• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tindak pidana pemalsuan surat dalam pandangan hukum pidana islam : kajian atas putusan Pengadilan Negri Depok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tindak pidana pemalsuan surat dalam pandangan hukum pidana islam : kajian atas putusan Pengadilan Negri Depok"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

Loading

Gambar

gambaran tentang sesuatu keadaan atas barang ( misalnya surat ) seakan-akan asli

Referensi

Dokumen terkait

Menggunakan identitas palsu yang berarti melakukan tindak pidana sebagaimana Pasal 263 ayat (1) KUHP, bahwa barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat

Menyatakan terdakwa Atra Samal S.Pdi telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “membuat surat palsu atau memalsu surat yang dapat menimbulkan

1) Barang siapa membuat surat palsu atau pemalsuan surat, yang dapat menimbulkan suatu hak, suatu perjanjian atau suatu pembebasan utang, atau yang boleh

1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan suatu hak, sesuatu perjanjian (kewajiban) atau sesuatu pembebasan utang, atau yang

Pasal 263 “Barangsiapa membuat secara palsu atau memalsukan sepucuk surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, sesuatu perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan

(1) Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai

(1) Barangsiapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai

Pada Pasal 263 ayat yang berbunyi: 1 Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat, yang dapat menerbitkan suatu hak, sesuatu perjanjian kewajiban atau pembebasan utang, atau