• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V

SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh EKO DARYONO

Penelitian ini bertujuan ingin meningkatkan gerak dasar smash bola voli pada siswa kelas V di SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 4 Tiuh Memon tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar smash bola voli dengan rentang nilai 1-3. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan modifikasi alat berupa bola plastik, jaring net plastik dan tiang bambu dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar smash bola voli siswa kelas V di SD Negeri 4 Tiuh Memon tahun pelajaran 2011/2012.

(2)

PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V

SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh EKO DARYONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(3)

Judul Skripsi : Peningkatan Gerak Dasar Smash Bola Voli Dengan Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

Nama Mahasiswa : Eko Daryono Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126006

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Ketua Jurusan Imu Pendidikan

(4)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Usman Adam, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Akor Sitepu, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 2012

(5)

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pendidikan Jasmani... 6

B. Permainan Bola Voli ... 8

C. Belajar Gerak ... 11

D. Smash ... 14

E. Modifikasi Alat ... 16

F. Hipotesis Tindakan... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN... 19

A. Metode Penelitian... 19

B. Setting Penelitian ... 21

C. Subjek Penelitian... 22

D. Rencana Tindakan... 22

E. Instrumen Penelitian... 26

F. Teknik Analisis Data... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 28

A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan... 33

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 36

A. Simpulan ... 36

B. Saran... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

LAMPIRAN... 48

DAFTAR GAMBAR

(6)

1. Lapangan Bola Voli ... 11

2. Tahapan Gerak Smash... 15

3. Siklus PTK ... 20

4. Bentuk Latihan Siklus Pertama ... 23

5. Bentuk Latihan Pada Siklus Kedua... 24

6. Bentuk Latihan Pada Siklus Ketiga... 25

7. Grafik Batang Perbandingan Hasil Pada Tes Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III. ... 31

8. Grafik Batang Prosentase Ketuntasan Belajar Tes Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III ... 32

DAFTAR TABEL

(7)
(8)

ABSTRAK

PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V

SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh EKO DARYONO

Penelitian ini bertujuan ingin meningkatkan gerak dasar smash bola voli pada siswa kelas V di SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN 4 Tiuh Memon tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar smash bola voli dengan rentang nilai 1-3. Teknik analisis data menggunakan prosentasi ketuntasan belajar setiap siklusnya.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan penggunaan modifikasi alat berupa bola plastik, jaring net plastik dan tiang bambu dapat meningkatkan keterampilan gerak dasar smash bola voli siswa kelas V di SD Negeri 4 Tiuh Memon tahun pelajaran 2011/2012.

(9)

PENINGKATAN GERAK DASAR SMASH BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PEMBELAARAN PADA SISWA KELAS V

SDN 4 TIUH MEMON KECAMATAN PUGUNG KABUPATEN TANGGAMUS

Oleh EKO DARYONO

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Lapangan Bola Voli ... 11

2. Tahapan Gerak Smash... 15

3. Siklus PTK ... 20

4. Bentuk Latihan Siklus Pertama ... 23

5. Bentuk Latihan Pada Siklus Kedua... 24

6. Bentuk Latihan Pada Siklus Ketiga... 25

7. Grafik Batang Perbandingan Hasil Pada Tes Awal, Siklus I, Siklus II dan Siklus III. ... 31

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR TABEL... xv

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 4

D. Rumusan Masalah ... 4

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 5

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. Pendidikan Jasmani... 6

B. Permainan Bola Voli ... 8

C. Belajar Gerak ... 11

D. Smash ... 14

E. Modifikasi Alat ... 16

F. Hipotesis Tindakan... 17

III. METODOLOGI PENELITIAN... 19

A. Metode Penelitian... 19

B. Setting Penelitian ... 21

C. Subjek Penelitian... 22

D. Rencana Tindakan ... 22

E. Instrumen Penelitian... 26

F. Teknik Analisis Data... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 28

A. Hasil Penelitian ... 28

B. Pembahasan... 33

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 36

A. Simpulan ... 36

B. Saran... 36

DAFTAR PUSTAKA ... 37

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Arma dan Manadji, Agus. 1994.Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta.

Juari, dkk. 2010.Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Pusat Perbukuan Kemendiknas. Jakarta.

Kunandar. 2009.Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Penerbit Rajawali Pers. Jakarta.

Lutan, Rusli. 1988.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud Dirjen Dikti PPLPTK. Jakarta.

Muhajir. 2007.Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mata Pelajaran Pendidikan Jasman, Olahraga dan Kesehatan.Erlangga. Bandung.

Slameto. 1995.Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. PT Rineka Cipta. Jakarta.

Sarono. 2005.Pembelajaran Aspek Permainan dan Olahraga Bola Voli Sekolah Menengah Atas.Depdiknas Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Pusat Pengembangan Penataran Guru Keguruan Jakarta.

Suharno, HP, 1985,Dasar-Dasar Permainan Bola Voli.Yogyakarta, IKIP. Sujana, Nana. 1991.Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Lembaga penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Tim Penyusun Kamus Bahasa Pusat. 2005.Kamus Besar Bahasa Indonesia. Penerbit Balai Pustaka. Jakarta.

Universitas Lampung. 2007.Format Penulisan Karya Ilmiah. Bandar Lampung. Viera, Barbara R, dan Fergusson Bonnie Jill. 2000.Bola Voli Tingkat Pemula.

(13)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan yang dilakukan di dalam maupun di luar sekolah yang

berlangsung seumur hidup. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kesegaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis,

keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pendidikan seseorang sebagai perseorangan atau anggota masyarakat yang dilakukan secara sadar dan sistematik melalui berbagai kegiatan jasmani untuk memperoleh

pertumbuhan jasmani, kesehatan dan kesegaran jasmani, kemampuan dan keterampilan, kecerdasan dan pembentukan watak, serta kepribadian yang harmonis dalam rangka pembentukan manusia Indonesia berkualitas

berdasarkan Pancasila. Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang dikelola secara sistematis, dipilih sesuai

(14)

dan perkembangan peserta didik sehingga mampu meningkatkan aspek kognitif, afektif dan psikomotor.

Fungsi Pendidikan Jasmani adalah a). Aspek organic yaitu menjadikan fungsi sistem tubuh menjadi lebih baik sehingga individu dapat memenuhi tuntutan lingkungan secara memadai serta memiliki landasan untuk pengembangan keterampilan, dan meningkatkan kekuatan yaitu jumlah tenaga maksimum yang dikeluarkan oleh otot atau kelompok otot. b). Aspek neuromuskuler, yaitu meningkatkan keharmonisan antara fungsi saraf dan otot,

mengembangkan keterampilan lokomotor seperti; berjalan, berlari, melompat, meloncat, meluncur, melangkah, mendorong, bergulir, dan menarik.

Agar fungsi-fungsi tersebut dapat dirasakan oleh siswa maka disusunlah materi-materi Pendidikan Jasmani yang sistematis sesuai tahap pertumbuhan dan perkembangan siswa. Adapun materi pokok Pendidikan Jasmani itu sendiri diklasifikasikan menjadi enam aspek, yaitu: tekhnik/keterampilan dasar permainan dan olahraga; aktivitas pengembangan; uji diri/ senam; aktivitas ritmik; aquatik (aktivitas air); dan pendidikan luar kelas (out door).

Hakekat permainan bola voli adalah kegiatan jasmani yang dilandasi semangat perjuangan melawan diri sendiri dan orang lain, yang jika dipertandingkan harus dilaksanakan secara kesatria sehingga merupakan sarana pendidikan pribadi yang ampuh menuju peningkatan kualitas hidup yang lebih luhur, dimaksudkan bahwa dalam kegiatan kesegaran jasmani seseorang atau atlet diharuskan memiliki rasa percaya diri, tanpa

(15)

Salah satu teknik dasar bermain bola voli yang diajarkan pada siswa sekolah dasar khususnya kelas V ialah mempraktikkan gerak dasar smash bola voli dengan baik dan benar. Smash adalah teknik dasar yang paling sukar dan sering digunakan dalam permainan bola voli. Smash juga merupakan salah satu cara menempatkan bola ke daerah lawan, dengan cepat yang berguna untuk mencari point dan berharap lawan tidak dapat mengembalikan bola dengan baik. Namun dalam pelaksanaannya para peserta didik masih mengalami kesulitan dalam melakukan teknik dasar smash bola voli seperti lompat menumbur net, bola yang tidak terkena telapak tangan saat dipukul, arah bola yang melambung atau menyangkut di net

Berdasarkan hasil observasi di SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus pada pembelajaran bola voli, rata-rata siswa belum mencapai ketuntasan belajar. Siswa dinyatakan berhasil atau tuntas dalam mengikuti proses pembelajaran jika mencapai nilai 65. Dari 23 jumlah siswa yang mendapat nilai lebih atau sama dengan 65 hanya 3 orang siswa,

sedangkan yang mendapat nilai kurang dari 65 berjumlah 20 siswa.

Penulis mengidentifikasi letak permasalahan masih kurangnya kemampuan smash siswa adalah karena masih kurangnya lompatan pada saat melakukan smash bola voli. Lompatan adalah untuk menambah momentum pukulan, sehingga hasil pukulan aan tepat sasaran dan menukik ke lapangan kawan.

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melakukan

(16)

Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus .

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:

1. Sebagian besar siswa masih belum dapat melakukan lompatan untuk smash bola voli

2. Masih kurangnya kemampuan siswa dalam menentukan saat perkenaan memukul bola

C. Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini tidak meluas maka peneliti membatasi masalah penelitian pada penggunaan alat yang dimodifikasi berupa bola plastik, jaring net plastik dan tiang bambu dengan subjek

penelitian siswa kelas V SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

tiang bambu dapat meningkatkan gerak dasar smash bola voli pada siswa kelas V SDN 4 Tiuh Memo

(17)

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

pada siswa kelas V di SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kab

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini ditujukan bagi : 1. Bagi peneliti

Peneliti mendapatkan pengalaman yang berharga dalam upaya meningkatkan gerak dasar smash bola voli siswa.

2. Bagi guru

Guru mendapatkan bahan untuk pengembangan pembelajaran bola voli terutama tentang teknik smash .

3. Bagi siswa

(18)

Judul Skripsi : Peningkatan Gerak Dasar Smash Bola Voli Dengan Modifikasi Alat Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SDN 4 Tiuh Memon Kecamatan Pugung Kabupaten Tanggamus

Nama Mahasiswa : Eko Daryono Nomor Pokok Mahasiswa : 1013126006

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI

Pembimbing I Ketua Jurusan Imu Pendidikan

Drs. Usman Adam, M.Pd Drs. Baharuddin Risyak, M.Pd

NIP 19520229 198303 1 004 NIP

(19)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Usman Adam, M.Pd

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Akor Sitepu, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(20)

I. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka simpulan dari penelitian ini adalah: Dengan digunakannya modifikasi alat dalam permain bola voli dapat meningkatkan gerak dasar smash pada siswa kelas V SDN 4 Tiuh Memon

Kecamatan .

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang dilakukan maka terdapat beberapa saran yang ingin peneliti sampaikan bagi :

1. Peneliti mendapatkan data secara empiris mengenai peningkatan gerak dasar smash bola voli dengan modifikasi alat yang digunakan.

2. Siswa memperbaiki gerak dasar smash bola voli sehingga mencapai ketuntasan belajar.

(21)
(22)

I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pendidikan Jasmani

1. Pengertian Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani pada hakikatnya adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas fisik untuk menghasilkan perubahan holistik dalam kualitas individu, baik dalam hal fisik, mental, serta emosional. Pendidikan Jasmani memperlakukan anak sebagai sebuah kesatuan utuh, mahluk total, mentalnya. Pada kenyataannya, Pendidikan Jasmani adalah suatu kajian yang sungguh luas. Titik perhatiannya adalah peningkatan gerak manusia.

Dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan Pendidikan Jasmani dan Kesehatan dalam Muhajir (2007: 2) dijelaskan definisi Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

(23)

Menurut pakar Pendidikan Jasmani Amerika Serikat, Nixon dan Jewett dalam Arma Abdullah dan Agus Manadji (1994: 5) Pendidikan

Jasmani adalah satu tahap atau aspek dari proses pendidikan

keseluruhan yang berkenaan dengan perkembangan dan penggunaan kemampuan gerak individu yang dilakukan atas dasar kemauan sendiri serta bermanfaat dan dengan reaksi atau respon yang terkait langsung dengan mental, emosi dan sosial. Pendidikan jasmani merupakan satu-satunya mata pelajaran di sekolah yang menggunakan gerak sebagai media pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan. Sesuai dengan pendapat Frost dalam Arma Abdoellah dan Agus Manadji (1994: 6) Pendidikan Jasmani terdiri dari perubahan dan penyesuaian yang terjadi pada individu bila ia bergerak dan mempelajari gerak.

2. Pentingnya Pendidikan Jasmani

(24)

Disinilah pentingnya Pendidikan Jasmani, Pendidikan Jasmani menyediakan ruang untuk belajar menjelajahi lingkungan, mencoba kegiatan yang sesuai minat anak dan menggali potensi dirinya. Melalui Pendidikan Jasmani anak-anak menemukan saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerak, menyalurkan energi yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anak, menanamkan dasar-dasar keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan moral.

B. Permainan Bola Voli 1. Sejarah Bola Voli

Muhajir (2007: 2) menjelaskan permainan bola voli diciptakan dan dikembangkan pertama kali oleh William G. Morgan, seorang ahli olahraga dari YMCA Holyok. Permainan bola voli bermula dimainkan untuk aktivitas rekreasi, yaitu bagi para bangsawan. Permainan ini menjadi berkembang dan menjadi populer di daerah-daerah pariwisata dan dilakukan di lapangan terbuka, untuk pertama kalinya di Amerika Serikat. Setelah bola baru tercipta, Morgan mendemonstrasikan cara memainkannya melalui permainan 2 (dua) regu di hadapan ahli-ahli olahraga YMCA yang sedang berkonfrensi di Psingfield College. Permainan ini diberi nama mintonette.

(25)

tahun setelah diciptakannya olahraga permainan bola basket oleh James Naismith. Olahraga permainan Mintonette sebenarnya merupakan sebuah permainan yang diciptakan dengan kombinasi beberapa jenis permainan. Tepatnya, permainan Mintonette diciptakan dengan mengadopsi empat macam karakter olahraga permainan menjadi satu, yaitu bola basket, baseball, tenis, dan yang terakhir adalah bola tangan(handball). Pada awalnya, permainan ini diciptakan khusus bagi anggota YMCA yang sudah tidak berusia muda lagi, sehingga permainan ini-pun dibuat tidak seaktif permainan bola basket.

Perubahan nama Mintonette menjadi volleyball (bola voli) terjadi pada pada tahun 1896, pada demonstrasi pertandingan pertamanya di International YMCA Training School. Pada awal tahun 1896 tersebut, Dr. Luther Halsey Gulick (Director of the Professional Physical Education Training School sekaligus sebagai Executive Director of Department of Physical Education of the International Committee of YMCA) mengundang dan meminta Morgan untuk mendemonstrasikan permainan baru yang telah ia ciptakan di stadion kampus yang baru. Pada sebuah konferensi di kampus YMCA, Springfield tersebut juga dihadiri oleh seluruh instruktur pendidikan jasmani. Pada kesempatan tersebut, Morgan membawa dua tim yang masing-masing tim

beranggotakan lima orang. Morgan juga menjelaskan bahwa

permainan tersebut adalah permainan yang dapat dimainkan di dalam maupun di luar ruangan dengan sangat leluasa. Dan menurut

(26)

banyak pemain. Tidak ada batasan jumlah pemain yang menjadi standar dalam permainan tersebut. Sedangkan sasaran dari permainan ini adalah mempertahankan bola agar tetap bergerak melewati net yang tinggi, dari satu wilayah ke wilayah lawan.

Menurut Suharno HP (1985 : 1), permainan bola voli adalah cabang beregu yang dimainkan oleh dua regu yang masing-masing regu terdiri dari 6 orang pemain dan di setiap lapangan dipisahkan oleh net. Pantulan bola yang dimainkan boleh menggunakan seluruh anggota badan. Maksud dan tujuan dari permainan ini adalah menjatuhkan bola di lapangan lawan melewai atas net dengan syarat pantulan sempurna dan bersih sesuai dengan peraturan. Permainan dimulai dengan pukulan bola servis. Bola harus dipukul dengan satu tangan ke arah lapangan lawan melewati net. Setiap regu dapat memainkan bola sampai tiga kali pantulan untuk dikembalikan (kecuali perkenaan bola saat membendung). Dalam permainan bola voli hanya regu yang menang saturallypermainan memperoleh satu angka, hingga salah satu regu menang dalam pertandingan dengan terlebih dahulu mengumpulkan minimal dua puluh lima angka dan untuk set penentuan lima belas angka.

2. Lapangan Permainan Bola Voli

(27)
[image:27.595.175.498.157.366.2]

gram. Garis batas serang untuk pemain belakang berjarak 3 meter dari garis tengah (sejajar dengan jaring). Garis tepi lapangan adalah 5 cm.

Gambar 1. Lapangan Bola Voli.

C. Belajar Gerak

(28)

menciptakan pola-pola gerak baru untuk tujuan-tujua tertentu. (Sugiyanto:1993:3)

Seseorang akan melakukan gerakan tertenu apabila mempunyai kemauan untuk bergerak dan merasa perlu untuk melakukan gerakan, akan melakukan suatu gerakan apabila mengerti gerakan apa yang harus dilakukan, dan gerakan tertentu itu bila terwujud apabila fisik memiliki cukup kemampuan untuk bergerak. (Sugiyanto, 1993:3)

Menurut Lutan (1988) belajar adalah suatu proses perubahan perilaku yang relatif permanen pada diri seseorang yang diperoleh melalui pengalaman dan latihan dan dapat diamati melalui penampilannya. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar memiliki pengertian yang luas, bisa berupa keterampilan fisik, verbal, intelektual, maupun sikap. Menurut Bloom dalam Lutan (1988: 102) perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar dapat dikelompokkan ke dalam 3 ranah, yaitu: a) kognitif, b) afektif, c) psikomotor.

(29)

keterampilan. Belajar motorik ( gerak ) diwujudkan melalui respon-respon muscular yang diekspresikan melalui gerak tubuh.

Menurut Lutan (1988: 101) belajar motorik dapat menghasilkan

perubahan yang relatif permanen, yaitu perubahan yang dapat bertahan dalam jangka waktu yang relatif lama. Dalam menyempurnakan suatu keterampilan motorik dapat berlangsung dalam tiga tahapan yaitu terdiri dari :

1. Tahap Kognitif

Merupakan tahap awal dalam belajar motorik, dalam tahap ini seseorang harus memahami mengenai hakikat kegiatan yang dilakukan dan juga harus memperoleh gambaran yang jelas baik secara verbal maupun visual mengenai tugas gerakan atau model teknik yang akan dipelajari agar dapat membuat rencana pelaksanaan yang tepat.

2. Tahap Fiksasi

Pada tahap ini pengembangan keterampilan dilakukan melalui adanya praktek secara teratur agar perubahan prilaku gerak menjadi permanen. Selama latihan harus adanya semangat dan umpan balik untuk mengetahui apa yang dilakukan itu benar atau salah. Pola gerakan sudah sampai pada taraf merangkaikan urutan-urutan gerakan yang didapatkan secara keseluruhan dan harus dilakukan secara berulang-ulang sehingga penguasaan terhadap gerakan semakin meningkat.

(30)

Setelah melakukan latihan gerakan dalam jangka waktu yang relatif lama, maka akan memasuki tahap otomatis. Secara fisiologi hal ini dapat diartikan bahwa pada diri seseorang tersebut telah terjadi kondisi reflek bersyarat, yaitu terjadinya pengerahan tenaga mendekati pola gerak reflek yang sangat efisien dan hanya akan melibatkan unsur motor unit yang benar-benar diperlukan untuk gerakan yang diinginkan. Pada tahap ini kontrol terhadap penampilan gerakan semakin tepat dan konsisten.

D. Smash

Smashadalah pukulan yang utama dalam penyerangan dalam usaha mencapai kemenangan (M. Yunus, 1992 : 108).Smashatauspikeadalah memukul bola ke bawah dengan kekuatan yang besar. Ada empat macam smash yaitu : a) frontal smash atau smash depan, b) frontal smash dengan twist atau smash depan dengan memutar, c) smash dari pergelangan tangan, d) dump atau smash tipuan.

Sedangkan menurut Juari dkk (2010: 76) smash adalah pukulan keras yang menukik dan mematikan. Bola dipukul ke lapangan lawan

melewati atas net. Sementara itu pihak lawan mengalami kesulitan untuk mengembalikan bola. Smash merupakan gerakan yang kompleks

(31)
[image:31.595.139.499.167.396.2]

Kalau pemain hendak memenangkan pertandingan bola voli, maka mau tidak mau mereka harus menguasai smash. Smash merupakan suatu keahlian yang esensial, cara termudah untuk memenangkan angka.

Gambar 2. Tahapan Gerakan Smash.

Menurut Sarono (2005) bahwa proses gerak dasar smash dalam bermain bola voli adalah sebagai berikut :

a. Tahap Persiapan

1) Berdiri dengan kedua kaki sejajar dibuka selebar bahu, 2) Berat badan bertumpu pada kedua telapak kaki.

3) Tangan lurus di samping badan, pandangan ke arah datangnya bola.

b. Tahap Pelaksanaan

(32)

2) Rendahkan kedua lutut bersamaan kedua lengan ditarik ke belakang, tolakan kedua kaki ke atas (vertical jump) bersamaan kedua lengan diayunkan ke atas.

3) Pada saat di udara badan sedikit lenting ke belakang. 4) Posisi tangan yang memukul lurus ke atas.

c. Tahap Akhiran

1) Mendarat dengan kedua ujung telapak kaki. 2) Badan condong kedepan.

3) Sikap kedua lutut mengeper dan kedua lengan di samping depan badan.

Pengusaan teknik dasar smash dalam permainan bola voli sangat

penting, keberhasilan suatu regu dalam memenangkan pertandingan bola voli banyak ditentukan oleh smash. Sebab smash merupakan cara

termudah untuk memenangkan angka

E. Modifikasi Alat

(33)

Dalam proses belajar mengajar peserta didik harus menunjukkan

kegembiraan, semangat yang besar dan percaya diri. Atas dasar tersebut, guru berperan untuk menciptakan dan mempertahankan kelangsungan proses belajar mengajar, guna tercapainya tujuan belajar yang sudah ditetapkan. Guru yang berfungsi sebagai fasilitator dapat mengurangi atau menambah tingkat kompleksitas dan kesulitan tugas ajar dengan cara memodifikasi peralatan yang digunakan untuk melakukan keterampilan tersebut. Misalnya, mengubah berat-ringannya, besar-kecilnya, tinggi-rendahnya dan panjang-pendek peralatan yang digunakan.

Adapun modifikasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah bola voli diganti dengan bola plastik, untuk memudahkan siswa melakukan pukulan dengan bola yang lebih lembut. Tiang bola voli yang tidak ada dimodifikasi dengan tiang dari bambu yang dipancangkan ditanah. Sedangkan net dibuat dengan anyaman dari tali plastik, tujuan

modifikasi alat adalah untuk mempermudah siswa belajar gerak dasar smash lebih mudah dan menariksehingga tercapailah hasil belajar siswa.

F. Hipotesis Tindakan

Menurut Kunandar (2009: 89) bahwa hipotesis dalam penelitian

tindakan bukan hipotesis perbedaan atau hubungan melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis memuat tindakan yang diusulkan untuk menghasilkan perbaikan yang diinginkan.

(34)

Dengan digunakannya modifikasi alat dalam permain bola voli dapat meningkatkan gerak dasar smash pada siswa kelas V SDN 4 Tiuh

Gambar

Gambar 1. Lapangan Bola Voli.
Gambar 2. Tahapan Gerakan Smash.

Referensi

Dokumen terkait

Apakah dengan menggunakan alat modifikasi pemukul yang diganti dengan piring dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar memukul bola Kasti pada siswa kelas IV SDN 4 Rejosari Natar

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar memukul bola kasti melalui modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 1

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar memukul bola kasti melalui modifikasi alat pada siswa kelas IV SD Negeri 2 Haduyang

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul “ Upaya Meningkatkan Pembelajaran Gerak Dasar Menendang Bola Dalam Sepakbola Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas V SDN 3 Sukoharo

Hasil penelitian tingkat efektifitas pembelajaran ketrampilan gerak dasar passing bawah bola voli dapat meningkat melalui modifikasi alat yaitu tinggi net direndahkan dari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar menendang bola dengan punggung kaki melalui metode pembelajaran modifikasi alat bantu pada siswa kelas

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajaran gerak dasar menyundul bola dalam sepakbola dengan metode pembelajarn modifikasi alat bantu pada siswa kelas V SDN

Dengan menggunakan modifikasi alat pembelajaran berupa cakram yang terbuat dari kayu dapat meningkatkan hasil belajar keterampilan gerak dasar lempar cakram pada siswa kelas V di