar semua karyawan dapat terlibat

dalam setiap kegiatan organisasi yang ada, sehingga karyawan dapat

(14)

optimal untuk mewujudkan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan

sebelumnya.

Banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja karyawan

diataranya sikap mental (motivasi kerja, disiplin kerja dan etika kerja),

pendidikan, pemberian imbalan, keterampilan, jaminan social (Sedamayanti,

2001: 71)

Produktivitas kerja adalah suatu sikap mental yang mempunyai

semangat untuk bekerja keras dan keinginan untuk meningkatkan prestasi.

Produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari

kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Sutrisno, 2011: 99-100).

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka tersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan

seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang

berlaku. (Rivai, 2010: 825)

Kualitas karyawan dapat dilihat dari disiplin kerja yang dilakukan

sehari-hari. Dengan memacu disiplin kerja yang tinggi diharapkan dapat

meningkatkan output perusahaan yang mendatangkan profit. Pendisiplinan

pada karyawan merupakan suatu bentuk usaha untuk memperbaiki dan

membentuk pengetahuan, sikap dan perilaku karyawan, sehingga para

karyawan tersebut secara sukarela berusaha bekerja secara kooperatif dengan

(15)

kerja yang tinggi dapat berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas kerja

karyawan dan sebaliknya apabila tingkat disiplin rendah maka akan

berdampak produktivitas kerja menurun, sehingga dengan adanya disiplin

kerja yang baik diharapkan karyawan dapat mampu meningkatkan hasil

kerjanya sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.

Di samping itu, setiap perusahaan menggunakan berbagai imbalan

untuk menarik dan mempertahankan orang dan memotivasi mereka agar dapat

mencapai tuiuan pribadi mereka dan tujuan perusahaan. Misalnya saja dalam

memberikan penghargaan (reward). Karyawan perlu diberikan imbalan sebagai perangsang untuk memotivasi dalam upaya meningkatkan kualitas

kerja karyawannya. Pemberian imbalan pada waktu yang tepat dapat

meningkatkan produktivitas kerja karyawan.

Imbalan mempunyai cakupan yang luas daripada upah atau gaji.

Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk pekerja secara langsung, rutin atau tidak langsung. (Ruky, 2001:9).

Maksudnya perusahaan suatu saat akan mengeluarkan balas jasa kepada

pekerja sebagai akibat pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pekerja dalam

bentuk uang atau lainnya yaitu dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan

tunjangan lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari kerja, uang

makan, uang cuti dan lain-lain.

PT. Sanobar Gunajaya Medan sebagai perusahaan yang bergerak di

bidang pengadaan barang dan jasa. Produktivitas kerja sumber daya manusia

(16)

perhatian manajemen. Oleh karena itu karyawan dituntut memiliki

produktivitas kerja yang baik sehingga mendapatkan hasil kerja sesuai dengan

tujuan perusahaan.

Tabel 1.1

Jumlah Barang Yang Diservis PT. Sanobar Gunajaya Medan Tahun 2010 - 2012

Sumber: PT. Sanobar Gunajaya Medan, 2013

Berdasarkan Tabel 1.1 menunjukkan bahwa hasil barang yang diservis

bervariasi jumlahnya, pada 3 (tiga) tahun terakhir terlihat bahwa persentase

terendah hasil barang yang diservis adalah tahun 2012 (66,9%) sementara

yang tertinggi pada tahun 2011 (78,4%).

Tabel 1.2

Tingkat Kehadiran Karyawan PT. Sanobar Gunajaya Medan Tahun 2010 - 2012 Sumber: PT. Sanobar Gunajaya Medan, 2013

Berdasarkan Tabel 1.2 menunjukkan bahwa tingkat kehadiran terendah

pada tahun 2012 (56,5%) dan tertinggi tahun 2011 (70,4%). Dari tabel terlihat

(17)

maka semakin rendah persentase hasil barang yang diservis dan sebaliknya

semakin tinggi persentase kehadiran karyawan maka semakin tinggi pula

persentase hasil barang yang diservis.

Tabel 1.3

Pemberian Imbalan Karyawan PT. Sanobar Gunajaya Medan Tahun 2010 - 2012

(Orang) Persentase (%)

2010 115 83 72,1

2011 115 78 67,8

2012 115 70 60,9

Sumber: PT. Sanobar Gunajaya Medan, 2013

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat dilihat data jumlah karyawan PT. Sanobar

Gunajaya Medan yang mendapatkan imbalan pada tahun 2010 sampai 2012

relatif menurun setiap tahunnya dari mulai 72,1% pada tahun 2010 menjadi

60,9% pada tahun 2012, sehingga dapat dievaluasi bahwa pemberian imbalan

akan memiliki dampak bagi perusahaan karena di satu sisi imbalan akan

berdampak pada biaya operasi, di sisi lain imbalan akan mempengaruhi

perilaku serta sikap kerja karyawan sesuai dengan keinginan perusahaan agar

karyawan dapat meningkatkan produktivitas kerja.

Dari ketiga tabel di atas dapat disimpulkan bahwa disiplin kerja lebih

berpengaruh positif terhadap produktivitas kerja karyawan. Hal tersebut dapat

dilihat pada tahun 2011 dimana persentase daftar hadir (variabel disiplin kerja)

meningkat maka persentase hasil barang yang diservis (variabel produktivitas

(18)

daftar hadir (variabel disiplin kerja) menurun maka persentase hasil barang

yang diservis (variabel produktivitas kerja) juga menurun.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis tertarik untuk

melaksanakan penelitian dengan mengambil judul : Pengaruh Disiplin Kerja

dan Imbalan Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Sanobar

Gunajaya Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka perumusan masalam

dalam penelitian ini adalah : Apakah disiplin kerja dan imbalan

berpengaruh positif dan signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan

pada PT. Sanobar Gunajaya Medan?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh peneliti adalah :

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh disiplin kerja dan imbalan

terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi Perusahaan

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

(19)

yang berhubungan dengan masalah disiplin kerja dan imbalan yang

diberikan.

1.4.2 Bagi Peneliti

Untuk menambah pengalaman serta pengetahuan khusus tentang cara

penulisan skripsi yang baik dan sekaligus untuk melatih peneliti agar dapat

menetapkan suatu permasalahan serta mencari alternatif pemecahannya.

1.4.3 Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai refrensi yang dapat menjadi bahan perbandingan bagi peneliti lain

yang melakukan penelitian berkaitan dengan disiplin kerja dan imbalan

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis 2.1.1 Disiplin Kerja

1. Pengertian Disiplin Kerja

Disiplin kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk

berkomunikasi dengan karyawan agar mereka tersedia untuk mengubah suatu

perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan

kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma

sosial yang berlaku. (Rivai, 2010: 825)

Singodimejo (2002), mengatakan disiplin adalah sikap kesediaan

dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan menaati norma-norma

perturan yang berlaku disekitarnya. Menurut Terry (dalam Tohardi, 2002),

disiplin merupakan alat penggerak karyawan. Agar tiap pekerjaan dapat

berjalan dengan lancar, maka harus diusahakan agar ada disiplin yang

baik. Bagi Beach (dalam Siagian, 2002), disiplin mempunyai dua

pengertian. Arti yang pertama, melibatkan belajar atau mencetak perilaku

dengan menerapkan imbalan atau hukuman. Arti kedua lebih sempit lagi,

yaitu disiplin ini hanya bertalian dengan tindakan hukuman terhadap

(21)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Disiplin Kerja

Faktor yang mempengaruhi disiplin kerja (Sutrisno, 2011:

89-92) adalah:

a. Besar kecilnya pemberian kompensasi

b. Ada tidaknya keteladanan pimpinan dalam perusahaan

c. Ada tidaknya aturan pasti yang dapat dijadikan pegangan

d. Keberaniaan pimpinan dalam mengambil tindakan

e. Ada tidaknya pengawasan pimpinan

f. Ada tidaknya perhatian kepada para karyawan

g. Diciptakan kebiasaan-kebiasaan yang mendukung tegaknya

disiplin.

3. Pendekatan Disiplin Kerja

Para ahli menyebutkan beberapa pendekatan untuk meningkatkan

disiplin kerja (Marihot, 2002: 300-302), yaitu:

a. Disiplin Preventif

Disiplin preventif merupakan tindakan yang dilakukan untuk

mendorong pegawai menaati standard dan peraturan sehingga tidak

terjadi pelanggaran atau bersifat mencegah tanpa ada yang

(22)

b. Disiplin Korektif

Disiplin korektif yaitu tindakan yang dilakukan untuk mencgah supaya

tidak terulang kembali sehingga tidak terjadi pelanggaran pada

hari-hari selanjutnya, yang tujuannya adalah:

1) Memperbaiki perilaku yang melanggar aturan

2) Mencegah orang lain melakukan tindakan serupa, dan

3) Mempertahankan standar kelompok secara konsisten dan efektif.

c. Disiplin Progresif

Disiplin progresif yaitu pengulangan kesalahan yang sama akan

mengakibatkan hukuman yang lebih berat. Tindakan indispliner biasa

dilakukan melalui proses:

1) Teguran lisan, kalau masih terulang

2) Teguran tertulis (yang menjadi catatan negatif bagi pegawai), kalau

masih terulang

3) Skorsing satu minggu, kalau masih terulang

4) Skorsing satu bulan, kalau masih terulang

5) Memecat pegawai tersebut

Tindakan-tindakan yang dilakukan di atas hanya sebagai kerangka

umum yang didasarkan pada pendekatan rasional/ilmiah. Dalam

praktek, tindakan untuk meningkatkan disiplin yang dilakukan oleh

beberapa organisasi sangat bervariasi dan melibatkan seni dalam

(23)

4. Pelaksanaan Disiplin Kerja

Disiplin yang paling baik adalah disiplin diri. Kecenderungan

orang normal adalah melakukan apa yang menjadi kewajibannya dan

menepati aturan permainan. Kini banyak orang yang mengetahui bahwa

kemungkinan yang terdapat di balik disiplin adalah meningkatkan diri dari

kemalasan.

Organisasi atau perusahaan yang baik berupaya menciptakan

peraturan atau tata tertib yang akan menjadi rambu-rambu yang harus

dipenuhi oleh seluruh karyawan dalam organisasi. Peraturan-peraturan

yang akan berkaitan dengan disiplin itu antara lain:

a. Peraturan jam masuk, pulang, dan jam istirahat

b. Peraturan dasar tentang berpakaian, dan bertingkah laku dalam

pekerjaan

c. Peraturan cara-cara melakukan pekerjaan dan berhubungan dengan

unit kerja lain

d. Peraturan tentang apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan

oleh para pegawai selama dalam organisasi dan sebagainya.

Sesuai dengan pengertian disiplin kerja sebagai suatu sikap

terhadap peraturan-peraturan dalam rangka pelaksanaan kerjanya, maka

disiplin kerja dikatakan baik bila karyawan mengikuti dengan sukarela

aturan atasannya dan berbagai peraturan perusahaan. Dan sebaliknya

dikatakan buruk bila karyawan mengikuti perintah atasan dengan terpaksa

(24)

2.1.2 Imbalan

1. Pengertian Imbalan

Imbalan mempunyai cakupan yang luas daripada upah atau gaji.

Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan

untuk pekerja secara langsung, rutin atau tidak langsung. Perusahaan suatu

saat akan mengeluarkan balas jasa kepada pekerja sebagai akibat

pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan pekerja dalam bentuk uang atau

lainnya yaitu dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan

lainnya seperti tunjangan kesehatan, tunjangan hari kerja, uang makan,

uang cuti dan lain-lain. (Ruky, 2001:9)

Kompensasi adalah imbalan jasa atau balas jasa yang diberikan

kepada para tenaga kerja, karena tenaga kerja tersebut telah memberikan

sumbangan tenaga dan pikiran demi kemajuan perusahaan guna mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. (Sastrohadiwiryo, 2002: 181)

Sistem imbalan merupakan konteks yang lebih luas mengenai

pemberian kompensasi oleh suatu institusi yang diorganisasikan meliputi

paket keuntungan yang disediakan organiasasi kepada para anggotanya

dan mekanisme-mekanisme serta prosedur-prosedur dimana keuntungan

ini didistribusikan (Sulistiyani, 2003: 206). Imbalan adalah elemen kritis

dalam setiap strategi organisasi terutama dalam rangka memotivasi

(25)

2. Tujuan Imbalan

Pemberian imbalan dalam suatu organisasi harus diatur agar

menjadi sistem yang baik dalam organisasi. Tujuan imbalan yang baik

(Sedarmayanti, 2001: 24-25) antara lain sebagai berikut:

a. Menghargai prestasi kerja

Pemberian imbalan yang memadai adalah suatu penghargaan orang

terhadap prestasi kerja para pegawainya sesuai dengan yang diinginkan

organisasi.

b. Menjamin keadilan

Dengan adanya sistem imbalan yang baik, akan menjamin adanya

keadilan diantara pegawai dalam organisasi. Masing-masing pegawai

akan memperoleh imbalan yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan

dan prestasi kerjanya.

c. Mempertahankan pegawai

Dengan sistem imbalan yang baik, para pegawai akan lebih betah

bertahan bekerja pada organisasi. Hal ini berarti mencegah keluarnya

pegawai dari organisasi untuk mencari pekerjaan yang lebih

menguntungkan.

d. Memperoleh pegawai yang bermutu

Dengan sistem imbalan yang baik akan menarik lebih banya calon

pegawai. Dengan banyaknya pelamar atau calon pegawai, maka

(26)

e. Pengendalian biaya

Dengan sistem imbalan yang baik, akan mengurangi seringnya

pelaksanaan rekrutmen, sebagai akibat dari makin seringnya pegawai yang keluar mencari pekerjaan yang lebih baik dan menguntungkan.

f. Memenuhi peraturan

Sistem pemberian imbalan yang baik merupakan tuntutan. Suatu

organisasi dituntut untuk memiliki sistem imbalan yang baik.

3. Jenis-jenis Imbalan

Imbalan terbagi atas 2 jenis (Ardana, 2008: 145), yaitu:

a. Imbalan instristik, yakni jenis imbalan yang berkaitan dengan

pekerjaan itu sendiri, meliputi:

1) Penyelesaian tugas

Dampak yang dirasakan seseorang dengan penyelesaian

tugasnya dengan baik adalah imbalan dirinya sendiri.

2) Pencapaian prestasi

Pencapaian prestasi berkaitan dengan kemampuan untuk

menyelesaikan tujuan yang menantang. Dimana penetapan

yang lebih menantang dapat meningkatkan prestasi kerja.

3) Pertumbuhan pribadi

Pertumbuhan pribadi pada dasarnya berkaitan dengan

kemampuan dan peluang yang tersedia bagi karyawan untuk

(27)

b. Imbalan ekstristik, yakni jenis imbalan yang tidak berkaitan

dengan pekerjaan tetapi berasal dari pekerjaan, meliputi:

1) Imbalan financial

Imbalan financial dapat berbentuk gaji, upah, atau bonus.

Dimana gaji bersifat rutin dan tetap setiap bulan apakah pekerja

masuk kerja atau tidak, sedangkan bonus berkaitan dengan

prestasi karyawan yang mutakhir, dimana pemberiannya

diberikan pada prestasi-prestasi tertentu yang mampu diraih

oleh karyawan.

2) Jaminan social (fringe benefit)

Jaminan social meliputi haritua, asuransi tenaga kerja, biaya

dirumah sakit, biaya perumahan dan lain sebagainya.

3) Profit sharing

Pada dasarnya profit sharing dapat mendorong partisipasi dari para pekerja dengan memberikan bagian tertentu dari laba

perusahaan yang bentuknya bisa berupa kas maupun saham.

4) Penghargaan atau pengakuan

Prestasi yang baik perlu mendapatkan pengakuan dan

penghargaan atas jerih payah karyawan yang telah mereka

(28)

5) Promosi

Promosi merupakan pemindahan secara vertical ke jenjang

yang lebih tinggi yang disertai dengan adanya kenaikan

tanggung jawab dan imbalan.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pemberian Imbalan

Dalam menetapkan kebijaksanaan berkenaan dengan masalah

pemberian imbalan (Komang Ardana, 2008: 145), ada beberapa faktor

yang harus diperhatikan oleh perusahaan, baik yang bersifat internal

perushaan maupun yang bersifat eksternal.

Faktor-faktor internal yang mempengaruhi antara lain adalah :

a. Kemampuan perusahaan untuk membayar

Perusahaan bisa memberikan imbalan yang sesuai dengan prestasi

ditunjukkan oleh masing-masing pekerja, pengalamannya atau

tingkat pendidikannya.

b. Eksistensi dari Serikat Pekerja

Keberadaan Serikat Pekerja dalam suatu perusahaan sangat

membantu pekerja dalam meminta haknya bagi perusahaan.

c. Karakteristik Pekerja

Pemberian imbalan harus disesuaikan dengan berat/ringannya

beban kerja ataupun tanggung jawab yang dipikul oleh pekerja,

termasuk kondisi tempat kerja ataupun besarnya resiko untuk

(29)

Faktor-faktor eksternalnya antar lain adalah :

a. Keadaan pasar tenaga kerja

Kondisi tenaga kerja yang ada di pasar tenaga kerja seringkali

punya pengaruh yang besar dalam menentukan besarnya imbalan

yang akan diberikan.

b. Biaya hidup

Besarnya imbalan perlu disesuikan dengan biaya hidup. Hal ini

menyebabkan besarnya imbalan, seringkali ditentukan berdasarkan

daerah dimana perusahaan berada.

c. Peraturan pemerintah

Seperti diketahui pemerintah, dalam hal ini Departemen Tenaga

Kerja telah menetapkan adanya gaji/upah minimum yang disusun

berdasarkan kebutuhan hidup.

2.1.3 Produktivitas Kerja

1. Pengertian Produktivitas Kerja

Produktivitas kerja adalah suatu sikap mental yang mempunyai

semangat untuk bekerja keras dan keinginan untuk meningkatkan prestasi.

Produktivitas kerja pada dasarnya mencakup sikap mental yang selalu

mempunyai pandangan bahwa kehidupan hari ini harus lebih baik dari hari

kemarin dan hari esok harus lebih baik dari hari ini (Sutrisno, 2011:

(30)

2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas Kerja

Produktivitas tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik

yang berhubungan dengan tenaga kerja itu sendiri maupun faktor lain,

seperti tingkat pendidikan, keterampilan, disiplin, sikap dan etika kerja,

motivasi, gizi dan kesehatan, tingkat penghasilan, jaminan sosial,

lingkungan kerja, iklim kerja, teknologi, sarana produksi, manajemen, dan

prestasi.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi produktivitas kerja

karyawan (Sutrisno, 2011: 102-104), yaitu :

a. Pelatihan

b. Mental dan kemampuan fisik karyawan

c. Hubungan antara atasan dan bawahan

d. Disiplin kerja

e. Pemberian imbalan

f. Jaminan sosial

Faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dapat

disimpulkan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu:

a. Faktor yang ada pada diri individu, yaitu umur, tempramen, keadaan

fisik individu, kelelahan, dan motivasi

b. Faktor yang ada di luar individu, yaitu kondisi fisik seperti suara,

penerangan, waktu istirahat, lama kerja upah, bentuk organisasi,

(31)

3. Indikator Produktivitas

Untuk mengukur produktivitas kerja diperlukan suatu indikator

(Sutrisno, 2011: 104-105), sebagai berikut:

a. Kemampuan

Mempunyai kemampuan untuk melaksanakan tugas, kemampuan

seseorang karyawan sangat bergantung pada ketersmpilsn yang

dimiliki serta profesionalisme mereka dalam bekerja.

b. Meningkatkan hasil yang dicapai

Berusaha untuk meingkatkan hasil yang dicapai. Hasil merupakan

salah satu yang dapat dirasakan dengan baik oleh yang mengerjakan

maupun yang meningkmati hasil pekerjaan tersebut.

c. Semangat kerja

Merupakan usaha untuk lebh baik dari hari kemarin. Indikator ini

dapat dilihat dari etos kerja dan hasik yang dicapai dalam satu hari

kemudian dibadingkan dengan hari sebelumnya.

d. Efektifitas

Tingkat sejauh mana suatu organisasi memenuhi tujuan-tujuannya

tanpa pemborosan yang dikeluarkan kepada pekerja.

e. Efisiensi

Perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber

(32)

4. Upaya Peningkatan Produktivitas

Peningkatan produktivitas kerja dapat dilihat sebagai masalah

keprilakukan, tetapi juga dapat mengandung aspek-aspek teknis. Adapun

faktor-faktor upaya peningkatan produktivitas (Sondang, 2002:13) adalah:

a. Perbaikan terus-menerus

Dalam upaya meningkatkan produktiviast kerja, salah satu

implikasinya ialah bahwa seluruh komponen organiasasi harus

melakukan perbaiakn secara terus-menerus. Pandangan ini bukan

hanya merupakan salah satu etis kerja yang penting sebagai bagian dari

filsafat manajemen mutakhir.

b. Peningkatan mutu hasil pekerjaan

Berkaitan erat dengan upaya melakukan perbaikan secara

terus-menerus ialah peningkatan mutu hasil pekerjaan oleh semua orang dan

segala komponen organisasi.

c. Pemberdayaan SDM

Bahwa SDM merupakan unsur paling strategis dalam organisasi.

Karena itu, memberdayakan SDM merupakan etos kerja yang sangat

mendasar yang haus dipegang teguh oleh semua eselon manajemen

dalam hirarki organisasi. Memberdayakan SDM mengandung bebagai

(33)

2.2 Penelitian Terdahulu

Menurut Ichsan (2008) dalam skripsinya yang berjudul “Hubungan

Pemberian Sistem Imbalan Terhadap Loyalitas Karyawan Pada PT

Nesterwin Riau”. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 47 orang. Hasil

analisis data yang dilakukan dengan program SPSS versi 12.0 diketahui

bahwa nilai t.hitung= 2,33 > ttabel= 1,65 (Tolak Ho Terima Ha). Melalui

identifikasi determinasi (R2) variabel independen yaitu sistem imbalan

mampu menjelaskan terhadap variabel loyalitas karyawan pada PT

Nesterwin sebesar 10,88% dan sisanya 89,12% dijelaskan oleh faktor lain

yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini yaitu pendidikan dan

pelatihan, gaya kepemimpinan serta iklim kerja.

Menurut Syahputra (2008) dalam skripsinya “Hubungan Sistem

Imbalan dengan Kualitas Kerja Karyawan pada PTPN IV Kebun Ajamu I”.

Hasil temuannya bahwa sistem imbalan pada PTPN IV Kebun Ajamu I

mempunyai hubungan yang sangat kuat dan positif terhadap kualitas kerja

karyawan yaitu sebesar 72,40% sedangkan 27,60% dijelaskan oleh faktor

lain. Menurut Rinata (2011) dalam skripsinya yang berjudul “Pengaruh

Disiplin Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Pada PT. Galatta

Lestarindo di Desa Pertampilan Kecamatan Pancur Batu”. Sampel dalam

penelitian ini berjumlah 80 orang. Dari hasil uji t didapat nilai thitung =

5,099 dan nilai signifikan 0,000. Identifikasi Determinasi (R2) yaitu

(34)

karyawan pada PT. Galatta Lestarindo di Desa Pertampilan Kecamatan

Pancur Baru dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel disiplin kerja

serta sisanya 75,0% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan

dalam penelitian ini.

Menurut Julius (2007) dalam skripsinya “Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Kualitas Kerja Pegawai Pada Hukum Komando Militer

(Kumdam) I/BB Medan”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa disiplin

kerja berpengatuh positif terhadap kualitas kerja. Koefisien determinasi

sebesar 0,685, bahwa kualitas kerja dipengaruhi oleh disiplin sebesar

68,5% sedangkan sisanga 31,5% diengaruhi oleh faktor-faktor lain.

Menurut Jamil (2005) dalam skripsinya “Pengaruh Disiplin Kerja

Terhadap Peningkatan Efektifitas Kerja di Asuransi Jiwa Bersama

BUMIPUTERA 1912 Cabang Binjai”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

nilai determinasi 0,432 artinya bahwa 43,2% peningkatan efektivitas kerja

dipengaruhi disiplin kerja sedangkan sisanya 56,8% dipengaruhi oleh faktor

lain seperti ketersediaan fasilitas yaitu peralatan dan perlengakapan kerja,

(35)

2.3 Kerangka Konseptual

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa,

disiplin kerja dan imbalan mempunyai pengaruh yang sangat signifikan. Perusahaan

membutuhkan karyawan yang mampu bekerja dengan baik yakni dapat mencapai

tujuan perusahaan dengan cara disiplin kerja. Perusahaan juga mampu menilai sejauh

mana produktivitas kerja yang telah diberikan dan untuk memperoleh kinerja yang

maksimal, perusahaan juga harus peka dengan apa yang menjadi kebutuhan mendasar

bagi karyawannya dengan cara memberikan imbalan sesuai dengan hasil kerja.

Dari uraian di atas, maka dibuat suatu kerangka konseptul yang ditujukan

untuk menganalisis hubungan korelasi antara variabel bebas (disiplin kerja dan

imbalan) dengan variabel terikat (produktivitas kerja) yang disebut dengan

Descriptive Research dan untuk menganalisis pengaruh antara variabel satu dengan variabel lain yang disebut dengan Expalanive Research, sebagai berikut:

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Sumber : Mangkunegara (2005:183), Data Diolah (2013)

Disiplin Kerja (X1)

Produktivitas Kerja (Y)

(36)

2.4 Hipotesis

Menurut Kuncoro (2003: 47), hipotesis adalah suatu penjelasan

sementara tentang perilaku, fenomena, atau keadaan tertentu yang telah

terjadi atau akan terjadi. Berdasarkan perumusan masalah yang telah

dipaparan, maka dapat dirumuskan hipotesis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Disiplin kerja dan imbalan berpengaruh positif dan signifikan

(37)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Membahas mengenai macam-macam penelitian yang ada sangat

tergantung dari sudut mana pihak peneliti melihatnya, secara umum dikenal 3

(tiga) jenis penelitian melalui desain eksploratif (penjajakan), deskriptif dan

kausal. (Umar, 2008: 10)

Penelitian ini menggunakan jenis desain kausal yang mengukur

hubungan-hubungan antar variabel penelitian dan berguna untuk menganalisis bagaimana

suatu variabel mempengaruhi variabel lain.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Juni sampai September 2013 yang

berlokasi di Jalan Brigjend Katamso No. 222 D Medan.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini membahas tentang disiplin kerja dan imbalan terhadap

(38)

3.4 Definisi Operasional

a. Variabel Bebas (X)

Variabel bebas yaitu variabel yang nilainya tidak tergantung

dari variabel lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel bebas

adalah Disiplin Kerja dan Imbalan.

1. Disiplin Kerja (X1)

Disiplin merupakan sikap kesediaan dan kerelaan seseorang

untuk mematuhi dan menaati norma-norma peraturan yang berlaku

disekitarnya.

2. Imbalan (X2)

Imbalan mempunyai cakupan yang lebih luas dari pada upah

dan gaji. Imbalan merupakan pemberian yang dikeluarkan oleh suatu

organisasi kepada karyawannya secara langsung.

Oleh karena imbalan mempunyai cakupan yang sangat luas

dank arena keterbatasan peneliti, maka di dalam skripsi ini yang diteliti

sebagai imbalan yang dapat diukur dan dihitung secara financial saja,

antara lain :

a) Gaji, yaitu bayaran tetap yang diterima seseorang atau karyawan

dalam suatu organisasi.

b) Bonus, yaitu pemberian tambahan pendapatan bagi karyawan yang

hanya diberikan setahun sekali bila syarat-syarat tertentu dalam

suatu perusahaan dipenuhi.

c) Insentif, yaitu imbalan langsung yang diberikan kepada karyawan

(39)

b. Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel

lain. Pada penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

Produktivitas Kerja Karyawan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan.

Produktivitas kerja karyawan merupakan pencapaian untuk

kerja yang maksimal dengan sumber daya yang digunakan.

Tabel 3.1

Operasioanlisasi Variabel

Variabel Definisi Indikator

Skala

Disiplin Kerja (X1)

Sikap untuk mematuhi dan menaati peraturan yang berlaku pada PT. Sanobar Gunajaya.

Imbalan (X2) Pengeluaran (gaji, bonus, insentif) untuk karyawan atas hasil kerja yang dilakukan pada PT. Sanobar Gunajaya.

1. Gaji pokok yang diterima

2. Pemberian bonus yang adil

3. Insentif diterima sesuai dengan target penjualan 4. Peningkatan gaji pokok

Skala

2. Efesiensi (mutu, hasil pekerjaan)

(40)

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran yang digunakan peneliti dalam proses pengolahan data adalah

dengan menggunakan Skala Likert, dimana responden menyatakan tingkat setuju atau tidak setuju mengenai berbagai pernyataan atau pertanyaan tentang perilaku,

objek, orang atau kejadian. Responden memilih salah satu dari jawaban yang

tersedia, kemudian masing-masing jawaban diberi skor. Skor responden kemudian

dijumlahkan dan jumlah ini merupakan total skor. Total skor inilah yang

ditafsirkan sebagai posisi responden dalam Skala Likert. Kriteria pengukuran adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Skala Pengukuran Variabel

No Pernyataan Skor

1 Sangat setuju 5

2 Setuju 4

3 Kurang setuju 3

4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono (2008: 132)

3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas subyek dan objek yang

mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian untuk ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008: 115).

Populasi untuk penelitian ini adalah 115 orang karyawan bagian servis pada PT.

(41)

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2008: 116). Untuk menentukan jumlah sampel

peneliti menggunakan rumus Slovin (dalam Umar, 2008: 78) sebagai berikut:

n

=

1+�.�2

Dimana :

n = Jumlah sampel

N = Ukuran populasi

e = taraf kesalahan yaitu 10% atau 0,1

Populasi (N) berjumlah 115 orang karyawan, sehingga jumlah sampel adalah :

n =

n = 53,4= 53 orang karyawan

Teknik pengambilan sampel penelitian ini dilakukan dengan teknik

random sampling yakni teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional (Sugiyono,

2008:118).

3.7 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yakni :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dengan survei lapangan

menggunakan semua metode pengumpulan data original. Data primer 115

(42)

diperoleh dengan memberikan daftar kuesioner dan melakukan

wawancara (interview). b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang mendukung data primer yang diperoleh

melalui buku, jurnal, majalah, internet, dan dokumen yang mendukung

penelitian ini.

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data dan informasi guna penyusunan skripsi ini,

peneliti menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut :

a. Kuisioner

Daftar pertanyaan yang akan diberikan kepada responden tentang

bagaimana analisis pengaruh displin kerja dan imbalan terhadap

produktivitas kerja karyawan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan.

b. Wawancara

Pengumpulan data dengan mengadakan langsung dengan

responden dan pihak-pihak terkait.

c. Studi Dokumentasi

Penelitian yang dilakukan dengan memperoleh data melalui

buku-buku, internet, dan literature yang berhubungan dengan masalah yang

(43)

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas bertujuan untuk mengukur apakah data yang telah

didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur

yang telah disediakan (kuisioner). Valid artinya data yang diperoleh

melalui kuisioner dapat menjawab tujuan penelitian berdasarkan jumlah n

(sampel/responden) pada derajat kebebasannya rtable (df=n-k) harus lebih

dari 0.30. (Yamin dan Kurniawan, 2009: 280). Uji validitas dilakukan

kepada 30 orang responden awal diluar sampel yaitu karyawan bagian

penjualan pada PT. Sanobar Gunajaya Medan.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas bertujuan untuk mengukur apakah alat ukur yang

digunakan (kuisioner) menunjukkan kosistensi dalam mengukur gejala

yang sama. Diuji reliabilitas digunakan untuk mengukur kosistensi atau

kepercayaan hasil ukur yang mengandung kecermatan pengukuran.

Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang apabila beberapa kali

untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama.

Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel apabila memiliki cronbach

Alpha > 0,70 (Yamin dan Kurniawan, 2009: 282). Tinggi rendahnya

reliabilitas ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien

reliabilitas. Koefisien reliabilitas (mendekati angka 1), maka semakin

(44)

Uji validitias dan reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program software SPSS (Statistic Product and Service Solutions) Versi 16.00 untuk memperoleh hasil yang lebih terarah.

3.10 Teknik Analisis Data

Metode yang dilakukan dalam menganalisis data penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Metode Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif adalah merupakan metode analisis

dengan cara mengumpulkan, mengelolah, menyajikan, dan menganlisis

data sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang

diteliti.

b. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi berganda digunkan untuk menganalisis

seberapa besar hubungan dan pengaruh variabel bebas terhadap

variabel terikat. Analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini

menggunakan bantuan program SPSS Versi 16.00. Adapun bentuk

umum persamaan regresi yang digunakan menurut Sugiyono (2008:

211), adalah sebagai berikut :

Y= a + b1X1 + b2X2 + e

Keterangan :

Y = Produktivitas Kerja Karyawan

(45)

b1, b2 = Koefisien regresi berganda

X1 = Disiplin Kerja

X2 = Imbalan

e = Kesalahan Penduga (Standart Error)

1. Uji Signifikansi Simultan (Uji – F)

Uji – F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang

dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : b1 = b2 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan, secara

serempak (disiplin kerja dan imbalan terhadap

produktivitas kerja karyawan)

Ha= minimal 1 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh siginifikan secara serempak

(disiplin kerja dan imbalan terhadap produktivitas kerja

karyawan)

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima, apabila Fhitung < Ftabelatau sig F > α 5%

Ha diterima, apabila Fhitung > Ftabelatau sig F < α 5%

2. Uji Signifikansi Individual (Uji – t)

Uji – t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara

individual terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

Ho : b1 dan b2 = 0 Artinya tidak terdapat pengaruh yang signifikan secara

parsial disiplin kerja dan imbalan terhadap produktivitas

(46)

Ha : b1 dan b2 ≠ 0 Artinya terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial

disiplin kerja dan imbalan terhadap produktivitas kerja

karyawan.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

Ho diterima, apabila thitung < ttabelatau sig > α 5%

Ha diterima, apabila thitung > ttabelatau sig < α 5%

3. Koefisiensi Determinasi (R2)

Pengujian koefisiensi determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel terikat. Koefisien determinan berkisar antara nol sampai dengan satu (0

≤ R2 ≤ 1).

Hal ini berarti bila R2 = 0 menunjukkan tidak adanya pengaruh

antara variabel independen terhadap variabel dependen, bila R2 semakin besar

mendekati 1 menunjukkan semakin kuatnya pengaruh indenpenden terhadap

variabel dependen dan bila R2 semakin kecil mendekati nol maka dapat

dikatakan semakin kecilnya pengaruh variabel independen terhadap variabel

(47)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Sanobar Gunajaya dibuka pertama kali pada bulan November 1994,

sebuah nama yang berbau tanaman, diambil dari nama pohon di salah satu Negara

yaitu Libanon. Logo PT. Sanobar Gunajaya tidak memiliki keistimewaan , tampak

sederhana, tapi punya makna dan sangat bermakna. Walaupun usianya masih

relatif muda, namun berkat pengalaman panjang para pendiri serta dedikasi kerja

yang sangat tinggi terhadap profesinya, sehingga perusahaan ini berani tampil di

kerasnya persaingan di dibidang pengadaan barang dan jasa sewa kendaraan serta

elektronik. Dan hasil kerja mereka pun patut dipertimbangkan oleh para

pesaingnya.

PT. Sanobar Gunajaya didirikan pada tanggal 10 November 1994 di

bawah akte notaris Tuan Hidayat Aziek, SH. dengan nomor 30 yang

berkedudukan di Medan dan perubahan terhadap akte pendiriannya pada tanggal

29 Agustus 2001 di bawah akte notaries Ny. Ika Azniga Lokman, SH dengan

nomor 35 yang berkedudukan di Medan..

Dalam menunjang komitmen perusahaan tersebut, disamping didukung

sejumlah SDM yang cukup besar dan profesional dibidangnya, juga sudah

menjalin kerja sama yang baik dengan hampir semua perusahaan Pemerintah,

(48)

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Menjadi mitra yang terpercaya di bidang pengadaan barang dan jasa.

2. Misi

a. Menjalankan usaha dalam bidang pedagangan umum termasuk

import, export, interinsulair lokal dari segala macam barang

dagangan, baik untuk perhitungan sendiri maupun perhitungan

pihak lainsecara komisi.

b. Menjalankan usaha dalam bidang leveransir, supplier, distributor,

grosser, komisioner, perwakilan atau keagenan, baik dari

perusahaan dalam dan luar negeri.

c. Menjalankan usaha dalam bidang pembangunan pada umumnya

sebagai pemborong, perencana penyelenggara dan pelaksanaan

pembuatan gedung, rumah, jalan, jembatan, landasan, dam-dam,

irigasi dan pertamanan serta pemasangan instalasi-instalasi listrik,

gas, air leiding dan telekomunikasi.

d. Menjalankan usaha dalam bidang perindustrian pada umumnya,

termasuk pabrik-pabrik, home industri dan kerajinan tangan, serta

memperdagangkan hasil-hasilnya.

e. Menjalankan usaha dalam bidang jasa pada umumnya kecuali jasa

(49)

4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi perusahaan adalah suatu rangka yang menunjukkan

setiap tugas didalam organisasi sehingga jelas batas, hubungan, wewenang, dan

tanggung jawab dalam usaha mencapai tujuan yang diingankan perusahaan.

Organisasi dan manajemen yang baik akan memberikan keseimbangan pada

tugas, pendelegasian, kekuasaan, kesatuan perintah, tanggung jawab serta

wewenang. Hal ini memberikan efek yang positif pada perusahaan dimana

perusahaan akan menemukan kelancaran dalam menjalankan

aktivitas-aktivitasnya.

Pada prinsipnya bentuk struktur organisasi yang digunakan pada suatu

perusahaan tergantung pada sifat dan kerumitan dari masalah yang timbul

diperusahaan. Bila ditinjau dari PT. Sanobar Gunajaya Medan bahwa struktur

organisasi yang digunakan adalah bentuk garis dan staff (Line and Staff Organisation structur), karena dalam hal ini seorang pemimpin dibantu oleh staff yang bertugas membantu pemimpin dalam hal perencanaan, memberikan nasehat

atau usulan-usulan lainnya. Secara sistematis struktur organisasi PT. Sanobar

(50)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi PT. Sanobar Gunajaya Medan

Sumber: PT. Sanobar Gunajaya Medan (2013)

Dalam struktur organisasinya, perusahaan ini dipimpin oleh seorang

Direktur Utama yang pada saat pendirian hingga sekarang ini masih dijabat oleh

Bapak. H. Rolly Piay.

Dari mulai berdiri hingga saat ini PT. Sanobar Gunajaya telah memiliki

150 orang pegawai. PT. Sanobar Gunajaya Medan dipimpin oleh seorang Direktur

Utama dengan dibantu oleh beberapa devisi dalam menjalankan operasionalnya

masing-masing sebagai berikut :

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

KABAG ADM & UMUM

OPERASIONAL

KOMISARIS

KABAG KEUANGAN

KABAG TRANSPORT

KABAG TEKNIK

(51)

1. Direktur Utama

Mengepalai atau memimpin perusahaan dalam menjalankan operasionalnya

perusahaan. Direktur Utama bertanggung jawab atas keputusan yang diambil

untuk perusahaannya.

2. Direktur

Mengepalai atau memimpin perusahaan sebagai wakil dalam menjalankan

operasionalnya perusahaan. Direktur bertanggung jawab membantu Direktur

Utama dalam menjalankan perusahaan.

3. Kabag Administrasi & Umum

Mengatur dan menyusun administrasi dalam hal surat menyurat atau pun

dalam hal penagihan piutang-piutang perusahaan ke pada vendornya

(rekanannya).

4. Kabag Keuangan

Mengatur dan mengelola perusahaan demi kelancaran operasional perusahaan.

Devisi Accounting ini bertanggung jawab pada Direktur dan Direktur Utama

dalam pengelolaan dan membuat laporan keuangan perusahaan.

5. Kabag Transport

Divisi ini bertugas membantu kelancaran operasional perusahaan sehingga

kegiatan perusahaan tidak terhambat.

6. Kabag Teknik

Divisi ini bertugas memperbaiki barang elektronik dan kenderaan-kenderaan

yang disewakan perusahaan dan memperbaiki modul telekomunikasi dari

(52)

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Penyajian Data dan Jawaban Responden

Data yang diperoleh selama penelitian akan disajikan dalam bentuk

Kuantitatif sebagai hasil penyebaran angket kepada 53 responden yaitu karyawan

pada PT. Sanobar Gunajaya bagian servis dengan jumlah seluruh Pertanyaan 18

item, yang terdiri dari item pertanyaan Variabel Disiplin Kerja, Imbalan, dan

Produktivitas Kerja Karyawan dengan disediakan 5 alternatif jawaban, yaitu:

Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4

Kurang Setuju (KS) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

Tabel 4.1 Karakteristik menurut Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. Perempuan 0 0

2. Laki-Laki 53 100

Jumlah 53 100

Sumber : Kuesioner 2013

Pada Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut jenis

kelamin, karyawan bagian servis mayoritas berjenis kelamin laki-laki

(53)

Tabel 4.2 Karakteristik menurut Usia/Umur

No. Umur Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 20 – 30 tahun 25 47,2

2. 31 – 40 tahun 28 52,8

Jumlah 53 100

Sumber : Kuesioner 2013

Berdasarkan Tabel 4.2 di atas terlihat bahwa karakteristik menurut

umur/usia, karyawan yang berumur 20-30 tahun sebanyak 25 orang

(47,2%) dan umur 31-40 tahun sebanyak 28 orang (52,8%). Artinya

karyawan yang berusia produktif lebih banyak dibandingkan dengan

karyawan yang berusia kurang produktif.

Tabel 4.3

Pendapat Responden terhadap Disiplin Kerja (X1)

Pertanyaan

SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1. Datang tepat waktu di kantor setiap hari

17 32,1 21 39,6 9 17,0 5 9,4 1 1,9 53 100

2. Pulang kerja sesuai dengan jam kerja

16 30,2 21 39,6 9 17,0 7 13,2 0 0 53 100

3. Pekerjaan dilakukan dengan penuh tanggung jawab

17 32,1 21 39,6 8 15,1 7 13,2 0 0 53 100

4. Bekerja sesuai dengan standart kerja yang ditentukan perusahaan

20 37,7 20 37,7 7 13,2 5 9,4 1 1,9 53 100

5. Bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan jika melanggar peraturan tersebut

15 28,3 22 41,5 9 17,0 6 11,3 1 1,9 53 100

6. Menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

17 32,1 22 41,5 7 13,2 7 13,2 0 0 53 100

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat diketahui :

1. Untuk pertanyaan (Datang tepat waktu di kantor setiap hari) menyatakan

(54)

2. Untuk pertanyaan (Pulang kerja sesuai dengan jam kerja) menyatakan

sangat setuju 30,2% dan setuju 39,6%.

3. Untuk pertanyaan (Pekerjaan dilakukan dengan penuh tanggung jawab)

menyatakan sangat setuju 32,1% dan setuju 39,6%.

4. Untuk pertanyaan (Bekerja sesuai dengan pedoman kerja yang ditentukan

perusahaan) menyatakan sangat setuju 37,7% dan setuju 37,7%.

5. Untuk pertanyaan (Bersedia dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan jika

melanggar peraturan tersebut) menyatakan sangat setuju 28,3% dan setuju

41,5%.

6. Untuk pertanyaan (Menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu)

menyatakan sangat setuju 32,1% dan setuju 41,5%.

Tabel 4.4

Pendapat Responden terhadap Variabel Imbalan (X2)

Pertanyaan

SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1. Gaji pokok yang diterima memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari

16 30,2 20 37,7 10 18,9 7 13,2 0 0 53 100

2. Bonus yang diterima sesuai dengan keinginan karyawan

17 32,1 16 30,2 10 18,9 8 15,1 2 3,8 53 100

3. Insentif yang diterima sesuai dengan target pekerjaan

18 34,0 18 34,0 12 22,6 5 9,4 0 0 53 100

4. Bonus diterima dengan adil oleh para karyawan

15 28,3 15 28,3 13 24,5 7 13,2 3 5,7 53 100

5. Insentif yang diterima sesuai dengan kebutuhan pekerja

16 30,2 24 45,3 7 13,2 6 11,3 0 0 53 100

6. Peningkatan gaji pokok dinilai dari lamanya karyawan bekerja

17 32,1 20 37,7 7 13,2 9 16,9 0 0 53 100

7. Insentif yang diterima membantu dan mendukung kebutuhan ekonomi keluarga

19 35,8 17 32,1 7 13,2 10 18,9 0 0 53 100

(55)

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat diketahui :

1. Untuk pertanyaan (Gaji pokok yang diterima memenuhi kebutuhan hidup

sehari-hari) menyatakan sangat setuju 30,2% dan setuju 37,7%.

2. Untuk pertanyaan (Bonus yang diterima sesuai dengan keinginan

karyawan) menyatakan sangat setuju 32,1% dan setuju 30,2%.

3. Untuk pertanyaan (Insentif yang diterima sesuai dengan target pekerjaan)

menyatakan sangat setuju 34,0% dan setuju 34,0%.

4. Untuk pertanyaan (Bonus diterima dengan adil oleh para karyawan)

menyatakan sangat setuju 28,3% dan setuju 28,3%.

5. Untuk pertanyaan (Insentif yang diterima sesuai dengan kebutuhan

pekerja) menyatakan sangat setuju 30,2% dan setuju 45,3%.

6. Untuk pertanyaan (Peningkatan gaji pokok dinilai dari lamanya karyawan

bekerja) menyatakan sangat setuju 32,1% dan setuju 37,7%.

7. Untuk pertanyaan (Insentif yang diterima membantu dan mendukung

kebutuhan ekonomi keluarga) menyatakan sangat setuju 35,8% dan setuju

(56)

Tabel 4.5

Pendapat Responden terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

Pertanyaan

SS S KS TS STS Total

F % F % F % F % F % F %

1. Bekerja sesuai prosedur yang diterapkan perusahaan

17 32,1 22 41,5 7 13,2 7 13,2 0 0 53 100

2. Kemampuan bekerja sesuai dengan pekerjaan yang diberikan

5 9,4 18 34,0 20 37,7 7 13,2 3 5,7 53 100

3. Mempunyai target kinerja yang harus dicapai dalam suatu periode

1 1,9 15 28,3 27 50,9 7 13,2 3 5,7 53 100

4. Puas dengan hasil pekerjaan yang dilakukan

17 32,1 21 39,5 10 18,9 5 9,4 0 0 53 100

5. Bekerja secara efektif tanpa ada pengawasan

18 34,0 23 43,4 7 13,2 5 9,4 0 0 53 100

Sumber : Hasil Penelitian (2013)

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat diketahui :

1. Untuk pertanyaan (Bekerja sesuai prosedur yang diterapkan perusahaan)

menyatakan sangat setuju 32,1% dan setuju 41,5%.

2. Untuk pertanyaan (Kemampuan bekerja sesuai dengan pekerjaan yang

diberikan) menyatakan sangat setuju 9,4% dan setuju 34,0%.

3. Untuk pertanyaan (Mempunyai target kinerja yang harus dicapai dalam

suatu periode) menyatakan sangat setuju 1,9% dan setuju 28,3%.

4. Untuk pertanyaan (Puas dengan hasil pekerjaan yang dilakukan)

menyatakan sangat setuju 32,1% dan setuju 39,6%.

5. Untuk pertanyaan (Bekerja secara efektif tanpa ada pengawasan)

(57)

Dari jawaban responden yang telah disajikan pada tabel frekuensi diatas,

yang terdiri dari poin-poin pertanyaan angket peneliti dari variabel bebas maupun

variabel terikat. Data kemudian ditabulasikan untuk kemudian diolah dan

dianalisis serta diuji dengan teknik Analisis Regresi Sederhana dengan bantuan

Program Statistical product and Service Solution (SPSS) versi 16 tetapi sebelum dianalisis dan dievaluasi data lebih dahulu diuji dengan uji validitas dan

reliabilitas.

4.2.2 Uji Validitias dan Reliabilitas 1. Uji Validitas

Untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam pertanyaan (angket)

yang telah disajikan pada responden maka diperlukan uji Validitas. Apabila

validitas setiap pertanyaan lebih besar (>) 0.30, maka butir pertanyaan dianggap

valid (Yamin dan Kurniawan, 2009: 280). Untuk lebih jelasnya akan kita lihat Tabel

Item – Total Statistic, hasil pengolahan SPSS. 16.0 dengan memasukan data jawaban responden dari Variabel X dan Y yang disajikan pada tabel sebagai

(58)

Tabel 4.6

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.6 diatas menunjukkan bahwa seluruh pernyataan

valid, dilihat dari kolom Corrected Item-Total Correlaction yang nilai koefisiennya melebihi angka 0,30, sedangkan kevalidan dari data sendiri

berdasarkan jumlah n (Responden) pada derajat kebebasan nya rtable (df = n - k)

harus lebih kecil dari (<) 0,30.

Setelah dilihat didapat bahwa r pada df = 53 – 3 = 50 = 0,279 < 0,30.

Kesimpulan yang dapat diambil berdasarkan out put yang ada bahwa kesemua

butir pernyataan mempunyai nilai Corrected Item–Total Correlation lebih besar dari 0,30 dengan demikian semua konstruktur pernyataan yang diajukan

(59)

2. Uji Reliabilitas

Berdasarkan Hasil Angket diatas maka untuk mengetahui kestabilan

dan konsistensi responden dalam menjawab butir-butir yang berkaitan dengan

konstruk pernyataan yang disusun dalam suatu bentuk kuisioner maka

diperlukan Uji Reliabilitas (kehandalan). Reliabilitas suatu kontruk variabel

dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar (>) 0,70

(Yamin dan Kurniawan, 2009: 282). Reliabilitas dari pertanyaan kuisioner

yang telah diajukan penulis kepada responden dalam penelitian ini akan

terlihat pada tabel Reliability Statistics yang disajikan berikut :

Tabel 4.7 Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.973 18

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat pada 18 item pernyataan dengan

tingkat signifikant 5% diketahui bahwa nilai Cronbach’s Alpha sebesar

0,973 > 0,70, sehingga dapat disimpulkan bahwa konstruk pernyataan

melalui kuesioner tentang Disiplin Kerja (X1), Imbalan (X2) dan

(60)

4.2.3 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

berdistribusi normal. Uji normalitas dapat dilakukan dengan analisis grafik

yang dilihat dari titik yang menyebar di sekitar garis diagonal dan

distribusi data tersebut tidak melenceng jauh ke kiri atau ke kanan.

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Pada Gambar 4.2 diatas memperlihatkan bahwa distribusi dari

titik-titik data menyebar di sekitar garis diagonal yang dapat

(61)

2. Uji Heteroskedastisitas

Untuk menguji heteroskedastisitas dilakukan dengan analisis

grafik. Melalui analisis grafik suatu model regresi dianggap tidak

terjadi heteroskedastisitas jika titik-titik menyebar secara acak dan

tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta tersebar di atas maupun

di bawah angka nol pada sumbu Y.

Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Pada Gambar 4.3 diatas memperlihatkan titik-titik menyebar

secara acak dan tidak membentuk pola tertentu yang jelas serta

tersebar bai di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. hal ini

berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai untuk memprediksi harga berdasarkan

(62)

3. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolonieritas yaitu untuk mengetahui apakah lebih dari

satu hubungan linier yang sempurna atau antar variabel bebas ada

korelasi. Model regresi yang baik adalah apabila tidak terjadi korelasi

diantara variabel bebas. Untuk mendeteksi ada tidaknya

multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan Value Inflation Factor (VIF). Apabila Tolerance > 0,1 dan VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinieritas.

a. Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan Tabel 4.8 tersebut diatas dapat dilihat bahwa nilai

Tolerance > 0,1 dan angka Variance Inflation Factor (VIF) < 5, diantaranya yaitu Disiplin kerja dengan nilai Tolerance 0,218 > 0,1 dan

(63)

4.2.4 Metode Analisis Berganda

Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh nilai produk dan nilai

pelayanan terhadap harga dapat dihitung dengan bantuan perangkat lunak

Statistical Product and Service Solution (SPSS versi 16.00) dengan persamaan :

a. Dependent Variable: ProduktivitasKerjaKaryawan

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Versi 16 (2013)

Berdasarkan hasil pengolahan data pada tabel 4.9, persamaan

regresi linier berganda sebagai berikut :

Y = a + b1X1 + b2X2 + e

Y = 2,064 + 0,443X1 + 0,214X2

Analisisnya : Konstanta (a) bernilai 2,064 menunjukkan nilai konstanta,

dimana jika variabel hasil penilaian kinerja (X) = 0 maka perencanaan

Gambar

Tabel 1.1 Jumlah Barang Yang Diservis PT. Sanobar Gunajaya Medan
Tabel 1.3 Pemberian Imbalan Karyawan PT. Sanobar Gunajaya Medan
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Tabel 3.1 Operasioanlisasi Variabel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Uji t digunakan untuk menguji secara parsial variabel bebas yang terdiri dari variabel disiplin kerja (X) pengaruh yang signifikan terhadap produktivitas kerja karyawan pada

Ada pengaruh positif antara pengawasan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan secara bersama-sama sebesar 81,9% dan sisanya sebesar 18,1% dipengaruhi

Paradise Island Furniture, dan (3) pengaruh pelatihan dan disiplin kerja terhadap produktivitas kerja karyawan pada PT.. Paradise

Untuk meningkatkan produktivitas karyawan, disarankan manajemen memperbaiki sistem kerja yang lebih baik dalam hal disiplin, membuat program penghargaan untuk karyawan

Pada penelitian ini, analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis pengaruh Budaya Organisasi (X1) dan Disiplin Kerja (X2) terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Y)

adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui: Pengaruh motivasi, disiplin kerja, dan lingkungan kerja secara parsial terhadap produktivitas kerja karyawan CV..

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja dan budaya organisasi terhadap produktivitas kerja karyawan baik secara simultan maupun

Beberapa manfaat nyata yang didapat dari program pelatihan adalah meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas, mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai