• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK KELAS VB SD MUHAMMADIYAH 9 KOTA MALANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK KELAS VB SD MUHAMMADIYAH 9 KOTA MALANG"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK KELAS VB SD MUHAMMADIYAH 9 KOTA MALANG

SKRIPSI

Oleh FirmanWahyudi 201010430311381

OLEH: EDI HARTONO NIM: 201110430311074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(2)

ii

PELAKSANAAN PENERAPAN MEDIA PUZZLE DALAM

PEMBELAJARAN TEMATIK UNTUK SISWA KELAS 5B SD MUHAMMADIYAH 9

KOTA MALANG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Sebagai salah satu Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar

OLEH: EDI HARTONO NIM: 201110430311074

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(3)
(4)
(5)

v

SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Edi Hartono

Tempat Tanggal Lahir : Sumenep, 19 nopember 1992

NIM : 201110430311074

Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan Progam Studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar Dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa:

1. Skripsi dengan judul “Pelaksanaan Penerapan Media Puzzle dalam

Pembelajaran Tematik untuk Siswa Kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang” adalah hasil karya saya, dan dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, baik sebagai atau keseluruhan, kecuali secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan atau daftar pustaka.

2. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur plagiasi, saya bersedia skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya peroleh dibatalkan, serta diproses dengan ketentuan hukum yang berlaku.

3. Skripsi ini dapat dijadikan sumber pustaka yang merupakan hak bebas royalti non eksklusif.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk dipergunakan sebagai mana mestinya.

Malang, 6 Januari 2016

ٱang Menyatakan,

(6)

vi

Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan

Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain

dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap

(Qur’an: Surah Ash Sharh Ayat 5-8)

Jika burung bahagia menjadi burung, dan pohon damai menjadi pohon, maka sudah sepantasnya manusia berbahagia dan damai menjadi manusia

Tujuan hidup adalah hidup bertujuan

(7)

vii

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahirobbil’alamiin

Rasa syukur kepada Allah SWT yang memberikan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya kepada hamba-Nya. Serta Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang memberikan petunjuk ke jalan terang dan benar sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini.

Dengan kesederhanaan, kupersembahkan skripsi ini untuk:

1. Kedua orangtua dan adikku yang sangat luar biasa, Ibu Bapakku yang tidak henti-hentinya berjuang mendo’akanku sehingga bisa sampai tahap yang seperti ini. Terimakasih atas kasih sayang dan semangat yang selama ini diberikan untukku

2. Keluarga besar PGSD 2011, sungguh indah kebersamaan kita.

3. Seluruh warga SD Muhammadiyah 9 kota Malang, terima kasih telah memberikan izin untuk melakukan penelitian di sekolah ini.

(8)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat, rahmat dan hidyatNya skripsi dengan judul “Pelaksanaan Penerapan Media Puzzle Dalam Pembelajaran Tematik untuk Siswa Kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang” dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam tidak lupa selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Penulis menyadari bahwa skripsi ini dapat diselesaikan berkat bimbingan, bantuan, dan dorongan dari semua pihak. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimaksaih.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dengan kerja keras, doa, dukungan, dan bantuan dari semua pihak sangatlah berperan penting dalam terselesaikannya tugas akhir ini. Dengan segala kerendahan hati penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada yang terhormat:

1. Ayahanda Zamrawi, Ibunda Rusda dan adikku Edzi Hartanti tercinta yang senantiasa mendoakan dan memberikan semangat kepada penulis.

2. Drs. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang yang telah menyediakan fasilitas guna lancarnya pembelajaran.

3. Dr. Poncojari Wahyono, M. Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan

4. Dr. Ichsan Anshory, AM, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

5. Dr. Arif Budi Wurianto, M.Si, Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi dan membantu dalam proses penyusunan skripsi. 6. Latif Nur Hasan, M.Pd, selaku pembimbing II yang telah sabar memberikan

arahan, masukan dan motivasi kepada penulis

7. Sony Darmawan, M.Pd, selaku Kepala Sekolah SD Muhammadiyah 9 kota Malang yang telah memberikan ijin penelitian di sekolah tersebut.

8. Dra. Sumiatun selaku guru kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota Malang yang bersedia menyediakan waktunya untuk menjadi narasumber penulis.

(9)

ix

menjadi keluarga dan sahabat terbaik di Malang. Banyak suka dan duka yang sudah kita lewati bersama.

10. Sahabat-sahabat terbaik Firman wahyudi, Imransyah, Nurul Iskil Firdaus, Rizal, Idris, Hamsari Hanri dan Agus Ferdiansayah yang saya sayangi. Terimaksih atas motivasi dan kebersamaan selama ini yang selalu menghibur dikala suka maupun duka.

11. Rekan-rekan seperjuangan angkatan 2011 yang selalu bersama selama bimbingan dan selalu membantu dalam proses penyusunan skripsi.

12. Semua pihak terkait yang tidak mungkin dapat penulis sebutkan satu per satu. Semoga apa yang telah diberikan kepada peneliti, senantiasa memberikan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Penulis sadar bahwa penelitian ini masih belum sempurna maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti lain maupun orang lain yang membacanya saat ini maupun dikemudian hari.

Malang, 06 Januari 2016

(10)

x

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

MOTTO ... v

5. Dasar Pertimbangan Penggunaan Media ... 15

(11)

xi BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian ... 28

B. Kehadiran Peneliti di Lapangan ... 28

C. Lokasi, Waktu dan Subjek Penelitian ... 29

D. Teknik Pengumpulan Data ... 31

1. Data Primer ... 32

2. Data Sekunder ... 32

E. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 38

1. Deskripsi Sintaks Pelaksanaan Media Pembelajaran Puzzle dalam pembelajaan Tematik ... 41

a. Perencanaan Awal ... 41

b. Pelaksanaan ... 43

c. Evaluasi Hasil Pembelajaran ... 52

B. Pembahasan 1. Kendala yang Ditemui dalam Pelaksanaan Pemanfaatan Media Puzzle ... 57

(12)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Tujuan Pembelajaran ... 29

Tabel 3.2 Rancangan Penerapan Media Puzzle ... 31

Tabel 3.3 Teknik Analisis Data dan Instrumen Penelitian ... 32

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi ... 33

Tabel 3.5 Kisi-Kisi Angket Pra Pelaksanaan ... 35

Tabel 4.1Sintaks Pelaksanaan Pemanfaatan Media Puzzle. ... 40

(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR DAN FOTO

Halaman

Gambar 2.1 Pasangan Potongan Kertas pada Media Puzzle ... 24

Gambar 2.2 Kerangka Pikir... 27

Foto 4.1 Guru Menggali Pengetahuan Awal Siswa ... 43

Foto 4.2 Guru Menjelaskan Cara Penggunaan Media Puzzle ... 44

Foto 4.3 Guru Membagikan Media Puzzle Kepada Kelompok ... 45

Foto 4.4 Siswa Mengamati Media yang Telah di Bagikan ... 46

Foto 4.5 Siswa Mencarikan Pasangan Potongan Puzzle ... 46

Foto 4.6 Siswa Sangat Antusias dalam Menyelesaikan Tugasnya ... 47

Foto 4.7 Selesai Menyelesaikan Tugasnya, Siswa Melakukan Diskusi Bersma Kelompok ... 48

Foto 4.8 Kelompok Satu Mempersentasikan Hasil Diskusinya ... 49

Foto 4.9 Kelompok Dua Mempersentasikan Hasil Diskusinya ... 49

Foto 4.10 Kelompok Tiga Mempersentasikan Hasil Diskusinya ... 50

Foto 4.11 Melakukan Refleksi Bersama-sama... 50

Foto 4.12 Siswa Berebut Ingin Memainkan Media Puzzle ... 57

Foto 4.13 Sebagian Kelompok di Dominasi Oleh Beberapa Siswa ... 58

(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Lembar Wawancara Guru ... 70

Lampiran 2 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Penerapan Media... 71

Lampiran 3 Lembar Observasi Aktivitas Guru ... 72

Lampiran 4 Lembar Wawancara Guru Setelah Pelaksanaan ... 73

Lampiran 5 Data Angket Siswa PraPelaksanaan ... 74

Lampiran 6 Data Angket Siswa Setelah Pelaksanaan ... 75

Lampiran 7 Anggota Kelompok Belajar ... 76

Lampiran 8 Lembar Hasil Wawancara Guru ... 77

Lampiran 9 Tabel Hasil Pengamatan Pelaksanaan Penerapan Media. ... 78

Lampiran 10 Tabel Hasil Observasi Aktivitas ... 79

Lampiran 11 Tabel Hasil Wawancara Kepada Guru Mengenai Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 80

Lampiran 12 Tabel Hasil Wawancara Mengenai Pelaksanaan Pembelajaran . 81 Lampiran 13 Tabel Hasil Angket Data Siswa PraPelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 82

Lampiran 14 Tabel Hasil Angket Data Siswa Setelah Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 83

Lampiran 15 Tabel Hasil Wawancara Kepada Siswa Kelas 5B Mengenai Minat Memainkan Puzzle ... 84

Lampiran 16 Hasil Wawancara Kepada Teman Sejawat Mengenai Efektivitas Pelaksanaan Pembelajaran Menggunakan Media Puzzle ... 85

Lampiran 17 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 86

(15)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses Pembelajaran pada satuan pendidikan berdasarkan UU Sisdiknas

no 20 pasal 1 ayat 1, yang diubah dalam Peraturan Pemerintah no 32 tahun 2013

di selenggarakan secarainteraktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,

memotivasi peserta didikuntuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang

cukup bagiprakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat,

danperkembangan fisik serta psikologis peserta didik

Standar kelulusan peserta didik menurut kurikulum 2013 dikembangkan

berbasis kompetensi. Kompetensi yang diharapkan pada tiap jenjang satuan

pendidikan mengacu pada kompetensi inti yang dicapai oleh tiap peserta didik.

Capaian kompetensi inti pengetahuan dan kompetensi inti keterampilan dapat

diukur melalui kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisa, mengevaluasi dan mencipta (pengetahuan). Sedangkan

kemampuan keterampilan diukur dengan kemampuan mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Hal ini mempengaruhi

pelaksanaan proses pembelajaran pada masing-masing jenjang pendidikan.

Pelaksanaan proses pembelajaran di sekolah dasar menurut kurikulum

2013 menggunakan pendekatan tematik terpadu. Pendekatan tematik terpadu ini

dilakukan pada satu kegiatan pembelajaran yang tujuan pembelajaran pada dua

atau lebih mata pelajaran. Kegiatan ini dipandu dengan buku pedoman guru dan

buku siswa. Penggunaan buku pedoman guru dan buku siswa dimaksudkan

(16)

2

Menurut Trianto (2012 : 78), pembelajaran tematik dimaknai sebagai

pembelajaran yang dirancang berdasarkan tema-tena tertentu. Dalam

pembahasannya tema itu ditinjau dari berbagai mata pembelajaran. Sebagai

contoh, tema “Air” dapat ditinjau dari pelajaran fisika, biologi, kimia, dan

matematika. Lebih luas lagi, tema itu dapat ditinjau dari bidang studi lain, seperti

ips, Bahasa, dan seni. Pembelajaran tematik menyediakan keluasan dan

kedalaman implementasi kurikulum, menawarkan kesempatan yang sangat

banyak pada siswa untuk memunculkan dinamaika dalam pendidikan.

Menurut depdiknas (dalam Trianto, 2012: 91), pembelajaran tematik

memiliki beberapa ciri khas antara lain: 1) pengalaman dan kegiatan belajar

sangat relevan dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan anak usia sekolah

dasar; 2) kegiatan-kegiatan yang dipilih dalam pelaksanaan pembelajaran

tematik bertolak dari minat dan kebutuhan siswa; 3) kegiatan belajar akan lebih

bermakna dan berkesan bagi siswa sehingga hasil belajar dapat bertahan lebih

lama; 4) membantu mengembangkan keterampilan berpikir siswa; 5

) menyajikan kegiatan belajar yang bersifat pragmatis sesuai dengan

permasalahan yang sering ditemui siswa dalam lingkungannya; dan 6)

mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerja sama, toleransi,

komunikasi, dan tanggap terhadap gagasan orang lain

Selain itu, sebagai model pembelajaran disekolah dasar/madrasah

ibtida’iyah, pembelajaran tematik memiliki karakteristik antara lain: berpusat

pada siswa; memberikan pengalaman langsung; pemisahan mata pelajaran tidak

(17)

3

hasil pembelajaran sesuai dengan minat dan kebutuhan siswa; dan menggunakan

prinsip belajar sambal bermain dan menyenangkan (Depdiknas, 2006).

Penggunaan buku siswa pada kelas V sekolah dasar memberikan alur

kegiatan pembelajaran dilakukan dengan berpedoman pada tugas-tugas

berbentuk teks. Buku siswa untuk kelas V lebih banyak memberi tugas mencari

refensi dan pengetahuan melalui sumber-sumber belajar yang bersifat teks.

Contoh mencari refensi di perpustakaan, majalah-majalah, buku-buku, internet

dan sebagainya. Proses pembelajaran dilakukan melalui proses mengamati,

menanya, mencoba, menalar, menyaji dan mencipta.

Dilapang penggunaan buku siswa merupakan buku wajib bagi siswa

melakukan kegiatan sesuai alur teks. Kendala yang timbul dalam penggunaan

buku siswa adalah timbulnya kesan monoton pada kegiatan.- kegiatan mencari

refensi atau informasi melalui kegiatan membaca. Hal ini dikarenakan siswa

lebih banyak melakukan kegiatan bermain dari pada belajar atau

membaca.Sebagai akibat buku siswa dalam keadaan kosong dan tidak berisi

hasil penulisan penyelesaian terhadap tugas.

Demikian pula kendalapenggunaanbukusiswapadasiswakelas VB SD

Muhammadiyah9 Kota Malang. Hasil pengamatan awal dalam proses

pembelajaran pelaksanaan PPL 50% siswadalam menggunakan buku siswa

kurang menunjukkan ketertarikan dalam menyelesaikan tugas. Ini ditunjukkan

dengan banyaknya tugas yang tidak selesai dikerjakan. Siswa lebih banyak

melakukan aktivitasbermaindaripadamembacaatau mencari refensi sesuai tugas

yang ada pada buku siswa. Kondisi siswa dengan aktivitas seperti ini

(18)

4

Menurut Deporter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi

dari menyerap, mengatur dan mengolah informasi. Lebih lanjut Deporter dan

Hernacki menyebutkan jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan

individu dalam memproses informasi (perceptual modality) dibedakan menjadi

tiga. Ketiga gaya belajar tersebut adalah : (1) Visual ialah gaya belajar yang

menitik beratkan pada penglihatan, (2) Auditori ialah gaya belajar yang

mengandalkan pendengaran untuk bisa menyerap informasi atau pengetahuan,

(3) Kinestetik ialah gaya belajar yang mengharuskan individu yang bersangkutan

menyentuh sesuatu yang memberikan informasi.

Gaya belajar siswa kelas VB SD Muhammadiyah 9 Kota Malang

menunjukkan gaya belajar kinestetik-jasmani. Hal ini ditunjukkan dengan anak

selalu bergerak dan memanipulasi berbagai benda atau menggerakkan badannya.

Keadaan ini tidak mendukung untuk menggunakan buku siswa berbasis teks.

Untuk itu diperlukan media yang mendukung proses pembelajaran. Media yang

dipergunakan hendaknya sesuai dengan karakteristik gaya belajar siswa kelas

VB SD Muhammadiyah 9 Kota Malang.

Salah satu media yang dapat menumbuhkan kreatifitas adalah media yang

dapat digunakan sebagai permainan sebagaimana pernyataan Ruseffendi dalam

tesis Herawati (2012) orang menggunakan permainan dalam pengajaran, selain

dapat mencapai tujuan instruksional, juga dapat menimbulkan minat dan

memotivasi siswa berkreatif. Sedangkan Mayke dalam Sudomo (2006: 316)

menyebutkan bahwa belajar dengan bermain memberi kesempatan kepada anak

untuk memanipulasi, mengulang-ulang, menemukan sendiri, bereksplorasi,

(19)

5

Permainan atau alat bermain yang memungkinkan siswa dapat

memanipulasi dan mengulang-ulang diantaranya adalah permainan puzzle.

Menurut Sutopo(2009) puzzle merupakan permainan masalah dengan

mengandung tantangan. Puzzle merupakan bentuk hiburan yang juga dapat

menyelesaikan masalah. Masalah puzzle dapat membutuhkan pengenalan pola

dan membuat susunan tertentu.

Teknik permainan puzzle menggunakan teknik padu padan membentuk

pola tertentu sebagaimana disampaikan oleh Sitomorang (2010) bahwa Puzzle

adalah permainan yang terdiri dari potongan gambar-gambar, kotak-kotak,

huruf-huruf atau angka-angka yang disusun seperti dalam sebuah permainan

yang akhirnya membentuk pola tertentu sehingga membuat peserta didik

termotivasi untuk menyelesaikan Puzzle secara tepat dan cepat. Sedangkan

permainan puzzle itu sendiri mempunyai manfaat mengasah otak, melatih

koordinasi mata dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran, dan pengetahuan

(Crist,2009). .

Penelitian permainan puzzle yang terdahulu dilakukan oleh Mulkan

Andika S (2010) dengan judul Meningkatkan Kemampuan Memahami Wacana

Melalui Pembelajaran Puzzle, menunjukkan hasil bahwa permainan puzzle

meningkatan kosa kata dan motivasi siswa dalam pembelajaran, dan D. Yulianti

dkk (2010) dengan judul Penerapan Jigsaw Puzzle Competition dalam

Pembelajaran Kontekstual Untuk Meningkatkan Minat dan Hasil Belajar Fisika

Siswa SMP, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran Jigsaw

Puzzle Compettition dapat meningkatkan minat dan hasil belajar fisika siswa

(20)

6

Kegiatan permainan atau bermain ini sering kali kurang mendapatkan

perhatian guru. Hal ini disebabkan pemahaman guru terhadap karakteristik siswa

pada tahap perkembangannya sangat kurang. Kondisi tersebut berpengaruh pada

proses pembelajaran di kelas. Begitu pula pada proses pembelajaran di kelas 5 B

SD Muhammadiyah 9 Kota Malang kegiatan permainan atau bermain kurang.

Pemilihan puzzle sebagai alat atau media untuk proses pembelajaran,

karena puzzle merupakan salah satu jenis alat permainan yang dapat digunakan

siswa untuk bermain dan bermanfaat mengasah otak, melatih koordinasi mata

dan tangan, melatih nalar, melatih kesabaran dan pengetahuan. Selain itu dalam

permainan puzzle dapat memodifikasi pesan/gambar sesuai dengan tujuan

pembelajaran saat itu dan memungkinkan siswa dapat mengulang-ulang

permainan secara mandiri.

Modifikasi pesan atau gambar dimaksudkan untuk memberi

pengalaman pada siswa dengan mengkontruksi konsep dan memberi kesempatan

siswa untuk mengulang-ulang konsep secara mandiri.Asumsi peneliti puzzle

dapat digunakan sebagai alat penanaman konsep dengan memodifikasi

pesan/gambar dalam puzzle.

B.Rumusan Masalah

1. Bagaimana sintak pelaksanaan penerapan media puzzle dalam pembelajaran

tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang ?

2. Kendala apa saja yang dihadapi dalam pelaksanaan penerapan media puzzle

dalam pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota

(21)

7

3. Bagaimana bagaimana tingakt efektifitas penerapan media puzzle dalam

pembelajaran tematik untuk siswa kelas 5B SD Muhammadiyah 9 Kota

Malang ?

C. Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mendeskripsikan sintak penerapan media puzzle dalam pembelajaran

tematik siswa kelas V SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang ditemui setelah penggunaan media

puzzle dalam pembelajaran tematik siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9

Kota Malang.

3. Untuk mengetahui efektifitas pelaksanaan media puzzle dalam pembelajaran

tematik siswa kelas 5B SD Muhammadyah 9 Kota Malang.

D. Manfaat

1. Bagi Guru

Hasil penelitian berupa penerapan media Puzzle ini akan memberikan

altenatif bagi guru untuk melakukan proses pembelajaran tematik dengan

bermain dan melatih konsentrasi siswa.

2. Bagi Peserta Didik

Hasil penelitian berupa penerapan media Puzzle memberi

kesempatanpada siswa untuk belajar mandiri. Siswa mengkontruksi konsep

melalui permainan Puzzle sehingga siswa dapat belajar tanpa harus

(22)

8

3. Bagi Lembaga

Bagi lembaga hasil penelitian bermanfaat untuk memberikan

penggunaan media Puzzle sebagai alternative alat proses pembelajaran dan

dimungkinkan pengembangannya pada mata pelajaran yang lain sesuai

karakteristik mata pelajaran pada pembelajaran tematik.

E. Definisi Istilah

Penjelasan definisi istilah diperlukan agar tidak terjadi

kesalahpahaman pembaca dalam menafsirkan penelitian ini. Berikut

penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini.

1. Media Pembelajaran

Media pembelajaran merupakan alat atau benda yang digunakan

untuk menyampaikan informasi dan pengetahuan dalam proses

pembelajaran yang tercipta antara pendidik dan peserta didik pada

suatu lingkungan belajar.

2. Puzzle

Puzzle adalah permainan yang terdiri dari potongan

gambar-gambar, kotak-kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun

seperti dalam sebuah permainan yang akhirnya membentuk pola

tertentu sehingga membuat peserta didik termotivasi untuk

(23)

9

3. Pembelajaran Tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu pendekatan dalam

pembelajaran yang secara sengaja mengaitkan beberapa aspek baik

Gambar

Tabel 3.4 Kisi-Kisi Observasi  ........................................................................
Gambar 2.1 Pasangan Potongan Kertas pada Media Puzzle ............................
gambar, kotak-kotak, huruf-huruf atau angka-angka yang disusun

Referensi

Dokumen terkait

Dari latar belakang tersebut penelitian ini akan membahas bagaimana pengelolaan kesan yang dilakukan konten kreator di dalam media sosial Instagram, dengan melihat kedua

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah guru-guru SD di Desa Sidatapa, Cempaga, Tigawasa dan Pedawa mampu mengimplementasikan nilai-nilai kearifan lokal Desa

Pengaruh interaksi antara bentuk singkong (tepung dan puree) dan proporsi singkong dengan tepung kacang tunggak terhadap tingkat kehalusan permukaan beras buatan

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan desain pola faktor ganda, yaitu: perlakuan substitusi tepung bekatul sebanyak 60%, 70%, dan 80% yang diambil

Data yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan peramalan adalah data permintaan produk pada periode September 2013 -Agustus 2018.. Menentukan

Penurunan yang terjadi pada Ib disebabkan karena naiknya indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) sebesar 0,08 persen serta turunnya Indeks Penambahan Barang