PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS
RANGKAIAN LISTRIK SISWA KELAS X TITL
SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
SAPUTRA LUMBAN BATU
5103131040
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
ABSTRAK
Saputra Lumban Batu, Nim 5103131040,” Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.2015.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dan siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen (kelas yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving) adalah siswa kelas X TITL1 SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang berjumlah 36
orang, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol (kelas yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori) adalah siswa kelas X TITL1 SMK
Negeri 1 Balige yang berjumlah 32 orang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas test, indeks kesukaran soal, reliabilitas test, pengolahan data, dan teknik analisis data. Penelitian ini dilakukan selama 4 pertemuan.
Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 7,5 dan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 6,2. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 5%. Uji normalitas hasil belajar siswa Menganalisis Rangkaian Listrik kelas eksperimen diperoleh Lhitung sebesar -0,017 dan Ltabel sebesar
0,148 karena Lhitung (-0,017) < Ltabel (0,148) maka data hasil belajar siswa pada kelas
eksperimen berdistribusi normal. Uji normalitas hasil belajar siswa Menganalisis Rangkaian Listrik kelas kontrol diperoleh Lhitung sebesar -0,013 dan Ltabel sebesar 0,157
karena Lhitung (-0,013) < Ltabel (0,157) maka data hasil belajar siswa pada kelas kontrol
berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas data digunakan uji-F. Uji homogenitas data hasil belajar siswa Menganalisis Rangkaian Listrik diperoleh Fhitungsebesar 1,48 dan
Ftabelsebesar 1,80 karena Fhitung(1,48) < Ftabel(1,80) maka kedua kelompok sampel (kelas
eksperimen dan kelas kontrol) berasal dari populasi yang sama atau homogen.Pengujian hipotesis dihitung menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung
sebesar 8,101 dan ttabelsebesar 1,668 karena thitung (8,101) > ttabel(1,668) maka H0ditolak
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
kasih dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil
Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1
Lubuk Pakam”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi
sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.
Selama penyusunan skripsi ini saya banyak menerima bantuan, arahan dan
bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku dosen pembimbing saya, yang
telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dengan penuh
kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Agus Junaidi, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing akademik dan
selaku dosen penguji saya.
3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Teknik Elektro Universitas Negeri Medan dan selaku dosen penguji saya.
4. Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd., selaku dosen penguji saya.
5. Dosen serta pegawai di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Universitas Negeri Medan.
6. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik
7. Ibu Dra.Hj. Rosnelli, M.Pd., selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Medan.
8. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri
Medan.
9. Rekan mahasiswa Elektro 2010 Unimed, terkhusus buat Geonardi Jeams
Hutabarat dan Bruder Jekson Nainggolan, serta gangster Jl. Sering, Gg
Saroha No. 07 Pancing, Medan.
10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada saya
yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.
Teristimewa kepada orangtua saya, Ayahanda J. Lumban Batu dan Ibunda
R. Sinaga yang telah membesarkan, mendidik, memberikan kasih sayang,
dukungan, bimbingan, dan doa dalam menyelesaikan studi ini serta seluruh
keluarga terkhusus buat boru hasian tersayang Rani Gracia.
Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu
saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
penelitian seanjutnya dimasa mendatang. Akhir kata saya berharap semoga skripsi
ini bermanfaat bagi saya dan bagi para pembaca.
Medan, Januari 2016
DAFTAR ISI
1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 10
a. Hakikat Belajar ... 10
b. Hakikat Hasil Belajar ... 12
2. Model Pembelajaran... 14
a. Model Pembelajaran Problem Solving ... 15
b. Model Pembelajaran Ekspositori ... 22
B. Penelitian yang Relevan ... 27
C. Kerangka Berpikir ... 27
D. Hipotesis Penelitian... 28
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30
1. Populasi Penelitian ... 30
2. Sampel Penelitian... 30
C. Variabel Penelitian ... 31
D. Jenis dan Desain Penelitian... 31
1. Jenis Penelitian... 31
2. Desain Penelatian ... 31
E. Defenisi Operasional Penelitian ... 32
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 33
1. Tahap Persiapan ... 33
2. Tahap Pelaksanaan ... 33
3. Tahap Akhir Penelitian ... 34
G. Pengontrolan Perlakuan ... 35
H. Instrumen Penelitian... 36
I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 37
2. Reliabilitas Test... 38
3. Indeks Kesukaran Test ... 39
4. Daya Pembeda... 40
J. Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen ... 40
K. Teknik Analisis Data... 42
1. Deskripsi data... 42
2. Uji Persyaratan Analisis ... 43
a. Uji Normalitas... 43
b. Uji Homogenitas ... 44
c. Uji Hipotesis ... 45
BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 48
1. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen ... 48
2. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol ... 49
B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 51
1. Uji Normalitas Data ... 51
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Menganalisis Rangkaian Listrik ... 3
Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving ... 20
Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelejaran Ekspositori ... 24
Tabel 3.1. Desain Penelitian... 32
Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar MRL ... 37
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Silabus . ... 60
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving . ... 67
Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori ... 76
Lampiran 4. Instrumen Penilaian . ... 82
Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen. . ... 88
Lampiran 6. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen... 90
Lampiran 7. Perhitungan Indeks Kesukaran Uji Coba Instrumen. ... 92
Lampiran 8. Perhitungan Daya Pembeda Uji Coba Instrumen . ... 94
Lampiran 9. Reliabilitas Uji Coba Instrumen . ... 96
Lampiran 10. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 97
Lampiran 11. Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians, Standar Deviasi, Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen. 98 Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol . ... 100
Lampiran 13. Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians, Standar Deviasi, Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol. ... 101
Lampiran 14. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa ... 103
Lampiran 15. Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa . ... 106
Lampiran 16. Perhitungan Uji Hipotesis... 107
Lampiran 17. Tabel Nilai r-Product Moment. ... 110
Lampiran 18. Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors. ... 111
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini
menyebabkan perubahan akan pola pikir dari suatu bangsa menuju ke arah yang
lebih baik. Kemajuan IPTEK menuntut semua pihak khususnya lembaga
pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem pendidikan nasional
agar tercipta manusia yang terampil dan berkualitas. Menurut Rosyada
(Hasratuddin, 2009: 1) “dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua
masalah besar yakni mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di
sekolah”.
Upaya pembaruan pendidikan berakibat pada visi dan misi pembangunan
pendidikan nasional yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu pertama,
meningkatkan pemerataan dan perluasan kesempatan untuk memperoleh
pendidikan yang bersamaan dengan peningkatan mutu. Kedua, mengembangkan
wawasan persaingan dan keunggulan bahasa Indonesia sehingga dapat bersaing
secara global. Ketiga, memperkuat keterkaitan pendidikan agar sepadan dengan
kebutuhan pembangunan. Keempat, mendorong terciptanya masyarakat belajar.
Kelima, merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan sekaligus
masa depan. Keenam, merupakan sarana untuk memperkuat jati diri dalam proses
pembangunan pendidikan nasional tersebut akan terwujud apabila dibarengi
dengan pembelajaran yang serasi.
Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2012: 3). Dalam
pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan
agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran
dalam KTSP adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang
diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian
hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai.
Pengajaran merupakan perpaduan antara dua aktifitas, yaitu aktifitas
mengajar dan aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan seorang
guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis
antara mengajar itu sendiri dengan belajar. Soemosasmito (Trianto, 2010: 20)
“Guru yang efektif adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar
anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi
waktu belajar akademis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan
teknik yang memaksa, nagatif atau hukuman”.
Menurut Arends (Rusman, 1997: 243):”it is strange that we expect
student to lern yet seldom teach then about learning, we expect student to solve
problems yet seldom teach then about problem solving,” yang berarti dalam
mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan
menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharunya
menyelesaikan masalah.
Mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik merupakan mata pelajaran
yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada penghafalan.
Namun, kenyataannya mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik sering
dipandang sebagai pelajaran yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal
yang sulit. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan observasi, bahwa
dalam kegiatan belajar mengajar terpusat pada guru, siswa hanya diberikan
teori-teori dan soal-soal menganalisis rangkaian listrik tanpa diarahkan untuk
memahami konsep. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan
kreatif sehingga pelajaran menganalisis rangkaian listrik menjadi membosankan
dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa.
Hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
pada tanggal 4 Maret 2015 diketahui bahwa hasil belajar Menganalisis Rangkaian
Listrik siswa kelas X TITL selama ini masih kurang memuaskan. Berikut
persentase ketuntasan ujian semester Menganalisis Rangkaian Listrik yang belum
dilakukan remedial selama 3 tahun pelajaran terakhir disajikan dalam tabel 1.1.
berikut.
Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Menganalisis Rangkaian Listrik
T.P.
Hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMK Negeri 1 Balige pada
tanggal 18 Mei 2015 menunjukkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik
siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Depdiknas
untuk mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yaitu 70 dan nilai rata-rata
yang diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa
kelas X pada Tahun Ajaran 2013/2014 sebesar 67,48. Dari hasil wawancara
dengan guru mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik, sebagian hasil
belajar siswa tidak memenuhi standart rata-rata sehingga untuk mencapai standar
tersebut siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk
siswa yang hasil belajarnya dibawah standar kompetensi (70). Pelaksanaan ujian
remedial tidak begitu jauh dari pelaksanan ujian kompetensi.
Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan
saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Sebagian besar guru
cenderung menggunakan model pembelajaran Ekspositori, yaitu model
pembelajaran yang terfokus pada guru sedangkan siswa cenderung pasif.
Pembelajaran ini mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam belajar
menganalisis rangkaian listrik dan kurang berkonsentrasi ketika mengikuti belajar
mengajar yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.
Pentingnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar hendak
menjadi perhatian khusus bagi para guru untuk memperhatikan perbedaan siswa
dalam menerima rangsangan dari luar dan dalam diri serta laju belajar. Dalam hal
sensivitas indra siswa. Oleh karena itu guru wajib membimbing kegiatan belajar
sehingga dapat meningkatkan kemampuan individu dalam proses belajar dikelas.
Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam proses
belajar dikelas yang berujung pada peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Solving (Hudojo, 1988:12)
mendefinisikan : “Problem Solving sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu
kesulitan mencapai suatu tujuan yang tidak dengan segera dicapai”. Seperti yang
diungkapkan Yamin (2009:133) bahwa: “Dengan model Problem Solving
merupakan model yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa
melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru akan menilai jalan
pikiran yang disampaikan oleh siswa, pendapat siswa, serta motivasi siswa untuk
mengeluarkan pendapat mereka, dan sekali-kali tidak boleh tidak menghargai
pendapat siswa, sekalipun pendapat siswa tersebut salah”.
Model Problem Solving ini memiliki tujuan agar siswa dapat berkembang
lebih kritis dan analitik terhadap soal-soal yang diberikan sehingga siswa akan
bangga dalam menyelesaikan dengan analisis sendiri, serta yang paling penting
adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa tersebut.
Dengan menerapkan model Problem Solving, maka diharapkan dapat
mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari menganalisis rangkaian listrik dan
siswa dapat menemukan sendiri penyelesaian masalah dari suatu materi. Hal ini
Melihat keunggulan model pembelajaran Problem Solving, penulis merasa
tertarik melakukan penelitian untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa
mengenai permasalahan yang sama yang dialami sekolah SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam dan SMK Negeri 1 Balige yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada
pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik. Dimana SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
dan SMK Negeri 1 Balige sama-sama berstandard Internasional. Adapun guru
yang mengajar mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik pada kedua
sekolah sama-sama lulusan sarjana pendidikan (S1) jurusan pendiddikan teknik
elektro Universitas Negeri Medan. Sehingga penulis akan melakukan penelitian
mengenai: “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil
Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1
Lubuk Pakam dan Pengaruh Model Pembelajaran Ekspositori terhadap
Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK
Negeri 1 Balige”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi
masalah adalah:
1. Hasil belajar siswa pada pelajaran menganalisis rangkaian listrik masih
rendah.
2. Minat dan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar mengajar di kelas
masih rendah.
3. Model pembelajaran Ekspositori yang digunakan guru saat proses
4. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat.
5. Model pembelajaran Problem Solving diharapkan dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
6. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model
pembelajaran Problem Solving dengan model pembelajaran Ekspositori
pada mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik.
C. Batasan Masalah
Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi
masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut :
1. Pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar
menganalisis rangkaian listrik siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam.
2. Pengaruh model pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar
menganalisis rangkaian listrik siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.
3. Materi yang akan diajarkan adalah materi pokok menganalisis rangkaian
listrik arus searah.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Berapakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis
2. Berapakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis
rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige?
3. Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisis rangkaian
listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem
Solving di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam lebih tinggi daripada hasil belajar
siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori
di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh
dalam penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis
rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran
Problem Solving di kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis
rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.
3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisis
rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
Problem Solving di kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam lebih
tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Manfaat teoretis, dapat memberikan sumbangan dan pengembangan
teori-teori yang relevan tentang pengaruh model pembelajaran terhadap hasil
belajar menganalisis rangkaian listrik.
2. Manfaat praktis
a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara melibatkan siswa
secara langsung dalam proses pembelajaran di sekolah
b. Dapat menjadi masukan kepada pihak sekolah agar memilih model
pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar
menganalisis rangkaian listrik.
c. Sebagai masukan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran
Problem Solving dalam mengajar mata pelajaran menganalisis
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh
beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di
kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam memperoleh nilai rata-rata 7,5
dengan nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 6,5.
2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik
yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori di kelas
X TITL SMK Negeri 1 Balige memperoleh nilai rata-rata 6,2 dengan nilai
tertinggi 7,5 dan nilai terendah 5.
3. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa Hasil belajar
siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar
dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di kelas X TITL
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam lebih tinggi daripada hasil belajar siswa pada
mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik yang diajar dengan
menggunakan model pembelajaran Ekspositori di kelas X TITL SMK
Negeri 1 Balige, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran, sebagai
berikut :
1. Model pembelajaran Problem Solving memberi pengaruh yang lebih
baik terhadap hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik jika
dibandingkan dengn model pembelajaran Ekspositori, sehingga guru
dapat menerapkannya.
2. Kepada peneliti lanjutan dapat dijadikan pertimbangan sebagai penelitian
lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang dapat
DAFTAR PUSTAKA
Abdurahman, M. (2003). Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.
Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. Tentang Standar Isi.
Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.(2001). Modul Rangkaian Listrik Arus Searah.
Fakultas Teknik. (2015). Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FT Unimed.
Gofur, Abdul. (1993). Desan Instruksional suatu Langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar dan Mengajar. Solo: Tiga Serangkai.
Hudojo, Herman. (2001). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.
Killen, Roy. (1998). Effective Teaching Strategis. Canada: Wadsworth Cengeange Learning.
Kusmayadi. (2010). Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Depok: Arya Duta.
Muslich, Masnur. (2007). KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.
Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo.
Sanjaya, Wina. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Sardiman. (2011). Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.
Silitonga, P. Maulim. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA Unimed.
Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.
Sudjana. (1992). Dasar-dasar Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.