• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

MUHAMMAD PRIYADI

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK

TEMULAWAK (

Curcuma xanthorrhiza

Roxb.)

SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL

TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT

JANTAN (

Mus musculus

) YANG DIINDUKSI

HIPERTENSI

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

Lembar Pengesahan

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

(

Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN

TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN

PADA MENCIT JANTAN (

Mus musculus

) YANG

DIINDUKSI HIPERTENSI

SKRIPSI

Dibuat untuk memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Farmasi pada Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Malang 2015

Oleh :

MUHAMMAD PRIYADI NIM : 201110410311093

Disetujui oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

(3)

iii

Lembar Pengujian

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

(

Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN

TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN

PADA MENCIT JANTAN (

Mus musculus

) YANG

DIINDUKSI HIPERTENSI

SKRIPSI

Telah diuji dan dipertahankan di depan tim penguji

Pada Senin, 22 Juni 2015

Oleh:

MUHAMMAD PRIYADI

NIM : 201110410311093

Tim Penguji :

Penguji I Penguji II

Dra. Lilik Yusetyani, Apt., Sp. FRS dr. Diah Hermayanti, Sp.PK NIP UMM. 11407040450 NIP UMM. 132316400

Penguji III Penguji IV

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pemberian Ekstrak Temulawak (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.) sebagai Adjuvan Terapi Captopril terhadap Kadar

Renin pada Mencit Jantan (Mus musculus) yang Diinduksi Hipertensi”.

Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana pada program studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bu Dra. Lilik selaku pembimbing I dan dr. Diah Hermayanti, Sp. PK selaku

pembimbing II skripsi. Terima kasih atas dukungan dan bimbingan yang sangat berharga dari Ibu sekalian.

2. Bu Siti Rofida, S.Si., M. Farm., Apt. dan Bu Sovia Aprina Basuki S.Farm., M. Si., Apt. selaku penguji skripsi. Saya telah mendapat banyak masukan dan koreksi yang begitu berharga.

3. Pak Yoyok Bekti Prasetyo, S. Kep., M. Kep., Sp. Kom. selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Bu Nailis Syifa, M. Si.,Apt. selaku Kaprodi Farmasi dan pembimbing akademik yang begitu baik selama empat tahun ini.

5. Mas miftah, mas Adit, dan mas Dian atas segala ilmu dan bantuan selama penelitian.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta seluruh staff Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang atas ilmu yang telah diberikan dan bantuan selama masa perkuliahan.

7. Orang tua tercinta Bapak Drs. Indiyarto dan Ibu Muniriah,S.Pd atas limpahan kasih sayang dan doa yang tak terhingga.

8. Adikku Wijayanti Wulandari atas dukungan dan doanya. Jadilah seorang perawat yang baik dan professional serta membanggakan orang tua.

(5)

v

yang selalu seru dan bersemangat. Penelitian ini memberikan pengalaman yang greget.

10. Kawan-kawan farmasi B angkatan 2011 dan teman-teman lain : mba Dewi,

mba Binti, Ayu, mba Mega, Nuzul, Erika, mba Vivi, Annita, mba Amel, mba Imel, Atul, mba Aniek, Dea, Bibil, Hanan, Dewi, Ivy, Hasna, Juing, Novi, Nur, Linda, Wildan, Yola, Eroz, Eci, Tika, Eya, mba Iwul Aisyah, Syifa, Irma, Reska, Lina, Zelly, Erisa, Santi, Briliana, Opick, Ega, Vita, mba Putu, Erma, Ika, Irna, Fitri, Esti, anis, mba ofi, mba yeyen dan teman-teman lain yang belum disebut. Terima kasih atas keseruan, pengalaman, dan dukungan moril maupun non moril. Terus semangat untuk menjadi apoteker professional.

11. Sahabatku di kost Muqsit dan Opick yang selalu rusuh dan kekonyolan kalian luar biasa. Terima kasih atas doa dan bantuannya.

12. Tim PKM Lina, Rachman, Mas Ariyo dan Wina serta Bu Rofida selaku pembimbing PKM.

13. Kakak tingkat yang telah memberikan informasi, ilmu dan bantuan selama kuliah.

14. Semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan skripsi ini dan memberi dukungan, doa serta semangat bagi penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Malang, 30 Juni 2015

(6)

vi

RINGKASAN

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg dan terjadi peningkatan tekanan secara terus-menerus pada pembuluh darah. WHO (2013) menyebutkan bahwa satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia menderita hipertensi dan di Indonesia pada umur ≥18 tahun sebesar 26,5 %. Oleh sebab itu, hipertensi menjadi masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat.

Mekanisme patofisiologis utama hipertensi berhubungan dengan aktivasi sistem saraf simpatik, Renin-Angiotensin-Aldosteron System (RAAS) dan vakularisasi. RAAS berperan penting pada sistem endokrin sebagai pengatur volume dan tekanan darah. Renin adalah salah satu bagian penting dari RAAS yang diekskresikan dari sel juxtaglomerular di ginjal dan berfungsi mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Sekresi renin terjadi karena rendahnya tekanan pada glomerular, penurunanan reabsorpsi sodium, stimulasi dari sistem saraf simpatis dan respon angiotensin II tipe AT2 pada sel juxtaglmerular. Produksi renin dapat meningkatkan angiotensin II yang diubah dari angiotensin I oleh Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga terjadi vasokonstriksi, resistensi vaskular dan disfungsi vakular serta stimulasi sintesis aldosteron di korteks adrenal yang meningkatkan retensi natrium dan air serta volume darah. Oleh karena itu, kadar renin dapat menjadi salah satu parameter laboratorik dalam pemeriksaan hipertensi. Komplikasi hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar. Hipertensi dapat mengarah pada infark miokard, stroke, gagal ginjal, retinopati, gangguan metabolik, gangguan memori dan kematian bila tidak dideteksi dini serta diterapi secara tepat.

Menurut JNC VIII terapi hipertensi dilakukan secara farmakologi dan nonfarmakologi. Terapi farmakologi dilakukan menggunakan obat golongan diuretik, Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI). Captopril secara langsung mampu mempengaruhi siklus RAAS yang menjadi faktor pelepasan renin sehingga dapat mempengarungi kadar renin. Selain itu, sekarang ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai obat tradisional untuk menunjang pengobatan yang salah satunya adalah hipertensi. Salah satu obat tradisional yang memiliki potensi sebagai terapi hipertensi adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Temulawak berasal dari Indonesia yang rimpangnya biasa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan maupun obat dan diketahui mengandung senyawaterpenoid, fenol, flavonoid, saponin, glikosida kardiak, alkaloid, kumarin dan curcumin.

(7)

vii

Kerangka konseptual menunjukkan bahwa faktor resiko hipertensi seperti merokok, alkohol, diabetes, stress, obesitas dan lainnya menyebabkan gangguan pada RAAS dan meningkatkan sekresi renin untuk mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Setelah itu, angiotensin I dirubah menjadi angiotensin II oleh ACE sehingga terjadi vasokonstriksi yang menyebabkan Nitric Oxide (NO) dan peningkatan oxidative stress. Oleh karena itu, resistensi vaskuler meningkat sehingga terjadi disfungsi vaskuler yang berakhir pada peningkatan tekanan darah yang menyebakan terjadinya gangguan fungsi terhadap jantung, ginjal, dan terjadi peningkatan sintesis renin. Captopril sebagai antihipertensi bekerja dengan menghambat ACE sehingga peningkatan tekanan darah dapat dicegah. Temulawak diketahui mengandung banyak senyawa seperti xanthorhizol, zingiberene, curcumin dan sebagainya. Salah satu senyawa kimia yaitu curcumin

(8)

viii

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK

(

Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI

CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT

JANTAN (

Mus musculus

) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

Muhammad Priyadi

Program Studi Farmasi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang

ABSTRAK

Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah diatas normal yang terjadi secara kronik. Captopril merupakan inhibitor Angiotensin Converting Enzyme

(ACE) yang digunakan sebagai obat antihipertensi dan mampu mempengaruhi sistem renin-angiotensin-aldosteron dan kadar renin. Temulawak memiliki kandungan senyawa curcumin yang dapat menurunkan hipertensi sehingga dapat membantu terapi captopril. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar renin setelah pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) sebagai adjuvan terapi captopril pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi.

Penelitian ini menggunakan metode post test group design dengan 4 kelompok perlakuan yaitu Normal (Aquadest), Kontrol negatif (L-NAME + Aquadest), Kontrol positif (L-NAME+Captopril 0,0325mg/20gBB), dan kelompok Adjuvan Captopril (L-NAME+ekstrak temulawak (dosis Curcumin 75 mg/KgBB)+Captopril 0,0325mg/20gBB). Temulawak diekstraksi menggunakan metode remaserasi dengan pelarut etanol 96%. Induksi hipertensi menggunakan

L-NG-Nitroarginine-methyl-ester (L-NAME) 70 mg/KgBB melalui air minum selama 2 minggu sebelum terapi dan 2 minggu bersamaan saat terapi. Analisis hasil menggunakan metode One Way ANOVA dan uji Post Hoc Tukey

menunjukkan perbedaan kadar renin antara kelompok adjuvan captopril dengan kontrol negatif. Sedangkan antara kelompok Normal, Kontrol Positif, dan kelompok Adjuvan Captopril tidak berbeda signifikan. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) sebagai adjuvan terapi captopril dapat menurunkan kadar renin pada mencit jantan yang diinduksi hipertensi.

(9)

ix

ADMINISTRATION EFFECT OF TEMULAWAK EXTRACT (Curcuma

xanthorrhiza Roxb.) AS ADJUVANT IN CAPTOPRIL THERAPY TO

RENIN LEVEL IN MALE MICE (Mus musculus) INDUCED HYPERTENSION

Muhammad Priyadi

Pharmacy Department, Faculty of Health Sciences, University of Muhammadiyah Malang

ABSTRACT

Hypertension is an increase in blood pressure above normal which is chronic. Captopril is an Angiotensin Converting Enzyme Inhibitor (ACEI) as an antihypertensive drug which is capable to affect the Renin-Angiotensin Aldosterone System (RAAS) and renin levels. Temulawak is contain curcumin

that can reduce hypertension and help captopril therapy. This study aims to determine the renin levels after administration of temulawak extract (Curcuma xanthorriza Roxb.) As adjuvant for captopril therapy in male mice (Mus musculus) induced hypertension.

This study used a post-test group design method with 4 treatment groups, namely Normal (Aquadest), negative control (L-NAME+Aquadest), positive control NAME+Captopril 0,0325mg/20gBW), and Adjuvan Captopril (L-NAME+temulawak (Curcumin 75 mg/KgBW)+Captopril 0,0325mg/20gBW). Temulawak is extracted by remaserasion with 96% ethanol. Induction of hypertension used L-NG-Nitroarginine-methyl-ester(L-NAME) 70 mg/KgBW via drinking water for 2 weeks before and 2 weeks with treatment. Analysis of the results with One Way ANOVA and Post Hoc Tuckey that shows the differences between the renin levels of adjuvan captopril group and negative control. But, there were no significant between Normal, Positive Control, and Adjuvan Captopril groups. It concluded that the extract of temulawak As adjuvant in therapy captopril can reduce levels of renin in male mice induced hypertension.

(10)

x

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... iv

RINGKASAN ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

DAFTAR SINGKATAN ... xvi

BAB 1. PENDAHULUAN ... 1

1.1Latar Belakang ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 4

1.3Tujuan Penelitian ... 4

1.4Manfaat Penelitian ... 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1Tinjauan Hipertensi ... 6

2.1.1 Definisi ... 6

2.1.2 Epidemiologi ... 6

2.1.3 Klasifikasi dan Kriteria Pengukuran Hipertensi ... 7

2.1.4 Etiologi ... 7

2.1.5 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron ... 10

2.1.6 Patogenesis ... 12

2.1.7 Mekanisme Renin ... 13

2.1.8 Komplikasi ... 14

2.2Pemeriksaan Penunjang Hipertensi ... 15

2.3Terapi Hipertensi ... 16

2.3.1 Tujuan Terapi ... 16

2.3.2 Terapi Non Farmakologi ... 16

2.3.3 Terapi Farmakologi ... 17

2.4Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) ... 23

(11)

xi

2.4.2 Deskripsi ... 24

2.4.3 Kandungan Kimia ... 25

2.4.4 Khasiat ... 25

2.5Tinjauan Curcumin ... 25

2.6Metode Maserasi dan Remaserasi ... 26

2.7Penginduksi L-NAME ... 27

2.8Hewan Percobaan Mencit ... 27

2.8.1 Klasifikasi ... 27

2.8.2 Karakteristik ... 28

BAB 3. KERANGKA KONSEPTUAL ... 29

BAB 4. METODELOGI PENELITIAN ... 31

4.1Rancangan Penelitian ... 31

4.1.1 Jenis Penelitian ... 31

4.1.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 31

4.1.3 Subjek Penelitian ... 31

4.1.4 Variabel Penelitian ... 32

4.1.5 Definisi Operasional Variabel ... 33

4.2Alat dan Bahan ... 33

4.2.1 Bahan ... 33

4.2.2 Alat-Alat ... 34

4.3Prosedur Penelitian ... 34

4.3.1 Pembagian Kelompok ... 34

4.3.2 Pembuatan Ekstrak Temulawak ... 35

4.3.3 Pemberian Penginduksi Hipertensi ... 35

4.3.4 Pemberian Terapi ... 36

4.3.5 Pengukuran Kadar Renin ... 36

4.4Alur Penelitian ... 37

4.5Analisis Data ... 37

BAB 5. HASIL PENELITIAN ... 38

5.1 Induksi Hipertensi terhadap Mencit Jantan (Mus musculus) ... 38

(12)

xii

5.2.1 Analisis Deskriptif ... 39

5.2.1 Uji Normalitas dan Homogenitas ... 40

5.2.1 Uji One way ANOVA dan Post hoc Tukey ... 40

BAB 6. PEMBAHASAN ... 42

BAB 7. KESIMPULAN DAN SARAN ... 46

7.1 Kesimpulan ... 46

7.2 Saran ... 46

(13)

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Klasifikasi tekanan darah ... 7

Tabel 5.1 Tekanan darah mencit setelah induksi hipertensi 2 minggu ... 38

Tabel 5.2 Kadar renin mencit setelah pemberian terapi ... 39

Tabel 5.3 Uji normalitas shapiro wilk ... 40

Tabel 5.4 Uji homogenitas levene test ... 40

Tabel 5.5 Uji one way ANOVA ... 40

(14)

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor Penyebab Hipertensi ... 8

Gambar 2.2 Sistem Renin Angiotensin Aldosteron ... 11

Gambar 2.3 Patogenesis Hipertensi ... 11

Gambar 2.4 Mekanisme Pembentukan Renin ... 13

Gambar 2.5 Komplikasi Hipertensi... 14

Gambar 2.6 Mekanisme Antihipertensi ... 18

Gambar 2.7 Struktur Kimia Captopril ... 19

Gambar 2.8 Mekanisme ACE Inhibitor ... 20

Gambar 2.9 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) ... 23

Gambar 2.10 Senyawa Curcumin ... 26

Gambar 2.11 Mencit... 27

Gambar 4.1 Diagram Alir Ekstraksi Temulawak ... 35

Gambar 4.2 Bagan Alur Penelitian ... 37

Gambar 5.1 Grafik rata-rata tekanan darah mencit setelah 2 minggu induksi hipertensi ... 38

(15)

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Daftar riwayat hidup ... 56

Lampiran 2 Surat determinasi tanaman ... 57

Lampiran 3 Surat keterangan kelaikan etik ... 58

Lampiran 4 Perhitungan dosis dan preparasi sediaan ... 59

Lampiran 5 Analisis ELISA Renin ... 62

Lampiran 6 Analisis Data... 59

(16)

xvi

DAFTAR SINGKATAN

ACE = Angiotensin Converting Enzyme ARB = Angiotensin II Resceptor Blocker

CCB = Calcium Canal Blocker

EDTA = Etylene Diamnine Tetraacetic Acid

ELISA = Enzyme Linked Immunosorbent Assay HDL = High Density Lipoprotein

L-NAME = L-NG-Nitroarginine Methyl Ester

NOS = Nitric Oxide Synthases

(17)

47

DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, B.B., Harikumar, K.B. 2009. Potential Therapeutic Effects of Curcumin, the Anti-inflammatory Agent, Against Neurodegenerative, Cardiovascular, Pulmonary, Metabolic, Autoimmune and Neoplastic Diseases. Int J Biochem Cell Biol, Vol 41(1), pp. 40–59.

American Heart Association. 2013. High Blood Pressure - 2013 Statistical Fact Sheet. United States, pp. 1-2.

Animal Aid. 2014. Animal Experiments. www.animalaid.org.uk/youth diakses tanggal 26 Agustus 2014.

Arrington, L. R. 1972. Introductory Laboratory Animal. The Breeding, Care and Management of Experimental Animal Science. The Interstate Printers and Publishing, Inc., New York.

Atlas,S.A. 2007. The Renin-Angiotensin Aldosterone System: Pathophysiological Role and Pharmacologic Inhibition. JMCP, Vol. 13 No. 8, pp. 9-20.

Badyal, D.K., Lata, H., Dadhich, A.P. 2003. Animal Models Of Hypertension And Effect Of Drugs. Indian Journal of Pharmacology, Vol 35, pp. 349-362.

Barrett, K.E., Barman, S.M., Boitano, S., Brooks, H. 2009. Ganong’s Review of

Medical Phyiology 23rd Edition. The McGraw-Hill Companies,Inc, pp. 728-917.

Beevers, C.S, Huang, S. 2011. Pharmacological and Clinical Properties of Curcumin. Botanics: Targets and Therapy, Vol 1, pp. 5–18.

Beevers, G., Lip, G.Y.H., O'Brien, E. 2001. ABC of Hypertension: The Pathophysiology of Hypertension. BMJ, No. 322, pp. 912-916.

Bhullar, K.S., Jha, A., Youssef, D., Rupasinghe, H.P.V. 2013. Curcumin and Its Carbocyclic Analogs: Structure-Activity in Relation to Antioxit and Selected Biological Properties. Molecules, Vol 18, pp. 5389-5404.

Biancardi, V.C., Bergamaschi, C.T., Lopes, O.U., Campos, R.R. 2007. Sympathetic activation in rats with L-NAME-induced hypertension.

Brazilian Journal of Medical and Biological Research, Vol 40, pp. 401-408.

(18)

48

Büssemaker, E., Hillebrand, U., Hausberg, M., Pavenstädt, H., Oberleithner, H. 2010. Pathogenesis of Hypertension: Interactions Among Sodium, Potassium, and Aldosterone. American Journal of Kidney Diseases, Vol 55, No 6 (June), pp. 1111-1120.

Chow, C.K., PURE (Prospective Urban Rural Epidemiology) Study investigators. 2013. Prevalence, Awareness, Treatment, and Control of Hypertension in Rural and Urban Communities in High-, Middle-, and Low-Income Countries. JAMA, Vol. 310 (9), pp. 959-968.

DEPKES. 2006. Pharmaceutical Care Untuk Penyakit Hipertensi.Jakarta, pp. 17-18.

Devaraj, S., Esfahani, A.S., Ismail, S., Ramanathan, S., Yam, M.F. 2010. Evaluation of the Antinociceptive Activity and Acute Oral Toxicity of Standardized Ethanolic Extract of the Rhizome of Curcuma xanthorrhiza

Roxb. Molecules, Vol 15, pp. 2925-2934.

Devaraj, S., Ismail, S., Ramanathan, S., Yam, M.F. 2014. Investigation of Antioxit and Hepatoprotective Activity of Standardized Curcuma xanthorrhiza Rhizome in Carbon Tetrachloride-Induced Hepatic Damaged Rats. The Scientific World Journal, Vol 2014, Article ID 353128, Hindawi Publishing Corporation, pp. 1-8.

Dewi, I. A.I.P., Dmriyasa, I. M., Dada, I.K.A. 2013. Bioaktivitas Ekstrak Daun Tapak Dara (Catharanthus Roseus) Terhadap Periode Epitalisasi Dalam Proses Penyembuhan Luka Pada Tikus Wistar. Indonesia Medicus Veterinus, pp.58-75.

Dickstein, K., Kjekshus, J., and the OPTIMAAL Steering Committee. 2002. Effects Of Losartan And Captopril On Mortality And Morbidity In High-Risk Patients After Acute Myocardial Infarction: The OPTIMAAL Randomised Trial. THE LANCET, Vol 360, pp. 757-759.

Dufton, J. 2011. The Pathophysiology and Pharmaceutical Treatment of Hypertension. Amerika Serikat, pp. 1-13.

European Medicines Agency. 2013. Assessment report on Curcuma xanthorrhiza Roxb. (C. xanthorrhiza D. Dietrich)., rhizome. United Kingdom, pp. 13-15.

Fauzana, D.L. 2010. Perbandingan Metode Maserasi, Remaserasi, Perkolasi Reperkolasi Terhadap Rendemen Ekstrak Temulawak (Curcuma Xanthorrhiza Roxb.). Skripsi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor Bogor.

(19)

49

Ghosh, M.N., 1971. Fundamental of Experimental Pharmacology. Scientific Book Agency, Calcutta, p. 85.

Gavras, H. 2009. Pathogenesis of Hypertension: A Review. Journal of Medical Sciences, Vol 2(1), pp. 25-28.

Giani, J. F., Janjulia, T., Kamat, N., Seth, D.M., Blackwell, W.L.B., Shah, K.H., Shen, X.Z., Fuchs, S., Delpire, E., Toblli, J.E., Bernstein, K.E., McDonough, A.A., and Villalobos, R.A.G. 2014. Renal Angiotensin-Converting Enzyme Is Essential for the Hypertension Induced by Nitric Oxide Synthesis Inhibition. J AmSoc Nephrol, vol 25, pp. 2752–2763.

Guerrero, L., Castillo, J., Quin˜ones, M., Vallve, S.G., Arola, L., Pujadas, G., Muguerza, B. 2012. Inhibition of Angiotensin-Converting Enzyme Activity by Flavonoids: Structure-Activity Relationship Studies. PLOS ONE, Volume 7 Issue 11, pp. 1-11.

Halim, M.R.A., Tan, M.S.M.Z., Ismail, S., Mahmud, R. 2012. Standardization And Phytochemical Studies Of Curcuma Xanthorrhiza Roxb. Int J Pharm Pharm Sci, Vol 4, Issue 3, pp. 606-610.

Hernani, Winarti, C., Marwati, T. 2009. Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Belimbing Wuluh Terhadap Penurunan Tekanan Darah Pada Hewan Uji.

J.Pascapanen, Vol 6(1), pp. 54-61.

Hernawati. 2010. Sistem Renin-Angiotensin-Aldosteron : Perannya Dalam Pengaturan Tekanan Darah Dan Hipertensi. Makalah, Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia Bandung, pp. 1-21.

Hlavačková, L., Janegová, A., Uličná, O., Janega, P., Černá1, A., Babál, P. 2011. Spice Up The Hypertension Diet - Curcumin And Piperine Prevent Remodeling Of Aorta In Experimental L-NAME Induced Hypertension.

Nutrition & Metabolism. Vol 8:72, pp. 1-10.

James, P.A., Oparil, S., Carter, B.L., Cushman, W.C., Himmelfarb, C.D., Handler, J., Lackland, D.T., LeFevre, M.L., MacKenzie, T.D., Ogedegbe, O., Smith Jr, S.C., Svetkey, L.P., Taler, S.J., Townsend, R.R., Wright Jr, J.T., Narva, A.S., Ortiz, E. 2013. 2014 Evidence-Based Guideline for the Management of High Blood Pressure in Adults Report From the Panel Members Appointed to the Eighth Joint National Committee (JNC 8).JAMA, pp.1-14.

Jantan, I., Saputri, F.C., Qaisar, M.N., Buang, F. 2012. Correlation between Chemical Composition of Curcuma domestica and Curcuma xanthorrhiza and Their Antioxit Effect on Human Low-Density Lipoprotein Oxidation.

Evidence -Based Complementary and Alternative Medicine, Volume 2012, Article ID 438356, Hindawi Publishing Corporation, pp. 1-9.

(20)

50

Katanasaka, Y., Sunagawa, Y., Hasegawa, K., Morimoto, T. 2013. Application of Curcumin to Heart Failure Therapy by Targeting Transcriptional Pathway in Cardiomyocytes. Biol. Pharm. Bull, Vol 36(1) pp. 13–17.

Katrin, E., Susanto, Winarno, H. 2011. Toksisitas Akut Ekstrak Etanol Temulawak (Curcuma xanthorrizha Roxb.) Iradiasi yang Mempunyai Aktivitas Antikanker. Jurnal Ilmiah Aplikasi Isotop Radiasi, Vol. 7 No. 1 (Juni), pp. 41-52.

Katzung, B.G., Masters, S.B., Trevor, A.J. 2012. Basic and Clinical Pharmacology 12th Edition. The McGraw-Hill Companies : United States, pp. 169-190.

KEMENKES. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta, pp. 88-89.

KentScientific.2014.https://www.kentscientific.com/Products/Specs/SpecPopUp.a sp?Mode=FAQ&SpecId=181. Diakses tanggal 15 September 2014.

Kim, M. B., Kim, C., Song, Y., Hwang, J.K. Antihyperglycemic And Anti-Inflammatory Effects Of Standardized Curcuma Xanthorrhiza Roxb. Extract And Its Active Compound Xanthorrhizol In High-Fat Diet-Induced Obese Mice. Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine, Volume 2014, Article ID 205915, Hindawi Publishing Corporation, pp. 1-9.

Kim, J.H., Kim, H., Kim, Y.H., Chung,W.S., Suh, J.K., Kim, S.J. 2013. Antioxidant Effect of Captopril and Enalapril on Reactive Oxygen Species-Induced Endothelial Dysfunction in the Rabbit Abdominal Aorta. Korean J Thorac Cardiovasc Surg, vol. 46, pp. 14-21.

Klabunde RE. 2010. Cardiovascular Pharmacology Concepts : Angiotensin

Converting Enzime (ACE) Inhibitor.

http://cvpharmacology.com/vasodilator/ACE.htm. Diakses tanggal 29 Agustus 2014.

Kobori, H., Nangaku, M., Navar, L.G., Nishiyama, A. 2007. The Intrarenal Renin-Angiotensin System: From Physiology to the Pathobiology of Hypertension and Kidney Disease. Pharmacological Reviews, Vol. 59 (3), pp. 251–287. Kukongviriyapan, U., Pannangpetch, P., Kukongviriyapan, V., Donpunha, W.,

Sompamit, K., Surawattanawan, P. 2014. Curcumin Protects against Cadmium-Induced Vascular Dysfunction, Hypertension and Tissue Cadmium Accumulation in Mice. Nutrients, Vol 6 pp. 1194-1208.

Kurdi, Aserani. 2010. Tanaman Herbal Indonesia : Cara Mengolah Manfaatnya Bagi Kesehatan, pp. 342-343.

(21)

51

Li, H.L., Liu, C., Couto, G.D., Ouzounian, M., Sun, M., Wang, A., Huang, Y., He, C.W., Shi, Y., Chen, X., Nghiem, M.P., Liu, Y., Chen, M., Dawood, F., Fukuoka, M., Maekawa, Y., Zhang, L., Leask, A., Ghosh, A.K., Kirshenbaum, L.A., and Liu, PP. 2008. Research article: Curcumin Prevents and Reverses Murine Cardiac Hypertrophy. The Journal of clinical Investigation, Vol. 118, pp. 879-893.

Lucia, E. W. 2008. Eksperimen Farmakologik : Orientasi Preklonik pada Hewan, pp. 9-10. Surabaya.

Maduram, A., Harikrishna. 2013. Prescription Pattern Of Anti Hypertensive Drugs In Shri Sathya Sai Medical College & Research Institute.

International Journal of Basic Medical Science, Vol : 4, Issue : 2, pp. 68-72.

Lum, C., Shesely, E.G., Potter, D.A.L., Beierwaltes, W.H. 2004. Cardiovascular and Renal Phenotype in Mice With One or Two Renin Genes.

Hypertension, Volume 43, pp. 79-86.

Malole, M.B.M. Pramono, C.S. 1989. Penggunaan Hewan-hewan Percobaan Laboratorium. Departemen Pendidikan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Bioteknologi. Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Mangunwardoyo, W., Deasywaty, Usia, T. 2012. Antimicrobial And Identification Of Active Compound Curcuma Xanthorrhiza Roxb.

International Journal Of Basic & Applied Sciences Ijbas-Ijens, Vol: 12 No: 01, pp. 69-78.

Mary, H.P.A, Susheela, G.K, Jayasree, S., Nizzy, A.M., Rajagopal, Jeeva. 2012. Phytochemical characterization and antimicrobial activity of Curcuma xanthorrhiza Roxb.Asian Pacific Journal of Tropical Biomedicine, pp.1-4.

Mayo Foundation for Medical Education and Research. 2011. Secondary Hypertension. http://www.mayoclinic.com/health/secondary-hypertension. Diakses tanggal 26 Agustus 2014.

McMurray, J., Solomon, S., Pieper, K., Reed, S., Rouleau, J., Velazquez, E., White, H., Howlett, J., Swedberg, K., Maggioni, A., Køber, L., Werf, F.V., Califf, R., Pfeffer, M. 2006. The Effect of Valsartan, Captopril, or Both on Atherosclerotic Events After Acute Myocardial Infarction: An Analysis of the Valsartan in Acute Myocardial Infarction Trial (VALIANT). Journal of the American College of Cardiology. Vol. 47, No. 4, pp. 730-732.

(22)

52

Meziane, M.I., Djerdjouri, B., Rimbaud, S., Caffin, F., Fortin, D., Garnier, A., Veksler, V., Joubert, F., and Clapier, R.V. 2012. Catecholamine-induced cardiac mitochondrial dysfunction and mPTP opening: protective effect of curcumin. Am J Physiol Heart Circ Physiol, Vol 302, pp. 665–674.

Moghadamtousi, S.Z., Kadir, H.A., Hassandarvish, P., Tajik, H., Abubakar, S., Zandi, K. 2014. A Review on Antibacterial, Antiviral, and Antifungal Activity of Curcumin. BioMed Research International. Volume 2014, Article ID 186864, pp. 1-12.

Moslemi, F., Nematbakhsh, M., Jazi, F.E., Talebi, A., Nasri, H., Ashrafi, F., Moeini, M., Mansouri, A., and Pezeshki, Z. 2013. Inhibition of Nitric Oxide Synthase by L-NAME Promotes Cisplatin-Induced Nephrotoxicity in Male Rats. ISRN Toxicology, Volume 2013, PP.1-6.

Nadeak, B. 2012. Hipertensi Sekunder akibat Perubahan Histologi Ginjal. Sari Pediatri, Vol. 13(5):311-15.

Nakmareong, S., Upa, K., Poungrat, P., Veerapol, K., Bunkerd, K., Parichat, P., Kwanjit, S. 2010. Effect of Curcumin on Hemodynamic Status and Aortic Elasticity in L-NAME Hypertensive Rat. Srinagarind Med. J, Volume 25, pp. 240-242.

New Zealand Data Sheet. 2013. CAPOTEN. New Zealand, pp. 2.

Ni, J., Ma, K.L., Wang, C.X., Liu, J., Zhang, Y., Lv, L.L., Ni, H.F., Chen, Y.X., Ruan, X.Z., and Liu, B.C. 2013. Activation of Renin-Angiotensin System is Involved in Dyslipidemia-Mediated Renal Injuries in Apolipoprotein E Knockout Mice and HK-2 Cells. Lipids in Health and Disease, Vol 12:49, pp. 1-12.

Nurcholis, W., Ambarsari, L., Sari, N.L.P.E.K., Darusman, L.K. 2012. Curcuminoid Contents, Antioxit and Anti-Inflammatory Activities of

Curcuma xanthorrhiza RoxB. and Curcuma domestica Val. Promising Lines From Sukabumi of Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Kimia Unesa, ISBN : 978-979-028-550-7.

Oktaviana, P.R. 2010. Kajian Kadar Kurkuminoid, Total Fenol Dan Aktivitas Antioksidan Ekstrak Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) Pada Berbagai Teknik Pengeringan Dan Proporsi Pelarutan. Skripsi. Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

(23)

53

Oparil, S., Zaman, M.A., Calhoun, D.A. 2003. Pathogenesis of Hypertension.

Ann. Intern. Med. Vol 139, pp. 761-776.

Pacurari, M., Kafoury, R., Tchounwou, P.B., and Ndebele, K. 2014. The Renin-Angiotensin-Aldosterone System in Vascular Inflammation and Remodeling.

International Journal of Inflammation, Vol. 2014, pp.1-13.

Pechanova, O. 2010. Contribution of Central Nervous System to Hypertension: role of Angiotensin II and Nitric Oxide. Act Nerv Super Rediviva, volume 52(4), pp. 223–227.

Penebar Swadaya. 2002. http://penebar-swadaya.com/penebar/wp-content/uploads/2013/03/tikus-putih1.jpg. Diakses tanggal 10 September 2014.

Pitt, B., Wilson, PAP., Segal, R., Martinez, F.A., Dickstein, K., Camm, A.J., Konstam, M.A., Riegger, G., Klinger, G.H., Neaton, J., Sharma, D., Thiyagarajan, B., and on behalf of the ELITE II investigators. 2000. Effect of losartan compared with captopril on mortality in patients with symptomatic heart failure: randomised trial—the Losartan Heart Failure Survival Study ELITE II. THE LANCET. Vol 355, pp. 1586.

Púzserová, A., Csizmadiováp, P.Z., Bernátová, P.I. 2007. Effect of Blood Pressure on L-NAME-sensitive Component of Vasorelaxation in Adult Rats.

Physiol. Res. Vol. 56 (Suppl. 2): S77-S84.

Rahajeng, E. Tuminah, S. Prevalensi Hipertensi Determinannya di Indonesia.

Maj Kedokt Indon, Volum: 59, Nomor: 12, pp. 580-587.

Raimondo, D., Tuttolomondo, A., Buttà, C., Miceli, S., Licata, G., and Pinto, A. 2012. Effects of ACE-Inhibitors and Angiotensin Receptor Blockers on Inflammation. Current Pharmaceutical Design, vol. 18, pp. 4385-4413

Reams, G.P., Bauer, J.H. 2000. Pharmacologic Treatment of Hypertension, pp. 7.1-7.36.

Rini, C., Widjajanto, E., Loekito, R.M. 2011. Peranan Curcumin terhadap Proliferasi, Apoptosis Diferensiasi Hepatosit Mice Balb/C yang Dipapar dengan Benzapyrene. J.Exp. Life Sci, Vol. 1 No. 2, pp. 56-110

RISTEK. 2010. Temulawak.

http://www.warintek.ristek.go.idpertaniantemulawak.pdf. Diakses tanggal 10 September 2014.

(24)

54

Royal Pharmaceutical Society of Great Britain. 2008. Stockley’s Drug

Interactions. Pharmaceutical Press, pp. 26.

Sangartit, W., Donpunha, W., Kukongviriyapa, U., Pakdeechote, P., Kukongviriyapan, V., Surawattanawan, P. 2012. Effect of Curcumin on Kidney Function and Arterial Blood Pressure in Rats with Long-Term and Low Level Exposure of Lead and Cadmium. Srinagarind Med J, Vol 27, pp. 107-110.

Sari, L.O.R.K. 2006. Pemanfaatan Obat Tradisional Dengan Pertimbangan Manfaat Keamanannya. Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. III, No.1, pp. 01 – 07.

Sharma, S.P. 2004. Nitric Oxide And The Kidney. Indian J Nephrol, Vol. 14, pp.77-84.

Siragy, H.M. 2010. The Angiotensin II Type 2 Receptor And The Kidney. Journal of the Renin-Angiotensin-Aldosterone System, vol. 11 (1), pp. 33-36.

Sudrajad, H., Azar, F.A. 2012. Uji Aktivitas Antifungi Minyak Atsiri Rimpang Temulawak (Curcuma Xanthorriza Roxb.) Secara In Vitro Terhadap

Candida Albicans. Balai Besar Penelitian Pengembangan Tanaman Obat Obat Tradisional Ba Penelitian Pengembang Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, pp. 84-89.

Sunagawa, Y., Morimoto, T., Wada, H., Takaya, T., Katanasaka, Y., Kawamura, T., Yanagi, S., Marui, A., Sakata, R., Shimatsu, A., Kimura, T., Kakeya, H., Fujita, M., Hasegawa, K. 2011. A Natural p300-Specific Histone Acetyltransferase Inhibitor, Curcumin, in Addition to Angiotensin-Converting Enzyme Inhibitor, Exerts Beneficial Effects on Left Ventricular Systolic Function After Myocardial Infarction in Rats. Circulation Journal,

Vol.75, pp. 2150-2159.

Tapia, E., Soto, V., Vega, K.M.O., M´arquez, G.Z., Jij´on, G.M., Garc´ıa, M.C.,

Santamar´ıa, J., Ni˜no, W.R.G., Correa, F., Zazueta, C., Chaverri, J.P. 2012. Curcumin Induces Nrf2 Nuclear Translocation and Prevents Glomerular Hypertension, Hyperfiltration, Oxit Stress, and the Decrease in Antioxit Enzymes in 5/6 Nephrectomized Rats. Oxidative Medicine and Cellular Longevity. Volume 2012, pp. 1-14.

Triplitt, C. 2006. Drug Interactions of Medications Commonly Used in Diabetes.

Diabetes Spectrum, Vol.19 (4), pp. 202-211.

(25)

55

Touyz, R.W., Sica, D., Harrap, S.B. 2014. Clinical Practice Guidelines for the Management of Hypertension in the Community A Statement by the American Society of Hypertension and the International Society of Hypertension. J Hypertens, Volume 32 : 1, pp. 3-15.

WHO. 2003. Management of Hypertension. Journal of Hypertension, Vol 21; No. 11, pp. 1983-1992.

WHO. 2013. A Global Brief on Hypertension. Switzerland, pp. 1-40.

WHO. 2013. Q & As on Hypertension. http://www.who.int/WHO_Q&As on hypertension.htm. Diakses tanggal 27 Agustus 2014.

(26)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hipertensi adalah suatu keadaan ketika tekanan darah sistolik ≥140 mmHg atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg dan terjadi peningkatan tekanan secara terus-menerus pada pembuluh darah (WHO, 2013). Menurut Dufton (2011), hipertensi adalah suatu keadaan kronik yang sering tidak nampak gejala medisnya yaitu tekanan darah arteri melebihi ambang batas normal sehingga jantung dan pembuluh arteri bekerja lebih keras dalam mendistribusikan darah ke jaringan.

WHO (2013) menyebutkan bahwa satu dari tiga orang dewasa di seluruh dunia menderita tekanan darah tinggi serta penyebab sekitar setengah dari kematian akibat stroke dan penyakit jantung. Sebanyak 77,9 juta orang dewasa di Amerika Serikat menderita hipertensi yang akan meningkat sebesar 7,2% pada tahun 2030 (American Heart Association, 2013) dan prevalensi hipertensi di Indonesia pada umur ≥18 tahun sebesar 26,5 % (KEMENKES, 2013). Oleh sebab itu, hipertensi menjadi masalah kesehatan yang penting di seluruh dunia karena prevalensinya yang tinggi dan terus meningkat.

Hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu hipertensi primer (esensial) yang diderita lebih dari 90% penderita hipertensi yang penyebabnya tidak diketahui secara pasti dan hipertensi sekunder yang diderita kurang dari 10% penderita hipertensi disebabkan oleh penyakit lain seperti gagal ginjal kronik, Cushing syndrome, gangguan tiroid atau obat-obat tertentu. (DEPKES, 2006; Weber et al, 2014). Faktor resiko mayor hipertensi adalah merokok, obesitas, immobilitas, dislipidemia, diabetes mellitus, mikroalbuminuria, umur (>55 laki-laki dan >65 tahun perempuan) atau riwayat keluarga penyakit kardiovaskular (WHO, 2003) dan faktor risiko hipertensi di Indonesia yaitu umur, pria, pendidikan rendah, merokok, minuman berkafein, alkohol, kurang aktivitas fisik, dan obesitas (Rahajeng dan Tuminah, 2009).

(27)

2

dan vakularisasi (Oparil et al, 2003; Katzung et al, 2012). RAAS berperan penting pada sistem endokrin sebagai pengatur volume dan tekanan darah. Renin adalah salah satu bagian penting dari RAAS yang diekskresikan dari sel juxtaglomerular di ginjal dan berfungsi mengubah angiotensinogen menjadi angiotensin I. Sekresi renin terjadi karena rendahnya tekanan pada glomerular, penurunanan reabsorpsi sodium, stimulasi dari sistem saraf simpatis dan respon angiotensin II tipe AT2 pada sel juxtaglmerular (Beevers et al, 2001; Atlas, 2007; Gavras, 2009; Eckhart et al, 2010).

Produksi renin dapat meningkatkan angiotensin II yang diubah dari angiotensin I oleh Angiotensin Converting Enzyme (ACE) sehingga terjadi vasokonstriksi, resistensi vaskular dan disfungsi vakular serta stimulasi sintesis aldosteron di korteks adrenal yang meningkatkan retensi natrium dan air serta volume darah (Katzung et al, 2012). Selain itu, angiotensin II berperan dalam perkembangan proses hipertropi dan remodeling jantung akibat kerusakan vaskuler dan aterosklerosis yang secara langsung mengakibatkan hipertensi berkepanjangan yang berdampak pada tingkat kesakitan dan kematian maupun komplikasi (Atlas, 2007). Oleh karena itu, kadar renin dapat menjadi salah satu parameter laboratorik dalam pemeriksaan hipertensi.

Komplikasi hipertensi dapat menyebabkan kerusakan pada organ jantung, mata, ginjal, otak, dan pembuluh darah besar (DEPKES, 2006). Hipertensi dapat mengarah pada infark miokard, stroke, gagal ginjal, retinopati, gangguan metabolik, gangguan memori dan kematian bila tidak dideteksi dini serta diterapi secara tepat (James et al, 2013; Mayo Foundation for Medical Education and Research, 2011).

(28)

3

Inhibitor ACE seperti captopril mampu menurunkan angka kesakitan dan kematian pada penderita gagal jantung, infark miokard, diabetes dan gangguan ginjal kronik. Obat ini bekerja dengan menurunkan aktivitas regulasi simpatis adrenergik, memblok kerja ACE dan reuptake norepinefrin, memblok sekresi aldosteron sehingga meningkatkan ekskresi Na+ dan H2O

yang menyebabkan penurunan tekanan darah. Selain itu, Inhibitor ACE juga menghambat degradasi zat lain seperti bradikinin yang memberikan kontribusi signifikan terhadap penurunan tekanan darah (Klabunde, 2010; Katzung et al, 2012; Weber et al, 2014). Captopril secara langsung mampu mempengaruhi siklus RAAS yang menjadi faktor pelepasan renin sehingga dapat mempengarungi kadar renin.

Sekarang ini telah banyak dilakukan penelitian mengenai obat tradisional untuk menunjang pengobatan yang salah satunya adalah hipertensi. Hasil SUSENAS 2007 menunjukkan ± 23,7 juta jiwa penduduk Indonesia memilih menggunakan obat tradisional (Kurdi, 2010) yang dinilai aman karena memiliki efek samping yang relatif kecil (Sari, 2006). Salah satu obat tradisional yang memiliki potensi sebagai terapi hipertensi adalah temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.). Temulawak berasal dari Indonesia yang rimpangnya biasa dimanfaatkan sebagai bumbu masakan maupun obat (Kurdi, 2010). Menurut Helen et al (2012), rhizoma temulawak mengandung

xanthorrhizol, camphene, curcumin, α-pinene, α-thujene, -pinene, myrcene, linalool dan zingiberene.

Penelitian Li et al (2008) menyebutkan bahwa curcumin dengan dosis 75 mg/KgBB pada mencit optimal dalam menghambat inflamasi dan hipertropi jantung. Nakmareong et al (2010) menyebutkan bahwa senyawa

curcumin dengan dosis 50 mg/KgBB dan 100 mg/KgBB mampu menurunkan hipertensi dan memperbaiki vaskular pada tikus jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi L-NG-Nitroarginine Methyl Ester (L-NAME). Curcumin dosis 100 mg/KgBB mampu menurunkan hipertensi dan memperbaiki fungsi ginjal pada tikus jantan galur Sprague-Dawley yang diinduksi Pb dan Cd (Sangartit

et al, 2012), memperbaiki disfungsi vaskular dan mengurangi oxidative stress

(29)

4

(Kukongviriyapan et al, 2014). Selain itu, terapi curcumin dosis 60 mg/KgBB pada tikus mampu mencegah perubahan hemodinamik pada sirkulasi glomerular, penurunan massa ginjal dan inflamasi renal (Tapia et al, 2012), serta memperbaiki hipertropi jantung (Katanasaka et al, 2013).

Atas dasar ilmiah di atas maka akan dilakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak yang mengandung senyawa curcumin terhadap mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi dengan mengukur parameter tekanan darah, kadar renin, dan histopatologi jantung, ginjal dan otak. Pada penelitian ini, parameter yang akan diukur adalah kadar renin. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak sebagai adjuvan pada terapi captopril terhadap kadar renin mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) sebagai adjuvan terapi captopril dapat mempengaruhi kadar renin pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui kadar renin setelah pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) sebagai adjuvan terapi captopril pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi.

1.3.2 Tujuan Khusus

Mengetahui penurunan kadar renin setelah pemberian ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb.) sebagai adjuvan terapi captopril pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi.

1.4 Hipotesis

(30)

5

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Ilmiah

Penelitian ini diharapkan akan menghasilkan informasi ilmiah tentang potensi senyawa curcumin dari ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza

Roxb.) sebagai adjuvan terapi captopril dalam mempengaruhi kadar renin pada mencit jantan (Mus musculus) yang diinduksi hipertensi.

1.5.2 Manfaat Aplikasi

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu masalah, yakni apakah terdapat pengaruh pemberian ekstrak temulawak ( Curcuma xanthorrhiza Roxb.)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap tahapan perkembangan embrio praimplantasi,

Tujuan penelitian: Untuk mengetahui efek hepatorepair ekstrak temulawak (Curcuma xanthorriza Roxb ) pada tikus putih jantan galur wistar yang di induksi paracetamol.. Metode

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak temulawak ( Curcuma xanthorrhiza Roxb.) dalam mengurangi kerusakan sel epitel tubulus

Pengaruh Ekstrak Etanol Rimpang Temulawak ( Curcuma xanthorrhiza Roxb.) terhadap Kadar Kolesterol Total.. pada Tikus

Tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah untuk mengetahui efek analgesik ekstrak etanol 70% rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) dan

Penelitian ini dapat memberi informasi ilmiah mengenai efek ekstrak etanol 70% rimpang temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb) sebagai analgesik pada mencit

PENGARUH EKSTRAK RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) TERHADAP PERKEMBANGAN EMBRIO PRAIMPLANTASI MENCIT (Mus musculus) SWISS WEBSTER.. Universitas Pendidikan Indonesia