Pelayanan Transfer Uang Tanpa Rekening Dalam Meningkatkan
Kepuasan Pelanggan pada PT Pos Medan
Oleh:
Rizal Mahfud
090903017
DEPARTEMEN STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
ABSTRAK
PELAYANAN TRANSFER UANG TANPA REKENING DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS MEDAN
Nama : Rizal Mahfud
Departemen Ilmu Admnistrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing :M. Arifin Nasution S.Sos, MSP
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis
dan manajemen. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai
kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup
penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang
diberikan perusahaan.Transfer uang adalah suatu kegiatan jasa bank untuk
memudahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah sipemberi amanat
yang ditunjukkan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima
Transfer. Wesel pos instant adalah layanan pengiriman uang baik dari maupun ke kota dan ke desa yang pasti sampai ke alamat tujuan dalam waktu seketika
(secepat mengirim sms). Caranya sangat mudah Cukup datang ke Kantorpos dan
melakukan registrasi agar mendapatkan kode tertentu dari Petugas. Tak perlu
menunggu lama. Bahkan dalam hitungan detik, penerima bisa langsung
mencairkan uangnya. Benar-benar secepat sms dan dijamin aman.Pengiriman
uang melalui wesel pos instant untuk tujuan dalam negeri dilayani di seluruh Kantorpos yang sudah terhubung secara online. Jaringan saat ini ada di 3.831
Kantorpos maupun titik layanan lain serta layanan bergerak milik PT Pos
Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan Jaminan keamanan
kiriman karena setiap transaksi dilengkapi sistem pengamanan kiriman uang
berupa Nomor Transaksi Pusat (NTP) dan Personal Identify Number (PIN).
Kata Kunci : Transfer uang tanpa rekening
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang senantiasa membantu
penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat beriring salam kita
panjatkan kepada nabi besar Muhammad SAW karena telah melimpahkan
rahmatnya kepada kita semua.
Pada kesempatan kali ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Prof Badarrudin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Sumatera Utara
2. Bapak Drs M. Husni Thamrin Nasution, M. Si Selaku ketua Departemen
Ilmu Administrasi Negara FISIP USU
3. Bapak Drs. Muhammad Arifin Nasution, S.Sos.,M.SP selaku Dosen
pembimbing saya yang telah meluangkan waktunya dengan sabar
membimbing saya dalam menyelesaikan skripsi ini.
4. Dra. Elita Dewi, M. Sp selaku sekretaris Departemen ilmu Adminitrasi
Negara FISIP USU, dan juga sebagai dosen wali yang banyak memberikan
arahan dan masukan kepada penulis selama duduk dibangku kuliah
5. Seluruh Dosen di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu
Sosial dan Politik yang telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan,
arahan dan bimbingan selama penulis meminta ilmu didepartemen ilmu
Admnistrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sumatera Utara
mempermudah Penulis dalam mengurus berbagai keperluan administrasi
selama penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik
7. Kepada Bapak Zakaria Selaku Bidang Pengiriman Uang Tanpa Rekening
(Wesel) yang telah banyak memberikan informasi kepada penulis agar
bisa menyelesaikan skripsi ini
8. Kepada seluruh pegawai PT Pos Medan yang telah banyak membantu saya
dalam menyelesaikan skripsi saya ini
9. Terkhususnya kepada kedua orang tuaku yang sangat ku sayangi, yang
telah banyak memberikan semangat dan dukungannya kepada
penulis,ayahku Abubakar Yusuf, yang bersusah payah mencari
rezeki,mengirim uang tiap bulan untuk ku, abang selalu sayang ayah,
makasih ya ayah, I Love You, lihat abang jadi sarjana ya ayah, Mamaku
Khatijah tiada yang lebih indah dari kasih sayang seorang ibu, makasih ya
ma pengorbanan yang mama kasih dan semangat serta doa mama yang
buat abang jadi begini, makasih mama, I Love You
10.Buat teman-temanku yanti,lia,Fitri,yang telah membantu dan memberi
arahan, semangat kepada saya sehingga terselesaikannya skripsi ini.
11.Termantab buat Ali Akbar teman seperjuanganku yang selalu menemaniku
dari semester pertama sampai sekarang dan telah memberikan semangat,
membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini
12.Kepada Rekan-rekan Asrama Mahasiswa Aceh dan Pesantren
memberikan motivasi,mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi
ini,makasih ya
13.Kepada adindaku yang baik hati yaitu Irma Novita Sari yang selalu
menanyakan skripsiku,membantu, dan memberikan semangat kepada
penulis sehingga terselesaikannya skripsi ini
14.Dan Rekan-Rekan lainnya yang telah membantu penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini secara langsung maupun tidak. Mudah-mudahan
semua dalam lindungan Allah S.W.T dan membalas semua kebaikan
kalian. Seperti kata pepatah “Menyoe ka pakat lampoh jrat tapeugala”.
Akhir kalam, dengan ridha Allah semoga skripsi ini dapat berguna bagi
kita semua Amiin.
Medan, Oktober 2013
Penulis
DAFTAR ISI
1.5.1 Good Corporate Gavernance ... 6
1.5.1.1 Pengertian Good Corporate Governance ... 6
1.5.1.2. Prinsip-prinsip Dasar GCG ... 9
1.5.1.3. Manfaat GCG………..11
1.5.2 Pelayanan Publik ... 12
1.5.2.1 Pengertian Pelayanan Publik ... 12
1.5.2.2 Bentuk-Bentuk Pelayanan Publik ... 16
1.5.2.3 Faktor Pendukung Pelayanan Publik ... 18
1.5.3. Kepuasan Pelanggan………19
1.5.3.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan……….19
1.5.3.2. Faktor-Faktor Kepuasan Pelanggan………20
1.5.3.3. Mengukur Kepuasan Pelanggan………..21
1.5.4 Transfer ... 22
1.5.4.1 Pengertian Transfer ... 22
1.5.4.2 Pihak-Pihak Yang Terkait Dalam Transfer ... 23
1.5.4.3 Jenis-Jenis Transfer ... 24
1.6 Definisi Konsep ... 29
1.7 Sistematika Penulisan ... 30
BAB II METODE PENELITIAN ... 31
2.1 Bentuk Penelitian ... 31
2.2 Lokasi Penelitian ... 31
2.3. Informan Penelitian………...…31
2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 32
2.4.1. Teknik Pengumpulan Data Primer………32
2.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder………33
2.5 Teknik Analisa Data ... 34
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN………35
3.1.Sejarah Singkat Berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero)………..35
3.2.Struktur Organisasi PT.Pos Indonesia (Persero)………..….38
3.3. Ruang Lingkup Kegiatan PT.Pos Indonesia (Persero)………..45
3.4. Makna logo PT. PT. Pos Indonesia (Persero)………...49
3.5. Visi dan Misi PT. Pos Indonesia (Persero)………50
BAB IV PENYAJIAN DATA……….52
4.1. Data Hasil Kuesioener kepada Pelanggan………52
4.2. Penyajian Data Hasil Wawancara………..87
BAB V ANALISA DATA………...93
5.1. Hasil Analisa Data………93
BAB VI PENUTUP………99
6.1. Kesimpulan………..99
ABSTRAK
PELAYANAN TRANSFER UANG TANPA REKENING DALAM MENINGKATKAN KEPUASAN PELANGGAN PADA PT. POS MEDAN
Nama : Rizal Mahfud
Departemen Ilmu Admnistrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing :M. Arifin Nasution S.Sos, MSP
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis
dan manajemen. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai
kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup
penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang
diberikan perusahaan.Transfer uang adalah suatu kegiatan jasa bank untuk
memudahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan perintah sipemberi amanat
yang ditunjukkan untuk keuntungan seseorang yang ditunjuk sebagai penerima
Transfer. Wesel pos instant adalah layanan pengiriman uang baik dari maupun ke kota dan ke desa yang pasti sampai ke alamat tujuan dalam waktu seketika
(secepat mengirim sms). Caranya sangat mudah Cukup datang ke Kantorpos dan
melakukan registrasi agar mendapatkan kode tertentu dari Petugas. Tak perlu
menunggu lama. Bahkan dalam hitungan detik, penerima bisa langsung
mencairkan uangnya. Benar-benar secepat sms dan dijamin aman.Pengiriman
uang melalui wesel pos instant untuk tujuan dalam negeri dilayani di seluruh Kantorpos yang sudah terhubung secara online. Jaringan saat ini ada di 3.831
Kantorpos maupun titik layanan lain serta layanan bergerak milik PT Pos
Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan Jaminan keamanan
kiriman karena setiap transaksi dilengkapi sistem pengamanan kiriman uang
berupa Nomor Transaksi Pusat (NTP) dan Personal Identify Number (PIN).
Kata Kunci : Transfer uang tanpa rekening
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Pada dasarnya selama masa hidupnya, manusia membutuhkan pelayanan
untuk memenuhi tuntutan hidupnya secara layak dalam hidup bermasyarakat.
Seiring dengan perkembangan zaman, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan
pemerintah semakin meningkat salah satunya pelayanan komunikasi yang telah
berkembang seiring era globalisasi dengan teknologi telekomunikasi dan
informatika yang semakin canggih sehingga berdampak peningkatan lalu lintas
barang, orang dan informasi antar negara dengan intensitas yang lebih tinggi dan
lain-lain.
PT. Pos Indonesia (Persero) adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang pelayanan jasa sebagai unit pelaksana kegiatan komunikasi yang
diselenggarakan oleh pemerintah. Menurut Moenir (2010:214) pelayanan adalah
proses yang diarahkan secara khusus oleh penyelenggara pelayanan guna
memenuhi kepentingan umum/ kepentingan pribadi melalui cara-cara yang tepat
dan memuaskan pihak yang dilayani. Berbicara mengenai pelayanan tentunya
tidak terlepas dari pelayanan di sektor publik karena pada umumnya pelayanan
yang diberikan selalu bergerak pada sektor yang menyangkut kepentingan umum.
PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan organisasi yang besar dalam
pelayanan lalu lintas berita, uang dan barang, juga merupakan salah satu jenis
pelayanan yang tua di Indonesia, yang didirikan pada 26 Agustus 1746 oleh
tersebutlah yang menjadi alasan didirikannya kantor pos, guna memenuhi
kebutuhan masyarakat agar dapat berhubungan dengan relasi yang berada
diberbagai tempat yang berbeda dan jauh dari lokasi tempat tinggal mereka
Era globalisasi dengan kemajuan teknologi PT. Pos Indonesia (Persero)
bidang penyelenggaraan dan jasa pos, yang terdiri dari Layanan Bisnis
Komunikasi, Bisnis Logistik, dan Bisnis Keuangan. Layanan bisnis komunikasi
berupa surat pos standar, surat kilat khusus, telegram, dan lain–lain. Layanan
bisnis logistik berupa kiriman barang (paket pos), kargo, paket optimal, dan point to point. Sedangkan bisnis keuangan berupa giro pos, cek pos, tabungan, pembayaran pensiunan,mengirim uang antar kota di Indonesia (Wesel Pos)
ataupun mengirim uang keluar negeri tanpa rekening (western Union),
pembayaran listrik, telepon, mengambil gaji pensiunan, membayar tagihan kredit,
tagihan listrik secara on-line, menabung serta kegiatan lainnya begitu juga bidang penyeleggaraan dan jasa pos PT. Pos Kota Medan yang didirikan pada tahun
1901.
Sampai sepuluh tahun yang lalu layanan pos masih menjadi andalan
masyarakat untuk berkomunikasi dengan sahabat atau kerabat di tempat yang jauh
saat ini teknologi seperti layanan surat elektronik (e-mail), layanan sms, jaringan
internet yang luas dengan biaya murah dan terjangkau telah mengubah segalanya
hal ini juga dibarengi dengan persaingan usaha di dalam jasa layanan pos
konvensional dalam kurun waktu lima tahun terakhir menunjukkan trend yang
semakin menguatseperti TIKI, JNE, Fedex, DHL Express,Pandu Siwi, TNT,
Caraka dan Cardig dengan TIKI, JNE dan Caraka sebagai perusahaan lokal yang
PT.Pos Indonesia (Persero) sebagai penyedia jasa kurir tidak terlalu baik, tidak
masuknya PT.Pos Indonesia (Persero) dalam Indonesian Most Recommended Logistic Provider 2010 untuk Courier and Express.
Pemerintah ternyata tidak dapat bertindak tegas terhadap penyalah gunaan
layanan yang dilakukan oleh perusahaan jasa swasta tersebut dimana di dalam
undang-undang tentang pos dikatakan bahwa pemerintah hanya memberi hak jasa
pengiriman surat (yang dimaksud dengan surat adalah tulisan, ketikan dalam
kertas, foto kopian, rekaman, yang dimasukkan dalam amplop tertutup) kepada
PT.Pos Indonesia. Tetapi pada kenyataannya usaha tersebut juga diselenggarakan
oleh jasa layanan swasta.
Semakin banyaknya pesaing sehingga organisasi mengupayakan untuk
meningkatkan pelayanan yang berkualitas. Pelayanan yang baik akan menjadi
kebutuhan dan tuntutan yang mampu memuaskan masyarakat dan dapat menjadi
salah satu indikator dapat berhasil atau tidaknya perusahaan atau organisasi
tersebut sehingga keunggulan daya saing perusahaan berdampak optimalisasi
dalam keuntungan.
Pelayanan yang baik berarti pelayanan yang mampu memberi kepuasan
terhadap pelanggan (masyarakat) dan mampu memenuhi harapan masyarakat .
Sebab pelanggan adalah orang yang menerima hasil pekerjaan. Oleh sebab itu
hanya pelanggan (masyarakat) yang dapat menentukan kualitas pelayanan dan
mereka pula yang dapat menyampaikan apa dan bagaimana kebutuhan mereka.
Salah satu pelayanan jasa bisnis keuangan oleh PT. Pos Kota Medan
tranfer uang tanpa rekening merupakan salah satu jasa yang diminati oleh
kegiatan jasa bank untuk memudahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
perintah sipemberi amanat yang ditunjukkan untuk keuntungan seseorang yang
ditunjuk sebagai penerima Transfer.
Tranfer uang tanpa rekening yang terdiri mengirim uang antar kota di
Indonesia (Wesel Pos) dan mengirim uang keluar negeri tanpa rekening (western Union). Wesel pos merupakan produk dan layanan yang sudah lama diluncurkan oleh PT. Pos untuk mengirim uang dalam negeri sedangkan untuk mengirim uang
luar negeri PT. Pos berkerja sama dengan Western Union. Western Union adalah pemimpin global dalam bidang layanan pengiriman uang dengan cepat dan
terpercaya baik untuk klien perseorangan maupun perusahaan dengan lebih dari
18,000 1 lokasi agen di seluruh Indonesia.
Western Union, memiliki lebih dari 160 tahun pengalaman dalam bisnis
pengiriman uang, membantu banyak orang di seluruh negara untuk tetap
terhubung satu sama lain.Western Union adalah nama yang terpercaya dalam hal
mengirim dan menerima uang dengan cepat dan terpercaya baik untuk klien
perseorangan maupun perusahaan.
Pelayanan transfer uang tanpa rekening di PT Pos medan sangat
mempengaruhi perkembangan kantor Pos itu sendiri didalam meningkatkan
kepuasan masyarakat. Namun bagaimanakah pelayanan yang digunakan oleh PT
Pos medan saat ini ? dan apakah pelayanan yang digunakan PT Pos medan
mampu menarik lebih banyak masyarakat dalam menggunakan transfer uang
tanpa rekening? Maka dari itu saya tertarik membahas Pelayanan transfer uang
1.2Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan tersebut, maka dapat
dirumuskan masalah penelitian ini adalah : “Bagaimana Pelayanan Transfer Uang Tanpa Rekening Dalam Meningkatkan Kepuasan Pelanggan pada PT Pos Medan?.”
1.3Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pelayanan transfer uang tanpa rekening
pada PT. Pos Medan.
2. Untuk mengetahui apakah pelayanan yang digunakan oleh PT. Pos
Medan dalam melakukan transfer uang tanpa rekening mampu
memberikan kepuasan terhadap pelanggan
1.4Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dan dapat diperoleh dari hasil penelitian
ini adalah sebagai berikut:
1. Secara subjektif, untuk mengembangkan pengetahuan, wawasan serta
kemampuan berfikir khususnya dalam pembuatan karya ilmiah.
2. Secara praktis, diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
sumbangan pemikiran yang berguna bagi PT. Pos Medan.
3. Secara akademis, sebagai referensi bagi kepustakaan Departemen Ilmu
Administrasi Negara dan bagi kalangan penulis lainnya yang tertarik di
4. Sebagai informasi yang bermanfaat bagi masyarakat secara umum dan
secara khusus bermanfaat dalam mendorong kepercayaan masyarakat
terhadap PT. Pos Medan.
1.5Kerangka teori
Sebagai titik tolak atau landasan berfikir dalam menyoroti atau
memecahkan masalah perlu adanya pedoman teoritis yang dapat membantu.
Landasan teori perlu ditegakkan agar penelitian mempunyai dasar yang kokoh dan
bukan sekedar perbuatan coba-coba (trial and error) landasan teoritis. Menurut Hoy dan Miskel (dalam Sugiyono, 2005:25) teori adalah seperangkat konsep,
asumsi dan generalisasi yang dapat digunakan untuk mengungkapkan dan
menjelaskan perilaku dalam berbagai organisasi. Kerangka teori adalah bagian
dari penelitian, tempat peneliti memberikan penjelasan tentang hal-hal yang
berhubungan dengan variabel pokok, sub variabel atau pokok masalah yang ada
dalam penelitian (Arikunto, 2002:92).
Teori adalah suatu konseptualisasi yang umum. Suatu teori harus dapat
diuji kebenarannya, bila tidak maka dia bukan teori. Untuk itu, maka teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah:
1.5.1 Good Corporate Governance
Good corporate governance merupakan suatu aturan mengenai pengolahan perusahaan yang perlu diterapkan pada setiap perusahaan terutama
perusahaan public (BUMN). Menurut Forum for Corporate Governance in
Indonesia (FCGI) (2001) pengertian corporate governance adalah: Seperangkat paraturan yang mengatur hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak
kreditor, pemerintah, karyawan serta pemegang intern dan ekstern lainnya
sehubungan denga hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain suatu
sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan. Tujuan corporate
governance adalah menciptakan pertambahan nilai bagi semua pihak pemegang
kepentingan.
Menurut The Organisation for economic Co-Operation and Development (OECD) dalam Tangkilisan (2003):Good Corporate governance adalah sistem yang dipergunakan untuk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan bisnis
perusahaan. Good corporate governance mengatur pembagian tugas, hak, dan kewajiban mereka yang berkepentingan,terhadap perusahaan, termasuk pemegang
saham, dewan komisaris, direksi dan stackeholders lainnya.
Dari berbagai defenisi diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan Good corporate governance adalah suatu kerangka hubungan, struktur, pola, sistem yang berdasarkan pada prinsip-prinsip dasar dan undang-undang yang
berlaku dengan mempertemukan, menjelaskan, mengarahkan dan mengendalikan
hubungan antara shareholders, manajemen, kreditur, pemerintah dan stakeholders
lainnya pada hak dan kewajiban masing-masing pihak tersebut, yang tujuan
akhirnya adalah untuk meningkatkan nilai-nilai jangka panjang yang diinginkan
dewan komisaris independen, kepemilikan manajerial, dan komite audit sebagai
proksi mekanisme (Good corporate governance).
Kepemilikan intsitusional besarnya jumlah kepemilikan saham perusahaan
yang dimiliki oleh institusi keuangan, seperti perusahaan asuransi, bankdana
pensiun, dan asset manajemen. Tingkat kepemilikan institusional yang tinggi akan
menimbulkan usaha pengawasan yang lebih besar oleh pihak investor institusional
sehingga dapat menghalangi perilaku oportunistik manajer. Melalui kepemilikan
institusional, efektivitas pengolahaan oleh manajemen dapat diketahui, semakin
tinggi kepemilikan oleh institusi maka akan semakin kecil peluang manajemen
memanipulasi angka-angka dalam bentuk manajemen laba melalui proses
monitoring secara efektif.
Dewan komisaris independen adalah jumlah anggota dewan komisarisi.
Dewan komisaris independen memegang peranan penting dalam implementasi
good corporate governance. Secara umum dewan komisaris ditugaskan dan diberi tanggung jawab atas pengawasan kualitas informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan. Dewan komisaris independen dalam mekanisme good corporate governance berperan penting tidak hanya melihat kepetingan pemilik tetapi juga kepentingan perusahaan secara umum. Dewan komisaris independen
merupakan posisi terbaik untuk melaksanakan fungsi monitoring agar tercipta
perusahaan yang good corporate governance.
Kepemilikan manajerial merupakan isu penting, sejak dipublikasikan oleh
Jensen Meckling (1976) yang menyatakan bahwa semakin besar proporsi
lebih giat untuk memenuhi kepentingan pemegang saham yang juga adalah
dirinya sendiri.
Dengan adanya kepemilikan manajerial akan mensejajarkan kepentingan
antara manajemen dengan pemegang saham, sehingga manajer akan merasakan
langsung manfaat dari keputusan yang diambil dengan benar dan merasakan
kerugian apabila keputusan yang diambil salah. Terutama, dengan keikutsertaan
manajer memiliki perusahaan, hal ini menyebabkan manajer melakukan tindakan
yang akan memaksimumkan nilai perusahaan dalam jangka panjang
Komite audit dalam menjalankan tugasnya, Dewan komisaris dapat
membentuk komite-komite yang dapat membantu pelaksanaan tugasnya. Salah
satu tugasnya adalah komite audit yang memiliki tugas nya terpisah dalm
membantu dewan komisaris untuk memenuhi tanggung jawabnya dalam
memberikan pengawasan sencara menyeluruh (FCGI, 2002). Dalam pedoman
GCG Indonesia dijelaskan bahwa, Komite Audit membantu Dewan Komisaris
untuk memastikan bahwa: (i) laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, (ii) struktur pengendalian internal
perusahaan dilaksanakan dengan baik, (iii) pelaksanaan audit internal maupun
eksternal dilaksanakan sesuai dengan standar audit yang berlaku, dan (iv) tindak
lanjut temuan hasil audit dilaksanakan oleh manajemen.
1.5.1.2. Prinsip-prinsip Dasar GCG
Prinsip-prinsip GCG merupakan kaedah, norma ataupun pedoman
korporasi yang diperlukan dalam sistem pengelolaan BUMN yang sehat. Berikut
BUMN Nomor: Kep-117/M-MBU/2002 tentang penerapan praktek GCG pada
BUMN :
a. Transparansi
Yaitu keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan
dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai
perusahaan. Contohnya: keterbukaan dalam hal penentuan upah/gaji karyawan,
keterbukaan mengenai Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan agar tidak
sepihak, keterbukaan mengenai laporan keuangan perusahaan dan keadaan
keuangan perusahaan.
b. Kemandirian
Yaitu suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara professional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi
yang sehat.
Contohnya: dalam hal pengangkatan maupun mutasi karyawan harus
benar-benar berdasarkan fit and proper test dan pertimbangan tertentu, dan bukan karena adanya unsur intervensi pihak lain yang mempunyai kepentingan diluar
kepentingan perusahaan dalam pengangkatan ataupun mutasi karyawan tersebut.
c. Akuntabilitas
Yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ
sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif. Contohnya: Adanya
d. Pertanggungjawaban
Yaitu kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
Contohnya: kepatuhan karyawan terhadap peraturan-peraturan perusahan dan
kode etik perusahaan.
e. Kewajaran
Yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak stakeholder
yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Contohnya: pemberian kesempatan promosi dan berkarir kepada semua
karyawan tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, golongan, gender, dan golongan fisik.
Prinsip-prinsip transparansi, kemandirian, akuntabilitas,
pertanggungjawaban dan kewajaran GCG dalam mengurus perusahaan, sebaiknya
diimbangi dengan good faith (bertindak atas itikad baik) dan kode etik perusahaan (code of conduct) agar visi dan misi perusahaan yang berwawasan internasional
dapat terwujud. Kode etik perusahaan yang dibuat oleh masing-masing
perusahaan hendaknya dijadikan sebagai pedoman standar perilaku yang dapat
diterima baik oleh manajemen maupun karyawan perusahaan dan dalam
pelaksanaanya harus disesuaikan dengan budaya dari perusahaan yang
bersangkutan.
Menurut Musanef ( 1998:42 ), manfaat corporate governance dapat dipetakan kedalam 5 hal pokok yaitu :
1. Memudahkan akses terhadap investasi domestic maupun asing.
2. Mendapatkan cost of capital yang lebih murah.
3. Memberikan keputusan yang lebih baik dalam meningkatkan kinerja
ekonomi perusahaan.
4. Meningkatkan keyakinan dan kepercayaan shareholders dan stakeholders
terhadap perusahaan.
5. Melindungi Direksi / Komisaris / Dewan pengurus dari tuntutan hukum.
1.5.2 Pelayanan Publik
1.5.2.1 Pengertian Pelayanan Publik
Setiap negara dimanapun serta apapun bentuk pemerintahannya selalu
membutuhkan pelayanan publik. Pelayanan publik merupakan suatu keharusan
bagi negara atau pemerintah untuk melayani warga negaranya. Pelayanan publik
tidak mudah dilakukan, dan banyak negara yang gagal melakukan pelayanan yang
baik bagi warganya. Kegagalan dan keberhasilan suatu pelayanan publik
ditentukan oleh suatu pelayanan publik tersebut (Rohman, 2008: 4)
Hakikatnya pelayanan adalah serangkaian kegiatan, karena itu merupakan
suatu proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam masyarakat.
Pelayanan juga merupakan sesuatu yang tidak dapat disimpan. Artinya,
suatu aktivitas pelayanan yang telah ditawarkan pada kurun waktu tertentu dan
Sedangkan dalam kamus besar bahasa indonesia dinyatakan bahwa
pelayanan adalah suatu usaha untuk membantu menyiapkan (mengurus) apa yang
diperlukan orang lain.
Menurut sampara (Sinambela, 2006: 5) pelayanan adalah suatu kegiatan
atau urutan kegiatan yang menjadi dalam interaksi langsung antar seorang dengan
orang lain atau mesin secara fisik, dan menyediakan kepuasan pelanggan.
Kurniawan dalam Sinambela (2006:5) mengartikan pelayanan publik
sebagai pemberian layanan (melayani) keperluan orang atau masyarakat yang
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditetapkan.
Berikut ini adalah beberapa defenisi menurut para ahli mengenai
pelayanan publik :
1. Menurut Ratminto (2005:5)
Pelayanan publik adalah segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk
barang publik maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab
dan dilaksanakan oleh Instansi Pemerintah di Pusat, di Daerah, dan di lingkungan
Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dalam rangka upaya
pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka pelaksanaan peraturan
perundang- undangan.
2. Menurut Kurniawan (2005:4)
Pelayanan publik adalah pemberian layanan (melayani) keperluan orang
atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan
Untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik
sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta
untuk memberi perlindungan bagi setiap warga negara dan penduduk dari
penyalahgunaan wewenang di dalam penyelenggaraan pelayanan publik, dengan
Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK
INDONESIA dan PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, maka pada tanggal 18
Juli 2009 Indonesia mensahkan Undang-Undang No 25 tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik.
Menurut Undang-Undang tersebut , Pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas
barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
penyelenggara pelayanan publik.
Ruang lingkup pelayanan publik menurut Undang-Undang Pelayanan
Publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan
administratif yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. Dalam ruang
lingkup tersebut, termasuk pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat
tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial,
energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor
strategis lainnya. (Pasal 5 UU No 25 Tahun 2009).
Undang-Undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan hukum lain yang
dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tersebut bahwa
a. Kepentingan umum;
b. Kepastian Hukum;
c. Kesamaan hak;
d. Keseimbangan hak dan kewajiban;
e. Keprofesionalan;
f. Partisipatif;
g. Persamaan perlakuan/tidak diskriminatif;
h. Keterbukaan;
i. Akuntabilitas;
j. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan;
k. Ketetapan waktu; dan
l. Kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan.
Standar pelayanan adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan pelayanan dan acuan penilaian kualitas pelayanan sebagai
kewajiban dan janji penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan
yang berkualitas, cepat, mudah, terjangkau, dan terukur.
Komponen standar pelayanan sekurang-kurangnya meliputi :
a. Dasar hukum;
b. Persyaratan;
c. Sistem, mekanisme, dan prosedur;
d. Jangka waktu penyelesaian
e. Biaya/tarif;
f. Produk pelayanan
h. Kompetensi pelaksana;
i. Pengawasan internal;
j. Penanganan pengaduan, saran, dan masukan;
k. Jumlah pelaksana;
l. Jaminan pelayanan yang memberikan kepastian pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan;
m. Jaminan keamanan dan keselamatan pelayanan dalam bentuk
komitmen untuk memberikan rasa aman, bebas dari bahaya, dan resiko
keragu-raguan; dan
n. Evaluasi kinerja pelaksana.
Berdasarkan uraian diatas, maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang dan jasa
yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab aparatur.
1.5.2.2 Bentuk-bentuk Pelayanan Publik
Pemerintah merupakan pihak yang memberikan pelayanan bagi
masyarakat.Adapun didalam pelaksanaannya pelayanan ini terdiri dari beberapa
bentuk. Menurut Moenir (2002:190) , bentuk pelayanan itu terdiri dari :
1. Pelayanan lisan
Pelayanan dengan lisan dilakukan oleh petugas-petugas di
bidanghubungan masyarakat (HUMAS), dibidang layanan informasi dan
dibidang-bidang lain yang tugasnya memberikan penjelasan atau
layanan lisan berhasil sesuai dengan yang diharapkan, ada syarat-syarat yang
harus dipenuhi oleh pelaku pelayanan yaitu :
a. Memahami benar masalah-masalah yang termasuk dalam bidang
tugasnya.
b. Mampu memberikan penjelasan apa saja yang perlu dengan
lancar,singkat tetapi cukup jelas sehingga memuaskan bagi mereka
yang ingin memperoleh kejelasan mengenai sesuatu.
c. Bertingkah laku sopan dan ramah tamah.
2. Pelayanan berbentuk tulisan
Ini merupakan jenis pelayanan dengan memberikan penjelasan melalui
tulisan di dalam pengelolahan masalah masyarakat. Pelayanan dalambentuk
tulisan ini terdiri dari dua jenis yakni:
a. Pelayanan yang berupa petunjuk, informasi dan yang sejenisditujukan
kepada orang-orang yang berkepentingan agarmemudahkan mereka
dalam berurusan dengan institusi ataulembaga.
b. Pelayanan yang berupa reaksi tertulis atas permohonan,laporan,
keluhan, pemberian/penyerahan, pemberitahuan danlain sebagainya.
3. Pelayanan yang berbentuk perbuatan.
Pelayanan yang berbentuk perbuatan adalah pelayanan yang
diberikandalam bentuk perbuatan atau hasil perbuatan, bukan sekadar
danketerampilan petugas tersebut sangat menentukan terhadap hasil perbuatanatau
pekerjaan tersebut.
1.5.2.3 Faktor Pendukung Pelayanan Publik
Menurut Moenir (2010:88-123), ada enam faktor pendukung pelayanan
publik, yaitu:
1. Faktor Kesadaran
Kesadaran menunjukkan suatu keadaan pada jiwa seseorang, yaitu
merupakan titik temu atau equilibrum dari berbagai pertimbangan sehingga
diperoleh suatu keyakinan, ketenangan, ketetapan hati dan kesimbangan jiwa yang
bersangkutan. Faktor ini sangat mempengaruhi terhadap efektif atau tidaknya para
petugas dalam melaksanakan kegiatan pelayanan.
2. Faktor Aturan
Aturan merupakan pihak yang berwenang mengatur segala sesuatu yang
ada di organisasi tersebut. Aturan juga menjadi landasan dan tolak ukur yang
mutlak keberadaannya yang harus dipatuhi agar dapat berjalan dan terarah.
3. Faktor Organisasi
Organisasi pelayanan yang dimaksud disini adalah mengorganisir fungsi
pelayanan baik dalam bentuk struktur maupun mekanismenya yang akan berperan
dalam mutu dan kelancaran pelayanan.
4. Faktor Pendapatan,
yaitu pendapatan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup minimun.
5. Faktor keterampilan petugas
Dari keenam faktor itu masing-masing mempunyai peranan yang berbeda
tetapi saling berpengaruh satu sama lainnya dan secara bersama-sama pula akan
mewujudkan pelaksanaan pelayanan secara baik, berupa pelayanan verbal,
pelayanan tulisan atau pelayanan dalam bentuk gerakan/tindakan dengan atau
tanpa peralatan.
1.5.3 Kepuasan Pelanggan
1.5.3.1. Pengertian Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan telah menjadi konsep sentral dalam wacana bisnis dan
manajemen. Pelanggan merupakan fokus utama dalam pembahasan mengenai
kepuasan dan kualitas jasa. Oleh karena itu, pelanggan memegang peranan cukup
penting dalam mengukur kepuasan terhadap produk maupun pelayanan yang
diberikan perusahaan.
Kotler (2007 : 177) mendefinisikan kepuasan pelanggan : Perasaan senang
atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil)
produk yang dipikirkan terhadap kinerja (atau hasil) yang diharapkan. Jika kinerja
berada di bawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan
pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang.
Dari definisi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa kepuasan pelanggan yang
ditinjau dan sisi pelanggan yaitu mengenai apa yang telah dirasakan pelanggan
atas pelayanan yang telah diberikan dibandingkan dengan apa yang mereka
inginkan.
Kepuasan pelanggan dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, antara
Untuk menghadapi persaingan dan perubahan perilaku konsumen tersebut maka
banyak perusahaan yang berpusat pada pelangganlah yang dapat memberikan nilai
Superior kepada mereka, dan memenangkan persaingan. Perusahaan akan terus
berusaha dengan sekuat tenaga untuk mempertahankan pelanggannya karena
biaya yang dikeluarkan untuk menarik pelanggan baru akan lebih tinggi
dibandingkan biaya untuk mempertahankan pelanggan yang ada.
Oleh karena itu, mempertahankan pelanggan selalu lebih penting dilakukan
dibandingkan dengan menarik pelanggan baru. Kunci untuk mempertahankan
pelanggan adalah dengan memberikan kepuasan pelanggan yang tinggi.
Pelanggan yang merasa puas akan bersedia datang kembali mengulangi
pembeliannya dan merekomendasikan kepada orang lain untuk membeli.
1.5.3.2. Faktor-faktor Kepuasan Pelanggan.
Menurut Kuswadi (2004:17) Kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh
beberapa, yaitu :
1. Mutu produk atau jasa
Yaitu mengenai mutu produk atau jasa yang lebih bermutu dilihat dari
fisiknya. Contohnya jaringan Pos pada PT POS yang cukup luas dan
terjangkau.
2. Mutu pelayanan
Berbagai jenis pelayanan akan selalu dikritik oleh pelanggan, tetapi bila
pelayanan memenuhi harapan pelanggan maka secara tidak langsung
pelayanan dikatakan bermutu. Contohnya pelayanan pengaduan pelanggan
3. Harga
Harga adalah hal yang paling sensitif untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan. Pelanggan akan cenderung memilih produk atau jasa yang
memberikan penawaran harga lebih rendah dan cepat dari yang lain.
Contohnya bila PT. Pos tidak memberatkan biaya kepada masyarakat maka
pelanggan akan memberikan nilai yang baik atau harga yang ditetapkan
sesuai dengan fasilitas yang disediakan.
4. Waktu penyerahan
Maksudnya bahwa baik pendistribusian maupun penyerahan produk atau
jasa dari perusahaan bisa tepat waktu dan sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati.
5. Keamanan
Pelanggan akan merasa puas bila produk atau jasa yang digunakan ada
jaminan keamanannya yang tidak membahayakan pelanggan tersebut.
1.5.3.3. Mengukur Kepuasan Pelanggan
Menurut Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra (2006:130) ada empat
metode untuk mengukur kepuasan pelanggan, yaitu :
1. Sistem Keluhan dan Saran
Industri yang berwawasan pelanggan akan menyediakan formulir bagi
pelanggan untuk melaporkan kesukaan dan keluhannya. Selain itu dapat berupa
kotak saran dan telepon pengaduan bagi pelanggan. Alur informasi ini
memberikan banyak gagasan baik dan industri dapat bergerak lebih cepat untuk
2. Survei Kepuasan Pelanggan
Industri tidak dapat menggunakan tingkat keluhan sebagai ukuran kepuasan
pelanggan. Industri yang responsive mengukur kepuasan pelanggan dengan
mengadakan survei berkala, yaitu dengan mengirimkan daftar pertanyaan atau
menelpon secara acak dari pelanggan untuk mengetahui perasaan mereka terhadap
berbagai kinerja industri. Selain itu ditanyakan tentang kinerja industri
saingannya.
3. Ghost Shopping (Pelanggan Bayangan)
Pelanggan bayangan adalah menyuruh orang berpura-pura menjadi
pelanggan dan melaporkan titik-titik kuat maupn titik-titik lemah yang dialami
waktu membeli produk dari industri sendiri maupun industri saingannya. Selain
itu pelanggan bayangan melaporkan apakah wiraniaga tersebut menanganinya
dengan baik atau tidak.
4. Analisa Pelanggan yang Beralih
Industri dapat menghubungi pelanggan yang tidak membeli lagi atau
berganti pemasok untuk mengetahui penyebabnya (apakah harganya tinggi,
pelayanan kurang baik, produknya kurang dapat diandalkan dan seterusnya,
sehingga dapat diketahui tingkat kehilangan pelanggan).
1.5.4 Transfer
1.5.4.1 Pengertian Transfer
Menurut N. Lapoliwa dan Daniel S. Kuswandi (2000:196) Transfer adalah
suatu kegiatan jasa bank untuk memudahkan sejumlah dana tertentu sesuai dengan
ditunjuk sebagai penerima Transfer. Menurut Malayu Hasibuan (2001:123)
Transfer adalah pengiriman uang antar kota atau antar negara yang dilakukan
melalui bank. Keuntungan transaksi Transfer :
1. Menghemat waktu
2. Lebih aman
3. Tidak perlu modal
4. Tidak ada biaya menerima
5. Dana langsung tersedia
6. Relatif mudah
7. Jarang ada transaksi palsu
8. Tidak ada biaya membayar (kecuali Transfer beda Bank dan beda kota)
(http:// rizkarossellin.wordpress.com/2011/05/22/dasar – dasar transfer/)
1.5.4.2 Pihak – pihak yang terkait dalam transfer
1. Menurut Taswan (2005:272-272): pihak-pihak pemilik dana (pengirim)/
penerima dan yang akan memindahkan dananya/menerima sejumlah dana
dari pihak pengirim melalui jasa pengirimna uang.
2. Bank penarik atau drawer bank yaitu bank pelaku transfer/bank yang
menerima dana amanat dari nasabah untuk ditransfer kepada drawee atau
bank tertarik yang kemudian diserahkan kepada penerima dana
(beneficiary).
3. Bank tertarik (drawee bank) yaitu bank yang menerima transfer masuk
dari drawer bank untuk diteruskan atau dibayarkan kepada penerima
4. Beneficiary adalah pihak akhir yang berhak menerima dana transfer dari drawee bank.
1.5.4.3 jenis-jenis transfer
Jenis – jenis transfer dapat dilihat dari alat/sarana pemberitahuan yang
digunakan, dilihat dari pihak yang melakukan pengiriman uang dan dilihat dari
tempat yang dituju.
Menurut Malayu S.P Hasibuan (2001:125-126) dilihat dari alat/sarana
pemberitahuan yang digunakan, transfer dibedakan menjadi :
1. Pengiriman uang dengan surat
Pengiriman uang dengan surat (mail transfer – MT) diartikan jika bank pengirim mengirimkan perintah membayar (payment order) kepada
pembayar (paying bank) dilakukan dengan surat yang dikirim melalui pos atau perusahaan curier atau internasional.
2. Pengiriman uang dengan wesel (wesel cek)
Bank pengirim menerbitkan cek bank atas nama/unjuk nasabah yang dapat
dicairkan pada kantor cabang bank pengirim yang telah ditentukan. Bank
pengirim menerbitkan cek bank setelah nassabah menyetorkan secara
efektif uang senilai nominal cek bank. Cek bank dibawa sendiri atau
dikirim kepada penerimanya. Transfer dengan wesel pelaksanaanya sama
dengan cek bank.
3. Pengiriman uang dengan telex atau telegram (TT) Telex atau telegram.
Biaya pengiriman biasanya ditanggung oleh sipengirimnya.
Bank pengirim mengirimkan perintah membayar kepada bank pembayar
dengan faksimili. Pengiriman dengan faksimili lebih terjamin karena
perintah membayarnya diterima tertulis seperti aslinya (foto copy nya).
Transfer dengan fksimili relative cepat sampai, Cuma biasanya lebih
mahal dan biasanya dilakukan antar kantor cabang.
5. Transfer dengan buku tabungan atau ATM
Bank pengirim mengharuskan penerimanya membuka buku tabungan dan
ATM nya pada bank pengirim. Bank pengirim haruslah bank yang telah
terkomputerisasi dan online. Uang yang akan dikirim disetorkan pada
buku tabungan saja dan pencairannya dengan ATM nya ditempat/kota lain.
I.5.4.4. Transfer Uang Tanpa Rekening Melalui Kantor Pos
Ada beberapa layanan yang diberikan oleh kantor pos untuk mengirim
(transfer) uang ke dalam maupun ke luar negeri tanpa menggunakan rekening,
yaitu:
1. Weselpos
Weselpos adalah layanan transfer uang cepat dalam negeri dengan
berbagai kelebihan yang ditawarkan yaitu:
a. Jangkauan luas, didukung oleh kantor pos online yang tersebar
diseluruh Indonesia sehingga memberikan kemudahan untuk
melakukan transfer dan pengambilan uang melalui kantor pos terdekat.
b. Cepat dan mudah, prosedur transfer yang cepat dan mudah.
c. Aman dan handal, tingkat keamanan yang berlapis, mulai dari
d. Terlacak, pelacakan kiriman melalui web.
Adapun beberapa produk-produk wesel pos yang ada dimedan antaranya
adalah
1. WESELPOS PRIMA
Sarana pengiriman uang untuk tujuan diseluruh Indonesia dengan service
level H+0/H+1 s.d. H+4. Produk Kiriman uang cepat sampai, bisa diantar sampai
rumah.
Moto : Jangkauan luas, tanpa account kami yang tercepat.
Visi : Memberikan Layanan cepat dengan jangkauan luas.
Misi : Membantu kebutuhan untuk pengiriman uang secara cepat keseluruh
Indonesia.
Background : Untuk memenuhi kebutuhan pengiriman uang secara cepat
keseluruh Indonesia tanpa account.
Komitmen :Harga terjangkau, kiriman uang aman sampai di tujuan dengan
cepat.
Jangkauan Layanan : Seluruh Indonesia.
2. WESELPOS INSTAN (Remittance)
.WESELPOS INSTAN adalah layanan pengiriman uang baik dari maupun
ke kota dan ke desa yang pasti sampai ke alamat tujuan dalam waktu seketika
(secepat mengirim sms). Caranya sangat mudah Cukup datang ke Kantorpos dan
melakukan registrasi agar mendapatkan kode tertentu dari Petugas. Tak perlu
menunggu lama. Bahkan dalam hitungan detik, penerima bisa langsung
Pengiriman uang melalui WESELPOS INSTAN untuk tujuan dalam negeri
dilayani di seluruh Kantorpos yang sudah terhubung secara online. Jaringan saat
ini ada di 3.831 Kantorpos maupun titik layanan lain serta layanan bergerak milik
PT Pos Indonesia yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia dan Jaminan
keamanan kiriman karena setiap transaksi dilengkapi sistem pengamanan kiriman
uang berupa Nomor Transaksi Pusat (NTP) dan Personal Identify Number (PIN).
3. Western Union
Western Union adalah layanan penerimaan dan pengiriman (transfer) uang
dari dan ke luar negeri melalui Kantor Pos. Keunggulannya adalah:
a. Pelayanan transfer tercepat, yang dapat dibayarkan lima sampai lima
belas menit sesudah transaksi pengiriman.
b. Tarif pengiriman uang menlalui WESTERN UNION dikantor pos,
progresif berdasarkan besar uang yang dikirimkan.
c. Informasi tarif pengiriman uang selengkapnya.
Adapun cara untuk menggunakan westren union dalam mengirim dan
menerima uangtanpa menggunakan rekening yaitu :
1. melengkapi formulir pengiriman uang
2. tunjukkan formulir yang sudah diisi lengkap, uang yang akan dikirim,
dan kartu identitasyang masih berlaku.
3. bubuhkan tanda tangan anda dan tanda terima bukti transaksi.
4. hubungi penerima anda.
Kemudian cara menerima uang melalui westren union tanpamenggunakan
rekening bank yaitu:
1. pastikan uang nya sudah siap untuk diterima oleh anda
2. kunjungi lokasi agen
3. lengkapi formulir 'penerimaan uang
4. periksa kembali dan tanda tangani tanda bukti transaksi anda
5. terima uang anda
sampai saat ini pada PT. Pos medan khususnya banyak masyarakat sangat
meminati menggunakan westren union ditambah dengan pelayanan yang mampu
memberi kepuasan terhadap pelanggan (masyarakat) dan mampu memenuhi
harapan masyarakat.
Menurut Kashmir (2005:33), pelayanan yang baik adalah kemampuan
perusahaan menyiapkan sumber daya manusia yang handal dengan segala
kelebihannya. Karena pelayanan sangat dipengaruhi oleh faktor manusia yang
memberikan pelayanan tersebut yang melayani pelanggan harus memiliki
kemampuan melayani pelanggan secara tepat dan cepat guna memberikan
kepuasan kepada pelanggan.kepuasan pelanggan akan tercapai jika faktor utama
dari pelayanan tersebut tersedia, yaitu kesiapan sumber daya manusia dalam
I.6 Defenisi Konsep
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak mengenai kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang
menjadi perhatian ilmu sosial (Singarimbun, 1995 : 37). Definisi konsep bertujuan
untuk merumuskan sejumlah pengertian yang digunakan secara mendasar dan
menyamankan persepsi tentang apa yang akan diteliti serta menghindari salah
pengertian yang dapat mengaburkan tujuan penelitian.
Agar mendapatkan kejelasan yang lebih rinci dari konsep yang akan
diteliti, maka penulis menuliskan apa yang menjadi konsep penelitian. Adapun
dari pada penelitian ini adalah :
1. Pelayanan
Pelayanan adalah cara melayani membantu, mengurus dan menyelesaikan
keperluan atau kebutuhan seseorang atau sekelompok orang dan kegiatan
pelayanan dalam suatu organisasi memiliki peran penting terutama bagi organisasi
yang berorientasi pada pelayanan publik maupun jasa.
2. Kepuasan Pelanggan
kepuasan pelanggan adalah Perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap
kinerja (atau hasil) yang diharapkan
3. Transfer uang
Transfer adalah suatu kegiatan jasa bank untuk memudahkan sejumlah
dana tertentu sesuai dengan perintah sipemberi amanat yang ditunjukkan untuk
1.7 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan ini ditulis dalam enam bab, yang terdiri dari :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan
peelitian, kerangka teori, defenisi konsep, definisi operasioal, dan
sistematika penulisan.
BAB II METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini terdiri dari bentuk penulisan, lokasi penelitian, populasi
dan sampel, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.
BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan gambaran umum mengenai daerah penelitian
yang meliputi keadaan geografis, kependudukan, social, ekonomi
dan pemerintahan.
BAB IV PENYAJIAN DATA
Bab ini membahas tentang hasil data yang diperoleh dilapangan.
BAB V ANALISA DATA
Bab ini merupakan tempat melakukan analisa data yang diperoleh
saat penelitian dan memberikan interpretasi atas permasalahan
yang diajukan.
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari hasil penelitian yang
dilakukan dan saran-saran yang dianggap perlu sebagai
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Bentuk Penelitian
Metode yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Menurut Zuriah (2006: 47).
Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah penelitian yang
diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta-fakta, atau kejadian-kejadian
secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.
Dalam penelitian deskriptif cenderung tidak perlu mencari atau menerangkan
saling berhubunga dan menguji hipotesis.
2.2.Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT Pos Medan, Jln. Putri Hijau
Sumatera Utara
2.3.Informan Penelitian
Hendrarso (Dalam Usman 2009:56) menjelaskan bahwa penelitian
kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil penelitian
yang dilakukan sehingga subyek penelitian yang telah tercermin dalam focus
penelitian ditentukan secara sengaja. Subyek penelitian inilah yang akan menjadi
informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama
proses penelitian. Informan penelitian meliputi (1) informan kunci (key
pokok yang diperlukan dalam penelitian atau informan yang mengetahui secara
mendalam permasalahan yang sedang diteliti, (2) informan utama, yaitu mereka
yang terlibat secara langsung dalam interaksi social yang sedang diteliti, (3)
informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun
tidak langsung terlibat dalam interaksi social yang sedang diteliti.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti menentukan informan dengan
mengguankan teknik Purpose Sampling yaitu pengambilan sampel sumber data
secara sengaja dan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan itu misalnya
orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau
mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajah
objek situasi social yang akan diteliti. Dalam penelitian ini, maka peneliti
mengguanakn informan yang terdiri dari:
1. Informan Kunci
Kepala Bagian penanganan Transfer uang tanpa rekening pada PT. Pos
Medan
2. Informan Utama
Nasabah pengguna jasa Transfer uang tanpa rekening pada PT. Pos Medan
2.4. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua macam teknik
pengumpulan data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:
2.4.1. Teknik Pengumpulan Data Primer
Teknik pengumpulan data primer yaitu data yang diperoleh melalui
diperolah melalui kegiatan penelitian langsung ke lokasi penelitian untuk mencari
data-data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Teknik ini
dilakukan melalui:
a. Metode interview (wawancara), yaitu dengan cara wawancara mendalam
untuk memperoleh data yang lengkap dan mendalam dari informan. Metode
ini dilakukan dnegan mengajukan pertanyaan-pertanyaan secara langsung dan
mendalam serta terbuka kepada informan atau pihak yang berhubungan dan
memiliki relevansi terhadap masalah yang berhubungan dengan penelitian.
(Burhan Mungin, 2007:108).
b. Kuesioner (Angket) yaitu suatu daftar yang berisi rangkaian pertanyaan
mengenai suatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang bertujuan
memperoleh informasi yang relevan serta informasi yang dibutuhkan
diperoleh secara serentak dalam penelitian ini, angket digunakan sebagai alat
pendamping dlam pengumpulan data
c. Metode observasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara mengamati
secara langsung terhadap obyek penelitian kemudian mencatat gejala-gejala
yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan
sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.
2.4.2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder merupakan teknik pengumpulan data
yang dilakukan oleh melalui pengumpulan kepustakaan yang dapat mendukung
data primer. Teknik pengumpulan data sekunder dapat dilakukan dengan
a. Studi dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan
catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian atau
sember-sumber lain yang relevan dengan obyek penelitian.
b. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari
buku-buku, karya ilmiah serta pendapat para ahli yang berkompetensi serta
memiliki relevansi dengan masalah yang akan diteliti. (Suyanto,
2005:55-56).
2.5.Teknik Analisa Data
Teknik analisa data dalam penelitian ini adalah teknik analisa data
kualitatif. Menurut Moleong (2006:247), teknik analisa data kualitatif dilakukan
dnegan menyajikan data yang dimulai dengan menelaah seluruh data yang
terkumpul.menyusunnya salam satu satuan yang kemudian dikategorikan pada
tahap berikutnya dan memeriksa keabsahan dan serta menafsirkannya dengan
analisis dengan kemampuan daya nalar peneliti untuk membuat kesimpulan
BAB III
DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
3.1.Sejarah Singkat Berdirinya PT. Pos Indonesia (Persero)
PT. Pos Indonesia (Persero) adalah salah satu dari Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang ada di Indonesia. Pentingnya komunikasi secara tertulis
menjadi ide pertama timbulnya gagasan untuk mendirikan perusahaan ini. Selain
itu, pendirian perusahaan juga bertujuan untuk menjamin keamanan antara surat
menyurat antara penduduk di Indonesia. Kantor Pos yang pertama di Indonesia
didirikan di Jakarta (pada masa kolonial Belanda disebut Batavia) pada tanggal 26
Agustus 1746 oleh Gubernur Jenderal G.W.Barron Van Inhoff. Sedangkan kantor
pos yang berkedudukan di Medan dan saat ini bernama Kantor Pos Medan baru
didirikan pada
tahun 1901.
Seiring dengan perkembangan peranan kantor pos, terlebih setelah
ditemukannya teknologi telegraf dan telepon, pada tahun 1907 dibentuklah
Jawatan Pos, Telegraf, dan Telepon (jawatan PTT). Jawatan ini merupakan bagian
dari departemen perusahaan-perusahaan pemerintah kolonial Belanda yang
didasarkan pada Undang-Undang Perusahaan Negara Hindia Belanda.
Pada tahun 1902, kantor PTT pusat yang semula berkedudukan di
Weltervreden (gambir) mulai dipindahkan ke gedung Burgerlijkoefenbare Werkn
Bow (Dinas Pekerja Umum) di Bandung. Tibanya Jepang di Indonesia dan
diambilnya kekuasaan dari tangan Belanda membuat struktur organisasi jawatan
Menurut struktur organisasi yang dibuat oleh pemerintah militer
jepang.Jawatan ini terbagi menjadi Jawatan PTT Sumatera, Jawatan PTT Jawa
dan Jawatan PTT Sulawesi. Dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945, Angkatan Muda PTT (AMPTT) mengambil alih kantor
PTT pusat dari tangan pemerintah Jepang. Sejak tanggal, 27 September 1945
Jawatan PTT Jawa secara resmi berganti nama menjadi PTT Republik Indonesia
(RI) dengan pimpinan pertama Suharto dan R.Dirja sebagai wakilnya.
Dalam perkembangan selanjutnya, sesuai dengan peraturan pemerintah
pengganti undang-undang (perpu) No.19 tahun 1960, Jawatan PTT dinyatakan
memenuhi syarat untuk berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN). Sesuai
dengan peraturan itu, Jawatan PTT berganti nama menjadi Perusahaan negara Pos
dan telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun 1965, lingkup kerja PNPostel
mengalami perkembangan yang sangat pesat.
Untuk memaksimalkan kinerjanya, PN Postel ini kemudian dibagi menjadi
dua perusahaan negara yaitu PN Pos dan Giro dan PN Telekomunikasi
berdasarkan PP No.29 tahun 1965.Berdasarkan UU no.9 tahun 1969, status
BUMN ditetapkan menjadi tiga bentuk yaitu Perusahaan Jawatan (Perjan),
Perusahaan Umum (Perum).dan Perusahaan Perseroan (persero). Untuk
menyesuaikan dengan ketentuan baru ini, diterbitkanlah PP No.24 tahun 1978
yang khusus mengatur tentang Perum Pos dan Giro. Peralihan kekuasaan dari
Belanda ke Jepang, pengambil alihan kekuasaan yang dilakukan oleh AMPTT,
hingga perubahan peraturan yang di buat oleh pemerintah Indonesia telah
Dalam perkembangan itu, penyebab perubahan yang dirasakan cukup
pesat adalah pada masa orde baru dengan ditetapkannya Garis-garis Besar Haluan
Negara (GBHN) No.11/MPR/1983 Bab Ekonomi butir 5 huruf Q. Dinyatakan,
Perkembangan Perum Pos dan Giro diarahkan terutamapada perluasan
jangkauanpelayanan sehingga mencapai desa-desa dan daerah transmigrasi serta
daerah terpencil lainnya dengan ibukota kecamatan sebagai sentral pelayanannya.
Langkah lain yang juga sangat penting artinya bagi Perum Pos dan Giro
adalah penandatanganan naskah kerja sama dengan PT.Indosat Jakarta sehari
sebelum Hari Bakti Postel ke-40 (27 September 1985) dengan pengoperasian
sarana lalulintas berita elektronik yang secara resmi dioperasikan sejak 1
Nopember 1985 Sejalan dengan itu, agar dapat menghadapi pertumbuhan dunia
usaha yang semakin maju dan penuh persaingan diperlukan adanya penyesuaian
atas badan yang fleksibel, dinamis dan mampu mengembangkan pelayanan yang
lebih baik.
Karena itu, pada 20 juni 1995, berdasarkan PP No.5 tahun 1995 Perum
Pos dan Giro diubah menjadi PT.Pos Indonesia (persero). Ditetapkan, tujuan pos
dan giro adalah membangun, mengembangkan, dan mengusahakan pelayanan pos
dalam arti yang seluas-luasnya guna mempertinggi kelancaran hubungan. Dengan
demikian, pengolahan surat, warkat, dan kartu pos dimonopoli oleh negara
melaluia POSINDO. Perusahaan swasta hanya boleh menggarap usaha pada surat
pos jenis tertentu, paket dan uang. Yang dimaksud dengan surat pos jenis tertentu
3.2.Struktur Organisasi PT.Pos Indonesia (Persero)
Struktur organisasi merupakan suatu bagan yang menunjukkan
aspek-aspek pokok hubungan antara bagian seluruh pengawasan dan masing-masing
bertanggung jawab terhadap tugasnya.Karena itu penyusunan struktur organisasi
dalam suatuperusahaan sangatlah penting untuk dilakukan.Kerjasama dan
koordinasi yang baik dalam organisasi sangat penting untuk dapat menciptakan
suatu kesatuan usaha atau keharmonisan dari berbagai fungsi yang berbeda-beda
untuk dapat menciptakan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.Suatu
struktur organisasi dapat dipandang sebagai skema yang menghubungkan
fungsi-fungsi yang ada dalam badan usaha dan menunjukkan hubungan yang tetap
diantara pegawai-pegawai yang melaksanakan fungsi-fungsi tersebut. Untuk
membatasi yang terlalu luas, dalam laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini
penulis mencatat tugas-tugas dan tanggungjawab dari bagiannya masing-masing
yaitu:
1. Kepala Kantor mempunyai tugas-tugas antara lain:
a. Memegang pimpinan umum dan pengawasan pengurusan kantor.
b. Mengkoordinasi tugas-tugas dan hubungan kerja
c. Mewakili dinas dengan pihak luar
d. Menandatangani cek dan giro
e. Memberikan bimbingan dan arahan antara bagian untuk mencapai tujuan
perusahaan tentang program kerja yang telah di gariskan oleh kantor pusat
2. Wakil Kepala Kantor Menangani Tugas-Tugas yaitu:
a. Membantu kepala kantor dibidang pimpinan umum, pengawasan atas
pelaksanaan pengurusan operator kantor.
b. Mewakili kepala kantor bila tidak ada ditempat atau berhalangan
c. Membaca dan membuat konsep atau surat naskah untuk surat-surat biasa
atau surat rahasia.
3. Manajer Audit Menangani Tugas-Tugas yaitu:
a. Mengadakan pemeriksaan periodik dibagian loket petugas Pos Keliling
Kota (PKK), pos keliling desa (PKD), bagian Pengolah Pos (Sortir) antara
bagianyang satu dengan bagian yang lainnya.
b. Mengawasi kelancaran personal di kantor Pos Pemeriksaan serta Kantor
Pos Pembantu Tambahan (KPTB).
c. Mengadakan pemeriksaan terhadap pengawas yang melakukan kecurangan
dan meneruskan berkasnya kepada kepala kantor.
d. Mengawasi kelancaran angkutan pelayanan kiriman Posbaik yang melalui
surat laut maupun udara.
4. Manajer Administrasi/SDM Mempunyai tugas-tugas yaitu:
a. Mendahulukan dan mengawasi hasil pembuatan daftar gaji, restitusi
pengobatan pegawai.
b. Mengurus tata usaha kepegawaian, mencatat dan membuat laporan
kepegawaian dan tata usaha perkantoran.
c. Mengatur dan melaksanakan tata usaha perkantoran dan menguasai,
menyusun arsip surat-surat menurut model-model kepegawaian.
a. Mencari potensi pelanggan bisnis guna menambah pendapatan perusahaan.
b. Menugaskan tim pengatur layanan pos (PLP) dan mengawasi
pekerjaannya.
c. Menerima dan memproses ijin depot dan agen pos
6. Manajer Bendahara Keuangan Mempunyai tugas-tugas:
a. Mengurus dan mengatur kelancaran peredaran uang pembayaran pada
KPP 1 Medan dan KPP/KPTB.
b. Mengatur dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan di bagian bendaharawan.
c. Meneliti pengeluaran keuangan secara keseluruhan
d. Meneliti pengeluaran kwitansi
e. Mengerjakan dan mengawasi laporan-laporan.
f. Mengerjakan pembuktian penerimaan dan pengeluaran.
Adapun bawahan manajer bendahara keuangan adalah terdiri dari dua
bagian yaitu:
1) Kasir 1 mempunyai tugas antara lain:
a) Menerima kas dari masing-masing loket pada akhir jam kerja serta
melakukan pencatatan dalam neraca kasir.
b) Bertanggungjawab atas pengeluaran kas yang terjadi di PT.Pos
Indonesia (persero) Medan.
c) Menyerahkan kas yang sudah diterima dari masing-masing bagian loket
ke bagian bendahara setiap akhir jam kerja.
2) Kasir 2 mempunyai tugas antar lain:
a) Bertanggung jawab atas penerimaan kas dari seluruh KPP/KPTB serta
b) Menyerahkan kas yang diterima dari masing-masing KPP/KPTB kepada
kasir 1.
7. Manajer Jasa Keagenan mempunyai tugas-tugas, yaitu:
a. Merencanakan pelaksanaan pelayanan dan menyelenggarakan pemasaran
jasa keagenan serta membina hubungan dengan mitra usaha.
b. Merencanakan pemasaran jasa keagenan meliputi pelayanan tabungan,
pembayaran pensiunan, rekening koran dan jasa keagenan lainnya.
8. Manajer Akuntansi mempunyai tugas-tugas sebagai berikut:
a. Memeriksa dan bertanggung jawab atas pembuatan daftar biaya dan
laporan
b. Membuat daftar utang atau kewajiban
c. Membuat daftar kas dan bank serta daftar terima dimuka
d. Membuat penyelesaian saldo akhir satu dan dua (PSA-1 dan PSA-2)
e. Memeriksa dan mengawasi pembuatan daftar-daftar pertanggungan
akuntansi yang dibuat oleh bagian-bagian lain.
f. Memeriksa kebenaran pengisian Buku Kas Harian (BKH), laporan masa
pmbuatan buku Unit Pelayanan Teknis (UPT).
9. Manajer Unit Pelayanan Luar mempunyai tugas-tugas yaitu:
a. Membuatlaporan kas setiap bulan dari semua jenis jasa pos yang
dilaksanakan oleh kantor Pos pembantu.
b. Penyiapan penyusunan segala bentuk instruksi yang ada pada setiap
kantor.
c. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas-tugas kiriman antara KPP
a. Melaksanakan pelayanan, menyediakan dan mendistribusikan benda
filateli serta penanganan uang hasil penjualan filateli (benda-benda pos
misalnya perangko, amplop, kartu pos dan lain-lain).
b. Persiapan penyusunanprogram kegiatan pengembangan filateli
c. Penanganan ketata usahaan bagian filateli dan pendapatan hasil penjualan
benda- benda filateli.
d. Penerimaan, penyiapan, pemeliharaan, dan pembukuan benda-benda
filateli.
11.Manajer Pelayanan mempunyai tugas-tugas yaitu:
a. Mengawasi kelancaran loket kilat khusus, patas, Express Mail Service
(EMS), dan lain-lain.
b. Memeriksa buku sektor loket dengan rekapitulasi penerimaan, print out
komputer atau register surat yang bertalian.
c. Membuat laporan bulanan pendapatan kilat khusus, pantas, dan Express
Mail Service (EMS).
12.Manajer Giro Mempunyai Tugas-tugas yaitu:
a. Melakukan pengawasan terhadap kelancaran lalu lintas giro.
b. Mengatur dan mengawasi serta memimpin kegiatan pegawai bawahannya
dalam melaksanakan pekerjaan di bagian giro.
13.Pemasaran atau Humas yang bertugas untuk:
a. Mengatur, mengawasi dan memimpin pegawai bawahannya untuk
b. Memberikan peneranganpada publik yang memerlukan penjelasan
mengenai pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dinas PT.Pos Indonesia
(Persero).
c. Mencari pasar potensia bagi penambahan income atau pendapatan
perusahaan yang terus bersaing antara perusahaan, mencari pasar titipan
kilat milik swasta yang tersebar di seluruh kota.
d. Menyimpan persediaan BPM di tempat yang disediakan (kasanah) agar
tidakrusak atau hilang.
e. Melayani pembelian BPM dan benda berharga lainnya oleh petugas loket
PKD, PKK, PKPP.
f. Membuat laporan bulanan, hasil penjualan benda materi agar Kantor
Inspeksi Pajak (KIP), hasil penjualan Akta Agraria, Hasil Penjualan benda
UT.
14.Pos Paket yang bertugas untuk:
a. Menyimpan atau mengatur dan mengawasi bawahannya untuk kelancaran
dinas Pos Paket.
b. Mengawasi pekerjaan penyerahan bungkusan yang akan dikerjakan lebih
lanjut oleh bea cukai KPBI.
15.Register atau Giro atau Tabanas yang bertugas untuk:
a. Mengatur atau mengawasi serta memimpin kegiatan di bagian Register,
Giro, Tabanas
b. Mengawasi atau menerima penyerahan kantong Register atau Pos.
16. Ketua Pos (I,II,II,IV) yang bertugas untuk:
a. Memimpin atau mengawasi semua kegiatan penerimaan dan pengiriman
Pos yang dikerjai di bagian KTA Pos.
b. Bertanggung jawab atas kecelakaan penerimaan atau pengiriman Pos serta
seluruh kegiatan penunjang termasuk sortir puri.
c. Menyelenggarakan titipan Pos dan pencatatan dalam buku penerimaan Pos
yang telah ada.
d. Bertindak sebagai KKP tidak ada di tempat
e. Mengawasi kantong berharga lainnya.
17.Pos Kilat Khusus, Pos Cepat antar Kota Terbatas/Express Mail Service Yang bertugas untuk:
a. Mengawasai atau mengatur serta memimpin pegawai bawahannya dalam
melaksanakan pekerjaannya di bidangnya.
b. Mengawasi penyortiran surat-surat yang ekstra cepat
c. Pengawasan tentang kecepatan waktu tempuh surat.
d. Pengawasan tentang keamanan surat serta kecepatan pengantaran.
18.Manajer Sarana Yang Bertugas Untuk:
a. Merencanakan kebutuhan peralatan dan pembangunan, membina dan
melaksanakan tata usaha peralatan, bangunan dan kendaraan serta
menyiapkan penghapusan peralatan.
b. Pelaksanaan pengadaan peralatan pos termasuk komputer, penyimpanan,
penyaluran dan penghapusan peralatan.
c. Pelaksanaan pengadaan, penyaluran, pemeliharaan, dan penghapusan