• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

(1)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Skripsi)

Oleh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(2)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

OLEH

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar split pada siswa kelas VIII-B tahun pelajaran 2010/2011 dengan

penggunaan alat bantu dinding dan palang kayu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Natar yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 12 putra dan 18 putri. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar split dengan rentang nilai 1-5. Teknik analisis data menggunakan prosentase ketuntasan belajar setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan:pertama, dengan penggunaan alat bantu berupa dinding (siklus pertama) dapat meningkatkan gerak dasar split dengan prosentase ketuntasan belajar 36,7 %;kedua, dengan penggunaan alat bantu berupa palang kayu (siklus kedua) dapat meningkatkan gerak dasar split dengan prosentase ketuntasan belajar 83,3 %.

(3)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(4)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Nama Mahasiswa : ini Nomor Pokok Mahasiswa : 0713051019

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Marta Dinata, M. Pd Drs. Suranto, M.Kes

NIP 19670325 199703 1 002 NIP 19550929 198403 1 003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(5)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Marta Dinata, M.Pd .

Sekretaris : Drs. Suranto, M.Kes

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(6)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : ini

NPM : 0713051019

Tempat Tanggal Lahir : Tanjung Karang, 16-04-1990 Alamat : Jl.Patmosari 1,Haduyang

d Upaya Meningkatkan

Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, atas perhatiannya terimakasih.

Bandar Lampung, 2012

ini

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, pada tanggal 16 April 1990, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Penulis dilahirkan dari pasanganBapak Nahwan

dan Ibu Ruminah.

Pendidikan di sekolah Dasar Negeri 1 Haduyang, Natar Lampung Selatan, diselesaikan pada tahun 2001. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Tegineneng Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2004 dan Sekolah

Menengah Umum Negeri 1 Natar Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2007.

(8)

MOTTO

Tak ada Orang yang bisa Sukses selain dia yang siap Mengahadapi

Dan mengatasi Kesulitan, Dan mempersiapkan diri memikul

Tanggung Jawab

(9)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Kepada :

1. Papa dan Mama tercinta yang telah bersusah payah membesarkan,

mendidik, dan membiayai, serta selalu menanti dan mendoakan keberhasilan

ku.

2. Kakak kakak ku , adik ku yang tersayang serta keponakan ku yang

tersayang yang telah menanti keberhasilan ku.

3. Sahabat tercinta dan rekan-rekan seperjuangan Uny Tika, Lasti A,

Selviyana, Junita, Lilis, Maya Sari, Pintoko, dan Teman-teman yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

4. Almamater ku Universitas Lampung.

(10)

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada SIswa Kelas VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Drs. Baharudin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan (IP)

FKIP Universitas Lampung.

3. Drs. Wiyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Drs. Marta Dinata, M.Pd, selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Drs. Suranto, M.Kes, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi penulis.

6. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd, selaku penguji utama yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada penulis.

7. Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

8. Kepala SMP Negeri 1 Natar yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VIII-B tahun pelajaran 2010/2011.

9. Kedua orangtuaku, saudara-saudaraku yang selalu memberiku semangat. 10. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang selalu memberikan

semangat dan dukungan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, akan tetapi sedikit harapan semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.

Wasalamualaikum Wr. Wb.

Bandar Lampung, 2012 Penulis

(11)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN... xvi

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Batasan Masalah... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 5

F. Manfaat Penelitian ... 6

G. Ruang Lingkup Penelitian... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7

A. Pendidikan Jasmani... 7

B. Upaya Meningkatkan Pembelajaran ... 9

C. Senam Lantai Gerak Dasar Split ... 11

D. Alat Bantu ... 14

III. METODOLOGI PENELITIAN... 16

A. Metode Penelitian... 16

B. Variabel Penelitian ... 19

C. Subjek Penelitian... 20

D. Tempat dan Waktu ... 20

E. Pelaksanaan Penelitian ... 20

F. Instrumen ... 25

G. Teknik Analisis Data... 27

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29

A. Hasil Penelitian ... 29

1. Analisis Prosentase Tes Awal ... 30

2. Analisis Prosentase Siklus Pertama ... 30

3. Analisis Prosentase Siklus Kedua ... 31

B. Pembahasan... 33

V. SIMPULAN DAN DARAN ... 36

A. Simpulan ... 36

(12)
(13)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Format Analisis Tes Gerak Dasar Senam Lantai Split... 25

2. Deskripsi Hasil PTK ... 29

3. Rekapitulasi Analisis Hasil Tes Awal Gerak Dasar Split ... 30

4. Rekapitulasi Analisis Hasil Siklus Pertama Gerak Dasar Split ... 31

5. Rekapitulasi Analisis Hasil Siklus Kedua Gerak Dasar Split ... 32

6. Peningkatan Hasil Ketuntasan Belajar Setiap Siklus ... 32

7. Hasil Tes Awal Gerak Dasar Split ... 40

8. Hasil Siklus Pertama Gerak Dasar Split ... 41

(14)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gerak Dasar Split Senam Lantai ... 13

2. Tahapan Latihan Gerak Dasar Split ... 13

3. Spiral PTK... 18

4. Bentuk Latihan Siklus Pertama ... 22

5. Bentuk Latihan Siklus Kedua ... 24

6. Diagram Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 30

7. Diagram Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus Pertama ... 31

8. Diagram Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan Belum Tuntas Pada Siklus Kedua ... 33

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Hasil Tes Awal Gerak Dasar Split ... 40 2. Hasil Siklus Pertama Gerak Dasar Split ... 41 3. Hasil Siklus Kedua Gerak Dasar Split ... 42 4. Foto Kegiatan ...

(16)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

OLEH

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar split pada siswa kelas VIII-B tahun pelajaran 2010/2011 dengan

penggunaan alat bantu dinding dan palang kayu.

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research). Dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII-B SMP Negeri 1 Natar yang berjumlah 30 siswa, terdiri dari 12 putra dan 18 putri. Instrumen yang dipakai adalah penilaian kualitas gerak dasar split dengan rentang nilai 1-5. Teknik analisis data menggunakan prosentase ketuntasan belajar setiap siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan:pertama, dengan penggunaan alat bantu berupa dinding (siklus pertama) dapat meningkatkan gerak dasar split dengan prosentase ketuntasan belajar 36,7 %;kedua, dengan penggunaan alat bantu berupa palang kayu (siklus kedua) dapat meningkatkan gerak dasar split dengan prosentase ketuntasan belajar 83,3 %.

(17)
(18)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

(Skripsi)

Oleh

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(19)
(20)

UPAYA MENINGKATKAN PEMBELAJARAN SENAM LANTAI GERAK DASAR SPLIT DENGAN ALAT BANTU PADA SISWA

KELAS VIII-B SMP NEGERI I NATAR TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Oleh

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mendapat Gelar SARJANA PENDIDIKAN

Pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG

(21)
(22)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Gerak Dasar Split Senam Lantai ... 13 2. Tahapan Latihan Gerak Dasar Split ... 13 3. Spiral PTK... 18 4. Bentuk Latihan Siklus Pertama ... 22 5. Bentuk Latihan Siklus Kedua ... 24 6. Diagram Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Tes Awal ... 30 7. Diagram Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Siklus Pertama ... 31 8. Diagram Batang Perbandingan Siswa yang Tuntas dan

Belum Tuntas Pada Siklus Kedua ... 33 9. Diagram Batang Perbandingan Prosentase Ketuntasan

(23)
(24)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR ... xv DAFTAR LAMPIRAN... xvi I. PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Identifikasi Masalah ... 4 C. Batasan Masalah... 5 D. Rumusan Masalah ... 5 E. Tujuan Penelitian ... 5 F. Manfaat Penelitian ... 6 G. Ruang Lingkup Penelitian... 6 II. TINJAUAN PUSTAKA ... 7 A. Pendidikan Jasmani... 7 B. Upaya Meningkatkan Pembelajaran ... 9 C. Senam Lantai Gerak Dasar Split ... 11 D. Alat Bantu ... 14 III. METODOLOGI PENELITIAN... 16 A. Metode Penelitian... 16 B. Variabel Penelitian ... 19 C. Subjek Penelitian... 20 D. Tempat dan Waktu ... 20 E. Pelaksanaan Penelitian ... 20 F. Instrumen ... 25 G. Teknik Analisis Data... 27 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 29 A. Hasil Penelitian ... 29 1. Analisis Prosentase Tes Awal ... 30 2. Analisis Prosentase Siklus Pertama ... 30 3. Analisis Prosentase Siklus Kedua ... 31 B. Pembahasan... 33

(25)
(26)
(27)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, Arma dan Manadji, Agus. 1994.Dasar- Dasar Pendidikan Jasmani. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Arikunto, Suharsimi, 1991.Prosedur Penelitian, Edisi Revisi. PT. Rhineka Cipta. Arsyad, Azhar. 2005.Media Pembelajaran. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta. Basrowi. 2006.Manajemen Penelitian Tindakan Kelas. Diktat kuliah, Bandar

Lampung : Universitas Lampung.

Cholik, Toho. 1996.Teori Pendidikan Jasmani. Depdikbud. Rineka Cipta. Jakarta.

Cholid, Narbuko. 2007.Metodologi Penelitian Pendidikan. PT Bumi Aksara. Departemen Pendidikan Nasional. 2006.Panduan Pembelajaran Silabus Penjas

SMP. Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2006.Belajar dan Pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta. Dinata, Marta. 2009.Dasar Dasar Pendidikan Jasmani. Universitas Lampung. Harsono. 1988.Coaching dan Aspek-Aspek Psikologis dalam Coaching.

Depdikbud Dirjen Dirti PPLPTK. Jakarta.

Jubaedi, Ade. 2008.Bahan Ajar Senam 1.Universitas Lampung. Bandar Lampung

Kunandar. 2007.Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Lutan, Rusli, 1998.Belajar Keterampilan Motorik, Pengantar Teori dan Metode. Depdikbud, Dirjen Dikti, PP LPTK. Jakarta.

Muhajir. 2007.Teori dan Praktik Pendidikan Jasmani Untuk SMP. Yudistira. Jakarta.

(28)

Surisman, 2007.Penilaian Hasil Pembelajaran. Bandar Lampung : Universitas Lampung.

Suyati.1993.Dasar-dasar Senam.Universitas Terbuka. Jakarta. Suharsimi, 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Bumi Aksara.

Suhardjono. 2007.Penelitian Tindakan Kelas( Penyusunan Proposal dan Laporan Penelitian ). Bumi Aksara.

Suharjana. 2004.Kebugaran Jasmani. FIK UNY. Yogyakarta.

Sujana, Nana. 1991.Teori-Teori Belajar untuk Pengajaran. Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.

Suleiman, Amir Hamzah. 1988.Media Audio-Visual Untuk Pengajaran, Penerangan dan Penyuluhan. PT Gramedia. Jakarta.

Supardi. 2008.Penelitian Tindakan Kelas. PT Bumi Aksara. Jakarta Yusuf Tayar, 1985.Ilmu Praktek Mengajar.PT, AL

(29)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

(30)

Judul Skripsi : Upaya Meningkatkan Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011.

Nama Mahasiswa :

Nomor Pokok Mahasiswa : 0713051019

Program Studi : Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Marta Dinata, M. Pd Drs. Suranto, M.Kes NIP 19670325 199703 1 002 NIP 19550929 198403 1

003

2. Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan

(31)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Drs. Marta Dinata, M.Pd .

Sekretaris : Drs. Suranto, M.Kes

Penguji

Bukan Pembimbing : Drs. Ade Jubaedi, M.Pd.

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Dr. Hi. Bujang Rahman, M. Si. NIP 19600315 198503 1 003

(32)

II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode penelitian

Metode penelitian adalah cara untuk memahami sesuatu dengan melalui penyelidikan atau mencari bukti-bukti yang muncul sehubungan dengan masalah, yang dilakukan secara hati-hati sehingga diperoleh pemecahannya.( Mohammad Ali, dalam Drs.Cholid Narbuko,2007:25).

Penelitian ini adalah penelitian tindakan karena penelitian ini dilakukan dengan metode kaji tindak dengan menggunakan pedoman penelitian tindakan kelas(Classroom Action Research)CAR dari namanya sudah menunjukkaan isi yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan dikelas atau lapangan.

Suharsimi (2002:58 dalam Suhardjono, 2007) menjelaskan PTK melalui paparan gabungan definisi dari tiga kata, Penelitian + Tindakan + Kelas, sebagai berikut :

1. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek, menggunakan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang

bermanfaat untuk meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

(33)

3. Kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru.

Menurut Suhardjono ( 2007 : 58 ) penelitian tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dengan tujuan memperbaiki mutu praktik pembelajaran di kelasnya.

Burns (1999:44, dalam Kunandar, 2008) penelitian tindakan kelas adalah merupakan penemuan fakta pada pemecahan masalah dalam situasi sosial dengan pandangan untuk meningkatkan kualitas tindakan yang dilakukan di dalamnya, yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama para peneliti, praktisi, dan orang awam. Elliott ( 1991:43, dalam Kunandar, 2008 ) penelitian tindakan kelas adalah sebagai kajian dari sebuah situasi sosial dengan kemungkinan tindakan untuk memperbaiki kualitas situasi sosial tersebut.

Menurut Suryanto (1997:4, dalam Basrowi, 2006) penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas secara profesional. Secara ringkas, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu gagasan perbaikan dalam praktek

(34)

PTK bukan hanya peneliti yang merasakan hasil tindakan tetapi bila dilakukan pada responden maka responden dapat juga merasakan hasil perlakuan.

Adapun ciri-ciri penelitian tindakan kelas, yaitu :

a. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual, serta memperbaiki pembelajaran dari sebelumnya.

b. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan perkembangan-perkembangan yang lebih baik.

c. Dilakukan melalui putaran-putaran spiral.

Penelitian tindakan kelas dilakukan melalui putaran atau spiral dengan beberapa siklus yang terdiri dari merencanakan, tahap melakukan tindakan, pengamatan dan tahap refleksi.

Gambar 2 :

Gambar 3. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993) dalam buku Supardi (2008 : 105)

(35)

Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan,

dimana, oleh siapa dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan, serta pada tahap perencanaan ini dipersiapkan skenario pembelajaran, fasilitas sarana pendukung yang diperlukan, dan juga instrumen untuk merekam data mengenai proses hasil tindakan. Pada perencanaan ini juga dilaksanakan simulasi pelaksanaan tindakan perbaikan untuk menguji keterlaksanaan rancangan.

2. Tindakan( Action )

Tindakan adalah pelaksaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenakan tindakan di kelas.

3. Oberservasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat dalam suatu tindakan.

4. Refleksi

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.

B. Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini ditetapkan dua macam variabel. Adapun variabel yang diteliti adalah sebagai berikut;

1. Variabel Bebas (X). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah alat bantu. 2. Variabel Terikat (Y). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah pembelajaran

(36)

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar, yang berjumlah 30 siswa, yaitu 12 siswa putra dan 18 siswa putri.

D. Tempat dan Waktu 1. Tempat Penelitian :

Di aula kelas SMP Negeri 1 Natar 2. Pelaksanaan Penelitian

Sebelum melakukan penelitian siswa dites terlebih dahulu melakukan gerakan split dengan menggunakan instrumen penelitian yang telah dipersiapkan, setelah itu pelaksanaan penelitian dilakukan sebanyak 2 siklus. Masing-masing siklus satu kali pertemuan dengan menggunakan alat bantu yang berbeda-beda. Setiap siklus diberikan contoh melakukan gerakan split, lalu siswa melakukan gerakan yang telah dicontohkan dengan menggunakan bantuan alat bantu belajar, di setiap akhir pertemuan pada setiap siklus, siswa dites dengan menggunakan instrumen penilaian split yang telah dipersiapkan, lalu data tersebut dihitung dan dianalisis.

E. Pelaksanaan Penelitian

Pada penelitian ini penulis melaksanakan penelitian sebanyak dua siklus. Pada setiap siklusnya diambil data atau penilaian dengan menggunakan instrumen penilaian yang telah disiapkan sebelumnya, pertemuan dilaksanakan tes kemudian di antara setiap siklusnya penelitian melaksanakan kegiatan tindakan berbeda pada setiap siklus, akan tetapi setiap siklus saling berkaitan, setiap proses penelitian merupakan tindakan lanjutan dari siklus penelitian sebelumnya.

(37)

gerakan split tanpa menggunakan alat bantu dan dinilai dengan menggunakan instrument penelitian yang telah dipersiapkan sebelumnya.

1. Siklus Pertama a. Rencana :

1. Menyiapkan skenario pembelajaran yang berisi tentang kegiatan kegiatan yang dilakukan meliputi pendahuluan, inti, dan penutup. 2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras. 3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus

Pertama, yaitu alat bantu menggunakan tembok. Serta instrumen untuk pengamatan proses pembelajaran.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera ) b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan split yang benar, dari mulai sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan alat bantu tembok.

4. Setiap siswa melakukan gerakan split sebanyak 4 kali pengulangan. 5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 4 kali, kemudian di ambil

data dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya.

(38)

a) Sikap awal : Berdiri dekat tembok, Posisi badan tegak, Kepala dihadapkan ke depan.

b) Pelaksanaan : Angkat satu kaki ke tembok dengan lutut lurus.

c) Sikap akhir dengan gerakan renggut-renggutkan badan/ panggul ke arah tembok.

Gambar 4. Bentuk Latihan Siklus Pertama.

c. Observasi :

Setelah tindakan diamati dan dikoreksi diberikan waktu pengulangan dan dinilai atau dievaluasi dengan instrumen yang telah dipersiapkan. d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi disimpulkan dan di diskusikan dengan guru Pendidikan Jasmani.

2. Mendiskusikan rencana tindakan pada siklus kedua .

3. Setelah didiskusikan, tindakan siklus kedua digunakan alat bantu kayu.

2. Siklus Kedua a. Rencana :

(39)

2. Menyiapkan peralatan senam untuk proses pembelajaran, seperti matras. 3. Mempersiapkan alat bantu yang akan digunakan pada siklus kedua

, yaitu alat bantu menggunakan kayu.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama. b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 4 sap.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk latihan yang akan dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, sikap pelaksanaan dan sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh teknik melakukan split yang benar, dari mulai sikap awalan , pelaksanaan, dan sikap akhir dengan

menggunakan alat bantu kayu.

4. Setiap siswa melakukan gerakan split sebanyak 4 kali pengulangan. 5. Setelah melakukan pengulangan sebanyak 4 kali, kemudian di ambil data

dengan menggunakan instrumen yang telah dipersiapkan sebelumnya. 6. Pelaksanaan pada siklus 2 :

a. Sikap awal : Posisi tubuh berdiri tegak lurus, pandangan lurus kedepan,kedua tangan memegang sebuah palang kayu,

(40)

Gambar 5. Bentuk Latihan Siklus Kedua .

c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan pengamatan, mengoreksi dan mengevaluasi dari hasil siklus pertama.

d. Refleksi :

Data hasil observasi di simpulkan dan di diskusikan kepada guru bidang studi Pendidikan Jasmani.

F. Instrumen Penelitian

(41)

masalah yang di hadapi. Alat itu berupa indikator indikator serta alat bantu yang digunakan dalam proses penelitian berupa kayu dan tembok,serta penilaian gerakan split.

Tabel 1 : Format Analisis Tes Gerak Dasar Senam Lantai Split Dengan Menggunakan Penilaian Berskala (Rating Scale).

No Indikator Kriteria Diskripsi Nilai

(42)
(43)

(

G. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data dianalisis melalui tabulasi, persentase dan normatif menggunakan rumus sebagai berikut :

= × 100% (Subagio dalam Sari, 2006 : 35) lurus 180° dan posisi badan tegak

4.Posisi kedua kaki 135° dan posisi badan tegak

3.Posisi kedua kaki 90° dan posisi badan sedikit tegak

(44)

Keterangan :

P : Persentase keberhasilan f : Jumlah yang melakukan benar N : Jumlah siswa yang mengikuti tes

Siswa yang dikatakan tuntas apabila :

1. tau persentase ketercapaian

65 % secara perorangan.

2. Ketuntasan belajar klasikal di capai bila kelas tersebut telah terdapat 83 % siswa yang

(45)

MOTTO

Tak ada Orang yang bisa Sukses selain dia yang siap Mengahadapi

Dan mengatasi Kesulitan, Dan mempersiapkan diri memikul

Tanggung Jawab

(46)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah upaya yang dikerjakan secara sadar oleh manusia untuk meningkatkan kualitas manusia untuk bersaing dalam membangun taraf hidup bangsa dan negara. Pendidikan sebagai suatu proses pembinaan manusia yang berlangsung seumur hidup dengan kata lain dimulai dari sejak dini hingga akhir hayat. Pendidikan adalah semua kegiatan dan usaha dari generasi tua untuk mengalihkan pengetahuannya, pengalamannya, kecakapan keterampilannya kepada generasi muda baik sengaja maupun tidak sengaja.

Salah satu upaya untuk mewujudkan kualitas manusia tersebut adalah melalui Pendidikan Jasmani. Pendidikan Jasmani merupakan bagian integral dari

pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani dan keterampilan berfikir psikis. Dalam pelaksanaannya, aktifitas jasmani dipakai sebagai wahana atau pengalaman belajar, dan melalui pengalaman itulah peserta didik tumbuh dan berkembang untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan Jasmani adalah proses pendidikan melalui aktivitas jasmani, permainan atau olahraga yang terpilih untuk mencapai tujuan pendidikan.

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani merupakan media untuk mendorong

(47)

hidup sehat yang bermuara untuk merangsang pertumbuhan serta perkembangan yang seimbang.

Tujuan Pendidikan Jasmani meliputi : (1) mengembangkan pengetahuan dan keterampilan berkaitan dengan aktivitas jasmani, perkembangan estetika, dan perkembangan sosial, (2) mengembangkan kepercayaan diri dan kemampuan untuk menguasai gerak dasar yang mendorong partisifasinya dalam aneka aktivitas Pendidikan Jasmani, dan (3) mengembangkan nilai-nilai pribadi melalui partisipasi dalam aktivitas jasmani baik secara kelompok maupun perorangan. Berkaitan dengan implementasi Standar Nasional Pendidikan, sekolah diberi kewenangan untuk menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) lengkap dengan silabusnya namun tetap mengacu pada Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang ditetapkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)

Kurikulum sebagai salah satu substansi pendidikan yang perlu didesentralisasikan dalam pengembangannya perlu mempertimbangkan beberapa hal antara lain : tuntutan kebutuhan siswa, keadaan dan kondisi sekolah, serta kondisi daerah. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

(48)

Mata pelajaran Pendidikan Jasmani pada materi senam lantai yang berada di SMP Negeri 1 Natar, merupakan salah satu sarana kegiatan siswa dalam mengembangkan dan meningkatkan kegiatan olahraga khususnya keterampilan melakukan berbagai macam gerakan dalam senam lantai. Melakukan berbagai macam gerakan dalam senam lantai dapat meningkatkan kebugaran jasmani, meningkatkan kelentukan tubuh, meningkatkan kemampuan keterampilan gerak, berperilaku berdisiplin, jujur, bekerja sama, dan sportif, serta menanamkan nilai-nilai intelektual, sosial, emosional dan percaya diri.

Kemampuan gerak dasar yang dimiliki oleh manusia sangat berguna untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, gerak dasar manusia terdiri dari: a. Kemampuan lokomotor atau kemampuan gerak untuk memindahkan tubuh

dari suatu tempat ke tempat yang lain.

b. Kemampuan nonlokomotor atau kemampuan gerak di tempat.

c. Kemampuan gerak manipulatif yang melibatkan tangan, kaki,dan tubuh untuk melakukan suatu gerakan.

(49)

yang digunakan pada saat mengajar senam lantai. Cara mengajar yang bersifat monoton ini, seperti guru hanya menjelaskan atau mendeskripsikan tentang senam split, guru memberikan contoh satu atau dua kali tentang kelangsungan gerak dasar senam split dari awalan sampai akhiran, kemudian siswa melakukan gerakan dasar tersebut. Kesalahan yang dilakukan dievaluasi dan diperbaiki. Padahal materi senam yaitu senam lantai split bertujuan untuk memberikan kelentukan, perluasan gerak sendi panggul dan kelemasan otot panggul, otot depan, dan belakang paha yang sangat berguna untuk keoptimalan gerak anak sehari-harinya.

Atas latar belakang inilah, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas (classroom action research Upaya Meningkatkan Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada Siswa VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasi masalah,sebagai berikut :

1. Belum adanya penggunaan alat bantu dalam pembelajaran senam lantai split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

2. Masih banyak siswa yang belum menguasai gerak dasar split, dikarenakan otot-otot serta tulang bagian bawah masih sangat kaku.

C. Batasan Masalah

(50)

apakah ada peningkatan pembelajaran senam lantai split dengan menggunakan alat bantu tembok dan kayu,kayu yang dibagian tengahnya diberi palang kayu untuk memudahkan siswa dapat melakukan gerakan split. Dengan subjek penelitian siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

Apakah dengan menggunakan alat bantu dapat meningkatkan pembelajaran senam lantai split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar ?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan pembelajaran gerak dasar split dengan alat bantu pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

2. Untuk memperbaiki sikap awal pada gerakan split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

3. Untuk memperbaiki sikap pelaksanaan pada gerakan split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

4. Untuk memperbaiki sikap akhir pada gerakan split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

5. Mengetahui kesulitan dan hambatan-hambatan dalam melakukan gerakan senam lantai split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

F. Manfaat Penelitian

(51)

1. Bagi Peneliti

Untuk mengetahui apakah ada peningkatan pembelajaran split pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar dengan menggunakan alat bantu. 2. Bagi siswa

Sebagai salah satu pembelajaran untuk meningkatan kemampuan senam lantai khususnya pada gerakan split.

3. Bagi guru Pendidikan Jasmani

Sebagai bahan rujukan untuk melatih kemampuan senam lantai khususnya pada gerakan split.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Adapun ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Tempat penelitian dilaksanakan di Aula kelas SMP Negeri 1 Natar. 2. Objek penelitian yang diamati adalah upaya peningkatan pembelajaran

split dengan menggunanakan alat bantu pada siswa kelas VIII B SMP Negeri 1 Natar.

(52)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Kepada :

1. Papa dan Mama tercinta yang telah bersusah payah membesarkan,

mendidik, dan membiayai, serta selalu menanti dan mendoakan keberhasilan

ku.

2. Kakak kakak ku , adik ku yang tersayang serta keponakan ku yang

tersayang yang telah menanti keberhasilan ku.

3. Sahabat tercinta dan rekan-rekan seperjuangan Uny Tika, Lasti A,

Selviyana, Junita, Lilis, Maya Sari, Pintoko, dan Teman-teman yang

tidak dapat disebutkan namanya satu persatu.

(53)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Tanjung Karang, pada tanggal 16 April 1990, sebagai anak pertama dari dua bersaudara, Penulis dilahirkan dari pasanganBapak Nahwan

dan Ibu Ruminah.

Pendidikan di sekolah Dasar Negeri 1 Haduyang, Natar Lampung Selatan, diselesaikan pada tahun 2001. Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Negeri 1 Tegineneng Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2004 dan Sekolah

Menengah Umum Negeri 1 Natar Lampung Selatan diselesaikan pada tahun 2007.

(54)

SANWACANA

Asalamualaikum. Wr. Wb

Puji syukur Alhamdulillah pada Allah SWT, yang senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, hingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Sholawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang mulia.

Skripsi dengan judul Upaya Meningkatkan Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada SIswa Kelas VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk pencapaian gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Hi. Bujang Rahman, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Lampung. 2. Drs. Baharudin Risyak, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan (IP)

FKIP Universitas Lampung.

3. Drs. Wiyono, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan FKIP Universitas Lampung.

4. Drs. Marta Dinata, M.Pd, selaku pembimbing pertama yang telah memberikan bimbingan, pengarahan dan motivasi serta kepercayaan kepada penulis. 5. Drs. Suranto, M.Kes, selaku pembimbing kedua yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi penulis.

6. Drs. Ade Jubaedi, M.Pd, selaku penguji utama yang telah memberikan perbaikan dan pengarahan kepada penulis.

7. Dosen Program Studi Penjaskes FKIP Unila yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan keteladanan selama penulis menjalani studi.

8. Kepala SMP Negeri 1 Natar yang telah memberikan izin untuk melaksanakan penelitian pada siswa kelas VIII-B tahun pelajaran 2010/2011.

9. Kedua orangtuaku, saudara-saudaraku yang selalu memberiku semangat. 10. Semua teman-teman seperjuangan angkatan 2007 yang selalu memberikan

semangat dan dukungan.

11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penyelesaian skripsi ini.

(55)

Wasalamualaikum Wr. Wb.

(56)

SURAT PERNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini : Nama

NPM : 0713051019

Tempat Tanggal Lahir: Tanjung Karang, 16-04-1990

Alamat : Jl.Patmosari 1,Haduyang

Upaya Meningkatkan Pembelajaran Senam Lantai Gerak Dasar Split Dengan Alat Bantu Pada Siswa Kelas VIII-B SMP Negeri I Natar Tahun Pelajaran 2010/2011 adalah benar hasil karya penulis, bukan hasil menjiplak, dan atau hasil karya orang lain. Dan jika dikemudian hari ternyata ada hal yang melanggar dari ketentuan akademik universitas maka saya bersedia bertanggungjawab dan disanksi sesuai peraturan yang berlaku.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenarnya, atas perhatiannya terimakasih.

Bandar Lampung, 2012

(57)
(58)

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Pendidikan Jasmani 1. Pendidikan Jasmani

Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktivitas jasmani. Pendidikan untuk jasmani mengandung pengertian bahwa jasmani merupakan tujuan akhir dari proses pendidikan dengan mengabaikan aspek yang lain, sedangkan pendidikan melalui aktivitas jasmani mengandung pengertian bahwa tujuan pendidikan dapat dicapai melalui aktivitas jasmani. Tujuan pendidikan ini umumnya menyangkut aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Ketiga aspek tersebut dapat dibentuk melalui aktivitas jasmani yang berupa gerak jasmani atau olahraga.

Marta Dinata ( 2009 : 31 ) Pendidikan Jasmani merupakan usaha pendidikan dengan menggunakan aktivitas otot-otot besar hingga proses pendidikan berlangsung tidak terlambat oleh gangguan kesehatan dan pertumbuhan badan. Pendidikan Jasmani mengandung dua pengertian yaitu pendidikan untuk jasmani dan pendidikan melalui aktifitas jasmani.

Pendidikan Jasmani adalah suatu proses pembelajaran melalui aktivitas jasmani yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani,

(59)

dan aktif, sikap sportif, dan kecerdasan emosi. Lingkungan belajar diatur secara seksama untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan seluruh ranah, baik jasmani, psikomotor, kognitif, dan afektif setiap siswa.

Pengalaman yang disajikan akan membantu siswa untuk memahami mengapa manusia bergerak dan bagaimana cara melakukan gerakan secara aman, efisien, dan efektif. (Depdiknas, Kurikulum Pendidikan Jasmani 2004)

2. Pentingnya Pendidikan Jasmani

Beban belajar di sekolah begitu berat dan menekan kebebasan anak untuk bergerak. Kebutuhan anak untuk bergerak lebih leluasa tidak bisa dipenuhi karena keterbatasan waktu dan kesempatan. Lingkungan sekolah tidak menyediakan wilayah yang menarik untuk dijelajahi. Pendidikan pun lebih mengutamakan prestasi akademis. Faktor kehidupan di rumah dan lingkungan luar sekolah ikut memberikan pengaruh pada anak. Kebiasaan yang buruk seperti anak kurang bergerak karena asyik menonton TV atau video game membuat kebugaran anak semakin menurun. Sejalan dengan itu semakin diperparah oleh pengetahuan dan kebiasaan makan yang buruk sehingga beresiko menurunkan fungsi organ (degeneratif).

(60)

keterampilan yang berguna dan merangsang perkembangan yang bersifat menyeluruh, meliputi aspek fisik, mental, emosi, sosial, dan moral.

B. Upaya Meningkatkan Pembelajaran 1. Upaya

Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ( KBBI ) adalah sesuatu yang dilakukan seseorang atau lebih untuk mencapai sesuatu perwujudan dan keinginan orang atau kelompok tersebut.

2. Meningkatkan Pembelajaran

Pembelajaran merupakan suatu proses kegiatan yang disadari dan terencana. Pembelajaran bukan merupakan suatu proses kegiatan yang terjadi secara alami dan bersifat otomatis, tetapi suatu proses kegiatan yang dilakukan guru dan siswa, yang direncanakan dan diperhitungkan sedemikian rupa agar tujuan pembelajaran yang dirumuskan tercapai.

Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan

mengajar. Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi segala hal yang guru lakukan di dalam kelas atau luar kelas.

Menurut Dimyati dan Mudjiono (2002 : 297), mendefinisikan

adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat siswa belajara secara aktif, yang menekankan pada penyediaan

(61)

penilaian yang memungkinkan semua siswa mampu unjuk

kemampuan/mendemonstrasikan kinerja (performance) sebagai hasil belajar. Inti dari penyediaan tugas menantang ini adalah penyediaan seperangkat pertanyaan yang mendorong siswa bernalar atau melakukan kegiatan ilmiah. Para ahli menyebutkan jenis pertanyaan ini sebagai pertanyaan produktif. Karena itu, dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran ini guru perlu memiliki kemampuan merancang pertanyaan produktif dan mampu menyajikan

pertanyaan sehingga memungkinkan semua siswa terlibat baik secara mental maupun secara fisik. Dengan demikian, sedikitnya ada tiga hal strategis yang perlu dikuasai guru dalam pengelolaan kegiatan pembelajaran yaitu,

penyediaan pertanyaan yang mendorong berpikir dan berproduksi, penyediaan umpan balik yang bermakna, dan penyediaan penilaian yang memberi peluang semua siswa mampu melakukan unjuk perbuatan (Depdiknas, 2003 : 21).

Pembelajaran dapat diperoleh baik secara formal maupun non formal. Secara formal adalah melalui sekolah seperti Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, Umum maupun Khusus, dan Perguruan Tinggi. Pembelajaran non formal diperoleh melalui lingkungan

masyarakat/lembaga tertentu yang secara legal keberadaannya diakui oleh masyarakat. Dalam lingkungan tersebut pembelajaran dapat diperoleh melalui lembaga-lembaga seperti organisasi kepemudaan (karang taruna, ikatan remaja masjid, persatuan olahraga dan sebagainya), kursus-kursus (lembaga pendidikan komputer, kursus montir, kursus menjahit dan sebagainya) dan paket pendidikan khusus dari pemerintah (kejar paket A dan paket B).

(62)

1. Senam Lantai

Menurut Agus Mahendra (2001: 4) Senam lantai pada umumnya disebutfloor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai merupakan salah satu rumpun dari senam.Senam lantaiadalah latihan senam yang dilakukan pada matras. Unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau ke belakang. Bentuk latihannya merupakan gerakan dasar dari senam perkakas atau alat. Pada dasarnya, bentuk-bentuk latihan bagi putra dan putri adalah sama, hanya untuk putri banyak unsur gerak balet. Jenis senam juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak

mempergunakan suatu peralatan khusus.

Sebelum mempelajari gerakan dasar diperlukan pembinaan dan pembentukan fisik yang teratur, hal ini perlu karena adanya fisik yang sudah terbentuk akan memudahkan dalam mempelajari gerakan-garakan dasar. Beberapa contoh gerakan dasar senam lantai :

1. Roll depan

Roll depan ialah gerakan badan berguling ke arah depan melalui bagian belakang badan (tengkuk), pinggul, pinggang, dan panggul bagian belakang.

2. Teknik kayang

(63)

Sikap lilin diawali dengan posisi tidur telentang, posisi kedua tangan ditekuk dekat sisi telinga, kemudian angkat ke dua kaki (rapat) lurus keatas dengan tangan menopang pinggang.

4. Split

Menurut Suyati (1993: ) Split adalah suatu sikap,yaitu sikap duduk di lantai atau matras dengan satu kaki lurus ke depan dan kaki yang lain lurus ke belakang atau kedua kaki lurus ke samping kiri dan samping kanan (ke sisi).

Senam yang di kenal dalam bahasa indonesia sebagai salah satu cabang olahraga, merupakan terjemahan langsung darai bahasa inggrisGymnastics, atau belandaGmnastiek. Menurut Roji (2006: 110) senam adalah olahraga dengan gerakan gerakan latihan fisik secara sistematis, dan dirangkai secara keseluruhan dengan tujuan membentuk dan mengembangkan kepribadian secara harmonis.

Agus Mahendra (2001: 10) mengatakan bahwa senam merupakan aktivitas fisik yang dapat membantu mengoptimalkan perkembangan anak. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mendapatkan penekanan di dalam program Pendidikan Jasmani, terutama karena tuntutan fisik yang dipersyaratkannya, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh. Di samping itu, senam juga besar sumbangannya pada perkembangan gerak fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama dalam hal bagaimana mengontrol sikap dan gerak secara efektif dan efisien.

2. Gerak Dasar Split

(64)

dan kontrol tubuh yang harus dilakukan, dan ini berarti makin sulit juga untuk dilakukan.

Gerak dasar split terdiri dari beberapa poin penilaian sebagai berikut:

1. Sikap awal : Berdiri dekat tembok, posisi badan tegak, kepala dihadapkan ke depan.

2. Pelaksanaan :Kedua tangan ditempelkan ketembok, kaki sedikit diperbesar 3. Sikap akhir :Gerakan kedua kaki dibuka selebar mungkin,sampai

menyentuh matras.

Gambar 1. Gerak Dasar Split Senam Lantai.

(65)

Untuk dapat split dengan baik, tentu diperlukan hadirnya koordinasi gerak split yang baik. Ini perlu, karena gerak split bukan hanya bermula dari berdiri saja, tetapi bergabung dengan gerak pendahuluan , baik berupa gerakan kaki dibuka secara perlahan, dan gerak lanjutan. Split merupakan salah satu dari berbagai macam gerakan dalam senam lantai. Pada split mempunyai peranan yang sangat penting.

D. Alat Bantu

Menurut Tayar Yusuf ( 1985 : 50 ) Alat bantu adalah alat yang digunakan pengajar dalam menyampaikan materi, dengan adanya alat peraga maka bahan ajar atau materi akan lebih mudah dimengerti, oleh peserta didik.

Alat peraga adalah alat yang dapat memperdengarkan atau dapat memperagakan bahan-bahan tersebut, sehingga murid-murid dapat menyaksikan langsung, mengamat-amati dengan cermat, memegang atau merasakan bahan-bahan peragaan pelajar itu Tayar Yusuf ( 1985 : 52 ).

(66)
(67)
(68)

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Pada siklus pertama dengan menggunakan alat bantu berupa Dinding dapat meningkatkan ketrampilan gerak dasar split pada siswa kelas VIII B Smp Negeri 1 Natar Lampung Selatan

2. Pada siklus ke dua dengan menggunakan alat bantu berupa palang kayu dapat meningkatkan ketrampilan gerak dasar split pada siswa kelas VIII B Smp Negeri 1 Natar Lampung Selatan

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis sampaikan adalah :

1. Pada pembelajaran gerak dasar split dapat digunakan alat bantu berupa dinding dan juga kayu untuk mengefektifitaskan pembelajaran di kelas serta meningkatkan gerak dasar siswa.

(69)

Gambar

Gambar 2 :Gambar 3. Spiral Penelitian Tindakan Kelas (Hopkins, 1993)
Gambar 4. Bentuk Latihan Siklus Pertama.
Gambar 5. Bentuk Latihan Siklus Kedua .
Tabel 1 : Format Analisis Tes Gerak Dasar Senam Lantai Split
+2

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar kayang pada siswa kelas VII C SMP N 8 Bandar Lampung tahun pelajaran 2010/2011,

Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran gerak dasar backhand pada siswa kelas VIII D SMP N 5 Bandar Lampung tahun

Dari hasil analisis data diatas dapat disimpulan bahwa penggunaan alat bantu pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar senam lantai loncat harimau pada siswa kelas XI

Skripsi dengan judul ” Peningkatan Keterampilan Gerak Dasar Hand Stand Roll Dengan Model Pembelajaran Pada Siswa Kelas V SD N 1 Rejosari Natar Lampung Selatan Tahun Pelajaran

Dengan penggunaan alat bantu tali karet dalam melakukan gerak dasar meroda untuk proses pembelajaran dapat memperbaiki dan meningkatkan gerak dasar meroda pada Siswa kelas V SDN

Singgih Yoga Putranto.UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING BELAKANG DENGAN MENGGUNAKAN MODIFIKASI ALAT BANTU MATRAS BERTINGKAT PADA SISWA KELAS XII

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SENAM LANTAI GULING DEPAN MENGGUNAKAN ALAT BANTU PEMBELAJARAN PADA SISWA KELAS X TKJ 1 SMK NEGERI 1 BANYUDONO TAHUN AJARAN

Penelitian yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Berita Pada Siswa Kelas VIII A SMP 10 November Binangun Dengan Pendekatan Kontekstual Tahun Pelajaran