Lampiran 1 ASUHAN KEPERAWATAN KASUS
1. Pengkajian I. BIODATA
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn.M.A
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 55 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl.dahlia raya No1, Medan Helvetia
Tanggal Masuk RS : 18 juni 2013
No. Register : 00.56.32.95
Ruangan/Kamar : Rindu A2/ Kamar 34
Golongan darah : B
Tanggal pengkajian : 18 juni 2013
Tanggal operasi : -
Diagnosa Medis : DM type II
II. KELUHAN UTAMA :
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh badan terasa sangat lemas.. Terdapat
Luka pada telapak kaki kanan pasien. hal ini dialami pasien sejak sebulan yang
lalu. awalnya luka timbul akibat digigit binatang. lukanya awalnya berukuran
kecil dan semakin lama semakin melebar, nanah (+)
III. RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG A. Provocative/palliative
1. Apa penyebabnya :
Klien mengatakan luka timbul akibat di gigit semut, awalnya lukanya
berukuran kecil dan semakin lama semakin melebar serta sulit untuk
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan :
Untuk memperbaiki keadaan Klien mengatakan memberi salab pada
luka.
B. Quantity/Quality
1. Bagaimana dirasakan :
Klien mengatakan nyeri pada daerah luka seperti rasa terbakar disertai
dengan gatal pada daerah luka tersebut.
2. Bagaimana di lihat :
Klien tampak menahan nyeri dan lemah.
C. Region
1. Dimana lokasinya :
Di punggung kaki sebelah kanan.
2. Apakah menyebar :
Iya, luka myebar sampai ke jari kaki.
D. Severity
akibat penyakit yang diderita pasien, sebagian besar aktifitas pasien menjadi
tergangggu.
E. Time
Pada saat melakukan aktivitas terjadi nyeri pada kaki.
IV. RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU A. Penyakit yang pernah dialami
Klien mengatakan menderita DM sejak 4 tahun yang lalu.
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien mengatakan jika sakit Klien hanya pergi ke Puskesmas dekat rumah.
D. Lama dirawat -
E. Alergi
Tidak ada riwayat Alergi
F. Imunisasi
Imunisasi yang di dapat pasien tidak lengkap
V. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA A. Orang tua
Klien mengatakan ayah Klien mengalami penyakit yang sama yaitu DM
B. Saudara Kandung
2 orang saudara perempuan dan 3 orang saudara laki laki, riwayat penyakit
diabetes.
C. Penyakit keturunan yang ada
Riwayat penyakit keturunan Diabetes militus
D. Anggota keluarga yang meninggal
Klien mengatakan ayahnya meninggal karena sakit diabetes.
E. Penyebab meninggal
penyebab meninggal karena sakit
VI. RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL A. Persepsi pasien tentang penyakitnya
klien mengetahui proses penyakitnya dan klien mengatakan lemas, nafsu
makan berkurang dan tidak nyaman dengan kondisinya saat ini karena
Klien tidak dapat melakukan aktivitasnya sendiri.
B. Konsep Diri
- Gambaran diri : Klien merasa tidak nyaman dengan kondisi
tubuhnya saat ini.
- Ideal diri : Klien ingin cepat sembuh.
- Peran diri : Klien mengatakan merasa sedih dengan kondisi
yang dialami sekarang, Klien merasa sekarang tidak mampu lagi
melakukan peran sebagai seorang suami dan ayah bagi anaknya karena
tidak mampu bekerja lagi.
- Identitas : Klien merupakan seeorang ayah dari 1 orang anak.
C. Keadaan Emosi
Keadaan emosi Klien terlihat stabil. klien dapat mengontrol emosinya.
D. Hubungan sosial
- Orang yang berarti :
Bagi Klien yang berarti dalam hidupnya istri dan anaknya.
- Hubungan dengan keluarga :
Berjalan dengan baik, Klien di dampingi oleh istri dan anaknya.
- Hubungan dengan orang lain :
Hubungan Klien dengan orang lain berjalan dengan baik.
- Hambatan dengan berhubungan dengan orang lain :
Tidak ada hambatan.
E. Spiritual
- Nilai dan keyakinan :
Klien menganut agama Islam dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
- Kegiatan ibadah :
Selama di rumah sakit Klien tidak pernah melakukan kegiatan ibadah.
VII. PEMERIKSAAN FISIK A. Keadaan Umum
Klien sadar namun tampak lemas dan Klien mengatakan nafsu makan
berkurang dikarenakan nyeri yang masih bisa ditahankan pada daerah kaki
yang luka. Klien tidak dapat jalan sendiri, semua aktivitas yang dilakukan
B. Tanda-tanda vital
- Suhu tubuh : 36,5
- Tekanan darah : 130/90 mmHg
- Nadi : 100x/i
- Pernafasan : 20x/i
- Skala nyeri : 5
- TB : 160 Cm
- BB : 56 Kg
C. Pemeriksaan Head to toe Kepala dan rambut
- Bentuk : Simetris
- Ubun-ubun : Simetris
- Kulit kepala : Bersih
Rambut
- Penyebaran dan keadaan rambut : penyebaran rambut merata
- Bau : tidak ada
- Warna kulit : rambut mulai berwarna putih
Wajah
- Warna kulit : Hitam
- Struktur wajah : simetris
Mata
- Kelengkapan dan kesimetrisan : Simetris antara kanan dan kiri
- Palpebra : Tidak ada tanda tanda peradangan, tidak ada odeme
- Konjungtiva dan sklera : konjungtiva tanpak anemis, sklera
tidak ikterus
- Pupil : Pupil isokor, rafleks cahaya (+)
- Cornea dan iris : Tidak ada tampak kelainan
- Visus : Tidak dikaji
Hidung
- Tulang hidung dan posisi septum nasi : Simetris, tidak ada kelainan
- Lubang hidung : Keadaan lubang hidung normal, tidak terlihat
peradangan
- Cuping hidung : Tidak ada pernafasan cuping hidung
Telinga
- Bentuk telinga : Bentuk telinga normal
- Ukuran telinga : Normal
- Lubang telinga : Bersih tidak ada serumen
- Ketajaman pendengaran : Pendengaran pasien tidak mengalami
gangguan
Mulut dan faring
- Keadaan bibir : Mukosa bibir lembab
- Keadaan gusi dan gigi : Bersih
- Keadaan lidah : Bersih tidak ada luka
- Orofaring : -
Leher
- Posisi trachea : Normal
- Thyroid : Tidak ada pembesaran/ pembengkakan
- Suara : Jelas
- Kelenjar limfe :
- Vena jugularis : Teraba
- Denyut nadi karotis : Teraba
Pemeriksaan integumen
- Kebersihan : kulit bersih,terlihat pucat, terdapat luka pada daerah
kaki kanan (ulkus diabetes), bau ganggren, kondisi luka setengah kering.
- Kehangatan : Kulit hangat
- Warna : Hitam
- Kelainan pada kulit : kulit pada kaki kanan Tn.M terdapat luka
dan nanah.
Pemeriksaan payudara dan ketiak
- Ukuran dan bentuk : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Warna payudara dan areola : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Kondisi payudara dan puting : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Produksi ASI : Tidak dilakukan pemeriksaan
- Aksilla dan clavicula : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan thoraks/dada
- Inspeksi thoraks (normal, burrel chest, funnel chest, pigeon chest, flail
chest, kifos koliasis) : Simetris, tidak ada luka,
pengenbangan paru simetris.
- Pernafasan (frekuensi, irama) : pernafasan 20 x/menit
Pemeriksaan paru
- Palpasi getaran suara : fremitus kanan-kiri, tidak ada benjolan atau
massa, tidak ada nyeri tekan.
- Perkusi : sonor di seluruh lapang paru.
- Auskultasi (suara nafas, suara ucapan, suara tambahan): vesikuler
seluruh lapang paru, tidak ada wheezing.
Pemeriksaan Abdomen
- Inspeksi (bentuk, benjolan) : Abdomen simetris, tidak tampak ada
benjolan
- Auskultasi : Bunyi peristaltik usus 5-10x/menit
- Palpasi (tanda nyeri tekan, benjolan, ascites, hepar, lien) : tidak ada
nyeri tekan pada abdomen
- Perkusi (suara abdomen) : suara abdomen Thympani.
Pemeriksaan Kelamin dan sekitarnya
- Genetalia : Tidak dilakukan pemeriksaan
Pemeriksaan muskuloskeletal/ekstremitas :
Pemeriksaan neurologi (Nervus Cranialis) :
Tidak dilakukan pemeriksaan
Fungsi Motorik:
Tn.M tidak dapat berdiri atau berjalan sendiri di karenakan keadaan umum yang
lemah dan terdapat luka pada kaki kanan.
Fungsi Sensorik (identifikasi sentuhan, tes tajam tumpul, panas dingin, getaran)
Refleks (Bisep, trisep, brachioradialis, patelar, tenson achiles, plantar.
VIII. POLA KEBIASAAN SEHARI-HARI A. Pola makan dan minum
- Frekuensi makan/hari : 3 x sehari
- Nafsu/selera makan : Selera makan berkurang karena sakit yang di
deritanya
- Nyeri ulu hati : Tidak ada
- Alergi : Tidak ada riwayat alergi
- Mual dan muntah : Tidak ada Mual muntah
- Waktu pemberian makan : Waktu pemberian makan sesuai dengan
waktu Rumah sakit.
- Jumlah dan jenis makan : Makanan biasa
- Waktu pemberian cairan/minum : Pasien minum sehabis makan, setiap
kali haus dan pemberian cairan intravena NaCl 0,9% 20 tetes /menit.
- Masalah makan dan minum : tidak nafsu makan karena menahan
nyeri pada luka di kakinya.
B. Perawatan diri/personal hygiene
- kebersihan tubuh : Tn.M bersih bersih, Tn.M di lap 2 x
sehari dengan ari hangat oleh keluarganya.
- kebersihan gigi dan mulut : Mulut dan gigi Tn.M bersih
- kebersihan kuku kaki dan tangan : kuku tangan Tn.M tampak panjang
C. Pola kegiatan/Aktivitas
- Uraian aktivitas pasien untuk mandi, makan, eliminasi, ganti pakaian
dilakukan secara mandiri, sebagian atau local :
selama dirawat klien hanya berbaring di tempat tidur karena klien
merasa sangat lemas dan terdapat luka pada kaki kanan.
- Uraian aktivitas ibadah pasien selama dirawat/sakit
D. Pola Eliminasi BAB
- Pola BAB : Pola BAB 1 x sehari
- Karakter feses :
- Riwayat perdarahan : Tidak ada riwayat perdarahan
- BAB terakhir : Tadi pagi
- Diare : Tidak ada diare
- Penggunaan laksatif : -
BAK
- Pola BAK : Sering/6 x sehari
- Karakter urine : Tidak terpasang kateter urine
- Nyeri/rasa terbakar/kesulitan BAK : nyeri pada saat bergerak
- Riwayat penyakit ginjal/kandung kemih : tidak ada riwayat penyakit
Lampiran 2 Analisa Data
Tabel 2.3 Analisa Data
No. Data Masalah Keperawatan
1 DS :
- Klien mengtatakan sangat
lemas.
- nafsu makan menurun
- nyeri pada luka
DO :
- Klien terlihat lemas
- konjungtiva anemis
- makanan yang di sediakan
dari rumah sakit
masihsetangah porsi
- turgor kurang
- Kadar gula darah 280
Gangguan Nutrisi Kurang dari
Kebutuhan Tubuh.
2 DS
- klien mengatakan sebulan
yang lalukaki kanan di gigit
binatang dan luka tidak
sembuh-sembuh semakin hari
semakin melebar.
- klien mengatakan sangat
lemas.
- Klien mengatakan gatal pada
area luka.
DO :
- Terdapat luka pada kaki
kanan.
3
- terdapat pus
- kondisi luka setengah kering
- terdapat nekrosis jaringan
- kulit terlihat pucat coklat
kehitaman
DS
- Tn.M mengatakan sulit untuk
tidur karena sering terasa
nyeri pa daerah luka.
- Tn.M mengatakan bahwa
dirinya tida mampu
untukmelakukan aktivitas
perawatan kebersihan diri
secara menyeluruh,
tidur/istirahat dan makan
dengan baik.
DO
- Tn.M terlihat gegelisah, sulit
untuk fokus
- Skala nyeri 5
- Luka berwarna kemerahan,
luaas luka 4,5%
- terdapat nekrosis jarinagan
Lampiran 3 CATATAN PERKEMBANGAN
Tabel 2.4 Pelaksanaan Keperawatan Hari/
tanggal
No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Selasa, 18
- Mengkaji makanan yang
disukai pasien.
- Kolaborasi dengan
keluarga dalam
menentukan makanan
yang sesuai untuk klien.
- mengkaji Intake dan
aoutput makanan
- Mengkaji tanda tanda
Vital pasien.
- Kolaborasi pemberian
insulin.
- Mengukur gula darah
pasien.
- Mengkaji area luka setiap
kali mengganti balutan
- Melakukan pemijatan di
sekitar area luka
- Membalut luka dengan
kassa steril.
- Mempertahankan kulit
tetap utuh dan kering.
- Mengkaji tingkat
kenyamanan pasien
menggunakan skala nyeri.
S : Klien
mengatakan nyeri
Selasa, 18
juni 2013
3. Gangguan
rasa nyaman
nyeri
- Mengkaji skala nyeri
- Mengatur posisi yang
nyaman.
Tabel 2.4.1 Pelaksanaan Keperawatan Hari/
tanggal
No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
Rabu, 19
- Mengkaji makanan yang
disukai pasien.
- mengkaji Intake dan
aoutput makanan
- Mengkaji tanda tanda
Vital pasien.
- Kolaborasi pemberian
P : Intervensi
- Mengkaji area luka setiap
kali mengganti balutan
- Melakukan perawatan
luka
- Membalut luka dengan
kassa steril.
- Mempertahankan kulit
tetap utuh dan kering.
- Mengkaji tingkat
kenyamanan pasien
menggunakan skala nyeri.
S : Klien
mengatakan nyeri
berkurang pada
luka.
- Mengkaji skala nyeri
- Mengatur posisi yang
nyaman.
- Memberi penkes kepada
pasien tekhnik relaksasi
(tarik nafas dalam).
S : klien
Tabel 2.4.2 Pelaksanaan Keperawatan Hari/
tanggal
No. Dx Implementasi Keperawatan Evaluasi (SOAP)
20 juni
- Mengkaji makanan yang
disukai pasien.
- Mengkaji tanda tanda
Vital pasien.
- Kolaborasi pemberian
setengah.
- Melakukan perawatan
luka
- Membalut luka dengan
kassa steril.
- Mempertahankan kulit
tetap utuh dan kering.
- Mengkaji tingkat
kenyamanan pasien
menggunakan skala nyeri.
S : Klien
mengatakan nyeri
berkurang pada
- Mengkaji skala nyeri
- Mengatur posisi yang
nyaman.
- Memberi penkes kepada
pasien tekhnik relaksasi
(tarik nafas dalam).
DAFTAR PUSTAKA
A.Aziz Alimul H, 2005. Kebutuhan dasar manusia. Jakarta: EGC.
A.Aziz Alimul H, 2006. Pengantar KDM aplikasi konsep dan proses keperawatan.
Buku 1. Jakarta : Salemba Medika.
Potter & perry, 2010. Buku Ajar Fundamental Keperawatan. Edisi VII Buku
3Jakarta: Salemba Medika.
Doengoes, E. Marilynn (dkk). 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3.
Jakarta : EGC
Potter& Perry,2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan. Edisi IV.Jakarta: EGC.
Tarwoto dan Wartonah, 2010. Kebutuhan dasar Manusia dan proses Keperawatan.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN 1. KESIMPULAN
Setelah dilakukan asuhan keperawatan dengan masalah kebutuhan dasar
nutrisi meliputi pengkajian yang dikaji dalam pengkajian yaitu, pengkajian khusus
seperti riwayat keperawatan dan diet, faktor yang mempengaruhi diet, dan
pengkajian fisik secara umum. Setelah pengkajian analisa data berupa data
subyektif dan obyktif. Selanjutnya adalah rumusan masalah dalam nutrisi adalah
perubahan Nutrisi Kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake (masukan
nutrisi) tidak adekuat ditandai dengan nafsu makan berkurang dan Nyeri pada luka.
Dan yang terakhir dalam asuhan keperawatan adalah perencanaannya.
Dalam pengelolaan kasus terdapat tiga masalah keperawatan yaitu: masalah
perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh, Gangguan Integritas Kulit,
Gangguan Rasa Nyaman Nyeri. dengan diagnosa proiritas adalah perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan Intake (masukan nutrisi) yang
tidak adekuat ditandai dengan nafsu makan berkurang dan nyeri pada luka.
2. SARAN
a. Bagi pendidikan keperawatan
Sebaiknya pendidikan keperawatan lebih meningkatkan kualitas
pendidikan mahasiswa, khususnya sebelum praktik di rumah sakit.
Sebaiknya diadakan ujian praktik kembali sebelum praktik ke rumah sakit.
b. Bagi praktek keperawatan
Sebaiknya peran perawat lebih dioptimalkan dalam memberikan
pelayanan terhadap kebutuhan dasar nutrisi, sehingga dapat mencegah
masalah nutrisi yang lebih buruk lagi.
c. Bagi penulis
Hasil penulisan ini diharapkan dapat memberikan informasi baru
bagi penulis tentang kebutuhan nutrisi, sehingga penulis dapat memberikan
BAB II
PENGELOLAAN KASUS A. Konsep Dasar
1. Defenisi
Nutrisi merupakan proses pemasukan dan pengolahan zat makanan oleh tubuh
yng bertujuan menghasilkan energi dan digunakan dalam aktivitas tubuh
(Hidayat, 2006).
Nutrisi merupakan zat kimia organi maupun anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya.
Nutrien tersebut diabsorbsi di saluran pencernaan kemudian didistribusikan ke
sel-sel tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrien digunakan untuk proses
fungsional sel tersebut, sumber energi, dan sintesis protein (Asmadi, 2008).
2. Anatomi dan Fisiologi a. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan dan terdiri atas dua
bagian luar yang sempit, yaitu ruang diantara gusi, gigi, bibir, pipi, dan
bagian dalam yaitu rongga mulut. Di dalam mulut, makanan mengalami
proses mekanis melalui pengunyahan yang akan membuat makanan dapat
hancur sampai merata, di bantu oleh enzim amilase yang akan memecah
amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltosa (Hidayat, 2006).
Proses mengunyah ini merupakan kegiatan koordinasi antara lidah, gigi, dan
otot-otot mengunyah. Di dalam mulut, juga terdapat kelenjar saliva yang
menghasilkan saliva untuk pencernaan dengan cara mencerna hidrat arang,
khusunya amilase, melicinkan bolus sehingga mudah di telan, menetralkan
serta mengencerkan bolus (Hidayat, 2006).
b. Faring dan Esofagus
Faring merupakan bagian saluran pencernaan yang terletak di belakang
hidung, mulut, dan laring. Faring berbentuk kerucut dengan bagian terlebar
di bagian atas hingga vetebra servikal keenam. Faring langsung
kurang lebih 20-25 cm dan terletak di belakang terakea, di depan tulang
punggung, kemudian masuk melalui toraks menembus diafragma yang
berhubungan langsung dengan abdomen serta menyambung dengan
lambung (Hidayat, 2006).
c. Lambung
Lambung merupakan bagian saluran pencernaan yang terdiri atas bagian
utama, dan bagian bawah berbentuk horizontal. Lambung berhubungan
langsung dengan esofagus melalui orifisium atau kardina dengan duodenum
melalui orifisium pilorik. Lambung terletak dibawah diafragma dan didepan
pankreas (Hidayat, 2006).
d. Usus Halus
Usus halus merupakan tabung terlipat-lipat dengan panjang kurang lebih 2,5
meter dalam keadaan hidup. kemudian, akan bertambah panjang menjadi
kurang lebih 6 meter pada orang yang telah meninggal, akibat adanya
relaksasi otot yang telah kehilangan tonusnya. Usus halus terletak di daerah
umbilikus dan di kelilingi oleh usus besar yang memanjang dari lambung
hingga katup ileo kolika (Hidayat, 2006).
e. Usus Besar
Usus besar merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup
ileokolik atau ileosaekal yang merupakan tempat lewatnya makanan. Fungsi
utama usus besar adalah mengabsorbsi air, elektrolit, vitamin, dan sedikit
glukosa. kapasitas abrospsi air kurang lebih 5000 cc/hari. Flora yanng
terdapat dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B
serta memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan (Hidayat, 2006).
3. Masalah-masalah Kebutuhan Nutrisi
Berikut ini adalah beberapa Masalah Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan,
yaitu :
a. Kekurangan Nutrisi
Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialami seseorang dalam
ketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme (Hidayat,
2006)
b. Kelebihan Nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang
mempunyai risiko peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan
metabolisme secara berlebih (Hidayat, 2006).
c. Obesitas
Obesitas merupakan masalah peningkatan berat badan yang mencapai lebih
dari 20% berat badan normal. Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan
metabolisme karena kelebihan asupan kalori dan penurunan dalam
penggunaan kalori (Hidayat, 2006).
d. Malnutrisi
Malnutrisi merupakan masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat
gizi pada tingkat seluler atau dapat dikatakan sebagai masalah asupan zat
gizi yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh (Hidayat, 2006)
e. Diabetes melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai
dengan adanya gangguan metabolisme karbohidrat akibat kekurangan
insulin atau penggunan karbohidrat secara brlebihan (Hidayat,2006).
f. Hipertensi
Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang juga di sebabkan oleh
berbagai masalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari
adanya obesitas, natrium, dan gaya hidup yang berlebihan (Hidayat, 2006).
g. Penyakit Jantung Koroner
merupakan gangguan nutrisi yang sering di sebabkan oleh adanya
h. Kanker
Kanker merupakan gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh
pengonsumsian lemak secara berlebihan (Hidayat, 2006).
i. Anoreksia Nervosa
Anoreksia Nervosa merupakan penurunan berat badan secara mendadak dan
berkepanjangan, ditandai dengan adanya konsatipasi, pembengkakan badan,
nyeri abdomen, kedinginan, dan kelebihan energi (Hidayat, 2006).
4. Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
Beberapa Faktor yang mempengaruhi Gangguan Kebutuhan Nutrisi menurut
(Hidayat, 2006) adalah sebagai berikut :
a. Pengetahun
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan bergizi dapat
mempengaruhi pola konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan.
b. Prasangka
Prasangka buuruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi
dapat mempengaruhi gizi seseorang.
c. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan
tertentu dapat mempengaruhi status gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat
mengakibatkan kurangnya variasi makanan, sehingga tubuh tidak
memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e. Ekonomi
Status ekomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena penyediaan
makanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit, oleh karena
mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat dengan
kondisi perekonomian rendah.
f. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basa bertambah dengan cepat
hal ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan perkembangan yang
cepat pada usia tersebut. Setelah usia 20 tahun
energy basal relative konstan.
g. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar dibandingkan
dengan wanita pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada
wanita 0,9 kkal/kgBB/jam.
h. Tinggi dan berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh,
semakin luas permukaan panas sehingga kebutuhan metabolisme basal
tubuh juga menjadi lebih besar.
i. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurang nafsu
makan) biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
j. Faktor Psikologi seperti stress dan ketegangan
Motivasi individu untuk makan makanan yang seimbang dan persepsi
individu tentang diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai
nilai simbolik yang kuat bagi banyak orang.(misalnya susu menyimbolkan
kelemahan dan daginng menyimbolkan kekuatan).
k. Alcohol dan obat
Penggunann alcohol dan obat yang berlebihan member kontribusi pada
defisiensi nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alcohol daripada
makanan. Alcohol yang berlebihan juga mempengaruhi organ
5. Asuhan Keperawatan a. Pengkajian
Menurut (Tarwoto dan Wartonah, 2010) Pengkajian yang dilakukan pada
Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan adalah :
1) Riwayat Keperawatan
Pengkajian pada Riwayat Keperawatan merupakan pengkajian
anggaran makanan, makan kesukaan, waktu makan. apakah ada diet
yang dilakukan secara khusus dan adakah penurunan dan
peningkatan berat badan dan berapa lama periode waktunya.
Kemudiaan adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet
seperti luka dan demam.
2) Faktor yang mempengaruhi diet
Faktor-faktor yang mempengaruhi diet merupakan status kesehatan,
kultur dan kepercayaan, status sosial ekonomi, faktor psikologis, dan
informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.
3) Pemeriksaan Fisik
a) Keadaan fisik : apatis, lesu.
b) Berat badan : obesitas, kurus.
c) Otot : Lemah, tonus kurang, tidak mampu bekerja.
d) Sistem saraf : bingung, rasa terbakar, refleks menurun.
e) Fungsi gastrointestinal : anoreksia, konstipasi, diare,
pembesaran liver.
f) Kardiovaskular : Denyut nadi lebih dari 100 x/menit, irama
abnormal, tekanan darah rendah atau tinggi.
g) Rambut : kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis atau
patah-patah.
h) Kulit : kering, pucat, iritasi.
i) Bibir : kering, pecah-pecah, bengkak, lesi, membran mukosa
lembab.
j) Gusi : pendarahan, peradangan.
l) Gigi : karies, nyeri, kotor.
m) Mata : konjungtiva pucat, kering, tanda-tanda infeksi.
n) Kuku : mudah patah.
o) pengkuran antropometri yaitu pengukuran berat badan ideal,
lingkar pergelangan tangan, lingkar lengan atas.
4) Laboratorium
a) Albumin (N:4-5,5 mg/100ml)
b) Transferin (N:170-25 mg/100ml)
c) Hb (N:12 mg%)
d) Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki-laki 0,6-1,3 mg/100
ml, wanita 0,5-1,0 mg/100 ml)
b. Diagnosa Keperawatan dan Intervensi
Diagnosa Keperawatan dan Intervensi yang dilakukan pada gangguan
Nutrisi kurang dari kebutahan menurut Tarwoto dan Wartonah (2010), yaitu
sebagai berikut:
1) Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Kemungkinan berhubungan dengan:
a) Efek dan pengobatan
b) Mual atau Muntah
c) Gangguan Intake makanan
d) Radiasi atau kemoterapi
e) penyakit kronis
Kemungkinan data yang di temukan:
a) Berat badan menurun
b) Kelemahan
c) Kesulitan Makan
d) Nafsu makan berkurang
e) hipotensi
Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada
a) Anoreksia nervosa.
b) Kanker.
c) Anemia.
d) Deabetes melitus.
e) Marasmus.
Tujuan yang diharapkan
a) Terjadi Peningkatan berat badan sesuai batasan waktu.
b) Peningkatan status nutrisi.
Kriteria Hasil
a) Masalah Nutrisi Teratasi
b) Menunjukkan Peningkatan nafsu makan
Tabel 2.1 Intervensi/Rasional
INTERVENSI RASIONAL
1. Tingkatkan intake makanan melalui
: mengurangi gangguan dari
lingkungan seperti berisik.
2. Jaga kebersihan mulut pasien.
3. Bantu pasien makan jika tidak
mampu.
4. sajikan makanan yang mudah di
cerna, dalam keadaan hangat,
tertutup, dan berikan sedikit tetapi
sering.
5. Selingi makanan dan minuman.
6. Hindari makanan yang banyak
mengandung gas.
7. Ukur intake makanan dan timbang
berat badan.
8. Lakukan latihan pasif dan aktif.
1. Cara untuk meningkatkan nafsu
makan.
2. Mulut yang bersih meningkatkan
nafsu makan.
3. Membantu pasien makan.
4. Meningkatkan selera makan dan
intake makan.
5. Memudahkan makanan masuk.
6. Mengurangi rasa nyaman.
9. Kaji tanda vital, sensori, bisin usus.
10.Atur posisi semifowler saat
memberikan makanan
11.Cek kepatenan tube.
12.Cek temperatur makanan agar tidak
terlalu panas/dingin.
8. Menambah nafsu makan.
9. Membantu mengkaji keadaan pasien.
10.Mengurangi reguritasi.
11.Menghindari aspirasi
12.Mengurangi kram dan rasa terbakar
B. ASUHAN KEPERAWATAN KASUS 1. Biodata
Seorang laki-laki Tn.M, berusia 55 tahun dan telah menikah, Tn.M menganut
agama Islam. Tn.M adalah seorang Wiraswasta dengan pendidikan terakhir
adalah SMP, tinggal di Jln dahlia raya No.1, Medan Helvetia. Pada tanggal 18
Juni 2013 dirawat di ruangan RA2, kamar III-4, dengan nomor rekam medik
00.56.32.95. dengan Diagnosa Medis Diabetes Melitus type II dengan ganggren
pada kaki kanan.
2. Keluhan Utama
Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh badan terasa sangat lemas.. Terdapat
Luka pada telapak kaki kanan pasien. hal ini dialami pasien sejak sebulan yang
lalu. awalnya luka timbul akibat digigit binatang. lukanya awalnya berukuran
kecil dan semakin lama semakin melebar, nanah (+).
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien mengatakan nyeri pada kaki kanan dan akan semakin terasa saat klien
bergerak atau melakukan aktivitas. Klien juga mengatakan tidak selara makan
di karenakan nyeri yang dirasakan nya. untuk memperbaiki keadaan klien
biasanya beristirahat di tempat tidur. Yang dirasakan klien saat ini adalah nyeri
pada daerah luka seperti rasa terbakar disertai dengan gatal pada daerah
tersebut. kondisi klien terlihat menahan nyeri dan lemas. Lokasi luka yang
dirasakan klien di punggung kaki sebelah kanan, dan lukanya menyebar sampai
ke jari jari. Karena sakit yang diderita klien saat ini, sebagian besar aktivitas
pasien menjadi terganggu.
4. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
Klien mengatakan menderita DM sejak 4 tahun yang lalu dan 2 tahun yang lalu
pernah mengalami luka pada kaki kiri, tetapi tidak di bawa kerumah sakit.
Pengobatan yang dilakukan pada Klien hanya di beri pengobatan Herbal dan
dioleskan pada kaki yang luka, kemudian dalam beberapa bulan lua sembuh.
Sebelumnya klien tidak pernah di rawat dirumah sakit, klien mengatakan ini
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Saat melakukan pengkajian Klien mengatakan ayah Klien mengalami penyakit
yang sama yaitu diabetes melitus. ayah Klien telah meninggal dunia karena
sakit yang di deritanya. Klien memiliki 1 kakak dan 3 adik, kakak klien juga
menderita sakit yang sama yaitu diabetes melitus. diabetes melitus merupakann
penyakit keturunan yang ada dalam keluarganya.
6. Riawayat Keadaan Psikossosial
klien mengetahui proses penyakitnya dan klien mengatakan lemas, nafsu
makan berkurang dan tidak nyaman dengan kondisinya saat ini karena Klien
tidak dapat melakukan aktivitasnya sendiri. Klien mengatakan ingin cepat
sembuh dan berkumpul dengan keluarganya kembali. Klien merasa sedih
dengan kondisi yang di alami sekarang, klien merasa sekarang tidak mampu
lagi melakukan peran sebagai seorang suami dan ayah bagi anaknya karena
tidak mampu bekerja lagi.
7. Pemeriksaan Fisik
Secara umum Klien sadar namun tampak lemas dan Klien mengatakan nafsu
makan berkurang dikarenakan nyeri yang masih bisa ditahankan pada daerah
kaki yang luka. Klien tidak dapat jalan sendiri, semua aktivitas yang dilakukan
klien di bantu oleh keluarga. Suhu tubuh 36,5 C, tekanan darah 130/90 mmHg,
nadi 100x/menit, pernafasan 20x/ menit, skala nyeri 5 (0-10), TB 160 cm dan
BB 56 Kg. Dalam melakukan pengkajian dilakukan juga pemeriksaan Head to
toe untuk memperoleh data pemeriksaan fisik lebih lengkap. Dalam
pemeriksaan kepala dan rambut didapati bentuk kepala simetris, tidak ada
benjolan pada ubun-ubun, kulit kepala besih. Rambut tumbuh merata, dengan
bau rambut yang tidak enak, dan rambut mulai berwarnah putih.
Pada pemeriksaan wajah warna kulit tampak Hitam dengan struktur wajah oval
dan simetris. Mata lengkap dan simetris, palpebra merah, lembab, konjungtiva
merah, sklera coklat muda, pupil merah dan coklat muda, kornea bulat merata,
Pada pemeriksaan hidung, tulang hidung tepat di tengah, posisi septum nasi
simetris, lubang hidung normal, bersih dan tidak ada sumbatan, tidak ada
pernafasa cuping hidung. Bentuk daun telingan normal, dan simetris, ukuran
telinga simetris kiri dan kanan, lubang telinga paten dan bersih, ketajaman
pendengaran baik.
Pada pemeriksaan mulut dan faring didapati bahwa bibir tidak kering, keadaan
gusi baik, gigi sehat, keadaan lidah bersih tidak ada jamur, pita suara baik.
Posisi trachea normal, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, suara normal.
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, tidak ada distensi vena jugularis, denyut
nadi karotis teraba.
Pada pemeriksaan integumen kebersihan integumen kurang terjaga dengan baik
karena pasien tidak bisa mandi seperti biasa. terlihat pucat, terdapat luka pada
kaki kanan (ganggren), kondisi luka setengah kering. Akral hangat, warna kulit
normal, tidak ada cianosis, turgor kurang, kelembaban kulit baik, kelainan pada
kulit merupakan luka ganggren pada kaki kanan klien.
Pada pemeriksaan thoraks/dada normal, simetris, pernafasan (frekuensi,irama)
20kali/ menit dan tidak ada tanda kesulitan saat bernafas. Saat palpasi
pemeriksaan paru gerak dada tampak normal,suara perkusi resonan dan saat
auskultasi suara nafas vesikuler.
Pada pemeriksaan jantung tidak didapati cianosis, ta pulsasi teraba, suara
dullnes saat perkusi, bunyi jantung 1 dan 2 normal, tidak ada bunyi tambahan.
Abdomen terlihat normal,simetris, tidak ditemukan benjolan, ada nyeri saat di
tekan.Pada pemeriksaan muskoloskeletal/ekstremitas(kesimetrisan, kekuatan
otot,edema), otot tampak simetris,tidak ada edema, namun Klien mengalami
8. Pola Kebersihan Sehari-hari
Klien biasa makan 3xsehari tetapi makanan klien tidak pernah habis karena
selera makan berkurang karena sakit yang di deritanya dan klien mengatakan
tidak suka dengan masakan rumah sakit. Tidak ada nyeri ulu hati, riwayat
alergi klien tidak ada. Waktu pemberian makan sesuai dengan rumah sakit dan
jenis makanan yang dimakan pasien lembek. biasanya pasien minum sehabis
makan dan setiap kali haus. Masalah makan dan minum Klien tidak nafsu
makan karena nyeri pada luka dikakinya.
9. Perawatan diri/personal hygiene
Tubuh klien bersih, klien di lap 2x seharidengan air hangat oleh keluarganya.
Mulut dn gigi bersih, kuku tangan tampak panjang dan jorok.
10.Pola Kegiatan/Aktivitas
selama dirawat klien hanya berbaring di tempat tidur karena klien merasa
sangat lemas dan terdapat luka pada kaki kanan.
11.Pola eliminasi
Klien BAB 1x sehari dan karakter feses lembek, tidak ada riwayat perdarahan
dan klien tidak mengalami diare. Klien BAK sering atau 6x sehari, karakter
urine jernih, tidak ada kesulitan BAK dan nyeri pada saat bergerak.
C. Masalah Keperawatan
Berdasarkan analisa data yang telah dilakukan dan data-data yang diperoleh maka
diagnosa nya adalah sebagai berikut :
1. Nutrisi kurang dari kebutuhan
2. Gangguan integritas kulit
3. Gangguan rasa nyaman nyeri
D. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan ketidak
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tekanan perubahan status
metabolik dan kerusakan sirkulasi di tandai dengan luka setengah kering dan
terdapat nekrosis jaringan.
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kesulitan pasien tidur pada malam
hari ditandai dengan skla nyeri 5.
E. Perencanaan
PERENCANAAN KEPERAWATAN DAN RASSIONAL Tabel 2.2 Perencnaan
Hari /
tanggal
No. Dx Perencanaan Keperawatan
18 juni
2013
1. Tujuan dan Kriteria hasil:
- nutrisi terpenuhi
- pemasukan nutrisi adekuat
- nafsu makan bertambah
- nyeri teratasi
Rencana Tindakan
- tentukan program diet dan pola
makan pasien.
- Libatkan keluarga klien pada
perencanaan makan sesuai
dengan indikasi.
- observasi tanda-tanda
hipoglikemia, seperti
perubahan tingkat kesadaran,
kulit lembab/kering,lapar,
cemas, sakit kepala, pusing.
Rasional
- Mengidentifikasi
kekurangan dan
penyimpangan dari
kebutuhan terapeutik
- Memberikan informasi
pada keluarga untuk
memahami kebutuhan
nutrisi klien.
- metabolisme karbohidrat
mulai terjdi (gulah darah
akan berkurang) dan
smentara tetap diberikan
insulin maka
terjadi.
2. Tujuan dan Kriteria hasil:
- Meningkatkan rasa nyaman
nyeri
- Tanda tanda vital normal
- Memperbaiki keadaan luka
- Tidak ada kerusakan kulit lebih
lanjut pada beberapa lokasi.
Rencana Tindakan:
- Kaji area luka setiap kali
mengganti balutan.
- Pijat area sekitar sisi luka.
- Balut luka dengan kasa kering
steril dan gunakan plester
kertas.
- Pertahankan kulit tetap utuh
dan kering.
- Kaji tingkat kenyamanan
Rasional :
- Memberikan informasi
tenteng terapi dan
mengidentifikasi
kebutuhan-kebutuhan
tambahan.
- Merangsang sirkulasi
dan mengalirakan sel
darah putih dan nutrisi
yang di butuhkan untuk
penyembuhan dan
membuang debris yang
terfagositasi.
- Menjaga kebersihan
luka/meminimalkan
kontaminasi silang dan
plester adesif dapat
membuat abrasi
terhadap jaringan mudah
rusak.
- Kelembapan dapat
melunakkan kulit dan
menyebabkan gangguan
integritas kulit.
pasien menggunakan skala
nyeri 0-10.
toleransi pada prosedur
penggantian balutan jika
nyeri terkontrol.
3. Tujuan dan Kriteria hasil :
- Meningkatkan rasa nyaman.
- Memperbaiki keadaan pasien.
- Menghindari terjadinya nyeri
- Melakukan tindakan untuk
mengurangi nyeri secara aman.
Rencana dan Tindakan:
- Kaji karakteristik nyeri
berdasarkan deskripsi pasien.
- Anjurkan untuk menggunakan
pakaian yang longgar.
- Atur posisi yang nyaman.
Rasional:
- Menetapkan dasar untuk
mengkaji
perbaikan/perubahan-perubahan.
- Menghindari tekanan
langsung pada area luka
yang dapat
mengakibatkan
peningkatan nyeri.
- Menghindari terjadinya
nyeri
f. Implementasi
Implementasi merupakan tahap keempat dari proses keperawatan yang dimulai
setelah perawat menyusun rencana keperawatan. Implementasi keperawatan adalah
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan (Gordon, 1994, dalam Potter &
Perry, 1997).
Berdasarkan perencanaan keperawatan maka implementasi yang dapat dilakukan
pada pada setiap diagnosa di atas adalah:
1. Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan berhubungan dengan ketidak
cukupan insulin.
Implementasi yang diberikan merupakan: Menentukan program diet dan pola
makan klien, mengkaji Intake dan aoutput makanan dan Mengkaji tanda tanda
Vital pasien.
2. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan tekanan perubahan status
metabolik dan kerusakan sirkulasi di tandai dengan luka setengah kering dan
terdapat nekrosis jaringan.
Imlementasi yang diberikan adalah Mengkaji area luka setiap kali mengganti
balutan, Melakukan pemijatan di sekitar area luka, Membalut luka dengan kassa
steril dan Mempertahankan kulit tetap utuh dan kering.
3. Gangguan rasa nyaman berhubungan dengan kesulitan pasien tidur pada malam
hari ditandai dengan skla nyeri 5.
Implementasi yang di berikan merupakan Mengkaji karakteristik nyeri,
Menganjurkan menggunakan pakaian yang longgar dan Mengatur posisi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
Nutrisi adalah Keadaan Individu yang mengalami kekuranga asupan nutrisi
untuk memenuhi kebutuhan metabolik. Zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta
mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan,
zat-zat gizi, dan zat-zat lain yang terkandung aksi, reaksi, dan keseimbangan yang
berhubungan dengan kesehatan dan penyakit (Tarwoto Wartonah, 2006).
Sistem yang berperan dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi adalah sistem
pencernaan dan organ asesoris. Saluran pencernaan dimulai dari mulut sampai usus
halus bagian distal, sedangkan organ asesoris terdiri atas hati, kantong empedu, dan
pankreas. Ketiga organ ini membantu terlaksananya sistem pencernaan makanan
secara kimiawi (Hidayat, 2006)
Pada umumnya, ketika kebutuhan energy dipenuhi lengkap oleh asupan
kalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan kalori
melebihi kebutuhan energy, maka berat seseorang akan menambah. Dan ketika
pemasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energy, maka seseorang akan
kehilangan berat badan (Potter & Perry, 2005).
Gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihann nutrisi,
obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, jantung koroner, kanker, dan
anoreksia (Hidayat, 2006).
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi adalah pengetahuan,
prasangka, kebiasaan, kesukaan, ekonomi, usia, jenis kelamin, tinggi dan berat
badan, setatus kesehatan, faktor psikoligi seperti sterss dan ketegangan alkohol dan
Untuk itu permasalahan kebutuhan dasar Nutrisi harus diperhatikan.
Berdasarkan hal tersebut maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah
terkait dengan Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Tujuan dari penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk mengetahui
bagaimana asuhan keperawatn pada klien yang mengalami masalah
gangguan nutrisi. Khususnya pada Tn.M. di ruang RA2 RSUP. H. Adam
Malik, Medan.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan pada Klien dengan
prioritas masalah Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan.
b. Mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada Klien dengan
priorita masalah Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan.
c. Mampu menetapkan rencana tindakan keperawatan pada Klien
dengan prioritas masalah Gangguan Nutrisi Kurang Dari kebutuhan.
d. Mampu melaksanakan implementasi keperawatan pada Klien
dengan prioritas masalah Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan.
e. Mampu melaksanakan evaluasi keperawatan pada Klien dengan
C. Manfaat
1. Bagi Penulis
Dapat digunakan sebagai pengembangan ilmu pengetahuan dan
dapat dijadikan bahan penulisan lebih lanjut sebagai dasar untuk
peningkatan penerapan ilmu keperawatan pada pasien dengan kasus
Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuan.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat digunakan sebagai wacana dan pengetahuan tentang
perkembangan ilmu keperawatan, khususnya asuhan keperawatan pada
pasien dengan kasus Gangguan Nutrisi Kurang Dari Kebutuhan.
3. Bagi Tenaga Kesehatan
Hasil Karya Tulis Ilmiah ini diharapkan dapat menambah masukan
bagi profesi kesehatan agar lebih meningkatkan mutu pelayanan terhadap
program pelayanan kesehatan khususnya tentang Gangguan Nutrisi Kurang
Dari Kebutuhan.
4. Bagi Masyarakat
Dapat dipergunakan masyarakat sebagai bahan bacaan sehingga
memberi informasi atau sumber pengetahuan baru bagi masyarakat
Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Prioritas Masalah
Gangguan Nutrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP H. Adam
Malik Medan
Disusun Dalam Rangka Menyelesaikan Program Studi DIII Keperawatan
Oleh :
RAMADHANI BR PURBA 102500044
Program Studi DIII Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara
KATA PENGANTAR
Assalaamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah dengan
judul “Asuhan Keperawatan pada Tn.M dengan Prioritas Masalah Gangguan Nutrisi
Kurang dari Kebutuhan Tubuh di RSUP H. Adam malik Medan ”, yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahlimadiah Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan karena keterbatasan pengetahuan kemampuan
serta pengalaman penulis. Karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta
saran dari semua pihak yang bersifat membangun guna dijadikan pedoman bagi penulis
dikemudian hari.
Selama proses penulisan hingga penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini, tentunya tidak
lepas dari segala macam kendala yang harus dihadapi. Namun berkat, rahmat, hidayah, dan
pertolongan-Nya serta bantuan bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak,
kendala-kendala tersebut dapat penulis hadapi sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
Ilmiah ini.
Untuk itu dalam kesempatan yang berbahagia ini, dengan segala hormat penulis
sampaikan terimakasih kepada Ibu Salbiah, SKp, M.Kep Selaku dosen pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu, tenaga serta memberikan petunjuk, arahan dan bimbingan
selama proses penyusunan hingga selesainya Karya Tulis Ilmiah ini. Dalam kesempatan
yang sama pula penulis sampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu Cholina Trisa Siregar,
S.Kep, M.Kep, Sp.KMB selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan sarannya kepada penulis sehingga menjadi lebih baik. Terima kasih juga penulis ucapkan
kepada :
1. dr. Dedi Ardinata, M.Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
2. Erniyati, S.Kep, MNS. selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara.
3. Evi Karota Bukit, SKp, MNS selaku Pembantu Dekan II Fakultas Keperawatan
4. Ikhsanuddin A. Harahap, SKp, MNS selaku Pembantu Dekan III Fakultas
Keperawatan Universitas Sumatera Utara.
5. Nur Afi Darti, SKp, M.Kep. selaku Ketua Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
6. Mula Tarigan, SKp, M.Kes selaku Sekretaris Program Studi DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh Dosen Fakultas Keperawatan khususnya jurusan DIII Keperawatan
Universitas Sumatera Utara.
8. Bapak / Ibu Pegawai RA2 interna Pria yang memberi izin dan bimbingan serta
kerjasama dalam mengambil kasus.
9. Dan yang teristimewa kepada Kedua orang tua tercinta atas kasih sayang, doa dan
perhatian yang diberikan kepada penulis.
10. Serta Teman-Teman yang telah banyak memberi semangat, doa dan dukungan
dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
Semoga segala amal kebaikan mereka di ridhoi Allah SWT dan mendapat balasan
dari-Nya. Akhir kata, penulis mengharapkan Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
penulis dan bagi semua pihak yang memerlukan.
Wassalamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatu.
Medan, Juni 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ... i
Kata Pengantar ... ii
Daftar Isi ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
C. Manfaat ... 3
BAB II PENGELOLAAN KASUS ... 4
A. Konsep Dasar ... 4
1. Defenisi ... 4
2. Anatomi Fisiologi ... 4
3. Masalah-masalah kebutuhan nutrisi ... 5
4. Faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi ... 7
5. Asuhan Keperawatan ... 9
a. Pengkajian ... 9
b. Diagnosa Keperawatan ... 10
c. Intervensi ... 11
B. Asuhan Keperawatan Kasus ... 13
a. Pengkajian ... 13
b. Masalah Keperawatan ... 13
c. Diagnosa ... 16
d. Perencanaan ... 17
e. Implementasi ... 19
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ... 21
A. Kesimpulan ... 21
B. Saran ... 21
Daftar Pustaka ... 22
Lampiran 1 ... 23
Lampiran 2 ... 32