• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara"

Copied!
51
0
0

Teks penuh

(1)

EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Oleh : PRATIWI 082103040

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamduliilah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini tanpa ada halangan suatu apapun. Selawat berangkaikan salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat, karena dengan safaatnya kita dapat keluar dari alam jahiliyah ke alam yang penuh pendidikan seperti yang kita rasakan sekarang.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kata sempurna baik dari segi isi maupun dari segi penyajiannya. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun, agar untuk ke depannya penulis dapat menulis dengan lebih baik lagi.

Dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih penulis kepada :

1. Ucapan terima kasih penulis spesialkan kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Sahrial Manurung, dan Ibunda Muara Simanjuntak yang tiada hentinya memberikan dukungan dan doa kepada penulis, (terima kasih atas cinta dan kasih sayang yang tiada duanya)

2. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

3. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si, selaku ketua jurusan Program DIII Kesekretariatan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

(5)

6. Seluruh Dosen Pengajar dan Staff Pegawai pada Fakultas Ekonomi.

7. Kepada kakanda semata wayang tercinta Agus Juanda Putra Siregar, terima kasih atas motivasi dan bantuannya kepada penulis dalam mengerjakan Tugas Akhir ini .

8. Kepada adik dan kakak penulis Iqtami manurung, Sahputri Manurung, Azura Manurung, dan Muhammad Hafiz Manurung, terima kasih atas doa dan dukungannya.

9. Kapada sahabat-sahabat terbaik : Ernaliyah, Wina Pardede, Ratna Yuningsih, dan Rini Utami, makasih buat kalian semua yang memberikan warna-warni di dalam kehidupan penulis.

10.Kepada teman-teman satu kelompok magang Meisia Anmasari, Dendy Muhara Zulfri dan Mahmood Iskandar Ghufron yang sama-sama berjuang dengan penulis,”ayo semangat”.

11.Buat teman-teman DIII Kesekretariatan stambuk 08, yang tidak mungkin penulis sebutkan satu-persatu, makasih semuanya telah memberikan pelajaran berharga dalam hidup penulis selama tiga tahun ini.

Medan, 04 Desember 2010

(6)

DAFTAR ISI Sistematika Penulisan ... 7

BAB II PROFIL FAKULTAS EKONOMI ... 8

3.2. Pengertian Komunikasi Kantor ... 26

3.3. Etika Komunikasi Kantor ... 28

3.4. Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor ... 32

3.5. Prinsip-prinsip yang Mempengaruhi kelancaran Dalam Penerapan Etika Komunikasi ... 34

3.6. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas sumatera Utara ... 36

3.7. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara ... 39

3.8. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi dalam Kantor pada Dinas Infokom Medan ... 40

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 42

4.1. Kesimpulan ... 42

4.2. Saran ... 43

(7)

DAFTAR TABEL

(8)

DAFTAR GAMBAR

(9)

1.1. Latar belakang

Menurut Gunawan (1985), perusahaan adalah sebuah organisasi dimana pemilik, pemimpin, staf, dan karyawan bekerjasama untuk mencapai tujuan. Pemilik dan pemimpin perusahaan tentulah mengkomunikasikan keinginan dan kebijaksanaannya kepada staf dan karyawan. Komunikasi sangat penting dalam manajemen organisasi. Pada hakekatnya manajemen mencapai suatu tujuan melalui orang lain, maka seorang manajer harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.

Komunikasi dalam perusahaan mengajak semua anggota perusahaan peduli untuk melakukan interaksi dengan sesama anggota dengan pihak luar. Kegiatan komunikasi mempunyai peranan yang penting dalam memperlancar kinerja kegiatan perusahaan secara intern dan ekstern dalam mencapai tujuan secara efisien dan efektif. Etika dalam berkomunikasi sangatlah diperlukan guna meningkatkan kinerja karyawan.

(10)

2

Menurut Wursanto (1999) kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor, tempat para pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata usaha. Kantor adalah keseluruhan gedung dengan ruang-ruang kerjanya yang menjadi tempat pelaksanaan tata usaha dan kegiatan – kegiatan manajemen dalam berbagai tugas.

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “

ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan.

Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat dinilai tidak baik.

Dalam suatu kantor penerapan etika komunikasi dibutuhkan untuk semua bentuk kegiatan kerja. Etika komunikasi yakni etika komunikasi yang terjadi dan berlangsung dalam kantor (office communication). Dengan terciptanya etika komunikasi timbal balik yang baik antara pimpinan dan karyawan, akan menimbulkan produktivitas kerja yang baik. Dengan kata lain tanpa adanya komunikasi, maka pekerjaan kantor akan menjadi tidak sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan sehingga tujuan-tujuan yang diharapkan tidak akan tercapai.

(11)

vertikal atau secara diagonal. Pengurusan informasi atau information handling yakni penyampaian dan penerimaan berita, akan dapat berjalan dengan baik bila dalam kantor itu terdapat komunikasi yang efektif dan efesien. Komunikasi itu akan menciptakan iklim kerja kantor yang sehat dan terbuka. Hal ini sangat penting guna meningkatkan kreativitas dan dedikasi para pegawai kantor.

Etika komunikasi kantor merupakan suatu ranngkuman istilah yang mempunyai pengertian tersendiri. Etika berarti norma, nilai, kidah atau ukuran tingkah laku yang baik. Dengan demikian etika komunikasi kantor adalah norma, ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang berlangsung dalam suatu kantor.

Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun tulisan. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka atau face to face) tanpa melalui perantara. Setiap individu berusaha menetapkan berbagai sikap dan pola perilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu atau apa yang seharusnya dijalankan individu, dan apa tindakan yang seharusnya dilakukan.

Secara tidak langsung komunikasi juga dapat dilakukan melalui suatu perantara dengan media misalnya komunikasi melalui telepon, internet sebagai komunikasi jarak jauh untuk menjalin kerjasama para pegawai di kantor yang dapat memperlancar proses kerja antar sesama pegawai dan juga dapat dilakukan dengan komunikasi yang secara tertulis misalnya surat menyurat.

(12)

4

kurang enak didengar yang bisa membuat perasaan orang lain menjadi tersinggung. Dengan demikian etika komunikasi memegang peranan penting dalam melakukan hubungan kerja dalam kantor.

Menurut Frans (1984), etika merupakan syarat mutlak dalam hubungan antar pegawai. Setiap pegawai kantor dalam menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai: norma kesusilaan, norma kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya, budi pekerti yang baik. Etika menjadi dasar atau pedoman bagi setiap pegawai yang akan melakukan interaksi dalam komunikasi. Dapat dikatakan bahwa etika memberi pandangan orientasi bagaimana seseorang menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan dalam dunia kerja di kantor. Etika membantu pegawai untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani perannya masing-masing sehingga dalam melakukan komunikasi dapat membentuk perilaku yang baik.

Berdasarkan penjelasan di atas penulis menyajikan tugas akhir dengan judul “PENERAPAN ETIKA KOMUNIKASI DALAM KANTOR PADA DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.”

1.2. Perumusan Masalah

(13)

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui sejauh mana penerapan etika komunikasi kantor pada DEPARTEMEN EKONOMI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

1.4. Manfaat Penelitian :

1. Sebagai bahan masukan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara bahwa penerapan etika komunikasi sangatlah bermanfaat demi kelancaran aktivitas kinerja karyawan.

2. Bagi Penulis bermanfaat sebagai tambahan ilmu pengetahuan khususnya mengenai penerapan etika komunikasi dalam kantor.

3. Sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berhubungan dengan penerapan etika komunikasi kantor.

4. Hasil penelitian ini juga dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai bahan masukan atau informasi yang mungkin dapat berguna di bidang etika komunikasi.

1.5. Jadwal Penelitian

(14)

6

Table 1.1 Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN

BULAN

OKTOBER NOVEMBER DESEMBER

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Persiapan

2. Pengumpulan Data

3 Penulisan Laporan

Persiapan Tugas Akhir dimulai dari tanggal 07 Oktober 2010, sejak disetujuinya Judul Tugas Akhir oleh Ketua dan Sekretaris Program Studi DIII Kesekretariatan. Pada tahap pengumpulan data, dilakukan dua cara yang pertama yaitu dilakukan wawancara terhadap pegawai di departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara kemudian melakukan Observasi yang akan dilaksanakan pada minggu ketiga dan keempat bulan Oktober 2010 di Departemen Ekonomi Pembangunan Universitas Sumatera Utara.

1.6. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Pada bab I ini diuraikan tentang latar belakang, permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan rencana yang terdiri dari jadwal survey/observasi dan sistematika penulisan.

BAB II : PROFIL INSTANSI

(15)

kinerja usaha terkini dan rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

BAB III : PEMBAHASAN

Membahas tentang penelitian yang dilakukan penulis pada bagian Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, berkaitan dengan penerapan etika komunikasi dalam kantor. BAB IV : PENUTUP

(16)

BAB II

PROFIL FAKULTAS EKONOMI

2.1. Sejarah Ringkas Fakultas Ekonomi USU

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lahir di Kota Medan atau di

luar Propinsi Sumatera Utara. Jelasnya Fakultas Ekonomi lahir dan didirikan

tahun 1959 di Darussalam (Universitas Syariah Kuala ) Kota Kutaraja (Banda

Aceh), dan sebagai Dekan pada waktu itu Dr. Teuku Iskandar.

Yayasan Universitas Sumatera Utara sendiri pada waktu itu berada di kota

Medan, namun Fakultas Ekonomi yang berada di Kutaraja (Banda Aceh ) tetap

memakai nama dibawah panji Universitas Sumatera Utara. Ini menunjukkan

bahwa pada waktu itu tekhnik operasional berada di Kutaraja, sedangkan

penyelesaian administrasinya tetap berada di bawah Presiden Universitas

Sumatera Utara (istilah untuk nama pimpinan pada waktu itu ). Dengan perjalanan

yang panjang, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara berdirilah dengan

perlahan-lahan, dimana untuk pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara diwaktu itu dipercayakan kepada Prof. Tjung Ted Koei dengan jabatan

Acting dengan Kepala Biro Administrasi dipegang oleh T. Cheffudin (almarhum).

Berdasarkan program kerja yang ditetapkan semula pada sidang dewan dosen

Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara 21 Juli 1961, ada 4 perencanaan

pedoman, yaitu:

1) Mengenai Kurikulum dibuka 2 jurusan, yaitu :

(17)

2) Masalah sistem pengajaran dan ujian

3) Pada waktu itu penerimaan mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara dikhususkan untuk siswa SMA B (jurusan IPA sekarang)

4) Tenaga pengajar untuk tahun pertama dan kedua adalah sebagai berikut :

a. Prof. Dr. Tjung Ted Koei

b. Prof. Mr. Suhunan Hamzah

c. Drs. T. M. H. L. Tobing

d. Drs. T. Mustafa

e. Drs. Aziz Siregar

f. Drs. M. A. T. Sihaloho

g. A. T. Baros

h. B. P. Hasibuan

Berhubung Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang

berkedudukan di Kutaraja (sekarang Banda Aceh ) memisahkan diri dari

Universitas Sumatera Utara dan bergabung dengan Universitas Syiah Kuala, maka

memperoleh status negeri dengan surat keputusan menteri Perguruan Tinggi dan

Ilmu Pengetahuan R.I No.64/1961 tentang Penegerian Fakultas Ekonomi yang

diselenggarakan oleh Yayasan Sumatera Utara dan pemasukan ke dalam

lingkungan Universitas Sumatera Utara tanggal 24 November 1961 yang berlaku

surat terhitung mulai 1 Oktober 1961.

Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan R.I No

0535/0/1983, tanggal 8 Desember 1983, Keputusan Dirjen. Pendidikan tinggi

(18)

10

No.25/DIKTI/Kep/1987 dan No.26/DIKTI/Kep/1987, Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara mengasuh dua jenjang Program Pendidikan, yaitu

Program Pendidikan Strata-1 Program Pendidikan D-III.

Program Pendidikan Strata-1 meliputi 3 (tiga) Departemen, yaitu :

a. Departemen Ekonomi Pembangunan

b. Departemen Manajemen

c. Departemen Akuntansi

Sedangkan Program Diploma-III terdiri dari :

a. Jurusan Kesekretariatan

b. Jurusan Keuangan

c. Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara di Medan mulai menerima

Mahasiswa pada bulan Agustus 1961.

Visi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Visi Fakultas Ekonomi Sumatera Utara adalah menjadi salah satu Fakultas

Ekonomi terkemuka yang dikenal unggul dan mampu memenuhi kebutuhan pasar

dalam persaingan global.

Misi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Sebagai Berikut :

a. Menghasilkan lulusan yang mempunyai karakter dan kompetensi dalam

bidang ilmu ekonomi, Manajemen dan Akuntansi yang berorientasi pasar.

b. Meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan pemberdayaaan

(19)

c. Mengembangkan dan meningkatkan pelaksanaan dharma penelitian dan

pengabdian sebagai upaya meningkatkan mutu keilmuan dan sumber

pendanaan Fakultas dalam status PT. BHMN.

d. Senantiasa berusaha meningkatkan pelayanan kepada Mahasiswa selaku

pelanggan (customer) dan Stakeholders lainnya.

e. Meningkatkan jaringan dan kerjasama dengan institusi swasta dan

pemerintahan serta organisasi profesional dan lembaga lain terkait yang

bertaraf nasional dan internasional.

2.2. Jenis Usaha/ Kegiatan

Fakultas adalah unsur pelaksana akademik yang melaksanakan dan

mengembangkan pendidikan, penelitian, pengabdian/pelayanan masyarakat dan

pembinaan civitas akademik. Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

merupakan sebuah instansi yang menghasilkan jasa pendidikan non-profit (tidak

berorientasi pada perolehan laba), seperti perusahaan penghasil jasa pada

umumnya yang bertujuan menghasilkan laba bagi perusahaan.

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara lebih berorientasi pada

pelayanan pendidikan yang bermutu dan berkualitas, melakukan

penelitian-penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan serta melakukan kegiatan

sosial berupa pengabdian kepada masyarakat sesuai dengan Tri Dharma

Perguruan Tinggi; penyelenggaraan pendidikan, pengabdian penelitian dan

(20)

12

Dengan demikian, diharapkan lulusan-lulusan dari Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara adalah lulusan yang mempunyai kualitas yang baik

dan mampu bersaing di lapangan pekerjaan nantinya.

2.3. Struktur Organisasi

Struktur Organisasi diperlukan untuk membedakan batas-batas wewenang dan

tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan adanya

hubungan/keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan dapat

diterapkan, sehingga efisiensi dan efektivitas kerja dapat diwujudkan melalui

kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga tujuan perusahaan dapat

dicapai.

Suatu instansi terdiri dari berbagai unit kerja yang dapat dilaksanakan

perseorangan, maupun kelompok kerja yang berfungsi melaksanakan serangkaian

kegitan tertentu dan mencakup tata hubungan secara vertikal melalui saluran

tunggal. Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dapat

(21)

Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Sumber : Buku Panduan 2008

Pimpinan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Dekan : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

Pembantu Dekan I : Fahmi Natigor Nasution, SE, M.Acc, Ak

Pembantu Dekan II : Drs. H. Arifin Lubis, MM, Ak

Pembantu Dekan II : Drs. Ami Dilham, M.Si

Dewan Pertimbangan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Ketua : Drs. M. Lian Dalimunthe, M.Ec, Ac

Kepala Sub Bagian Tata Usaha

(22)

14

Prof. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Acc, Ak

Prof. Dr. Ramli, MS

Prof. Dr. Paham Ginting, MS

Prof. Dr. Syaad Afifudin S, M.Ec

Prof. Dr. Rismayani, MS

Drs. Hasan Sakti Siregar, Msi, Ak

Prof. Dr. lic. rer. reg. Sirojuzilam, SE

Drs. Raja Bongsu Hutagalung, Msi, Ak

Dr. Murni Daulay, SE, Msi

Departemen

Ekonomi Pembangunan

Ketua : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Sekretaris : Dr. Irsyad Lubis, SE, M.SocSe

Manajemen

Ketua : Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si

Sekretaris : Nisrul Irawati, SE, MBA

Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak

Sekretaris : Mutia Ismail, SE, MM, Ak

Diploma Keuangan

Ketua : Prof. Dr. Paham Ginting, MS

(23)

Diploma Akuntansi

Ketua : Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak

Sekretaris : Iskandar Muda, SE, M.Si

Diploma Kesekretariatan

Ketua : Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si

Sekretaris : Dr. Arlina Nurbaiti Lubis, SE, MBA

Bagian Tata Usaha

Kepala Bagian Tata usaha : Sofia Anita, SE

Kasub.Personalia : Kamariah, SE

Kasub.Keuangan : Eka Juliani, SE

Kasub.Umum dan Perlengkapan : M. Simba Sembiring, SE, M.Si

Kasub Akademik : Fepti Aniar, SE

Kasub. Kemahasiswaan : Zailiana, S.Sos

Bendaharawan Gaji : Maslan, SE

PUMC : Suparyo, SE

Lembaga-Lembaga Penunjang

Puslitbank

Pengarah : Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec

Sekretaris : Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec

Kepala Unit Pelayanan : Hotmal Dja’far, SE, MM, Ak

Bagian Perpustakaan

(24)

16

2.4. Job Description

Berikut ini adalah Job Description dari setiap unit pada bagian Tata Usaha

dan Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi USU yang tediri dari :

2.4.1. Bagian Tata Usaha

Tugasnya adalah :

a.Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT Fakultas.

b. Menghimpun Menelaah Peraturan perundang-undangan di bidang

ketatausahaan akademik, administrasi umumdan keuangan,

kemahasiwaan dan alumni, kepegawaian dan perlengkapan.

c.Mengumpulkan dan mengolah data ketatausahaan di bidang akademik

administrasi umum dan keuangan, kemahasiswaan dan alumni,

kepegawaian dan perlengkapan.

d. Melaksanakan urusan persuratan, kerumahtanggaan, perlengkapan,

kepegawaian, keuangan, dan kearsipan.

e.Melaksanakan urusan rapat dinas dan upacara resmi di lingkungan

fakultas.

f.Melakasanakan administrasi pendidikan, penelitian dan pengabdian/

pelayanan kepada masyarakat.

g. Melaksanakan urusan kemahasiswaan dan hubungan alumni fakultas.

h. Melaksanakan pemantauan dan evaluasi kegiatan di lingkungan fakultas.

(25)

j.Melaksanakan penyimpanan dokumen dan surat yang berhubungan dengan

kegiatan fakultas.

k.Menyusun laporan kerja bagian dan mempersiapkan penyusunan laporan

fakultas.

2.4.2. Sub Bagian Akademik

Tugasnya adalah :

a.Menyusun Rencana kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian dan

mempersiapkan penyusunan RKAT bagian.

b. Mengumpulkan dan Mengolah data di bidang pendidikan, penelitian dan

pengabdian/pelayanan kepada masyarakat.

c.Melakukan administrasi akademik.

d. Melakukan penyusunan rencana kebutuhan saran akademik.

e.Menghimpun dan mengklasifikasikan data pencapaian target kurikulum.

f.Melakukan urusan kegiatan pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

g. Melakukan administrasi penelitian dan pengabdian/pelayanan pada

masyarakat di lingkungan fakultas.

h. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan bagian.

2.4.3. Sub Bagian Umum dan Keuangan

Tugasnya adalah :

a.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

(26)

18

c.Melakukan urusan persuratan dan kearsipan di lingkungan fakultas.

d. Melakukan urusan penerimaan tamu pimpinan, rapat dinas dan

pertemuan ilmiah di lingkungan fakultas.

e.Mengumpulkan dan mengolah data keuangan.

f.Melakukan penerimaan, penyimpanan, pembekuan, pengeluaran, dan

pertanggungjawaban keuangan.

g. Melakukan pembayaran gaji honorarium, lembur. Vakansi, perjalanan

dinas, pekerjaan borongan dan pembelian serta pengeluaran lainnya yang

telah diteliti kebenarannya.

h. Mengoperasionalkan sistem informasi keuangan.

i.Melakukan penyimpanan dokumen dan surat bidang keuangan.

j.Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

2.4.4. Sub Bagian Kepegawaian

Tugasnya adalah :

a.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Melaksanakan proses pengadaan dan pengangkatan pegawai.

c.Melakukan urusan mutasi pegawai.

d. Memverifikasi usulan angka kredit jabatan fungsional.

e.Memproses penempatan angka kredit jabatan fungsional usul kenaikan

jabatan/pangkat surat keputusan mengajar, pengangkatan Guru Besar

(27)

f.Melaksanakan pemberian penghargaan pegawai.

g. Memproses SK jabatan struktural dan fungsional.

h. Memproses pelanggaran disisplin pegawai.

i.Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

2.4.5. Sub Bagian Kemahasiswaan dan Alumni

Tugasnya adalah :

a.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data di bidang kemahasiswaan dan

alumni.

c.Melakukan administrasi kemahasiswaan.

d. Melakukan urusan izin/rekomendasi kegiatan kemahasiswaan.

e.Mempersiapkan usul pemilihan mahasiswa yang berprestasi.

f.Mempersiapkan pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan tingkat universitas.

g. Melakukan pengurusan beasiswa, pembinaan kari dan layanan

kesejahteraan mahasiswa.

h. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan pembinaan

kemahasiswaan.

i.Mengoperasionalkan sistem informasi kemahasiswaan dan alumni

j.Melakukan penyajian informasi di bidan kemahiswaan dan alumni.

k. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

(28)

20

2.4.6. Sub Bagian Perlengkapan

Tugasya adalah :

a.Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) Sub Bagian

dan mempersiapkan penyusunan RKAT Bagian.

b. Mengumpulkan dan mengolah data perlengkapan.

c.Mengoperasionalkan sistem informasi kerumahtanggaan dan

perlengkapan.

d. Melakukan pemeliharaan kebersihan, keindahan dan keamanan

lingkungan.

e.Melakukan penyimpanan dokumen dan surat di bidang kerumahtanggaan

dan perlengkapan.

f.Melakukan urusan pengelolaan barang perlengkapan.

g. Menyusun laporan kerja Sub Bagian dan mempersiapkan penyusunan

laporan Bagian.

2.4.7. Sub Bagian Perpustakaan

Tugasnya adalah:

a.Controller

i. Inventaris Ruang Baca/Perpustakaan Fakultas Ekonomi USU.

ii. Kinerja Pegawai/Staf Administrasi Ruang Baca.

iii. Proses Registrasi buku, jurnal, majalah sampai tersusun di rak sesuai

jurusan.

iv. Kunjungan belajar mahasiswa dan staf pengajar serta cara

(29)

b.Laporan

i. Sesuai usul mahasiswa/staf pengajar mengajukan permohonan

pembelian buku-buku atau jurnal baru kepada Dekanat baik secara

lisan/surat sebagai proses pendukung proses belajar.

ii. Permintaan perlengkapan harian kepada sub bagian perlengkapan.

iii. Permintaan pembuatan surat teguran dari Dekan kepada staf pengajar,

staf administrasi yang mempergunakan fasilitas perpustakaan/ruang

baca tidak sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Dekanat.

2.5. Kinerja Usaha Terkini

Setiap perusahaan mempunyai visi dan misi yang harus dijalankan sesuai

dengan tujuan perusahaan, butuh waktu untuk mencapai itu semua begitu juga

pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, fakultas terus berupaya agar

tujuan yang telah digariskan oleh fakultas dapat terwujud. Tidak mudah dalam

mewujudkan itu semua karena membutuhkan kerja keras yang tinggi dan disiplin

dan loyalitas dalam bekerja.

Pastinya untuk mendorong mencapai hasil yang maksimal diperlukan

kinerja yang bermutu dan tepat. Jadi kinerja usaha terkini yang dijalankan

perusahaan adalah menyelenggarakan program pendidikan dan pengajaran

terhadap mahasiswa, melakukan berbagai macam penelitian-penelitian ilmiah

khususnya bidang ekonomi yang bermanfaat bagi universitas, mahasiswa dan

masyarakat, serta melakukan pengabdian kepada masyarakat berupa

(30)

22

dan mandiri, kegiatan bakti sosial kepada masyarakat, dan lain sebagainya.

Fakultas juga terus melakukan pembinaan terhadap civitas akademika agar dapat

menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang benar-benar memiliki kualitas

yang baik.

Kegiatan-kegiatan kerohaniaan juga tetap dilaksakan fakultas, seperti

perayaan hari-hari besar keagamaan (misalnya: Natal, Paskah, Idul Fitri, Isr’a

M’raj, dll) sehingga para civitas akademika selalu memilki nilai-nilai dan

norma-norma keagamaan dalam menjalani hidup, serta selalu bertaqwa kepada Tuhan

Yang maha Esa.

2.6. Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara antara lain :

a. Persiapan kuliah mahasiswa semester genap/ganjil.

b. Perkuliahan semester genap/ganjil.

c. Ujian mid semester/ujian semester genap/ ganjil.

(31)

3.1. Pengertian Etika, Etiket, dan Moral

3.1.1. Pengertian etika

Dari segi etimologi (asal kata), istilah etika berasal dari kata Latin “

ethicus” dan dalam bahasa Yunani disebut “ ethicos” yang berarti kebiasaan.

Dengan demikian menurut pengertian yang asli, yang dikatakan baik itu apabila

sesuai dengan kebiasaan masyarakat. Kemudian lambat laun pengertian ini

berubah, bahwa etika adalah suatu ilmu yang membicarakan masalah perbuatan

atau tingkah laku manusia, mana yang dapat dinilai baik dan mana yang dapat

dinilai tidak baik.

Etika juga disebut ilmu normatif, maka dengan sendirinya berisi

ketentuan-ketentuan (norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam

kehidupan sehari-hari. Etika dapat dibedakan menjadi 3 macam yaitu:

1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang

penilaian dari perbuatan sesorang.

2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya seseorang

dikatakan etis apabila orang itu telah berbuat kebajikan.

3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan,

(32)

24

3.1.2. Pengertian Etiket

Istilah etiket, berasal dari kata Prancis etiquette, yang berarti kartu

undangan, yang lazim dipakai oleh raja-raja Prancis apabila mengadakan pesta.

Dewasa ini istilah etiket lebih menitikberatkan pada cara-cara berbicara yang

sopan, cara berpakaian, cara duduk, cara menerima tamu di rumah maupun di

kantor dan sopan santun lainnya.

Dalam pergaulan hidup, etiket itu merupakan tata cara tata krama yang

baik dalam menggunakan bahasa maupun dalam tingkah laku. Etiket merupakan

sekumpulan peraturan-peraturan kesopanan yang tidak tetulis, namun sangat

penting untuk diketahui oleh setiap orang yang ingin mencapai sukses dalam

perjuangan hidup yang penuh dengan persaingan.

Etiket juga merupakan aturan-aturan konvensional mengenai tingkah laku

individual dalam masyarakat beradap; merupakan tata cara formal atau tata krama

lahiriah untuk mengatur relasi antar pribadi, sesuai dengan status sosial

masing-masing individu.

a) nilai-nilai kepentingan umum,

b) nilai-nilai kejujuran, keterbukaan, kebaikan,

c) nilai-nilai kesejahteraan,

d) nilai-nilai kesopanan,harga-menghargai,

e) nilai diskresi (discrection = pertimbangan) penuh pikir, mampu

membedakan sesuatu yang patut dirahasiakan dan yang boleh

(33)

Etiket lebih menitik beratkan pada sikap dan perbuatan yang lebih bersifat

jasmaniah atau lahiriah saja. Etiket sering disebut juga tata krama, yakni

kebiasaan sopan santun yang disepakati dalam lingkungan pergaulan antar

manusia setempat. Sedangkan etika menunjukkan seluruh sikap manusia yang

bersifat jasmaniah maupun bersifat rohaniah. Kesadaran manusia terhadap baik

dan buruk disebut kesadaran etis atau kesadaran moral.

3.1.3. Pengertian Moral

Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia

yang beradap. Moral juga berarti ajaran baik dan buruk perbuatan, kelakuan

(akhlak). Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan

kelakuan yang baik. Demoralisasi berarti kerusakan moral.

Menurut asal katanya moral dari kata mores dari bahasa Latin, kemudian

diterjemahkan menjadi “ aturan kesusilaan”. Jadi moral adalah aturan kesusilaan,

yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan tingkah laku yang baik.

Moral dapat dibedakan menjadi 2 macam yaitu:

1. Moral murni, adalah moral yang terdapat pada setiap manusia

sebagai suatu pengejawantahan dari pancaran ilahi. Moral murni

disebut juga hati nurani.

2. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelagai ajaran

(34)

26

3.1.4. Hubungan antara etika dan moral

Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik,dan hal

yang tidak baik, sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental

maupun fisik mengenai hal-hal yang sesuai dengan moral. Etika adalah

penyelidikan filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan yang

tidak baik. Bidang inilah selanjutnya bidang moral.

Objek etika, adalah pernyataan-pernyataan moral. Etika dapat juga

dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Etika tidak mempersoalkan

keadaan manusia bagaimana manusia itu melainkan manusia itu harus bertindak.

3.2. Pengertian Komunikasi Kantor

Komunikasi merupakan suatu bidang yang sangat penting dalam setiap

aspek kehidupan. Komunikasi yang akan dibicarakan adalah komunikasi kantor

yakni komunikasi yang tejadi dan berlangsung dalam kantor.

Kantor adalah orang-orang, yang mengandung suatu pengertian bahwa

suatu kenyataan pekerjaan kantor itu dilaksanakan oleh orang-orang. Wajah

kantor sangat ditentukan oleh aktivitas orang-orang yang ada dalam kantor. Perlu

diperhatikan lebih lanjut bahwa pengertian kantor tidak cukup hanya melihat

gedung atau orang-orang yang ada dalam gedung, tetapi harus melihat kegiatan

yang dilakukan oleh orang - orang yang ada alam gedung itu.

Dinamakan kantor apabila orang-orang yang ada didalamnya melakukan

kegiatan kantor yang didalamnya melakukan kegiatan yang di dalamnya

(35)

disebut dengan istilah yang lebih popular “tata usaha”. Jadi, suatu tempat di mana

dilaksanakan kegiatan tata usaha disebut dengan kantor.

Kantor merupakan pengolahan keterangan – keterangan, tempat para

pejabat berkumpul untuk merundingkan segala sesuatu guna kepentingan kantor,

tempat pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau pekerjaan tata usaha.

Setiap kantor pada hakikatnya juga berkedudukan sebagai suatu organisasi.

Komunikasi kantor adalah suatu proses penyampaian berita dari suatu

pihak kepada pihak yang lain (dari seseorang kepada orang lain, dari suatu unit

kepada unit lain) yang berlangsung atau yang terjadi dalam kantor. Komunikasi

kantor dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu:

1. Tata hubungan administrasi ; disebut juga tata hubungan fungsi,

yakni fungsi setiap orang yang mempunyai fungsi atau kedudukan

sebagai administrator atau sebagai manajer. Jadi tata hubungan

administrasi, adalah tat hubungan yang dilakukan oleh setiap orang

yang mempunyai fungsi atau kedudukan sebagai administrator

atau sebagai manajer dengan para bawahan atau para pelaksananya

yang mengandung unsur perintah.

2. Hubungan tata usaha; adalah hubungan yang terjadi atau yang

berlangsung antara satuan organisasi dalam suatu organisasi, yang

tidak mengandung unsur perintah. Hubungan ini hanya bersifat

pengiriman informasi dalam rangka pelaksanaan pekerjaan kantor.

(36)

28

warkat ( salinan, tembusan, kutipan ) atau dapat juga melalui

telepon.

3.3. Etika Komunikasi Kantor

Etika komunikasi kantor merupakan suatu rangkuman istilah yang

mempunyai pengertian tersendiri atau etika komunikasi kantor, adalah

norma/ukuran yang berlaku dalam proses penyampaian keterangan yang

berlangsung dalam kantor.

Pada dasarnya komunikasi kantor dapat berlangsung secara lisan maupun

secara tertulis. Secara lisan, dapat terjadi secara langsung (tatap muka) tanpa

perantara. Secara tidak langsung berarti melalui suatu perantara (telepon). Secara

tertulis misalnya dengan mempergunakan surat.

Komunikasi kantor merupakan hubungan antara pegawai dengan pegawai

lainnya. Dalam hal ini perlu diperhatikan agar dalam mengadakan hubungan itu

jangan sampai mempunyai dampak negatif terhadap pegawai lainnya. Jadi, dalam

hal ini etika memegang peranan penting. Etika merupakan syarat mutlak dalam

hubungan antar pegawai. Oleh karena itu, setiap pegawai kantor dalam

menjalankan tata hubungan kantor harus mempunyai:

1. Kesusilaan, atau budi pekerti yang baik.

2. Kesopanan dalam segala segi kehidupan dan tindakannya.

Etika menjadi dasar atau pedoman bagi pegawai dalam berhubungan atau dalam

(37)

Dalam prakteknya, saat komunikasi persuasif dilakukan maka

komunikator tidak diperkenankan untuk:

1. Menggunakan data palsu, data yang sengaja dirancang untuk menonjolkan

kesan tertentu, data yang dengan sengaja diejawantahkan secara salah,

dibelokkan, atau bukti yang benar tapi tidak ada hubungannya untuk

mendukung suatu pernyataan atau mengesahkan sesuatu.

2. Tidak diperkenankan secara sengaja menggunakan alasan yang meragukan

atau tidak masuk diakal (tidak logis).

3. Tidak diperkenankan menyatakan diri sebagai ahli pada subyek tertentu,

padahal bukan ahlinya. Tidak diperkenankan juga mengaku telah diberi

informasi oleh ahlinya padahal tidak.

4. Tidak diperkenankan untuk mengajukan hal-hal yang tidak berkaitan

untuk mengalihkan perhatian dari isyu yang sedang menjadi perhatian.

Diantara hal-hal yang paling sering digunakan untuk mengalihkan

perhatian adalah perilaku sengaja menyerang karakter individu yang

menjadi lawannya, pembelaan dengan menggunakan kebencian dan

(bigotry) sebagai alasan. (Innuendo), penggunaan istilah "Tuhan" atau

"setan" yang dapat menyebabkan/ mengundang keadaan tegang namun

tidak mencerminkan reaksi positif atau negatif yang sebenarnya.

5. Tidak diperkenankan untuk meminta kepada target sasaran (pembaca/

pemirsa) untuk mengaitkan ide atau proposal yang diajukan dengan

nilai-nilai yang emosional, motif-motif tertentu, atau tujuan-tujuan yang

(38)

30

6. Tidak diperkenankan untuk menipu khalayak dengan menyembunyikan

tujuan sebenarnya, atau kepentingan pribadi/ kelompok yang diwakilkan,

atau menggunakan posisi pribadi sebagai penasehat saat memberikan sisi

pandang tertentu.

7. Jangan menutup-nutupi, membelokkan, atau sengaja menafsirkan dengan

salah angka, istilah, jangkauan, intensitas, atau konsekuensi logis yang

mungkin diakibatkan di masa depan.

8. Tidak diperkenankan untuk menggunakan pembelaan emosional yang

tidak disertai bukti, latar belakang, atau alasan yang tidak dapat diterima

apabila target penerima memiliki kesempatan dan waktu untuk

menyelidiki subyek tersebut sendiri kemudian menemukan sesuatu yang

lain/ bertentangan.

9. Tidak diperkenankan untuk menyederhanakan sebuah situasi yang yang

sebenarnya kompleks, sehingga terlihat sebagai hitam dan putih saja,

hanya memiliki dua pilihan atau pandangan, dan (polar views).

10.Tidak diperkenankan untuk mengaku sebuah kepastian sudah dibuat

padahal situasinya masih sementara, dan derajat kemungkinan situasi

masih dapat berubah sebenarnya lebih akurat.

11.Tidak diperkenankan menganjurkan sesuatu yang kita secara pribadi

sebenarnya juga tidak percaya

Berikut di bawah ini adalah beberapa etika dan etiket dalam berkomunikasi antar

(39)

1. Jujur tidak berbohong

2. Bersikap Dewasa tidak kekanak-kanakan

3. Lapang dada dalam berkomunikasi

4. Menggunakan panggilan/sebutan orang yang baik

5. Menggunakan pesan bahasa yang efektif dan efisien

6. Tidak mudah emosi/emosional

7. Berinisiatif sebagai pembuka dialog

8. Berbahasa yang baik, ramah dan sopan

9. Menggunakan pakaian yang pantas sesuai keadaan

10. Bertingkahlaku yang baik

Contoh Teknik komunikasi yang baik :

1.Menggunakan kata dan kalimat yang baik menyesuaikan dengan

lingkungan

2.Gunakan bahawa yang mudah dimengerti oleh lawan bicara

3.Menatap mata lawan bicara dengan lembut

4.Memberikan ekspresi wajah yang ramah dan murah senyum

5.Gunakan gerakan tubuh / gesture yang sopan dan wajar

6.Bertingkah laku yang baik dan ramah terhadap lawan bicara

7.Memakai pakaian yang rapi, menutup aurat dan sesuai sikon

8.Tidak mudah terpancing emosi lawan bicara

9.Menerima segala perbedaan pendapat atau perselisihan yang terjadi

10.Mampu menempatkan diri dan menyesuaikan gaya komunikasi

(40)

32

11.Menggunakan volume, nada, intonasi suara serta kecepatan bicara

yang baik.

12.Menggunakan komunikasi non verbal yang baik sesuai budaya

yang berlaku seperti berjabat tangan, merunduk, hormat, ces,

cipika cipiki (cium pipi kanan - cium pipi kiri)

3.4. Arti Pentingnya Etika Komunikasi Dalam Suatu Kantor

Menurut Juwono (1972), komunikasi merupakan salah satu bidang yang

sangat penting dalam kegiatan kantor menilik hakikat kantor sebagai kumpulan

orang yang bersama-sama menyelenggarakan kegiatan kantor atau kegiatan

ketatausahaan. Kantor merupakan pusat pengolahan keterangan, tempat para

pegawai menyelesaikan pekerjaan administrasi atau tata usaha.

Seorang manajer kantor harus dapat berkomunikasi secara efektif dengan

semua pegawai kantor baik secara horizontal maupun secara vertikal atau secara

diagonal. Komunikasi yang efektif akan menciptakan iklim kerja kantor yang

sehat dan terbuka. Hal ini sangat pentinng guna meningkatkan kreativitas dan

dedikasi para pegawai kantor.

Etika komunikasi sangat penting dalam rangka meningkatkan kelancaran

kantor. Pentingnya komunikasi kantor dapat dilihat dalam hal-hal berikut:

1. Menimbulkan rasa kesetiakawanan dan loyalitas antara :

a. para bawahan dengan atasan (pimpinan)

b. bawahan dengan bawahan

(41)

d. pegawai kantor dengan instansi yang bersangkutan.

2. Meningkatkan kegairahan bekerja para pegawai.

3. Meningkatkan moral dan displin yang tinggi para pegawai.

4. Dengan menerapkan etika komunikasi semua jajaran pimpinan dapat

mengetahui keadaan bidang yang menjadi tugasnya, sehingga akan

berlangsung pengendalian operasioanal yang efisien.

5. Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap semua pegawai.

6. Meningkatkan kerja sama (team work) di antara para pegawai.

7. Menimbulkan adanya saling pengertian di antara para pegawai dan

saling menghargai dalam meleksanakan tugasnya masing-masing.

8. Etika komunikasi adalah suatu cara untuk mendorong manusia ke

arah cara berpikir kreatif.

9. Dengan etika komunikasi semua pegawai dapat mengetahui

kebijaksanaan, peraturan-peraturan, ketentuan-ketentuan yang telah

ditetapkan oleh pimpinan.

10.Dengan adanya etika komunikasi kantor maka antar pegawai yang

satu dengan yang lainnya akan saling menghargai.

11.Etika komunikasi penting bagi keputusan. Jika tidak dapat

dikomunikasikan keputusan tersebut dengan baik kepada pejabat

lain, keputusan seorang pemimpin tidak mempunyai nilai. Tanpa

komunikasi yang baik maka keputusan tidak dapat disetujui dengan

(42)

34

3.5. Prinsip-Prinsip Yang Mempengaruhi Kelancaran Dalam Penerapan

Etika Komunikasi

Prinsip tersebut adalah:

1. Prinsip mempergunakan cara informasi yang paling mudah

Prinsip ini meliputi dua hal, yaitu:

a) Menyampaikan informasi dapat dilakukan dengan mudah.

Hal ini sebenarnya sangat relatif.

Kesukaran atau kemudahan meyampaikan berita atau informasi

sangat ditentukan atau dipengaruhi oleh situasi, jarak, dan menurut

kepentingan berita yang akan diberikan.

Misalnya, berita yang sangat penting dan harus segera diketahui

pihak penerima berita, dan sebaliknya pihak komunikator segera

mendapatkan tanggapan dari pihak komunikan. Berita atau

informasi yang demikian mungkin lebih baik disampaikan melalui

telepon. Akan tetapi, apabila berita itu hanya bersifat

pemberitahuan atau kurang penting dan tidak segera membutuhkan

tanggapan, lebih baik disampaikan secara tertulis.

b) Informasi mudah dan cepat dimengerti oleh pihak komunikan.

2. Prinsip berusaha, agar informasi menimbulkan makna sama bagi penerima

yang belainan.

Prinsip ini menghendaki agar informasi yang dikirim jangan sampai

menimbulkan pengertian yang berbeda dari para penerima berita.

(43)

menimbulkan interpretasi yang berbeda-beda. Interpretasi yang

berbeda-beda ini akan terjadi apabila informasi itu dikirimkan kepada lebih dari

satu penerima berita, dan tingkat pengetahuannya saling berbeda serta

penafsiran terhadap informasi yang diterima peninjauannya dari segi yang

berbeda pula. Dalam hal ini perlu adanya konsistensi dan ketegasan isi

berita.

3. Prinsip menggunakan alat komunikasi yang sedarhana.

Prinsip ini menghendaki penggunaan sarana komunikasi yang sederhana.

Seperti halnya pada prinsip I, pengertian sedarhana juga sangat relatif,

karena tergantung urgensi atau kepentingan informasi yang akan dikirim.

Mungkin suatu informasi cukup dikirim dalam surat, dan diantar langsung

oleh kurir atau dikirim melalui pos. Akan tetapi, apabila berita itu sangat

penting dan perlu segara diketahui, lebih efektif dikirim melalui telepon,

radio,televise atau melalui media massa lainnya.

4. Prinsip memilih yang paling menguntungkan, baik isinya, alat, maupun

cara menyampaikan informasi.

Prinsip ini hendaknya dipilih berita yang aktual, penting, obyektif

kebenarannya, serta berita yang up to date atau tidak basi. Sarana

informasi yang digunakan hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan,

disesuaikan dengan kepentingan berita. Penyampaian berita hendaknya

disampaikan tepat pada waktunya.

3.6. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi

(44)

36

Pelaksanaan etika komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara adalah sebagai berikut:

a. Kejelasan

Pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya di Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi maksud

tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan cara

mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan

mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.

Dalam penyampaian berita, pegawai pada Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah

menggunakan bahasa yang baik dan benar, mudah dan cepat

dimengerti,yaitu:

1. Menggunakan kalimat yang pendek, singkat dan jelas.

2. Menggunakan kata-kata atau istilah yang mudah

dimengerti, yang sudah dikenal oleh umum.

3. Tidak mempergunakan kata-kata kiasan.

4. Dapat menyesuaikan bahasa yang digunakan dengan

kemampuan pihak penerima berita.

b. Konsekuensi dan keseimbangan.

Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai dengan atasannya

tidak bertentangan satu dengan lainnya, atau berbeda dengan keterangan,

(45)

dari apa yang dibicarakan sehingga terjadi missed comunication atau

kesalah pahaman sedemikian rupa, sehingga pemimpin ataupun pegawai

berusaha menegaskan bahwa informasi yang terdahulu disampaikan salah.

Dan dengan segera menyampaikan informasi yang benar. Pemberian

informasi dari pegawai kepada atasannya maupun sebaliknya sesuai

dengan kenyataan yang ada.

c. Keseragaman

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara kadangkala menggunakan istilah,

pengertian kode tertentu, untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman

dan kesimpangsiuran.

d. Tata bahasa yang tepat.

Pegawai dan Pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara selalu menngunakan tata bahasa

yang benar dan tepat guna. Ada kalanya mereka mengunakan tata bahasa

yang tidak formal, tetapi tetap mengutamakan etika dalam berkomunikasi

terutama kepada pimpinan.

e. Siapa lawan bicara kita.

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara mengerti dengan siapa

mereka mengadakan pembicaraan, sampai di mana tingkat kemampuan

atau pendidikannya, sehingga mereka dapat menyesuaikan diri.

(46)

38

Pegawai dan pimpinan pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas

Ekonomi Universitas Sumatera Utara mempergunakan lambang atau kode,

gerak-gerik yang dapat memperjelas apa yang mereka ucapkan, tetapi

lambang atau kode tersebut jarang sekali digunakan. Karena biasanya

pimpinan sering menggunakan kode atau lambang jika berkomunikasi

dengan sesama pimpinan. Sehingga kurang efektif jika metode ini

digunakan oleh pimpinan kepada bawahannya.

Dalam penerapan etika komunikasi tersebut Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara juga menerapkan

bagaimana sistem penyampaian informasi baik dan benar dengan melalui

berbagai prosedur antar lain:

1. Dimulai dengan penetapan gagasan atau ide – ide yang dilakukan

oleh pihak pengirim berita.

2. Pengiriman informasi, gagasan yang merupakan message yang

telah disusun dalam bentuk simbol, sandi, kode – kode, dengan

melalui saluran media komunikasi baik secara lisan maupun

tertulis, vertikal maupun horizontal, formal maupun informal.

3. Penerimaan berita oleh pihak penerima berita (komunikan). Pihak

komunikan kemudian mengadakan interpretasi (decoding) terhadap

berita yang diterima, yang dilanjutkan dengan suatu tindakan atau

respon.

Perlu diketahui, bahwa untuk memperoleh pengertian yang sama terhadap

(47)

Ekonomi Universitas Sumatera Utara yang selaku komunikator dengan pihak

komunikan selalu berusaha menjelaskan suatu berita secara singkat dan sangat

jelas sehinga pihak komunikator dengan komunikannya mempunyai tafsiran yang

sama terhadap berita tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran berita atau

kesalahpahaman terhadap berita yang disampaikan.

3.7. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

Etika komunikasi yang diterapkan Pada Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah relatif efektif,

sehingga para karyawan merasa terlindungi oleh pimpinan. Apabila suatu waktu

ada masalah yang tidak terpecahkan, maka karyawan dapat bertanya langsung

kepada pimpinannya, dan pimpinan akan memberikan penjelasan atau bimbingan

sehingga karyawan akan mendapat arahan secara langsung.

Selain memberikan perintah, pimpinan juga selalu mengusahakan agar

setiap karyawan dapat bekerja sama dengan sebaik-baiknya. Demikian juga untuk

memecahkan persoalan-persoalan di dalam organisasi. Komunikasi yang baik dan

harmonis sangat perlu dijaga baik oleh pemimpin maupun oleh karyawan karena

komunikasi mempunyai peranan yang sangat penting untuk mencapai tujuan

perusahaan.

Dengan adanya etika komunikasi pada Departemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, maka efisiensi kerja

(48)

40

3.8. Hambatan-Hambatan Penerapan Etika Komunikasi Dalam Kantor Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

1. Hambatan yang bersifat teknis antara lain:

a. Kurangnya sarana dan prasarana yang diperlukan oleh organisasi.

Misalnya sambungan telepon antara pegawai dengan pimpinan tidak

tersedia. Sehingga kadangkala menghambat penyampaian komunikasi

antara pegawai dengan pimpinan maupun sebaliknya.

b. Kondisi fisik yang tidak memungkinkan terjadinya komunikasi yang

efektif. Hal seperti ini jarang sekali terjadi di Depertemen Ekonomi

Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

c. Penguasaan teknik dan metode berkomunikasi yang kurang memadai.

2. Hambatan perilaku, seperti:

a. Prasangka yang didasarkan pada emosi.

b. Ketidakmauan untuk berubah.

c. Sifat yang egosentris.

Ada kalanya hambatan perilaku seperti diatas terjadi pada proses

komunikasi antara pemimpin dengan pegawai atau sebaliknya.

3. Hambatan struktur, yaitu rintangan yang disebabkan oleh adanya perbedaan

tingkat, perbedaan job dalam struktur organisasi. Misalnya antara Pegawai

dengan Pimpinan, Kadang kala pegawai merasa sungkan untuk menyapa

(49)

4.1. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh yaitu:

1. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan adanya

kejelasan, contohnya, pihak komunikator atau para pegawai dan atasannya

di Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas

Sumatera Utara sudah mampu menuangkan isi hatinya, apa yang menjadi

maksud tujuannya, yaitu dengan menuangkan dalam bentuk berita, dengan

cara mempergunakan kata-kata yang sedemikian rupa sehingga jelas dan

mudah dimengerti oleh pihak yang menerima.

2. Pelaksanaan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara yaitu dengan konsekuensi

dan keseimbangan, Keterangan-keterangan yang disampaikan pegawai

dengan atasannya tidak bertentangan satu dengan lainnya

3. Keseragaman, tata bahasa yang digunakan oleh Pegawai maupun pimpinan

sudah tepat.

4. Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara sudah efektif sehingga para

(50)

43

4.2. SARAN

Adapun saran yang dapat penulis uraikan yaitu:

1. Sebaiknya hubungan komunikasi antara pimpinan dan pegawai harus tetap

dibina dengan cara pemimpin harus tetap bersifat terbuka, dalam arti

pemimpin harus selalu supel, mau bergaul dengan bawahan sehingga

antara atasan dengan bawahan seperti hubungan ayah dengan anak. Untuk

itu, usaha-usaha di luar kedinasan, harus dilaksanakan dengan

sebaik-baiknya, misalnya dengan mengadakan anjangsana (open house) kepada

para bawahan secara kontinu dan merata.

2. Menjaga kerjasama yang baik di antara pihak pimpinan maupun antar

pegawai yaitu dengan memberikan goodwill, pengertian, dan kepercayaan

antar pegawai, karena tanpa adanya kerjasama yang baik tidak akan

mencapai hasil kerja yang diharapkan.

3. Alat-alat komunikasi yang sudah ada hendaknya dapat dipelihara dan

dijaga dengan baik agar dapat memperlancar arus informasi yang

dibutuhkan Pada Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

4. Untuk mendukung Penerapan Etika Komunikasi Pada Departemen

Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara

harus dengan menggunakan informasi dan teknik penyampaian yang

mudah untuk ditanggapi, berusaha agar informasi tersebut menimbulkan

(51)

Gunawan, Jiwanto. 1985. “Komunikasi dalam Organisasi”. Yogyakarta: Kanisius

Juwono, Suhardiman. 1972. “Pokok – pokok Komunikasi Administrasi” . Yogyakarta: Khalin Pustaka

id.wikipedia.org/wiki/Etika_komunikasi_persuasif

Purwanto, Djoko. 2003. “ Komunikasi Bisnis” . Jakarta: Gelora Aksara Pratama

Purwanto, Djoko. 2006. “Komunikasi Bisnis”. Jakarta: Erlangga

Wursanto, Ignatius. 1999. “ Etika Komunikasi Kantor” . Yogyakarta: Kanisius

www.bukabuku.com/browse/.../etika-komunikasi.html

Gambar

Table 1.1   Jadwal Kegiatan
Gambar 1. 1 Struktur Organisasi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Sumber : Buku Panduan 2008

Referensi

Dokumen terkait

Elemen modal sosial yang mengalami perbahan adalah kepercayaan masyarakat yang mulai berkurang akan orang-orang sekitarnya khususnya pada pemimpin , gotong royong yang menjadi

Melalui pemahaman konsep pengelolaan ekomuseum Kawasan Padanglawas dengan memperhatikan aspek-aspek sumberdaya budaya masa lalu, sumberdaya alam, dan sumberdaya masyarakat

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Kesimpulan: Dari 100 responden mayoritas merasa puas pada pelayanan kesehatan, pada kinerja dokter dan pada biaya yang diberikan oleh rumah sakit.. Sedangkan mayoritas

Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana proses untuk mendapatkan hak perlindungan terhadap varietas tanaman menurut Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang

Universitas Sumatera Utara... Universitas

Uji Mann-Whitney menunjukkan terjadi penurunan kadar kolesterol yang bermakna antara kelompok yang diberi jus jambu biji merah dengan kelompok. yang diberi plasebo (dilihat

[r]