PENGARUH MEDIA GAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR
PEMANGKASAN TEKNIK INCREASE LAYER PADA SISWA KELAS
XI SMK NEGERI 10 MEDAN
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Tata Rias
Oleh
THERESIA ERTA BELA SIMATUPANG
5123344033
JURUSAN PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA
FAKULTAS TEKNIK
i ABSTRAK
Theresia Erta Bela Simatupang (5123344033) Pengaruh Media Gambar
Terhadap Hasil Belajar Pemangkasan Teknik Increase Layer Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan 2017.
Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui hasil belajar pemangkasan
increase layer menggunakan media gambar. (2) Untuk mengetahui hasil belajar
pemangkasan increase layer tanpa menggunakan media gambar (3) Untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan rambut teknik increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.
Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas XI jurusan Kecantikan SMK Negeri 10 Medan Tahun Ajaran 2016/2017 sebanyak dua kelas dengan jumlah 67 siswa dengan jumlah masing-masing kelas yaitu XI KC 1 = 32 orang untuk kelas eksperimen, XI KC 2 = 35 orang untuk kelas kontrol. Pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling yaitu teknik untuk menetapkan kelas sebagai sampel dengan mengambil seluruh jumlah siswa, sehingga sampel penelitian sebanyak 67 siswa. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi dan tes. Uji validitas tes menggunakan rumus koefisien point biserial sedangkan uji reabilitas menggunakan rumus KR-20. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji parametric yaitu uji t dengan persyaratan analisis uji normalitas dan homogenitas.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar pemangkasan increase
layer dengan menggunakan media gambar diperoleh nilai rata-rata 80,09.
Sedangkan rata rata hasil belajar pemangkasan rambut increase layer tanpa menggunakan media gambar sebesar 67,46. Hasil belajar menggunakan media gambar mampu mengantarkan siswa pada kriteria kompeten 50,00% sedangkan hasil belajar tanpa menggunakan media gambar hanya mampu mengantarkan siswa pada kriteria cukup kompeten 82,85%. Uji normalitas data pretes homogen.Terdapat pengaruh media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan rambut increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Hal ini dibuktikan dari hasil uji statistic yaitu diperoleh dan dengan α = 0,05 dan dk = 65 sehingga sehingga atau .
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik yang disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan guna memperoleh gelar sarjana pendidikan dengan judul “Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Pemangkasan Teknik Increase Layer Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 10 Medan”.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberi bantuan berupa arahan dan dorongan dalam pengerjaan skripsi ini. Penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada kedua orangtua penulis, (Alm) Bapak, Drs.Albiner Simatupang dan Ibu, Bernadeta Silaban, untuk semua cinta kasih sayang, doa-doa, motivasi, dukungan moral dan materi selama penulis mengikuti studi serta masukan mengenai pengerjaan skripsi ini. Selain itu penulis juga menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Ibu Dra. Armaini Rambe, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing dan memberi dorongan sampai skripsi ini selesai.
2. Ibu Dra.Rohana Aritonang, M.Pd, selaku Pembimbing Akademik yang sudah membimbing penulis selama perkuliahan.
iii
UNIMED, dan Ibu Dra. Siti Wahidah, M.Si selaku ketua Prodi Pendidikan Tata Rias Fakultas Teknik UNIMED.
4. Ibu Dra. Juliarti, M.Si dan Ibu Dra. Riana Friska, M.Pd selaku Dosen penguji yang banyak memberikan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.
5. Rossy Luckita, S.Pd selaku Dosen Saksi yang banyak memberikan masukan demi penyempurnaan skripsi ini.
6. Bapak Saksi Sebayang, S.Pd, selaku Guru mata pelajaran yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
7. Seluruh staf pengajar dan tata usaha dilingkungan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Universitas Negeri Medan.
8. Kepada seluruh Dosen Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (Tata Rias, Tata Boga dan Tata Busana) yang telah banyak memberikan ilmu, dorongan dan motivasi kepada penulis selama perkuliahan.
9. Bapak Robert Lesbata, S.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 10 Medan yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut, Bapak/Ibu guru dan pegawai di SMK Negeri 10 Medan dan seluruh siswa/i yang telah memberikan bantuan dan kerjasamanya selama penulis melakukan penelitian. Dan kepada Bapak Drs, Hidup Simanjuntak, M.Si selaku kepala sekolah SMK Negeri 8 Medan yang telah mengijinkan penulis mengadakan uji coba instrumen.
iv
Atta Natanael Lumban Gaol yang telah memberikan semangat, hiburan, dukungan serta doa kepada penulis.
11.Untuk yang terkasih dan tersayang Ornan Billiam Panjaitan, A.Md yang telah memberikan waktu, bantuan, dukungan semangat serta doa kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
12.Teman-teman seperjuangan prodi tata rias Ekstensi dan Reguler 2012 terkhusus kepada Rini Sinaga, Siska Silaban, Duma L Nainggolan, Eka Sihombing, Ita Noviana Bukit yang saling memberikan doa dan dukungan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini belum sempurna adanya baik dari segi penulisan, tata bahasa, maupun isi yang terkandung didalamnya. Untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak yang sifatnya membangun guna penyempurnaan penulisan karya ilmiah dikemudian hari.
Medan, Maret 2017 Penulis
v
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Rumusan Masalah ... 7
E. Tujuan Penelitian ... 7
F. Manfaat Penelitian ... 8
BAB II. KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 9
A. Hakikat Media Pembelajaran ... 9
1. Pengertian Media Pembelajaran ... 9
2. Fungsi Dan Manfaat Media Pembelajaran ... 10
3. Jenis Media Pembelajaran ... 12
4. Pengertian Media Gambar... 13
5. Penggunaan Media Gambar ... 14
vi
7. Prinsip-Prinsip Media Gambar ... 16
8. Fungsi Media Gambar ... 17
B. Hakikat Hasil Belajar ... 19
C. Pemangkasan Rambut Increase Layer ... 17
1. Pengertian Pemangkasan Rambut ... 19
2. Pengertian Pemangkasan Rambut Dasar ... 20
3. Pengertian Pemangkasan Dasar Layer ... 20
4. Pemangkasan Increase Layer ... 21
5. Langkah - Langkah Pemangkasan Teknik Increase Layer ... 22
D. Penelitian Relevan ... 28
E. Kerangka Berfikir ... 29
E. Hipotesis Tindakan ... 30
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 31
A. DesainPenelitian ... 31
B. Defenisi Operasional dan Variabel Penelitian ... 31
C. Populasi dan Sampel Penelitian ... 32
D. Waktu dan Tempat ... 33
E. Rencana Penelitian ... 33
F. Prosedur Penelitian ... 35
1. Tahap Persiapan ... 34
2. Tahap Pelaksanaan ... 35
3. Pengumpulan Data ... 35
vii
H. Teknik Analisis Data ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 46
B. Analisis Data Statistic Deskriptif ... 46
1. Hasil belajar pemangkasan rambut increase layer kelas yang menggunakan media gambar (kelas eksperimen) ... 46
2. Hasil belajar pemangkasan rambut increase layer tanpa menggunakan media gambar (kelas kontrol) ... 50
3. Hasil Belajar Pemangkasan Rambut Increase Layer Berdasarkan Kriteria (Kelas Eksperimen) ... 53
4. Hasil Belajar Pemangkasan Rambut Increase Layer Berdasarkan Kriteria (Kelas Kontrol)... 56
C. Ketuntasan Hasil Pemangkasan Rambut Increase Layer ... 59
D. Analisis Data Statistic Infrensial ... 60
1. Uji normalitas data ... 60
2. Uji homogenitas data... 61
E. Pengujian hipotesis ... 62
F. Pembahasan ... 65
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 68
A. Kesimpulan ... 68
B. Saran ... 68
DAFTAR PUSTAKA ... 70
ix
DAFTAR GAMBAR
1. Teknik pengangkatan 180o ... 22
2. Bentuk pemangkasan Increase Layer bagian belakang ... 22
3. Pemartingan rambut ... 23
4. Pola pangkas increase layer (V) ... 24
5. Pemangkasan tanpa pengangkatan 00 pada bagian belakang ... 24
6. Pemangkasan pada bagian belakang 450 ... 25
7. Pemangkasan pada bagian belakang 900 ... 25
8. Pemangkasan pada bagian belakang 1800 ... 26
9. Pemangkasan pada bagian samping(kiri/kanan) 450 ... 26
10. Pemangkasan pada bagian samping (kiri/kanan) dengan pengangkatan 900 ... 27
11.Pemangkasan bagian poni dengan pengangkatan 1800 ... 27
12. Pengecekan pemangkasan ... 28
13.Hasil pemangkasan increase layer ... 28
14.Skema Prosedur Penelitian... 36
15.Grafik distribusi frekuensi hasil belajar pretes kelas eksperimen ... 48
16.grafik distribusi frekuensi hasil belajar postes kelas eksperimen ... 49
17.grafik distribusi frekuensi hasil belajar pretes kelas kontrol ... 51
18.grafik distribusi frekuensi hasil belajar postes kelas kontrol ... 53
x
20.Grafis hasil belajar postes pemangkasan rambut increase layer berdasarkan kriteria (kelas eksperimen ... 56 21.Grafis hasil belajar pretes pemangkasan rambut increase layer berdasarkan
kriteria (kelas kontrol ... 57 22.Grafis hasil belajar postes pemangkasan rambut increase layer
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
1. Silabus ... 73
2. Kompetensi Inti Dan Kompetensi Dasar ... 76
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(Kelas Kontrol) ... 78
4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran(Kelas Eksperimen) ... 83
5. Tes Hasil Belajar Pemangkasan Teknik Increase Layer ... 92
6. Uji Coba Instrumen ... 99
7. Uji Reabilitas Tes ... 102
8. Indeks Kesukaran ... 103
9. Daya Beda ... 105
10.Data Penelitian ... 107
11.Hasil Belajar Pemangkasan Rambut Increase Layer Berdasarkan Kriteria ... 113
12.Uji Normalitas Data Penelitian ... 115
13.Uji Homogenitas Data Penelitian ... 120
14.Uji Hipotesis ... 121
15.Nilai-Nilai Distribusi F ... 123
16.Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors ... 126
17.Nilai-Nilai Distribusi t(Tabel t) ... 127
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah sebagai wahana pendidikan formal mempunyai tujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Mempersiapkan sekolah dengan segala sarana maupun prasarana pendidikan seperti perbaikan kurikulum, peningkatan kualitas guru dan peningkatan pelayanan sekolah pada masyarakat merupakan pekerjaan yang utama selain pekerjaan-pekerjaan yang lainnya. Kurikulum yang telah direvisi menyarankan agar kegiatan pengajaran tidak hanya satu arah dari guru saja melainkan dua arah, timbal balik antara guru dan siswa. Dalam komunikasi dua arah tersebut guru harus aktif merencanakan, memilih, membimbing, dan menganalisa berbagai kegiatan yang dilakukan siswa, sebaliknya siswa diharapkan untuk aktif terlebih mental maupun emosional (Gandi, 2014).
2
modul atau buku pelajaran untuk para peserta didik. Permasalahan muncul yaitu ketika siswa berusaha mengingat kembali apa yang sudah diterima, dipelajari, direkam, dicatat atau yang dahulu pernah didengar. Siswa mengalami kesulitan berkonsentrasi ataupun kesulitan ketika mengerjakan tugas, dikarenakan catatan ataupun ingatannya belum teratur. Oleh karena itu, penulis mencoba menawarkan suatu variasi mengajar dengan harapan dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Standar kompetensi di SMK untuk keperluan proses pembelajaran tentu bukanlah pekerjaan sederhana. Guru harus menguasai materi (content) dan metode pembelajaran (teaching method). Sebagaimana dinyatakan (Sardiman, 2011) bahwa “Mengajar adalah suatu aktivitas mengorganisasi dan mengatur lingkungan dengan baik dan menghubungkan anak didik kedalam lingkungan tersebut sehingga terjadi proses belajar mengajar”. Namun ada kalanya guru terjebak ketika menghabiskan materi pelajaran saja dan lupa pada tujuan pencapaiannya.
3
Berdasarkan observasi (8 juli, 2016) di SMK Negeri 10 Medan, peneliti melihat guru mengajar dominan dengan ceramah dan penugasan, serta menggunakan papan tulis biasa sebagai media, walaupun pihak sekolah menyediakan fasilitas mengajar seprti Infocus-LCD, namun guru belum memanfaatkannya secara optimal.
Mata pelajaran pemangkasan increase layer merupakan salah satu mata pelajaran yang ada di SMK Negeri 10 Medan, dimana pada mata pelajaran pemangkasan increase layer merupakan pelajaran yang membahas tentang pangkas rambut, mulai dari pengertian pemangkasan increase layer, model pangkas, serta yang paling penting langkah-langkah pemangkasan increase layer.
4
Pada tahun ajaran 2013/2014 siswa yang mendapat nilai B (Kompeten) 18,46% sebanyak 12 orang, siswa mendapat nilai C (cukup kompeten) 24,61% sebanyak 16 orang, sedangkan siswa mendapat nilai D (kurang kompeten) 56,92% sebanyak 37 orang. Tahun ajaran 2014/2015 siswa yang mendapat nilai B (Kompeten) 20,89% sebanyak 14 orang, siswa mendapat nilai C (cukup kompeten) 34,32% sebanyak 23 orang, sedangkan siswa yang mendapat nilai D (kurang kompeten) 44,78% sebanyak 30 orang. Tahun ajaran 2015/2016 siswa yang mendapat nilai B (Kompeten) 22,38% sebanyak 15 orang, siswa yang mendapat nilai C (cukup kompeten) 29,85% sebanyak 20 orang, sedangkan siswa yang mendapat nilai D (kurang kompeten) 47,76%)sebanyak 32 orang. Dari Wawancara singkat dengan guru mata pelajaran Pemangkasan increase layer hasil belajar sebagian besar siswa berada di bawah standart kompetensi, sehingga untuk mencapai standart tersebut mereka harus mengikuti ujian remedial. Ujian Remedial dilakukan untuk siswa yang hasil belajarnya di bawah KKM 75.
Pada umumnya, siswa SMK lebih termotivasi untuk melaksanakan pelajaran Praktik dari pada pelajaran teori dengan penjelasan materi di dalam kelas. Oleh sebab itu, kebanyakan siswa kurang berminat dalam mempelajari materi palajaran Pemangkasan increase layer yang akhirnya membuat nilai siswa rendah. Kesulitan siswa dalam memahami materi seperti teori mengenai Pemangkasan yang membahas tentang pengertian pemangkasan increase layer serta langkah-langkah pemangkasan increase layer yang membuat siswa merasa kesulitan dan bosan dengan menghapal langkah-langkah pemangkasan increase
5
Kurang terealisasinya tujuan pembelajaran yang diharapkan tentunya menjadi permasalahan dan perlu dicari solusi. Salah satu solusi yang layak untuk diupayakan dalam pencapaian tujuan pembelajaran agar siswa mampu memahami teori pemangkasan increase layer adalah dengan menggunakan media gambar. yang mana menurut Nasution (2012), dengan adanya media gambar merupakan alat atau sarana reproduksi bentuk asli dalam dua dimensi yakni lukisan maupun foto sebagai perantara dalam berkomunikasi dalam proses belajar mengajar Melalui penggunaan media gambar dalam pembelajaran pemangkasan increase
layer, siswa diupayakan mampu menuangkan ide dan gagasan, serta
pengalaman-pengalaman yang dilihatnya. Melalui proses penerapan kompetensi dalam kehidupan sehari- hari, peserta didik akan merasakan pentingnya belajar dan memperoleh makna yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya.
Materi pelajaran juga akan semakin berarti dan lebih mudah jika siswa mempelajari materi pembelajaran yang di sajikan melalui suatu media gambar dan menemukan arti dalam proses pembelajarannya, sehingga pembelajaran akan lebih menyenangkan. Arsyad (2011), mengemukakan bahwa “penggunaan media gambar dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.
6
mengangkat judul “Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar
Pemangkasan Increase Layer Siswa Kelas XI SMK Negeri 10 Medan”.
B. Identifikasi masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, dapat diindentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini antara lain :
1. Rendahnya hasil belajar siswa pada mata pelajaran pemangkasan
increase layer.
2. Penggunaan media pembelajaran yang kurang bervariasi dan menarik bagi siswa.
3. Banyaknya urutan langkah-langkah pemangkasan increase layer membuat siswa sulit untuk mengingat,disebabkan tidak adanya ketertarikan siswa untuk belajar.
4. Kurangnya pemahaman siswa pada mata pelajaran pemangkasan
increase layer.
5. Materi dianggap sulit dan membosankan oleh siswa, karena guru cenderung menggunakan model ceramah.
6. Guru belum memanfaatkan media gambar pada mata pelajaran pemangkasan increase layer.
C. Pembatasan Masalah
7
1. Pengetahuan pemangkasan teknik increase layer dibatasi pada langkah-langkah pemangkasan teknik increase layer.
2. Hasil belajar pemangkasan teknik increase layer siswa kelas XI SMK Negeri
3. Pengaruh Media Gambar Terhadap Hasil Belajar Pemangkasan Increase
Layer Siswa Kelas XI SMK Negeri 10 Medan
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah peneliti kemukakan maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar pemangkasan increase layer dengan menggunakan media gambar?
2. Bagaimana hasil belajar pemangkasan increase layer tanpa menggunakan media gambar?
3. Bagaimana pengaruh media gambar pada pemangkasan increase layer?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui hasil belajar pemangkasan increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan menggunakan media gambar.
8
3. Untuk mengetahui pengaruh media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan rambut teknik increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Dapat menambah pengetahuan dan wawasan penulis dalam media gambar terhadap hasil belajar yang efektif, efisien dan sebagai sumber bahan referensi peneliti yang lain untuk penelitian lanjutan terhadap variabel-variabel yang relevan.
2. Manfaat praktis
Untuk meningkatkan dan memperbaiki kualitas pendidikan dan pembelajaran, penelitian memiliki beberapa manfaatnya diantaranya a. Bagi siswa, pengaruh media gambar memungkinkan untuk
meningkatkan keterampilan, ketelitian, keaktifan dan hasil belajar yang baik dalam pemangkasan teknik increase layer
b. Bagi guru, dapat membantu guru dalam penyampaian materi yang diajarkan dengan meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar
68
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Hasil belajar pemangkasan rambut increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan menggunakan media gambar berada pada kriteria kompeten
50,00%.
2. Hasil belajar pemangkasan rambut increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan tanpa menggunakan media gambar berada pada kriteria kurang kompeten 82,85%..
3. Terdapat pengaruh media gambar terhadap hasil belajar pemangkasan rambut
increase layer siswa kelas XI SMK Negeri 10 Medan. Hal ini dibuktikan dari
hasil uji statistic yaitu diperoleh dan dengan α = 0,05 dan dk = 65 sehingga sehingga atau
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan yang disebutkan diatas maka penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Saran bagi guru
69
b. Penggunaan media pembelajaran yang bervariasi harus terus
ditingkatkan agar dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan bagi siswa
2. Bagi sekolah
a. Penggunaan media pembelajaran hendaknya dapat menjadi salah satu upaya untuk mengembangkan sekolah kearah yang lebih baik terutama kualitas pembelajaran
b. Sarana fasilitas pembelajaran harus dioptimalkan agar tidak
menghambat proses pembelajaran sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan disekolah
3. Saran bagi peneliti
70
DAFTAR PUSTAKA
Ali, (2013), Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta. Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Yogyakarta: Rineka Cipta.
Arsyad, (2011), Media Pembelajaran, Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta. Cepi (2011), Media Gambar. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Dagun, Save M. (2013). Kamus Besar Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Lembaga
Dimyati dan Mudjiono. (2011). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah (2011), Raja Grafindo Persada, Jakarta
Dryden, Gordon &Jeannette Vos. (2000). Revolusi Belajar : The Learning
Revolution Bagian 1. Bandung : Kaifa.
Gagne. 2002. Evaluasi Hasil Belajar. Jakarta: Raju Grafindo Persada Hamalik, 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Hapsari, Kusumawardani. 2003. Pemangkasan Rambut. Surabaya: Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya.
Hardiana (2011), Media Pendidikan, Bandung: Penerbit Citra Aditya Bakti
Hasibuan,J., dan Moenjiono, (2006), Proses Belajar Mengajar, Penerbit : Remaja Rosdakarya, Bandung
Hery, (2013). Media Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta http://informasitips.com/model-potongan-rambut-layer
71
Iqra’ al-Firdaus (2011). Buku Lengkap Tuntunan Menjadi Kameraman
Profesional. Yogyakarta: Buku Biru.
Iskandar, (2009). Metedologi Penelitian Pendidikan dan Sosial. Jakarta: Gaung Persada Press.
Jenkins dan Unwin, 2011. Proses Pembelajaran. Penerbit: Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Karwati, Euis. 2014 Manejen Kelas (Classroom Management) : Guru profesional yang inspiratif, kreatif, menyenangkan, Dan berprestasi. Bandung: Alfabeta Kunandar, Penilaian Autentik, Jakarta , Raja Grafindo Persada, 2014
Kusumadewi, Grace Subekti, Endang W. pusjoyo, 2003, Pelajaran Tata
Kecantikan Rambut Tingkat Dasar, Jakarta.
Modul Dasar-Dasar Pemangkasan. SMK Program Keahlian Tata Kecantikan. Modul Memangkas Rambut Bertrap Penuh (Increase Layer). Tim Fakultas Teknik Universitas Surabaya
Modul Memangkas Rambut Dasar. Tim Konsultan Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang.
Munadi (2012). Media Pembelajaran. Penerbit : Tarsito Munir (2011). Strategi Pembelajaran. Penerbit : Rineka Cipta Nasution (2011). Media Pembelajaran. Bandung : Kaifa
Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta : DIVA Press
Rostamailis,dkk. 2008. Tata Kecantikan Rambut Jilid 3 SMK. Jakarta : PT Rineka Cipta
72
Sanjaya (2011), Media Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT.
Rineka Cipta
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaj Rosdakarya, 2012.
Sugiyono (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Afabeta, cv
Susilana (2011). Media Gambar. Jakarta : Rineka Cipta