• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kualitas Pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Kualitas Pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

KUALITAS PELAYANAN PENGUNJUNG PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

O

L

E

H

ROBBANA TARIGAN

102101135

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN

FAKULTAS EKONOMI

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PERSETUJUAN ADMINISTRASI AKADEMIK

NAMA : ROBBANA TARIGAN

NIM : 102101135

JURUSAN : DIPLOMA III KEUANGAN

JUDUL : KUALITAS PELAYANAN PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Tanggal : ... 2013 Dosen Pembimbing Tugas Akhir,

( Dra. Friska Sipayung,M.Si) NIP. 19620117 198603 2 002

Tanggal : ... 2013 Sekretaris Program Studi D-III KEUANGAN

(Syafrizal Helmy,SE,M.Si) NIP. 19760214 200501 1 002

Tanggal : ... 2013 Dekan Fakultas Ekonomi USU

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS EKONOMI

MEDAN

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : ROBBANA TARIGAN

NIM : 102101135

PROGRAM STUDI : D III KEUANGAN

JUDUL : KUALITAS PELAYANAN PENGUNJUNG

PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS SUMATERA

UTARA

Medan, 2013

ROBBANA TARIGAN

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, Puji syukur yang tiada terhingga penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini dengan tepat sesuai dengan waktu yang

direncanakan. Tugas akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Program Studi Diploma III Keuangan

Universitas Sumatera Utara. Dalam rangka memenuhi kewajiban tersebut maka

penulis menyusun tugas akhir ini dengan judul “Kualitas Pelayanan

Perpustakaan Universiatas Sumatera Utara’’

Dalam penulisan tugas akhir ini, penulis banyak menerima bantuan,

bimbingan, dukungan dan nasehat – nasehat dari berbagai pihak. Oleh karena itu,

pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac.Ak selaku Dekan Fakultas

Ekonomi, Universitas Sumatera Utara beserta seluruh Dosen dan Staf

(5)

2. Bapak Syafrizal Helmy, SE, M.Si selaku Sekretaris Program Studi Diploma

III Keuangan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan

bimbingan,dan arahan dalam proses penyelesaian tugas akhir ini.

3. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku dosen pebimbing penulis yang telah

banyak meluangkan banyak waktu untuk memberikan bimbingan, arahan, dan

koreksi dalam proses penyelesaian Tugas Akhir ini, sehingga penulisan ini

dapat terselesaikan dengan baik,

4. Bapak Drs. Nurdin Salmi, M.Si selaku Ka.Sub. Bidang Pelayanan

Perpustakaan USU dan sekaligus sebagai Supervisi magang,

5. Teristimewa Ayahanda M. Arifin Tarigan dan Ibunda tercinta Masri Nasution

yang telah setia, sabar dan tulus mendidik dan membesarkan penulis, terima

kasih atas doa, pengertian dan kasih sayang yang tak terhingga serta

dukungan baik moril maupun materil yang tidak akan mungkin terbalas,

hanya skripsi minor ini yang penulis persembahkan sebagai awal dari

keberhasilan penulis di masa mendatang, Amin,

6. Kakak-kakakku tersayang Rika Tarigan, Spd., Rina Tarigan, SE. dan Rufina

Tarigan Amd, yang telah banyak memberikan dukungan, Doa sehingga

penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik,

Penulis menyadari tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu

penulis mengharapkan kritik dan saran untuk penyempurnaan tugas akhir ini di

(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR Halaman

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... VI DAFTAR GAMBAR ... V DAFTAR TABEL ... VI BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Permasalahan ... 5

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.5 Sistematika Penelitian ... 6

1.5.1 Jadwal Penelitian ... 6

1.5.2 Laporan Penelitian ... 6

BAB II PROPIL PERPUSTAKAAN 2.1 Sejarah Perpustakaan USU ... 8

2.1.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara ... 11

2.2 Perencanaan dan Perjanjian Kinerja ... 12

2.2.1 Visi, Misi, Tujuan Perpustakaan ... 13

2.2.2 Rencana Strategis ... 14

(7)

2.3 Akuntibilitas ... 15

2.3.1 Pengukuran Pencapaian Sasaran ... 15

2.3.2 Pengukuran Kinerja Kegiatan ... 15

BAB III KUALITAS PELAYANAN PENGUNJUNG 3.1 Pengertian Kualitas Pelayanan ... 20

3.2 Kualitas Pelayanan Pengunjung ... 21

3.3 Tujuan Pelayanan Pengunjun ... 24

3.4 Fungsi Pelayanan atau Pengguna ... 27

3.5 Sistem Pelayanan Pengunjung ... 27

3.5.1 Sistem pelayanan terbuka ... 28

3.5.2 Sistem pelayanan tertutup ... 29

3.6 Jenis Pelayanan Pengunjung ... 30

3.6.1 sirkulas ... 31

3.6.2 refrensi ... 51

3.6.3 pelayanan pandang dengar ... 59

3.6.4 pelayanan pendidikan pengguna ... 60

3.6.5 pelayana silang layan ... 61

3.6.6 pelayana dengan computer ... 63

3.7 Analisis dan Evaluasi ... 67

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan ... 74

4.2 Saran ... 74

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Jumlah pengunjung Perpustakaan USU ... 23

Gambar 2 Perkembangan Jumlah Anggota ... 26

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Jumlah Pengunjung Perpustakaan USU ... 22

Tabel 2 Jumlah Pengguna Perpustakaan USU ... 26

Tabel 3 Jumlah Koleksi Berdasarkan Jenis ... 56

Tabel 4 Pelabelan Barcode dan Pita Magnetic Buku ... 57

Tabel 5 Bahan yang di Katalog ... 58

Tabel 6 Jumlah cantuman (database) Katalog ... 58

Tabel 7 Jumlah dan jenis peralatan komputer dan peripheral lainnya .. 64

Tabel 8 Jumlah komputer di perpustakaan cabang ... 65

Tabel 9 Pennguna peralatan komputer ... 65

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perpustakaan adalah institusi/lembaga yang menyediakan koleksi bahan

perpustakaan tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat informasi yang

diatur menurut sistem dan aturan yang baku dan didaya gunakan untuk

keperluan pendidikan, penelitian dan rekreasi intelektual bagi masyarakat.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara merupakan sebuah instansi yang

menghasilkan jasa non-profit (tidak berorientasi pada perolehan laba), seperti

perusahaan penghasil jasa pada umumnya yang bertujuan menghasilkan

laba bagi perusahaan.

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara berorientasi pada bidang

penyediaan bahan untuk memudahkan mahasiswa dan dosen dalam

memenuhi kebutuhannya dalam proses belajar mengajar. Dengan di berikannya

fasilitas informasi pengetahuan para pengunjung akan lebih dapat

mengembangkan informasi yang didapat, atau memecahkan masalahnya di

bidang pendidikan

Membaca merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan.

Membaca juga merupakan ilmu yang tidak akan pernah habis dan akan selalu

berkembang. Ilmu lahir sejak keingintahuan manusia akan hal sesuatu, sehingga

ilmu akan terus berkembang. Pengetahuan yang diperoleh dalam membaca akan

meningkatkan harkat dan martabat, kinerja, dan produktivitas seseorang. Ilmu

(11)

masyarakat yang belum mengerti akan hal sesuatu yang anda miliki. Membaca

juga merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kemajuan bangsa. buku

merupakan jendela dunia ilmu pengetahuan, tentunya untuk mengetahui apakah

buku itu berkualitas atau tidak, salah satu jalan adalah harus membaca buku

tersebut. Mengerti dan memahami isi bacaan adalah hal yang sangat penting

untuk mengetahui apa saja yang terdapat di dalam buku bacaan, tentunya bila

mengerti isi buku bacaan maka akan memberikan pengetahuan yang baru.

Minat baca dikalangan masyarakat masih sangat rendah, kurangnya

minat baca dalam masyarakat dikarenakan tidak adanya waktu membaca dan

langkanya buku bacaan. Pada masyarakat di perkotaan, terdapat jenis hiburan

untuk menghabiskan waktu daripada membaca buku. Sedangkan pada masyarakat

di daerah terpencil tidak adanya sarana dan prasarana yang memadai untuk

membaca seperti buku dan perpustakaan yang masih kurang dalam hal

pembaharuan buku.

Peran perpustakaan dalam menyediakan buku bacaan sangat penting

keberadaannya, karena dengan adanya perpustakaan sebagian besar masyarakat

umum dapat menikmati buku bacaan mereka. Tak dapat dipungkiri bahwa tingkat

pengetahuan bangsa pada umumnya dan masyarakat khususnya sangatlah rendah,

salah satunya disebabkan oleh kurangnya minat serta perhatian masyarakat

mengenai pentingnya membaca. Tentunya hal ini dapat menjadi boomerang bagi

kelangsungan perkembangan pengetahuan masyarakat, dan sudah pasti menjadi

tolak ukur bagi keberadaan perpustakaan sebagai penyedia buku-buku yang

(12)

Menurut Arixs (2006) pada makalah yang berjudul “Enam Penyebab

Rendahnya Minat Baca”. Enam penyebabnya adalah sebagai berikut :

1. Sistem pembelajaran di Indonesia belum membuat

anak-anak/siswa/mahasiswa harus membaca buku (lebih banyak lebih baik),

mencari informasi/pengetahuan lebih dari apa yang diajarkan,

mengapresiasi karya-karya ilmiah, filsafat, sastra dan sebagainya.

2. Banyaknya jenis hiburan, permainan (game) dan tayangan TV yang

mengalihkan perhatian anak-anak dan orang dewasa dari buku, surfing di

internet walaupun yang terakhir ini masih dapat dimasukkan sebagai sarana

membaca. Hanya saja apa yang dapat dilihat di internet bukan hanya tulisan

tetapi hal-hal visual lainnya yang kadangkala kurang tepat bagi konsumsi

anak-anak.

3. Banyaknya tempat hiburan untuk menghabiskan waktu seperti taman

rekreasi, tempat karaoke, night club, mall, supermarket dan sebagainya.

4. Budaya baca memang belum pernah diwariskan nenek moyang kita. Kita

terbiasa mendengar dan belajar berbagai dongeng, kisah, adat-istiadat

secara verbal dikemukakan orangtua, tokoh masyarakat, penguasa pada zaman

dulu.

5. Para ibu, saudari-saudari kita senantiasa disibukkan berbagai kegiatan

upacara- upacara keagamaan serta membantu mencari tambahan nafkah

untuk keluarga, sehingga tiap hari waktu luang sangat minim bahkan

hampir tidak ada untuk membantu anak membaca buku.

(13)

bacaan, masih merupakan barang aneh dan langka.

Salah satu upaya untuk merangsang daya minat baca masyarakat yaitu

dengan adanya penyediaan perpustakaan yang memiliki sarana dan meningkatkan

kualitas pelayanannya. Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai

informasi dan ilmu pengetahuan baik yang berupa buku maupun bahan rekaman

lainnya yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat

(Mudjito, 2008). Kualitas pelayanan pada sebuah Perpustakaan merupakan salah

satu factor penting dalam meningkatkan minat baca terhadap Pengunjung

perpustakaan. Perpustakaan Universitas Sumatera utara merupakan perpustakaan

pusat atau perpustakaan yang dikujungi oleh semua kalangan masyarakat

khususya Mahasiswa/i USU dan Para Pelajar SMP s/d SMA. Mengingat hal itu

penulis tertarik membuat tugas akhir dengan judul “Kualitas Pelayanan

pengunjung Perpustakaan Universitas Sumatera Utara’’.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam rumusan masalah ini penulis membatasi ruang lingkup dan hanya

memfokuskan pada permasalahan Kualitas Pelayanan Pengunjung Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara. Dari beberapa uraian yang telah disebutkan diatas

maka dapat dirumuskan permasalahan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah

sebagai berikut: “Bagaimanakah Kualitas Pelayanan Pengunjung

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara?”

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian

(14)

Adapun tujuan penelitian yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui kualitas pelayanan yang ada di Pepustakaan

Universitas Sumatera Utara,

b. Untuk mengetahui sistem kualitas pelayanan apakah yang

diterapkan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun yang menjadi manfaat penelitian dalm rangka penulisan tugas

akhir ini adalah :

a. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan

penulis mengenai Kualitas Pelayanan,

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan Kualitas

Pelayanan Perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

c. Sebagai informasi bagi pembaca dan juga bahan referensi bagi pihak

lain yang ingin melakukan penelitian sejenis.

1.4 Sistematika Penelitian

1.4.1 Jadwal Penelitian

Dalam surat balasan izin melakukan riset yang dibuat oleh Pimpinan

Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, penulis dapat melakukan riset dimulai

pada tanggal 10 Maret s/d 21 Maret pada hari kerja yaitu Senin - Jumat dan

pada jam kerja yang dimulai pada pukul 08.00-16.00.

1.4.2 Laporan Penelitian

(15)

bab dalam Tugas Akhir ini yang disusun secara sistematis sehingga uraian dapat

lebih terarah. Untuk itu penulis membagi pokok pembahasan dalam 4 bab yaitu

sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan

Pada bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, permasalahan,

tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penelitian dimana dalam

sistematika penelitian akan dijelaskan mengenai jadwal penelitian dan

laporan penelitian.

Bab II Gambaran Perusahaan

Pada bab ini dijelaskan gambaran umum mengenai kualitas pelayanan

pengunjung Perpustakaan yang efektif dan baik, selain itu penulis juga

menjelaskan sedikit mengenai fungsi atau manfaat Perpustakaan.

Bab III Sejarah Perpustakaan

Pada bab ini penulis menceritakan tentang sejarah Perpustakaan

Universitas Sumatera Utara

Bab IV Penutup

Bab ini merupakan bab terakhir dalam tugas akhir ini yang berisikan

kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya dan juga beberapa

saran sebagai bahan masukan dalam meningkatkan kualitas pelayanan

(16)

BAB II

PROFIL PERPUSTAKAAN USU

2.1 Sejarah Singkat Perpustakaan

Perpustakaan USU didirikan pada tahun 1970. Kemudian perpustakaan

ini menjadi perpustakaan sentral yang dimulai dengan bergabungnya sejumlah

perpustakaan fakultas dan pindah ke gedung baru yang diresmikan pada tanggal 2

Nopember 1987 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bila ditelusur kembali

sejarah USU, perpustakaan pertama didirikan di lingkungan USU adalah

Perpustakaan Fakultas Kedokteran (1952) dan kemudian disusul oleh

Perpustakaan Fakultas Hukum (1954). Ketika itu USU masih merupakan sebuah

Yayasan yang kemudian diserahkan kepada pemerintah serta diresmikan sebagai

Perguruan Tinggi Negeri ke tujuh di Indonesia pada tanggal 20 Nopember 1957.

Perpustakaan USU menempati sebuah gedung berlantai empat dengan

luas sekitar 6.090 m2 yang terletak di tengah-tengah kampus. Setelah USU

berubah status mejadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT

BHMN), Perpustakaan USU mulai mendekatkan pelayanannya kepada pengguna

dengan membuka Perpustakaan Universitas Cabang pada sejumlah Fakultas.

Pembukaan Perpustakaan Universitas Cabang ini didasarkan kepada

Pasal 31 ayat 2 Anggaran Dasar USU dan Pasal 77 ayat 3 Anggaran Rumah

Tangga USU. Sekarang ini ada 10 (sepuluh) Perpustakaan Universitas Cabang

yaitu: 1) Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Hukum yang mulai

(17)

MIPA yang mulai beroperasi pada awal tahun 2007, 3) Perpustakaan Universitas

Cabang Fakultas Kedokteran Gigi dimulai beroperasi awal tahun 2008, 4)

Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Kedokteran mulai beroperasi bulan

Agustus 2008, 5) Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas Kesehatan

Masyarakat mulai beroperasi pada bulan Desember 2008; 6) Perpustakaan Cabang

Fakultas Keperawatan mulai beroperasi pada awal tahun 2011, 7) Perpustakaan

Cabang Fakultas Farmasi mulai beroperasi pada Januari 2012, 8) Perpustakaan

Cabang Fakultas Ilmu Budaya mulai beroperasi Juni 2012, 9) Perpustakaan

Cabang Fakultas Psikologi, dan 10) Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas

Pertanian mulai beroperasi Nopember 2012.

Gedung Perpustakaan dikelilingi areal taman dan parkir seluas sekitar Ha.

Gedung Perpustakaan Universitas hanya dapat menampung sekitar 750 orang

pembaca dalam waktu yang bersamaan. Pada masa kuliah (Agustus s.d. Desember

dan Februari s.d. Juni) Perpustakaan biasanya sangat ramai sehingga ada kalanya

daya tampung ruangan tidak mencukupi. Sedangkan seluruh Ruangan

Perpustakaan Universitas Cabang Fakultas dapat menampung sekitar 198

pembaca. Selain itu, pada jam tertentu mahasiswa harus antri di Layanan Sirkulasi

dan Layanan Digital. Untuk memperluas daya tampung koleksi dan pengguna

perpustakaan yang terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan, sejak

tahun 2007 telah dimulai pembangunan Gedung Perpustakaan Unit II seluas 6.323

M2 dari dana bantuan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan anggaran

(18)

gedung tidak mendapat pendanaan. Gedung ini direncanakan memiliki arsitektur

yang sama dengan Gedung Perpustakaan Unit I, yang kemudian direncanakan

akan dihubungkan dengan jembatan penghubung antar lantai atau sekurang-

kurangnya untuk Lantai Dasar dan Lantai-2.

Dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya Perpustakaan mengalami

perkembangan pesat khususnya sejak dua puluh tahun terakhir. Sejak tahun 1991,

Perpustakaan mulai melakukan perubahan mendasar dalam berbagai aspek

pelayanannya dengan menerapkan manajemen baru untuk memberdayakan sivitas

akademika USU. Perpustakaan benar-benar berorientasi pada kepentingan

mahasiswa sebagai pelanggan utama USU. Prinsip kewirausahaan yang

mengutamakan kepuasan pelanggan dijadikan sebagai filosofi penyelengaraan

pelayanan.

Perpustakaan sebagai fasilitas penunjang utama program Tridharma

Perguruan Tinggi memiliki peranan yang besar dalam mendukung misi dan tujuan

USU sebagai pusat pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan yang

berkualitas, pusat pendidikan yang mampu bersaing secara global dan mampu

mengembangkan diri sesuai dengan kebutuhan lingkungan kerja, penelitian yang

mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni serta sebagai pusat

konsultasi dan rujukan bagi dunia usaha/industri. Berkaitan dengan itu,

Perpustakaan terus berupaya untuk menyelaraskan peranannya dalam mengikuti

(19)

2.1.1 Struktur Organisasi Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

Saat ini seluruh kegiatan Perpustakaan dilayani oleh 126 orang staf yang

terdiri dari 4 orang tenaga Dosen (Kepala Perpustakaan, Wakil Kepala

Perpustakaan dan Staf Ahli), 25 orang tenaga Fungsional Pustakawan dan 38

orang PNS dan 59 orang adalah tenaga honorer.

Sehubungan dengan perubahan status USU dari PTN menjadi PT-BHMN

(PP No. 56 Tahun 2003) tanggal 11 Nopember 2003, organisasi dan tata kerja

Perpustakaan mengalami perubahan mengikuti Anggaran Dasar dan Anggaran

Rumah Tangga (AD/ART) USU. Struktur organisasi yang baru telah ditetapkan

dengan SK Majelis Wali Amanat No.1/SK/MWA/I/2005 pada tanggal 8 Januari

2005.

Sesuai dengan struktur organisasi dan tatakerja yang baru, Perpustakaan

dipimpin oleh Kepala Perpustakaan dan Sistem Informasi yang dibantu oleh

Wakil Kepala, 3 orang Kepala Sub Bidang, 12 orang Ketua Tim dan 1 orang

Kepala Sub Bagian Tata Usaha. Kepala Perpustakaan juga dibantu oleh dua orang

staf ahli masing-masing untuk bidang pengembangan sistem dan perencanaan, dan

pengelola American Corner. Adapun struktur organisasi Perpustakaan yang baru

(20)

Kepala Perpustakaan

KetuaTim Pengadaan Ketua Tim Sirkulasi

Gambar 1: Struktur Organisasi Perpustakaan per 12 September 2012

2.2 Perencanaan Dan Perjanjian Kinerja

Rencana Strategis Perpustakaan USU Tahun 2011-2015 digunakan sebagai

(21)

2.2.1 Visi, Misi dan Tujuan Perpustakaan

Cita-cita Perpustakaan USU dituangkan dalam Visi sebagai berikut:

“Menjadi suatu perpustakaan pendidikan tinggi terkemuka dalam pelayanan

terhadap sivitas akademikanya”.

Untuk mencapai cita-cita tersebut di atas, Misi yang diemban oleh

Perpustakaan adalah: “Menyediakan akses terhadap informasi dan layanan

informasi secara tepat waktu, tepat guna dan efektif untuk mendukung fungsi

Tridharma USU melalui pengadaan dan penyediaan bahan pustaka serta

membantu mahasiswa dan dosen, sehingga menjadi terampil dalam menemukan

informasi yang relevan dengan kebutuhan mereka”.

Berdasarkan Visi dan Misi tersebut Tujuan Perpustakaan ditetapkan

sebagai berikut:

a. Mendukung fungsi pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian

pada masyarakat USU dengan mengidentifikasi, memilih, mengadakan,

mengatalog, memproses dan menjadikan bahan perpustakaan tersedia

dengan memperhatikan faktor relevansi, kemutakhiran, keseimbangan dan

terpelihara,

b. Mengupayakan agar pelayanan perpustakaan disediakan secara efektif dan

efisien dengan memanfaatkan perkembangan di bidang teknologi

informasi dan komunikasi.

c. Menyediakan fasilitas yang memudahkan kegiatan pengadaan,

pengolahan, penelusuran koleksi dan pelayanan perpustakaan dengan

(22)

d. Merencanakan, mempromosikan, mengimplementasikan dan

mengevaluasi kegiatan perpustakaan dalam kerangka proses

penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian

pada masyarakat di lingkungan USU.

e. Mengupayakan manajemen dan struktur organisasi yang tepat untuk

mencapai tujuan dan sasaran perpustakaan.

f. Menciptakan suatu lingkungan, peluang dan kondisi yang tepat untuk

memungkinkan staf perpustakaan dapat mencapai dan memelihara kinerja

yang baik dengan mengacu kepada standar mutu yang ditetapkan.

g. Menyediakan suatu lingkungan fisik yang tepat untuk memenuhi

kebutuhan koleksi, pengguna dan staf yang berbeda.

h. Menciptakan dan memelihara komunikasi dua arah yang efektif baik di

dalam maupun ke luar perpustakaan.

i. Mengoptimalkan resource sharing dan jaringan tingkat lokal, regional,

nasional dan internasional.

2.2.2 Rencana Strategis

Untuk tahun 2012, kedelapan program pengembangan utama tersebut

dijabarkan dalam bentuk implementasi program berupa uraian sasaran yang dapat

dianalisis persentase pencapaiannya dalam kurun waktu satu tahun dengan

merumuskan indikator sasaran pencapaian. Penjabaran rencana strategis

Perpustakaan tahun 2012 dituangkan dalam Penetapan Kinerja dapat dilihat pada

(23)

2.2.3 Rencana Kinerja Tahunan

Rencana kerja Perpustakaan USU Tahun 2012 disusun dengan

berpedoman kepada Rencana Strategis Perpustakaan 2011-2015. Rincian

Rencana Kinerja Perpustakaan USU tahun 2012 dapat dilihat pada Lampiran 2.

2.3 Akuntabilitas Kinerja

2.3.1 Pengukuran Kinerja Kegiatan

Pemaparan akuntabilitas kinerja dalam laporan ini dimulai dengan

pengukuran kinerja kegiatan yang berupa persentase antara rencana tingkat

capaian dengan realisasi kegiatan yang dilakukan oleh Perpustakaan USU selama

tahun 2012, kemudian dilakukan analisis terhadap pengukuran tingkat capaian

sasaran. Pengukuran kinerja kegiatan Perpustakaan 2012 dapat dilihat pada

Lampiran 3.

Tingkat capaian yang tercantum dalam laporan ini dapat menggambarkan

keadaan yang sebenarnya dari kinerja Perpustakaan USU.

2.3.2 Pengukuran Pencapaian Sasaran

Realisasi pencapaian kinerja untuk berbagai kegiatan yang dilaksanakan

Perpustakaan USU pada tahun 2012 pada umumnya berada dalam kategori yang

berhasil. Walaupun beberapa indikator kinerja tingkat capaiannya melebihi tingkat

(24)

penggunaan sumberdaya informasi elektronik maupun tercetak. Untuk memaknai

hal ini Perpustakaan akan terus meningkatkan penyediaan sumberdaya informasi

elektronik baik melalui langganan database online maupun melakukan digitalisasi

terhadap berbagai dokumen khususnya dokumen USU, serta terus berupaya untuk

menambah dan memutakhirkan buku-buku teks dan bahan bacaan lainnya.

Capaian realisasi jumlah anggota Perpustakaan pada tahun 2012 sebesar

99%, sedang capaian jumlah pengunjung sebesar 128% dari yang direncanakan

terutama terjadi pada penggunaan beberapa perpustakaan cabang antara lain:

Cabang Kedokteran, Hukum, MIPA, Kedokteran Gigi, Kesehatan Masyarakat,

Ilmu Budaya, dan Pertanian. Selain jumlah pengunjung, juga terjadi peningkatan

jumlah pinjaman buku, dengan data seperti pada Lampiran 6. Oleh karena itu,

penguatan perpustakaan cabang akan terus ditingkatkan dan pembukaan cabang

pada fakultas yang belum memiliki perpustakaan akan dilanjutkan. Data ini

mengindikasikan bahwa pelayanan perpustakaan yang dekat dengan pengguna,

akan meningkatkan pemanfaatan perpustakaan.

Capain jumlah peminjam buku sebesar 130% dan buku terpinjam

102%. Selain itu, capain jumlah buku yang difotokopi sebesar 233%. Data ini

menunjukkan adanya kecenderungan pengguna memilih memfotokopi sendiri

bahan perpustakaan dari pada membawa pulang.

Jumlah koleksi digital (USU Repository) yang dipublikasikan di Situs Web

repositpry.usu.ac.id pada tahun 2012 adalah 31.919 judul, meningkat sebanyak

3.731 judul (13,24%). Dalam Renstra Perpustakaan 2011-2015 ditargetkan

(25)

pembentukan Kepanitian/Tim Ad Hock tidak dimungkinkan lagi sehubungan

dengan kebijakan pimpinan universitas.

Jurnal cetak yang dilanggan tahun 2012 adalah 12 judul, berkurang

dibandingkan tahun lalu sejumlah 22 judul (64%). Terjadinya penurunan ini

disebabkan Langganan jurnal cetak nasional yang telah terakreditasi Dikti

sebanyak 245 judul setelah dikonfirmasi oleh Perpustakaan tidak sesuai dengan

data lapangan, jurnal yang tersedia hanya 12 judul, selebihnya tidak teratur

penerbitannya. Sedangkan pengadaan jurnal luar negeri cetak tidak diprioritaskan

kecuali atas permintaan khusus program studi/departemen, mengingat telah cukup

besar dilanggan melalui database elektronik. Langganan database online jurnal

adalah pada tahun 2012 adalah 20 databases, berarti pencapaiannya dari target

Renstra adalah 100%.

Realisasi jumlah cantuman database katalog hanya 77%, hal ini disebabkan

pertambahan jumlah koleksi hanya dari hadiah atau sumbangan. Sampai akhir

bulan November 2012, belum ada realisasi pengadaan buku baik buku dalam

negeri maupun buku luar negeri. Usulan pengadaan buku telah diajukan 18 Juni

2012, beberapa bulan sebelumnya.

Dasar kebijakan pengadaan buku telah digariskan dalam Renstra

Perpustakaan USU 2011-2015, bahwa kebutuhan penambahan koleksi buku

didasarkan pada perhitungan rasio antara buku dengan mahasiswa serta

pencapaian mutu dan akreditasi program studi, maka pada tahun 2012

direncanakan akan diadakan sejumlah 8.750 eksemplar buku dalam negeri dan

(26)

Perpustakaan tahun 2012 kepada Pimpinan Universitas, berdasarkan kebijakan

penganggaran tahun berjalan jumlah tersebut kemudian dikurangi menjadi 2.000

eksemplar buku dalam negeri dan 300 eksemplar buku luar negeri dan alokasi

pendanaannya bersumber dari PNBP. Untuk merealisasikan jadual yang telah

tertuang dalam RKAT, Usulan Pemrosesan Pengadaan yang diajukan

Perpustakaan ternyata direview kembali oleh Pimpinan Universitas pada bulan

Oktober 2012 yang mana sumber pendanaan untuk pengadaan buku dan

e-jurnal dialihkan dari PNBP kepada APBN-P dan jumlahnya berkurang menjadi

hanya 1.800 eksemplar buku dalam negeri dan 183 eksemplar buku luar negeri.

Apabila dibandingkan dengan kebutuhan yang telah direncanakan dalam Renstra

Perpustakaan 2011-2015, maka realisasi pengadaan buku pada tahun 2012 hanya

tercapai 21% untuk buku dalam negeri dan 11% untuk buku luar negeri, dengan

cacatan pengadaan dapat terlaksana.

Daya serap Anggaran tahun 2012 rendah. Rendahnya daya serap

anggaran ini adalah karena proses pengadaan barang dan jasa ternyata tidak

berlangsung tepat waktu sesuai jadwal yang telah direncanakan. Untuk

melaksanakan program yang telah dijadwalkan dalam RKAT, Perpustakaan

mengajukan permintaan pemrosesan pekerjaan/pengadaan barang kepada Kuasa

Pengguna Anggaran (KPA) USU yang ditembuskan juga kepada PPK dan

Pejabat Pengadaan dengan melampirkan spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan.

Proses selanjutnya surat permintaan yang disampaikan tidak dibalas secara

tertulis oleh ULP USU apakah permintaan disetujui, ditolak atau adanya hambatan

(27)

yang telah direncanakan dan menyebabkan kinerja pengadaan barang dan jasa

menjadi menurun. Apabila dibandingkan dengan keadaan dua tahun yang

lampau secara umum program kerja perpustakaan dapat dicapai >90% bahkan

untuk program tertentu melebihi target 100% dan kinerja pengadaan barang dan

jasa lebih lancar dan maksimal. Untuk tahun mendatang Perpustakaan berharap

(28)

BAB III

KUALITAS PELAYANAN PENGUNJUNG

3.1Pengertian Kualitas Pelayanan

Kualitas Pelayanan merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh

dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi

atau melebihi harapan (Tjiptono, 2001). Sehingga definisi kualitas pelayanan

dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen

serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen

(Tjiptono, 2007).

Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka

terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka

harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa

yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan,

ma

diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan dipersepsikan

sangat baik dan berkualitas.Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah

daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk.

Menurut Kotler (2002:83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau

kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada

dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun.

(29)

definisi-definisi tentang kualitas pelayanan tersebut dapat diambil kesimpulan

bahwa kualitas pelayanan adalah segala bentuk aktivitas yang dilakukan oleh

perusahaan guna memenuhi harapan konsumen. Pelayanan dalam hal ini

diartikan sebagai jasa atau service yang disampaikan oleh pemilik jasa yang

berupa kemudahan, kecepatan, hubungan, kemampuan dan keramahtamahan yang

ditujukan melalui sikap dan sifat dalam memberikan pelayanan untuk kepuasan

konsumen. Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara

membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka

terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan

terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan.

3.2 Kualitas Pelayanan Pengunjung

Salah satu kegiatan utama perpustakaan adalah melaksanakan kegiatan

pelayanan pengunjung yang berupa layanan bahan pustaka dan menyebarluaskan

informasi yang dimiliki oleh perpustakaan tersebut. Melalui pelayanan

perpustakaan tersebut pengguna akan memperoleh informasi secara optimal serta

memanfaatkan berbagai sarana penelusuran yang tersedia, seperti katalog dan

OPAC (Online Public Access Cataloging).

Menurut Lasa (2000:42) “Pelayanan pengunjung atau pengguna adalah

mencakup semua kegiatan pelayanan kepada pengguna yang berkaitan dengan

pemamfaatan, pengguna koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu

untuk kepentingan pengguna perpustakaan”.

(30)

termasuk ke dalam kategori kualitas pelayanan yang sangat baik, hal itu ditandai

dengan Koleksi buku yang ada di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara telah

termasuk sebagai standard Nasional ataupun standard Internasional, disamping

itu ditandai dengan banyaknya jumlah pengunjung yang datang, baik dari

kalangan mahasiswa/i Universitas Sumatera utara sendiri maupun dari kalangan

masyarakat umum sekitar dan siswa-siswi pelajar SMP s/d SMA yang rajin

berkunjung ke Perpustakaan Universitas Sumatera Utara. Berikut adalah tabel

yang akan menjelaskan tingkat jumlah pengunjung Perpustakaan Universitas

Sumatera Utara setiap tahunnya.

Tabel-1: Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Sumatera Utara

(31)

8 Agustus 90.511 3.101 4.256 3.101 4.287 3.538 3.175 3.864 3.443 3.479 4.529 127.28

Jumlah 977.956 46.665 69.380 46.695 47.549 44.844 45.306 47.173 48.877 46.295 51.862 1.472.

602

pengunjung Perpusatakaan Universitas Sumatera Utara pada tahun 2007-2008

mengalami peningkatan sekitar 30.000 pengunjung, sedangkan pada tahun 2008-

2009 mengalami penurunan, pada tahun 2009-2010 jumlah pengunjung

Perpustakaan Universitas Sumatera utara kembali meningkat sekitar 20.000

pengunjung, dan pada tahun 2011-2012 mengalami peningkatan juga sekitar

(32)

3.3 Tujuan Pelayanan Pengunjung atau pengguna

Setiap perpustakaan diharapkan dapat memberikan pelayanan kepada

pengguna perpustakaan agar bahan pustaka yang ada dapat dimampaatkan baik

bahan koleksi umum maupun koleksi rujukan sesuai dengan jenis pelayanan yang

ada. Sulistyo-Basuki (2004:53) menyatakan bahwa, “Perpustakaan adalah sebuah

ruangan, bagian dari sebuah gedung itu sendiri yang digunakan untuk menyimpan

buku dan terbitan yang biasanya disimpan menurut tata susunan tertentu untuk

digunakan pembaca, bukan untuk dijual’’.

Perpustakaan hendaknya dapat memberikan pelayanan kepada pengguna

perpustakaan dengan sebaik baiknya, dan pelayanan yang diberikan dapat

memberikan kepuasan kepada pengguna perpustakaan dalam mencari informasi

yang diinginkan. Sehingga pengguna perpustakaan tidak merasa bosan untuk

berkunjung pada perpustakaan tersebut. Pada umumnya tiap tiap perpustakan

mempunyai tujuan yang sama, baik ini perpustakaan umum maupun perpustakaan

khusus, juga baik perpustakaan besar maupun perpustakaan kecil. Pelayanan

merupakan kegiatan terdepan, sebab pada kegiatan ini petugas langsung

berhubungan dengan pengguna atau pengunjung perpustakaan, dan juga

merupakan proses pekerjaan akhir dari seluruh pekerjaan perpustakaan, sebab

kegiatan pelayanan pengguna ini pustakawan memberikan pinjaman koleksi

kepada pengguna perpustakaan.

Pelayanan pengunjung merupakan bagian penting dalam suatu perpustakaan.

(33)

a. Supaya mereka mampu memanfaatkan koleksi tersebut semaksimal

mungkin.

b. Mudah diketahui siapa yang meminjam koleksi tertentu, dmna alamatnya

serta kapan kolesi itu harus kembali. Dengan demikian apabila koleksi itu

diperlukan peminat lain, akan segera dapat diketahui alamat peminjam dan

dinantikan pada waktu pengembalian.

c. Terjamin pengembalian peminjam dalam waktu yang jelas. Dengan

demikian keamanan bahan pustaka akan terjamin.

d. Diperoleh data kegiatan perpustakaan terutama yang berkaitan dengan

pemanfaatan koleksi: Apabila terjadi pelanggaran akan diketahui. Dari

uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan pelayanan adalah untuk

memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan dalam hal

mendayagunakan semua fasilitas yang tersedia di perpustakaan.

Fasilitas yang dimaksud adalah semua koleksi yang dimiliki perpustakaan

untuk memperoleh informasi yang dicari. Berikut adalah tabel dan gambar

yang akan sedikit menjelaskan Pelayanan Pengguna yang ada di

(34)

Data Pelayanan Pengguna Perpustakaan USU

Tabel 2: Jumlah Anggota Perpustakaan

(Januari s.d Desember 2012)

No Kategori Jumlah Terdaftar Jumlah Anggota

Perpustakaan Persentase

(1) (2) (3) (4) (5)

1 Mahasiswa 35013 35013 100%

2 Dosen 1571 1167 74,2 %

3 SPs 9233 9233 100 %

Jumlah 45.817 45.413 99.1%

Sumber : Perpustakaan USU

50000

40000

30000 Dosen

20000

Mahasiswa & SPs

10000

0

2007 2008 2009 2010 2011 2012

(35)

3.4 Fungsi Pelayanan Pengunjung atau pengguna

Menurut Buku Pedoman Perguruan Tinggi Depdikbud (2004:3),

“Perpustakaan adalah sebagai tempat mengumpulkan, melestarikan, mengolah,

menyediakan, pemanfaatan menyebarluaskan informasi”.

Menurut (Sumardji 2002:27), Fungsi pelayanan pengguna harus dapat

melakukan kegiatan yang berkaitan dengan pelayanan pengguna antara lain:

a. Membantu pengguna perpustakaan untuk menemukan informasi atau

sumber informasi yang dibutuhkan oleh pengguna perpustakaan.

b. Memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk memperoleh buku

yang diperlukan dengan cepat dan tepat

c. Mengetahui bahan pustaka yang sedang dipinjam.

d. Mengetahui siapa peminjam bahan pustaka tersebut

e. Menjamin bahan pustaka yang dipinjam akan dikembalikan

f. Mengetahui volume kegiatan peminjaman

g. Mengetahui siapa yang dapat memakai ataupun meminjam bahan tersebut

3.5Sistem Pelayanan Pengunjung Perpustakaan

Menurut Soeatminah (2000:130), dalam proses kegiatan di perpustakaan

dikenal dengan dua sistem pelayanan yang umum digunakan. Kedua sistem

pelayanan ini adalah:

a. Sistem pelayanan terbuka ( open access )

(36)

3.5.1 Sistem Pelayanan Terbuka ( Open Access )

Simemstem terbuka adalah suatu cara ungkinkan pengguna untuk masuk

keruang koleksi untuk memilih, dan mengambil sendiri koleksi yang sesuai.

Untuk itu pengguna harus mengetahui sistem pengelompokan buku yang dianut

oleh perpustakaan.

Menurut Soeatminah (2000:135) “Sistem pelayanan terbuka merupakan

suatu sistem pelayanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk

keruangan koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka dan mengambilnya dari

tempat menyimpan untuk dibaca di tempat atau di bawa pulang”.

Keuntungan sistem pelayanan terbuka adalah :

a. Kartu-kartu catalog tidak segera rusak, karena sedikit yang

menggunakannya. Pada umumnya mereka langsung menuju rak buku

untuk memilih bahan pustaka yang dibutuhkan,

b. Menghemat tenaga. Dalam system ini petugas tidak perlu mengambil buku

yang diinginkan pengunjung. Pustakawan hanya mencatat dan kemudian

mengembalikan buku-buku pustaka yang telah dibaca di tempat maupun

yang dikembalikan hari itu,

c. Judul-judul buku yang diketahui dan dibaca lebih banyak akan segera

diketahui judul buku yang sedang dipinjam,

d. Apabila calon peminjam tidak menemukan buku tertentu yang dicari,

maka saat itu pula ia dapat memilih judul lain yang relevan,

e. Kecil kemungkinan terjadi salah paham antara petugas dan peminjam.

(37)

1. Frekuensi kerusakan besar

2. Memerlukan ruangan yang lebih luas, sebab letak satu rak dengan rak

yang lain memerlukan jarak yang longgar.

3. Susunan buku menjadi tidak teratur. Oleh karena itu pustakawan harus

sering mengadakan reshelving.

4. Pemula yang datang keperpustakaan untuk mencari buku sering

bingung.

3.5.2 Sistem Pelayanaan Tertutup ( Closed Access )

Sistem tertutup adalah salah satu cara peminjaman yang tidak

memungkinkan pengguna untuk memilih dan mengambil sendiri koleksi

perpustakaan yang diinginkannya. Koleksi yang ingin dipinjam harus terlebih

dahulu melihat melalui katalog yang tersedia. Perpustakaan harus dapat

menyediakan sarana dan prasarana dimana pustakawan dan pengguna

perpustakaan dapat menggunakan Internet. Dalam hal ini, perpustakaan

menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet.

Penyediaan layanan akses ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang

bersumber dari Web, yang diperlukan untuk mendukung kegiatan proses belajar-

mengajar, pencarian data, penelitian dan lain sebagainya. Penggunaan jasa

internet ini perlu pengontrolan dari pustakawan, agar pengguna internet ini tidak

membuka situs-situs yang merusak moral.

Menurut Soeatminah (2000:137) “Sistem pelayanan tertutup adalah suatu

(38)

koleksi. Pengunjung memilih pustaka yang ingin dipinjamnya melalui catalog

perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat meminta kepada

petugas untuk mengambilnya’’.

Menurut Trimo (2004:147), kelebihan sistem pelayanan tertutup adalah:

a. Daya tampung lebih banyak, karena jajaran rak satu dengan rak yang

lebih dekat.

b. Susunan buku ini akan lebih teratur dan tidak mudah rusak.

c. Kerusakan dan kehilangan bahan pustaka akan lebih sedikit bila

dibandingkan dengan sistem pelayanan terbuka.

d. Tidak memerlukan meja baca diruang koleksi.

e. Tidak diperlukan petugas khusus yang mengawasi pengunjung yang

masuk dan keluar ruang koleksi buku atau bahan pustaka.

Sistem Pelayanan perpustakaan Universitas Sumatera Utara adalah system

pelayanan yang terbuka (opened access), yaitu suatu sistem pelayanan yang

memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk keruangan koleksi untuk

melihat-lihat, membuka pustaka dan mengambilnya dari tempat menyimpan untuk

dibaca di tempat atau di bawa pulang”.

3.6Jenis Pelayanan Pengunjung

Menurut Buku Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi Depdikbud

(2004:33) jenis jenis pelayanan pengguna sebagai berikut :

a. Pelayanan sirkulasi

(39)

c. Layanan majalah

d. Layanan pandang dengar (audio – visual )

e. Jasa kesiagaan informasi

f. Pelayanan dengan computer g) Kerjasama silang layanan

Melalui jenis pelayanan pengguna diatas. maka pengguna perpustakaan akan

memperoleh informasi yang dibutuhkan secara optimal dalam memperoleh

mamfaat dari berbagai sarana pelayanan yang diberikan oleh perpustakan kepada

pengguna perpustakaan.

3.6.1 Pelayanan Sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahas inggris “circulation” yang mempunyai arti

perputaran dan pengedaran. Dalam ilmu perpustakaan kata sirkulasi

dikenal sebagai kegiatan pertukaran peminjaman dan pengembalian buku di

perpustakaan. Jenis bahan yang dapat dipinjamkan dapat berupa buku, jurnal,

kaset, CD, atau bahan perpustakaan lainnya.

Bagian sirkulasi merupakan bagian yang termasuk unit readers

service yang bertugas memberikan servis kapada pembaca. Sehingga

bagian sirkulasi ini merupakan bagian yang langsung berhubungan dengan

pengguna atau pengunjung yang selalu terus berkembang.

Kegiatan sirkulasi dapat dipakai untuk mengukur kegiatan suatu

perpustakaan. Kegiatan sirkulasi dapat dilaksanakan sesudah buku-buku

selesai diproses lengkap dengan label-labelnya seperti kartu buku, kartu

(40)

Menurut Lasa (1994 : 1), “Pelayanan sirkulasi adalah mencakup semua

bentuk kegiatan pencatatan yang berkaitan dengan pemanfaatan pengguna

koleksi perpustakaan dengan tepat guna dan tepat waktu untuk kepentingan

pengguna jasa perpustakaan”. Menurut Perpustakaan Nasional RI (1999:

34), “Layanan sirkulas adalah kegiatan peredaran koleksi perpustakaan diluar

perpustakaan”.

Menurut Sulistyo-Basuki ( 1991 : 257-259), Fungsi dan tugas pelayanan

sirkulasi adalah sebagai berikut :

a. Mengawasi pintu masuk dan keluar perpustakaan

b. Pendaftaran anggota, perpanjangan keanggotaan dan pengunduran diri

anggota perpustakaan.

c. Meminjam serta mengembalikan buku dan memperpanjang waktu

peminjaman

d. Menarik denda bagi buku yang terlambat dikembalikan

e. Mengeluarkan surat peringatan bagi buku yang dikembalikan pada

waktunya.

f. Tugas yang berkaitan dengan peminjaman buku khususnya buku hilang

atau rusak

g. Bertanggungjawab atas segala berkas peminjaman

h. Membuat ststistik peminjaman

i. Peminjaman antara perpustakaan

j. Mengawasi urusan penitipan tas, jas, mantel, dan sebagainya milik

(41)

k. Tugas lainnya terutama berkaitan dengan peminjaman. Kadang-kadang

bagian sirkulasi mendapat tugas tambahan seperti mengembalikan

buku ke rak, jasa peminjaman antara perpustakaan, dan sebagainya.

Sedangkan menurut Sumardji (1988 : 72 ), “Pelayanan sirkulasi adalah

kegiatan melayankan koleksi perpustakaan kepada pengguna (pengunjung)

dengan berbagai macam kegiatan, seperti antara lain :

a. Membuat peraturan mengenai pemakai/peminjaman koleksi misalnya

mengatur:

1) Siapa saja yang boleh memakai koleksi perpustakaan

2) Syarat-syarat apa saja

3) Hak-hak apa saja

4) Lamanya jangka waktu peminjam

5) Banyaknya koleksi pustaka yang boleh dipinjam keluar oleh setiap

orang/anggota

6) Sanksi-sanksi bila terlambat mengembalikan pinjaman pustaka

ataupun jika terjadi pelanggaran terhadap tata tertib perpustakaan.

7) Dan lain sebagainyA

b. Membuat pengumuman tentang pendaftaran anggota perpustakaan

(pengguna fasilitas perpustakaan) langsung tertulis di perpustakaan atau

lewat iklan mass media.

c. Melakukan pendaftaran peminat yang akan menjadi anggota perpustakaan

(42)

d. Memproses kartu kartu keanggotaan perpustakaan misalnya dengan

kegiatan :

a) Membuat kartu anggota bagi setiap peminat yang telah mendaftarkan diri

b) Membuat kartu arsipnya

c) Membuat blanko kartu bon pinjaman

d) Menyimpan dengan teratur dan sistematis

e) semua kartu-kartu yang bersangkutan dengan keanggotaan perpustakaan.

Dan lain sebagainya.

e. Melayani permintaan koleksi sirkulasi (koleksi pustaka yang boleh beredar

atau boleh dibawa pulang oleh anggota perpustakaan), teruama koleksi

text book (buku-buku teks).

f. Menyimpan dengan teratur dan sistematis semua kartu yang bersangkutan

dengan pelayanan peminjaman koleksi pustaka tersebut.

g. Melakukan penagihan kepada para anggota perpustakaan yang belum

mengembalikan pijamannya padahal sudah habis waktu pinjmannya,

dengan cara ditagih langsung atau pun melalui surat panggilan.

h. Menarik denda terhadap anggota perpustakaan yang terlambat mengembalikan

pinjamannya sesuai dengan peraturan

i. Mencatat dengan tertib dan teratur semua pemasukan uang pendaftaran

anggota perpustakaan maupun atau denda keterlambatan pengembalian

koleksi pustaka,untuk kemudian menyetorkannya kepada pejabat atau

(43)

j. Melayani permintaan Surat Bebas Pinjaman Pustaka (SBPP) kepada para

anggota yang memerlukan untuk keperluan wisuda/kelulusan dan lain

sebagainya,

k. Membuat laporan tertuli secara berkala tentang kegiatan-kegiatan yang telah

dilakukan dalam rangka melaksanakan kegiatan pelayanan sirkulasi

Menurut Noerhayati (1998 : 190), fungsi pelayanan sirkulasi adalah :

1. Melayani pendaftaran anggota,

2. Melayani pinjaman dan pengembalian buku-buku,

3. Menarik denda bagi anggota-anggota yang terlambat dalam mengembalikan

buku-buku pinjaman,

4. p enagihan buku-buku,

5. Memberi surat keterangan bebas pinjam,

6. Membuat laporan harian,

7. Bertanggung jawab atas kerapian buku-buku di rak.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi

adalah melaksanakan semua kegiatan yang berkaitan dengan pengawasan

dan pemanfaatan koleksi perpustakaan.

Untuk dapat melaksanakan fungsi diatas, maka bagian pelayanan

sirkulasi melaksanakan tugas sebagai berikut :

a. Menerima bahan pustaka dari bagian pengolahan,

b. Menyimpan bahan pustaka menurut susunan yang sesuai dengan peraturan,

c. Menyimpan kartu katalog pada rak/lemari katalog sesuai dengan peraturan,

(44)

e. Melayani calon dan anggota perpustakaan,

f. Melayani pengguna perpustakaan,

g. Melayani peminjaman dan penagihan,

h. Mengenakan denda pada anggota,

i. Secara berkala meneliti dan mengumpulkan bahan pustaka yang

rusak untuk diperbaiki,

j. Membuat laporan tertulis dan statistik secara berkala k. Menyampaikan

laporan kepada kepala perpustakaan.

Dengan adanya rincian tugas pelayanan sirkulasi diatas, diharapkan

pustakawan dapat memahami dan melaksanakan tugasnya dengan baik,

sehingga informasi yang dicari pengguna dapat diperoleh dengan cepat.

Faktor utama yang perlu mendapat perhatian dalam menjalankan pekerjaan

pelayanan sirkulasi ini adalah terciptanya hubungan dengan baik antara

petugas dengan pengunjung, suasana tenang, sikap yang ramah dan suka

membantu serta tidak lekas bosan sehingga pengunjung perpustakaan merasa

senang berkunjung ke perpustakaan.

Semua kegiatan pelayanan sirkulasi saling berkaitan, maka hendaknya

pelayanan sirkulasi disusun dan dikoordinir dengan baik sesuai dengan jenis

tugas pada setiap bagian. Proses layanan sirkulasi meliputi kegiatan sebagai

berikut:

1. Keanggotaan,

2. Peminjaman,

(45)

4. Perpanjangan,

5. Penagihan,

6. Pemberian sanksi,

7. Bebas pustaka,

8. Statistik pengunjung,

1. Keanggotaan

Pendaftaran anggota adalah suatu tugas layanan sirkulasi. Setiap

perpustakaan harus menentukan siapa yang boleh atau berhak

menentukan anggota perpustakaan. Selain itu perpustakaan juga

menentukan persyaratan apa saja yang perlu dipenuhi oleh pengguna untuk

menjadi anggota perpustakaan. Dalam hal in perpustakaan melakukan

pencatatan anggota dalam pendaftaran anggota dan membuat kartu

anggota yang digunakan untuk melaksanakan peminjaman.

Menurut Martoatmodjo (1994 : 38), kegunaan daripada pendafataran

anggota adalah :

a. Mengetahui jati diri peminjam, memperlihatkan tanggungjawab untuk

mengamankan milik perpustakaan dan melindungi hak pembaca yang

lain yang mungkin ingin mempergunakannya dengan baik.

b. Mengukur daya guna perpustakaan bagi mereka yang dilayaninya

c. Mengukur kedudukan sosialnya dengan jalan mengetahui jumlah buku

(46)

d. Menegetahui golongan peminjam untuk mengetahui pula kebutuhan

mereka, selera yang sesuai, dapatdi gunakan sebagai data perbandingan

dengan perpustakaan lain, untuk kemudian meningkatkannya.

Dari uraian diatas menggambarkan bahwa perpustakaan dapat mengambil

kebijakan sesuai dengan kondisi kemampuan perpustakaan, sehingga anggota

yang akan mendafatar dapat memnuhi persyaratan yang ditentukan oleh

perpustakaan.

2. Peminjaman

Perpustakaan mempunyai tugas anatara lain memberikan informasi

kepada mayarakat yang membutuhkan dan berusaha membangkitkan

kegairahan membaca ditengah-tengah masyarakat. Untuk memenuhi tugas

tersebut, pihak perpustakaan hendaknya berusaha mempertemukan bahan

pustaka dengan pengunjung atau pembaca. Apabila pengunjung atau pembaca

tidan mempunyai waktu yang cukup untuk membaca di perpustakaan, pihak

perpustakaan sebaiknya memberi kesempatan kepada mereka untuk dapat

meminjam bahan pustaka untuk dibawa pulang. Dilatar belakangi hal

tersebut maka perpustakaan selalu menyediakan jasa peminjaman bagi

pengguna.

Menurut Sjahrial-Pamuntjak (2000 : 97), “Peminjaman buku atau

sirkulasi adalah kegiatan pengedaran koleksi perpustakaan, baik untuk dibaca

di dalam perpustakaan maupun untuk dibawa keluar perpustakaan”

(47)

pencatatan bahan pustakayang dipinjam oleh anggota”. Layanan ini hanya

terbuka kepada pengguna perpustakaan yang terdaftar sebagai anggota.

Sistem peminjaman sering kali disebut dengan sistem kendali sirkulasi atau

sistem sitkulasi. Sistem peminjaman mengalami banyak perubahan, tetapi

sistem apapun yang digunakan, hendaknya dipilih sistem yang memerlukan

waktu sesingkat mungkin dalam hal peminjaman dan pengembalian buku, serta

ekonomis.

Menurut Buku (1999: 34), sistem peminjaman sirkulasi adalah sebagai

berikut :

1. Sistem Buku Besar

Pada sistem ini setiap peminjaman mendapat jatah satu halaman atau

lebih. Buku besar disertai indeks nama peminjam pada bagian akhir

halaman untuk memudahkan pencarian nama peminjam. Setiap kali seorang

peminjam meminjam buku, maka biografi buku beserta tanggal pinjam

dan kembali dicatat dalam buku besar dan ditanda tangani oleh peminjam.

2. Sistem Browne

Setiap anggota perpustakaan mendapat tiket (kantong) pembaca, jumlahnya

sama dengan jumlah buku yang boleh dipinjam dalam satu waktu. Jumlah

buku yang boleh dipinjam tergantung pada masing- masing kebijakan

perpustakaan. Kantong pembaca berisi nama anggota, nomor serta alamat

dicatat pada masing-masing kantong. Kartu buku yang berisi nomor

panggil, nomor induk, pengarang, judul, edisi dan tahun terbit dicabut

(48)

buku dipinjam. Kantong buku kemudian dijajarkan menurut tanggal

kembali, dan akan berada pada jajaran tersebut sampai buku

dikembalikan.

3. Sistem Newark

Anggota perpustakaan mendapat kartu peminjam yang berisi nama, alamat,

nomor, tanggal berlakunya anggota, tanda tangan serta kolom tanggal pinjam

dan tanggal kembali. Peminjam membawa buku yang akan dipinjamnya

beserta kartu anggota ke meja peminjaman. Petugas sirkulasi mencap

kembali pada kartu peminjam, slip tanggaal dan kartu buku. Anggota

diminta memberi paraf pada kartu buku disamping nomor buku dan

kartu anggota diserahkan kepada peminjam, kartu buku dijajarkan menurut

tanggal kembali. Pencatatan pustaka yang dipinjam oleh anggota

dapat dilakukan secara manual atau bantuan komputer dengan

menggunakan program khusus untuk sirkulasi.

Prosedur peminjaman menurut Buku Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan

Referensi Perpustakaan Perguruan Tinggi(1982 : 5), adalah sebagai berikut:

a. Pemakai menunujukkan tanda pengenal yang telah ditentukan sebagai

anda pengenal pamakai perpustakaan,

b. Petugas pelayanan memeriksa tanda pengenal pemakai

c. 1. Pada sistem pelayanan terbuka, pemakai menyerahkan buku yang telah

dipilih dan diambilnya,

2. Pada sistem pelayanan tertutup, pemakai menyerahkan permintaan pinjam

(49)

Petugas mencari buku sesuai dengan identitas yang ditulis dengan

permintaan peminjam.

d. Petugas melakukan pencatatan :

1. Nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu buku yang akan diambil

dari kantong buku,

2. Nomor anggota dan tanggal kembali pada lembaran tanggal yang

bertempel pada buku,

3. Tanda buku (call number) dan tanggal kembali pada kartu

peminjaman yang diambil dari kotak peminjaman.

e. Pemakai membubuhkan tanda tangan pada kartu buku, petugas membubuhkan

tanda tangan/paraf/inisial nama pada lembar tanggal

f. Petugas menyerahkan buku tersebut kepada pemakai

g. Petugas menyusun :

1. Kartu buku dalam kotak kartu buku sebagai berikut :

a) Kartu buku itu pertama-tama disusun menurut tanggal kembali

buku,

b) Di dalam susunan masing-masing tanggal tadi kartu-kartu itu

disusun menurut urutan klasifikasinya.

2. Kartu peminjaman dalam kotak kartu peminjaman dengan susunan menurut

urutan nomor tanda pengenal dalam kelompok tanda pengguna.

Sedangkan menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi ; Buku Pedoman

(2004 : 74), prosedur meminjamkan bahan perpustakaan adalah sebagai berikut :

(50)

2. Petugas memeriksa tanda pengenal pengguna,

3. a. Pada perpustakaan yang menganut sistem tertutup, langkah ketiga

berlangsung sebagai berikut:

- Pengguna menyerahkan formulir permintaan peminjaman yang telah

diisi

- Petugas mencari bahan sesuai dengan data yang tertulis dalam formulir

b .Pada perpustakaan yang menganut sistem terbuka, langkah ketiga

berlangsung sebagai berikut :

i . Pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang telah dipilihnya

i i . Petugas mencatat nomor anggota dan tanggal kembali pada kartu

buku yang tersimpan pada kantong buku

i i i .Petugas mencatat nomor anggota dan tanggal bahan perpustakaan itu

harus dikembalikan pada lembar tanggal kembali

i v . Petugas mencatat kode bahan perpustakaan dan tanggal kembali

4. Pengguna membubuhkan tanda tangan pada kartu bahan perpustakaan

5. Petugas menyerahkan bahan perpustakaan tersebut kepada pengguna

6. Petugas menyusun kartu buku dalam kotak sebagai berikut :

a. Menurut tanggal kembali bahan perpustakaan, kemudian

b. Setiap kumpulan kartu dengan tanggal kembali yang sama, disusun

menurut urutran kode bahan perpustakaan.

7. Petugas menyusun kartu pinjam dalamkotak kartu pinjam menurut nama

(51)

3. Pengembalian

Bahan pustaka yang dipinjamkan kepada pengguna harus kembali pada

waktunya. Pengembalian merupakan kegiatan pencatatan bahan pustaka

yang dikembalikan pengguna kepada perpustakaan. Dalam pengembalian

bahan pustaka, disesuaikan dengan prosedur sistem pengembalian pada masing-

masing perpustakaan. Petugas harus melihat kedaan buku tersebut apakah

dalam keadaan baik atau tidak. Hal ini erat hubungannya dengan keterbatasan

jumlah buku yang dimiliki perpustakaan.

Dalam Buku Pedoman Pelayanan Sirkulasi dan Referensi Perpustakaan

Perguruan Tinggi (1982 :9), “Pengembalian adalah kegiatan sirkulasi yang

berupa kaegiatan pencatatan bukti bahwa pengguna mengembalikan bahan

pustaka yang dipinjamnya”.

Menurut perpustakaan perguruan tinggi ; buku pedoman (2004 :81), langkah

kerja yang dilakukan oleh perpustakaan dalam prosedur pengembalian bahan

perpustakaan adalah :

a. Memeriksa keutuhan buku dan tanggal kembali pada lembar tanggal

kembali setelah pengguna menyerahkan bahan perpustakaan yang akan

dikembalikan.

b. Mengambil kartu buku berdasarkan tanggal kembali.

c. Mengambil kartu pinjaman dari kotak kartu pinjaman berdasarkan nomor

anggota yang tertera pada kartu buku.

d. Membubuhkan stempel pada “kembali” pada kartu buku, lembar tanggal

(52)

e. Mengembalikan kartu buku pada kantong buku

f. Mengembalikan kartu pinjam ke dalam kotak kartu pinjam

g. Meneglompokkan buku menurut nomor kode bukunya untuk

dikembalikan ke dalam rak

h. Memilih buku

1. Yang rusak tetapi masih dapat diperbaiki diletakkan pada suatu

tempat untuk dikirim ke unit perawatan,

2. Yang rusak dan tidak dapat diperbaiki diletakkan pada tempat lain

untuk disiangi.

Dalam proses pengembalian pengguna perpustakaan dapat melakukan

pencatatan pemeseanan peminjaman untuk meminta buku yang sedang dipinjam

oleh pengguna lain, setelah kembali ke perpustakaan, dipinjamkan kepadanya.

Tata cara pemesanan bahan perpustakaan diuraikan sebagai berikut :

a. menerima formulir pemesanan yang telah diisi

b. memeriksa kartu buku dan kartu pinjam untuk mengetahui peminjam buku itu

dan waktu pengembaliannya

c. menyimpan bahan yang dipesan dalam rak khusus

d. memberitahu pemesan bahwa bahan yang dipesan telah tersedia

4. Perpanjangan

Perpanjangan peminjam adalah kegiatan yang dilakukan untuk menambah

batas waktu pengembalian. Memperpanjang masa pinjam merupakan ijin

(53)

pinjamnya. Perpanjangan ini dilakukan karena pengguna merasa belum

selesai memperoleh ilmu yang terdapat pada bahan tersebut atau mungkin

pengguna sangat memerlukan bahan tersebut. Menurut Buku

(1994:59),“Memperpanjang masa pinjam adalah ijin untuk memperpanjang masa

pinjam buku setelah habis masa pinjamnya diberikan jika tidak ada

pengguna lain menempah buku tersebut”.

Menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman (2004 :820),

prosedur peminjaman adalah sebagai berikut:

a. Pengguna membawa bahan pinjam ke meja layanan

b. Petugas memeriksa formulir pemesanan

c. Jika tidak ada yang memesan, petugas membubuhkan tanggal kembali

yang baru pada lembar tanggal kembali (untuk perpanjangan sistem

manual, tanggal kembali baru juga dibubuhkan pada kartu pinjam dan

kartu buku).

d. Jika ada yang memsan, petugas tidak memberikan perpanjangan. Untuk

melaksanakan prosedur perpanjangan masa pinjam diperlukan:

1) kartu pinjam

2) kartu buku

3) stempel tanggal kembali

Lazimnya perpanjangan bahan pustaka dapat dilakukan satu kali.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa perpanjangan peminjaman

bahan pustaka dapat dilakukan apabila tidak ada pengguna lain yang memesan

(54)

5. Penagihan

Bila pengguna tidak mengembalikan bahan perpustakaan tepat pada

waktunya, maka pihak perpustakaan mempunyai tugas untuk mengadakan

penagihan. Hal ini dilakukan agar peminjam mengingat mengembalikan

bahan pustaka yang dipinjamnya. Penagihan bahan pustaka biasanya

dilakukan untuk keterlambatan pengembalian yang melebihi batas peminjaman.

Soeatminah (1992 : 148), menyatakan bahawa ”Apabila buku yang dipinjam

tidak dikembalikan pada waktu yang telah ditentukan, prpustakaan perlu

mengirimkan surat tagihan kepada peminjam, biaya pengiriman surat dibebankan

kepada peminjam”.

Menurut Soeatminah (1992 :148), dalam surat tagihan dicantumkan :

a. Judul-judul buku yang ditagih

b. Biaya pengiriman surat

c. Jumlah denda yang harus dibayar

Buku (1994 : 59), menyatakan tahapan penagihan yang dilakukan

oleh perpustakaan adalah :

a. Penagihan pertama

b. Penagihan kedua, jika penagihan pertama tidak diindahkan

c. Penagihan ketiga, jika penagihan kedua tidak diindahkan

Menurut Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman (2004:83),

prosedur penagihan berkangsung sebagai berikut :

a. Petugas memeriksa keterlambatan pengembalian berdasarkan tanggal kembali

(55)

b. Petugas membuat surat penagihan rangkap dua, lembar pertama

dikirimkan kepada peminjam, sedang lembar kedua disimpan sebagai

pertinggal

c. Bila bahan dikembalikan sebelum ditagih, petugas memprosesnya berdasarkan

pengembalian,

Sarana yang diperlukan proses penagihan ialah:

a. Kartu indeks bahan tanggal kembali yang dipergunakan untuk mengetahui

batas akhir pengembalian

b. Kartu buku untuk mengetahui :

1. Nomor anggota yang terlambat mengembalikan

2. Keterangan bahan perpustakaan yang terlambat dikembalikan

c. Kartu peminjam untuk mengetahui identitas peminjam d. Formulir penagihan

yang memuat :

1. Nama dan alamat pengirim

2. Keterangan bahan perpustakaan yang ditagih

3. Batas tanggal pengembalian

4. Tahapan penagihan (ke-1.ke-2,ke-3)

5. Sanksi bila tagihan tidak diindahkan.

Dengan adanya penagihan bahan pustaka maka perpustakaan dapat

mengetahui koleksi apa saja yang telah dipinjam dan belum

dikembalikan pengguna kapada perpustakaan, sehingga perpustakaan

Gambar

Gambar 1: Struktur Organisasi Perpustakaan per 12 September 2012
Tabel-1: Jumlah Pengunjung Perpustakaan Universitas Sumatera Utara
Gambar-1 : Jumlah Pengunjung (2007-2012)
Tabel 2: Jumlah Anggota Perpustakaan (Januari s.d Desember 2012)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dengan dibuatnya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pemakai (user) dalam pencatatan pendaftaran peserta dan dapat membantu proses penyimpanan data siswa sehingga tidak

allocation of newly fixed carbon were consistent with the observed effects of the pollutant on plant biomass accumulation, and plants produced fewer seeds, despite some evidence

Aortic SMC were grown in the presence of 10% fetal bovine serum (FBS) containing medium alone (control) or with either eicosapentaenoic acid (EPA) or docosahexaenoic acid (DHA) for 72

Sesi Nomor Absen 1011 BAYU MAULANA.. Nama No Ujian NIK Tanggal Jam

Dari hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap sampel keramik berpori berbahan baku kaolin, alumina, debu vulkanik gunung Sinabung dengan penambahan aditif

Van Aarde se kritieke ‘waagmoed’ om sy ‘terugkeer’ na ‘n lewende Christelike geloof vanuit ‘n tweede naïwiteit in ‘n postsekulêre konteks te verwoord, ontketen na my oordeel ‘n

Untuk mengetahui mekanisme pengelolaan dan peranan pajak penerangan jalan pada Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA) Kota Medan. Untuk mengetahui data tentang penerimaan Pajak

Universitas Sumatera Utara... Universitas

[r]