• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK SISWA KELAS X TITL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS RANGKAIAN LISTRIK SISWA KELAS X TITL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING

TERHADAP HASIL BELAJAR MENGANALISIS

RANGKAIAN LISTRIK SISWA KELAS X TITL

SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

SAPUTRA LUMBAN BATU

5103131040

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Saputra Lumban Batu, Nim 5103131040,” Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.Skripsi. Fakultas Teknik Universitas Negeri Medan.2015.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.

Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam dan siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige tahun pelajaran 2014/2015. Teknik pengambilan sampel digunakan dengan cara teknik random, dimana yang terpilih sebagai kelas eksperimen (kelas yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Problem Solving) adalah siswa kelas X TITL1 SMK Negeri 1 Lubuk Pakam yang berjumlah 36

orang, sedangkan yang terpilih sebagai kelas kontrol (kelas yang diajar dengan menggunakan Model Pembelajaran Ekspositori) adalah siswa kelas X TITL1 SMK

Negeri 1 Balige yang berjumlah 32 orang. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah eksperimen, yang mana dalam pelaksanaannya sengaja diberikan perlakuan (treatment) kepada kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data dijaring dengan menggunakan tes dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah validitas test, indeks kesukaran soal, reliabilitas test, pengolahan data, dan teknik analisis data. Penelitian ini dilakukan selama 4 pertemuan.

Nilai rata-rata pada kelompok eksperimen sebesar 7,5 dan nilai rata-rata pada kelompok kontrol sebesar 6,2. Untuk menguji normalitas data digunakan uji Liliefors pada taraf kepercayaan (α) sebesar 5%. Uji normalitas hasil belajar siswa Menganalisis Rangkaian Listrik kelas eksperimen diperoleh Lhitung sebesar -0,017 dan Ltabel sebesar

0,148 karena Lhitung (-0,017) < Ltabel (0,148) maka data hasil belajar siswa pada kelas

eksperimen berdistribusi normal. Uji normalitas hasil belajar siswa Menganalisis Rangkaian Listrik kelas kontrol diperoleh Lhitung sebesar -0,013 dan Ltabel sebesar 0,157

karena Lhitung (-0,013) < Ltabel (0,157) maka data hasil belajar siswa pada kelas kontrol

berdistribusi normal. Untuk menguji homogenitas data digunakan uji-F. Uji homogenitas data hasil belajar siswa Menganalisis Rangkaian Listrik diperoleh Fhitungsebesar 1,48 dan

Ftabelsebesar 1,80 karena Fhitung(1,48) < Ftabel(1,80) maka kedua kelompok sampel (kelas

eksperimen dan kelas kontrol) berasal dari populasi yang sama atau homogen.Pengujian hipotesis dihitung menggunakan uji-t dengan taraf signifikansi 5% diperoleh thitung

sebesar 8,101 dan ttabelsebesar 1,668 karena thitung (8,101) > ttabel(1,668) maka H0ditolak

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

kasih dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini yang

berjudul Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil

Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1

Lubuk Pakam”. Skripsi ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi

sebagian syarat memperoleh gelar sarjana pendidikan.

Selama penyusunan skripsi ini saya banyak menerima bantuan, arahan dan

bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini saya

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd., selaku dosen pembimbing saya, yang

telah banyak membantu, mengarahkan, membimbing, dengan penuh

kesabaran dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Agus Junaidi, S.T., M.T., selaku dosen pembimbing akademik dan

selaku dosen penguji saya.

3. Bapak Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Teknik Elektro Universitas Negeri Medan dan selaku dosen penguji saya.

4. Bapak Prof. Dr. Binsar Panjaitan, M.Pd., selaku dosen penguji saya.

5. Dosen serta pegawai di lingkungan Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Universitas Negeri Medan.

6. Bapak Prof. Dr. Sumarno, M.Pd., selaku Wakil Dekan Bidang Akademik

(7)

7. Ibu Dra.Hj. Rosnelli, M.Pd., selaku Plt. Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Medan.

8. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd., selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

9. Rekan mahasiswa Elektro 2010 Unimed, terkhusus buat Geonardi Jeams

Hutabarat dan Bruder Jekson Nainggolan, serta gangster Jl. Sering, Gg

Saroha No. 07 Pancing, Medan.

10. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan kepada saya

yang tidak dapat saya sebutkan satu-persatu.

Teristimewa kepada orangtua saya, Ayahanda J. Lumban Batu dan Ibunda

R. Sinaga yang telah membesarkan, mendidik, memberikan kasih sayang,

dukungan, bimbingan, dan doa dalam menyelesaikan studi ini serta seluruh

keluarga terkhusus buat boru hasian tersayang Rani Gracia.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna. Oleh karena itu

saya mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan

penelitian seanjutnya dimasa mendatang. Akhir kata saya berharap semoga skripsi

ini bermanfaat bagi saya dan bagi para pembaca.

Medan, Januari 2016

(8)

DAFTAR ISI

1. Hakikat Belajar dan Hasil Belajar ... 10

a. Hakikat Belajar ... 10

b. Hakikat Hasil Belajar ... 12

2. Model Pembelajaran... 14

a. Model Pembelajaran Problem Solving ... 15

b. Model Pembelajaran Ekspositori ... 22

B. Penelitian yang Relevan ... 27

C. Kerangka Berpikir ... 27

D. Hipotesis Penelitian... 28

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 30

B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 30

1. Populasi Penelitian ... 30

2. Sampel Penelitian... 30

C. Variabel Penelitian ... 31

D. Jenis dan Desain Penelitian... 31

1. Jenis Penelitian... 31

2. Desain Penelatian ... 31

E. Defenisi Operasional Penelitian ... 32

F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian... 33

1. Tahap Persiapan ... 33

2. Tahap Pelaksanaan ... 33

3. Tahap Akhir Penelitian ... 34

G. Pengontrolan Perlakuan ... 35

H. Instrumen Penelitian... 36

I. Uji Coba Instrumen Penelitian ... 37

(9)

2. Reliabilitas Test... 38

3. Indeks Kesukaran Test ... 39

4. Daya Pembeda... 40

J. Ringkasan Hasil Uji Coba Instrumen ... 40

K. Teknik Analisis Data... 42

1. Deskripsi data... 42

2. Uji Persyaratan Analisis ... 43

a. Uji Normalitas... 43

b. Uji Homogenitas ... 44

c. Uji Hipotesis ... 45

BAB IV. HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data Penelitian ... 48

1. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen ... 48

2. Hasil Belajar Siswa pada Kelas Kontrol ... 49

B. Pengujian Persyaratan Analisis ... 51

1. Uji Normalitas Data ... 51

(10)

DAFTAR GAMBAR

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Menganalisis Rangkaian Listrik ... 3

Tabel 2.1. Sintaks Model Pembelajaran Problem Solving ... 20

Tabel 2.2. Langkah-langkah Pembelejaran Ekspositori ... 24

Tabel 3.1. Desain Penelitian... 32

Tabel 3.2. Kisi-kisi Instrumen Tes Hasil Belajar MRL ... 37

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Silabus . ... 60

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Problem Solving . ... 67

Lampiran 3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Ekspositori ... 76

Lampiran 4. Instrumen Penilaian . ... 82

Lampiran 5. Sebaran Data Uji Coba Instrumen. . ... 88

Lampiran 6. Perhitungan Validitas Uji Coba Instrumen... 90

Lampiran 7. Perhitungan Indeks Kesukaran Uji Coba Instrumen. ... 92

Lampiran 8. Perhitungan Daya Pembeda Uji Coba Instrumen . ... 94

Lampiran 9. Reliabilitas Uji Coba Instrumen . ... 96

Lampiran 10. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen ... 97

Lampiran 11. Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians, Standar Deviasi, Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen. 98 Lampiran 12. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol . ... 100

Lampiran 13. Perhitungan Nilai Rata-rata, Varians, Standar Deviasi, Distribusi Frekuensi Hasil Belajar Siswa Kelas Kontrol. ... 101

Lampiran 14. Uji Normalitas Hasil Belajar Siswa ... 103

Lampiran 15. Uji Homogenitas Hasil Belajar Siswa . ... 106

Lampiran 16. Perhitungan Uji Hipotesis... 107

Lampiran 17. Tabel Nilai r-Product Moment. ... 110

Lampiran 18. Daftar Nilai Kritis Uji Liliefors. ... 111

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dewasa ini

menyebabkan perubahan akan pola pikir dari suatu bangsa menuju ke arah yang

lebih baik. Kemajuan IPTEK menuntut semua pihak khususnya lembaga

pendidikan untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem pendidikan nasional

agar tercipta manusia yang terampil dan berkualitas. Menurut Rosyada

(Hasratuddin, 2009: 1) “dunia pendidikan saat ini sedang dihadapkan pada dua

masalah besar yakni mutu pendidikan yang rendah dan sistem pembelajaran di

sekolah”.

Upaya pembaruan pendidikan berakibat pada visi dan misi pembangunan

pendidikan nasional yang telah dirumuskan sebelumnya, yaitu pertama,

meningkatkan pemerataan dan perluasan kesempatan untuk memperoleh

pendidikan yang bersamaan dengan peningkatan mutu. Kedua, mengembangkan

wawasan persaingan dan keunggulan bahasa Indonesia sehingga dapat bersaing

secara global. Ketiga, memperkuat keterkaitan pendidikan agar sepadan dengan

kebutuhan pembangunan. Keempat, mendorong terciptanya masyarakat belajar.

Kelima, merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa kini dan sekaligus

masa depan. Keenam, merupakan sarana untuk memperkuat jati diri dalam proses

(14)

pembangunan pendidikan nasional tersebut akan terwujud apabila dibarengi

dengan pembelajaran yang serasi.

Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dengan guru dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (Rusman, 2012: 3). Dalam

pembelajaran tugas guru yang paling utama adalah mengondisikan lingkungan

agar menunjang terjadinya perubahan perilaku bagi peserta didik. Pembelajaran

dalam KTSP adalah pembelajaran dimana hasil belajar atau kompetensi yang

diharapkan dicapai oleh siswa, sistem penyampaian, dan indikator pencapaian

hasil belajar dirumuskan secara tertulis sejak perencanaan dimulai.

Pengajaran merupakan perpaduan antara dua aktifitas, yaitu aktifitas

mengajar dan aktifitas belajar. Aktifitas mengajar menyangkut peranan seorang

guru dalam konteks mengupayakan terciptanya jalinan komunikasi harmonis

antara mengajar itu sendiri dengan belajar. Soemosasmito (Trianto, 2010: 20)

“Guru yang efektif adalah guru yang menemukan cara dan selalu berusaha agar

anak didiknya terlibat secara tepat dalam suatu mata pelajaran dengan presentasi

waktu belajar akademis yang tinggi dan pelajaran berjalan tanpa menggunakan

teknik yang memaksa, nagatif atau hukuman”.

Menurut Arends (Rusman, 1997: 243):”it is strange that we expect

student to lern yet seldom teach then about learning, we expect student to solve

problems yet seldom teach then about problem solving,” yang berarti dalam

mengajar guru selalu menuntut siswa untuk belajar dan jarang memberikan

(15)

menyelesaikan masalah, tapi jarang mengajarkan bagaimana siswa seharunya

menyelesaikan masalah.

Mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik merupakan mata pelajaran

yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman dari pada penghafalan.

Namun, kenyataannya mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik sering

dipandang sebagai pelajaran yang abstrak oleh siswa dengan teori dan soal-soal

yang sulit. Berdasarkan pengalaman penulis saat melakukan observasi, bahwa

dalam kegiatan belajar mengajar terpusat pada guru, siswa hanya diberikan

teori-teori dan soal-soal menganalisis rangkaian listrik tanpa diarahkan untuk

memahami konsep. Hal tersebut menyebabkan siswa menjadi tidak aktif dan

kreatif sehingga pelajaran menganalisis rangkaian listrik menjadi membosankan

dan menjadi salah satu pelajaran yang sulit dipelajari dan tidak disukai oleh siswa.

Hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

pada tanggal 4 Maret 2015 diketahui bahwa hasil belajar Menganalisis Rangkaian

Listrik siswa kelas X TITL selama ini masih kurang memuaskan. Berikut

persentase ketuntasan ujian semester Menganalisis Rangkaian Listrik yang belum

dilakukan remedial selama 3 tahun pelajaran terakhir disajikan dalam tabel 1.1.

berikut.

Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Menganalisis Rangkaian Listrik

T.P.

(16)

Hasil observasi yang dilakukan di sekolah SMK Negeri 1 Balige pada

tanggal 18 Mei 2015 menunjukkan hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik

siswa masih berada dibawah standar rata-rata yang ditetapkan oleh Depdiknas

untuk mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yaitu 70 dan nilai rata-rata

yang diperoleh siswa berdasarkan data dari Daftar Kumpulan Nilai (DKN) siswa

kelas X pada Tahun Ajaran 2013/2014 sebesar 67,48. Dari hasil wawancara

dengan guru mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik, sebagian hasil

belajar siswa tidak memenuhi standart rata-rata sehingga untuk mencapai standar

tersebut siswa akan mengikuti ujian remedial. Ujian remedial dilakukan untuk

siswa yang hasil belajarnya dibawah standar kompetensi (70). Pelaksanaan ujian

remedial tidak begitu jauh dari pelaksanan ujian kompetensi.

Hal tersebut menunjukkan bahwa model pembelajaran yang diterapkan

saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan. Sebagian besar guru

cenderung menggunakan model pembelajaran Ekspositori, yaitu model

pembelajaran yang terfokus pada guru sedangkan siswa cenderung pasif.

Pembelajaran ini mengakibatkan kurangnya minat siswa dalam belajar

menganalisis rangkaian listrik dan kurang berkonsentrasi ketika mengikuti belajar

mengajar yang berujung pada rendahnya hasil belajar siswa.

Pentingnya aktivitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar hendak

menjadi perhatian khusus bagi para guru untuk memperhatikan perbedaan siswa

dalam menerima rangsangan dari luar dan dalam diri serta laju belajar. Dalam hal

(17)

sensivitas indra siswa. Oleh karena itu guru wajib membimbing kegiatan belajar

sehingga dapat meningkatkan kemampuan individu dalam proses belajar dikelas.

Salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam proses

belajar dikelas yang berujung pada peningkatan hasil belajar siswa yaitu dengan

menerapkan model pembelajaran Problem Solving (Hudojo, 1988:12)

mendefinisikan : “Problem Solving sebagai usaha mencari jalan keluar dari suatu

kesulitan mencapai suatu tujuan yang tidak dengan segera dicapai”. Seperti yang

diungkapkan Yamin (2009:133) bahwa: “Dengan model Problem Solving

merupakan model yang merangsang berpikir dan menggunakan wawasan tanpa

melihat kualitas pendapat yang disampaikan oleh siswa. Guru akan menilai jalan

pikiran yang disampaikan oleh siswa, pendapat siswa, serta motivasi siswa untuk

mengeluarkan pendapat mereka, dan sekali-kali tidak boleh tidak menghargai

pendapat siswa, sekalipun pendapat siswa tersebut salah”.

Model Problem Solving ini memiliki tujuan agar siswa dapat berkembang

lebih kritis dan analitik terhadap soal-soal yang diberikan sehingga siswa akan

bangga dalam menyelesaikan dengan analisis sendiri, serta yang paling penting

adalah adanya suatu peningkatan hasil belajar siswa tersebut.

Dengan menerapkan model Problem Solving, maka diharapkan dapat

mengatasi kesulitan siswa dalam mempelajari menganalisis rangkaian listrik dan

siswa dapat menemukan sendiri penyelesaian masalah dari suatu materi. Hal ini

(18)

Melihat keunggulan model pembelajaran Problem Solving, penulis merasa

tertarik melakukan penelitian untuk melihat pencapaian hasil belajar siswa

mengenai permasalahan yang sama yang dialami sekolah SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam dan SMK Negeri 1 Balige yaitu rendahnya hasil belajar siswa pada

pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik. Dimana SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

dan SMK Negeri 1 Balige sama-sama berstandard Internasional. Adapun guru

yang mengajar mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik pada kedua

sekolah sama-sama lulusan sarjana pendidikan (S1) jurusan pendiddikan teknik

elektro Universitas Negeri Medan. Sehingga penulis akan melakukan penelitian

mengenai: “Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving terhadap Hasil

Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK Negeri 1

Lubuk Pakam dan Pengaruh Model Pembelajaran Ekspositori terhadap

Hasil Belajar Menganalisis Rangkaian Listrik Siswa Kelas X TITL SMK

Negeri 1 Balige”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi identifikasi

masalah adalah:

1. Hasil belajar siswa pada pelajaran menganalisis rangkaian listrik masih

rendah.

2. Minat dan keterlibatan siswa dalam aktivitas belajar mengajar di kelas

masih rendah.

3. Model pembelajaran Ekspositori yang digunakan guru saat proses

(19)

4. Pemilihan model pembelajaran yang kurang tepat.

5. Model pembelajaran Problem Solving diharapkan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

6. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajar menggunakan model

pembelajaran Problem Solving dengan model pembelajaran Ekspositori

pada mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik.

C. Batasan Masalah

Agar masalah yang diteliti lebih jelas dan terarah, maka dari identifikasi

masalah yang ada, penelitian ini dibatasi sebagai berikut :

1. Pengaruh model pembelajaran Problem Solving terhadap hasil belajar

menganalisis rangkaian listrik siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam.

2. Pengaruh model pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar

menganalisis rangkaian listrik siswa kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.

3. Materi yang akan diajarkan adalah materi pokok menganalisis rangkaian

listrik arus searah.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Berapakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis

(20)

2. Berapakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis

rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige?

3. Apakah hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisis rangkaian

listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem

Solving di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam lebih tinggi daripada hasil belajar

siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori

di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari rumusan masalah, maka tujuan yang ingin diperoleh

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis

rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model Pembelajaran

Problem Solving di kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisisis

rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Ekspositori di kelas X TITL SMK Negeri 1 Balige.

3. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran menganalisis

rangkaian listrik yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran

Problem Solving di kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam lebih

tinggi daripada hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model

(21)

F. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapakan dapat bermanfaat sebagai berikut:

1. Manfaat teoretis, dapat memberikan sumbangan dan pengembangan

teori-teori yang relevan tentang pengaruh model pembelajaran terhadap hasil

belajar menganalisis rangkaian listrik.

2. Manfaat praktis

a. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa dengan cara melibatkan siswa

secara langsung dalam proses pembelajaran di sekolah

b. Dapat menjadi masukan kepada pihak sekolah agar memilih model

pembelajaran yang tepat dalam meningkatkan hasil belajar

menganalisis rangkaian listrik.

c. Sebagai masukan bagi guru untuk menggunakan model pembelajaran

Problem Solving dalam mengajar mata pelajaran menganalisis

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari analisis data diperoleh

beberapa kesimpulan, yaitu:

1. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di

kelas X TITL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam memperoleh nilai rata-rata 7,5

dengan nilai tertinggi 9 dan nilai terendah 6,5.

2. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik

yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran Ekspositori di kelas

X TITL SMK Negeri 1 Balige memperoleh nilai rata-rata 6,2 dengan nilai

tertinggi 7,5 dan nilai terendah 5.

3. Secara statistik dengan menggunakan uji-t disimpulkan bahwa Hasil belajar

siswa pada mata pelajaran Menganalisis Rangkaian Listrik yang diajar

dengan menggunakan model pembelajaran Problem Solving di kelas X TITL

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam lebih tinggi daripada hasil belajar siswa pada

mata pelajaran menganalisis rangkaian listrik yang diajar dengan

menggunakan model pembelajaran Ekspositori di kelas X TITL SMK

Negeri 1 Balige, hal ini dibuktikan dari hasil pengujian hipotesis dimana

(23)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diajukan beberapa saran, sebagai

berikut :

1. Model pembelajaran Problem Solving memberi pengaruh yang lebih

baik terhadap hasil belajar Menganalisis Rangkaian Listrik jika

dibandingkan dengn model pembelajaran Ekspositori, sehingga guru

dapat menerapkannya.

2. Kepada peneliti lanjutan dapat dijadikan pertimbangan sebagai penelitian

lanjutan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik yang dapat

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Abdurahman, M. (2003). Pendidikan bagi Anak berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arends, R.I. (2008). Learning To Teach. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2005). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006. Tentang Standar Isi.

Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional.(2001). Modul Rangkaian Listrik Arus Searah.

Fakultas Teknik. (2015). Buku Pedoman Penulisan Skripsi. Medan: FT Unimed.

Gofur, Abdul. (1993). Desan Instruksional suatu Langkah Sistematis Penyusunan Pola Dasar Kegiatan Belajar dan Mengajar. Solo: Tiga Serangkai.

Hudojo, Herman. (2001). Strategi Belajar Mengajar Matematika. Malang: IKIP Malang.

Killen, Roy. (1998). Effective Teaching Strategis. Canada: Wadsworth Cengeange Learning.

Kusmayadi. (2010). Pengetahuan Dasar Listrik dan Elektronika. Depok: Arya Duta.

Muslich, Masnur. (2007). KTSP Dasar Pemahaman dan Pengembangan. Jakarta: Bumi Aksara.

Rusman. (2012). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajagrafindo.

Sanjaya, Wina. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Sardiman. (2011). Interaksi dan motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Penerbit Rajawali Pers.

Silitonga, P. Maulim. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Medan: FMIPA Unimed.

(25)

Slameto. (2010). Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sudjana. (1992). Dasar-dasar Proses Hasil Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.

Gambar

Gambar 4.1. Histogram Hasil Belajar MRL Kelas Eksperimen ..................Gambar 4.2
Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Menganalisis Rangkaian Listrik .............Tabel 2.1
Tabel 1.1. Persentase Ketuntasan Menganalisis Rangkaian ListrikJUMLAH SISWA

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH IMAGE MERK, MANFAAT MERK DAN IKLAN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN MERK.. (Studi Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surakarta

[r]

Kapasitas anggota kelompok tani yang terbatas inilah yang membuat mereka menjadi sulit untuk memajukan usahanya, hal ini kemudian menjadi kendala dalam pengembangan usaha karena

Iklan konten ditampilkan pada halaman website berupa teks link yang sesuai dengan aturan penyedia konten ads, Adapun cara kerjanya adalah sistem Iklan konten menganalisa halaman

Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah. membantu penulis dalam penyusunan

Kedua dengan manfaat yang dirumuskan dengan teori “membuka lubang untuk barang kelebihan” (vent for surplus)” suatu negara yang memasuki perdagangan internasional

Coca-Cola Amatil Indonesia (PT CCAI) dihadapkan kepada beberapa permasalahan, diantaranya bagaimana cara menciptakan kepuasan konsumen. Kepuasan konsumen diciptakan

Hasil dari penelitian ini yaitu: (1) terdapat pengaruh perhatian orang tua, sikap guru matematika kepada siswa dan motivasi melanjutkan studi terhadap prestasi