• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN MESIN PENGERING BIJI KAKAO DENGAN KAPASITAS 250 Kg/Jam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERANCANGAN MESIN PENGERING BIJI KAKAO DENGAN KAPASITAS 250 Kg/Jam"

Copied!
21
0
0

Teks penuh

I. Pengenalan dan Latar Belakang Perancangan

Tugas akhir ini, yang berjudul 'Perancangan Mesin Pengering Biji Kakao dengan Kapasitas 250 Kg/Jam', ditulis oleh Fahmi Kurniawan dari Jurusan Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang. Latar belakang perancangan ini berpusat pada permasalahan ketidakstabilan cuaca di Indonesia yang mengganggu proses pengeringan biji kakao secara tradisional (sun drying). Proses pengeringan matahari membutuhkan waktu 3-4 hari dengan suhu rata-rata 27°C. Oleh karena itu, dirancanglah sebuah mesin pengering untuk meningkatkan efisiensi proses pengeringan. Abstrak menyebutkan bahwa kadar air biji kakao sekitar 60% dan akan diturunkan menjadi 6-7% melalui mesin ini. Ini menunjukkan fokus utama pada pengurangan waktu pengeringan dan peningkatan kualitas biji kakao melalui pengendalian suhu dan kelembapan yang lebih baik dibandingkan metode tradisional. Hal ini sejalan dengan pentingnya komoditas kakao dalam perekonomian nasional, seperti yang ditekankan dalam abstrak. Penelitian ini memberikan solusi praktis untuk masalah yang dihadapi petani kakao, sekaligus menunjukkan potensi aplikasi teknologi rekayasa dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Bagian ini juga memperkenalkan parameter utama seperti kapasitas 250 kg/jam dan dimensi mesin yang dihasilkan (diameter drum 0.5 meter, panjang 1.8 meter, menggunakan motor 2 HP).

II. Metodologi Perancangan dan Perhitungan Komponen

Metodologi perancangan mencakup perancangan kapasitas pengering, perhitungan dan pemilihan komponen seperti pulley dan sabuk, motor penggerak, rangka utama, elemen pemanas, blower, bak penampung, pengaduk, chamber (ruang pengering), gear reducer, dan transmisi rantai. Dokumen menyebutkan adanya diagram alir perancangan, namun detailnya tidak dijelaskan secara rinci. Perhitungan meliputi kecepatan putaran biji kakao, kapasitas biji kakao dalam tabung pengering, torsi, volume tabung dan komponen lain, spesifikasi motor, transmisi pulley dan sabuk V-belt, daya yang dibutuhkan mesin, serta beban kalor ruang pengering. Ini menunjukkan pendekatan yang sistematis dan terukur dalam merancang mesin. Meskipun detail perhitungan tidak disertakan sepenuhnya, penjelasan mengenai perhitungan beban kalor dan daya yang dibutuhkan mesin menunjukkan fokus pada aspek efisiensi energi. Penggunaan berbagai komponen mesin seperti gear reducer, pulley, dan v-belt menunjukkan usaha untuk mengoptimalkan kinerja mesin dan transfer daya. Kehadiran bab tentang tinjauan teori, yang mencakup berbagai prinsip kerja dan jenis-jenis alat pengering, memastikan bahwa perancangan didasarkan pada pengetahuan yang memadai. Ini menunjukkan ketelitian dan keseriusan dalam proses perancangan.

III. Hasil Perancangan dan Spesifikasi Mesin

Hasil perancangan meliputi dimensi akhir mesin pengering, termasuk dimensi drum pengering dan rangka penyanggah. Penggunaan motor listrik 2 HP dengan putaran 2800 rpm mengindikasikan kapasitas dan kekuatan mesin. Meskipun dimensi dan spesifikasi komponen diberikan, kekurangan detail gambar dan diagram teknis membatasi pemahaman yang mendalam terhadap desain mesin. Namun, informasi yang ada cukup untuk menggambarkan sebuah mesin pengering biji kakao yang relatif sederhana dan praktis. Penelitian ini tidak hanya menghasilkan perancangan mesin, tetapi juga mencakup perhitungan-perhitungan teknis yang penting untuk memastikan kinerja mesin. Perhitungan daya, torsi, dan beban kalor menunjukkan usaha untuk merancang mesin yang efisien dan efektif. Walaupun dokumen ini tidak membahas secara detail mengenai material yang digunakan dan proses manufaktur, informasi tentang pengelasan (misalnya, proses pengelasan busur logam terbungkus) memberikan gambaran tentang teknik konstruksi yang mungkin digunakan. Analisis yang lebih detail mengenai pemilihan material dan proses manufaktur akan meningkatkan nilai dan kelengkapan dokumen.

IV. Kesimpulan dan Aplikabilitas

Kesimpulan dari tugas akhir ini adalah perancangan mesin pengering biji kakao dengan kapasitas 250 kg/jam yang berhasil dilakukan. Mesin ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi proses pengeringan biji kakao dibandingkan dengan metode pengeringan tradisional. Saran yang diberikan mungkin meliputi pengujian dan optimasi lebih lanjut terhadap desain mesin, serta pengembangan desain yang lebih detail dan komprehensif dengan menyertakan gambar dan diagram teknis yang lengkap. Nilai praktis dari dokumen ini sangat tinggi karena memberikan solusi teknologi yang relevan untuk permasalahan yang dihadapi petani kakao di Indonesia. Potensi aplikasi mesin ini sangat besar dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas biji kakao. Keberhasilan penelitian ini bergantung pada kemampuan mesin untuk memangkas waktu pengeringan sekaligus menjaga kualitas biji kakao. Namun, keberhasilan implementasi di lapangan membutuhkan faktor lain seperti ketersediaan dana, pelatihan bagi petani, dan infrastruktur pendukung. Penelitian lebih lanjut dapat difokuskan pada aspek ekonomi dan sosial, untuk menilai dampaknya terhadap kehidupan petani kakao secara menyeluruh. Secara keseluruhan, dokumen ini memberikan kontribusi yang berarti dalam bidang rekayasa pertanian dan menawarkan solusi teknologi yang inovatif.

Referensi Dokumen

  • Statistik Perkebunan Kakao 2009-2012 ( Direktorat Jenderal Perkebunan )
  • Perancangan Dan Pengujian Alat Pengering Kakao ( Jurnal Dinamis, Volume II, No.10, Januari 2012 )
  • Kedudukan Biji Dalam Buah Kakao ( Hendrata dan Sutardi, 2009 )
  • Unit Operation of Chemical Engineering ( Mc Cabe, W.L. 2002 )
  • Operasi teknik kimia jilid 1 ( Warren L.McCabe,Julian C. 1990 )
  • Tanaman Kakao Budidaya dan Pengolahan Hasil ( Susanto, 1994 )
  • Perpindahan Kalor ( Holman J.P dan Jasjfi, E. 1994 )
  • Dasar Perencanan Dan Pemilihan Elemen Mesin ( Sularso dan Kiyokatsu Suga, 2002 )
  • Perancangan dan pemilihan elemen-elemen mesin ( Sularso dan kiyokatsu suga, 1991 )
  • Perancangan Mesin Pengering Rotary Dryer Untuk Tepung Mocaf (Modified cassava flour) Kapasitas 200 kg/ Jam ( Romi Bastian, 2010 )
  • ( Suprapti, 2002 )
  • ( Ditjenbun, 2010 )
  • ( Ditjenbun, 2012 )
  • ( Widharto, 2003 )
  • Teknologi Pengelasan Logam ( Wiryosumarto dan Okumura, 2004 )

Gambar

Gambar 2.28   Proses pengelasan busur tungsten gas .......................................
Tabel 4.1  Tabel T, ρ dan Cp .............................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengamati proses penggorengan kerupuk dimana yang menjadi penyebab kehangusan dan tidak mekarnya kerupuk tersebut adalah dikarenakan suhu / temperature yang tidak stabil

Pengeringan (drying) pada umumnya berarti pemisahan sejumlah kecil air atau zat cair lain dari bahan, sehingga mengurangi kandungan sisa zat cair didalam bahan sampai nilai rendah

Mesin penghancur sampah plastik yang direncanakan yaitu berkapasitas 250 kg/jam, dengan daya peemotongan 2,19 kw putaran pemotongan putaran pemotongan 285 rpm serta gaya

Sistem pemotong menggunakan 2 mata pisau potong yang digerakkan oleh poros dengan kecepatan 30 rpm.. Dengan kecepatan ini maka setiap menit terjadi 60 kali proses

Setelah dilakukan perhitungan kadar air kakao kering berdasarkan bahan bakar yang digunakan, maka didapat data sebagai berikut. Grafik kadar air kakao kering tiap tray bahan

Perkembangan teknologi yang pesat dan kebutuhan pangan yang terus meningkat, menyebabkan manusia untuk terus berusaha menciptakan mesin yang dapat membantu mempermudah

yang harus dipenuhi dalam perancangan alat tersebut adalah alat tersebut mampu.. melakukan proses pengeringan dengan cepat, efisien dalam penggunaan

Hal yang akan dibahas pada tulisan ini adalah proses perancangan mulai dari penentuan daftar tuntutan; pemilihan mekanisme kerja mesin; pemilihan komponen