• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 PERCUT SEI TUAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK N 1 PERCUT SEI TUAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING TERHADAP HASIL BELAJAR KONTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X

PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN SMK NEGERI 1

PERCUT SEI TUAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Pendidikan Teknik Bangunan

OLEH :

DENGGAN NAGABE SIREGAR

NIM. 5121111003

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ii

ABSTRAK

Denggan Nagabe Siregar. NIM 5121111003, Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK N 1 Percut Sei Tuan. Skripsi, Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat perbedaan hasil belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping (MM) dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teacher Learning (CTL) pada kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan pada semester ganjil, pada dua kelas yaitu kelas X Teknik Gambar Bangunan A sebagai kelas eksperimen dan kelas X Teknik Gambar Bangunan B sebagai kelas kontrol yang masing-masing kelas berjumlah 35 orang.

Penelitian ini menggunakan desain penelitian semu atau quasy eksperimental. Perhitungan hasil uji coba instrumen, dari 40 soal diperoleh 32 soal yang valid dan 8 soal yang tidak valid. Indeks kesukaran soal diperoleh 9 soal dalam kategori mudah, 23 soal dalam kategori sedang dan 8 soal dalam kategori sukar. Daya beda soal diperoleh 4 butir soal dalam kategori sangat baik, 28 butir soal dalam kategori baik dan 8 butir soal dalam kategori jelek. Uji reliabilitas diperoleh rhitung 0,9309 dengan kategori sangat tinggi.

Perhitungan hasil belajar siswa pada kemampuan kognitif, diperoleh rata – rata skor siswa pada kelas eksperimen (12,514) dan hampir sama dengan niali rata-rata skor hasil belajar pada kelas kontrol (12,086). Hasil perhitungan uji hipotesis ANAVA, diperoleh Fhitung = lebih besar dari Ftabel = 3,984 maka

dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen lebuh tinggi dari hasil belajar siswa pada kelas kontrol. Kemudian dilanjutkan dengan uji t, diperoleh thitung = 1,475 < ttabel = 1,672. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil

belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping tidak menunjukken perbedaan signifikan dengan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teacher Learning.

Perhitungan hasil belajar siswa pada kemampuan psikomotorik, diperoleh rata – rata skor siswa pada kelas eksperimen (11,657) hampir sama dengan nilai rata-rata skor hasil belajar pada kelas kontrol (11,714). Hasil perhitungan uji hipotesis ANAVA, diperoleh Fhitung = < Ftabel = 3,984 maka dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa kelas eksperimen dan hasil belajar siswa pada kelas kontrol tidak menunjukkan perbedaan secara signifikan. Kemudian dilanjutkan dengan uji t, diperoleh thitung = 0,239 < ttabel = 1,672. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Mind Mapping tidak lebih tinggi daripada hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Taecher Learning.

(6)

iii

disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan secara nyata untuk kedua model pembelajaran tersebut, dengan kata lain kemampuan afektif siswa pada kelas eksperimen sama dengan kemampuan afektif siswa pada kelas kontrol.

Rerata peningkatan hasil belajar mata pelajaran Konstruksi Bangunan pada siswa yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping pada siswa kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2016/2017 tidak lebih tinggi dibandingkan dengan pembelajaran Contextual Teacher Learning (CTL). Dengan demikian model pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping tidak lebih efektif dalam meningkatkan hasil belajar mata diklat Konstruksi Bangunan. Hasil penelitian ini hendaknya bermanfaat bagi guru, siswa, dan pihak sekolah dalam meningkatkan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan.

(7)

iv

ABSTRACT

Denggan Nagabe Siregar. NIM 5121111003, Influence Learning Model Of Mind Mapping Activities and Results Learning Building Class X Architecture Engineering SMK N 1 Percut Sei Tuan. Thesis, Faculty of Engineering, State University of Medan.

This study aims to look at the differences in learning outcomes among students that learned learning model Mind Mapping (MM) with student learning outcomes that learned learning model Contextual Teacher Learning (CTL) in class X Program Expertise Architecture Engineering SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan invalid 8 matter. Difficulty index gained about 9 questions in easy categories, 23 questions in the moderate category and 8 in the category of difficult problems. Obtained four different power about items in the excellent category, 28 items in both categories and 8 items in the category of ugly. Test reliability was obtained rhitung 0.9309 with a very high category.

(8)

v

Calculation of student learning outcomes in psychomotor ability, obtained the average - average score of students in the experimental class (11.657) is almost equal to the average score of learning outcomes in the control group (11.714). The results of hypothesis testing ANOVA calculation, obtained Fhitung = 0.1638 <Ftabel = 3.984 it can be concluded that the experimental class student learning outcomes and student learning outcomes in the control class did not show a difference. Then proceed with the t test, obtained t = 0.239 <table = 1.672. The results showed that the learning outcomes of students that learned with Mind Mapping learning model is not higher than the results of student learning that learned with Taecher Learning Contextual learning model. Calkulation student learning outcomes in affective abilities, acquired the average - average score of students in the experimental class (38.26) was higher than the average score of the learning outcomes in the control group (37.00). The results of hypothesis testing ANOVA calculation, obtained F count = 1,827 <Ftabel = 3.984 it can be concluded that there is no real difference for the two models of learning, in other words affective abilities of students in the experimental class together with

affective abilities of students in the control class.

The mean increase in learning outcomes subjects Building on students who use cooperative learning model type Mind Mapping in class X Architecture Engineering Expertise Program SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan T.A 2016/2017 is not higher than the Contextual learning Teacher Learning (CTL). Thus the type cooperative learning model Mind Mapping is not more effective in improving learning outcomes Building Construction training eye. The results of this study should be useful for teachers, students, and the school in improving learning

outcomes Building Construction.

(9)

vi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar

Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar

Bangunan SMK N 1 Percut Sei Tuan”. Skripsi ini merupakan salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih yang

setulus-tulusnya kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan

dorongan. Oleh karena itu penulisan menyampaikan rasa terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Harun Sitompul. M.Pd., selaku Dekan Fakultas Teknik

Universitas Negeri Medan

2. Dr. Ir. Rumilla Harahap, MT selaku Dosen Pembimbing saya yang telah

banyak meluangkan waktu untuk memberikan perhatian, dorongan,

bimbingan, serta masukan dan saran yang sangat berharga dalam penulisan

skripsi ini.

3. Dr.Nathanael Sitanggang, ST, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik

saya sekaligus menjadi dosen narasumber saya dalam penulisan skripsi ini.

4. Drs. Sempurna Parangin-angin, M.Pd selaku dosen narasumber saya

(10)

vii

5. Drs. Iskandar Tambunan M.Pd selaku dosen narasumber saya dalam

penulisan skripsi ini.

6. Dr. Hj. Rosnelli, M.Pd, selaku Pembantu Dekan Bidang Akademik

Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

7. Drs. Asri Lubis, ST, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

8. Dr. Zulkifli Matondang, M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Teknik

Bangunan Universitas Negeri Medan.

9. Drs. Nono Sebayang, ST, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan

Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan.

10.Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Bangunan Universitas Negeri Medan

yang telah banyak memberikan ilmu pengetahuan selama penulis

melakukan perkuliahan.

11.Staf Tata Usaha Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.

Dan paling akhir adalah kepada kedua orang tua penulis yang selalu

mendukung dengan do’a, moril dan materil kepada penulis. Hanya doa yang dapat

peneliti panjatkan semoga Allah SWT membalas kebaikan dan bantuan semua.

Amin.

Medan, Oktober 2016

Penulis,

(11)

viii

BAB II DESKRIPSI TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teori ... 10

1. Hakikat Hasil Belajar Konstruksi Bangunan ... 11

2. Hakikat Model Pembelajaran ... 18

a. Model Pembelajaran ... 18

b. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping ... 20

c. Model Pembelajaran Contextual Teacher Learning ... 29

d. Perbedaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Mind Mapping dengan Model Pembelajaran Contextual Teacher Learning... ... 37

B. Penelitian Yang Relevan ... 39

C. Kerangka Berpikir ... 40

(12)

ix

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

B. Populasi dan Sampel ... 46

C. Metode Penelitian ... 47

D. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 48

E. Desain Penelitian ... 49

F. Prosedur Penelitian ... 51

G. Teknik Pengumpulan Data ... 52

H. Kontrol Terhadap Eksperimen ... 54

1. Kesahihan Eksternal (Eksternal Validity) ... 54

a. Kesahihan Populasi ... 54

b. Kesahihan Ekologi ... 54

2. Kesahihan Internal (Internal Validity) ... 55

a. Pengaruh Historis ... 55

b. Pengaruh Kematangan atau Kejenuhan ... 55

c. Pengaruh Instrumen Pengukuran ... 55

d. Pengaruh Kehilangan Peserta Eksperimen ... 55

(13)

x

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 65

1. Deskripsi Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran Mind Mapping ... 65

2. Deskripsi Data Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa yang Dibelajarkan dengan Model Pembelajaran CTL ... 69

B. Uji Persyaratan Analisis ... 74

1. Uji Normalitas ... 74

2. Uji Homogenitas ... 77

3. Uji Hipotesis ... 79

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 81

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN A. Kesimpulan ... 89

B. Implikasi ... 91

C. Saran ... 92

(14)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Perolehan Hasil Belajar Mata Diklat Konstruksi Bangunan

Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK

Negeri 1 Percut Sei Tuan ... 3

Tabel 2. Nilai Ketuntasan Sikap... 16

Tabel 3. Nilai Ketuntasan Kognitif dan Psikomotorik Tabel 4. Perbedaan Model Pembelajaran Mind Mapping dan Model Pembelajaran CTL ... 39

Tabel 5. Jumlah Siswa Kelas X Jurusan Teknik Gambar Bangunan ... 46

Tabel 6. Desain Penelitian... 50

Tabel 7. Teknik dan Alat Pengumpulan Data ... 52

Tabel 8. Kisi – Kisi Tes Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Bidang Kompetensi Pengetahuan ... 53

Tabel 9. Rumus Unsur Tabel Persiapan Anava ... 63

Tabel 10. Kesimpulan Perhitungan Anava... 63

Tabel 11. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada kemampuan Kognitif ... 66

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada kemampuan Psikomotorik ... 67

Tabel 13. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen Pada kemampuan Afektif ... 68

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada kemampuan Kognitif ... 70

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada kemampuan Psikomotorik ... 72

Tabel 16. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol Pada kemampuan Afektif ... 73

(15)

xii

Tabel 18. Ringkasan Uji Normalitas hasil belajar bidang Psikomotorik ... 76

Tabel 19. Ringkasan Uji Normalitas hasil belajar bifang Afektif ... 76

Tabel 20. Ringkasan Uji Homogenitas Hasil Belajar bidang Kognitif ... 77

Tabel 21. Ringkasan Uji Homogenitas Hasil Belajar bidang Psikomotirk .... 78

(16)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kemampuan

Kognitif ... 66

Gambar 2. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kemampuan

Psikomotorik ... 68

Gambar 3. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kemampuan

Afektif ... 69

Gambar 4. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol pada Kemampuan

Kognitif ... 71

Gambar 5. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol pada Kemampuan

Psikomotorik ... 72

Gambar 6. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol pada Kemampuan

(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu sarana atau sistem yang berpengaruh terhadap

kemajuan suatu bangsa, sebab kemajuan suatu bangsa terletak sepenuhnya pada

kemampuan anak didik dalam mengikuti kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Pendidikan adalah suatu pilar yang mampu mendukung pembangunan

bangsa di masa mendatang dengan mengembangkan potensi peserta didik,

sehingga peserta didik mampu menghadapi dan bersaing dengan negara lain.

Ada tiga komponen yang perlu disoroti dalam pembaharuan pendidikan,

yaitu pembaharuan kurikulum, peningkatan kualitas pendidikan, dan efektifitas

model pembelajaran. Kurikulum harus kompherehensif dan responsifterhadap

dinamika sosial, relevan, tidak overload, dan mampu mengakomodasi beragam

keperluan dan kemjuan teknologi. Kualitas pembelajaran juga harus ditingkatkan

untuk meningktkan kualitas hasil pendidikan. Dengan cara penerapan model

pembelajaran yang efektif di kelas dan lebih memperdayakan potensi siswa.

Sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dirumuskan dalam UUD

No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Pendidikan nasional

berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak peradaban bangsa

yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

(18)

2

kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Sekolah Menengah Kejuruan(SMK) sebagai salah satu lembaga pendidikan

formal yang berfungsi untuk menghasilkan tenaga kerja yang memiliki

keterampilan tingkat menengah pada bidang masing–masing sesuai pasal 15 ayat

3 Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang

menyatakan bahwa pendidikan kejuruan merupakan pendidikan yang

mempersiapkan lulusan untuk dapat bekerja pada bidang tertentu. Berikut adalah

tujuan SMK sebagian dari system pendidikan Indonesia, yaitu : (1) Menyiapkan

peserta didik agar menjadi manusia produktif, mampu bekerja, mandiri, mengisi

lowongan pekerjaan yang ada didunia usaha dan di dunia industry sebagai tenaga

kerja tingkat menengah sesuai kompetensi dalam program keahlian yang

dipilihnya. (2) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih karir, ulet dan

gigih dalam berkompetensi dalam program keahlian yang diamatinya. (3)

Membekali peserta didik dengan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni agar

mampu mengembangkan diri dikemudian hari baik secara mandiri maupun

melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi. (4) Membekali peserta didik dengan

kompetensi-kompetensi yang sesuai dengan program keahlian yang dipilihnya. (5)

Menjadi warga Negara yang produktif, aktif dan kreatif.

Berdasarkan tujuan Sekolah Menengah Kejuruaan diatas, maka Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK) sebagai sub sistem pendidikan nasional seyogyanya

(19)

3

memilihkarir, memasuki lapangan kerja, berkompetisi dan mengembangkan

dirinya dengan sukses di lapangan kerja yang cepat berubah dan berkembang.

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah merupakan lembaga formal

pendidikan yang memiliki beberapa program keahlian diantaranya adalah program

keahlian Teknik Gambar Bangunan, dimana para lulusannya diharapkan mampu

bersaing didunia usaha khususnya bidang teknik bangunan sesuai dengan tujuan

SMK untuk mewujudkan harapan tersebut, di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

membekali siswa dengan mata pelajaran produktif untuk mendukung tercapainya

lulusan bermutu, salah satunya adalah mata pelajaran Konstruksi Bangunan.

Pengetahuan Konstruksi Bangunan merupakan mata pelajaran yang

mempelajari tentang bagaimana mendata, mendesain, melaksanakan dan

memelihara bangunan serta memilih bahan yang baik untuk bangunan.

Berikut daftar nilai ulangan harian peserta didik berdasarkan hasil

observasi sekolah yang diperoleh dari guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan

kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei

Tuan dapat dilihat persentase nilai yang diperoleh peserta didik sebagai berikut :

Tabel 1.1 Daftar Perolehan Ulangan Harian Mata Pelajaran Konstruksi BangunanKelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

T.A Nilai Jumlah Siswa Presentase (%) Keterangan

2012/2013

(20)

4

Dari daftar hasil belajar di atas dapat dijelaskan bahwa, persentase hasil

belajar siswa belum semuanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)

yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 67,5. Pada tahun 2012/2013, terdapat 32% (8

orang) tidak kompeten, 28% (7 orang) cukup kompeten, 20% (5 orang) kompeten

dan 20% (5 orang) sangat kompeten. Sedangkan pada tahun 2014/2015, terdapat

20% (5 orang) tidak kompeten, 8% (2 orang) cukup kompeten, dan 40% (10

orang) kompeten dan 32%(8 Orang) sangat kompeten. Dari data tersebut dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar Mata Pelajaran Konstruksi Bangunan belum

optimal. Data ini di dapat dari hasi observasi pada tangga 19 februari 2016 dari

guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan.

Rendahnya hasil belajar peserta didik dapat disebabkan oleh banyak

faktor. Hamiyah (2014) menyatakan bahwa faktor yang dapat mempengaruhi

belajar Peserta didik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu : (1) faktor

internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa) seperti fisik, mental,

emosional dan sikap,(2) faktor eksternal (faktor dari luar diri individu) yakni

seperti rumah dan sekolah. Diantara faktor eksternal yang berada dilingkungan

sekolah yaitu materi pelajaran, media belajar, guru dan cara mengajar guru.

Materi Pelajaran Kontruksi bangunan yang sangat luas menuntut siswa

harus menguasai materi secara teoritis, sikap dan keterampilan dalam

melaksanakan, merencanakankan, memilih bahan dan memperbaiki bangunan.

Mengingat betapa pentingnya pelajaran ini, seeorang calon tenaga kerja(guru) di

jurusan bangunan diharapkan memiliki kemampun dasar yang kuat dalam bidang

(21)

5

Salah sau upaya untuk meningkat hasil belajar siswa adalah dengan

menggunakan model pembelajaran Mind Mapping. Menururt Sutanto (2013)

model mind mappaing mengubah pembelajarn berbasis materi menjadi

pembelajaran berbasis otak yang menuju kegeniusan siswa.

Lebih lanjut dijlaskan oleh Widura (2013) bahwa “Mind Mapping” dapat

diartikan sebagai suatu cara untuk mengorganisasikan dan menyajikan konsep,

ide, tugas atau informasi lainnya. Mind Mapping pada umumnya menyajikan

informasi yang terhubung dengan topik sentral, dalam bentuk kata kunci, gambar

(simbol) dan warna sehingga suatu informasi dapat dipelajari dan diingat secara

cepat dan efisen. Sehinggasiswa dapat mengluarkan ide atau pendapatmengenai

materi pembelajaran.

Dengan diterapkannya model pembelajaran mind mapping diharapkan

dapat mempermudah siswa dalam mempelajari pelajaran konstruksi bangunan

sehingga kesulitan-kesulitan dan kejenuhan dalam proses belajar mengajar akan

lebih baik. Pembelajaran dengan menerapakan model pembelajaran mind mapping

akan membantu siswa untuk mengeti dan memaksimalkan potensi pikiran siswa

dengan menggunakan otak kanan dan otak kirinya secara simultan. Sehingga

kemampuan siswa dalam pemahaman dala materi pembelajaran.

Untuk melihat pengaruh model pembelajaran Mind Mapping seperti

diuraikan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul :

“Pengaruh Model Pembelajaran Mind MappingTerhadap Hasil Belajar

Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK

(22)

6

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka

timbul pertanyaan yang diidentifikasikan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan pada materi Spesifikasi dan karakteristik

kayu untuk kontruksi bangunan pada mata pelajaran Konstruksi Bangunan

masih tergolong rendah.

2. Adanya faktor internal (faktor-faktor yang berasal dari dalam diri siswa)

dan faktor eksternal (faktor yang berasal dari luar diri siswa) yang

mempengaruhi belajar peserta didik.

3. Model pembelajaran yang diterapkan guru pada mata pelajaran Konstruksi

Bangunan siswa kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan di

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan adalah Contextual Teacher Learning

4. Guru belum menerapkan model pembelajaran Mind Mapping pada mata

pelajaran Konstruksi Bangunan siswa kelas X program keahlian Teknik

Gambar Bangunan di SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan

C. Pembatasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terfokus serta memberikan ruang lingkup yang

jelas dan terarah, maka penelitian ini membatasi permasalahan yang diteliti hanya

pada model pembelajaran Mind Mapping dan model pembelajaran Contextual

Teaching Learning(CTL) dan pengaruhnya terhadaphasil belajar

(23)

7

untuk Konstruksi bangunan kelas X program keahlian Teknik Gambar Bangunan

SMK Negeri 1 Percut Sei Tuan Tahun Ajaran 2016/2017.

D. Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang masalah dan setelah dibatasi masalah –

masalah yang diidentifikasi maka dapat dirumuskan permasalahan dalam

penelitian ini adalah : Apakah hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model

pembelajaran Mind Mapping lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar

siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teacher

Learning (CTL) pada mata pelajaran Kontruksi Bangunan siswa kelas X Program

Keahlian Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei TuanTahun Ajaran

2016/2017 ?

E. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan penelitian ini

adalah : Untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan

dengan model pembelajaran Mind Mapping dengan hasil belajar siswa yang

dibelajarkan dengan model pembelajaran Contextual Teacher Learning(CTL)

pada mata pelajaranKonstruksi Bangunan siswa kelas X program keahlian Teknik

(24)

8

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan

masukan informasi mengenai model pembelajaran yang sesuai dalam

pembelajaran yang berkaitan hasil belajar Konstruksi Bangunan yaitu dengan

menggunakan model pembelajaran Mind Mapping. Selain itu, hasil penelitian

ini juga diharapkan dapat memberi manfaat sebagai bahan acuan dan penelitian

yang lebih lanjut di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Peserta didik

Untuk memperbaiki praktik pembelajaran sehingga siswa dapat menerima

materi pelajaran dengan lebih baik dan menyenangkan serta dapat

meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Konstruksi

Bangunan

b. Bagi Guru

Sebagai masukan bagi guru untuk membantu usahanya dalam

meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran

Mind Mapping, khususnya bagi guru mata pelajaran Konstruksi Bangunan

program keahlian Teknik Gambar Bangunan dalam upaya peningkatan

mutu lulusan SMK.

(25)

9

Sebagai referensi atau pedoman dalam meningkatkan mutu pembelajaran

di sekolah.

d. Hasil penelitian ini diharapkan bisa dijadikan referensi untuk peneliti

(26)

93

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsani (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT.Rineka Cipta : Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara.

Artika Fia (2016). Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Siswa Kelas X Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan Di SMK Negeri 1 Stabat Tahun Pembelajaran 2015/2016. Medan. Universitas

Negeri Medan

Buzan, Tony. 2013. Buku Pintar Mind Mapp. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Djamarah, S. B., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Hamalik, O. 2009. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

Hendri Jhon (2015). Skripsi : Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping

Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri 2 Binjai Program Keahlian Konstruksi Batu dan Beton Tahun Ajaran 2014/2015.Medan : Universitas Negeri Medan

Isjoni. (2009). Pembelajaran Kooperatif. Pustaka Belajar : Yogyakarta.

Istarani. (2014). 50 Tipe Pembelajaran Kooperatif. CV.Media Persada : Medan.

Lie, Anita. (2010). Cooperative Learning. PT.Grasindo : Jakarta.

(27)

94

Milfayetty, Sri. dkk. 2011. Psikologi Pendidikan. Medan : PPs Unimed

Noviyanti, Ira. 2013. Skripsi : Pengaruh Model Pembelajaran Mind Mapping

Terhadap Hasil Belajar Merakit Personal Komputer (MPC) Pada Siswa Kelas X Bidang Keahlian Teknik Komputer Jaringan Di SMK Negeri 1 Kutalimbaru T.A 2013/2014. Medan : Universitas Negeri Medan.

Nurhamiyah.(2005).Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta : Bumi Aksara

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Saleh, Andri. 2008. Kreatif Mengajar Dengan Mindmap. Bandung : TINTA EMAS Publishing

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Surabaya : PUSTAKA BELAJAR

Sugianto (2007). Model Pembelajaran Contextual Teacher Learning. Jakarta : Bumi Aksara

Swadarma, Doni. 2013. Mind Mapping Dalam Kurikulum Pembelajaran. Jakarta : PT Elex Media Kompitundo

Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif,: Peta Konsep

Dan Impelementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kencana. Jakarta.

Gambar

Tabel 19. Ringkasan Uji Normalitas hasil belajar bifang Afektif ..................  76
Gambar 1. Histogram Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen Kemampuan
Gambar Bangunan di SMK Negeri 1  Percut Sei Tuan
Gambar Bangunan SMK Negeri 1 Percut Sei TuanTahun Ajaran 2016/2017.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) untuk Meningkatkan Aktivitas Siswa Dan Hasil Belajar Konstruksi Bangunan Pada

Apakah dengan menerapkan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran teknik gambar bangunan Kompetensi

Berdasarkan manfaat yang diperoleh dari model pembelajaran kooperatif tipe Mind Mapping tersebut untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa pada

“ Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Dasar Kompetensi Kejuruan Memahami Bahan Bangunan Pada Siswa Kelas X SMK Negeri

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya permasalahan yaitu kurang memuaskan nya nilai yang dicapai oleh siswa dalam mata pelajaran Gambar Konstruksi Bangunan

Berdasarkan observasi yang telah dilakukan oleh penulis dengan guru mata pelajaran yang mengajar mata pelajaran menggambar teknik pada T.A 2014/2015

Meningkatkan Kreativitas Siswa Dengan Menggunakan Model Mind Mapping Pada Pelajaran SAINS Kelas IV SD.. Subsidi Budi Rahayu Percut Sei Tuan Tahun

Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode mind mapping dapat meningkatkan kreativitas siswa kelas XI SMK N 2 Pengasih pada mata pelajaran sensor dan