• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Kolam Renang(Studi Kasus pada Kolam Renang Deli Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Dalam Menggunakan Jasa Kolam Renang(Studi Kasus pada Kolam Renang Deli Medan)"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

1

Dalam Menggunakan Jasa Kolam Renang (Studi Kasus pada Kolam Renang Deli Medan)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis

Disusun Oleh

100907009 Liza Syafriany

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

(2)

ABSTRAKSI

Liza Syafriany

Hatta Ridho, S.Sos, MSP

Tumbuh dan berkembangnya bisnis jasa kolam renang membuat pesaing antar pembisnis semakin gencar dalam melakukan berbagai promosi terhadap para calon konsumen dan konsumen agar tertarik untuk mengunjungi tempat bisnis yang mereka kelola sama halnya yang dilakukan oleh kolam renang Deli Medan. Sebagaimana juga yang telah diketahui, banyaknya kolam renang yang tersedia dengan wahana dan fasilitas yang sangat bagus contohnya kolam renang Hairos yang sudah bertaraf internasional dan memiliki wahana permainan yang lengkap, ada juga kolam renang yang tarafnya hampir sama dengan kolam renang Deli Medan seperti kolam renang selayang dan unimed yang menjadi pesaing bagi kolam renang Deli Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa kolam renang Deli Medan.

Metode penelitiannya adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kemudian kata-kata disusun dalam bentuk kalimat. Penelitian ini memiliki dua informan, yaiti informan kunci dan informan utama.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengunjungi kolam renang Deli Medan ini terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu pengenalan kebutuhan yang terdiri dari mengenal dari teman, mengenal dari keluarga, mengenal dari orang ke orang, mengenal dari iklan, dan mengenal dari keluarga. Kedua yaitu pencarian informasi yang terdiri dari pengaruh promosi, diskon, dan pengaruh pemberian hadiah, pengunjung yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, pengetahuan pengunjung tentang garansi jasa, pengunjung yang mendapatkan garansi jasa dan pelayananan dari pramuniaga yang berjaga diloket tiket kolam renang Deli Medan. Ketiga evaluasi alternatif yaitu kolam renang yang lebih bagus dari kolam renang Deli Medan. Ke empat keputusan pembelian yaitu terdiri dari alasan berkunjung kekolam renang Deli Medan, frekuensi kunjungan, harga tiketnya murah dank arena lokasi dan suasana kolam renang Deli Medan. Ke lima yaitu evaluasi pasca pembelian yaitu kepuasan setelah mengunjung kolam renang Deli Medan, keamanan dan kenyamanan kolam renang Deli Medan.

(3)

ABSTRACT Liza Syafriany

Hatta Ridho, S.Sos, MSP

Growth and development of the swimming pool service business makes more incentive businessman among the competitors in a variety of promotions to potential customers and consumers that are interested to visit the place of bussines that they manage as well as that done by the pool Deli Medan. As is also well know, the number of available pool with a lazy river and very nice facilities swimming pool which has an international Hairos and have full rides, there is also a pool to his level almost equal to the pool as the pool Deli Medan Selayang and Unimed competitor for pool Deli Medan the purpose this study is to investigate and analyze the factors that become the consumers decision to use the service of Medan Deli pool.

The research method is descriptive method with qualitative approach, the research on the data collectedand expressed in the form of words and images, then the words are arranged in the form of a sentence this study has two informants, is key informants and key informants.

From the results of this study showed that the factors that influence consumer decisiors in Medan Deli visit the pool is divided into 5 sections, namely the introduction of requirement that consists of familiar friend, knowing of the family, knowing from person to person, familiar from advertising, and to know of the family. Both the information retrieval which consist of the influence of promotions, discount, and gift giving influence, visitor who experience unpleasant events, visitor knowledge about the warranty service, visitor who obtain warranty services from ticket clerks manning pool in Deli Medan. The third alternative evaluation is a better pool than a swimming pool Deli Medan into four purchase decisions and consists swimming into the pond reasons to visit Medan Deli, frequency of visits, and because of low ticket prices and the location of the pool atmosphere Deli Medan. The fifth is the post purchase evaluation of satisfaction after visiting Medan Deli pool. Pool safety and comfort Deli Medan.

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan karuniaNya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

sebaik mungkin. Shalawat beriring salam tak lupa saya persembahkan kepada

Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga yang senantiasa menjadi tauladan

bagi umat islam. Semoga kita selalu mendapat syafa’atnya di hari akhir kelak.

Adapun skripsi ini berjudul “ Ananlisis Faktor – Faktor Keputusan

Konsumen dalam Menggunakan Jasa Kolam Renang Deli Medan “. Skripsi ini

disusun untuk menyelesaikan program Strata 1 (S-1) di program Studi Ilmu

Administrasi Bisnis/ Niaga Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas

Sumatera Utara.

Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulisi pertama sekali ingin

mengucapkan kepada yang teristimewa kedua orang tua saya yaitu ibunda Lismaniarti yang telah tak henti hentinya memberikan support, doa, dan kasih sayang yang telah diberikan kepada saya I love you mom.., ayahanda saya

Syafrizal Sk yang selalu mendukung saya baik secara moril maupun materil kepada saya selama dalam menyelesaikan skripsi ini. Tiada kata yang bisa

(5)

Selama proses penyusunan skripsi saya banyak dibantu oleh beberapa

pihak. Untuk itu sipenulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Badaruddin, Msi, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Program Studi Administrasi Niaga/ Bisnis.

3. Bang Arifin Nasution, S.Sos, MSP selaku Seketaris Jurusan Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Bapak Hatta Ridho, S.Sos, M.SP selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu, memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan

kesabarannya dalam membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi.

5. Kak Siswati Saragih yang selalu membantu segala urusan dari awal hingga selesainya skripsi ini

6. Dosen – dosen Administrasi Niaga/ Bisnis, yang telah banyak membantu

dan mendidik penulis selama penulis menjalankan perkuliahan di USU.

7. Seluruh Staf Administrasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,

khususnya Staf Jurusan Administrasi Bisnis, khususnya bang Farid yang selalu memberikan bantuan pada penulis selama menjalani kuliah

8. Kepada adik – adikku tersayang yang selalu mensuprotku dalam segala hal Riyan Syafrizal dan Wasila Zamili.

(6)

10.Buat yang terkasih Indra Arfan yang selalu meluangkan waktu untuk membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

11.Kepada Teman kampusku seperjuang dari awal kuliah sampai berakhirnya perkuliahan Giovanni C.A Sinurat, Sonia Silalahi, Novida Sari, Artha Putri Sinulingga, Jessi Friska Tobing, Topan, Afan, dan Riza

12.Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada semua yang telah

membantu untuk penulisan ini, dan penulis berharap semoga skripsi ini

dapat diterima dan bermanfaat bagi semua pembaca dan pihak lain yang

memerlukan.

Medan, September2014

Penulis

(7)

DAFTAR ISI

1.2 PerumusanMasalah……….. 11

1.3 BatasanMasalah………... 11

1.4 TujuanPenelitian……….. 12

1.5 Manfaat Penelitian……….... 12

BAB II. KERANGKA TEORI……… 13

2.1 Pemasaran………. 13

2.1.1 Pengertian Pemasaran………... 13

2.1.2 Konsep Pemasaran……… 14

2.2 PemasaranJasa………. 17

2.3 Jasa……… 18

2.3.1 PengertianJasa……….. 18

2.3.2 MutuJasa……….. 19

2.4 BauranPemasaran………. 20

2.5 Produk……….. 20

2.5.1 PengertianProduk………. 20

2.5.2 KlasifikasiProduk………. 20

2.6 Harga………. 21

2.6.1 PengertianHarga………... 21

2.7 Lokasi……… 21

(8)

2.8 Pelayanan………... 22

2.8.1 PengertianPelayanan………. 22

2.9 GaransiJasa……… 23

2.9.1 KarakteristikGaransi……….. 24

2.10 Konsumen………... 24

2.11 PerilakuKonsumen………. 25

2.11.1 PengertianPerilakuKonsumen………... 25

2.11.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Perilakukonsumen……….. 26

2.12 KeputusanPembelian………. 33

2.12.1 PengertianKeputusanPembelian…… 33

2.12.2 Proses KeputusanPembelian…...…… 34

2.13 SistematikaPenulisan………..…... 38

BAB III METODE PENELITIAN……… 40

3.1 PendekatanPenelitian………. 40

3.2 Jenis Data Penelitian……… 40

3.3 LokasiPenelitian………. 41

3.4 InformanPenelitian………. 41

3.5 DefenisiKonsep……….. 43

3.6 TeknikPengumpulanData……….. 44

3.7 TeknikAnalisis Data……….. 45

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN………. . 47

4.1 Deskripsi Perusahaan……….. 47

4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan………… 47

4.2 Karakteristik Informan Penelitian………….. 53

4.2.1 TemuanLapangan……….. 56

4.3 AnalisisFaktor-FaktorKeputusan KonsumenDalamMenggunakanJasa KolamRenang Deli……… 64

(9)

4.3.3 EvaluasiAlternatif………. 78

4.3.4 KeputusanPembelian………. 79

4.3.5 EvaluasiPascaPembalian……… 83

BAB V PENUTUP……….. 86

5.1 Kesimpulan……….. 86

5.2 Saran……… 88

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1 Jumlah Pengunjung Kolam Renang Deli………. 5

2.1.2 Konsep Pemasaran………... 14

4.1 Informan Penelitian Berdasarkan Usia……… 54

4.2 Tingkatan Pendidikan Pengunjung……….. 54

4.3 Informan Penelitian Berdasarkan Pekerjaan……… 55

4.4 Cara Informan Mengenal Tempat Kolam Renang Deli Medan………. 65

4.5 Pengaruh Teman Terhadap Ketertarikan Berkunjung Kekolam Renang Deli Medan………. 67

4.6 Faktor Pendorong Mengunjung Kolam Renang Deli Medan……….. 69

4.7 Pengaruh Keluarga Dalam Mengunjungi Kolam Renang Deli……….. 70

4.8 Promosi Yang Mempengaruhi Konsumen Untuk Mengunjungi Kolam Renang………... 71

4.9 Pengunjung Yang Mendapatkan Diskon Dan Hadiah……. 73

4.10 Pelayanan Dari Pegawai Kolam Renang Deli……….. 74

(11)

4.12 Pengetahuan Pengunjung Tentang Garansi Jasa………. 77

4.13 Pengunjung Yang Pernanh Mendapatkan Garansi Jasa…….. 77

4.14 Kolam Renang Lain Yang Lebih Bagus……….. 78

4.15 Frekuensi Kunjungan Konsumen………. 80

4.16 Faktor Penentu Pengunjung Dalam Memilih Tempat

KolamRenang Deli Medan………. 82

4.17 Kepuasan Pelanggan Mengunjungi Kolam Renang Deli

Medan……… 83

(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1.1 Proses PengambilanKeputusanPembelian………… 34

(13)

ABSTRAKSI

Liza Syafriany

Hatta Ridho, S.Sos, MSP

Tumbuh dan berkembangnya bisnis jasa kolam renang membuat pesaing antar pembisnis semakin gencar dalam melakukan berbagai promosi terhadap para calon konsumen dan konsumen agar tertarik untuk mengunjungi tempat bisnis yang mereka kelola sama halnya yang dilakukan oleh kolam renang Deli Medan. Sebagaimana juga yang telah diketahui, banyaknya kolam renang yang tersedia dengan wahana dan fasilitas yang sangat bagus contohnya kolam renang Hairos yang sudah bertaraf internasional dan memiliki wahana permainan yang lengkap, ada juga kolam renang yang tarafnya hampir sama dengan kolam renang Deli Medan seperti kolam renang selayang dan unimed yang menjadi pesaing bagi kolam renang Deli Medan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa kolam renang Deli Medan.

Metode penelitiannya adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata dan gambar, kemudian kata-kata disusun dalam bentuk kalimat. Penelitian ini memiliki dua informan, yaiti informan kunci dan informan utama.

Dari hasil penelitian ini diperoleh bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam mengunjungi kolam renang Deli Medan ini terbagi ke dalam 5 bagian, yaitu pengenalan kebutuhan yang terdiri dari mengenal dari teman, mengenal dari keluarga, mengenal dari orang ke orang, mengenal dari iklan, dan mengenal dari keluarga. Kedua yaitu pencarian informasi yang terdiri dari pengaruh promosi, diskon, dan pengaruh pemberian hadiah, pengunjung yang mengalami kejadian yang tidak menyenangkan, pengetahuan pengunjung tentang garansi jasa, pengunjung yang mendapatkan garansi jasa dan pelayananan dari pramuniaga yang berjaga diloket tiket kolam renang Deli Medan. Ketiga evaluasi alternatif yaitu kolam renang yang lebih bagus dari kolam renang Deli Medan. Ke empat keputusan pembelian yaitu terdiri dari alasan berkunjung kekolam renang Deli Medan, frekuensi kunjungan, harga tiketnya murah dank arena lokasi dan suasana kolam renang Deli Medan. Ke lima yaitu evaluasi pasca pembelian yaitu kepuasan setelah mengunjung kolam renang Deli Medan, keamanan dan kenyamanan kolam renang Deli Medan.

(14)

ABSTRACT Liza Syafriany

Hatta Ridho, S.Sos, MSP

Growth and development of the swimming pool service business makes more incentive businessman among the competitors in a variety of promotions to potential customers and consumers that are interested to visit the place of bussines that they manage as well as that done by the pool Deli Medan. As is also well know, the number of available pool with a lazy river and very nice facilities swimming pool which has an international Hairos and have full rides, there is also a pool to his level almost equal to the pool as the pool Deli Medan Selayang and Unimed competitor for pool Deli Medan the purpose this study is to investigate and analyze the factors that become the consumers decision to use the service of Medan Deli pool.

The research method is descriptive method with qualitative approach, the research on the data collectedand expressed in the form of words and images, then the words are arranged in the form of a sentence this study has two informants, is key informants and key informants.

From the results of this study showed that the factors that influence consumer decisiors in Medan Deli visit the pool is divided into 5 sections, namely the introduction of requirement that consists of familiar friend, knowing of the family, knowing from person to person, familiar from advertising, and to know of the family. Both the information retrieval which consist of the influence of promotions, discount, and gift giving influence, visitor who experience unpleasant events, visitor knowledge about the warranty service, visitor who obtain warranty services from ticket clerks manning pool in Deli Medan. The third alternative evaluation is a better pool than a swimming pool Deli Medan into four purchase decisions and consists swimming into the pond reasons to visit Medan Deli, frequency of visits, and because of low ticket prices and the location of the pool atmosphere Deli Medan. The fifth is the post purchase evaluation of satisfaction after visiting Medan Deli pool. Pool safety and comfort Deli Medan.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Tingginya tuntutan kebutuhan hidup masyarakat perkotaan pada era

modernisasi ini membuat masyarakat menghabiskan separuh dari waktu

mereka untuk bekerja, sehingga menimbulkan akan adanya tingkat stress,

kepenatan, dan rasa jenuh dalam beraktifitas. Medan merupakan salah satu

kota besar yang memiliki tingkat kesibukan yang cukup tinggi. Kota Medan

terus berkembang sejalan dengan perkembangan sosial, ekonomi dan budaya.

Kota ini telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu kota metropolitan baru

di Indonesia. Kota Medan saat ini telah menjadi pusat kegiatan pertumbuhan

dan penggerak pembangunan di Provinsi Sumatera Utara.

Kota Medan adalah ibukota provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kota ini

merupakan kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya.

Kota Medan memiliki luas 26.510 Hektar (265,10 Km2) atau 3,6% dari

keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian, dibandingkan

dengan kota/kabupaten lainya. Kota Medan memiliki luas wilayah yang

relatif kecil dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota

Medan terletak pada 3° 30' – 3° 43' Lintang Utara dan 98° 35' - 98° 44' Bujur

Timur. Untuk itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada

pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter diatas permukaan laut dan memiliki

(16)

Dengan luas wilayah yang kecil dan memiliki banyak jumlah penduduk

serta aktifitas yang padat membuat masyarakat membutuhkan adanya aktifitas

hiburan, walaupun dalam singkat. Beberapa alternatif yang menjadi pilihan

masyarakat terutama orang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan tersebut

adalah dengan cara mengunjungi beberapa lokasi atau tempat wisata alam,

wisata buatan, maupun tempat rekreasi bersejarah, alternatif yang dapat

dijadikan pilihan oleh masyarakat beragam. Masyarakat bisa mengunjungi

tempat wisata sesuai dengan kebutuhan, gaya hidup, dan selera masyarakat.

Beberapa tempat favorit jadi alternative yang dapat masyarakat kota Medan

adalah wisata alam Berastagi, Sembahe, Bukitlawang, dan Danau Toba. Kini

yang sangat banyak adalah rekreasi kolam renang dimana setiap kota kini ada

kolam renang, karena selain untuk bermain renangpun baik untuk

kesehatanbaik muda maupun tua bahkan bayi pun kini sudah banyak yang

diajarkan untuk berenang, hampir setiap weekend keluarga memilih tempat

rekreasi kolam renang.

Melihat tingginya minat masyarakat, khususnya masyarakat kota Medan

dalam mengunjungi berbagai tempat wisata terutama tempat wisata dan

wahana air, maka menjadi sasaran untuk para pencari peluang bisnis dalam

menjalankan bisnis jasa. Pemerintah kota Medan yang ikut mengambil andil

dalam membuka berbagai bisnis untuk fasilitas pembangunan kota Medan.

Pemko Medan memiliki perusahaan yaitu yang di kenal dengan PD.

Pembangunan Kota Medan, bisnis yang di kelola oleh PD. Pembangunan

(17)

Amplas, Rumah Susun Labuhan di LauSue, Kebun Binatang di Simalingkar

B, Gelanggang Remaja, serta Kolam Renang Deli. Salah satu bisnis jasa dari

Pemko Medan yang banyak dikunjungi oleh masyarakat kota Medan adalah

berupa tempat pemandian buatan atau yang biasa dikenal dengan kolam

renang, kolam renang yang dikelola oleh Pemko Medan adalah kolam renang

Deli.

Menurut penuturan pengelola, yaitu Bapak Henry Samosir, Amd kolam

renang Deli atau Deli swimming pool merupakan salah satu kolam renang

yang tertua di kota Medan. Kolam renang Deli berada dilokasi yang strategis

dijalan Sutomo Medan tepat di samping Gelanggang Remaja Kotamadya

Medan, dimana lokasi kolam ini berada tidak jauh dari beberapa sekolah TK,

SD, SLTP, STM, SMK, serta SMA dan tidak jauh dari jalan raya yang sering

dilalui oleh beberapa angkutan umum.

Kolam renang Deli dijadikan sebagai objek penelitian karena kolam

renang ini merupakan kolam renang tertua dikota Medan yang didirikan oleh

pemerintah kota yang resmi dibangun pada tahun 1974, dan sampai saat ini

pun masih bertahan diantara banyaknya kolam renang lain. Banyak wahana

kolam renang yang ditawarkan oleh pihak swasta lebih menarik dengan

berbagai fasilitas yang ditawarkan dibandingkan kolam renang Deli yang

fasilitasnya masih minim, namun kolam renang Deli masih memiliki para

pengunjung yang masih sangat ramai setiap hari. Kolam renang Deli ini

dibangun oleh pemerintah bertujuan untuk menjadi tempat wisata hiburan

(18)

pendidikan jasmani bagi para pelajar, masyarakat umum maupun keluarga.

Harga karcis masuk yang ditawarkan untuk para pengunjung kolam renang

Deli sangat terjangkau yaitu Rp 8350/orangnya.( www.pemkomedan.go.id)

Pada tahun sekitar 2008-2012 kolam Deli merupakan kolam favorite

yang paling banyak dikunjungi, Kolam renang ini bisa menampung hingga

2.000 pengunjung, sehari-harinya ramai dikunjungi anak-anak dan pelajar.

Baik sekadar untuk berenang maupun yang untuk les berenang, apalagi ketika

hari liburan lebaran tiba, tempat rekreasi Kolam Renang Deli di Kota Medan

terus dipadati oleh pengunjung dari dalam dan luar Kota Medan. Dengan

menaikan harga karcis masuk dari harga biasanya. Dalam sehari pengunjung

bisa mencapai puluhan ribu orang.

Berdasarkan pada tabel 1.1 berikut ini terjadi fluktuasi jumlah para

pengunjung kolam renang Deli di setiap bulannya dalam jangka waktu lima

tahun. Jumlah pengunjung paling tinggi yaitu terjadi pada bulan Agustus

dengan jumlah pengunjung 15.719 orang, bahkan pada tanggal 1 januari 2014

pengunjung kolam renang Deli mencapai 3.000 pengunjung dalam seharinya,

mengingat dengan banyaknya jumlah pengunjung kolam renang Deli pada

tahun 2013, Pemerintah kota Medan saat ini berupaya dalam memperbaiki

sarana dan prasarana kolam renang Deli serta berencana untuk membangun

beberapa fasilitas kolam renang Deli agar mampu mengimbangi kolam

renang lain yang ada di kota Medan, agar dapat mengembalikan fungsi kolam

renang sebagai fasilitas olahraga rekreasi yang menarik bagi masyarakat kota

(19)

Tabel 1.1

Jumlah Pengunjung Kolam Renang Deli Medan Berdasarkan Bulan Tahun 2013

Bulan Pengunjung

Januari 12.034 orang

Februari 5.320 orang

Maret 10.287 orang

April 6.483 orang

Mei 8.324 orang

Juni 9.929 orang

Juli 4.179 orang

Agustus 15.719 orang

September 6.254 orang

Oktober 5.882 orang

November 4.928 orang

Desember 6.825 orang

Jumlah 96.164 orang

Sumber: kolam renang Deli Medan, 2014

Bertahan atau tidaknya suatu usaha pada perusahaan bergantung pada

cara yang dilakukan perusahaan dalam menghasilkan ide-ide baru nan segar

serta mampu berinovasi dalam memenuhi kebutuhan konsumen dalam upaya

mempertahankan pelanggan dan mendatangkan pelanggan sehingga

(20)

keputusan membeli. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen yaitu faktor produk, harga, lokasi, pelayanan,

gaya hidup, dan garansi jasa.

Produk merupakan segala sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk

diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi pasar

sebagai pemenuhan kebutuhan atau keinginan pasar yang bersangkutan,

produk yang ditawarkan bisa berupa barang fisik maupun jasa. Produk yang

ditawarkan pada kolam renang Deli adalah produk jasa yang di dalamnya

terdapat empat kolam renang air, diantaranya dengan kedalaman kolam 50

CM2, 1 M2, 1.50 M2 , 1.20M2 – 3.75 M2.

Harga merupakan faktor terpenting dalam mempengaruhi keputusan

konsumen, dimana kebanyakan para konsumen lebih menginginkan harga

murah namun mendapatkan produk maupun jasa dengan kualitas cukup tinggi

dan pelayanan yang baik. Harga yang ditawarkan oleh kolam renang Deli

sangat terjangkau oleh kalangan manapun. Para pengunjung cukup membayar

Rp. 8.350 yang sudah disertai dengan asuransi jika terjadi hal yang tidak

terduga. Dimana harga tiket sebenarnya Rp.8.000 dan Rp.350 sebagai premi,

dimana pengelola mengasuransikan pengunjungnya terhadap resiko

kecelakaan diri kepada asuransi kerugian Jasaraharja Putera. Kolam renang

ini juga memberikan harga khusus kepada rombongan murid sekolah Taman

Kanak – Kanak, SD, SMP, dan SMA dengan harga tiket masuk Rp. 4350 yang

(21)

Lokasi juga menjadi penentu dalam menjalankan bisnis, lokasi kolam

renang Deli berada dilokasi yang strategis, lokasi kolam renang ini lokasi

yang aman dan nyaman, terdapat banyak pepohonan yang rindang dan

suasananya yang asri, dan mudah dijangkau oleh para konsumen dimana

lokasi ini juga banyak dilewati oleh angkutan umum, dan berada disamping

gelanggang remaja kotamadya Medan, serta berdekatan dengan beberapa

sekolah Dasar, SMP, dan SMA.

Pelayanan merupakan setiap tindakan yang dapat ditawarkan oleh suatu

pihak lain dan pada dasarnya bersifat intangible (tidak berwujud fisik) dan

tidak menghasilkan kepemilikan, serta merupakan faktor utama didalam

bisnis jasa, dimana kebutuhan dan keinginan konsumen dapat dipenuhi

melalui pelayanan jasa maupun produk yang dikonsumsi dan dirasakan oleh

konsumen. Pelayanan yang baik akan membuat konsumen menjadi loyal

terhadap sebuah produk maupun jasa yang ditawarkan, pelayanan yang

diberikan oleh kolam renang Deli adalah empat kolam renang dengan ukuran

kedalaman 50 CM2 kolam TK, 1 M2 kolam pemula, 1.50 M2 kolam arus,

1.20M2 – 3.75 M2 kolam induk. tempat jasa peminjaman baju renang bagi

pengunjung yang tidak memiliki baju renang, tempat penitipan barang atau

loker, tempat duduk santai atau pondok, dan kantin makanan, serta area

parking yang luas. Serta para karyawan yang bekerja di kolam renang ini

ramah, para pengunjung yang berenang khusunya anak – anak yang berenang

dipantau khusus oleh para petugas, bahkan kepala unitnya pun ikut turun serta

(22)

Bahkan pengunjung yang ingin mengetahui perkembangan akan kolam

renang Deli, pengunjung atau pelanggan dapat membuka website Pemko

Medan untuk mengetahui tentang perkembangan kolam renang Deli.

Garansi jasa berupa perlindungan Konsumen yang diberikan oleh sebuah

perusahaan dapat menarik konsumen untuk memilih suatu produk maupun

jasa yang dapat menjadi keputusan konsumen dalam menggunakannya

sebuah produk barang maupun jasa. Di dalam UU No. 8 Tahun 1999 tentang

Perlindungan Konsumen yang dimaksud dengan perlindungan konsumen

adalah segala upaya yang menjamin adanya kepastian hukum untuk memberi

perlindungan kepada konsumen. Dan yang dimaksud dengan konsumen

adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam

masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun

makhluk hidup lain, dan tidak untuk diperdagangkan. Perusahaan Daerah

Pembangunan Kota Medan sangat memperhatikan setiap konsumen yang

berwisata ke kolam renang Deli, dengan memberikan garansi jasa berupa

perlindungan konsumen kepada setiap pengunjungnya, dengan jaminan premi

Rp. 350 yang telah dibayar oleh pengunjung bersamaan dengan harga tiket.

Perlindungan konsumen yang diberikan oleh perusahaan ini adalah berupa

dengan nilai pertanggungan untuk : meninggal Rp. 6.000.000, cacat tetap

(maksimum) Rp. 6.000.000, biaya perawatan (maksimum) Rp. 1.200.000.

Penulisan skripsi ini mengacu pada penelitian terdahulu yang dilakukan

oleh Yan Januar Akbar (Universitas Diponegoro, 2010) dalam Skripsi dengan

(23)

Konsumen terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda, Semarang”.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis, pengaruh motivasi konsumen,

persepsi kualitas, dan sikap konsumen terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Honda, hasil penelitian ini menunjukan bahwa motivasi konsumen,

persepsi kualitas,dan sikap konsumen mempunyai hunungan signifikan

dengan keputusan pembelian. Motivasi konsumen juga berpengaruh lebih

tinggi terhadap keputusan pembelian daripada persepsi kualitas dan sikap

konsumen.

Hasil penelitian Inna Marlina (Universitas Padjajaran, 2012) dalam

Skripsi dengan judul “Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Konsumen dalam Pembelian Fresh Product” (Studi kasus Carrefour dan Pasar Tradisional Kiaracondong Bandung). Penelitian ini bertujuan untuk

faktor apa saja yang yang mempengaruhi keputusan konsumen terhadap

pembelian fresh product di Carrefour dan pasar tradisional Kiaracondong

Bandung, hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian fresh product di

Carrefour dan pasar Kiaracondong Bandung yaitu, adanya faktor mengenai

informasi, harga produk, hubungan dengan pelanggan, promosi namun faktor

promosi yang berpengaruh lebih tinggi terhadap keputusan konsumen dalam

pembelian fresh product di Carrefour dan pasar Kiaracondong di Bandung.

Hasil penelitian Riyanti Jabir (Universitas Hasanudin Makassar, 2013)

dalam Skripsi dengan judul “ Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keputusan

(24)

Fakultas Ekonomi UNHAS). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor

kualitas, produk, harga jual, promosi, serta saluran distribusi terhadap

keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS, hasil penelitian ini

menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam

memilih kartu AS dari keempat faktor kualitas produk, harga jual, promosi

dan saluran distribusi, yang paling berpengaruh adalah faktor promosi yang

menjadi keputusan konsumen dalam memilih produk kartu AS pada

mahasiswa fakultas ekonomi di UNHAS.

Hasil penelitian Fitri Kartini (UIN Sunan Kalijaga, 2013) dalam Skripsi

dengan judul “ Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan

Tamu Hotel Dalam Menggunakan Layanan Namira Hotel Syahriah

Yogyakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh produk,

tarif, iklan, lokasi, pelayanan, proses dan sarana fisik terhadap keputusan

tamu hotel dalam menggunakan layanan Namira Hotel Syariah, hasil dari

penelitian ini menunjukan bahwa persepsi tamu Hotel terhadap iklan dan

sarana fisik berpengaruh terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan

layanan Namira hotel Syariah sedangkan faktor produk, tarif dan proses tidak

berpengaruh terhadap keputusan tamu hotel dalam menggunakan layanan jasa

Namira Hotel Syariah.

Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Yusdiana (universitas Sumatera

Utara, 2008) dalam Tesis dengan judul “ Analisis Faktor – Faktor Yang

Mempengaruhi Keputusan Konsumen Memilih Jasa Pengiriman Pada PT. Pos

(25)

faktor – faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen memilih jasa

pengiriman pada PT. Pos Indonesia ( Persero ) Medan yaitu faktor – faktor

yang terdiri dari Motivasi, Persepsi, Sikap, Pesaing, dan Keputusan

Konsumen, hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa faktor – faktor yang

terdiri dari motivasi, persepsi, dan sikap konsumen berpengaruh terhadap

keputusan konsumen memilih jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia

(Persero) Medan, sedangkan perusahaan pesaing berpengaruhi tinggi terhadap

jasa pengiriman pada PT. Pos Indonesia (Persero) Medan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Keputusan Konsumen Dalam

Menggunakan Jasa Kolam Renang Deli (Studi Kasus Pada Kolam Renang

Deli di Jalan Sutomo Medan)“

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada latar belakang di atas,

maka penulis merumuskan permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut :

“Faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam

menggunakan jasa kolam renang Deli Medan?”

1.3. Batasan Masalah

Untuk membatasi lingkup penelitian maka peneliti memberikan batasan

masalah. Adapun faktor-faktor yang diteliti dalam penelitian ini adalah faktor

(26)

I.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan mengkaji

faktor-faktor apa saja yang menjadi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa

kolam renang Deli Medan.

I.5. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan didalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Bagi Peneliti, hasil penelitian dapat dijadikan bahan bacaan untuk

menambah ilmu pengetahuan dan dapat memberikan pandangan atau

cakrawala yang lebih luas tentang faktor yang mempengaruhi keputusan

konsumen.

2. Bagi Perusahaan, hasil penelitian dapat dijadikan sebagai sumber

informasi dan masukan dalam mengambil kebijakan yang tepat untuk

pemasaran dimasa yang akan datang dan untuk lebih meningkatkan jumlah

konsumennya.

3. Bagi Peneliti lainnya, hasil peneliti ini semoga bisa dijadikan bahan

(27)

13

KERANGKA TEORI

Kerangka pemikiran teoritis memberikan beberapa teori untuk pemecahan

masalah yang akan dilakukan. Oleh karena itu pada bagian dibawah ini akan

dikemukakan teori – teori yang menggambarkan kerangka pemikiran yang

digunakan dalam penelitian ini.

2.1. Pemasaran

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan instumen penting dalam sebuah lingkungan perusahaan yang menawarkan produk atau jasa yang sejenis untuk

mendapatkan pangsa pasarnya.Maka diperlukan suatu ide bagaimana suatu

produksi mampu memenuhi selera para pembeli, sehingga hasil produksi

dapat dijadikan sebagai produk utama maupun produk alternatif bagi

pilihan konsumen. Semua perusahaan yang tumbuh menjadi perusahaan

besar biasanya mengutamakan pemasaran daripada bidang yang lainnya,

karena akhir dari semua dalam bisnis adalah pemasaran. Oleh sebab itu,

perusahaan yang menginginkan agar perusahaannya bisa berkembang dan

beroperasi secara terus menerus, maka perusahaan harus merencanakan

pemasaran yang sesuai dengan kondisi perusahaannya.

Menurut Kotler (2001) pemasaran berarti bekerja dengan pasar

sasaran untuk mewujudkan pertukaran yang potensial dengan maksud

memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Sehingga dapat dikatakan

(28)

perusahaan.

Menurut Stanton (2001), pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan,

menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang atau jasa

yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun

pembeli potensial.

Menurut Dibb, Simkin, Pride & Ferrel (1991) dalam Fandy Tjipto

(2005:2), pemasaran adalah sebagai aktifitas individual dan organisasional

yang memfasilitasi dan memperlancar hubungan pertukaran yang saling

memuaskan dalam lingkungan yang dinamis melalui pengembangan,

distribusi, promosi, dan penetapan harga barang, jasa, dan gagasan.

2.1.2 Konsep Pemasaran

Tab el 2.1.2 Konsep Pemasaran

Konsep Fokus Anggapan

Produksi Penekanana biaya

produksi dan

peningkatan ketersediaan

produk

Harga murah dan distribusi

intensif merupakan dasar

pertimbangan utama

pembelian

Produk Inovasi produk Karakteristik, kinerja, dan

kualitas superior

merupakan pertimbangan

utama konsumen dalam

melakukan pembelian.

(29)

promosi harus lebih aktif

dan agresif dalam rangka

mempengaruhi konsumen

agar melakukan pembelian

Pemasaran Kepuasan pelanggan Pembelian dan pembelian

ulang akan dilakukan

apabila pelanggan

(individual) mendapatkan

kepuasan dalam pembelian

Pemasaran

Pemasar yang berpegang pada konsep ini beriontasi pada proses

produksi/operasi (internal). Asumsi yang diyakini adalah konsumen

hanya akan membeli produk-produk yang murah dan gampang

diperoleh. Dengan demikian, kegiatan organisasi harus difokuskan

pada efisiensi biaya (produksi) dan ketersediaan produk (distribusi)

agar perusahaan dapat memperoleh keberuntungan.

2. Konsep produk

Dalam konsep ini, pemasar beranggapan bahwa konsumen lebih

mengkehendaki produk-produk yang memiliki kualitas, kinerja, fitur

(30)

tujuan bisnis perusahaan dilakukan melalui inovasi produk, riset dan

pengembangan, dan pengendalian kualitas secara berkesinambungan.

3. Konsep penjualan

Konsep ini merupakan konsep yang berorientasi pada tingkat

penjualan (internal), dimana pemasar beranggapan bahwa konsumen

harus dipengaruhi (bila perlu, dibujuk) agar penjualan dapat

meningkat. Sehingga, tercapai laba maksimum sebagaimana menjadi

tujuan perusahaan. Dengan demikian, fokus kegiatan pemasaran

adalah usaha-usaha memperbaiki teknik-teknik penjualan dan kegiatan

promosi secara intensif dan agresif agar mampu mempengaruhi

danmembujuk konsumenm untuk membeli, sehingga pada gilirannya

penjualan dapat meningkat.

4. Konsep pemasaran

Berbeda dengan 3 konsep di atas yang berorientasi pada tingkat

penjualan (internal), konsep ini berorientasi pada pelanggan

(lingkungan eksternal), dengan anggapan bahwa konsumen hanya

akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi

kebutuhan dan keinginannya serta memberikan kepuasan.

5. Konsep pemasaran sosial

Pemasar yang menganut konsep ini, beranggapan bahwa konsumen

hanya bersedia membeli produk-produk yang mampu memuaskan

kebutuhan dan keinginannya serta berkonstribusi pada kesejahteraan

(31)

2.2 Pemasaran Jasa

Menurut Miller dan Layton dalam Fandy Tjiptono (2005:2) pemasaran

jasa adalah merupakan sistem total aktifitas bisnis yang dirancang untuk

merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan

produksi, jasa, dan gagasan yang mampu memuaskan keinginan pasar sasaran

dalam rangka mencapai tujuan organisasional.

Ada 3 pemasaran jasa menurut Gronroos dalam Fandy Tjiptono

(2005:143) :

1. Pemasaran eksternal, menggambarkan aktifitas normal yang dilakukan

oleh perusahaan dalam mempersiapkan jasa, menetapkan harga,

melakukan distribusi, dan mempromosikan jasa yang bernilai superior

kepada para pelanggan. Bila ini bisa dilakukan dengan baik, maka

pelanggan akan terikat dengan perusahaan.

2. Pemasaran internal menggambarkan tugas yang diemban perusahaan

dalam rangka melatih dan memotivasi para karyawan (sebagai aset utama

perusahaaan dan ujung tombak pelayanan) agar dapat melayani para

pelanggan dengan baik. Dan yang lebih penting adalah pemeberian

penghargaan, pengakuan yang sepadan, dan manusiawi. Aspek ini bisa

membangkitkan motivasi, moral kerja, rasa bangga, loyalitas, dan rasa

‘memiliki’ setiap orang dalam organisasi, yang pada gilirannya dapat

memberikan kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggan yang

dilayani.

(32)

karyawan. Diharapkan setiap karyawan yang loyal, bermotivasi tinggi,

dan diberdayakan (empowered) dapat memberikan total quality service

kepada setiap pelanggan dan calon pelanggan. Bila ini terealisasi, maka

pelanggan yang puas akan menjalin hubungan berkesinambungan dengan

personil dan perusahaan yang bersangkutan.

2.3 Jasa

2.3.1 Pengertian Jasa

Jasa merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh

suatu pihak pada pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak

menghasilkan kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan

mungkin juga tidak di kaitkan dengan suatu produk fisik.

Menurut Kotler (2000:428) jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja

yang di tawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip

tidak berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun.

Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.

Menurut Kotler (1998:84), ada empat karakteristik yang dimiliki oleh

suatu jasa yaitu:

1. Tidak berwujud

jasa mempunyai sifat tidak berwujud tetapi eksistensinya dapat

dirasakan.Oleh karena itu jasa tidak dapat dilihat, diraba, didengar,

atau dicium oleh konsumen sebelum adanya transaksi pembelian.

2. Tidak dapat dipisahkan

(33)

seseorang melakukan jasa, maka penyedianya adalah bagian jasa.

Karena konsumen juga hadir saat jasa itu dilakukan, interaksi penyedia

jasa adalah ciri khusus dari pemasaran jasa. Baik penyedia maupun

konsumen mempengaruhi hasil jasa.

3. Bervariasi

jasa sangat bervariasi karena, karena tergantung pada siapa yang

menyediaklan serta kapan dan dimana jasa itu di lakukan. Perusahaan

jasa dapat mengambil tiga langkah ke arah pengendalian kualitas:

a. investasi dalam seleksi dan pelatihan karyawan yang baik

b. menstandarisasi proses pelaksanaan jasa dari seluruh organisasi

c. memantau kepuasan pelanggan lewat sistem saran dan keluhan,

survei pelanggan dan belanja perbandingan, sehingga pelayanan

yang kurang dideteksi dan diperbaiki

4. Mudah lenyap

mudah lenyapnya suatu jasa tidak akan menjadi masalah bila

permintaan tetap karena mudah untuk lebih dahulu mengatur staf untuk

melakukan jasa itu. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa

menghadapi masalah yang rumit karena jasa tidak dapat disimpan.

2.3.2 Mutu Jasa

Salah satu cara utama untuk menempatkan sebuah perusahaan jasa

lebih unggul daripada pesaingnya ialah dengan memberikan pelayanan

yang lebih bermutu dibandingkan dengan para pesaingnya, dengan

(34)

jasa tersebut. Kepuasan konsumen akan terpenuhi bila mereka

memperoleh apa yang mereka inginkan, pada saat mereka

membutuhkannya di tempat yang mereka inginkan, dan dengan cara yang

mereka tentukan.

2.4 Bauran Pemasaran

Menurut Kotler (2000:41) bauran pemasaran adalah kelompok kiat

pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai sasaran

pemasarannya dalam pasar sasaran. Sedangkan menurut Fandy Tjiptono

(2005:30) bauran pemasaran merupakan seperangkat alat yang dapat

digunakan pemasar untuk membentuk karakteristikjasa yang ditawarkan

kepada pelanggan. Alat – alat tersebut dapat digunakan untuk menyusun

strategi jangka panjang dan merancang taktik program jangka pendek.

2.5 Produk

2.5.1 Pengertian Produk

Menurut Fajar Laksana (2008:67) produk adalah segala sesuatu baik

yang bersifat fisik maupun non fisik yang dapat ditawarkan kepada

konsumen untuk memenuhi keinginan dan kebutuhannya.

2.5.2 Klasifikasi Produk

Produk dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok utama, yaitu:

1. Barang

Barang merupaka produk yang berwujud fisik sehingga bias dilihat,

diraba/disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan

(35)

Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:

a. Barang tidak tahan lama (Nondurable Goods)

Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud biasanya habis

dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian.

b. Barang tahan lama (Durable Goods)

Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bias

bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya

untuk pemakaian normal adalah satu tahun lebih).

2. Jasa (Service)

Jasa merupakan aktivitas, manfaat atau kepuasan yang ditawarkan

untuk dijual.

2.6 Harga

2.6.1 Pengertian Harga

Menurut Fajar Laksana (2008:105) harga merupakan jumlah uang

yang di perlukan sebagai penukar berbagai kombinasi produk dan jasa,

dengan demikian maka suatu harga haruslah dihubungkan dengan

bermacam – macam barang dan atau pelayanan,yang akhirnya akan sama

dengan sesuatu yaitu produk dan jasa.

2.7 Lokasi

2.7.1 Pengertian Lokasi

Menurut Fitzsimmons dalam Fandy Tjiptono (2005:147) Lokasi

berpengaruh terhadap dimensi – dimensi pemasaran strategis, seperti

(36)

strategis. Fleksibilitas suatu lokasi merpakan suatu ukuran sejauh mana

sebuah jasa mampu bereaksi terhadap situasi perekonomian yang berubah.

Keputusan memilih lokasi berkaitan dengan komitmen jangka panjang

terhadap aspek – aspek yang sifatnya capital intensif. Penyedian jasa harus

mempertimbangkan, menyeleksi dan memilih lokasi yang respondif

terhadap perubahan ekonomi, demografis, budaya, persaingan, dan

peraturan dimasa akan datang. Competitive positioning adalah metode –

metode yang digunakan agar perusahaan dapat mengembangkan posisi

relatifnya dibandingkan para pesaing.

2.8 Pelayanan

2.8.1 Pengertian Pelayanan

Pelayanan menurut Kotler dalam Fajar Laksana (2008:85) adalah

setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh satu pihak

kepada pihak lain, yang pada dasanya tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan pemelikan apapun.

Sedangkan menurut Berman (2001:3) pelayanan adalah merupakan

komponen dalam bisnis yang tidak dapat dipisahkan baik itu untuk

perusahaan jasa maupun perusahaan dagang. Untuk perusahaan jas,

pelayanan ini sebagai produk yang berdiri sendiri, sedangkan pada

perusahaan dagang dan industry sebagai produk tambahan yang bselalu

(37)

2.9 Garansi Jasa

Garansi jasa menurut fandy tjiptono (2005:474) garansi jasa adalah

jaminan kualitas umur pemakaian yang diharapkan atas produk yang dijual

dan sering kali disertai janji pengembalian uang, reparasi, atau pengerjaan

ulang.

Garansi jasa bukan sekedar alat pemasran, namun juga berperan

sebagai sarana untuk menentukan, meningkatkan, dan mempertahankan

kualitas organisasi penyedia jasa. Ada delapan manfaat garansi jasa bagi

perusahaan, yaitu:

1. Garansi yang bagus mendorong perusahaan untuk berfokus pada para

pelanggannya.

2. Garansi yang efektif memberikan standar yang jelas bagi organisasi

3. Garansi yang baik mendorong umpan balik yang segera dan relevan

dari pelanggan.

4. Bila garansi diminta, maka ada peluang instan untuk melakukan

perbaikan, sehingga kepuasaan dan loyalitas pelanggan dapat tetap

dipertahankan.

5. Informasi yang didapat melalui ngaransi dapat dilacak dan

diintegrasikan dalam upaya penyempurnaan kualitas

berkesinambungan.

6. Dampak garansi jasa menunjukan moral dan loyalitas karyawan dapat

(38)

7. Bagi pelanggan, garansi mengurangi persepsi negative terhadap

berbagai resiko jasa, dan meningkatkan evaluasi positif terhadap jasa

perusahaan sebelum melakukan pembelian.

8. Garansi yang efektif bisa meningkatkan profitabilitas melalui

peningkatan konsumen, loyalitas pelanggan, komunikasi, reduksi

biaya, reduksi perputaran karyawan, dan terciptanya budaya layanan

yang kondusif.

2.9.1 Karakteristik Garansi

Karakteristik Garansi yang efektif menurut Hart dalan fandy tjiptono

(2005:475)

1. Unconditional, garansi tidak disertai dengan beraneka ragam retriksi, pembatasan, kondisi, dan persyaratan birokratis.

2. Bermakna, memberikan jaminan atas elemen jasa yang penting bagi

pelanggan dan menawarkan kompensasi yang bisa menutupi

ketidakpuasan pelanggan.

3. Mudah dipahami dan dikomunikasikan oleh karyawan ke pelanggan.

4. Mudah diminta dan diterima serta tidak memakan waktu yang lama

2.10 Konsumen

Sumarwan (2003: 24) menjelaskan bahwa istilah konsumen sering

diartikan sebagai dua jenis konsumen yaitu: konsumen individu dan

konsumen organisasi. Untuk digunakan sendiri. Misalnya membeli

pakaian, sepatu, dan sabun. Konsumen individu membeli barang dan jasa

(39)

formula untuk bayi, atau digunakan oleh seluruh anggota keluarga,

misalnya susu formula untuk bayi, atau digunakan oleh seluruh anggota

keluarga, misalnya TV, furniture, rumah, dan mobil. Konsumen individu

mungkin juga membeli barang dan jasa untuk hadiah teman, saudara, atau

orang lain. Dalam konteks barang dan jasa yang dibeli kemudian

digunakan langsung oleh individu san sering disebut sebagai “pemakai

akhir” atau “konsumen akhir”. Jenis kedua adalah konsumen organisasi,

yang meliputi organisasi bisnis, yayasan, lembaga sosial, kantor

pemerintahan, dan lembaga lainnya (sekolah, perguruan tinggi, rumah

sakit). Semua jenis organisasi ini harus membeli produk, peralatan, dan

jasa-jasa lainnya untuk menjalankan seluruh kegiatan organisasinya.

Pabrik mie instant misalnya harus membeli bahan baku seperti tepung

terigu, bumbu-bumbu, dan bahan baku lainnya untuk membuat dan

menjual produk mie instantnya. Demikian juga perusahaan jasa seperti

perusahaan asuransi harus membeli alat tulis, computer, kendaraan untuk

bisa menghasilkan jasa yang akan dijualnya.

2.11 Perilaku Konsumen

2.11.1 Pengertian Perilaku Konsumen

Anwar Prabu (2002:4) menyatakan perilaku konsumen adalah tindakan-tindakan yang dilakukan oleh individu, kelompok atau organisasi

yang berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam

mendapatkan, menggunakan barang-barang atau jasa ekonomis yang dapat

(40)

Tatik Suryani (2008:6) perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi dan proses yang dilakukan

untuk memilih, mengamankan, menggunakan dan menghentikan, produk,

jasa, pengalaman atau ide untk memuaskan kebutuhannya dan dampaknya

terhadap konsumen dan masyarakat.

Ujang Sumarwan (2002:26) menyatakan bahwa perilaku konsumen

adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong

tindakan tersebut pasa saat sebelum membeli, ketika membeli,

menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal

di atas suatu kegiatan mengevaluasi.

Pendapat lain menurut Solomon (1999) dalam (Fandy Tjipto, 2005:39)

menyatakan bahwa perilaku konsumen adalah studi mengenai

proses-proses yang terjadi saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli,

menggunakan, atau menghentikan pemakaian produk, jasa, ide, atau

pengalaman dalam rangka memuaskan keinginan dan hasrat tertentu.

2.11.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen (Nugroho J.

Setiadi, 2003:11)

A. Faktor-faktor Kebudayaan

1. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan faktor penentu yang paling dasar dari

keinginan dan perilaku seseorang. Bila makhluk-makhluk lainnya

(41)

dipelajari. Seorang anak yang sedang tumbuh mendapatkan

seperangkat nilai, persepsi, prefensi dan perilaku melalui suatu proses

sosialisasi yang melibatkan keluarga dan lembaga-lembaga sosial

penting lainnya.

2. Sub-Budaya

Setiap kebudayaan terdiri dari sub-budaya – sub-budaya yang lebih

kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi yang lebih

spesifikuntuk para anggotanya. Sub-budaya dapat dibedakan menjadi

empat jenis: kelompok nasionalisme, kelompok keagamaan, kelompok

ras, area geografis.

3. Kelas sosial

Kelas-kelas sosial adalah kelompok-kelompok yang relatif homogen

dan bertahan lama dalam suatu masyarakat, yang tersusun secara

hierarki dan keanggotaannya mempunyai nilai, minat dan perilaku

yang serupa.

B. Faktor-faktor Sosial

1. Kelompok referensi

Kelompok seseorang terdiri dari seluruh kelompok yang mempunyai

pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap sikap ataupun

perilaku seseorang. Beberapa diantaranya adalah:

a. Kelompok-kelompok primer, yang dengan adanya interaksi yang

cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman, tetangga, dan

(42)

b. Kelompok-kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi dan

yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan.

c. Kelompok-kelompok aspirasi, kelompok yang seseorang ingin

menjadi anggotanya.

d. Kelompok-kelompok diasosiatif(memisahkan diri), adalah sebuah

kelompok yang nilai atau perilakunya tidak disukai oleh individu

Para pemasar berusaha mengidentifikasikan kelompok-kelompok

referensi dari konsumen sasaran mereka. Orang umumnya sangat di

pengaruhi oleh kelompok referensi mereka pada tiga cara:

a. Pertama, kelompok referensi memperlihatkan pada seseorang

perilaku dan gaya hidup baru.

b. Kedua, mereka juga mempengaruhi sikap dan konsep jati diri

seseorang karena orang tersebut umumnya ingin ”menyesuaikan

diri”.

c. Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk menyesuaikan diri

yang dapat mempengaruhi pilihan produk dan merek seseoreang

2. Keluarga

Kita dapat membedakan antara dua keluarga dalam kehidupan

pembeli:

a. Keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari

orang itulah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama,

politik, ekonomi, dan merasakan ambisi pribadi nilai atau harga

(43)

b. Keluarga prokreasi, yaitu pasangan hidup anak-anak seseorang

kelurga merupakan organisasi pembeli dan konsumen yang paling

penting dalam suatu masyarakat dan telah diteliti secara intensif

3. Peran dan status

Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok-kelompok selama

hidupnya, keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalamsetiap

kelompok dapat di identifikasikan dalam peran dan status.

C. Faktor pribadi

1. Umur dan tahapan dalam siklus hidup

Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh tahapan siklus hidup keluarga.

Beberapa peneliti terakhir telah mengidentifikasi tahapan-tahapan

dalam siklus hidup psikologis. Oarang-orang dewasa biasanya

mengalami perubahan atau tranformasi tertentu pada saat mereka

menjalani hidupnya

2. Pekerjaan

Para pemasara berusaha mengidentifikasi kelompok-kelompok pekerja

yang memiliki minat di atas rata-rata terhadap produk dan jasa tertentu.

3. Keadaan ekonomi

Yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang adalah terdiri dari

pendapatan yang dapat dibelanjakan(tingkatnya, stabilitasnya, dan

polanya), tabungan dan hartanya (termasuk persentase yang mudah

dijadikan uang), kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap

(44)

4. Gaya hidup

Gaya hidup seseorang adalah pola hidup didunia ini yang di

ekspresikan oleh kegiatan, minat dan pendapat seseorang. Gaya hidup

menggambarkan “seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi

dengan lingkungan. Gaya hidup juga mencrminkan sesuatu dibalik

kelas sosial sekarang.

5. Kepribadian dan konsep diri

Adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap oarang yang

memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

Kepribadian dapat merupakan suatu variabel yang sangat berguna

dalam menganalisa perilaku konsumen.

D. Faktor-faktor psikologis

1. Motivasi

Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu

keadaan fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, rasa haus, rasa tidak

nyaman. Sedangkan kebutuhan-kebutuhan lain bersifat psikogenik

yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis tertentu, seperti

kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebutuhan diterima.

Teori – teori motivasi :

1. Teori motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan - kekuatan

psikologis yang sebenarnya membentuk perilaku manusia sebagian

besar bersifat di bawah sadar. Freud melihat bahwa seseorang akan

(45)

pertumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial. Keinginan –

keinginan ini tidak berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara

sempurna, dan biasanya muncul kembali dalam bentuk mimpi,

salah bicara dan perilaku – perilaku neuritis.

2. Teori motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang didorong

oleh kebutuhan – kebutuhan tertentu pada saat – saat tertentu.

Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi yang besar

untuk keamanan pribadi sedangkan orang lain menggunakan waktu

dan energy yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya

adalah bahwa kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki,

dari kebutuhan yang paling mendesak.

Model hirarki kebutuhan Maslow dalam ujang sumarwan

(2002:38) :

a. Kebutuhan Fisiologis ( Physiological Needs)

Kebutuhan fisiologis adalah kebutuhan dasar manusia, yaitu

kebutuhan tubuh manusia untuk mempertahankan hidup.

Kebuthan tersebut meliputi makanan, air, udara, rumah,

pakaian, dan seks.

b. Kebutuhan Rasa Aman (Safety Needs)

Kebutuhan rasa aman adalah tingkat kedua setelah kebutuhan

dasar. Ini merupakan kebutuhan perlindungan fisik bagi

(46)

kriminalitas, sehingga ia bias hidup dengan aman dan nyaman

ketika berada dirumah maupun ketika bepergian.

c. Kebutuhan Sosial (Social Needs or Belonginess Needs)

Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman telah terpenuhi,

manusia membutuhakan rasa cinta dari orang lain, rasa

memiliki dan dimiliki, serta diterima oleh orang – orang

disekelilingnya.

d. Kebutuhan Ego (Egoistic or Esteem Needs)

Kebutuhan ego atau esteem adalah kebutuhan tingkat keempat,

yaitu kebutuhan untuk berprestasi sehingga mencapai derajat

yang lebih tinggi dari yang lainnya. Manusia tidak hanya puas

dengan telah terpenuhinya kebutuhan dasar, rasa aman, dan

sosial. Manusia memiliki ego yang kuat untuk bias mencapai

prestasi kerja dan karier yang lebih baik untuk dirinya maupun

lebih baik dari orang lain.

e. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Need for Self-Actualization)

Derajat tertinggi atau kelima dari kebutuhan adalah keinginan

dari seseorang individu untuk menjadikan dirinya sebagai

orang yang terbaik sesuai dengan potensi dan kemampuan yang

dimilikinya. Seseorang individu perlu mengekspresikan dirinya

dalam suatu aktivitas untuk membuktikan dirinya bahwa ia

mampu melakukan hal tersebut. Seseorang yang berbakat

(47)

tertinggi dalam bidang olahraga, untuk menjadi juara pada

berbagai pesta olahraga yang bergengsi seperti kejuaraan

nasional,olimpiade dan sebagainya.

f. Teori motivasi Herzbeg, mengembangkan “teori motivasi dua

factor”. Teori ini memiliki dua implikasi. Pertama, penjual

haruslah menghindari faktor – faktor yang yang menimbulkan

ketidakpuasan. Kedua, produsen haruslah mengidentifikasi

faktor – faktor yang menimbulkan kepuasaan atau motivator –

motivator utama dari pembelian.

2. Persepsi

Persepsi didefenisikan sebagai proses dimana seseorang memilih,

mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk mencipkan

suatu gambaran yang berarti dari dunia ini.

3. Proses Belajar

Proses belajar menjelaskan perubahan dalam perilaku seseorang yang

timbul dari pengalaman.

4. Kepercayaan dan Sikap

Kepercayaan adalah suatu gagasan yang deskriptif yang dimiliki

seseorang terhadap sesuatu.

2.12 Keputusan Pembelian

2.12.1 Pengertian keputusan pembelian

Keputusan pembelian menurut Ujang (2002:289) adalah suatu

(48)

alternative. Seseorang konsumen yang hendak melakukan pilihan maka ia

harus memiliki pilihan alternatif.

Schiffman dan Kanuk (Tatik, 2008:15) mendefenisikan pengambilan

keputusan dapat dipandang sebagai suatu system yang terdiri dari input,

proses, dan output

2.12.2 Proses Keputusan Pembelian

Gambar 1.1 Proses Pengambilan Keputusan Pembelian Sumber : Nugroho J. Setiadi (2003:16)

Secara rinci tahap – tahap tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Pengenalan masalah

Proses membeli diawali saat pembeli menyadari adanya masalah

kebutuhan. Pembeli menyadari terdapat perbedaan antara kondisi

sesungguhnya dengan kondisi yang diinginkannya. Kebutuhan ini dapat

disebabkan oleh rangsangan internal dalam kasus pertama dari kebutuhan

normal seseorang, yaitu rasa lapar, dahaga atau seks meningkat hingga

(49)

2. Pencarian informasi

Salah satu faktor kunci bagi pemasar adalah sumber - sumber informasi

utama yang dipertimbangkan oleh konsumen dan pengaruh relatif dari

masing-masing sumber terhadap keputusan keputusan membeli. Sumber -

sumber informasi konsumen dapat dikelompokan menjadi empat

kelompok :

1. Sumber pribadi : keluarga, teman, tetangga, kenalan.

2. Sumber komersil : iklan, tenaga penjual, penyalur, kemasan, dan

pameran.

3. Sumber umum : media massa, organisasi konsumen.

4. Sember pengalaman :pernah menangani, menguji,menggunakan

produk.

Secara umum konsumen menerima informasi terbanyak dari satu

produk dari sumber – sumber komersial, yaitu sumber – sumber yang

didominasi oleh para pemasar. Pada sisi lain, informasi yang paling

efektif justru berasal dari sumber – sumber pribadi. Setiap informasi

melaksanakan suatu fungsi yang agak berbeda dalam mempengaruhi

keputusan membeli. Informasi komersial umumnya melaksanankan

fungsi memberitahu, sedangkan sumber pribadi melaksanakan fungsi

legitimasi dan atau evaluasi.

3. Evaluasi alternative

Ada beberapa proses evaluasi keputusan. Kebanyakan model dari

(50)

konsumen sebagai pembentuk penilaian terhadap produk terutama

berdasarkan pada pertimbangan yang sadar dan rasional.

4. Keputusan membeli

Konsumen membentuk preferensi terhadap merek – merek yang

terdapat pada perangkat pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk

tujuan membeli untuk merek yang paling disukai. Dua faktor dapat

mempengaruhi tujuam membeli dan keputusan membeli tergantung

pada dua hal :

1. Intensitas sikap negatif orang lain tersebut terhadap alternatif

pilihan konsumen.

2. Motivasi konsumen untuk menuruti keinginan orang lain tersebut.

5. Perilaku sesudah pembelian

Sesudah pembelian terhadap suatu produk yang dilakukan konsumen

akan mengalami beberapa tingkat kepuasan atau ketidakpuasan.

Konsumen juga akan terlibat dalam tindakan – tindakan sesudah

pembelian dan penggunaan produk yang akan menarik minat pemasar.

Keputusan pembelian barang / jasa seringkali melibatkan dua pihak

atau lebih. Umumnya ada lima peranan yang terlibat (tatik,2008:13).

Kelima peran tersebut meliputi :

(a) Pemrakarsa (initiator), yaitu orang yang pertama kali menyarankan

ide untuk membeli suatu barang / jasa.

(b) Pembawa pengaruh (influencer), yaitu orang yang memiliki

(51)

(c) Pengambil keputusan (decider), yaitu orang yang menentukan

keputusan pembelian.

(d) Pembeli (buyer), yaitu orang yang melakukan pembelian secara nyata

(52)

2.13 Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini terdiri dari latar belakang, pembatasan masalah,

tujuan penelitian dan manfaat penelitian.

BAB II : KERANGKA TEORI

Bab ini berisikan kerangka teori, defenisi konsep, dan

sistematika penulisan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini terdiri dari bentuk penelitian, lokasi penelitian,

informan penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

analisis data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Berisikan tentang gambaran umum tentang objek atau

lokasi penelitian yang relevan dengan topik penelitian.

BAB V : PENYAJIAN DATA

Bab ini berisikan hasil data yang diperoleh dari lapangan

dan atau berupa dokumen yang akan dianalisis.

BAB VI : ANALISIS DATA

Bab ini berisi tentang uraian data – data yang diperoleh

(53)

BAB VII : PENUTUP

Bab ini membuat kesimpulan dan saran dari hasil

(54)

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan

kualitatif yaitu penelitian tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan

dalam bentuk kata-kata dan gambar, kata-kata disusun dalam bentuk

kalimat, seperti kalimat hasil wawancara antara peneliti dan informan.

Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data tidak dipandu oleh teori,

tetapi dipandu oleh fakta-fakta yang ditemukan pada saat penelitian di

lapangan (Sugiyono, 2012: 373-428)

Menurut Nawawi (1990:63) penelitian dengan menggunakan

penelitian deskriptif adalah penelitian yang dijelaskan sebagai suatu

prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan

suatu keadaan subjek atau objek penelitian pada saat sekarang berdasarkan

fakta-fakta yang tampak atau sebagaimana adanya.

3.2 Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat narasi

dan uraian berupa penjelasan data dari informan baik lisan maupun data

dokumen yang tertulis, yang di deskripsikan sebagai berikut :

1. Rekaman Audio

Dalam melakukan penelitian ini, maka peneliti merekam wawancara

(55)

datanya, dari data hasil rekaman tersebut maka dideskripsikan dalam

bentuk lampiran wawancara.

2. Dokumentasi

Data ini dikumpulkan dengan melalui berbagai sumber data yang

tertulis, baik yang berhubungan dengan masalah kondisi objektif dan

pendukung data lainnya.

3. Foto

Foto merupakan bukti yang tidak dapat diungkapan dengan kata – kata

namun sangat mendukung kondisi objektif penelitian berlangsung.

3.3 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada Kolam Renang Deli Medan yang beralamat

di Jl. Sutomo, No. 4 dengan Kode Pos 20235 Medan, Sumatera Utara.

Letak berdirinya Kolam Renang Deli ini berada di tengah – tengah kota

dimana melewati Taman Budaya dan Hotel Grand Angkasa, lokasi Kolam

Renang Deli ini sangat strategis tepatnya di samping Gelanggang Remaja.

3.4 Informan Penelitian

Informan adalah interviewe ( yang ditanya atau sumber data

informasi) yang dapat memberikan data atau keterangan atas keadaan diri

orang lain disituasi–situasi lingkungannya (Situmorang, 2008:209). Maka

peneliti dalam hal ini menggunakan informan yang terdiri antara lain:

1. Informan Kunci (key informan)

yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi pokok yang

(56)

adalah Kepala Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian dari Kolam Renang

Deli adalah Bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE. Penulis memilih

bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE sebagai informan kunci penulis

karena menurut penulis bapak Rahmad Hidayat, SE adalah orang yang

mengetahui dan memiliki banyak informasi pokok tentang kolam renang

Deli yang merupakan tempat peneliti melakukan penelitian.

Teknik yang peneliti lakukan adalah teknik penarikan sampel purposive

(judgmental sampling) yang digunakan dengan menentukan kriterian khusus terhadap sampel, terutama orang – orang yang dianggap ahli

(Prasetyo Bambang, 2005 : 134).

Peneliti memilih teknik purposive untuk informan kunci karena menurut

peneliti bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE merupakan orang yang

tahu dan ahli mengenai situasi yang pernag terjadi dikolam renang Deli.

Bapak Rahmad Hidayat Hasibuan, SE juga lebih mengetahui tentang

konsumen yang datang ke kolam renang Deli Medan ini serta kebiasaan

konsumen yang datang ke kolam renang Deli, dan sebagainya.

3. Informan Utama

Yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial yang

diteliti. Dalam penelitian ini yang menjadi informan utama adalah

konsumen yang mengunjungi tempat pemandian kolam Renang Deli

Medan. Peneliti memilih para konsumen yang menjadi informan utama

karena sesuai pengertian informan utama adalah mereka yang terlibat

Gambar

Tabel
Tabel 1.1
Tabel 2.1.2
Gambar 1.1  Proses Pengambilan Keputusan Pembelian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk yang ada pada

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TERJADINYA KEKERASAN TERHADAP ANAK DALAM RUMAH TANGGA.. (Studi Kasus: Kelurahan Tanjung Mulia Hilir Kecamatan

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk yang ada pada

Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: Untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keputusan konsumen dalam membeli produk yang ada pada

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan pengawas kolam renang di Kota Medan terhadap bantuan hidup dasar pada korban hampir

penelitian ini tidak dapat dikatakan bahwa sumber asal air berkontribusi terhadap tingginya jumlah angka kuman dan koliform total yang terdapat di kolam renang

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN JASA KOLAM RENANG DI KOTA PANGKLPINANG DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1999 TENTANG PERLINDUNGAN

Winarto, Carolin 2019 Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan konsumen dalam menggunakan jasa grab food di Surabaya Universitas Widya Kartika Surabaya.. Sumber dari Internet