LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI
FARMASI KOMUNITAS
di
APOTEK KIMIA FARMA PELENGKAP 41
TEBING TINGGI
Disusun oleh:
Nuzla Adrifina, S. Farm. 063202124
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA PROFESI
APOTEK KIMIA FARMA PEL. 41
di
TEBING TINGGI
Laporan ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Apoteker Farmasi Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh:
Nuzla Adrifina, S. Farm 063202124
Pembimbing,
Sylvia Adra S.Farm., Apt.
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Dekan,
KATA PENGANTAR
Penulis memanjatkan segala puji syukur kepada Allah SWT atas segala
rahmat dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Latihan Kerja
Profesi di apotek Kimia Farma 41 Tebing Tinggi dan penyusunan laporan ini.
Latihan Kerja Profesi ini merupakan salah satu program dalam pendidikan
profesi apoteker pada Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara Medan.
Latihan Kerja Profesi ini selesai tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. Bapak Hendra Farma Johar, M.Si, Apt sebagai Manajer Bisnis PT Kimia
Farma Apotek Medan, Bapak Drs.Untung TH, Apt sebagai Supervisi
Manager Apotek Kimia Farma 30 Tebing Tinggi dan Kimia Farma Pel. 41
Tebing Tinggi, Ibu Sylvia Adra, S.farm,Apt sebagai apoteker Apotek
Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi, beserta staf pegawai yang telah
banyak membantu penulis selama Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia
Farma Pel. 41 Tebing Tinggi.
2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt sebagai Dekan Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara, Bapak Drs. Wiryanto, M. S, Apt
sebagai Koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara dan seluruh staf pegawai Fakultas
Farmasi Universitas Sumatera Utara.
Semoga Allah SWT membalas budi baik Bapak dan Ibu dengan balasan
yang berlipat ganda. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat memberikan
manfaat bagi kita semua.
Tebing Tinggi, Januari 2008
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN... ii
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI... iv
DAFTAR TABEL... vi
DAFTAR GAMBAR... viii
BABI KIMIA FARMA... 1
1.1 Sejarah Kimia Farma ... 1
1.2 Bisnis Kimia Farma... 1
1.2.1 Holding... 1
1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi) ... 1
1.2.3 Laboratorium Klinik dab Klinik Kesehatan... 2
1.3 Anak Perusahaan... 3
1.3.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution... 3
1.3.2 PT. Kimia Farma Apotek ... 4
1.4 Store Manager Apotik Kimia Farma... 6
1.5 Apotek Kimia Farma Pelengkap 41 Tebing Tinggi ... 6
1.5.1 Lokasi... 6
1.5.2 Sumber Daya Manusia ... 6
1.5.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi... 6
1.5.3.1 Perencanaan Pembelian... 7
1.5.3.2 Penerimaan Barang ... 7
1.5.4 Pelayanan ... 8
1.5.5 Penyimpanan ... 9
BAB II KEPUASAN PELANGGAN... 10
2.1 Defenisi ... 10
2.2 Identifikasi Pelanggan... 11
2.3 Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan... 12
2.4 Proses Mengetahui Harapan Pelanggan ... 12
2.5 Pengukuran Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan ... 15
2.6 Manajemen Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan.... 17
BAB III PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI... 19
3.1 Pelayanan Resep... 19
3.2 Pelayanan Swamedikasi ... 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 42
4.1 Hasil dan Perhitungan ... 42
4.1.1 Hasil ... 42
4.1.2 Perhitungan ... 43
4.2 Pembahasan... 52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN... 55
5.1 Kesimpulan ... 55
5.2 Saran... 56
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia... 5
2 Spesialite Obat Resep I ... 20
3 Spesialite Obat Resep II ... 23
4 Spesialite Obat Resep III... 26
5 Spesialite Obat Resep IV ... 28
6 Spesialite Obat Resep V... 31
7 Spesialite Obat Swamedikasi 1 ... 33
8 Spesialite Obat Swamedikasi 2 ... 33
9 Spesialite Obat Swamedikasi 3 ... 34
10 Spesialite Obat Swamedikasi 4 ... 35
11 Spesialite Obat Swamedikasi 5 ... 36
12 Spesialite Obat Swamedikasi 6 ... 37
13 Spesialite Obat Swamedikasi 7 ... 38
14 Spesialite Obat Swamedikasi 8 ... 39
15 Spesialite Obat Swamedikasi 9 ... 40
16 Spesialite Obat Swamedikasi 10 ... 41
17 Data Mentah Harapan dan Kenyataan Penilaian Responden pada Faktor-faktor yang mempengaruhi Kepuasan Pelanggan Apotek . 42 18 Penilaian Responden terhadap Kecepatan Pelayanan ... 43
19 Penilaian Responden terhadap Keramahan Petugas ... 43
20 Penilaian Responden terhadap Kelengkapan Obat ... 43
21 Penilaian Responden terhadap Kesiapan Membantu ... 44
22 Penilaian Responden terhadap Cepat Tanggap ... 44
23 Penilaian Responden terhadap Pemberian Solusi ... 44
24 Penilaian Responden terhadap Pengetahuan dan Kecakapan ... 45
25 Penilaian Responden terhadap Komunikasi Efektif... 45
26 Penilaian Responden terhadap Informasi Obat ... 46
27 Penilaian Responden terhadap Konsultasi Obat ... 46
28 Penilaian Responden terhadap Kualitas Produk ... 47
30 Penilaian Responden terhadap Perhatian Petugas... 47
31 Penilaian Responden terhadap Keamanan dan Kenyamanan ... 48
32 Penilaian Responden terhadap Kenyamanan menunggu ... 48
33 Penilaian Responden terhadap Eksterior dan Interior... 48
34 Penilaian Responden terhadap Kebersihan Apotek ... 49
35 Penilaian Responden terhadap Kerapihan Apotek... 49
36 Penilaian Responden terhadap Keseragaman Petugas ... 49
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Gambar Cartesius daru Data Harapan dan Kenyataan Penilaian Responden pada Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan
BAB I
KIMIA FARMA
1.1 Sejarah Kimia Farma
Kimia Farma merupakan pioner dalam industri farmasi Indonesia. Cikal
bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1817, ketika NV Chemicalien
Handle Rathkamp & Co., perusahaan farmasi yang pertama didirikan di Hindia
Timur. Sejalan dengan kebijakan nasionalisisasi eks perusahaan-perusahaan
Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi
menjadi PNF Bhinneka Kimia Farma. Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971
bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas, menjadi PT. Kimia Farma
(Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001 PT. Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan
publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan
nama yang identik dengan mutu, hari ini Kimia Farma telah berkembang menjadi
sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang kian memainkan
peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.
1.2 Bisnis Kimia Farma
1.2.1 Holding
PT. Kimia Farma dibentuk pada tanggal 16 Agustus 1971 dengan jalur
usaha Pelayanan Kesehatan.
PT. Kimia Farma sebagai perusahaan publik sekaligus BUMN,
berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
PT. Kimia Farma merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan
yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: Industri, marketing, titel,
laboratorium klinik dan klinik kesehatan.
1.2.2 Pabrik (Industri Farmasi)
Dengan dukungan kuat riset dan pengembangan, segmen usaha yang
dikelola oleh perusahaan induk ini memproduksi obat jadi dan obat tradisional,
yodium, kina dan produk-produk turunannya, serta minyak nabati. Lima fasilitas
produksi yang tersebar di kota-kota besar di Indonesia merupakan tulang
Plant Jakarta memproduksi sediaan tablet, tablet salut, kapsul, sirop
kering, suspensi/sirop, tetes mata, krim, antibiotika dan injeksi. Unit ini
merupakan satu-satunya pabrik obat di Indonesia yang mendapat tugas dari
pemerintah untuk memproduksi obat golongan narkotika. Industri formulasi ini
telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Plant Bandung memproduksi bahan baku kina dan turunan-turunannya,
rifampisin, obat asli Indonesia dan alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR). Selain
itu, Plant Bandung juga memproduksi tablet, sirop, serbuk dan produk kontrasepsi
Pil Keluarga Berencana. Unit produksi ini telah menerima sertifikat Cara
Pembuatan Obat yang Baik (CPOB).
Plant Semarang mengkhususkan diri pada minyak jarak, minyak nabati
(bedak). Unit produksi telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang
Baik (CPOB).
Plant Watudakon di Jawa Timur merupakan satu-satunya pabrik yang
mengolah tambang yodium di Indonesia. Unit ini memproduksi yodium dan
garam-garamnya, bahan baku ferro sulfat sebagai bahan utama pembuatan tablet
besi untuk obat tambah darah, dan kapsul lunak “Yodiol” yang merupakan obat
pilihan untuk pencegahan gondok. Plant Watukodan juga mempunyai fasilitas
produksi formulasi seperti tablet, tablet salut, kapsul lunak, salep, sirop, dan
cairan obat luar/dalam.Unit telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat
yang Baik(CPOB).
Plant Tanjung Morawa di Medan, Sumatera Utara, dikhususkan untuk
memasok kebutuhan obat di wilayah Sumatera. Produk yang dihasilkan oleh
pabrik yang telah memperoleh sertifikat Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB)
meliputi tablet, krim, kapsul lunak, salep, sirop, dan cairan obat luar/dalam.
1.2.3 Laboratorium Klinik dan Klinik Kesehatan
Sejak tahun 2004 Kimia Farma mencanangkan perubahan arah bisnis dari
perusahaan farmasi menjadi perusahaan pelayanan kesehatan. Perubahan
paradigma ini untuk mengantisipasi munculnya kesadaran baru di masyarakat,
dari mengobati penyakit dan mengelola penyakit menjadi mencegah penyakit dan
mengelola kesehatan. Oleh sebab itu Kimia Farma melakukan pengembangan
Sebagai salah satu upaya mewujudkan visi perusahaan menjadi Healthcare
Company, maka Kimia Farma merintis infrastuktur bisnisnya memasuki usaha
jaringan penyedia layanan kesehatan (klinik kesehatan) yang terpadu dan
terintegrasi dengan membangun sistem informasi yang mendukung.
Klinik kesehatan Kimia Farma dengan konsep one stop healthcare
services menyediakan layanan klinik dokter yang didukung dengan layanan
pemeriksaan kesehatan (Laboratorium), layanan farmasi (apotek) dan layanan
pendukung lainnya.
Jasa layanan kesehatan yang akan diberikan meliputi konsultasi,
pemeriksaan kesehatan dan pengobatan layanan medical check up dan untuk
perorangan dan perusahaan, serta perencanaan administrasi pelayanan kesehatan
untuk karyawan. Layanan tersebut diatas juga akan di upgrade sesuai dengan
kebutuhan konsumen melalui layanan care service. Klinik Kimia Farma ke depan
dihadirkan oleh perusahaan sebagai suatu solusi total kesehatan.
1.3 Anak Perusahaan
1.3.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution
PT. Kimia Farma Trading and Distribution dibentuk pada tanggal 4
Januari 2003 dengan jalur usaha Distribusi Obat dan Alat Kesehatan.
PT. Kimia Farma Trading & Distribution, memiliki 40 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri
maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip untuk
memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya.
Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar
dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan
sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh
Indonesia.
Kimia Farma Trading and Distribution (KFTD) sebelumnya merupakan
divisi yang bergerak di bidang perdagangan dan distribusi. Oleh karena itu
pengalamannya bukan baru satu tahun, tetapi sama dengan umur PT. Kimia Farma
(Persero) sendiri. Hampir sepanjang sejarahnya sejak lebih menonjol dalam
kepada institusi baik melalui tender atau langsung, lebih dominan daripada
penjualan reguler, yang mencerminkan kepada bisnis distribusi.
Di samping itu di masa yang lalu, PBF ini terfokus lebih banyak
menyalurkan atau menjadi keagenan dari produk perusahaan induk, yaitu produk
Kimia Farma sebagai yang prinsipal. Setelah lahir menjadi anak perusahaan, serta
melihat kondisi ke depan, perusahaan telah bertekad untuk merubah visi, tidak
lagi hanya menyalurkan produk dari perusahaan induk, tetapi akan menyalurkan
produk prinsipal lain. Oleh karenanya perusahaan telah merubah visinya akan
menjadi perusahaan distributor pilihan utama bagi produk-produk prinsipal baik
produk prinsipal Kimia Farma maupun produk prinsipal lain. Visi ini
mengandung arti ke depan perusahaan akan lebih fokus kepada penjualan reguler,
tanpa meninggalkan penjualan kepada institusi/tender dan menjadi perusahaan
distribusi multi prinsipal.
Jalur Usaha :
1. Jasa pelayanan distribusi produk Prinsipal Kimia Farma dan Prinsipal
Non Kimia Farma serta Non Prinsipal terdiri dari: Consumer Health
Product (OTC Chemical, OTC Herbal, kosmetik, Body Care, Food
Supplement), ethical, generik, lisensi, narkotika, kontrasepsi, bahan baku
alat kesehatan, Consumer Goods.
2. Jasa perdagangan atau Trading
PT. Kimia Farma Trading & Distribution, memiliki 41 cabang yang
mendistribusikan obat-obatan, alat-alat kesehatan, perawatan alat
kesehatan baik yang di produksi sendiri maupun yang di produksi oleh
pihak ketiga.
1.3.2 PT. Kimia Farma Apotek
PT. Kimia Farma Apotek di bentuk pada tanggal 4 Januari 2003 dengan
jalur usaha Farmasi.
PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 apotek yang terbesar di
seluruh tanah air, yang memimpin pasar di bidang perapotekan dengan
penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.
Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep
pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia
Farma di pimpin oleh tenaga apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat
melayani informasi obat dengan baik.
Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan
dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang
memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.
PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang di bentuk oleh
Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam
upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan
konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.
Tabel 1. Apotek Kimia Farma yang ada di Indonesia :
No. Provinsi No. Provinsi
1. Bali 16. Kepulauan Bangka Belitung 13. Kalimantan Selatan 28. Sumatera Barat 14. Kalimantan Tengah 29. Sumatera Selatan 15. Kailmantan Timur 30. Sumatera Utara
Visi : Menjadikan perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang
berdaya saing global.
Misi :
1. Menyediakan produk dan jasa pelayanan kesehatan yang unggul untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan.
2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan nilai
perusahaan bagi pemegang saham, karyawan, dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip pengelolaan usaha
3. Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya manusia untuk
guna pengembangan perusahaan serta dapat berperan aktif dalam
pengembangan industri farmasi nasional.
1.4 Store Manager Apotek Kimia Farma
Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar di seluruh
sumatera utara yaitu: Kimia Farma 2 R.S. Inalum, Kimia Farma 14 R.S. Pirngadi,
Kimia Farma 27 Palang Merah (pusat), Kimia Farma 27 M3 Palang Merah, Kimia
Farma 28 Belawan, Kimia Farma 29 P. Siantar 1, Kimia Farma 30 Tebing Tinggi,
Kimia Farma 39 Sei Kambing Medan, Kimia Farma 41 Kabanjahe, Kimia Farma
54 R.S. Rantau Prapat, Kimia Farma 84 Tanjung Balai, Kimia Farma 85 P. Siantar
2, Kimia Farma 90 Kisaran, Kimia Farma 106 Aksara, Kimia Farma 107 Gatot
Subroto 72 C, Kimia Farma 160 Setia Budi, Kimia Farma 162 Pematang Siantar
3, Kimia Farma 225 Sisingamangaraja medan, Kimia Farma Basri, Kimia Farma
R.S. Pelengkap, Kimia Farma 312 Rantau Prapat, Kimia Farma 313 Padang
Sidimpuan, Kimia Farma 314 Binjai.
1.5 Apotek Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi
1.5.1 Lokasi
Apotek Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi berada di Jl. Dr. H. Kumpulan
Pane Tebing Tinggi, terletak di dalam kawasan Rumah Sakit Umum Dr. H.
Kumpulan Pane Tebing Tinggi yang ramai oleh pasien yang berobat. Apotek
Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi menerima resep-resep tunai, askes, dan
askeskin yang opname dari dokter umum, dokter-dokter spesialis yang bekerja di
rumah sakit, maupun yang praktek di luar rumah sakit. Daerahnya mudah
dijangkau oleh masyarakat dengan tempat parkir yang luas dan aman.
1.5.2 Sumber Daya Manusia
Apotek Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi di pimpin oleh seorang oleh
APA (Apoteker Pengelola Apotek) yang membawahi antara lain 2 orang Asisten
Apoteker dan 5 orang non Asisten Apoteker (4 orang Juru Resep dan 1 orang
1.5.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi
1.5.3.1 Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian di Apotek Kimia Farma dilakukan sesuai dengan
kebutuhan peracikan dan penjualan bebas. Barang yang sudah habis atau stock
yang sedikit dapat dilihat pada buku penjualan dan pada kotak tempat
penyimpanan obat dan kemudian dicatat ke dalam buku pemesanan. Perencanaan
pembelian dilakukan oleh asisten sesuai dengan kebutuhan yang dilakukan
seminggu dua kali.
Prosedur Pembelian di Apotek Kimia Farma Pelengkap 41 Tebing Tinggi
dilakukan sebagai berikut:
1. Bagian pengadaan barang di Apotek Kimia Farma Pel.41 membuat defecta
untuk kebutuhan stok obat dalam buku pemesanan.
2. Bagian pembelian merekapitulasi defecta dan membuatnya dalm bentuk
Bon Pemesanan Barang Apotek (BPBA) dan dikirim kepada bagian
pengadaan di BM Palang Merah.
3. Bagian pengadaan di BM Palang Merah mengirim Surat Pemesanan (SP)
kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF)
4. PBF mengirim barang dan faktur kepada masing-masing Apotek Kimia
Farma.
1.5.3.2 Penerimaan Barang
Penerimaan barang dilakukan oleh penanggung jawab menurut prosedur
berikut:
1. Penanggung jawab menerima barang dari pemasok disertai dengan Surat
Pengantar Barang/ Faktur.
2. Penanggung jawab memeriksa kualitas barang sesuai pemesanan,
dilakukan pemeriksaan secara fisik seperti jumlah, ukuran, jenis registrasi,
label, tanggal daluarsa dan bentuk barang, apakah sesuai atau tidak.
3. Penanggung jawab membubuhkan tanda tangan stempel Apotek Kimia
Farma pada faktur asli.
4. Mencatat barang masuk pada kartu stock barang masing-masing.
1.5.4 Pelayanan
Pelayanan penjualan di apotek Kimia Farma meliputi pelayanan resep
tunai, resep kredit, pelayanan obat bebas, kosmetika, dan alat-alat kesehatan.
Pelayanan Resep
Pelayanan terhadap resep dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Penerimaan Resep
Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep: nama, alamat, nomor SIP
dan tanda tangan/paraf dokter, penulisan R/, nama pasien, umur dan alamat,
pemberian No R/, penetapan harga, dan pemeriksaan ketersediaan obat.
2. Perjanjian dan Pembayaran
Pengambilan obat semua atau sebagian, ada/tidaknya penggantian obat
atas persetujuan dokter, pembayaran tunai atau kredit, pembuatan kuitansi dan
salinan resep.
3. Peracikan
Penyiapan etiket/penandaan obat dan kemasan, peracikan obat, penyajian
hasil peracikan.
4. Pemeriksaan Akhir
Kesesuaian hasil racikan dengan resep, kesesuaian salinan resep dengan
resep asli, kebenaran kuitansi.
5. penyerahan Obat dan Pemberian Informasi
Penyerahan obat harus disertai dengan penjelasan informasi tentang nama
obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, cara penyimpanan,
efek samping yang mungkin timbul.
6. Layanan Purna Jual
Komunikasi dan informasi setiap waktu dan penggantian obat bila
diperlukan atas permintaan dokter.
Pelayanan Penjualan Bebas
Pelayanan penjualan bebas dilakukan sebagai berikut :
1. Petugas di ruang penjualan menerima permintaan barang dari pasien dan
menginformasikan harga.
2. Jika pasien yang datang dengan keluhan menderita penyakit maka Apoteker
dengan penyakit yang dikeluhkan dengan disertai informasi tentang obat yang
digunakan.
3. Bila harga sesuai maka barang diserahkan dan pasien membayarnya.
1.5.5 Penyimpanan
Penyimpanan dapat dilakukan di etalase dan ruang peracikan. Cara
penyimpanan perbekalan farmasi dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan jenis
obat yang disusun menurut abjad dengan sistem FIFO (First In First Out) atau
FEFO (First Expired First Out)
Untuk golongan narkotika dan psikotropika dismpan dalam lemari khusus
yang terpisah dari obat-obat lain dan dikunci. Vaksin, serum, dan suppositoria
disimpan dalam lemari pendingin.
Penyimpanan bahan baku dipisahkan dari obat-obat lain dalam wadah
tertutup rapat dan diberi etiket atau label yang jelas. Bahan baku obat dalam
BAB II
KEPUASAN PELANGGAN
2.1 Defenisi
Untuk dapat mengukur kepuasan pelanggan, kita harus mengetahui
defenisinya secara konseptual dan teoritis. Dalam konteks teori consumer
behavior, kepuasan adalah hasil penilaian dari konsumen bahwa produk atau
pelayanan telah memberikan tingkat kenikmatan dimana tingkat pemenuhan ini
bisa lebih atau kurang.
Secara konseptual kepuasan pelanggan merupakan hasil penilaian pelanggan
terhadap produk atau jasa yang telah memenuhi harapannya dibandingkan dengan
persepsi terhadap kinerja yang diterimanya. Jika harapan lebih tinggi daripada
kinerja produk, pelanggan akan merasa tidak puas. Sebaliknya, jika harapan sama
dengan atau lebih rendah daripada kinerja produk pelanggan akan merasa puas.
Menurut defenisi di atas ada dua ukuran yang tercantum di dalamnya,
ukuran yang pertama adalah harapan pelanggan dan ukuran yang kedua yaitu
kinerja produk
Pada dasarnya ada 2 hal fundamental yang harus disadari setiap
perusahaan dalam memformulasikan kepuasan pelanggan :
1. Strategi kepuasan pelanggan haruslah dimulai dengan harapan pelanggan.
Harapan adalah kunci pokok bagi setiap pelaku bisnis yang terlibat dalam
kepuasan pelanggan. Secara sederhana, kepuasan akan terjadi kalau
perusahaan mampu menyediakan produk, pelayanan, harga dan aspek lain
sesuai dengan harapan atau melebihi harapan pelanggan.
2. Strategi kepuasan pelanggan haruslah dimulai dengan memilih pelanggan
yang benar. Jadi, strategi kepuasan pelanggan pada dasarnya, tidak bisa
dilepaskan dengan strategi segmentasi. Bukan hanya produk atau
pelayanan yang mesti diperbaiki tetapi pemilihan pelanggan juga penting.
Kepuasan pelanggan ditentukan oleh persepsi atas perfomance produk atau
jasa dalam memenuhi harapan pelanggan. Pelanggan akan puas jika produk yang
2.2 Identifikasi pelanggan
Pelanggan adalah semua orang yang menuntut kita atau perusahaan untuk
memenuhi sesuatu standar kualitas tertentu yang akan memberikan pengaruh pada
performansi kita atau perusahaan. L.L. Bean Freeport, Maine (Gasperz, 1997: 33)
memberikan beberapa defenisi tentang pelanggan dalam sistem kualitas modern
1. Pelanggan adalah orang yang tidak tergantung pada kita, tetapi kita yang
tergantung padanya.
2. Pelanggan adalah orang yang membawa kita kepada apa keinginannya.
3. Tidak ada seorang pun yang pernah menang beradu argumentasi dengan
pelanggan.
Untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan, terlebih dahulu diidentifikasi
jenis-jenis pelanggan itu. Pada dasarnya, dikenal tiga jenis golongan pelanggan :
1. Pelanggan Internal. Pelanggan internal adalah orang yang berada dalam
perusahaan dan memiliki pengaruh pada performansi pekerjaan (atau
perusahaan) kita. Bagian-bagian pembelian, produksi, penjualan,
pembayaran gaji, rekrutmen, dan karyawan, merupakan contoh dari
pelanggan internal. Misalnya bagian pembayaran gaji harus dipuaskan.
Kebutuhan karyawan (pelanggan internal), seperti menerima pembayaran
gaji tepat waktu dan tepat jumlah, tanpa kesalahan administrasi, dan
lain-lain mutlak diperhatikan oleh bagian pembayaran. Gaji yang dalam hal ini
bertindak sebagai pemasok internal.
2. Pelanggan Antara. Pelanggan antara adalah mereka yang bertindak atau
berperan sebagai perantara, bukan sebagai pemakai akhir produk. Dalam
sistem kualitas modern, pihak-pihak yang terlibat atau melakukan
transaksi produk harus dipuaskan.
3. Pelanggan Eksternal. Pelanggan eksternal adalah pembeli atau pemakai
akhir produk, yang sering disebut sebagai pelanggan nyata. Pelanggan
eksternal merupakan orang yang membayar untuk menggunakan produk
yang dihasilkan.
Dalam pandangan tradisional, pelanggan suatu perusahaan adalah orang
2.3 Prinsip Dasar Kepuasan Pelanggan
Faktor-faktor yang mempengaruhi persepsi dan harapan pelanggan adalah
sebagai berikut:
1. “Kebutuhan dan keinginan” yang berkaitan dengan hal-hal yang dirasakan
pelanggan ketika sedang mencoba melakukan transaksi dengan produsen/
pemasok produk (perusahaan). Jika pada saat itu kebutuhan dan
keinginannya besar, harapan atau ekspektasi pelanggan akan tinggi,
demikian pula sebaliknya.
2. Pengalaman masa lalu ketika mengkonsumsi produk dari perusahaan
maupun pesaing-pesaingnya.
3. Pengalaman dari teman-teman, mereka akan menceritakan kualitas produk
yang akan dibeli pelanggan itu. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi
pelanggan, terutama pada produk-produk yang dirasakan beresiko tinggi.
4. Komunikasi melalui iklan dan pemasaran juga mempengaruhi persepsi
pelanggan.
Kepuasan pelanggan mencakup perbedaan antara harapan dan kinerja atau
hasil yang dirasakan.
Ada beberapa unsur penting dalam kualitas yang ditetapkan pelanggan,
yaitu: 1. Pelanggan harus merupakan prioritas utama organisasi, 2. Pelanggan
yang dapat diandalkan merupakan pelanggan yang paling penting, yaitu
pelanggan yang membeli berkali-kali, 3. Kepuasan pelanggan dijamin dengan
menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan perbaikan terus-menerus.
Kunci membentuk fokus kepuasan pada pelanggan adalah menempatkan
karyawan untuk berhubungan langsung dengan pelanggan dan memberdayakan
karyawan untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk memuaskan para
pelanggan.
2.4 Proses Mengetahui Harapan Pelanggan
Harapan pelanggan merupakan keyakinan pelanggan sebelum mencoba
atau membeli suatu produk, yang dijadikan standar atau acuan dalam menilai
1. Karakteristik produk yang diinginkan pelanggan.
Pada umumnya pelanggan menginginkan produk yang memiliki
karakteristik lebih cepat, lebih murah, dan lebih baik. Dalam hal ini, terhadap tiga
dimensi yang perlu diperhatikan yaitu: dimensi waktu, dimensi biaya, dan dimensi
kualitas. Karakteristik lebih cepat biasanya berkaitan dengan dimensi waktu yang
menggambarkan kecepatan dan kemudahan atau kenyamanan untuk memperoleh
produk. Karakteristik lebih murah biasanya berkaitan dengan dimensi biaya yang
menggambarkan harga atau ongkos dari suatu produk yang berdimensi kualitas
produk.
2. Tingkat performansi yang dibutuhkan untuk memenuhi harapan pelanggan.
Harapan pelanggan dapat juga ditentukan melalui pengajuan pertanyaan
tentang berapa tingkat performansi yang dibutuhkan untuk memenuhi ekspektasi
pelanggan.
3. Kepentingan relatif (urutan prioritas) dari setiap karakteristik
Mengingat adanya karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan yang
saling bertentangan, perlu dilakukan pemeringkatan terhadap setiap karakteristik
agar dapat menemukan kepentingan relatif dari masing-masing karakteristik yang
diinginkan pelanggan tersebut.
4. Kepuasan pelanggan berdasarkan performansi sekarang
Berdasarkan perbandingan antara karakteristik produk yang diinginkan
pelanggan dan performansi sekarang yang ditawarkan atau diberikan kepada
pelanggan, kita dapat mengetahui kepuasan pelanggan berdasarkan tingkat
performansi produk yang ada sekarang.
Ada 5 penggerak utama kepuasan pelanggan :
1. Kualitas produk
Ukuran kualitas dapat bersifat objektif ataupun subjektif. Ukuran yang
subjektif mencakup kepuasan pelanggan untuk menentukan persepsi dan sikap
pelanggan mengenai kualitas produk yang dikonsumsinya. Pengetahuan atas
persepsi dan sikap pelanggan terhadap produk suatu perusahaan akan
menghasilkan peluang untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Kualitas produk memiliki 8 elemen yakni: 1. Performance, yaitu kepuasan atas
sekunder yang melengkapi fungsi dasar produk, 3. Reliability, yaitu kemungkinan
produk gagal atau tidak berfungsi selama satu periode tertentu, 4. Comformance,
yaitu seberapa dekat kesesuaian antara desain dan operasi produk sebagaimana
spesifikasi yang ditetapkan sebelumnya atau harapan pengguna, 5. Durability,
yaitu jumlah manfaat yang diperoleh dari produk sebelum produk itu secara fisik
memburuk atau menjadi tak terpakai, 6. Servicebility, yaitu kecepatan, keramahan,
kompetensi, dan kemudian direparasi, 7. Aesthetics, yaitu unsur penilaian
subjektif pribadi mengenai bagaimana suatu produk terlihat, 8. Reputations, yaitu
citra dan reputasi umum perusahaan.
2. Harga
Untuk pelanggan yang sensitif, biasanya harga murah adalah sumber
kepuasan yang penting karena mereka akan mendapatkan value for money yang
tinggi. Sebaliknya komponen harga relatif tidak penting bagi mereka yang tidak
sensitif terhadap harga.
3. Service quality
Service quality sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem teknologi dan
manusia. Salah satu konsep service quality yang populer adalah ServQual.
Berdasarkan konsep ini, service quality diyakini mempunyai lima dimensi, yaitu
tangible, reliability, responsiveness, assurance dan emphaty.
1. Tangibles (bukti langsung) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan
sarana komunikasi, 2. Reliability (kehandalan), yakni kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan, 3. Responsiveness
(daya tanggap), yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan
memberikan pelayanan dengan tanggap, 4. Assurance (jaminan), mencakup
kemampuan, kesopanan, dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas
dari bahaya, resiko atau keragu-raguan, 5. Emphaty (empati), meliputi kemudahan
dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan
para pelanggan
4. Emotional Factor
Rasa bangga, rasa percaya diri, simbol sukses, bagian dari kelompok orang
penting dan sebagainya adalah contoh emotional value yang mendasari kepuasan
5. Kemudahan untuk mendapatkan produk atau jasa
Pelanggan akan semakin puas apabila relatif mudah, nyaman dan efisien
dalam mendapatkan produk atau pelayanan.
2.5 Pengukuran Kualitas Jasa dan Kepuasan Pelanggan
Manfaat pengukuran kualitas dan kepuasan pelanggan adalah sebagai berikut:
1. Pengukuran menyebabkan orang memiliki rasa berhasil dan berprestasi,
yang kemudian secara langsung akan memberikan pelayanan yang prima
kepada pelanggan.
2. Pengukuran bisa dijadikan dasar menentukan standar kinerja dan standar
prestasi yang harus dicapai, yang akan mengarahkan menuju kualitas jasa
yang semakin baik dan kepuasan pelanggan yang meningkat.
3. Pengukuran memberikan umpan balik segera kepada pelaksana, terutama
bila pelanggan sendiri yang mengukur kinerja pelaksana atau perusahaan
yang memberi pelayanan.
4. Pengukuran akan memberitahukan kepada kita apa yang harus dilakukan
untuk memperbaiki kualitas dan kepuasan pelanggan. Informasi ini bisa
juga datang dari pelanggan.
5. Pengukuran memotivasi orang untuk melakukan dan mencapai tingkat
produktivitas yang lebih tinggi.
1. Pengukuran Kualitas Jasa
Ada empat sumber yang menentukan kualitas jasa, yaitu sebagai berikut:
1. Design quality, yang menjelaskan bahwa kualitas jasa ditentukan pada waktu
peserta jasa didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, 2. Production
quality, yang menjelaskan bahwa kualitas jasa ditentukan oleh kerjasama
departeman produksi dan departemen pemasaran. 3. Delivery quality, yang
menjelaskan kualitas jasa ditentukan janji perusahaan pada pelanggan. 4.
Relationship quality, yang menjelaskan kualitas jasa ditentukan hubungan
profesional dan sosial antara perusahaan dengan pelanggan, pemasok, agen,
karyawan, dan pemerintah.
2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Kotler (1994) mengemukakan 6 metode untuk mengukur kepuasan
1. Sistem Keluhan dan Saran
Setiap perusahaan yang berorientasi pada pelanggan perlu memberikan
kesempatan seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran,
pendapat dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan meliputi : kotak saran
yang diletakkan di tempat-tempat strategis (yang mudah dijangkau atau sering
dilewati pelanggan), menyediakan kartu komentar (yang bisa diisi langsung
ataupun yang bisa dikirimkan via pos kepada perusahaan), menyediakan saluran
telepon khusus (custumer hot-lines) dan lain-lain.
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Umumnya, banyak penelitian mengenai pelanggan dilakukan dengan
menggunakan metode survei, baik melalui pos, telepon, maupun wawancara
pribadi. Melalui survei perusahaan akan memperoleh tanggapan dan umpan balik
secara langsung dari pelanggan dan sekaligus juga memberikan tanda positif
bahwa perusahaan menaruh perhatian terhadap para pelanggannya.
3. Analisis Problem
Pelanggan yang dijadikan responden diminta untuk mengungkapkan dua hal
pokok. Pertama, masalah-masalah yang mereka hadapi berkaitan dengan
penawaran dari perusahaan. Kedua, saran-saran untuk melakukan perbaikan.
4. Importence-Importence Analysis
Dalam teknik ini, responden diminta untuk merangkingh seberapa baik kinerja
perusahaan dalam masing-masing elemen/ atribut tersebut.
5. Ghost Shopping
Metode ini dilaksanakan dengan cara mempekerjakan beberapa orang untuk
berperan atau bersikap sebagai pelanggan/pembeli potensial produk perusahaan
dan pesaing, berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk-produk
tersebut. Ghost shopper juga dapat mengamati atau menilai cara perusahaan dan
pesaingnya menjawab pertanyan pelanggan dan menangani setiap keluhan.
6. Lost Customer Analysis
Perusahaan berusaha menghubungi para pelanggannya yang telah berhenti
2.6 Manajemen Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan
Dapat dilakukan dengan cara proaktif, yaitu memulai proses manajemen
pelayanan dan kepuasan bahkan sebelum berhubungan dengan pelanggan, atau
bisa juga bersikap reaktif, dan menunggu pelanggan menyatakan keluhannya atau
mengatakan apa yang harus dilakukan.
Manajemen Proaktif
Ada 10 hal yang bisa dilakukan untuk memanajemen mutu pelayanan dan
kepuasan pelanggan secara proaktif.
1. Setiap orang bekerja untuk pelanggan.
Perusahaan harus menjadi organisasi yang berfokus pada pelanggan, secara
menyeluruh dan tuntas.
2. Mengenali pelanggan secara akrab
Perusahaan yang mengenali pelanggannya secara akrab akan jauh lebih profitable
ketimbang para pesaingnya.
3. Membangun kualitas dalam produk atau jasa.
Penuhi harapan pelanggan dengan meningkatkan mutu setinggi mungkin.
4. Mengembangkan gairah fokus pelanggan
Fokus pelanggan harus sangat mendalam dan penuh pengabdian sehingga menjadi
kehidupan pribadi dan kehidupan organisasi.
5. Melatih staf
Melatih karyawan baik dari aspek teknis pekerjaan maupun berbagai aspek yang
terkait dengan pelayanan.
6 Memberdayakan Karyawan.
Memberdayakan karyawan dengan memberi wewenang untuk melakuan tindakan
apapun yang bisa menjamin kepuasan pelanggan.
7. Terus-Menerus Mengukur
Ukurlah kinerja pribadi kita dan staf kita, ukurlah mutu produk dan jasa yang kita
hasilkan dan jual, ukurlah tingkat kepuasan dan persepsi pelayanan pelanggan
kita, kemudian, buatlah perubahan positif yang perlu dan sesuai dengan hasil
pengukuran.
8. Memberikan Pengakuan dan Imbalan
9. Mencari Cara-Cara Baru
Carilah cara-cara baru sehingga bisnis kita bisa tampil beda untuk memuaskan
pelanggan.
10. Buat Menjadi Lebih Baik
Jika pelanggan mengatakan bahwa mutu kita sangat baik dan pelayanan kita prima
sehingga mereka sangat puas, kita harus dengan segera mencari cara untuk bisa
melakukan dengan lebih baik lagi.
BAB III
PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI
3.1. Pelayanan Resep
Resep I
Dr. Nazrin Bey Sitompul, SpPD
R/ Salbutamol 4 mg No. XXX
Berdasarkan komposisi obat pada resep diatas dapat diduga bahwa pasien
menderita gejala sesak nafas karena semua obat ditujukan untuk pengobatan sesak
nafas disertai batuk.
2. Spesialite Obat pada resep
Tabel 2. Spesialite Obat Resep I
No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1. Salbutamol® (Indofarma)
Salbutamol 4 mg Salbuven® (Pharos) Ventolin®
(GlaxoSmithKline)
G Bronkodilator pada asma bronkial,
bronkial kronik,
2. Ambroxol Syr®
G Terapi sekretolitik pada penyakit
bronkopulmonal akut dan kronis yang berhubungan dengan sekresi mukus abnormal dan gangguan transportasi mukus
3. Pelayanan Informasi obat
a. Salbutamol®
Kegunaan: Bronkodilator pada asma bronkial, bronkial kronik; Bentuk sediaan:
tablet; Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 tablet; Hal-hal yang perlu
diinformasikan: gunakan sesuai resep dokter. Simpan di tempat kering dan
b. Ambroxol Syr®
Kegunaan: Terapi sekretolitik pada penyakit bronkopulmonal akut dan kronis
yang berhubungan dengan sekresi mukus abnormal dan gangguan transportasi
mukus; Bentuk sediaan: syrup; Cara pemakaian: 3 kali sehari 1 sendok makan;
Hal-hal yang perlu diinformasikan: digunakan sesuai resep dokter. Simpan
Resep II
Dr. Moh Syahruddin Sp.PD
R/ Nufapazol No. X
Berdasarkan komposisi obat pada resep diatas dapat diduga bahwa pasien
menderita tukak lambung karena semua obat ditujukan untuk pengobatan tukak
lambung.
2. Spesialite Obat pada resep
Tabel 3. Spesialite Obat Resep II
No Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat
1 Nufaprazol® (Nufarindo)
Lansoprazole Digest®
(Kalbe Farma)
Domperidone Vomidon® (Pharos) Vometa® (Dexa Medica)
3. Pelayanan Informasi obat
a. Nufaprazol®
Kegunaan : Ulkus duodenum; bentuk sediaan: kapsul; Cara pemakaian : 1 kali
sehari 1 kapsul; hal-hal yang perlu diinformasikan: gunakan sesuai dengan
resep dokter, Simpan di tempat kering dan terlindung cahaya.
b. Vomitas®
Kegunaan: Penatalaksanaan mual dan muntah; bentuk sediaan: tablet; cara
pemakaian: 3 kali sehari 1 tablet; hal-hal yang perlu diinformasikan: Gunakan
sesuai resep dokter. Simpan di tempat kering dan terlindung cahaya.
c. Lanagogum®
Kegunaan: Menyokong fungsi pencernaan; bentuk sediaan: kaplet; cara
pemakaian: 3 kali sehari 1 kaplet; hal-hal yang diinformasikan: simpan di
Resep III
Dr. Nazrin Bey Sitompul, Sp PD
upriadi
air besar (konstipasi) karena semua obat ditujukan untuk
ab e O
Berdasarkan komposisi obat pada resep diatas dapat diduga bahwa pasien
menderita sukar buang
pengobatan konstipasi.
2. Spesialite Obat pada resep
T el 4. Spesialit bat Resep III
No Nama Obat Komposisi Khasiat
1. cillus - B
(Galenium Pharmasia)
B Konstipasi kronis
Pralax syr® Laxadilac®
3. Pelayanan Informasi obat
ng perlu diinformasikan: disimpan
dan terlindung dari cahaya.
gan diberikan terus-menerus. Simpan di tempat
ejuk dan terlindung dari cahaya.
a. Rillus®
Kegunaan: Memelihara kesehatan saluran cerna; bentuk sediaan: tablet; cara
pemakaian: 1 kali sehari 1 tablet; hal-hal ya
di tempat kering
b. Pralax syr®
Kegunaan: Konstipasi kronis; bentuk sediaan: syrup; cara pemakaian: 3 kali
sehari 1 sendok makan; hal-hal yang perlu diinformasikan: hentikan
penggunaan jika terjadi diare, jan
Resep IV
Dr. Satria Yanis Sp. KK
. XV
tube I
sian
atal-gatal) karena semua obat ditujukan untuk pengobatan
el Obat R
Berdasarkan komposisi obat pada resep diatas dapat diduga bahwa pasien
menderita alergi (g
alergi (gatal-gatal).
2. Spesialite Obat pada resep
Tab 5. Spesialite esep IV
No Nama Obat Komposisi Produk lain ol Khasiat 1
Chlorphenon G Pengobatan gejala alergi
rlanison® sebagai ob inflamasi
kulit dengan inflamasi Benosom M® Betamethasone
valerat 0,1%, mico
Infeksi jamur pada
3. Pelayanan Informasi obat
darai kendaraan bermotor. disimpan di
mpat kering dan terlindung dari cahaya.
a. CTM®
Kegunaan: pengobatan gejala alergi; bentuk sediaan: tablet; cara pemakaian: 2
kali sehari 1 tablet; hal-hal yang perlu diinformasikan: obat ini dapat
menyebabkan mengantuk, hindari mengen
b. Prednison®
Kegunaan: sebagai obat anti inflamasi; bentuk sediaan: tablet; cara pemakaian:
3 kali sehari 1 tablet; hal-hal yang perlu diinformasikan: disimpan di tempat
erlindung dari cahaya.
mpat yang kering, jauhkan dari panas cahaya langsung, hanya sebagai obat luar. yang kering dan t
c. Benosom M®
Kegunaan: Infeksi jamur pada kulit dengan inflamasi; Bentuk sediaan: krim;
cara pemakaian: dioleskan pada bagian yang gatal: hal-hal yang perlu
diinformasikan: pakailah obat ini secukupnya, sehingga dapat menutupi daerah
yang terinfeksi dan gosoklah perlahan-lahan, jangan menggaruk pada tempat
infeksi jamur karena apabila kulit lecet dapat terjadi infeksi oleh kuman, jangan
terlalu sering kena air selama pengobatan sampai infeksinya hilang, simpanlah di
Resep V
Drg. Sri Astuti
R/ Prolic 300 mg No. X
g No. X
I
tahun
ien
ua obat ditujukan untuk pengobatan sakit gigi.
ab e Obat
Produk lain G asiat
S 2 dd cap I
R/ Mefinal 500 m
S 2 dd Cap
Pro : kristi
Umur: 60
1. Kasus
Berdasarkan komposisi obat pada resep diatas dapat diduga bahwa pas
menderita sakit gigi karena sem
2. Spesialite Obat pada resep
T el 6. Spesialit Resep V
No Nama Obat Komposisi ol Kh
1.
(Sanbe Farma)
Klindamisin 300 mg C
(M )
G Antibiotika
Prolic® linmas®
(Lapi)
G Analgesik dan antipiretik
Mefinal® Asam M Mefinter
(I
®
nterbat) apistan®
3. Pelayanan Informasi obat
inimal penggunaan 3 hari. Simpan di tempat kering dan
ri cahaya.
. Diminum
esudah makan. Simpan di tempat kering dan terlindung dari cahaya
a. Prolic®
Kegunaan: Antibiotika; bentuk sediaan: kapsul; cara pemakaian: 2 kali sehari
1 kapsul; hal-hal yang perlu diinformasikan: Diminum sebelum makan. Obat
ini harus dihabiskan m
terlindung da
b. Mefinal®
Kegunaan: Analgesik dan antipiretik; bentuk sediaan: kapsul; cara pemakaian:
2 kali sehari 1 kapsul; hal-hal yang perlu diinformasikan: obat ini dapat
menyebabkan gangguan GI, cemas, ulkus peptikum dan mengantuk
3.2. Kasus Swamedikasi
derita penyakit cacingan dan dianjurkan
syrup rasa jeruk.
Tab e Ob asi I
ain 1. Kasus I
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan anaknya sering merasa gatal
pada anus khususnya pada malam hari dan kurang nafsu makan. Berdasarkan
keluhan tersebut diduga anaknya men
minum Combantrin®
a. Spesialite Obat
el 7. Spesialit at Swamedik
Nama Obat Komposisi Produk L Gol Khasiat
Combantrin®
(Combiphar)
Pirantel pamoat ®
Farma)
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: antelmentika (membasmi cacing gelang , cacing kremi, dan cacing
tambang); bentuk sediaan: sirup; cara pemakaian: 1 kali sehari 1-2 sendok teh
pada malam hari; hal-hal yang perlu diinformasikan: cukup diberikan 1 hari,
jangan melebihi dosis yang dianjurkan, pengobatan ulang dianjurkan 6 bulan
kemudian, obat diminum sebelum tidur agar efeknya optimal, jaga kebersihan
2. Kasu
mengalami kekurangan cairan dan
ialyte®.
Tab Oba si II
at Produk Lain Gol
s II
Seorang ibu datang ke apotek dan mengeluh anaknya yang berumur 4
tahun tubuhnya menjadi lemas akibat terus menerus buang air besar karena diare.
Berdasarkan keluhan tersebut diduga pasien
elektrolit, maka pasien diberikan Ped
a. Spesialite Obat yang diberikan
el 8. Spesialite t Swamedika
Nama Ob Komposisi Khasiat
Pedialyte®
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: mengganti cairan tubuh dan mineral yang terbuang saat diare, bentuk
sediaan: larutan; cara pemakaian: 3 jam pertama 3 gelas (200ml) selanjutnya 1
gelas tiap kali mencret; hal-hal yang perlu diinformasikan: simpan pada suhu
kamar dan jauhkan dari jangkauan anak-anak, jaga kebersihan makanan dan
minuman, obat ini hanya untuk pengganti cairan tubuh yang hilang, cuci tangan
3. Kasu
ungkinan pasien mengalami sembelit, maka
lcolax® tablet.
Tab e Ob asi II
t ain G t
s III
Seorang ibu datang ke apotek dan mengeluh sukar buang air besar.
Berdasarkan keluhan tersebut kem
pasien diberikan Du
a. Spesialite Obat
el 9. Spesialit at Swamedik I
Nama Oba Komposisi Produk L ol Khasia
Dulcolax ® (Boehringer Ingelheim)
Bisakodyl 5 mg
(Mecosin)
W Mengatasi
buang air besar. prolaxan®
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: mengatasi konstipasi (susah buang air besar), menghilangkan nyeri
saat buang air besar, bentuk sediaan: tablet; cara pemakaian: 1 kali sehari 2
tablet sebelum tidur; hal-hal yang perlu diinformasikan: jauhkan dari jangkauan
anak-anak, dianjurkan banyak makan buah, sayuran dan makanan yang banyak
4. Kasus IV
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan perutnya terasa kembung
dasarkan keluhannya, maka pasien diberikan Mylanta®.
Tabel 10. Spesialite Ob asi IV
at isi in Gol t
dan terasa perih. Ber
a. Spesialite Obat
at Swamedik
Nama Ob Kompos Produk La Khasia
Mylanta® (Pfizer)
g, simetikon 20 mg.
ma),
(Konimex)
B Mengatasi
lambung perih Alumunium
Hidroksida 200 mg, magnesium
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: mengatasi gangguan pencernaan,lambung perih; bentuk sediaan:
tablet kunyah; cara pemakaian: 3 kali sehari 1-2 tablet 1 jam sebelum makan;
hal-hal yang perlu diinformasikan: gunakan sesuai aturan pakai, jangan
melebihi dosis yang dianjurkan, tablet harus dikunyah sebelum ditelan, bila sakit
berlanjut konsultasikan dengan dokter, simpan pada suhu kamar dan jauh dari
5. Kasu
sarkan keluhan tersebut, maka obat yang diberikan adalah
Tab te Oba si V
bat ain
s V
Seorang pemuda datang ke apotek dengan keluhan mata merah dan gatal
terkena debu. Berda
Visine® tetes mata.
a. Spesialite Obat
el 11. Spesiali t Swamedika
Nama O Komposisi Produk L Gol Khasiat
Visine®
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: menghilangkan iritasi dan kemerahan pada mata; bentuk sediaan:
tetes mata; cara pemakaian: 3 kali sehari 1-2 tetes; hal-hal yang perlu
diinformasikan: cuci tangan dahulu sebelum menggunakan obat, jangan
digunakan lebih dari satu bulan setelah tutup di buka atau jika warnanya telah
berubah menjadi keruh, simpanlah di tempat yang sejuk dan bersih, hanya untuk
6. Kasus VI
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan anaknya yang berumur 3
tahun menderita demam. Berdasarkan keluhan tersebut maka diberikan Omegrip®.
Tab te O kasi
at Lain Gol
a. Spesialite Obat yang diberikan
el 12. Spesiali bat Swamedi VI
Nama Ob Komposisi Produk Khasiat
Omegrip®
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: mengobati demam, sakit kepala, sakit otot dan sakit persendian,
bentuk sediaan: sirup; cara pemakaian: 3-4 kali sehari 1 sendok teh, hal-hal
yang perlu diinformasikan: jangan diberikan pada penderita gangguan fungsi
hati dan ginjal, bila sakit berlanjut kosultasikan dengan dokter, simpan pada suhu
kamar dan jauhkan dari jangkauan anak-anak. Penggunaan dalam dosis besar dan
7. Kasus VII
Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan kaki pegal dan kram pada
betis setelah berolahraga. Berdasarkan keluhan tersebut, maka obat yang diberikan
krim®.
Tabel 13. Spesialite Ob asi V
Lain Gol
adalah Counterpain
a. Spesialite Obat
at Swamedik II
Nama Obat Komposisi Produk Khasiat
Counterpain®
B Meringankan it
ahraga dan kaku, pegal dan nyeri leher, pegal akibat ol
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: meringankan sakit pinggang, otot kaku, pegal dan nyeri leher, pegal
akibat olahraga dan terkilir; bentuk sediaan: krim; cara pemakaian: di gosokkan
1-3 kali sehari pada daerah yang sakit; hal-hal yang perlu diinformasikan:
hindari pada pemakaian pada daerah kulit yang luka, berdekatan dengan mata, ke
8. Kasus VIII
Seorang pemuda datang ke apotek dengan keluhan gigi terasa sakit.
n tersebut maka obat yang diberikan adalah Postan®.
Tab te Ob asi V
bat Lain Gol
Berdasarkan keluha
a. Spesialite Obat
el 14. Spesiali at Swamedik III
Nama O Komposisi Produk Khasiat
Ponstan®
Mengurangi rasa sakit yang ringa sampai sedang
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan: mengurangi rasa sakit yang ringan sampai sedang sehubungan dengan
sakit gigi (analgetika); bentuk sediaan: tablet salut selaput; cara pemakaian : 3
kali sehari 1 tablet; hal-hal yang perlu diinformasikan: sebaiknya diminum
sesudah makan karena dapat mengiritasi lambung, simpan di tempat sejuk dan
9. Kasus IX
Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan anaknya mempunyai keluhan
gata-gatal karena biang keringat. Dari keluhan tersebut, maka obat yang diberikan
io
Tabel 15. Spesialite Ob asi IX
bat Lain
adalah Caladine Lot
a. Spesialite Obat
at Swamedik
Nama O Komposisi Produk Gol Khasiat
Caladine
Mengatasi gatal kulit karena biang keringat, udara panas dan
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan : Mengatasi gatal kulit karena biang keringat, udara panas dan gigitan
serangga; bentuk sediaan : lotio; cara pemakaian : dioleskan pada kulit yang
gatal 2 kali sehari pagi dan sore setelah mandi; hal-hal yang perlu
diinformasikan: jangan menggunakan obat ini pada daerah yang luka atau dekat
mata, hanya untuk pemakaian luar, segera hentikan pemakaian obat bila timbul
warna merah atau terjadi iritasi pada kulit, simpan pada suhu kamar dan jauhkan
10. Kasus X
Seorang wanita datang ke apotek dengan keluhan gatal-gatal pada sela jari kaki.
n tersebut maka obat yang diberikan adalah Fungiderm®
Tab te Ob asi X
t
Berdasarkan keluha
a. Spesialite Obat
el 16. Spesiali at Swamedik
Nama Oba Komposisi Produk Lain Gol Khasiat
Fungiderm®
b. Pelayanan Informasi Obat
Kegunaan : Untuk mengobati penyakit kulit karena infeksi sekunder oleh jamur;
bentuk sediaan : krim; cara pemakaian : 2 sampai 3 kali sehari dioleskan pada
bagian yang sakit sampai infeksi hilang; hal-hal yang perlu diinformasikan :
pakailah obat ini secukupnya, sehingga dapat menutupi daerah yang terinfeksi dan
gosoklah perlahan-lahan, jangan menggaruk pada tempat infeksi jamur karena
apabila kulit lecet dapat terjadi infeksi oleh kuman, jangan terlalu sering kena air
selama pengobatan sampai infeksinya hilang, simpanlah di tempat yang kering,
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
n Perhitungan
aan Penilaian Responden pada imensi Kualitas Jasa Apotek Kepada Pelanggan
KETERANGAN: HARAPAN KENYATAAN
PERTANYAAN HARAPAN KENYATAAN
4.1.2 Perhitungan
ingk Ke nti n ec ata ela nan
Ha pan esp e Pen ian esp en
KEANDALAN
Tabel 18
T at pe nga dan Penilaian Responden Terhadap K ep n P ya
ra R ond n ila R ond
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Y - - - 13 67 80 X - 3 4 73 - 80
Yi - - - 5 2 335 387 Xi - 6 12 292 310
sponden Terhadap Keramahan Petugas
Penilaian Responden
Tabel 19
Tingkat Kepentingan dan Penilaian Re
Tabel 20
Tingk Ke nt an n P laia esponden Terhadap Kelengkapan Obat
Tabel 23
Tingk Ke nti an n P laia esponden Terhadap Pemberian Solusi
Ha an esp en en ian p en
Tingkat Kepentingan dan Penilaian Responden Terhadap Pengetahuan dan
Tabel 26
Tingk Ke ntin an n P ilaia Responden Terhadap Infor asi Obat
ingk Ke nti an n P ilai esponden Terhadap Ko ltas ba
Tabel 28
Tingk Ke nti an n P ilai esponden Terhadap Ku as du
Ha an esp en Pen aian s e
ingkat Kepentingan dan Penilaian Responden Terhadap Kesesuaian Produk Obat
Penilaian
ingk Ke nti an P ilai esponden Terhadap Perhatian Petugas
Ha an esp n Pen n es e
Harapan Responden Responden
Tabel 31
Tingkat Kepentingan dan Penilaian Responden Terhadap Keamanan dan
anan
abe 2
enyama
Tabel 33
n Terhadap Eksterior dan Interior
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Kenyam
Harapan Responden Penilaian Responden
T l 3
Tingkat Kepentingan dan Penilaian Responden Terhadap K nan Menunggu
Harapan Responden Penilaian Responden
V. BERWUJUD
Tingkat Kepentingan dan Penilaian Responde
Tabel 34
ingk Ke nti an n P ilai Re ond n Te da ebersihan Apotek
Ha an esp en en an sp e
abel 35
ingk Ke nti n P laia esponden Terhadap Kerapihan Petugas
Tabel ata-rata pa ilaia Respo d pada
Faktor-faktor yang Mempengaruhi e
o r arapan
ggan
enilaian
ggan
37. Perhitungan R dari Hara
Kepuasan p
Pelan Y X Deviasi
2
Prioritas utama Pertahankan prestasi
Berlebihan
Gambar 1. Grafik cartesius dari data harapan dan kenyataan penilaian responden
pada faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan di apotek.
Keterangan:
Kecepatan pelayanan (1), Keramahan petugas (2), Kelengkapan obat (3),
Kesiapan membantu (4), Cepat tanggap (5), Pemberian solusi (6), Pengetahuan
dan kecakapan (7), Komunikasi efektif (8), Informasi obat (9), konsultasi obat
(10), Kualitas produk (11), Kesesuaian produk obat (12), Perhatian petugas (13),
Keamanan dan kenyamanan (14), Kenyamanan menunggu (15), Eksterior dan
interior (16), Kebersihan apotek (17), Kerapihan apotek (18), Keseragaman
4.2 Pembahasan
Saat ini banyak diskusi mengenai peningkatan mutu berkelanjutan,
pelayanan pelanggan, dan kepuasan pelanggan. Faktor terpenting yang harus
diperhatikan pada saat ini adalah kepuasan pelanggan. Jika pelanggan tidak puas,
maka pelanggan akan menghentikan bisnis dengan anda (penjual).
Apotek Kimia Farma berusaha untuk mengetahui tingkat kepuasan
pelanggan dengan melakukan survei kepuasan pelanggan maka dapat diketahui
mutu dan aktivitas pelayanan yang akan dapat membantu untuk mengembangkan
program dalam rangka menghasilkan pelanggan yang puas dan setia.
Sebagai apotek yang berhubungan langsung dengan pelanggan, Apotek
Kimia Farma sengat mengutamakan kualitas pelayanan kepada konsumen demi
memenuhi kepuasan mereka. Program pelayanan pelanggan dan peningkatan
mutu hanya akan berhasil jika ada komitmen menyeluruh, dan komitmen ini harus
dimulai dari puncak. Proses komitmen manajemen ini harus dimulai dari
pernyataan visi atau misi yang berkaitan dengan mutu pelayanan.
Dari hasil survei faktor-faktor kecepatan pelayanan (1), keramahan
petugas (2), kesiapan membantu (4), kualitas produk (11), keamanan dan
kenyamanan (14), dan Kenyamanan menunggu (15) berada di area pertahankan
prestasi. Pada kuadran ini diketahui bahwa harapan pelanggan sangat penting
terhadap faktor-faktor tersebut dan berdasarkan hasil survei di lapangan diketahui
bahwa kenyataan sesuai dengan harapan pelanggan. Oleh sebab itu faktor-faktor
tersebut harus tetap dipertahankan, bahkan dapat lebih ditingkatkan.
Sebagai apotek yang berhubungan langsung dengan pelanggan, apotek
Kimia Farma senantiasa mengutamakan kualitas dalam memberikan pelayanan
guna memenuhi kepuasan pelanggan. Faktor kecepatan pengerjaan resep
merupakan faktor yang dinilai sudah baik dari pelayanan di apotek. Dari hasil
pengamatan yang dilakukan, faktor kecepatan pengerjaan resep erat sekali
hubungannya dengan kelengkapan obat yang terdapat di apotek.
Dari hasil survei diketahui bahwa faktor-faktor cepat tanggap (5),
pengetahuan dan kecakapan (7), komunikasi efektif (8), informasi obat (9),
konsultasi obat (10), perhatian petugas (13), eksterior dan interior (16), kebersihan
kuadran ini harapan pelanggan sangat tinggi, sedangkan kenyataannya rendah
oleh sebab itu faktor-faktor diatas harus dapat ditingkatkan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Pemberian konseling, informasi dan edukasi merupakan faktor yang harus
ditingkatkan karena dalam kenyataan yang dijumpai di lapangan hal tersebut
kurang dirasakan oleh pelanggan. Apoteker apotek Kimia Farma sebaiknya
meluangkan lebih banyak waktu untuk melayani pelanggan dalam memberikan
informasi dan konsultasi kepada pasien dengan didukung pengetahuan, kecakapan
dan kemampuan berkomunikasi diharapkan mampu melaksanakan KIE
(komunikasi, informasi, dan edukasi) sehingga peran apoteker lebih dirasakan
oleh pelangggan dan hal tersebut akan memberikan kepuasan bagi pelanggan.
Kesiapan petugas dalam memberikan solusi didukung oleh pengetahuan
dan kecakapan, sehingga dapat memberikan informasi dan konsultasi obat kepada
pasien, karena pasien berharap petugas mengerti tentang obat-obatan yang akan
digunakan pasien sehingga ketika pasien bertanya apa saja tentang obatnya
petugas dapat memberikan jawaban yang tepat dan mudah dimengerti. Petugas
Kimia Farma harus selalu siap memberikan solusi dan informasi yang dibutuhkan
oleh pasien mengenai obat yang akan digunakan.
Kondisi eksterior dan interior gedung apotek, kebersihan dan kerapihan
apotek merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Ini
disebabkan adanya renovasi rumah sakit yang menyebabkan apotek ditempatkan
pada ruang sementara dengan kondisi yang tidak memenuhi kriteria bangunan
untuk apotek, hal ini menyebabkan kurangnya dilakukan konsultasi, informasi dan
komunikasi yang efektif kepada pasien, faktor ini juga disebabkan karena
banyaknya pasien rumah sakit rawat yang harus dilayani. Kondisi eksterior dan
interior yang memadai, kebersihan, kerapihan apotek dan adanya konsultasi,
informasi obat dan komunikasi yang efektif kepada pelanggan akan menambah
kenyamanan bagi pelanggan dan akan meningkatkan kepuasan bagi pelanggan.
Apotek Kimia Farma memberikan pelayanan yang seragam kepada setiap
pelanggannya, baik pelanggan yang membayar tunai maupun kredit, dan setiap
Pada area prioritas rendah diketahui faktor keseragaman petugas (19)
dianggap kurang begitu penting, sehingga faktor ini belum menjadi prioritas
utama untuk diperbaiki.
Keseragaman petugas dilihat dari kepentingan konsumen tidak begitu
penting tetapi untuk mempertahankan asumsi positif dari pelanggan (masyarakat),
petugas apotek kimia farma dapat meningkatkan penampilan petugas secara
keseluruhan.
Pada area berlebihan diketahui harapan pasien terhadap faktor –faktor
kelengkapan obat (3), pemberian solusi (6), dan kesesuaian produk obat (12)
sudah baik, karena apotek telah dapat memberikan kepuasan pada pelanggan
artinya faktor ini sudah melebihi dari apa yang diharapkan oleh pelanggan oleh
sehingga perlu untuk dipertahankan.
Faktor-faktor kualitas produk yang dijual serta kesesuaian produk obat
yang diterima, dimana kualitas produk yang terjamin dan kesesuaian antar obat
yang diminta dengan yang diterima akan membuat pelanggan merasa aman
menggunakannya. Hal ini sudah berjalan dengan baik di apotek Kimia Farma
karena semua produk yang dijual di apotek Kimia Farma adalah produk yang
terjamin keasliannya karena bersumber dari Pedagang Besar Farmasi (PBF) yang
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil survei faktor-faktor kecepatan pelayanan (1), keramahan
petugas (2), kesiapan membantu (4), kualitas produk (11), keamanan dan
kenyamanan (14), dan Kenyamanan menunggu (15) berada di area pertahankan
prestasi. Pada kuadran ini diketahui bahwa harapan pelanggan sangat penting
terhadap faktor-faktor tersebut dan berdasarkan hasil survei di lapangan diketahui
bahwa kenyataan sesuai dengan harapan pelanggan. Oleh sebab itu faktor-faktor
tersebut harus tetap dipertahankan, bahkan dapat lebih ditingkatkan.
Dari hasil survei diketahui bahwa faktor-faktor cepat tanggap (5),
pengetahuan dan kecakapan (7), komunikasi efektif (8), informasi obat (9),
konsultasi obat (10), perhatian petugas (13), eksterior dan interior (16), kebersihan
apotek (17), dan kerapihan apotek (18) berada di area prioritas utama. Pada
kuadran ini harapan pelanggan sangat tinggi, sedangkan kenyataannya rendah
oleh sebab itu faktor-faktor diatas harus dapat ditingkatkan untuk meningkatkan
kepuasan pelanggan.
Pada area prioritas rendah diketahui faktor keseragaman petugas (19)
dianggap kurang begitu penting, sehingga faktor ini belum menjadi prioritas
utama untuk diperbaiki.
Pada area berlebihan diketahui harapan pasien terhadap faktor –faktor
kelengkapan obat (3), pemberian solusi (6), dan kesesuaian produk obat (12)
sudah baik, karena apotek telah dapat memberikan kepuasan pada pelanggan
artinya faktor ini sudah melebihi dari apa yang diharapkan oleh pelanggan oleh
5.2 Saran
1. Apotek Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi sebaiknya menyediakan
obat-obatan lebih lengkap lagi terutama obat OTC untuk meningkatkan pelayanan
sehingga angka penolakan pembelian obat-obat OTC lebih diminimalkan atau
tidak ada.
2. Apotek Kimia Farma Pel. 41 Tebing Tinggi perlu menata ruang, kebersihan dan
kerapihan apotek dengan lebih baik lagi dan eksterior dan interior yang memadai
DAFTAR PUSTAKA
CMP Medica. 2006. “MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi” Edisi 6. Penerbit PT.
InfoMaster. Jakarta.
Gerson R.F. 2002. “Mengukur Kepuasan Pelanggan”. Penerbit PPM. Jakarta.
Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. 2006. “Informasi Spesialite Obat Indonesia”
Volume 41. Jakarta.
Tjay, T.H dan Rahardja, K. 2002. Obat-obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan
Efek sampingnya, Edisi Kelima, Penerbit PT. Elex Media Komputindo.
Jakarta.
www.kimiafarma.co.id