• Tidak ada hasil yang ditemukan

Usaha – Usaha Penanggulangan Ijime Di Kalangan Siswa Di Jepang Nihon No Gakusei No Shuui Ni Aru Ijime No Mondai No Kaishaku

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Usaha – Usaha Penanggulangan Ijime Di Kalangan Siswa Di Jepang Nihon No Gakusei No Shuui Ni Aru Ijime No Mondai No Kaishaku"

Copied!
72
0
0

Teks penuh

  • Penulis:
    • Happy Mart Amfris Oloan Ambarita
  • Pengajar:
    • Prof. Hamzon Situmorang, MS, Ph.D
    • Drs. Eman Kusdiyana, M. Hum
  • Sekolah: Universitas Sumatera Utara
  • Mata Pelajaran: Ilmu Sastra Jepang
  • Topik: Usaha – Usaha Penanggulangan Ijime Di Kalangan Siswa Di Jepang
  • Tipe: Skripsi
  • Tahun: 2012
  • Kota: Medan

I. PENDAHULUAN

Bagian pendahuluan skripsi ini memberikan konteks dan latar belakang mengenai masalah ijime di kalangan siswa di Jepang. Penulis menjelaskan bahwa ijime adalah fenomena sosial yang serius yang melibatkan penindasan, ejekan, dan kekerasan di kalangan pelajar. Dengan mengidentifikasi ijime sebagai masalah yang melibatkan berbagai faktor, termasuk budaya, pendidikan, dan lingkungan keluarga, penulis menekankan pentingnya memahami konteks sosial yang melatarbelakangi masalah ini. Hal ini relevan dengan tujuan pendidikan yang menekankan pembentukan karakter dan lingkungan belajar yang aman bagi semua siswa.

1.1 Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah menguraikan fenomena ijime sebagai isu universal yang merugikan siswa di Jepang. Penulis menggarisbawahi bahwa tindakan ijime tidak hanya berdampak pada kesehatan mental siswa tetapi juga dapat menyebabkan konsekuensi yang lebih serius, seperti bunuh diri. Dalam konteks pendidikan, penting untuk mengatasi masalah ini agar siswa dapat belajar dalam lingkungan yang mendukung dan tidak menakutkan.

1.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah mengidentifikasi dua pertanyaan utama: faktor penyebab ijime dan cara penanggulangannya di kalangan siswa. Ini menunjukkan fokus penelitian pada analisis mendalam mengenai faktor sosial dan budaya yang memengaruhi perilaku ijime, serta solusi yang dapat diterapkan dalam konteks pendidikan.

1.3 Ruang Lingkup Pembahasan

Ruang lingkup pembahasan membatasi fokus pada penanggulangan ijime melalui peran individu, keluarga, sekolah, dan pemerintah. Penulis menegaskan bahwa pendekatan multidimensional diperlukan untuk menangani masalah ini secara efektif, menciptakan kerangka kerja yang relevan dengan tujuan pendidikan yang lebih luas.

1.4 Tinjauan Pustaka dan Kerangka Teori

Tinjauan pustaka menyajikan berbagai definisi dan teori mengenai ijime dari berbagai sumber. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini menekankan pendekatan sosiologis untuk memahami dinamika sosial yang terlibat dalam ijime, yang penting untuk mengembangkan intervensi yang tepat dalam konteks pendidikan.

1.5 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian adalah untuk mengidentifikasi faktor penyebab ijime dan cara penanggulangannya. Manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan wawasan bagi pembaca dan peneliti lain mengenai isu ijime, serta berkontribusi pada pengembangan kebijakan pendidikan yang lebih baik.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan kepustakaan. Penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber untuk mendalami fenomena ijime, memberikan dasar yang kuat untuk analisis dan rekomendasi yang akan diusulkan dalam penelitian ini.

II. IJIME DALAM MASYARAKAT JEPANG

Bab ini membahas pengertian ijime dan faktor-faktor yang menyebabkan fenomena ini di Jepang. Penulis menjelaskan bagaimana ijime terintegrasi dalam struktur sosial Jepang dan dampaknya terhadap individu. Pemahaman yang mendalam tentang ijime penting untuk mengembangkan strategi penanggulangan yang efektif dalam konteks pendidikan.

2.1 Pengertian Ijime

Ijime didefinisikan sebagai tindakan penindasan yang dilakukan oleh siswa terhadap teman sebaya, yang dapat berupa kekerasan fisik maupun mental. Pemahaman ini penting untuk menyadari bahwa ijime bukan hanya masalah individu, tetapi juga fenomena sosial yang memerlukan perhatian kolektif dari semua pihak terkait.

2.2 Faktor Penyebab Ijime di Jepang

Faktor penyebab ijime mencakup budaya Jepang yang menekankan kelompok, pengaruh media, dan sistem pendidikan yang kompetitif. Penulis menyoroti bahwa pemahaman tentang faktor-faktor ini dapat membantu dalam merancang intervensi yang lebih efektif untuk mengatasi ijime di sekolah.

2.3 Bentuk – Bentuk Ijime di Jepang

Bentuk-bentuk ijime di Jepang meliputi penganiayaan fisik, verbal, dan relasional. Mengetahui berbagai bentuk ini penting untuk mengidentifikasi dan menangani kasus ijime dengan cara yang tepat dalam konteks pendidikan.

2.4 Contoh Kasus Berkaitan dengan Ijime

Contoh kasus nyata dari ijime memberikan gambaran yang jelas tentang dampak negatif yang ditimbulkan. Penulis menunjukkan bahwa pemahaman tentang kasus-kasus ini dapat memperkuat argumen untuk melakukan tindakan pencegahan yang lebih efektif di sekolah.

III. USAHA – USAHA MENANGGULANGI IJIME

Bagian ini menjelaskan berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk menanggulangi ijime, melibatkan peran individu, keluarga, sekolah, dan pemerintah. Strategi-strategi ini penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung bagi siswa.

3.1 Diri Sendiri

Siswa diharapkan memiliki kesadaran diri dan kemampuan untuk menjadi teman yang baik. Pendidikan karakter yang menekankan nilai-nilai empati dan solidaritas sangat penting dalam mengurangi perilaku ijime di kalangan siswa.

3.2 Keluarga

Peran keluarga dalam mendidik anak dengan kasih sayang dan komunikasi yang baik sangat penting. Keluarga yang mendukung dapat membantu anak mengatasi masalah ijime dan membangun kepercayaan diri yang kuat.

3.3 Sekolah

Sekolah memiliki tanggung jawab untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi siswa. Ini dapat dilakukan melalui program pendidikan anti-ijime dan pelatihan bagi guru untuk mengenali dan menangani kasus ijime dengan tepat.

3.4 Pemerintah

Pemerintah juga berperan dalam penanggulangan ijime dengan membuat regulasi dan kebijakan yang mendukung pendidikan yang aman. Kerjasama antara pemerintah dan lembaga pendidikan sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang bebas dari ijime.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan dari penelitian ini menegaskan bahwa ijime adalah masalah serius yang memerlukan pendekatan multidimensional untuk penanggulangannya. Saran-saran untuk berbagai pihak diharapkan dapat membantu mengurangi kasus ijime dan menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih baik.

4.1 Kesimpulan

Kesimpulan menegaskan bahwa penanggulangan ijime harus melibatkan semua pihak, termasuk siswa, keluarga, sekolah, dan pemerintah. Pendekatan yang komprehensif dan terkoordinasi diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

4.2 Saran

Saran untuk penelitian selanjutnya mencakup perlunya studi lebih lanjut mengenai efektivitas program penanggulangan ijime yang telah diterapkan dan pentingnya pengembangan kebijakan yang lebih baik dalam pendidikan untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi semua siswa.

Referensi Dokumen

  • Ijime The Social Illness of Japan ( Akiko, Dogakunai )
  • Ijime sebagai Gejala Penyimpangan Perilaku Remaja Jepang ( Annisa )
  • Penindas, Tertindas, dan Penonton ; Resep Memutus Rantai Kekerasan Anak dari Prasekolah hingga SMU ( Barbara Coloroso )
  • Stop Bullying ( Barbara Coloroso )
  • Mengenali Dan Mencegah Terjadinya Tindak Kekerasan Terhadap Anak ( Emmy Soekresno S. Pd. )

Referensi

Dokumen terkait

Hukuman merupakan upaya yang dilakukan guru agar anak jera dalam melakukan kesalahan yang disengaja. SMPN 1 Udanawu menerapkan metode hukuman baik secara fisik maupun

Usaha yang dilakukan oleh guru untuk meningkatkan minat belajar siswa, diperoleh hasil antara lain: (1) Guru memeberikan motivasi kepada siswa sebelum memulai

Bimbingan belajar yang dilakukan oleh orang tua kepada anak dapat ditunjukkan dalam bentuk pemberian hukuman dan penghargaan. Hukuman diberikan kepada anak apabila anak

Aktivitas yang dilakukan dalam memahami materi pelajaran yaitu (1) Siswa memperhatikan guru, siswa lain dan media yang digunakan oleh guru; (2) Siswa melihat pekerjaan siswa lain dan

Layanan jasa Rentaru Kazoku memiliki dampak positif terhadap kondisi permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat Jepang dewasa ini, khususnya bagi masyarakat

Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan

Pemilihan umum di Jepang ini menjadi menarik untuk dibahas karena pada dasarnya Jepang adalah negara yang dikepalai oleh seorang kaisar, namun dalam pelaksanaannya, sistem

Pada masyarakat agraris yang menggunakan sistem ie perawatan lansia dilakukan oleh keluarganya sendiri, sedangkan pada masyarakat industri yang menggunakan sistem kakukazoku