• Tidak ada hasil yang ditemukan

Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Evaluasi Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak di Yayasan Amal Sosial Al-Washliyah Gedung Johor Medan"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmita, Wiku.2014.Sistem Kesehatan. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Thabrany, Hasbullah.Jaminan Kesehatan Nasional. Jakarta:PT.Grafindo Persada.

Triwulan,Tutik.2000.Perlindungan Hukum bagi Pasien. Jakarta:Prestasi Pustaka.

Sabarguna,Boy.2008.Quality Assurance Pelyanan Rumah Sakit. Jakarta:Sagung Seto

Siagian,Matias.2011.Metode Penelitian Sosial. Medan:Grasindo Monoratama.

Sumber lain

https://emirzamsevty16.wordpress.com/2015/03/03/bpjs-badan-penyelenggara-jaminan-sosial-kesehatan/ pada tanggal 5 Oktober 2015 pada pukul 13.27 WIB

(2)

42 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan atau mendeskripsikan obyek dan fenomena yang diteliti (Siagian, 2011: 52). Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau mengambarkan secara keseluruhan tentang kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diberikan oleh Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan yang berjumlah 100 orang dengan 35 orang yang gratis, dan 65 orang yang bayar.

3.2 Lokasi Penelitian

(3)

43 3.3 Populasi Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi diartikan sebagai sekumpulan obyek, benda, peristiwa ataupun individu yang akan dikaji dalam penelitian (Siagian, 2011: 155). Berdasarkan uraian tersebut, maka populasi dari penelitian adalah seluruh pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang mendapat pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan yang berjumlah 100 orang dengan jumlah 35 orang yang gratis dan 65 orang yang berbayar iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

3.3.2 Sampel

(4)

44 3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang diperlukan, maka dalam penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data atau informasi yang menyangkut masalah yang akan diteliti melalui penelaan buku, jurnal, dan karya tulis lainnya.

2. Studi lapangan, yaitu pengumpulan data atau informasi melalui kegiatan turun ke lokasi penelitian untuk mencari fakta-fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Adapun alat-alat yang digunakan dalam rangka studi lapangan ini :

a. Wawancara, adalah pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh peneliti (pengumpul data) kepada responden dengan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam.

b. Observasi atau pengamatan, pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan yang berarti tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Dalam observasi partisipan, peneliti ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh subjek yang diteliti atau yang diamati, seolah-olah merupakan bagian dari mereka.

(5)

45 3.4 Teknik Analisis Data

Adapun langkah-langkah analisa data yang dilakukan adalah :

1. Mengedit Jawaban Responden

Apabila pengumpulan datas sudah dilakukan, maka data yang sudah terkumpul harus diolah dan dianalisis. Dalam pengolahn data, yang harus dilakukan adalah melakukan “editing”. Ini berarti bahwa semua kuisioner harus diteliti satu per satu kelengkapan dan kejelasan penulisannya. Jika terdapat jawaban yang tidak jelas penulisannya atau ada butir pertanyaan yang tidak terisi, maka peneliti yang bersangkutan diminta untuk memperjelas dan melengkapinya. Dengan mengedit jawaban responden yaitu pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) yang beralamat di Jln.Letjen Jamin Ginting No.540 Padang Bulan Medan.

2. Memberikan Kode

(6)

46

a. Sangat puas terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Jln. Letjen. Jamin Ginting no.450 Padang Bulan Medan.

b. Puas terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Jln. Letjen. Jamin Ginting No.450 Padang Bulan Medan.

c. Tidak puas terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Pusat Kesehatan Masyarakat (PUSKESMAS) Jln. Letjen. Jamin Ginting No.450 Padang Bulan Medan.

3. Tabulasi data adalah proses memasukkan data yang dikumpulkan ke dalam bentuk tabel, sehingga distribusi data sebagai variasi kategori jawaban responden dapat dibaca dan dipahami secara sistemmatis dan mudah melalui tabulasi data peneliti akan dengan mudah mengetahui distribusi frekuensi kategori jawaban yang diperoleh dari responden (Siagian, 2011 : 225).

Dalam penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis deskriptif kuantitatif yaitu dengan menjabarkan hasil penelitian, untuk menganalisis data-data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mentabulasi data yang didapat melalui keterangan responden, kemudian dicari frekuensi dan persentasenya. Setelah itu disusun dalam bentuk tabel tunggal dengan menggunakan Skala Likert.

i = Nilai atas – Nilai bawah

Variabel

i = 1-(-1) 3

i= 2

3

(7)

47 BAB IV

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

4.1 Keadaan serta Situasi Puskesmas Padang Bulan 4.1.1 Sejarah Berdirinya Puskesmas Padang Bulan

Oleh karena berkas-berkas tentang berdirinya Puskesmas Padang Bulan ini tidak lengkap maka Penulis mengambil data tentang berdirinya Puskesmas Padang Bulan ini dari pelangkat yang ada. Puskesmas Padng Bulan ini dulunya bukan sebuah Puskesmas tetapi sebuah poliklinik dan rumah dokter. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Pangdam II/Bukit Barisan Bapak Sarwo Edhi Wibowo (Brigjen TNI) pada tanggal 27 Maret 1968 dan selesai pada tanggal 20 Juli 1968. pelaksanaannya yaitu Zi Bang Ron-DIM 0212/MS.

4.2 Lokasi Puskesmas

Puskesmas Padang Bulan terletak di Jalan Jamin Ginting, Kompleks Pamen, Kelurahan Padang Bulan, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan.

4.3 Wilayah Kerja Puskesmas

Dalam melaksanakan kegiatannya, Puskesmas Padang Bulan melayani 6Kelurahan yang ada di wilayah kerja Kecamatan Medan Baru dengan luas 527hektar.Perbatasan wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan adalah sebagai berikut:

(8)

48

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Medan Selayang dan Medan Sunggal.

(9)

49 4.5Keadaan Demografi

Jumlah penduduk yang dicakup oleh Puskesmas Padang Bulan menurutjenis kelamin sebanyak 46170 jiwa yang terdiri dari :

1. Jumlah Perempuan : 23547 jiwa 2. Jumlah Laki-laki : 22623 jiwa

Dari keenam kelurahan yang ada di Kecamatan Medan Baru terdapat 8798 Kepala Keluarga, dimana terdata 1819 KK sejahtera I. penduduk Kecamatan Medan Baru cukup heterogen, hal ini terlihat pada data sebagai berikut :

1. Suku Batak : 26318 jiwa 2. Suku Tionghoa : 4212 jiwa 3. Suku Melayu : 2528 jiwa 4. Suku Padang : 2080 jiwa 5. Beragam suku lain : 9171 jiwa

4.6Keadaan Geografi

Adapun keadaan geografi Puskesmas Padang Bulan Medan adalah: 1. Luas Wilayah : 540 Ha

2. Luas Kecamatan : 540 Ha 3. Jumlah Kelurahan : 6 4. Jumlah Lingkungan : 64 5. Jumlah KK : 8798

(10)

50 2. Optik : 7 unit 3. Rumah Bersalin : 2 unit 4. Praktek Dr. Umum : 10 unit 5. Praktek Dr. Spesialis : 31 unit 6. Praktek Dr. Gigi : 7 unit 7. Praktek bidan : 2 unit 8. Toko obat berizin : 1 unit 9. Tukang pijat : 4 unit 10.Tukang gigi : 1 unit

Sasaran Kesehatan di Kecamatan medan Baru: 1. Jumlah Bayi : 1254 jiwa 2. Jumlah Balita : 5313 jiwa 3. Jumlah Bumil : 1354 jiwa 4. Jumlah Buteki : 1755 jiwa 5. Jumlah P4S : 6194 jiwa 6. Jumlah Usila : 4608 jiwa 7. Jumlah Murid SMA : -

8. Jumlah Murid SMP : 1025 jiwa 9. Jumlah Murid SD : 6286 jiwa 10.Jumlah Penghuni Panti asuhan : 225 jiwa

Sarana Pendukung Kesehatan di Kecamatan Medan Baru : 1. Jumlah Posyandu : 30 unit

(11)

51 3. Jumlah Sekretariat UK : 1 unit

Tenaga Kesehatan di Kecamatan Medan Baru : 1. Jumlah Dr. Umum : 3 orang 2. Jumlah Dr. Gigi : 2 orang 3. Jumlah Sarjana Non Medis : 1 orang 4. Jumlah Paramedis : 26 orang 5. Jumlah Asisten Apoteker : 4 orang 6. Jumlah Petugas Sanitasi/Keslink : 1 orang

Tenaga Kesehatan di Puskesmas Padang Bulan : 1. Dokter Umum : 3 orang

2. Dokter Gigi : 2 orang 3. D3 Keperawatan : 10 orang

4. Perawat : 8 orang

5. Bidan : 6 orang

6. Analis : 2 orang

7. Gizi : 2 orang

8. Asisten apoteker : 4 orang 9. S. Kesehatan Masyarakat : 1 orang

10.L C P K : 1 orang

(12)

52 4.8Sarana-sarana Puskesmas Padang Bulan : A. Sarana fisik terdiri dari :

1. Ruang Kepala Puskesmas : 1 unit

2. Ruang Klinik Gigi : 1 unit

3. Ruang Dokter : 1 unit

4. Ruang Tata Usaha : 1 unit

5. Ruang Periksa Pasien : 1 unit

6. Ruang KIA : 1 unit

7. Ruang Laboratorium : 1 unit

8. Ruang Apotik : 1 unit

9. Ruang KB : 1 unit

10.Ruang Imunisasi : 1 unit

11.Ruang Gudang : 1 unit

12.Ruang Kamar Mandi/WC : 3 unit B. Sarana Kesehatan :

1. Kulkas : 1 unit

2. Imunisasi / KU : 1 unit

3. Meja Ginekolgi : 1 unit

4. Tempat Tidur : 1 unit

C. Sarana Administrasi : 1. Lemari

2. Meja 3. Kursi

(13)

53 6. Kartu Laporan

D. Sarana Obat-obatan : 1. Dana Inpres 2. ASKES

3. Dari Pemko Medan 4. JPS

E. Sarana Peralatan Medis :

1. Tensimeter : 2 unit

2. Steteskop : 3 unit

3. Alat Suntik : 5 unit

4. Mikroskop : 1 unit

5. Perlengkapan Ginekologi : 1 unit 6. Set Klinik Gigi Stasioner : 1 unit 7. Timbangan Bayi : 1 unit 8. Timbangan Dewasa : 1 unit 9. Hb Meter / Hb Scala : 1 unit 10.Set Pemeriksaan Darah : 1 unit

4.9Program Kerja di Puskesmas Padang Bulan 1. Pengobatan dan Rawat Jalan

Kegiatan pengobatan dan perawatan yang dilakukan di Puskesmas PadangM Bulan adalah rawat jalan. Bentuk pelayanan yang diberikan antara lain :

(14)

54

c. Melakukan upaya rujukan terhadap pasien yang tidak dapat ditanggulangidi Puskesmas ke Rumah Sakit yang fasilitasnya tidak lengkap.

Masyarakat yang berobat terdiri dari pasien umum dan Askes. Sesuaidengan kebijaksanaan Pemerintah Kota Medan yaitu pengobatan gratis bagi penduduk kota Medan, maka pasien yang membawa KTP Medan tidak dikenaibiaya pengobatan.

2. Usaha Kesejahteraan Ibu dan Anak

Tujuh kegiatan yang dilakukan di KIA Puskesmas Padang Bulan meliputi: a. Pemeriksaan Ibu pada masa hamil, nifas dan menyusui.

b. Pemeriksaan imunisasi TT 2 kali pada Ibu hamil, pada bayi adalahBCG 1 kali, DP\T 3 kali. Polio 4 kali, campak 1 kali, dan HepatitisB 3 kali.

c. Mengadakan penyuluhan dan demonstrasi tentang menu makananIbu hamil, Ibu menyusui serta makanan sehat untuk bayi dan balita.

d. Pengarahan dan nasehat tentang perawatan bayi.

e. Pemeriksaan Ibu menyusui dan memberitahukan cara merawatpayudara dengan baik dan benar

f. Pengadakan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu hamil diPosyandu dan Puskesmas.

g. Pemberian imunisasi dasar dan ulangan.

3. Usaha Keluarga Berencana

Kegiatan yang dilakukan di Puskesmas Padang Bulan meliputi : a. Memberikan penyuluhan dan penerangan tentang KB kapada ibu-ibu

(15)

55

c. Mengatasi dan menanggulangi keluhan-keluhan akseptor. d. Mencari akseptor baru.

4. Usaha Kesehatan Sekolah

Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang dilaksanakan di Puskesmas PadangBulan, meliputi :

a. Penyuluhan kesehatan pada murid dan guru mencangkup : A. Cara menjaga kebersihan.

B. Penyuluhan Gizi. C. Pengertian Imunisasi.

b. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan sederhana.

c. Pemberian imunisasi DT untuk anak kelas 1 SD dan TT untuk anakwanita kelas VI SD.

d. Menganjurkan kalau ada anak didik yang sakit supaya segera dibawa berobat. e. Mendidik dan membina dokter kecil/remaja.

5. Usaha Kesehatan Gigi dan Mulut

Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah, mengobati dan meningkatkan kesehatan gigi masyarakat. Diantara kegiatan yang dilakukan antara lain adalah :

a. Melakukan pemeriksaan gigi dan mulut. b. Memberikan pengobatan dan perawatan gigi. c. Penambalan, pembersihan dan pencabutan gigi.

(16)

56 6. Usaha Peningkatan Gizi

Dalam melakukan usaha ini, Puskesmas melalui posyandu melakukan kegiatan antara lain :

a. Melakukan penyuluhan tentang makanan yang sehat dan bergizi. b. Pemberian makanan tambahan bagi bayi dan balita.

c. Pemberian vitamin A dosis tinggi setiap 6 bulan pada bayi, balita,dan ibu hamil.

d. Pemeriksaan ibu hamil, menyusui dan ibu masa nifas. e. Pemberian zat besi pada ibu hamil.

f. Melakukan penimbangan berat badan dan imunisasi di Posyandu. g. Hasil pencapaian program.

7. Usaha Kesehatan Lingkungan

Usaha kesehatan lingkungan yang dilaksanakan di wilayah Puskesmas Padang Bulan antara lain :

a. Penyuluhan air minum.

b. Penyuluhan tentang jamban keluarga, pembuangan sampah, airlimbah yang memenuhi syarat-syarat kesehatan.

8. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

(17)

57

kebiasaan hidup sehari-hari dan menggerakkan agar memanfaatkan fasilitas yang ada serta turut berperan dalam usaha-usaha kesehatan.

9. Perawatan Kesehatan Masyarakat

Memberikan bimbingan dan pendidikan kepada keluarga penderita agar dapat berprilaku sehat sekaligus melakukan perawatan dirumah. Kegiatan ini biasanya bersamaan dengan kegiatan penyuluhan kesehatan masyarakat.

10.Laboratorium Sederhana

Pemeriksaan yang dilakukan di Puskesmas Padang Bulan antara lain : a. Pemeriksaan urine.

b. Pemeriksaan darah. c. Pemeriksaan tinja. d. Pemeriksaan Dahak.

11.Usaha Kesehatan Jiwa

Pemeriksaan kasus-kasus penyakit jiwa, langsung dirujuk ke RS Jiwa atau bagian LP Jiwa RSU Pringadi / RSUP H>Adam Malik.

12.Usaha Kesehatan Mata Kegiatan yang dilkukan berupa :

(18)

58 13.Kesehatan Olah Raga

Di Puskesmas Padang Bulan dilakukan olah raga senam pagi bersama seluruh pegawai sebagai contoh pada masyarakat betapa pentingnya arti olah raga bagi kesehatan.

14.Pengobatan Tradisional

Kegiatan yang dilakukan adalah memberi penyuluhan dan bimbingan terhadap para pengobat tradisional seperti dukun patah, sinshe, dukun pijat, tabib, dan tukang jamu dan lebih menggiatkan usaha-usaha penyuluhan mengenai TOGA (Tanaman Obat Keluarga). Menurut data pelayanan Kesehatan Tradisional Puskesmas Padang Bulan ada terdaftar 15 pelayanan dukun, sinshe, maupun panti pijat yang tercangkup kedalam wilayah kerja Kecamatan Medan Baru.

15.Pencegahan Penyakit Menular

Usaha pemberantasan demam berdarah hamper setiap bulan dilakukan dan pemberantasan vector juga sudah sampai ke rumah-rumah.

16.Kesehatan Usia Lanjut

Kegiatan yang dilakukan Puskesmas Padang Bulan disini ialah melalui Posyandu Usila yang merupakan suatu wadah silahturahmi (berkumpulnya) orang-orang dengan usia lanjut. Kegiatan yang dilakukan antara lain :

a. Melakukan pendataan terhadap jumlah manula dalam wilayah kerjayaitu yang berusia diatas 45 tahun.

(19)

59

d. serta obat-obat ringan (antalgin, paracetamol, antacida, CTM, dll)yang sifatnya simptomatik.

e. Melakukan pengukuran tekanan darah dan penimbanagn beratbadan secara rutin.

17.Kesehatan Kerja

Kegiatan yaitu melakukan pendataan terhadap jumlah perusahaan dan karyawan dalam wilayah kerja.

18.Pencatatan dan Pelaporan dalam Rangka SP2TP dan SIK

Pencatatan dan pelaporan adalah bagian dari seluruh usaha kesehatanpokok yang menjadi tugas dan tanggung jawab puskesmas. Pencatatan inidisatukan ke dalam SP2TP (Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas). Pencatatandilakukan dalam rangka SIK (Sistem InformasiKesehatan).

Adapun jenis laporannya :

a. Laporan Terpadu Puskesmas yaitu :

i. Laporan harian : Pencatatan jumlah pengunjung Puskesmas. ii. Laporan Bulanan : Mencatat kegiatan Posyandu dan Puskesmas. LB 1 : Morbiditas.

LB 2 : Mortalitas.

LB 3 : Gizi, KIA, KB, imunisasi. LB 4 : Farmasi.

iii. Laporan Tahunan : Mencatat tentang sarana dan prasarana puskesmas. b. Laporan obat-obatan : laporan bulanan pemakaian obat-obat inpres.

(20)

60

d. Laporan bulanan tentang penimbangan bayi, laporan BKIA. e. Laporan imunisasi.

f. Laporan rencana bulanan dan tahunan. g. Laporan rencana kerja bulanan KB. h. Laporan tahunan peralatan yang rusak. i. Laporan Bulanan Kesehatan Gigi.

Secara teknis jenis pelaporan yang dilakukan Puskesmas Padang Bulan meliputi :

a. Laporan Mingguan. b. Laporan Bulanan. c. Laporan Triwulan. d. Laporan Tahunan.

(21)

61 BAB V ANALISIS DATA 5.1 Pengantar

Pada bab ini akan membahas mengenai analisis data dengan menggunakan analisis tabel tunggal, dimana data tersebut diperoleh dari hasil penelitian melalui observasi dan kuesioner. Kuesioner berisikan daftar pertanyaan yang sudah dibuat yang kemudian disebarkan kepada pasien dan keluarga peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan data hasil penelitian ini diperoleh langsung dari pasien dan keluarga peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan.

Analisis data adalah proses menjadikan data yang memberikan pesan kepada pembaca. Melalui analisis data, maka data yang diperoleh tidak lagi diam, melainkan berbicara. Analisis data menjadikan data itu mengeluarkan maknanya, sehingga para pembaca tidk hanya mengetahui data itu, melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik data itu (Siagian, 2011 : 227).

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah teknik analisis data dengan pendekatan deskriptif kuantitatif dengan menggunakan skala likert. Berdasarkan hasil penelitian melalui penyebaran kuesioner diperoleh data mengenai identitas responden melalui nama, umur, jenis kelamin, agama, suku bangsa, pendidikan terakhir, status perkawinan dan pekerjaan responden.

(22)

62

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Proses administrasi mendapatkan pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan tingkat kepuasan pasien dan keluarga atas pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diberiakan oleh pelaksana pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dari peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan.

Agar pembahasan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas, maka pembahasan data penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab, yaitu :

A. Analisis Karakteristik umum responden.

B. Tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan.

5.2 Analisis Karakteristik Umum Responden Tabel 5.1

Distribusi Responden Berdasarkan Usia

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase(%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(23)

63

responden berusia 20-40 tahun, ini menunjukan kesadaran responden untuk mendapatkan jaminan kesehatan dari pemerintah meskipun masih berusia muda karena mereka berpikir penyakit bisa datang kapan saja, sebanyak 14 orang (70%) responden berusia 41-60 tahun, hal ini wajar karena mereka sudah dalam masa rentan terkena penyakit dan memang sangat membutuhkan jaminan kesehatan.

Tabel 5.2

Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2

Laki-laki Perempuan

12 8

60 40

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer, 2015

(24)

64 Tabel 5.3

Distribusi Responden Berdasarkan Agama

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Data mengenai distribusi responden berdasarkan agama yang diteliti melalui kuesioner adalah terdiri dari 3 klasifikasi, adapun klasifikasi agama tersebut adalah agama Islam, agama Kristen Protestan dan agama Khatolik. Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.3 dapat diketahui bahwa mayoritas agama yang dianut oleh responden adalah agama Islam sebanyak 14 orang (70%), agama Protestan sebanyak 4 orang (20%) dan agama Katolik sebanyak 2 orang (10%).

Tabel 5.4

Distribusi Responden Berdasarkan Suku

No Suku Frekuensi (F) Persentase (%)

(25)

65

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.4 dapat diketahui bahwa mayoritas responden adalah suku batak yang berjumlah 13 orang (65 %), hal ini wajar terjadi karena suku batak adalah suku asli dikota medan, suku Jawa sebanyak 5 orang (25%) merupakan pendatang dikota medan dan telah menetap serta 2 orang (10%) merupakan suku melayu.

Tabel 5.5

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

SD SMA Sarjana

2 5 13

10 15 65

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer, 2015

(26)

66 Tabel 5.6

Distribusi Responden Berdasarkan Status Perkawinan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data pada tabel 5.6 dapat diketahui bahwa mayoritas responden sebanyak 17 orang (85%) sudah menikah, hal ini wajar karena mayoritas responden sudah berusia diatas 30 tahun dan sebanyak 3 orang (15%) responden memiliki status belum menikah karena masih dalam masa pendidikan.

Tabel 5.7

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(27)

67

ada yang bekerja diperusahaan swasta dan ada juga yang buka usaha sendiri, sebanyak 4 orang(20%) responden menyatakan bekerja sebagai pedagang dan sebanyak 4 orang (15%) responden menyatakan tidak bekerja karena merupakan ibu rumah tangga.

5.3Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga terhadap Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan.

(28)

68

5.3.1 Sosialisasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial 1. Sumber Pengetahuan Program

Tabel 5.8

Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pengetahuan Program

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.8 dapat menunjukan bahwa media elektronik merupakan sumber utama responden untuk mendapatkan informasi tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni sebanyak 13 orng (65%). Hal ini dikarenakan media elektronik merupakan media yang paling banyak digunakan oleh responden. Sebanyak 5 orang (10%) responden menyatakan mendapat informasi dari media cetak dan sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan mendapat informasi tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dari media sosial baik itu Facebook, Twitter atau Line.

(29)

69

2. Tanggapan Responden atas Informasi yang Disampaikan Tabel 5.9

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggapan atas Informasi yang Disampaikan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa tanggapan responden atas informasi yang disampaikan mengenai program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni sebanyak 15 orang (75%) responden mengatakan baik, sebanyak 3 orang (15%) responden mengatakan kurang baik, hal ini disebabkan responden tidak percaya lagi dengan program pemerintah yang dianggap gagal dan sebanyak 2 orang (10%) responden mengatakan buruk karena memerlukan uang untuk bisa mengikuti program pemerintah ini.

(30)

70

3. Informasi Mengenai Prosedur Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.10

Distribusi Responden Berdasarkan Informasi Mengenai Prosedur Pelayanan Kesehatan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.10 dapat menunjukan bahwa mayoritas responden menyatakan jelas mengenai informasi yang diberikan puskesmas mengenai prosedur pelayanan kesehatan yang diberikan yakni sebanyak 17 orang (85%), sebanyak 2 orang (10%) responden mengatakan kurang jelas, hal ini disebabkan responden kurang memahami mengenai program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan sebanyak 1 orang (5%) tidak jelas, hal ini disebabkan kurang menyimak saat diberikan penjelasan.

(31)

71

4. Pendapat Mengenai Sosialisasi Program

Tabel 5.11

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Mengenai Sosialisasi Program

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.11 dapat diketahui bahwa sosialisasi informasi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni sebanyak 10 orang (50%) menyatakan baik, hal ini disebabkan mudahnya mendapatkan informasi mengenai program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, sebanyak 6 orang (30%) mengatakan kurang baik dan sebanyak 4 orang (20%) responden mengatakan tidak baik, hal ini dapat terjadi karena responden kurang memahami tujuan dari program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

(32)

72 5. Lingkungan Puskesmas

Tabel 5.12

Distribusi Responden Berdasarkan Lingkungan Puskesmas

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

Baik Cukup baik Tidak baik

15 4 1

75 20 5

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan tabel 5.12 dapat menunjukan bahwa sebanyak 15 orang (75%) responden mengatakan lingkungan puskesmas baik, hal ini karena puskesmas berada ditengah koda dan mudah diakses serta memiliki lingkungan yang bersih dan terawat, sebanyak 4 orang (20%) responden mengatakan cukup baik dan 1 orang (5%) responden mengatakan lingkungan puskesmas tidak baik karena berada di daerah macet dan tidak memiliki ruang terbuka hijau.

(33)

73

6. Fasilitas Pendukung Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.13

Distribusi Responden Berdasarkan Fasilitas Pendukung Pelayanan Kesehatan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan dalam tabel 5.13 dapat diketahui bahwa penilaian fasilitas pendukung pelayanan kesehatan yakni sebanyak 8 orang (40%) responden menyatakan nyaman, dengan fasilitas yang lengkap maka pelayanan kesehatan yang diberikan dapat berjalan dengan baik. Sebanyak 9 orang (45%) responden mengatakan cukup nyaman dan 3 orang (15%) responden mengatakan tidak nyaman, hal ini disebabkan responden merasa masih banyak kekurangan fasilitas untuk mendukung terciptanya pelayanan kesehatan yang baik dan profesional.

(34)

74

7. Pendapat Mengenai Manfaat Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.14

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Mengenai Manfaat Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data pada tabel 5.14 dapat dilihat bahwa pendapat mengenai manfaat program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, keseluruhan responden menjawab setuju program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial sangat membantu dibidang kesehatan.

(35)

75

5.4Pendaftaran Pasien dan Keluarga Sebagai Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

1. Waktu Pembayaran Iuran

Tabel 5.15

Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pembayaran Iuran

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

Tepat waktu

Sekali dalam setahun Hanya ketika sakit

17

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.15 dapat diketahui waktu pembayaran iuran responden yakni sebanyak 17 orang (85%) responden menyatakan membayar iuran tepat waktu, hal ini disebabkan responden takut terkena denda dan tidak dapat menggunakan kartu kesehatan apabila tiba-tiba dalam keadaan sakit, sebanyak 3 orang (15%) responden menyatakan membayar iuran hanya ketika sakit, hal ini karena responden biasanya lupa membayar setiap bulan.

(36)

76

2. Lama menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.16

Distribusi Responden Berdasarkan Lama menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.16 dapat diketahui bahwa Lama responden menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni sebanyak 15 orang (75%) responden menyatakan sudah lebih dari satu tahun menjadi peserta peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, dikarenakan responden merasa terbantu dengan adanya bantuan kesehatan dari pemerintah. Sebanyak 3 orang (15%) responden menyatakan sudah 6 bulan sampai satu tahun menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan baru dibawah 6 bulan menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, hal ini disebabkan karena baru pertama mengalami sakit dan baru bisa melengkapi berkas-berkas syarat untuk mendaftar sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

(37)

77

Likert tentang Lama menjadi peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,65.

3. Jumlah Penggunaan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan dalam Setahun

Tabel 5.17

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Penggunaan Kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan dalam Setahun

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

3 kali dalam setahun

Lebih dari 3 kali dalam setahun Ketika sakit

Sumber : Data Primer, 2015

(38)

78

Kuantifikasi Skala Likert tentang Jumlah penggunaan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan dalam setahun adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni -4 dengan jumlah keseluruhan rsponden yakni 20 orang. Nilai Skala Likert tentang Jumlah penggunaan kartu Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan dalam setahun Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah -0,2.

4. Jumlah Iuran yang Dibayarkan

Tabel 5.18

Distribusi Responden Berdasarkan Jumlah Iuran yang Dibayarkan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2016

(39)

79

5. Alasan Responden Memilih Jumlah Iuran

Tabel 5.19

Distribusi Responden Berdasarkan Alasan Responden Memilih Jumlah Iuran

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

Kekurangan biaya

Sesuai dengan pendapatan Keluarga ingin mendapatkan pelayanan yang baik

12

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.19 dapat diketahui Alasan responden memilih jumlah iuran yakni sebanyak 12 orang (60%) responden memiliki alasan karena kekurangan biaya, hal ini disebabkan pendapatan yang tidak pasti dan kehidupan yang susah. Sebanyak 3 orang (15%) responden memilih memiliki alasan karena sesuai dengan pendapatan keluarga dan sebanyak 5 orang (25%) responden memilih alasan karena ingin mendapatkan pelayanan yang baik, responden merasa tidak masalah mengeluarkan biaya besar setiap bulan demi mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.

(40)

80

6. Pendapat responden Mengenai Jumlah Iuran

Tabel 5.20

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat mengenai jumlah iuran

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

Terjangkau Cukup mahal Mahal

15 3 2

75 15 10

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.20 dapat diketahui bahwa pendapat responden mengenai jumlah iuran yakni sebanyak 15 orang (75%) responden menyatakan jumlah iuran terjangkau, hal ini masih sesuai dengan jumlah pendapatan responden, sebanyak 3 orang (15%) responden menyatakan cukup mahal dan sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan mahal jumlah iuran yang harus dibayarkan, hal ini disebabkan karena responden merasa terbebani bila harus membayar setiap bulan.

(41)

81

7. Pelayanan untuk Mendapatkan Rujukan Tabel 5.21

Distribusi Responden Berdasarkan Pelayanan untuk Mendapatkan Rujukan

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1 2 3

Baik

Kurang baik Tidak baik

18 - 2

90 - 10

Jumlah 20 100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.21 dapat diketahui bahwa Pelayanan untuk mendapatkan rujukan yakni sebanyak 18 orang (90%) responden menyatakan pelayanan saat mengambil rujukan baik, hal ini dibuktikan dengan proses yang cepat dan tidak memerlukan waktu yang lama untuk mengantri, sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan tidak baik pelayanan saat mengambil rujukan, hal ini disebabkan responden merasa terbebani dengan syarat yang ada dan biaya yang dipungut.

(42)

82 8. Biaya Tambahan Responden

Tabel 5.22

Distribusi Responden Berdasarkan Biaya Tambahan Responden

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.22 dapat diketahui bahwa Biaya tambahan Responden yakni sebanyak 15 orang (75%) responden menyatakan sering mengeluarkan biaya tambahan, hal ini disebabkan untuk mempermudah urusan cepat selesai, sebanyak 2 orang (10%) responden menjawab kadang-kadang mengeluarkan biaya tambahan dan sebanyak 3 orang (15%) responden menajawab tidak pernah mengeluarkan biaya tambahan dalam mengurus kartu Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

(43)

83

5.5Proses Administrasi Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

1. Rincian iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.23

Distribusi Responden Berdasarkan Rincian iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 5.23 dapat mengetahui bahwa Rincian iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni sebanyak 13 orang (65%) responden menyatakan R iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mahal, hal ini karena responden merasa pemerintah harus memberikan kemudahan dan bantuan kepada rakyat miskin, sebanyak 5 orang (25%) responden menyatakan cukup mahal dan sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan murah, karena responden masi merasa mampu untuk membayar iuran setiap bulan.

(44)

84

Rincian iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,55.

2. Prosedur pembayaran Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.24

Distribusi Responden Berdasarkan Prosedur Pembayaran Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.24 dapat diketahui bahwa Prosedur pembayaran Iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yakni sebanyak 16 orang (80%) responden menyatakan jelas, hal ini disebabkan telah menerima sosialisasi dan penjelasan dari petugas di puskesmas, sedangkan sebanyak 4 orang (20%) responden menyatakan kurang jelas, hal ini disebabkan kurang mendapatkan sosialisasi dan tidak mendengarkan arahan petugas di puskesmas.

(45)

85

3. Pendapat mengenai tersedianya layanan online Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.25

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Mengenai Tersedianya Layanan Online Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.25 dapat dilihat bahwa seluruh responden yakni 20 orang (100%) menyatakan Pendapat mengenai tersedianya layanan online Badan Penyelenggara Jaminan Sosial membantu, hal ini memudahkan responden dalam mengurus ataupun membayar iuran setiap bulan.

(46)

86

4. Kemauan Petugas dalam Membantu Responden

Tabel 5.26

Distribusi Responden Berdasarkan Kemauan Petugas dalam Membantu Responden

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.26 dapat diketahui bahwa Kemauan petugas dalam membantu responden yakni sebanyak 18 orang (90%) responden menyatakan ada Kemauan petugas dalam membantu responden, hal ini dibuktikan dengan kesigapan petugas dalam memberikan sosialisasi dan pengarahan pada saat responden ingin mengetahui tentang layanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan tidak ada Kemauan petugas dalam membantu responden, hal ini dikarenakan petugas dikira lambat dalam melayani responden.

(47)

87

5. Kualitas pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.27

Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.27 dapat diketahui bahwa Kualitas pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah sebanyak 16 orang menyatakan Baik Kualitas pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, hal ini disebabkan responden merasa terbantu dan mengalami kesembuhan dari penyakit yang diderita, sebanyak 2 orang (10%) responden menyataan cukup baik dan sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan tidak baik, hal ini dikarenakan responden menilai pelayanan masih jauh dari kata layak.

(48)

88

5.6Tingkat Kepuasan Pasien dan Keluarga atas Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diberikan oleh Pelaksana Pelayanan Kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dari Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

1. Pendapat responden tentang kesigapan petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Tabel 5.28

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat responden tentang kesigapan petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(49)

89

Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan Pendapat responden tentang kesigapan petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni 14 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Kualitas Pendapat responden tentang kesigapan petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,7.

2. Tanggap Darurat Petugas dalam Pelayanan Kesehatan Responden

Tabel 5.29

Distribusi Responden Berdasarkan Tanggap Darurat Petugas Dalam Pelayanan Kesehatan Responden

No Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(50)

90

Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan Tanggap darurat petugas dalam pelayanan kesehatan responden adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni 16 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Tanggap darurat petugas dalam pelayanan kesehatan responden di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,8.

3. Penampilan dan Profesionalisme Petugas saat Memberikan Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.30

Distribusi Responden Berdasarkan Penampilan dan Profesionalisme Petugas Saat Memberikan Pelayanan Kesehatan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(51)

91

perlengkapan yang sesuai dengan standart kesehatan serta karena masi ada petugas yang tidak menjaga kebersihan.

Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan Penampilan petugas saat memberikan pelayanan kesehatan adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni 15 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Penampilan petugas saat memberikan pelayanan kesehatan di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,75.

4. Pendapat Mengenai Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.31

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapat Mengenai Pelayanan Kesehatan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(52)

92

Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan Pendapat mengenai pelayanan kesehatan adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni 14 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Pendapat mengenai pelayanan kesehatan di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,7.

5. Sikap Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Melayani Pasien

Tabel 5.32

Distribusi Responden Berdasarkan Sikap Petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Melayani Pasien

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

(53)

93

Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan Sikap petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial memperlakukan pasien adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni 16 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Sikap petugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial memperlakukan pasien di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,8.

6. Kenyaman Responden dalam Memperoleh Pelayanan Kesehatan

Tabel 5.33

Distribusi Responden Berdasarkan Kenyaman Responden dalam Memperoleh Pelayanan Kesehatan

.

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2016

(54)

94

Kuantifikasi Skala Likert berdasarkan Kenyaman responden dalam memperoleh pelayanan kesehatan adalah dengan membagi jumlah nilai jawaban responden yakni 16 dengan jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Kenyaman responden dalam memperoleh pelayanan kesehatan di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,8.

7. Secara Umum Keseluruhan Pelayanan Kesehatan yang Diberikan

Tabel 5.34

Distribusi Responden Berdasarkan Keseluruhan Pelayanan Kesehatan yang Diberikan

No. Kategori Frekuensi (F) Persentase (%)

1

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 5.34 dapat diketahui bahwa Keseluruhan pelayanan kesehatan yang diberikan yakni sebanyak 18 orang (90%) responden menyatakan memuaskan dengan pelayanan yang diberikan, hal ini ditunjukan dengan responden merasa diperhatikan dan mendapat perawatan yang baik, sebanyak 2 orang (10%) responden menyatakan tidak memuaskan pelayanan yang diberikan, hal ini disebabkan responden merasa telantar dan tidak diperhatikan.

(55)

95

jumlah responden sebanyak 20 orang. Nilai Skala Likert berdasarkan Keseluruhan pelayanan kesehatan yang diberikan di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah 0,8.

Untuk mengetahui hasil pengukuran tingkat kepuasan maka dapat dilihat dengan adanya nilai batasan sebagai berikut :

a. Jawaban dengan nilai -1 sampai dengan -0,33 sama dengan tidak puas. b. Jawaban dengan nilai > -0,33 sampai dengan 0,33 sama dengan kurang puas. c. Jawaban dengan nilai >0,33 sampai dengan 1 sama dengan puas.

Berdasarkan hasil perhitungan, maka pengukuran terhadap tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah sebagi berikut :

1. Dilihat dari Sosialisasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mendapat nilai 0,60 dan termasuk dalam indikator puas.

2. Dilihat dari Pendaftaran pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mendapat nilai 0,50 dan termasuk dalam indikator puas.

3. Dilihat dari Proses administrasi mendapatkan pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial mendapat nilai 0,77 dan termasuk dalam indikator puas.

(56)

96

Jika kuantifikasi data dilakukan secara menyeluruh dengan menggunakan Skala Likert, maka dapat dilihat secara rata-rata tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan sebagai berikut :

Sosialisasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial + Pendaftaran pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial + Proses administrasi mendapatkan pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial + tingkat kepuasan pasien dan keluarga atas pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diberiakan oleh pelaksana pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di bagi 4.

= 0,60 + 0,50 + 0,77 + 0,76 4

= 0,65 (Positif)

Untuk mengetahui apakah hasil dari tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan, maka ditentukan interval kelas sebagai berikut:

Interval (i) =

Jumlah kelas Nilai atas - Nilai bawah

i = 3

1 – (-1)

i = 3

2

(57)

97

Negatif Netral Positif

(58)

98 BAB VI PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran, yang didapat dari hasil penelitian. Kesimpulan yang terdapat dibab ini adalah merupakan hasil yang dicapai dari analisis data dalam penelitian tentang tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan. Responden dalam penelitian ini adalah 20 orang yang menjadi pasien dan keluarga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisi data yang dilakukan, melihat masalah, mengamati penelitian atas tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas Jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Sosialisasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah puas dengan jumlah rata-rata 0,60

2. Pendaftaran pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah puas dengan rata-rata 0,50

3. Proses administrasi mendapatkan pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah puas dengan rata-rata 0,77

(59)

99

kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah puas dengan nilai rata-rata 0,76.

Berdasarkan hasil dari keempat kategori (Sosialisasi Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Pendaftaran pasien dan keluarga sebagai peserta Badan Penyelenggara Jaminan Sosial, Proses administrasi mendapatkan pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dan tingkat kepuasan pasien dan keluarga atas pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang diberikan oleh pelaksana pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) tersebut dapat dilihat dengan nilai rata-rata tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah puas. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat kepuasan pasien dan keluarga terhadap pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial di Puskesmas jalan Letjen Jamin Ginting Nomor 540 Padang Bulan Medan adalah puas dengan nilai 0,76

6.2 Saran

Berdasarkan Kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka saran penelitian adalah sebagai berikut :

(60)

13 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kepuasan terhadap pelayanan kesehatan

Kepuasan pasien merupakan nilai subyektif terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit, puskesmas. Walaupun subyektif tetap ada dasar obyektifnya, artinya penilaian itu dilandasi atas beberapa faktor yaitu :

1. Pengalaman masa lalu. 2. Pendidikan.

3. Situasi psikis.

4. Pengaruh lingkungan.

Penilaian kepuasan pasien dipengaruhi oleh berbagai faktor sebagai berikut :

1. Bagian dari mutu pelayanan.

Kepuasan pasien merupakan bagian dari mutu pelayanan, karena upaya pelayanan dapat memberikan kepuasan tidak semata-mata kesembuhan belaka.

2. Pemasaran rumah sakit, pusat kesehatan masyarakat, meliputi:

a) Pasien yang sakit akan memberi tahu kepada teman, keluarga, dan tetangga.

b) Pasien yang puas akan datang lagi kontrol atau memberikan pelayanan yang lain.

(61)

14

3. Prioritas peningkatan pelayanan dalam dana yang terbatas, peningkatan kualitas pelayanan harus selektif sesuai dengan kebutuhan pasien.

2.1.1 Analisis Kuantitatif (Dari Penulis)

Dengan bukti hasil survai berarti tanggapan dapat diperhitungkan dengan angka kuantitatif tidak perkiraaan atau perasaan belaka, dengan angka kuantitatif, memberikan kesempatan pada berbagai pihak untuk diskusi.

Aspek kepuasan meliputi hal-hal dibawah ini :

NO ASPEK URAIAN

1 KENYAMANAN • Lokasi rumah sakit,

puskesmas.

• Kebersihan rumah sakit, puskesmas.

• Kenyamanan ruangan • Makanan

• Peralatan ruangan

2 HUBUNGAN PASIEN DENGAN

PETUGAS RUMAH SAKIT

• Keramahan • Komunikatif • Responatif • Suportif • Cekatan

(62)

15

4 BIAYA • Mahalnya pelayanan

• Sebandingnya • Terjangkau tidaknya • Ada tidakya keringanan • Kemudahan proses Sumber: (Sabarguna, 2008: 12-13).

2.2 Pengertian Pasien

Mempertegas makna pasien, pasal 1 ayat 10 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran, menyatakan bahwa pasien adalah setiap orang yang melakukan konsultasi masalah kesehatannya untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang diperlakukan baik secara langsung maupun tidak langsung kepada dokter atau dokter gigi. Dalam pelayanan bidang medis, tidak terpisah akan adanya seorang tenaga kesehatan dengan konsumen, dalam hal ini pasien. Pasien dikenal sebagai penerima jasa pelayanan kesehatan dari pihak rumah sakit sebagai pemberi jasa pelayanan kesehatan dalam bidang perawatan kesehatan.

(63)

16

didasarkan atas kerahasian profesi kedokteran dan keawaman masyarakat yang menjadi pasien. Situasi tersebut berakar pada dasar-dasar historis dari kepercayaan yang sudah melembaga dan membudaya di dalam masyarakat. Hingga kini pun kedudukan dokter relatif lebih tinggi dan terhormat. Pasien sebagai konsumen jasa di bidang tenaga kesehatan yang pesat, risiko yang dihadapi semakin tinggi (Triwulan & Febriana, 2010: 21).

2.3 Pengertian Kesehatan

(64)

17

Kesehatan adalah sebuah produk dari pelayanan kesehatan yang terkumpul pada dua sarana pokok yaitu pelayanan kesehatan individu dan pelayanan kesehatan masyarakat akan tetapi pelayanan kesehatan sering kali dipertukarkan dengan pemeliharaan kesehatan (Admisto, 2007:189). Kesehatan dalam jangka panjang “health oriented approach”, akan menjamin kemandirian mental dan fisik penduduk yang bermuara kepada terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam kegiatannya, kesehatan memiliki tiga peranan utama, yaitu :

A. Peran Pengobatan (Health Program for Survival).

Peran ini merupakan peran tertua dalam sejarah kesehatan, yang merupakan upaya manusia untuk mempertahankan kehidupannya ketika mendapatkan gangguan kesehatan. Tujuan utamanya adalah membebaskan individu dan keluarga dari penyakit. Dalam perkembangan dan penerapan ilmu pengetahuan dan teknologinya selalu mengalami kemajuan yang sangat pasar.

B. Peran Mempersiapkan Generasi Muda yang Cerdas di Masa Mendatang (Health Program for Human Services).

(65)

18

menyerap dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi canggih di masa mendatang sehingga mampu mendukung pembangunan berkelanjutan.

C. Peran Membangun Model Ekonomi yang Sehat Produktif (Economic Value).

Pergeseran lain yang terjadi adalah kesehatan yang dulu hanya untuk menjawab kebutuhan masyarakat kini merupakan hak asasi manusia. Program-program kesehatan yang dulu dijalankan secara terpusat dari atas ke bawah, berjangka pendek serta terfragmentasi dan kini menjadi terdesentralisasi dari bawah ke atas, berjangka pendek serta terintegrasi. Pelayanan medis berubah menjadi pelayanan kesehatan dan partisipasi masyarakat menjadi kemitraan. Pembiayaan kesehatan berubah dari pembayaran di muka atau asuransi kesehatan. Pelayanan kesehatan tidak lagi bergantung pada subsidi pemerintah dan pembiayaan publik, melainkan subsidi yang didukung pembayaran masyarakat serta pembiayaan oleh negara dan swasta. Manajemen pelayanan kesehatan berubah dan birokratis menjadi kewiraswastaan. Hal ini antara lain diwujudkan dengan perubahan rumah sakit pemerintah menjadi badan usaha milik negara (Admisto, 2014: 187-189).

2.4 Pelayanan Kesehatan

(66)

19

yakni pelayanan sangat ditentukann oleh kualitas pelayanan yang diberikan, yang melakukan layanan, dan konsumen yang menilai suatu pelayanan melalui harapan yang diinginkannya.

Gronsos (dalam Tutik dan Shita, 2000: 11), menyatakan bahwa terdapat enam kriteria pokok kualitas pelayanan kesehatan yang baik antara lain :

a) Profesionalisme dan ketrampilan. b) Sikap dan perilaku.

c) Mudah dicapai dan fleksibel. d) Reliable dan terpercaya. e) Perbaikan.

f) Reputasi dan kredibilitas.

Selanjutnya Berry dan Zeithaml mengemukakan bahwa dimensi kualitas pelayanan, antara lain :

a) Reliability mencakup konsistensi kerja dan kemampuan yang dapat dipercaya.

b) Pemberian pelayanan kesehatan. c) Ketrampilan dan pengetahuan standar. d) Kemudahan hubungan.

e) Sikap perilaku. f) Informatif.

g) Dipercaya dan jujur. h) Pengamanan dari resiko.

(67)

20

Dari kesepuluh dimensi tersebut, Berry dan Zeithaml menyederhanakan menjadi lima dimensi yang meliputi :

a) Kehandalan yaitu kemampuan menyelesaikan kinerja sesuai dengan standar yang berlaku.

b) Daya tanggap yaitu ketersediaan dan kesiapan serta kecelakaan petugas dalam memberikan pelayanan.

c) Jaminan berupa jaminan akan kompetensi petugas. d) Kesopanan, kepercayaan, dan keamanan.

e) Empati meliputi dimensi kemudahan akses komunikasi. f) Memahami pelanggan.

g) Bukti langsung yaitu perwujudan jasa yang ditawarkan.

(68)

21 2.5 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Pengertian Badan Penyelenggara Jaminan Sosial adalah badan hukum publik yang bertanggung jawab kepada presiden dan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia termasuk orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial pada dasarnya mengemban misi negara untuk memenuhi hak setiap orang atas jaminan sosial dengan menyelenggarakan program jaminan yang bertujuan untuk memberi kepastian perlindungan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Peranan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dalam menyelenggarakan program jaminan sosial dengan cakupan seluruh penduduk Indonesia, maka Undang-Undang Badan Penyelengara Jaminan Sosial memberikan batasan fungsi, tugas dan wewenang yang jelas kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Dengan demikian dapat diketahui secara pasti batas, batas tanggung jawabnya dan sekaligus dapat dijadikan sarana untuk mengukur kinerja kedua Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.

2.5.1 Dasar Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Dasar hukum dalam penyelenggaraan program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Thabrany, 2014: 159) adalah :

ASPEK UU SJSN/UU BPJS UU PERSEROAN/UU

BUMN Rujukan dalam UUD

1945

Pasal 34 ayat 2, jaminan sosial

untuk seluruh rakyat.

Pasal 33 (rumusan mengingat

dalam UU 19/2003).

Filosofi Pungutan wajib (sumber dana)

dan bantuan iuran/bantuan sosial

Badan Usaha Milik Negara

(69)

22

(belanja negara) merupakan

upaya bersama dalam Sistem

Kesejahteraan Nasional.

(usaha sukarela) merupakan

bagian dari Sistem

Perekonomian Nasional

(rumusan menimbang dalam

UU 19/2003).

Kendaraan (bentuk

badan hukum)

BPJS sebagai badan hukum

publik dibentuk dengan

Undang-undang khusus dan hanya

menyelenggarakan program

jaminan sosial yang merupakan

program negara sesuai dengan

amanat pasal 28H ayat 1,2, dan

3, serta pasal 34 ayat 1,2 UUD

1945. Sebagai program negara,

modal kerja tidak terbagi atas

saham. Badan hukum pemerintah

dan Bank Indonesia juga tidak

memliki pemegang saham.

BUMN (Persero) adalah

perseroan terbatas yang

modalnya terbagi dalam saham

dibentuk dalam UU BUMN.

Minimal 51 % saham BUMN

dimiliki oleh negara RI. Sebuah

BUMN bertujuan mencari laba

bukan kesejahteraan rakyat.

Dalam UU 40/2007 dijelaskan

bahwa Persero adalah badan

hukum yang merupakan

persekutuan modal, didirikan

berdasarkan perjanjian

melakukan kegiatan usaha

dengan modal dasar yang

seluruhnya terbagi dalam

(70)

23

Maksud dan tujuan Pasal 3 memenuhi kebutuhan

dasar yang layak bagi seluruh

rakyat.

Pasal 2 ayat 1 UU BUMN

a. Memberikan sumbangan bagi

perkembangan perekonomian

nasional pada umumnya dan

penerimaan negara pada

khususnya.

b. Mengejar keuntungan.

c.Menyelenggarakan

kemanfaatan.

d. Menjadi perintis kegiatan

usaha yang belum dapat

dilaksanakan oleh sektor swasta

dan koperasi.

e. Turut aktif memberikan

bimbingan dan bantuan kepada

pengusaha golongan ekonomi

lemah, kperasi, dan masyarakat.

Modal, kekayaan, dana

yang dikelola

Modal BPJS adalah kekayaan

negara yang dipisahkan. Dana

yang dikelola adalah Dana

Amanat milik seluruh peserta

yang merupakan himpunan iuran

wajib (pajak khusus sesuai pasal

23 A UUD 1945).

Modal BUMN bersumber dari

kekayaan negara yang

dipisahkan dan penyertaan

modal negara dari APBN,

kapitalisasi cadangan, dan

sumber lain dari usaha dagang.

Dana pendapatan usaha adalah

(71)

24

2.5.2 Fungsi Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Dalam pasal 5 ayat 2 UU No.24 Tahun 2011 disebutkan fungsi Badan Penyelenggaran Jaminan Sosial adalah :

a) Menyelenggarakan program jaminan kesehatan.

b) Menyelenggarakan program jaminan kesehatan kecelakaan. kerja, program jaminan kematian, program jaminan pensiun dan jaminan hati tua.

2.5.3 Tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana tersebut diatas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial bertugas untuk:

a) Melakukan dan menerima pendaftaran peserta.

b) Memungut dan mengumpulkan iuran dari peserta dan pemberi kerja. c) Menerima bantuan iuran dari Pemerintah.

d) Mengelola dana jaminan sosial untuk kepentingan peserta.

e) Mengumpulkan dan mengelola data peserta program jaminan sosial.

f) Membayarkan manfaat dan membiayai pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan program jaminan sosial.

g) Memberikan informasi mengenai penyelenggaraan program Jaminan Sosial kepada peserta dan masyarakat.

(72)

25

rangka sosialisasi program jaminan sosial dan keterbukaan informasi. Tugas pendaftaran kepesertaan dapat dilakukan secara pasif dalam arti menerima pendaftaran atau secara aktif dalam arti mendaftarkan peserta.

2.5.4 Wewenang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Wewenang dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana dimaksud di atas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial berwenang:

a) Menagih pembayaran iuran.

b) Menempatkan Dana Jaminan Sosial untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang dengan mempertimbangkan aspek likuiditas, solvabilitas, kehati-hatian, keamanan dana, dan hasil yang memadai.

c) Melakukan pengawasan dan pemeriksaan atas kepatuhan peserta dan pemberi kerja dalam memenuhi kewajibannya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan jaminan sosial nasional.

d) Membuat kesepakatan dengan fasilitas kesehatan mengenai besar pembayaran fasilitas kesehatan yang mengacu pada standar tarif yang ditetapkan oleh Pemerintah.

e) Membuat atau menghentikan kontrak kerja dengan fasilitas kesehatan.

f) Mengenakan sanksi administratif kepada peserta atau pemberi kerja yang tidak memenuhi kewajibannya.

(73)

26

sosial. Kewenangan menagih pembayaran Iuran dalam arti meminta pembayaran dalam hal terjadi penunggakan, kemacetan, atau kekurangan pembayaran, kewenangan melakukan pengawasan dan kewenangan mengenakan sanksi administratif yang diberikan kepada Badan Penyelenggara Jaminan Sosial memperkuat kedudukan Badan Penyeleggara Jaminan Sosial sebagai badan hukum publik. Program jaminan kematian diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian yang dibayarkan kepada ahli waris peserta yang meninggal dunia.

2.5.5 Prinsip SJSN dan Tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Sistem Jaminan Sosial nasional telah menetapkan prinsip-prinsip yang sangat berbeda dengan prinsip pasar dan menjadi tugas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Prinsip-prinsip tersebut dirumuskan dengan mengambil pelajaran dari praktik lazim di negara lain.

a) Prinsip Kegotongroyongan.

(74)

27

atau relatif proporsional terhadap pendapatan iuran harus cukup tinggi, bukan 2x PTKP seperti yang diatur Perpres 111/2013. Pemerintah dan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial harus menjamin terlaksananya kegotongroyongan luas secara nasional, oleh karenanya, tidak perlu ada daerah yang mengklaim “kami mendanai peserta daerah lain”.

b) Prinsip Nirlaba.

(75)

28

Anggaran Pendapatan Belanja Negara tidak boleh diinvestasikan oleh penyelenggara pemerintahan atau pengguna kuasa anggaran. Dana Amanat yang belum digunakan, menunggu peserta pension atau sakit, justru harus diinvestasikan. Itulah sebabnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial dipisahkan dari badan hukum pemerintahan agar dimungkinkan terwujudnya fleksibilitas pengelolaaan Dana Amanat.

c) Prinsip Tata Kelola yang Baik, Keterbukaan, Kehati-hatian, Akuntabiitas, Efesiensi, dan Efektivitas.

Negara maju, umunya rakyat lebih senang membayar pajak karena ada pajak, dana publik atau dana amanat yang dikelola denga baik. Prinsip-prinsip manajemen atau tata kelola yang baik juga berlaku atas dana amanat. Prinsip-prinsip manjemen atau tata kelola yang baik merupakan pengawas dan seluruh pegawai Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Jika semua ornag wajib mengiur uang, investasi harus dilakukan secara terbuka. Prinsip tersebut tidak berbeda dengan dana amal yang disumbangkan umat ke mesjid atau gereja. Penggunaannya harus dilaporkan secara berkala.

d) Prinsip Portabilitas.

(76)

29

mendapatkan jaminan kesehatan. Maka Badan Penyelenggara Jaminan Sosial tidak boleh membatasi jaminan pada suatu wilayah tertentu. Penetapan dokter primer yang dibayar secara kapitasi berlaku untuk masa normal. Ketika peserta sedang berpergian di luar wilayah tempat tinggal atau tempat kerja, jaminan harus tetap berlaku. Itulah sebabnya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) berskala nasional dan tidak terkait dengan pemerintahan. Batas administrasi pemerintahan tidak boleh menghambat seorang peserta dari penerimaan layanan kesehatan. Oleh karenanya, segala permenkes atau perda yang megatur rujukan di suatu wilayah administratif pemerintahan bertentangan dengan prinsip ini tidak boleh dipatuhi. Atas dasar prinsip portabilitas, Makamah Konstitusi pada tanggal 31 Agustus 2005 menetapkan bahwa penyelenggaraan eksklusif oleh Pemda bertengan dengan UUD 1945.

e) Prinsip Keterbukaan.

(77)

30

2.5.7 Kepesertaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Peserta Jaminan Kesehatan adalah setiap orang asing yang bekerja paling singkat enam bulan di Indonesia yang telah membayar iuran, meliputi :

a. Penerima bantuan iuran Jaminan Kesehatan (PBI) : faktor miskin dan orang tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

b. Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), yang terdiri dari :

1. Pekerja penerima upah dan anggota keluarganya yaitu : PNS, TNI, POLRI, Pejabat Negara, Pegawai Pemerintah, non Pegawai Negeri, Pegawai Swasta. Dan Pekerja lain yang menerima upah, termasuk Warga Negara Asing yang bekerja di Indonesia paling singkat enam bulan.

2. Pekerja bukan penerima upah dan anggota keluarganya yaitu pekerja di luar hubungan kerja atau pekerja mandiri dan pekerja lain yang bukan penerima upah termasuk Warga Negara Asing yang bekerja di Indoensia paling sedikit enam bulan.

(78)

31

2.5.8 Hak Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan

1. Mendapatkan identitas peserta sebagai bukti sah untuk memperoleh pelayanan kesehatan.

2. Memperoleh manfaat dan informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur pelayanan kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

3. Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan.

4. Menyampaikan keluhan atau pengaduan, kritik dan saran secara lisan atau tertulis ke kantor Badan penyelenggara Jaminan Kesehatan.

2.5.9 Kewajiban Peserta Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan 1. Mendaftarkan dirinya sebagai peserta serta membayar iuran yang besarannya

sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

2. Melaporkan perubahan data peserta, baik karena pernikahan, perceraian, kematian, kelahiran, pindah alamat atau pindah Fasilitas kesehatan Tingkat Pertama

3. Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang, dan dimanfaatkan oleh orang yang tidak berhak.

4. Mentaati semua ketentuan dan tata cara pelayanan kesehatan.

2.5.10 Anggota keluarga yang ditanggung 1. Pekerja penerima upah :

(79)

32

b) Anak kandung, anak tiri, dari perkawinan yang sah, dan anak angkat yang sah dengan kriteria seperti :

a. Tidak atau belum pernah menikah atau tidak mempunyai penghasilan sendiri.

b. Belum berusia dua puluh satu tahun atau belum berusia dua puluh lima tahun yang masih melanjutkan pendidikan formal.

2.6 Peranan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan Program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial

Gambar

Tabel 5.2
Tabel 5.4
Tabel 5.7
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Pengetahuan Program
+7

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu cara yang dilakukan untuk menanggulangi hal ini adalah dengan adanya Panti Asuhan yang bersedia menampung anak-anak terlantar tersebut, dimana fasilitas yang diberikan

Pendekatan awal dilakukan agar panti asuhan tidak merekrut anak secara langsung untuk ditempatkan di dalam panti asuhan. Dalam hal ini, panti asuhan Yayasan Amal Sosial

Peraturan Menteri Sosial Nomor 30/HUK/2011 tentang Standar Nasional Pengasuhan Untuk Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak, meliputi:. Bab I Pendahuluan, latar belakang, proses

jaminan-sosial-kesehatan/ pada tanggal 5 Oktober 2015 pada pukul

Tabel 4.1 Keadaan Anak Berdasarkan Usia ……… 38 Tabel 4.2 Keadaan Anak Berdasarkan Registrasi ……… 39 Tabel 4.3 Keadaan Anak Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……… 40

1) Efektivitas adalah suatu pencapaian tujuan secara maksimal dengan sarana yang dimiliki melalui program-program tertentu. 2) Pelayanan sosial adalah aktivitas yang terorgnisasi

Tabel 4.1 Keadaan Anak Berdasarkan Usia ……… 38 Tabel 4.2 Keadaan Anak Berdasarkan Registrasi ……… 39 Tabel 4.3 Keadaan Anak Berdasarkan Tingkat Pendidikan ……… 40

Kesimpulan dari penelitian ini adalah efektifitas pelayanan sosial di bidang pendidikan yang dilakukan oleh Panti Asuhan Yayasan-Amal Sosial Al-Washliyah berlangsung