• Tidak ada hasil yang ditemukan

Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di RS. dr. Pirngadi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di RS. dr. Pirngadi Medan"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan pada Ny. M dengan

Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi

di RS. dr. Pirngadi Medan

Disusun dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan

Oleh

ELVI SUHARTINI GULO 102500028

Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yangn Maha Esa yang

telah melimpahkan kasih dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan

Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Nutrisi di RS. dr. Pirngadi Medan”. Karya

tulis ilmiah ini disusun dalam rangka menyelesaikan program diploma

keperawatan di Fakultas keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2013.

Selama proses pengambilan kasus dan penulisan Karya Tulis Ilmiah ini,

penulis mendapatkan banyak bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh

karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu

Nur Afi Darti, S.Kp, M.Kep selaku dosen pembimbing yang telah banyak

memberikan arahan, masukan dan nasehat kepada penulis serta selalu

membimbing penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Terima kasih juga untuk teman-teman seperjuangan mahasiswa DIII

fakultas keperawatan stambuk 2010 Universitas Sumatera Utara yang telah

banyak memberikan dukungan dan semangat untuk penyelesaian Karya Tulis

Ilmiah ini.

Pada penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis menyadari bahwa masih

banyak kekurangan karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis,

maka dari itu penulis mohon kritik dan saran yang bersifat membangun guna

kebaikan dalam penulisan selanjutnya. Semoga karya tulis ilmiah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara.

Medan, 05 Juli 2013

Penulis

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Manfaat ... 2

BAB II PENGELOLAAN KASUS A. KONSEP DASAR 1. Definisi Nutrisi ... 3

2. Sistem Tubuh Yang Berperan dalam Pemenuhan Nutrisi ... 3

3. Jenis-jenis Nutrien ... 4

4. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi ... 6

5. Karakteristik Status Nutrisi ... 8

6. Asuhan Keperawatan ... 9

B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1. Pengkajian ... 12

2. Analisa Data ... 19

3. Perumusan Masalah ... 20

4. Perencanaan ... 21

5. Implementasi dan Evaluasi ... 23

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 25

B. Saran ... 26

DAFTAR PUSTAKA ... 27

(5)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Kebutuhan nutrisi adalah zat-zat gizi atau zat-zat lain yang berhubungan

dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh

manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya

dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktifitas penting dalam tubuh serta

mengeluarkan sisanya. Nutrisi juga dapat dikatakan sebagai ilmu tentang

makanan, zat-zat gizi dan zat-zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan

keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto dan

Wartonah, 2006).

Tubuh memerlukan makanan untuk mempertahankan kelangsungan

fungsinya. Kebutuhan nutrisi ini diperlukan sepanjang kehidupan manusia, namun

jumlah nutrisi yang diperlukan tiap orang berbeda sesuai dengan karakteristik,

seperti jenis kelamin, usia, aktivitas, dan lain-lain. Pemenuhan kebutuhan nutrisi

bukan hanya sekedar untuk menghilangkan rasa lapar, melainkan mempunyai

banyak fungsi. Adapun fungsi umum dari nutrisi diantaranya adalah sebagai

energi, memelihara jaringan tubuh, dan lain-lain (Asmadi, 2008).

Oleh karena itu, dalam memenuhi kebutuhan nutrisi perlu diperhatikan zat

gizinya (nutrien). Nutrien merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang

ditemukan dalam makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi

sebaik-baiknya. Untuk itu, maka intake nutrisi ke dalam tubuh harus adekuat. Artinya,

nutrisi yang kita makan harus mengandung nutrien esensial tertentu yang

seimbang. Nutrisi esensial tersebut meliputi karbohidrat, lemak, protein, vitamin,

mineral, dan air (Asmadi, 2008).

Pada umumya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh asupan

kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori

melebihi kebutuhan energi, maka berat badan seseorang akan menambah. Dan

ketika pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi, maka

(6)

B. Tujuan

Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui

bagaimana asuhan keperawatan yang komprehensif pada klien yang mengalami

masalah nutrisi, khususnya pada Ny. M.

C. Manfaat Karya tulis Ilmiah

Hasil asuhan keperawatan ini dapat memberikan manfaat bagi praktek

keperawatan, pendidikan keperawatan, dan bagi penelitian keperawatan.

a. Bagi praktik keperawatan

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan dan

strategi bagi keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada

pasien dengan masalah kebutuhan nutrisi

b. Bagi pendidikan keperawatan

Hasil penulisan ini dapat digunakan sebagai bahan masukan dalam

kegiatan proses belajar mengajar tentang asuhan keperawatan pada pasien

dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi yang dapat digunakan sebagai acuan

praktek mahasiswa keperawatan.

c. Bagi kebutuhan klien

Hasil asuhan keperawatan ini dapat digunakan untuk mengetahui cara

(7)

BAB II

PENGELOLAAN KASUS A. KONSEP DASAR

1. Definisi Nutrisi

Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh

tubuh yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas

tubuh (Alimul, A. A, 2006).

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh

manusia untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan

hidupnya dan menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting

dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan

sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung,

aksi, reaksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan

penyakit (Tarwoto & Wartonah, 2006).

2. Sistem Tubuh Yang Berperan Dalam Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi

adalah sistem pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan yang

dimulai dari mulut sampai usus halus (Alimul, A. A, 2006).

a) Mulut

Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri

atas dua bagian luar yang sempit (vestibula), yaitu ruang diantara gusi,

gigi, bibir, pipi, dan bagian dalam, yaitu rongga mulut.

b) Faring dan esofagus

Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak

dibelakang hidung, mulut, dan laring. Faring langsung berhubungan

dengan esofagus. Esofagus merupakan bagian yang berfungsi

(8)

c) Lambung

Lambung berhubungan langsung dengan esofagus melalui

orifisium atau kardia dan dengan duodenum melalui orifisium pilorik.

Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam.

d) Usus Halus

Usus halus merupakan tabung berlipat-lipat dengan panjang kurang

lebih 2,5 meter dalam keadaan hidup. Kemudian akan bertambah

panjang menjadi kurang lebih 6 meter pada orang yang telah

meninggal, akibat adanya relaksasi otot yang telah kehilangan

tonusnya. Usus halus berfungsi mencerna dan mengabsorpsi chime dari

lambung. Zat-zat makanan yang telah halus akan diabsorpsi didalam

usus halus, yaitu pada duodenum, dan disini terjadi absorpsi besi,

kalsium dengan bantuan vitamin D, vitamin A, D, E dan K dengan

bantuan empedu dan asam folat.

e) Usus Besar

Usus besar atau disebut juga sebagai kolon merupakan sambungan

dari usus halus yang memiliki panjang kurang lebih 1,5 meter. Kolon

terbagi atas asenden, transversum, desenden, sigmoid, dan berakhir di

rektum yang panjangnya kira-kira 10 cm dari usus besar, dimulai dari

kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal.

3. Jenis-jenis Nutrien a. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi

dihasilkan dari karbohidrat. Fungsi karbohidrat adalah membuat

cadangan tenaga tubuh, pengaturan metabolisme lemak, untuk efisiensi

penggunaan protein, dan memberikan rasa kenyang. Sumber

karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, yang berasal dari

tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, sagu, singkong, dan lain-lain.

Berdasarkan susunan kimianya karbohidrat digolongkan menjadi

(9)

- Monosakarida

Monosakarida merupakan jenis karbohidrat yang paling

sederhana dan merupakan molekul yang paling kecil. Jenis dari

monosakarida adalah glukosa dektrosa yang banyak terdapat pada

buah-buahan dan sayuran, fruktosa banyak terdapat pada buah,

sayuran, dan madu.

- Disakarida

Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.

Sukrosa dan maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan

laktosa yaitu merupakan jenis gula dalam air susu, baik susu ibu

maupun susu hewan.

- Polisakarida merupakan gabungan dari beberapa molekul

monosakarida. Jenis polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan

selulosa.

b. Protein

Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan

mengganti jaringan tubuh. Bentuk sederhana dari protein adalah asam

amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk hormon

dan enzim. Protein berfungsi sebagai sumber energi disamping

karbohidrat dan lemak, mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh,

pembentukan enzim, antibodi, dan pembentukan susu saat proses

laktasi.

Sumber protein terdiri dari protein hewani yaitu protein yang

berasal dari hewan seperti susu, daging, telur, hati, udang, ikan, kerang,

dan ayam, serta protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan

seperti jagung, kedelai, kacang hijau, dan sebagainya.

c. Lemak

Lemak atau lipid merupakan sumber energi yang kedua setelah

karbohidrat. Lemak berfungsi sebagai sumber cadangan energi,

komponen dari membran sel, melarutkan vitamin A, D, E, dan K

sehingga dapat diserap oleh dinding usus, dan memberikan asam-asam

(10)

Lemak terdiri dari lemak nabati yaitu mengandung lebih banyak

asam lemak tak jenuh seperti yang terdapat pada kacang-kacangan dan

lemak hewani yaitu yang banyak mengandung asam lemak jenuh

dengan rantai panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.

d. Vitamin

Vitamin adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit

pada makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat

berperan dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai

katalisator. Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan,

perkembangan, dan pemeliharaan kesehatan.

Vitamin dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu vitamin yang larut

dalam air terdiri dari vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12, serta

vitamin C dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin A, D, E,

dan K.

e. Mineral

Mineral adalah elemen organik esensial untuk tubuh karena

peranannya sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Secara umum fungsi

dari mineral adalah membangun jaringan tulang, mengatur tekanan

osmotik dalam tubuh, memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot

dan saraf serta membuat berbagai enzim.

f. Air

Air merupakan zat makanan paling mendasar yang dibutuhkan oleh

tubuh manusia. Tubuh manusia terdiri atas 50%-70% air. Asupan air

sangat penting bagi makhluk hidup untuk bertahan hidup dibandingkan

dengan pemasukan nutrisi lain.

4. Faktor Yang Mempengaruhi kebutuhan Nutrisi

a) Pengetahuan

Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat

mempengaruhi pola konsumsu makanan. Hal tersebut dapat

disebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan

(11)

b) Prasangka

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi

dapat mempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, dibeberapa

daerah, tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah,

tidak dijadikan bahan makanan yang layak untuk untuk dimakan

karena masyarakat menganggap bahwa makanan tersebut dapat

merendahkan derajat mereka.

c) Kebiasaan

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan

tertentu juga mempengaruhi status nutrisi. Misalnya, dibeberapa

daerah terdapat larangan makana pisang dan pepaya bagi para gadis

remaja. Padahal, makanan tersebut sumber vitamin yang sangat baik.

Adapula larangan makan ikan bagi anak-anak karena ikan dianggap

dapat mengakibatkan cacingan, padahal ikan merupakan sumber

protein yang sangat baik untuk anak-anak.

d) Kesukaan

Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan dapat

mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak

memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Misalnya

mengkonsumsi makanan cepat saji (junkfood), bakso, dan lain-lain.

Makanan-makanan ini tentu saja dapat berdampak buruk bagi

kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering dan berlebihan karena

tidak memiliki asupan gizi yang baik

e) Ekonomi

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status nutrisi karena

penyediaan makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak

sedikit. Oleh karena itu, masyarakat dengan kondisi perekonomian

yang tinggi biasanya mampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya

dibandingkan masyarakat dengan kondisi perekonomian rendah.

(12)

5. Karakteristik Status Nutrisi

Karaktristik status nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index

(BMI) dan Ideal Body Image Weight (IBW).

a. Body Mass Index (BMI)

Body Mass Index atau indeks masa tubuh merupakan ukuran dari

gambaran berat badan seseorang dengan tinggi badan. BMI

dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan sebagai panduan

untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight) dan obesitas.

Indeks Masa Tubuh = BB (kg)

TB x TB (m)

Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia

Kategori IMT

Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat < 17 Kekurangan berat badan tingkat sedang 17,0 - 18,5

Normal 18,5 – 25,0

Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan > 25,0 – 27,0 Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0

(sumber: Depkes 2002, dalam Asmadi, 2008)

b. Ideal Body Weight (IBW)

Ideal body weight atau berat badan ideal merupakan perhitungan

berat badan optimal dalam fungsi tubuh yang sehat. Berat badan ideal

adalah jumlah tinggi badan dalam sentimeter dikurangi dengan 100

dan dikurangi 10% dari jumlah itu.

Berat badan ideal (kg) = [Tinggi badan (cm) – 100] – [10% (Tinggi

(13)

6. Asuhan keperawatan pada Masalah Kebutuhan Nutrisi a. Pengkajian keperawatan

Pengkajian keperawatan terhadap masalah kebutuhan nutrisi dapat

meliputi pengkajian khusus masalah nutrisi dan pengkajian fisik secara

umum yang berhubungan dengan kebutuhan nutrisi.

1. Aspek biologis, meliputi : umur, jenis kelamin, tinggi badan dan

berat badan, dan lain-lain.

2. Kemampuan makan

Beberapa perlu dikaji dalam hal kemampuan makan, antara lain

kemampuan mengunyah, menelan, dan makan sendiri tanpa

bantuan orang lain.

3. Pengetahuan tentang nutrisi.

4. Nafsu makan, jumlah asupan.

5. Tingkat aktivitas.

6. Pengonsumsian obat.

7. Pemeriksaan fisik

a. Keadaan umum : kelemahan, tingkat kesadaran, tanda vital, dan

lain-lain.

b. Keadaan kulit : kasar, kering, bersisik, dan lain-lain.

c. Keadaan kepala dan mata : rambut kering, mudah dicabut,

sklera kuning, konjungtiva pucat, dan lain-lain.

d. Keadaan mulut : mukosa bibir kering, gigi dan lidah kotor .

e. Keadaan perut : permukaan perut adanya garis vena, peristaltik

usus, pembesaran hati atau limfe, dan lain-lain.

f. Keadaan ekstremitas : edema, pergerakan lemah, penurunan

lingkar lengan, dan masa otot menurun.

b. Diagnosis Keperawatan

Diagnosis keperawatan yang terjadi pada masalah kebutuhan

nutrisi adalah :

1. Kekurangan nutrisi, berhubungan dengan :

- Penurunan nafsu makan

(14)

- Kesulitan mengunyah/menelan

- Ketidakcukupan absorpsi akibat efek samping obat atau

lainnya

- Kurangnya pengetahuan dasar nutrisi

- Faktor ekonomi

- Intoleransi makanan

- Kesulitan mencerna secara berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker

Kemungkinan data yang ditemukan :

- Berat badan menurun

- Kelemahan

- Kesulitan makan

- Nafsu makan berkurang

- Konjungtiva dan membran mukosa pucat

- Ketidakseimbangan cairan dan elektrolit

- Kulit kering

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

- Anoreksia nervosa

- AIDS

- Pembedahan

- Kehamilan

- Kanker

- Anemia

2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :

- Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi

- Asupan nutrien yang berlebih

- Kebutuhan nutrisi meningkat

- Penggunaan obat-obatan yang merangsang nafsu makan

(15)

Kemungkinan data yang ditemukan :

- 20% lebih berat dari berat badan ideal

- Pola makan yang berlebihan

- Tingkat aktivitas kurang

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada :

- Obesitas

- Hipotiroidisme

- Pasien dengan pemakaian kortikosteroid

- Imobilisasi yang lama

- Kurangnya latihan fisik

c. Perencanaan

Menurut carpenito (2000), rencana intervensi keperawatan adalah

rencana yang disusun perawat untuk kepentingan asuhan keperawatan

yang akan digunakan oleh perawat sesuai dengan diagnosis

keperawatan berdasarkan kondisi klien.

Tujuan :

1) Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang

2) Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi

3) Mual/muntah hilang atau berkurang

Rencana tindakan :

1) Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya

kekurangan kebutuhan nutrisi atau kelebihannya dan status

kebutuhan nutrisinya

2) Kurangi faktor yang mempengaruhi perubahan nutrisi

3) Ajarkan untuk merencanakan makanan

4) Kaji tanda vital dan bising usus

5) Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau

(16)

PROGRAM DIII KEPERAWATAN FAKULTAS KEPERAWATAN USU

__________________________________________________________________

B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS I. BIODATA

IDENTITAS PASIEN

Nama : Ny. M

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 30 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Kristen protestan

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat : Jln. Fisilium no.209 Helvetia

Tanggal Masuk RS : 16 juni 2013

No. Register : 00.88.68.62

Ruangan/kamar : R.V Nifas

Golongan Darah : -

Tanggal Pengkajian : 18 juni 2013

Tanggal Operasi : 17 juni 2013

Diagnosa Medis : Post SC, P. Previa totalis

II. KELUHAN UTAMA : Pasien mengatakan badannya lemas dan tidak nafsu makan.

III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG :

A. Provocative/palliative

1. Apa penyebabnya :

Pasien mengatakan bahwa hal ini dialami pasien sejak tiga hari

sebelum melahirkan, pasien sering merasakan sakit pada perutnya

(17)

diindikasikan oleh dokter untuk SC (Section Caesarea) karena adanya

plasenta previa totalis, maka pasien disuruh puasa. Selesai operasi

sampai dipindahkan ke ruang nifas pasien belum dibolehkan makan.

Ketika dianjurkan makan oleh dokter keesokan harinya, pasien hanya

makan sedikit, alasannya tidak nafsu nafsu makan dan mual.

2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Istirahat dan makan makanan

dalam keadaan hangat, dengan porsi sedikit tapi sering.

B. Quantity/quality

1. Bagaimana dirasakan : Pasien mengatakan tubuhnya lemas dan

terasa pusing.

2. Bagaimana dilihat : Ketika diobservasi pasien tampak lemah,

pucat dan mukosa bibir tampak kering.

C. Region

1. Dimana lokasinya : Pasien merasakan lemas pada seluruh

tubuh.

2. Apakah menyebar : Rasa lemas terasa pada seluruh anggota

tubuh pasien.

IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

Pasien mengatakan tidak punya riwayat penyakit yang berat sebelumnya.

V. RIWAYAT OBSTETRIK

G : 3 P : 3 O : - HPHT : 10-10-2012 TTP : 17-07-2013

No Umur Riwayat Kondisi

Anak

Penolong Kehamilan Persalinan Nifas

(18)

VI. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum

Ny. M tampak lemah

B. Tanda-tanda vital

- Suhu Tubuh : 36,6oC

- Tekanan darah : 100/80 mmhg

- Nadi : 80x/i

- Pernafasan : 20x/i

- TB : 165 cm

- BB sebelum melahirkan : 54 kg

- BB setelah melahirkan : 47 kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan rambut

- Bentuk : Bulat, tidak ada pembengkakan

- Kulit kepala : Bersih, tidak ada ketombe

Rambut

- Penyebaran dan keadaan : Rambut lebat dan kusut

- Bau : Agak berbau keringat

- Warna kulit : Kulit kepala berwarna putih

Wajah

- Warna kulit : Sawo matang

- Struktur wajah : Simetris, tampak pucat

Mata

- Kelengkapan dan kesimetrisan : Lengkap dan simetris

- Palpebra : Tidak ada benjolan pada palpebra

- Konjungtiva : Anemis

(19)

- Cornea dan iris : Tidak ada kelainan pada cornea dan

iris

- Visus : Tidak ada kelainan pada visus

- Tekanan bola mata : Tidak ada kelainan pada tekanan

bola mata

Hidung

- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris

- Lubang hidung : Bersih, tidak ada sekret

- Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping

hidung

Telinga

- Bentuk telinga : Simetris kiri dan kanan, tidak ada kelainan

- Ukuran telinga : Normal

- Lubang telinga : Bersih, tidak ada serumen

- Ketajaman pendengaran : Baik

Mulut dan faring

- Keadaan bibir : Mukosa bibir kering

- Keadaan gusi dan gigi : Tidak ada caries, gigi kurang bersih

- Keadaan lidah : kotor

Leher

- Posisi trachea : Normal

- Thyroid : Tidak ada pembengkakan thyroid

- Suara : Suara pasien normal

- Kelenjar limfe : Tidak ada pembengkakan kelenjar limfe

- Vena jugularis : Tidak ada pembengkakan vena jugularis

- Denyut nadi karotis : Denyut nadi karotis teraba

Pemeriksaan Integumen

- Kebersihan : Bersih

(20)

- Warna : Kulit berwarna sawo matang

- Turgor : Turgor kulit kering

- Kelembaban : Tidak lembab

- Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan pada kulit

Pemeriksaan payudara dan ketiak

- Ukuran dan bentuk : Simetris, tidak ada kelainan

- Warna payudara dan areola : Coklat dan areola hitam

- Kondisi payudara dan puting : Normal dan puting menonjol keluar,

saat dilakukan pemeriksaan payudara

terasa lembek, tidak ada produksi Asi

- Produksi ASI : Asi belum keluar

- Aksilla dan clavicula : Tidak ada kelainan pada aksilla dan

clavicula

Pemeriksaan thoraks/dada

- Inspeksi thoraks : Bentuk normal, simetris, Pernafasan

teratur, tidak ada gangguan nafas,

payudara lembek dan simetris, Asi

tidak keluar

- Pernafasan (frekuensi, irama) : Frekuensi 20x/i, dengan irama

teratur

- Tanda kesulitan bernafas : Tidak ada tanda kesulitan bernafas

Pemeriksaan paru

- Palpasi getaran suara : Saat kedua telapak tangan diletakkan pada

punggung pasien dan pasien dianjurkan

mengatakan kata tujuh puluh tujuh, terasa

getaran pada telapak tangan

- Perkusi : Saat diperkusi suara paru normal

(21)

Pemeriksaan abdomen

- Inspeksi : Saat di inspeksi terdapat luka bekas

pembedahan SC

- Auskultasi : Saat diauskultasi bunyi peristaltik 6x/mnt

- Palpasi : Saat dipalpasi abdomen teraba sakit

- Perkusi : Saat diperkusi bunyi abdomen tympani

- Pada ibu nifas : TFU 2 jari dibawah pusat, Kontraksi uterus

Baik

Pemeriksaan kelamin dan daerah sekitarnya

- Genitalia : Rambut pubis tidak lebat bentuk genitalia

luar tidak ada perubahan

- Anus dan perineum : Anus bersih, tidak ada kelainan

- Pada ibu nifas : Vulva tidak ada odem, tidak ada kelainan

Pemeriksaan muskulekeletal/ekstermitas : Simetris, jari-jari lengkap,

turgor kulit kering.

VII.POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI 1. Pola makan dan minum

- Frekuensi makan/hari : Sebelum masuk rumah sakit,

pasien makan 3 kali sehari

- Nafsu/ selera makan : Pasien tidak selera makan, saat

diobservasi pasien makannya

sedikit dan makanan satu porsi tidak

habis

- Mual dan muntah : Jika dipaksa makan pasien merasa

mual dan muntah

- Waktu pemberian makan : Pagi pkl 07.00 , Siang pkl 12.00,

dan Malam pkl 18.30

- Jumlah dan jenis makanan : 1 porsi, makanan biasa

(22)

- Masalah makan dan minum : Pasien tidak nafsu makan

2. Perawatan diri/personal hygiene

- Kebersihan tubuh :

Tubuh pasien tidak bersih dan bau keringat, karena sejak masuk

rumah sakit pasien tidak mandi. Dan saat ini pasien lemah dan tidak

mampu untuk ke kamar mandi sendiri. Pasien juga mengatakan tidak

nyaman karena seluruh tubuhnya terasa lengket dan gerah.

- Kebersihan gigi dan mulut :

Saat diobservasi gigi dan mulut pasien tidak bersih, karena sejak

masuk rumah sakit pasien tidak sikat gigi.

- Kebersihan kuku kaki dan tangan :

Saat diobservasi kuku kaki dan tangan pasien kotor dan panjang, saat

ditanya pasien mengatakan sudah 2 minggu sebelum masuk rumah

sakit pasien tidak pernah memotong kuku

3. Pola eliminasi 1. BAB

- Pola BAB : Sebelum masuk rumah sakit pasien

biasanya BAB 1x/hari

- Karakter feses : Lembek

- Riwayat perdarahan : Tidak ada

- BAB terakhir : Pasien mengatakan BAB terakhir

saat diklisma sebelum operasi

- Diare : Pasien tidak mengalami diare

2. BAK

- Pola BAK : Sebelum masuk rumah sakit pasien

biasanya BAK 4-5x/hari, saat

pengkajian pasien menggunakan

kateter

- Karakter urine : kuning jernih

(23)

ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1.

2.

Ds :

- Pasien mengatakan

tidak nafsu makan

- Jika dipaksa makan,

pasien merasa mual

dan muntah

Do :

- K/u Lemah

- Kesadaran : cm

- Konjungtiva : Pucat

(24)

kamar mandi sendiri

- Pasien juga

mengatakan tidak

pernah memotong

kuku

Do :

- Rambut kusut dan bau

keringat

- Pasien tampak lemah

dan tidak mampu ke

kamar mandi

- Gigi kuning

- Kuku panjang dan

kotor

mandi/hygiene

Defisit perawatan

diri

MASALAH KEPERAWATAN

1. Gangguan Nutrisi

2. Defisit Perawatan Diri

DIAGNOSA KEPERAWATAN (PRIORITAS)

1. Gangguan Nutrisi : Kurang dari Kebutuhan Tubuh b/d Penurunan nafsu

Makan dan Mual/muntah

(25)

PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASIONAL Hari/tanggal No.Dx Perencanaan Keperawatan

Rabu,

19 juni 2013

I. Tujuan: setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam

diharapkan kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, nafsu

makan meningkat, mual/muntah hilang.

Kriteria Hasil :

Nafsu makan meningkat, mual/muntah hilang, dan BB

meningkat

Rencana Tindakan Rasional

1.Lakukan hubungan

terapeutik dengan pasien

dan keluarga pasien

Kaji :

2.Kaji riwayat nutrisi,

termasuk makanan yang

4. Observasi dan catat

intake makanan

Tindakan Mandiri :

5.Jaga kebersihan mulut

pasien

6.Mungukur Tanda-tanda

vital

7.Timbang BB pasien tiap

hari (bila

memungkinkan)

8.Bantu pasien makan jika

1.Membina hubungan

3.Monitor status nutrisi

4.Mengetahui masukan

kalori/kua litas

kekurangan konsumsi

makanan

5.Mulut yang bersih

(26)

tidak mampu

9.Anjurkan untuk makan

sedikit tapi sering

10. Anjurkan pasien untuk

makan makanan dalam

keadaan hangat

11.Selingi makan dengan

minum

Kolaborasi :

12. Lakukan kolaborasi

dengan tim gizi

13. Lakukan kolabrasi

dengan tim medis dalam

pemberian terapi.

Pendidikan kesehatan :

14. Berikan informasi yang

tepat tentang kebutuhan

nutrisi dan bagaimana

memenuhinya.

8.Membantu pasien

makan misalnya dengan

menyuapi pasien

9.Mencegah terjadinya

mual muntah

10.Meningkatkan nafsu

makan dan menghindari

terjadinya mual muntah

11.Memudahkan makanan

masuk

12.Menentukan diet yang

tepat untuk pasien

13.Mempercepat proses

penyembuhan.

14. Meningkatkan

pengetahuan agar

(27)

PELAKSANAAN KEPERAWATAN Hari/

tanggal

No. Dx

Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)

Rabu,

19 juni

2013

I. 1. Melakukan hubungan

terapeutik dengan pasien dan

keluarga pasien

2. Mengkaji riwayat nutrisi

3. Mengoservasi nilai

hemoglobin pasien

4. Mengukur Tanda-tanda vital.

5. Memonitor adanya penurunan

berat badan.

6. Menjaga kebersihan mulut

pasien.

7. Menganjurkan untuk makan

sedikit tapi sering.

8. Menganjurkan pasien untuk

makan makanan dalam

keadaan hangat.

9. Menyelingi makan dengan

minum.

10. Melakukan kolabrasi

dengan tim medis dalam

pemberian terapi

S: Pasien mengatakan

(28)

11. Mengajarkan kepada

pasien dan keluarganya

tentang makanan yang

bergizi dan tidak mahal,

serta memberikan

informasi yang tepat

tentang kebutuhan nutrisi

dan bagaimana

(29)

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN

Nutrisi adalah proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh

yang bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh

(Alimul, A. A, 2006).

Sistem tubuh yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah

mulut, faring, esofagus, lambung, usus halus dan usus besar.

Macam-macam nutrien terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral dan air.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah pengetahuan,

prasangka, kebiasaan, kesukaan dan status ekonomi.

Karakteristik status nutrisi ditentukan dengan adanya indeks masa tubuh

(IMT)/ Body Mass Index (BMI) dan Berat badan ideal/Ideal body weight

(IBW).

Dari seluruh uraian penulis tentang Asuhan Keperawatan pada Ny.M dengan

masalah kebutuhan dasar nutrisi dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Pengkajian keperawatan kepada keluarga Ny.M dilakukan dengan

wawancara, pemeriksaan fisik, observasi, dan data dokumentasi untuk

memperoleh data yang akurat.

2. Diagnosa yang ditemukan pada Ny.M adalah Gangguan nurtisi : kurang

dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan tidak nafsu makan dan

mual/muntah.

3. Perencanaan keperawatan yang dilakukan kepada Ny.M sesuai dengan

kondisi pasien.

4. Pelaksanaan asuhan keperawatan dilakukan berdasarkan rencana asuhan

keperawatan yang telah disusun sebelumnya dan adanya kerja sama yang

baik antara penulis dan keluarga pasien.

5. Kebutuhan dasar nutrisi merupakan kebutuhan dasar manusia yang

esensial dan berperan penting dalam menentukan kelangsungan hidup

(30)

B. SARAN

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Agar petugas kesehatan selalu memberikan asuhan keperawatan yang

komprehensif kepada pasien.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Agar lebih meningkatkan penerapan dan pengajaran asuhan

keperawatan pasien dengan masalah kebutuhan dasar nutrisi kepada

(31)

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi, (2008). Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi

Kebutuhan Dasar Klien. Cetakan ke-2. Jakarta : Salemba Medika.

Hidayat, A.A Alimul, (2006). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia : Aplikasi

Konsep dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Potter & Perry, (2005). Buku Ajar fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta:

EGC.

Nursalam, (2009). Proses dan Dokumentasi Keperawatan : Konsep dan Praktik.

Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Tarwoto & Wartonah, (2006). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan. Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.

Wilkinson, M. J, (2006). Buku Saku Diagnosa Keperawatan dengan Intervensi

(32)

Lampiran CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No.Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

I.

2. Menimbang BB pasien

3. Membantu pasien oral

hygiene.

bergizi dan diet yang

(33)

CATATAN PERKEMBANGAN Implementasi dan Evaluasi Keperawatan

No.Dx Hari/tanggal Pukul Tindakan Keperawatan Evaluasi

I.

2.Menimbang BB pasien

3. Menganjurkan untuk

A : Masalah teratasi

sebagian

P : Intervensi

keperawatan

dihentikan karena

Gambar

Tabel : batas ambang indeks masa tubuh (IMT) di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

dalam pemenuhan kebutuhan ADL secara mandiriseperti ,mandi dan mengganti pakaian S: Klien mengatakan nyaman O: Klien mampu mengubah posisi miring kiri dan kanan dan

Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan kurangnya nafsu makan. Menimbang

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Ketidakmampuan menelan makanan ditandai dengan Pasien mengatakan tidak nafsu makan dan minum karena

4 Resiko gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake nutrisi yang tidak adekuat akibat mual dan nafsu makan yang menurun.. Tujuan

pasien makan dalam jumlah sedikit tetapi sering. - Nafsu makan

Klien mengeluhkan kesulitan saat bernapas, merasakan nyeri, lemas saat beraktifitas ringan, klien juga mengatakan kurang selera makan karena merasa mual tapi tidak ada muntah,

Diagnosa keperawatan prioritas adalah kebutuhan dasar nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan kelemahan dan ketidak efektifan klien

Dionesius H II 27-3-08 Resiko tinggi perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan anoreksia, mual dan muntah ditandai oleh keluhan tidak nafsu makan, saat