PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
Oleh:
Maya Sari Harahap NIM 4122131008
Program Studi Pendidikan Kimia
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ii
RIWAYAT HIDUP
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP
HASIL BELAJAR KIMIA SISWA PADA MATERI KELARUTANDAN HASIL KALI KELARUTAN
Maya Sari Harahap (NIM 4122131008)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis, antara siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah serta interaksinya. Penelitan ini menggunakan metode eksperimen dengan desain faktorial 2x2. Sampel yang diambil adalah 2 kelas yaitu XI MIA 4 yang diberikan perlakuan dengan model DI menggunakan media riil dan pada kelas XI MIA 3 yang diberikan perlakuan dengan model PBL menggunakan media virtual pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan pada tahun ajaran 2015/2016. Berdasarkan uji hipotesis pada taraf signifikan α = 0,05, diperoleh bahwa Fhitung(A) dan (B)
sebesar 9,11 sedangkan harga Ftabel (0,05) (1,68) = 4 maka Fhitung > Ftabel Hal tersebut
menunjukkan ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang diajarkan dengan model PBL dengan media virtual pada siswa berkemampuan berpikir kritis tinggi memberikan rataan tertinggi yakni (78,6 ± 51,6), dan rataan pada siswa berkemampuan berpikir kritis tinggi yang diajarkan dengan model DI dengan media riil yakni (67,9 ± 59,5). Selanjutnya diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model PBL dengan media virtual pada siswa berkemampuan berpikir kritis rendah memberikan rataan yakni (59,8 ± 7,4), dan pada siswa berkemampuan berpikir kritis rendah yang diajarkan dengan model DI dengan media riil memberikan rataan yakni (61,8 ± 7,4). Pada uji pengaruh sederhana, siswa yang memiliki kemampuan berpikir kritis tinggi berbeda nyata hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media dan untuk kemampuan berpikir kritis rendah tidak berbeda nyata hasil belajar kimia siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran dengan menggunakan media.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Medan.
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis banyak memperoleh bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada : Bapak Rektor Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd beserta civitas akademik Universitas Negeri Medan. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Dra. Hj. Gulmah Sugiharti, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi, yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc sebagai dosen Pembimbing Akademik. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Drs. Marudut Sinaga, M.Si, Bapak Freddy Tua Musa Panggabean, S.Pd, M.Pd. Ibu Anna Juniar, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai selesai penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Sunggal dan Ibu Terkelin, S.Pd, selaku guru kimia SMA Negeri 1 Sunggal serta khusus kepada siswa-siswi kelas XI MIA-3 dan XI MIA-4 yang telah banyak membantu penulis selama penelitian berlangsung.
v
Negeri 5 Stabat yang telah memberikan pelajaran dan membantu penulis selama mengikuti PPLT 2015.
Teristimewa rasa terima kasih penulis sampaikan kepada Ibunda Asmara Wati yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberi semangat kepada penulis hingga skripsi ini selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan kepada Kakak dan Adik penulis Siti Hansara Harahap, Nurmasyitah Harahap dan Faisal Harahap.
Penulis sampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan, yakni buat sahabat terkasih Nita, Dwi, Irma, buat mahasiswa/i Pendidikan Kimia 2012 regular A, Ramazona, Ramadhansyah Putra, Lenora, Anggi, Eva, Tiara, Mariana dan teman-teman PPLT 2015 SMP Negeri 5 Stabat serta buat sahabat terkasih selama penulis SMA sampai sekarang yakni Eka Purnama Sari, Selly Zulpinar, serta terima kasih kepada teman–teman satu bimbingan skripsi Fani, Irma, Lila, Johanes beserta rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu yang telah memberi banyak pelajaran selama bertahun-tahun.
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi, susunan maupun tata bahasa. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan ilmu pendidikan.
Medan, Penulis
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Daftar Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan masalah 4
1.4. Rumusan masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teoritis 8
2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 8
2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia 9
2.2. Model Pembelajaran 11
2.2.1. Hakikat Model Pembelajaran 11
2.2.2. Model Pengajaran Langsung (Direct Intraction) 12
2.2.2.1. Sintaks Model Pengajaran Langsung 13
vii
2.2.3.2. Langkah-langkah Model Problem Based Learning 16 2.2.3.3. Kelebihan dan Kekurangan Model Problem Based Learning 17
2.3. Media Pembelajaran 18
2.3.1. Pengertian Media Pembelajaran 18
2.3.2. Macam-macam Media Pembelajaran 19
2.3.3. Fungsi Media Pembelajaran 19
2.3.4. Media Riil 20
2.3.5. Media Virtual 21
2.3.6. Kemampuan Berpikir Kritis 22
2.4. Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 24
2.4.1. Kelarutan (Solubility) 24
2.4.1.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kelarutan Zat 24
2.4.1.3. Tetapan Hasil Kali Kelarutan 25
2.4.1.4. Hubungan Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 27 2.4.2. Pengaruh Ion Senama Dan pH Terhadap Kelarutan 28 2.4.2.1. Pengaruh Ion Senama Terhadap Kelarutan 28
2.4.2.2. Pengaruh pH Terhadap Kelarutan 29
2.4.3. Reaksi Pengendapan 30
2.5. Kerangka Konseptual dan Penyajian Hipotesis 32
2.5.1. Hipotesis Verbal 32
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi Penelitian 34
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 34
3.2.1. Populasi Penelitian 34
3.2.2. Sampel Penelitian 34
3.3. Variabel Penelitian 34
3.3.1. Variabel Bebas 34
3.3.2. Variabel Terikat 34
3.3.2. Variabel Kontrol 35
viii
3.4.1 Instrumen Tes 35
3.4.1.1. Validitas Isi (Content Validity) 35
3.4.1.2. Reliabilitas Tes 36
3.4.1.3. Indeks Kesukaran 37
3.4.1.4 Uji Daya Beda 38
3.4.2. Instrumen Non-Tes 38
3.5. Jenis Penelitian Dan Rancangan Penelitian 39
3.5.1. Jenis Penelitian 39
3.5.2. Rancangan Penelitian 40
3.5.3. Skema Rancangan Penelitian 41
3.6. Prosedur Penelitian 41
3.6.1. Tahap Persiapan Penelitian 41
3.6.2. Tahap Pelaksanaan Penelitian 42
3.6.3. Tahap akhir Penelitian 42
3.7. Teknik Analisis Data 42
3.7.1. Uji Normalitas 43
3.7.2. Uji Homogenitas Data 44
3.7.3. Uji Hipotesis 44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.1. Hasil Penelitian 47
4.1.2. Analisis Data Instrumen Penelitian 47
4.1.2.1. Validitas Tes 47
4.1.2.2. Reliabilitas Tes 47
4.1.2.3. Tingkat Kaesukaran 48
4.1.2.4. Daya Beda Tes 48
4.1.2. Deskripsi data Hasil Penelitian 48
4.1.2.1. Data Kemampuan Berpikir Kritis 48
4.1.2.2. Data Hasil Belajar Siswa 50
4.1.3. Hasil Uji Persyaratan Analisis 50
ix
4.1.3.2. Uji Homogenitas Data 53
4.1.4. Uji Hipotesis 55
4.1.5. Pembahasan 57
4.1.5.1. Hipotesis 1 57
4.1.5.1. Hipotesis 2 59
4.1.5.1. Hipotesis 3 61
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 62
5.2. Saran 62
x
DAFTAR GAMBAR
[image:11.595.85.526.88.577.2]Halaman
Gambar 3.1. Skema Prosedur Penelitian 46
Gambar 4.1. Bentuk Interaksi Faktor Model Pembelajaran 58 Menggunakan Media dan Kemampuan Berpikir Kritis
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Silabus 68
Lampiran 2 Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran 71 Lampiran 3 Kisi-kisi Instrumen Soal Sebelum Validasi 108
Lampiran 4 Soal Instrumen Sebelum Validasi 115
Lampiran 5 Kunci Jawaban Sebelum Validasi 116
Lampiran 6 Kisi-kisi Instrumen Soal Sesudah Validasi 122
Lampiran 7 Soal Instrumen Sesudah Validasi 125
Lampiran 8 Kunci Jawaban Sesudah Validasi 126
Lampiran 9 Pedoman Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis 127 Siswa
Lampiran 10 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 129
Lampiran 11 Lembar Kerja Siswa Media Riil 138
Lampiran 12 Lembar Kerja Siswa Media Virtual 142
Lampiran 14 Tabel Validitas 145
Lampiran 15 Perhitungan Validitas Tes 146
Lampiran 16 Tabel Reliabilitas 148
Lampiran 17 Perhitungan Reliabilitas Tes 149
Lampiran 18 Tabel Tingkat Kesukaran 151
Lampiran 19 Perhitungan Tingkat Kesukaran 152
Lampiran 20 Tabel Daya Pembeda 154
Lampiran 21 Perhitungan Daya Beda 155
Lampiran 22 Rekapitulasi Analisis Instrumen 156
Lampiran 23 Lembar Observasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 158 Lampiran 24 Tabulasi Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kritis Siswa 160
Lampiran 25 Data Hasil Belajar Siswa 162
Lampiran 26 Uji Normalitas Data 166
Lampiran 27 Perhitungan Uji Homogenitas 174
Lampiran 28 Perhitungan Rata-Rata, Varians Data Dan Standar Deviasi 180
Lampiran 29 Uji Homogenitas 184
xiii
Lampiran 31 Tabel Nilai Kritis Distribusi Chi Kuadrat (X2) 194 Lampiran 32 Tabel Nilai – Nilai Dalam Distribusi-t (Tabel t) 195 Lampiran 33 Daftar Nilai Persentil untuk Distribusi F 196
Lampiran 34 Jadwal Kegiatan Penelitian 197
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia karena dengan pendidikan akan membentuk manusia yang berkualitas dan berpotensi tinggi. Pendidikan berfungsi sebagai wadah untuk berlatih dan mewujudkan cita-cita sebagai proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, sehingga mampu membuat peserta didik lebih kritis dalam berpikir (Prasetyaningrum, dkk, 2013: 122).
Menurut survai Political and Economic Risk Consultant (PERC), kualitas pendidikan di Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 12 negara di Asia. Posisi itu berada di bawah Vietnam. Data yang dilaporkan The World Economic Forum Swedia (2000), Indonesia memiliki daya saing yang rendah, hanya menduduki urutan ke-37 dari 57 negara yang disurvai di dunia. Kualitas pendidikan Indonesia yang rendah itu juga ditunjukkan data Balitbang (2003), bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya 8 sekolah saja yang mendapatkan pengakuan dunia dalam kategori The Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya 8 sekolah yang mendapatkan pengakuan dunia dalam kategori The Middle Years Program (MYP). Dan, dari 8.036 SMA ternyata hanya 7 sekolah saja yang mendapatkan pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP) (Ernawati, 2013: 3).
2
pembelajaran yang kurang mendorong kegiatan siswa dalam mengembangkan pengetahuan karena kegiatan masih sering didominasi guru.
Berdasarkan observasi dan hasil wawancara dengan salah satu guru kimia kelas XI SMA Negeri 1 Sunggal, diperoleh bahwa hasil belajar kimia siswa masih rendah, pada tahun ajaran 2013/2014 di semester ganjil persentase siswa yang hasil ujian kimianya dibawah KKM ada 60 %, mencapai KKM 25% dan diatas KKM 15% dengan nilai KKM 75. Pada tahun ajaran 2014/2015 di semester genap persentase siswa yang hasil ujian kimianya di bawah KKM ada 55%, mencapai KKM 25 % dan di bawah KKM 20 % dengan nilai KKM 75. Pada tahun ajaran 2015/2016 di semester ganjil persentase siswa yang hasil ujian kimianya dibawah KKM ada 60%, mencapai KKM 30% dan dibawah KKM 10% dengan nilai KKM 70. Rendahnya hasil belajar siswa di sekolah tersebut dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada guru, tanya jawab serta pemberian tugas berulang pada setiap pertemuannya, sehingga membuat siswa menjadi pasif dan bosan. Selain itu, media pembelajaran yang digunakan kurang maksimal.
Salah satu alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi berbagai permasalahan dalam pembelajaran kimia adalah dengan menerapkan model pengajaran langsung (Direct Instruction). Model pengajaran langsung (Direct Instruction) merupakan suatu pendekatan mengajar yang dapat membantu siswa
dalam mempelajari keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah (Wawan, dkk, 2010: 8). Dalam menerapkan model pengajaran langsung (Direct Instruction) guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa (Sofiyah, 2010: 3). Berdasarkan penelitian yang dilakukan Asiyah Nur Hidayati (2012 : 61) terjadi peningkatkan nilai rata-rata siswa yang dihasilkan 77,774 sebagai peningkatan hasil belajar siswa yang signifikan dari model pembelajaran DI. Hal yang sama juga dilakukan oleh Sofiyah (2010: 61) terdapat pengaruh yang signifikan antara model pengajaran langsung (Direct Instruction/ DI) terhadap hasil belajar Fisika siswa.
3
Menurut Akinoglu dan Tandogan (2007: 71) model PBL merupakan salah satu model pembelajaran aktif yang berpusat pada siswa. Dalam proses pembelajaran aktif, pembelajaran tidak lagi menjadi proses standar tetapi berubah menjadi proses personalisasi. Dalam model PBL keterampilan pemecahan masalah, dan belajar yang dikembangkan. Model PBL memungkinkan siswa untuk menyadari dan menentukan masalah kemampuan dan kebutuhan belajar, belajar untuk memecahkan masalah, untuk perubahan pengetahuan dan melakukan karya kelompok. Model PBL tepat digunakan untuk materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp). Karakteristik materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) yang bersifat hitungan dan berisi konsep-konsep serta mempunyai keterkaitan antar konsep, sehingga diperlukan kemampuan siswa untuk dapat memahami materi.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Dewi, dkk (2013: 15) menunjukkan bahwa terjadi peningkatan prestasi belajar siswa pada materi sistem koloid secara signifikan baik dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik setelah siswa dibelajarkan melalui model pembelajaran Problem Based Learning. Persentase prestasi belajar siswa hasil tes kognitif, afektif dan psikomotor pada siklus I secara berturut-turut adalah 18,75%; 34,38% dan 50,00%, sedangkan hasil yang diperoleh pada siklus II secara berturut-turut yaitu 90,63%; 53,13% dan 53,00%.
4
laboratorium. Menurut Tatli, dkk (2013: 160) bahwa beberapa peneliti berpendapat bahwa melakukan eksperimen dengan lingkungan virtual lebih efektif dari pada melakukan eksperimen dilaboratorium nyata.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya oleh Naba Hamida, dkk (2012: 7), ada pengaruh metode pembelajaran STAD menggunakan laboratorium virtual dan STAD menggunakan laboratorium riil terhadap prestasi belajar siswa pada aspek kognitif siswa. Penelitian terkait juga dilakukan dalam penelitian Rokhimulloh (2010: 11) menyimpulkan ada pengaruh penggunaan laboratorium virtual dan laboratorium riil terhadap prestasi belajar pada materi laju reaksi, penggunaan laboratorium virtual dengan nilai rata-rata 61,24 dan laboratorium riil dengan nilai rata-rata 53,52.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu penelitian untuk mengetahui pengaruh hasil belajar kimia dengan menggunakan Pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media pada materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan. Adapun judul penelitian ini adalah Pengaruh Model Pembelajaran Dengan Menggunakan Media Dan Kemampuan Berpikir
Kritis Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Materi Kelarutan Dan
Hasil Kali Kelarutan.
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah : (a) Rendahnya hasil belajar kimia di SMA; (b) Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa pasif; (c) diperlukan model dan media pembelajaran yang dapat membantu siswa untuk lebih meningkatkan dan mengaktifkan pemahaman siswa dalam belajar kimia khususnya pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan; (d) Penggunaan media pembelajaran yang kurang maksimal.
1.3 Batasan Masalah
5
1. Objek Penelitian adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA Negeri 1 Sunggal T.P 2015/2016.
2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah DI (Direct Instruction) dan PBL (problem based learning)
3. Media pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media riil dan media virtual.
4. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif. Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2
(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).
5. Kemampuan berpikir kritis siswa dibatasi pada kemampuan berpikir kritis tinggi dan rendah yang diperoleh dengan pemberian test sebelum proses belajar mengajar berlangsung.
6. Materi yang diberikan dibatasi pada sub materi kelarutan dan hasil kali kelarutan .
1.4 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?
2. Apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan ?
6
1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui :
1. Untuk mengetahui apakah ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan .
3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan yang disampaikan oleh guru bidang studi kimia. 2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam memilih
model dan media pembelajaran yang efektif untuk digunakan dalam proses belajar kimia.
3. Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi kimia pada pelajaran kelarutan dan hasil kali kelarutan untuk digunakan sebagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi mahasiswa generasi selanjutnya.
1.7 Definisi Operasional
Untuk memperjelas istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka dibuat suatu definisi operasional sebagai berikut:
7
keterampilan dasar dan memperoleh informasi yang dapat diajarkan selangkah demi selangkah.
2. Model Problem Based Learning (PBL) merupakan pembelajaran yang menghadapkan siswa pada sebuah permasalahan yang mengantarkan mereka pada pengetahuan dan konsep baru yang belum mereka ketahui sebelumnya.
3. Media riil merupakan kegiatan praktikum yang dilaboratorium nyata dengan alat dan bahan yang sesungguhnya sebagai media pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan kegiatan praktikum ddan pengamatan secara langsung yang dilaksanakan sesuia prosedur.
4. Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak langsung. Media virtual berisi serangkaian alat-alat laboratorium yang berbentuk perangkat lunak komputer berbasis multimedia interaktif, yang dioperasikan dengan komputer dan dapat menstimulasikan kegiatan dilaboratorium seakan-akan pengguna berada pada laboratorium sebenarnya. Pada penelitian ini media yang digunakan untuk media virtual adalah Macromedia Flash tentang materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. 5. Kemampuan berpikir kritis merupakan salah satu faktor internal yang dapat mempengaruhi proses dan pencapaian hasil belajar siswa. sebagai pemikiran yang reflektif dan beralasan yang difokuskan pada keputusan tentang apa yang diyakini dan dilakukan.
6. Hasil belajar adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar yang meliputi bidang kognitif, psikomotorik, dan afektif. Dalam penelitian ini aspek hasil belajar kimia yang ingin diukur adalah hasil belajar dalam bidang kognitif.
62
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari keseluruhan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan penelitian sebagai berikut :
1. Ada interaksi antara model pembelajaran dengan menggunakan media dan kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.
2. Ada pengaruh model pembelajaran dengan menggunakan media terhadap hasil belajar kimia siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. 3. Ada pengaruh kemampuan berpikir kritis terhadap hasil belajar kimia siswa
pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan. 5.2. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan model PBL dengan menggunakan media virtual untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa yang berkemampuan berpikir kritis tinggi.
2. Bagi guru dan calon guru diharapkan dapat menerapkan pembelajaran dengan model DI dengan menggunakan media riil untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada siswa yang berkemampuan berpikir kritis rendah.
63
DAFTAR PUSTAKA
Ajai, T, J., dkk, (2013), Comparison of the Learning Effectiveness of Problem-Baesd Learning (PBL) and Conventional Method of Teaching Algebra, Journal of Education and Pratice, 4(1): 131-135
Altun, E., dkk, (2009), Develoving An Interactive Virtual Chemistry Laboratory Enriched With Constructivist Learning Activities For Secondary Schools, Procedia Social and Behavioral Sciences, 1 :1895- 1898.
Akinoglu, Orhan., dan Tandogan, O, R., (2007), The Effect of Problem Leaning in Science Education on Students’ Academic Achievement, Attitude and Concept Learning, Eurasia Journal of Mathematics, Science & Technology Education, 2007 3(1): 71-81
Anonim, (2012), http://mazguru.wordpress.com/2012/04/19/ayo-manfaatkan-laboratorium-virtual/, diakses 05 Februari 2016.
Amri, Sofan., (2013), Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. Prestasi Pustakaraya, Jakarta.
Arifianingsih, I., Mulyani, S., dan Utomo, B. S., (2015), Pengaruh Pembelajaran Problem Solving Berbantuan Tutor Sebaya Dan Team Assisted individualization (TAI) Dengan Memperhatikan Kemampuan Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Pokok Bahasan Konsep Mol Kelas X Negeri Colomadu Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015), Jurnal Pendidikan Kimia 4(4):163-172, Universitas Sebelas Maret
Arsyad, A., (2009), Media Pembelajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Assriyanto, E. K., Sukadjo, J.S., dan Saputro, S., (2014), Pengaruh Model
Pembelajaran Berbasis Masalah Melalui Metode Eksperimen Dan Inkuiri Terbimbing Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Larutan Penyangga Di Sma N 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3(3): 89-97, Universitas Sebelas Maret
Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dengan Menggunakan Laboratorium Rill Dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir kritis Dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
64
Dewi, S. R., Haryono., dan Utomo, B. S., (2013), Upaya Peningkatan Interaksi Sosial Siswa Dengan Problem Based Learning Pda Pembelajaran Kimia Pokok Bahasan Sistem Koloid Di SMA Negeri 5 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia 2(1): 15-20, Universitas Sebelas Maret
Ernawati, (2013), Pengaruh Model Pembelajaran Guided Discovery (Penemuan Terbimbing) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya Di Kelas VII Semester II SMP Negeri 3 Percut Sei Tuan T.A 2012/2013, Skripsi, Program Studi Pendidikan Fisika, Fmipa, Unimed, Medan.
Fitriawati, N., (2010), Penerapan model Pembelajran Berbasis Masalah (Problem Based Learning) Dalam Meningkatkan Kemampuan Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII Di MTsN Selorejo Blitar, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
Graff, E., and Kolmos, A., (2003), Characteristic of Problem-Based Learning, Int, J, Engng Ed, 19(5): 657-662
Hamida, N., Bakti Mulyani, dan Budi Utami, (2012), Studi Komparasi Penggunaan Laboratorium Virtual Dan Laboratorium Riil Dalam Pembelajaran Student Teams Achievement Division (Stad) Terhadap Prestasi Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Pokok Sistem Koloid Kelas XI Semester Genap Sma Negeri 1 Banyudono Tahun Pelajaran 2011/2012, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2(2) : (7-15) ISSN 2337-9995
Hidayati, A.N. (2012), Efektivitas Model Pembelajaran Direct Interaction Terhadap Hasil Belajar Berpikir kritis, skripsi, FMIPA, IAIN Walisongo, Semarang.
Huda , M., (2014), Model-model Pengajaran dan Pembelajaran, Cet ke-5, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Johari, J. M. C., dan Rachmawati, M., (2008), Kimia SMA Kelas XI, PT Gelora Aksara Pratama.
Komalasari, K., (2010), Pembelajaran Kontekstual Konsep Dan Aplikasi, PT Refika Aditama, Bandung.
65
Kusnadi, (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Menggunakan Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Laboratorium Rill Dan Virtual Ditinjau Dari Kemampuan Berpikir kritis dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.
Magdalena, O., Mulyani, S., dan Elfi Susanti VH., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning Dan Inquiry Terhadap Prestasi Belajar Siswa Ditinjau Dari Kreativitas Verbal Pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X Sman 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(4): 162-169, Universitas Sebelas Maret
Montu, E., (2012), Pembelajaran Fisika Dengan Inkuiri Terbimbing Menggunakan HYPERMEDIA Dan Media Riil Ditinjau Gaya Belajar Dan Kemampuan Awal, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Nurrokmah, I.E., dan Sunarto, W., (2013), Pengaruh penerapan Virtual Labs Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Chemistry In Education (CIE), 2(1) : (201-207), ISSN NO 2252-6609
Nuryanto., Utami, B., dan Nugroho, A., (2015), Penerapan model pembelajaran problem based learning (pbl) dilengkapi macromedia flash untuk meningkatkan kemampuan dan prestasi belajar siswa pada materi pokok termokimia kelas xi siswa sma negeri 2 karanganyar tahun pelajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia, 4(4):87-94, Universitas Sebelas Maret
Prasetyaningrum , D., Martini, S. K., dan Susilowati, E,. (2013), Studi Komparasi Metode Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) Disertai Media Kartu Soal Dan Roda Impian Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Hidrokarbon Kelas X Di SMA Negeri 7 Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013, Jurnal Pendidikan Kimia, 2(3):122-129, Universitas Sebelas Maret
Purba, M., (2006), Kimia, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Rohmawati, A., Masyukuri, M., dan Utomo, B. S., (2016), Implementasi Pembelajaran Kimia Dengan Inkuiri Bebas Termodifikasi Bermedia Laboratorium Rill Dan Virtual Kelas XI Pada pokok Bahasan Sistem Koloid, Jurnal Pendidikan Kimia, 5(1): 71-77, Universitas Sebelas Maret Rokhimulloh, (2010), Pembelajaran Kimia Menggunakan Laboratorium Virtual
66
Ronah,S.M.,(2013),http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakika t-dan-pem belajaran-kimia.html,( diakses 18 Januari 2015)
Rusman., (2011), Manajemen Sekolah Bermutu Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru Edisi Kedua, Raja Grafindo,Jakarta.
Saifudin, Achmad., (2010), Upaya Peningkatan Hasil Belajar Kimia Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL), Skripsi, Jurusan Pendidikan IPA/Kimia, Fakultas Ilmu Trbiyah Dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sanjaya, W.,H., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Santoso, H., (2009), Pengaruh Penggunan Laboratorium Rill Dan Laboratorium Virtual Pada Pembelajaran Fisika Ditinjau Dari Kemampuan Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Setyorini, U., S. E, Sukiswo., Subali, B., (2011), Penerapan Model Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Kemampuan Siswa SMP, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Universitas Negeri Semarang
Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.
Silitonga, P.Maulim., (2011), Statistik Teori Dan Aplikasi Dalam Penelitian, FMIPA Unimed, Medan.
Situmorang, M., (2010), Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Untuk Mata Pelajaran Kimia, UNIMED, Medan.
Slameto., (2003), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, PT Asdi Mahasatya, Jakarta.
Sofiyah., (2010), Pengaruh Model Pengajaran Langsung (Direct Instruction) Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa, Skripsi, FITK, Uin Syarif Hidayatullah, Jakarta.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.
67
Sunarya, Y., (2012), Kimia Dasar 2, Yrama Widya, Bandung.
Susilawati, Muhaimin, A., (2014), Pengaruh Penngunaan Media Riil Terhadap Keterampilan Proses Sains Dan Gaya Belajar Siswa Sekolah Menengah Kejuruan, Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, 10 (2014) : (47-58) Sutirman., (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu,
Yogyakarta.
Sutresna, N., (2007), Kimia SMA Kelas XI, Penerbit Grafindo Media Pratama. Tatli, Z., dan Ayas, A., (2013), Effect Virtual Chemistry Laboratory On Students
Achevement, Educational And Society,16(1) :159-170
Trianto., (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Prenada Media Group, Jakarta.
Wasonowati, T. R. R., Redjeki, T., dan Ariani, D. R. S., (2014), Penerapan Model Problem Based Learning (Pbl) Pada Pembelajaran Hukum - Hukum Dasar Kimia Ditinjau Dari Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Kelas X Ipa Sma Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia, 3(3):66-75, Universitas Sebelas Maret
Wawan, S., Fitrajaya, E., dan Mardiyanti, T., (2010), Penerapan Model Pengajaran Langsung (Direct Intruction) Untuk Meningkatkan Pemahaman Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (RPL), Jurnal Pendidikan Teknologi Dan Komunikasi, 3(1):7-10, UPI