• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Semiotika Pada Ornamen Masjid Azizi Langkat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Semiotika Pada Ornamen Masjid Azizi Langkat"

Copied!
187
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran I

DATA INFORMAN

Nama : Amran Ekoprawoto

Tempat/Tanggal Lahir : Medan/ 1 Januari 1951

Alamat : Villa Bogor Indah 2. Blok. DD 1 No. 17. Ciparigi. Bogor. 16158.

Pekerjaan : Pensiunan PNS

Profesi : Peneliti, Pengamat Senirupa

Pendidikan Terakhir : ASRI Yogyakarta, Alumnus Tahun 1976

(2)

Nama : H. Abul Hasan Syazali, SE.

Tempat/Tanggal Lahir : Binjai/ 9 Februari 1952

Alamat : Jln. Binjai Km. 58,5 Sei Mati, Desa Cempa - Hinai

Pekerjaan : Bendahara/ Pelaksana Harian Badan Kemakmuran Masjid Azizi Tanjung Pura - Langkat

Pendidikan Terakhir : S1

(3)

Nama : Drs. H. Zainal Arifin AKA. M.Si. M.Pd.

Tempat/Tanggal Lahir : Tanjung Pura/16 Juli 1957

Alamat : Jln. Tanjung Pura Gang Budi No. 2.

Simpang Datu Kec. Babalan. Pangkalan Brandan

Pekerjaan : Pensiunan PNS, Dosen Tetap Beberapa Perguruan Tinggi, Budayawan, Sejarawan, Seniman.

Pendidikan Terakhir : S2

(4)

Lampiran II

HASIL WAWANCARA

Peneliti melakukan wawancara melalui surat dengan Bapak Amran Ekoprawoto selaku peneliti buku “Makna Simbolik Ornamen Pada Arsitektur Rumah Melayu” yang menjadi salah satu buku acuan yang peneliti gunakan dalam penelitian ini. Daftar pertanyaan dan jawabannya sebagai berikut:

1. Menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen “awan semayang”?

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Awan Semayang merupakan ornamen yang menyiratkan alam semesta yang diperuntukkan sebagai hiasan untuk memperindah sesuatu bentuk berupa bangunan.

(5)

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: ornamen Awan Jawa menyimbolkan awan yang beriring di alam semesta yang menyiratkan akan kebesaran Sang Pencipta.

3. Selanjutnya, menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen“Pokok Kolan”?

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Pokok Kolan ialah ornamen dengan motif sulur (tumbuhan) yang menyiratkan kesuburan, dan ornamen ini bersifat terawangan.

(6)

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Daun Pakis yaitu ornamen motif sulur (tumbuhan) yang menyiratkan kesuburan, kemakmuran, fungsi ornamen ini ditempatkan pada pojok atau sudut pada bangunan tertentu untuk mempercantik.

5. Selanjutnya, menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen“Pucuk Kacang”?

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: ornamen Pucuk Kacang, ornamen sulur ini tidak ada habis untuk digarap, setiap garis melahirkan bentuk pola daun, bunga ataupun buah tertentu yang seakan tidak pernah putus, menyimbolkan kekayaan dan kemakmuran. Ornamen ini bersifat ornamen terawangan (ornamen tembus).

(7)

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Matahari, ornamen ini melambangkan matahari sebagai sumber kehidupan manusia.

7. Selanjutnya, menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen“Bunga Hutan”?

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Bunga Hutan, ornamen ini dengan pola persegi yang berulang-ulang dari motif geometris, yang menyiratkan keindahan bunga, untuk memperindah.

(8)

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Bunga Ketola, ornamen motif sulur ini menyiratkan rasa keindahan, sebagai simbolisasi.

9. Selanjutnya, menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen“Bunga Kala Bukit”?

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen tersebut?

Jawab: Ornamen Bunga Kala Bukit, ornamen motif sulur ini meyiratkan kekayaan alam sebagai simbolisasi kesuburan dan kemakmuran.

10. Selanjutnya, menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen“Kiambang”?

(9)

Jawab: Ornamen Kiambang, motif sulur ini diambil dari tumbuhan yang hidup di air, menyimbolkan nilai kehidupan, bahwa air menjadi sumber kehidupan manusia, dan sebagai lambang kesuburan. Ornamen ini bersifat terawangan (ornamen tembus) sering digunakan sebagai ventilasi angin. 11. Apakah Bapak mengetahui nama dari ornamen di bawah ini?

Menurut sepengetahuan Bapak, apakah makna simbolis dari ornamen di atas?

Jawab: ornamen ini disebut ornamen Awan Selimpat, yang biasanya diletakkan pada bagian bawah atap bubungan Limas maupun bubungan Lima. Ornamen ini bersifat terawangan (ornamen tembus), menyimbolkan kebesaran alam semesta.

12. Selanjutnya, menurut Bapak apakah ornamen di bawah ini dapat digolongkan dalam ornamen“Ombak-ombak”?

(10)

Selanjutnya, peneliti melakukan wawancara langsung dengan Bapak H. Abul Hasan Syazali, SE. selaku Bendahara/ Pelaksana Harian Badan Kemakmuran Masjid Azizi Tanjung Pura – Langkat. Daftar pertanyaan dan jawabannya sebagai berikut:

1. Pada tahun berapa masjid Azizi didirikan?

Jawab: Masjid Azizi mulai dibangun pada tahun 1899 oleh Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah, kemudian selesai dibangun dan diresmikan pada tanggal 13 Juni 1902 bertepatan dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dan peringatan perubahan Kerajaan menjadi Kesultanan.

2. Masjid ini diberi nama Azizi karena apa?

Jawab: masjid ini diberi penamaan demikian sesuai dengan nama pendirinya yaitu Sultan Abdul Aziz Djalil Rachmat Syah.

3. Berapa luas seluruh bangunan masjid ini?

Jawab: Masjid Azizi memiliki bangunan induk berukuran 25 x 25 m dan tinggi ± 30 m. Ruang utama masjid dindinganya empat persegi panjang berukuran 20 x 20 m. Memiliki daya tampung hingga sekitar 2000 jamaah sekaligus.

(11)

penelitian ulang kaligrafi-kaligrafinya, namun tulisan tersebut tetap sama dengan tulisan pada awalnya, hanya diubah bentuk tulisan dan hiasannya. 5. Apakah ornamen-ornamen di Masjid Azizi ini juga masih sama dengan awal

mula pembuatannya?

Jawab: Ya, sama karena tidak bisa diubah, kami harus menjaga keaslian kesemua komponen masjid ini.

6. Apakah benar bahwa Masjid Azizi merupakan masjid dengan banyak corak Timur Tengah?

Jawab: Ya, bahkan adapula beberapa bagian yang merupakan sumbangan karya dari India dan Cina, namun kesemuanya masih tidak luput dari kesenian budaya Melayu sendiri. Karena keindahan Masjid Azizi Langkat ini, salah satu kerabat dari Kesultanan Langkat ini yang berdomisili di Malaysia kemudian sekitar pada tahun 1912, mendirikan sebuah masjid yang sangat mirip dengan Masjid Azizi namun dengan ukuran lebih kecil, tepatnya di Kedah, Malaysia dan diberi nama “Zahir”.

7. Masjid Azizi sangat indah, yang menjadi pertanyaan saya, kubah-kubah yang dimilikinya sangat banyak dan begitu pula dengan tiang-tiangnya, berapa jumlah kesemuanya?

(12)

Kemudian Masjid Azizi Langkat memiliki banyak tiang pula yang terletak pada bagian dalam dan luar bangunan masjid, yaitu sebanyak 94 buah di bagian luar masjid (serambi) dan 34 buah di bagian dalam masjid (ruang utama).

Terakhir, peneliti melakukan wawancara langsung dengan Bapak Drs. H. Zainal Arifin AKA. M.Si. M.Pd. selaku budayawan Melayu. Daftar pertanyaan dan jawabannya sebagai berikut:

1. Menurut sepengetahuan Bapak, corak dari negara apa saja yang terdapat pada bangunan Masjid Azizi Langkat?

Jawab: Terdapat tiga corak budaya di dalamnya antara lain, Melayu, Timur Tengah dan Cina.

2. Berdasarkan informasi dari Bapak yang menyatakan bahwa terdapat beberapa corak budaya Cina dalam beberapa bangunan di wilayah Langkat terutama pada bangunan Masjid Azizi Langkat, bagaimana bisa kesenian Cina mempengaruhinya?

Jawab: dahulu Laksamana Cina bernama Cheng Hou pernah melintasi lautan di wilayah Kesultanan Langkat. Begitu pula dengan kesenian Timur Tengah terutama Persia yang kemudian mempengaruhi beberapa kesenian di Langkat karena dahulu beberapa warga negara Persia pernah mengunjungi Kesultanan Melayu di Langkat ini untuk menyebarkan agama Islam.

(13)

Jawab: Ya, benar. Dahulu diyakini, pemberian warna hitam melambangkan suatu ketetapan yang tidak akan bisa dipengaruhi oleh hal-hal lain, oleh karena itu pewarnaan juga dilakukan pada tudung Ka’bah.

4. Adakah pemaknaan dari dibuatnya banyak kubah di Masjid Azizi?

Jawab: Diyakini bahwa kubah utama yang berukuran paling besar merupakan simbol dari Nabi Muhammad SAW, kemudian kubah utama tersebut didampingi oleh 3 kubah berukuran sedang yaitu simbol dari 3 sahabat Nabi SAW yang mendampingi Beliau di perang Uhud.

5. Kemudian tiang-tiang Masjid Azizi, apakah ada pemaknaan tersendiri yang menjadi alasan dibuat dengan jumlah yang begitu banyak?

(14)

Lampiran III

TABEL JENIS DAN BENTUK ORNAMEN BESERTA PEMAKNAAN DENOTATIF DAN KONOTATIF SESUAI ILMU SEMIOTIKA PADA

ORNAMEN MASJID AZIZI LANGKAT

Jenis: Ornamen Arab

No.

Bentuk

M. Denotatif

M. Konotatif

1 Ornamen Floralis Ornamen ini terdapat pada bagian atas penampil serambi masjid. Ornamen ini menggambarkan bunga teratai yaitu salah satu jenis bunga yang sering kali digambarkan dalam ornamen-ornamen Arabesque.

Berdasarkan bentuk dasarnya, ornamen ini memiliki

pemaknaan yaitu: “Symbol of human, consciousness and the

principle of harmony” yang artinya “Lambang dari manusia, tentang kesadaran dan asas keselarasam”, yaitu tentang manusia yang

memiliki akal yang digunakan untuk berfikir dan juga

berinteraksi dengan baik, juga tentang kesadaran yang dimiliki manusia untuk berbuat sesuai dengan akal dan pikirannya.

2

Ornamen Floralis

Ornamen Floralis Arabesque yang terdapat pada tiang serambi masjid ini merupakan

gambaran bunga

Memiliki bentuk dasar berupa persegi empat denga

pemaknaan yaitu: “Symbol of physical experience and the

(15)

teratai yang dibuat untuk menghiasi bagian atas tiang-tiang di serambi masjid.

pengalaman yang nyata dan tentang kebendaan di dunia nyata”. Jika dikaitkan dengan tumbuhan bunga teratai, bisa dipetik bahwa bunga ini akan tetap tumbuh tegak walaupun di atas air karena memiliki sebuah alas berupa daun yang lebar dan datar mengambang di atas air. Mengajarkan kita tentang adaptasi dan

idealisme, dan juga tentang kegunaan bunga teratai bagi kesehatan.

3

Ornamen Floralis

Ornamen tersebut berada pada

dinding bagian atas dari lengkungan ruang utama masjid,

menggambarkan bunga teratai yang sering kali digambarkan oleh arsitektur Arab sebagai sebuah ornamen. Gambaran teratai tersebut berada di dalam sebuah bentuk segitiga,

Ornamen ini memiliki bentuk dasar segitiga, kemudian diberi pemaknaan sebagai “Symbol of human, consciousness and the

principle of harmony”, yang artinya “Lambang dari manusia, tentang kesadaran danasaskeselarasan”, yaitu tentang manusia yang

memiliki akal yang digunakan untuk berfikir dan juga

(16)

dan ornamen ini dibuat sebagai ornamen pengisi ruang di atas lengkungan tersebut. kemudian, lengkungan itu merupakan gambaran sebuah bentuk setengah lingkaran.

dianggap baik dan berguna bagi lingkungannya.

4

Ornamen Geometris

Ornamen tersebut merupakan pagar pada bagian atas serambi masjid, yang memiliki bentuk segi enam dan dikelilingi dengan segi enam lainnya yang berjumlah 6 buah. Ornamen tersebut dibuat secara beriringan.

Pemaknaan ornamen ini diambil dari bentuk dasarnya yaitu segi enam yang

memiliki arti tentang “Symbol of heaven” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2) yang artinya “Lambang dari surga”, yaitu bermakna tentang surga Allah SWT yang menjadi tempat pembalasan terakhir yang sangat dinantikan karena keindahan dan ketentraman yang sudah dijanjikan Allah SWT di dalamnya.

5 Ornamen yang

berada di plafon yaitu bagian atas serambi masjid atau yang biasa

Ornamen ini memiliki bentuk dasar segi delapan yang memiliki arti “Symbol of the God light , spreading the

(17)

Ornamen Geometris disebut langit-langit, merupakan gabungan dari delapan buah segitiga dengan hiasan geometris lainnya di dalamnya.

dan Faqih, 2012: 2), yang artinya adalah

“LambangdaricahayaAllah, yang

menyebarkanImanIslam” yaitu tentang nur atau cahaya Allah yang sangat indah dalam hal ini dimaknakan sebagai hidayah Allah SWT kepada seluruh ummat Islam yang mengimani-Nya. Siapapun yang menerima hidayah dari Allah yaitu tentang keyakinan dan kepercayaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai pesuruh-Nya dan mengikuti segala perintah Allah SWT dan juga menjauhi segala larangan-Nya akan bahagia sepanjang hidupnya karena Allah SWT telah meridhai hidupnya. 6

Ornamen Geometris

Ornamen yang terdapat pada atap serambi masjid tersebut

menggambarkan bagian pagar yang menyerupai bentuk rerumputan dan

Ornamen geometris dengan bentuk dasar segitiga ini memiliki makna “Symbol of human, consciousness and the

(18)

digambarkan dengan bentuk segitiga patah dan memiliki beberapa ruas berbentuk segitiga pula di samping kiri dan kanannya.

tentang kesadaran

danasaskeselarasan”, yaitu tentang manusia yang

memiliki akal yang digunakan untuk berfikir dan juga

berinteraksi dengan baik, juga tentang kesadaran yang dimiliki manusia untuk berbuat sesuai dengan akal dan pikirannya dan yang dianggap baik dan berguna bagi lingkungannya. 7

Ornamen Geometris

Ornamen yang berada pada bagian atas penampil serambi masjid ini merupakan ornamen geometris dengan bentuk dasar persegi dengan beberapa lengkungan di dalamnya dan memiliki bentuk tengah berupa lingkaran berwarna hijau dan berisi kaligrafi Arab yang bertuliskan “Allah, ‘azza wa jalla” dan

Ornamen geometris tersebut memiliki bentuk dasar persegi atau segi empat, sehingga pemaknaannya yaitu tentang “Symbol of physical

experience and the physical

world of materiality

(19)

“Muhammad, shallallaahu ‘alaihi wasallama”.

utusan Allah SWT (Rasulullah).

8

Ornamen Geometris

Ornamen yang terletak pada bagian luar menara dan berfungsi sebagai pagar kecil ini merupakan gambaran dari bintang dengan delapan sinara pancarannya. Ornamen ini memiliki bentuk segi delapan sebagai pusatnya dan dikelilingi dengan bentuk segitiga besar dan kecil sebanyak delapan buah.

Ornamen yang diambil dari arsitektur negara-negara Arab ini memiliki bentuk dasar segi delapan, sehingga memiliki pemaknaan yaitu “Symbol of the God light, spreading the

Islamic Faith”, yang artinya adalah “Lambang dari cahaya Allah, yang menyebarkan Iman Islam”, pemaknaannya tentang nur atau cahaya Allah yang sangat indah dalam hal ini dimaknakan sebagai hidayah Allah SWT kepada seluruh ummat Islam yang mengimani-Nya.

9

Ornamen Geometris

Ornamen khas Arabesque yang terdapat pada bagian dalam kubah utama masjid ini memiliki bentuk dasar segi delapan dengan motif-motif floralis

Pemaknaan ornamen Arab yang memilik bentuk dasar segi delapan ini adalah “Symbol of the God light ,

spreading the Islamic Faith”, yang artinya adalah

“LambangdaricahayaAllah, yang

(20)

juga geometris di dalamnya membuat ornamen ini

menjadi sangat indah.

Kemudian dipahami bahwa pemaknaannya yaitu tentang nur atau cahaya Allah yang sangat indah dalam hal ini dimaknakan sebagai hidayah Allah SWT kepada seluruh ummat Islam yang

mengimani-Nya. 10

Ornamen Geometris “Tapak Kuda”

Lengkungan tapak kuda yang berada pada bagian mihrab masjid ini merupakan gambaran lengkungan

setengah lingkaran dengan dinding tebal dan diberi warna belang-belang, hijau dan coklat.

Lengkungan ini memiliki bentuk dasarnya yaitu lingkaran, sehingga pemaknaannya tentang “Symbol of eternity, perfect expression of justice”, artinya “Lambang keabadian,

ungkapan yang sempurna untuk keadilan”. Maksudnya adalah bahwa lingkaran disimbolkan sebagai keabadian, Karena tidak memiliki titik akhir di dalamnya juga merupakan simbol keadilan yaitu keseimbangan tanpa batas.

Jenis: Ornamen Melayu

No.

Bentuk

M. Denotatif

M. Konotatif

1 Merupakan

pengambilan

(21)

Ornamen Floralis “Pucuk Rebung”

bentuk dari pucuk bambu yang baru tumbuh dengan bentuk dasar segitiga tumpul, namun pada

akhirnya bentuk ini mendapatkan berbagai variasi demi keindahan.

dan jika dilihat dari segi pewarnaan yang

menggunakan warna kuning, hijau ataupun coklat yang merupakan kandungan makna tentang keislaman. Ornamen ini menyimbolkan tegaknya Islam di atas segala kebenaran dan keindahan seluruh ajaran di dalamnya. 2 Ornamen Floralis “Bunga Ketola” Ornamen floralis yang menggambarkan kumpulan bunga-bunga dan juga bentuk daun-daunan dengan warna yang sangat indah, yaitu merah, kuning dan biru. Ornamen ini berguna sebagai tapisan cahaya yang masuk ke dalam ruangan utama masjid, juga sebagai penghias.

Bunga ketola dengan beberapa kelopak bunga berwarna kuningnya mengisyaratkan pancaran keindahan. Ornamen ini menyimbolkan tentang

keindahan dengan warna yang berbeda dapat berkumpul menjadi satu kesatuan yang memiliki keindahan yang luar biasa, maksudnya yaitu tentang keberagaman suku dan budaya yang menyatu dan menghasilkan sebuah

kesatuan dan sangat indah dan teratur juga rukun, yaitu di negara Indonesia. 3 Ornamen Floralis “Pucuk Kacang” Ornamen yang berada pada dinding masjid ini menggambarkan

(22)

sulur-suluran yang menggambarkan pola daun tertentu yang seakan tidak pernah putus. Ornamen ini sering digunakan dalam bentuk ornamen terawangan atau ornamen tembus. “pucuk kacang” menyimbolkan tentang kekayaan dan kemakmuran yang maksudnya tentang kekayaan negara Indonesia dalam sumber daya alamnya, tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia, tentang kemakmuran yang

didambakan bagi setiap warga negara Indonesia dengan mengembangkan sumber daya alam tersebut.

4

Ornamen Floralis “Kiambang”

Ornamen floralis yang terdapat pada tempat mukhabar ini

menggambarkan sulur-sulur yang diambil dari sejenis tumbuhan yang hidup di air. Ornamen ini biasa dibuat sebagai ornamen terawangan atau ornamen tembus yaitu sebagai ventilasi angin.

ornamen “kiambang” di atas memiliki makna tentang simbol nilai kehidupan, dan air sebagai sumber kehidupan manusia dan juga simbol kesuburan. Kiambang memiliki gambaran air di dalamnya, yang mana air merupakan sumber kehidupan manusia ialah tentang

(23)

tumbuh-tumbuhan.

5

Ornamen Floralis “Itik Pulang Petang”

Ornamen yang terletak pada sisi kiri dan kanan mimbar utama di dalam masjid ini merupakan gambaran dari hewan itik yang berjalan

beriringan, namun pada ornamen ini dibuat variasi yaitu dengan bentuk berhadapan. Bentuk itik pada ornamen ini digambarkan meyerupai huruf “S” yang berhadapan dan dihias dengan sedikit lengkungan sulur.

Ornamen “itik pulang petang” memiliki makna simbolis tentang kerukunan dan ketertiban, maksudnya ialah tentang kerukunan hidup bermasyarakat dimana pun kita berada, harus saling menghormati hingga menghasilkan kerukunan dalam hidup dan ketertiban dalam melakukan segala sesuatu sehingga

menghasilkan kesempurnaan dalam bekerja.

6 Ornamen yang

terdapat pada mimbar utama

(24)

Ornamen Floralis “Daun Pakis”

masjid ini menggambarkan daun pakis yang melengkung. Gambaran tersebut dibuat meyerupai huruf “S” yang dibuat mendatar ke samping dengan beberapa sulur kecil sebagai penghiasnya.

kemakmuran. Maksudnya ialah tentang kesuburan alam Indonesia, tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia, tentang kemakmuran yang

didambakan bagi setiap warga negara Indonesia dengan mengembangkan sumber daya alam tersebut.

7

Ornamen Floralis “Bunga Kala Bukit”

Ornamen yang terletak pada mimbar masjid ini merupakan

ornamen dengan motif sulur-suluran yang berada di dalam sebuah bentuk lengkungan, ornamen ini dibuat bersusun tiga baris ke samping.

Ornamen “Bunga Kala Bukit” ini memiliki makna simbolis tentang kekayaan alam yang menyiratkan kesuburan dan kemakmuran, maksudnya ialah tentang kesuburan alam Indonesia, tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia, tentang kemakmuran yang

didambakan bagi setiap warga negara Indonesia dengan mengembangkan sumber daya alam tersebut.

8 Ornamen “Pokok

Kolan” yang terdapat pada daun pintu dari mimbar

(25)

Ornamen Floralis “Pokok Kolan”

utama masjid ini termasuk ornamen floralis karena mengandung unsur sulur-suluran dan juga bunga. Ornamen jenis ini digunakan sebagai ornamen

terawangan atau ornamen tembus.

tersirat, maksudnya ialah tentang kesuburan alam Indonesia, tumbuh-tumbuhan dengan berbagai macam jenisnya dapat tumbuh di bumi Indonesia. 9 Ornamen Floralis “Awan Jawa” Ornamen yang terletak pada bagian paling atas dari kedua tiang bagian depan mimbar utama masjid ini menggambarkan dua lengkungan yang saling berhadapan satu sama lain dan dipisahkan oleh sebuah lingkaran kecil di tengah. Gambaran ini menyimbolkan awan yang beriring di alam semesta.

(26)

10

Ornamen Floralis “Awan Selimpat”

Ornamen yang terdapat pada bagian atas kedua daun pintu di mimbar utama masjid di atas, merupakan gambaran awan yang saling berhadapan, digambarkan dengan banyaknya sulur-suluran yang menyiratkan gambaran lengkungan awan.

Ornamen “Awan Selimpat” yang biasa digunakan pada bagian bawah atap ini bersifat terawangan atau tembus, dan memiliki makna simbolis tentang kebesaran alam semesta, yaitu tentang alam semesta yang diciptakan oleh sebaik-baik Pencipta dengan sebaik-baik bentuk dan aturan di dalamnya sehingga

menjadikan kita manusia dapat hidup di dalam salah satu bagian di dalalamnya yaitu Bumi. 11 Ornamen Floralis “Pucuk Kacang” Ornamen yang terletak pada bagian atas kepala mimbar khutbah kecil ini merupakan ornamen floralis karena mengandung motif sulur-suluran yang dominan. Ornamen ini merupakan

Ornamen “Pucuk Kacang” ini memiliki makna tentang kekayaan dan kemakmuran. Ornamen ini bersifat

(27)

gambaran beberapa garis melengkung yang saling berhubungan seakan tidak pernah putus. 12 Ornamen Floralis “Bunga Matahari Variasi” Ornamen yang terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala mimbar khutbah kecil yang berada di serambi masjid ini

merupakan gambaran setangkai bunga matahari yang di sekelilingnya merupakan hiasan motif sulur

berdaun yang sangat indah.

Ornamen ini memiliki makna tentang ketentraman dan kerukunan. Ornamen ini biasanya berfungsi sebagai ventilasi, yaitu tentang ketentraman hidup di bumi Indonesia yang

masyarakatnya saling

menghargai dan saling tolong menolong dalam

kesehariannya, juga tentang kerukunan hidup di dalamnya.

13

Ornamen Floralis “Itik Pulang Petang”

Ornamen di atas merupakan gambaran motif lengkungan menyerupai huruf “S” yang saling membelakangi satu sama lain dan dipisahkan oleh

(28)

motif dedaunan di bagian tengahnya.

dalam hidup dan ketertiban dalam melakukan segala sesuatu sehingga menghasilkan kesempurnaan dalam bekerja. 14 Ornamen Geometris “Awan Semayang” Ornamen yang terdapat pada dinding masjid ini merupakan

gambaran dari awan yang

beriringan di alam semesta.

ornamen tersebut merupakan simbol keindahan semata. Unsur keindahan dalam ornamen ini terletak pada adanya keterkaitan bentuk di dalamnya, ini menyimbolkan tentang keindahan dalam kebersamaan hidup satu sama lain, saling membantu dan bekerjasama. 15 Ornamen Geometris “Pucuk Kacang” Ornamen geometris yang berada pada dinding ruang tengah masjid ini memiliki bentuk dasar persegi yang dibuat berulang ke arah samping, dan memiliki hiasan berbentuk seperti bunga dengan empat kelopak di bagian dalam persegi tersebut.

(29)

16

Ornamen Geometris “Genting Tak Putus”

Ornamen yang berasal dari kebudayaan Melayu ini, memiliki bentuk dasar segitiga dengan motif hiasan berbentuk dedaunan yang bersulur dan tidak putus-putus dengan kaligrafi Arab yang indah dengan dasar bentuk bulat sempuna yang bersambung dengan dedaunan bersulur. Kaligrafi Arab tersebut bertuliskan nama Sultan Abdul Azizi Abdul Jalil

Rahmad Syah.

Ornamen “Genting Tak Putus” mempunyai makna bahwa sesusah-susahnya keadan manusia, tidak akan sampai habis sama sekali. Kemudian, ornamen seperti ini biasa diberi pewarnaan seperti halnya istana ataupun pewarnaan bernafaskan Islam, seperti hijau, kuning

keemasan. Maksudnya yaitu tentang berharganya hidup dengan sikap optimis dan pantang menyerah karena segala sesuatunya sudah ditetapkan dan kita diberikan kesempatan untuk berusaha memperbaiki sambil berdoa agar usaha kita dapat memberi hasil yang baik, tidak ada suatu kehidupan yang penuh dengan kesulitan hingga pada akhirnya, begitu pula

sebaliknya. 17

Ornamen Geometris

Ornamen yang terdapat pada bagian luar dinding menara Masjid

(30)

“Ombak-ombak” Azizi tersebut sangat jelas membentuk alunan ombak yang memiliki kepala menyerupai bentuk setengah lingkaran yang selanjutnya dihubungkan dengan bagian badan yang berupa motif lengkungan.

dibuat dalam satu baris dan mengelilingi seluruh sisi tersebut di bagian luar dinding menara masjid. Bermakna tentang keindahan yang tersirat di balik keterkaitan satu sama lain yang dalam hal ini disimbolkan sebagai kerukunan dan sikap tolong menolong dalam bermasyarakat. 18 Ornamen Kosmos “Matahari” Ornamen yang terletak pada sisi kiri dan kanan mimbar utama di dalam masjid ini menggambarkan matahari dengan sinarnya yang memancar di sekelilingnya yang digambarkan dengan lengkungan-lengkungan menyerupai huruf “S” di sekitarnya.

(31)

Jenis: Ornamen Cina

No.

Bentuk

M. Denotatif

M. Konotatif

1

Ornamen Geometris “Meander

Ornamen terdapat pada keenam daun pintu masjid dan terletak di bagian utara, timur dan selatan Masjid Azizi Langkat. Secara denotatif, ornamen di atas merupakan ornamen geometris yang mengandung bentuk persegi panjang dengan berbagai bentuk dan ukuran. Ornamen memiliki banyak garis-garis di dalamnya, ada yang berupa garis putus-putus dan ada yang berupa garis solid atau utuh.

Secara konotatif, ornamen tersebut memiliki pemaknaan tentang kekuatan alam, garis putus-putus dianggap sebagai simbol dari Yin yang

dihubungkan dengan bulan (kegelapan, air dan prinsip feminin) kemudian garis-garis solid atau utuh merupakan simbol dari Yang dan

dihubungkan dengan matahari (terang, api dan prinsip maskulin). Keharmonisan dapat dicapai apabila

(32)

DAFTAR PUSTAKA

Aart, van Zoest. (1993). Semiotika: Tentang Tanda, Cara Kerjanya dan Apa yang Kita Lakukan Dengannya. Jakarta: Yayasan Sumber Agung.

Abdur Rahman. (2010). Fannu Tashmī m “Zukhrufatu Al-Masā jidi wa Mulḥaqatih̄”: Al-Judrā nu wa Al-Usqū fu. Al-Abwā bu wa An-Nawā fiżu. Al-Manā biru wa Al-Ma-ā żinu. Kairo: Dā ruṭ Ṭal̄’i’.

Ahmad, Mukhtar Umar. (1998). Ilmu Ad-Dilā lah. ‘Alimul Kurab: Universitas Kairo.

Sobur, Alex. (2003). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Ekoprawoto, Amran. (1998). Makna Simbolik Ornamen Pada Arsitektur Rumah Melayu. Medan.

Kartini, Ayu. (2014). Analisis Penerapan Ornamen Bernuansa Melayu Ditinjau Dari Bentuk Dan Warna Di Kota Medan. Medan.

Barthes, Roland. 2012. Elemen-elemen Semiologi (The Elements of Semiology: Terjemahan Oleh Ardiansyah). Jogjakarta: IRCiSoD.

Susanta, Gatut. (2007). Membangun Masjid dan Mushola. Jakarta: Griya Kreasi.

Anom, I.G.N.,dkk. (1999). Masjid Kuno Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Wibowo, Indiwan Seto Wahyu. (2011). Semiotika Komunikasi Aplikasi Praktis bagi Penelitian dan Skripsi Komunikasi. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Hutauruk, Indra. (2012). Analisis Semiotika Ornamen Batak Toba pada Gereja Katolik Kristus Raja Semesta Alam Stasi Sarudik Sibolga Tapanuli Tengah. Medan.

Subagyo, Joko. (2004). Metode Penelitian (Dalam Teori dan Praktek). Jakarta: PT. Rineka Cipta.

(33)

Mahmuda. 2012. Analisis Kaligrafi ( ّﻂﺨﻟﺍ / Al-Khattu) Dan Ornamen Pada Masjid Raya Al-Osmani Medan Labuhan-Kota Medan. Medan.

Mustika, Nazwa. (2014). Analisis Semiotika pada Ornamen Masjid Raya Al -Mas̟ un Medan. Medan.

Zaimar, Okke Kusuma. (2013). Semiotika dalam Analisis Karya Sastra. Depok: Komodo Books.

Sari & Pramono. (2008). Kajian Ikonografis Ornamen Pada Interior Kenteng Sanggar Agung Surabaya. Surabaya.

Sumalyo, Yulianto. (2006). Arsitektur Mesjid dan Monumen Sejarah Muslim. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Internet

family-pata.blogspot.com, diakses pada 21 Mei 2015

http://digilib.its.ac.id/public/ITS-paper-22130-3204100069-Paper.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Ornamen_(arsitektur), diakses 27 Februari 2014

27 November 2014.

2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Bunga_matahari, diakses pada 23 Juni 2015 https://id.wikipedia.org/wiki/Jala, diakses pada 24 Juni 2015

(34)

https://id.wikipedia.org/wiki/Pinang, diakses pada 23 Juni 2015 https://id.wikipedia.org/wiki/Rebung, diakses pada 23 Juni 2015

https://id.wikipedia.org/wiki/Tumbuhan_paku, diakses pada 23 Juni 2015 Hutauruk, Indra dan Zulkifli. “Analisis Semiotika Ornamen Batak Toba

PadaGereja Katolik Kristus Raja Semesta Alam Stasi Sarudik-Sibolga Tapanuli Tengah” (http://jurnalgorga.wordpress.com/2012/05/06/analisis-semiotika-ornamen-batak/, diakses 10 Januari 2015).

Kurniawan, Rahmat. “Masjid Azizi, Peninggalan Sejarah dari Langkat”

Parta, W. Seriyoga, dan Wayan Sudana. “Mengenal Ornamen”

April 2014).

Purwo, Supriyatno Adi. “Pengertian Ornamen”

Rasmujo Kahar, Ornamen Geometris

Syarifudin, Dede Ahmad. “Pengertian

Semiotik” diakses 26 April 2014).

Utomo, Agus Mulyadi. “Hidup dan

(35)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Setiap penelitian membutuhkan suatu cara ataupun metode untuk mencapai hasil yang sistematis dan terarah. Metode menurut Subagyo (2004: 1) adalah cara atau jalan, yang selanjutnya metode merupakan jalan yang berkaitan dengan cara kerja dalam mencapai sasaran yang diperlukan bagi penggunanya, sehingga dapat memahami obyek sasaran yang dikehendaki dalam upaya mencapai sasaran atau tujuan pemecahan masalah.

Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research), yaitu penelitian yang mengambil data dari Masjid Azizi Langkat dengan menggunakan metode deskriptif yakni suatu metode yang menggunakan, mengumpulkan, atau menguraikan berbagai data-data atau teori yang ada. (Mukhtar, 2009: 202).

Berdasarkan dengan tempat, waktu, dan hasil yang akan diteliti, maka metodologi yang akan digunakan adalah pengamatan/observasi, wawancara dan dokumentasi.

3.1. Lokasi Penelitian

(36)

3.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini diperkirakan membutuhkan waktu selama tiga bulan dalam penyelesaiannya, dimulai dari bulan April 2015 sampai dengan bulan Juni 2015.

Arikunto (2010: 173) dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik mendefiniskan populasi sebagai berikut:

3.3. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi. Studi atau penelitiannya juga disebut studi populasi atau studi sensus.

Berdasarkan definisi di atas, peneliti akan melakukan penelitian terhadap seluruh ornamen yang terdapat pada Masjid Azizi Langkat.

Selanjutnya, juga menurut Arikunto (2010: 174) dalam bukunya yang berjudul Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik mendefiniskan sampel sebagai berikut:

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Dinamakan penelitian sampel apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi populasi.

(37)

Kiambang, motif Ombak-ombak, motif Awan Semayang, motif Awan Jawa, motif Awan Selimpat, motif Pucuk Kacang dan lainnya dari keseluruhan populasi ornamen yang terdapat pada Masjid Azizi Langkat yaitu sejumlah 45 ornamen.

3.4. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Subagyo (2004: 2) merupakan suatu cara atau jalan untuk memperoleh kembali pemecahan terhadap segala permasalahan. Pengertian metodologi menurut Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi dalam bukunya “Metodologi Penelitian” bahwa: “Metodologi Penelitian” berasal dari kata “metode” yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu; dan Logos artinya ilmu pengetahuan. Berdasarkan beberapa rumusan masalah yang akan diselesaikan oleh peneliti, maka peneliti memilih analisis semiotika sebagai metodologi yang akan digunakan.

Peneliti juga menggunakan metode deskriptif dan pendekatan kualitatif dalam penelitian ini dikarenakan sesuai dengan cara penyajian data yang akan dilakukan dengan ilmu semiotika.

3.5. Alat dan Teknik Pengumpulan Data

(38)

Peneliti sendiri menjadi pengumpul data dalam penelitian ini, yang kemudian akan mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan-informan yang mampu dan berkompeten dalam beberapa hal berikut:

− Mempunyai wawasan mengenai Masjid Azizi Langkat beserta sejarahnya − Mempunyai wawasan mengenai ornamen pada Masjid Azizi Langkat − Mempunyai wawasan mengenai seni ornamen beserta makna simbolisnya.

Untuk menyelesaikan penelitian ini, maka peneliti akan melakukan tiga tahapan yaitu:

1. Melakukan observasi dan penelitian ke tempat objek penelitian.

Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis mengenai fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan (Soemitro, 1985:62). Observasi sebagai lat pengumpul data dapat dilakukan secara spontan maupun dengan sengaja yaitu dengan menggunakan daftar isian yang telah dipersiapkan sebelumnya (Subagyo, 2004: 63).

2. Pengambilan data dengan cara wawancara beberapa informan yang kompeten.

(39)

menyurat disebabkan jarak tempat tinggal informan yang sangat jauh dan biaya yang terbatas dari peneliti. Inforan tersebut ialah Bapak Amran Ekoprawoto yang tinggal di kota Bogor. Kepakaran beliau adalah di bidang Seni Rupa, yang berkaitan juga dengan seni ornamen.

3. Mendokumentasikan objek-objek yang berkaitan dengan penelitian ini menjadi beberapa data-data yang diperlukan. Dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data yang berkaitan dengan sampel. Dokumentasi yang dilakukan akan menghasilkan beberapa data yang bersifat visual (berupa gambar atau foto) dari penerapan ornamen pada bangunan interior dan eksterior Masjid Azizi Langkat yang selanjutnya akan dianalisis dengan ilmu Semiotika.

3.6. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam sebuah penelitian adalah bagian yang sangat penting, karena dengan analisa inilah data yang ada akan tampak manfaatnya terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan akhir penelitian. Analisis akan memisahkan antara data terkait (relevan) dan data yang kurang terkait atau sama sekali tidak ada kaitannya. Proses analisis dilakukan setelah melalui proses klasifikasi data dan reduksi data yang kemudian data yang sudah disaring akan dianalisa dan terakhir dilakukan sebuah penyusunan laporan penelitian (Subagyo, 2004: 104-105).

(40)

untuk mengetahui pemaknaan tanda dari aspek denotatif dan konotatif. Hal ini dilakukan sebagai tahapan analisis data.

3.7. Teknik Penyajian Hasil Analisis Data

(41)

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Sejarah Masjid Azizi Langkat

Langkat merupakan sebuah Kabupaten yang terdapat pada provinsi Sumatera Utara. Langkat sebelumnya merupakan bagian dari Kesultanan Aceh sampai awal abad 19, wilayahnya terbentang antara aliran sungan Seruwai atau daerah Tamiang sampai ke daerah aliran anak sungai Wampu. Kata “Langkat” berasal dari nama sejenis pohon yang dikenal oleh penduduk Melayu dengan sebutan “pohon langkat”, pada masa itu pohon ini banyak tumbuh di sekitar sungai Langkat. Oleh karena pusat kerajaan Langkat berada di sekitar sungai tersebut, maka kerajaan ini akhirnya dikenal dengan nama Kerajaan Langkat (family-pata.blogspot.com).

(42)

Masjid Azizi berdiri di atas tanah seluas 18.000 meter persegi. Masjid ini seolah mewakili dan menunjukkan sebuah keterbukaan budaya Melayu Islam pada masa itu. Keterbukaan itu tercermin dari ornamen-ornamen mozaik dan batu pualam bernuansa khas Timur Tengah, dikombinasikan dengan corak Melayu, Persia dan Tiongkok yang sangat kental. Nuansa arsitektur Tiongkok bisa dilihat dari menara yang menjulang di pelatarannya. Demikian juga pada pintunya, juga terdapat ukir-ukiran Tiongkok, mirip yang terdapat di kelenteng. Sementara itu, bangunan utama Masjid Azizi merupakan perpaduan arsitektur bercorak Timur Tengah dan India yang megah dengan banyaknya kubah. Ada lebih dari sembilan kubah kecil yang terdapat pada atapnya. Di bagian dalam Masjid, terdapat ruangan berbentuk segi sembilan dengan sejumlah tiang yang menjulang langsung ke atas (http://wawanwaiting.blogspot.com/2007/02/Masjid-azizi-peninggalan-sejarah-dari.html).

4.2. Deskripsi Bangunan Masjid Azizi Langkat

Bangunan Masjid Azizi Langkat terletak di pinggir jalan besar, Jalan Raya Lintas Sumatera, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Bangunan Masjid Azizi terdiri dari beberapa bagian yaitu:

(43)

Gambar 43: Pagar Masjid Azizi

(sumber: Dok. Pribadi 29/05/2015)

[image:43.595.232.390.108.301.2]

2. Serambi, merupakan area teras masjid yang sering digunakan pengunjung masjid untuk beristirahat maupun berkumpul membentuk majelis. Serambi masjid berdenah empat persegi panjang, berlantaikan keramik. Bagian tengah luar serambi terdapat penampil yang berdenah empat persegi panjang.

Gambar 44: Serambi Masjid Azizi (sumber: Dok. Pribadi 09/02/2014)

(44)

Ketiga penampil ini bentuknya sama. Sisi luar penampil berdiri dua buah tiang. Tiang ini menjulang ke atas sampai ke atap kedua atau atap ruang utama. Atap penampil memiliki sebuah kubah berbentuk segi delapan yang lebih besar daripada kubah di kiri dan kanannya (Anom, 1999: 35).

[image:44.595.235.391.352.550.2]

Penampil adalah istilah yang digunakan oleh Anom (1999: 35) untuk menunjukkan sebuah bagian bangunan masjid yang menjorok ke arah depan. Bagian penampil di Masjid Azizi terdapat di bagian serambi masjid. Kata ini berbeda dengan kata “penampilan” yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti: (kata benda) proses, cara, perbuatan menampilkan.

Gambar 45: Penampil Masjid Azizi (sumber: Dok. Pribadi 09/02/2014)

(45)

terdapat 3 buah kubah berukuran sedang, dan yang terakhir yaitu kubah utama berukuran besar yang terdapat pada bagian tengah atap masjid. Serambi masjid terbuka dan di sekelilingnya berpagar berbentuk tiang bulat. Bagian atasnya terdapat hiasan berbengtuk lengkungan yang saling berhubungan dan dihiasi dengan kaligrafi Arab bertuliskan ayat Al-Qur’an, ornamen geometris dan floralis. Masjid Azizi Langkat memiliki 94 tiang yang berada pada serambi masjid (Wawancara dengan Bapak Abul Hasan, pada 7 Juni 2015 di Masjid Azizi Langkat)

Serambi selain berfungsi untuk pengunjung yang ingin beristirahat setelah selesai salat berjamaah, juga pada beberapa hari perayaan besar Islam terutama untuk salat Idul Fitri dan Idul Adha, serambi digunakan pula menjadi tempat untuk salat berjama’ah.

3. Ruang utama digunakan untuk salat, berukuran 25 x 25 m dan tinggi ± 30 m. Arah hadap bangunan masjid ke timur. Pada ke tiga sisinya yaitu timur, utara, selatan terdapat bagian yang menjorok keluar seperti penampil yang merupakan bagian dari serambi. Bangunan masjid dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu serambi dan ruang utama (ruang salat) (Anom, 1999: 35).

(46)

Pada dinding ruang utama terdapat pintu dan jendela. Di setiap sisi utara, timur dan selatan memiliki tiga pintu yang masing-masing mempunyai dua buah daun pintu. Adapun sisi barat hanya memiliki dua pintu, karena di bagian tengah terdapat mihrab. Pintu ini dihiasi dengan ornamen geometris dan di bagian atas dihiasi dengan jendela kecil berbentuk lengkung yang terbuat dari kaca berwarna.

Setiap sisi utara, timur dan selatan terdapat empat jendela denga kaca berwarna dan di bagian atas berbentuk lengkungan. Selain dinding pembatas antara serambi dan ruang utama, di dalam ruang utama juga terdapat penyekat. Dinding penyekat ini berdenah segi delapan (oktagonal). Di dinding ini juga penuh dengan kaligrafi Arab, ornamen geometris dan floralis berwarna hijau, kuning, merah, biru dan coklat. Fungsi dinding sebagai penyangga atau kubah bagian tengah. Pada setiap sudut dinding penyekat memiliki pintu, tetapi tidak berdaun pintu. Masing-masing pintu terdapat dua tiang pada kedua sisinya. Pintu bagian atas bentuknya lengkung. Dinding penyekat ini berlanjut membentuk lengkungan sampai ke plafon (langit-langit) ruangan utama masjid. Bagian atas dinding penyekat terdapat empat jendela yang berisi jendela kaca dua buah yang terbuat dari kaca berwarna. Jendela ini terpampang pada setiap sisi dinding penyekat yang berbentuk segi delapan (Anom, 1999: 35-36). Ruang utama Masjid Azizi memiliki 34 buah tiang.

Ruang utama memiliki beberapa komponen utama yang memiliki berbagai ornamen yang indah, antara lain:

(47)
[image:47.595.266.409.328.546.2]

dinding sisi ruang utama barat dan menjorok keluar. Di kiri dan kanan mihrab berdiri sebuah tiang besi. Kedua tiang ini dihubungkan dengan hiasan melengkung ke atas hingga atap mihrab. Dinding bagian dalam me]ihrab terbuat dari marmer. Dinding bagian bawah dihiasi dengan pelipit datar dan tegak, bagian tengah terdapat hiasan melengkung yang di dalamnya terdapat kaligrafi Arab berwarna hijau. Bagian atas dihiasi dengan pelipit datar, tegak dan lengkungan-lengkungan yang bertingkat dan paling atas lebih kecil daripada di bawahnya (Anom, 1999: 36).

Gambar 46: Mihrab Masjid Azizi (sumber: Dok. Pribadi 09/02/2014)

(48)

bagian atas terbuka berbentuk lengkung dengan ornamen. Juga terdapat kaligrafi. Di atas pintu terdapat hiasan sulur-suluran. Dinding mimbar di sebelah utara memiliki pintu dengan ukuran kecil berdaun pintu satu. Mimbar memiliki tangga, atap berbentuk persegi empat, dan puncaknya runcing. Mimbar berwarna kuning, coklat, hijau dan merah (Anom, 1999: 36).

Gambar 47: Mimbar Masjid Azizi (sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

4. Tempat wudhu terletak di bagian timur depan Masjid Azizi. Bangunan tempat wudhu berhadapan langsung dengan gerbang pintu utama masjid. Denah bangunan tempat wudhu berbentuk persegi panjang.

(49)

bawah (pertama) memiliki sebuah pintu. Bagian kedua dihiasi dengan sebuah jendela lengkung pada setiap sisinya. Kaki menara ini dicat dengan warna hijau dan putih yang melingkari dinding luar kaki menara.

Badan menara terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama berbentuk segi delapan dan memiliki pagar di bagian atasnya. Pagar ini dihiasi dengan hiasan yang berbentuk bintang dan lingkaran di tengah-tengah. Warna catnya yaitu putih, hijau dan coklat. Bagian kedua juga berbentuk segi delapan dan berjendela delapan buah dengan bagian atasnya berbentuk lengkungan. Bagian ketiga juga berbentuk segi delapan dan bagian paling atas berpagar. Bagian atapnya berbentuk kubah dengan bulan di puncaknya (Anom, 1999: 36).

Gambar 48: Menara Masjid Azizi

(50)

4.3. Analisis Semiotika Pada Ornamen Masjid Azizi Langkat

Masjid Azizi Langkat memiliki beberapa bagian utama yaitu pagar, ruang utama, serambi, ruang utama, mihrab, mimbar dan menara. Kesemua bagian utama masjid tersebut sangat indah karena dihiasi dengan berbagai ornamen baik itu ornamen geometris dan juga floralis. Berbagai macam ornamen tersebut memiliki makna yang dapat dikaji dengan ilmu linguistik yaitu ilmu semiotika, karena beberapa di antaranya memiliki makna simbolis atau tanda konotatif menurut ilmu semiotika Barthes, yang mengkaji makna suatu tanda berdasarkan mitos atau kepercayaan berdasarkan historis dan juga kultural suatu masyarakat tertentu. Ornamen pada Masjid Azizi Langkat yang akan dibahas pada penelitian ini merupakan hasil karya dari beberapa jenis ornamen yaitu ornamen Arab dan ornamen Melayu.

Dijumpai ornamenArabesque pada bagian atas penampil serambi masjid, tiang serambi masjid, bagian atas serambi masjid, bagian plafon serambi masjid, atap serambi masjid, bagian atas penampil serambi masjid, dinding lengkungan ruang utama masjid, bagian dalam kubah utama masjid, mihrab masjid dan menara masjid.

(51)

4.3.1. Analisis Jenis dan Bentuk Ornamen Masjid Azizi Langkat

Ornamen Masjid Azizi Langkat memiliki 3 jenis yaitu ornamen Arab, ornamen Melayu dan juga ornamen Cina, berikut peneliti uraikan pembagian ornamen-ornamen tersebut berdasarkan jenis dan bentuknya:

4.3.1.1. Jenis dan Bentuk Ornamen Arab

Ornamen Arab yang dijumpai di Masjid Azizi Langkat sebanyak 10 buah, berikut uraiannya berdasarkan jenis dan bentuknya:

2. Ornamen Arab Berbentuk Tumbuhan/Floralis Pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid

Gambar 49: Ornamen Floralis Pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid (sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(52)
[image:52.595.266.401.161.249.2]

3. Ornamen Arab Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Tiang Serambi Masjid

Gambar 50: Ornamen Floralis Pada Tiang Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 01/03/2015)

Ornamen tersebut merupakan ornamen Arab yang memiliki dengan bentuk ornamen floralis dan dengan bentuk dasar berupa persegi empat yang terdapat pada bagian atas tiang-tiang di serambi Masjid Azizi Langkat.

4. Ornamen Arab Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Dinding Lengkungan Ruang Utama Masjid

Gambar 51: Ornamen Floralis Pada Dinding Lengkungan Ruang Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(53)
[image:53.595.247.409.160.246.2]

5. Ornamen Arab Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Bagian AtasSerambi Masjid

Gambar 52: Ornamen Geometris Pada Bagian Atas Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Arab dengan bentuk ornamen geometris yang terletak pada bagian atas serambi Masjid Azizi Langkat. Ornamen tersebut dibuat memanjang mengelilingi seluruh bagian paling atas dari serambi masjid.

6. Ornamen Arab Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Bagian Plafon Serambi Masjid

Gambar 53: Ornamen Geometris Pada Bagian Plafon Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 01/03/2015)

[image:53.595.247.379.504.622.2]
(54)

Azizi Langkat yang merupakan hiasan untuk tempat lampu hias di penampil masjid bagian utara, timur dan selatan.

7. Ornamen Arab Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Atap Serambi Masjid

Gambar 54: Ornamen Geometris Pada Atap Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Arab dengan bentuk ornamen geometris. Ornamen tersebut terletak pada bagian atap serambi Masjid Azizi. Tersusun secara berurutan ke arah samping.

[image:54.595.266.385.217.278.2]

8. Ornamen Geometris Yang Terdapat pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid

Gambar 55: Ornamen Geometris pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(55)

kiri memiliki dua buah ornamen yang berisikan kaligrafi Arab berlafal “Allah, ‘azza wa jalla” dan “Muhammad, shallallaahu ‘alaihi wasallama”.

9. Ornamen Geometris Yang Terdapat Pada Bagian Dalam Kubah Utama Masjid

Gambar 56: Ornamen Geometris Pada Bagian Dalam Kubah Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Arab dengan bentuk berupa ornamen geometris yaitu persegi delapan dengan lukisan-lukisan indah menghiasi setiap sisinya.

10. Ornamen Arab Lengkung Tapak kuda Yang Terdapat Pada Mihrab Masjid

Gambar 57: Lengkung Tapak kuda Pada Mihrab Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(56)

atas tampak menyerupai sebuah ornamen geometris yang dibuat melengkung ke arah bawah sebagai sekat ruang Mihrab di Masjid Azizi.

[image:56.595.249.399.212.280.2]

11. Ornamen Arab Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Menara Masjid

Gambar 58: Ornamen Geometris Yang Terdapat Pada Menara Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Diketahui dengan jelas bahwa ornamen yang termasuk ornamen Arab di atas merupakan ornamen geometris karena mengandung unsur segitiga dan segi delapan.

4.3.1.2. Jenis dan Bentuk Ornamen Melayu

Ornamen Melayu yang dijumpai di Masjid Azizi Langkat sebanyak 18 buah, berikut uraiannya berdasarkan jenis dan bentuknya:

1. Ornamen Melayu “Bunga Ketola” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Dinding Masjid

[image:56.595.282.379.593.727.2]
(57)

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis yang terletak pada beberapa bagian di dinding masjid. Terdapat dua jenis ornamen dengan bentuk serupa, yaitu dengan bentuk dan ukuran seperti gambar di atas, adapula dengan bentuk dan ukuran lebih kecil dan beriringan tiga buah ke samping.

[image:57.595.236.431.339.399.2]

2. Ornamen Melayu “Pucuk Kacang” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Dinding Masjid

Gambar 60: Ornamen “Pucuk Kacang” Pada Dinding Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis yang terletak pada bagian dinding di dalamruang utama Masjid Azizi Langkat. Serupa dengan jenis ornamen sebelumnya, ornamen ini dibuat berulang dan mengitari seluruh sisi dinding ruang utama masjid.

3. Ornamen Melayu “Kiambang” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Tempat Mukhabar di Ruang Utama Masjid

(58)

(sumber: Dok. Pribadi 01/03/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis yang terdapat pada tempat mukhabar yaitu suatu tempat yang dibuat di atas bagian dalam pintu Masjid Azizi. Tempat ini digunakan untuk mukhabar yang bertugas mengulang seluruh ucapan Imam ketika salat, dikarenakan dahulu ketika masjid ini dibangun, microphone atau pengeras suara masih belum digunakan.

[image:58.595.262.398.376.499.2]

4. Ornamen Melayu “Genting Tak Putus” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 62: Ornamen “Genting Tak Putus” Pada Mimbar Utama Masjid (sumber: Dok. Pribadi 09/02/2014)

(59)

5. Ornamen Melayu “Itik Pulang Petang” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 63: Ornamen “Itik Pulang Petang” Pada Mimbar Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 07/12/2014)

Ornamen di atas merupakan ornamen Arab dengan bentuk berupa ornamen floralis yang terletak pada sisi kiri dan kana mimbar utama di dalam Masjid Azizi.

[image:59.595.231.408.156.253.2]

6. Ornamen Melayu “Daun Pakis” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 64: Ornamen “Daun Pakis” Pada Mimbar Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 07/12/2014)

(60)
[image:60.595.250.405.466.634.2]

7. Ornamen Melayu “Bunga Kala Bukit” Berbentuk Tumbuhan/FloralisYang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 65: Ornamen “Bunga Kala Bukit” Pada Mimbar Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 01/01/2015)

Ornamen ini merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis yang terdapat pada sisi kiri dan kanan mimbar utama di dalam Masjid Azizi.

8. Ornamen Melayu “Pokok Kolan” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 66: Ornamen “Pokok Kolan” Pada Mimbar Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 07/12/2014)

(61)

mimbar utama di dalam Masjid Azizi. Kedua daun pintu ini diapit oleh dua buah tiang mimbar yang juga terbuat dari kayu.

[image:61.595.271.370.226.312.2]

9. Ornamen Melayu “Awan Jawa” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 67: Ornamen “Awan Jawa” Pada Mimbar Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 07/12/2014)

Ornamen ini merupakan ornamen Arab dengan bentuk berupa ornamen floralis. Ornamen tersebut termasuk dalam ornamen floralis karena mengandung motif sulur-suluran yang dominan.

10. Ornamen Melayu “Awan Selimpat” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 68: Ornamen “Awan Selimpat” Pada Mimbar Utama Masjid

[image:61.595.263.384.529.626.2]
(62)

Ornamen ini merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis dan terlihat bahwa terbagi atas dua bagian ornamen yang saling berhadapan.

11. Ornamen Melayu “Pucuk Kacang” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Masjid

Gambar 69: Ornamen “Pucuk Kacang” Pada Mimbar Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 07/12/2014)

Ornamen ini merupaka ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis. Ornamen ini bukan berada di bagian mimbar utama, akan tetapi terletak pada bagian atas kepala mimbar khutbah kecil yang berada di luar area ruang utama Masjid Azizi.

[image:62.595.257.400.251.342.2]

12. Ornamen Melayu “Bunga Matahari Variasi” Berbentuk Tumbuhan/Floralis Yang Terdapat Pada Mimbar Masjid

Gambar 70: Ornamen “Bunga Matahari” Pada Mimbar Masjid

(63)

Ornamen ini merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis yang juga berada bukan pada mimbar utama masjid, akan tetapi ornamen ini terdapat pada sisi kanan dan kiri kepala mimbar khutbah kecil yang berada di serambi Masjid Azizi.

13. Ornamen Itik Pulang Petang Yang Terdapat Pada Menara Masjid

Gambar 71: Ornamen Itik Pulang Petang Pada Menara Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis yang terdapat pada bagian luar dinding menara Masjid Azizi ini, bersusun berurutan ke arah samping dan mengitari seluruh bagian luar dinding menara masjid.

14. Ornamen Melayu “Ombak-ombak” Berbentuk Geometris pada Pagar Masjid Azizi Langkat

Gambar 72: Ornamen “Ombak-ombak” pada pagar Masjid Azizi

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(64)

alunan ombak. Ornamen ini dibuat memanjang dua baris secara bertimpa mengelilingi setiap sisi depan pagar masjid.

[image:64.595.250.418.499.622.2]

15. Ornamen Melayu “Pucuk Rebung” Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Atap Serambi Masjid

Gambar 73: Ornamen “Pucuk Rebung” Pada Atap Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Melayu dengan bentuk berupa ornamen floralis, yang terdapat pada bagian atap serambi Masjid Azizi Langkat, tersusun beriringan meliputi seluruh bagian pinggir atas atap serambi masjid.

16. Ornamen Melayu “Ombak-ombak” Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Dinding Atap Serambi Masjid

Gambar 74: Ornamen “Ombak-ombak” Pada Dinding Atap Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(65)

Langkat dan dekat dengan kubah utama. Ornamen tersebut dibuat beriringan dengan bentuk menghadap ke bawah.

17. Ornamen Melayu “Awan Semayang” Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Dinding Masjid

Gambar 75: Ornamen “Awan Semayang” Pada Dinding Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Arab dengan bentuk berupa ornamen geometris yang terletak pada dinding masjid, dan dibuat berulang dan mengitari seluruh sisi dinding ruang utama masjid.

18. Ornamen Melayu “Bunga Hutan” Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Dinding Masjid

Gambar 76: Ornamen “Bunga Hutan” Pada Dinding Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(66)

19. Ornamen Melayu “Ombak-Ombak” Berbentuk Geometris Yang Terdapat Pada Menara Masjid

Gambar 77: Ornamen “Ombak-ombak” Pada Menara Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen Arab di atas merupakan ornamen geometris karena hanya berupa garis lengkungan tanpa sulur maupun dedaunan dan bunga.

[image:66.595.256.397.157.211.2]

20. Ornamen Melayu “Matahari” Berbentuk Alam/Kosmos Yang Terdapat Pada Mimbar Utama Masjid

Gambar 78: Ornamen “Matahari” Pada Mimbar Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 07/12/2014)

Ornamen Melayu ini termasuk ornamen dengan bentuk berupa ornamen alam atau kosmos, karena terdiri dari bentuk lingkaran dan garis-garis melengkung dan juga segi-segi yang banyak.

4.3.1.3. Jenis dan Bentuk Ornamen Cina

(67)
[image:67.595.297.358.118.215.2]

Gambar 79: Ornamen “Meander” Pada Daun Pintu Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Ornamen di atas merupakan ornamen Cina dengan bentuk berupa ornamen geometris yang terdapat pada keenam daun pintu masjid dan terletak di bagian utara, timur dan selatan Masjid Azizi Langkat.

4.3.2. Analisis Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Masjid Azizi Langkat

Peneliti menggunakan ilmu Semiotika dalam mengkaji tanda-tanda yang terkandung dalam ornamen-ornamen Masjid Azizi Langkat, terdapat dua jenis tanda yaitu tanda denotatif dan juga tanda konotatif, berikut peneliti uraikan tanda-tanda tersebut yang terkandung di dalam ornamen-ornamen Masjid Azizi Langkat:

4.3.2.1. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab

(68)
[image:68.595.267.358.90.185.2]

Gambar 80: Ornamen Floralis Pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid (sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Secara denotatif, ornamen floralis ini menggambarkan bunga teratai yaitu salah satu jenis bunga yang sering kali digambarkan dalam ornamen-ornamen Arabesque. Pada bagian atas penampil Masjid Azizi ini ornamen tersebut diukir sebagai pengisi ruang kosong di sisi kiri dan kanan yang berbentuk segitiga dengan salah satu sisi berbentuk lengkungan.

(69)
[image:69.595.269.397.161.246.2]

2. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Tiang Serambi Masjid

Gambar 81: Ornamen Floralis Pada Tiang Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 01/03/2015)

Secara denotatif, ornamen di atas merupakan ornamen floralis khas Arabesque yang merupakan gambaran bunga teratai (lotus) yang dibuat sedemikian rupa untuk menghiasi bagian atas tiang-tiang tersebut. dibuat mengelilingi empat sisi bagian atas tiang-tiang di serambi masjid.

Secara konotatif, ornamen floralis di atas memiliki bentuk dasar persegi empat yang memiliki pemaknaan tentang: “Symbol of physical experience and the physical world of materiality” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2), yang artinya “

Sehingga jika dikaitkan dengan motif bunga teratai tersebut bermakna tentang pengalaman nyata yang bisa dipetik dari sebuah tumbuhan teratai yang tetap tumbuh tegak di atas air karena memiliki sebuah alas daun lebar dan datar yang mengambang di atas air dan tidak bergantung pada kebersihan air yang menjadi tempat tinggalnya. Bunga teratai mengajarkan kita tentang adaptasi yaitu agar kita tidak mudah mengeluh dan juga tidak pasrah terhadap lingkungan serta

(70)

kondisi yang dihadapi, juga tentang idealisme yaitu agar kita dapat menerima lingkungan serta kondisi hidup dengan cerdas dan juga selalu bersyukur.

Jika dikaitkan dengan makna “tentang kebendaan di dunia nyata” yaitu bermakna tentang manfaat dan kegunaan dari bunga teratai tersebut. Seperti yang sudah diketahui bahwa bunga teratai banyak mengandung kegunaan antara lain seperti biji bunganya yang mengandung karbohidrat, protein dan mineral yang tidak kalah dengan beras, tangkai bunga yang masih muda dapat dijadikan sayuran, dan umbi teratai berkhasiat sebagai jamu yang meredakan demam, tekanan darah tinggi dan juga penyakit wasir

3. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Dinding Lengkungan Ruang Utama Masjid

Gambar 82: Ornamen Floralis Pada Dinding Lengkungan Ruang Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(71)

ornamen pengisi ruang di atas lengkungan tersebut. kemudian, lengkungan itu merupakan gambaran sebuah bentuk setengah lingkaran.

Secara konotatif, ornamen ini memiliki bentuk dasar segitiga, kemudian diberi pemaknaan sebagai “Symbol of human, consciousness and the principle of harmony” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2), yang artinya “Lambang dari manusia, tentang kesadaran danasaskeselarasan”,

4. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Bagian AtasSerambi Masjid

[image:71.595.251.400.438.515.2]

yaitu tentang manusia yang memiliki akal yang digunakan untuk berfikir dan juga berinteraksi dengan baik, juga tentang kesadaran yang dimiliki manusia untuk berbuat sesuai dengan akal dan pikirannya dan yang dianggap baik dan berguna bagi lingkungannya.

Gambar 83: Ornamen Geometris Pada Bagian Atas Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Secara denotatif, ornamen tersebut merupakan pagar pada bagian atas serambi masjid, yang memiliki bentuk segi enam dan dikelilingi dengan segi enam lainnya yang berjumlah 6 buah. Ornamen tersebut dibuat secara beriringan.

(72)

Faqih, 2012: 2) yang artinya “Lambang dari surga”, yaitu bermakna tentang surga Allah SWT yang menjadi tempat pembalasan terakhir yang sangat dinantikan karena keindahan dan ketentraman yang sudah dijanjikan Allah SWT di dalamnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Al-Fushshilat ayat 30:

ِﺔﱠﻨَﺠﻟﺎِﺑ ﺍْﻭُﺮِﺸﺑَﺍَﻭ ﺍْﻮُﻧَﺰﺤَﺗَﻻَﻭ ﺍْﻮُﻓﺎَﺨَﺗ ﱠﻻَﺍ ُﺔَﻜِﺌٰٓﻠَﻤﻟﺍ ُﻢِﻬﻴَﻠَﻋ ُﻝﱠﺰَﻨَﺘَﺗ ﺍْﻮُﻣﺎَﻘَﺘﺳﺍ ﱠﻢُﺛ ُﷲ ﺎَﻨﱡﺑَﺭ ﺍﻮُﻟﺎَﻗ َﻦﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ

َﻥْﻭُﺪَﻋﻮُﺗ ْﻢُﺘﻨُﻛ ﻲِﺘﱠﻟﺍ

۝

��

/inna al -lażī na q̄l̄ rabban̄ all̄hu ṡumma-s-taqā m̄ tatanazzalu ‘alayhimu al -malā ’ikatu all̄ takh̄fu wa l̄ ta ḥzanū wa absyir̄ bil jannati allat̄ kuntum tū ’ad̄na/ Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat-malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu”.”.

5. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Bagian Plafon Serambi Masjid

Gambar 84: Ornamen Geometris Pada Bagian Plafon Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 01/03/2015)

(73)

buah segitiga dengan hiasan geometris lainnya di dalamnya. Ornamen geometris tersebut dibuat di dalam sebuah ruang persegi yang terdapat pada plafon serambi masjid yang di kedua sisi kiri dan kanannya terdapat sebuah ruang kosong berbentuk segitiga yang diisi dengan hiasan-hiasan geometris pula.

Secara konotatif, ornamen ini memiliki bentuk dasar segi delapan yang memiliki arti “Symbol of the God light , spreading the Islamic Faith” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2), yang artinya adalah “LambangdaricahayaAllah, yang

2T

ﻱِﺪﻬَﻧﺍًﺭﻮُﻧ ُﻩﺎَﻨﻠَﻌَﺟ ْﻦِﻜٰﻟَﻭ ُﻥﺎَﻤﻳِﻹﺍَﻻَﻭ ُﺏﺎَﺘِﻜﻟﺍﺎَﻣ ْﻱِﺭﺪَﺗ َﺖْﻨُﻛﺎَﻣ ۗﺎَﻧِﺮﻣَﺍ ْﻦِﻣﺎًﺣْﻭُﺭ َﻚﻴَﻟِﺍ ﺎَﻨﻴَﺣﻭَﺍ َﻚِﻟ ٰﺬَﻛَﻭ

ٍﻢﻴِﻘَﺘﺴُﻣ ٍﻁﺍَﺮِﺻ ﻰَﻟِﺍ ْﻱِﺪﻬَﺘَﻟ َﻚﱠﻧِﺇَﻭ ۗﺎَﻧِﺪَﺒِﻋ ْﻦِﻣ ُءﺎَﺸَﻧ ْﻦَﻣ ٖﻪِﺑ

۝

��

2T

(74)

6. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Atap Serambi Masjid

[image:74.595.257.396.166.240.2]

menyebarkanImanIslam” yaitu tentang nur atau cahaya Allah yang sangat indah dalam hal ini dimaknakan sebagai hidayah Allah SWT kepada seluruh ummat Islam yang mengimani-Nya. Siapapun yang menerima hidayah dari Allah yaitu tentang keyakinan dan kepercayaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai pesuruh-Nya dan mengikuti segala perintah Allah SWT dan juga menjauhi segala larangan-Nya akan bahagia sepanjang hidupnya karena Allah SWT telah meridhai hidupnya. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an Surat Asy-Syuraa ayat 52:

Gambar 85: Ornamen Geometris Pada Atap Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Secara denotatif, ornamen yang terdapat pada atap serambi masjid tersebut menggambarkan bagian pagar yang menyerupai bentuk rerumputan dan digambarkan dengan bentuk segitiga patah dan memiliki beberapa ruas berbentuk segitiga pula di samping kiri dan kanannya.

(75)

7. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid

Gambar 86: Ornamen Geometris pada Bagian Atas Penampil Serambi Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Secara denotatif, ornamen yang berada pada bagian atas penampil serambi masjid ini merupakan ornamen geometris dengan bentuk dasar persegi dengan beberapa lengkungan di dalamnya dan memiliki bentuk tengah berupa lingkaran berwarna hijau dan berisi kaligrafi Arab yang bertuliskan “Allah, ‘azza wa jalla” dan “Muhammad, shallallaahu ‘alaihi wasallama”.

Secara konotatif, ornamen geometris tersebut memiliki bentuk dasar persegi atau segi empat, sehingga pemaknaannya yaitu tentang “Symbol of physical experience and the physical world of materiality” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2), yang artinya adalah “Lambangpengalamanyang nyata dan tentang kebendaan di dunia nyata”.

Sehingga jika dikaitkan dengan tulisan kaligrafi Arab yang bertuliskan “Allah, ‘azza wa jalla” dan “Muhammad, shallallaahu ‘alaihi wasallama”, maka

(76)

dapat diambil makna tentang keagungan dan kekuasaan Allah SWT yang tidak tertandingi oleh siapapun, karena Allah SWT ialah raja di atas raja-raja di seluruh alam, dan tentang kesucian hati, fikiran dan jasad Nabi Muhammad SAW yang tidak diragukan lagi yaitu karena Allah SWT telah mengampuni segala kesalahan beliau dan juga melindungi segala ucapan, perasaan dan juga fikiran beliau.

Jika dibahas tentang kebendaan di dunia nyata, yaitu tentang seluruh ciptaan Allah SWT yang sangat luar biasa dan tiada bandingan, juga tentang keimanan yang telah dibawa Rasulullah SAW sebagai seorang utusan dari Allah SWT yang membawa Islam beserta segala ajaran-ajarannya yang hingga saat ini dianut dan diyakini serta diamalkan oleh seluruh ummat Islam di dunia.

[image:76.595.245.415.447.583.2]

8. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Bagian Dalam Kubah Utama Masjid

Gambar 87: Ornamen Geometris Pada Bagian Dalam Kubah Utama Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

(77)

Secara konotatif, pemaknaan ornamen Arab yang memilik bentuk dasar segi delapan ini adalah “Symbol of the God light , spreading the Islamic Faith” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2), yang artinya adalah “LambangdaricahayaAllah, yang

9. Tanda Denotatif dan Konotatif Ornamen Arab Yang Terdapat Pada Mihrab Masjid

[image:77.595.262.397.430.536.2]

menyebarkanImanIslam”. Kemudian dipahami bahwa pemaknaannya yaitu tentang nur atau cahaya Allah yang sangat indah dalam hal ini dimaknakan sebagai hidayah Allah SWT kepada seluruh ummat Islam yang mengimani-Nya. Siapapun yang menerima hidayah dari Allah yaitu tentang keyakinan dan kepercayaan terhadap Allah SWT dan Rasulullah SAW sebagai pesuruh-Nya dan mengikuti segala perintah Allah SWT dan juga menjauhi segala larangan-Nya akan bahagia sepanjang hidupnya karena Allah SWT telah meridhai hidupnya.

Gambar 88: Lengkung Tapak kuda Pada Mihrab Masjid

(sumber: Dok. Pribadi 28/05/2015)

Secara denotatif, lengkungan tapak kuda yang berada pada bagian mihrab masjid ini merupakan gambaran lengkungan setengah lingkaran dengan dinding tebal dan diberi warna belang-belang, hijau dan coklat.

(78)

justice” (Pancawati dan Faqih, 2012: 2), artinya “Lambang keabadian, ungkapan yang sempurna untuk keadilan”. Maksudnya

Gambar

Gambar 44: Serambi Masjid Azizi
Gambar 45: Penampil Masjid Azizi
Gambar 46: Mihrab Masjid Azizi
Gambar 50: Ornamen Floralis Pada Tiang Serambi Masjid
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian ditunjukan bahwa pengembangan objek wisata di Kabupaten Langkat khususnya pada Masjid Azizi belum mengalami perkembangan yang maksimal, baik dari

Ornamen tersebut yaitu ornamen floral pada dinding dikka, ornamen floral pada dinding serambi, ornamen floral yang terdapat pada dinding serambi dan ruang utama,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk ornamen yang terdapat pada Masjid Raya Al-Mashun dan mengetahui tanda-tanda semiotika pada masjid Raya Al-Mashun.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk ornamen yang terdapat pada Masjid Raya Al-Mashun dan mengetahui tanda-tanda semiotika pada masjid Raya Al-Mashun..

berbentuk bidang segitiga dan di dalamnya terdapat hiasan stilasi daun, ornamen ini terdapat pada pinggiran langit-langit ruang utama masjid.. Bangunan

• Ornamen pada bangunan ruang utama Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh terdapat 19 buah, yaitu sebuah ornamen Arab dengan pola floralis pada bagian atas lengkungan masjid,

Tidak sedikit kesulitan yang dihadapi peneliti dalam proses penulisan skripsi ini, keterbatasan ilmu pengetahuan serta pengalaman yang peneliti miliki adalah beberapa dari

Arsitektur pada bangunan Masjid Azizi di Tanjung Pura ini sangat menarik dengan menerapkan unsur-unsur atau elemen ornamen dari luar yaitu budaya Eropa, Persia,