• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KELAS IV SD NEGERI 106162 MEDAN ESTATE T.A 2014/2015.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KELAS IV SD NEGERI 106162 MEDAN ESTATE T.A 2014/2015."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KELAS IV

SDN106162 MEDAN ESTATE T.A 2014 /2015

Diajukan untuk Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan

Prasekolah Dan Sekolah Dasar Oleh :

RAYDA MUNAWARI NIM : 1111512010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DI KELAS IV

SDN 106162 MEDAN ESTATE T.A 2014 /2015

Skripsi Oleh :

RAYDA MUNAWARI NIM : 1111512010

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(3)
(4)
(5)
(6)

i ABSTRAK

Rayda Munawari,Nim 1111512010 Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di Kelas IV SD Negeri 106162 Medan Estate T.A 2014/2015. Skripsi, Jurusan PPSD,Program Studi PGSD. FIP-UNIMED Tahun 2014.

Masalah yang di angkat dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika di kelas IV SD Negeri 106162

Medan Estate T.A 2014/2015. Penelitian ini bertujuan “Untuk meningkatkan hasil

belajar Matematika siswa dengan menggunakan model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SD Negeri 106162 Medan Estate T.A 2014/2015”. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 106162 Medan Estate yang berjumlah 33 orang siswa. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari II siklus,siklus I dan siklus II. Sebelum dilakukan tindakan pada siklus I peneliti melakukan pre test untuk mengetahui hasil belajar siswa. Penelitian menggunakan desain PTK dengan tindakan pembelajaran model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

Data dikumpulkan dengan menggunakan tes dan observasi. Untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa. Data dianalisis dengan menggunakan persentase analisis kualitatif. Berdasarkan analisis data diperoleh bahwa pada saat pre test dari 33 orang siswa diperoleh tingkat ketuntasan klasikal sebanyak 9 orang siswa(27,3%) mendapat nilai tuntas dengan nilai (65-75),dan sebanyak 24 orang siswa (72,7) mendapat nilai belum tuntas dengan nilai (5-60),dengan nilai rata-rata 51,55. Pada siklus I terdapat sebanyak 22 orang siswa(66,7%) mendapat nilai tuntas dengan nilai (65-90), dan sebanyak 11 orang siswa(33,3%) mendapatkan nilai belum tuntas (10-65)dengan nilai rata-rata 64,45. Pada siklus II di peroleh sebanyak 30 orang siswa (90%) mendapatkan nilai tuntas dengan nilai (65-100),dan sebanyak 3 orang siswa(9,09%) yang tidak tuntas dengan nilai 60 dengan nilai rata-rata 84,24. Dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa

“penggunaan model pembelajaran Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Materi Penjumlahan Dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas IV SD Negeri 106162 Medan Estate T.A

2014/2015”.

(7)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Tahap-tahap Problem Based Learning (PBL) ... 18

Tabel 3.1. Kriterian Tingkat Keberhasilan Belajar Siswa ... 44

Tabel 3.2. Rencana PelaksanaanPenelitian ... 44

Tabel 4.1. Hasil Pre Test siswa ... 46

Tabel 4.2. Hasil Post Test siklusI ... 59

Tabel 4.3. Hasil observasi tentang kegiatan guru selama siklus I ... 51

Tabel 4.4. Hasil observasi siswa pada siklus I ... 53

Taebel 4.5. Hasil Pos Test siklus II ... 76

Tabel 4.6. Hasil Observasi tentang kegiatan guru selamasiklus II ... 78

Tabel 4.7. Hasilobservasi siswa padasiklus II ... 80

Tabel 4.8. Rekapitulasi nilai siswa ... 84

Tabel 4.9 Hasil Observasi kemampuan guru pada siklus I ... 87

Tabel 4.10. Hasil Observasi guru pada siklus II ... 88

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Bagan model Kemmis dan Taggart ... 32

Gambar 4.1. Lokasi Penelitian di SDN 106162 Medan Estate ... 45

Gambar 4.2. Guru sedang menerangkan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat ... 52

Gambar 4.3. Saat proses tanya jawab berlangsung ... 53

Gambar 4.4. Guru membimbing dan pengarahkan siswa yang merasa kesulitan dalam menyelesaikan tugas di dalam kelompok mereka ... 54

Gambar 4.5. Siswa sedang mengerjakan soal latihan didepan kelas ... 56

Gambar 4.6. Siswa sedang mengerjakansoal post test I... 58

Gambar 4.7. Garis maju mundur sebagai media dalam pembelajaran ... 70

Gambar 4.8. Suasana pada saat siswa berdiskusi dalam kelompok ... 70

(9)

ix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Garafik 4.1. Berdasarkan Nilai Rata-rata ... 86

Grafik 4.2. Berdasarkan Jumlah siswa Tuntas ... 86

Grafik. 4.3. Berdasarkan Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa... 86

Grafik 4.4. Peningkatan kemampuan guru mengajar ... 90

(10)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 RPP Siklus I pertemuan Pertama dan kedua ... 96

Lampiran 2 RPP Siklus II Pertemuan pertama dan kedua ... 102

Lampiran 3 soal tes awal ... 122

Lampiran 4 soal post test siklus I ... 125

Lampiran 5 soal post test siklus II... 128

Lampiaran 6 lembar observasi aktivitas mengajar guru siklus I ... 131

Lampiran 7 lembar Observasi aktivitas mengajar guru siklus II ... 133

Lampiran 8 lembar observasi aktivitas belajar siswa siklus I ... 135

Lampiran 9 lembar observasi aktivitas belajar siswa siklus II ... 137

Lampiran 10 data hasil observasi kegiatan siswa pada siklus I ... 139

Lampiran 11 data hasil observasi kegiatan siswa pada siklus II ... 141

Lampiran 12 data hasil pre test ... 141

Lampiran 13 data hasil post tes siklus I ... 145

Lampiran 14 data hasil post test siklus II ... 147

(11)

ix

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Garafik 4.1. Berdasarkan Nilai Rata-rata ... 86

Grafik 4.2. Berdasarkan Jumlah siswa Tuntas ... 86

Grafik. 4.3. Berdasarkan Persentase Ketuntasan Klasikal Siswa... 86

Grafik 4.4. Peningkatan kemampuan guru mengajar ... 90

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting yang ada di

sekolah dasar. Hal tersebut dikarenakan matematika tidak dapat dipisahkan dari

kehidupan sehari-hari. Matematika juga salah satu pelajaran yang mempunyai

karakteristik yang berbeda dengan yang lainnya dimana terdapat

pentahapan,pengembangan konsep,pelatihan,pemecahan masalah,dan

penerapan,dalam hal yang telah ditentukan.

Istiqomah (2013 : 2) menyatakan “mata pelajaran matematika bertujuan

agar siswa memiliki kemampuan : (1) Memahami konsep matematika, (2)

Menggunakana penalaran, (3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan

memahami masalah, (4) Mengkomunkasikan gagasan dengan simbol, (5)

Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan”.

Oleh karena itu,matematika merupakan mata pelajaran yang penting sebab

matematika memiliki sumbangsih yang besar pada dunia pendidikan untuk

perkembangan kemampuan berfikir logis,kreatif dan berguna agar membentuk

sumber daya manusia yang berkualitas.

Karena matematika sangat penting dalam dunia pendidikan dalam setiap

jenjang, oleh sebab itu siswa harus dapat mempunyai pemahaman,penguasaan

yang baik tentang matematika,sebagaimana yang dituntut dalam

kurikulum,yangkita gunakan sekarang ini.Berarti kompetensi,dan kemampuan

(13)

2

Salah satu standar kompetensi yang diasosiasikan oleh pemerintah pada

pelajaran matematika kelas IV sekolah dasar adalah,”penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat” dengan kompetensi dasar ,”mengurutkan bilangan

bulat,menjumlahkan bilangan bulat,dan mengurangkan bilang bulat.

Siswa disekolah dasar sebaiknya memahami dan menguasai semua aspek

yang ada pada Pembelajaran yang sesuai dengan standar kompetensi dan

kompetensi dasar tersebut. Namun untuk mencapai pemahaman dan penguasaan

dalam operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat tidaklah

mudah,sampai saat ini masih banyak siswa yang merasa kesulitan dalam

memahami dan menguasai operasi penjumlahan dan pengurangan bilang bulat.

Dari hasil wawancara peneliti dengan wali kelas IV SDN 106162 Medan

Estate menyatakan bahwa,diketahui bahwa hasil belajar siswa kelas IV dalam

pembelajaran matematika ini masih jauh dari apa yang diharapkan dan masih

dibawah kriteria minimum (≤ 60,00). Pada saat guru mengadakan tes mengenai

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,hasil belajar siswa tergolong

rendah. Jumlah keseluruhan siswa kelas IV SDN 106162 Medan Estate adalah 33

siswa,dari hasil tes diperoleh data sebagai berikut : 4 siswa memperoleh nilai ≥

60,00 dan 29 siswa memperoleh nilai ≤ 60,00. Berdasarkan nilai yang

diperoleh,dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas IV tergolong rendah.

Berdasarkan data diatas hanya 4 siswa yang memperoleh nilai ≥ 60 atau 13

% siswa saja yang mendapatkan nilai ≥ 60,00 sedangkan 26 siswa (87%) siswa

(14)

3

Berdasarkan pengalaman peneliti selama PPL,rendahnya hasil belajar

siswa disebabkan oleh siswa malas belajar dan merasa bosan berada didalam

kelas. Masalah ini akan menjadikan siswa tidak konsentrasi pada saat guru

menjelaskan materi pelajaran, siswa sulit membedakan yang termasuk ke dalam

bilangan cacah dengan bilangan bulat,siswa belum paham konsep bilangan bulat

positif dan bilangan bulat negatif,siswa sulit memahami penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat,sehingga pembelajaran matematika mengenai

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sulit dipahami.

Selain siswa,rendahnya hasil belajar siswa juga disebabkan oleh guru.

Kurangnya mempersiapkan segala sesuatunya dengan baik untuk memulai

pembelajar yang akhirnya menjadikan guru cenderung menggunakan metode

ceramah dan memberikan rumus bersifat ingatan,sehingga siswa sulit untuk

memahami konsep yang dipelajari,guru menggunakan model pembelajaran yang

kurang bervariasi sehingga kurang termotivasi,tidak menggunakan alat peraga

dalam pembelajaran.

Selain guru,sumber belajar yang tidak memadai juga dapat menjadikan

hasil belajar itu rendah.Sejauh ini,masih banyak Siswa hanya memiliki satu

ekslembar buku matematika,tidak ada buku referensi yang lain yang dimiliki oleh

siswa dan siswa belum memiliki LKS (Lembar Kerja Siswa).

Apabila kondisi pembelajaran ini terus berlangsung,pembelajaran akan

menjadi pasif dan kurang bermakna bagi seluruh siswa sehingga pemahaman

siswa tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang diharapkan tidak

(15)

4

Untuk mengatasi masalah diatas, sebaiknya perlu melakukan perbaikan

pembelajaran.Ada beberapa alternatif yang dapat meningkatkan hasil belajar

siswa seperti pemilihan model dan media pembelajaran yang baik,tepat dan

bervariasi agar dapat termotivasi siswa dalam belajar dan melakukan

pembelajaran yang bermakna sehingga pemahaman siswa dalam pembelajaran

matematika khususnya materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat akan

meningkat.

salah satu alternatifyang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil

belajar siswa adalahdengan menerapkan model pembelajaranProblem Based

Learning (PBL)dalam pembelajaran matematika kelas IV materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat.Problem Based Learning (PBL) adalah model

pembelajaran Berbasis Masalah atau dikenal dengan Pembelajaran Berbasis

Masalah (PBM). Keefektifan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL) mendapatkan fakta bahwa model ini digunakan secara luas sebagai model

pilihan untuk pendidikan profesional yang membantu siswa untuk mencari situasi

masalah dan melalui pencarian ini diharapkan dapat menguji kesenjangan antara

pengetahuan dan keterampilan mereka untuk menentukan informasi mana yang

perlu mereka peroleh juga untuk menyelesakan dan mengelola situasi yang ada.

Trianto (2007 : 67) yang menyatakan “PBL (Problem Based Learning) merupakan suatu model pembelajaran di mana siswa dihadapkan pada masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusun pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan-keterampilan tingkat tinggi, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya”.

Problem Based Learning (PBL) sangat berkaitan dengan realitas

kehidupan nyata siswa,siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan

(16)

5

terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru.Diskusi dalam kelompok kecil

merupakan butir utama dalam Problem Based Learning (PBL). Dimana dalam

kelompok-kelompok siswa saling bekerja sama untuk memecahkan masalah yang

dihadapi. Tugas guru dalam Problem Based Learning (PBL) sebagai fasilisator

yang bertindak mengarahkan peserta didik untuk dapat belajar secara efektif dan

efesien. Ngalimun (2012 :91) menyatakan “PBL dalam pembelajaran dapat

mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri”.

Sehubungan dengan pernyataan tersebut untuk melakukan evaluasi sendiri

baik terhadap hasil maupun proses belajar siswa scara mandiri, Problem Based

Learning (PBL) dipandang dapat meningkatkan tingkat kemandirian secara

kognitif,dengan kata lain dapat mengembangkan kemampuan siswa scara mandiri

untuk berfikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk

menyelesaikan dengan pengetahuan baru dan Problem Based Learning (PBL)

dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan

yang telah dimiliki dikehidupan nyata.

Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian dengan judul “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa

(17)

6

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas,dapat diidentifikasi beberapa masalah

sebagai berikut:

1. Pembelajaran matematika mengenai penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat sulit dipahami

2. Siswa belum faham dan sulit membedakan konsep bilangan bulat positif dan

bilangan bulat negatif.

3. Kurangnya sumber belajar yang memadai,siswa hanya memiliki 1 ekslembar

buku matematika tidak ada buku refrensi yang lain yang dimiliki oeh siswa.

4. guru tidak menggunakan alat peraga dalam pembelajaran,memberikan rumus

bersifat ingatan,dan menggunakan model pembelajaran yang kurang bervariasi

sehingga siswa kurang termotivasi.

1.3.Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas,maka batasan masalah pada

penelitian ini adalah “Meningkatkan Hasil belajar matematika siswa dengan

menggunakan model Problem Based Learning(PBL) pada materi penjumlahan

dan pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN 106162 Medan Estate”.

1.4.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang,maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah “Apakah Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning (PBL)

(18)

7

Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat di Kelas IV SDN 106162 Medan

Estate T A 2014 /2015?”.

1.5.Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan

hasil belajar matematika siswa materi penjumlahan dan pengurangan bilangan

bulat dan untuk mengetahui penggunaan modelProbem Based Learning (PBL)

dalam meningkatkan hasil Belajar siswa.

1.6. Mamfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi mamfaat antara lain :

1. Guru

Bagi guru hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan keterampilan

mengajar melalui model Problem Based Learning(PBL)

2. Siswa

Hasil penelitian ini dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada

mater pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

3. Sekolah

Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kualitas mengajar

guru melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

4. Peneliti

Menambah wawasan bagi peneliti dalam membelajarkan matematika di

(19)

92 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pembahasan dalam penelitian,maka dapat ditarik

kesimpulan dan saran yang hendaknya dapat digunakan untuk meningkatkan

kualitas mata pelajaran Matematika di Sekolah Dasar.

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian,maka dapat ditarik kesimpulan

sebagai berikut :

1. Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh seseorang setelah terjadinya

proses pembelajaran yang ditunjukan dengan adanya perubahan nyata.

Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dapat dilihat dari nilai

rata-rata siswa pada saat tes awal (pre test) sebelum diberikan tindakan sebesar

51,55 dengan ketuntasan belajat scara klasikal 27,27% dan dinyatakan belum

tuntas. Pada siklus I nilai rata-rata meningkat menjadi 64,55 dengan tingkat

ketuntasan klasikal 66,67%. Pada siklus II nilai rata-rata kelas juga meningkat

menjadi 82 dengan tingkat ketuntasan belajar klasikal sebesar 90%.

2. Untuk mengamati perkembangan kegiatan proses belajar mengajar terlebih

dalahulu peneliti menentukan indikator apasaja yang akan dinilai terhadap

kegiatan guru dan siswa. Kinerja guru dalam pembelajaran dinilai sesuai

(20)

93

spenilaian observasi guru pada siklus 1 pertemuan 1 adalah 70,58 tergolong

dalam kategori cukup baik,pada pertemuan dua mencapai 73,53 dan juga

tergolong dalam kategori cukup baik. Sedangkan pada siklus II pertemuan 1

memperoleh nilai rata-rata sebesar 59,29 atau tergolong baik,dan pada

pertemuan ke-2 diperoleh nilai rata-rata sebesar 89,7 dan juga tergolong baik.

Pada hasil observasi afektif dan psikomotorik siswa pada siklus 1 memperoleh

nilai rata-rata sebesar 60,82 . dan pada siklus 2 observasi afektif dan

psikomotorik siswa meningkat menjadi 81,7%.

3. Dengan mengguakan model Problem Based Learning (PBL) dapat

meningkatkan hasil belajar matematika siswa materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat di kelas IV SDN 106162 Medan Estate

T.A.2014/2015.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas,maka peneliti memberikan saran sebagai

berikut:

1. Dalam proses belajar mengajar guru hendaknya menggunakan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL).

2. Siswa diharapkan lebih teliti dalam mengerjakan soal latihan dan dapat

menggunakan waktu seefektif mungkin dalam pembelajaran.

3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian hasil

belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(21)
(22)

94

DAFTAR PUSTAKA

Aqib. 2011. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru Sd,Smp,Sma,Tk.

Bandung:Yrama Widya

Arikunto S. 2014. Penelitian Tindakan Kelas. Medan:Bumi Aksara

Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung:Yrama Widya

Hamalik O. 2010. Proses belajar mengajar. Medan: Bumi Aksara

Hartono R. 2013. Ragam Model Mengajar yang Mudah Diterima Siswa.

Yokyakarta:Diva Press

Muslish M. 2009. Melaksanakan Ptk itu Mudah. Medan:Bumi Aksara

Ngalimun. 2014. Strategi dan Model Pembelajaran.Yokyakarta:Aswaja Pressindo

Pratyana P. 2013. Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Motivasi

Belajar dan Prestasi Belajar Matematika Siswa Selas IV SD. E-journal,3-3

Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yokyakarta:Pustaka Pelajar

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme

Guru. Jakarta:Raja Grasindo Persada

Sudjana S. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya Offset

Yamin M. 2013. Strategi dan Metode dalam Model Pembelajaran.

(23)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP 1. Latar Belakang Keluarga

a. Nama : Rayda Munawari

b. Tempat Tanggal Lahir : Ronga-ronga 3,September 1993

c. Jenis Kelamin : Perempuan

d. Anak Ke : Pertama (1) dari 3 bersaudara

e. Agama : Islam

f. Nama Ayah : Muklis IB

g. Pekerjaan Ayah : Wiraswasta

h. Nama Ibu : Erlinawati

i. Pekerjaan Ibu : Ibu Rumah Tangga

j. Alamat Orang tua :Kampung Lampahan,kec Timang Gajah,Kab Bener meriah, Prof Aceh Tengah.

2. Riwayat Pendidikan

a. SD Negeri 2 Lampahan Lulus Tahun 2005

b. SMP Negeri 2 Timang Gajah Lulus Tahun 2008

Gambar

Gambar 4.9. Siswa mewakili kelompoknya untuk menyelesaikan salah satusoal
Grafik  4.2. Berdasarkan Jumlah siswa Tuntas ..................................................
Grafik  4.2. Berdasarkan Jumlah siswa Tuntas ..................................................

Referensi

Dokumen terkait

Rumusan masalah dalam penelitian ini yakni : Apakah dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi belajar matematika pada

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika dengan menggunakan Problem Based Learning (PBL) pada kelas

meningkatkan hasil belajar mata pelajaran matematika. 2) Memberikan masukan kepada guru untuk meningkatkan kreatifitas , mendorong dan bersemangat dalam meningkatkan

Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menerapkan strategi pembelajaran Problem Based Learning

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan keaktifan belajar pada mata pelajaran sistem rem siswa

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan rasa nasionalisme dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS melalui model pembelajaran Problem Based

Berdasarkan pada hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning pada mata pelajaran matematika dapat menciptakan suasana belajar yang

”Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) Pada Proses Pembelajaran Mata Pelajaran (IPS) Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Kelas VII di SMPN 2